Se ha denunciado esta presentación.
Se está descargando tu SlideShare. ×

Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI PEMERINTAH KECAMATAN JARAI KABUPATEN LAHAT

Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
1
1. Judul
PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT
TERHADAP KINERJA PEMASARAN
DI PEMERINTAH KECAMATAN JARAI KABUPATEN LAHAT
2...
2
Akibat pelayanan publik yang tidak efektif, efisien, dan ekonomis, tidak
menutup kemungkinan unit-unit pelayanan cenderu...
3
Maka dari perumusan masalah tersebut diatas dapat disusun rumusan
masalah, sebagai berikut:
1) Bagaimanakah pengaruh kep...
Anuncio
Anuncio
Anuncio

Eche un vistazo a continuación

1 de 17 Anuncio

Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI PEMERINTAH KECAMATAN JARAI KABUPATEN LAHAT

Descargar para leer sin conexión

a Fallibility of property is tought of the greatest illustration on how the lowest marginal of the society catches your mind set to the precious time to buy the world and the obsoloscence network lobbying

a Fallibility of property is tought of the greatest illustration on how the lowest marginal of the society catches your mind set to the precious time to buy the world and the obsoloscence network lobbying

Anuncio
Anuncio

Más Contenido Relacionado

Presentaciones para usted (20)

A los espectadores también les gustó (20)

Anuncio

Similares a Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI PEMERINTAH KECAMATAN JARAI KABUPATEN LAHAT (20)

Más de Excruciate Limited (20)

Anuncio

Más reciente (20)

Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI PEMERINTAH KECAMATAN JARAI KABUPATEN LAHAT

  1. 1. 1 1. Judul PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI PEMERINTAH KECAMATAN JARAI KABUPATEN LAHAT 2. Latar Belakang Kecamatan adalah proyek pengembangan tradisional. Ia adalah starting point bagi banyak pertanyaan, misal, mengapa kecamatan memenuhi kebutuhan dan keinginan?, dari kebutuhan menjelaskan orang-orang desa yang mengilustrasi kebutuhan mereka, teridentifikasi dari kelemahan komunitas. Dengan kata lain kecamatan adalah desentralisasi yang sarat memperbandingkan cara-cara orang sederhana, hal ini mengasumsi orang adalah sebuah rasional dan minat pribadi yang memberikan pilihan, mereka mematuhi sejumlah aturan dari keseluruhan kesempatan penghidupan. Bagaimanapun juga ia tidak dan secara ekonomis menyulitkan variasi dari kekuatan yang menjadi dasar dan aturan, dan hanya sebuah pribadi sederhana yang mengambil keuntungan dari asumsi penyederhanaan ekonomi. Maka dari itu, kualitas pelayanan publik masih diwarnai oleh pelayanan yang sulit untuk diakses, prosedur yang berbelit-belit ketika harus mengurus suatu perijinan tertentu, biaya yang tidak jelas, serta terjadinya praktek pungutan liar (pungli). Hal ini jelas merupakan indikator rendahnya kualitas pelayanan publik di Indonesia. Untuk itu, apabila ketidakmerataan dan ketidakadilan ini terus-menerus terjadi, maka pelayanan yang berpihak ini akan memunculkan potensi yang berbahaya dalam kehidupan berbangsa.
  2. 2. 2 Akibat pelayanan publik yang tidak efektif, efisien, dan ekonomis, tidak menutup kemungkinan unit-unit pelayanan cenderung tidak memiliki responsibilitas, responsif, dan tidak representatif sesuai dengan tuntutan masyarakat, mengemukakan analisis kepuasan pegawai dan konsumen yang akan menempatkan perilaku melayani dan bukan dilayani, mendorong dan bukan menghambat, mempermudah dan bukan mempersulit, sederhana dan bukan berbelit-belit, dan terbuka untuk setiap orang dan bukan hanya untuk segelintir orang. Maka dari itu bagaimanakah aspek keadilan dalam pemberian pelayanan publik mengoperasi birokrasi pemerintah, terutama yang berkaitan langsung dengan fungsi pelayanan publik, baik itu sebagai landasan etik, tujuan maupun sumber acuan pemikirannya?. 3. Rumusan Masalah 3.1. Kepuasan Pegawai Apakah upaya memperbarui informasi terjadi secara rutin atas aksi-aksi yang dilakukan melalui warta organisasi (newsletter), majalah, dan lain sebagainya?, yang seharusnya disampaikan kepada masyarakat, apakah terjadi secara lambat atau bahkan tidak sampai kepada masyarakat?. 3.2. Kepuasan Masyarakat Apakah kinerja pelayanan pemerintah tidak mengenal istilah bangkrut?.
  3. 3. 3 Maka dari perumusan masalah tersebut diatas dapat disusun rumusan masalah, sebagai berikut: 1) Bagaimanakah pengaruh kepuasan pegawai terhadap kinerja pemasaran di Pemerintah Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat?, 2) Bagaimanakah pengaruh kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemasaran di Pemerintah kecamatan Jarai Kabupaten Lahat?, 3) Bagaimanakah pengaruh kepuasan pegawai terhadap kepuasan masyarakat di Pemerintah Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat?, dan 4) Bagaimanakah pengaruh kepuasan masyarakat terhadap kepuasan pegawai di Pemerintah Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat?. 4. Tujuan dan Manfaat Implikasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik, reorganisasi pemerintah secara ideal harus diarahkan pada perwujudan prinsip-prinsip good governance, seperti akuntabilitas, transparansi, keterbukaan, aturan hukum, perlakuan yang adil dan kesetaraan, partisipasi, responsif, berorientasi kesepakatan, efektif, efisien, visi strategis, dan dapat diprediksi, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1) Mencapai pelayanan yang lebih cepat, aksesibel, mudah, sesuai kebutuhan kelompok sasaran, dengan fokus pada perbaikan aspek prosedur, organisasi, personil, dan kebijakan (policy),
  4. 4. 4 2) Mendorong terjadinya proses yang partisipatif, transparan, akuntabel, dan sikap pelayanan responsif, dalam proses perencanaan, pengadaan, pendistribusian, dan penyebaran pelayanan yang mampu menjangkau kelompok sasaran lebih merata. 4.1. Manfaat Ilmiah Diharapkan memberikan pilihan dalam menerapkan pendekatan yang komprehensif yang tepat dalam mengatasi rendahnya kualitas pelayanan publik. Meskipun pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pelayanan yang berpihak kepada rakyat sebagai pemilik kedaulatan yang memberi mandat kepada pemerintah. 4.2. Manfaat Praktis Diharapkan memberikan objektivitas pemerintah daerah dalam penempatan pegawai sesuai dengan kompetensi dasar dan bidang masing-masing pegawai, yang secara serius melakukan tes kelayakan dan kepatutan dalam rangka penempatan ataupun promosi pegawai. Selain itu, permasalahan utama dalam manajemen adalah tingkat keterbukaan dalam distribusi dan pertanggungjawaban keuangan, masih menunjukan kecenderungan pada sentralisasi. 5. Metodologi Penelitian Metode penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah dalam upaya mendapatkan pengetahuan ilmiah.
  5. 5. 5 Metodologi penelitian adalah cara sistematis untuk menyusun ilmu pengetahuan, sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk melaksanakan metode-metode penelitian. 5.1. Jenis Penelitian Peneliti menggunakan metode regresi yang menyusun penelitian untuk menguji apakah variabel-variabel efektif atau tidak efektif. Berdasarkan sifat penelitian, menggunakan penelitian korelasional, bertujuan untuk meneliti efektif dari variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi. Berdasarkan tujuan penelitian, menggunakan penelitian eksplanasi (confirmatory) yang menyoroti hubungan antar variabel dengan menggunakan kerangka pemikiran kemudian dirumuskan dalam bentuk hipotesis. Berdasarkan pendekatan, menggunakan pendekatan kuantitatif maka penelitian ini sistematis menyusun analisis kuantitatif. 5.2. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel Sampel dalam penelitian ini dirumuskan dalam 1 (satu) jenis umum penarikan sampel yakni accidental sampling, adalah penarikan sampel yang digunakan pada penarikan sampel populasi yang berkunjung dan memenuhi kriteria sampel pada area kantor pemerintah kecamatan Jarai kabupaten Lahat.
  6. 6. 6 5.3. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Data statistik adalah kumpulan data yang bisa memberikan gambaran tentang suatu keadaan. Data yang direncanakan oleh peneliti adalah data berskala ordinal, yakni sebuah ilustrasi penilaian dengan 1 (satu) kategori lebih tinggi dari yang berikutnya. 5.4. Metode Analisis Data Metode statistika menggunakan uji instrumen seperti uji validitas dan reliabilitas, uji regresi, dan analisis asosiatif yang berkaitan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik dari suatu populasi. 6. Studi Pustaka 6.1. Teori Pilihan Publik Teori pilihan publik (public choice theory) yang ideal menurut paradigma new public service yaitu, pelayanan publik yang harus responsif terhadap berbagai kepentingan dan nilai-nilai publik yang ada. Tugas pemerintah daerah adalah melakukan negosiasi dan mengelaborasi berbagai kepentingan masyarakat dan kelompok komunitas. Hal ini mengandung pengertian bahwa karakter dan nilai yang terkandung didalam pelayanan publik tersebut harus berisi preferensi nilai nilai yang ada didalam masyarakat, karena masyarakat bersifat dinamis maka karakter pelayanan publik juga harus selalu berubah mengikuti perkembangan masyarakat.
  7. 7. 7 Public choice theory, sebagai salah satu teori ekonomi yang paling penting dan banyak diterapkan pada birokrasi pemerintah, telah memberikan dukungan terhadap anggapan birokrasi terlalu besar dan tidak efisien, asumsi dasar dari teori ini adalah rasionalitas. Menurut Stigler (1975) (dikutip dalam Hughes, 1994), manusia yang rasional harus dipandu dengan sistem imbalan (incentive) dalam setiap aktivitasnya. Dengan kata lain apa yang harus dilakukan adalah, memberi imbalan untuk prestasi dan memberi hukuman atau sanksi untuk pelanggaran atau tidak ada prestasi. Dari pandangan tadi, hubungan birokrasi dengan masyarakat (clients) dapat dipahami sebagai fungsi supply dan demand, pelayanan yang baik akan diminati oleh banyak konsumen. Asumsi lain yang mendasarinya adalah, jika peran pemerintah dikurangi dan peran swasta ditingkatkan akan menghasilkan outcome terbaik. Hal ini telah banyak dibuktikan dimana sektor swasta memiliki kinerja yang lebih baik ketimbang sektor publik dalam memberikan pelayanan publik, sebagai konsekuensinya, akan menumbuhkan suasana competitiveness dikalangan public service providers. 6.2. Kepuasan Pegawai Luthans (1995) mengemukakan, kepuasan pegawai adalah suatu ungkapan kepuasan tentang bagaimana pekerjaan mereka dapat memberikan manfaat bagi organisasi, artinya apa yang diperoleh dalam bekerja sudah memenuhi apa yang dianggap penting.
  8. 8. 8 6.3. Kepuasan Masyarakat James G. Barnes (2001) menyatakan kepuasan pelanggan merupakan tanggapan yang diberikan oleh pelanggan (customer) atas terpenuhinya kebutuhan, sehingga memperoleh kenyamanan. 6.4. Kinerja Pemasaran Kinerja pemasaran dimaksudkan sebagai persepsi pemilik atau pengelola terhadap prestasi kerja usaha dalam hal pemasaran yang diukur dengan perkembangan pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan kemampulabaan (profitabilitas). James B. Whittaker (1995) dalam Government Performance and Result Act, A Mandate for Strategic Planning and Performance Measurement menyatakan bahwa pengukuran/penilaian kinerja adalah suatu alat manajemen untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. 6.5. Kerangka Pemikiran Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran Teori Pilihan Publik Kinerja Pemasaran Kepuasan Pegawai Kepuasan Masyarakat
  9. 9. 9 6.5.1. Pengaruh Teori Pilihan Publik Terhadap Kepuasan Pegawai Ada kesepakatan tentang ukuran untuk menentukan keberhasilan pimpinan manajemen publik, ukuran dapat disepakati, seperti, keuntungan finansial dan luasnya pasar. Kendala kepegawaian, pegawai negeri lebih sulit dikendalikan (dibuat menjadi lebih efisien, produktif, dan jujur) ketimbang pegawai swasta. 6.5.2. Pengaruh Teori Pilihan Publik Terhadap Kepuasan Masyarakat Esensi pelayanan publik mengacu pada proposisi produk pemerintahan yang dapat dipasarkan pada publiknya (being market to public) dan perlu diorientasi pada budaya pelayanan (service culture) melalui penciptaan kepuasan layanan kepada pelanggan. 6.5.3. Pengaruh Teori Pilihan Publik Terhadap Kinerja Pemasaran Semakin besar jumlah sumber daya keuangan publik yang akan dibelanjakan pemerintah, tuntutan perencanaan, penganggaran, dan tata cara pelaksanaan anggaran juga akan semakin besar. Modernisasi sistem, proses, dan institusi dalam siklus anggaran diperlukan agar peningkatan pengeluaran tersebut mencapai sasaran prioritas program pembangunan pemerintah, seperti pengentasan kemiskinan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya, pengelolaan keuangan publik yang bermutu dan berorientasi pada hasil yang diperlukan untuk mempertahankan dukungan publik terhadap peningkatan pengeluaran dan penerimaan pemerintah.
  10. 10. 10 6.5.4. Pengaruh Kepuasan Pegawai Terhadap Kinerja Pemasaran Dalam rangka transisi kelembagaan yang memisahkan fungsi regulasi dan kepengelolaan, diperlukan pula mekanisme dan strategi pengaturan kembali staf dan pegawai. Perubahan sistem dan struktur organisasi akan berdampak langsung pada komposisi pegawai. Hal ini terkadang menimbulkan persoalan pelik, karena pengaturan kembali pegawai sering menuai penolakan dari pihak yang merasa dirugikan. Maka dari itu, secara umum diperlukan strategi dan kebijakan yang seminimal mungkin merugikan pegawai, maka diperlukan staffing yang memadai. 6.5.5. Pengaruh Kepuasan Pegawai Terhadap Kepuasan Masyarakat Birokrasi pemerintah sebagai pemberi pelayanan kepada masyarakat dituntut untuk lebih mengedepankan aspek hasil dibandingkan dengan sekedar kontrol terhadap pembelanjaan anggaran dan kepatuhan terhadap prosedur. Berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan dalam suatu pekerjaan sebagai bentuk evaluasi bagi indiviu yang berkaitan dengan pelaksanaan organisasinya yang secara umum diinginkan adalah, kemudahan dalam pengurusan kepentingan, mendapat perlakuan yang sama tanpa pilih kasih, serta mendapatkan perlakuan jujur dan terus-terang, akan tetapi, pada kenyataannya sering terjadi kesenjangan antara mutu yang diharapkan dengan mutu yang dilaksanakan sehingga dukungan dan kepercayaan belum maksimal.
  11. 11. 11 6.5.6. Pengaruh Kepuasan Masyarakat Terhadap Kepuasan Pegawai Perusahaan dapat mendefinisi faktor lingkungan pada bentuk-bentuk tekanan yang dihadapi dan kemampuan mengadaptasi atau menyesuaikan diri melalui kapabilitas manajerialnya untuk meredam atau memanfaatkan pengaruh lingkungan tersebut menjelaskan kepuasan masyarakat untuk dapat menciptakan perusahaan dan pelanggan saling memahami batas-batas potensial dan peluang peluang untuk menggali kombinasi khusus dari kapabilitas, aset, dan pengetahuan. 6.5.7. Pengaruh Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Pemasaran Rekomendasi pembelian negatif yang dilakukan oleh konsumen yang tidak puas menjadi rekomendasi positif. Tanpa komitmen, besar kemungkinan bagi konsumen yang tidak puas merekomendasi untuk tidak menggunakan jasa yang telah memberikan pengalaman konsumsi yang buruk kepadanya.
  12. 12. 12 6.6. Penelitian Terdahulu Tabel 1.1. Hasil Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian Day (1997) Komitmen & Profitabilitas Hubungan kerjasama yang dilakukan akan meningkatkan kinerja kemampulabaan dan memberikan keuntungan jangka panjang, karena para pesaing tidak akan mampu memahami, meniru maupun menggantikan kualitas perusahaan tersebut Kent Grayson & Tim Ambler (1999) Faktor Lingkungan, Kesesuaian Tujuan, Nilai Kepercayaan & Komitmen Keputusan perusahaan relasi yang berorientasi ekspor untuk lebih menghargai organisasi pemasaran dipercaya sebagai panduan konsep hubungan jangka panjang R Desphande & J Farley (1999) Budaya Perusahaan & Kepuasan Kerja Ada hubungan positif antara budaya perusahaan dengan komitmen karyawan Amit & Schoemaker (1993) (dikutip dalam Jap, 1999: p. 464) Faktor Lingkungan Meneliti lingkungan eksternal memberikan pengaruh pada kondisi makro terhadap sumber strategik suksesnya manajemen Ratno Purnomo (2003) Training, Selective Staffing, Empowerment & Performance Apprisal Kinerja organisasi dipengaruhi oleh penerapan dari manajemen sumber daya manusia Dian Nofriana Batubara (2009) Kinerja Organisasi & Pemasaran Secara simultan pendapatan asli daerah (PAD) berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah kabupaten dan kota di provinsi Sumatera Utara 6.7. Perumusan Hipotesis 6.7.1. Kepuasan Pegawai Terhadap Kinerja Pemasaran 1) Hipotesis Mayor: Kepuasan kerja menjadi relatif dan bersifat subyektif tergantung bagaimana persepsi individu tersebut.
  13. 13. 13 H0 = kepuasan pegawai berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja pemasaran. 2) Hipotesis Minor: Kebebasan pegawai untuk mengembangkan keterampilan dengan kesempatan yang diberikan untuk mengambil keputusan sendiri dalam pekerjaan, memberikan kepuasan kerja bagi pegawai terbaru. H1 = kepuasan pegawai berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pemasaran. 6.7.2. Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Pemasaran 1) Hipotesis Mayor: Keputusan pelanggan berkaitan dengan kepuasan terhadap penilaian produk barang dan jasa. H0 = kepuasan masyarakat berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. 2) Hipotesis Minor: Meningkatnya kesejahteraan karyawan akan lebih memberikan layanan yang cepat dan bersih kepada masyarakat tanpa menyalahgunakan kepentingan masyarakat yang membutuhkan layanan publik sehingga bisa tercipta sistem pemerintahan yang baik (good governance). H1 = kepuasan masyarakat berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja pemasaran.
  14. 14. 14 6.7.3. Kepuasan Pegawai Terhadap Kepuasan Masyarakat 1) Hipotesis Mayor: Faktor kesadaran para pejabat atau petugas yang berkecimpung dalam pelayanan umum, aturan yang menjadi landasan kerja pelayanan, organisasi yang merupakan alat serta sistem yang memungkinkan berjalannya mekanisme kegiatan pelayanan, pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum, keterampilan petugas, dan sarana dalam pelaksanaan tugas pelayanan, lebih menghargai organisasi pemasaran. H0 = kepuasan pegawai berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kepuasan masyarakat. 2) Hipotesis Minor: Hubungan jangka panjang (yakin kolaborasi mempunyai perencanaan masa depan yang baik, bersedia berdiskusi tentang penjadwalan penghantaran, saling berinvestasi khusus, berdiskusi tentang tren pasar, dan bekerjasama dalam membuat keputusan tentang efisiensi anggaran) diperlukan, karena lebih menguntungkan bagi perusahaan dibandingkan hubungan jangka pendek (dimensi temporal yang mengindikasi hubungan terus berjalan setiap waktu). H1 = kepuasan pegawai berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan masyarakat.
  15. 15. 15 6.7.4. Kepuasan Masyarakat Terhadap Kepuasan Pegawai 1) Hipotesis Mayor: Suatu produk publik dikatakan bermutu bagi seseorang kalau produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya. H0 = kepuasan masyarakat berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kepuasan pegawai. 2) Hipotesis Minor: Kepuasan, kepercayaan, dan komitmen dapat memprediksi intensitas di masa mendatang dari relasi terutama dengan perbedaan ikatan hubungan. H1 = kepuasan masyarakat berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pegawai. 7. Lokasi Dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ditentukan di kantor pemerintah kecamatan Jarai di jalan Peltu Menalis nomor 1 kabupaten Lahat provinsi Sumatera Selatan. Waktu penelitian akan ditentukan setelah memperoleh surat permohonan ijin penelitian dari sekolah tinggi ilmu ekonomi (STIE) Lembah Dempo Pagaralam. 8. Rencana Sistematika Skripsi 8.1. Sistematika Penulisan Skripsi: Pengaruh Kepuasan Pegawai Masyarakat Terhadap Kinerja Pemasaran Di Pemerintah Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat, menyusun pembahasan yang dibagi kedalam 5 (lima) bab sistematika penulisan skripsi, sebagai berikut:
  16. 16. 16 1) Bab I Pendahuluan: Bab ini menguraikan latar belakang, perumusan masalah, kepuasan pegawai dan masyarakat, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian, 2) Bab II Tinjauan Pustaka: Bab ini menguraikan landasan teori pilihan publik, pelayanan publik, kepuasan pegawai dan masyarakat, determinan kualitas jasa, kinerja pemasaran, penelitian terdahulu, kerangka konseptual penelitian, dan hipotesis, 3) Bab III Metodologi Penelitian: Bab ini menguraikan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, jenis data dan metode pengumpulan data, metode analisis data, dan definisi operasional dan indikator penelitian, 4) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan: Bab ini menguraikan temuan penelitian, gambaran objek penelitian, statistik deskriptif, dan pembahasan, dan 5) Bab V Penutup: Bab ini menguraikan simpulan dan saran.
  17. 17. 17 9. DAFTAR PUSTAKA Barnes, James G., 2001. Secrets of Customer Relationship Management. New York: Mc Graw Hill. Batubara, Dian Nofrina., 2009. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Kinerja Keuangan Pada Pemerintah Kabupaten & Kota di Provinsi Sumatera Utara. Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19120/7/Cover.pf, diakses tanggal 4 Desember 2010). Day, George S., 1997. The Capabilities of Market Driven Organizations. ‎Journal of Marketing vol. 58 (October): 37-52.‎ Desphande, R., & Farley, J., 1999. Executive Insights Corporate Culture & Market Orientation Comparing Indian & Japanese Firms. Journal of International Marketing. Vol.7 No.4, pp.111-127. Grayson, Kent., & Ambler, Tim., 1999. The Dark Side of Long Term Relationship in Marketing Services. Journal of Marketing Research, 36 (February), 132- 41. Hughes, Owen E., 1994. Public Management and Administration: An Introduction,‎Martin’s‎Press,‎New‎York,‎USA. Jap, Sandy. D., 1999. Pie Expansion Effort: Collaboration Processes in Buyer Supplier Relationship. Journal of Marketing Research. Vol:XXXVI (November), p. 461-475 Luthans, F. 1995. Organizational Behavior. Edisi ke-7. Singapore : McGraw Hill Book Co. Patrick, P. A., 2007. The Determinant of Organizational Inovativeness: The Adoption of GASB 34 in Pennsylvania Local Government. Unpublished Ph.D Dissertation. Pennsylvania: The Pennsylvania State University. Purnomo, Ratno., 2003. Pencapaian Keunggulan Bersaing Yang Berkelanjutan Me/a/ui Fungsi & Peran Sumberdaya Manusia. STIE Stikubank, Semarang. Whittaker, James B. 1995. The Government Performance and Result Act of 1993: A Mandate for Strategic Planning & Performance Measurement, Educational Services Institute: Arlington, Virginia. 9.1. Websites www.lahatkab.go.id. Badan Perencanaan Bidang Ekonomi Kabupaten Lahat, 22 Juli 2016 (data empirik).

×