2. ANGGARAN
PIUTANG
1. Pengertian Anggaran
2. Jenis & kegunaan aggaran
3. Faktor yang mempengaruhi
anggaran
1. Penyusunan Anggaran
2. Faktor yang mempengaruhi
3. Manfaat anggaran
4. Langkah penyusunan
1. Rangkuman
2. Contoh Soal
3. Sumber referensi
3. PENGERTIAN ANGGARAN PIUTANG
Piutang (receivable) adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor
(pemberi pinjaman) kepada debitor (penerima pinjaman) yang bersedia
melunasinya pada waktu mendatang. Dimaksudkan dengan anggaran
piutang ialah budget yang direncanakan secara sistematis dan lebih
terperinci tentang jumlah piutang beserta perubahannya dari waktu ke
waktu selama periode tertentu yang akan datang. Dari pengertian
tersebut dapatlah diketahui bahwa anggaran piutang selain
menunjukkan perubahannya baik berupa tambahan piutang baru, maupun
pengurangan piutang sebagai akibat adanya pelunasan oleh pihak
debitur. Jadi, anggaran piutang adalah besarnya piutang dari transaksi-
transaksi penjualan secara kredit yang dilakukan perusahaan.
4. JENIS DAN KEGUNAAN ANGGARAN
PIUTANG
Ada beberapa jenis piutang diataranya:
1. Piutang wesel adalah piutang yang didukung janji tertulis dalam
bentuk wesel.
2. Piutang usaha adalah piutang yang timbul sebagai akibat menjual
barang atau jasa secara kredit dari usaha pokok perusahaan.
3. Piutang dagang berbeda dengan piutang usaha hanya saja
perbedaannya pada jenis perusahaannya. Piutang ini terdapat
pada perusahaan dagang yang menjual barang dagangan.
4. Piutang lain-lain
5. Manfaat Piutang
1. Merupakan upaya untuk meningkatkan omzet penjualan, sehingga
keuntungan juga dapat ditingkatkan.
2. Pada jenis usaha tertentu, kredit jangka panjang dapat menciptakan
keuntungan tambahan tertentu bagi perusahaan.
3. Dapat mempererat hubungan dagang antara perusahaan dengan
relasinya.
6. Kegunaan Anggaran Piutang
Secara umum semua budget termasuk budget piutang, mempunyai
tiga kegunaan pokok yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat
manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja, dan sebagai alat
manajemen untuk melakukan evaluasi atau pengawasan kerja.
Sedangkan secara khusus, anggaran piutang berguna sebagai dasar
untuk menyusun anggaran kas karena hasil penagihan piutang
tersebut merupakan pemasukan yang menambah kas.
7. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGARAN
PIUTANG
1. Volume barang yang akan dijual secara kreditlebih besar daripada tunai
dapat semakin memperbesar anggaran dalam piutang usaha dan
sebaliknya.
2. Standar kredit. Penentuan standar kredit menentukan besar kecilnya
piutang usaha yang tertanam. Semakin longgar standar kredit yang
diberikan maka semakin besar piutang yang tertanam dan semakin besar
risiko kerugian piutang.
3. Jangka waktu kredit memengaruhi besar kecilnya piutang usaha yang
tertanam. Semakin panjang maka semakin besar piutang usaha yang
tertanam, dan sebaliknya.
4. Pemberian potongan harga juga dapat mempengaruhi besarnya investasi
dalam piutang. Pemberian potongan yang besar akan memperkecil piutang
usaha yang tertanam, dan sebaliknya.
5. Pembatasan kredit. Dalam arti kuantitatif, yaitu berkenaan dengan
batas (jumlah) kredit maksimal yang akan diberikan. Semakin tinggi
batasan maka semakin besar piutang usaha yang tertanam dan semakin
rendah batasan kredit maka semakin kecil piutang yang tertanam.
6. Kebijakan penagihan piutang mempengaruhi besar kecilnya piutang usaha
yang tertanam. Perusahaan dapat menjalankan secara pasif maupun aktif
8. Jenis beban dan biaya yang timbul akibat
menjual produk secara kredit
1. Biaya modal : biaya pembuatan produk jadi
2. Biaya administrasi : piutang seperti biaya penagihan piutang dan biaya
organisasi perunit kerja yang diserahi tugas mengelola piutang.
3. Biaya piutang mungkin tidak seluruhnya dapat ditagih karena adanya
resiko debitor tidak bertanggung jawab (melarikan diri) atau
bangkrut.
9. Pengaruh Penjualan Kredit
1. jangka waktu kredit yang diberikan
2. Tingkat perputaran penagihan piutang
3. Situasi usaha pada umumnya.
Pada kondisi usaha yang normal, likuiditas perusahaan pada umumnya
baik, maka kemungkinan penundaan pembayaran adalah kecil.
Sebaliknya bila pasaran lesu, sulit memperoleh uang tunai. Kemungkinan
terjadi penundaan menjadi semakin besar.
10. Penyusunan Anggaran Piutang
Penyusunan anggaran piutang usaha merupakan tanggung jawab divisi
kredit. Divisi kredit dalam menyusun anggaran piutang harus bekerja
sama dengan Divisi Penjualan. Divisi Penjualan biasanya dibawah
manajer pemasaran, sedangkan divisi kredit biasanya dibawah manajer
keuangan. Penyusunan anggaran piutang dalam bahasan pokok ini berupa
anggaran piutang usaha.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan
anggran piutang
1. Rencana penjualan yang tertuang dalam budget penjualan.
2. Keadaan persaingan dipasar.
3. Posisi perusahaan dalam persaingan.
4. Syarat pembayaran (term of payment)
5. Kebijakan perusahaan dalam penagihan piutang.
6. Rencana perusahaan untuk melakukan penjualan-penjualan secara
kredit.
11. Manfaat Penyusunan Anggaran
1. Dapat diperkirakan posisi piutang pada berbagai waktu.
2. Dapat diketahuinya jumlah piutang yang sudah waktunya untuk
ditagih.
3. Dapat diperkirakan arus kas yang berasal dari penjualan kredit.
Langkah menyusun anggaran piutang
1. menentukan besarnya jumlah penjualan tunai dan jumlah penjualan
kredit yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu
satu bulan atau triwulan.
2. Menentukan besarnya Bed debts atau besarnya piutang tak
tertagih yang harus dicadangkan.
3. Mengetahui mengidentifikasi besarnya piutang tak tertagih yang
harus dicadangkan.
4. Memperhatikan kemungkinan adanya bungan untuk penjualan kredit.
5. Menyusun ke dalam bentuk table-table yang sitematis.
12. RANGKUMAN
Piutang adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor kepada
debitor yang bersedia melunasi pada waktu mendatang. Manfaat
piutang adalah untuk meningkatkan volume barang atau jasa yang
terjual agar mampu bersaing.
faktor yang mempengaruhi anggaran piutang antara lain
volume barang yang dijual secara kredit, standar kredit, jangka waktu
kredit, pemberian potongan, pembatasan kredit, dan kebijakan
penagihan piutang.
langkah penyusunan anggaran piutang usaha: pertama,
mengumpulkan data realisasi dan anggaran jualan; Kedua, menentukan
taksiran piutang tak tertagih dan syarat pembayaran; Ketiga,
menghitung anggaran piutang (bila ada); Keempat, menyusun anggaran
piutang.
13. CONTOH KASUS
PT. Sampuraka menyusun realisasi dan anggaran jualan sebagai
berikut:
Realisasi juli Rp 100.000
Agustus Rp 80.000
Anggaran September Rp 100.000
Oktober Rp 100.000
November Rp 180.000
Desember Rp 120.000
Syarat pembayaran 30%tunai, 50% kredit sebulan, dan 20% kredit
dua bulan. Berdasarkan data tersebut:
1. Hitunglah anggaran kas masuk dari pelanggan
2. Hitunglah anggaran piutang usaha dari PT Sampuraka tahun 2010
14. JAWABAN
Perhitungan anggaran kas masuk dari pelanggan sebagai berikut:
September 30% x Rp 100.000 (September) = Rp 30.000
50% x Rp 80.000 (Agustus) = Rp 40.000
20% x Rp 100.000 (Juli) = Rp 20.000
Rp 90.000
Oktober 30% x Rp 100.000 (Oktober) = Rp 30.000
50% x Rp 100.000 (September) = Rp 50.000
20% x Rp 80.000 (Agustus) = Rp 16.000
Rp 96.000
November 30% x Rp 180.000 (November) = Rp 54.000
50% x Rp 100.000 (Oktober) = Rp 50.000
20% x Rp 100.000 (September) = Rp 20.000
Rp 124.000
Desember 30% x Rp 120.000 (Desember) = Rp 36.000
50% x Rp 180.000 (November) = Rp 90.000
20% x Rp 100.000 (Oktober) = Rp 20.000
Rp 146.000
15. Anggaran piutang usaha dari PT Sampuraka tahun 2010 sebagai berikut
September 20% x Rp 80.000 (Agustus) Rp 16.000
70% x Rp 100.000 (September) Rp 70.000
Rp 86.000
Oktober 20% x Rp 100.000 (September) Rp 20.000
70% x Rp 100.000 (Oktober) Rp 70.000
Rp 90.000
November 20% x Rp 100.000 (Oktober) Rp 20.000
70% x Rp 180.000 (November) Rp 126.000
Rp 146.000
Desember 20% x Rp 180.000 (November) Rp 36.000
70% x Rp 120.000 (Desember) Rp 84.000
Rp 120.000
16. SUMBER REFERENSI
1. Nafarin, Muhammad.2007.Penganggaran
Perusahaan.Jakarta:Salemba Empat.
2. Munandar,Muhammad.2007.Budgeting perencanaan
Pengkoordinasian Kerja Pengawasan Kerja.Yogyakarta:BPFE.