Berdasarkan hasil Look Ahead VSP survey di sumur eksplorasi Lofin-1, diperkirakan target formasi berada pada kedalaman lebih dalam daripada perkiraan awal. Survey ini memberikan citra seismik di bawah sumur yang berguna untuk mengambil keputusan lanjutan pengeboran. Hasil akhir menunjukkan target berada pada kedalaman 14.357 kaki, lebih dalam dari perkiraan semula.
PENGGUNAAN METODE THE LOOK AHEAD VSP SURVEY” UNTUK PENCITRAAN TARGET FORMASI DI BAWAH MATA BOR PADA SUMUR PEMBORAN EKSPLORASI LOFIN-1 DI PULAU SERAM
1. PENGGUNAAN METODE
“THE LOOK AHEAD VSP SURVEY”
UNTUK PENCITRAAN TARGET FORMASI
DI BAWAH MATA BOR PADA SUMUR PEMBORAN
EKSPLORASI LOFIN-1 DI PULAU SERAM
Marchel Monoarfa
5. STUDI KASUS
• Sumur eksplorasi Lofin-1 terletak
di pulau Seram Maluku di
Indonesia bagaian Timur . Sumur
tedekat adalah Oseil-2 yang
terletak +/- 70 km disebelah
timur Lofin-1
• Korelasi antara sumur terdekat
dengan sumur eksplorasi Lofin
menunjukan adanya perubahan
litologi, perbedaan tekanan pori
dan perbedaan kedalaman
sehingga mendapati
permasalahan yaitu aktual drilling
sumur eksplorasi yang lebih
dalam dibandingkan dengan
prognosis
6. TUJUAN
Tujuan dilakukan Look Ahead VSP survey adalah
untuk memperoleh citra seismik dibawah lubang
bor, pencitraan bawah permukaan ini dilakukan
untuk menentukan seberapa jauh kedalaman
target eksplorasi yang akan dapat tercapai
sehingga dapat membantu perencanaan drilling.
7. STUDI KASUS
(KONDISIGEOLOGI DAERAH
EKSPLORASI)
• Reservoir pada sumur Lofin-1 ini memiliki umur jura dan terbentuk karena
rakahan dari formasi Manusela, reservoir dari sumur Lofin-1 diperkirakan analog
dengan reservoir pada lapangan Oseil (terletak 70 km sebelah timur dari Lofin
prospek). Reservoi ini memiliki lithologi batu gamping oolitic, yang diendapkan
pada lingkungan pengendapan laut dangkal, butiran kasar terdapat pada daerah
Oseil-2. Pada sumur-sumur ini proses diagnesa batu gamping oolitik menjadi
dolomitik terjadi pada batuan reservoir Manusela bagian bawah secara parsial.
Efektif matriks porositas di semua sumur di daerah Oseil pada umumnya rendah.
Rekahan yang terbentuk pada formasi berupa rekahan mikro dan makro
8. Berdasarkan data-data dari sumur Oseil-1,Oseil-2 dan
Kayu Manis -1 didapatkan bahwa paleo-lingkungan di
sumur Kayu Manis-1 adalah daerah laut yang lebih
dalam jika dibandingkan dengan daerah Oseil.
Daerah Lofin diharapkan memiliki paleo lingkungan
yang sama dengan daerah Oseil.
Berdasarkan struktur thrust belt yang terbentuk dan
lingkungan pengendapan maka diharapkan Lofin-1
akan mempunyai kualitas reservoir yang sama dengan
Oseil dan juga mempunyai struktur yang luas.
9. LOOK AHEAD VSP SURVEY
• Zero offset atau near offset VSP
survei didefinisikan sebagai energy
source (airgun atau dinamit) yang
ditempatkan di permukaan dekat
kepala sumur, dan downhole
geophone tool ditempatkan didalam
sumur. Geometri tersebut
memudahkan untuk mencatat waktu
datang energi pantul ke downhole
geophone tool dalam radius 100 feet
dari sumur (tergantung kemiringan
sumur) dan waktu datang energy
pantul beberapa ribu feet dibawah
TD sumur.
• Tujuannya adalah memperoleh
kontrol kecepatan untuk konversi
kedalaman data seismik permukaan
juga untuk mendapatkan image
seismic (corridor stack) di dalam dan
sekitaar sumur
10. Perbandingan antara data predikisi (panel tengah) dengan data sumur- data
log (panel kiri) dan VSP tambahan setelah sumur diperdalam (Panel kanan
(Brewer,2002)
12. Sumur Eksplorasi Lofin-1
• Sesudah mengebor sampai kedalam 10.957 feet, kami tidak yakin
dengan target pengeboran yang sudah diprediksi sebelumnya.
Korlasi antara sumur terdekat dengan Lofin menunjukan adanya
perubahan litologi, perbedaan tekanan pori dan perbedaan
kedalaman sehingga mendapati permasalahan dimana actual
drilling sumur eksplorasi lebih dalam jika dibandingkan dengan
prognosis oleh karena itu dilakukanlah survey VSP disertai “Rush
VSP Processing” untuk memperkirakan kedalaman dari target.
Umumnya Look Ahead VSP survey dilakukan di casing point diatas
formasi target.
• Data sebanyak 5000 sampel diambil pada kedalaman 10.957 feet
(TD sementara) sampai ke permukaan pengeboran akan dilanjutkan
sesudah didapatkan hasil survey tersebut.
• Rush VSP processing dilakukan dengan urutan processing biasa
seperti : data conditioning, spherical divergence correction,
pemisahan up-going dan downgoing waves
14. Plot seismic VSP di seismic permukaan di sumur Lofin-1 ada pada kedalaman
13.375 Feet
15. KESIMPULAN
Dari hasil survey Look ahead VSP ini dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
• 1. Metoda ini sangat berguna untuk mendapatkan
kurva kecepatan untuk menentukan kedalaman sumur
eksplorasi yang sedang dilakukan.
• 2. Seismic image yang dihasilkan dari Look ahead VSP
sangat berguna untuk mengambil keputusan pada
pengeboran sumur eksplorasi.
• 3. Metoda ini sangat berguna untuk mengurangi
ketidakpastian dalam pengeboran sumur eksplorasi
16. Formasi
Pre-drill TVD
(feet)
Pre-drill TVD
(after VSP)
Posy-drill TVD
(feet)
Upper Nief -5.351 -10.712 -10.712
Lower Nief -8.637 -12.872 -12.873
Kola -10.403 -13.178
Manusela -10.630 -13.356
TD -11.500 -14.357
Perkiraan kedalaman disumur Lofin-1 sebelum dan sesudah survei dan
kedalaman sebenarnya tertuang pada tabel dibawah ini :
17. UCAPAN TERIMA KASIH
Terimah kasih ditujukan kepada Novarini Nastiti,
dkk, dari CITIC Seram Energy Limited Jakarta,
yang telah mengizinkan data penelitian
eksplorasi untuk dipublikasikan pada
powerpoint ini.
18. REFRENSI
Brewer, Robert J.2002, VSP Data in comparison to the Check shoot Veolocity
Survey : Search and Discovery Article #40059, (2002)
Kemp, G., Mogg, W., Barraclough, R, 1995. Exploration on the Mesozoic in the
Seram PSC, Eastern Indonesia : Recent Devolopments in the Geological
Knowledge, symposium and Workshop on the Mesozoic in the Eastern Part of
Indonesia, (1995)
Kemp, G., Mogg,w.,1992, A Re-appraisal of Geology, Tectonics, and
Prospectivity of Seram Island, Eastren Indonesia, IPA 21 Annual Convention,
(1992)
Sheriff, R.,E., Encyclopedic Dictionary of Exploration Geophysics, Society of
Exploration Geophysicist, Third edition, (1994)