2. • Perkembangbiakan pada hewan juga
terjadi baik secara aseksual maupun
seksual. Hewan tingkat rendah dapat
bereproduksi secara seksual dan
aseksual. Sedangkan hewan tingkat
tinggi hanya bereproduksi secara
seksual saja.
3. Reproduksi Invertebrata
1. Protozoa Amoeba (Membelah diri (Fisi))
2. Porifera Pertunasan atau budding
3. Coelenterata Ubur-ubur (Pertunasan atau
budding)
4. Platyhelmintes Seksual
5. Nemathelmintes Seksual
6. Annelida cacing tanah (Fragmentasi)
7. Mollusca Cumi-cumi (Seksual)
8. Echinodermata Bintang Laut (Fragmentasi)
9. Arthropoda udang (Seksual)
4. Aseksual/ vegetatif
a. Reproduksi aseksual pada hewan
Invertebrata ada lima jenis, yaitu
1.pembelahan biner,
2.pembelahan ganda,
3.pembentukan tunas,
4.regenerasi, dan
5.partenogenesis.
5. Membelah diri (Fisi)
1. Pembelahan biner, terjadi pada
makhluk hidup uniseluler, yaitu dari
golongan Monera dan Protista. Pada
pembelahan biner, dari satu individu
membelah secara langsung menjadi
dua sel anak. contohnya: Pada
pembelahan sel bakteri; Pada amoeba
7. 2. Pembelahan ganda, yaitu pembelahan
berulang, sehingga dalam sekali
pembelahan dari satu individu dapat
dihasilkan lebih dari dua individu.
Contoh hewan yang dapat melakukan
pembelahan ganda adalah
Plasmodium.
8. 3. Pertunasan atau budding, yaitu
pembentukan tunas kecil yang serupa
dengan induk. Tunas ini kemudian
memisahkan diri dan menjadi individu
baru. Contohnya pada Hydra, ubur-
ubur pada saat berbentuk polip, dan
hewan dari golongan Porifera.
9. • Bertunas contohnya; sel ragi dan hydra
(sejenis coelenterata)
Gmbr. Pertunasan pd Hydra
10. 4. Fragmentasi, individu baru terbentuk dari
bagian tubuh induk yang terbagi-
bagi/terputus baik sengaja atau tidak. Setiap
bagian tumbuh dan berkembang membentuk
bagian yang belum ada sehingga
menjadi individu baru yang utuh. Contoh
hewan yang melakukan reproduksi secara
fragmentasi adalah cacing tanah, bintang
laut, dan Planaria. Fragmentasi bukan
merupakan cara reproduksi yang utama,
karena dalam kondisi normal Planaria
bereproduksi secara seksual.
12. 5. Partenogenesis, individu baru
terbentuk dari telur yang tidak
dibuahi. Hewan yang mengalami
partenogenesis adalah serangga,
misalnya lebah madu.
13. Seksual/ Generatif
• Perkembangbiakan Seksual pada Hewan
Tingkat Tinggi
• Perkembangbiakan secara seksual pada hewan
melibatkan alat reproduksi, sel kelamin/gamet
jantan dan gamet betina, serta proses
pembuahan atau fertilisasi. Pembuahan pada
hewan ada dua jenis, yaitu pembuahan yang
terjadi di dalam tubuh induk betina dan
pembuahan yang terjadi di luar tubuh.
Pembuahan di dalam tubuh induk betina
disebut fertilisasi internal.
14. • Alat reproduksi generatif antara lain:
a.Pada hewan jantan : - Testis
- Vas Diferens
- Penis
b. Pada hewan betina : - Ovarium
- Tuba Pallopi
- Uterus (Rahim)
- Vagina
15. • Setelah terjadi pembuahan atau
fertilisasi, akan terbentuk zigot yang
kemudian berkembang menjadi embrio.
Perkembangan dan kelahiran embrio
dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu :
1.Vivipar,
2.Ovipar, dan
3.Ovovivipar.
16. Berikut ini beberapa contoh
reproduksi seksual pada hewan.
1. Reproduksi pada Ikan (Pisces)
Pada umumnya ikan bertelur (ovipar)
dan pembuahannya terjadi di luar tubuh
induk betinanya. Alat kelamin jantan
terdiri dari sepasang testis berwarna
putih. Sperma dialirkan melalui saluran
vas deferens yang bermuara di lubang
urogenital. Lubang urogenital
merupakan lubang yang dipakai untuk
keluarnya urin dan sperma.
17. Alat Reproduksi
Ikan
Alat kelamin betina
terdiri dari sepasang
ovarium. Ovarium
menghasilkan sel telur.
Sel telur dikeluarkan
melewati oviduk dan
kemudian dialirkan ke
lubang urogenital.
Setelah ikan betina
mengeluarkan sel telur
di sembarang tempat
atau di tempat
tertentu, maka akan
diikuti oleh ikan
jantan dengan
mengeluarkan sperma. Gambar a. alat kelamin jantan pada
ikan, b. alat kelamin betina pada ikan
18. 2. Reproduksi pada Katak (Amfhibi)
Katak termasuk hewan amfibi yang hidup di
darat dan air. Pembuahan katak terjadi
secara eksternal yang dilakukan di air.
Katak bersifat ovipar atau bertelur. Alat
kelamin jantan terdiri dari sepasang testis
yang berwarna putih kekuningan.
19. Testis menghasilkan sperma. Sperma melewati vas efferentia
dan menuju kloaka. Kloaka merupakan tempat keluarnya
sperma, saluran urin, dan sisa pembuangan makanan. Alat
kelamin betina terdiri dari sepasang ovarium yang menghasilkan
sel telur. Telur melewati oviduk dan menuju kloaka.
Pada saat kawin (kopulasi), katak jantan akan naik ke punggung
katak betina. Dengan jarinya, katak jantan menekan katak
betina sehingga katak betina mengeluarkan sel telur ke dalam
air. Saat keluarnya telur, katak jantan akan mengeluarkan
spermanya. Terjadilah pembuahan sel telur di dalam air dan
akan berkembang menjadi zigot.
20. 3. Reproduksi pada Reptilia
Umumnya reptilia bersifat ovipar, walaupun ada
sebagian yang ovovivipar. Pada reptilia jantan, alat
kelaminnya terdiri dari sepasang testis, epididimis dan
vas deferens. Memiliki alat kelamin khusus yang
disebut hemipenis dan dikeluarkan melalui kloaka saat
kawin. Sedangkan reptilia betina memiliki alat kelamin
terdiri dari sepasang ovarium dan oviduk. Telur
bermuara di oviduk. Pada reptil ovovivipar telur akan
menetas dalam oviduk.
Gambar a. alat kelamin jantan reptil, b.
alat kelamin betina reptil
21. 4. Reproduksi pada Burung
Burung berkembangbiak
dengan cara bertelur
(ovipar). Umumnya telur akan
dierami hingga menetas.
Embrio di dalam telur
memerlukan suhu tertentu
untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Alat
kelamin burung jantan terdiri
dari sepasang testis. Sperma
yang dihasilkan testis akan
menuju vas deferens dan
kloaka. Sedangkan alat
kelamin betina pada burung
terdiri dari ovarium kiri dan
oviduk.
Gambar a. alat kelamin jantan pada
burung, b. alat kelamin betina pada
burung
22. • Saat kawin, kloaka jantan dan betina
saling mendekat sehingga ketika
sperma keluar dari kloaka jantan akan
langsung masuk ke kloaka betina
sehingga sel telur dapat dibuahi. Telur
burung mempunyai struktur sebagai
berikut:
1. Cangkang Telur
2. Putih telur (Albumen)
3. Kuning Telur
23. • Pada saat telur dierami, embrio mulai
tumbuh. Kuning telur dan putih telur
diserap melalui pembuluh darah yang
terbentuk mengelilingi kuning telur.
Bagian-bagian yang berperan dalam
mendukung pertumbuhan embrio
adalah sebagai berikut.
1. Amnion, merupakan cairan ketuban
yang terdapat pada suatu kantung
tempat tumbuhnya embrio.
2. Alantois, merupakan tempat
penyimpanan hasil ekskresi,
mengangkut O2 ke dalam embrio
dan CO2 keluar dari embrio.
3. Tali pusat, yaitu bagian yang
menghubungkan kuning telur
dengan alantois.
24. 5. Reproduksi pada Mamalia
Mamalia berkembang biak
dengan cara melahirkan
anak (vivipar). Proses
pembuhannya berlangsung
di dalam tubuh induk
betina (fertilisasi internal).
Setelah dilahirkan, anak
hewan mamalia menyusu
kepada induknya. Meskipun
demikian, ada beberapa
jenis mamalia yang tidak
melahirkan anaknya, tetapi
bertelur. Contohnya adalah
platipus (Ornithorynchus
anatinus).
Semua hewan Mamalia memiliki alat
reproduksi yang hampir serupa.
25. • Tikus jantan mempunyai sepasang testis yang
berfungsi untuk menghasilkan sperma. Sperma
dikeluarkan melalui saluran sperma yang disebut
vas deferens. Untuk memasukkan sperma ke
dalam tubuh hewan betina, digunakan penis.
• Tikus betina mempunyai sepasang ovarium yang
berfungsi untuk menghasilkan sel telur atau
ovum. Sel telur yang telah dilepaskan dari
ovarium (ovulasi) keluar melalui saluran telur dan
akhirnya sampai di uterus. Jika sel telur ini
dibuahi oleh sperma, akan terbentuk zigot yang
akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio.
Tikus mampu mengandung lebih dari satu embrio.
Namun tidak semua Mamalia memiliki kemampuan
seperti ini. Setiap embrio memperoleh nutrisi dan
oksigen dari plasenta yang dihubungkan melalui
tali pusat. Jika sudah tiba masa lahirnya, embrio
lepas dari uterus dan dikeluarkan melalui vagina.