Dokumen tersebut membahas model pembelajaran bernama Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK). Model ini bertujuan untuk membantu siswa memahami konsep-konsep IPA secara tuntas dan bermakna dengan memperhatikan pengetahuan awal siswa dan melakukan identifikasi konsep yang sudah dimiliki siswa."
2. A. Pendahuluan
Guru sebagai pendidik mampu
menciptakan situasi
sebaik mungkin sehingga proses belajar menjadi
optimal
sehingga
mampumemahami
dan
siswa
diharapkan
menguasai
konsep-
konsep IPA secara tuntas dan bermakna
Para guru sebaiknya memiliki visi dan persepsi yang
jelas tentang tugas dan profesinya.
3. 4.
1.
Alternatif
yang
dapat
belajar dan mengajar IPA yaitu :
terjadi
dalam
proses
Pandanga pertama didasari oleh perspektif filosofis piaget dan
inhelder yang memandang anak “blank –minded” seperti kertas putih
2.
Pandangan kedua guru menyadari adanya pengetahuan awal siswa
tapi kemungkinan guru belum mampu mengidentifikasi penetahuan
awal tersebut secara benar, sehingga konsep IPA yang diterima
siswa tetap saja konsep IPA berdasarkan pandangan guru
3.
Pandangan ketiga guru menyadari adanya pengetahuan awal siswa
dan menyadari efesiensinya dalam PBM IPA
4.
Pandangan keempat ini guru menyadari adanya pengetahuan awal
siswa dan melakukan identifikasi secara benar, sehingga guru
mengetahui apakah pengetahuan awal siswa tersebut sudah benar
4. B. STRATEGI BELAJAR-MENGAJAR
DAN KONSTRUKTIVISME
Tujuan pendidikan melalui interaksi proses
belajar mengajar ialah bagaimana agar siswa
menjadi tahu apa yang belum diketahui dan
memasukkan pengetahuan kedalam kepala siswa.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa
siswa memulai pendidikan IPA dengan konsepsi
yang berbeda dengan pola pikir ilmuwan. Hal ini
dikarenakan para guru IPA memiliki konsepsi yang
berbeda tentang IPA itu sendiri.
IPA merupakan suatu mata pelajaran khusus
yang berkembang dengan pola dan metode yang
khas dan unik.
5. 1.
Pemikiran Konstruktivisme
Pada umumnya pengetahuan itu dibangun dalam pikiran
anak.
Dan setiap anak harus membangun sendiri pikiran –
pikiran itu dan merekontruksinya dengan berbagai macam cara.
Pengertian konstruksi dan rekonstruksi dalam hal ini dapat
dijelaskan sebagai berikut : konsep baru masuk kedalam
struktur kognitif bisa dengan cara asimilasi maupun akomodasi.
Konsepsi mengajar bagi guru adalah transfer konsep IPA
berdasarkan pola pandang epistemologisnya, sehingga tugas
belajar murid sudah selesai jika sudah menerima pandangan
epistemologis
guru
dipertentangkan lagi.
sebagai
kebenaran
tanpa
perlu
6. 2. Perspektif Konstruktivistik
Penganut aliran konstruktivisme berpandangan bahwa
umat manusia pada umumnya tidak secara langsung
memahami tentang berbagi fenomena alam. Tapi mereka
memahaminya
secara
perlahan
melalui
proses
“representasi internal”, yaitu melalui serangkaian proses
pembangunan dalam struktur kognitif seseorang
Tiga gagasan dasar yang sangat relevan dan sinkron
dengan pola pandang konstruktivesme yang dikutip dari
tulisan Hewson yaitu :
1. People have to use the knowledge they posses if they are
to understand new information
2. People strive to make sense of their experience, whether
they are provided inside or outside the classroom and;
3. Different individuals construct alternative conceptions of
the same information
7. 3. Anak sebagi “arsitek”belajarnya
Kesamaan pola pandang epistemologis dalam pengajaran
IPA antara guru dengan murid dianggap sebagai alternatife
penting untuk menjembatani kesenjangan dalam pembelajaran
IPA.
Gagasan yang sudah ada dalam struktur kognitif anak
merupakan faktor penting yang berperan memahami pelajaran
dan konsep-konsep IPA yang diajarkan disekolah.
Keterkaitan dan keterhubungan antar gagasan dalam
struktur kognitif anak akan dimasukkan melalui proses interaksi
mengajar dan belajar.
8. 4. Belajar sebagai “perubahan konsep”
Sebelum proses belajar dan mengajar, pada diri anak
sudah terdapat konsep. Jika konsep pada kogmitif anak
merupakan konsep yang keliru maka dilakukan perubahan
konsep yang diikuti rekonseptualisasi. Dan jikan konsep
sudah benar maka pada konsep tersebut cukup dilakukan
rekonseptualisasi.
4 macam aspek yang dilakukan dalam melakukan
perubahan konsep yaitu :
1.Melalui perubahan konsep seorang anak mampu
memecahkan masalah
2. Dia mengerti dan menerima konsep IPA secara ilmiah
3. Memilikipengertian yang jelas tentang “scientific content”
4. Mampu membangun suatu penjelasa ilmiah tentang
fenomena yang dihadapinya
9. 5. Analisis pra-konsepsi anak
1.
2.
3.
4.
Sebelum melakukan perubahan konsep melalui interaksi
proses belajar mengajar, perlu terlebih dahulu mengetahui
bagaiman ide, gagasan, pandangan, konsep yang sudah
dimiliki siswa tentang apa yang akan diajarkan.
Beberapa karakteristik dan sifat pre konsepsi yang
dimiliki anak:
Pre -konsepsi tersebut bersifat pribadi (personal)
Pre -konsepsi seorang anakn mungkin kelihatan
membingungkan atau agak kacau (inconherent)
Pre-konsepsi seorang anak sangat mempengaruhi proses
belajarnya
Pre-konsepsi anak bersifat stabil
Guru dapat mengidentifikasi situasi model
mentalyang terdapat struktur kognitif anak sehingga dapat
dirancang suatu sistem yang memberikantreatment yang
tepat untuk anak.
10. 6. konsep- konsep Alternatif
Alternatif-alternatif yang ada pada diri anak dinamakan
konsepsi alternatif.
Konsepsi alternatif yang paling sesuai, paling bermakna dan
diyakini anak paling bermakna anak paling bermanfaat dan
logis dalam menjelaskan suatu fenomena
Mengidentifikasi konsep konsep alternatif akan memudahkan
guru menganalisis kesulitan kesulitan yang dihadapi siswa
dalam belajar sekaligus memudahkan guru untuk melakukan
peubahan konsep
11. 7. Kondisi untuk melangsungkan perubahan
konsep
Ada tiga kondisi atau syarat untuk melangsungkan
perubahan konsep dalam kelas yaitu:
1.Apakah konsep itu bermakna/ arti (intelligible) untuk anak
yang mempelajarinya?
2.Apakah anak merasa yakin bahwa konsep yang diterimanya
itu benar (plausible)?
3.Apakah konsep itu memberikan buah (fruitfull) dalam diri
anak ?
Kondisi lain yang menjadi variabel dalam menentukan konsep
yaitu :
1.Apakah konsep itu sumber ketidakpuasan bagi anak?
2.Apakah konsep itu menjadi “counter intuitive”?
3.Apakah konsep itu menciptakan kesukaran ?
4.Apakah konsep itu plausible ?
12. 8. Konsep baru dan kemungkinan yang terjadi
Menurut Peter W.Hewson dan Richard Thorley, pada saat
seorang anak belajar dan memperoleh konsep baru maka
terdapat beberapa kemungkinan yang terjadi yaitu:
1.Konsep tersebut ditolak dan tidak memperoleh tempat dalam
struktur kognitif ,konsep ini akan secara dilupakan
2.Konsep tersebut disimpan dalam konteks hanya mati (rate
reception learning). Konsep ini hanya bertahan sekejab 3.
Konsep itu dapat berpadu langsung dengan konsep yang sudah
ada sebelumnya, jika anak merasakan bahwa konsep baru
tersebut memeiliki arti/makna dan dia menyakini kebenarannya
4. Jika konsep yang akan masuk tidak dsapat berpadu secara
langsung dengan konsep yang sudah ada sebelumnya karena
adanya kontradiksi dengan konsep yang relevan yang sudah
ada sebelumnya
13. C. PERUBAHAN KONSEP DALAM PENGAJARANNYA
1. Strategi umum
Secara umum strategi menginduksi untuk melakukan
perubahan konsep.
Masing masing pakar IPA memberikan persepsi dan strategi
yang tepat dalam melakukan perubahan konsep.
2. Satu Model Perubahan Konsep
Model perubahan konsep dengan membangkitkan konflik
kognitif dalam diri anak oleh teori Piaget tentang equilibrasi
dan dis-ekuilibrasi, dimana konsep yang baru masuk berpadu
langsung dengan konsep yang sudah ada sebelumnya.
3. Realisasi praktis dari perubahan konsep
Implementasi dan aplikasi strategi perubahan konsep
dipengaruhi oleh persepsi guru terhadap profesinya. Untuk
merealisasikan tujuan ini siswa harus memiliki wawasan yang
luas dan persepsi yang jelas tentang hakikat, makna dan
tujuan dari konsep yang dipelajarinya secara teoritis dan
tujuan praktis tujuan pendidikan (mengajar)
14. 4. Beberapa persepsi tentang “anak” dalam PBM IPA
Setiap
anak
memiliki
pre-konsepsi
(students
preconceived), pengetahuan awal sebelum proses belajar
mengajar berlangsung,pengetahuan awal ini mungkin:
1. Bersifat inuitif dan naif (intuitive naïve knowledge)
2. Formal dan belum ilmiah
3. Formal dan bersifat ilmiah
5. Karakteristik guru IPA
•
•
Dalam melaksanakan strategi pembelajaran menginduksi
perubahan konsep ada beberapa karakteristik yang
seyogianya dimilki oleh para guru IPA yang dibedakan atas :
Karakteristik internal
Karakteristik eksternal
15. 5.1 karakteristik internal
Aspek –aspek yang terkandung didalamnya adalah:
•
guru-guru IPA harus mengetahui materi yang akan diajarkan
misalnya mereka mengenal metode,konsep, dan prinsip.
•
Mereka harus mampu menyeleksi topic yang bersifat
mewakili topik ini yang relevan
•
Guru mengetahui dan mempertimbangkan pengetahuan awal
yang dimilki siswa dan mengajar bertolak dari pengetahuan
awal siswa
•
Guru IPA mengetahui dan mampu medesain suatu strategi
yang akan menigkatkan keefektifan pengajaran topik yang
16. 5.2 Karakteristik Eksternal
Karakteristik umumnya berkaitan dengan “point of
view”seorang guru terhadap tugas profesinya sebagai
seorang guru,khususnya sebagai guru IPA semakin
jelas visi dan persepsinya akan semakin dalam
kecintaanya terhadap profesi itu sendiri
17. D. IMPLEMENTASI DAN KONSTRIBUSI
1.
2.
3.
4.
Dalam melakukan perubahan konsep, perubahan
konsep akan memberikan hasil yang baik, jika
konsep yang akan masuk ke dalam struktur kognitif
anak :
Memiliki arti/makna dalam dirinya
Dia merasa bahwa konsep yang diterimanya itu
benar
Konsep itu memberikan rasa puas atau memberikan
makna tertentu dalam dirinya
Konsep itu memberikan buah (fruifull) dalam dirinya
artinya anak merasa yakin bahwa konsep itu bernilai
dalam diri dan dalam kehidupannya.
18. E. MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN
KONSEP (M3PK)
Keunggulan model pembelajaran ini:
1.
Mudah sekali diterapkan
2.
Sangat besar pengaruhnya dalam membelajarkan siswa
3.
Berdasarkan serangkaian hasil penelitian, model ini
memberikan hasil yang sangat memuaskan capain hasil
hampir selalu diatas 80%
19. Model pembelajaran M3PK menekankan empat(4) aspek
yang ditekankan dalam melakukan perubahan konsep yaitu:
1.
Melalui perubahan konsep seseorang anak
mampu memecahkan masalah yang dihadapinya
2.
Dia mengerti dan menerima konsep secara ilmiah
3.
Memiliki pengertian yang jelas tentang konsep
yang dipelajarinya
4.
Mampu membangun penjelasan ilmiah tentang
fenomena yang dihadapinya
20. Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan
Konsep (M3PK)
Adapun beberapa langkah penerapan model mengajar
menginduksi perubahan konsep (M3PK) dalam
proses belajar mengajar yaitu :
1. Strategi awal
a. Setiap guru yang menerapakan model
pembelajaran M3PK harus bertolak dari paradigma
awal tentang perubahan konsep
b. Sebaiknya agar pembelajaran lebih ilmiah guru
menciptakan sendiri konsep awal/pengetahuan
awal siswa (Ks)
c. Melakukan identifikasi
d. Melakukan perubahan konsep
21. Kriteria perubahan konsep berbasis 3k yaitu
kebermaknaan, kebenaran, keberbuahan (IPF) yaitu:
1.
Kebermaknaan (intelligibillity)
Apakah konsep itu memiliki arti/makna bagi siswa ?
2.
Kebenaran (plausibility)
Apakah siswa yakin konsep itu benar,sesuai dengan
buku yang dipelajarinya ?
3.
Keberbuahan (fruitfull)
Apakah dengan konsep yang dimilikinya dia meras lebih
mampu memehami gagasan,idea atau konsep lain ?
22. Jika hasil perolehan nilai siswa masih rendah
dapat dilakukan beberapa alternative sebagai
berikut:
a.
Repetisi (pengulangan) langkah –langkah proses belajar
mengajar dalam pokok bahasan tersebut,mulai dari
pembentukan konsep dan seterusnya
b.
Guru menjelaskan konsep tersebut bertolak dari pertanyaan
siswa atau melalui diskusi tentang konsep- konsep yang
sukar bagi kebanyakan siswa
c.
Melalui pendekatan 25:50:25