Dokumen tersebut membahas tentang hakikat keragaman dan kesetaraan manusia. Keragaman manusia dimaknai sebagai perbedaan yang ada pada setiap individu, sedangkan kesetaraan manusia berarti bahwa semua manusia memiliki kedudukan yang sama sebagai makhluk Tuhan. Dokumen juga membahas problematika dan solusi atas keragaman dan kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Latar Belakang
• Dalam paham multikulturalisme, kesederajadan, dan atau kesetaraan
sangat dihargai untuk semua budaya yang ada dalam masyarakat.
Karena keragaman tanpa kesetaraan akan memunculkan diskriminasi.
• Perkembangan pembangunan yang terjadi dalam dua dekade terakhir
di Indonesia menjadikan pertemuan antar orang dari berbagai
kelompok suku dan budaya sangat mudah terjadi terlebih masyarakat
Indonesia adalah majemuk. Hal itu tentu saja akan menimbulkan
banyak goncangan dan persoalan. Karena itu sebelum menjadi
sebuah konflik yang keras, Indonesia sudah selayaknya
mempersiapkan masyarakatnya mengenai adanya keragaman dan
kesetaraan.
3. HAKIKAT KERAGAMAN DAN
KESETARAAN MANUSIA
Makna Keragaman Manusia : Keragaman manusia
dimaksudkan bahwa setiap manusia memiliki perbedaan.
Perbedaan itu ada karena manusia adalah makhluk individu
yang setiap individu memiliki ciri-ciri khas sendiri. Perbedaan
utama ditinjau dari sifat-sifat pribadi, misalnya sikap, watak,
kelakuan, temperamen, dan hasrat. Jadi, sebagai manusia
pribadi adalah unik dan beragam.
Makna Kesetaraan Manusia : Kesetaraan manusia bermakna
bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki tingkat atau
kedudukan yang sama. Tingkatan atau kedudukan yang sama
itu bersumber dari pandangan bahwa semua manusia tanpa
dibedakan adalah diciptakan dengan kedudukan yang sama,
yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajatnya disbanding
makhluk lain.
6/6/2013 3ISBD-Hakikat Keragaman dan Kesetaraan Manusia-
ASP IV D
4. KEMAJEMUKAN DAN KESETARAAN SEBAGAI
KEKAYAAN SOSIAL BUDAYA BANGSA
Kemajemukan sebagai Kekayaan Bangsa Indonesia
Kemajemukan adalah karakteristik sosial budaya
Indonesia. Selain kemajemukan, karakteristik Indonesia
yang lain adalah sebagai berikut (Sutarno, 2007) :
a) Jumlah penduduk yang besar;
b) Wilayah yang luas;
c) Posisi hilang;
d) Kekayaan alam dan daerah tropis;
e) Jumlah pulau yang banyak;
f) Persebaran pulau;
5. Kesetaraan Sebagai Warga Bangsa Indonesia
• Pengakuan akan prinsip kesetaraan dan kesedarajatan
itu secara yuridis diakui dan dijamin oleh negara melalui
UUD’45. Warga negara tanpa dilihat perbedaan ras,
suku, agama, dan budayanya diperlakukan sama dan
memiliki kedudukan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan negara Indonesia mengakui adanya
prinsip persamaan kedudukan warga negara.
6/6/2013 ISBD-Hakikat Keragaman dan Kesetaraan Manusia-
ASP IV D
5
6. PROBLEMATIKA KERAGAMAN DAN KESETARAAN DALAM
KEHIDUPAN BERMASYARAKAT DAN BERNEGARA
Problem Keragaman Serta Solusinya Dalam Kehidupan
Keragaman adalah modal, tetapi sekaligus potensi konflik
yang terdiri dari 2 fase, yaitu fase disharmoni dan
fase disintegrasi.
Satu hal yang penting adalah meningkatkan pemahaman
antar budaya dan masyarakat yang mana sedapat mungkin
menghilangkan penyakit budaya ( etnosentrisme,
stereotip, prasangka, rasisme,
diskriminasi, dan space goating ).
7. Solusi lain yang dapat dipertimbangkan untuk
memperkecil masalah yang diakibatkan oleh
keragaman tersebut adalah :
Semangat religious;
Semangat nasionalisme;
Semangat pluralisme;
Dialog antar umat beragama;
Membangun suatu pola komunikasi untuk
interaksi maupun konfigurasi hubungan
antaragama, media massa, dan harmonisasi
dunia.
6/6/2013
ISBD-Hakikat Keragaman dan Kesetaraan Manusia-ASP IV D
7
8. Problem Kesetaraan serta Solusinya dalam Kehidupan
• Problem yang terjadi dalam kehidupan,
umumnya adalah munculnya sikap dan
perilaku untuk tidak mengakui adanya
persamaan derajat, hak, dan kewajiban
antarmanusia atau antarwarga. Perilaku
yang membeda-bedakan orang disebut
diskriminasi.
6/6/2013 ISBD-Hakikat Keragaman dan
Kesetaraan Manusia-ASP IV D
8
9. Upaya untuk menekan dan menghapus praktik-
praktik diskriminasi
• perlindungan dan
penegakan HAM disetiap
ranah kehidupan manusia
(Undang-Undang No. 39
Tahun 1999 tentang HAM).
• penghapusan diskriminasi
rasial yaitu ditandai
dengan penghapusan
Surat Bukti
Kewarganegaraan
Republik Indonesia
(SBKRI) melalui keputusan
Presiden No. 56 Tahun
1996 dan Instruksi
Presiden No. 4 Tahun
1999. dan Imlek sebagai
hari libur nasional
• Mencegah terjadinya
perilaku diskriminatif
dalam rumah tangga,
antara lain telah
ditetapkan Undang-
Undang No. 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan
Anak dan Undang-Undang
No. 23 Tahun 2004
tentang Penghapusan
Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (KDRT).
6/6/2013 ISBD-Hakikat Keragaman dan Kesetaraan Manusia-
ASP IV D
9
10. KESIMPULAN
“Keragaman adalah perbedaan yang indah, sehingga dalam keragaman
kita harus berpikir keindahan yang sangat unik. „Marilah kita berpikir
keindahan saat kita menemukan perbedaan sehingga kita dapat
memberikan sesuatu yang berarti dalam kehidupan kita. Dan itulah
hakikat dari keragaman dan perbedaan”.