1. Keutamaan sholat berjamah di masjid
Khutbah Jumat disampaikan pada 15 Februari 2013 di Masjid Baitul Muttaqin
Tegal Besar Permai II Jember
Khutbah Pertama
Jamaah jumat rahimakumullah.
Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya ketakwaan. Marilah selalu
mengkaji dan mengaji tentang apa yang telah diwajibkan Allah terhadap diri kita. Yaitu
berupa hukum-hukum agama. Dengan begitu, kita akan selalu beribadah sesuai
dengan yang telah disyariatkan Allah, dan kita akan semakin mampu berpegang teguh
dengan agama-Nya. Sehingga kita akan mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun
di akhirat kelak. Itulah hakikat takwa, yaitu menjalankan ketaatan kepada Allah sesuai
dengan kehendak-Nya
1
2. Jamaah jumat rahimakumullah.
Pada kesempatan khutbah jumat ini akan kami coba membahas keutamaan dan
kedudukan shalat berjama’ah lima waktu di masjid. Semata-mata sebagai nasehat
untuk kita bersama dalam mewujudkan kemakmuran masjid-masjid yang merupakan
pusat syiar-syiar Islam dan mewujudkan hamba-hamba Allah subhanahu wata’ala yang
benar-benar beriman kepada-Nya.
Masjid merupakan sebuah tempat suci yang tidak asing lagi kedudukannya bagi umat
Islam. Masjid selain sebagai pusat ibadah umat Islam, ia pun sebagai lambang
kebesaran syiar dakwah Islam. Alhamdulillah, kaum muslimin pun telah terpanggil untuk
bahu-membahu membangun masjid-masjid di setiap daerahnya masing-masing.
Hampir tidak dijumpai lagi suatu daerah yang mayoritasnya kaum muslimin kosong dari
masjid. Bahkan terlihat renovasi bangunan masjid-masjid semakin diperlebar dan
diperindah serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas, agar dapat menarik dan membuat
nyaman jama’ah. Semoga semua usaha ini menjadi amal ibadah yang barakah karena
mengamalkan hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam:
“Barangsiapa yang membangun masjid karena mengharap wajah Allah, niscaya
Allah akan bangunkan baginya semisalnya di al jannah.” (Al Bukhari no. 450)
Tentunya akan lebih barakah lagi bilamana mampu merealisasikan tujuan dibangunnya
masjid. Salah satu fungsi dibangunnya masjid adalah menegakkan shalat berjam’ah di
dalamnya. Ternyata, bila kita menengok kondisi masjid-masjid yang ada terlihat shaf
(barisan) ma’mum semakin maju alias sepi dari jama’ah. Bahkan ada beberapa masjid
yang tidak menegakkan shalat berjama’ah lima waktu secara penuh. Kondisi ini
seharusnya menjadikan kita tersentuh untuk bisa berupaya dan ikut serta bertanggung
jawab dalam mamakmurkan masjid.
Memakmurkan Masjid Ciri Khas Orang-Orang Yang Beriman
Ciri khas yang harus dimiliki oleh orang yang beriman adalah tunduk dan patuh
memenuhi panggilan-Nya. Ciri khas ini sebagai tanda kebenaran dan kejujuran
imannya kepada Allah subhanahu wata’ala. Allah subhanahu wata’ala berfirman
(artinya): “Wahai orang-orang yang beriman penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul,
bila Rasul menyeru kalian kepada sesuatu yang dapat menghidupkan hati kalian…” (Al
Anfal: 24)
Allah subhanahu wata’ala telah memanggil kaum mu’minin untuk memakmurkan
masjid. Siapa yang memenuhi panggilan Allah subhanahu wata’ala ini, maka Allah
subhanahu wata’ala bersaksi atas kebenaran dan kejujuran iman dia kepada-Nya. Allah
subhanahu wata’ala berfirman
2
3. (artinya): “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan hari kiamat.” (At Taubah: 18)
Al Imam Ibnu Katsir Asy Syafi’i (bermadzhab Syafi’i) seorang ulama’ besar dan ahli
tafsir berkata: “Allah subhanahu wata’ala bersaksi atas keimanan orang-orang yang
mau memakmurkan masjid.” (Al Mishbahul Munir tafsir At Taubah: 18)
Sesungguhnya termasuk syi’ar Islam terbesar adalah memakmurkan masjid-masjid
dengan menegakkan shalat berjama’ah. Bila masjid itu sepi atau kosong dari
menegakkan shalat berjama’ah pertanda mulai rapuh dan melemahnya kebesaran dan
kemulian dakwah Islam.
Kewajiban Sholat Berjamaah
1. Sabda Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam:
Siapa yang mendengar adzan lalu tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat
baginya kecuali ada udzur. (HR Abu Dâwud dan Ibnu Mâjah.)
2. Hadits Abu Hurairah radhiyallâhu'anhu yang diriwayatkan dalam Shahîh al-Bukhâri,
bahwa Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda:
Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya. Sungguh aku ingin memerintahkan untuk
mengumpulkan kayu bakar lalu terkumpul, kemudian memerintahkan untuk shalat
dan diadzankan. Kemudian aku perintahkan seseorang untuk mengimami
shalat, lalu aku pergi melihat orang-orang dan membakar rumah-rumah mereka.
(HR al-Bukhâri)
3
4. Keutamaan Mengerjakan Shalat Berjama’ah di Masjid
Berikut ini beberapa keutamaan mendatangi shalat berjama’ah di masjid, diantaranya:
1. Mendapat naungan dari Allah subhanahu wata’ala pada hari kiamat
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tujuh golongan yang Allah akan menaungi mereka pada suatu hari (kiamat) yang
tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; (diantaranya) Seorang penguasa yang adil,
pemuda yang dibesarkan dalam ketaatan kepada Rabbnya, seseorang yang hatinya
selalu terpaut dengan masjid, ….” (Muttafaqun alaihi)
2. Mendapat balasan seperti haji
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ﻣ ﻣ ﺧﺮج ﺑ ﺘﮫ ﻣﺘﻄﮭﺮ ﻣ ﺘ ﺑﺔ ﺻﻼة إﻟ ﻤ ﺮم ﺎج ﻛﺄ ﺮ ﻓﺄ ﺮه
ُ ُ َْﻦْ ِﻦْ َ َ َ َﯿْ ِ ِ ُ َ َ ﱢ ًا َﻜْ ُﻮ َ ٍ َ َ ٍ َِﻰ اﻟ ُﺤْ ِ ِ اﻟﺤ َ ﱢ َ َﺟْ ِ َ َﺟ
“Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan berwudhu’ untuk shalat lima
waktu (secara berjama’ah di masjid), maka pahalanya seperti pahala orang berhaji
yang memakai kain ihram.” (HR. Abu Dawud no. 554, dan di hasankan oleh Asy Syaikh
Al Albani)
3. Menghapus dosa-dosa dan mengangkat beberapa derajat (Lihat HR. Muslim no.
251)
4. Disediakan baginya Al Jannah (Lihat H.R. Al Bukhari no. 662 dan Muslim no. 669)
5. Mendapat dua puluh lima/dua puluh tujuh derajat dari pada shalat sendirian
(Lihat HR. Al Bukhari no. 645-646)
Mengapa kaum muslimin tidak sholat berjamaah di masjid?
1. Belum tahu keutamaannya
2. Cinta dan sibuk urusan dunia
3. Rasul mengingatkan, "Sungguh hanya orang munafik merasa berat berjamaah isya
dan subuh dimesjid"
4
5. 4. Diantara tanda mukmin, "Sesungguhnya hanya hamba Allah yang benar-benar
beriman kepada Allah dan akhirat yang memakmurkan masjid Allah"(QS9:18)
5. Banyak maksiat sehingga malas ibadah
6. Pengaruh lingkungan keluarga dan tempat tinggal
7. Faham yang salah; yang penting sholat, padahal seandainya mereka tahu
keutamaan berjamaah di masjid, "law habwah..." merangkakpun mereka tetap ingin
selalu ke mesjid
8. Tidak sadar kalau Adzan itu undangan Allah
9. Malas, inilah penyakit kronis lemah iman.
"Allahumma ya Allah tanamkan dihati kami kekuatan iman dan kesenangan ibadah di
rumah-Mu... Aamiin".
5
6. Khutbah Kedua
Jamaah jumat yang dimuliakan Allah
Tidak Ada Keringanan dari Nabi bagi Orang yang Meninggalkan Shalat Berjama’ah
Sesungguhnya Nabi yang mulia tidak memberikan keringanan kepada ‘Abdullah Ibnu
Ummi Maktum untuk meninggalkan shalat berjama’ah dan melaksanakannya di rumah,
padahal Ibnu Ummi Maktum mempunyai beberapa ‘udzur sebagai berikut:
a. Keadaannya yang buta,
b. Tidak adanya penuntun yang mengantarkannya ke masjid,
c. Jauhnya rumahnya dari masjid,
d. Adanya pohon kurma dan pohon-pohon lainnya yang menghalanginya antara
rumahnya dan masjid,
e. Adanya binatang buas yang banyak di Madinah dan
f. Umurnya yang sudah tua serta tulang-tulangnya sudah rapuh.
Al-Imam Muslim telah meriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata: Seorang laki-laki
buta mendatangi Nabi lalu berkata: “Ya Rasulullah, sesungguhnya saya tidak
mempunyai seorang penuntun yang mengantarkanku ke masjid”. Lalu ia meminta
Rasulullah untuk memberi keringanan baginya untuk shalat di rumahnya maka
Rasulullah memberikannya keringanan. Ketika Ibnu Ummi Maktum hendak kembali,
Rasulullah memanggilnya lalu berkata: “Apakah Engkau mendengar panggilan (adzan)
untuk shalat?” ia menjawab “benar”, maka Rasulullah bersabda: “Penuhilah panggilan
tersebut.”
Dan juga banyak dalil-dalil lainnya yang menunjukkan akan wajibnya shalat berjama’ah
di masjid bagi setiap muslim yang baligh, berakal dan tidak ada ‘udzur syar’i baginya.
Teladan nabi dan para sahabatnya
Shalat berjama’ah adalah termasuk dari sunnah (yaitu jalan dan petunjuknya)
Rasulullah dan para shahabatnya. Rasulullah dan para shahabatnya selalu
melaksanakannya, tidak pernah meninggalkannya kecuali jika ada ‘udzur yang syar’i.
Bahkan ketika Rasulullah sakit pun beliau tetap melaksanakan shalat berjama’ah di
masjid dan ketika sakitnya semakin parah beliau memerintahkan Abu Bakar untuk
6
7. mengimami para shahabatnya. Para shahabat pun bahkan ada yang dipapah oleh dua
orang (karena sakit) untuk melaksanakan shalat berjama’ah di masjid.
Kaum Muslimah Lebih Utama Shalat di Rumahnya
Adapun bagi kaum muslimah maka yang lebih utama baginya adalah shalat di
rumahnya daripada di masjid, sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur`an: “Wa
buyuutuhunna khairullahunna” (dan rumah-rumah mereka lebih baik bagi mereka) dan
juga hadits-hadits yang sangat banyak yang menjelaskan keutamaan shalat di rumah
bagi kaum muslimah. Tapi apabila kaum muslimah meminta idzin untuk shalat di masjid
maka tidak boleh dilarang bahkan harus diidzinkan. Tetapi ketika dia keluar ke masjid
harus memenuhi syarat-syaratnya yaitu menutupi auratnya secara sempurna, tidak
memakai wangi-wangian, tidak ditakutkan menimbulkan fitnah dan yang lainnya yang
telah dijelaskan para ‘ulama.
Syaikhul Islam menjelaskan bahwa dalam keadaan tertentu shalatnya muslimah di
masjid lebih utama dari pada di rumah ketika di masjid terdapat pelajaran (ta’lim) yang
disampaikan oleh ahlus sunnah, tetapi jika di masjid tidak ada kajian ‘ilmu maka shalat
di rumah lebih baik daripada di masjid.
Jamah jumat rahimakumullah
Marilah kita akhir khutbah ini dengan doa bersama
7