Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Kelompok V Teologi Ibrani. Agustinus Marolo, Chandra Umbu Retang, Lazarus Fek.
1. Kelompok V… Teologi Ibrani
Agustinus
Marolo
Chandra Umbu
Retang
Lazarus FekTuesday, December 11, 2018 1
2. Latar belakang
penulisanIbrani
Penulis: Tidak diketahui dengan pasti. (perkiraannya termasuk: Apolos,
Barnabas, Klemens, Lukas, Paulus, Filipus, Priska atau Silas).
Waktu penulisan: Antara tahun 64 dan 70 Masehi.
Judul kitab: Menunjuk kepada siapa surat ini tertuju: jemaat orang percaya
Ibrani yang kemungkinan berada di Roma.
Tempat penulisan: Tidak diketahui dengan pasti (Kemungkinan Roma).
Ditujukan kepada: Orang Kristen Yahudi.
Latar belakang: Aniaya merupakan suatu ancaman nyata bagi jemaat di
Roma. Aniaya menyebabkan banyak orang Yahudi yang percaya, yang telah
mati bagi cara-cara Yahudi mereka dengan menaati hukum Taurat, untuk
mengambil langkah mundur. Penulis mempergunakan kesempatan ini untuk
menyatakan kemerdekaan yang telah diberikan oleh Kristus kepada semua
orang percaya, serta menegaskan bahwa dengan Kristus tidak diperlukan lagi
segala adat istiadat ritual apa pun yang diajarkan oleh kepercayaan Yahudi
mereka. Ia minta mereka memberi pertimbangan pada pengetahuan mereka
tentang PL. penulis khususnya memberi ulasan pada kelima kitab pertama dari
PL yang merupakan sebuah paralel (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan,
dan Ulangan).
Tuesday, December 11, 2018 2
3. Tema Dan Kata Kunci Kitab Ibrani
Tema: Kekristenan lebih dari sekedar agama…Kekristenan adalah
sebuah hubungan dengan Yesus Kristus. Untuk menjadi pemenang, kita
harus berlari dalam perlombaan dengan mata kita tertuju kepada Yesus.
Kita dapat menyerahkan pencobaan kita kepada Yesus...Ia telah
menghadapi semua itu dan memenangkannya. Allah ingin anak-anak-
Nya saking memberi kekuatan satu sama lain dengan kesaksian. Hanya
darah Kristus yang dapat menyucikan kita dari dosa.
Kata kunci: “Pengorbanan”; “Lebih Baik”. “Pengorbanan” Kristus
ditunjukkan lebih tinggi dari apa pun yang dipersembahkan oleh sistem
kepecayaan Yahudi: Kristus “lebih baik” dari para malaikat karena Ia
disembah oleh mereka; Ia “lebih baik” daripada Musa, karena Ialah
yang menciptakan Musa; Ia “lebih baik” daripada keimaman Harun
karena penebusannya kekal; dan Ia “lebih baik” daripada hukum
Taurat, karena ia yang menjadi perantara bagi perjanjian yang lebih
tinggi.
Tuesday, December 11, 2018 3
4. Penulisan Surat Kepada Orang-orang Ibrani
Penulis ini dapat disebut Auctor (pengarang) sebab,
sebagaimana dilihat oleh Origenes dulu, nama yang
sebenarnya hanya diketahui oleh Allah. Kalau ia bukan
Apollos, orang Kristen Yahudi dari Alexandria yang
digambarkan dalam KPR 18:14-25, sesuai dengan
dugaan Luther, penulis ini sangat menyerupai dia.
Dengan mengingat Yudaismenya yang dipengaruhi oleh
Platonisme dan kegemarannya pada allegori, maka
tidaklah mustahil ia menulis di Alexandria. Para
pembaca suratnya, berdasarkan tafsiran yang lebih
mungkin tentang Ibrani 13:24, berdiam di Roma.
Tuesday, December 11,
2018
4
5. Kita menduga bahwa mereka adalah orang-orang Kristen Yahudi di
ibukota yang terancam oleh penghambatan, yang dengan senang hati
mau mengundurkan diri di bawah naungan agama Yahudi – suatu
agama yang diizinkan oleh Roma, karena kekrristenan itu tidak
diizinkan. Karena mereka terlalu banyak hidup dalam bagian Yahudi,
maka iman mereka tetap buta sehingga ketinggalan terhadap luas
sebenarnya panggilan Kristen mereka. Bertentangan dengan mereka,
Auctor adalah seorang yang mempunyai pandangan yang luas dan
melihat ke depan, sama seperti Stefanus (Kis. 7). Seperti dia, Auctor
sudah melihat arti universal. Fakta Kristus dan mengetahui bahwa
gereja mempunyai suatu tugas sedunia. Menurut pandangan ini, maka
banyak hal dalam surat ini menjadi jelas: ajakan Auctor pada keluaran
yang baru (3:7-19) dan pada kehidupan iman para pendatang dan
perantau (11); bukti teologisnya bahwa cara baru kasih karunia, yang
dibawa oleh Kristus, memberikan kenyataan yang hanya dapat
dibayangkan samar” oleh cara lama kasih karunia; peringatan”nya
terhadap “mengundurkan diri” (10:38-39); dan tantangannya kepada
mereka untuk “pergi kepada Yesus di luar perkemahan dan
menanggung kehinaan-Nya” (13:13).
Tuesday,December11,2018 5
6. Kemungkinan besar surat ini ditulis sebelum
keruntuhan Yerusalem pada tahun 70 M. Bait
Allah rupanya masih berdiri (8:4; 9:6; 10:1);
seandainya bait itu sudah runtuh ketika Auctor
mengarang, tentulah ia telah menunjuk pada
kenyataan itu sebagai bukti yang memutuskan
bahwa Allah tidak lagi mau menggunakan focus
(pusat) upacara” kudus zaman purba ini. Dua
penghambatan disebut, yang satu sudah
berlalu, yang lain kan segera datang. Yang
pertama (10:32-33) dapat kita anggap sebagai
kesusahan yang timbul dalam rumah ibadat
Yahudi di Roma, ketika Injil masuk kesana, dan
kaisar mengusir orang Yahudi dari ibukotaTuesday, December 11,
2018
6
7. Kekristenan Menurut Auctor
Begitu sulit Surat Ibrani itu bagi para pembaca modern, sehingga kita akan mulai
dengan garis” besar itu sendiri. Surat itu terdiri atas:
Exordium itu mengutamakan tema: Allah sudah menyatakan diri secara
menentukan di dalam Anak-Nya.
Kemudian argumen yang diselingi dengan teguran: Yesus Kristus adalah
penyataan terakhir Allah, karena dalam pribadi-Nya Ia adalah Anak, dan dalam
pekerjaan-Nya adalah Imam.
Sesudah argumen itu terdapat aplikasi: karena Imam Besar yang Agung ini
sudah membuka “jalan masuk” yang baru ke hadirat Allah, maka mereka harus
menggunakannya atau menanggung segala konsekuensi yang menakutkan
sebagai akibat dari penolakan mereka. Setiap penderitaan yang harus mereka
tanggung adalah sebagian dari disiplin Allah terhadap mereka sebagai anak”-Nya;
kemuliaan” PL tidaklah layak dibandingkan dengan kemuliaan” PB.
Lalu menyusullah konklusi, dengan nasihat”, peringatan”, dan suatu berkat yang
mulia.
Tuesday, December 11,
2018
7
Exordium (Bagian Permulaan) Ibrani. 1:1-4
Argumen (Penguraian Alasan) Ibrani 1:5-10:18
Aplikasi (Pengenaan) Ibrani 10:19-12:29
Konklusi (Kesimpulan) Ibrani fasal 13
8. Isi surat ibrani
surat Ibrani mempunyai dua macam isi, yaitu pengajaran,
yang diikuti dengan nasihat dan peringatan:
Pengajaran 1:1-14
Nasihat dan peringatan 2:1- 4
Pengajaran 2:5-3:6
Nasihat dan peringatan 3:7-4:16
Pengajaran 5:1-10
Nasihat dan peringatan 5:11-6:20
Pengajaran 7:1-10:18
Nasihat dan peringatan 10:19-12:29
Pengajaran 13 :1-6
Nasihat 13:7-17
Penutup 13 :18-25
Tuesday, December 11, 2018 8
9. Pandangan Kitab Ibrani Mengenai Dunia
Penulis surat ini mempunyai kepercayaan yang kuat terhadap
ajaran PL tentang penciptaan. Ia menggunakan 2 kata yang
berbeda untuk menggambarkan penciptaan itu, yaitu kosmos
dan aion (dalam bentuk jamak) kata kosmos kadang”
digunakan untuk menggambarkan dunia manusia, seperti
ketika dikatakan bahwa Kristus masuk kedunia (Ibr. 10:5) dan
bahwa dunia tidak layak bagi pahlawan” iman (Ibr. 11:38).
Dalam Ibrani 4:3 dan 9:26, kata itu dipakai secara khusus
dalam arti dunia yang dijadikan. Sebaliknya kata itu juga
dipakai untuk pengertian dunia yang melawan Allah (Ibr.
11:7), dalam ayat itu dinyatakan bahwa Nuh menghukum
dunia dan memperoleh kebenaran. Namun, pandangan
dualisme ini tidak tertanam kuat dalam surat Ibrani.
Tuesday, December 11,
2018
9
10. Dalam surat Ibrani, kata aion (har. ‘zaman’) terdapat
dalam 2 bagian yang menyebutkan tentang penciptaan.
Penulis mulai dengan konsep luhur tentang Kristus
sebagai pencipta (Ibr. 1:2) yang menopang segala yang
ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan (Ibr. 1:3).
Inilah yang dapat kita sebut sebagai ‘kosmologi yang
kristologis’. Pandangan yang sama mungkin terdapat
dalam Ibrani 2:10, meskipun “Dia yang bagi-Nya dan
oleh-Nya segala sesuatu dijadikan” dalam konteks ini
sangat mungkin ditujukan pada Allah.
Penulis surat ini menerima karya Allah dalam penciptaan
tanpa berusaha membuktikannya. Sesungguhnya ia
mengakui bahwa pemahaman manusia akan kegiatan
penciptaan itu adalah tindakan iman (Ibr. 11:3). Perlu
diperhatikan bahwa yang ditekankan disini ialah Firman
yang menjadikan, sama halnya dengan Ibrani 1:3 yang
menekankan Firman yang menopang
Tuesday, December 11, 2018 10
11. Surat ibrani ini memberikan banyak penjelasan
mengenai malaikat-malaikat. Penulis surat ini
merasa perlu untuk membuktikan keunggulan
Kristus atas malaikat-malaikat, mungkin karena
beberapa orang terlalu banyak menaruh
perhatian pada mereka (bnd. Kol. 2:18). Ia
memandang kedudukan Kristus ditempat yang
tinggi, jauh lebih tinggi daripada malaikat-
malaikat (Ibr. 1:4), dan malaikat-malaikat itu
kedudukannya lebih rendah dari Anak Allah (Ibr.
1:5 dst.). Ia berpendapat bahwa tugas malaikat-
malaikat ialah menyembah Allah (1:6).
Tuesday, December 11, 2018 11
12. Allah
Penulis Ibrani menekankan baik Pribadi dari Allah yang mulia
dan cara Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia.
a. Pribadi-Nya.
• 1) Penulis menggambarkan Bapa sebagai yang ditinggikan
di surga, bertakhta di tempat yang tinggi (1:3). Frasa itu
adalah suatu sebutan bagi Allah yang dinyatakam di
Mazmur 110:1. Gambaran yang sama ditulis di 8:1 dimana
istilah “yang mulia” kembali digunakan. Karena kitab ini
ditulis bagi orang Yahudi, tidak diragukan hal itu menunjuk
pada “kemuliaan yang bertakhta di Kursi Kemurahan di
Tempat Yang Mahakudus.”
• 2) Penulis juga membahas bagaimana menghampiri Allah
dengan menunjuk pada Takhta-Nya.
Tuesday, December 11, 2018 12
13. • 3) Orang percaya Yahudi diingatkan bahwa Allah
mereka adalah Allah yang hidup, berbeda dengan ilah-
ilah yang mati. Penulis mendorong mereka untuk tidak
kembali ke system yang mati tetapi melayani Allah
yang hidup. (Ibr. 9:14; 10:31; 12:22).
• 4) Penggunaan api sebagai figure Allah melambangkan
penghakiman Allan (12:19). Hal ini berhubungan
dengan tema Ibrani dalam memperingatkan mereka
untuk tidak meninggalkan Allah yang hidup.
• 5) Kitab ini ditutup dengan menyebut Allah sebagai
damai (13:20). Ia dapat memberikan damai kepada
orang Yahudi di tengah penganiayaan.
Tuesday, December 11, 2018 13
14. b. Wahyu-Nya
• 1) Pernyataan tentang wahyu Allah adalah melalui
putra-Nya (1:1-2). Di PL Allah berbicara setahap demi
setahap dan dengan berbagai cara, tetapi klimaks dari
wahyu-Nya adalah dalam Pribadi Putra-Nya.
• 2) Sebagai saksi dari wahyu di dalam Kristus, Allah
mempertunjukkan mujijat-mujijat melalui tangan-
tangan para saksi-Nya, para rasul, yang menyaksikan
keselamatan akbar di dalam Kristus (2:4).
• 3) Kebesaran anugrah Allah terlihat, karena melaluinya,
Kristus mati bagi semua orang.
Tuesday, December 11, 2018 14
15. Pandangan Kitab Ibrani Mengenai Manusia
Dalam Dirinya Sendiri
Penulis surat Ibrani berpendapat mengenai manusia dalam
dirinya sendiri seperti pandangan rasul paulus, manusia
digambarkan dengan istilah anthropos. Walaupun manusia
mempunyai kedudukan yang tinggi diantara semua ciptaan,
namun manusia itu fana. Manusia ditetapkan untuk mati (Ibr.
9:27), dan sesungguhnya ia hidup dalam ketakutan akan maut
(Ibr. 2:15). Dalam hal ini manusia ternyata berada dalam
cengkraman iblis yang berkuasa atas kematian. Lagipula,
digambarkan bahwa keadaan manusia itu lemah (Ibr. 4:15;
7:28). Inti surat Ibrani ialah bahwa manusia tidak mampu
datang kepada Allah dan tidak berdaya untuk menyelamatkan
dirinya sendiri. Inilah sifat dasar dari kelemahannya. Kata
psukhe atau jiwa dipakai juga dalam surat Ibrani. Orang-orang
Kristen dikatakan memiliki “sauh bagi jiwa” (Ibr. 6:19) yang
berarti pelindung bagi seluruh pribadi seseorang.
Tuesday, December 11, 2018 15
16. Manusia Dalam Hubungannya Dengan Allah
A. Dosa dan Dosa-dosa.
Istilah untuk dosa dalam bentuk jamak, hamartiai (‘dosa-dosa’),
biasanya digunakan untuk menghubungkan sistem pengorbanan dengan
kebutuhan manusia, namun terdapat 2 buah ayat yang menggunakan
istilah itu dalam bentuk tunggal (Ibr. 9:26; 13:11) yang juga
mempunyai pengertian yang persis sama (bnd. Ibr. 13:11 dengan
10:12). Ia membahas tentang kebutuhan orang-orang berdosa yang
sadar bahwa mereka terus menerus telah berbuat dosa. Dalam
penjelasan tentang pengertian umum dari keadaan berdosa, yang
mencakup perbuatan-perbuatan dosa sebagai akibat, ia dapat
mengatakan bahwa Yesus tidak berbuat dosa (Ibr. 4:15). Kesemuanya
ini memperlihatkan garis pemisah yang nyata antara manusia dan Allah
dan Yesus sebagai satu-satunya manusia yang terkecuali dalam hal ini.
Para imam besar pun tidak luput dari keharusan untuk
mempersembahkan korban untuk dosa mereka sendiri (Ibr. 7:27).
Jelasalah bahwa penulis ini menganggap dosa sebagai hal yang
mencakup semua manusia.
Tuesday, December 11, 2018 16
17. B. Dosa Sebagai Ketidakpercayaan Dan
Ketidaktaatan.
penulis merasa prihatin kalau-kalau para pembacanya
memiliki “ hati yang jahat dan tidak percaya” (Ibr.
3:12). Ketidakpercayaan itu timbul karena ketidaktaatan
(Ibr. 3:18; 4:6), dan merupakan kegagalan dalam
memperhatikan hukum-hukum Allah. penulis mengutip
mazmur 95:7-11 yang menyatakan tentang umat Allah
yang sudah sesat dan tidak mengenal jalan-Nya (Ibr.
3:10). Penulis tidak menyebutkan tentang hukuman
Allah yang khusus atas dosa mereka, terlepas dari
kenyataan bahwa mereka kehilangan bagian warisannya
(tempat perhentian). Namun dalam ibrani 2:2
disebutkan tentang balasan yang setimpal terhadap
ketidaktaatan.Tuesday, December 11, 2018 17
18. C. Dosa Sebagai Kedurhakaan.
Tema yang berhubungan erat dengan tema di atas ini ialah
pemberontakan (bnd. Ibr. 3:8, 15, 16). Dengan lebih jelas tema ini
memperlihatkan sifat ketidaktaatan yang disengaja dan yang benar-
benar menentang, yang didalamnya terkandung penolakan langsung
terhadap rencana Allah.
D. Segi-segi Dosa Yang Lain.
Dalam satu segi, tugas seorang imam besar adalah demi “pelanggaran-
pelanggaran, dan yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar” (Ibr.
9:7), yaitu agnoemata. Kata ini dipakai untuk pengertian dosa-dosa
akibat ketidaktahuan tetapi pemikiran ini tidak dibicarakan lebih
lanjut dalam surat Ibrani. Sifat dosa yang menyesatkan ditonjolkan
dalam Ibr. 3:13. dalam kasus kegagalan Esau, dosanya digambarkan
sebagai hal yang “cabul dan bernafsu rendah” (Ibr. 12:16). Semua
segi ini berhubungan dengan ciri-ciri utama yang dicatat di atas, tetapi
satu diantaranya lebih ditekankan yaitu dosa sebagai kejahatan.
Dalam Ibr. 5:14 (“yang baik daripada yang jahat”) istilah yang berarti
‘yang jahat ialah kaktos dan dalam ungkapan “hati yang jahat” (Ibr.
3:12) serta “hati nurani yang jahat” (Ibr. 10:22) istilah yang dipakai
adalah paneros.
Tuesday, December 11, 2018 18
19. Yesus sebagai manusia
Dalam ibrani 1:3, penulis memperkenlkan Yesus sebagai Anak Allah
yang ditinggikan, sesudah itu ia memberi perincian mengenai keadaan
kemanusiaan-Nya sebagai berikut:
- Ia lebih rendah daripada malaikat dan dalam misi-Nya Ia
memperhatikan manusia, bukan malaikat-malaikat (Ibr. 2:9, 16);
- Ia mempunyai darah dan daging seperti saudara-saudara-Nya (Ibr.
2:14);
- Sementara dalam daging, Ia mengalami pencobaan (Ibr. 2:18; 4:15);
- Ia berdoa dan memohon dengan suara jeritan yang mengharukan
dan ratap tangis pada waktu di getsemani (Ibr. 5:7);
- Ia belajar taat melalui penderitaan-Nya, sebagai hasilnya Ia
dikatakan telah dijadikan sempurna (Ibr. 2:10; 5:8-9);
- Ia merasakan pengalaman takut akan Allah (Ibr. 5:7);
- Ia menganggap kematian sebagai bagian yang tidak dapat dihindari
dalam misi-Nya (Ibr. 2:9, 14).
Tuesday, December 11, 2018 19
20. Kristologi
Kristologi terlihat jelas merupakan tema utama Ibrani.
Dalam perkembangan kitab ini, penulis
memperlihatkan superioritas Kristus terhadap
- Nabi (1:1-3),
- Malaikat (1:4-2:18),
- Musa (3:1-4:13), dan
- Harun (4:14-10:39).
Penekanan Kristologis adalah penting pada saat
mempertimbangkan siapa pembacanya.
Penulis Ibrani memperlihatkan berbagai segi dari
Kristus untuk mendemonstrasikan keunggulan-Nya.
Tuesday, December 11, 2018 20
21. Sebutan.
Sebutan Kristus (Yang Diurapi) digunakan di seluruh surat-surat (3:6,14; 5:5;
6:1; 9:11, 11, 14, 24, 28; 11:26). Hal itu merupakan suatu peringatan bahwa Yang
Diurapi, Mesias sebagai seorang Raja, telah datang. Mesias telah menawarkan darah-
Nya sendiri untuk memberikan penyucian yang sempurna (9:14). Mesias menanggung
dosa sekali tetapi akan tampil kedua kalinya untuk keselamatan (9:28).
Nama kemanusiaan-Nya.
Nama kemanusiaan-Nya, Yesus, menekankan bahwa dalam kemanusiaan-Nya sebagai
imam besar manusia, ia telah mencapai apa yang tidak dapat dilakukan oleh garis imam
besar Lewi.
Keilahian.
Keilahian Yesus diteguhkan melalui nama yang diberikan kepada-Nya. (1:8-
10). Melalui nature intrinsic-Nya dan keberadaan-Nya sebagai “cahaya dari kemulian-
Nya.” Juga melalui karya-Nya. Ia merupakan pencipta masa, penerima dari segala yang
ada (1:2) dan pemelihara. Di Ibrani 1:8-10, penulis mengutip dari Mazmur 45:6-8 dan
102:25 tetapi dalam pendahuluan dari kutipan itu ia mengatakan: “tetapi tentang Putra
Ia berkata. “ Kutipan yang disebutkan kemudian menunjuk kepada Putra. Jadi, putra itu
dinyatakan sebagai “Allah” (1:8, 9) dan “Tuhan”(1:10). . Istilah Putra digunakan untuk
menekankan relasi yang lebih besar yang dimiliki Yesus dengan Bapa (1:2,5,8: 3:6; 5:5,
8;7:28). Putra lebih besar dari Musa, ia memiliki otoritas atas umat Allah (3:6), dan
lebih besar dari hukum, tidak memiliki kelemahan dari imamat Lewi (7:28).
Tuesday, December 11, 2018 21
22. Manusia tak berdosa.
Penulis Ibrani menekankan kesejatian, ketidakbercelaan dari
kemanusian Yesus, sehingga Ia dapat menjadi korban yang sempurna bagi
dosa. Sebagai seorang manusia Yesus mengambil rupa “darah dan daging”
untuk memperlihatkan kemanusian-Nya yang sejati (2:14).
Keimaman.
Kristus adalah paling tinggi karena Ia adalah imam menurut aturan
Melkisedek, tidak menurut keimaman Harun. Keimaman Kristus yang menurut
Melkisedek adalah superior.
Karena;
(1) Keimaman kristus adalah baru dan lebih baik
(7:15; lihat 7:7, 19, 22, 8:6);
(2) Keimaman Kristus adalah permanen (7:16);
(3) Kristus menjalankan keimaman-Nya secara permanen (7:24);
(4) Keimaman Kristus berdasarkan pada suatu kovenan yang lebih baik
(8:6; 6:13).
Tuesday, December 11, 2018 22
23. Peritiwa-peristiwa Kristologis
Kebangkitan
Fakta bahwa Kristus melalui kematian-Nya memusnahkan dia,
yaitu iblis, yang berkuasa atas maut dan membebaskan mereka
yang berada dalam perhambaan rasa takut kepada maut (Ibr. 2:14-
15), berakar pada kebangkitan. Kristus yang mati tidak akan dapat
memberi kebebasan dari rasa takut akan maut, karena Ia sendiri
tidak dilepaskan. Tetapi Kristus yang bangkit dapat melakukan hal
ini, karena di dalam Dia ada kuasa kehidupan. Walaupun surat
Ibrani tidak menguraikan tema ini seperti yang dilakukan oleh
Paulus, namun tema tersebut tetap diterimanya. Kemungkinan
adanya kebangkitan dari antara orang mati disebutkan dalam
Ibrani 11:35, walaupun hal ini hanya terdapat sepintas lalu sebagai
salah satu hasil dari iman. Surat Ibrani di akhiri dengan ucapan
berkat yang hampir terbentuk penegasan. Ucapan ini berpusat
pada Dia yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati
untuk menjadi Gembala Agung bagi umat-Nya (Ibr. 13:20, 21).
Tuesday, December 11,
2018
23
24. Kenaikan
Dalam surat ibrani kenaikan yesus mendapat tempat
yang sangat mendasar. Namun tidak dapat disangkal
bahwa kejadian-kejadian ini diterima sebagai sesuatu
yang sudah terjadi. Pentingnya kenaikan menjadi
terlihat secara khusus dalam uraian mengenai
Melkisedek, karena pengaruh kuat dari Mazmur 110
yang menghubungkan penobatan raja dengan
peraturan melkisedek itu (bnd. Ibr 5:6; 6:20; 7:15-17,
21). Meskipun ayat-ayat tentang melkisedek tidak
menyebut tema penobatan, namun hal ini sudah
termasuk dalam kutipan dari mazmur ini dalam
bagian-bagian lain dari surat ibrani (bnd. Ibr 1:13).
Seandainya penulis tidak menerima kenaikan dan
pengagungan Yesus sebagai fakta, Ia tidak akan
begitu saja menerapkan mazmur 110 kepada Yesus.
Tuesday, December 11,
2018
24
25. Roh Kudus
• Meskipun doktrin Roh Kudus tidak dibahas secara
panjang lebar, namun ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam kitab Ibrani.
• a. Tanda karunia diperlihatkan melalui kedaulatan
kehendak Roh Kudus (2:4)
• b. Roh Kudus merupakan penulis dari kitab suci (3:7;
9:8; 10:5)
• c. Keselamatan menjadikan seseorang mendapatkan
bagian dalam Roh Kudus (6:4)
• d. Menolak keselamatan melalui Kristus adalah
melawan Roh Kudus (10:29). Oleh karena itu berarti
berdosa kepada Kristus.
Tuesday, December 11,
2018
25
26. Keselamatan
• Fakta bahwa keselamatan dari Yesus dapat
membawa banyak anak pada kemulian
menekankan finalitas dan jaminan dari hal itu.
• Penulis kemudian menekanka ketaatan dan
ketundukan penuh dari Kristus pada kehendak
Bapa; melalui ketaatan-Nya yang sempurna
Kristus telah menjadi “sumber keselamatan yang
kekal”(5:9). Orang percaya Ibrani butuh untuk
mengetahui kebenaran-kebenaran yang signifikan
ini, tetapi mereka bodoh dan perlu diajar doktrin-
doktrin dasar dari iman.
Tuesday, December 11, 2018 26
27. • Dalam mengkontraskan Kristus dengan malaikat,
penulis menjelaskan bahwa fungsi dari malaikat
adalah untuk menjadi penolong bagi mereka yang
telah mewarisi keselamatan.
• Ibrani juga menegaskan bahwa Keselamatan
Kristus merupakan puncak dari semua. Implikasi
Kristus jauh lebih utama dari persembahan korban
PL.
• Provisi superioritas Kristus dalam keselamatan
terlihat dalam Ia mengalami kematian bagi semua
orang (2:9), dan melalui kematian-Nya Ia
membawa “banyak anak-anak pada kemuliaan”
(2:10).
Tuesday, December 11, 2018 27
28. Kesimpulan
Kitab atau Surat Ibrani merupakan
penulisan seorang Auctor (pengarang) yang belum
diketahui sampai saat ini, namun banyak
praduga mengenai beberapa tokoh Alkitab.
Kitab ini juga, adalah salah satu Kitab PB
yang banyak mengisahkan mengenai Kemuliaan
Pribadi dan Pekerjaan Yesus Kristus serta
perlunya Iman bagi setiap orang yang percaya
kepada-Nya. Serta pembelajaran doktrin yang
ada didalamnya.
mempelajari Teologi Kitab Ibrani
merupakan sumbangsih bagi setiap kita dalam
meneruskan pelayanan kepada Yesus Kristus
Tuhan kita.
Tuesday,December11,2018 28