SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 116
Descargar para leer sin conexión
PERATURAN DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN NOMOR 25 TAHUN 2008
TENTANG :
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP)
KOTA PADANGSIDIMPUAN
TAHUN 2005 2025
PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
2008
PERATURAN DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN NOMOR 25 TAHUN 2008
TENTANG :
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP)
KOTA PADANGSIDIMPUAN
TAHUN 2005 2025
PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
2008
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. LATAR BELAKANG
Dalam 20 tahun mendatang, Pemerintah Daerah akan menghadapi
persaingan dan ketidakpastian global yang makin meningkat, serta
peningkatan jumlah dan dinamika masyarakat yang makin beraneka ragam.
Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Daerah, perlu diteruskan hasil-hasil
pembangunan yang sudah dicapai, permasalahan yang sedang dihadapi dan
tantangannya ke depan ke dalam suatu konsep pembangunan jangka
panjang, yang mencakup berbagai aspek penting kehidupan berbangsa dan
bernegara, yang akan menuntun proses menuju tatanan kehidupan
masyarakat dan taraf pembangunan yang hendak dicapai.
Lahirnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) merupakan instrumen yang
diharapkan akan mampu mensinergikan seluruh pembangunan nasional yang
dilakukan oleh seluruh tingkatan pemerintahan. Penyatuan seluruh upaya
pembangunan dari pusat hingga daerah itu diharapkan akan dapat
mendorong kegiatan pembangunan oleh dunia usaha dan masyarakat.
Pemerintah daerah diwajibkan untuk menyatukan seluruh rencana
pembangunannya dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
seperti yang ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Salah satu tujuan pembentukan SPPN untuk menjamin terciptanya
integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antardaerah, antarfungsi pemerintah,
serta antara pusat dan daerah. Berbeda dengan sistem perencanaan
pembangunan di masa Orde Baru yang menekankan pada pendapat
pemerintah, SPPN disusun dengan penekanan pada pendapat publik. Dalam
SPPN terbaru ditetapkan bahwa seluruh perencanaan pembangunan di
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 2
daerah harus mengacu pada rencana pembangunan nasional. Dengan
demikian, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah wajib mengacu
pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), begitu pula
dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah harus mengacu
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.
Sesuai dengan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah
yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN). Selanjutnya ditegaskan pada Pasal 13 Undang-Undang No 25
Tahun 2004 bahwa RPJPD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Karena itu
Kota Padangsidimpuan yang dibentuk berdasarkan Undang - Undang
Nomor 4 Tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001, mengemban tugas untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga tercapai suatu
pelayanan prima dalam rangka implementasi otonomi daerah yang nyata,
luas, dinamis dan bertanggung jawab. Tujuan pembentukan Kota
Padangsidimpuan antara lain : (a) meningkatkan efektifitas pendayagunaan
sumberdaya, (b) memperpendek rentang kendali pemerintahan, dan (c)
mempercepat penyebaran dan pemerataan hasil-hasil pembangunan
sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam
pembangunan dan peningkatan kesejahteraannya.
Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan di Kota
Padangsidimpuan harus diselaraskan dengan semangat desentralisasi dan
ekonomi kerakyatan berpola pendekatan wilayah serta berorientasi pada
pengembangan keunggulan komparatif dan kompetitif. Potensi sumber daya
yang cukup besar harus dapat dikelola dengan baik, terintegrasi sehingga
akan memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan rakyatnya. Karena itu
penyelenggaraan pembangunan daerah mutlak berpedoman pada
perencanaan yang disusun secara baik, terpadu, sinergi, berkelanjutan,
aspiratif dan tanggap terhadap perubahan.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 3
Mengacu pada ketentuan tersebut di atas, maka Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan 2005-2025
memiliki nilai strategis karena memuat arahan pembangunan daerah yang
akan mengikat stakeholders di Kota Padangsidimpuan. Rancangan yang
akan disusun tersebut selanjutnya menjadi pokok bahasan pada peyusunan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah.
1. 2. KEDUDUKAN DAN FUNGSI
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) Daerah Kota
Padangsidimpuan Tahun 2005-2025 memiliki kedudukan sebagai dokumen
yang memuat dasar perencanaan, penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan daerah Kota Padangsidimpuan 2005-2025 yang merupakan
penjabaran dari aspirasi kebutuhan masyarakat, tuntutan pembangunan
Kota Padangsidimpuan dan pelayanan kepada masyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota
Padangsidimpuan Tahun 2005 - 2025 ini berfungsi sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan kepada
masyarakat untuk kemajuan, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat
dalam Kota Padangsidimpuan berdasarkan potensi dan sumberdaya yang
dimiliki.
1. 3. DASAR HUKUM PENYUSUNAN
Dasar hukum penyusunan RPJPD Kota Padangsidimpuan Tahun 2005-
2025 ini adalah :
1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota
Padangsidimpuan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 84,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4111);
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 4
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421 );
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4437);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan lembaran
Negara Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4405);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban dan Penyelenggaraan Kinerja Instansi
Pemerintah (Lembaga Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4614);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
1. 4. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RPJPD
Maksud penyusunan RPJP Kota Padangsidimpuan adalah menyusun
rencana pembangunan yang akan dilaksanakan dan dijadikan acuan oleh
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 5
stakeholders (Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat) Kota Padangsidimpuan
yang memuat Visi, Misi, dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Kota
Padangsidimpuan untuk jangka waktu 20 tahun (2005-2025).
Adapun tujuan penyusunan RPJPD Kota Padangsidimpuan Tahun
2005 - 2025 ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan gambaran kondisi umum Kota Padangsidimpuan
(permasalahan, hambatan dan tantangan) saat ini;
2. Mengidentifikasi potensi pembangunan dan faktor strategis yang
dimiliki Kota Padangsidimpuan dalam mengatasi hambatan dan
tantangan yang dihadapi;
3. Menetapkan Visi dan Misi Daerah Kota Padangsidimpuan yang akan
diwujudkan dalam 20 tahun mendatang (2025);
4. Merumuskan arah kebijakan pembangunan jangka panjang Kota
Padangsidimpuan dalam menghadapi tantangan ke depan (2005 -
2025);
5. Sebagai dasar dalam penyusunan RPJM Daerah Kota Padangsidimpuan
Tahun 2008 - 2013, dan seterusnya setiap periode 5 tahun.
1. 5. SISTEMATIKA
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Padangsidimpuan
disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan,
Bab ini memuat uraian mengenai latar belakang, pengertian,
kedudukan dan fungsi, maksud dan tujuan penyusunan dan
penetapan RPJPD dan dasar hukum yang melandasinya.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 6
Bab II : Gambaran Umum Daerah
Bab ini memuat uraian mengenai kondisi umum Kota
Padangsidimpuan yang meliputi letak geografis, luas wilayah
dan administrasi pemerintahan, keadaan iklim, keadaan tanah,
kondisi sosial ekonomi, sarana dan prasarana, pertumbuhan
ekonomi dan PDRB, potensi wilayah, kondisi sumber daya
manusia, permasalahan dan isu –isu strategis daerah, dan
indeks pembangunan manusia (IPM).
Bab III : Visi dan Misi Pembangunan Daeah Tahun 2005 - 2025
Bab ini memuat harapan – harapan masyarakat Kota
Padangsidimpuan di masa depan (mandat), perumusan visi
dan misi, arah kebijakan pembangunan daerah, indikator dan
proyeksi pencapaian target.
BAB IV : Arah, Tahapan, dan Prioritas Pembangunan Jangka
Panjang Tahun 2005 - 2025
Bab ini memuat kewajiban pihak eksekutif untuk menjabarkan
RPJPD menjadi rencana-rencana yang lebih rinci dan
operasional.
Bab V : Penutup
Bab ini memuat uraian mengenai harapan, penegasan kembali
pentingnya RPJPD dan membangun komitmen bersama untuk
melaksanakannya dengan sungguh-sungguh dan bertanggung
jawab dalam rangka mewujudkan Visi Kota Padangsidimpuan
Tahun 2025.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 8
BAB II
GAMBARAN UMUM KOTA PADANGSIDIMPUAN
2.1 Kondisi Geografis
2.1.1 Luas dan Letak Geografis
Kota Padangsidimpuan merupakan salah satu Kabupaten / Kota dari
28 Kabupaten / Kota di Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis Kota
Padangsidimpuan berada pada koordinat 010
28’
,19’’ – 010
18’
07’’ Lintang
Utara dan 990
18’
53’’ - 990
20’
35’’ Bujur Timur.
Kota Padangsidimpuan memiliki luas area 14.685,680 Ha, ketinggian
berkisar ± 522,8 m di atas permukaan laut, dengan batas – batas
wilayahnya sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Angkola Timur
KabupatenTapanuli Selatan.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Batang Angkola
Kabupaten Tapanuli Selatan.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Angkola Selatan
KabupatenTapanuli Selatan.
Wilayah administratif Kota Padangsidimpuan terdiri dari 6
Kecamatan, 42 Desa dan 37 Kelurahan.
Posisi Kota Padangsidimpuan memiliki akses darat yang memadai
dan cukup strategis, karena berada pada jalur utama bagian Barat menuju
Ibukota Provinsi Sumatera Utara, terdapat dua jalur :
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 9
a. Timur/Selatan : menuju Ibukota Mandailing Natal, Panyabungan dan
ke Propinsi Sumatera Barat berlanjut ke Ibukota
Negara, Jakarta.
b. Timur/Utara : menuju Langga Payung Kabupaten Labuhan Batu
yang terhubung dengan Trans Sumatera Highway
jalur Timur/Utara yang dapat menghubungkan semua
Ibukota Provinsi di pulau Sumatera dan ke pulau
Jawa.
Posisi Kota Padangsidimpuan yang berada pada lintas tengah
Sumatera antara 9 (sembilan) Kabupaten dan Kota yaitu Kabupaten
Pasaman Timur, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Labuhan Batu,
Kabupaten Padanglawas, Kabupaten Padanglawas Utara, Kabupaten
Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Tengah
dan Kota Sibolga.
Peta administrasi Kota Padangsidimpuan seperti terlihat pada
Gambar 2.1.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 10
KOTAPADANGSIDIMPUAN
Simirik
Goti
Simatohir
Mompang
Silandit
LubukManik
RimbaSoping
PudunJae
Sihitang
HutaPadang
Panyanggar
LosungBatu
BatuNaduaJae
HutaImbaru
Siloting
Hanopan
LabuhanLabo
Losung
BtAyuniJulu
Simasom
Baruas
PALIVPijarKoling
JoringLombang
LembahLubukRaya
WEKVI
UjungGurap
JoringNatobang
BargotTopong
BatuNaduaJulu
Singali
PerkebunanPijarKoling
LabuhanRasoki
AekTuhul
Purwodadi
AekTampang
PijarKoling
Sidangkal
WEKI
BatuLayan
ManunggangJulu
SabunganSipabangun
TinjomanLama
AekNajaji
SitamiangBaru
PalIVMaria
Manegen
SabunganJae
WEKV
PudunJulu
Sigulang
UjungPadang
BonanDolok
ManunggangJae
Salambue
PurbaTua
TarutungBaru
BatangBahal
Sadabuan
PadangMatinggi
Bincar
TanoBato
KayuOmbunSitamiang
GunungHasahatan
PartihamanSaroha
PintuLangitJae
HutaLombang
Tobat
HutaKoje
WEKII
HutaLimbong
PadangMatinggiLestari
Kantin
WEKIV
Bt.AyuniJae
WEKIII
Timbangan
AekBayur
1°20'00"
1°20'00"
1°22'30"
1°22'30"
1°25'00"
1°25'00"
1°27'30"
1°27'30"
99°12'30"
99°12'30"
99°15'00"
99°15'00"
99°17'30"
99°17'30"
99°20'00"
99°20'00"
99°22'30"
99°22'30"
KEC.PADANGSIDIMPUANBARAT
KAB.TAPANULISELATAN
KEC.PADANGSIDIMPUANTIMUR
KAB.TAPANULISELATAN
KEC.SIAIS
KAB.TAPANULISELATAN
KEC.ANGKOLA
KAB.TAPANULISELATAN
ASAHAN
MANDAILINGNATAL
SAMOSIR
SAM
UDERA
HINDIA
NIAS
GUNUNGSITOLI
SIBOLGA
DAIRI
SIDIKALANG
BARUS
BALIGE
DanauToba
TAP.UTARA
TOBA
P. Sam
osir
TARUTUNG
PANYABUNGAN
PROP.SUMATERABARAT
KeBukitTinggi
Ke
R
iau
PADANGSIDEMPUAN
TAP.SELATAN
RANTAUPRAPAT
LABUHANBATU
PROP.RIAU
LANGKAT
KARO
PROP.NAD
KeLangsa
SIMALUNGUN
DELISERDANG
MEDAN
BINJAI
KABANJAHE
T.TINGGI
P.SIANTAR
SELAT
M
ALA
KA
T.BALAI
KISARAN
KantorCamat
BalaiKota
Jalan
BatasDesa
BatasKecamatan
Keterangan:
BatasDesa
BatasKabupaten/Kota
KOTAPADANGSIDIMPUAN
Gambar:2.1
BATASADMINISTRASI
RENCANATATARUANGWILAYAH(RTRW)
KOTAPADANGSIDIMPUAN
PROPINSISUMATERAUTARA
U
4,5KM
SUMBERTEMATIK
2,51,500.5
SKALA:
SUMBERPETADASAR
BAPPEDA
KOTAPADANGSIDIMPUAN
PROPINSISUMATERAUTARA
BADANPERENCANAANPEMBANGUNANDAERAH
PEMERINTAHKOTAPADANGSIDIMPUAN
PADANGSIDIMPUAN
ANGKOLAJULU
HUTAIMBARU
PADANGSIDIMPUAN
UTARA
PADANGSIDIMPUAN
SELATAN
PADANGSIDIMPUAN
TENGGARA
BATUNADUA
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 11
Penduduk Kota Padangsidimpuan Tahun 2007 berjumlah 185.132
jiwa, terdiri dari 91.418 jiwa laki-laki dan perempuan berjumlah 93.714 jiwa
atau dengan sex ratio sebesar 97,55 yang berarti setiap 100 jiwa
perempuan terdapat 98 jiwa laki-laki. Kota Padangsidimpuan yang
mempunyai luas wilayah 146,9 Km2
, kepadatan penduduknya mencapai
1.261 jiwa per Km². Kecamatan yang mempunyai kepadatan terkecil yaitu
Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu dengan hanya mencapai 260
jiwa per km2
. Kecamatan yang tingkat kepadatan penduduknya tertinggi
adalah Kecamatan Padangsidimpuan Utara mencapai 4.078 jiwa per km2
.
Kepadatan penduduk per kecamatan dapat terlihat pada tabel berikut.
TABEL 2.1
PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, RASIO JENIS KELAMIN DAN
KEPADATAN PENDUDUK PER KECAMATAN TAHUN 2007
NO KECAMATAN
LAKI –
LAKI
PEREMP
UAN
RASIO
JENIS
KELAMIN
LUAS
WILAYAH
PERSENTASE
DARI
TOTAL LUAS
WILAYAH
JUMLAH
PENDUDUK
KEPADATAN
PENDUDUK
( Jiwa ) ( Jiwa ) ( Jiwa ) (Km2
) (%) (Jiwa) (Jiwa/Km2
)
1 Padangsidimpuan Tenggara 13.511 14.736 91,69 27,69 18,85 28.242 1.002
2 Padangsidimpuan Selatan 29.708 29.952 99,19 15,81 10,77 59.663 3.773
3 Padangsidimpuan Batunadua 8.376 8.292 101,01 38,74 26,38 16.670 430
4 Padangsidimpuan Utara 28.427 29.020 97,96 14,09 9,59 57.448 4.078
5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 7.796 7.975 97,96 22,34 15,21 15.771 706
6 Padangsidimpuan Angkola Julu 3.739 3.739 96,28 28,19 19,20 7.338 260
Jumlah 91.418 93.714 97,55 146,86 100 185.132 x : 1.261
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan 2008
2.1.2 Kondisi Geologi
Berdasarkan kondisi fisiknya, Kota Padangsidimpuan merupakan
tanah berbukit. Ketinggian wilayah cukup beragam yang berkisar antara
260 m sampai dengan 1.100 m dpl dengan kemiringan antara 0 sampai
dengan 40 derajat. Kondisi geologi Kota Padangsidimpuan terdiri dari
beberapa jenis batuan yang sebagian besar terdiri dari batuan sedimen
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 12
dengan lapisan horizontal, yang luasnya 3.671,17 Ha dan tersebar merata
di beberapa kecamatan di wilayah Kota Padangsidimpuan. Jenis batuan
yang ada di Kota Padangsidimpuan terdiri atas antara lain :
1. Batuan endapan baru dan endapan jaman quarter seluas 917,79 Ha
yang penyebarannya hampir di semua kecamatan di Kota
Padangsidimpuan, kecuali di Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan
Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.
2. Batuan resen seluas 1.835,59 Ha hanya terdapat di Kecamatan
Padangsidimpuan Batunadua.
3. Batuan vulkanik tersier dan quarter serta batuan beku dalam seluas
458,90 Ha terdapat di Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru.
4. Batuan sedimen terlipat seluas 458,90 Ha terdapat di Kecamatan
Padangsidimpuan Angkola Julu.
Di Kota Padangsidimpuan terdapat 5 jenis tanah yang struktur kimianya
berbeda-beda. Jenis tanah aluvium/organosol dan gley humus terdapat
pada bagian wilayah perencanaan yang relatif rendah (datar) merupakan
jenis tanah yang dominan, yaitu seluas 8.927 Ha. Jenis tanah di Kota
Padangsidimpuan adalah sebagai berikut :
1. Podsolik Merah Kuning
Jenis tanah ini terbentuk pada tipe iklim basah dengan curah hujan
2.500-3.500 mm/thn, terletak pada topografi bergelombang sampai
berbukit-bukit pada elevasi 10-100 m dpl, solumnya agak tebal (1-2 m)
dengan warna merah hingga kuning. Jenis tanah terdapat hampir di
semua kecamatan.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 13
2. Mediteran
Tanah ini terbentuk pada iklim dengan curah hujan 800-2.500 mm/thn.
Tersebar pada elevasi 0-400 m dpl. Solumnya agak tebal (1-2 m), erosi
sedang hingga besar. Jenis tanah ini cocok untuk persawahan,
rerumputan, tegalan, kebun buah-buahan.
3. Organosol/Alluvial
Terbentuknya tanah ini tidak dipengaruhi iklim. Terletak pada topografi
datar sampai sedikit bergelombang di dataran rendah. Warna tanah
kelabu tua atau hitam dan cocok untuk persawahan, ladang, tambak,
palawija dan kebun kelapa. Jenis tanah ini tersebar di semua
kecamatan dalam Kota Padangsidimpuan.
4. Latosol
Tanah ini terletak pada iklim basah dengan curah hujan 2.000-7.000
mm/thn, dengan bulan kering kurang dari 3 bulan. Terletak pada
topografi bergelombang. Solumnya dalam (1,5 - 10 m) dengan warna
merah coklat hingga kuning. Jenis tanah ini cocok untuk persawahan,
tanaman palawija, sayur-mayur dan buah-buahan, kebun karet, lada
dan tegalan. Tersebar di Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru,
Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.
5. Podsolik Coklat Kelabu
Tanah ini berkembang pada iklim dengan curah hujan di atas 1.500
mm/thn. Tanpa bulan kering tersebar pada topografi datar,
bergelombang, landai dan berbukit pada elevasi 10 - 2.000 m dpl,
berwarna kelabu, kehitaman, coklat tua hingga kekuningan. Jenis
tanah ini tersebar di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 14
2.1.3 Topografi
Kondisi fisik topografi Kota Padangsidimpuan sangat beragam mulai dari
datar bergelombang hingga curam. Secara garis besar dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Wilayah yang relatif dasar hingga landai dengan kemiringan lereng
berkisar 0-8 % terdapat seluas ± 4.666,70 Ha atau 34,72 % dari luas
total wilayah Kota. Wilayah ini pada umumnya terdapat pada bagian
tengah Kota, seperti Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan
Padangsidimpuan Selatan serta pada areal persawahan yang terdapat
di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.
2. Wilayah bergelombang dengan kemiringan lereng berkisar antara 8 –
15 % terdapat 2.457,56 Ha atau 18,29 % dari luas total Wilayah Kota,
yang terdapat di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.
3. Wilayah yang curam dengan kemiringan lereng berkisar antara 15 – 25
% terdapat 2 .925 Ha atau 21.76 % dari luas total wilayah Kota, yang
terdapat pada bagian Utara Kota, seperti Kecamatan Padangsidimpuan
Hutaimbaru dan Padangsidimpuan Angkola Julu.
4. Wilayah yang sangat curam dengan kemiringan 25 – 40 % terdapat
seluas 2.175 Ha atau 16,18 % dari luas total Kota. Daerah ini
umumnya terdapat pada bagian Timur dan Selatan Kota, seperti
Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua dan Padangsidimpuan
Tenggara.
5. Wilayah yang terjal dengan kemiringan di atas 40 % terdapat seluas
1.215,66 Ha atau 9,05 % dari luas total wilayah Kota. Daerah ini
merupakan gunung – gunung yang terdapat pada pinggiran dan
tengah Kota.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 15
Kota Padangsidimpuan memiliki karakteristik lahan yang sebahagian
besar didominasi oleh sawah dengan luas mencapai 26,16 (%), selebihnya
adalah kawasan perkebunan besar dan kecil seluas 35,17 (%), tegalan dan
ladang seluas 13,39 (%), bangunan/pekarangan seluas 4,60 (%) tambak
seluas 2,21 (%), lahan tidak diusahakan seluas 0 (%) sebagaimana Tabel
berikut ini.
TABEL 2.2
LUAS PENGGUNAAN LAHAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 (%)
LAHAN LUAS (HA) PERSENTASE (%)
Sawah 3.841,00 26,16
Tegalan/Kebun 1.966,50 13,39
Bangunan/Pekarangan 676,00 4,60
Ladang/Huma - -
Tidak Diusahakan 350,00 2,20
Hutan 1.235,82 8,20
Perkebunan Besar 2.081,00 14,17
Perkebunan Rakyat 3.118,00 21,00
Kolam/Tambak 325,00 2,21
Lain – Lain 1.093,66 8,3
Total 14.685.68 100
Sumber : Dinas Pertanian Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
2.1.4 Klimatologi
Menurut klasifikasi iklim Schmidt Fergusson (1952) Kota
Padangsidimpuan mempunyai type iklim A dan B seperti daerah tropis
lainnya, iklim ini sangat dipengaruhi oleh angin yang senantiasa bertukar
setiap tahunnya, sehingga terdapat dua musim yang berbeda yaitu musim
hujan dan musin kemarau.
Seperti umumnya daerah-daerah lain yang berada di kawasan
Sumatera Utara, Kota Padangsidimpuan termasuk daerah yang beriklim
tropis. Sehingga daerah ini memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan
musim hujan. Suhu udara rata-rata 23,450
C dengan jumlah curah hujan
pertahun 2.125 mm dan 129 hari hujan dalam setahun.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 16
2.1.5 Hidrologi
Di Kota Padangsidimpuan banyak terdapat sungai besar dan kecil. Di
antaranya terdapat sungai Aek Sibontar, Aek Batang Ayumi, Aek Rokare,
Aek Batang Kumal, Aek Sipogas, Aek Sagumpal Bonang, Aek Batang Bahal,
dan Aek Batang Angkola. Selain itu juga banyak terdapat anak-anak sungai
yang mengalir ke sungai-sungai tersebut di atas. Masyarakat di Kota
Padangsidimpuan masih banyak yang menggunakan sungai-sungai tersebut
sebagai pemenuhan kebutuhan air bersih sehari-hari, selain itu digunakan
juga untuk pengairan sawah dan perikanan.
2.2 Perekonomian Daerah
Perekonomian merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan di suatu daerah. Pertumbuhan perekonomian yang positif
menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terkait
dengan Program Pembangunan Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam
menanggulangi masalah kemiskinan, maka Pemerintah Kota
Padangsidimpuan juga mengikuti program dimaksud dalam rencana
strategisnya.
Adapun permasalahan penyebab kemiskinan di Kota
Padangsidimpuan dapat dianalisa dari 2 aspek, aspek internal dan aspek
eksternal, yaitu:
1. Masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia
2. Masih rendahnya kepemilikan sumberdaya produksi
3. Sikap mental model masyarakat masih rendah
4. Peranan pemerintah yang belum optimal bidang pelayanan publik
5. Keterbatasan lapangan kerja
6. Masih terbatasnya sarana prasarana infrastruktur
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 17
Gambaran Tingkat Kemiskinan di Kota Padangsidimpuan dapat
dilihat pada Tabel 2.3.
TABEL 2.3
PENDUDUK MISKIN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2003-2007 (%)
DAERAH
T A H U N
2003 2004 2005 2006 2007
Padangsidimpuan 14,02 13,95 13,65 12,22 9,91
Sumatera Utara 15,89 14,93 14,28 15,66 12,70
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
2.2.1 Potensi Sektoral Daerah
2.2.1.1 Perindustrian
Pada Tahun 2007 jumlah Industri Kecil dan Menengah di Kota
Padangsidimpuan tercatat 391 unit usaha, yang menyerap tenaga kerja
sebesar 1.646 orang. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
TABEL 2.4
JUMLAH INDUSTRI KECIL, MENENGAH DAN PEKERJA MENURUT GOLONGAN
INDUSTRI TAHUN 2007
NO KLUI GOLONGAN INDUSTRI USAHA PEKERJA
1. 15410 Industri Makanan, Minuman Ringan dan Tembakau 102 920
2. 18101 Industri Tekstil, Pakaian Jadi dan Kulit 18 18
3. 36101 Industri Kayu, Perabot Rumahtangga, Moulding dan
Komponen Bahan Bangunan
30 72
4. 22210 Industri Kertas, Percetakan dan Penerbit,dan Rekaman
Mikro Film
9 24
5. 25122 Industri Kimia, Batubara, Karet, Plastik, Remilling Karet
dan Vulkanisir Ban
2 177
6. 26322 Industri Barang Galian Bukan Logam Kecuali Minyak
Bumi, Batubara, Batu Bata dari Tanah Liat dan Barang
dari Semen/Kapur
42 192
7. 36912 Industri Barang dari Logam, Mesin dan Peralatannya,
Tk.Mas dan Alat-alat Pertanian Lainnya )
31 62
8. 15492 Industri Pengolahan Lainnya (Gula Aren, Es, Bumbu
Masak dan Penyedap Makanan)
71 71
9. 34200 Industri Karoseri Kendaraan Bermotor Roda 4 dan Jasa
Penunjang Industri Motor Penggerak Mula (Service)
24 48
10. 20291 Anyam-Anyaman dari Rotan dan Bambu 62 62
Jumlah 391 1.646
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 18
TABEL 2.5
JUMLAH INDUSTRI KECIL, MENENGAH DAN PEKERJA MENURUT
KECAMATAN TAHUN 2007
NO. KECAMATAN USAHA PEKERJA
1. Padangsidimpuan Tenggara 137 282
2. Padangsidimpuan Selatan 127 618
3. Padangsidimpuan Batunadua 10 40
4. Padangsidimpuan Utara 70 592
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 15 82
6. Padangsidimpuan Angkola Julu 32 32
Jumlah 391 1.646
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
TABEL 2.6
BANYAK USAHA DAN PEKERJA MENURUT SEKTOR TAHUN 2007
NO. LAPANGAN USAHA USAHA PEKERJA
1. Pertambangan dan Penggalian 42 192
2. Industri Pengolahan 102 1.465
3. Listrik, Gas, dan Air 3 1.575
4. Konstruksi - -
5. Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.128 2.537
6. Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi 50 231
7. Lembaga Keuangan - -
8. Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa-jasa - -
Jumlah 1.325 4.800
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
TABEL 2.7
BANYAK USAHA DAN PEKERJA MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007
NO. KECAMATAN USAHA PEKERJA
1. Padangsidimpuan Tenggara 161 307
2. Padangsidimpuan Selatan 402 1.491
3. Padangsidimpuan Batunadua 81 176
4. Padangsidimpuan Utara 818 1.969
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 65 178
6. Padangsidimpuan Angkola Julu 81 264
Jumlah 1.608 4.385
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 19
2.2.1.2 Perdagangan
Di sektor perdagangan, ketersediaan barang konsumsi secara
umum dapat dikatakan mencukupi. Namun daya beli masyarakat yang
rendah menyebabkan permintaan terhadap konsumsi barang dan jasa
menjadi menurun. Selama ini suplai kebutuhan konsumsi pokok
masyarakat (tidak termasuk beras dan daging) sebahagian besar masih
dipasok dari Medan (Sumatera Utara).
TABEL 2.8
PERKEMBANGAN RATA – RATA HARGA ECERAN TAHUN 2005 - 2007
No. Komoditi Satuan
2005
(RP.)
2006
(RP.)
2007
(RP.)
Keterangan
( Kualitas )
1 Beras Kg 3.580 4.349 6.583 Jongkong IR
2 Ikan Asin Kg 47.326 50.883 66.792 Teri No. 1
3 Minyak Goreng Kg 7.035 6.810 7.688 Sawit Putih
4 Gula Pasir Kg 6.534 7.082 6.967 SHS
5 Garam Kg 1.200 1.717 2.792 Hancur
6 Minyak Tanah Liter 1.765 3.057 2.854 Eceran
7 Sabun Cuci Batang 785 899 1.000 Telepon
8 Tekstil Meter 20.396 25.375 29.500 Japan Drill
9 Batik Helai 22.514 25.750 30.000 Mandala
10 Tepung Terigu Kg 5.550 6.061 6.250 Segitiga Biru
11 Semen Zak 36.685 40.955 41.000 Padang
12 Emas Gram 137.811 177.703 188.000 24 Karat
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 20
Kota Padangsidimpuan memiliki 6 Pasar milik Pemerintah Daerah, 6 Pasar
Desa, 5 Pasar Swalayan dan 10 Kelompok Pertokoan dengan jumlah pedagang
2.948 yang tersebar di seluruh Kecamatan Kota Padangsidimpuan.
TABEL 2.9
JUMLAH LOKASI PASAR, LUAS BANGUNAN,
DAN JUMLAH PEDAGANG TAHUN 2007
Jenis Pasar Jumlah Lokasi
Luas
Bangunan
(M2
)
Jumlah
Pedagang
Departemen Store - - -
Swalayan 5 560 5
Pasar Pemda 6 14.147 2.083
Pasar Desa 6 - 260
Kelompok Pertokoan 10 60.000 600
Jumlah / Total 27 74.734 2.948
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
Hingga tahun 2007, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Padangsidimpuan telah mengeluarkan SIUP untuk 1.202 Perusahaan Kecil,
Perusahaan Menengah dan Perusahaan Besar, sebagaimana tabel berikut ini.
TABEL 2.10
PEMBERIAN SIUP DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2002 – 2007
No Tahun
Jenis SIUP
Jumlah
PT CV PO KOP
Besar Menengah Kecil
1 2003 1 21 95 2 119
2 2004 4 17 163 2 186
3 2005 8 57 221 2 288
4 2006 7 36 286 - 329
5 2007 12 50 212 6 280
Jumlah 32 181 977 12 1.202
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 21
2.2.1.3 Perkebunan
Dari aspek geografis, topografi, fisiografi dan demografis, Kota
Padangsidimpuan walaupun merupakan daerah perkotaan, namun
sebagian Desa / Kelurahan yang ada memiliki potensi komoditi
perkebunan kelapa sawit, karet, kopi, kelapa, coklat, dan lain-lain. Pada
Tahun 2007 tanaman perkebunan rakyat yang paling luas di Kota
Padangsidimpuan adalah tanaman karet 2.066 Hektar, namun yang
menghasilkan hanya 1.620 Hektar dengan jumlah produksi sebesar
1.014 ton karet, sisanya belum menghasilkan dan tidak menghasilkan.
Kemudian perkebunan yang ditanami kelapa 502 Hektar dengan luas
yang menghasilkan hanya 381 Hektar dengan produksi 1.061 ton kelapa.
Diurutan ketiga ditanami tanaman coklat dengan luas 150 Hektar,
dengan luas kebun yang menghasilkan 101 Hektar dan berproduksi 197
ton. Sedangkan tanaman perkebunan lainnya yang diusahakan oleh
masyarakat Kota Padangsidimpuan adalah kelapa sawit, kopi, kulit
manis, kemiri, dan pinang. Jelasnya diuraikan pada tabel berikut ini.
TABEL 2.11
LUAS TANAMAN DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT
MENURUT JENIS TANAMAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN
TAHUN 2007
JENIS TANAMAN
LUAS LAHAN (Ha) PRODUKSI
(Ton)T.B.M T.M T.T.M JUMLAH
Karet 193 1.620 253 2.066 1.014
Kelapa sawit 14 16 15 45 150
Kopi 20 100 21 141 282
Kelapa 49 381 72 502 1.061
Coklat 36 101 13 150 197
Kulit Manis 33 31 12 76 53
Kemiri 11 64 15 90 244
Pinang 13 27 6 48 51
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Catatan : TBM : Tanaman Belum Menghasilkan
TM : Tanaman Menghasilkan
TTM : Tanaman Tidak Menghasilkan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 22
2.2.1.4 Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura
Pembangunan pertanian tanaman pangan yang dilakukan perlu
memperhatikan kesesuaian antara jenis tanah, topografi, iklim dan
budaya serta faktor pendukung teknis lainnya, terutama kesesuaian
antara kemampuan, kemauan dan keinginan penduduk dengan peluang
pengembangan pertanian tanaman pangan dan dorongan serta
kebijaksanaan dari pemerintah untuk memacu pertumbuhan sub sektor
tanaman pangan. Produksi padi sawah di Kota Padangsidimpuan untuk
tahun 2003 - 2007 berfluktuasi dengan kecenderungan mengalami
peningkatan (Tabel 2.12). Peningkatan produksi padi sawah tersebut
juga disebabkan meningkatnya luas panen dan rata-rata produktivitas.
Tanaman bahan makanan lain yang dominan dihasilkan Kota
Padangsidimpuan selain padi sawah adalah ubi kayu pada tahun 2007
dengan produksi sebesar 2.462 ton. Sedangkan padi ladang tidak ada di
Kota Padangsidimpuan.
TABEL 2.12
LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN RATA-RATA PRODUKTIVITAS TANAMAN
PADI SAWAH KOTA PADANGSIDIMPUAN 2003 - 2007
TAHUN LUAS PANEN PRODUKSI
(Ton)
RATA-RATA
PRODUKTIVITAS
(Kw/Ha)
2003 3.759 20.508 54,56
2004 2.800 15.275 54,56
2005 7.601 45.398 59,73
2006 8.742 47.844 54,73
2007 8.526 49.432 56,62
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 23
TABEL 2.13
LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN RATA-RATA PRODUKTIVITAS TANAMAN
PANGAN DAN HOLTIKULTURA KOTA PADANGSIDIMPUAN
TAHUN 2007
JENIS TANAMAN
LUAS
PANEN
PRODUKSI
(Ton)
RATA-RATA
PRODUKTIVITAS
(Kw/Ha)
Padi Sawah 8.526 49.432 56,62
Ubi Kayu 174 2.462 143,00
Ubi Jalar 83 799 93,00
Jagung 180 705 27,20
Kacang Tanah 104 405 14,20
Kacang Kedele 21 25 14,12
Kacang Hijau 74 327 14,19
Kacang Panjang 135 1.060 47,80
Terong 73 523 27,50
Bayam 88 241 36,70
Kangkung 97 182 17,00
Sawi 117 1.524 131,00
Buncis 60 257 148,00
Cabe 176 990 87,00
Tomat 76 623 81,50
Ketimun 62 953 161,10
Bawang Merah - - 37,70
Daun Bawang 109 837 39,50
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Produksi tanaman sayur-sayuran di Padangsidimpuan pada tahun 2007 yang
mempunyai produksi terbesar adalah sawi sebesar 1.524 ton. Produksi tanaman
Kacang Panjang sebesar 1.060 ton, cabe sebesar 990 ton, Ketimun sebesar 953
ton, daun bawang sebesar 837 ton, Tomat sebesar 623 ton, Terong sebesar 523
ton dan untuk sayuran yang lain berproduksi tidak begitu besar.
Sedangkan berbagai jenis tanaman buah-buahan pada tahun 2007 di Kota
Padangsidimpuan tidak menunjukkan jumlah yang besar dikarenakan merupakan
daerah perkotaan. Produksi komoditas buah salak yang menempati urutan teratas
yaitu 3.320 ton, memberikan julukan Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Salak.
Untuk jelasnya produksi buah-buahan di Kota Padangsidimpuan untuk Tahun 2007
diuraikan pada tabel berikut ini.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 24
TABEL 2.14
PRODUKSI BUAH-BUAHAN TAHUN 2007
JENIS BUAH-BUAHAN PRODUKSI
(Ton)
Alpukat 1,93
Mangga 13
Jeruk 1,8
Rambutan 24
Duku / Langsat 6,3
Durian 133,8
Jambu Biji 1,2
Sawo 4,8
Pepaya 1,17
Pisang 9
Salak 3.320
Manggis 1,5
Nangka 44
Sirsak 1,4
Belimbing 4,4
Nanas 5
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Berkaitan dengan luas lahan dan produksi tanaman bahan pangan diatas,
untuk melihat tingkat kemajuan yang telah dicapai dalam usaha pertanian
tanaman pangan, salah satunya melalui tingkat produktivitas tanaman pangan
yang dihasilkan, semakin tinggi tingkat produktivitasnya berarti usaha pertanian
tanaman pangan lebih berdayaguna, lebih efektif dan lebih efisien.
2.2.1.5 Peternakan
Perkembangan populasi ternak rata-rata berfluktuatif untuk tahun
2005 - 2007, kecuali ayam ras mengalami peningkatan mencapai angka
198.147 ekor. Perkembangan jenis populasi ternak di Kota
Padangsidimpuan selama Tahun 2005 – 2007 dapat dilihat pada Tabel
2.15 berikut.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 25
TABEL 2.15
POPULASI TERNAK DI KOTA PADANGSIDIMPUAN MENURUT
JENISNYA 2005 – 2007
NO JENIS TERNAK
TAHUN
2005 2006 2007
1. Kuda 2 2 2
2. Sapi 503 757 907
3. Kerbau 249 275 225
4. Kambing/domba 1.308 820 912
5. Ayam Kampung 29.065 120.666 122.512
6. Itik 3.875 5.406 7.062
7. Ayam Ras 162.171 180.160 198.147
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Produksi daging dari ternak besar dan kecil di Kota
Padangsidimpuan pada tahun 2007 tercatat sebanyak 12,04 ton daging
sapi, 4,86 ton daging kerbau, dan 1,8 ton daging kambing/domba.
Produksi daging tersebut berasal dari jumlah ternak daging yang dipotong
dan tercatat di dalam RPH (Rumah Potong Hewan) dan diluar RPH
dengan jumlah 670 ekor sapi, 782 ekor kerbau, dan 251 ekor
kambing/domba (Tabel 2.16).
Ditinjau dari sisi konsumsi, kebutuhan daging ternak besar dan
ternak kecil untuk Kota Padangsidimpuan masih mengalami defisit, yaitu
sebesar 127,5 ton untuk tahun 2007 (Tabel 2.18). Selama ini, untuk
memenuhi kekurangan akan kebutuhan daging, dilakukan dengan
mendatangkan dari luar Kota Padangsidimpuan.
TABEL 2.16
PRODUKSI DAGING MENURUT JENIS TERNAK DAN KECAMATAN
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN , 2007 (TON)
NO. NAMA KECAMATAN JENIS TERNAK
SAPI KERBAU KAMBING/DOMBA
1. Padangsidimpuan Tenggara 8,3 1,17 0,368
2. Padangsidimpuan Selatan 0,9 0,36 0,224
3. Padangsidimpuan Batunadua 1,8 1,08 0,304
4. Padangsidimpuan Utara 0,8 0,9 0,384
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 0,06 0,9 0,264
6. Padangsidimpuan Angkola Julu 0,18 0,45 0,256
Jumlah 12,04 4,86 1,8
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 26
TABEL 2.17
PRODUKSI DAGING MENURUT JENIS UNGGAS DAN KECAMATAN
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN , 2007 (TON)
NO. NAMA KECAMATAN
JENIS TERNAK
AYAM
KAMPUNG
AYAM
PEDAGING
ITIK/
MANILA
1. Padangsidimpuan Tenggara 4,142 32 0,75
2. Padangsidimpuan Selatan 2,849 - 0,125
3. Padangsidimpuan Batunadua 5,087 1,620 0,625
4. Padangsidimpuan Utara 3,548 - 0,294
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 4,065 3 0,171
6. Padangsidimpuan Angkola Julu 3,907 - 0,375
Jumlah 23,598 1,655 1,765
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Produksi daging yang berasal dari ternak unggas pada tahun 2007
tercatat sebanyak 23,598 ton daging ayam kampung, 1,655 ton daging
ayam pedaging, dan 1,765 ton daging itik/itik manila. Sedangkan produksi
telur pada tahun 2007 ada sebanyak 190 ton telur ayam kampung dan
63,49 ton telur itik/itik manila.
TABEL 2.18
KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN DAGING TERNAK BESAR DAN
TERNAK DAGING KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 (TON)
NO JENIS TERNAK KETERSEDIAAN KEBUTUHAN KEKURANGAN
1. Kerbau 4,86 97,2 92,34
2. Sapi 12,04 43,2 31,16
3. Kambing 1,8 5,76 3,96
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 27
TABEL 2.19
PRODUKSI TELUR MENURUT JENIS UNGGAS DAN KECAMATAN
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN , 2007 (TON)
NO. NAMA KECAMATAN
JENIS TERNAK
AYAM
KAMPUNG
ITIK/MANILA
1. Padangsidimpuan Tenggara 43 10,59
2. Padangsidimpuan Selatan 29 4,5
3. Padangsidimpuan Batunadua 32 6,3
4. Padangsidimpuan Utara 37 6,1
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 25 22,5
6. Padangsidimpuan Angkola Julu 24 13,5
Jumlah 190 63,49
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
2.2.1.6 Perikanan
Potensi sumberdaya perikanan sesuai dengan aspek geografis dan
topografi di Kota Padangsidimpuan, hanya ada perikanan darat, karena
wilayah kekuasaan daerah otonomi Pemerintah Daerah Kota
Padangsidimpuan tidak berbatasan langsung dengan perairan laut atau
merupakan daerah darat yang bergelombang/berbukit. Produksi ikan
darat pada tahun 2006 menurun, yaitu hanya berproduksi sebesar
445 ton, dibandingkan tahun 2005 yang sempat berproduksi mencapai
711 ton, baik dari penangkapan perairan umum maupun hasil budi daya
ikan darat. Berdasarkan asal penangkapan, baik pada tahun 2004 sampai
dengan tahun 2007 lebih banyak berasal dari budi daya ikan darat,
dimana pada tahun 2007 berproduksi 350 ton dari budidaya kolam, dan
hanya 150 ton dari perairan umum.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 28
TABEL 2.20
PRODUKSI IKAN DARAT DI KOTA PADANGSIDIMPUAN
TAHUN 2004 – 2007 (TON)
NO. TAHUN
ASAL TANGKAPAN
JUMLAH
PERAIRAN UMUM BUDIDAYA
1. 2004 160 460 620
2. 2005 198 513 711
3. 2006 135 310 445
4. 2007 150 350 500
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
TABEL 2.21
PRODUKSI IKAN DARAT MENURUT ASAL TANGKAPAN DAN KECAMATAN
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 (TON)
NO. NAMA KECAMATAN
ASAL TANGKAPAN
JUMLAHPERAIRAN
UMUM
BUDIDAYA
1. Padangsidimpuan Tenggara 60 90 150
2. Padangsidimpuan Selatan 12 30 42
3. Padangsidimpuan Batunadua 40 110 150
4. Padangsidimpuan Utara 10 30 40
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 20 50 70
6. Padangsidimpuan Angkola Julu 8 40 48
Jumlah 150 350 500
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
2.2.1.7 Pertambangan
Kegiatan pertambangan dan bahan galian di Kota Padangsidimpuan
umumnya tidak ada kegiatan yang signifikan. Kegiatan yang ada
umumnya merupakan kegiatan pertambangan bahan galian C terutama
pasir, kerikil dan batu yang merupakan potensi sumberdaya alam yang
jumlahnya cukup besar. Bahan galian tersebut sangat bermanfaat bagi
pembangunan, terutama untuk pembangunan fisik kota.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 29
2.2.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan dasar
pengukuran atas nilai tambah yang mampu diciptakan akibat timbulnya
berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu wilayah/daerah. Data Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) tersebut menggambarkan kemampuan
suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang dimiliki. Oleh karena itu besarnya Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) yang mampu dihasilkan sangat tergantung pada
faktor tersebut. Adanya keterbatasan tersebut menyebabkan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) bervariasi antar daerah. Dari sini dapat
dilihat besaran nilai tambah dari masing-masing sektor ekonomi. Selain itu
juga dapat dilihat sektor sektor yang berperan dalam pembentukan
perekonomian daerah.
Pada tahun 2007, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota
Padangsidimpuan mengalami peningkatan secara nominal dibandingkan
tahun sebelumnya baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar
harga konstan (Tabel 2.22 dan Tabel 2.23). Berdasarkan atas dasar
harga berlaku mengalami peningkatan dari 1.320.831,47 juta rupiah
pada tahun 2006 menjadi 1.514.262,62 juta rupiah pada tahun 2007
atau dengan kata lain tumbuh 14,64 persen. Sedangkan berdasarkan
atas dasar harga konstan dari 742.038,80 juta rupiah pada tahun
sebelumnya meningkat menjadi 787.928,91 juta rupiah pada tahun 2007
atau tumbuh 6,18 persen. Peningkatan Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) secara umum tersebut juga diikuti oleh peningkatan dari sektor-
sektor ekonominya.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 30
TABEL 2.22
PERKEMBANGAN PDRB KOTA PADANGSIDIMPUAN
MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2004-2007
No Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007
1 Pertanian 152.829,91 183.364,11 217.556,42 251.607,55
2 Pertambangan dan Penggalian 2.639,87 3.273,31 4.911,45 5.013,21
3 Industri Pengolahan 131.645,31 149.099,08 166.065,15 185.333,24
4 Listrik dan Air Minum 8.839,56 10.350,47 10.966,63 11.375,29
5 Bangunan/Konstruksi 42.568,55 49.868,01 62.170,27 71.869,11
6 Perdagangan, Hotel & Restoran 241.102,03 279.858,44 316.544,12 360.998,10
7 Angkutan dan Komunikasi 118.767,95 143.350,95 167.877,25 194.528,58
8
Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan
101.078,85 114.334,84 135.979,06 160.906,90
9 Jasa-Jasa 190.32468 207.583,03 238.766,13 272.630,64
PDRB 989.796,71 1.141.154,80 1.320.831,47 1.514.262,62
Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
TABEL 2.23
PERKEMBANGAN PDRB KOTA PADANGSIDIMPUAN MENURUT LAPANGAN USAHA
ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2004 – 2007
No. Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007
1 Pertanian 107.166,02 834.680 117.862,82 123.734,40
2 Pertambangan dan Penggalian 2.423,16 2.537,35 2.611,10 2.640,64
3 Industri Pengolahan 82.422,87 84.538,20 86.982,62 91.099,27
4 Listrik dan Air Minum 4.391,55 4.525,44 4.691,17 4.799,73
5 Bangunan/Konstruksi 31.078,52 33.023,84 35.759,37 39.319,61
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 173.625,17 181.105,07 189.068,86 200.312,48
7 Angkutan dan Komunikasi 66.288,88 69.767,08 72.816,19 76.107,47
8
Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
71.553,34 77.932,44 85.666,44 93.254,32
9 Jasa-Jasa 131.590,91 138.171,77 146.580,22 156.661,01
PDRB 670.540,40 703.435,87 742.038,80 787.928,91
Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 31
Gambar 2.2 Grafik PDRB Kota Padangsidimpuan Tahun 2004 - 2007
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kota
Padangsidimpuan atas dasar harga berlaku untuk Tahun 2003 - 2007
cenderung mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari
perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kota
Padangsidimpuan, yaitu sebesar Rp 5,15 juta di Tahun 2003, Rp 5,74
juta di Tahun 2004, Rp 6,42 juta di Tahun 2005, Rp 7,25 juta di Tahun
2006 dan Rp 8,29 juta di Tahun 2007.
2.2.2.1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari
keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan, khususnya dalam bidang
ekonomi. Pertumbuhan merupakan rangkuman laju pertumbuhan dari
berbagai sektor ekonomi yang menggambarkan tingkat perubahan yang
terjadi. Untuk melihat fluktuasi pertumbuhan ekonomi tersebut secara riil
0,00
200.000,00
400.000,00
600.000,00
800.000,00
1.000.000,00
1.200.000,00
1.400.000,00
1.600.000,00
2004 2005 2006 2007
Tahun
Rupiah
Harga Konstan Harga Berlaku
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 32
dari tahun ke tahun disajikan melalui PDRB atas dasar harga konstan
menurut lapangan usaha secara berkala. Pertumbuhan yang positif
menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila
negatif menunjukkan penurunan perekonomian suatu daerah.
TABEL 2.24
LAJU PERKEMBANGAN RIIL PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2003 – 2007
No Lapangan Usaha
2003
( % )
2004
( % )
2005
( % )
2006
( % )
2007
( % )
1 Pertanian 3,12 5,28 4,36 5,39 4,98
2 Pertambangan dan Penggalian 4,33 5,34 4,71 2,91 1,13
3 Industri Pengolahan 5,03 5,25 2,57 2,89 4,73
4 Listrik dan Air Minum 3,06 2,98 3,05 3,66 2,31
5 Bangunan/Konstruksi 4,12 5,29 6,26 8,28 9,96
6
Perdagangan, Hotel dan
Restoran
4,85 5,06 4,31 4,40 5,95
7 Angkutan dan Komunikasi 3,69 3,78 5,25 4,37 4,52
8
Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
4,36 7,17 8,92 9,92 8,86
9 Jasa-Jasa 4,66 2,20 5,00 6,09 6,88
Total PDRB 4,34 4,63 4,91 5,49 6,18
Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
2.2.2.2. Struktur Ekonomi
Struktur perekonomian disuatu daerah menunjukkan besarnya peran
masing-masing sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah.
Peranan/kontribusi/sumbangan sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah
PDRB dinyatakan dalam persentase. Hal tersebut menggambarkan
ketergantungan daerah terhadap kemampuan produksi dari masing-masing sektor
ekonominya.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 33
Selama tahun 2003-2007, fluktuasi perubahan persentase peranan sektor
ekonomi untuk tiap sektor ekonomi masih relatif kecil. Perubahan tersebut hampir
tidak merubah struktur perekonomian di Padangsidimpuan, kecuali untuk sektor
bangunan/konstruksi yang pertumbuhannya relatif meningkat untuk tahun 2005 -
2007.
Berdasarkan besarnya peranan dalam pembentukan PDRB maka dapat
diketahui kalau sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan leading sektor
dalam perekonomian di Padangsidimpuan sampai dengan Tahun 2006. Sementara
untuk Tahun 2007 sektor perdagangan, hotel dan restoran menduduki urutan
kedua setelah sektor Bangunan dan Konstruksi.
Pada tahun 2007, sektor tersebut berperan sebesar 23,84 persen . Sektor
kedua yang cukup besar peranannya adalah sektor jasa-jasa yaitu sebesar 18,00
persen. Kemudian diikuti oleh sektor pertanian sebesar 16,62 persen; sektor
industri pengolahan sebesar 12,24 persen; sektor pengangkutan dan komunikasi
sebesar 12,81 persen; dan sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan
sebesar 10,63 persen. Beberapa sektor tersebut merupakan sektor-sektor yang
berperan lebih dari 10 persen dalam perekonomian Padangsidimpuan.
Sedangkan sektor-sektor yang peranannya dibawah 10 persen adalah
sektor bangunan sebesar 4,75 persen; sektor listrik, gas dan air bersih sebesar
0,75 persen; dan yang paling kecil adalah sektor pertambangan dan penggalian
yaitu sebesar 0,33 persen.
TABEL 2.25
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 34
STRUKTUR EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA
BERLAKU TAHUN 2003-2007 (PERSEN)
No. Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 2007
1 Pertanian 15,14 15,44 16,07 16,47 16,62
2 Pertambangan dan Penggalian 0,28 0,27 0,29 0,37 0,33
3 Industri Pengolahan 12,84 13,30 13,07 12,57 12,24
4 Listrik dan Air Minum 0,88 0,89 0,91 0,83 0,75
5 Bangunan/Konstruksi 4,21 4,30 4,37 4,71 4,75
6
Perdagangan, Hotel dan
Restoran
24,54 24,36 24,53 23,97 23,84
7 Angkutan dan Komunikasi 11,81 12,00 12,56 12,71 12,81
8
Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
10,17 10,21 10,02 10,29 10,63
9 Jasa-Jasa 20,12 19,23 18,19 18,08 18,00
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
2.2.3 Pendapatan Asli Daerah, Pajak dan Retribusi Daerah
Pada tahun 2003, sebagai akibat dari pemekaran wilayah, Kota
Padangsidimpuan tidak mendapatkan pendapatan dari seluruh sumber
Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya dari hasil retribusi daerah.
Sumber utama bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padangsidimpuan
adalah dari hasil retribusi dan pajak daerah. Retribusi adalah sumber
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padangsidimpuan yang terbesar, perlu
diperhatikan bahwa jika dilihat dari sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
terbesar adalah dari Lain -lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah, maka
sebenarnya fondasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padangsidimpuan
belum cukup kuat.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 35
Dengan semakin pesatnya perkembangan pembangunan di Kota
Padangsidimpuan dan semakin baiknya tingkat pelayanan kepada
masyarakat membuat kenyamanan bagi wajib pajak dan wajib retribusi
ternyata memiliki pengaruh yang cukup besar bagi penerimaan PAD Kota
Padangsidimpuan. Hal ini setidaknya dapat dilihat dari tingkat pendapatan
daerah sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2007.
TABEL 2.26
PENDAPATAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2003 – 2007
URAIAN
2003 2004 2005 2006 2007
REALISASI
Pajak Daerah
Pajak Hotel Dan Penginapan 48.066.000 31.884.000 30.515.000
35.900.000
32.400.000
Pajak Restoran 46.569.741 50.457.000 53.371.000
67.960.175
185.539.592
Pajak Hiburan 7.126.100 4.100.000 7.688.000
25.043.500
21.720.600
Pajak Reklame 35.288.685 45.372.500 71.219.250 126.543.850 155.090.400
Pajak Penerangan Jalan 1.518.891.152 1.876.500.718 1.803.741.279 2.037.812.490 2.270.343.351
Pajak Pengambilan Bahan Galian Gol. C 81.859.445 240.819.329 224.634.133 390.393.866 501.624.388
Pajak Perparkiran 5.050.000 5.312.850 9.139.500 10.000.000
Jumlah 1.737.801.123 2.254.183.547 2.196.481.512 2.692.793.381 3.176.718.331
Retribusi Daerah
Ret. Pelayanan Kesehatan 544.527.276 1.313.923.262 1.416.761.143 1.534.915.562 1.686.232.249
Ret. Pelayanan Kebersihan dan
Persampahan 67.208.650 116.529.000 135.700.000 192.837.750 212.994.550
Ret. Pengganti Biaya Cetak KTP,Akta
Capil & KK 61.271.000 54.382.000 97.247.500 114.880.500 111.491.000
Ret. Parkir di Tepi Jalan Umum 80.000.000 116.800.000 128.000.000 115.085.000 123.670.000
Ret. Pelayanan Pasar 89.437.750 112.274.051 125.498.027 176.675.950 160.788.187
Ret. Pengganti Biaya Cetak Peta &
Dokumen RKS 36.950.000 55.300.000 65.810.260 103.750.000 206.550.900
Ret. Pemakaian Kekayaan Daerah 51.950.000 85.535.000 155.823.400 168.065.000 247.575.989
Ret. Terminal 50.173.000 65.000.000 77.000.000 116.620.000 152.796.000
Ret. Penyedotan Kakus 3.300.000 3.800.000 4.000.000 4.000.000 4.940.000
Ret. Tempat Rekreasi Dan Olah Raga 610.000 1.765.000 4.020.000 9.625.000 8.000.000
Ret. Izin Pengelolaan Air Limbah - - 3.000.000 6.000.000 2.000.000
Ret. Penjualan Produksi Usaha Daerah 5.000.000 5.000.000 6.000.000 6.000.000 -
Ret. Izin Mendirikan Bangunan 108.810.181 150.323.038 462.907.665 303.089.297 73.358.130
Ret. Izin Gangguan (HO) 30.009.000 48.277.500 53.105.500 60.457.500 73.661.500
Ret. Izin Operasi dan Izin Trayek 3.830.000 6.300.000 2.500.000 8.030.000 20.000.000
Ret. Pendaftaran Perusahaan (TDP) 10.525.000 13.500.000 19.825.000 30.425.000 35.902.000
Ret. Izin Usaha Perdagangan dan
Gudang 6.755.000 10.230.000 11.375.000 16.820.000 17.595.000
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 36
Ret. Izin Usaha Jasa Konstruksi 4.000.000 18.750.000 7.400.000 14.600.000 14.750.000
Ret. PPLBK Larangan - - 2.000.000 1.850.000 415.000
Ret. Rumah Potong Hewan 20.095.000 20.500.000 21.700.000 14.515.000 19.780.000
Ret. SKITU 40.200.000 45.000.000 52.550.000 62.950.000 62.350.000
Retribusi Lainnya - - - - 4.500.000
Jumlah 1.214.651.857 2.243.188.851 2.852.223.495 3.061.191.559 3.239.350.505
LABA PERUSAHAAN DAERAH
PDAM Tirtanadi Cab. Tapanuli Selatan 30.000.000 42.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000
PT Bank SUMUT Cab. Padangsidimpuan - - 939.391.120
Jumlah 30.000.000 42.000.000 60.000.000 60.000.000 999.391.120
LAIN LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH
Jasa Giro 180.984.474 53.764.385 295.827.229 313.868.898 112.770.098
Setoran Denda dari Dinas Perhubungan 4.625.000 62.174.459 1.500.000.000
Set. Kelebihan Pembayaran Kepada
Pihak Ketiga
300.319.000 638.452.361 26.678.504
Jumlah 481.303.474 696.841.746 384.680.192 313.868.898 1.612.770.098
JUMLAH PAD 3.463.756.454 5.236.214.144 5.493.385.199 6.127.853.838 9.028.230.054
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
2.2.4 Dana Perimbangan
Sumber dana perimbangan terbesar bagi Kota Padangsidimpuan
adalah dari Dana Alokasi Umum (DAU) dimana dari data yang ada
menunjukkan penambahan dari tahun ke tahun seiring dengan laju
pertumbuhan penduduk dan penambahan jumlah pegawai negeri sipil di
Kota Padangsidimpuan.
Tabel 2.27
Dana Perimbangan 2003 – 2007
Dana Perimbangan 2003 2004 2005 2006 2007
- Bagi Hasil Pajak 8.474.944.406 11.046.525.711 17.831.497.643 23.955.990.902 25.454.363.379
- Bagi Hasil BukanPajak/SDA 1.250.851.795 1.140.372.005 524.761.561 534.760.958 720.346.482
- Bagi Hasil Pajak Provinsi 4.076.338.756 5.401.792.104 7.654.911.078 8.054.007.745 8.678.091.007
- Dana Alokasi Umum (DAU) 107.484.671.000 110.115.000.000 128.044.000.000 200.749.000.000 225.865.000.000
- Dana Alokasi Khusus 4.072.289.000 13.160.000.000 7.270.000.000 11.168.000.000 25.566.000.000
Total 125.359.094.957 140.863.689.820 161.325.170.282 244.461.759.605 286.283.800.868
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
2.2.5 Sumber Penerimaan Daerah Lainnya
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 37
Mengenai perkembangan dana yang bersumber dari Lain-lain
Penerimaan Yang Sah dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.28
Sumber Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah Lainnya yang Sah
Tahun 2003- 2007
Lain-Lain Penerimaan
Yang Sah
2003 2004 2005 2006 2007
Penerimaan Dari Propinsi 1.570.000.000 1.308.000.000 6.209.200.000 14.105.964.507
Bantuan Dana Kontingensi/ penyeimbang 0 5.961.718.000 4.977.000.000 0
Anggaran Biaya Tambahan (ABT) 0 6.495.000.000
TOTAL 1.570.000.000 13.764.718.000 11.186.200.000 0 14.105.964.507
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
2.3 Kondisi Sarana dan Prasarana Daerah
2.3.1 Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang penting untuk
memperlancar dan mendorong kegiatan perekonomian. Semakin
meningkatnya usaha pembangunan menuntut pula peningkatan
pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan
memperlancar lalu lintas barang dari suatu daerah ke daerah lain. Panjang
jalan di Kota Padangsidimpuan sampai tahun 2007 mencapai 351,72 Km
Panjang Jalan menurut jenis permukaan sebanyak 351,72 Km, dengan
rincian Jalan Hotmix sepanjang 199,00 Km, Lapen sepanjang 59,72 Km,
Telford sepanjang 39,00 Km, Tanah sepanjang 54,00 Km dan tidak terinci
sepanjang 71,00 Km. Sedangkan panjang jalan menurut kondisi, adalah :
Kondisi Sedang sepanjang 243,72 Km, Kondisi Rusak sepanjang 93 Km,
dan Kondisi Baik sepanjang 15 Km. Untuk memenuhi transportasi darat
hanya tersedia satu jenis angkutan darat, yaitu jenis angkutan kenderaan
bermotor.
Data panjang jalan menurut jenis dan kondisi permukaan jalan di Kota
Padangsidimpuan (tabel 2.29 , 2.30 dan 2.31).
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 38
Tabel 2.29
Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaannya ( Km ) Tahun 2007
NO KECAMATAN
JENIS PERMUKAAN (KM)
JUMLAH
Hotmix Lapen Telford Sirtu Tanah
Tidak
Dirinci
1. Padangsidimpuan Tenggara 20,00 18,767 5,00 0,00 18,00 18,00 61,767
2. Padangsidimpuan Selatan 40,00 9,214 6,00 0,00 6,00 10,00 61,214
3. Padangsidimpuan Batunadua 17,00 15,498 15,00 0,00 9,00 9,00 56,498
4. Padangsidimpuan Utara 88,00 5,331 6,00 0,00 10,00 12,00 109,33
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 18,00 2,485 5,00 0,00 5,00 18,00 30,485
6. Padangsidimpuan Angkola Julu 16,00 8,426 2,00 0,00 6,00 4,00 32,426
Total 199,00 59,72 39,00 0,00 54,00 71,00 351,72
Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
Tabel 2.30
Panjang Jalan menurut Kewenangan dan Kondisinya Tahun 2007
No. Status Jalan
Panjang
Jalan (Km)
Kondisi
Baik
(Km)
Sedang
(Km)
Rusak
(Km)
1. Jalan Nasional 19 - 19 -
2. Jalan Propinsi 7,4 - 7,4 -
3. Jalan Kabupaten 351,72 15 243,72 93
Jumlah 378,12 15 270,12 93
Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
Tabel 2.31
Panjang Jalan menurut Jenis Perkerasan Tahun 2007
No. Status Jalan
Panjang
Jalan
(Km)
Jenis Perkerasan
Aspal Kerikil/Batu Tanah
(Km) (Km) (Km)
1. Jalan Nasional 19 19 - -
2. Jalan Propinsi 7,4 7,4 - -
3. Jalan Kabupaten 351,72 258,72 39 54
Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 39
Jumlah jembatan yang ada di Kota Padangsidimpuan sampai dengan
Tahun 2007 sebanyak 78 unit dengan panjang 1.011,575 meter dengan
rincian kondisi jembatan sebagai berikut :
 Kondisi baik sebanyak 6 unit
 Kondisi sedang sebanyak 65 unit dan
 Kondisi buruk sebanyak 7 unit
Terminal sebagai prasarana pengangkutan, pada prinsipnya
berfungsi sebagai tempat menurunkan dan menaikkan penumpang, baik
barang maupun jasa. Pada Tahun 2007 Terminal di Kota Padangsidimpuan
yang masih berfungsi ada 2 yaitu Terminal Batunadua berstatus Tipe C dan
Terminal Pal IV Pijorkoling berstatus persinggahan karena fasilitas
Terminal masih kurang. Rencana Pembangunan Terminal Tipe C di
Kelurahan Hanopan masih dalam tahap penjajakan.
Mengingat Kota Padangsidimpuan berada pada Tiga Penjuru arus
lintas masuk, maka diharapkan untuk meningkatkan status Terminal yang
ada ataupun membangun Terminal baru Tipe A dan Tipe B. Terminal Tipe
A direncanakan akan dibangun di Terminal Pal IV Pijorkoling dan Terminal
Tipe B direncanakan pada Terminal Batunadua.
Disamping kondisi infrastruktur jalan dan jembatan, lingkungan
Kawasan Pemukiman Wilayah Kota Padangsidimpuan pun memerlukan
penataan dan perbaikan baik untuk jalan setapak dan drainase agar
kawasan pemukiman tidak menjadi kumuh. Berikut ini dapat dilihat
panjang dan kondisi jalan setapak/gang serta drainase di kawasan
lingkungan pemukiman Kota Padangsidimpuan (Tabel 2.32 dan Tabel 2.33).
Tabel 2.32
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 40
REKAPITULASI PANJANG DAN KONDISI JALAN SETAPAK / GANG
KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007
NO KECAMATAN
PANJANG
(m)
KONDISI
KET
BAIK SEDANG RUSAK
1 2 3 4 5 6 7
1 Padangsidimpuan Utara 16.217,0 9.730,2 1.621,7 4.865,1
2 Padangsidimpuan Selatan 18.690,5 11.214,3 1.869,1 5.607,2
3 Padangsidimpuan Tenggara 26.619,5 2.662,0 3.992,9 19.964,6
4 Padangsidimpuan Batunadua 15.930,0 1.593,0 2.389,5 11.947,5
5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 14.722,0 1.472,2 2.208,3 11.041,5
6 Padangsidimpuan Angkola Julu 2.415,0 241,5 362,3 1.811,3
Total 94.594,0 26.913,2 12.443,7 55.237,1
Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2007
Tabel 2.33
REKAPITULASI PANJANG DAN KONDISI DRAINASE
KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007
NO KECAMATAN
PANJANG
(m)
KONDISI
KET
BAIK SEDANG RUSAK
1 2 3 4 5 6 7
1 Padangsidimpuan Utara 20.614,1 11.337,8 2.061,4 7.214,9
2 Padangsidimpuan Selatan 33.497,1 10.073,7 3.349,7 20.073,7
3 Padangsidimpuan Tenggara 18.880,0 2.265,6 2.832,0 13.782,4
4 Padangsidimpuan Batunadua 15.555,0 2.333,3 2.333,3 11.666,3
5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 13.225,0 1.983,8 1.983,8 9.918,8
6 Padangsidimpuan Angkola Julu 1.215,0 97,2 145,8 972,0
Total 102.986,2 28.091,3 12.705,9 63.628,0
Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2007
Tabel 2.34
DAERAH IRIGASI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007
NO KECAMATAN
JENIS KONSTRUKSI ( Unit )
JUMLAH
TEKNIS SEMI TEKNIS SEDERHANA
1 2 3 4 5 6
1 Padangsidimpuan Utara - 4 1 5
2 Padangsidimpuan Selatan - - 4 4
3 Padangsidimpuan Tenggara - 2 10 12
4 Padangsidimpuan Hutaimbaru - 1 11 12
5 Padangsidimpuan Angkola Julu - - 12 12
6 Padangsidimpuan Batunadua 2 2 5 9
Total 2 9 43 54
Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2007
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 41
Infrastruktur Irigasi di Kota Padangsidimpuan sampai dengan Tahun
2007 sebanyak 54 unit berada pada kondisi :
 Baik sebanyak 25 unit
 Sedang sebanyak 22 unit dan
 Rusak sebanyak 7 unit
2.3.2 Kelistrikan
Sebagian besar kebutuhan tenaga listrik di Kota Padangsidimpuan
tahun 2007 dipenuhi oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan sebagian
lainnya dipenuhi oleh non PLN. Perkembangan Penjualan Energi Listrik
menurut pelanggan di Kota Padangsidimpuan sebanyak 36.664 kk
(78,87%). Menurut jumlah kk di Kota Padangsidimpuan 51.730 kk. Yang
belum terpenuhi sebanyak 15.066 kk (29,13%).
Tabel 2.35
PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT SUMBER PENERANGAN
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007
NO SUMBER PENERANGAN TAHUN 2007
1. Listrik PLN 93,13
2. Listrik Non PLN 0,57
3. Aladin/petromak 4,32
4. Pelita/sentir/Obor 1,55
5. Lainnya 0,42
Jumlah 100,00
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 42
2.3.3 Air Bersih
Kualitas air yang digunakan erat hubungannya dengan tingkat
kesehatan. Oleh sebab itu pada saat mencari tempat tinggal biasanya yang
menjadi perhatian utama adalah airnya. Kebersihan dan kesehatan air
minum suatu rumah tangga berpengaruh langsung kepada anggota rumah
tangga yang mengkonsumsinya, karena air minum merupakan kebutuhan
utama manusia dalam menjamin kelangsungan hidupnya. Air minum yang
bersih dan sehat adalah air minum yang terbebas dari kuman-kuman
penyebab penyakit. Bila sumbernya tercemar oleh kotoran, maka
dikhawatirkan air yang dihasilkannya pun akan tercemar pula.
Air leding merupakan air yang kebersihan dan kesehatannya lebih
terjamin bila dibandingkan dengan air yang bersumber dari sumber air
lainnya. Kota Padangsidimpuan yang dikelilingi oleh perbukitan sebagain
besar memilih air minum dari sumur terlindung sebagai sumber air minum
utama, walaupun juga tersedia sumber air minum leding. Hal ini
dimungkinkan karena air dari sumur di daerah perbukitan masih bersih.
Sumur yang digunakan sudah terlindung yang berarti bahwa penduduk di
daerah ini sudah semakin menyadari pentingnya air minum yang bersih
dan sehat. Ada sebanyak 28 sungai dan 2 sumber mata air di Kota
Padangsidimpuan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber penyediaan air
bersih untuk kebutuhan penduduk, hanya saja sumber air tersebut masih
memerlukan pengolahan lebih lanjut apabila hendak dimanfaatkan sebagai
sumber air minum oleh masyarakat Kota Padangsidimpuan.
PDAM Tirta Ayumi dan PDAM Tirtanadi merupakan perusahaan
pemasok air bersih kebutuhan masyarakat Kota Padangsidimpuan. Pada
Tahun 2007, pelanggan air bersih/air minum yang dapat dilayani oleh
PDAM Tirta Ayumi sebanyak 200 KK di Kecamatan Padangsidimpuan
Batunadua dan 83 KK di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 43
Sementara PDAM Tirtanadi melayani 8.600 KK di Kecamatan
Padangsidimpuan Utara dan Padangsidimpuan Selatan.
Sumber air baku yang dipergunakan PDAM Tirta Ayumi untuk
wilayah Padangsidimpuan Tenggara dan Padangsidimpuan Batunadua
mampu melayani 1600 KK. Untuk itu diperlukan konservasi sumber air
baku dan penambahan sumber air baku serta sarana pendukungnya untuk
dapat tetap melayani kebutuhan air bersih di Kota Padangsidimpuan.
Selain itu juga infrastruktur distribusi jaringan perpipaan air bersih perlu
mendapat perhatian sehingga pelayanan penyediaan air bersih bagi
masyarakat dapat dipenuhi.
TABEL. 2.36
PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT SUMBER AIR MINUM
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007
No SUMBER 2006 2007
1. Air Dalam Kemasan - 0,92
2. Leding Meteran 26,43 23,93
3. Eceran - 2,64
4. Pompa 6,16 9,61
5. Sumur terlindung 28,51 39,07
6. Sumur tidak terlindung 30,91 14,66
7. Mata air terlindung 2,49 3,63
8. Mata air tidak terlindung 4,25 4,96
9. Air sungai 0,59 0,44
10. Air hujan 0,26 -
11. Lainnya 0,40 0,15
Jumlah 100,00 100,00
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Dari Tabel 2.36, dapat dilihat pada tahun terakhir terjadi peningkatan
keragaman sumber air minum, dimana untuk tahun 2006 ada 9 sumber
menjadi 11 sumber di Tahun 2007. Persentase rumah tangga yang
menggunakan air leding dan air sumur terlindungi sebagai sumber air
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 44
minum menunjukkan indikasi kesadaran masyarakat terhadap hygienes dan
sanitasi lingkungan.
2.3.4 Kesehatan
Ketersediaan sarana kesehatan berupa rumah sakit merupakan
faktor utama dalam menunjang perbaikan kualitas hidup. Tabel 2.37 dan
2.38 di bawah ini menunjukkan jumlah rumah sakit yang ada di Kota
Padangsidimpuan tahun 2007 terdiri dari 1 buah rumah sakit pemerintah, 1
buah rumah sakit TNI dan 1 buah rumah sakit swasta. Jumlah kapasitas
tempat tidur rumah sakit pemerintah sebanyak 136 buah, 35 buah
kapasitas tempat tidur untuk rumah sakit TNI dan 30 buah kapasitas
tempat tidur rumah sakit swasta.
Sementara sarana kesehatan di kota Padangsidimpuan sampai
dengan tahun 2007 adalah :
- Puskesmas berjumlah 8 buah
- Puskesmas pembantu sebanyak 31 buah
- Balai Pengobatan Swasta (BPS) sebanyak 6 buah dan
- Posyandu ada sebanyak 136 buah.
Tenaga medis Pemerintah Kota Padangsidimpuan adalah sebagai berikut :
- Dokter Umum sebanyak 24 orang
- Dokter Gigi sebanyak 10 orang
- Dokter Spesialis sebanyak 9 orang
- Tenaga Medis (Bidan) tersedia sebanyak 144 orang dan
- Perawat serta perawat pembantu sebanyak 238 orang.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 45
TABEL 2.37
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN TAHUN 2007
NO. FASILITAS KESEHATAN 2007
1. Rumah Sakit 3
2. Rumah Bersalin Swasta 2
3. Puskesmas 8
4. Puskesmas Pembantu 31
5. Balai Pengobatan Swasta 6
6. Pondok Bersalin Desa (Polindes) -
7. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) 136
8. Apotek 15
9. Toko Obat 31
Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
TABEL 2.38
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN TAHUN 2007
NO. FASILITAS KESEHATAN PEMERINTAH SWASTA JUMLAH
1. Rumah Sakit Umum :
- Kapasitas tempat tidur
1
136
1
30
2
166
2. Rumah Sakit Umum TNI :
- Kapasitas tempat tidur
1
35
-
-
1
35
3. Puskesmas :
- Tempat tidur puskesmas
8
16
-
-
8
16
Puskesmas Perawatan :
- Tempat tidur puskesmas
- - -
4. Puskesmas Pembantu 31 - 31
5. Pondok Bersalin Desa - - -
6. Praktek Dokter - 60 60
7. Praktek Bidan - 75 75
8. SPK - - -
9. SMF - 13 13
Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 46
TABEL 2.39
BANYAKNYA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DAN SEJENISNYA
MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007
NO. FASILITAS KESEHATAN PUSKESMAS PUSKESMAS
PEMBANTU
BPS POSYANDU JUMLAH
1. Padangsidimpuan Tenggara 2 5 - 21 28
2. Padangsidimpuan Selatan 2 8 4 37 51
3. Padangsidimpuan Batunadua 1 4 - 21 26
4. Padang Sidimpuan Utara 1 10 2 30 43
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 1 3 - 16 20
6. Padangsidimpuan Angkola Julu 1 1 - 11 13
Jumlah 8 31 6 136 181
Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008
TABEL 2.40
BANYAKNYA TENAGA KESEHATAN MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007
NO. FASILITAS KESEHATAN DOKTER
UMUM
DOKTER
GIGI
SPESIALIS BIDAN PERAWAT
1. Padangsidimpuan Tenggara 6 2 - 26 35
2. Padangsidimpuan Selatan 14 5 9 68 161
3. Padangsidimpuan Batunadua 1 1 - 11 7
4. Padang Sidimpuan Utara 1 1 - 20 13
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 1 1 - 15 9
6. Padangsidimpuan Angkola Julu 1 - - 4 13
Jumlah 24 10 9 144 238
Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 47
TABEL 2.41
BANYAKNYA APOTIK DAN APOTEKER MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007
NO. FASILITAS KESEHATAN APOTIK UMUM APOTEKER
1. Padangsidimpuan Tenggara - -
2. Padangsidimpuan Selatan 4 4
3. Padangsidimpuan Batunadua - -
4. Padang Sidimpuan Utara 11 11
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru - -
6. Padangsidimpuan Angkola Julu - -
Jumlah 15 15
Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008
2.3.5 Pendidikan
Hingga tahun 2007 Sekolah Dasar sebanyak 95 unit, Sekolah
Menengah Pertama sebanyak 26 unit, Sekolah Menengah Atas sebanyak 19
unit dan Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak 16 unit yang berada di
wilayah kerja Pemerintah Kota Padangsidimpuan. Dimana secara fisik lokasi
sekolah terkonsentrasi di ibu kota kecamatan dengan jumlah penduduk yang
banyak. Masalah utama pada sarana dan prasarana pendidikan di kota
padangsidimpuan adalah pada minimnya ketersediaan ruang kelas yang
mampu menampung jumlah siswa secara proporsional dan lokasi
penempatan sekolah yang belum terkonsentrasi secara merata dengan
memperhatikan rasio jumlah siswa maupun jarak jangkau siswa terhadap
sekolah.
Sarana dan prasarana fasilitas pendidikan di kota padangsidimpuan
dapat terlihat pada tabel berikut ini.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 48
Tabel 2.42
Jumlah Fasilitas Pendidikan Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2007
No Kecamatan TK SD SMP SMA SMK
Universitas /
Akademik
1 Padangsidimpuan Tenggara 2 15 2 1 - 3
2 Padangsidimpuan Selatan 10 29 9 8 5 2
3 Padangsidimpuan Batunadua - 11 3 1 - -
4 Padangsidimpuan Utara 9 27 9 8 10 6
5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 1 8 2 - - -
6 Padangsidimpuan Angkola Julu 1 6 1 1 1 -
Total 23 95 26 19 16 11
Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
Jumlah ruang kelas untuk Pendidikan dasar hingga Tahun 2007 sebanyak
834 ruang, dimana 83,28 % dalam kondisi baik, 14,4 % Rusak Ringan dan 2,4 %
Rusak Berat untuk menampung 26.289 siswa Sekolah Dasar di seluruh Kota
Padangsidimpuan dengan kapasitas rata – rata untuk setiap ruang menampung 32
siswa. Sementara rasio ideal adalah 1 ruang kelas menampung 30 siswa.
Sekolah Dasar di Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Padangsidimpuan
Selatan dan Padangsidimpuan Tenggara adalah sekolah yang jumlah ruang
kelasnya belum memadai dengan daya tampung siswanya sangat besar.
Tabel 2.43
Jumlah Sekolah Dasar dan Siswa Menurut Kondisi dan Kecamatan Tahun 2007
N
o
Kecamatan
Jlh
Sklh
Jumlah Ruang
Jlh
Siswa
Rata –
rata
Siswa/
Ruang
Baik
Rusak
Ringan
Rusak
Berat
Total
1 Padangsidimpuan Tenggara 15 97 26 6 129 3.814 30
2 Padangsidimpuan Selatan 29 198 34 3 235 7.666 33
3 Padangsidimpuan Batunadua 11 50 10 - 60 1.863 31
4 Padangsidimpuan Utara 27 254 27 11 292 9.454 32
5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 8 73 17 - 90 2.547 28
6 Padangsidimpuan Angkola Julu 6 22 6 - 28 945 34
Total 95 694 120 20 834 26.289 32
Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 49
Untuk dapat menampung seluruh siswa Sekolah Dasar di Kota Padangsidimpuan
yang sebanyak 26.289 siswa maka diperlukan sebanyak 876 ruang kelas. Ini
berarti hingga tahun 2007 Kota Padangsidimpuan masih kekurangan 42 unit
ruang kelas bagi sekolah Dasar.
Tabel 2.44
Keadaan Guru dan Kebutuhan Guru Sekolah Dasar
No Bidang Study Kebutuhan
Keadaan Guru
Kelebihan
Guru
Kekurangan
GuruPNS
Guru Tidak Tetap
Guru Bantu
/ Kontrak
Guru
Honda
Jumlah
Yang Ada
Pusat
1 Guru Agama 160 177 - - - 177 19 (GAI) 2 (GAK)
2 Penjaskes 141 84 - - - 84 - 57
3 Guru Kelas 767 781 16 - - 16 14 -
Total 1068 1042 16 - - 1058 33 59
Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
Dari sisi ketersediaan tenaga pengajar untuk tingkat Sekolah Dasar, Kota
Padangsidimpuan hingga tahun 2007 telah tersedia 1058 Guru SD dengan rincian
1042 orang berstatus PNS, 16 orang berstatus Guru Bantu Pusat berdasarkan
jumlah kebutuhan ideal Guru SD untuk seluruh Kota Padangsidimpuan yang
sebesar 1058 personel, maka saat ini Kota Padangsidimpuan sudah kelebihan 33
orang Guru SD.
Data jumlah sekolah menengah pertama dan siswa menurut kondisi dan
kecamatan dalam Kota Padangsidimpuan dapat terlihat pada tabel berikut .
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 50
Tabel 2.45
Jumlah Sekolah Menengah Pertama dan Siswa Menurut Kondisi dan
Kecamatan
N
o
Kecamatan
Jlh
Sekolah
Jumlah Ruang
Jlh
Siswa
Rata –
rata
Siswa/
Ruang
Baik
Rusak
Ringan
Rusak
Berat
Total
1 Padangsidimpuan Tenggara 2 18 6 - 24 813 39
2 Padangsidimpuan Selatan 8 86 20 - 106 3.996 38
3 Padangsidimpuan Batunadua 3 12 - - 12 367 31
4 Padangsidimpuan Utara 8 84 16 - 100 3.735 37
5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 3 18 3 - 21 733 35
6 Padangsidimpuan Angkola Julu 2 13 2 - 15 520 35
Total 26 278 47 - 278 10.164 36
Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008
Untuk SMP, Pemerintah Kota Padangsidimpuan telah membangun 26 unit
Sekolah Menengah Pertama dengan 278 ruang kelas dimana 83,1 % dalam
kondisi baik dan 16,9 % rusak ringan untuk menampung 10.164 siswa Sekolah
Menengah Pertama di seluruh Kota Padangsidimpuan dengan Kapasitas rata-rata
untuk setiap ruang menampung 36 siswa.
Ketersediaan tenaga pengajar untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama,
Kota Padangsidimpuan hingga tahun 2007 telah tersedia 809 Guru SMP dengan
rincian 579 orang berstatus PNS, 7 orang berstatus Guru Bantu, serta 231 orang
Berstatus pegawai honor Komite, berdasarkan jumlah kebutuhan ideal Guru SMP
untuk seluruh Kota Padangsidimpuan yang sebesar 551 Personel, maka saat ini
Kota Padangsidimpuan sudah kelebihan 258 orang Guru SMP.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 51
Tabel 2.46
Keadaan Guru dan Kebutuhan Guru Sekolah Menengah Pertama
No Bidang Study Kebutuhan
Keadaan Guru
Kelebihan/
Kekurangan
Guru
PNS
Guru Tidak Tetap
Guru Bantu /
Kontrak
Guru
Honorer
Jlh
Pusat NAD
1 Pendidikan Agama 40 32 - - 27 59 (+) 19
2 PPKn 31 33 - - 17 50 (+) 39
3 Penjaskes 30 29 - - 16 45 (+) 15
4 KTK - 16 - - 8 24 -
5 Bahasa Indonesia 70 83 - - 23 106 (+) 36
6 Bahasa Inggris 63 80 1 - 27 108 (+) 45
7 Matematika 68 87 4 - 24 115 (+) 47
8 Ilmu Pengetahuan Alam
- Fisika 38 51 - - 18 69 (+) 31
- Biologi 35 40 2 - 26 68 (+) 33
9 Ilmu Pengetahuan Sosial
- Ekonomi 26 20 - - 11 31 (+) 5
- Giofrafi 26 22 - - 9 31 (+) 5
- Sejarah 28 34 - - 18 52 (+) 26
10 Muatan Lokal
- Bahasa Daerah 13 13 - - - 13 0
- Keterampilan PKK 4 4 - - - 4 0
- Keterampilan Teknik 3 3 - - - 3 0
- Keterampilan jasa 7 7 - - - 7 0
11 Bimbingan Konseling 39 17 - - 7 24 (+) 15
12 Komputer 22 - - - - - (+) 22
13 Jurusan Lain 8 8 - - - - 0
Total 551 579 7 - 231 809 (+) 258
Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
Untuk SMA, Pemerintah Kota Padangsidimpuan telah membangun 19 unit Sekolah
Menengah Atas dengan 193 ruang kelas dimana 92,3 % dalam kondisi baik dan
7,7 % rusak ringan untuk menampung 7.269 siswa Sekolah Menengah Atas
diseluruh Kota Padangsidimpuan dengan kapasitas rata – rata untuk setiap ruang
menampung 35 siswa
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 52
Tabel 2.47
Jumlah Sekolah Menengah Atas dan Siswa Menurut Kondisi dan Kecamatan
No Kecamatan
Jlh
Sekolah
Jumlah Ruang
Jlh
Siswa
Rata – rata
Siswa/
Ruang
Baik
Rusak
Ringan
Rusak
Berat
Total
1 Padangsidimpuan Tenggara 1 6 - - 6 248 41
2 Padangsidimpuan Selatan 8 63 5 - 68 2.499 17
3 Padangsidimpuan Batunadua 1 11 - - 11 426 17
4 Padangsidimpuan Utara 8 105 11 - 116 3.995 35
5 Padangsidimpuan Hutaimbaru - - - - - - -
6 Padangsidimpuan Angkola Julu 1 6 - - 6 101 34
Total 19 191 16 - 207 7.269 35
Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
.
Tabel 2.48
Keadaan Guru dan Kebutuhan Guru Sekolah Menengah Atas
No Bidang Study Kebutuhan
Keadaan Guru
Kelebihan/
Kekurangan
Guru
PNS
Guru Tidak Tetap
Guru Bantu /
Kontrak
Guru
Honorer
Jumlah
Pusat NAD
1 Pendidikan Agama 39 21 - - (+) 1
2 PPKn 28 25 - - 17 38 (+) 11
3 Penjaskes 27 18 - - 16 41 (+) 2
4 Bahasa Indonesia 45 37 2 - 11 29 (+) 13
5 Bahasa Inggris 55 41 2 - 19 58 (+) 8
6 Sejarah 27 25 - - 20 63 (+) 2
7 Matematika 64 47 - - - 25 (+) 6
8 Fisika 40 27 - - 23 70 (+) 4
9 Kimia 35 33 4 - 17 44 (+) 21
10 Biologi 35 36 1 - 19 56 (+) 20
11 Ekonomi / Akuntansi 42 43 - - 18 55 (+) 18
12 Giofrafi 15 8 - - 17 60 (+) 2
13 Sosiologi 16 7 - - 9 17 (+) 1
14 Antropologi 9 3 - - 10 17 (+) 2
15 Tata Negara 10 3 - - 4 7 (+) 1
16 Pendidikan Seni 20 16 - - 6 9 (+) 4
17 Bahasa Asing Lainnya 3 3 - - 8 24 (+) 2
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 53
18 Mulok - - - - 2 5 (+) -
19 Bimbingan Konseling 41 13 - - - - (+) 22
20 Komputer 23 2 - - 6 19 (+) 21
21 Administrasi
Pendidikan
8 8 - - - 2 0
22 Koperasi 6 6 - - - 8 0
23 Sekretaris 9 10 - - - 6 (+) 1
24 Penjualan / Tata Niaga 7 6 - - - 10 (+) 1
25 Teknik Bangunan 17 15 - - - 6 (+) 2
26 Elektronika 8 5 - - - 15 (+) 3
27 Teknik Elektro/ Listrik 16 10 - - - 5 (+) 6
28 Teknik Mesin 17 14 - - - 10 (+) 3
29 Tata Boga 11 11 - - - 14 0
30 Tata Busana 10 9 - - - 11 (+) 1
31 Tata Kecantikan 9 2 - - - 9 (+)7
32 Jurusan Lainnya 12 12 - - - 2 0
Jumlah 704 516 9 - 222 747 (+) 43
Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
2.4 Sosial Budaya Daerah
2.4.1 Kependudukan dan Tenaga Kerja
Jumlah Penduduk Kota Padangsidimpuan sampai dengan tahun
2007 diperkirakan berjumlah 185.132 jiwa. Dari 6 ( enam ) Kecamatan
dan 79 ( tujuh puluh sembilan ) Kelurahan / Desa dan banyaknya rumah
tangga sebesar 52.659 rumah tangga serta rata – rata banyaknya anggota
rumah tangga sebesar 4 orang dengan kepadatan penduduk sebesar 1.261
jiwa / km2
. Penduduk Kota Padangsidimpuan tahun 2007 menurut jenis
kelamin menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan sebesar 93.714
jiwa atau 50,62 persen dan pada penduduk laki – laki yang berkisar
91.418 jiwa atau 49,38 persen. Dengan demikian sex ratio penduduk Kota
Padangsidimpuan sebesar 97,55 persen.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 54
Sedangkan jumlah penduduk menurut Kelurahan / Desa adalah
untuk daerah Kota (urban) sebesar 112.583 jiwa atau 60,81 persen dan
penduduk Pedesaan (rural) adalah sebesar 72.549 jiwa atau 39,19 persen.
TABEL 2.49
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, RASIO JENIS KELAMIN
DAN DAERAH KOTA / PEDESAAN PER KECAMATAN TAHUN 2007
NO. KECAMATAN LAKI-
LAKI
PEREMPUAN KOTA PEDESAAN JUMLAH RASIO JENIS
KELAMIN
1. Padangsidimpuan
Tenggara
13.511 14.736 - 28.247 28.247 91,69
2. Padangsidimpuan
Selatan
29.708 29.952 55.136 4.524 59. 660 99,19
3. Padangsidimpuan
Batunadua
8.376 8.292 - 16.668 16.668 101,01
4. Padang
Sidimpuan Utara
28.427 29.020 57.447 - 57.447 97,96
5. Padangsidimpuan
Hutaimbaru
7.796 7 .975 - 15.771 15.771 97,76
6. Padangsidimpuan
Angkola Julu
3.600 3 .739 - 7.339 7.339 96,28
Jumlah 91.418 93.714 112.583 72.549 185.132 97,55
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
TABEL 2.50
LUAS WILAYAH, JUMLAH KELURAHAN /DESA, JUMLAH PENDUDUK DAN
RUMAH TANGGA MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007
NO KECAMATAN
LUAS
WILAYAH
( Km2
)
JUMLAH
DESA
JUMLAH
PENDUDUK
RUMAH
TANGGA
KEPADATAN
PENDUDUK
1. Padangsidimpuan
Tenggara
27,69 18 28.247 8.022 1.020
2. Padangsidimpuan Selatan 15,81 12 59. 660 16.779 3.773
3. Padangsidimpuan
Batunadua
38,74 15 16.668 4.772 430
4. Padang Sidimpuan Utara 14,09 16 57.447 16.432 4.078
5. Padangsidimpuan
Hutaimbaru
22,34 10 15.771 4.444 706
6. Padangsidimpuan Angkola
Julu
28,19 8 7.339 2.211 260
Jumlah 146,86 79 185.132 52.659 1.261
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 55
Jumlah penduduk Kota Padangsidimpuan Tahun 2007 menurut
Agama yang dihitung berdasarkan persentase yaitu Agama Islam sebesar
90,50 persen, Agama Khatolik sebesar 0,62 persen, Agama Kristen lainnya
sebesar 8,42 persen dan Agama Budha sebesar 0,44 persen serta Agama
Lainnya sebesar 0,01 persen. Untuk jelasnya dilihat pada tabel berikut ini.
TABEL 2.51
PERSENTASE PENDUDUK MENURUT AGAMA DAN KEPERCAYAAN
TAHUN 2007
NO. KECAMATAN ISLAM KATOLIK PROTESTAN BUDHA LAINNYA JUMLAH
1. Padangsidimpuan
Tenggara
90,13 0,67 9,15 0,04 0,01 100
2. Padangsidimpuan
Selatan
82,54 0,93 16,35 0,16 0,02 100
3. Padangsidimpuan
Batunadua
97,87 0,28 1,82 - 0,03 100
4. Padang Sidimpuan
Utara
94,43 0,60 3,76 1,21 - 100
5. Padangsidimpuan
Hutaimbaru
95,74 0,13 4,12 - 0,01 100
6. Padangsidimpuan
Angkola Julu
96,05 0,06 3,88 - 0,01 100
Jumlah 90,50 0,62 8,42 0,44 0,01 100
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
Sedangkan dari aspek tenaga kerja Jumlah Pencari Kerja Terdaftar di Kota
Padangsidimpuan sebesar 751 orang, dengan komposisi pencari kerja wanita lebih
banyak dibandingkan pencari kerja laki-laki, dengan tingkat pendidikan Sarjana
lengkap sebagai pencari kerja peringkat teratas. Untuk jelasnya dilihat pada tabel
berikut ini.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 56
TABEL 2.52
JUMLAH PENCARI KERJA TERDAFTAR MENURUT JENIS KELAMIN DAN
TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2007
NO. TINGKAT PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. Tidak Sekolah - - -
2. SD, Tidak tamat - 7 7
3. SLTP Umum 1 4 5
4. SMTA Umum 127 183 310
5. STM - - -
6. SMEA 46 88 134
7. SPMA 1 1 2
8. SMTA - 1 1
9. Lainnya - - -
10. DIP I/ DIP II 4 6 10
11. Sarjana Muda 70 14 84
12. Sarjana Lengkap 124 74 198
Jumlah 373 378 751
Sumber : Kantor Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
TABEL 2.53
JUMLAH PENCARI KERJA YANG DITEMPATKAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN
TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2007
NO. TINGKAT PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. Tidak Sekolah - - -
2. SD, Tidak tamat 1 - 1
3. SLTP Umum - - -
4. SMTA Umum 15 16 31
5. STM - - -
6. SMEA 4 9 13
7. SPMA - - -
8. SMTA - 1 1
9. Lainnya - - -
10. DIP I/ DIP II - - -
11. Sarjana Muda 12 14 26
12. Sarjana Lengkap 33 52 85
Jumlah 84 149 233
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 57
2.5. Pemerintahan
2.5.1 Aparatur Pemerintahan Daerah
Jumlah Pegawai Negeri di Kota Padangsidimpuan tahun 2007
sebanyak 4.766 orang. Jumlah PNS ini jika dirinci menurut golongan,
sebagian besar merupakan golongan III. PNS golongan I ada 45 orang.
Untuk golongan II sebanyak 826 orang, golongan III sebanyak 2.403
orang, 1.128 orang adalah golongan IV dan sisanya sebanyak 380 orang
CPNS.
TABEL 2.54
PENEMPATAN PEGAWAI BERDASARKAN UNIT KERJA
NO UNIT KERJA JUMLAH
1 Sekretariat Daerah 190
2 Sekretariat DPRD 30
3 Bappeda 50
4 Inspektorat Daerah 31
5 Badan Kepegawaian Daerah 42
6 Badan Kesbang 39
7 Badan Pemberdayaan Masyarakat Daerah 40
8 Badan RSU Daerah 275
9 Dinas Pendidikan / Pengawas Sekolah / Guru 2.856
10 Dinas Kesehatan 288
11 Dinas Pendapatan 68
12 Dinas Perhubungan 45
13 Dinas PUD 60
14 Dinas Perindag 38
15 Dinas Pertanian 78
16 Dinas Kebersihan PPK 63
17 Dinas KB 59
18 Dinas Kessos 30
19 Dinas Pemuda dan Olah Raga 37
20 Kantor Satpol PP 34
21 Kantor Kependudukan Capil 28
22 Kantor Tenaga Kerja Koperasi dan UKM 28
23 Kantor Dampak Lingkungan Hidup 32
24 Sekretariat KPU Kota Padangsidimpuan 20
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 58
25 Padangsidimpuan Utara 102
26 Padangsidimpuan Selatan 78
27 Padangsidimpuan Tenggara 31
28 Padangsidimpuan Batunadua 32
29 Padangsidimpuan Hutaimbaru 33
30 Padangsidimpuan Angkola Julu 29
Total 4.766
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
Masalah utama dalam persoalan kepegawaian di lingkungan
Pemerintahan Kota Padangsidimpuan adalah belum adanya sistem dan
mekanisme yang cukup baik untuk melakukan rekruitment,
peningkatan kapasitas, pengawasan kinerja maupun mekanisme untuk
mengatur penempatan para pegawai secara merata berdasarkan
kebutuhan organisasi dan perangkat daerah.
Tabel 2.55
Jumlah Pegawai di Kantor Kecamatan dan Jumlah Penduduk
NO UNIT KERJA
JUMLAH
PEGAWAI
1)
JUMLAH
PENDUDUK
2)
1 Padangsidimpuan Tenggara 31 28.242
2 Padangsidimpuan Selatan 78 59.663
3 Padangsidimpuan Batunadua 32 16.670
4 Padangsidimpuan Utara 102 57.448
5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 33 15.771
6 Padangsidimpuan Angkola Julu 29 7.338
Total 305 185.132
Sumber : 1)
Badan Kepegawaian Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
2) BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 59
2.5.2 Pelayanan Publik
Pada Tahun 2007 Pemerintah Kota Padangsidimpuan telah
menerbitkan 25.987 jenis dokumen administrasi kependudukan dan
3.880 jenis dokumen perizinan yang dikeluarkan oleh masing – masing
SKPD terkait. Sebagai upaya untuk memulihkan kembali kepercayaan
masyarakat kepada pemerintahan sekaligus sebagai upaya untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, perlu dilakukan penataan
kembali terhadap sistem pelayanan administrasi kependudukan
maupun perizinan melalui Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagai
upaya untuk terwujudnya pelayanan publik yang cepat, murah, mudah,
transparan, pasti dan terjangkau, serta meningkatkan hak-hak
masyarakat terhadap pelayanan publik.
Tabel 2.56
Jenis Dokumen Pelayanan Publik
No Jenis Dokumen Jumlah
1 Akte Kelahiran 5.241
2 Akte Kematian 1
3 Akte Perkawinan 138
4 Kartu Keluarga (KK) 5.362
5 Kartu Tanda Penduduk (KTP) 15.194
6 Izin Pindah 51
7 Izin Praktek Dokter 60
8 Izin Praktek Bidan 75
9 Izin Pendirian Apotik 14
10 Izin Pendirian Toko Obat 31
11 Izin Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) 23
12 Izin Pengobat Tradisional 2
13 Izin Balai Pengobatan Swasta 6
14 Izin Rumah Bersalin 2
15 Izin Laboratorium Swasta 3
16 Izin Optik 4
17 Izin Tukang Gigi 3
18 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 280
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 60
19 Izin Pemasangan Reklame 78
20 Izin Gangguan (HO) 79
21 Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 51
22 Surat Izin Tempat Usaha (SITU) 1.572
23 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 1.521
24 Izin Usaha Industri (IUI) 2
25 Tanda Daftar Industri (TDI) 102
26 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 141
27 Tanda Daftar Gudang (TDG) 47
28 Izin Trayek Baru/Perpanjangan Izin Trayek 7
Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil, Dinas Kesehatan, Setda Kota Padangsidimpuan 2008.
2.5.3 Perencanaan Pembangunan
Proses Perencanaan Pembangunan di Kota Padangsidimpuan
telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku baik dari segi proses, substansi maupun pengawasannya.
Pembangunan yang dilaksanakan sudah memberikan hasil yang positif
dan telah dirasakan masyarakat.
Seluruh hasil yang telah dicapai dijadikan sebagai bahan proses
pembangunan selanjutnya. Untuk lebih meningkatkan kualitas
perencanaan di masa depan diharapkan pelaksanaan perencanaan
lebih partisipatif, transparan dan akuntabel.
2.5.4 Pemerintahan Umum
Urusan pemerintahan umum di Kota Padangsidimpuan sejauh
ini belum berlangsung secara optimal, masih terdapat beberapa
kendala antara lain dikarenakan :
1. Belum adanya sistem dan mekanisme koordinasi yang baik yang
dapat menjadi pedoman bagi aparatur pemerintahan;
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 61
2. Belum adanya sistem dan mekanisme pengelolaan administrasi
pemerintahan yang baik yang dapat menjadi pedoman bagi
aparatur pemerintahan;
3. Belum berubahnya kultur birokrasi;
4. Belum adanya mekanisme pengelolaan keuangan dan aset daerah;
5. Belum adanya unit/mekanisme untuk penanganan
pengaduan/keluhan masyarakat.
2. 6. Ketertiban dan Keamanan
Aspek ketertiban dan keamanan termasuk variabel yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan pembangunan, karena keberhasilan
pelaksanaan rencana pembangunan dapat dipengaruhi oleh aspek
ketertiban dan keamanan. Kondisi ketertiban dan keamanan di Kota
Padangsidimpuan dapat dilihat pada Tabel 2.57.
TABEL 2.57
DATA KRIMINALITAS DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2006 - 2007
NO JENIS KRIMINALITAS
JUMLAH KASUS
2006 2007
1 Narkotika 23 6
2 Penganiayaan Berat 1 -
3 Pembunuhan - -
4 Pengerusakan Kantor Pemerintah - -
5 Pengerusakan Tempat Ibadah - -
6 Penimbunan BBM 4 -
7 Penjarahan - -
8 Perjudian 5 -
9 Perkosaan 20 6
10 Ranmor 23 19
11 Uang Palsu - 1
12 Unjuk Rasa 27 4
13 Pemogokan Kerja - -
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 62
14 Kasus Pertikaian antar Warga - -
15 Kasus Pertikaian antar Agama - -
16 Kasus Pertikaian antar Etnis - -
17 Kasus Pertikaian antar Pelajar 2 -
18 Kasus Pertikaian antar Simpatisan Parpol - -
19 Kasus Pertikaian antar Wilayah Desa - -
20 Unjuk Rasa Bidang Politik 1 1
21 Unjuk Rasa Bidang Ekonomi - -
TOTAL 106 37
Sumber : Polresta Padangsidimpuan, 2008
Tingkat kriminalitas di Kota Padangsidimpuan pada Tahun 2006 terdapat
106 kasus dan pada tahun 2007 terdapat 37 kasus, artinya adanya
kecenderungan penurunan yang cukup signifikan. Sehingga di Kota
Padangsidimpuan tingkat ketertiban dan keamanan masyarakat cukup
kondusif.
2. 7. Permasalahan Dan Isu-Isu Strategis Daerah
Untuk dapat tercapainya visi pembangunan jangka panjang daerah, maka
penyelenggaraannya harus diselaraskan dengan semangat otonomi daerah yang
berlandaskan ekonomi kerakyatan dengan pola pendekatan wilayah yang
diorientasikan pada pengembangan keunggulan komparatif dan kompetitif. Hal ini
adalah syarat mutlak agar tujuan pembangunan jangka panjang daerah tahun
2005-2025 tercapai yaitu mewujudkan masyarakat daerah yang maju, mandiri,
berdaya saing dan adil yang sekaligus merupakan pra kondisi yang mutlak bagi
landasan utama tahap pembangunan berikutnya.
Berkembangnya aspirasi masyarakat daerah agar peran dan fungsi daerah
dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan dalam peran dan fungsi sebagai
kota pusat pemerintahan, pusat pendidikan, pusat perdagangan, pusat distribusi
barang dan jasa di wilayah pantai barat Provinsi Sumatera Utara.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 63
Situasi dan kondisi daerah serta aspirasi masyarakat yang demikian adalah
sebagai hasil pelaksanaan pembangunan saat ini yang telah menunjukkan
kemajuan diberbagai bidang kehidupan masyarakat yang meliputi bidang sosial
budaya dan kehidupan beragama, ekonomi, kesehatan, pendidikan, hukum dan
aparatur, politik, pembangunan wilayah dan tata ruang, sarana dan prasarana
maupun dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Namun
demikian berbagai kemajuan pembangunan daerah yang telah tercapai akan
tetapi masih banyak tantangan dan masalah yang belum sepenuhnya dapat
diselesaikan dalam berbagai permasalahan dan isu-isu strategis yang berkembang
ditengah-tengah masyarakat, yaitu :
2. 7. 1. Bidang Ekonomi
a. Rendahnya daya beli masyarakat, akibat :
 Rendahnya harga komoditi produk pertanian;
 Terbatasnya pemasaran produk pertanian masyarakat;
 Terbatasnya nilai tambah produk pertanian.
b. Sistem pertanian masyarakat yang masih bersifat konvensional
 Sistem pertanian masyarakat yang masih sangat sedikit
menggunakan tekonologi dan kurangnya inovasi.
c. Belum optimalnya pengembangan potensi disektor pertanian,
terutama tanaman pangan, dan perkebunan.
d. Belum optimalnya perngembangan Industri pengolohan produk
pertanian, terutama tanaman pangan.
e. Belum termanfaatkannya potensi lahan secara optimal.
f. Belum optimalnya perngembangan perdagangan dan jasa.
g. Belum optimalnya daya saing daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 64
2. 7. 2. Bidang Sosial Budaya
a. Pendidikan
 Terbatasnya guru dan ruang kelas dibandingkan jumlah peserta
didik;
 Kualitas guru yang masih terbatas;
 Semakin meningkatnya biaya pendidikan;
 Fasilitas dan sarana/prasarana pendidikan yang representatif
masih terbatas.
b. Kesehatan
 Terbatasnya jangkauan pelayanan kesehatan terutama pada
daerah-daerah yang jauh dari pusat kota ;
 Masih relatif terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan ;
 Masih kurangnya tenaga medis dan paramedis.
c. Tenaga Kerja
 Terbatasnya ketersediaan lapangan kerja;
 Masih rendahnya kemampuan keterampilan (skill) dari para
pencari kerja.
2. 7. 3. Bidang Sarana dan Prasarana
 Belum meratanya ketersediaan sarana dan prasarana kota;
 Belum terpadu dan terintegrasinya sistem transportasi yang
mendukung kelancaran mobilitas orang, barang dan jasa;
 Pusat – pusat kegiatan hanya terkonsentrasi di pusat kota, sehingga
tidak menyebabkan munculnya pusat – pusat pertumbuhan baru di
luar kota.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 65
 Persediaan lahan yang sangat terbatas jika dihubungkan dengan
peningkatan kebutuhan lahan untuk penyediaan sarana dan
prasarana, serta utilitas perkotaan dimasa yang akan datang.
2. 8. Indeks Pembangunan Manusia
2.8.1 Kondisi Indeks Pembangunan Manusia
Pada dekade 90-an berkembang paradigma pembangunan yang
berpusat pada manusia (human centered development).
Pembangunan manusia distandarkan pada prinsip-prinsip
productivity, equity, sustainability, dan empowerment (HDR, 1995:12).
Maknanya, masyarakat harus produktif dan partisipatif secara penuh dalam
menciptakan generasi dan kesempatan bekerja; masyarakat harus
mendapatkan akses dan kesempatan yang sama dalam berekonomi dan
berpolitik; kesempatan harus berlangsung secara berkelanjutan, bukan
hanya pada satu generasi saja; dan pembangunan diperuntukkan bagi
rakyat banyak bukan segelintir orang. Dengan demikian, masyarakat harus
ikut dalam memutuskan dan proses berlangsungnya pembangunan.
Pembangunan manusia menurut definisi UNDP adalah proses
memperluas pilihan-pilihan penduduk (enlarge people’s choices). Standar
hidup yang layak, kecukupan nutrisi, perlindungan kesehatan, pendidikan,
kelayakan pekerjaan dan perlindungan dari bencana bukan hanya tujuan
pembangunan, namun juga hak azasi manusia.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 66
Adapun perhitungan IPM, dihitung dengan formula sebagai berikut :
IPM = 1/3 [X(1) + X(2) + X(3)] .........................(1)
Dimana :
X(1) : Indeks harapan hidup
X(2) : Indeks pendidikan = 2/3(indeks melek huruf) + 1/3(indeks rata-rata
lama sekolah)
X(3) : Indeks standar hidup layak
Masing-masing indeks komponen IPM tersebut merupakan perbandingan
antara selisih suatu nilai indikator dan nilai minimumnya dengan selisih nilai
maksimum dan nilai minimum indikator yang bersangkutan. Rumusnya
dapat disajikan sebagai berikut :
Indeks X(i) = X(i) – X(i)min / [X(i)maks – X(i)min] ...................(2)
Dimana :
X(1) : Indikator ke –i (i = 1,2,3)
X(2) : Nilai maksimum sekolah X(i)
X(3) : Nilai minimum sekolah X(i)
Nilai maksimum dan nilai minimum indikator X(i) disajikan pada tabel 2.81:
Tabel 2.58
Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM
Indikator
Komponen IPM
(=X(i))
Nilai
Maksimum
Nilai
Minimum Catatan
Angka Harapan Hidup 85 25 Sesuai standar global (UNDP)
Angka Melek Huruf 100 0 Sesuai standar global (UNDP)
Rata-rata lama sekolah 15 0 Sesuai standar global (UNDP)
Konsumsi per kapita
yang disesuaikan
723.720a)
300.000b)
UNDP menggunakan PDB per
kapita riil yang disesuaikan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 67
Sumber dari BPS, perhitungan nilai IPM di Kota Padangsidimpuan
berdasarkan data Tahun 2006 adalah :
 Usia harapan hidup : 69,10 tahun
 Angka melek huruf : 99,57 %
 Rata-rata lama sekolah : 15 tahun
 Konsumsi riil perkapita yang disesuaikan : Rp. 378.527,-
Berdasarkan data tersebut maka dapat dihitung indeks masing-masing
komponen menggunakan persamaan (2) :
 Usia harapan hidup : 69,10
 Angka melek huruf : 99,57
 Rata-rata lama sekolah : 15
 Indeks Pendidikan : 73,88
 Indeks Konsumsi riil perkapita yang disesuaikan : 77,82
Akhirnya angka IPM dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (1) :
IPM = 73,60
Sebagai catatan, untuk memudahkan dalam membaca angka IPM disajikan
dalam ratusan (dikalikan 100) sehingga IPM Kota Padangsidimpuan Tahun
2006 adalah 73,60.
2.8.2 Pembangunan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.
Disamping berorientasi pada Indek Pembangunan Manusia, khusus
untuk daerah diperlukan pembangunan khusus keagamaan karena masih
diperlukannya peningkatan tentang kesadaran dalam melaksanakan ajaran
agama, kehidupan beragama yang belum menggambarkan penghayatan dan
penerapan nilai-nilai agama yang dianutnya.
Disamping itu pembangunan keagamaan juga belum dapat
memanfaatkan ajaran agama untuk meningkatkan etos kerja, penghargaan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 68
pada prestasi dan dorongan untuk mencapai kemajuan disegala bidang
sebagai aspisari yang mampu menggerakkan masyarakat untuk membangun.
Demikian juga belum terwujudnya pesan-pesan moral agama dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III- 69
BAB III
VISI, DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH
TAHUN 2005 -2025
3.1. Visi
Ada beberapa unsur yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun visi dan
misi daerah, yaitu mandat dan perubahan-perubahan yang terjadi (yang telah
maupun yang akan terjadi). Mandat berupa kebijakan dari organisasi yang lebih
tinggi (dalam hal pemerintahan yang lebih tinggi) dan dapat berupa aspirasi
masyarakat.
Dalam penyusunan visi dan misi Kota Padangsidimpuan, di samping hal-
hal umum sebagaimana tersebut di atas, ada beberapa mandat yang perlu
diperhatikan, karena akan memberi warna kuat terhadap visi dan misi serta
kebijakan berikutnya, yaitu:
a. Mandat filosofis , yaitu berupa semboyan: ‘SALUMPAT SAIDEGE’. Makna
kata ’SEAYUN SELANGKAH’ berarti ditafsirkan secara historis, dalam
melaksanakan kehidupan dan penghidupan didasarkan pada kebersamaan,
keserasian, dan keselarasan.
b. Mandat yang berupa fungsi pengembangan Kota Padangsidimpuan, yaitu
Kota Pusat Pemerintahan, Perdagangan, Jasa, Pendidikan, Industri, dan
Transit.
Berdasarkan kondisi umum Kota Padangsidimpuan berkaitan dengan
permasalahan, tantangan serta keterbatasan yang dihadapi maka ditetapkan Visi
Pembangunan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2005 – 2025 yaitu :
Padangsidimpuan yang sejahtera, agamais, berdaya saing, berbudaya
sebagai kota pusat pendidikan, perdagangan, barang dan jasa
terdepan di Pantai Barat Sumatera Utara.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III- 70
Beberapa pengertian pokok yang terkandung dalam visi pembangunan
adalah :
1. Padangsidimpuan yang sejahteraan adalah untuk mewujudkan
kesejahteraan lahir dan bathin bagi seluruh lapisan masyarakat yaitu
kesejahteraan dalam bidang ekonomi, kehidupan sehari-hari dan
ketenangan batin melalui tercapainya suasana kehidupan yang aman dan
sejahtera.
2. Padangsidimpuan yang agamais adalah pencapaian kesejahteraan
masyarakat dan berbagai proses pembangunan harus dilandasi oleh nilai-
nilai keagamaan dengan terwujudnya masyarakat yang mandiri, berdaya
saing dan mampu menghadapi berbagai masalah.
3. Padangsidimpuan yang berdaya saing adalah kota yang mampu bersaing
dalam bidang pendidikan, perdagangan, distribusi barang dan jasa maupun
dalam sektor-sektor pembangunan lainnya.
4. Padangsidimpuan yang berbudaya adalah terwujudnya masyarakat yang
dilandasi oleh nilai-nilai budaya adat dalihan natolu dalam kehidupan
sehari-hari, untuk terciptanya budaya yang mampu mendukung pencapaian
pembangunan disegala sektor.
5. Kota terdepan mengandung pengertian sebagai suatu kondisi dimasa yang
akan datang, Kota Padangsidimpuan memiliki keunggulan dibanding
dengan daerah – daerah lainnya di Pantai Barat Sumatera Utara.
Keunggulan tersebut meliputi : pendidikan, perdagangan, jasa, dan
pariwisata sebagai penggerak utama (prime mover) untuk tercapainya
kesejahteraan masyarakat Kota Padangsidimpuan. Pencapaian hal tersebut
diukur dengan indeks pembangunan manusia pada tahun 2025 sebesar
78,93.
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD
RPJPD

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
Muh Saleh
 
Rencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPM
Rencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPMRencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPM
Rencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPM
Syahroni Ateng Syafrudin
 

La actualidad más candente (20)

Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
Standar Biaya Masukan (SBU) tahun 2016
 
Rencana kerja skpd
Rencana kerja skpdRencana kerja skpd
Rencana kerja skpd
 
Manajemen Keuangan Negara
Manajemen Keuangan NegaraManajemen Keuangan Negara
Manajemen Keuangan Negara
 
Rencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPM
Rencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPMRencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPM
Rencana Aksi penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal SPM
 
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
 
Panduan Pelaksanaan Penyiapan Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja.pptx
Panduan Pelaksanaan Penyiapan Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja.pptxPanduan Pelaksanaan Penyiapan Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja.pptx
Panduan Pelaksanaan Penyiapan Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja.pptx
 
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
 
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah b...
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah b...Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah b...
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah b...
 
Peraturan Zonasi
Peraturan ZonasiPeraturan Zonasi
Peraturan Zonasi
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
 
Perencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBDPerencanaan Penganggaran APBD
Perencanaan Penganggaran APBD
 
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
 
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi  MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH ,PERANAN PEMBAGUNAN DIPU .LUAchmad avandi
 
Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD                                                       Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD
 
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbah
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbahKriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbah
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbah
 
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
Sekelumit tentang Renstra OPD menurut Permendagri 86/2017
 
Integrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan Daerah
Integrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan DaerahIntegrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan Daerah
Integrasi dan Penyusunan RPJMD dan RENSTRA Pembangunan Daerah
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
 
Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa
 
Forum PKP.pptx
Forum PKP.pptxForum PKP.pptx
Forum PKP.pptx
 

Destacado (8)

Rencana Tata Ruang Wilayah
Rencana Tata Ruang WilayahRencana Tata Ruang Wilayah
Rencana Tata Ruang Wilayah
 
Iku kota padangsidimpuan 2013 2017
Iku kota padangsidimpuan 2013   2017Iku kota padangsidimpuan 2013   2017
Iku kota padangsidimpuan 2013 2017
 
Rekapitulasi musrenbang kecamatan tahun 2016
Rekapitulasi musrenbang kecamatan tahun 2016Rekapitulasi musrenbang kecamatan tahun 2016
Rekapitulasi musrenbang kecamatan tahun 2016
 
Data kota padangsidimpuan
Data kota padangsidimpuanData kota padangsidimpuan
Data kota padangsidimpuan
 
Buletin pasar
Buletin pasarBuletin pasar
Buletin pasar
 
Indikator kesejahteraan rakyat kota padangsidimpuan 2011 2014
Indikator kesejahteraan rakyat kota padangsidimpuan 2011 2014Indikator kesejahteraan rakyat kota padangsidimpuan 2011 2014
Indikator kesejahteraan rakyat kota padangsidimpuan 2011 2014
 
Padangsidimpuan Dalam Angka 2011
Padangsidimpuan Dalam Angka 2011Padangsidimpuan Dalam Angka 2011
Padangsidimpuan Dalam Angka 2011
 
Profile kota padangsidimpuan 2015
Profile kota padangsidimpuan 2015Profile kota padangsidimpuan 2015
Profile kota padangsidimpuan 2015
 

Similar a RPJPD

A. buku saku rpjp final
A. buku saku rpjp finalA. buku saku rpjp final
A. buku saku rpjp final
PEMPROP JABAR
 

Similar a RPJPD (20)

RPJMD Kabupaten Banyumas 2013 2018
RPJMD Kabupaten Banyumas 2013 2018RPJMD Kabupaten Banyumas 2013 2018
RPJMD Kabupaten Banyumas 2013 2018
 
2. renstra bpkad 2017 2021
2. renstra bpkad 2017 20212. renstra bpkad 2017 2021
2. renstra bpkad 2017 2021
 
Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN
 
A. buku saku rpjp final
A. buku saku rpjp finalA. buku saku rpjp final
A. buku saku rpjp final
 
Iku diskominfo jogja
Iku  diskominfo jogjaIku  diskominfo jogja
Iku diskominfo jogja
 
Bab 1 perda rpjmd final
Bab 1 perda rpjmd finalBab 1 perda rpjmd final
Bab 1 perda rpjmd final
 
RPJPD KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2005-2025
RPJPD  KOTA PROBOLINGGO  TAHUN 2005-2025 RPJPD  KOTA PROBOLINGGO  TAHUN 2005-2025
RPJPD KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2005-2025
 
Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Tahun 2019
Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Tahun 2019Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Tahun 2019
Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Tahun 2019
 
Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019
Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019
Rencana Kerja Perubahan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019
 
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah melalui Sinkronisasi Dokumen Perencana...
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah melalui Sinkronisasi Dokumen Perencana...Strategi Percepatan Pembangunan Daerah melalui Sinkronisasi Dokumen Perencana...
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah melalui Sinkronisasi Dokumen Perencana...
 
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan NasionalMeknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
Meknisme Penyusunan dan Sinkronisasi RPJMD dengan Kebijakan Nasional
 
Bab i pendahuluan
Bab i  pendahuluanBab i  pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Renstra rsdm 2013_2018
Renstra rsdm 2013_2018Renstra rsdm 2013_2018
Renstra rsdm 2013_2018
 
renja dishub kutai kartanegara tahun 2020
renja dishub kutai kartanegara tahun 2020renja dishub kutai kartanegara tahun 2020
renja dishub kutai kartanegara tahun 2020
 
ISI renja 2019
ISI renja 2019ISI renja 2019
ISI renja 2019
 
Renstra BPBD
Renstra BPBDRenstra BPBD
Renstra BPBD
 
RKPD Kota Pontianak Tahun 2014
RKPD Kota Pontianak Tahun 2014RKPD Kota Pontianak Tahun 2014
RKPD Kota Pontianak Tahun 2014
 
Juknis kec 2016
Juknis kec 2016Juknis kec 2016
Juknis kec 2016
 
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
 
2. RENJA K-J 2024 T.A 2023.pdf
2. RENJA K-J 2024 T.A 2023.pdf2. RENJA K-J 2024 T.A 2023.pdf
2. RENJA K-J 2024 T.A 2023.pdf
 

Más de manafhsb (9)

Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII
 
Lakip pemko psp 2014
Lakip pemko psp 2014Lakip pemko psp 2014
Lakip pemko psp 2014
 
RKPD Tahun 2015
RKPD Tahun 2015RKPD Tahun 2015
RKPD Tahun 2015
 
RPM YUM RPMForge EPEL
RPM YUM RPMForge EPELRPM YUM RPMForge EPEL
RPM YUM RPMForge EPEL
 
Install dan konfigurasi snort di linux debian/Ubuntu
Install dan konfigurasi snort di linux debian/UbuntuInstall dan konfigurasi snort di linux debian/Ubuntu
Install dan konfigurasi snort di linux debian/Ubuntu
 
Installasi freebsd 10
Installasi freebsd 10Installasi freebsd 10
Installasi freebsd 10
 
Cara install apache, mysql, php, dan phpmyadmin pada freebsd 10
Cara install apache, mysql, php, dan phpmyadmin pada freebsd 10Cara install apache, mysql, php, dan phpmyadmin pada freebsd 10
Cara install apache, mysql, php, dan phpmyadmin pada freebsd 10
 
Tutorial konfigurasi dasar ipfire
Tutorial konfigurasi dasar ipfireTutorial konfigurasi dasar ipfire
Tutorial konfigurasi dasar ipfire
 
RPJMD
RPJMDRPJMD
RPJMD
 

RPJPD

  • 1. PERATURAN DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2005 2025 PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2008
  • 2. PERATURAN DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2005 2025 PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2008
  • 3. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG Dalam 20 tahun mendatang, Pemerintah Daerah akan menghadapi persaingan dan ketidakpastian global yang makin meningkat, serta peningkatan jumlah dan dinamika masyarakat yang makin beraneka ragam. Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Daerah, perlu diteruskan hasil-hasil pembangunan yang sudah dicapai, permasalahan yang sedang dihadapi dan tantangannya ke depan ke dalam suatu konsep pembangunan jangka panjang, yang mencakup berbagai aspek penting kehidupan berbangsa dan bernegara, yang akan menuntun proses menuju tatanan kehidupan masyarakat dan taraf pembangunan yang hendak dicapai. Lahirnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) merupakan instrumen yang diharapkan akan mampu mensinergikan seluruh pembangunan nasional yang dilakukan oleh seluruh tingkatan pemerintahan. Penyatuan seluruh upaya pembangunan dari pusat hingga daerah itu diharapkan akan dapat mendorong kegiatan pembangunan oleh dunia usaha dan masyarakat. Pemerintah daerah diwajibkan untuk menyatukan seluruh rencana pembangunannya dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional seperti yang ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Salah satu tujuan pembentukan SPPN untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antardaerah, antarfungsi pemerintah, serta antara pusat dan daerah. Berbeda dengan sistem perencanaan pembangunan di masa Orde Baru yang menekankan pada pendapat pemerintah, SPPN disusun dengan penekanan pada pendapat publik. Dalam SPPN terbaru ditetapkan bahwa seluruh perencanaan pembangunan di
  • 4. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 2 daerah harus mengacu pada rencana pembangunan nasional. Dengan demikian, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah wajib mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), begitu pula dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah harus mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Sesuai dengan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Selanjutnya ditegaskan pada Pasal 13 Undang-Undang No 25 Tahun 2004 bahwa RPJPD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Karena itu Kota Padangsidimpuan yang dibentuk berdasarkan Undang - Undang Nomor 4 Tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001, mengemban tugas untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga tercapai suatu pelayanan prima dalam rangka implementasi otonomi daerah yang nyata, luas, dinamis dan bertanggung jawab. Tujuan pembentukan Kota Padangsidimpuan antara lain : (a) meningkatkan efektifitas pendayagunaan sumberdaya, (b) memperpendek rentang kendali pemerintahan, dan (c) mempercepat penyebaran dan pemerataan hasil-hasil pembangunan sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan peningkatan kesejahteraannya. Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan di Kota Padangsidimpuan harus diselaraskan dengan semangat desentralisasi dan ekonomi kerakyatan berpola pendekatan wilayah serta berorientasi pada pengembangan keunggulan komparatif dan kompetitif. Potensi sumber daya yang cukup besar harus dapat dikelola dengan baik, terintegrasi sehingga akan memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan rakyatnya. Karena itu penyelenggaraan pembangunan daerah mutlak berpedoman pada perencanaan yang disusun secara baik, terpadu, sinergi, berkelanjutan, aspiratif dan tanggap terhadap perubahan.
  • 5. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 3 Mengacu pada ketentuan tersebut di atas, maka Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan 2005-2025 memiliki nilai strategis karena memuat arahan pembangunan daerah yang akan mengikat stakeholders di Kota Padangsidimpuan. Rancangan yang akan disusun tersebut selanjutnya menjadi pokok bahasan pada peyusunan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. 1. 2. KEDUDUKAN DAN FUNGSI Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2005-2025 memiliki kedudukan sebagai dokumen yang memuat dasar perencanaan, penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah Kota Padangsidimpuan 2005-2025 yang merupakan penjabaran dari aspirasi kebutuhan masyarakat, tuntutan pembangunan Kota Padangsidimpuan dan pelayanan kepada masyarakat. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2005 - 2025 ini berfungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat untuk kemajuan, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dalam Kota Padangsidimpuan berdasarkan potensi dan sumberdaya yang dimiliki. 1. 3. DASAR HUKUM PENYUSUNAN Dasar hukum penyusunan RPJPD Kota Padangsidimpuan Tahun 2005- 2025 ini adalah : 1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Padangsidimpuan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4111);
  • 6. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 4 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421 ); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan lembaran Negara Nomor 4438); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4405); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban dan Penyelenggaraan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaga Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 1. 4. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RPJPD Maksud penyusunan RPJP Kota Padangsidimpuan adalah menyusun rencana pembangunan yang akan dilaksanakan dan dijadikan acuan oleh
  • 7. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 5 stakeholders (Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat) Kota Padangsidimpuan yang memuat Visi, Misi, dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Kota Padangsidimpuan untuk jangka waktu 20 tahun (2005-2025). Adapun tujuan penyusunan RPJPD Kota Padangsidimpuan Tahun 2005 - 2025 ini adalah sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan gambaran kondisi umum Kota Padangsidimpuan (permasalahan, hambatan dan tantangan) saat ini; 2. Mengidentifikasi potensi pembangunan dan faktor strategis yang dimiliki Kota Padangsidimpuan dalam mengatasi hambatan dan tantangan yang dihadapi; 3. Menetapkan Visi dan Misi Daerah Kota Padangsidimpuan yang akan diwujudkan dalam 20 tahun mendatang (2025); 4. Merumuskan arah kebijakan pembangunan jangka panjang Kota Padangsidimpuan dalam menghadapi tantangan ke depan (2005 - 2025); 5. Sebagai dasar dalam penyusunan RPJM Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 - 2013, dan seterusnya setiap periode 5 tahun. 1. 5. SISTEMATIKA Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Padangsidimpuan disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan, Bab ini memuat uraian mengenai latar belakang, pengertian, kedudukan dan fungsi, maksud dan tujuan penyusunan dan penetapan RPJPD dan dasar hukum yang melandasinya.
  • 8. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 6 Bab II : Gambaran Umum Daerah Bab ini memuat uraian mengenai kondisi umum Kota Padangsidimpuan yang meliputi letak geografis, luas wilayah dan administrasi pemerintahan, keadaan iklim, keadaan tanah, kondisi sosial ekonomi, sarana dan prasarana, pertumbuhan ekonomi dan PDRB, potensi wilayah, kondisi sumber daya manusia, permasalahan dan isu –isu strategis daerah, dan indeks pembangunan manusia (IPM). Bab III : Visi dan Misi Pembangunan Daeah Tahun 2005 - 2025 Bab ini memuat harapan – harapan masyarakat Kota Padangsidimpuan di masa depan (mandat), perumusan visi dan misi, arah kebijakan pembangunan daerah, indikator dan proyeksi pencapaian target. BAB IV : Arah, Tahapan, dan Prioritas Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005 - 2025 Bab ini memuat kewajiban pihak eksekutif untuk menjabarkan RPJPD menjadi rencana-rencana yang lebih rinci dan operasional. Bab V : Penutup Bab ini memuat uraian mengenai harapan, penegasan kembali pentingnya RPJPD dan membangun komitmen bersama untuk melaksanakannya dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab dalam rangka mewujudkan Visi Kota Padangsidimpuan Tahun 2025.
  • 9. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 8 BAB II GAMBARAN UMUM KOTA PADANGSIDIMPUAN 2.1 Kondisi Geografis 2.1.1 Luas dan Letak Geografis Kota Padangsidimpuan merupakan salah satu Kabupaten / Kota dari 28 Kabupaten / Kota di Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis Kota Padangsidimpuan berada pada koordinat 010 28’ ,19’’ – 010 18’ 07’’ Lintang Utara dan 990 18’ 53’’ - 990 20’ 35’’ Bujur Timur. Kota Padangsidimpuan memiliki luas area 14.685,680 Ha, ketinggian berkisar ± 522,8 m di atas permukaan laut, dengan batas – batas wilayahnya sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan. - Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Angkola Timur KabupatenTapanuli Selatan. - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan. - Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Angkola Selatan KabupatenTapanuli Selatan. Wilayah administratif Kota Padangsidimpuan terdiri dari 6 Kecamatan, 42 Desa dan 37 Kelurahan. Posisi Kota Padangsidimpuan memiliki akses darat yang memadai dan cukup strategis, karena berada pada jalur utama bagian Barat menuju Ibukota Provinsi Sumatera Utara, terdapat dua jalur :
  • 10. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 9 a. Timur/Selatan : menuju Ibukota Mandailing Natal, Panyabungan dan ke Propinsi Sumatera Barat berlanjut ke Ibukota Negara, Jakarta. b. Timur/Utara : menuju Langga Payung Kabupaten Labuhan Batu yang terhubung dengan Trans Sumatera Highway jalur Timur/Utara yang dapat menghubungkan semua Ibukota Provinsi di pulau Sumatera dan ke pulau Jawa. Posisi Kota Padangsidimpuan yang berada pada lintas tengah Sumatera antara 9 (sembilan) Kabupaten dan Kota yaitu Kabupaten Pasaman Timur, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Padanglawas, Kabupaten Padanglawas Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga. Peta administrasi Kota Padangsidimpuan seperti terlihat pada Gambar 2.1.
  • 11. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 10 KOTAPADANGSIDIMPUAN Simirik Goti Simatohir Mompang Silandit LubukManik RimbaSoping PudunJae Sihitang HutaPadang Panyanggar LosungBatu BatuNaduaJae HutaImbaru Siloting Hanopan LabuhanLabo Losung BtAyuniJulu Simasom Baruas PALIVPijarKoling JoringLombang LembahLubukRaya WEKVI UjungGurap JoringNatobang BargotTopong BatuNaduaJulu Singali PerkebunanPijarKoling LabuhanRasoki AekTuhul Purwodadi AekTampang PijarKoling Sidangkal WEKI BatuLayan ManunggangJulu SabunganSipabangun TinjomanLama AekNajaji SitamiangBaru PalIVMaria Manegen SabunganJae WEKV PudunJulu Sigulang UjungPadang BonanDolok ManunggangJae Salambue PurbaTua TarutungBaru BatangBahal Sadabuan PadangMatinggi Bincar TanoBato KayuOmbunSitamiang GunungHasahatan PartihamanSaroha PintuLangitJae HutaLombang Tobat HutaKoje WEKII HutaLimbong PadangMatinggiLestari Kantin WEKIV Bt.AyuniJae WEKIII Timbangan AekBayur 1°20'00" 1°20'00" 1°22'30" 1°22'30" 1°25'00" 1°25'00" 1°27'30" 1°27'30" 99°12'30" 99°12'30" 99°15'00" 99°15'00" 99°17'30" 99°17'30" 99°20'00" 99°20'00" 99°22'30" 99°22'30" KEC.PADANGSIDIMPUANBARAT KAB.TAPANULISELATAN KEC.PADANGSIDIMPUANTIMUR KAB.TAPANULISELATAN KEC.SIAIS KAB.TAPANULISELATAN KEC.ANGKOLA KAB.TAPANULISELATAN ASAHAN MANDAILINGNATAL SAMOSIR SAM UDERA HINDIA NIAS GUNUNGSITOLI SIBOLGA DAIRI SIDIKALANG BARUS BALIGE DanauToba TAP.UTARA TOBA P. Sam osir TARUTUNG PANYABUNGAN PROP.SUMATERABARAT KeBukitTinggi Ke R iau PADANGSIDEMPUAN TAP.SELATAN RANTAUPRAPAT LABUHANBATU PROP.RIAU LANGKAT KARO PROP.NAD KeLangsa SIMALUNGUN DELISERDANG MEDAN BINJAI KABANJAHE T.TINGGI P.SIANTAR SELAT M ALA KA T.BALAI KISARAN KantorCamat BalaiKota Jalan BatasDesa BatasKecamatan Keterangan: BatasDesa BatasKabupaten/Kota KOTAPADANGSIDIMPUAN Gambar:2.1 BATASADMINISTRASI RENCANATATARUANGWILAYAH(RTRW) KOTAPADANGSIDIMPUAN PROPINSISUMATERAUTARA U 4,5KM SUMBERTEMATIK 2,51,500.5 SKALA: SUMBERPETADASAR BAPPEDA KOTAPADANGSIDIMPUAN PROPINSISUMATERAUTARA BADANPERENCANAANPEMBANGUNANDAERAH PEMERINTAHKOTAPADANGSIDIMPUAN PADANGSIDIMPUAN ANGKOLAJULU HUTAIMBARU PADANGSIDIMPUAN UTARA PADANGSIDIMPUAN SELATAN PADANGSIDIMPUAN TENGGARA BATUNADUA
  • 12. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 11 Penduduk Kota Padangsidimpuan Tahun 2007 berjumlah 185.132 jiwa, terdiri dari 91.418 jiwa laki-laki dan perempuan berjumlah 93.714 jiwa atau dengan sex ratio sebesar 97,55 yang berarti setiap 100 jiwa perempuan terdapat 98 jiwa laki-laki. Kota Padangsidimpuan yang mempunyai luas wilayah 146,9 Km2 , kepadatan penduduknya mencapai 1.261 jiwa per Km². Kecamatan yang mempunyai kepadatan terkecil yaitu Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu dengan hanya mencapai 260 jiwa per km2 . Kecamatan yang tingkat kepadatan penduduknya tertinggi adalah Kecamatan Padangsidimpuan Utara mencapai 4.078 jiwa per km2 . Kepadatan penduduk per kecamatan dapat terlihat pada tabel berikut. TABEL 2.1 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, RASIO JENIS KELAMIN DAN KEPADATAN PENDUDUK PER KECAMATAN TAHUN 2007 NO KECAMATAN LAKI – LAKI PEREMP UAN RASIO JENIS KELAMIN LUAS WILAYAH PERSENTASE DARI TOTAL LUAS WILAYAH JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN PENDUDUK ( Jiwa ) ( Jiwa ) ( Jiwa ) (Km2 ) (%) (Jiwa) (Jiwa/Km2 ) 1 Padangsidimpuan Tenggara 13.511 14.736 91,69 27,69 18,85 28.242 1.002 2 Padangsidimpuan Selatan 29.708 29.952 99,19 15,81 10,77 59.663 3.773 3 Padangsidimpuan Batunadua 8.376 8.292 101,01 38,74 26,38 16.670 430 4 Padangsidimpuan Utara 28.427 29.020 97,96 14,09 9,59 57.448 4.078 5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 7.796 7.975 97,96 22,34 15,21 15.771 706 6 Padangsidimpuan Angkola Julu 3.739 3.739 96,28 28,19 19,20 7.338 260 Jumlah 91.418 93.714 97,55 146,86 100 185.132 x : 1.261 Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan 2008 2.1.2 Kondisi Geologi Berdasarkan kondisi fisiknya, Kota Padangsidimpuan merupakan tanah berbukit. Ketinggian wilayah cukup beragam yang berkisar antara 260 m sampai dengan 1.100 m dpl dengan kemiringan antara 0 sampai dengan 40 derajat. Kondisi geologi Kota Padangsidimpuan terdiri dari beberapa jenis batuan yang sebagian besar terdiri dari batuan sedimen
  • 13. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 12 dengan lapisan horizontal, yang luasnya 3.671,17 Ha dan tersebar merata di beberapa kecamatan di wilayah Kota Padangsidimpuan. Jenis batuan yang ada di Kota Padangsidimpuan terdiri atas antara lain : 1. Batuan endapan baru dan endapan jaman quarter seluas 917,79 Ha yang penyebarannya hampir di semua kecamatan di Kota Padangsidimpuan, kecuali di Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan Kecamatan Padangsidimpuan Selatan. 2. Batuan resen seluas 1.835,59 Ha hanya terdapat di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua. 3. Batuan vulkanik tersier dan quarter serta batuan beku dalam seluas 458,90 Ha terdapat di Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru. 4. Batuan sedimen terlipat seluas 458,90 Ha terdapat di Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu. Di Kota Padangsidimpuan terdapat 5 jenis tanah yang struktur kimianya berbeda-beda. Jenis tanah aluvium/organosol dan gley humus terdapat pada bagian wilayah perencanaan yang relatif rendah (datar) merupakan jenis tanah yang dominan, yaitu seluas 8.927 Ha. Jenis tanah di Kota Padangsidimpuan adalah sebagai berikut : 1. Podsolik Merah Kuning Jenis tanah ini terbentuk pada tipe iklim basah dengan curah hujan 2.500-3.500 mm/thn, terletak pada topografi bergelombang sampai berbukit-bukit pada elevasi 10-100 m dpl, solumnya agak tebal (1-2 m) dengan warna merah hingga kuning. Jenis tanah terdapat hampir di semua kecamatan.
  • 14. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 13 2. Mediteran Tanah ini terbentuk pada iklim dengan curah hujan 800-2.500 mm/thn. Tersebar pada elevasi 0-400 m dpl. Solumnya agak tebal (1-2 m), erosi sedang hingga besar. Jenis tanah ini cocok untuk persawahan, rerumputan, tegalan, kebun buah-buahan. 3. Organosol/Alluvial Terbentuknya tanah ini tidak dipengaruhi iklim. Terletak pada topografi datar sampai sedikit bergelombang di dataran rendah. Warna tanah kelabu tua atau hitam dan cocok untuk persawahan, ladang, tambak, palawija dan kebun kelapa. Jenis tanah ini tersebar di semua kecamatan dalam Kota Padangsidimpuan. 4. Latosol Tanah ini terletak pada iklim basah dengan curah hujan 2.000-7.000 mm/thn, dengan bulan kering kurang dari 3 bulan. Terletak pada topografi bergelombang. Solumnya dalam (1,5 - 10 m) dengan warna merah coklat hingga kuning. Jenis tanah ini cocok untuk persawahan, tanaman palawija, sayur-mayur dan buah-buahan, kebun karet, lada dan tegalan. Tersebar di Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua. 5. Podsolik Coklat Kelabu Tanah ini berkembang pada iklim dengan curah hujan di atas 1.500 mm/thn. Tanpa bulan kering tersebar pada topografi datar, bergelombang, landai dan berbukit pada elevasi 10 - 2.000 m dpl, berwarna kelabu, kehitaman, coklat tua hingga kekuningan. Jenis tanah ini tersebar di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.
  • 15. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 14 2.1.3 Topografi Kondisi fisik topografi Kota Padangsidimpuan sangat beragam mulai dari datar bergelombang hingga curam. Secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Wilayah yang relatif dasar hingga landai dengan kemiringan lereng berkisar 0-8 % terdapat seluas ± 4.666,70 Ha atau 34,72 % dari luas total wilayah Kota. Wilayah ini pada umumnya terdapat pada bagian tengah Kota, seperti Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan Padangsidimpuan Selatan serta pada areal persawahan yang terdapat di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara. 2. Wilayah bergelombang dengan kemiringan lereng berkisar antara 8 – 15 % terdapat 2.457,56 Ha atau 18,29 % dari luas total Wilayah Kota, yang terdapat di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara. 3. Wilayah yang curam dengan kemiringan lereng berkisar antara 15 – 25 % terdapat 2 .925 Ha atau 21.76 % dari luas total wilayah Kota, yang terdapat pada bagian Utara Kota, seperti Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru dan Padangsidimpuan Angkola Julu. 4. Wilayah yang sangat curam dengan kemiringan 25 – 40 % terdapat seluas 2.175 Ha atau 16,18 % dari luas total Kota. Daerah ini umumnya terdapat pada bagian Timur dan Selatan Kota, seperti Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua dan Padangsidimpuan Tenggara. 5. Wilayah yang terjal dengan kemiringan di atas 40 % terdapat seluas 1.215,66 Ha atau 9,05 % dari luas total wilayah Kota. Daerah ini merupakan gunung – gunung yang terdapat pada pinggiran dan tengah Kota.
  • 16. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 15 Kota Padangsidimpuan memiliki karakteristik lahan yang sebahagian besar didominasi oleh sawah dengan luas mencapai 26,16 (%), selebihnya adalah kawasan perkebunan besar dan kecil seluas 35,17 (%), tegalan dan ladang seluas 13,39 (%), bangunan/pekarangan seluas 4,60 (%) tambak seluas 2,21 (%), lahan tidak diusahakan seluas 0 (%) sebagaimana Tabel berikut ini. TABEL 2.2 LUAS PENGGUNAAN LAHAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 (%) LAHAN LUAS (HA) PERSENTASE (%) Sawah 3.841,00 26,16 Tegalan/Kebun 1.966,50 13,39 Bangunan/Pekarangan 676,00 4,60 Ladang/Huma - - Tidak Diusahakan 350,00 2,20 Hutan 1.235,82 8,20 Perkebunan Besar 2.081,00 14,17 Perkebunan Rakyat 3.118,00 21,00 Kolam/Tambak 325,00 2,21 Lain – Lain 1.093,66 8,3 Total 14.685.68 100 Sumber : Dinas Pertanian Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 2.1.4 Klimatologi Menurut klasifikasi iklim Schmidt Fergusson (1952) Kota Padangsidimpuan mempunyai type iklim A dan B seperti daerah tropis lainnya, iklim ini sangat dipengaruhi oleh angin yang senantiasa bertukar setiap tahunnya, sehingga terdapat dua musim yang berbeda yaitu musim hujan dan musin kemarau. Seperti umumnya daerah-daerah lain yang berada di kawasan Sumatera Utara, Kota Padangsidimpuan termasuk daerah yang beriklim tropis. Sehingga daerah ini memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Suhu udara rata-rata 23,450 C dengan jumlah curah hujan pertahun 2.125 mm dan 129 hari hujan dalam setahun.
  • 17. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 16 2.1.5 Hidrologi Di Kota Padangsidimpuan banyak terdapat sungai besar dan kecil. Di antaranya terdapat sungai Aek Sibontar, Aek Batang Ayumi, Aek Rokare, Aek Batang Kumal, Aek Sipogas, Aek Sagumpal Bonang, Aek Batang Bahal, dan Aek Batang Angkola. Selain itu juga banyak terdapat anak-anak sungai yang mengalir ke sungai-sungai tersebut di atas. Masyarakat di Kota Padangsidimpuan masih banyak yang menggunakan sungai-sungai tersebut sebagai pemenuhan kebutuhan air bersih sehari-hari, selain itu digunakan juga untuk pengairan sawah dan perikanan. 2.2 Perekonomian Daerah Perekonomian merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan di suatu daerah. Pertumbuhan perekonomian yang positif menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terkait dengan Program Pembangunan Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam menanggulangi masalah kemiskinan, maka Pemerintah Kota Padangsidimpuan juga mengikuti program dimaksud dalam rencana strategisnya. Adapun permasalahan penyebab kemiskinan di Kota Padangsidimpuan dapat dianalisa dari 2 aspek, aspek internal dan aspek eksternal, yaitu: 1. Masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia 2. Masih rendahnya kepemilikan sumberdaya produksi 3. Sikap mental model masyarakat masih rendah 4. Peranan pemerintah yang belum optimal bidang pelayanan publik 5. Keterbatasan lapangan kerja 6. Masih terbatasnya sarana prasarana infrastruktur
  • 18. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 17 Gambaran Tingkat Kemiskinan di Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada Tabel 2.3. TABEL 2.3 PENDUDUK MISKIN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2003-2007 (%) DAERAH T A H U N 2003 2004 2005 2006 2007 Padangsidimpuan 14,02 13,95 13,65 12,22 9,91 Sumatera Utara 15,89 14,93 14,28 15,66 12,70 Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008 2.2.1 Potensi Sektoral Daerah 2.2.1.1 Perindustrian Pada Tahun 2007 jumlah Industri Kecil dan Menengah di Kota Padangsidimpuan tercatat 391 unit usaha, yang menyerap tenaga kerja sebesar 1.646 orang. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. TABEL 2.4 JUMLAH INDUSTRI KECIL, MENENGAH DAN PEKERJA MENURUT GOLONGAN INDUSTRI TAHUN 2007 NO KLUI GOLONGAN INDUSTRI USAHA PEKERJA 1. 15410 Industri Makanan, Minuman Ringan dan Tembakau 102 920 2. 18101 Industri Tekstil, Pakaian Jadi dan Kulit 18 18 3. 36101 Industri Kayu, Perabot Rumahtangga, Moulding dan Komponen Bahan Bangunan 30 72 4. 22210 Industri Kertas, Percetakan dan Penerbit,dan Rekaman Mikro Film 9 24 5. 25122 Industri Kimia, Batubara, Karet, Plastik, Remilling Karet dan Vulkanisir Ban 2 177 6. 26322 Industri Barang Galian Bukan Logam Kecuali Minyak Bumi, Batubara, Batu Bata dari Tanah Liat dan Barang dari Semen/Kapur 42 192 7. 36912 Industri Barang dari Logam, Mesin dan Peralatannya, Tk.Mas dan Alat-alat Pertanian Lainnya ) 31 62 8. 15492 Industri Pengolahan Lainnya (Gula Aren, Es, Bumbu Masak dan Penyedap Makanan) 71 71 9. 34200 Industri Karoseri Kendaraan Bermotor Roda 4 dan Jasa Penunjang Industri Motor Penggerak Mula (Service) 24 48 10. 20291 Anyam-Anyaman dari Rotan dan Bambu 62 62 Jumlah 391 1.646 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
  • 19. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 18 TABEL 2.5 JUMLAH INDUSTRI KECIL, MENENGAH DAN PEKERJA MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007 NO. KECAMATAN USAHA PEKERJA 1. Padangsidimpuan Tenggara 137 282 2. Padangsidimpuan Selatan 127 618 3. Padangsidimpuan Batunadua 10 40 4. Padangsidimpuan Utara 70 592 5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 15 82 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 32 32 Jumlah 391 1.646 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 TABEL 2.6 BANYAK USAHA DAN PEKERJA MENURUT SEKTOR TAHUN 2007 NO. LAPANGAN USAHA USAHA PEKERJA 1. Pertambangan dan Penggalian 42 192 2. Industri Pengolahan 102 1.465 3. Listrik, Gas, dan Air 3 1.575 4. Konstruksi - - 5. Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.128 2.537 6. Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi 50 231 7. Lembaga Keuangan - - 8. Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa-jasa - - Jumlah 1.325 4.800 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 TABEL 2.7 BANYAK USAHA DAN PEKERJA MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007 NO. KECAMATAN USAHA PEKERJA 1. Padangsidimpuan Tenggara 161 307 2. Padangsidimpuan Selatan 402 1.491 3. Padangsidimpuan Batunadua 81 176 4. Padangsidimpuan Utara 818 1.969 5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 65 178 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 81 264 Jumlah 1.608 4.385 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
  • 20. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 19 2.2.1.2 Perdagangan Di sektor perdagangan, ketersediaan barang konsumsi secara umum dapat dikatakan mencukupi. Namun daya beli masyarakat yang rendah menyebabkan permintaan terhadap konsumsi barang dan jasa menjadi menurun. Selama ini suplai kebutuhan konsumsi pokok masyarakat (tidak termasuk beras dan daging) sebahagian besar masih dipasok dari Medan (Sumatera Utara). TABEL 2.8 PERKEMBANGAN RATA – RATA HARGA ECERAN TAHUN 2005 - 2007 No. Komoditi Satuan 2005 (RP.) 2006 (RP.) 2007 (RP.) Keterangan ( Kualitas ) 1 Beras Kg 3.580 4.349 6.583 Jongkong IR 2 Ikan Asin Kg 47.326 50.883 66.792 Teri No. 1 3 Minyak Goreng Kg 7.035 6.810 7.688 Sawit Putih 4 Gula Pasir Kg 6.534 7.082 6.967 SHS 5 Garam Kg 1.200 1.717 2.792 Hancur 6 Minyak Tanah Liter 1.765 3.057 2.854 Eceran 7 Sabun Cuci Batang 785 899 1.000 Telepon 8 Tekstil Meter 20.396 25.375 29.500 Japan Drill 9 Batik Helai 22.514 25.750 30.000 Mandala 10 Tepung Terigu Kg 5.550 6.061 6.250 Segitiga Biru 11 Semen Zak 36.685 40.955 41.000 Padang 12 Emas Gram 137.811 177.703 188.000 24 Karat Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
  • 21. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 20 Kota Padangsidimpuan memiliki 6 Pasar milik Pemerintah Daerah, 6 Pasar Desa, 5 Pasar Swalayan dan 10 Kelompok Pertokoan dengan jumlah pedagang 2.948 yang tersebar di seluruh Kecamatan Kota Padangsidimpuan. TABEL 2.9 JUMLAH LOKASI PASAR, LUAS BANGUNAN, DAN JUMLAH PEDAGANG TAHUN 2007 Jenis Pasar Jumlah Lokasi Luas Bangunan (M2 ) Jumlah Pedagang Departemen Store - - - Swalayan 5 560 5 Pasar Pemda 6 14.147 2.083 Pasar Desa 6 - 260 Kelompok Pertokoan 10 60.000 600 Jumlah / Total 27 74.734 2.948 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008 Hingga tahun 2007, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Padangsidimpuan telah mengeluarkan SIUP untuk 1.202 Perusahaan Kecil, Perusahaan Menengah dan Perusahaan Besar, sebagaimana tabel berikut ini. TABEL 2.10 PEMBERIAN SIUP DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2002 – 2007 No Tahun Jenis SIUP Jumlah PT CV PO KOP Besar Menengah Kecil 1 2003 1 21 95 2 119 2 2004 4 17 163 2 186 3 2005 8 57 221 2 288 4 2006 7 36 286 - 329 5 2007 12 50 212 6 280 Jumlah 32 181 977 12 1.202 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
  • 22. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 21 2.2.1.3 Perkebunan Dari aspek geografis, topografi, fisiografi dan demografis, Kota Padangsidimpuan walaupun merupakan daerah perkotaan, namun sebagian Desa / Kelurahan yang ada memiliki potensi komoditi perkebunan kelapa sawit, karet, kopi, kelapa, coklat, dan lain-lain. Pada Tahun 2007 tanaman perkebunan rakyat yang paling luas di Kota Padangsidimpuan adalah tanaman karet 2.066 Hektar, namun yang menghasilkan hanya 1.620 Hektar dengan jumlah produksi sebesar 1.014 ton karet, sisanya belum menghasilkan dan tidak menghasilkan. Kemudian perkebunan yang ditanami kelapa 502 Hektar dengan luas yang menghasilkan hanya 381 Hektar dengan produksi 1.061 ton kelapa. Diurutan ketiga ditanami tanaman coklat dengan luas 150 Hektar, dengan luas kebun yang menghasilkan 101 Hektar dan berproduksi 197 ton. Sedangkan tanaman perkebunan lainnya yang diusahakan oleh masyarakat Kota Padangsidimpuan adalah kelapa sawit, kopi, kulit manis, kemiri, dan pinang. Jelasnya diuraikan pada tabel berikut ini. TABEL 2.11 LUAS TANAMAN DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT MENURUT JENIS TANAMAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 JENIS TANAMAN LUAS LAHAN (Ha) PRODUKSI (Ton)T.B.M T.M T.T.M JUMLAH Karet 193 1.620 253 2.066 1.014 Kelapa sawit 14 16 15 45 150 Kopi 20 100 21 141 282 Kelapa 49 381 72 502 1.061 Coklat 36 101 13 150 197 Kulit Manis 33 31 12 76 53 Kemiri 11 64 15 90 244 Pinang 13 27 6 48 51 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Catatan : TBM : Tanaman Belum Menghasilkan TM : Tanaman Menghasilkan TTM : Tanaman Tidak Menghasilkan
  • 23. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 22 2.2.1.4 Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Pembangunan pertanian tanaman pangan yang dilakukan perlu memperhatikan kesesuaian antara jenis tanah, topografi, iklim dan budaya serta faktor pendukung teknis lainnya, terutama kesesuaian antara kemampuan, kemauan dan keinginan penduduk dengan peluang pengembangan pertanian tanaman pangan dan dorongan serta kebijaksanaan dari pemerintah untuk memacu pertumbuhan sub sektor tanaman pangan. Produksi padi sawah di Kota Padangsidimpuan untuk tahun 2003 - 2007 berfluktuasi dengan kecenderungan mengalami peningkatan (Tabel 2.12). Peningkatan produksi padi sawah tersebut juga disebabkan meningkatnya luas panen dan rata-rata produktivitas. Tanaman bahan makanan lain yang dominan dihasilkan Kota Padangsidimpuan selain padi sawah adalah ubi kayu pada tahun 2007 dengan produksi sebesar 2.462 ton. Sedangkan padi ladang tidak ada di Kota Padangsidimpuan. TABEL 2.12 LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN RATA-RATA PRODUKTIVITAS TANAMAN PADI SAWAH KOTA PADANGSIDIMPUAN 2003 - 2007 TAHUN LUAS PANEN PRODUKSI (Ton) RATA-RATA PRODUKTIVITAS (Kw/Ha) 2003 3.759 20.508 54,56 2004 2.800 15.275 54,56 2005 7.601 45.398 59,73 2006 8.742 47.844 54,73 2007 8.526 49.432 56,62 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
  • 24. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 23 TABEL 2.13 LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN RATA-RATA PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 JENIS TANAMAN LUAS PANEN PRODUKSI (Ton) RATA-RATA PRODUKTIVITAS (Kw/Ha) Padi Sawah 8.526 49.432 56,62 Ubi Kayu 174 2.462 143,00 Ubi Jalar 83 799 93,00 Jagung 180 705 27,20 Kacang Tanah 104 405 14,20 Kacang Kedele 21 25 14,12 Kacang Hijau 74 327 14,19 Kacang Panjang 135 1.060 47,80 Terong 73 523 27,50 Bayam 88 241 36,70 Kangkung 97 182 17,00 Sawi 117 1.524 131,00 Buncis 60 257 148,00 Cabe 176 990 87,00 Tomat 76 623 81,50 Ketimun 62 953 161,10 Bawang Merah - - 37,70 Daun Bawang 109 837 39,50 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Produksi tanaman sayur-sayuran di Padangsidimpuan pada tahun 2007 yang mempunyai produksi terbesar adalah sawi sebesar 1.524 ton. Produksi tanaman Kacang Panjang sebesar 1.060 ton, cabe sebesar 990 ton, Ketimun sebesar 953 ton, daun bawang sebesar 837 ton, Tomat sebesar 623 ton, Terong sebesar 523 ton dan untuk sayuran yang lain berproduksi tidak begitu besar. Sedangkan berbagai jenis tanaman buah-buahan pada tahun 2007 di Kota Padangsidimpuan tidak menunjukkan jumlah yang besar dikarenakan merupakan daerah perkotaan. Produksi komoditas buah salak yang menempati urutan teratas yaitu 3.320 ton, memberikan julukan Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Salak. Untuk jelasnya produksi buah-buahan di Kota Padangsidimpuan untuk Tahun 2007 diuraikan pada tabel berikut ini.
  • 25. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 24 TABEL 2.14 PRODUKSI BUAH-BUAHAN TAHUN 2007 JENIS BUAH-BUAHAN PRODUKSI (Ton) Alpukat 1,93 Mangga 13 Jeruk 1,8 Rambutan 24 Duku / Langsat 6,3 Durian 133,8 Jambu Biji 1,2 Sawo 4,8 Pepaya 1,17 Pisang 9 Salak 3.320 Manggis 1,5 Nangka 44 Sirsak 1,4 Belimbing 4,4 Nanas 5 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Berkaitan dengan luas lahan dan produksi tanaman bahan pangan diatas, untuk melihat tingkat kemajuan yang telah dicapai dalam usaha pertanian tanaman pangan, salah satunya melalui tingkat produktivitas tanaman pangan yang dihasilkan, semakin tinggi tingkat produktivitasnya berarti usaha pertanian tanaman pangan lebih berdayaguna, lebih efektif dan lebih efisien. 2.2.1.5 Peternakan Perkembangan populasi ternak rata-rata berfluktuatif untuk tahun 2005 - 2007, kecuali ayam ras mengalami peningkatan mencapai angka 198.147 ekor. Perkembangan jenis populasi ternak di Kota Padangsidimpuan selama Tahun 2005 – 2007 dapat dilihat pada Tabel 2.15 berikut.
  • 26. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 25 TABEL 2.15 POPULASI TERNAK DI KOTA PADANGSIDIMPUAN MENURUT JENISNYA 2005 – 2007 NO JENIS TERNAK TAHUN 2005 2006 2007 1. Kuda 2 2 2 2. Sapi 503 757 907 3. Kerbau 249 275 225 4. Kambing/domba 1.308 820 912 5. Ayam Kampung 29.065 120.666 122.512 6. Itik 3.875 5.406 7.062 7. Ayam Ras 162.171 180.160 198.147 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Produksi daging dari ternak besar dan kecil di Kota Padangsidimpuan pada tahun 2007 tercatat sebanyak 12,04 ton daging sapi, 4,86 ton daging kerbau, dan 1,8 ton daging kambing/domba. Produksi daging tersebut berasal dari jumlah ternak daging yang dipotong dan tercatat di dalam RPH (Rumah Potong Hewan) dan diluar RPH dengan jumlah 670 ekor sapi, 782 ekor kerbau, dan 251 ekor kambing/domba (Tabel 2.16). Ditinjau dari sisi konsumsi, kebutuhan daging ternak besar dan ternak kecil untuk Kota Padangsidimpuan masih mengalami defisit, yaitu sebesar 127,5 ton untuk tahun 2007 (Tabel 2.18). Selama ini, untuk memenuhi kekurangan akan kebutuhan daging, dilakukan dengan mendatangkan dari luar Kota Padangsidimpuan. TABEL 2.16 PRODUKSI DAGING MENURUT JENIS TERNAK DAN KECAMATAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN , 2007 (TON) NO. NAMA KECAMATAN JENIS TERNAK SAPI KERBAU KAMBING/DOMBA 1. Padangsidimpuan Tenggara 8,3 1,17 0,368 2. Padangsidimpuan Selatan 0,9 0,36 0,224 3. Padangsidimpuan Batunadua 1,8 1,08 0,304 4. Padangsidimpuan Utara 0,8 0,9 0,384 5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 0,06 0,9 0,264 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 0,18 0,45 0,256 Jumlah 12,04 4,86 1,8 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
  • 27. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 26 TABEL 2.17 PRODUKSI DAGING MENURUT JENIS UNGGAS DAN KECAMATAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN , 2007 (TON) NO. NAMA KECAMATAN JENIS TERNAK AYAM KAMPUNG AYAM PEDAGING ITIK/ MANILA 1. Padangsidimpuan Tenggara 4,142 32 0,75 2. Padangsidimpuan Selatan 2,849 - 0,125 3. Padangsidimpuan Batunadua 5,087 1,620 0,625 4. Padangsidimpuan Utara 3,548 - 0,294 5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 4,065 3 0,171 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 3,907 - 0,375 Jumlah 23,598 1,655 1,765 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Produksi daging yang berasal dari ternak unggas pada tahun 2007 tercatat sebanyak 23,598 ton daging ayam kampung, 1,655 ton daging ayam pedaging, dan 1,765 ton daging itik/itik manila. Sedangkan produksi telur pada tahun 2007 ada sebanyak 190 ton telur ayam kampung dan 63,49 ton telur itik/itik manila. TABEL 2.18 KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN DAGING TERNAK BESAR DAN TERNAK DAGING KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 (TON) NO JENIS TERNAK KETERSEDIAAN KEBUTUHAN KEKURANGAN 1. Kerbau 4,86 97,2 92,34 2. Sapi 12,04 43,2 31,16 3. Kambing 1,8 5,76 3,96 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
  • 28. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 27 TABEL 2.19 PRODUKSI TELUR MENURUT JENIS UNGGAS DAN KECAMATAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN , 2007 (TON) NO. NAMA KECAMATAN JENIS TERNAK AYAM KAMPUNG ITIK/MANILA 1. Padangsidimpuan Tenggara 43 10,59 2. Padangsidimpuan Selatan 29 4,5 3. Padangsidimpuan Batunadua 32 6,3 4. Padangsidimpuan Utara 37 6,1 5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 25 22,5 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 24 13,5 Jumlah 190 63,49 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 2.2.1.6 Perikanan Potensi sumberdaya perikanan sesuai dengan aspek geografis dan topografi di Kota Padangsidimpuan, hanya ada perikanan darat, karena wilayah kekuasaan daerah otonomi Pemerintah Daerah Kota Padangsidimpuan tidak berbatasan langsung dengan perairan laut atau merupakan daerah darat yang bergelombang/berbukit. Produksi ikan darat pada tahun 2006 menurun, yaitu hanya berproduksi sebesar 445 ton, dibandingkan tahun 2005 yang sempat berproduksi mencapai 711 ton, baik dari penangkapan perairan umum maupun hasil budi daya ikan darat. Berdasarkan asal penangkapan, baik pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 lebih banyak berasal dari budi daya ikan darat, dimana pada tahun 2007 berproduksi 350 ton dari budidaya kolam, dan hanya 150 ton dari perairan umum.
  • 29. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 28 TABEL 2.20 PRODUKSI IKAN DARAT DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2004 – 2007 (TON) NO. TAHUN ASAL TANGKAPAN JUMLAH PERAIRAN UMUM BUDIDAYA 1. 2004 160 460 620 2. 2005 198 513 711 3. 2006 135 310 445 4. 2007 150 350 500 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 TABEL 2.21 PRODUKSI IKAN DARAT MENURUT ASAL TANGKAPAN DAN KECAMATAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 (TON) NO. NAMA KECAMATAN ASAL TANGKAPAN JUMLAHPERAIRAN UMUM BUDIDAYA 1. Padangsidimpuan Tenggara 60 90 150 2. Padangsidimpuan Selatan 12 30 42 3. Padangsidimpuan Batunadua 40 110 150 4. Padangsidimpuan Utara 10 30 40 5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 20 50 70 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 8 40 48 Jumlah 150 350 500 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 2.2.1.7 Pertambangan Kegiatan pertambangan dan bahan galian di Kota Padangsidimpuan umumnya tidak ada kegiatan yang signifikan. Kegiatan yang ada umumnya merupakan kegiatan pertambangan bahan galian C terutama pasir, kerikil dan batu yang merupakan potensi sumberdaya alam yang jumlahnya cukup besar. Bahan galian tersebut sangat bermanfaat bagi pembangunan, terutama untuk pembangunan fisik kota.
  • 30. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 29 2.2.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan dasar pengukuran atas nilai tambah yang mampu diciptakan akibat timbulnya berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu wilayah/daerah. Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tersebut menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu besarnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang mampu dihasilkan sangat tergantung pada faktor tersebut. Adanya keterbatasan tersebut menyebabkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) bervariasi antar daerah. Dari sini dapat dilihat besaran nilai tambah dari masing-masing sektor ekonomi. Selain itu juga dapat dilihat sektor sektor yang berperan dalam pembentukan perekonomian daerah. Pada tahun 2007, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Padangsidimpuan mengalami peningkatan secara nominal dibandingkan tahun sebelumnya baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan (Tabel 2.22 dan Tabel 2.23). Berdasarkan atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari 1.320.831,47 juta rupiah pada tahun 2006 menjadi 1.514.262,62 juta rupiah pada tahun 2007 atau dengan kata lain tumbuh 14,64 persen. Sedangkan berdasarkan atas dasar harga konstan dari 742.038,80 juta rupiah pada tahun sebelumnya meningkat menjadi 787.928,91 juta rupiah pada tahun 2007 atau tumbuh 6,18 persen. Peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara umum tersebut juga diikuti oleh peningkatan dari sektor- sektor ekonominya.
  • 31. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 30 TABEL 2.22 PERKEMBANGAN PDRB KOTA PADANGSIDIMPUAN MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2004-2007 No Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 1 Pertanian 152.829,91 183.364,11 217.556,42 251.607,55 2 Pertambangan dan Penggalian 2.639,87 3.273,31 4.911,45 5.013,21 3 Industri Pengolahan 131.645,31 149.099,08 166.065,15 185.333,24 4 Listrik dan Air Minum 8.839,56 10.350,47 10.966,63 11.375,29 5 Bangunan/Konstruksi 42.568,55 49.868,01 62.170,27 71.869,11 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 241.102,03 279.858,44 316.544,12 360.998,10 7 Angkutan dan Komunikasi 118.767,95 143.350,95 167.877,25 194.528,58 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 101.078,85 114.334,84 135.979,06 160.906,90 9 Jasa-Jasa 190.32468 207.583,03 238.766,13 272.630,64 PDRB 989.796,71 1.141.154,80 1.320.831,47 1.514.262,62 Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan, 2008 TABEL 2.23 PERKEMBANGAN PDRB KOTA PADANGSIDIMPUAN MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2004 – 2007 No. Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 1 Pertanian 107.166,02 834.680 117.862,82 123.734,40 2 Pertambangan dan Penggalian 2.423,16 2.537,35 2.611,10 2.640,64 3 Industri Pengolahan 82.422,87 84.538,20 86.982,62 91.099,27 4 Listrik dan Air Minum 4.391,55 4.525,44 4.691,17 4.799,73 5 Bangunan/Konstruksi 31.078,52 33.023,84 35.759,37 39.319,61 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 173.625,17 181.105,07 189.068,86 200.312,48 7 Angkutan dan Komunikasi 66.288,88 69.767,08 72.816,19 76.107,47 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 71.553,34 77.932,44 85.666,44 93.254,32 9 Jasa-Jasa 131.590,91 138.171,77 146.580,22 156.661,01 PDRB 670.540,40 703.435,87 742.038,80 787.928,91 Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
  • 32. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 31 Gambar 2.2 Grafik PDRB Kota Padangsidimpuan Tahun 2004 - 2007 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kota Padangsidimpuan atas dasar harga berlaku untuk Tahun 2003 - 2007 cenderung mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kota Padangsidimpuan, yaitu sebesar Rp 5,15 juta di Tahun 2003, Rp 5,74 juta di Tahun 2004, Rp 6,42 juta di Tahun 2005, Rp 7,25 juta di Tahun 2006 dan Rp 8,29 juta di Tahun 2007. 2.2.2.1. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan, khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan merupakan rangkuman laju pertumbuhan dari berbagai sektor ekonomi yang menggambarkan tingkat perubahan yang terjadi. Untuk melihat fluktuasi pertumbuhan ekonomi tersebut secara riil 0,00 200.000,00 400.000,00 600.000,00 800.000,00 1.000.000,00 1.200.000,00 1.400.000,00 1.600.000,00 2004 2005 2006 2007 Tahun Rupiah Harga Konstan Harga Berlaku
  • 33. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 32 dari tahun ke tahun disajikan melalui PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha secara berkala. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila negatif menunjukkan penurunan perekonomian suatu daerah. TABEL 2.24 LAJU PERKEMBANGAN RIIL PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2003 – 2007 No Lapangan Usaha 2003 ( % ) 2004 ( % ) 2005 ( % ) 2006 ( % ) 2007 ( % ) 1 Pertanian 3,12 5,28 4,36 5,39 4,98 2 Pertambangan dan Penggalian 4,33 5,34 4,71 2,91 1,13 3 Industri Pengolahan 5,03 5,25 2,57 2,89 4,73 4 Listrik dan Air Minum 3,06 2,98 3,05 3,66 2,31 5 Bangunan/Konstruksi 4,12 5,29 6,26 8,28 9,96 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 4,85 5,06 4,31 4,40 5,95 7 Angkutan dan Komunikasi 3,69 3,78 5,25 4,37 4,52 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 4,36 7,17 8,92 9,92 8,86 9 Jasa-Jasa 4,66 2,20 5,00 6,09 6,88 Total PDRB 4,34 4,63 4,91 5,49 6,18 Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan, 2008 2.2.2.2. Struktur Ekonomi Struktur perekonomian disuatu daerah menunjukkan besarnya peran masing-masing sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah. Peranan/kontribusi/sumbangan sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah PDRB dinyatakan dalam persentase. Hal tersebut menggambarkan ketergantungan daerah terhadap kemampuan produksi dari masing-masing sektor ekonominya.
  • 34. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 33 Selama tahun 2003-2007, fluktuasi perubahan persentase peranan sektor ekonomi untuk tiap sektor ekonomi masih relatif kecil. Perubahan tersebut hampir tidak merubah struktur perekonomian di Padangsidimpuan, kecuali untuk sektor bangunan/konstruksi yang pertumbuhannya relatif meningkat untuk tahun 2005 - 2007. Berdasarkan besarnya peranan dalam pembentukan PDRB maka dapat diketahui kalau sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan leading sektor dalam perekonomian di Padangsidimpuan sampai dengan Tahun 2006. Sementara untuk Tahun 2007 sektor perdagangan, hotel dan restoran menduduki urutan kedua setelah sektor Bangunan dan Konstruksi. Pada tahun 2007, sektor tersebut berperan sebesar 23,84 persen . Sektor kedua yang cukup besar peranannya adalah sektor jasa-jasa yaitu sebesar 18,00 persen. Kemudian diikuti oleh sektor pertanian sebesar 16,62 persen; sektor industri pengolahan sebesar 12,24 persen; sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 12,81 persen; dan sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan sebesar 10,63 persen. Beberapa sektor tersebut merupakan sektor-sektor yang berperan lebih dari 10 persen dalam perekonomian Padangsidimpuan. Sedangkan sektor-sektor yang peranannya dibawah 10 persen adalah sektor bangunan sebesar 4,75 persen; sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 0,75 persen; dan yang paling kecil adalah sektor pertambangan dan penggalian yaitu sebesar 0,33 persen. TABEL 2.25
  • 35. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 34 STRUKTUR EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2003-2007 (PERSEN) No. Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 2007 1 Pertanian 15,14 15,44 16,07 16,47 16,62 2 Pertambangan dan Penggalian 0,28 0,27 0,29 0,37 0,33 3 Industri Pengolahan 12,84 13,30 13,07 12,57 12,24 4 Listrik dan Air Minum 0,88 0,89 0,91 0,83 0,75 5 Bangunan/Konstruksi 4,21 4,30 4,37 4,71 4,75 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 24,54 24,36 24,53 23,97 23,84 7 Angkutan dan Komunikasi 11,81 12,00 12,56 12,71 12,81 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 10,17 10,21 10,02 10,29 10,63 9 Jasa-Jasa 20,12 19,23 18,19 18,08 18,00 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan, 2008 2.2.3 Pendapatan Asli Daerah, Pajak dan Retribusi Daerah Pada tahun 2003, sebagai akibat dari pemekaran wilayah, Kota Padangsidimpuan tidak mendapatkan pendapatan dari seluruh sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya dari hasil retribusi daerah. Sumber utama bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padangsidimpuan adalah dari hasil retribusi dan pajak daerah. Retribusi adalah sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padangsidimpuan yang terbesar, perlu diperhatikan bahwa jika dilihat dari sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar adalah dari Lain -lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah, maka sebenarnya fondasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padangsidimpuan belum cukup kuat.
  • 36. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 35 Dengan semakin pesatnya perkembangan pembangunan di Kota Padangsidimpuan dan semakin baiknya tingkat pelayanan kepada masyarakat membuat kenyamanan bagi wajib pajak dan wajib retribusi ternyata memiliki pengaruh yang cukup besar bagi penerimaan PAD Kota Padangsidimpuan. Hal ini setidaknya dapat dilihat dari tingkat pendapatan daerah sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. TABEL 2.26 PENDAPATAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2003 – 2007 URAIAN 2003 2004 2005 2006 2007 REALISASI Pajak Daerah Pajak Hotel Dan Penginapan 48.066.000 31.884.000 30.515.000 35.900.000 32.400.000 Pajak Restoran 46.569.741 50.457.000 53.371.000 67.960.175 185.539.592 Pajak Hiburan 7.126.100 4.100.000 7.688.000 25.043.500 21.720.600 Pajak Reklame 35.288.685 45.372.500 71.219.250 126.543.850 155.090.400 Pajak Penerangan Jalan 1.518.891.152 1.876.500.718 1.803.741.279 2.037.812.490 2.270.343.351 Pajak Pengambilan Bahan Galian Gol. C 81.859.445 240.819.329 224.634.133 390.393.866 501.624.388 Pajak Perparkiran 5.050.000 5.312.850 9.139.500 10.000.000 Jumlah 1.737.801.123 2.254.183.547 2.196.481.512 2.692.793.381 3.176.718.331 Retribusi Daerah Ret. Pelayanan Kesehatan 544.527.276 1.313.923.262 1.416.761.143 1.534.915.562 1.686.232.249 Ret. Pelayanan Kebersihan dan Persampahan 67.208.650 116.529.000 135.700.000 192.837.750 212.994.550 Ret. Pengganti Biaya Cetak KTP,Akta Capil & KK 61.271.000 54.382.000 97.247.500 114.880.500 111.491.000 Ret. Parkir di Tepi Jalan Umum 80.000.000 116.800.000 128.000.000 115.085.000 123.670.000 Ret. Pelayanan Pasar 89.437.750 112.274.051 125.498.027 176.675.950 160.788.187 Ret. Pengganti Biaya Cetak Peta & Dokumen RKS 36.950.000 55.300.000 65.810.260 103.750.000 206.550.900 Ret. Pemakaian Kekayaan Daerah 51.950.000 85.535.000 155.823.400 168.065.000 247.575.989 Ret. Terminal 50.173.000 65.000.000 77.000.000 116.620.000 152.796.000 Ret. Penyedotan Kakus 3.300.000 3.800.000 4.000.000 4.000.000 4.940.000 Ret. Tempat Rekreasi Dan Olah Raga 610.000 1.765.000 4.020.000 9.625.000 8.000.000 Ret. Izin Pengelolaan Air Limbah - - 3.000.000 6.000.000 2.000.000 Ret. Penjualan Produksi Usaha Daerah 5.000.000 5.000.000 6.000.000 6.000.000 - Ret. Izin Mendirikan Bangunan 108.810.181 150.323.038 462.907.665 303.089.297 73.358.130 Ret. Izin Gangguan (HO) 30.009.000 48.277.500 53.105.500 60.457.500 73.661.500 Ret. Izin Operasi dan Izin Trayek 3.830.000 6.300.000 2.500.000 8.030.000 20.000.000 Ret. Pendaftaran Perusahaan (TDP) 10.525.000 13.500.000 19.825.000 30.425.000 35.902.000 Ret. Izin Usaha Perdagangan dan Gudang 6.755.000 10.230.000 11.375.000 16.820.000 17.595.000
  • 37. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 36 Ret. Izin Usaha Jasa Konstruksi 4.000.000 18.750.000 7.400.000 14.600.000 14.750.000 Ret. PPLBK Larangan - - 2.000.000 1.850.000 415.000 Ret. Rumah Potong Hewan 20.095.000 20.500.000 21.700.000 14.515.000 19.780.000 Ret. SKITU 40.200.000 45.000.000 52.550.000 62.950.000 62.350.000 Retribusi Lainnya - - - - 4.500.000 Jumlah 1.214.651.857 2.243.188.851 2.852.223.495 3.061.191.559 3.239.350.505 LABA PERUSAHAAN DAERAH PDAM Tirtanadi Cab. Tapanuli Selatan 30.000.000 42.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 PT Bank SUMUT Cab. Padangsidimpuan - - 939.391.120 Jumlah 30.000.000 42.000.000 60.000.000 60.000.000 999.391.120 LAIN LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH Jasa Giro 180.984.474 53.764.385 295.827.229 313.868.898 112.770.098 Setoran Denda dari Dinas Perhubungan 4.625.000 62.174.459 1.500.000.000 Set. Kelebihan Pembayaran Kepada Pihak Ketiga 300.319.000 638.452.361 26.678.504 Jumlah 481.303.474 696.841.746 384.680.192 313.868.898 1.612.770.098 JUMLAH PAD 3.463.756.454 5.236.214.144 5.493.385.199 6.127.853.838 9.028.230.054 Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008 2.2.4 Dana Perimbangan Sumber dana perimbangan terbesar bagi Kota Padangsidimpuan adalah dari Dana Alokasi Umum (DAU) dimana dari data yang ada menunjukkan penambahan dari tahun ke tahun seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan penambahan jumlah pegawai negeri sipil di Kota Padangsidimpuan. Tabel 2.27 Dana Perimbangan 2003 – 2007 Dana Perimbangan 2003 2004 2005 2006 2007 - Bagi Hasil Pajak 8.474.944.406 11.046.525.711 17.831.497.643 23.955.990.902 25.454.363.379 - Bagi Hasil BukanPajak/SDA 1.250.851.795 1.140.372.005 524.761.561 534.760.958 720.346.482 - Bagi Hasil Pajak Provinsi 4.076.338.756 5.401.792.104 7.654.911.078 8.054.007.745 8.678.091.007 - Dana Alokasi Umum (DAU) 107.484.671.000 110.115.000.000 128.044.000.000 200.749.000.000 225.865.000.000 - Dana Alokasi Khusus 4.072.289.000 13.160.000.000 7.270.000.000 11.168.000.000 25.566.000.000 Total 125.359.094.957 140.863.689.820 161.325.170.282 244.461.759.605 286.283.800.868 Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008 2.2.5 Sumber Penerimaan Daerah Lainnya
  • 38. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 37 Mengenai perkembangan dana yang bersumber dari Lain-lain Penerimaan Yang Sah dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.28 Sumber Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah Lainnya yang Sah Tahun 2003- 2007 Lain-Lain Penerimaan Yang Sah 2003 2004 2005 2006 2007 Penerimaan Dari Propinsi 1.570.000.000 1.308.000.000 6.209.200.000 14.105.964.507 Bantuan Dana Kontingensi/ penyeimbang 0 5.961.718.000 4.977.000.000 0 Anggaran Biaya Tambahan (ABT) 0 6.495.000.000 TOTAL 1.570.000.000 13.764.718.000 11.186.200.000 0 14.105.964.507 Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008 2.3 Kondisi Sarana dan Prasarana Daerah 2.3.1 Transportasi Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang penting untuk memperlancar dan mendorong kegiatan perekonomian. Semakin meningkatnya usaha pembangunan menuntut pula peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari suatu daerah ke daerah lain. Panjang jalan di Kota Padangsidimpuan sampai tahun 2007 mencapai 351,72 Km Panjang Jalan menurut jenis permukaan sebanyak 351,72 Km, dengan rincian Jalan Hotmix sepanjang 199,00 Km, Lapen sepanjang 59,72 Km, Telford sepanjang 39,00 Km, Tanah sepanjang 54,00 Km dan tidak terinci sepanjang 71,00 Km. Sedangkan panjang jalan menurut kondisi, adalah : Kondisi Sedang sepanjang 243,72 Km, Kondisi Rusak sepanjang 93 Km, dan Kondisi Baik sepanjang 15 Km. Untuk memenuhi transportasi darat hanya tersedia satu jenis angkutan darat, yaitu jenis angkutan kenderaan bermotor. Data panjang jalan menurut jenis dan kondisi permukaan jalan di Kota Padangsidimpuan (tabel 2.29 , 2.30 dan 2.31).
  • 39. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 38 Tabel 2.29 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaannya ( Km ) Tahun 2007 NO KECAMATAN JENIS PERMUKAAN (KM) JUMLAH Hotmix Lapen Telford Sirtu Tanah Tidak Dirinci 1. Padangsidimpuan Tenggara 20,00 18,767 5,00 0,00 18,00 18,00 61,767 2. Padangsidimpuan Selatan 40,00 9,214 6,00 0,00 6,00 10,00 61,214 3. Padangsidimpuan Batunadua 17,00 15,498 15,00 0,00 9,00 9,00 56,498 4. Padangsidimpuan Utara 88,00 5,331 6,00 0,00 10,00 12,00 109,33 5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 18,00 2,485 5,00 0,00 5,00 18,00 30,485 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 16,00 8,426 2,00 0,00 6,00 4,00 32,426 Total 199,00 59,72 39,00 0,00 54,00 71,00 351,72 Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008 Tabel 2.30 Panjang Jalan menurut Kewenangan dan Kondisinya Tahun 2007 No. Status Jalan Panjang Jalan (Km) Kondisi Baik (Km) Sedang (Km) Rusak (Km) 1. Jalan Nasional 19 - 19 - 2. Jalan Propinsi 7,4 - 7,4 - 3. Jalan Kabupaten 351,72 15 243,72 93 Jumlah 378,12 15 270,12 93 Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008 Tabel 2.31 Panjang Jalan menurut Jenis Perkerasan Tahun 2007 No. Status Jalan Panjang Jalan (Km) Jenis Perkerasan Aspal Kerikil/Batu Tanah (Km) (Km) (Km) 1. Jalan Nasional 19 19 - - 2. Jalan Propinsi 7,4 7,4 - - 3. Jalan Kabupaten 351,72 258,72 39 54 Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
  • 40. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 39 Jumlah jembatan yang ada di Kota Padangsidimpuan sampai dengan Tahun 2007 sebanyak 78 unit dengan panjang 1.011,575 meter dengan rincian kondisi jembatan sebagai berikut :  Kondisi baik sebanyak 6 unit  Kondisi sedang sebanyak 65 unit dan  Kondisi buruk sebanyak 7 unit Terminal sebagai prasarana pengangkutan, pada prinsipnya berfungsi sebagai tempat menurunkan dan menaikkan penumpang, baik barang maupun jasa. Pada Tahun 2007 Terminal di Kota Padangsidimpuan yang masih berfungsi ada 2 yaitu Terminal Batunadua berstatus Tipe C dan Terminal Pal IV Pijorkoling berstatus persinggahan karena fasilitas Terminal masih kurang. Rencana Pembangunan Terminal Tipe C di Kelurahan Hanopan masih dalam tahap penjajakan. Mengingat Kota Padangsidimpuan berada pada Tiga Penjuru arus lintas masuk, maka diharapkan untuk meningkatkan status Terminal yang ada ataupun membangun Terminal baru Tipe A dan Tipe B. Terminal Tipe A direncanakan akan dibangun di Terminal Pal IV Pijorkoling dan Terminal Tipe B direncanakan pada Terminal Batunadua. Disamping kondisi infrastruktur jalan dan jembatan, lingkungan Kawasan Pemukiman Wilayah Kota Padangsidimpuan pun memerlukan penataan dan perbaikan baik untuk jalan setapak dan drainase agar kawasan pemukiman tidak menjadi kumuh. Berikut ini dapat dilihat panjang dan kondisi jalan setapak/gang serta drainase di kawasan lingkungan pemukiman Kota Padangsidimpuan (Tabel 2.32 dan Tabel 2.33). Tabel 2.32
  • 41. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 40 REKAPITULASI PANJANG DAN KONDISI JALAN SETAPAK / GANG KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 NO KECAMATAN PANJANG (m) KONDISI KET BAIK SEDANG RUSAK 1 2 3 4 5 6 7 1 Padangsidimpuan Utara 16.217,0 9.730,2 1.621,7 4.865,1 2 Padangsidimpuan Selatan 18.690,5 11.214,3 1.869,1 5.607,2 3 Padangsidimpuan Tenggara 26.619,5 2.662,0 3.992,9 19.964,6 4 Padangsidimpuan Batunadua 15.930,0 1.593,0 2.389,5 11.947,5 5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 14.722,0 1.472,2 2.208,3 11.041,5 6 Padangsidimpuan Angkola Julu 2.415,0 241,5 362,3 1.811,3 Total 94.594,0 26.913,2 12.443,7 55.237,1 Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2007 Tabel 2.33 REKAPITULASI PANJANG DAN KONDISI DRAINASE KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 NO KECAMATAN PANJANG (m) KONDISI KET BAIK SEDANG RUSAK 1 2 3 4 5 6 7 1 Padangsidimpuan Utara 20.614,1 11.337,8 2.061,4 7.214,9 2 Padangsidimpuan Selatan 33.497,1 10.073,7 3.349,7 20.073,7 3 Padangsidimpuan Tenggara 18.880,0 2.265,6 2.832,0 13.782,4 4 Padangsidimpuan Batunadua 15.555,0 2.333,3 2.333,3 11.666,3 5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 13.225,0 1.983,8 1.983,8 9.918,8 6 Padangsidimpuan Angkola Julu 1.215,0 97,2 145,8 972,0 Total 102.986,2 28.091,3 12.705,9 63.628,0 Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2007 Tabel 2.34 DAERAH IRIGASI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 NO KECAMATAN JENIS KONSTRUKSI ( Unit ) JUMLAH TEKNIS SEMI TEKNIS SEDERHANA 1 2 3 4 5 6 1 Padangsidimpuan Utara - 4 1 5 2 Padangsidimpuan Selatan - - 4 4 3 Padangsidimpuan Tenggara - 2 10 12 4 Padangsidimpuan Hutaimbaru - 1 11 12 5 Padangsidimpuan Angkola Julu - - 12 12 6 Padangsidimpuan Batunadua 2 2 5 9 Total 2 9 43 54 Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2007
  • 42. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 41 Infrastruktur Irigasi di Kota Padangsidimpuan sampai dengan Tahun 2007 sebanyak 54 unit berada pada kondisi :  Baik sebanyak 25 unit  Sedang sebanyak 22 unit dan  Rusak sebanyak 7 unit 2.3.2 Kelistrikan Sebagian besar kebutuhan tenaga listrik di Kota Padangsidimpuan tahun 2007 dipenuhi oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan sebagian lainnya dipenuhi oleh non PLN. Perkembangan Penjualan Energi Listrik menurut pelanggan di Kota Padangsidimpuan sebanyak 36.664 kk (78,87%). Menurut jumlah kk di Kota Padangsidimpuan 51.730 kk. Yang belum terpenuhi sebanyak 15.066 kk (29,13%). Tabel 2.35 PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT SUMBER PENERANGAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 NO SUMBER PENERANGAN TAHUN 2007 1. Listrik PLN 93,13 2. Listrik Non PLN 0,57 3. Aladin/petromak 4,32 4. Pelita/sentir/Obor 1,55 5. Lainnya 0,42 Jumlah 100,00 Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
  • 43. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 42 2.3.3 Air Bersih Kualitas air yang digunakan erat hubungannya dengan tingkat kesehatan. Oleh sebab itu pada saat mencari tempat tinggal biasanya yang menjadi perhatian utama adalah airnya. Kebersihan dan kesehatan air minum suatu rumah tangga berpengaruh langsung kepada anggota rumah tangga yang mengkonsumsinya, karena air minum merupakan kebutuhan utama manusia dalam menjamin kelangsungan hidupnya. Air minum yang bersih dan sehat adalah air minum yang terbebas dari kuman-kuman penyebab penyakit. Bila sumbernya tercemar oleh kotoran, maka dikhawatirkan air yang dihasilkannya pun akan tercemar pula. Air leding merupakan air yang kebersihan dan kesehatannya lebih terjamin bila dibandingkan dengan air yang bersumber dari sumber air lainnya. Kota Padangsidimpuan yang dikelilingi oleh perbukitan sebagain besar memilih air minum dari sumur terlindung sebagai sumber air minum utama, walaupun juga tersedia sumber air minum leding. Hal ini dimungkinkan karena air dari sumur di daerah perbukitan masih bersih. Sumur yang digunakan sudah terlindung yang berarti bahwa penduduk di daerah ini sudah semakin menyadari pentingnya air minum yang bersih dan sehat. Ada sebanyak 28 sungai dan 2 sumber mata air di Kota Padangsidimpuan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber penyediaan air bersih untuk kebutuhan penduduk, hanya saja sumber air tersebut masih memerlukan pengolahan lebih lanjut apabila hendak dimanfaatkan sebagai sumber air minum oleh masyarakat Kota Padangsidimpuan. PDAM Tirta Ayumi dan PDAM Tirtanadi merupakan perusahaan pemasok air bersih kebutuhan masyarakat Kota Padangsidimpuan. Pada Tahun 2007, pelanggan air bersih/air minum yang dapat dilayani oleh PDAM Tirta Ayumi sebanyak 200 KK di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua dan 83 KK di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.
  • 44. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 43 Sementara PDAM Tirtanadi melayani 8.600 KK di Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan Padangsidimpuan Selatan. Sumber air baku yang dipergunakan PDAM Tirta Ayumi untuk wilayah Padangsidimpuan Tenggara dan Padangsidimpuan Batunadua mampu melayani 1600 KK. Untuk itu diperlukan konservasi sumber air baku dan penambahan sumber air baku serta sarana pendukungnya untuk dapat tetap melayani kebutuhan air bersih di Kota Padangsidimpuan. Selain itu juga infrastruktur distribusi jaringan perpipaan air bersih perlu mendapat perhatian sehingga pelayanan penyediaan air bersih bagi masyarakat dapat dipenuhi. TABEL. 2.36 PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT SUMBER AIR MINUM DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 No SUMBER 2006 2007 1. Air Dalam Kemasan - 0,92 2. Leding Meteran 26,43 23,93 3. Eceran - 2,64 4. Pompa 6,16 9,61 5. Sumur terlindung 28,51 39,07 6. Sumur tidak terlindung 30,91 14,66 7. Mata air terlindung 2,49 3,63 8. Mata air tidak terlindung 4,25 4,96 9. Air sungai 0,59 0,44 10. Air hujan 0,26 - 11. Lainnya 0,40 0,15 Jumlah 100,00 100,00 Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2008 Dari Tabel 2.36, dapat dilihat pada tahun terakhir terjadi peningkatan keragaman sumber air minum, dimana untuk tahun 2006 ada 9 sumber menjadi 11 sumber di Tahun 2007. Persentase rumah tangga yang menggunakan air leding dan air sumur terlindungi sebagai sumber air
  • 45. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 44 minum menunjukkan indikasi kesadaran masyarakat terhadap hygienes dan sanitasi lingkungan. 2.3.4 Kesehatan Ketersediaan sarana kesehatan berupa rumah sakit merupakan faktor utama dalam menunjang perbaikan kualitas hidup. Tabel 2.37 dan 2.38 di bawah ini menunjukkan jumlah rumah sakit yang ada di Kota Padangsidimpuan tahun 2007 terdiri dari 1 buah rumah sakit pemerintah, 1 buah rumah sakit TNI dan 1 buah rumah sakit swasta. Jumlah kapasitas tempat tidur rumah sakit pemerintah sebanyak 136 buah, 35 buah kapasitas tempat tidur untuk rumah sakit TNI dan 30 buah kapasitas tempat tidur rumah sakit swasta. Sementara sarana kesehatan di kota Padangsidimpuan sampai dengan tahun 2007 adalah : - Puskesmas berjumlah 8 buah - Puskesmas pembantu sebanyak 31 buah - Balai Pengobatan Swasta (BPS) sebanyak 6 buah dan - Posyandu ada sebanyak 136 buah. Tenaga medis Pemerintah Kota Padangsidimpuan adalah sebagai berikut : - Dokter Umum sebanyak 24 orang - Dokter Gigi sebanyak 10 orang - Dokter Spesialis sebanyak 9 orang - Tenaga Medis (Bidan) tersedia sebanyak 144 orang dan - Perawat serta perawat pembantu sebanyak 238 orang.
  • 46. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 45 TABEL 2.37 JUMLAH FASILITAS KESEHATAN TAHUN 2007 NO. FASILITAS KESEHATAN 2007 1. Rumah Sakit 3 2. Rumah Bersalin Swasta 2 3. Puskesmas 8 4. Puskesmas Pembantu 31 5. Balai Pengobatan Swasta 6 6. Pondok Bersalin Desa (Polindes) - 7. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) 136 8. Apotek 15 9. Toko Obat 31 Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008 TABEL 2.38 JUMLAH FASILITAS KESEHATAN TAHUN 2007 NO. FASILITAS KESEHATAN PEMERINTAH SWASTA JUMLAH 1. Rumah Sakit Umum : - Kapasitas tempat tidur 1 136 1 30 2 166 2. Rumah Sakit Umum TNI : - Kapasitas tempat tidur 1 35 - - 1 35 3. Puskesmas : - Tempat tidur puskesmas 8 16 - - 8 16 Puskesmas Perawatan : - Tempat tidur puskesmas - - - 4. Puskesmas Pembantu 31 - 31 5. Pondok Bersalin Desa - - - 6. Praktek Dokter - 60 60 7. Praktek Bidan - 75 75 8. SPK - - - 9. SMF - 13 13 Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008
  • 47. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 46 TABEL 2.39 BANYAKNYA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DAN SEJENISNYA MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007 NO. FASILITAS KESEHATAN PUSKESMAS PUSKESMAS PEMBANTU BPS POSYANDU JUMLAH 1. Padangsidimpuan Tenggara 2 5 - 21 28 2. Padangsidimpuan Selatan 2 8 4 37 51 3. Padangsidimpuan Batunadua 1 4 - 21 26 4. Padang Sidimpuan Utara 1 10 2 30 43 5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 1 3 - 16 20 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 1 1 - 11 13 Jumlah 8 31 6 136 181 Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008 TABEL 2.40 BANYAKNYA TENAGA KESEHATAN MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007 NO. FASILITAS KESEHATAN DOKTER UMUM DOKTER GIGI SPESIALIS BIDAN PERAWAT 1. Padangsidimpuan Tenggara 6 2 - 26 35 2. Padangsidimpuan Selatan 14 5 9 68 161 3. Padangsidimpuan Batunadua 1 1 - 11 7 4. Padang Sidimpuan Utara 1 1 - 20 13 5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 1 1 - 15 9 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 1 - - 4 13 Jumlah 24 10 9 144 238 Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008
  • 48. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 47 TABEL 2.41 BANYAKNYA APOTIK DAN APOTEKER MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007 NO. FASILITAS KESEHATAN APOTIK UMUM APOTEKER 1. Padangsidimpuan Tenggara - - 2. Padangsidimpuan Selatan 4 4 3. Padangsidimpuan Batunadua - - 4. Padang Sidimpuan Utara 11 11 5. Padangsidimpuan Hutaimbaru - - 6. Padangsidimpuan Angkola Julu - - Jumlah 15 15 Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008 2.3.5 Pendidikan Hingga tahun 2007 Sekolah Dasar sebanyak 95 unit, Sekolah Menengah Pertama sebanyak 26 unit, Sekolah Menengah Atas sebanyak 19 unit dan Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak 16 unit yang berada di wilayah kerja Pemerintah Kota Padangsidimpuan. Dimana secara fisik lokasi sekolah terkonsentrasi di ibu kota kecamatan dengan jumlah penduduk yang banyak. Masalah utama pada sarana dan prasarana pendidikan di kota padangsidimpuan adalah pada minimnya ketersediaan ruang kelas yang mampu menampung jumlah siswa secara proporsional dan lokasi penempatan sekolah yang belum terkonsentrasi secara merata dengan memperhatikan rasio jumlah siswa maupun jarak jangkau siswa terhadap sekolah. Sarana dan prasarana fasilitas pendidikan di kota padangsidimpuan dapat terlihat pada tabel berikut ini.
  • 49. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 48 Tabel 2.42 Jumlah Fasilitas Pendidikan Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2007 No Kecamatan TK SD SMP SMA SMK Universitas / Akademik 1 Padangsidimpuan Tenggara 2 15 2 1 - 3 2 Padangsidimpuan Selatan 10 29 9 8 5 2 3 Padangsidimpuan Batunadua - 11 3 1 - - 4 Padangsidimpuan Utara 9 27 9 8 10 6 5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 1 8 2 - - - 6 Padangsidimpuan Angkola Julu 1 6 1 1 1 - Total 23 95 26 19 16 11 Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008 Jumlah ruang kelas untuk Pendidikan dasar hingga Tahun 2007 sebanyak 834 ruang, dimana 83,28 % dalam kondisi baik, 14,4 % Rusak Ringan dan 2,4 % Rusak Berat untuk menampung 26.289 siswa Sekolah Dasar di seluruh Kota Padangsidimpuan dengan kapasitas rata – rata untuk setiap ruang menampung 32 siswa. Sementara rasio ideal adalah 1 ruang kelas menampung 30 siswa. Sekolah Dasar di Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Padangsidimpuan Selatan dan Padangsidimpuan Tenggara adalah sekolah yang jumlah ruang kelasnya belum memadai dengan daya tampung siswanya sangat besar. Tabel 2.43 Jumlah Sekolah Dasar dan Siswa Menurut Kondisi dan Kecamatan Tahun 2007 N o Kecamatan Jlh Sklh Jumlah Ruang Jlh Siswa Rata – rata Siswa/ Ruang Baik Rusak Ringan Rusak Berat Total 1 Padangsidimpuan Tenggara 15 97 26 6 129 3.814 30 2 Padangsidimpuan Selatan 29 198 34 3 235 7.666 33 3 Padangsidimpuan Batunadua 11 50 10 - 60 1.863 31 4 Padangsidimpuan Utara 27 254 27 11 292 9.454 32 5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 8 73 17 - 90 2.547 28 6 Padangsidimpuan Angkola Julu 6 22 6 - 28 945 34 Total 95 694 120 20 834 26.289 32 Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
  • 50. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 49 Untuk dapat menampung seluruh siswa Sekolah Dasar di Kota Padangsidimpuan yang sebanyak 26.289 siswa maka diperlukan sebanyak 876 ruang kelas. Ini berarti hingga tahun 2007 Kota Padangsidimpuan masih kekurangan 42 unit ruang kelas bagi sekolah Dasar. Tabel 2.44 Keadaan Guru dan Kebutuhan Guru Sekolah Dasar No Bidang Study Kebutuhan Keadaan Guru Kelebihan Guru Kekurangan GuruPNS Guru Tidak Tetap Guru Bantu / Kontrak Guru Honda Jumlah Yang Ada Pusat 1 Guru Agama 160 177 - - - 177 19 (GAI) 2 (GAK) 2 Penjaskes 141 84 - - - 84 - 57 3 Guru Kelas 767 781 16 - - 16 14 - Total 1068 1042 16 - - 1058 33 59 Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008 Dari sisi ketersediaan tenaga pengajar untuk tingkat Sekolah Dasar, Kota Padangsidimpuan hingga tahun 2007 telah tersedia 1058 Guru SD dengan rincian 1042 orang berstatus PNS, 16 orang berstatus Guru Bantu Pusat berdasarkan jumlah kebutuhan ideal Guru SD untuk seluruh Kota Padangsidimpuan yang sebesar 1058 personel, maka saat ini Kota Padangsidimpuan sudah kelebihan 33 orang Guru SD. Data jumlah sekolah menengah pertama dan siswa menurut kondisi dan kecamatan dalam Kota Padangsidimpuan dapat terlihat pada tabel berikut .
  • 51. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 50 Tabel 2.45 Jumlah Sekolah Menengah Pertama dan Siswa Menurut Kondisi dan Kecamatan N o Kecamatan Jlh Sekolah Jumlah Ruang Jlh Siswa Rata – rata Siswa/ Ruang Baik Rusak Ringan Rusak Berat Total 1 Padangsidimpuan Tenggara 2 18 6 - 24 813 39 2 Padangsidimpuan Selatan 8 86 20 - 106 3.996 38 3 Padangsidimpuan Batunadua 3 12 - - 12 367 31 4 Padangsidimpuan Utara 8 84 16 - 100 3.735 37 5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 3 18 3 - 21 733 35 6 Padangsidimpuan Angkola Julu 2 13 2 - 15 520 35 Total 26 278 47 - 278 10.164 36 Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008 Untuk SMP, Pemerintah Kota Padangsidimpuan telah membangun 26 unit Sekolah Menengah Pertama dengan 278 ruang kelas dimana 83,1 % dalam kondisi baik dan 16,9 % rusak ringan untuk menampung 10.164 siswa Sekolah Menengah Pertama di seluruh Kota Padangsidimpuan dengan Kapasitas rata-rata untuk setiap ruang menampung 36 siswa. Ketersediaan tenaga pengajar untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama, Kota Padangsidimpuan hingga tahun 2007 telah tersedia 809 Guru SMP dengan rincian 579 orang berstatus PNS, 7 orang berstatus Guru Bantu, serta 231 orang Berstatus pegawai honor Komite, berdasarkan jumlah kebutuhan ideal Guru SMP untuk seluruh Kota Padangsidimpuan yang sebesar 551 Personel, maka saat ini Kota Padangsidimpuan sudah kelebihan 258 orang Guru SMP.
  • 52. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 51 Tabel 2.46 Keadaan Guru dan Kebutuhan Guru Sekolah Menengah Pertama No Bidang Study Kebutuhan Keadaan Guru Kelebihan/ Kekurangan Guru PNS Guru Tidak Tetap Guru Bantu / Kontrak Guru Honorer Jlh Pusat NAD 1 Pendidikan Agama 40 32 - - 27 59 (+) 19 2 PPKn 31 33 - - 17 50 (+) 39 3 Penjaskes 30 29 - - 16 45 (+) 15 4 KTK - 16 - - 8 24 - 5 Bahasa Indonesia 70 83 - - 23 106 (+) 36 6 Bahasa Inggris 63 80 1 - 27 108 (+) 45 7 Matematika 68 87 4 - 24 115 (+) 47 8 Ilmu Pengetahuan Alam - Fisika 38 51 - - 18 69 (+) 31 - Biologi 35 40 2 - 26 68 (+) 33 9 Ilmu Pengetahuan Sosial - Ekonomi 26 20 - - 11 31 (+) 5 - Giofrafi 26 22 - - 9 31 (+) 5 - Sejarah 28 34 - - 18 52 (+) 26 10 Muatan Lokal - Bahasa Daerah 13 13 - - - 13 0 - Keterampilan PKK 4 4 - - - 4 0 - Keterampilan Teknik 3 3 - - - 3 0 - Keterampilan jasa 7 7 - - - 7 0 11 Bimbingan Konseling 39 17 - - 7 24 (+) 15 12 Komputer 22 - - - - - (+) 22 13 Jurusan Lain 8 8 - - - - 0 Total 551 579 7 - 231 809 (+) 258 Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008 Untuk SMA, Pemerintah Kota Padangsidimpuan telah membangun 19 unit Sekolah Menengah Atas dengan 193 ruang kelas dimana 92,3 % dalam kondisi baik dan 7,7 % rusak ringan untuk menampung 7.269 siswa Sekolah Menengah Atas diseluruh Kota Padangsidimpuan dengan kapasitas rata – rata untuk setiap ruang menampung 35 siswa
  • 53. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 52 Tabel 2.47 Jumlah Sekolah Menengah Atas dan Siswa Menurut Kondisi dan Kecamatan No Kecamatan Jlh Sekolah Jumlah Ruang Jlh Siswa Rata – rata Siswa/ Ruang Baik Rusak Ringan Rusak Berat Total 1 Padangsidimpuan Tenggara 1 6 - - 6 248 41 2 Padangsidimpuan Selatan 8 63 5 - 68 2.499 17 3 Padangsidimpuan Batunadua 1 11 - - 11 426 17 4 Padangsidimpuan Utara 8 105 11 - 116 3.995 35 5 Padangsidimpuan Hutaimbaru - - - - - - - 6 Padangsidimpuan Angkola Julu 1 6 - - 6 101 34 Total 19 191 16 - 207 7.269 35 Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008 . Tabel 2.48 Keadaan Guru dan Kebutuhan Guru Sekolah Menengah Atas No Bidang Study Kebutuhan Keadaan Guru Kelebihan/ Kekurangan Guru PNS Guru Tidak Tetap Guru Bantu / Kontrak Guru Honorer Jumlah Pusat NAD 1 Pendidikan Agama 39 21 - - (+) 1 2 PPKn 28 25 - - 17 38 (+) 11 3 Penjaskes 27 18 - - 16 41 (+) 2 4 Bahasa Indonesia 45 37 2 - 11 29 (+) 13 5 Bahasa Inggris 55 41 2 - 19 58 (+) 8 6 Sejarah 27 25 - - 20 63 (+) 2 7 Matematika 64 47 - - - 25 (+) 6 8 Fisika 40 27 - - 23 70 (+) 4 9 Kimia 35 33 4 - 17 44 (+) 21 10 Biologi 35 36 1 - 19 56 (+) 20 11 Ekonomi / Akuntansi 42 43 - - 18 55 (+) 18 12 Giofrafi 15 8 - - 17 60 (+) 2 13 Sosiologi 16 7 - - 9 17 (+) 1 14 Antropologi 9 3 - - 10 17 (+) 2 15 Tata Negara 10 3 - - 4 7 (+) 1 16 Pendidikan Seni 20 16 - - 6 9 (+) 4 17 Bahasa Asing Lainnya 3 3 - - 8 24 (+) 2
  • 54. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 53 18 Mulok - - - - 2 5 (+) - 19 Bimbingan Konseling 41 13 - - - - (+) 22 20 Komputer 23 2 - - 6 19 (+) 21 21 Administrasi Pendidikan 8 8 - - - 2 0 22 Koperasi 6 6 - - - 8 0 23 Sekretaris 9 10 - - - 6 (+) 1 24 Penjualan / Tata Niaga 7 6 - - - 10 (+) 1 25 Teknik Bangunan 17 15 - - - 6 (+) 2 26 Elektronika 8 5 - - - 15 (+) 3 27 Teknik Elektro/ Listrik 16 10 - - - 5 (+) 6 28 Teknik Mesin 17 14 - - - 10 (+) 3 29 Tata Boga 11 11 - - - 14 0 30 Tata Busana 10 9 - - - 11 (+) 1 31 Tata Kecantikan 9 2 - - - 9 (+)7 32 Jurusan Lainnya 12 12 - - - 2 0 Jumlah 704 516 9 - 222 747 (+) 43 Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008 2.4 Sosial Budaya Daerah 2.4.1 Kependudukan dan Tenaga Kerja Jumlah Penduduk Kota Padangsidimpuan sampai dengan tahun 2007 diperkirakan berjumlah 185.132 jiwa. Dari 6 ( enam ) Kecamatan dan 79 ( tujuh puluh sembilan ) Kelurahan / Desa dan banyaknya rumah tangga sebesar 52.659 rumah tangga serta rata – rata banyaknya anggota rumah tangga sebesar 4 orang dengan kepadatan penduduk sebesar 1.261 jiwa / km2 . Penduduk Kota Padangsidimpuan tahun 2007 menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan sebesar 93.714 jiwa atau 50,62 persen dan pada penduduk laki – laki yang berkisar 91.418 jiwa atau 49,38 persen. Dengan demikian sex ratio penduduk Kota Padangsidimpuan sebesar 97,55 persen.
  • 55. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 54 Sedangkan jumlah penduduk menurut Kelurahan / Desa adalah untuk daerah Kota (urban) sebesar 112.583 jiwa atau 60,81 persen dan penduduk Pedesaan (rural) adalah sebesar 72.549 jiwa atau 39,19 persen. TABEL 2.49 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, RASIO JENIS KELAMIN DAN DAERAH KOTA / PEDESAAN PER KECAMATAN TAHUN 2007 NO. KECAMATAN LAKI- LAKI PEREMPUAN KOTA PEDESAAN JUMLAH RASIO JENIS KELAMIN 1. Padangsidimpuan Tenggara 13.511 14.736 - 28.247 28.247 91,69 2. Padangsidimpuan Selatan 29.708 29.952 55.136 4.524 59. 660 99,19 3. Padangsidimpuan Batunadua 8.376 8.292 - 16.668 16.668 101,01 4. Padang Sidimpuan Utara 28.427 29.020 57.447 - 57.447 97,96 5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 7.796 7 .975 - 15.771 15.771 97,76 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 3.600 3 .739 - 7.339 7.339 96,28 Jumlah 91.418 93.714 112.583 72.549 185.132 97,55 Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008 TABEL 2.50 LUAS WILAYAH, JUMLAH KELURAHAN /DESA, JUMLAH PENDUDUK DAN RUMAH TANGGA MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007 NO KECAMATAN LUAS WILAYAH ( Km2 ) JUMLAH DESA JUMLAH PENDUDUK RUMAH TANGGA KEPADATAN PENDUDUK 1. Padangsidimpuan Tenggara 27,69 18 28.247 8.022 1.020 2. Padangsidimpuan Selatan 15,81 12 59. 660 16.779 3.773 3. Padangsidimpuan Batunadua 38,74 15 16.668 4.772 430 4. Padang Sidimpuan Utara 14,09 16 57.447 16.432 4.078 5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 22,34 10 15.771 4.444 706 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 28,19 8 7.339 2.211 260 Jumlah 146,86 79 185.132 52.659 1.261 Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
  • 56. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 55 Jumlah penduduk Kota Padangsidimpuan Tahun 2007 menurut Agama yang dihitung berdasarkan persentase yaitu Agama Islam sebesar 90,50 persen, Agama Khatolik sebesar 0,62 persen, Agama Kristen lainnya sebesar 8,42 persen dan Agama Budha sebesar 0,44 persen serta Agama Lainnya sebesar 0,01 persen. Untuk jelasnya dilihat pada tabel berikut ini. TABEL 2.51 PERSENTASE PENDUDUK MENURUT AGAMA DAN KEPERCAYAAN TAHUN 2007 NO. KECAMATAN ISLAM KATOLIK PROTESTAN BUDHA LAINNYA JUMLAH 1. Padangsidimpuan Tenggara 90,13 0,67 9,15 0,04 0,01 100 2. Padangsidimpuan Selatan 82,54 0,93 16,35 0,16 0,02 100 3. Padangsidimpuan Batunadua 97,87 0,28 1,82 - 0,03 100 4. Padang Sidimpuan Utara 94,43 0,60 3,76 1,21 - 100 5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 95,74 0,13 4,12 - 0,01 100 6. Padangsidimpuan Angkola Julu 96,05 0,06 3,88 - 0,01 100 Jumlah 90,50 0,62 8,42 0,44 0,01 100 Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008 Sedangkan dari aspek tenaga kerja Jumlah Pencari Kerja Terdaftar di Kota Padangsidimpuan sebesar 751 orang, dengan komposisi pencari kerja wanita lebih banyak dibandingkan pencari kerja laki-laki, dengan tingkat pendidikan Sarjana lengkap sebagai pencari kerja peringkat teratas. Untuk jelasnya dilihat pada tabel berikut ini.
  • 57. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 56 TABEL 2.52 JUMLAH PENCARI KERJA TERDAFTAR MENURUT JENIS KELAMIN DAN TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2007 NO. TINGKAT PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1. Tidak Sekolah - - - 2. SD, Tidak tamat - 7 7 3. SLTP Umum 1 4 5 4. SMTA Umum 127 183 310 5. STM - - - 6. SMEA 46 88 134 7. SPMA 1 1 2 8. SMTA - 1 1 9. Lainnya - - - 10. DIP I/ DIP II 4 6 10 11. Sarjana Muda 70 14 84 12. Sarjana Lengkap 124 74 198 Jumlah 373 378 751 Sumber : Kantor Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008 TABEL 2.53 JUMLAH PENCARI KERJA YANG DITEMPATKAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2007 NO. TINGKAT PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1. Tidak Sekolah - - - 2. SD, Tidak tamat 1 - 1 3. SLTP Umum - - - 4. SMTA Umum 15 16 31 5. STM - - - 6. SMEA 4 9 13 7. SPMA - - - 8. SMTA - 1 1 9. Lainnya - - - 10. DIP I/ DIP II - - - 11. Sarjana Muda 12 14 26 12. Sarjana Lengkap 33 52 85 Jumlah 84 149 233 Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
  • 58. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 57 2.5. Pemerintahan 2.5.1 Aparatur Pemerintahan Daerah Jumlah Pegawai Negeri di Kota Padangsidimpuan tahun 2007 sebanyak 4.766 orang. Jumlah PNS ini jika dirinci menurut golongan, sebagian besar merupakan golongan III. PNS golongan I ada 45 orang. Untuk golongan II sebanyak 826 orang, golongan III sebanyak 2.403 orang, 1.128 orang adalah golongan IV dan sisanya sebanyak 380 orang CPNS. TABEL 2.54 PENEMPATAN PEGAWAI BERDASARKAN UNIT KERJA NO UNIT KERJA JUMLAH 1 Sekretariat Daerah 190 2 Sekretariat DPRD 30 3 Bappeda 50 4 Inspektorat Daerah 31 5 Badan Kepegawaian Daerah 42 6 Badan Kesbang 39 7 Badan Pemberdayaan Masyarakat Daerah 40 8 Badan RSU Daerah 275 9 Dinas Pendidikan / Pengawas Sekolah / Guru 2.856 10 Dinas Kesehatan 288 11 Dinas Pendapatan 68 12 Dinas Perhubungan 45 13 Dinas PUD 60 14 Dinas Perindag 38 15 Dinas Pertanian 78 16 Dinas Kebersihan PPK 63 17 Dinas KB 59 18 Dinas Kessos 30 19 Dinas Pemuda dan Olah Raga 37 20 Kantor Satpol PP 34 21 Kantor Kependudukan Capil 28 22 Kantor Tenaga Kerja Koperasi dan UKM 28 23 Kantor Dampak Lingkungan Hidup 32 24 Sekretariat KPU Kota Padangsidimpuan 20
  • 59. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 58 25 Padangsidimpuan Utara 102 26 Padangsidimpuan Selatan 78 27 Padangsidimpuan Tenggara 31 28 Padangsidimpuan Batunadua 32 29 Padangsidimpuan Hutaimbaru 33 30 Padangsidimpuan Angkola Julu 29 Total 4.766 Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008 Masalah utama dalam persoalan kepegawaian di lingkungan Pemerintahan Kota Padangsidimpuan adalah belum adanya sistem dan mekanisme yang cukup baik untuk melakukan rekruitment, peningkatan kapasitas, pengawasan kinerja maupun mekanisme untuk mengatur penempatan para pegawai secara merata berdasarkan kebutuhan organisasi dan perangkat daerah. Tabel 2.55 Jumlah Pegawai di Kantor Kecamatan dan Jumlah Penduduk NO UNIT KERJA JUMLAH PEGAWAI 1) JUMLAH PENDUDUK 2) 1 Padangsidimpuan Tenggara 31 28.242 2 Padangsidimpuan Selatan 78 59.663 3 Padangsidimpuan Batunadua 32 16.670 4 Padangsidimpuan Utara 102 57.448 5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 33 15.771 6 Padangsidimpuan Angkola Julu 29 7.338 Total 305 185.132 Sumber : 1) Badan Kepegawaian Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008 2) BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
  • 60. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 59 2.5.2 Pelayanan Publik Pada Tahun 2007 Pemerintah Kota Padangsidimpuan telah menerbitkan 25.987 jenis dokumen administrasi kependudukan dan 3.880 jenis dokumen perizinan yang dikeluarkan oleh masing – masing SKPD terkait. Sebagai upaya untuk memulihkan kembali kepercayaan masyarakat kepada pemerintahan sekaligus sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, perlu dilakukan penataan kembali terhadap sistem pelayanan administrasi kependudukan maupun perizinan melalui Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagai upaya untuk terwujudnya pelayanan publik yang cepat, murah, mudah, transparan, pasti dan terjangkau, serta meningkatkan hak-hak masyarakat terhadap pelayanan publik. Tabel 2.56 Jenis Dokumen Pelayanan Publik No Jenis Dokumen Jumlah 1 Akte Kelahiran 5.241 2 Akte Kematian 1 3 Akte Perkawinan 138 4 Kartu Keluarga (KK) 5.362 5 Kartu Tanda Penduduk (KTP) 15.194 6 Izin Pindah 51 7 Izin Praktek Dokter 60 8 Izin Praktek Bidan 75 9 Izin Pendirian Apotik 14 10 Izin Pendirian Toko Obat 31 11 Izin Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) 23 12 Izin Pengobat Tradisional 2 13 Izin Balai Pengobatan Swasta 6 14 Izin Rumah Bersalin 2 15 Izin Laboratorium Swasta 3 16 Izin Optik 4 17 Izin Tukang Gigi 3 18 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 280
  • 61. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 60 19 Izin Pemasangan Reklame 78 20 Izin Gangguan (HO) 79 21 Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 51 22 Surat Izin Tempat Usaha (SITU) 1.572 23 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 1.521 24 Izin Usaha Industri (IUI) 2 25 Tanda Daftar Industri (TDI) 102 26 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 141 27 Tanda Daftar Gudang (TDG) 47 28 Izin Trayek Baru/Perpanjangan Izin Trayek 7 Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil, Dinas Kesehatan, Setda Kota Padangsidimpuan 2008. 2.5.3 Perencanaan Pembangunan Proses Perencanaan Pembangunan di Kota Padangsidimpuan telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik dari segi proses, substansi maupun pengawasannya. Pembangunan yang dilaksanakan sudah memberikan hasil yang positif dan telah dirasakan masyarakat. Seluruh hasil yang telah dicapai dijadikan sebagai bahan proses pembangunan selanjutnya. Untuk lebih meningkatkan kualitas perencanaan di masa depan diharapkan pelaksanaan perencanaan lebih partisipatif, transparan dan akuntabel. 2.5.4 Pemerintahan Umum Urusan pemerintahan umum di Kota Padangsidimpuan sejauh ini belum berlangsung secara optimal, masih terdapat beberapa kendala antara lain dikarenakan : 1. Belum adanya sistem dan mekanisme koordinasi yang baik yang dapat menjadi pedoman bagi aparatur pemerintahan;
  • 62. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 61 2. Belum adanya sistem dan mekanisme pengelolaan administrasi pemerintahan yang baik yang dapat menjadi pedoman bagi aparatur pemerintahan; 3. Belum berubahnya kultur birokrasi; 4. Belum adanya mekanisme pengelolaan keuangan dan aset daerah; 5. Belum adanya unit/mekanisme untuk penanganan pengaduan/keluhan masyarakat. 2. 6. Ketertiban dan Keamanan Aspek ketertiban dan keamanan termasuk variabel yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pembangunan, karena keberhasilan pelaksanaan rencana pembangunan dapat dipengaruhi oleh aspek ketertiban dan keamanan. Kondisi ketertiban dan keamanan di Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada Tabel 2.57. TABEL 2.57 DATA KRIMINALITAS DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2006 - 2007 NO JENIS KRIMINALITAS JUMLAH KASUS 2006 2007 1 Narkotika 23 6 2 Penganiayaan Berat 1 - 3 Pembunuhan - - 4 Pengerusakan Kantor Pemerintah - - 5 Pengerusakan Tempat Ibadah - - 6 Penimbunan BBM 4 - 7 Penjarahan - - 8 Perjudian 5 - 9 Perkosaan 20 6 10 Ranmor 23 19 11 Uang Palsu - 1 12 Unjuk Rasa 27 4 13 Pemogokan Kerja - -
  • 63. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 62 14 Kasus Pertikaian antar Warga - - 15 Kasus Pertikaian antar Agama - - 16 Kasus Pertikaian antar Etnis - - 17 Kasus Pertikaian antar Pelajar 2 - 18 Kasus Pertikaian antar Simpatisan Parpol - - 19 Kasus Pertikaian antar Wilayah Desa - - 20 Unjuk Rasa Bidang Politik 1 1 21 Unjuk Rasa Bidang Ekonomi - - TOTAL 106 37 Sumber : Polresta Padangsidimpuan, 2008 Tingkat kriminalitas di Kota Padangsidimpuan pada Tahun 2006 terdapat 106 kasus dan pada tahun 2007 terdapat 37 kasus, artinya adanya kecenderungan penurunan yang cukup signifikan. Sehingga di Kota Padangsidimpuan tingkat ketertiban dan keamanan masyarakat cukup kondusif. 2. 7. Permasalahan Dan Isu-Isu Strategis Daerah Untuk dapat tercapainya visi pembangunan jangka panjang daerah, maka penyelenggaraannya harus diselaraskan dengan semangat otonomi daerah yang berlandaskan ekonomi kerakyatan dengan pola pendekatan wilayah yang diorientasikan pada pengembangan keunggulan komparatif dan kompetitif. Hal ini adalah syarat mutlak agar tujuan pembangunan jangka panjang daerah tahun 2005-2025 tercapai yaitu mewujudkan masyarakat daerah yang maju, mandiri, berdaya saing dan adil yang sekaligus merupakan pra kondisi yang mutlak bagi landasan utama tahap pembangunan berikutnya. Berkembangnya aspirasi masyarakat daerah agar peran dan fungsi daerah dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan dalam peran dan fungsi sebagai kota pusat pemerintahan, pusat pendidikan, pusat perdagangan, pusat distribusi barang dan jasa di wilayah pantai barat Provinsi Sumatera Utara.
  • 64. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 63 Situasi dan kondisi daerah serta aspirasi masyarakat yang demikian adalah sebagai hasil pelaksanaan pembangunan saat ini yang telah menunjukkan kemajuan diberbagai bidang kehidupan masyarakat yang meliputi bidang sosial budaya dan kehidupan beragama, ekonomi, kesehatan, pendidikan, hukum dan aparatur, politik, pembangunan wilayah dan tata ruang, sarana dan prasarana maupun dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Namun demikian berbagai kemajuan pembangunan daerah yang telah tercapai akan tetapi masih banyak tantangan dan masalah yang belum sepenuhnya dapat diselesaikan dalam berbagai permasalahan dan isu-isu strategis yang berkembang ditengah-tengah masyarakat, yaitu : 2. 7. 1. Bidang Ekonomi a. Rendahnya daya beli masyarakat, akibat :  Rendahnya harga komoditi produk pertanian;  Terbatasnya pemasaran produk pertanian masyarakat;  Terbatasnya nilai tambah produk pertanian. b. Sistem pertanian masyarakat yang masih bersifat konvensional  Sistem pertanian masyarakat yang masih sangat sedikit menggunakan tekonologi dan kurangnya inovasi. c. Belum optimalnya pengembangan potensi disektor pertanian, terutama tanaman pangan, dan perkebunan. d. Belum optimalnya perngembangan Industri pengolohan produk pertanian, terutama tanaman pangan. e. Belum termanfaatkannya potensi lahan secara optimal. f. Belum optimalnya perngembangan perdagangan dan jasa. g. Belum optimalnya daya saing daerah.
  • 65. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 64 2. 7. 2. Bidang Sosial Budaya a. Pendidikan  Terbatasnya guru dan ruang kelas dibandingkan jumlah peserta didik;  Kualitas guru yang masih terbatas;  Semakin meningkatnya biaya pendidikan;  Fasilitas dan sarana/prasarana pendidikan yang representatif masih terbatas. b. Kesehatan  Terbatasnya jangkauan pelayanan kesehatan terutama pada daerah-daerah yang jauh dari pusat kota ;  Masih relatif terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan ;  Masih kurangnya tenaga medis dan paramedis. c. Tenaga Kerja  Terbatasnya ketersediaan lapangan kerja;  Masih rendahnya kemampuan keterampilan (skill) dari para pencari kerja. 2. 7. 3. Bidang Sarana dan Prasarana  Belum meratanya ketersediaan sarana dan prasarana kota;  Belum terpadu dan terintegrasinya sistem transportasi yang mendukung kelancaran mobilitas orang, barang dan jasa;  Pusat – pusat kegiatan hanya terkonsentrasi di pusat kota, sehingga tidak menyebabkan munculnya pusat – pusat pertumbuhan baru di luar kota.
  • 66. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 65  Persediaan lahan yang sangat terbatas jika dihubungkan dengan peningkatan kebutuhan lahan untuk penyediaan sarana dan prasarana, serta utilitas perkotaan dimasa yang akan datang. 2. 8. Indeks Pembangunan Manusia 2.8.1 Kondisi Indeks Pembangunan Manusia Pada dekade 90-an berkembang paradigma pembangunan yang berpusat pada manusia (human centered development). Pembangunan manusia distandarkan pada prinsip-prinsip productivity, equity, sustainability, dan empowerment (HDR, 1995:12). Maknanya, masyarakat harus produktif dan partisipatif secara penuh dalam menciptakan generasi dan kesempatan bekerja; masyarakat harus mendapatkan akses dan kesempatan yang sama dalam berekonomi dan berpolitik; kesempatan harus berlangsung secara berkelanjutan, bukan hanya pada satu generasi saja; dan pembangunan diperuntukkan bagi rakyat banyak bukan segelintir orang. Dengan demikian, masyarakat harus ikut dalam memutuskan dan proses berlangsungnya pembangunan. Pembangunan manusia menurut definisi UNDP adalah proses memperluas pilihan-pilihan penduduk (enlarge people’s choices). Standar hidup yang layak, kecukupan nutrisi, perlindungan kesehatan, pendidikan, kelayakan pekerjaan dan perlindungan dari bencana bukan hanya tujuan pembangunan, namun juga hak azasi manusia.
  • 67. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 66 Adapun perhitungan IPM, dihitung dengan formula sebagai berikut : IPM = 1/3 [X(1) + X(2) + X(3)] .........................(1) Dimana : X(1) : Indeks harapan hidup X(2) : Indeks pendidikan = 2/3(indeks melek huruf) + 1/3(indeks rata-rata lama sekolah) X(3) : Indeks standar hidup layak Masing-masing indeks komponen IPM tersebut merupakan perbandingan antara selisih suatu nilai indikator dan nilai minimumnya dengan selisih nilai maksimum dan nilai minimum indikator yang bersangkutan. Rumusnya dapat disajikan sebagai berikut : Indeks X(i) = X(i) – X(i)min / [X(i)maks – X(i)min] ...................(2) Dimana : X(1) : Indikator ke –i (i = 1,2,3) X(2) : Nilai maksimum sekolah X(i) X(3) : Nilai minimum sekolah X(i) Nilai maksimum dan nilai minimum indikator X(i) disajikan pada tabel 2.81: Tabel 2.58 Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM Indikator Komponen IPM (=X(i)) Nilai Maksimum Nilai Minimum Catatan Angka Harapan Hidup 85 25 Sesuai standar global (UNDP) Angka Melek Huruf 100 0 Sesuai standar global (UNDP) Rata-rata lama sekolah 15 0 Sesuai standar global (UNDP) Konsumsi per kapita yang disesuaikan 723.720a) 300.000b) UNDP menggunakan PDB per kapita riil yang disesuaikan
  • 68. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 67 Sumber dari BPS, perhitungan nilai IPM di Kota Padangsidimpuan berdasarkan data Tahun 2006 adalah :  Usia harapan hidup : 69,10 tahun  Angka melek huruf : 99,57 %  Rata-rata lama sekolah : 15 tahun  Konsumsi riil perkapita yang disesuaikan : Rp. 378.527,- Berdasarkan data tersebut maka dapat dihitung indeks masing-masing komponen menggunakan persamaan (2) :  Usia harapan hidup : 69,10  Angka melek huruf : 99,57  Rata-rata lama sekolah : 15  Indeks Pendidikan : 73,88  Indeks Konsumsi riil perkapita yang disesuaikan : 77,82 Akhirnya angka IPM dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (1) : IPM = 73,60 Sebagai catatan, untuk memudahkan dalam membaca angka IPM disajikan dalam ratusan (dikalikan 100) sehingga IPM Kota Padangsidimpuan Tahun 2006 adalah 73,60. 2.8.2 Pembangunan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. Disamping berorientasi pada Indek Pembangunan Manusia, khusus untuk daerah diperlukan pembangunan khusus keagamaan karena masih diperlukannya peningkatan tentang kesadaran dalam melaksanakan ajaran agama, kehidupan beragama yang belum menggambarkan penghayatan dan penerapan nilai-nilai agama yang dianutnya. Disamping itu pembangunan keagamaan juga belum dapat memanfaatkan ajaran agama untuk meningkatkan etos kerja, penghargaan
  • 69. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I- 68 pada prestasi dan dorongan untuk mencapai kemajuan disegala bidang sebagai aspisari yang mampu menggerakkan masyarakat untuk membangun. Demikian juga belum terwujudnya pesan-pesan moral agama dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
  • 70. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III- 69 BAB III VISI, DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2005 -2025 3.1. Visi Ada beberapa unsur yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun visi dan misi daerah, yaitu mandat dan perubahan-perubahan yang terjadi (yang telah maupun yang akan terjadi). Mandat berupa kebijakan dari organisasi yang lebih tinggi (dalam hal pemerintahan yang lebih tinggi) dan dapat berupa aspirasi masyarakat. Dalam penyusunan visi dan misi Kota Padangsidimpuan, di samping hal- hal umum sebagaimana tersebut di atas, ada beberapa mandat yang perlu diperhatikan, karena akan memberi warna kuat terhadap visi dan misi serta kebijakan berikutnya, yaitu: a. Mandat filosofis , yaitu berupa semboyan: ‘SALUMPAT SAIDEGE’. Makna kata ’SEAYUN SELANGKAH’ berarti ditafsirkan secara historis, dalam melaksanakan kehidupan dan penghidupan didasarkan pada kebersamaan, keserasian, dan keselarasan. b. Mandat yang berupa fungsi pengembangan Kota Padangsidimpuan, yaitu Kota Pusat Pemerintahan, Perdagangan, Jasa, Pendidikan, Industri, dan Transit. Berdasarkan kondisi umum Kota Padangsidimpuan berkaitan dengan permasalahan, tantangan serta keterbatasan yang dihadapi maka ditetapkan Visi Pembangunan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2005 – 2025 yaitu : Padangsidimpuan yang sejahtera, agamais, berdaya saing, berbudaya sebagai kota pusat pendidikan, perdagangan, barang dan jasa terdepan di Pantai Barat Sumatera Utara.
  • 71. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III- 70 Beberapa pengertian pokok yang terkandung dalam visi pembangunan adalah : 1. Padangsidimpuan yang sejahteraan adalah untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan bathin bagi seluruh lapisan masyarakat yaitu kesejahteraan dalam bidang ekonomi, kehidupan sehari-hari dan ketenangan batin melalui tercapainya suasana kehidupan yang aman dan sejahtera. 2. Padangsidimpuan yang agamais adalah pencapaian kesejahteraan masyarakat dan berbagai proses pembangunan harus dilandasi oleh nilai- nilai keagamaan dengan terwujudnya masyarakat yang mandiri, berdaya saing dan mampu menghadapi berbagai masalah. 3. Padangsidimpuan yang berdaya saing adalah kota yang mampu bersaing dalam bidang pendidikan, perdagangan, distribusi barang dan jasa maupun dalam sektor-sektor pembangunan lainnya. 4. Padangsidimpuan yang berbudaya adalah terwujudnya masyarakat yang dilandasi oleh nilai-nilai budaya adat dalihan natolu dalam kehidupan sehari-hari, untuk terciptanya budaya yang mampu mendukung pencapaian pembangunan disegala sektor. 5. Kota terdepan mengandung pengertian sebagai suatu kondisi dimasa yang akan datang, Kota Padangsidimpuan memiliki keunggulan dibanding dengan daerah – daerah lainnya di Pantai Barat Sumatera Utara. Keunggulan tersebut meliputi : pendidikan, perdagangan, jasa, dan pariwisata sebagai penggerak utama (prime mover) untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat Kota Padangsidimpuan. Pencapaian hal tersebut diukur dengan indeks pembangunan manusia pada tahun 2025 sebesar 78,93.