SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 28
Descargar para leer sin conexión
LINDA G. LOUPATTY, SE, M.AK, AK
PAJAK DAERAH
Teori Pajak Daerah
● Teori development from below berpendapat bahwa orang
akan lebih bersedia membayar pajak kepada pemerintah
daerah daripada kepada pemerintah pusat karena mereka
dapat secara mudah melihat manfaat langsung dalam
pembangunan di daerah mereka (Davey, 1988).
Berdasarkan pendapat tersebut terlihat pentingnya pajak
daerah bagi pembangunan daerah.Selain itu, manfaat dari
pajak daerah dapat secara langsungdilihat oleh
masyarakat di daerah.
2
Teori Pajak Daerah
● Bahl dan Smoke (2003), berpendapat bahwa: “local
government taxes must be politically acceptable. One rule
of thumb is that less visible taxes tend to be more
acceptable.” Pajak pemerintah daerah harus secara politik
dapat diterima.Dimana pajak dalam keputusan penetapan
struktur, besarnya tariff, siapa yang harus membayar, saksi
terhadap pelanggarnya merupakan kesepakatan politis
antara eksekutif dengan legislative sebagai representasi
masyarakat.
3
Ketentuan umum pajak
daerah
Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah, adalah
Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang mem1mpm pelaksanaan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
4
Ketentuan umum
pajak daerah
3. Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati
bagi daerah kabupaten atau walikota bagi daerah kota.
4. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang
perpajakan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
5. Daerah Otonom, yang selanjutnya disebut Daerah, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah
yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
5
6. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau Badan, meliputi pembayar
Pajak, pemotong Pajak, dan pemungut Pajak, yang mempunyai hak
dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan Daerah.
7. Peraturan Daerah adalah peraturan perundangundangan yang
dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan/ atau
Daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama Kepala
Daerah.
8. Peraturan Kepala Daerah adalah Peraturan Gubernur dan/atau
Peraturan Bupati/Walikota.
6
7
Terminalogi dalam kamus besar
bahasa indonesia didefenisikan
peristilahan (tentang kata-kata)
atau ilmu mengenai batasan atau
defenisi istilah.
Terminologi
Terminologi atau istilah mempunyai kegunaan dalam memberi
penjelasan tentang sesuatu sekaligus memberi batasan-batasan akan
sesuatu. Istilah pajak daerah yang digunakan dalam pengenaan atau
pemungutan pajak daerah
8
Istilah pajak daerah yang digunakan dalam pengenaan
atau pemungutan pajak daerah adalah sebagaimana
dibawah ini :
1.Daerah otonom, yang selanjutnya disebut daerah, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
dalam sistem negara kesatuan republik indonesia.
2. Pemerintah pusat yang selanjutnya disebut pemerintah,
adalah presiden republik indonesia yang memegang
kekuasaan pemerintahan republik indonesia sebagaimana
dimaksud dalam undang-undang dasar negara republik
indonesia tahun 1945.
9
3. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat
daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip negara
kesatuan republik indonesia sebagaimana dimaksud dalam undang-
undang dasar negara republik indonesia tahun 1945.
4. Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.
5. Dewan perwakilan rakyat daerah, yanv selanjutnya disingkat
DPRD, adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah
6. Kepala daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati
bagi daerah kabupatan atau walikota bagi daerah kota.
10
11
Objek, Subjek, dan Wajib Pajak
1. Objek pajak
Syarat mutlak dalam pengenaan pajak adalah ada objek pajak yang dimiliki atau
dinikmati oleh wajib pajak. Pada dasarnya objek pajak merupakan manifestasi
dari taatbestand (keadaan yang nyata). Menurut brotodihardjo (1993:86)
2. Subjek pajak
Pada dasarnya terdapat dua istilah yang sering disamakan dalam pemungutan
pajak daerah, pdahal kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda,
yaitu subjek pajak dan wajib pajak. Misalnya pada jenis pajak kendaraan
bermotor,
3. Wakil wajib pajak
Seorang wajib pajak dapat diwakili pihak tertentu dalam menjalankan hak dan
memenuhj kewajiban pajak daerah, sebagaimana dijelaskan berikut. 1. Badan
oleh pengurus kuasanya , 2. Badan dalam pembubaran, 3. Suatu warisan yang
belum terbagi oleh salah seorang ahli warisnya, pelaksana wasiatnya, atah yang
mengurus harta peninggalanya 4. Anak yang belum dewasa atau orang yang
berada dalam pengampuan oleh wali atau pengampunya
Pajak terutang, saat terutang pajak,
masa pajak dan tahun pajak
1 Pajak terutang
Dalam pemungutan pajak daerah, wajib pajak memiliki kewajiban untuk
melunasi pajak terutang yang menjadi kewajibanya.
2. Saat pajak terutang
Saat pajak terutanv terjadi pada saat terjadinya peristiwA kejadian atau
perbuatan yang memenuhi syarat pajak terutang yang ditentukan dalam
peraturan daerah tentang suatu pajak daerah.
3 Masa pajak dan tahun pajak
Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan takwin
atau jangka waktu lain yang ditetapkan keputusan kepala daerah.
12
13
Salah satu unsur perhitungan pajak
yang akan menentukan besarnya pajak
terutang yang harus dibayar oleh wajib
pajak adalah tarif pajak sehingga
penentuan besarnya tarif pajak yang
diberlakukan pada setial jenis pajak
daerah memegang peranan penting.
Tarif Pajak Daerah
Berikut ini jenis-jenis pajak daerah :
• Pajak Provinsi
1. Kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air
2. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
(BBNKB)
3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB)
4. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah
Tanah
5. Pajak rokok
14
Berikut ini jenis-jenis pajak
daerah :
• Pajak Kabupaten/Kota
1. Pajak hotel
2. Pajak restoran
3. Pajak hiburan
4. Pajak reklame
5. Pajak penerangan jalan
6. Pajak mineral bukan logam dan batuan
7. Pajak parkir
8. Pajak air tanah
15
16
Berdasarkan undang-undang
nomor 28 tahun 2009, dengan
tegas menetapkan dasar
pengenaan pajak untuk setiap
jenis pajak daerah. Dasar
pengenaan panak provinsi adalah
sebagai berikut.
Dasar
Pengenaan
Pajak
1. Pajak kendaraan bermotor dikenakan atas hasil perkalian dari dua
unsur pokok nilai jual kendaraan bermotor dan bobot yang
mencerinkan secara relatif tingkat kerusakan jalan dan atau
pencemaran lingkungan akibat pengunaan kendaraan bermotor.
2. Bea balik nama kendaraan bermotor dikenakan atas nilai jual
kendaraan bermotor.
3. Pajak bahan bakar kendaraan dikenakan atas nilai jual bahan
bakar kendaraan bermotor sebelum dikenakan pajak pertambahan
nilai.
4. Pajak air permukaan dikenakan atas nilai perolehan air.
5. Pajak rokok dikenakan atas cukai yang ditetapkan oleh
pemerintahan pusat terhadap rokok.
17
18
Cara Menghitung
Pajak daerah
Besaran pokok pajak dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan
dasar pengenaan pajak. Cara perhitungan ini digunakan untuk setiap jenis
pajak daerah, yang juga merupakan dasar perhitungan untuk semua jenis
pajak pusat Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak
PENERAPAN PAJAK DAERAH DAN
PERATURAN DAERAH TENTANG PAJAK
DAERAH
Peraturan Daerah Tentang Pajak Daerah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, dengan jelas
mengatur bahwa untuk dapat dipungut pada suatu daerah, setiap jenis
pajak daerah harus ditetapkan dengan peraturan daerah. Hal ini berarti
untuk dapat diterapkan dan dipungut pada suatu daerah provinsi,
kabupaten, atau kota, harus terlebih dahulu ditetapkan peraturan daerah
tentang pajak daerah tersebut.
20
21
Pemungutan
Pajak
Pada dasarnya pemungutan pajak daerah tidak dapat diborongkan. Artinya,
seluruhnya proses kegiatan pemungutan pajak tidak dapat diserahkan kepada
pihak ketiga. Meskipun demikian, dimungkinkan adanya kerjasama dengan
pihak ketiga dalam proses pemungutan pajak, antara lain pencetakan formulir
perpajakan, pengiriman surat-surat kepada wajib pajak, atau penghimpunan
data objek dan subjek pajak.
22
Kegiatan yang tidak dapat dikerjasamakan dengan pihak
ketiga adalah kegiatan penghitungan besarnya pajak
yang terutang, pengawasan penyetoran pajak, dan
penagihan pajak. Terhadap wajib pajak, baik yang
membayar pajak sesuai dengan ketepatan kepada daerah
maupun yang dibayar sendiri oleh wajib pajak, dapat
diterbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD), Suat
Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan
Putusan Banding sebagai dasar pemungutan dan
penyetoran pajak.
23
Surat Pemberitahuan
Pajak Daerah
● Penyampaian SPTPD
wajib pajak yang memenuhi kewajiban pembayaran pajak dengan cara dibayar,
sendiri wajib menghitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang
terutang dengan menggunakan SPTPD. Artinya wajib pajak melaporkan
kepada kepala daerah tentang perhitungan dan pembayran pajak dalam
jangka waktu tertentu yang ditetapkan dalam peraturan daerah tentang pajak
daerah dimaksud. Menurut Siahaan (2010:101) Pada beberapa jenis pajak
daerah dimungkinkan pembayaran pajak oleh wajib pajak setelah ditetapkan
oleh kepala daerah.
• Pembetulan SPTPD
Wajib pajak atau penanggung pajak dengan kemauan sendiri
dapat membetulkan SPTPD yang telah disampaikan. Pembentulan
SPTPD dilakukan dengan menyampaikan surat pernyataan tertulis
kepada kepala daerah atau pejabat yang ditunjukkan, dalam
jangka waktu tertentu, misalnya paling lama dua tahun sesudah
berakhirnya masa pajak atau tahun pajak, sepanjang petugas
Dinas Pendapatan Daerah belum melakukan atau surat tugas
pemeriksaan yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Pendapatan
Daerah provinsi atau kabupaten/ kota belum disampaikan kepada
wajib pajak atau kuasanya atau pegawai dari wajib pajak.
24
• Sanksi Tidak Menyampaikan SPTPD
SPTPD dianggap tidak dimasukkan jika wajib
pajak tidak melakukan atau tidak sepenuhnya
melaksanakan ketentuan di atas. Apabila SPTPD
tidak dilaporkan atau dilaporkan tidak sesuai
dengan batas waktu yang telah ditentukan , wajib
pajak akan dikenalkan saksi administrasi berupa
denda, yang besarnya ditentukan dalam
peraturan daerah.
25
26
Berdasarkan SPTPD yang diampaikan
oleh wajib pajak, kepala daerah akan
melakukan pemeriksaan da
mengeluarkan penetapan pajak untuk
menentukan apakah kewajiban pajak
yang terutang telah dilakukan
sebagaimana mestinya. Dalam jangka
waktu lima tahun sesudah saat
terutangnya pajak
Surat
Ketetapan
Pajak
27
Pembayaran Pajak
Pajak daerah yang terutang merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh
wajib pajak.Pemenuhan kewajiban ini dinyatakan dalam bentuk pembayaran
pajak terutang untuk menghapuskan utang pajak. Mengingat penetapan pajak
daerah secara umum ad dua, yaitu dihitung sendiri oleh wajib pajak yang
ditetapkan oleh kepala daerah, maka cara dan sarana pembayaran pajak
daerah secara umum juga ada dua.
SLIDE_6  PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf

Más contenido relacionado

Similar a SLIDE_6 PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf

2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakanEcho Media
 
Diskusi 4 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan pemusatan pemungutan pajak oleh Pe...
Diskusi 4 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan pemusatan pemungutan pajak oleh Pe...Diskusi 4 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan pemusatan pemungutan pajak oleh Pe...
Diskusi 4 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan pemusatan pemungutan pajak oleh Pe...Indra Sofian
 
Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi DaerahUndang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerahinfosanitasi
 
Contoh makalah hukum pajak
Contoh makalah hukum pajakContoh makalah hukum pajak
Contoh makalah hukum pajakaidilsukri
 
Tugas mspp tentang pajak
Tugas mspp tentang pajakTugas mspp tentang pajak
Tugas mspp tentang pajakrhatnae23
 
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013Meyta Aini
 
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptslide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptLutfiAtmansyah
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Annez Fathia
 
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...dhanny deswita
 
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...enggar fajri hasti
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Rahma Naulita
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Nanda Dwi Ferbiana
 
Uu Kup 28 2007 Batang Tubuh
Uu Kup 28 2007 Batang TubuhUu Kup 28 2007 Batang Tubuh
Uu Kup 28 2007 Batang TubuhChairudin NR
 

Similar a SLIDE_6 PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf (20)

PERPAJAKAN
PERPAJAKANPERPAJAKAN
PERPAJAKAN
 
2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan
 
Makalah pajak daerah
Makalah pajak daerahMakalah pajak daerah
Makalah pajak daerah
 
Diskusi 4 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan pemusatan pemungutan pajak oleh Pe...
Diskusi 4 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan pemusatan pemungutan pajak oleh Pe...Diskusi 4 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan pemusatan pemungutan pajak oleh Pe...
Diskusi 4 Hukum Pajak dan Acara Perpajakan pemusatan pemungutan pajak oleh Pe...
 
Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi DaerahUndang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
 
Tugas randi saputra
Tugas randi saputraTugas randi saputra
Tugas randi saputra
 
Uu 34 2000 Pjls
Uu 34 2000 PjlsUu 34 2000 Pjls
Uu 34 2000 Pjls
 
Contoh makalah hukum pajak
Contoh makalah hukum pajakContoh makalah hukum pajak
Contoh makalah hukum pajak
 
Uu34 00
Uu34 00Uu34 00
Uu34 00
 
Tugas mspp tentang pajak
Tugas mspp tentang pajakTugas mspp tentang pajak
Tugas mspp tentang pajak
 
222
222222
222
 
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
 
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptslide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
 
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
 
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
 
Tgs pratikum
Tgs pratikumTgs pratikum
Tgs pratikum
 
Uu Kup 28 2007 Batang Tubuh
Uu Kup 28 2007 Batang TubuhUu Kup 28 2007 Batang Tubuh
Uu Kup 28 2007 Batang Tubuh
 

Más de Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura

Más de Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura (20)

SLIDE_8 PAJAK PROVINSI.pdf
SLIDE_8  PAJAK PROVINSI.pdfSLIDE_8  PAJAK PROVINSI.pdf
SLIDE_8 PAJAK PROVINSI.pdf
 
SLIDE_7 PAJAK DAERAH (BAGIAN 2).pdf
SLIDE_7   PAJAK  DAERAH  (BAGIAN 2).pdfSLIDE_7   PAJAK  DAERAH  (BAGIAN 2).pdf
SLIDE_7 PAJAK DAERAH (BAGIAN 2).pdf
 
SLIDE_5 SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdf
SLIDE_5  SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdfSLIDE_5  SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdf
SLIDE_5 SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdf
 
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAANANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
 
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES (PROCESS COSTING)
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES  (PROCESS COSTING)HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES  (PROCESS COSTING)
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES (PROCESS COSTING)
 
ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
ANGGARAN PEMERINTAH DAERAHANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
 
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIALANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
 
PEMERINTAH DAERAH
PEMERINTAH DAERAHPEMERINTAH DAERAH
PEMERINTAH DAERAH
 
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
 
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGANPELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
PERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASA
PERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASAPERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASA
PERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASA
 
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYAPENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
 
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGANTINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
 
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan KursManajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
 
Instrumen Derivatif
Instrumen DerivatifInstrumen Derivatif
Instrumen Derivatif
 
Penelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
Penelusuran Aset Dan Pemulihan KerugianPenelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
Penelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
 
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN DAN PENIUP PELUIT
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN  DAN PENIUP PELUITWAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN  DAN PENIUP PELUIT
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN DAN PENIUP PELUIT
 

Último

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 

Último (20)

Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 

SLIDE_6 PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf

  • 1. LINDA G. LOUPATTY, SE, M.AK, AK PAJAK DAERAH
  • 2. Teori Pajak Daerah ● Teori development from below berpendapat bahwa orang akan lebih bersedia membayar pajak kepada pemerintah daerah daripada kepada pemerintah pusat karena mereka dapat secara mudah melihat manfaat langsung dalam pembangunan di daerah mereka (Davey, 1988). Berdasarkan pendapat tersebut terlihat pentingnya pajak daerah bagi pembangunan daerah.Selain itu, manfaat dari pajak daerah dapat secara langsungdilihat oleh masyarakat di daerah. 2
  • 3. Teori Pajak Daerah ● Bahl dan Smoke (2003), berpendapat bahwa: “local government taxes must be politically acceptable. One rule of thumb is that less visible taxes tend to be more acceptable.” Pajak pemerintah daerah harus secara politik dapat diterima.Dimana pajak dalam keputusan penetapan struktur, besarnya tariff, siapa yang harus membayar, saksi terhadap pelanggarnya merupakan kesepakatan politis antara eksekutif dengan legislative sebagai representasi masyarakat. 3
  • 4. Ketentuan umum pajak daerah Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang mem1mpm pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 4
  • 5. Ketentuan umum pajak daerah 3. Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupaten atau walikota bagi daerah kota. 4. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang perpajakan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. 5. Daerah Otonom, yang selanjutnya disebut Daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5
  • 6. 6. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau Badan, meliputi pembayar Pajak, pemotong Pajak, dan pemungut Pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan Daerah. 7. Peraturan Daerah adalah peraturan perundangundangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan/ atau Daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama Kepala Daerah. 8. Peraturan Kepala Daerah adalah Peraturan Gubernur dan/atau Peraturan Bupati/Walikota. 6
  • 7. 7 Terminalogi dalam kamus besar bahasa indonesia didefenisikan peristilahan (tentang kata-kata) atau ilmu mengenai batasan atau defenisi istilah. Terminologi
  • 8. Terminologi atau istilah mempunyai kegunaan dalam memberi penjelasan tentang sesuatu sekaligus memberi batasan-batasan akan sesuatu. Istilah pajak daerah yang digunakan dalam pengenaan atau pemungutan pajak daerah 8
  • 9. Istilah pajak daerah yang digunakan dalam pengenaan atau pemungutan pajak daerah adalah sebagaimana dibawah ini : 1.Daerah otonom, yang selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem negara kesatuan republik indonesia. 2. Pemerintah pusat yang selanjutnya disebut pemerintah, adalah presiden republik indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan republik indonesia sebagaimana dimaksud dalam undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945. 9
  • 10. 3. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip negara kesatuan republik indonesia sebagaimana dimaksud dalam undang- undang dasar negara republik indonesia tahun 1945. 4. Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 5. Dewan perwakilan rakyat daerah, yanv selanjutnya disingkat DPRD, adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah 6. Kepala daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi atau bupati bagi daerah kabupatan atau walikota bagi daerah kota. 10
  • 11. 11 Objek, Subjek, dan Wajib Pajak 1. Objek pajak Syarat mutlak dalam pengenaan pajak adalah ada objek pajak yang dimiliki atau dinikmati oleh wajib pajak. Pada dasarnya objek pajak merupakan manifestasi dari taatbestand (keadaan yang nyata). Menurut brotodihardjo (1993:86) 2. Subjek pajak Pada dasarnya terdapat dua istilah yang sering disamakan dalam pemungutan pajak daerah, pdahal kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda, yaitu subjek pajak dan wajib pajak. Misalnya pada jenis pajak kendaraan bermotor, 3. Wakil wajib pajak Seorang wajib pajak dapat diwakili pihak tertentu dalam menjalankan hak dan memenuhj kewajiban pajak daerah, sebagaimana dijelaskan berikut. 1. Badan oleh pengurus kuasanya , 2. Badan dalam pembubaran, 3. Suatu warisan yang belum terbagi oleh salah seorang ahli warisnya, pelaksana wasiatnya, atah yang mengurus harta peninggalanya 4. Anak yang belum dewasa atau orang yang berada dalam pengampuan oleh wali atau pengampunya
  • 12. Pajak terutang, saat terutang pajak, masa pajak dan tahun pajak 1 Pajak terutang Dalam pemungutan pajak daerah, wajib pajak memiliki kewajiban untuk melunasi pajak terutang yang menjadi kewajibanya. 2. Saat pajak terutang Saat pajak terutanv terjadi pada saat terjadinya peristiwA kejadian atau perbuatan yang memenuhi syarat pajak terutang yang ditentukan dalam peraturan daerah tentang suatu pajak daerah. 3 Masa pajak dan tahun pajak Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan takwin atau jangka waktu lain yang ditetapkan keputusan kepala daerah. 12
  • 13. 13 Salah satu unsur perhitungan pajak yang akan menentukan besarnya pajak terutang yang harus dibayar oleh wajib pajak adalah tarif pajak sehingga penentuan besarnya tarif pajak yang diberlakukan pada setial jenis pajak daerah memegang peranan penting. Tarif Pajak Daerah
  • 14. Berikut ini jenis-jenis pajak daerah : • Pajak Provinsi 1. Kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air 2. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) 3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) 4. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah 5. Pajak rokok 14
  • 15. Berikut ini jenis-jenis pajak daerah : • Pajak Kabupaten/Kota 1. Pajak hotel 2. Pajak restoran 3. Pajak hiburan 4. Pajak reklame 5. Pajak penerangan jalan 6. Pajak mineral bukan logam dan batuan 7. Pajak parkir 8. Pajak air tanah 15
  • 16. 16 Berdasarkan undang-undang nomor 28 tahun 2009, dengan tegas menetapkan dasar pengenaan pajak untuk setiap jenis pajak daerah. Dasar pengenaan panak provinsi adalah sebagai berikut. Dasar Pengenaan Pajak
  • 17. 1. Pajak kendaraan bermotor dikenakan atas hasil perkalian dari dua unsur pokok nilai jual kendaraan bermotor dan bobot yang mencerinkan secara relatif tingkat kerusakan jalan dan atau pencemaran lingkungan akibat pengunaan kendaraan bermotor. 2. Bea balik nama kendaraan bermotor dikenakan atas nilai jual kendaraan bermotor. 3. Pajak bahan bakar kendaraan dikenakan atas nilai jual bahan bakar kendaraan bermotor sebelum dikenakan pajak pertambahan nilai. 4. Pajak air permukaan dikenakan atas nilai perolehan air. 5. Pajak rokok dikenakan atas cukai yang ditetapkan oleh pemerintahan pusat terhadap rokok. 17
  • 19. Besaran pokok pajak dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak. Cara perhitungan ini digunakan untuk setiap jenis pajak daerah, yang juga merupakan dasar perhitungan untuk semua jenis pajak pusat Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak
  • 20. PENERAPAN PAJAK DAERAH DAN PERATURAN DAERAH TENTANG PAJAK DAERAH Peraturan Daerah Tentang Pajak Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, dengan jelas mengatur bahwa untuk dapat dipungut pada suatu daerah, setiap jenis pajak daerah harus ditetapkan dengan peraturan daerah. Hal ini berarti untuk dapat diterapkan dan dipungut pada suatu daerah provinsi, kabupaten, atau kota, harus terlebih dahulu ditetapkan peraturan daerah tentang pajak daerah tersebut. 20
  • 21. 21 Pemungutan Pajak Pada dasarnya pemungutan pajak daerah tidak dapat diborongkan. Artinya, seluruhnya proses kegiatan pemungutan pajak tidak dapat diserahkan kepada pihak ketiga. Meskipun demikian, dimungkinkan adanya kerjasama dengan pihak ketiga dalam proses pemungutan pajak, antara lain pencetakan formulir perpajakan, pengiriman surat-surat kepada wajib pajak, atau penghimpunan data objek dan subjek pajak.
  • 22. 22 Kegiatan yang tidak dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga adalah kegiatan penghitungan besarnya pajak yang terutang, pengawasan penyetoran pajak, dan penagihan pajak. Terhadap wajib pajak, baik yang membayar pajak sesuai dengan ketepatan kepada daerah maupun yang dibayar sendiri oleh wajib pajak, dapat diterbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD), Suat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan Banding sebagai dasar pemungutan dan penyetoran pajak.
  • 23. 23 Surat Pemberitahuan Pajak Daerah ● Penyampaian SPTPD wajib pajak yang memenuhi kewajiban pembayaran pajak dengan cara dibayar, sendiri wajib menghitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terutang dengan menggunakan SPTPD. Artinya wajib pajak melaporkan kepada kepala daerah tentang perhitungan dan pembayran pajak dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan dalam peraturan daerah tentang pajak daerah dimaksud. Menurut Siahaan (2010:101) Pada beberapa jenis pajak daerah dimungkinkan pembayaran pajak oleh wajib pajak setelah ditetapkan oleh kepala daerah.
  • 24. • Pembetulan SPTPD Wajib pajak atau penanggung pajak dengan kemauan sendiri dapat membetulkan SPTPD yang telah disampaikan. Pembentulan SPTPD dilakukan dengan menyampaikan surat pernyataan tertulis kepada kepala daerah atau pejabat yang ditunjukkan, dalam jangka waktu tertentu, misalnya paling lama dua tahun sesudah berakhirnya masa pajak atau tahun pajak, sepanjang petugas Dinas Pendapatan Daerah belum melakukan atau surat tugas pemeriksaan yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Pendapatan Daerah provinsi atau kabupaten/ kota belum disampaikan kepada wajib pajak atau kuasanya atau pegawai dari wajib pajak. 24
  • 25. • Sanksi Tidak Menyampaikan SPTPD SPTPD dianggap tidak dimasukkan jika wajib pajak tidak melakukan atau tidak sepenuhnya melaksanakan ketentuan di atas. Apabila SPTPD tidak dilaporkan atau dilaporkan tidak sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan , wajib pajak akan dikenalkan saksi administrasi berupa denda, yang besarnya ditentukan dalam peraturan daerah. 25
  • 26. 26 Berdasarkan SPTPD yang diampaikan oleh wajib pajak, kepala daerah akan melakukan pemeriksaan da mengeluarkan penetapan pajak untuk menentukan apakah kewajiban pajak yang terutang telah dilakukan sebagaimana mestinya. Dalam jangka waktu lima tahun sesudah saat terutangnya pajak Surat Ketetapan Pajak
  • 27. 27 Pembayaran Pajak Pajak daerah yang terutang merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak.Pemenuhan kewajiban ini dinyatakan dalam bentuk pembayaran pajak terutang untuk menghapuskan utang pajak. Mengingat penetapan pajak daerah secara umum ad dua, yaitu dihitung sendiri oleh wajib pajak yang ditetapkan oleh kepala daerah, maka cara dan sarana pembayaran pajak daerah secara umum juga ada dua.