Dokumen tersebut membahas tentang internalisasi nilai-nilai Revolusi Mental dan agama dalam membangun kepribadian PNS Kemenag. Secara singkat, dokumen menjelaskan konsep kepribadian dan langkah-langkah dalam membangun nilai-nilai Revolusi Mental serta 5 nilai budaya kerja Kemenag beserta tantangannya. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian dan kelemahan mental dasar orang Indonesia.
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
Internalisasi nilai revolusi mental dan agama dalam membangun
1. INTERNALISASI NILAI REVOLUSI MENTAL
DAN AGAMA DALAM MEMBANGUN
KEPRIBADIAN PNS KEMENAG
Nurhamidah Siregar
Widyaiswara BDK Medan
2. Peserta dapat menjelaskan:
Menjelaskan kepribadian dan konsep diri
Menjelaskan langkah-langkah dalam
membangun nilai-nilai Revolusi mental
Menjelaskan 5 nilai budaya kerja
Kementerian Agama
Menjelaskan hambatan dan tantangan
internalisasi nilai Revolusi Mental
Menjelaskan hambatan dan tantangan
internalisasi 5 nilai budaya kerja
Kemenag
5. • Celaan
• Permusuhan
• Cemoohan
• Penghinaan
• Toleransi
• Dorongan
• Pujian
• Sebaik-baik perlakuan
• Dukungan
• Kasih sayang
• Ia belajar memaki
• Ia belajar berkelahi
• Ia belajar rendah diri
• Ia belajar menyesali diri
• Ia belajar menahan diri
• Ia belajar percaya diri
• Ia belajar menghargai
• Iabelajar keadilan
• Ia akan menyenangi diri
• Ia akan menemukan cinta
Pengaruh Klg Terhadap Perkemb. Keprbdn Anak
(yusuf:2002) Jika anak dibesarkan dengan :
6. KEPRIBADIAN
YG TDK
SEHAT
1. Mdh marah
2. Kecemasan
berlebihan
3. Merasa tertekan
(stress)
4. Senang menggangu
org lain/Instimdiasi
5. Berprilaku
menyimpang walau sdh
dihukum
6. Biasa berberbohong
7. KEPRIBADIAN
(lanjutan)
7. Hiperaktif
8. Bersikap memusuhi
semua btk otoritas
9. Sulit tidur
10. Krg memiliki rasa
tanggung jawab
11. Sering mengalami pusing
kpl
12. Minim pengamalan agama
13. Bersikap pesimis
14. Kurang gairah hdp
8. • MANTAP, yaitu pribadi yang DEWASA
secara mental
Terwujudnya Personal Mastery
untuk mendorong pembentukan
pribadi yang:
• SUKSES, mampu tampil sebagai pemenang
dengan mengalahkan semua unsur negatif
dalam diri
9. Menerima diri sendiri dengan baik
Menerima orang lain apa adanya
Memiliki rasa humor yang tinggi
Menerima kritik dengan lapang dada
Memiliki konsep hidup yg baik dan benar
Memiliki daya tahan yang tinggi dalam
menghadapi tantangan dan kegagalan.
CIRI-CIRI KEDEWASAAN
(DR. Kartini Kartono dan Jenny Andari)
11. 1. Mengenal konsep diri
2. Mengidentifikasi kemampuan diri
3. Mengidentifikasi hambatan
pengembangan kepribadian
4. Membuat rencana action
pengembangan kepribadian
13. Diri Ideal
• Diri yang kita cita-citakan. Kita
ingin menjadi pemimpin seperti
apa?
• Keyakinan kita tentang diri kita
yang seharusnya berdasar pada
nilai-nilai yang sudah kita
internalisasikan.
14. Self Image (citra diri) muncul dari penilaian
orang lain atas kita. Kita akhirnya
membangun gambaran diri kita sendiri
sesuai dengan penilaian orang lain tersebut.
Citra diri ini kelihatan sangat kuat dalam
relasi kita dengan orang lain dan ketika
melaksanakan tugas-tugas kita sehari-hari.
Citra Diri
15. Harga Diri (Self
Esteem)• Harga diri, rasa hormat diri – membentuk cara kita
memandang diri kita sendiri dan mempengaruhi cara kita
berinteraksi dengan orang lain (Lieberman, 2007)
• Harga diri ini merupakan hasil dari bagaimana kita
menjalani kehidupan.
سعى ما اال لالنسان ليس وان(النجم39)
( .....رهين كسبت بما امرئ كل(الطور21
• Harga diri tidak dapat diraih secara langsung. Hanya
dapat diperoleh melalui perilaku-perilaku nyata, yakni
tindakan “menghargai diri sendiri” dan “mencintai diri”
sendiri. Contoh, perilaku membuat keputusan.
16. PENGENALAN DIRI
Mengenal diri sendiri artinya
pengetahuan tentang
totalitas diri yang ada
dengan menyadari kekuatan
dan kelemahan masing-
masing
Latihan:
rumuskan “Siapa Diri Anda”
dalam 1 kertas
17. Latihan
• Untuk memahami apa itu “konsep diri”
kita bisa melakukan sebuah kegiatan,
mengisi Kuis “Apa yang Anda pikirkan”
• Syaratnya, isi secara spontan, sesuai
instruksi. Jawaban yang pertama muncul
di pikiran, itulah jawaban yang paling
tepat.
• Kegiatan “Kuis Apa yang Anda pikirkan.”
18. 18
KONSEP DIRI POSITIF
Yakin terhadap kekuasaan Allah
Yakinkan dalam pikiran bahwa Anda Pasti
Bisa
Mampu mengatasi masalah
Menyadari adanya perbedaan
Mampu melihat kekurangan dan berusaha
memperbaiki diri
Mampu tampil prima
Pengetahuan luas dalam bidangnya
Peka terhadap kebutuhan orang lain
Memiliki harapan realistis
Penghargaan diri yang sehat
Menerima dan memberi umpan balik
secara efektif.
19. 1. Dari Diri Sendiri
Tidak memiliki tujuan hidup yg jelas.
Enggan mengenal diri sendiri.
Tidak mau menerima feedback.
kurang percaya diri.
Selalu mengeluh
Selalu berpikir negatif.
Selalu mencari “kambing hitam”
20. 2. Dari Lingkungan
Sistem Pendidikan, penghargaan
berlebihan pada atasan adat dan
senioritas yang dianut.
Kurang mendapat dukungan
lingkungan.
Harapan berlebihan pada orang lain.
Kebencian dari orang lain.
22. INTEGRITAS
1. Integritas dapat diartikan sebagai kesesuaian antara apa
yang dikatakan dengan apa diperbuat, berkata dan
berlaku jujur, dapat dipercaya, berpegang teguh
dengan prinsip-prinsip kebenaran, moral dan etika.
2. Pada tataran kolektif nilai integritas dapat memandu
masyarakat untuk menampilkan komitmen pada apa yang
menjadi tugasnya serta dapat diandalkan dan dapat
dipercaya.
3. Ditataran Negara, nilai ini dapat dipercaya mendorong
aparatur pemerintah untuk bekerja secara profesional,
transparan, jujur dapat diandalkan dan terpercaya.
Dengan nilai ini kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan
negara dapat meningkat, karena masyarakat percaya bahwa
aspirasinya dijalankan dengan baik.
8
23. 6 NILAI ETOS KERJA
1. Etos kerja semangat dan keyakinan teguh oleh individu/
kelompok dalam bekerja.
2. Mandiri :mengandalkan kemampuan diri sendiri/negara
dari pada yang diberikan atau disediakan oleh orang
lain/negara lain
3. Daya saing: kapasitas suatu bangsa untuk menghadapi
tantangan persaingan pasar global untuk meningkatkan
pendapatan riilnya
4. Optimis :mencari peluang dari setiap kesulitan yang
dihadapinya
5. Inovatif :menghasilkan suatu karya yang benar-benar
baru atau orisinil dan bermanfaat bagi banyak orang.
6. Produktif selalu menghasilkan yang terbaik. 9
24. GOTONG ROYONG
1. Gotong royong dapat diartikan sebagai sebuah keyakinan
mengenai pentingnya melakukan kegiatan secara bersama-
sama dan bersifat sukarela supaya kegiatan yang
dikerjakan dapat berjalan cepat, efektif, dan efisien.
2. Gotong royong sebagai usaha bersama yang ditempuh dengan
cara saling bahu-membahu demi kepentingan bersama dan
kebahagiaan bersama. Gotong royong melibatkan
kesadaran setiap lapisan masyarakat, dimulai dari diri
sendiri hingga pada level pemerintahan dan bangsa Indonesia.
3. Semangat solidaritas mendorong kerjasama antar individu
dan antar kelompok. Ketika solidaritas telah terbentuk, maka
kepentingan individu atau sekelompok masyarakat dapat
dikesampingkan terlebih dahulu untuk kepentingan bersama.
10
25.
26. 1. Bertekad dan
bekemauan untuk
berbuat yang baik dan
benar;
2. Berpikiran positif, arif,
dan bijaksana dalam
melaksanakan tugas
dan fungsi;
3. Mematuhi peraturan
perundang-undangan
yang berlaku;
4. Menolak korupsi, suap,
atau gratifikasi.
1. Melanggar
sumpah dan janji
pegawai/jabatan;
2. Melakukan
perbuatan
rekayasa atau
manipulasi;
3. menerima
pemberian dalam
bentuk apapun di
luar ketentuan.
INTEGRITAS Keselarasan antara hati, pikiran,
perkataan, dan perbuatan yang baik dan
benar
27. PROFESIONALITAS; Bekerja secara disiplin,
kompeten, dan tepat waktu dengan hasil terbaik
1. Melakukan pekerjaan
sesuai kompetensi
jabatan;
2. Disiplin dan
bersungguh-sungguh
dalam bekerja;
3. Melakukan pekerjaan
secara terukur;
4. Melaksanakan dan
menyelesaikan tugas
tepat waktu;
5. Menerima reward and
punishment sesuai
dengan ketentuan.
1. Melakukan pekerjaan
tanpa perencanaan
yang matang;
2. Melakukan pekerjaan
tidak sesuai dengan
tugas dan fungsi;
3. Malas dalam bekerja;
4. Melakukan pekerjaan
dengan hasil yang tidak
sesuai dengan standar.
28. INOVASI :
Menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal
baru yang lebih baik
1. Selalu melakukan
penyempurnaan dan
perbaikan berkala dan
berkelanjutan;
2. Bersikap terbuka dalam
menerima ide-ide baru yang
konstruktif;
3. Meningkatkan kompetensi
dan kapasitas pribadi;
4. Berani mengambil
terobosan dan solusi dalam
memecahkan masalah;
5. Memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi
dalam bekerja secara efektif
dan efisien.
1. Merasa cepat puas
dengan hasil yang
dicapai;
2. Bersikap apatis
dalam merespons
kebutuhan
stakeholder dan user;
3. Malas belajar,
bertanya, dan
berdiskusi;
4. Bersikap tertutup
terhadap ide-ide
pengembangan.
29. TANGGUNG JAWAB :
BEKERJA SECARA TUNTAS DAN KONSEKUEN
1. Menyelesaikan pekerjaan
dengan baik dan tepat
waktu;
2. Berani mengakui
kesalahan, bersedia
menerima konsekuensi, dan
melakukan langkah-langkah
perbaikan;
3. Mengatasi masalah dengan
segera;
4. Komitmen dengan tugas
yang diberikan.
1. Lalai dalam melaksanakan
tugas;
2. Menunda-nunda dan/atau
menghindar dalam
melaksanakan tugas;
3. Selalu merasa benar dan
suka menyalahkan orang
lain;
4. Menolak resiko atas hasil
pekerjaan;
5. Memilih-milih pekerjaan
sesuai dengan keinginan
pribadi;
6. Menyalahgunakan
wewenang dan tanggung
jawab.
30. KETELADANAN:
MENJADI CONTOH YANG BAIK BAGI ORANG LAIN
1. Berakhlak terpuji;
2. Memberikan pelayanan
dengan sikap yang baik,
penuh keramahan, dan
adil;
3. Membimbing dan
memberikan arahan
kepada bawahan dan
teman sejawat;
4. Melakukan pekerjaan
yang baik dimulai dari
diri sendiri.
1. Berakhlak tercela;
2. Melayani dengan
seadanya dan sikap
setengah hati;
3. Memperlakukan orang
berbeda-beda secara
subjektif;
4. Melanggar peraturan
perundang-undangan;
5. Melakukan pembiaran
terhadap bentuk
pelanggaran.
31. FAKTOR PENGHAMBAT
• Rasa malu berbangsa dan bernegara Indonesia
• Ketidaktahuan akan nilai-nilai positif atau kekayaan
Negara Indonesia
• Merosotnya tingkat keamanan negara
• Ketidakpercayaan terhadap pemerintahan
• Ketiadaksahajaan para pemimpin
• Ketidaktegasan hukum yang berlaku
• Rasa ingin menang sendiri dan memojokkan golongan
lain
• Merosotnya nilai toleransi dan saling menghargai
32. 4 KELEMAHAN MENDASAR MENTAL
ORANG INDONESIA
(KOENTJARANINGRAT)
1. Sikap mental suka menerabas, yaitu ingin
secepatnya meraih keberhasilan tanpa melalui
kerja keras, langkah terabasan, antara
lain dalam bentuk pemberian suap, korupsi,
dan sejenisnya.
2. Sikap mental meremehkan mutu, bekerja tanpa
orientasi untuk menghasilkan kualitas produk
dan jasa terbaik. (Mis. Banyaknya orang
indonesia berobat ke Penang dan Singpura)
3. Sikap mental tidak disiplin, bekerja seenaknya
tidak bertanggung jawab
33. PERBUATAN NILAI
MELAKUKANNYA LAGI
KEBIASAAN
S I F A T
KARAKTER
Proses: Internalisasi,
Aktualisasi, jadi Karakter
Nilai
yang
DIYAKINI
Perilaku yang dilakukan
terus-menerus membentuk
kebiasaan (habit)
Kebiasaan yang sangat
menonjol, diulangi pada
berbagai kondisi dan situasi.
Sifat yang sangat
menonjol, melekat
pada diri (pola
pikir, pola rasa,
pola laku)