1. Manfaat Statistik dalam Penelitian Statistik arti sempit sebagai data berperan dalam penelitian untuk
mengenali atau menunjukkan adanya masalah (problem identification). Dengan tersedianya data
statistik dalam berbagai jenis yang dikumpulkan dari waktu ke waktu, akan mudah dilihat adanya
masalah.Masalah atau persoalan yang dihadapi pemerintah : rata-rata pendapatan per kapita yang
rendah, persentase orang miskin meningkat, penerimaan negara menurun, jumlah investor asing
berkurang, jumlah pengangguran meningkat, tingkat inflasi tinggi, jumlah perkara menumpuk di
kepolisian, kejaksaan, kehakiman, Mahkamah Agung, Jumlah kriminalitas bertambah, ekspor
nonmigas menurun, dan sebagainya.Masalah yang dihadapi perguruan tinggi, baik milik pemerintah
maupun swasta : jumlah penerimaan mahasiswa baru menurun, persentase yang DO meningkat,
banyak alumninya menjadi penganggur, persentase yang bisa lulus S1, S2, S3 sedikit/kecil, masih
banyak dosen S1 yang berijazah S1, masih sedikit sekali dosen yang berijazah S3, dan
sebagainya.Masalah yang dihadapi perusahaan : Jumlah laba semakin menurun, jumlah modal
semakin menipis, jumlah penjualan menurun, persentase pelanggan yang tidak puas terhadap mutu
pelayanan meningkat, promosi tidak efektif, distribusi tidak lancar, harga lebih tinggi dari harga
pesaing, bunga pinjaman kredit terlalu tinggi, dan sebagainya.Statistik dalam arti luas sebagai ilmu
berperan untuk menyediakan berbagai metode, yaitu metode pengumpulan data yang efisien (teknik
sampling), metode pengolahan dan penyajian data (tabel dan grafik), metode analisis dan pengujian
hipotesis, dan metode perkiraan/pendugaan interval.Penelitian dilakukan kalau ada masalah yang
akan dipecahkan. Masalah adalah sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan harapan atau keinginan.
Dengan menggunakan bahasa penelitian, dalam riset kuantitatif masalah disebut sebagai variabel
tak bebas (dependent variable) dan diberi simbol huruf Y. Faktor penyebab disebut variabel bebas
(independet variable), diberi simbol X. Variabel X mempengaruhi Y, atau variabel Y dipengaruhi
oleh X, atau Y bergantung pada X.Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat
hubungan antara X dan Y. Kalau X dan Y berkorelasi, perubahan X akan mempengaruhi perubahan
Y sehingga analisis bisa dilanjutkan menjadi analisis regresi. Analisis regresi mempunyai dua
tujuan.Pertama, untuk mengetahui besarnya pengaruh dari perubahan X terhadap Y kalau nilai X
naik I unit (satu satuan). Kedua, untuk meramalkan nilai Y kalau variabel X yang berkorelasi
dengan Y sudah diketahui nilainya.Analisis korelasi dan regresi sangat penting bagi pimpinan
sebagai pembuat kebijakan karena pada dasarnya pembuatan kebijakan dimaksudkan untuk
melakukan perubahan-perubahan agar sesuai dengan keinginan dan harapan.Contoh :i) Pimpinan
perusahan memutuskan untuk menaikkan upah para karyawan (X) dengan harapan produktivitas
karyawan akan meningkat (Y)ii) Direktur pemasaran suatu perusahan memutuskan untuk
menaikkan biaya promosi (X) dengan harapan hasil penjualan akan menigkat (Y)iii) Direktur
pengkreditan suatu bank memutuskan untuk menurunkan tingkat bunga pinjaman kredit (X) dengan
harapan jumlah permintaan kredit meningkat (Y)iv) Jumlah uang beredar dikurangi (X) dengan
harapan agar tingkat inflasi menurun (Y)v) Denda pelanggaran lalu lintas dinaikkan (X) dengan
harapan jumlah pelanggaran akan menurun (Y)vi) Jumlah penggunaan pupuk ditingkatkan (X)
dengan harapan jumlah produksi padi juga meningkat (Y)vii) Jumlah investasi nasional dinaikkan
(X) dengan harapan pendapatan nasional naik (Y)viii) Bunga tabungan dinaikkan (X) dengan
harapan jumlah tabungan meningkat (Y)ix) Seorang mahasiswa/murid menambah waktu belajarnya
(X) dengan harapan rata-rata nilai ujiannya meningkat (Y)Dalam praktiknya, mungkin seseorang
Direktur pemasaran sudah puas kalau kenaikkan biaya promosi juga diikuti kenaikkan hasil
penjualan. Kalau demikian halnya, Direktur pemasaran tersebut tidak memerlukan analisis korelasi
dan regresi. Analisis korelasi dan regresi diperlukan kalau Direktur pemasaran tersebut ingin
mengetahui secara kunatitatif berapa besarnya pengaruh biaya promosi terhadap hasil penjualan
kalau biaya promosi naik 1 unit (misalnya 1%).Contoh Memecahkan Masalah :Pada tingkat
nasional, pendapatan perkapita menurun karena pendapatan nasional menurun tajam. Ini merupakan
masalah. untuk memecahkan masalah ini, harus diketahui fakta penyebabnya melalui penelitian.
Misalnya, penyebab utama investasi nasional menurun. Pemecahannya : naikkan investasi
nasional.Pimpinan satu perguruan tinggi menghadapi masalah, jumlah mahasiswa baru menurun
tajam, ternyata penyebabnya dosennya tidak bermutu. Pemecahannya : Tingkatkan mutu dosen !
Pimpinan suatu bank menhadapi masalah, karena banyak nasabahnya pindah ke bank lain.
2. penyebabnya mutu pelayanan terhadap nasabah sangat rendah. Pemecahannya : Tingkatkan mutu
pelayanan.Investasi asing yang masuk ke Indonesia berkurang. Penyebabnya pengurusan izin
bertele-tele. Pemecahannya : sederhanakan proses pemberian izin, usahakan dalam satu atap.Jumlah
perkara di MA menumpuk, ternyata penyebabnya kekurangan hakim agung. Pemecahannya :
tambahkan hakim agung.Seorang murid nilainya banyak yang berada di bawah rata-rata nilai kelas.
Orang tua murid mengetahui bahwa penyebabnya waktu belajarnya kurang. Pemecahannya :
tambah waktu belajarnya.Dalam praktiknya fakta penyebab timbulnya masalah lebih dari satu,
sering diperlukan penelitian yang mendalam melalui pengujian hipotesis untuk mengetahui fakta
penyebab. Bisa tidaknya masalah dipecahkan tergantung apakah kita bisa menghilangkan faktor
penyebabnya atau mampu melakukan perubahan yang menghasilkan perbaikan. Yang jelas, tanpa
mengetahui faktor penyebabnya tak mungkin masalah bisa dipecahkan secara tuntas.Sumber
:Supranto. 2009. The Power Of Statistics untuk Pemecahan Masalah. Jakarta : Salemba Empat.