SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 43
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pajak
2013
TENTANG
MEKANISME PENGAWASAN TERHADAP
PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN DAN
PENYETORAN PAJAK YANG DILAKUKAN OLEH
BENDAHARA PENGELUARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH/KUASA
BENDAHARA UMUM DAERAH
Kp2kp bangil, 29 dan 30 Juli 2013
PENGERTIAN PAJAK
Menurut UU No. 28 Tahun 2007
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara
yang terutang oleh Orang Pribadi atau Badan
yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
undang dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat
Pajak
Pusat
dikelola oleh
pemerintah pusat
(DJP)
1 Pajak
Daerah
dikelola oleh
pemerintah
daerah
2
JENIS PAJAK
Menurut pengelolanya
DIREKTORAT JENDERAL
PAJAK
PENGELOLA PAJAK PUSAT
Rp
Pajak Pusat
PPh
(Pajak Penghasilan)
Dikenakan atas
penghasilan anyg
diterima
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah (PPnBM)
Dikenakan atas setiap
penyerahan Barang dan Jasa
Kena Pajak serta Barang
Mewah (pajak konsumsi)
Pajak Bumi & Bangunan
Perkebunan, Perhutanan, dan
Pertambangan (PBB-P3)
Dikenakan atas pemanfaatan Bumi &
Bangunan
Bea Meterai
Pajak atas pemanfaatan
dokumen tertentu
• Pajak Bumi & Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
(PBB-P2)
• Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB)
• Pajak Restoran
• Pajak Reklame (Iklan)
• Pajak Parkir
• Pajak Hiburan
• Pajak Penerangan Jalan
• Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
• Pajak Parkir
• Pajak Air Tanah
• Pajak Sarang Burung Walet
Bioskop
5
Pajak Daerah
Provinsi
• Pajak Kendaraan Bermotor (PKB);
• Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor;
• Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor;
• Pajak Air Permukaan; dan
• Pajak Rokok
Kota/Kabupaten
ALUR PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN
DANA APBN/APBD
Sumber Penerimaan Negara (APBN):
68,14%
31,86%
Pajak
Bukan Pajak
9
Target Penerimaan Pajak
2013
Target Penerimaan Pajak
2009 2010 2011 2012 2013
LKPP LKPP LKPP APBN-P APBN
A. Pendapatan Negara dan Hibah 848.763,20 995.271,50 1.210.599,70 1.358.205,00 1.529.673,08
I. Penerimaan Dalam Negeri 847.096,60 992.248,50 1.205.345,80 1.357.379,90 1.525.189,48
1. Penerimaan Perpajakan 619.922,20 723.306,60 873.874,00 1.016.237,30 1.192.994,10
a. Pajak Dalam Negeri 601.251,80 694.392,10 819.752,50 968.293,20 1.134.289,20
b. Pajak Perdagangan Internasional 18.670,40 28.914,50 54.121,50 47.944,10 58.704,90
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 227.174,40 268.941,90 331.471,80 341.142,60 332.195,38
II. Hibah 1.666,60 3.023,00 5.253,90 825,10 4.483,60
B. Belanja Negara 937.382,10 1.042.117,20 1.294.999,30 1.548.310,40 1.683.011,09
I. Belanja Pemerintah Pusat 628.812,40 697.406,40 883.722,00 1.069.534,40 1.154.380,86
II. Transfer Daerah 308.585,30 344.727,60 411.324,80 478.776,00 528.630,23
1. Dana Perimbangan 287.251,50 316.711,40 347.246,20 408.352,10 444.798,78
2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian 21.333,80 28.016,20 64.078,60 70.423,90 83.831,45
III. Suspen (15,60) (16,80) (47,50) -
C. Keseimbangan Primer 5.163,20 41.537,50 8.862,40 (72.319,90) (36.917,70)
D. Surplus/Defisit Anggaran (A-B) (88.618,90) (46.845,70) (84.399,60) (190.105,40) (153.338,01)
% terhadap PDB (1,58) (0,73) (1,14) (2,23) (1,58)
E. Pembiayaan 112.583,20 91.552,00 130.948,80 190.105,30 153.337,95
I. Pembiayaan Dalam Negeri 128.133,00 96.118,50 148.748,00 194.531,00 172.792,10
II. Pembiayaan Luar Negeri (Neto) (15.549,80) (4.566,50) (17.799,20) (4.425,70) (19.454,15)
Kelebihan/(Kekurangan) Pembiayaan 23.964,30 44.706,30 46.549,20 - -
APBN 2013
Hasil Pajak dialokasikan kemana?
Belanja
Negara
Rp 1.683,0 T
Pajak
(1.042,29 T)
Rincian Belanja Negara
Rp
(triliun)
%
Pendidikan dan Kesejahteraan Rakyat
Pendidikan Murah 336,8 20,01%
Kesehatan Murah 55,9 3,32%
Ketahanan Pangan 63,2 3,75%
Penanggulangan Kemiskinan 115,5 6,86 %
Pengamanan dan Stabilisasi Harga
Pangan 17,2 1,02%
Subsidi 317,2 18,84%
Infrastruktur Pendorong Pertumbuhan
Ekonomi
Perhubungan 77,9 4,62 %
Irigasi 19,5 1,15%
Energi dan Lainnya 62,8 3,73%
Perumahan dan Permukiman 22,4 1,33%
Suasana Aman dan Kepastian Hukum
Pertahanan 81,8 4,86%
Keamanan dan Ketertiban 36,5 2,17%
Transfer ke daerah 528,6 31,40%
1. Pembangunan infrastruktur
Perhubungan
Pemukiman Irigasi
Energi
dan
lainnya
Layanan Pendidikan
Penanggulangan Kemiskinan
Layanan kesehatan
Ketahanan pangan
Subsidi
2. Meringankan Beban dan Menyejahterakan
Rakyat
3. Mewujudkan Suasana Aman Dan Tenteram
Dan Kepastian Hukum Bagi Kehidupan Rakyat
Dan Dunia Usaha
Pertahanan Negara Keamanan dan
Ketertiban
SUBSIDI
ENERGI
BBM
LISTRIK
NON
ENERGI
PANGAN
PUPUK
BENIH, DLL
PELAYANAN
PUBLIK
Dana Transfer Ke
Daerah
Dana
Perimbangan
Dana Bagi Hasil
Pajak
Sumber Daya
Alam
Dana Alokasi
Umum
Dana Alokasi
Khusus
Dana Otonomi
Khusus dan
Penyesuaian
Dana Otonomi
Khusus
Dana
Penyesuaian
Anggaran Pendapatan & Belanja Daerah
(APBD)
Dana Perimbangan menyumbang 66,02%
dari Total Pendapatan Daerah
APBD
(REKAPITULASI NASIONAL)
TAHUN 2012
APBD
PROPINSI/KABUPATEN/KOTA ...
(WILAYAH KERJA KANTOR WILAYAH DJP ...)
TAHUN 2012
APBD PROPINSI/KABUPATEN/KOTA ...
TAHUN 2013
APBD
PROPINSI/KABUPATEN/KOTA ...
(WILAYAH KERJA KANTOR WILAYAH DJP ...)
TAHUN 2013
PENGAWASAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
PEMERINTAH DAERAH
MENTERI KEUANGAN
BENDAHARA UMUM NEGARA
SATUAN KERJA
PEMERINTAH DAERAH
BENDAHARA UMUM
DAERAH
Surat
Permintaan
Pembayaran
(SPP)
Surat Perintah
Membayar
(SPM)
Surat
Perintah
Pencairan
Dana
(SP2D)
Pengujian
Substantif
Formal
Tagihan :
Kontrak
Pengadaan
Barang/Jasa
Gaji/Lembur/
Honor
Pemotongan/
Penyetoran
Pajak
PENERIMAAN
PAJAK
PEMBUAT
KOMITMEN
BENDAHARA
PENGUJI
PEMBAYARAN
PENCAIRAN
DANA
PEMBEBANAN
REKENING
KPPN
KUASA BENDAHARA UMUM NEGARA
SEKSI
BANK/GIRO
POS
MPN
LHP
SSP
APBD
DAU, DAK, D
BH
23
Mekanisme Pemotongan/Pemungutan dan Penyetoran
Pajak dari Belanja APBD
BANK/POS
PERSEPSI
LATAR BELAKANG PENGAWASAN1
 Amanat Undang-Undang Bidang Keuangan Negara dan Undang-Undang
Perpajakan, serta Ketentuan Pengelolaan Keuangan Daerah;
 Hasil Pemeriksaan BPK-RI Atas Kepatuhan Kewajiban Perpajakan atas
Pengelolaan APBN Dan APBD Tahun 2010 yang masih menemukan adanya
penyimpangan dalam pengelolaan APBN dan APBD;
 Arahan Menteri Keuangan tentang Upaya Peningkatan Pengawasan
Pemungutan dan Pemotongan Pajak dari Belanja Pemerintah Daerah;
 Belum maksimalnya pengawasan atas pengelolaan APBD akibat adanya
perubahan mekanisme penyaluran transfer ke daerah, dimana Dana
Perimbangan, Dana Otsus, dan Dana Penyesuaian ditransfer dari Kas Negara
langsung ke Kas Daerah, selanjutnya mekanisme belanja daerah melalui APBD
sehingga mekanisme kontrol atas penerimaan pajak yang bersumber dari
belanja APBD sepenuhnya ada di daerah.
 Sehingga diperlukan mekanisme pengawasan atas pemotongan/ pemungutan
dan penyetoran pajak yang bersumber dari belanja APBD
- Bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas nama
negara/daerah, menerima, menyimpan, dan membayar/menyerahkan uang atau surat
berharga atau barang-barang negara/daerah.
- Bendahara Umum Negara adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan
fungsi bendahara umum negara.
- Bendahara Umum Daerah adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan
fungsi bendahara umum daerah.
- Bendahara Penerimaan adalah orang yang ditunjuk untuk
menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggung-
jawabkan uang pendapatan negara/daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD
pada kantor/satuan kerja kementerian Negara/lembaga /pemerintah daerah.
- Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk
menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mem-
pertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara/daerah dalam rangka
pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja kementerian
negara/lembaga/pemerintah daerah.
PENGERTIAN UMUM
PENGERTIAN BENDAHARA2
Sumber : UU Nomor. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
KEWAJIBAN PERPAJAKAN BENDAHARA3
1
• Mendaftarkan Diri – Surat Penunjukan Sebagai
Bendahara
2
• Menghitung dan atau Memotong/Memungut Pajak
Yang harus Dibayar
3
• Menyetorkan Pajak yang telah dihitung dan
dipungut/dipotong ke Kas Negara
4
• Melaporkan Penghitungan &
Pemungutan/Pemotongan ke Kantor Pelayanan Pajak
Kewajiban Mendaftarkan Diri
Bendahara Pemerintah yang mengelola dana yang bersumber dari APB/APBD wajib
mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang
merupakan identitas Bendahara sebagai Wajib Pajak dalam melaksanakan
pemotongan/pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPh dan/atau PPN.
1. Tempat Pendaftaran
Bendahara pemerintah wajib mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
di wilayah kerja yang sesuai dengan tempat kedudukan unit kerja
2. Tata Cara Pendaftaran
a. Mengisi formulir pendaftaran Wajib Pajak untuk Wajib Pajak Bendahara yang
tersedia di KPP dengan melampirkan fotokopi surat penunjukan sebagai
bendahara dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bendahara tersebut;
b. KPP menerbitkan NPWP yang terdiri dari 15 digit dan Surat Keterangan
Terdaftar paling lama 1 (satu) hari kerja sejak permohonan diterima secara
lengkap;
c. NPWP akan diterbitkan oleh KPP dengan nama Bendahara Unit/Satuan
Kerja, misal Bendahara Dinas Pertanian Perikanan Dan Kehutanan Kab.Sleman
dengan NPWP 30.064.837.5-542.000.
PELAPORAN PAJAK KE KPP
Wah banyak amat yang
diisi?
Apalagi Nih!!!
Ada honornya gak?
SPT Masa PPN SPT Masa 21/26
SPT Masa 23/26SPT Masa 22
BP PPh 21 BP PPh 23
Cape Deh….
Laporan melulu
3
DTH/RTH
KEWAJIBAN PERPAJAKAN BENDAHARA3
1. PPh Pasal 21
2. PPh Pasal 22
3. PPh Pasal 23
4. PPh Pasal 26
5. PPh Pasal 4 (2)
6. PPN/PPN BM
7. Pelaporan Daftar Transaksi
Harian (DTH) / Rekap
Transaksi Haruan (RTH)
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-undang Nomor 36
Tahun 2008
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah
sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42
Tahun 2009
PMK-64/PMK.05/2013 Tentang
Mekanisme pengawasan Pot/put &
Penyetoran Pajak yg dilakukan oleh
Bendahara Pengeluaran SKPD/BUD
KEWAJIBAN LAPOR PERPAJAKAN BENDAHARA
Kewajiban Penyetoran dan Pelaporan Pajak
Uraian Tanggal Penyetoran Tanggal Pelaporan
PPh Pasal 21 Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya
setelah Masa Pajak berakhir
Paling lama 20 hari setelah Masa Pajak
berakhir
PPh Pasal 22 Disetor pada hari yang sama dengan
pelaksanaan pembayaran
Paling lama 14 hari setelah Masa Pajak
berakhir
PPh Pasal 23 Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya
setelah Masa Pajak berakhir
Paling lama 20 hari setelah Masa Pajak
berakhir
PPh Pasal 4 (2) Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya
setelah Masa Pajak berakhir
Paling lama 20 hari setelah Masa Pajak
berakhir
PPN a. Untuk bendahara pengeluaran
sebagai Pemungut PPN, paling lama
tanggal 7 (tujuh) bulan berikutnya
setelah Masa Pajak berakhir;
b. Untuk Pejabat Penandatangan Surat
Perintah Membayar (SPM) sebagai
Pemungut PPN, harus disetor pada
hari yang sama dengan pelaksanaan
pembayaran kepada Pengusaha
Kena Pajak Rekanan Pemerintah.
a. Paling lama akhir bulan berikutnya
setelah Masa Pajak berakhir;
b. Paling lama akhir bulan berikutnya
setelah Masa Pajak berakhir
DTH dan RTH --------- a. DTH : paling lama tanggal 10
setelah bulan yang bersangkutan
berakhir
b. RTH : paling lama tanggal 20 setelah
bulan yang bersangkutan berakhir
MEKANISME PENGAWASAN TERHADAP
PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN DAN
PENYETORAN PAJAK YANG DILAKUKAN OLEH
BENDAHARA PENGELUARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH/
KUASA BENDAHARA UMUM DAERAH
PERHITUNGAN
POTENSI
(DPA/DIPA)
PELAPORAN
REKAPITULASI SP2D
(DTH DAN RTH
PENGUJIAN PAJAK
(REALISASI SP2D)
PENYETORAN
PAJAK TERUTANG
PENGENAAN
SANKSI
PMK - 64/PMK.05/2013
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pajak
Tahun 2013
PEMERIKSAAN
/VERIFIKASI
KEGIATAN
RUANG LINGKUP PMK
PERHITUNGAN
POTENSI (DPA/DIPA)
PELAPORAN
REKAPITULASI SP2D
(DTH DAN RTH)
PEMERIKSAAN
/VERIFIKASI
PENYETORAN PAJAK
TERUTANG
PENGENAAN
SANKSI
DOKUMEN
TERKAIT
DPA/ DIPA
SPM/ SP2D
HASIL PENGUJIAN
(KONFIRMASI)
SSP
SKP
SUMBER
DJPK/BPK/DJKD/ BUD
(BAG. KEUANGAN)
SIMDA/SIPKD/
REGISTER SP2D/ REK.
KORAN BPD
DTH/RTH/MPN/SSP
SKP
PER- UNDANG2-AN
YANG BERLAKU
PENGUJIAN PAJAK
(REALISASI SP2D) DTH DAN RTH LAPORAN KUASA BUD
Bendahara
Pengeluaran SKPD
Kuasa Bendahara
Umum Daerah
Penerima
dana
APBD
ObjekPajak
BukanObjekPajak
Penyetoran
Pajak
Bank
Persepsi
KPPN
KPP
SSP
1,2,3,4,
5
SSP 2
SSP 3
SSP
1, 3, 5
Pelaksanaan Pemotongan/Pemungutan Dan
Penyetoran Pajak Atas Belanja Daerah
Pasal 3, 4, 5, 6 PMK-64/PMK.05/2013
potong
dan/atau
pungut
Pengujian Kebenaran Perhitungan dan
Penyetoran Pajak
Kuasa BUD
Bulanan, paling lambat 20 hari setelah bulan ybs berakhir
 Konfirmasi setoran pajak
 Pengujian kebenaran perhitungan dan
penyetoran pajak
Pasal 7, 8, 9, 10 PMK-64/PMK.05/2013
Bendahara
Pengeluaran
SKPD
Bulanan, paling lambat 10 hari setelah bulan ybs berakhir
A. Penyampaian Daftar Transaksi Harian (DTH) dan Rekapitulasi Transaksi Harian (RTH)
Tanda Terima
Penyampaian
RTH
DTH
(dilampiri
SSP lbr 3)
RTH
(dilampiri DTH &
fotokopi SSP lbr 3)
DJP
TAMPILAN DTH dan RTH
(LAMPIRAN PMK 64/PMK.05/2013)
DTH
(DAFTAR
TRANSAKSI
HARIAN)
RTH
(REKAPITULASI
TRANSAKSI
HARIAN)
KANTORWILAYAHDJPD.I.YOGYAKARTA
REKAPITULASITRANSAKSIHARIAN(RTH)DARIKUASABENDAHARAUMUMDAERAH
KPPPENERIMADAFTARTRANSAKSIHARIAN(DTH)DAN
PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI
KEUANGAN DAERAH
PENGUNAAN
SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH
Sumber : Ditjen Perimbangan Keuangan (2012)
PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH (1)
SISTEM INFORMASI
KEUANGAN DAERAH
(SIMDA/SIPKD)
PMK – 64/PMK.05/2013
REKAPITULASI
SPM/SP2D
Pemanfaatan DTH
RTH
Pengembangan
(Mengakomodir)
SP2D
DOKUMEN SUMBER
EXISTING
output output
PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH (2)
REKAPITULASI
SPM/SP2D
Pengembangan Sistem
EXISTING
SPT Masa 21/26, 22, 23 dan PPN
SISTEM INFORMASI
KEUANGAN DAERAH
(SIMDA/SIPKD)
output
output
Dasar Hukum
Undang-
Undang
•UU KUP
•UU Keuangan Negara
Peraturan
Pemerintah
•PP 58/2005
•PP 74/2011
Peraturan
/Keputusan
Presiden
•Keppres 42/2002
•Perpres 53/2010
Peraturan
Menteri
•Permendagri 13/2006
•PMK 64/2013
Pasal 3 angka 3c
Batas waktu dan tata cara pelaporan atas pemotongan
dan pemungutan pajak yang dilakukan oleh bendahara
pemerintah dan badan tertentu diatur dengan atau
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
Pasal 8
Dalam rangka pelaksanaan kekuasaan atas pengelolaan
fiskal, Menteri Keuangan mempunyai tugas sebagai
berikut :
..
e) melaksanakan pemungutan pendapatan negara yang
telah ditetapkan dengan undang-undang;
Pasal 64
Bendahara pengeluaran sebagai wajib pungut Pajak
Penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan
seluruh penerimaan potongan dan pajak yang
dipungutnya ke rekening Kas Negara pada bank
pemerintah atau bank lain yang ditetapkan Menteri
Keuangan sebagai bank persepsi atau pos giro dalam
jangka waktu sesuai ketentuan perundang-undangan.
Pasal 60
Menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota/kepala
satuan kerja yang menggunakan dana bagian anggaran yang
dikuasai Menteri Keuangan wajib menyampaikan pertanggung-
jawaban penggunaan dana kepada Menteri Keuangan
PMK 64/PMK.05/2013
Pengawasan Terhadap Pemotongan/Pemungutan Dan
Penyetoran Pajak Yang Dilakukan Oleh Bendahara Pengeluaran
Satuan Kerja Perangkat Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerahback
CONTOH TAMPILAN SP2D
back

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahpengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahyudi prihanto
 
PPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali Baru
PPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali BaruPPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali Baru
PPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali BaruIrma Charisma Hatibie
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalSri Wahyuni
 
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiSugeng Budiharsono
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daerahaRian Saifulloh
 
Optimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan Publik
Optimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan PublikOptimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan Publik
Optimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan PublikDadang Solihin
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahSujatmiko Wibowo
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan
Penyusunan Indikator Kinerja PembangunanPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan
Penyusunan Indikator Kinerja PembangunanDadang Solihin
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanQiu El Fahmi
 
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...Sugeng Budiharsono
 
Cara Mutasi PNS ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Cara Mutasi PNS ke Pemerintah Provinsi DKI JakartaCara Mutasi PNS ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Cara Mutasi PNS ke Pemerintah Provinsi DKI Jakartainideedee
 
Manajemen aset
Manajemen aset Manajemen aset
Manajemen aset 93220872
 
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah Via SIPD.pptx
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah Via SIPD.pptxMekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah Via SIPD.pptx
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah Via SIPD.pptxCaptenBugis
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD Dadang Solihin
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Joy Irman
 

La actualidad más candente (20)

Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
 
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahpengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
 
PPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali Baru
PPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali BaruPPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali Baru
PPT Kajian Pariwisata Destinasi Morotai Sebagai 10 Bali Baru
 
Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
 
Metode Baru dalam Pengitungan IPM
Metode Baru dalam Pengitungan IPM Metode Baru dalam Pengitungan IPM
Metode Baru dalam Pengitungan IPM
 
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
 
Optimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan Publik
Optimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan PublikOptimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan Publik
Optimalisasi Pemerintahan Kecamatan dalam Pelayanan Publik
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan
Penyusunan Indikator Kinerja PembangunanPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing  daerah di era revol...
Pengembangan ekonomi lokal untuk meningkatkan daya saing daerah di era revol...
 
Retribusi Daerah.(Retribution)
Retribusi Daerah.(Retribution)Retribusi Daerah.(Retribution)
Retribusi Daerah.(Retribution)
 
Cara Mutasi PNS ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Cara Mutasi PNS ke Pemerintah Provinsi DKI JakartaCara Mutasi PNS ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Cara Mutasi PNS ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
 
IKK Pemerintahan
IKK PemerintahanIKK Pemerintahan
IKK Pemerintahan
 
Manajemen aset
Manajemen aset Manajemen aset
Manajemen aset
 
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah Via SIPD.pptx
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah Via SIPD.pptxMekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah Via SIPD.pptx
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah Via SIPD.pptx
 
Kuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksi
Kuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksiKuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksi
Kuliah 3 motif dan-atraksi-wisata-atraksi
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
 

Destacado

Sosialisasi Pajak di event "Ngobrol Pajak Bareng Blogger"
Sosialisasi Pajak di event "Ngobrol Pajak Bareng Blogger"Sosialisasi Pajak di event "Ngobrol Pajak Bareng Blogger"
Sosialisasi Pajak di event "Ngobrol Pajak Bareng Blogger"Unggul Sagena
 
Getting Social With Social: Using social media education to build relationshi...
Getting Social With Social: Using social media education to build relationshi...Getting Social With Social: Using social media education to build relationshi...
Getting Social With Social: Using social media education to build relationshi...Lindsay Nyquist
 
Ten tips to improve your Facebook presence
Ten tips to improve your Facebook presenceTen tips to improve your Facebook presence
Ten tips to improve your Facebook presenceLindsay Nyquist
 
Simulasi spt op2009
Simulasi spt op2009Simulasi spt op2009
Simulasi spt op2009Kppkp Bangil
 
Sekilas tentang pajak
Sekilas tentang pajakSekilas tentang pajak
Sekilas tentang pajakKppkp Bangil
 
2012 the second mouse gets the cheese
2012 the second mouse gets the cheese2012 the second mouse gets the cheese
2012 the second mouse gets the cheeseWyoDLC
 
презентациякитай
презентациякитайпрезентациякитай
презентациякитайnasten4ik_29
 
A sore throat or strep throat
A sore throat or strep throatA sore throat or strep throat
A sore throat or strep throatMegan Perkins
 
European coffee-shops
European coffee-shopsEuropean coffee-shops
European coffee-shopsJuan Marín
 
Dolly powerpoint
Dolly powerpoint Dolly powerpoint
Dolly powerpoint dollygoo
 
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012Sosialisasi tanggal 22 mei 2012
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012Kppkp Bangil
 
CILogon 2.0 at 2016 Internet2 Global Summit
CILogon 2.0 at 2016 Internet2 Global SummitCILogon 2.0 at 2016 Internet2 Global Summit
CILogon 2.0 at 2016 Internet2 Global Summitjbasney
 
Trusting External Identity Providers for Global Research Collaborations
Trusting External Identity Providers for Global Research CollaborationsTrusting External Identity Providers for Global Research Collaborations
Trusting External Identity Providers for Global Research Collaborationsjbasney
 
CILogon and InCommon: Technical Update
CILogon and InCommon: Technical UpdateCILogon and InCommon: Technical Update
CILogon and InCommon: Technical Updatejbasney
 
Applying to Graduate School
Applying to Graduate SchoolApplying to Graduate School
Applying to Graduate SchoolScott Wilson
 
Diseño presentación corporativa SENTIMOTO LTD
Diseño presentación corporativa SENTIMOTO LTDDiseño presentación corporativa SENTIMOTO LTD
Diseño presentación corporativa SENTIMOTO LTDMarcel Molina Valenzuela
 

Destacado (20)

Sosialisasi Pajak di event "Ngobrol Pajak Bareng Blogger"
Sosialisasi Pajak di event "Ngobrol Pajak Bareng Blogger"Sosialisasi Pajak di event "Ngobrol Pajak Bareng Blogger"
Sosialisasi Pajak di event "Ngobrol Pajak Bareng Blogger"
 
Getting Social With Social: Using social media education to build relationshi...
Getting Social With Social: Using social media education to build relationshi...Getting Social With Social: Using social media education to build relationshi...
Getting Social With Social: Using social media education to build relationshi...
 
Ptkp
PtkpPtkp
Ptkp
 
Ten tips to improve your Facebook presence
Ten tips to improve your Facebook presenceTen tips to improve your Facebook presence
Ten tips to improve your Facebook presence
 
Simulasi spt op2009
Simulasi spt op2009Simulasi spt op2009
Simulasi spt op2009
 
Sekilas tentang pajak
Sekilas tentang pajakSekilas tentang pajak
Sekilas tentang pajak
 
2012 the second mouse gets the cheese
2012 the second mouse gets the cheese2012 the second mouse gets the cheese
2012 the second mouse gets the cheese
 
презентациякитай
презентациякитайпрезентациякитай
презентациякитай
 
A sore throat or strep throat
A sore throat or strep throatA sore throat or strep throat
A sore throat or strep throat
 
Module 2
Module 2Module 2
Module 2
 
European coffee-shops
European coffee-shopsEuropean coffee-shops
European coffee-shops
 
Dolly powerpoint
Dolly powerpoint Dolly powerpoint
Dolly powerpoint
 
Magazzini
MagazziniMagazzini
Magazzini
 
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012Sosialisasi tanggal 22 mei 2012
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012
 
CILogon 2.0 at 2016 Internet2 Global Summit
CILogon 2.0 at 2016 Internet2 Global SummitCILogon 2.0 at 2016 Internet2 Global Summit
CILogon 2.0 at 2016 Internet2 Global Summit
 
Trusting External Identity Providers for Global Research Collaborations
Trusting External Identity Providers for Global Research CollaborationsTrusting External Identity Providers for Global Research Collaborations
Trusting External Identity Providers for Global Research Collaborations
 
CILogon and InCommon: Technical Update
CILogon and InCommon: Technical UpdateCILogon and InCommon: Technical Update
CILogon and InCommon: Technical Update
 
Brianna
BriannaBrianna
Brianna
 
Applying to Graduate School
Applying to Graduate SchoolApplying to Graduate School
Applying to Graduate School
 
Diseño presentación corporativa SENTIMOTO LTD
Diseño presentación corporativa SENTIMOTO LTDDiseño presentación corporativa SENTIMOTO LTD
Diseño presentación corporativa SENTIMOTO LTD
 

Similar a Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPNkaromah95
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakBbe Mee
 
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...Roko Subagya
 
Buku bendahara mahir pajak__
Buku bendahara mahir pajak__Buku bendahara mahir pajak__
Buku bendahara mahir pajak__Mone_Dompu
 
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...Ade Suerani
 
No. 8 Tentang tata cara pemungutan pajak restoran
No. 8 Tentang tata cara pemungutan pajak restoranNo. 8 Tentang tata cara pemungutan pajak restoran
No. 8 Tentang tata cara pemungutan pajak restorankabupaten_pakpakbharat
 
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnisMilka Agusta
 
2023pmkeuangan066 (1).pdf
2023pmkeuangan066 (1).pdf2023pmkeuangan066 (1).pdf
2023pmkeuangan066 (1).pdfCIkumparan
 
Pmk 85 bumn_pemungut_ppn
Pmk 85 bumn_pemungut_ppnPmk 85 bumn_pemungut_ppn
Pmk 85 bumn_pemungut_ppnkp2kppacitan
 
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanPER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanRoko Subagya
 
Ketentuan perpajakan bagi bendahara
Ketentuan perpajakan bagi bendaharaKetentuan perpajakan bagi bendahara
Ketentuan perpajakan bagi bendaharaRusydin Arrazy
 
Bendahara PPT (slide pajak)
Bendahara PPT (slide pajak)Bendahara PPT (slide pajak)
Bendahara PPT (slide pajak)ssuser8f1e591
 
Laporan kerja praktek
Laporan kerja praktekLaporan kerja praktek
Laporan kerja praktekhayatun nufus
 
Materi setelah uts
Materi setelah utsMateri setelah uts
Materi setelah utszasunasu
 
Pendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
Pendanaan Pembangunan Sektor SanitasiPendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
Pendanaan Pembangunan Sektor Sanitasiinfosanitasi
 
Prinsip2 transfer ke daerah
Prinsip2 transfer ke daerah Prinsip2 transfer ke daerah
Prinsip2 transfer ke daerah Herry Prananto
 
Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan TA. 2015
Laporan  Keuangan Kementerian Kesehatan TA. 2015Laporan  Keuangan Kementerian Kesehatan TA. 2015
Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan TA. 2015Ditjen P2P Kemenkes
 

Similar a Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit (20)

PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPN
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
 
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
 
Buku bendahara mahir pajak__
Buku bendahara mahir pajak__Buku bendahara mahir pajak__
Buku bendahara mahir pajak__
 
PAJAK
PAJAKPAJAK
PAJAK
 
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ATAS RAPERDA PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD 2009...
 
No. 8 Tentang tata cara pemungutan pajak restoran
No. 8 Tentang tata cara pemungutan pajak restoranNo. 8 Tentang tata cara pemungutan pajak restoran
No. 8 Tentang tata cara pemungutan pajak restoran
 
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
2013 0 0_jurnal_akuntansi_dan_bisnis
 
2023pmkeuangan066 (1).pdf
2023pmkeuangan066 (1).pdf2023pmkeuangan066 (1).pdf
2023pmkeuangan066 (1).pdf
 
85 pmk.03 2019
85 pmk.03 201985 pmk.03 2019
85 pmk.03 2019
 
Pmk 85 bumn_pemungut_ppn
Pmk 85 bumn_pemungut_ppnPmk 85 bumn_pemungut_ppn
Pmk 85 bumn_pemungut_ppn
 
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanPER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
 
Ketentuan perpajakan bagi bendahara
Ketentuan perpajakan bagi bendaharaKetentuan perpajakan bagi bendahara
Ketentuan perpajakan bagi bendahara
 
Bendahara PPT (slide pajak)
Bendahara PPT (slide pajak)Bendahara PPT (slide pajak)
Bendahara PPT (slide pajak)
 
Laporan kerja praktek
Laporan kerja praktekLaporan kerja praktek
Laporan kerja praktek
 
Materi setelah uts
Materi setelah utsMateri setelah uts
Materi setelah uts
 
Pendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
Pendanaan Pembangunan Sektor SanitasiPendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
Pendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
 
Prinsip2 transfer ke daerah
Prinsip2 transfer ke daerah Prinsip2 transfer ke daerah
Prinsip2 transfer ke daerah
 
Boncu2
Boncu2Boncu2
Boncu2
 
Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan TA. 2015
Laporan  Keuangan Kementerian Kesehatan TA. 2015Laporan  Keuangan Kementerian Kesehatan TA. 2015
Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan TA. 2015
 

Más de Kppkp Bangil

Slide tutorial penyampaian spt 1770 s dengan wizard
Slide tutorial penyampaian spt 1770 s dengan wizardSlide tutorial penyampaian spt 1770 s dengan wizard
Slide tutorial penyampaian spt 1770 s dengan wizardKppkp Bangil
 
Slide tutorial penyampaian spt 1770 s dengan wizard
Slide tutorial penyampaian spt 1770 s dengan wizardSlide tutorial penyampaian spt 1770 s dengan wizard
Slide tutorial penyampaian spt 1770 s dengan wizardKppkp Bangil
 
Formulir SPT Masa PPh 21 Sejak Januari 2014 (PER_14_PJ_2013)
Formulir SPT Masa PPh 21 Sejak Januari 2014 (PER_14_PJ_2013)Formulir SPT Masa PPh 21 Sejak Januari 2014 (PER_14_PJ_2013)
Formulir SPT Masa PPh 21 Sejak Januari 2014 (PER_14_PJ_2013)Kppkp Bangil
 
Spt masa p ph 21 sejak januari 2014 (per 14_pj_2013)
Spt masa p ph 21 sejak januari 2014 (per 14_pj_2013)Spt masa p ph 21 sejak januari 2014 (per 14_pj_2013)
Spt masa p ph 21 sejak januari 2014 (per 14_pj_2013)Kppkp Bangil
 
Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012 final dinas pengairan edit
Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012 final dinas pengairan editMateri sosialisasi bendahara pemerintah 2012 final dinas pengairan edit
Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012 final dinas pengairan editKppkp Bangil
 
Pengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannyaPengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannyaKppkp Bangil
 
Pengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannyaPengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannyaKppkp Bangil
 
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012 badan
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012 badanSosialisasi tanggal 22 mei 2012 badan
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012 badanKppkp Bangil
 
Sekilas perpajakan bagi bendaharawan
Sekilas perpajakan bagi bendaharawanSekilas perpajakan bagi bendaharawan
Sekilas perpajakan bagi bendaharawanKppkp Bangil
 
Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012
Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012
Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012Kppkp Bangil
 
Petunjuk isi pph badan 2009
Petunjuk isi pph badan 2009Petunjuk isi pph badan 2009
Petunjuk isi pph badan 2009Kppkp Bangil
 
Materi perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasiMateri perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasiKppkp Bangil
 
Hak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpHak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpKppkp Bangil
 
Npwp & spt 2008 1770s
Npwp & spt 2008 1770sNpwp & spt 2008 1770s
Npwp & spt 2008 1770sKppkp Bangil
 

Más de Kppkp Bangil (20)

Spt op
Spt opSpt op
Spt op
 
Slide tutorial penyampaian spt 1770 s dengan wizard
Slide tutorial penyampaian spt 1770 s dengan wizardSlide tutorial penyampaian spt 1770 s dengan wizard
Slide tutorial penyampaian spt 1770 s dengan wizard
 
Slide tutorial penyampaian spt 1770 s dengan wizard
Slide tutorial penyampaian spt 1770 s dengan wizardSlide tutorial penyampaian spt 1770 s dengan wizard
Slide tutorial penyampaian spt 1770 s dengan wizard
 
Formulir SPT Masa PPh 21 Sejak Januari 2014 (PER_14_PJ_2013)
Formulir SPT Masa PPh 21 Sejak Januari 2014 (PER_14_PJ_2013)Formulir SPT Masa PPh 21 Sejak Januari 2014 (PER_14_PJ_2013)
Formulir SPT Masa PPh 21 Sejak Januari 2014 (PER_14_PJ_2013)
 
Spt masa p ph 21 sejak januari 2014 (per 14_pj_2013)
Spt masa p ph 21 sejak januari 2014 (per 14_pj_2013)Spt masa p ph 21 sejak januari 2014 (per 14_pj_2013)
Spt masa p ph 21 sejak januari 2014 (per 14_pj_2013)
 
Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012 final dinas pengairan edit
Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012 final dinas pengairan editMateri sosialisasi bendahara pemerintah 2012 final dinas pengairan edit
Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012 final dinas pengairan edit
 
Pengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannyaPengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannya
 
Sosialisasi badan
Sosialisasi badanSosialisasi badan
Sosialisasi badan
 
Ptkp
PtkpPtkp
Ptkp
 
Pengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannyaPengertian pajak dan kegunaannya
Pengertian pajak dan kegunaannya
 
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012 badan
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012 badanSosialisasi tanggal 22 mei 2012 badan
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012 badan
 
Se 29
Se 29Se 29
Se 29
 
P ajak
P ajakP ajak
P ajak
 
Bendaharawan
BendaharawanBendaharawan
Bendaharawan
 
Sekilas perpajakan bagi bendaharawan
Sekilas perpajakan bagi bendaharawanSekilas perpajakan bagi bendaharawan
Sekilas perpajakan bagi bendaharawan
 
Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012
Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012
Materi sosialisasi bendahara pemerintah 2012
 
Petunjuk isi pph badan 2009
Petunjuk isi pph badan 2009Petunjuk isi pph badan 2009
Petunjuk isi pph badan 2009
 
Materi perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasiMateri perpajakan koperasi
Materi perpajakan koperasi
 
Hak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpHak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wp
 
Npwp & spt 2008 1770s
Npwp & spt 2008 1770sNpwp & spt 2008 1770s
Npwp & spt 2008 1770s
 

Paparan sosialisasi bendahara pmk 64 pmk.052013 0edit

  • 1. Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak 2013 TENTANG MEKANISME PENGAWASAN TERHADAP PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK YANG DILAKUKAN OLEH BENDAHARA PENGELUARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH/KUASA BENDAHARA UMUM DAERAH Kp2kp bangil, 29 dan 30 Juli 2013
  • 2. PENGERTIAN PAJAK Menurut UU No. 28 Tahun 2007 Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh Orang Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
  • 3. Pajak Pusat dikelola oleh pemerintah pusat (DJP) 1 Pajak Daerah dikelola oleh pemerintah daerah 2 JENIS PAJAK Menurut pengelolanya
  • 4. DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PENGELOLA PAJAK PUSAT Rp Pajak Pusat PPh (Pajak Penghasilan) Dikenakan atas penghasilan anyg diterima Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Dikenakan atas setiap penyerahan Barang dan Jasa Kena Pajak serta Barang Mewah (pajak konsumsi) Pajak Bumi & Bangunan Perkebunan, Perhutanan, dan Pertambangan (PBB-P3) Dikenakan atas pemanfaatan Bumi & Bangunan Bea Meterai Pajak atas pemanfaatan dokumen tertentu
  • 5. • Pajak Bumi & Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) • Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) • Pajak Restoran • Pajak Reklame (Iklan) • Pajak Parkir • Pajak Hiburan • Pajak Penerangan Jalan • Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan • Pajak Parkir • Pajak Air Tanah • Pajak Sarang Burung Walet Bioskop 5 Pajak Daerah Provinsi • Pajak Kendaraan Bermotor (PKB); • Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor; • Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; • Pajak Air Permukaan; dan • Pajak Rokok Kota/Kabupaten
  • 6. ALUR PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN DANA APBN/APBD
  • 9. 9
  • 11. Target Penerimaan Pajak 2009 2010 2011 2012 2013 LKPP LKPP LKPP APBN-P APBN A. Pendapatan Negara dan Hibah 848.763,20 995.271,50 1.210.599,70 1.358.205,00 1.529.673,08 I. Penerimaan Dalam Negeri 847.096,60 992.248,50 1.205.345,80 1.357.379,90 1.525.189,48 1. Penerimaan Perpajakan 619.922,20 723.306,60 873.874,00 1.016.237,30 1.192.994,10 a. Pajak Dalam Negeri 601.251,80 694.392,10 819.752,50 968.293,20 1.134.289,20 b. Pajak Perdagangan Internasional 18.670,40 28.914,50 54.121,50 47.944,10 58.704,90 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 227.174,40 268.941,90 331.471,80 341.142,60 332.195,38 II. Hibah 1.666,60 3.023,00 5.253,90 825,10 4.483,60 B. Belanja Negara 937.382,10 1.042.117,20 1.294.999,30 1.548.310,40 1.683.011,09 I. Belanja Pemerintah Pusat 628.812,40 697.406,40 883.722,00 1.069.534,40 1.154.380,86 II. Transfer Daerah 308.585,30 344.727,60 411.324,80 478.776,00 528.630,23 1. Dana Perimbangan 287.251,50 316.711,40 347.246,20 408.352,10 444.798,78 2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian 21.333,80 28.016,20 64.078,60 70.423,90 83.831,45 III. Suspen (15,60) (16,80) (47,50) - C. Keseimbangan Primer 5.163,20 41.537,50 8.862,40 (72.319,90) (36.917,70) D. Surplus/Defisit Anggaran (A-B) (88.618,90) (46.845,70) (84.399,60) (190.105,40) (153.338,01) % terhadap PDB (1,58) (0,73) (1,14) (2,23) (1,58) E. Pembiayaan 112.583,20 91.552,00 130.948,80 190.105,30 153.337,95 I. Pembiayaan Dalam Negeri 128.133,00 96.118,50 148.748,00 194.531,00 172.792,10 II. Pembiayaan Luar Negeri (Neto) (15.549,80) (4.566,50) (17.799,20) (4.425,70) (19.454,15) Kelebihan/(Kekurangan) Pembiayaan 23.964,30 44.706,30 46.549,20 - -
  • 12. APBN 2013 Hasil Pajak dialokasikan kemana? Belanja Negara Rp 1.683,0 T Pajak (1.042,29 T) Rincian Belanja Negara Rp (triliun) % Pendidikan dan Kesejahteraan Rakyat Pendidikan Murah 336,8 20,01% Kesehatan Murah 55,9 3,32% Ketahanan Pangan 63,2 3,75% Penanggulangan Kemiskinan 115,5 6,86 % Pengamanan dan Stabilisasi Harga Pangan 17,2 1,02% Subsidi 317,2 18,84% Infrastruktur Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Perhubungan 77,9 4,62 % Irigasi 19,5 1,15% Energi dan Lainnya 62,8 3,73% Perumahan dan Permukiman 22,4 1,33% Suasana Aman dan Kepastian Hukum Pertahanan 81,8 4,86% Keamanan dan Ketertiban 36,5 2,17% Transfer ke daerah 528,6 31,40%
  • 14. Layanan Pendidikan Penanggulangan Kemiskinan Layanan kesehatan Ketahanan pangan Subsidi 2. Meringankan Beban dan Menyejahterakan Rakyat
  • 15. 3. Mewujudkan Suasana Aman Dan Tenteram Dan Kepastian Hukum Bagi Kehidupan Rakyat Dan Dunia Usaha Pertahanan Negara Keamanan dan Ketertiban
  • 17. Dana Transfer Ke Daerah Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil Pajak Sumber Daya Alam Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian Dana Otonomi Khusus Dana Penyesuaian
  • 18. Anggaran Pendapatan & Belanja Daerah (APBD)
  • 19. Dana Perimbangan menyumbang 66,02% dari Total Pendapatan Daerah APBD (REKAPITULASI NASIONAL) TAHUN 2012
  • 20. APBD PROPINSI/KABUPATEN/KOTA ... (WILAYAH KERJA KANTOR WILAYAH DJP ...) TAHUN 2012
  • 21. APBD PROPINSI/KABUPATEN/KOTA ... TAHUN 2013 APBD PROPINSI/KABUPATEN/KOTA ... (WILAYAH KERJA KANTOR WILAYAH DJP ...) TAHUN 2013
  • 23. PEMERINTAH DAERAH MENTERI KEUANGAN BENDAHARA UMUM NEGARA SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH BENDAHARA UMUM DAERAH Surat Permintaan Pembayaran (SPP) Surat Perintah Membayar (SPM) Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Pengujian Substantif Formal Tagihan : Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Gaji/Lembur/ Honor Pemotongan/ Penyetoran Pajak PENERIMAAN PAJAK PEMBUAT KOMITMEN BENDAHARA PENGUJI PEMBAYARAN PENCAIRAN DANA PEMBEBANAN REKENING KPPN KUASA BENDAHARA UMUM NEGARA SEKSI BANK/GIRO POS MPN LHP SSP APBD DAU, DAK, D BH 23 Mekanisme Pemotongan/Pemungutan dan Penyetoran Pajak dari Belanja APBD BANK/POS PERSEPSI
  • 24. LATAR BELAKANG PENGAWASAN1  Amanat Undang-Undang Bidang Keuangan Negara dan Undang-Undang Perpajakan, serta Ketentuan Pengelolaan Keuangan Daerah;  Hasil Pemeriksaan BPK-RI Atas Kepatuhan Kewajiban Perpajakan atas Pengelolaan APBN Dan APBD Tahun 2010 yang masih menemukan adanya penyimpangan dalam pengelolaan APBN dan APBD;  Arahan Menteri Keuangan tentang Upaya Peningkatan Pengawasan Pemungutan dan Pemotongan Pajak dari Belanja Pemerintah Daerah;  Belum maksimalnya pengawasan atas pengelolaan APBD akibat adanya perubahan mekanisme penyaluran transfer ke daerah, dimana Dana Perimbangan, Dana Otsus, dan Dana Penyesuaian ditransfer dari Kas Negara langsung ke Kas Daerah, selanjutnya mekanisme belanja daerah melalui APBD sehingga mekanisme kontrol atas penerimaan pajak yang bersumber dari belanja APBD sepenuhnya ada di daerah.  Sehingga diperlukan mekanisme pengawasan atas pemotongan/ pemungutan dan penyetoran pajak yang bersumber dari belanja APBD
  • 25. - Bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas nama negara/daerah, menerima, menyimpan, dan membayar/menyerahkan uang atau surat berharga atau barang-barang negara/daerah. - Bendahara Umum Negara adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum negara. - Bendahara Umum Daerah adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum daerah. - Bendahara Penerimaan adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggung- jawabkan uang pendapatan negara/daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja kementerian Negara/lembaga /pemerintah daerah. - Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mem- pertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara/daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah. PENGERTIAN UMUM PENGERTIAN BENDAHARA2 Sumber : UU Nomor. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
  • 26. KEWAJIBAN PERPAJAKAN BENDAHARA3 1 • Mendaftarkan Diri – Surat Penunjukan Sebagai Bendahara 2 • Menghitung dan atau Memotong/Memungut Pajak Yang harus Dibayar 3 • Menyetorkan Pajak yang telah dihitung dan dipungut/dipotong ke Kas Negara 4 • Melaporkan Penghitungan & Pemungutan/Pemotongan ke Kantor Pelayanan Pajak
  • 27. Kewajiban Mendaftarkan Diri Bendahara Pemerintah yang mengelola dana yang bersumber dari APB/APBD wajib mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang merupakan identitas Bendahara sebagai Wajib Pajak dalam melaksanakan pemotongan/pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPh dan/atau PPN. 1. Tempat Pendaftaran Bendahara pemerintah wajib mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di wilayah kerja yang sesuai dengan tempat kedudukan unit kerja 2. Tata Cara Pendaftaran a. Mengisi formulir pendaftaran Wajib Pajak untuk Wajib Pajak Bendahara yang tersedia di KPP dengan melampirkan fotokopi surat penunjukan sebagai bendahara dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bendahara tersebut; b. KPP menerbitkan NPWP yang terdiri dari 15 digit dan Surat Keterangan Terdaftar paling lama 1 (satu) hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap; c. NPWP akan diterbitkan oleh KPP dengan nama Bendahara Unit/Satuan Kerja, misal Bendahara Dinas Pertanian Perikanan Dan Kehutanan Kab.Sleman dengan NPWP 30.064.837.5-542.000.
  • 28. PELAPORAN PAJAK KE KPP Wah banyak amat yang diisi? Apalagi Nih!!! Ada honornya gak? SPT Masa PPN SPT Masa 21/26 SPT Masa 23/26SPT Masa 22 BP PPh 21 BP PPh 23 Cape Deh…. Laporan melulu 3 DTH/RTH
  • 29. KEWAJIBAN PERPAJAKAN BENDAHARA3 1. PPh Pasal 21 2. PPh Pasal 22 3. PPh Pasal 23 4. PPh Pasal 26 5. PPh Pasal 4 (2) 6. PPN/PPN BM 7. Pelaporan Daftar Transaksi Harian (DTH) / Rekap Transaksi Haruan (RTH) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 PMK-64/PMK.05/2013 Tentang Mekanisme pengawasan Pot/put & Penyetoran Pajak yg dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran SKPD/BUD KEWAJIBAN LAPOR PERPAJAKAN BENDAHARA
  • 30. Kewajiban Penyetoran dan Pelaporan Pajak Uraian Tanggal Penyetoran Tanggal Pelaporan PPh Pasal 21 Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir Paling lama 20 hari setelah Masa Pajak berakhir PPh Pasal 22 Disetor pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran Paling lama 14 hari setelah Masa Pajak berakhir PPh Pasal 23 Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir Paling lama 20 hari setelah Masa Pajak berakhir PPh Pasal 4 (2) Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir Paling lama 20 hari setelah Masa Pajak berakhir PPN a. Untuk bendahara pengeluaran sebagai Pemungut PPN, paling lama tanggal 7 (tujuh) bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir; b. Untuk Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM) sebagai Pemungut PPN, harus disetor pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran kepada Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah. a. Paling lama akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir; b. Paling lama akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir DTH dan RTH --------- a. DTH : paling lama tanggal 10 setelah bulan yang bersangkutan berakhir b. RTH : paling lama tanggal 20 setelah bulan yang bersangkutan berakhir
  • 31. MEKANISME PENGAWASAN TERHADAP PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK YANG DILAKUKAN OLEH BENDAHARA PENGELUARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH/ KUASA BENDAHARA UMUM DAERAH PERHITUNGAN POTENSI (DPA/DIPA) PELAPORAN REKAPITULASI SP2D (DTH DAN RTH PENGUJIAN PAJAK (REALISASI SP2D) PENYETORAN PAJAK TERUTANG PENGENAAN SANKSI PMK - 64/PMK.05/2013 Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak Tahun 2013 PEMERIKSAAN /VERIFIKASI
  • 32. KEGIATAN RUANG LINGKUP PMK PERHITUNGAN POTENSI (DPA/DIPA) PELAPORAN REKAPITULASI SP2D (DTH DAN RTH) PEMERIKSAAN /VERIFIKASI PENYETORAN PAJAK TERUTANG PENGENAAN SANKSI DOKUMEN TERKAIT DPA/ DIPA SPM/ SP2D HASIL PENGUJIAN (KONFIRMASI) SSP SKP SUMBER DJPK/BPK/DJKD/ BUD (BAG. KEUANGAN) SIMDA/SIPKD/ REGISTER SP2D/ REK. KORAN BPD DTH/RTH/MPN/SSP SKP PER- UNDANG2-AN YANG BERLAKU PENGUJIAN PAJAK (REALISASI SP2D) DTH DAN RTH LAPORAN KUASA BUD
  • 33. Bendahara Pengeluaran SKPD Kuasa Bendahara Umum Daerah Penerima dana APBD ObjekPajak BukanObjekPajak Penyetoran Pajak Bank Persepsi KPPN KPP SSP 1,2,3,4, 5 SSP 2 SSP 3 SSP 1, 3, 5 Pelaksanaan Pemotongan/Pemungutan Dan Penyetoran Pajak Atas Belanja Daerah Pasal 3, 4, 5, 6 PMK-64/PMK.05/2013 potong dan/atau pungut
  • 34. Pengujian Kebenaran Perhitungan dan Penyetoran Pajak Kuasa BUD Bulanan, paling lambat 20 hari setelah bulan ybs berakhir  Konfirmasi setoran pajak  Pengujian kebenaran perhitungan dan penyetoran pajak Pasal 7, 8, 9, 10 PMK-64/PMK.05/2013 Bendahara Pengeluaran SKPD Bulanan, paling lambat 10 hari setelah bulan ybs berakhir A. Penyampaian Daftar Transaksi Harian (DTH) dan Rekapitulasi Transaksi Harian (RTH) Tanda Terima Penyampaian RTH DTH (dilampiri SSP lbr 3) RTH (dilampiri DTH & fotokopi SSP lbr 3) DJP
  • 35. TAMPILAN DTH dan RTH (LAMPIRAN PMK 64/PMK.05/2013) DTH (DAFTAR TRANSAKSI HARIAN) RTH (REKAPITULASI TRANSAKSI HARIAN)
  • 38. PENGUNAAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH Sumber : Ditjen Perimbangan Keuangan (2012)
  • 39. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH (1) SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH (SIMDA/SIPKD) PMK – 64/PMK.05/2013 REKAPITULASI SPM/SP2D Pemanfaatan DTH RTH Pengembangan (Mengakomodir) SP2D DOKUMEN SUMBER EXISTING output output
  • 40. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH (2) REKAPITULASI SPM/SP2D Pengembangan Sistem EXISTING SPT Masa 21/26, 22, 23 dan PPN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH (SIMDA/SIPKD) output output
  • 41.
  • 42. Dasar Hukum Undang- Undang •UU KUP •UU Keuangan Negara Peraturan Pemerintah •PP 58/2005 •PP 74/2011 Peraturan /Keputusan Presiden •Keppres 42/2002 •Perpres 53/2010 Peraturan Menteri •Permendagri 13/2006 •PMK 64/2013 Pasal 3 angka 3c Batas waktu dan tata cara pelaporan atas pemotongan dan pemungutan pajak yang dilakukan oleh bendahara pemerintah dan badan tertentu diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Pasal 8 Dalam rangka pelaksanaan kekuasaan atas pengelolaan fiskal, Menteri Keuangan mempunyai tugas sebagai berikut : .. e) melaksanakan pemungutan pendapatan negara yang telah ditetapkan dengan undang-undang; Pasal 64 Bendahara pengeluaran sebagai wajib pungut Pajak Penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening Kas Negara pada bank pemerintah atau bank lain yang ditetapkan Menteri Keuangan sebagai bank persepsi atau pos giro dalam jangka waktu sesuai ketentuan perundang-undangan. Pasal 60 Menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota/kepala satuan kerja yang menggunakan dana bagian anggaran yang dikuasai Menteri Keuangan wajib menyampaikan pertanggung- jawaban penggunaan dana kepada Menteri Keuangan PMK 64/PMK.05/2013 Pengawasan Terhadap Pemotongan/Pemungutan Dan Penyetoran Pajak Yang Dilakukan Oleh Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja Perangkat Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerahback

Notas del editor

  1. Jelaskan mengenai perbedaan antara pajak pusat dan pajak daerah.Tanyakan kepada siswa contoh-contoh pajak yang mereka ketahui dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Berikut detilpenggunaan APBN 2013APBN digunakan pembangunan infrastruktur yang terdiri dari: sarana perhubungan (pembuatan jalan-jalan penghubung beserta jembatan), pemukiman (pembuatan rumah untuk masyarakat/rumah bersubsidi), saluran irigasi (pembangunan bendungan dan saluran pengairan), pengembangan bidang energi salah satunya pembangkit tenaga listrik dan lainnya.
  3. APBN juga digunakan untuk meringankan beban dan menyejahterakan rakyat sesuai dengan yang diamanatkan UUD 1945 yang terdiri dari layanan pendidikan (dana BOS), penanggulangan kemiskinan (pemberdayaan masyarakat agar lebih maju), layanan kesehatan (jaminan kesehatan untuk rakyat miskin), ketahanan pangan (penyediaan beras melalui bulog dan penyediaan beras miskin), subsidi (energi dan non energi).
  4. Selain itu APBN digunakan untuk MewujudkanSuasanaAman Dan Tenteram Dan KepastianHukumBagiKehidupan Rakyat Dan Dunia Usaha yang terdiri dari:Pertahanan Negara (tentara dan pembelian alat utama sistem persenjataan (Alutsista)),Keamanan dan Ketertiban (polisi, hakim, jaksa dan pembelian sarana pendukung pekerjaannya).
  5. Berdasarkan APBN, subsidi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:EnergiNon Energi Jelaskan bahwa siswa yang menggunakan barang/jasa di atas secara tidak langsung menikmati subsidi yang salah satunya dibiayai dari pajak.Perhatian!Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan BUKAN termasuk subsidi yang dimaksud dalam APBN.