SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 9
SILOGISME, DILEMA DAN 
SESAT PIKIR 
OLEH: 
LILIA ISMARTI 
NIM: 06022681419028
Latar Belakang 
PENDAHULUAN 
 Manusia berakal, 
berpikir, bernalar dan 
berlogika 
 Penarikan 
kesimpulan yang 
benar 
 Metode penarikan 
kesimpulan induktif 
dan deduktif 
Tugas individu, 
mata kuliah Filsafat 
Ilmu. 
Rumusan Masalah, Tujuan dan 
Manfaat 
 Rumusan Masalah; 
1. Bagaimanakah proses menarik kesimpulan dalam 
suatu penalaran dengan menggunakan prinsip-prinsip 
silogisme 
2. Bagaimana dilema dan sesat pikir terjadi dalam 
suatu penarikan kesimpulan 
 Tujuan; Penulisan untuk memahamidan 
menganalisis hakikat pengertian dan prinsip-prinsip 
silogisme, dilema dan sesat piki dalam penarikan 
kesimpulan 
Manfaat; dapat memahami hakikat dan 
pengertian dan prinsip-prinsip silogisme, dilema dan 
sesat pikir dalam suatu penarikan kesimpulan.
Pengertian 
Silogisme 
bahasa Yunani: 
Syllogismos: 
kesimpulan 
atau banding 
logis 
Silogisme adalah 
bentuk penarikan 
kesimpulan secara 
deduktif dari dua 
premis 
Struktur dan 
Prinsip 
Silogisme 
Struktur: 
-Premis mayor, premis 
minor, konklusi, term 
penengah (M), term 
mayor (P) dan Term 
minor (S) 
Prinsip: 
1. A=B; B=C maka A=C 
2. A=C, BC maka AC
Bentuk Silogisme: 
1. Silogisme Kategorik 
2. Silogisme Tidak Beraturan (Entimema, Epikeirema, Sorites, Polisilogisme 
3. Silogisme Majemuk 
4. Dilema 
5. Sesat Pikir 
4 pola dasar silogisme Kategoris: 
1. Silogisme Sub-Pre 
2. Silogisme Bis-Pre 
3. Silogisme Bis-Sub 
4. Silogisme Pre-Sub 
4 Prinsip Silogisme Kategoris: 
1. Prinsip Identitas timbal balik 
2. Prinsip berbeda timbal balik 
3. Prinsip dictum de omni 
4. Prinsip dictum de nulllo 
(hukum kemustahilan) 
8 Aturan Silogisme Kategorik: 
1. Aturan berdasar Term; ada 4 aturan 
2. Aturan berdasar premis; ada 4 
aturan 
19 modus silogisme sohih: 
Sub-pre (Barbara; Celarent; Darii; 
Ferio); 
Bis-Pre (Camestres; Cesare; Baroco; 
Festino); 
Bis-Sub (Darapti; Felapton; Datisi; 
Fresion; Disamis; Borcado); 
Pre-Sub (Bramantis; Camenes; Fesapo; 
Ferison; Dimaris)
Valid dan benar dalam Silogisme 
1. Valid (Absah); valid jika 
prosedur penarikan konklusi 
sesuai dengan patokan, 
sebaliknya tidak valid 
2. Benar; proposisi didukung/ 
sesuai fakta, sebaliknya 
tidak benar. 
Metode Penarikan kesimpulan 
1. Proposisi universal afirmatif 
equivalen 
2. Proposisi universal afirmatif 
implikasi 
3. Proposisi universal negatif 
4. Proposisi partikular afirmatif 
inklusif 
5. Proposisi partikular afirmatif 
implikasi 
1. Modus Ponendo Ponen 
(MPP) 
2. Modus Tolendo Tolen (MTT) 
3. Modus Tolendo Ponen (MTP) 
4. Modus Ponendo Tolen (MPT) 
Bentuk Silogisme Majemuk 
1. Silogisme Disjungtif Inklusif 
2. Silogisme Disjungtif Ekslusif 
3. Silogisme Hipotetis 
Konjungtif 
4. Silogisme Hipotetis 
Kondisional (Implikasi/ 
bersyarat) 
5. Silogisme Hipotetis 
Bikondisional (biimplikasi/ 
bolak balik) 
Jenis-Jenis Silogisme Majemuk
Dilema: 
1. Dilema 
Konstruktif 
2. Dilema Destruktif 
Hukum Dilema 
1. Prinsip disjungsi 
harus sempurna 
2. Bagian disjungsi 
harus 
bertentangan 
secara eksplisit 
3. Konsekuensi dari 
disjungi harus sah 
4. Kesimpulan dari 
premis tidak 
menimbulkan 
retorsi. 
Sesat Pikir: 
1. Sesat dalam definisi 
2. Sesat dalam 
penggolongan 
3. Sesat dalam bahasa 
4. Sesat karena 
relevansi 
Sesat pikir karena 
Bahasa 
1. Karena aksen/ 
penekanan 
2. Karena term 
equivok 
3. Karena metahpora 
4. Karena Amfiboli 
Sesat Pikir karena Relevansi 
1. Argumentum ad 
hominem 
2. Argumentum ad 
verecundian 
3. Argumentum ad 
baculum 
4. Argumentum ad 
mistericordian 
5. Argumentum ad 
populum 
6. Non causa pro causa 
7. Ignoratio elenchi 
8. Argumentum ad 
Ignorantiam 
9. Sesat pikir Aksidensi 
10. Sesat pikir karena 
Komposisi dan divisi
KESIMPULAN 
Silgisme adalah cara penalaran deduktif yang terdiri dari tiga proposisi dimana dua proposisi 
sebagai premis dan yang satu sebagai kesimpulan, dengan cara membandingkan term 
predikat (P) pada premis Mayor (M) dengan term Subjek (S) pada premis minor, sehingga 
ditariklah sebuah kesimpulan. 
Secara garis besar, silogisme ada 2: silogisme kategorik dan silogisme majemuk (hipotetis) 
Ada 8 aturan umum silogisme: 
1. Jumlah term tidak boleh lebih atau kurang dari tiga, atau jumlah term harus tiga buah. 
2. Term subjek (S) atau term predikat (P) didalam kesimpulan tidak boleh lebih luas 
daripada term subjek (S) atau term predikat (P) yang terdapat dalam permis-premisnya. 
3. Term antara (M) tidak boleh masuk dalam kesimpulan 
4. Term antara sekurang-kurangnya harus satu kali universal. 
5. Jika kedua premis afirmatif, maka kesimpulannya harus afirmatif 
6. Kedua premis tidak boleh negatif 
7. Jika salah satu premis partikular, maka kesimpulannya harus partikular; dan jika salah 
satu premisnya adalah negatif, maka kesimpulannya adalah afirmatif. 
8. Kedua premis tidak boleh universal, salah satu harus partikular.
Berdasar susunan, silogisme ada 4 jenis (A,I,E,O); berdasar modus 
ada 16 modus sehingga silogisme kategoris ada 64 jenis, namun 
tidak semua sohih. 
Silogisme majemuk berdasar bentuk penarikan kesimpulan, ada 4 
bentuk, yaitu: MPP, MTT, MPT dan MTP. 
Dilema adalah suatu silogisme yang terdiri atas dua pilihan yang 
serba salah. Dilema selalu ada dua proposisi hipotetik sebagai 
premis mayor 
Sesat Pikir adalah proses penalaran atau argumentasi yang 
sebenarnya tidak logis, salah arah, dan menyesatkan, suatu gejala 
berpikir yang salah disebabkan oleh pemaksaan prinsip-prinsip 
logika tanpa memperhatikan relevansinya.
TERIMAKASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Irma Puji Lestari
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Rohman Efendi
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
Buyung Iskandar
 
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
Yanthika January
 
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmupengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
mas karebet
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Ria Widia
 

La actualidad más candente (20)

Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
 
Filsafat ilmu - Definisi dan Penalaran
Filsafat ilmu - Definisi dan PenalaranFilsafat ilmu - Definisi dan Penalaran
Filsafat ilmu - Definisi dan Penalaran
 
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Aksiologi ppt
Aksiologi pptAksiologi ppt
Aksiologi ppt
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
Ppt penalaran
Ppt penalaranPpt penalaran
Ppt penalaran
 
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
 
Filsafat, Ilmu dan Agama
Filsafat, Ilmu dan AgamaFilsafat, Ilmu dan Agama
Filsafat, Ilmu dan Agama
 
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYAALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
 
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmupengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
 
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
Filsafat dan Agama (Persamaan dan Perbedaannya)
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 
Ilmu Pengetahuan
Ilmu PengetahuanIlmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
 
Contoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semesterContoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semester
 
Pendekatan-Pendekatan Studi Islam
Pendekatan-Pendekatan Studi IslamPendekatan-Pendekatan Studi Islam
Pendekatan-Pendekatan Studi Islam
 

Destacado

Jawaban filsafat
Jawaban filsafatJawaban filsafat
Jawaban filsafat
Rz Rachman
 
Smart solution tes potensi akademik snmptn 2012 (kemampuan penalaran deduktif)
Smart solution tes potensi akademik snmptn 2012 (kemampuan penalaran deduktif)Smart solution tes potensi akademik snmptn 2012 (kemampuan penalaran deduktif)
Smart solution tes potensi akademik snmptn 2012 (kemampuan penalaran deduktif)
Helma Nadya
 
Soal UTS kelas XI smtr 2 2016 - MATEMATIKA TEKNIK
Soal UTS kelas XI smtr 2 2016 - MATEMATIKA TEKNIKSoal UTS kelas XI smtr 2 2016 - MATEMATIKA TEKNIK
Soal UTS kelas XI smtr 2 2016 - MATEMATIKA TEKNIK
ranz27
 
Ulangan mid semester 2 kelas ix
Ulangan mid semester 2 kelas ixUlangan mid semester 2 kelas ix
Ulangan mid semester 2 kelas ix
fatia_azzahra
 
Soal matematika kelas 9
Soal matematika kelas 9Soal matematika kelas 9
Soal matematika kelas 9
Iwan Sumantri
 

Destacado (20)

Makalah logika (1)
Makalah logika (1)Makalah logika (1)
Makalah logika (1)
 
Dwi n
Dwi nDwi n
Dwi n
 
silogisme
silogismesilogisme
silogisme
 
Jawaban filsafat
Jawaban filsafatJawaban filsafat
Jawaban filsafat
 
Lilia ppt-diagramvenn-fixed-lesson plan
Lilia ppt-diagramvenn-fixed-lesson planLilia ppt-diagramvenn-fixed-lesson plan
Lilia ppt-diagramvenn-fixed-lesson plan
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Silogisme
SilogismeSilogisme
Silogisme
 
Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]
 
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
 
makalah hubungan diagram venn dengan sistem digital
makalah hubungan diagram venn dengan sistem digitalmakalah hubungan diagram venn dengan sistem digital
makalah hubungan diagram venn dengan sistem digital
 
Smart solution tes potensi akademik snmptn 2012 (kemampuan penalaran deduktif)
Smart solution tes potensi akademik snmptn 2012 (kemampuan penalaran deduktif)Smart solution tes potensi akademik snmptn 2012 (kemampuan penalaran deduktif)
Smart solution tes potensi akademik snmptn 2012 (kemampuan penalaran deduktif)
 
Critical ( silogisme kategorik )
Critical ( silogisme kategorik )Critical ( silogisme kategorik )
Critical ( silogisme kategorik )
 
ANALISIS JURNAL PTK BY LILIA - PPT
ANALISIS JURNAL PTK BY LILIA - PPTANALISIS JURNAL PTK BY LILIA - PPT
ANALISIS JURNAL PTK BY LILIA - PPT
 
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKANKELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA INTERNET DALAM PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
 
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrikPp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
 
Silogisme kategoris (9)
Silogisme kategoris (9)Silogisme kategoris (9)
Silogisme kategoris (9)
 
Soal UTS kelas XI smtr 2 2016 - MATEMATIKA TEKNIK
Soal UTS kelas XI smtr 2 2016 - MATEMATIKA TEKNIKSoal UTS kelas XI smtr 2 2016 - MATEMATIKA TEKNIK
Soal UTS kelas XI smtr 2 2016 - MATEMATIKA TEKNIK
 
Ulangan mid semester 2 kelas ix
Ulangan mid semester 2 kelas ixUlangan mid semester 2 kelas ix
Ulangan mid semester 2 kelas ix
 
Mathematics class XI SETS
Mathematics class XI SETSMathematics class XI SETS
Mathematics class XI SETS
 
Soal matematika kelas 9
Soal matematika kelas 9Soal matematika kelas 9
Soal matematika kelas 9
 

Similar a SILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIR

Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16
Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16
Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16
Tutis Pebriyani
 
BAB 3 LOGIK DAN METODOLOGI BERFIKIR (4).ppt
BAB 3 LOGIK DAN METODOLOGI BERFIKIR (4).pptBAB 3 LOGIK DAN METODOLOGI BERFIKIR (4).ppt
BAB 3 LOGIK DAN METODOLOGI BERFIKIR (4).ppt
MuhdFirdaus468285
 

Similar a SILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIR (14)

Silogisme - ILMU MANTIQ
Silogisme - ILMU MANTIQSilogisme - ILMU MANTIQ
Silogisme - ILMU MANTIQ
 
Penalaran Deduktif
Penalaran DeduktifPenalaran Deduktif
Penalaran Deduktif
 
Penalaran deduktif 27/12/13
Penalaran deduktif 27/12/13Penalaran deduktif 27/12/13
Penalaran deduktif 27/12/13
 
Penalaran deduktif
Penalaran deduktifPenalaran deduktif
Penalaran deduktif
 
Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifMacam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran Deduktif
 
mantiq
mantiqmantiq
mantiq
 
SILOGISME.pdf
SILOGISME.pdfSILOGISME.pdf
SILOGISME.pdf
 
Silogisme
Silogisme Silogisme
Silogisme
 
Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16
Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16
Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16
 
Makalah logika
Makalah logikaMakalah logika
Makalah logika
 
Alvian mitha s
Alvian mitha sAlvian mitha s
Alvian mitha s
 
BAB 3 LOGIK DAN METODOLOGI BERFIKIR (4).ppt
BAB 3 LOGIK DAN METODOLOGI BERFIKIR (4).pptBAB 3 LOGIK DAN METODOLOGI BERFIKIR (4).ppt
BAB 3 LOGIK DAN METODOLOGI BERFIKIR (4).ppt
 
FILSAFAT 1.docx
FILSAFAT 1.docxFILSAFAT 1.docx
FILSAFAT 1.docx
 
ilmu komunikasi
ilmu komunikasiilmu komunikasi
ilmu komunikasi
 

Último

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 

SILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIR

  • 1. SILOGISME, DILEMA DAN SESAT PIKIR OLEH: LILIA ISMARTI NIM: 06022681419028
  • 2. Latar Belakang PENDAHULUAN  Manusia berakal, berpikir, bernalar dan berlogika  Penarikan kesimpulan yang benar  Metode penarikan kesimpulan induktif dan deduktif Tugas individu, mata kuliah Filsafat Ilmu. Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat  Rumusan Masalah; 1. Bagaimanakah proses menarik kesimpulan dalam suatu penalaran dengan menggunakan prinsip-prinsip silogisme 2. Bagaimana dilema dan sesat pikir terjadi dalam suatu penarikan kesimpulan  Tujuan; Penulisan untuk memahamidan menganalisis hakikat pengertian dan prinsip-prinsip silogisme, dilema dan sesat piki dalam penarikan kesimpulan Manfaat; dapat memahami hakikat dan pengertian dan prinsip-prinsip silogisme, dilema dan sesat pikir dalam suatu penarikan kesimpulan.
  • 3. Pengertian Silogisme bahasa Yunani: Syllogismos: kesimpulan atau banding logis Silogisme adalah bentuk penarikan kesimpulan secara deduktif dari dua premis Struktur dan Prinsip Silogisme Struktur: -Premis mayor, premis minor, konklusi, term penengah (M), term mayor (P) dan Term minor (S) Prinsip: 1. A=B; B=C maka A=C 2. A=C, BC maka AC
  • 4. Bentuk Silogisme: 1. Silogisme Kategorik 2. Silogisme Tidak Beraturan (Entimema, Epikeirema, Sorites, Polisilogisme 3. Silogisme Majemuk 4. Dilema 5. Sesat Pikir 4 pola dasar silogisme Kategoris: 1. Silogisme Sub-Pre 2. Silogisme Bis-Pre 3. Silogisme Bis-Sub 4. Silogisme Pre-Sub 4 Prinsip Silogisme Kategoris: 1. Prinsip Identitas timbal balik 2. Prinsip berbeda timbal balik 3. Prinsip dictum de omni 4. Prinsip dictum de nulllo (hukum kemustahilan) 8 Aturan Silogisme Kategorik: 1. Aturan berdasar Term; ada 4 aturan 2. Aturan berdasar premis; ada 4 aturan 19 modus silogisme sohih: Sub-pre (Barbara; Celarent; Darii; Ferio); Bis-Pre (Camestres; Cesare; Baroco; Festino); Bis-Sub (Darapti; Felapton; Datisi; Fresion; Disamis; Borcado); Pre-Sub (Bramantis; Camenes; Fesapo; Ferison; Dimaris)
  • 5. Valid dan benar dalam Silogisme 1. Valid (Absah); valid jika prosedur penarikan konklusi sesuai dengan patokan, sebaliknya tidak valid 2. Benar; proposisi didukung/ sesuai fakta, sebaliknya tidak benar. Metode Penarikan kesimpulan 1. Proposisi universal afirmatif equivalen 2. Proposisi universal afirmatif implikasi 3. Proposisi universal negatif 4. Proposisi partikular afirmatif inklusif 5. Proposisi partikular afirmatif implikasi 1. Modus Ponendo Ponen (MPP) 2. Modus Tolendo Tolen (MTT) 3. Modus Tolendo Ponen (MTP) 4. Modus Ponendo Tolen (MPT) Bentuk Silogisme Majemuk 1. Silogisme Disjungtif Inklusif 2. Silogisme Disjungtif Ekslusif 3. Silogisme Hipotetis Konjungtif 4. Silogisme Hipotetis Kondisional (Implikasi/ bersyarat) 5. Silogisme Hipotetis Bikondisional (biimplikasi/ bolak balik) Jenis-Jenis Silogisme Majemuk
  • 6. Dilema: 1. Dilema Konstruktif 2. Dilema Destruktif Hukum Dilema 1. Prinsip disjungsi harus sempurna 2. Bagian disjungsi harus bertentangan secara eksplisit 3. Konsekuensi dari disjungi harus sah 4. Kesimpulan dari premis tidak menimbulkan retorsi. Sesat Pikir: 1. Sesat dalam definisi 2. Sesat dalam penggolongan 3. Sesat dalam bahasa 4. Sesat karena relevansi Sesat pikir karena Bahasa 1. Karena aksen/ penekanan 2. Karena term equivok 3. Karena metahpora 4. Karena Amfiboli Sesat Pikir karena Relevansi 1. Argumentum ad hominem 2. Argumentum ad verecundian 3. Argumentum ad baculum 4. Argumentum ad mistericordian 5. Argumentum ad populum 6. Non causa pro causa 7. Ignoratio elenchi 8. Argumentum ad Ignorantiam 9. Sesat pikir Aksidensi 10. Sesat pikir karena Komposisi dan divisi
  • 7. KESIMPULAN Silgisme adalah cara penalaran deduktif yang terdiri dari tiga proposisi dimana dua proposisi sebagai premis dan yang satu sebagai kesimpulan, dengan cara membandingkan term predikat (P) pada premis Mayor (M) dengan term Subjek (S) pada premis minor, sehingga ditariklah sebuah kesimpulan. Secara garis besar, silogisme ada 2: silogisme kategorik dan silogisme majemuk (hipotetis) Ada 8 aturan umum silogisme: 1. Jumlah term tidak boleh lebih atau kurang dari tiga, atau jumlah term harus tiga buah. 2. Term subjek (S) atau term predikat (P) didalam kesimpulan tidak boleh lebih luas daripada term subjek (S) atau term predikat (P) yang terdapat dalam permis-premisnya. 3. Term antara (M) tidak boleh masuk dalam kesimpulan 4. Term antara sekurang-kurangnya harus satu kali universal. 5. Jika kedua premis afirmatif, maka kesimpulannya harus afirmatif 6. Kedua premis tidak boleh negatif 7. Jika salah satu premis partikular, maka kesimpulannya harus partikular; dan jika salah satu premisnya adalah negatif, maka kesimpulannya adalah afirmatif. 8. Kedua premis tidak boleh universal, salah satu harus partikular.
  • 8. Berdasar susunan, silogisme ada 4 jenis (A,I,E,O); berdasar modus ada 16 modus sehingga silogisme kategoris ada 64 jenis, namun tidak semua sohih. Silogisme majemuk berdasar bentuk penarikan kesimpulan, ada 4 bentuk, yaitu: MPP, MTT, MPT dan MTP. Dilema adalah suatu silogisme yang terdiri atas dua pilihan yang serba salah. Dilema selalu ada dua proposisi hipotetik sebagai premis mayor Sesat Pikir adalah proses penalaran atau argumentasi yang sebenarnya tidak logis, salah arah, dan menyesatkan, suatu gejala berpikir yang salah disebabkan oleh pemaksaan prinsip-prinsip logika tanpa memperhatikan relevansinya.