SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 23
Model Mengajar Menginduksi
Perubahan Konsep (M3PK)
Nama
NIM

: Leony Sanga Lamsari Purba
: 8126141011
A. Pendahuluan
Guru sebagai pendidik mampu

menciptakan situasi

sebaik mungkin sehingga proses belajar menjadi
optimal

sehingga

mampumemahami

dan

siswa

diharapkan

menguasai

konsep-

konsep IPA secara tuntas dan bermakna
Para guru sebaiknya memiliki visi dan persepsi yang
jelas tentang tugas dan profesinya.
4.

1.

Alternatif
yang
dapat
belajar dan mengajar IPA yaitu :

terjadi

dalam

proses

Pandanga pertama didasari oleh perspektif filosofis piaget dan
inhelder yang memandang anak “blank –minded” seperti kertas putih

2.

Pandangan kedua guru menyadari adanya pengetahuan awal siswa
tapi kemungkinan guru belum mampu mengidentifikasi penetahuan
awal tersebut secara benar, sehingga konsep IPA yang diterima
siswa tetap saja konsep IPA berdasarkan pandangan guru

3.

Pandangan ketiga guru menyadari adanya pengetahuan awal siswa
dan menyadari efesiensinya dalam PBM IPA

4.

Pandangan keempat ini guru menyadari adanya pengetahuan awal
siswa dan melakukan identifikasi secara benar, sehingga guru
mengetahui apakah pengetahuan awal siswa tersebut sudah benar
B. STRATEGI BELAJAR-MENGAJAR
DAN KONSTRUKTIVISME
Tujuan pendidikan melalui interaksi proses
belajar mengajar ialah bagaimana agar siswa
menjadi tahu apa yang belum diketahui dan
memasukkan pengetahuan kedalam kepala siswa.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa
siswa memulai pendidikan IPA dengan konsepsi
yang berbeda dengan pola pikir ilmuwan. Hal ini
dikarenakan para guru IPA memiliki konsepsi yang
berbeda tentang IPA itu sendiri.
IPA merupakan suatu mata pelajaran khusus
yang berkembang dengan pola dan metode yang
khas dan unik.
1.

Pemikiran Konstruktivisme
Pada umumnya pengetahuan itu dibangun dalam pikiran

anak.

Dan setiap anak harus membangun sendiri pikiran –

pikiran itu dan merekontruksinya dengan berbagai macam cara.
Pengertian konstruksi dan rekonstruksi dalam hal ini dapat
dijelaskan sebagai berikut : konsep baru masuk kedalam
struktur kognitif bisa dengan cara asimilasi maupun akomodasi.
Konsepsi mengajar bagi guru adalah transfer konsep IPA
berdasarkan pola pandang epistemologisnya, sehingga tugas
belajar murid sudah selesai jika sudah menerima pandangan
epistemologis

guru

dipertentangkan lagi.

sebagai

kebenaran

tanpa

perlu
2. Perspektif Konstruktivistik
Penganut aliran konstruktivisme berpandangan bahwa
umat manusia pada umumnya tidak secara langsung
memahami tentang berbagi fenomena alam. Tapi mereka
memahaminya
secara
perlahan
melalui
proses
“representasi internal”, yaitu melalui serangkaian proses
pembangunan dalam struktur kognitif seseorang
Tiga gagasan dasar yang sangat relevan dan sinkron
dengan pola pandang konstruktivesme yang dikutip dari
tulisan Hewson yaitu :
1. People have to use the knowledge they posses if they are
to understand new information
2. People strive to make sense of their experience, whether
they are provided inside or outside the classroom and;
3. Different individuals construct alternative conceptions of
the same information
3. Anak sebagi “arsitek”belajarnya
Kesamaan pola pandang epistemologis dalam pengajaran
IPA antara guru dengan murid dianggap sebagai alternatife
penting untuk menjembatani kesenjangan dalam pembelajaran
IPA.
Gagasan yang sudah ada dalam struktur kognitif anak
merupakan faktor penting yang berperan memahami pelajaran
dan konsep-konsep IPA yang diajarkan disekolah.
Keterkaitan dan keterhubungan antar gagasan dalam
struktur kognitif anak akan dimasukkan melalui proses interaksi
mengajar dan belajar.
4. Belajar sebagai “perubahan konsep”
Sebelum proses belajar dan mengajar, pada diri anak
sudah terdapat konsep. Jika konsep pada kogmitif anak
merupakan konsep yang keliru maka dilakukan perubahan
konsep yang diikuti rekonseptualisasi. Dan jikan konsep
sudah benar maka pada konsep tersebut cukup dilakukan
rekonseptualisasi.
4 macam aspek yang dilakukan dalam melakukan
perubahan konsep yaitu :
1.Melalui perubahan konsep seorang anak mampu
memecahkan masalah
2. Dia mengerti dan menerima konsep IPA secara ilmiah
3. Memilikipengertian yang jelas tentang “scientific content”
4. Mampu membangun suatu penjelasa ilmiah tentang
fenomena yang dihadapinya
5. Analisis pra-konsepsi anak

1.
2.
3.
4.

Sebelum melakukan perubahan konsep melalui interaksi
proses belajar mengajar, perlu terlebih dahulu mengetahui
bagaiman ide, gagasan, pandangan, konsep yang sudah
dimiliki siswa tentang apa yang akan diajarkan.
Beberapa karakteristik dan sifat pre konsepsi yang
dimiliki anak:
Pre -konsepsi tersebut bersifat pribadi (personal)
Pre -konsepsi seorang anakn mungkin kelihatan
membingungkan atau agak kacau (inconherent)
Pre-konsepsi seorang anak sangat mempengaruhi proses
belajarnya
Pre-konsepsi anak bersifat stabil
Guru dapat mengidentifikasi situasi model
mentalyang terdapat struktur kognitif anak sehingga dapat
dirancang suatu sistem yang memberikantreatment yang
tepat untuk anak.
6. konsep- konsep Alternatif
 Alternatif-alternatif yang ada pada diri anak dinamakan
konsepsi alternatif.
 Konsepsi alternatif yang paling sesuai, paling bermakna dan
diyakini anak paling bermakna anak paling bermanfaat dan
logis dalam menjelaskan suatu fenomena
 Mengidentifikasi konsep konsep alternatif akan memudahkan
guru menganalisis kesulitan kesulitan yang dihadapi siswa
dalam belajar sekaligus memudahkan guru untuk melakukan
peubahan konsep
7. Kondisi untuk melangsungkan perubahan
konsep
Ada tiga kondisi atau syarat untuk melangsungkan
perubahan konsep dalam kelas yaitu:
1.Apakah konsep itu bermakna/ arti (intelligible) untuk anak
yang mempelajarinya?
2.Apakah anak merasa yakin bahwa konsep yang diterimanya
itu benar (plausible)?
3.Apakah konsep itu memberikan buah (fruitfull) dalam diri
anak ?
Kondisi lain yang menjadi variabel dalam menentukan konsep
yaitu :
1.Apakah konsep itu sumber ketidakpuasan bagi anak?
2.Apakah konsep itu menjadi “counter intuitive”?
3.Apakah konsep itu menciptakan kesukaran ?
4.Apakah konsep itu plausible ?
8. Konsep baru dan kemungkinan yang terjadi
Menurut Peter W.Hewson dan Richard Thorley, pada saat
seorang anak belajar dan memperoleh konsep baru maka
terdapat beberapa kemungkinan yang terjadi yaitu:
1.Konsep tersebut ditolak dan tidak memperoleh tempat dalam
struktur kognitif ,konsep ini akan secara dilupakan
2.Konsep tersebut disimpan dalam konteks hanya mati (rate
reception learning). Konsep ini hanya bertahan sekejab 3.
Konsep itu dapat berpadu langsung dengan konsep yang sudah
ada sebelumnya, jika anak merasakan bahwa konsep baru
tersebut memeiliki arti/makna dan dia menyakini kebenarannya
4. Jika konsep yang akan masuk tidak dsapat berpadu secara
langsung dengan konsep yang sudah ada sebelumnya karena
adanya kontradiksi dengan konsep yang relevan yang sudah
ada sebelumnya
C. PERUBAHAN KONSEP DALAM PENGAJARANNYA
1. Strategi umum
Secara umum strategi menginduksi untuk melakukan
perubahan konsep.
Masing masing pakar IPA memberikan persepsi dan strategi
yang tepat dalam melakukan perubahan konsep.

2. Satu Model Perubahan Konsep
Model perubahan konsep dengan membangkitkan konflik
kognitif dalam diri anak oleh teori Piaget tentang equilibrasi
dan dis-ekuilibrasi, dimana konsep yang baru masuk berpadu
langsung dengan konsep yang sudah ada sebelumnya.

3. Realisasi praktis dari perubahan konsep
Implementasi dan aplikasi strategi perubahan konsep
dipengaruhi oleh persepsi guru terhadap profesinya. Untuk
merealisasikan tujuan ini siswa harus memiliki wawasan yang
luas dan persepsi yang jelas tentang hakikat, makna dan
tujuan dari konsep yang dipelajarinya secara teoritis dan
tujuan praktis tujuan pendidikan (mengajar)
4. Beberapa persepsi tentang “anak” dalam PBM IPA
Setiap
anak
memiliki
pre-konsepsi
(students
preconceived), pengetahuan awal sebelum proses belajar
mengajar berlangsung,pengetahuan awal ini mungkin:
1. Bersifat inuitif dan naif (intuitive naïve knowledge)
2. Formal dan belum ilmiah
3. Formal dan bersifat ilmiah

5. Karakteristik guru IPA

•
•

Dalam melaksanakan strategi pembelajaran menginduksi
perubahan konsep ada beberapa karakteristik yang
seyogianya dimilki oleh para guru IPA yang dibedakan atas :
Karakteristik internal
Karakteristik eksternal
5.1 karakteristik internal
Aspek –aspek yang terkandung didalamnya adalah:
•

guru-guru IPA harus mengetahui materi yang akan diajarkan
misalnya mereka mengenal metode,konsep, dan prinsip.

•

Mereka harus mampu menyeleksi topic yang bersifat
mewakili topik ini yang relevan

•

Guru mengetahui dan mempertimbangkan pengetahuan awal
yang dimilki siswa dan mengajar bertolak dari pengetahuan
awal siswa

•

Guru IPA mengetahui dan mampu medesain suatu strategi
yang akan menigkatkan keefektifan pengajaran topik yang
5.2 Karakteristik Eksternal
Karakteristik umumnya berkaitan dengan “point of
view”seorang guru terhadap tugas profesinya sebagai
seorang guru,khususnya sebagai guru IPA semakin
jelas visi dan persepsinya akan semakin dalam
kecintaanya terhadap profesi itu sendiri
D. IMPLEMENTASI DAN KONSTRIBUSI

1.
2.
3.
4.

Dalam melakukan perubahan konsep, perubahan
konsep akan memberikan hasil yang baik, jika
konsep yang akan masuk ke dalam struktur kognitif
anak :
Memiliki arti/makna dalam dirinya
Dia merasa bahwa konsep yang diterimanya itu
benar
Konsep itu memberikan rasa puas atau memberikan
makna tertentu dalam dirinya
Konsep itu memberikan buah (fruifull) dalam dirinya
artinya anak merasa yakin bahwa konsep itu bernilai
dalam diri dan dalam kehidupannya.
E. MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN
KONSEP (M3PK)
Keunggulan model pembelajaran ini:
1.

Mudah sekali diterapkan

2.

Sangat besar pengaruhnya dalam membelajarkan siswa

3.

Berdasarkan serangkaian hasil penelitian, model ini
memberikan hasil yang sangat memuaskan capain hasil
hampir selalu diatas 80%
Model pembelajaran M3PK menekankan empat(4) aspek
yang ditekankan dalam melakukan perubahan konsep yaitu:
1.

Melalui perubahan konsep seseorang anak
mampu memecahkan masalah yang dihadapinya

2.

Dia mengerti dan menerima konsep secara ilmiah

3.

Memiliki pengertian yang jelas tentang konsep
yang dipelajarinya

4.

Mampu membangun penjelasan ilmiah tentang
fenomena yang dihadapinya
Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK)
Adapun beberapa langkah penerapan model mengajar
menginduksi perubahan konsep (M3PK) dalam
proses belajar mengajar yaitu :
1. Strategi awal
a. Setiap guru yang menerapakan model
pembelajaran M3PK harus bertolak dari paradigma
awal tentang perubahan konsep
b. Sebaiknya agar pembelajaran lebih ilmiah guru
menciptakan sendiri konsep awal/pengetahuan
awal siswa (Ks)
c. Melakukan identifikasi
d. Melakukan perubahan konsep
Kriteria perubahan konsep berbasis 3k yaitu
kebermaknaan, kebenaran, keberbuahan (IPF) yaitu:
1.

Kebermaknaan (intelligibillity)
Apakah konsep itu memiliki arti/makna bagi siswa ?

2.

Kebenaran (plausibility)
Apakah siswa yakin konsep itu benar,sesuai dengan
buku yang dipelajarinya ?

3.

Keberbuahan (fruitfull)
Apakah dengan konsep yang dimilikinya dia meras lebih
mampu memehami gagasan,idea atau konsep lain ?
Jika hasil perolehan nilai siswa masih rendah
dapat dilakukan beberapa alternative sebagai
berikut:
a.

Repetisi (pengulangan) langkah –langkah proses belajar
mengajar dalam pokok bahasan tersebut,mulai dari
pembentukan konsep dan seterusnya

b.

Guru menjelaskan konsep tersebut bertolak dari pertanyaan
siswa atau melalui diskusi tentang konsep- konsep yang
sukar bagi kebanyakan siswa

c.

Melalui pendekatan 25:50:25
Ppt sbm 3

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

94189348 bab-ii-skripsi-shirli-2012-hubungan-antara-apersepsi-dengan-hasil-be...
94189348 bab-ii-skripsi-shirli-2012-hubungan-antara-apersepsi-dengan-hasil-be...94189348 bab-ii-skripsi-shirli-2012-hubungan-antara-apersepsi-dengan-hasil-be...
94189348 bab-ii-skripsi-shirli-2012-hubungan-antara-apersepsi-dengan-hasil-be...Ahmad Adnan
 
35934406 perbandingan-antara-teori-pembelajaran
35934406 perbandingan-antara-teori-pembelajaran35934406 perbandingan-antara-teori-pembelajaran
35934406 perbandingan-antara-teori-pembelajaranKomalam Mariappan
 
Teori Belajar Kognitivisme 2
Teori Belajar Kognitivisme 2Teori Belajar Kognitivisme 2
Teori Belajar Kognitivisme 2Charis Muhammad
 
Perbedaan paradigma teori konstruktivistik, behavioristik, dan
Perbedaan paradigma teori konstruktivistik, behavioristik, danPerbedaan paradigma teori konstruktivistik, behavioristik, dan
Perbedaan paradigma teori konstruktivistik, behavioristik, danIka Pratiwi
 
45565607 topik-5-khsr-oum
45565607 topik-5-khsr-oum45565607 topik-5-khsr-oum
45565607 topik-5-khsr-oumSashi Kumar
 
teori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisikateori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisikaSulyatiSulyati
 
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Sriwijaya University
 
Model konstruktivisme 5
Model konstruktivisme 5Model konstruktivisme 5
Model konstruktivisme 5Julia Tan
 
Teori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep Bruner
Teori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep BrunerTeori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep Bruner
Teori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep BrunerAtifah Ruzana Abd Wahab
 
19. model pembelajaran aktif prosiding seminar internasional-p ps upi bandung
19. model pembelajaran aktif prosiding seminar internasional-p ps upi bandung19. model pembelajaran aktif prosiding seminar internasional-p ps upi bandung
19. model pembelajaran aktif prosiding seminar internasional-p ps upi bandungChaez Cicuitd
 
Pembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifPembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifzikriamri86
 
TEORI KONSTRUKTIVISME
TEORI KONSTRUKTIVISMETEORI KONSTRUKTIVISME
TEORI KONSTRUKTIVISMESigmund Fai
 

La actualidad más candente (20)

94189348 bab-ii-skripsi-shirli-2012-hubungan-antara-apersepsi-dengan-hasil-be...
94189348 bab-ii-skripsi-shirli-2012-hubungan-antara-apersepsi-dengan-hasil-be...94189348 bab-ii-skripsi-shirli-2012-hubungan-antara-apersepsi-dengan-hasil-be...
94189348 bab-ii-skripsi-shirli-2012-hubungan-antara-apersepsi-dengan-hasil-be...
 
35934406 perbandingan-antara-teori-pembelajaran
35934406 perbandingan-antara-teori-pembelajaran35934406 perbandingan-antara-teori-pembelajaran
35934406 perbandingan-antara-teori-pembelajaran
 
Teori kognitif
Teori kognitif Teori kognitif
Teori kognitif
 
Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4
 
Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik
 
Teori Belajar Kognitivisme 2
Teori Belajar Kognitivisme 2Teori Belajar Kognitivisme 2
Teori Belajar Kognitivisme 2
 
Perbedaan paradigma teori konstruktivistik, behavioristik, dan
Perbedaan paradigma teori konstruktivistik, behavioristik, danPerbedaan paradigma teori konstruktivistik, behavioristik, dan
Perbedaan paradigma teori konstruktivistik, behavioristik, dan
 
Teori belajar gestalt
Teori belajar gestaltTeori belajar gestalt
Teori belajar gestalt
 
45565607 topik-5-khsr-oum
45565607 topik-5-khsr-oum45565607 topik-5-khsr-oum
45565607 topik-5-khsr-oum
 
teori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisikateori pembelajaran fisika
teori pembelajaran fisika
 
Model model pembelajaran-sertf
Model model pembelajaran-sertfModel model pembelajaran-sertf
Model model pembelajaran-sertf
 
Lulinda riska
Lulinda riskaLulinda riska
Lulinda riska
 
TEORI KOGNITIVISME
TEORI KOGNITIVISMETEORI KOGNITIVISME
TEORI KOGNITIVISME
 
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
 
Model konstruktivisme 5
Model konstruktivisme 5Model konstruktivisme 5
Model konstruktivisme 5
 
Teori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep Bruner
Teori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep BrunerTeori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep Bruner
Teori Pembelajaran Kognitif - Teori Pembentukan Konsep Bruner
 
19. model pembelajaran aktif prosiding seminar internasional-p ps upi bandung
19. model pembelajaran aktif prosiding seminar internasional-p ps upi bandung19. model pembelajaran aktif prosiding seminar internasional-p ps upi bandung
19. model pembelajaran aktif prosiding seminar internasional-p ps upi bandung
 
Pembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifPembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitif
 
teori beljara dan pembelajaran
teori beljara dan pembelajaranteori beljara dan pembelajaran
teori beljara dan pembelajaran
 
TEORI KONSTRUKTIVISME
TEORI KONSTRUKTIVISMETEORI KONSTRUKTIVISME
TEORI KONSTRUKTIVISME
 

Similar a Ppt sbm 3

Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptx
Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptxPembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptx
Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptxRozaqFathur
 
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Teori belajar  behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.Teori belajar  behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.Nurulbanjar1996
 
Tugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorikTugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorikporja_b
 
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaranMakalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaransundelubek1
 
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptxRogsBuck
 
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIFTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIFkhairunnisa mulyana
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptxTUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptxazrirans
 
Makalah Teori Ausubel
Makalah Teori AusubelMakalah Teori Ausubel
Makalah Teori AusubelIra Marion
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
4 8 Psikologi Belajar Implementasi Teori Belajar Dalam Pembelajaran
4 8 Psikologi Belajar Implementasi Teori Belajar Dalam Pembelajaran4 8 Psikologi Belajar Implementasi Teori Belajar Dalam Pembelajaran
4 8 Psikologi Belajar Implementasi Teori Belajar Dalam PembelajaranHaris Mansah ARH
 
TOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptxTOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptxnarul456
 
3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.ppt
3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.ppt3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.ppt
3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.pptHarveiHutahaean1
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sainsNurilza Salleh
 
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxLK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxWAKURSMKUMMA
 

Similar a Ppt sbm 3 (20)

Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptx
Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptxPembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptx
Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptx
 
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Teori belajar  behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.Teori belajar  behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
 
Tugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorikTugas kelompok 3 motorik
Tugas kelompok 3 motorik
 
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaranMakalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
 
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
 
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIFTEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptxTUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
TUGAS 1 KAJIAN TEORI BELAJAR_AZRI.pptx
 
Makalah Teori Ausubel
Makalah Teori AusubelMakalah Teori Ausubel
Makalah Teori Ausubel
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
PSIKOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Kontruktivis
KontruktivisKontruktivis
Kontruktivis
 
4 8 Psikologi Belajar Implementasi Teori Belajar Dalam Pembelajaran
4 8 Psikologi Belajar Implementasi Teori Belajar Dalam Pembelajaran4 8 Psikologi Belajar Implementasi Teori Belajar Dalam Pembelajaran
4 8 Psikologi Belajar Implementasi Teori Belajar Dalam Pembelajaran
 
Bab ii terbaru
Bab ii terbaruBab ii terbaru
Bab ii terbaru
 
TOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptxTOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptx
 
ausubel ppt
ausubel pptausubel ppt
ausubel ppt
 
3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.ppt
3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.ppt3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.ppt
3. Teori-Belajar-dan-Motivasi.ppt
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
 
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxLK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
 

Más de leonypurba

Analisis jurnal pendidikan
Analisis  jurnal pendidikanAnalisis  jurnal pendidikan
Analisis jurnal pendidikanleonypurba
 
Ppt seminar-tugas 1
Ppt seminar-tugas 1Ppt seminar-tugas 1
Ppt seminar-tugas 1leonypurba
 
PPT Strategi Belajar Mengajar
PPT Strategi Belajar MengajarPPT Strategi Belajar Mengajar
PPT Strategi Belajar Mengajarleonypurba
 

Más de leonypurba (14)

Analisis jurnal pendidikan
Analisis  jurnal pendidikanAnalisis  jurnal pendidikan
Analisis jurnal pendidikan
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
Ppt seminar2
Ppt seminar2Ppt seminar2
Ppt seminar2
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
Ppt seminar-tugas 1
Ppt seminar-tugas 1Ppt seminar-tugas 1
Ppt seminar-tugas 1
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
Sintak m3 pk
Sintak m3 pkSintak m3 pk
Sintak m3 pk
 
Sintak m3 pk
Sintak m3 pkSintak m3 pk
Sintak m3 pk
 
Sintak m3 pk
Sintak m3 pkSintak m3 pk
Sintak m3 pk
 
Sintak m3 pk
Sintak m3 pkSintak m3 pk
Sintak m3 pk
 
Sintak m3 pk
Sintak m3 pkSintak m3 pk
Sintak m3 pk
 
Sintak m3 pk
Sintak m3 pkSintak m3 pk
Sintak m3 pk
 
PPT Strategi Belajar Mengajar
PPT Strategi Belajar MengajarPPT Strategi Belajar Mengajar
PPT Strategi Belajar Mengajar
 

Ppt sbm 3

  • 1. Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Nama NIM : Leony Sanga Lamsari Purba : 8126141011
  • 2. A. Pendahuluan Guru sebagai pendidik mampu menciptakan situasi sebaik mungkin sehingga proses belajar menjadi optimal sehingga mampumemahami dan siswa diharapkan menguasai konsep- konsep IPA secara tuntas dan bermakna Para guru sebaiknya memiliki visi dan persepsi yang jelas tentang tugas dan profesinya.
  • 3. 4. 1. Alternatif yang dapat belajar dan mengajar IPA yaitu : terjadi dalam proses Pandanga pertama didasari oleh perspektif filosofis piaget dan inhelder yang memandang anak “blank –minded” seperti kertas putih 2. Pandangan kedua guru menyadari adanya pengetahuan awal siswa tapi kemungkinan guru belum mampu mengidentifikasi penetahuan awal tersebut secara benar, sehingga konsep IPA yang diterima siswa tetap saja konsep IPA berdasarkan pandangan guru 3. Pandangan ketiga guru menyadari adanya pengetahuan awal siswa dan menyadari efesiensinya dalam PBM IPA 4. Pandangan keempat ini guru menyadari adanya pengetahuan awal siswa dan melakukan identifikasi secara benar, sehingga guru mengetahui apakah pengetahuan awal siswa tersebut sudah benar
  • 4. B. STRATEGI BELAJAR-MENGAJAR DAN KONSTRUKTIVISME Tujuan pendidikan melalui interaksi proses belajar mengajar ialah bagaimana agar siswa menjadi tahu apa yang belum diketahui dan memasukkan pengetahuan kedalam kepala siswa. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa siswa memulai pendidikan IPA dengan konsepsi yang berbeda dengan pola pikir ilmuwan. Hal ini dikarenakan para guru IPA memiliki konsepsi yang berbeda tentang IPA itu sendiri. IPA merupakan suatu mata pelajaran khusus yang berkembang dengan pola dan metode yang khas dan unik.
  • 5. 1. Pemikiran Konstruktivisme Pada umumnya pengetahuan itu dibangun dalam pikiran anak. Dan setiap anak harus membangun sendiri pikiran – pikiran itu dan merekontruksinya dengan berbagai macam cara. Pengertian konstruksi dan rekonstruksi dalam hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut : konsep baru masuk kedalam struktur kognitif bisa dengan cara asimilasi maupun akomodasi. Konsepsi mengajar bagi guru adalah transfer konsep IPA berdasarkan pola pandang epistemologisnya, sehingga tugas belajar murid sudah selesai jika sudah menerima pandangan epistemologis guru dipertentangkan lagi. sebagai kebenaran tanpa perlu
  • 6. 2. Perspektif Konstruktivistik Penganut aliran konstruktivisme berpandangan bahwa umat manusia pada umumnya tidak secara langsung memahami tentang berbagi fenomena alam. Tapi mereka memahaminya secara perlahan melalui proses “representasi internal”, yaitu melalui serangkaian proses pembangunan dalam struktur kognitif seseorang Tiga gagasan dasar yang sangat relevan dan sinkron dengan pola pandang konstruktivesme yang dikutip dari tulisan Hewson yaitu : 1. People have to use the knowledge they posses if they are to understand new information 2. People strive to make sense of their experience, whether they are provided inside or outside the classroom and; 3. Different individuals construct alternative conceptions of the same information
  • 7. 3. Anak sebagi “arsitek”belajarnya Kesamaan pola pandang epistemologis dalam pengajaran IPA antara guru dengan murid dianggap sebagai alternatife penting untuk menjembatani kesenjangan dalam pembelajaran IPA. Gagasan yang sudah ada dalam struktur kognitif anak merupakan faktor penting yang berperan memahami pelajaran dan konsep-konsep IPA yang diajarkan disekolah. Keterkaitan dan keterhubungan antar gagasan dalam struktur kognitif anak akan dimasukkan melalui proses interaksi mengajar dan belajar.
  • 8. 4. Belajar sebagai “perubahan konsep” Sebelum proses belajar dan mengajar, pada diri anak sudah terdapat konsep. Jika konsep pada kogmitif anak merupakan konsep yang keliru maka dilakukan perubahan konsep yang diikuti rekonseptualisasi. Dan jikan konsep sudah benar maka pada konsep tersebut cukup dilakukan rekonseptualisasi. 4 macam aspek yang dilakukan dalam melakukan perubahan konsep yaitu : 1.Melalui perubahan konsep seorang anak mampu memecahkan masalah 2. Dia mengerti dan menerima konsep IPA secara ilmiah 3. Memilikipengertian yang jelas tentang “scientific content” 4. Mampu membangun suatu penjelasa ilmiah tentang fenomena yang dihadapinya
  • 9. 5. Analisis pra-konsepsi anak 1. 2. 3. 4. Sebelum melakukan perubahan konsep melalui interaksi proses belajar mengajar, perlu terlebih dahulu mengetahui bagaiman ide, gagasan, pandangan, konsep yang sudah dimiliki siswa tentang apa yang akan diajarkan. Beberapa karakteristik dan sifat pre konsepsi yang dimiliki anak: Pre -konsepsi tersebut bersifat pribadi (personal) Pre -konsepsi seorang anakn mungkin kelihatan membingungkan atau agak kacau (inconherent) Pre-konsepsi seorang anak sangat mempengaruhi proses belajarnya Pre-konsepsi anak bersifat stabil Guru dapat mengidentifikasi situasi model mentalyang terdapat struktur kognitif anak sehingga dapat dirancang suatu sistem yang memberikantreatment yang tepat untuk anak.
  • 10. 6. konsep- konsep Alternatif  Alternatif-alternatif yang ada pada diri anak dinamakan konsepsi alternatif.  Konsepsi alternatif yang paling sesuai, paling bermakna dan diyakini anak paling bermakna anak paling bermanfaat dan logis dalam menjelaskan suatu fenomena  Mengidentifikasi konsep konsep alternatif akan memudahkan guru menganalisis kesulitan kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar sekaligus memudahkan guru untuk melakukan peubahan konsep
  • 11. 7. Kondisi untuk melangsungkan perubahan konsep Ada tiga kondisi atau syarat untuk melangsungkan perubahan konsep dalam kelas yaitu: 1.Apakah konsep itu bermakna/ arti (intelligible) untuk anak yang mempelajarinya? 2.Apakah anak merasa yakin bahwa konsep yang diterimanya itu benar (plausible)? 3.Apakah konsep itu memberikan buah (fruitfull) dalam diri anak ? Kondisi lain yang menjadi variabel dalam menentukan konsep yaitu : 1.Apakah konsep itu sumber ketidakpuasan bagi anak? 2.Apakah konsep itu menjadi “counter intuitive”? 3.Apakah konsep itu menciptakan kesukaran ? 4.Apakah konsep itu plausible ?
  • 12. 8. Konsep baru dan kemungkinan yang terjadi Menurut Peter W.Hewson dan Richard Thorley, pada saat seorang anak belajar dan memperoleh konsep baru maka terdapat beberapa kemungkinan yang terjadi yaitu: 1.Konsep tersebut ditolak dan tidak memperoleh tempat dalam struktur kognitif ,konsep ini akan secara dilupakan 2.Konsep tersebut disimpan dalam konteks hanya mati (rate reception learning). Konsep ini hanya bertahan sekejab 3. Konsep itu dapat berpadu langsung dengan konsep yang sudah ada sebelumnya, jika anak merasakan bahwa konsep baru tersebut memeiliki arti/makna dan dia menyakini kebenarannya 4. Jika konsep yang akan masuk tidak dsapat berpadu secara langsung dengan konsep yang sudah ada sebelumnya karena adanya kontradiksi dengan konsep yang relevan yang sudah ada sebelumnya
  • 13. C. PERUBAHAN KONSEP DALAM PENGAJARANNYA 1. Strategi umum Secara umum strategi menginduksi untuk melakukan perubahan konsep. Masing masing pakar IPA memberikan persepsi dan strategi yang tepat dalam melakukan perubahan konsep. 2. Satu Model Perubahan Konsep Model perubahan konsep dengan membangkitkan konflik kognitif dalam diri anak oleh teori Piaget tentang equilibrasi dan dis-ekuilibrasi, dimana konsep yang baru masuk berpadu langsung dengan konsep yang sudah ada sebelumnya. 3. Realisasi praktis dari perubahan konsep Implementasi dan aplikasi strategi perubahan konsep dipengaruhi oleh persepsi guru terhadap profesinya. Untuk merealisasikan tujuan ini siswa harus memiliki wawasan yang luas dan persepsi yang jelas tentang hakikat, makna dan tujuan dari konsep yang dipelajarinya secara teoritis dan tujuan praktis tujuan pendidikan (mengajar)
  • 14. 4. Beberapa persepsi tentang “anak” dalam PBM IPA Setiap anak memiliki pre-konsepsi (students preconceived), pengetahuan awal sebelum proses belajar mengajar berlangsung,pengetahuan awal ini mungkin: 1. Bersifat inuitif dan naif (intuitive naïve knowledge) 2. Formal dan belum ilmiah 3. Formal dan bersifat ilmiah 5. Karakteristik guru IPA • • Dalam melaksanakan strategi pembelajaran menginduksi perubahan konsep ada beberapa karakteristik yang seyogianya dimilki oleh para guru IPA yang dibedakan atas : Karakteristik internal Karakteristik eksternal
  • 15. 5.1 karakteristik internal Aspek –aspek yang terkandung didalamnya adalah: • guru-guru IPA harus mengetahui materi yang akan diajarkan misalnya mereka mengenal metode,konsep, dan prinsip. • Mereka harus mampu menyeleksi topic yang bersifat mewakili topik ini yang relevan • Guru mengetahui dan mempertimbangkan pengetahuan awal yang dimilki siswa dan mengajar bertolak dari pengetahuan awal siswa • Guru IPA mengetahui dan mampu medesain suatu strategi yang akan menigkatkan keefektifan pengajaran topik yang
  • 16. 5.2 Karakteristik Eksternal Karakteristik umumnya berkaitan dengan “point of view”seorang guru terhadap tugas profesinya sebagai seorang guru,khususnya sebagai guru IPA semakin jelas visi dan persepsinya akan semakin dalam kecintaanya terhadap profesi itu sendiri
  • 17. D. IMPLEMENTASI DAN KONSTRIBUSI 1. 2. 3. 4. Dalam melakukan perubahan konsep, perubahan konsep akan memberikan hasil yang baik, jika konsep yang akan masuk ke dalam struktur kognitif anak : Memiliki arti/makna dalam dirinya Dia merasa bahwa konsep yang diterimanya itu benar Konsep itu memberikan rasa puas atau memberikan makna tertentu dalam dirinya Konsep itu memberikan buah (fruifull) dalam dirinya artinya anak merasa yakin bahwa konsep itu bernilai dalam diri dan dalam kehidupannya.
  • 18. E. MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) Keunggulan model pembelajaran ini: 1. Mudah sekali diterapkan 2. Sangat besar pengaruhnya dalam membelajarkan siswa 3. Berdasarkan serangkaian hasil penelitian, model ini memberikan hasil yang sangat memuaskan capain hasil hampir selalu diatas 80%
  • 19. Model pembelajaran M3PK menekankan empat(4) aspek yang ditekankan dalam melakukan perubahan konsep yaitu: 1. Melalui perubahan konsep seseorang anak mampu memecahkan masalah yang dihadapinya 2. Dia mengerti dan menerima konsep secara ilmiah 3. Memiliki pengertian yang jelas tentang konsep yang dipelajarinya 4. Mampu membangun penjelasan ilmiah tentang fenomena yang dihadapinya
  • 20. Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Adapun beberapa langkah penerapan model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK) dalam proses belajar mengajar yaitu : 1. Strategi awal a. Setiap guru yang menerapakan model pembelajaran M3PK harus bertolak dari paradigma awal tentang perubahan konsep b. Sebaiknya agar pembelajaran lebih ilmiah guru menciptakan sendiri konsep awal/pengetahuan awal siswa (Ks) c. Melakukan identifikasi d. Melakukan perubahan konsep
  • 21. Kriteria perubahan konsep berbasis 3k yaitu kebermaknaan, kebenaran, keberbuahan (IPF) yaitu: 1. Kebermaknaan (intelligibillity) Apakah konsep itu memiliki arti/makna bagi siswa ? 2. Kebenaran (plausibility) Apakah siswa yakin konsep itu benar,sesuai dengan buku yang dipelajarinya ? 3. Keberbuahan (fruitfull) Apakah dengan konsep yang dimilikinya dia meras lebih mampu memehami gagasan,idea atau konsep lain ?
  • 22. Jika hasil perolehan nilai siswa masih rendah dapat dilakukan beberapa alternative sebagai berikut: a. Repetisi (pengulangan) langkah –langkah proses belajar mengajar dalam pokok bahasan tersebut,mulai dari pembentukan konsep dan seterusnya b. Guru menjelaskan konsep tersebut bertolak dari pertanyaan siswa atau melalui diskusi tentang konsep- konsep yang sukar bagi kebanyakan siswa c. Melalui pendekatan 25:50:25