SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
MAKALAH
                            ETIKA
                              D
                               I
                              S
                              U
                              S
                              U
                              N
                            OLEH
Ketua         : Rilis Taty Marbun
Wakil Ketua   : Rasida Pasaribu
Anggota       : - Kamar Rajawali         - Kamar Camar
               - Tetty                   - Nervina Panjaitan
               - Sise Wati               - Asrija L Panjaitan
               - Rismawati               - Yanasari Aritonang
               - Elva                    - Lestari Simanjuntak
               - Novaria                 - Peronika Marbun
               - Astri                   - Noralita Siregar
               - Pika Natal              - Elsa Monisa




          AKADEMI KEBIDANAN DARMO MEDAN
                         T.A 2012/2013
KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
ridho dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah ETIKA ini dengan
baik.
Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mengalami kesulitan dan kendala
yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan wawasan serta
pola pikir kami. Namun berkat keinginan, keyakinan dan usaha yang sungguh-
sungguh akhirnya semua hambatan itu dapat kami atasi.


Kami menyadari sedalam-dalamnya bahwa kami tidaklah sempurna dalam
pembuatan makalah ini. Dengan demikian kami berharap dengan dibuatnya
makalah ini dapat terpenuhi sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah ETIKA
ini dan dapat bermanfaat bagi kami serta para pembaca lainnya.


Tidak lupa kami berterimakasih kepada rekan-rekan yang telah banyak membantu
dalam proses pembuatan makalah ini.




Dan tidak lupa pula saya berterima kasi kepada ibu Dra. Hj. Siti Dahniar Faridah.
Am.Keb, M.Kes karena sudah memberi kesempatan untuk menyelesaikan isi
makalah kami.
BAB I
                              PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
       Etik merupakan bagian dari filosopil yang berhungan erat dengan nilai
manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah
penyelesaiannya baik atau buruk (jones,1994).Moral merupakan pengetahuan atau
keyakinan tentang adanya hal yang baik dan buruk serta mempengeruhi sikap
seseorng. Kesadaran tentang adanya baik dan buruk berkembang pada diri
seseorng seiring dengan pengaruh lingkungan,pendidikan,sosial budaya,agama
dsb,hal inilah yang disebut kesadaran moralatau kesadaran etik. Moral juga
merupakan keyakinan individu bahwa suatu adalah mutlak baik atau buruk
walaupun situasi berbeda.
       Kesadaran moral erat kaitannya dengan nilai-nilai,keyakinan seseorng dan
pada prinsipnya semua manusia dewasa tahu akal hal yang baik dan buruk, inilah
yang disebut suara hati.perkambangan ilmu pengetahuan dan tehnologi
berdampak pada perubahan pola pikir manusia.masyarakat semakin kritis
sehingga terjadi penguatan tuntunan terhadap mutu pelayanan kebidanan. Mutu
pelayanan kebidanan yang baik perlu landasan komitmen yang kuat dangan basis
etik dan moral yang baik.
       Dalam praktik kebidanan seringkali bidan dihadapkan pada beberapa
permasalahan yang dilematik, artinya penganbilan keputusan yang sulit berkaitan
dengan etik.dilema muncul karena terbentuk pada komflik moral, pertentangan
batin atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakinkan bidan dengan kenyataan
yang ada.
BAB II
                               PEMBAHASAN


A. PENGERTIAN
       Etik merupakan bagian dari filosopil yanf berhungan erat dengan nilai
manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah
penyelesaiannya baik atau buruk (jones,1994).Moral merupakan pengetahuan atau
keyakinan tentang adanya hal yang baik dan buruk serta mempengeruhi sikap
seseorng. Kesadaran tentang adanya baik dan buruk berkembang pada diri
seseorng seiring dengan pengaruh lingkungan,pendidikan,sosial budaya,agama
dsb,hal inilah yang disebut kesadaran moralatau kesadaran etik. Moral juga
merupakan keyakinan individu bahwa suatu adalah mutlak baik atau buruk
walaupun situasi berbeda.
       Beberapa permasalahan pembahasan eti dalam kehidupan sehari-hari
adalah sebagai berikut:
   1. Persetujuan dalam proses melahirkan.
   2. Memilih atau mengambil keputusan dalam pesalinan.
   3. Kegagalan dalam proses persalinan.
   4. Pelaksanaan USG dalam kehamilan.
   5. Kensep normal pelayanan kebidanan.
   6. Bidan dan pendidikan sex.
       Ada beberapa masalah etik yang berhubungan dengan teknologi,
contohnya sebagai berikut:
   1. Perawatan intensif pada bayi.
   2. Skrining bayi.
   3. Transplantasi organ.
   4. Tehnik reproduksi dan kebidanan.
       Etik berhubungan erat dengan prifesi,yaitu:
   1. Pengambilan keputusan dan penggunaan etik.
   2. Otonomi bidan dan kode etik prifesional.
   3. Etik dalam penelitian kebidanan.
   4. Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif.
Beberapa contoh mengenai isu etik dalam pelayanan kebidanan, adalah
berhubungan dangan :
   1. Agama/kepercayaan.
   2. Hubungan dengan pasien.
   3. Hubungan dokter dengan bidan.
   4. Kebenaran.
   5. Pengambilan keputusan.
   6. Pengambilan data.
   7. Kematian.
   8. Kerahasiaan.
   9. Aborsi.
   10. AIDS
   11. In-Vitro Fertilization


       Perlu juga disadari bahwa dalam pelayanan kebidanan seringkali muncul
masalah isu dimasyarakat yang berkaitan dengan etik dan moral,dilema serta
komflik yang dihadafi bidan sebagai praktisi kebidanan. Isu adalah masalah pokok
yang berkembang dimasyarakat atau suatu lingkungan yang belum tentu
benar,sertah membutuhkan pembuktian. Bidan dituntut berperilaku hati-hati
dalam setiap tindakannya dalam memberikan asuhan kebidanan dengan
menampilkan perilaku yang etis profesional.
       Isu adalah topik yang menarik untuk didiskusikan dan sesuatu yang
memungkinkan setiap orng mempunyai pendapat.pendapat yang timbul akan
bervariasi,bisu muncul dikarenakan adanya perbedaan nilai-nilai dan kepercayaan.


B. ISU MORAL DAN DILEMA MORAL
       Isu moral adalah merupakan topik yang penting berhubungan dengan
benar dan salah dalam kehudupan sehari-hari, sebagai cintoh nilai-nilai yang
berhubungan dengan kehidupan orang sehari-hari menyangkut kasus abortus,
euthanasia, keputusan untuk terminisi kehamilan.isu moral juga berhubungan
dengan kejadian yang luas biasa dalam kehidupan sehari-hari , seperti
menyangkut konflik, malpraktik, perang dsb.
Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana dihadapkan
pada dua alternatif pilihan, yang kelihatanya sama ataun hampir sama dan
membutuhkan pemecahan masalah harus mengigat akan tanggung jawab
profesional, yaitu :
   1. Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan kenyamanan, kesejahtraan
       pasien atau klien.
   2. Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu bagian
       (omission) , disertai rasa tanggung jawab, memperhatikan kondisi dan
       keamanan pasien atau klien.
Contoh : Studi kasus mengenai dilema moral
       "Seorang ibu primipara masuk kamar bersalin dalam keadaan inpartu.
Sewaktu dilakukan anamnese dia mengatakan tidak mau di episiotomi. Ternyata
selama kala II kemajuan kala II berlangsung lambat, perineum masi tebal dan
kaku.Keadaan ini dijelaskan kepada ibu oleh bidan, tetapi ibu tetap pada
pendiriannya menolak di episiotomi. Sementara waktu berjalan terus dan denyut
jantung janin menunjukkan keadaan fetal distress dan hal ini mengharuskan bidan
untuk melakukan tindakan episiotomi, tetapi ibu tetap tidak menyetujuinya. Bidan
berharap bayinya selamat.Sementara itu ada bidan yang memberitahukan bahwa
dia perna melakukan hal ini tanpa persetujuan pasien, dilakukan karna untuk
melindungi bayinya.
       Jika bidan melakukan episiotomi tanpa persetujuan pasien, maka bidan
akan dihadapkan pada suatu tuntutan dari pasien. Sihingga inilah yang merupakan
contoh gambaran dilema moral. Bila bidan melakukan tindakan tanpa pesetujuan
pasien, bagai mna tinjau dari segi etik dan moral. Bila tidak dilakukan tindakan,
apa yang akan terjadi pada bayinya?”
       Konflik moral menurut johnson adalah bahwa konflik atau dilema pada
dasarnya sama, kenyataannya konflik berada diantara prisip moral dan tugas yang
mana sering menyebabkan dilema, ada dua tipe konflik, yang pertama konflik
yang berhubungan dengan prinsip, dan yang kedua adalah konflik berhubungan
dengan otonomi. Dua tipe konflik ini adalah merupakan dua bagian yang tidak
terpisahkan. Bagai mana kita bisa mengatasi dilema? Yaitu menggunakan teori-
teori etika dan teori pengambilan keputusan dalam pelayanan kebidanan.
Contoh studi kasus mengenai konflik moral:
       “Ada seorang bidan yang berpraktik mandiri dirumah.Ada seorang pasien
inpartu datang ke tempat praktinya.Status obstetri pasien adalah G1 P0 AB0.
Hasil pemerisaan penapisan awal menunjukkan presentasi bokong dengan taksiran
berat janin 3900 gram, dengan kesejahtraan janin dan ibu baik. Maka bidan
tersebut menganjurkan dan memberi konseling pada pasien mengenai kasusnya
dan untuk dilakukan tindakan rujukan. Namun pasien dan keluarganya menolak
dirujuk dan bersikuku untuk tetap melahirkan di bidan tersebut karena
pertimbangan biaya dan kesulitan lainya. Melihat kasus ini maka maka bidan
diharapkan pada konflik moral yang bertentangan dangan prinsip moral dan
otonomi maupun kewenangan dalam pelayanan kebidanan.
       Bahwa sesuai Kepmenkes Republik Indonesia 900/Menkes/SK/VII/2002
tentang registrasi dan praktik bidan, bidan tidak berwenang memberikan
pertolongan persalinan pada primigravida dengan presentasi bokong disisi lain ada
prinsip nilai moral dan mananusiaan yang dihadapi pasien, yiatu ketidak
mampuan secara sosial ekonomi dan kesulitan yang lain, maka bagai mana
seorang bidan mengambil keputusan yang terbaik terhadap konflik moral yang
dihadapidalam pelayanan kebidanan”.


C. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
       Menurut George R. Terry, pengambilan keputusan adalah pemilihan
alternatif tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada . Terdapat lima hal pokok
dalam pengambilan keputusan, yaitu:
   1. Intuisi, berdasarkan perasaan, lebih subjektif dan mudah terpengaruh.
   2. Pengalaman, mewarnai pengetahuan praktis, seringnya terpapar suatu
       kasus meningkatkan kemampuan mengambil keputusan terhadap suatu
       kasus.
   3. Fakta, keputusan lebih rill, vilid dan baik.
   4. Wewenang, lebih bersifat rutinitas.
   5. Rasional, Keputusan bersifat objektif, transparan, konsisten.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan:
    1. Posisi atau kedudukan.
    2. Masalah:terstrur, tidak terstruktur, rutin,insidental.
    3. Situasi: faktor konstan, faktor tidak konstan.
    4. Kondisi, faktor-faktor yang menentukan daya gerak
    5. Tujuan, antara atau objektif.
        Kerangka       pengambilan     keputusan      dalam     asuhan    kebidanan
memparhatikan hal-hal sebgai berikut:
    1. Bidan harus mempunyai responsbility dan accountability.
    2. Bidan harus menghargai wanita sebagai individu dan melayani dengan
        rasa hormat.
    3. Pusat perhatian pelayanan bidan adalah safety and wellbeing mother.
    4. Bidan berusaha menyongkong pemahaman ibu tentang kesejahtraan dan
        menyatakan pilihanya situasi yang aman.
    5. Sumber proses pengambilan keputusan dalam kebidanan
        adalah:knowledge, ajaran instrinsik, kemampuan berpikir kritis,
        kemampuan membuat keputusan klinis yang logis.


D. PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG ETIS
1). Ciri keputusan yang etis, meliputi:
        Menpunyai pertimbangan benar salah.
        Sering menyangkut pilihan yang sukar.
        Tidak mungkin dielakkan.
        Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman, lingkungan sosial.
2). Situasi


A.Mengapa kita perlu mengerti situasi:
        Untuk menerapkan norma-norma terhadap situasi.
        Untuk melakukan perbuatan yang tepat dan berguna.
        Untuk mengetahui masalah-masalah yang perlu diperhatikan.
B. Kesulitan-kesulitan dalam mengerti situasi:
        Kerumitan situasi dan keterbatasan pengetahuan kita.
        Pengertian kita terhadap situasi sering dipengaruhi oleh kepentingan,
        prasangka dan faktor-faktor subjektif lain.
C. Bagaimana kita memperbaiki pengertian kita tentang situasi:
        Melakukan penyelidikan yang memadai.
        Menggunakan sarana ilmiah dan keterangan parah ahli.
        Memperluas pandangan tentang situasi.
        Kepekaan terhadap pekerjaan.
        Kepekaan terhadap kebutuhan orang lain.


E. TEORI-TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Teori utilitarisme
        Teori utilitarisme mengutamakan adanya konsekuensi kepercayaan adanya
kegunaan. Dipercaya bahwa semua manusia mempunyai perasaan menyenangkan
dan perasaan sakit. Ketika keputusan dibuat seharusnya memaksimalkan
kesenangan dan meminimalkan ketidak senangan. Prinsip umum dalam
utilitarsme adalah didasari bahwa tindakan moral menghasilkan kebahagiaan yang
benar bila menghasilkan jumlah atau angka yang benar. Ada dua bentuk teori
utilitarisme, yaitu:
    1. Utilitarisme berdasarkan tindakan,
    2. Utilitarisme berdasar aturan.
        Prinsip untilitarisme berdasar tindakan adalah setiap tindakan ditujukan
untuk keuntungan yang akan menghasilkan hasil atau tingkatan yang lebih besar.
Utilitarisme berdasar aturan adalah modifikasi antara utilitarisme tindakan dan
aturan moral,aturan yang baik akan menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Tindakan individu didasarkan atas prinsip kegunaan dan aturan moral,Tindakan
dikatakan baik . menurut filsuf johan stuart mill(1864), bahwa kesenangan dan
kebahagiaan dinilai secara kualitatif. Menurutnya “everebody to count for
one,nobodiy to count for more than one”, suatu perbuatan dinilai baik, jika
kebahagiaan melebihi ketidak bahagiaan. Tidak ada seorang pung yang tidak
berguna bagi yang lain.
Kebahagiaan terbesar adalah milik semua orang. Menurut richard B.
Brandt bahwa perbuatan dinilai baik secara moral, jika sesuai dengan aturan moral
yang berlaku dan berguna pada suatu masyarakat.
2. Teori deontology
       Menurut immanuel kant (1724-1804),sesuatu dikatakan baik dalam arti
sesungguhnya adallah kehendak yanng baik, jika digunakan dengan baik oleh
kehendak manusia, tetapi jika digunakan dengan kehendak yang jahat, akan
menjadi   jelek   sekali.   Kehendak     menjadi    baik   jika   bertindak   karena
kewajiban.karena seseorang bertindak karena motif tertetu atau keinginan tertentu
berarti disebut tindakan yang tidak baik. Bertindak sesuai kewajiban,disebut
lagalitas. Menurut W.D Ross(1877-1971), setiap manusia mempunyai intuisi akan
kewajiban, semua kewajiban berlaku langsun pada diri kita.kewajiban untuk
mengatakan kebenaran merupakan kewajiban untuk, termasuk kewajiban
kesetiaan, ganti rugi,terima kasih, keadilan, berbuat baik dsb.
       Contoh yang lain adalah bila berjanji harus ditepati, bila meminjam harus
dikembalikan dsb. Dengan memahami kewajiban akan terhindar dari keputusan
yang menimbulkan komplik atau dilema.
3.Teori hedonisme
       Menurut Aristippos (433-355 SM), sesuai kodratnya setiap manusia
mencari kesenangan dan menghindari ketidaksenangan. Akan tetapi ada batas
untuk mencari kesenangan. Hal yang penting adalah menggunakan kesenangan
dengan, dan tidak terbawa oleh kesenangan. Menurut epikuros (341-270 SM)
dalam menilai kesenangan (hedone) tidak hanya kesenangan inderawi, tetapi
kebebasan dari rasa nyeri, kebebasan daei keresahan jiwa juga. Apa tujuan dari
kehidupan manusia adalah kesenangan. Menurut john locke (1632-1704), kita
sebut baik bila meningkatkan kesenangan dan sebaliknya dinamakan jahat kalau
mengurangi kesenangan atau menimbulkan ketidaksenangan.
4.Teori eudemonisme
       Menurut falsuf Yunani Aristoteles (383-322 SM) dalam buku Ethika
Nikomakheia, bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan,
ingin mencapai sesuatu yang biak bagi kita. Seringkali kita mencari suatu tujuan
untuk terakhir hidup manusia adalah kebahagian (eudaimonia).Seseorang mampu
mencapai tujuannyan jika mampu menjalankan fungsinya denga baik, keunggulan
manusia adalah akal dan budi. Munusia mencapai kebahagian dengan
menjalankan kegiatan yang rasional. Ada dua macam keutamaan intelektual dan
keutamaan moral.


F. DIMENSI ETIK DALAM PERAN BIDAN
         Peran bidan secara menyeluruh meliputi beberapa aspek: Praktisi,
penasehat, konselor, teman, pendidikan, dan peneliti atau pada garis besarnya
adalah    pelaksana,    pengelola,   pendidik     dan   peneliti   dalam   pelayanan
kebidanan.Menurut United Kingdom Central Council (UKCC) 1999, tanggung
jawab bidan meliputi:
    1. Mempertahankan dan meningkatkan keamanan ibu dan bayi
    2. Menyediakan pelayanan yang berkualitas dan informasi dan nasehat yang
         tidak bias yang didasarkan pada evidence based.
    3. Mendidik dan melatih calon bidan untuk dapat bekerjasama dalam profesi
         dan Memberikan pelayanan dengan memiliki taanggung jawab yang sama,
         termasuk dengan teman sejawatnya atau kolega, sehingga bagaimana agar
         fit for practice and fit for purpose (menguntungkan untuk praktik dan
         menguntungkan untuk tujuan).
    4. Dimensi kode etik, meliputi:
         Antara anggota profesi dan klien
         Antara anggota profesi dan sistem kesehatan.
         Anggota profesi dan profesi kesehatan.
         sesama anggota profesi.
Prinsip kode etik, terdiri dari:
    1. Menghargai otonomi.
    2. Melakukan tindakan yang benar.
    3. Mencegah tindakan yang dapat merugikan.
    4. Memperlakukan manusia denga adil
    5. Menjelaskan dengan benar.
    6. Menepati janji yang telah disepakati.
    7. Menjaga kerahasiaan.
G. STUDI KASUS
1. Seorang bidan menangani seorang ibu X primipara berusia 35 tahun. Bidan
  tersebut menggali informasi mulai dari riwayat kesehatan masa lalu, sekarang
  dan riwayat kesehatan keluarganya.kehamilan ibu X berusia 14 minggu dan ini
  merupakan kehamilan yang direncanakan. Pada akhir pertemuan ibu X tersebut
  mengeluarkan pendapat tentang rencana persalinannya ibu X menyatakan
  tentang persalinan sebagai pilihannya. Bidan menjelaskan bahwa persalinan SC
  untuk kasus komplikasi. Bidan tersebut tidak melanjutkan diskusinya karena
  takut memberikan informasi yang salah dan terjadi konflik. Maka bidan
  menyarankan ibu X untuk konsultasi ke dokter kandungan. Ada beberapa
  pertanyaan untuk bahan pertimbangan :
   1. Haruskah bidan tersebut meneruskan diskusi tentang persalinan SC
        sebagai pilihan?
   2. Menurut anda apakah keinginan ibu X untuk SC harus dipenuhi?
   3. Haruskah persalinan SC menjadi atu pilihan untuk beberapa ibu, padahal
        tanpa indikasi?
2. Seorang ibu primigravida dengan umur kehamilan 27 minggu diperkirakan
  akan melahirkan bayi prematur. Dirumah sakit ia melakukan berbagai
  pemeriksaan, seperti pemeriksaan servix, usapan vagina dan pemeriksaan urin.
  Ibu    tersebut   didiagnosis   mengalami   infeksi   saluran   kemih.penyebab
  kemungkinan kelahiran prematur pada ibu tersebut ternyata gonore dan infeksi
  chlamydia, sehingga pada hasil pemeriksaan vulva ibu tersebut terdapat sekret
  yang mukopurelent, tampak kotor, basah, lembab,dan berbau, serta terdapat
  hiperemis di daerah sekitar vulva da vagina. Kemudian setelah selesai
  pemeriksaan, pada saat istirahat bidan yang memeriksa ibu tersebut
  menceritakan kejadian atau kasus yang dialami ibu tersebut pada sejawat bidan
  yang lain termasuk pada para mahasiswa calon bidan. Ada beberapa
  pertanyaan untuk menjadi bahan pertimbangan :
   1. Apakah tindakan yang dilakukan bidan tersebut melanggar kode etik?
   2. Bagaimana seharusnya tindankan bidan dalam menjamin privasi dan
        kerahasiaan klien ?
H. PELAYANAN KEBIDANAN
Peran 1: menjamin perlindungan pada masyarakat pengguna jasa profesi dan
             frofesi sendiri, 2:sangat berperan dalam pemberian pelayanan
             profesional.
Bidan dikatakan profesonal, memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
• Mandiri.
• Peningkatan kompetensi.
• Praktik berdasarkan evidence based.
• Penggunaan berbagi sumber informasi.
       Masyarakat membutuhkan pelayanan yang aman dan berkualitas, serta
butuh perlindungan sebagai pengguna jasa profesi. Ada beberapa halyang menjadi
sumber ketidak puasan pasien atau masyarakt, yaitu:
       Pelayanan yang aman .
       Sikap petugas yang kurang baik.
       Komunikasi yang kurang.
       Kesalahan prosedur.
       Sarana kurang baik.
       Tidak adanya penjelasan atau bimbingan atau informasi atau pendidikan
       kesehatan.
       Proses pembuatan undang-undang atau penyempurnaan prangkat hukum
yang sudah ada melalui serangkain kegiatan sertifikasi (pengaturan konfetensi),
registrasi (pengaturan kewenangan), dan lisensi (pengaturan penyelenggaraan
kewenangan).Tujuan adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat
terhadap pelayanan yang telah diberikan. Bentuk perlindungan tersebut adalah
melipiti:
• Mempertahankan kualitas pelayanan.
• Memberikan kewanangan.
• Menjamin perlindungan hukum.
• Meningkatkan profesionalisme.
       Prakti bidan adalah serangkain kegiatan pelayanan kesehatan yang yang
diberikan oleh bidan kepada pasien (individu,keluarga dan masyarakat) sesuai
dengan kewenangan dan kemampuannya.
BAB III
                                  PENUTUP


A. Kesimpulan
       Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai
manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah
penyelesaian baik atau buruk (Jones,1994). Moral merupakan pengetahuan atau
keyakinan tentang adanya hal yang baik dan buruk serta mempengaruhi sikap
seseorang. Kesadaran tentang adanya baik dan buruk berkembang pada diri
seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan, pendidikan, sosial budaya, agama
dsb, hal inilah yang disebut kesadaran moral atau kesadaran etik. Moral juga
merupakan keyakinan individu bahwa sesuatu adalah mutlak baik atau buruk
walaupun situasi berada.


B. Saran
       Seorang bidan perlu mengetahui tentang isu etik maupun moral dalam
       lingkungan kebidanannya.
       Bidan perlu mengetahui bagaimana mengambil keputusan yang sulit
       berkaitan dengan etik.
       Bidan juga harus mengetahui bahwa dalam layananan kebidananseringkali
       muncul masalah atau isu di masyarakat berkaitan dengan etik dan moral,
       dilema serta konflik yang dihadapi bidan sebagai praktisi kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA


Wahyuningsih heni puji, Etika profesi kebidanan, Penerbit fitramaya

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan
Syamsul Arifin
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
Kristyawan Sutriyanto
 

La actualidad más candente (20)

Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
 
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
 
Keterampilan membina Hubungan Baik
Keterampilan membina Hubungan BaikKeterampilan membina Hubungan Baik
Keterampilan membina Hubungan Baik
 
Dilema etik kebidanan
Dilema etik kebidananDilema etik kebidanan
Dilema etik kebidanan
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik KebidananCara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
Cara Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktik Kebidanan
 
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx
3. Evidence Based dalam Pelayanan KB.pptx
 
Proses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,pptProses laktasi dan menyusui,ppt
Proses laktasi dan menyusui,ppt
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
 
12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan
 
Isu etik dan dilemma
Isu etik dan dilemmaIsu etik dan dilemma
Isu etik dan dilemma
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
 
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan KebidananPengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
 
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 

Destacado

Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
hardione
 
Sejarah perkembangan bidan AKBID PARAMATA RAHA
Sejarah perkembangan bidan AKBID PARAMATA RAHA Sejarah perkembangan bidan AKBID PARAMATA RAHA
Sejarah perkembangan bidan AKBID PARAMATA RAHA
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah konsep kebidanan1
Makalah konsep kebidanan1Makalah konsep kebidanan1
Makalah konsep kebidanan1
asep nababan
 
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanNilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Cahya
 

Destacado (19)

ETIKA DAN KODE ETIK KEBIDANAN
ETIKA DAN KODE ETIK KEBIDANANETIKA DAN KODE ETIK KEBIDANAN
ETIKA DAN KODE ETIK KEBIDANAN
 
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
Hak, Kewajiban dan Tanggung Jawab
 
prinsip etika dalam pelayanan kebidanan
prinsip etika dalam pelayanan kebidananprinsip etika dalam pelayanan kebidanan
prinsip etika dalam pelayanan kebidanan
 
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
 
Etika umum, peran, dan contoh kasus
Etika umum, peran, dan contoh kasusEtika umum, peran, dan contoh kasus
Etika umum, peran, dan contoh kasus
 
Kode etik bidan bab i&ii.ppt
Kode etik bidan bab i&ii.pptKode etik bidan bab i&ii.ppt
Kode etik bidan bab i&ii.ppt
 
Sejarah perkembangan bidan AKBID PARAMATA RAHA
Sejarah perkembangan bidan AKBID PARAMATA RAHA Sejarah perkembangan bidan AKBID PARAMATA RAHA
Sejarah perkembangan bidan AKBID PARAMATA RAHA
 
LIRP6-2016
LIRP6-2016LIRP6-2016
LIRP6-2016
 
Etika profesi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Etika profesi  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Etika profesi  AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Etika profesi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Makalah etika
Makalah etikaMakalah etika
Makalah etika
 
Makalah konsep kebidanan1
Makalah konsep kebidanan1Makalah konsep kebidanan1
Makalah konsep kebidanan1
 
Program Menjaga Mutu Eksternal dan Internal
Program Menjaga Mutu Eksternal dan InternalProgram Menjaga Mutu Eksternal dan Internal
Program Menjaga Mutu Eksternal dan Internal
 
Sistematika etika
Sistematika etikaSistematika etika
Sistematika etika
 
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanNilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
 
informed choice
informed choiceinformed choice
informed choice
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
 
Bentuk program menjaga mutu perspektif
Bentuk program menjaga mutu perspektifBentuk program menjaga mutu perspektif
Bentuk program menjaga mutu perspektif
 
Ruang lingkup asuhan kebidanan
Ruang lingkup asuhan kebidananRuang lingkup asuhan kebidanan
Ruang lingkup asuhan kebidanan
 
Pengertian kode etik
Pengertian kode etikPengertian kode etik
Pengertian kode etik
 

Similar a Makalah etika kebidanan

Perspektif kmb
Perspektif kmbPerspektif kmb
Perspektif kmb
materi-x2
 

Similar a Makalah etika kebidanan (20)

Konsep Dasar Etika, Hukum, dan Moral - Yuna Yunita.pdf
Konsep Dasar Etika, Hukum, dan Moral - Yuna Yunita.pdfKonsep Dasar Etika, Hukum, dan Moral - Yuna Yunita.pdf
Konsep Dasar Etika, Hukum, dan Moral - Yuna Yunita.pdf
 
Makalah etika
Makalah etikaMakalah etika
Makalah etika
 
Makalah etika
Makalah etikaMakalah etika
Makalah etika
 
Makalah etika
Makalah etikaMakalah etika
Makalah etika
 
ETIKA_ppt_03_ppt.ppt
ETIKA_ppt_03_ppt.pptETIKA_ppt_03_ppt.ppt
ETIKA_ppt_03_ppt.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitas
 
Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2
 
Asyura
AsyuraAsyura
Asyura
 
Moral AKPER PEMKAB MUNA
Moral AKPER PEMKAB MUNA Moral AKPER PEMKAB MUNA
Moral AKPER PEMKAB MUNA
 
Perspektif kmb
Perspektif kmbPerspektif kmb
Perspektif kmb
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatan
 
Makalah azan
Makalah azanMakalah azan
Makalah azan
 
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
Perkembangan nilai budaya dalam ruang lingkup kebidanan dan Penerapan ilmu pe...
 
Konsep kebidanan
Konsep kebidananKonsep kebidanan
Konsep kebidanan
 
Paradigma
ParadigmaParadigma
Paradigma
 
Falsafah_Kep_Maternitas.ppt
Falsafah_Kep_Maternitas.pptFalsafah_Kep_Maternitas.ppt
Falsafah_Kep_Maternitas.ppt
 
Konsep_Kep_Maternitas.ppt
Konsep_Kep_Maternitas.pptKonsep_Kep_Maternitas.ppt
Konsep_Kep_Maternitas.ppt
 
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
 
Makalah prinsip etika keperawatan
Makalah prinsip etika keperawatanMakalah prinsip etika keperawatan
Makalah prinsip etika keperawatan
 

Más de asep nababan

Terapi kelompok terapeutik anak usia sekola hc
Terapi kelompok terapeutik anak usia sekola hcTerapi kelompok terapeutik anak usia sekola hc
Terapi kelompok terapeutik anak usia sekola hc
asep nababan
 
Peraturan dan perundang1 (2)
Peraturan dan perundang1 (2)Peraturan dan perundang1 (2)
Peraturan dan perundang1 (2)
asep nababan
 
Makalah mengenai gizi
Makalah mengenai giziMakalah mengenai gizi
Makalah mengenai gizi
asep nababan
 
Makalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anakMakalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anak
asep nababan
 
Konsep dasar keperawatan
Konsep dasar keperawatanKonsep dasar keperawatan
Konsep dasar keperawatan
asep nababan
 
Kebiasaan pernikahan
Kebiasaan pernikahanKebiasaan pernikahan
Kebiasaan pernikahan
asep nababan
 

Más de asep nababan (9)

Terapi kelompok terapeutik anak usia sekola hc
Terapi kelompok terapeutik anak usia sekola hcTerapi kelompok terapeutik anak usia sekola hc
Terapi kelompok terapeutik anak usia sekola hc
 
Peraturan dan perundang1 (2)
Peraturan dan perundang1 (2)Peraturan dan perundang1 (2)
Peraturan dan perundang1 (2)
 
Makalah mengenai gizi
Makalah mengenai giziMakalah mengenai gizi
Makalah mengenai gizi
 
Makalah karo (2)
Makalah karo (2)Makalah karo (2)
Makalah karo (2)
 
Makalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anakMakalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anak
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Liske makalah
Liske makalahLiske makalah
Liske makalah
 
Konsep dasar keperawatan
Konsep dasar keperawatanKonsep dasar keperawatan
Konsep dasar keperawatan
 
Kebiasaan pernikahan
Kebiasaan pernikahanKebiasaan pernikahan
Kebiasaan pernikahan
 

Makalah etika kebidanan

  • 1. MAKALAH ETIKA D I S U S U N OLEH Ketua : Rilis Taty Marbun Wakil Ketua : Rasida Pasaribu Anggota : - Kamar Rajawali - Kamar Camar - Tetty - Nervina Panjaitan - Sise Wati - Asrija L Panjaitan - Rismawati - Yanasari Aritonang - Elva - Lestari Simanjuntak - Novaria - Peronika Marbun - Astri - Noralita Siregar - Pika Natal - Elsa Monisa AKADEMI KEBIDANAN DARMO MEDAN T.A 2012/2013
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji dan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas ridho dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah ETIKA ini dengan baik. Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mengalami kesulitan dan kendala yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan wawasan serta pola pikir kami. Namun berkat keinginan, keyakinan dan usaha yang sungguh- sungguh akhirnya semua hambatan itu dapat kami atasi. Kami menyadari sedalam-dalamnya bahwa kami tidaklah sempurna dalam pembuatan makalah ini. Dengan demikian kami berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat terpenuhi sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah ETIKA ini dan dapat bermanfaat bagi kami serta para pembaca lainnya. Tidak lupa kami berterimakasih kepada rekan-rekan yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Dan tidak lupa pula saya berterima kasi kepada ibu Dra. Hj. Siti Dahniar Faridah. Am.Keb, M.Kes karena sudah memberi kesempatan untuk menyelesaikan isi makalah kami.
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Etik merupakan bagian dari filosopil yang berhungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya baik atau buruk (jones,1994).Moral merupakan pengetahuan atau keyakinan tentang adanya hal yang baik dan buruk serta mempengeruhi sikap seseorng. Kesadaran tentang adanya baik dan buruk berkembang pada diri seseorng seiring dengan pengaruh lingkungan,pendidikan,sosial budaya,agama dsb,hal inilah yang disebut kesadaran moralatau kesadaran etik. Moral juga merupakan keyakinan individu bahwa suatu adalah mutlak baik atau buruk walaupun situasi berbeda. Kesadaran moral erat kaitannya dengan nilai-nilai,keyakinan seseorng dan pada prinsipnya semua manusia dewasa tahu akal hal yang baik dan buruk, inilah yang disebut suara hati.perkambangan ilmu pengetahuan dan tehnologi berdampak pada perubahan pola pikir manusia.masyarakat semakin kritis sehingga terjadi penguatan tuntunan terhadap mutu pelayanan kebidanan. Mutu pelayanan kebidanan yang baik perlu landasan komitmen yang kuat dangan basis etik dan moral yang baik. Dalam praktik kebidanan seringkali bidan dihadapkan pada beberapa permasalahan yang dilematik, artinya penganbilan keputusan yang sulit berkaitan dengan etik.dilema muncul karena terbentuk pada komflik moral, pertentangan batin atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakinkan bidan dengan kenyataan yang ada.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN Etik merupakan bagian dari filosopil yanf berhungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya baik atau buruk (jones,1994).Moral merupakan pengetahuan atau keyakinan tentang adanya hal yang baik dan buruk serta mempengeruhi sikap seseorng. Kesadaran tentang adanya baik dan buruk berkembang pada diri seseorng seiring dengan pengaruh lingkungan,pendidikan,sosial budaya,agama dsb,hal inilah yang disebut kesadaran moralatau kesadaran etik. Moral juga merupakan keyakinan individu bahwa suatu adalah mutlak baik atau buruk walaupun situasi berbeda. Beberapa permasalahan pembahasan eti dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut: 1. Persetujuan dalam proses melahirkan. 2. Memilih atau mengambil keputusan dalam pesalinan. 3. Kegagalan dalam proses persalinan. 4. Pelaksanaan USG dalam kehamilan. 5. Kensep normal pelayanan kebidanan. 6. Bidan dan pendidikan sex. Ada beberapa masalah etik yang berhubungan dengan teknologi, contohnya sebagai berikut: 1. Perawatan intensif pada bayi. 2. Skrining bayi. 3. Transplantasi organ. 4. Tehnik reproduksi dan kebidanan. Etik berhubungan erat dengan prifesi,yaitu: 1. Pengambilan keputusan dan penggunaan etik. 2. Otonomi bidan dan kode etik prifesional. 3. Etik dalam penelitian kebidanan. 4. Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif.
  • 5. Beberapa contoh mengenai isu etik dalam pelayanan kebidanan, adalah berhubungan dangan : 1. Agama/kepercayaan. 2. Hubungan dengan pasien. 3. Hubungan dokter dengan bidan. 4. Kebenaran. 5. Pengambilan keputusan. 6. Pengambilan data. 7. Kematian. 8. Kerahasiaan. 9. Aborsi. 10. AIDS 11. In-Vitro Fertilization Perlu juga disadari bahwa dalam pelayanan kebidanan seringkali muncul masalah isu dimasyarakat yang berkaitan dengan etik dan moral,dilema serta komflik yang dihadafi bidan sebagai praktisi kebidanan. Isu adalah masalah pokok yang berkembang dimasyarakat atau suatu lingkungan yang belum tentu benar,sertah membutuhkan pembuktian. Bidan dituntut berperilaku hati-hati dalam setiap tindakannya dalam memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis profesional. Isu adalah topik yang menarik untuk didiskusikan dan sesuatu yang memungkinkan setiap orng mempunyai pendapat.pendapat yang timbul akan bervariasi,bisu muncul dikarenakan adanya perbedaan nilai-nilai dan kepercayaan. B. ISU MORAL DAN DILEMA MORAL Isu moral adalah merupakan topik yang penting berhubungan dengan benar dan salah dalam kehudupan sehari-hari, sebagai cintoh nilai-nilai yang berhubungan dengan kehidupan orang sehari-hari menyangkut kasus abortus, euthanasia, keputusan untuk terminisi kehamilan.isu moral juga berhubungan dengan kejadian yang luas biasa dalam kehidupan sehari-hari , seperti menyangkut konflik, malpraktik, perang dsb.
  • 6. Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana dihadapkan pada dua alternatif pilihan, yang kelihatanya sama ataun hampir sama dan membutuhkan pemecahan masalah harus mengigat akan tanggung jawab profesional, yaitu : 1. Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan kenyamanan, kesejahtraan pasien atau klien. 2. Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu bagian (omission) , disertai rasa tanggung jawab, memperhatikan kondisi dan keamanan pasien atau klien. Contoh : Studi kasus mengenai dilema moral "Seorang ibu primipara masuk kamar bersalin dalam keadaan inpartu. Sewaktu dilakukan anamnese dia mengatakan tidak mau di episiotomi. Ternyata selama kala II kemajuan kala II berlangsung lambat, perineum masi tebal dan kaku.Keadaan ini dijelaskan kepada ibu oleh bidan, tetapi ibu tetap pada pendiriannya menolak di episiotomi. Sementara waktu berjalan terus dan denyut jantung janin menunjukkan keadaan fetal distress dan hal ini mengharuskan bidan untuk melakukan tindakan episiotomi, tetapi ibu tetap tidak menyetujuinya. Bidan berharap bayinya selamat.Sementara itu ada bidan yang memberitahukan bahwa dia perna melakukan hal ini tanpa persetujuan pasien, dilakukan karna untuk melindungi bayinya. Jika bidan melakukan episiotomi tanpa persetujuan pasien, maka bidan akan dihadapkan pada suatu tuntutan dari pasien. Sihingga inilah yang merupakan contoh gambaran dilema moral. Bila bidan melakukan tindakan tanpa pesetujuan pasien, bagai mna tinjau dari segi etik dan moral. Bila tidak dilakukan tindakan, apa yang akan terjadi pada bayinya?” Konflik moral menurut johnson adalah bahwa konflik atau dilema pada dasarnya sama, kenyataannya konflik berada diantara prisip moral dan tugas yang mana sering menyebabkan dilema, ada dua tipe konflik, yang pertama konflik yang berhubungan dengan prinsip, dan yang kedua adalah konflik berhubungan dengan otonomi. Dua tipe konflik ini adalah merupakan dua bagian yang tidak terpisahkan. Bagai mana kita bisa mengatasi dilema? Yaitu menggunakan teori- teori etika dan teori pengambilan keputusan dalam pelayanan kebidanan.
  • 7. Contoh studi kasus mengenai konflik moral: “Ada seorang bidan yang berpraktik mandiri dirumah.Ada seorang pasien inpartu datang ke tempat praktinya.Status obstetri pasien adalah G1 P0 AB0. Hasil pemerisaan penapisan awal menunjukkan presentasi bokong dengan taksiran berat janin 3900 gram, dengan kesejahtraan janin dan ibu baik. Maka bidan tersebut menganjurkan dan memberi konseling pada pasien mengenai kasusnya dan untuk dilakukan tindakan rujukan. Namun pasien dan keluarganya menolak dirujuk dan bersikuku untuk tetap melahirkan di bidan tersebut karena pertimbangan biaya dan kesulitan lainya. Melihat kasus ini maka maka bidan diharapkan pada konflik moral yang bertentangan dangan prinsip moral dan otonomi maupun kewenangan dalam pelayanan kebidanan. Bahwa sesuai Kepmenkes Republik Indonesia 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktik bidan, bidan tidak berwenang memberikan pertolongan persalinan pada primigravida dengan presentasi bokong disisi lain ada prinsip nilai moral dan mananusiaan yang dihadapi pasien, yiatu ketidak mampuan secara sosial ekonomi dan kesulitan yang lain, maka bagai mana seorang bidan mengambil keputusan yang terbaik terhadap konflik moral yang dihadapidalam pelayanan kebidanan”. C. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN Menurut George R. Terry, pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada . Terdapat lima hal pokok dalam pengambilan keputusan, yaitu: 1. Intuisi, berdasarkan perasaan, lebih subjektif dan mudah terpengaruh. 2. Pengalaman, mewarnai pengetahuan praktis, seringnya terpapar suatu kasus meningkatkan kemampuan mengambil keputusan terhadap suatu kasus. 3. Fakta, keputusan lebih rill, vilid dan baik. 4. Wewenang, lebih bersifat rutinitas. 5. Rasional, Keputusan bersifat objektif, transparan, konsisten.
  • 8. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan: 1. Posisi atau kedudukan. 2. Masalah:terstrur, tidak terstruktur, rutin,insidental. 3. Situasi: faktor konstan, faktor tidak konstan. 4. Kondisi, faktor-faktor yang menentukan daya gerak 5. Tujuan, antara atau objektif. Kerangka pengambilan keputusan dalam asuhan kebidanan memparhatikan hal-hal sebgai berikut: 1. Bidan harus mempunyai responsbility dan accountability. 2. Bidan harus menghargai wanita sebagai individu dan melayani dengan rasa hormat. 3. Pusat perhatian pelayanan bidan adalah safety and wellbeing mother. 4. Bidan berusaha menyongkong pemahaman ibu tentang kesejahtraan dan menyatakan pilihanya situasi yang aman. 5. Sumber proses pengambilan keputusan dalam kebidanan adalah:knowledge, ajaran instrinsik, kemampuan berpikir kritis, kemampuan membuat keputusan klinis yang logis. D. PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG ETIS 1). Ciri keputusan yang etis, meliputi: Menpunyai pertimbangan benar salah. Sering menyangkut pilihan yang sukar. Tidak mungkin dielakkan. Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman, lingkungan sosial. 2). Situasi A.Mengapa kita perlu mengerti situasi: Untuk menerapkan norma-norma terhadap situasi. Untuk melakukan perbuatan yang tepat dan berguna. Untuk mengetahui masalah-masalah yang perlu diperhatikan.
  • 9. B. Kesulitan-kesulitan dalam mengerti situasi: Kerumitan situasi dan keterbatasan pengetahuan kita. Pengertian kita terhadap situasi sering dipengaruhi oleh kepentingan, prasangka dan faktor-faktor subjektif lain. C. Bagaimana kita memperbaiki pengertian kita tentang situasi: Melakukan penyelidikan yang memadai. Menggunakan sarana ilmiah dan keterangan parah ahli. Memperluas pandangan tentang situasi. Kepekaan terhadap pekerjaan. Kepekaan terhadap kebutuhan orang lain. E. TEORI-TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Teori utilitarisme Teori utilitarisme mengutamakan adanya konsekuensi kepercayaan adanya kegunaan. Dipercaya bahwa semua manusia mempunyai perasaan menyenangkan dan perasaan sakit. Ketika keputusan dibuat seharusnya memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan ketidak senangan. Prinsip umum dalam utilitarsme adalah didasari bahwa tindakan moral menghasilkan kebahagiaan yang benar bila menghasilkan jumlah atau angka yang benar. Ada dua bentuk teori utilitarisme, yaitu: 1. Utilitarisme berdasarkan tindakan, 2. Utilitarisme berdasar aturan. Prinsip untilitarisme berdasar tindakan adalah setiap tindakan ditujukan untuk keuntungan yang akan menghasilkan hasil atau tingkatan yang lebih besar. Utilitarisme berdasar aturan adalah modifikasi antara utilitarisme tindakan dan aturan moral,aturan yang baik akan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Tindakan individu didasarkan atas prinsip kegunaan dan aturan moral,Tindakan dikatakan baik . menurut filsuf johan stuart mill(1864), bahwa kesenangan dan kebahagiaan dinilai secara kualitatif. Menurutnya “everebody to count for one,nobodiy to count for more than one”, suatu perbuatan dinilai baik, jika kebahagiaan melebihi ketidak bahagiaan. Tidak ada seorang pung yang tidak berguna bagi yang lain.
  • 10. Kebahagiaan terbesar adalah milik semua orang. Menurut richard B. Brandt bahwa perbuatan dinilai baik secara moral, jika sesuai dengan aturan moral yang berlaku dan berguna pada suatu masyarakat. 2. Teori deontology Menurut immanuel kant (1724-1804),sesuatu dikatakan baik dalam arti sesungguhnya adallah kehendak yanng baik, jika digunakan dengan baik oleh kehendak manusia, tetapi jika digunakan dengan kehendak yang jahat, akan menjadi jelek sekali. Kehendak menjadi baik jika bertindak karena kewajiban.karena seseorang bertindak karena motif tertetu atau keinginan tertentu berarti disebut tindakan yang tidak baik. Bertindak sesuai kewajiban,disebut lagalitas. Menurut W.D Ross(1877-1971), setiap manusia mempunyai intuisi akan kewajiban, semua kewajiban berlaku langsun pada diri kita.kewajiban untuk mengatakan kebenaran merupakan kewajiban untuk, termasuk kewajiban kesetiaan, ganti rugi,terima kasih, keadilan, berbuat baik dsb. Contoh yang lain adalah bila berjanji harus ditepati, bila meminjam harus dikembalikan dsb. Dengan memahami kewajiban akan terhindar dari keputusan yang menimbulkan komplik atau dilema. 3.Teori hedonisme Menurut Aristippos (433-355 SM), sesuai kodratnya setiap manusia mencari kesenangan dan menghindari ketidaksenangan. Akan tetapi ada batas untuk mencari kesenangan. Hal yang penting adalah menggunakan kesenangan dengan, dan tidak terbawa oleh kesenangan. Menurut epikuros (341-270 SM) dalam menilai kesenangan (hedone) tidak hanya kesenangan inderawi, tetapi kebebasan dari rasa nyeri, kebebasan daei keresahan jiwa juga. Apa tujuan dari kehidupan manusia adalah kesenangan. Menurut john locke (1632-1704), kita sebut baik bila meningkatkan kesenangan dan sebaliknya dinamakan jahat kalau mengurangi kesenangan atau menimbulkan ketidaksenangan. 4.Teori eudemonisme Menurut falsuf Yunani Aristoteles (383-322 SM) dalam buku Ethika Nikomakheia, bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan, ingin mencapai sesuatu yang biak bagi kita. Seringkali kita mencari suatu tujuan untuk terakhir hidup manusia adalah kebahagian (eudaimonia).Seseorang mampu
  • 11. mencapai tujuannyan jika mampu menjalankan fungsinya denga baik, keunggulan manusia adalah akal dan budi. Munusia mencapai kebahagian dengan menjalankan kegiatan yang rasional. Ada dua macam keutamaan intelektual dan keutamaan moral. F. DIMENSI ETIK DALAM PERAN BIDAN Peran bidan secara menyeluruh meliputi beberapa aspek: Praktisi, penasehat, konselor, teman, pendidikan, dan peneliti atau pada garis besarnya adalah pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti dalam pelayanan kebidanan.Menurut United Kingdom Central Council (UKCC) 1999, tanggung jawab bidan meliputi: 1. Mempertahankan dan meningkatkan keamanan ibu dan bayi 2. Menyediakan pelayanan yang berkualitas dan informasi dan nasehat yang tidak bias yang didasarkan pada evidence based. 3. Mendidik dan melatih calon bidan untuk dapat bekerjasama dalam profesi dan Memberikan pelayanan dengan memiliki taanggung jawab yang sama, termasuk dengan teman sejawatnya atau kolega, sehingga bagaimana agar fit for practice and fit for purpose (menguntungkan untuk praktik dan menguntungkan untuk tujuan). 4. Dimensi kode etik, meliputi: Antara anggota profesi dan klien Antara anggota profesi dan sistem kesehatan. Anggota profesi dan profesi kesehatan. sesama anggota profesi. Prinsip kode etik, terdiri dari: 1. Menghargai otonomi. 2. Melakukan tindakan yang benar. 3. Mencegah tindakan yang dapat merugikan. 4. Memperlakukan manusia denga adil 5. Menjelaskan dengan benar. 6. Menepati janji yang telah disepakati. 7. Menjaga kerahasiaan.
  • 12. G. STUDI KASUS 1. Seorang bidan menangani seorang ibu X primipara berusia 35 tahun. Bidan tersebut menggali informasi mulai dari riwayat kesehatan masa lalu, sekarang dan riwayat kesehatan keluarganya.kehamilan ibu X berusia 14 minggu dan ini merupakan kehamilan yang direncanakan. Pada akhir pertemuan ibu X tersebut mengeluarkan pendapat tentang rencana persalinannya ibu X menyatakan tentang persalinan sebagai pilihannya. Bidan menjelaskan bahwa persalinan SC untuk kasus komplikasi. Bidan tersebut tidak melanjutkan diskusinya karena takut memberikan informasi yang salah dan terjadi konflik. Maka bidan menyarankan ibu X untuk konsultasi ke dokter kandungan. Ada beberapa pertanyaan untuk bahan pertimbangan : 1. Haruskah bidan tersebut meneruskan diskusi tentang persalinan SC sebagai pilihan? 2. Menurut anda apakah keinginan ibu X untuk SC harus dipenuhi? 3. Haruskah persalinan SC menjadi atu pilihan untuk beberapa ibu, padahal tanpa indikasi? 2. Seorang ibu primigravida dengan umur kehamilan 27 minggu diperkirakan akan melahirkan bayi prematur. Dirumah sakit ia melakukan berbagai pemeriksaan, seperti pemeriksaan servix, usapan vagina dan pemeriksaan urin. Ibu tersebut didiagnosis mengalami infeksi saluran kemih.penyebab kemungkinan kelahiran prematur pada ibu tersebut ternyata gonore dan infeksi chlamydia, sehingga pada hasil pemeriksaan vulva ibu tersebut terdapat sekret yang mukopurelent, tampak kotor, basah, lembab,dan berbau, serta terdapat hiperemis di daerah sekitar vulva da vagina. Kemudian setelah selesai pemeriksaan, pada saat istirahat bidan yang memeriksa ibu tersebut menceritakan kejadian atau kasus yang dialami ibu tersebut pada sejawat bidan yang lain termasuk pada para mahasiswa calon bidan. Ada beberapa pertanyaan untuk menjadi bahan pertimbangan : 1. Apakah tindakan yang dilakukan bidan tersebut melanggar kode etik? 2. Bagaimana seharusnya tindankan bidan dalam menjamin privasi dan kerahasiaan klien ?
  • 13. H. PELAYANAN KEBIDANAN Peran 1: menjamin perlindungan pada masyarakat pengguna jasa profesi dan frofesi sendiri, 2:sangat berperan dalam pemberian pelayanan profesional. Bidan dikatakan profesonal, memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut: • Mandiri. • Peningkatan kompetensi. • Praktik berdasarkan evidence based. • Penggunaan berbagi sumber informasi. Masyarakat membutuhkan pelayanan yang aman dan berkualitas, serta butuh perlindungan sebagai pengguna jasa profesi. Ada beberapa halyang menjadi sumber ketidak puasan pasien atau masyarakt, yaitu: Pelayanan yang aman . Sikap petugas yang kurang baik. Komunikasi yang kurang. Kesalahan prosedur. Sarana kurang baik. Tidak adanya penjelasan atau bimbingan atau informasi atau pendidikan kesehatan. Proses pembuatan undang-undang atau penyempurnaan prangkat hukum yang sudah ada melalui serangkain kegiatan sertifikasi (pengaturan konfetensi), registrasi (pengaturan kewenangan), dan lisensi (pengaturan penyelenggaraan kewenangan).Tujuan adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat terhadap pelayanan yang telah diberikan. Bentuk perlindungan tersebut adalah melipiti: • Mempertahankan kualitas pelayanan. • Memberikan kewanangan. • Menjamin perlindungan hukum. • Meningkatkan profesionalisme. Prakti bidan adalah serangkain kegiatan pelayanan kesehatan yang yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu,keluarga dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya.
  • 14. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaian baik atau buruk (Jones,1994). Moral merupakan pengetahuan atau keyakinan tentang adanya hal yang baik dan buruk serta mempengaruhi sikap seseorang. Kesadaran tentang adanya baik dan buruk berkembang pada diri seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan, pendidikan, sosial budaya, agama dsb, hal inilah yang disebut kesadaran moral atau kesadaran etik. Moral juga merupakan keyakinan individu bahwa sesuatu adalah mutlak baik atau buruk walaupun situasi berada. B. Saran Seorang bidan perlu mengetahui tentang isu etik maupun moral dalam lingkungan kebidanannya. Bidan perlu mengetahui bagaimana mengambil keputusan yang sulit berkaitan dengan etik. Bidan juga harus mengetahui bahwa dalam layananan kebidananseringkali muncul masalah atau isu di masyarakat berkaitan dengan etik dan moral, dilema serta konflik yang dihadapi bidan sebagai praktisi kebidanan.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Wahyuningsih heni puji, Etika profesi kebidanan, Penerbit fitramaya