Kaizen adalah pondasi awal sebuah perusahaan yang ingin berkembang dan berorientasi maju.Sistem dimana jika dapat berjalan dengan konsisten diterapkan akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Pun dapat diterapkan dalamkehidupan kita sehari2 misalnya,di rumah, di sekolah, di lingkungan RT dll.
2. Definisi
Kai – perubahan , Zen - baik.Perubahan supaya lebih baik
atau Perbaikan.
Ini adalah filosofi Jepang yang berfokus pada perbaikan kecil
secara terus menerus.
Filosofi ini melibatkan setiap orang dalam perusahaan
tersebut,mulai dari top management sampai level operator.
Top management sangat berperan dalam penerapan kaizen
dalam sebuah perusahaan,dimana dukungan dan dorongan
sangat diperlukan.Dukungan dan dorongan bisa berupa
penyediaan sarana dan prasarana serta pembentukan komite
kaizen.
3. Dikenal sebagai “Lean Guru" dan ayah dari Continuous
Improvement (CI)
Pelopor dan pemimpin dalam menyebarkan filosofi Kaizen di seluruh
dunia
Penulis buku 'Kaizen: Kunci Sukses Kompetitif Jepang'
Sekarang perusahaan di seluruh dunia menggunakan kaizen untuk
produktivitas yang lebih besar, kecepatan, kualitas dan keuntungan
dengan biaya minimal, waktu dan usaha, untuk mendapatkan hasil
dan untuk menjadi pemimpin industri yang diakui.
Masaaki Imai
4. Awal berdirinya Kaizen dimulai di Jepang setelah Perang
Dunia II, ketika negara sedang berusaha untuk
membangun kembali infrastruktur dan memikirkan kembali
banyak sistem.
Kedatangan beberapa ahli Amerika termasuk W. Edwards
Deming dan Joseph Juran datang untuk kuliah dan
mengajar.
Menggunakan informasi dari orang-orang mengenai TWI
(Training Within Industry) program, konsep Kaizen mulai
terbentuk mulai berjalan pada tahun 1950.
Awal Mula Kaizen
5. Yang pertama adalah ketergantungan pada kerja tim, di mana
pendapat setiap orang dihargai dan dianggap.
Pekerja juga memiliki disiplin pribadi yang kuat, dan semangat kerja di
perusahaan untuk peningkatan kaizen.
Pekerja juga harus menerima saran untuk perbaikan, bahkan ketika sistem
tampaknya berfungsi secara memadai
Kaizen mempunyai pedoman bahwa selalu ada ruang untuk perbaikan
Akhirnya, sistem ini menggunakan lingkaran kualitas, kelompok pekerja
yang bertemu dan bekerja sama untuk memecahkan masalah dan
datang dengan perubahan yang inovatif.
Prinsip Kaizen
7. Beberapa konsep-konsep ini terinspirasi oleh Kaizen
adalah:
1. 5 S
2. The Deming Shewhart Cycle atau (PDCA & SDCA)
3. Kegiatan Kelompok Kecil ( QCC )
4. Kanban
5. Total Quality Control / Total Quality Management
6. Sistem Produksi Just-In-Time
7. Total Productive Maintenance
Konsep implementasi Kaizen
8. Gemba Kaizen
Dalam bukunya, Masaaki Imai (Imai, 1999), menjelaskan gemba berarti tempat yang
sebenarnya – tempat dimana kejadian terjadi. Dalam pengertian umum, gemba
berarti tempat dilaksanakannya tiga kegiatan utama ini. Dalam konteks yang lebih khusus,
seringkali gemba berarti tempat di mana produk atau jasa layanan dibuat.Dua kegiatan
utama yang terjadi di gemba sehari-hari yang berkaitan dengan manajemen sumber
daya adalah pemeliharaan dan kaizen. Yang pertama adalah merujuk pada kegiatan
mematuhi standar dan menjaga keadaan yang ada, sedang yang terakhir berkaitan
dengan meningkatkan standar tersebut.
Manajer gemba melakukan fungsi kesatu dan kedua dari dua fungsi tersebut dan QCD
(kualitas, biaya, dan penyerahan) merupakan hasilnya. Bangunan Gemba
menggambarkan pandangan global dari kegiatan-kegiatan yang terjadi di gemba guna
mencapai sasaran QCD tersebut. Sebuah perusahaan yang memproduksi produk atau
jasa layanan berkualitas dengan harga yang wajar dan menyerahkannya kepada
konsumen pada saat yang tepat akan memberikan kepuasan bagi konsumen sehingga
mereka akan selalu loyal
9. Jenis Pemborosan di Tempat Kerja
Orang pertama yang membagi pemborosan ke dalam 7 (tujuh) kategori adalah Taiichi
Ohno.Taiichi Ohno menyatakan bahwa, segala bentuk pemborosan harus dihilangkan
Adapun pemborosan-pemborosan tersebut adalah sebagai berikut (Monden, 2000) :
1. Produksi yang berlebihan: produksi melebihi dari keperluan.
2. Pemborosan waktu pada mesin: manusia atau mesin yang menganggur.
3. Pemborosan yang terjadi dalam transportasi unit: pergerakkan manusia atau material
yang tidak perlu.
4. Pemborosan dalam proses: penanganan material, langkah-langkah, metode
yang tidak efektif, waktu set-up yang terlalu lama,penggunaan ruang yang tidak efisien,
lintas produksi yang tidak imbang.
5. Pemborosan dalam mengambil persediaan: persediaan dan work in process
yang tidak diperlukan.
6. Pemborosan dalam gerakan: gerakan tubuh, sikap kerja atau mesin yang
tidak perlu.
7. Pemborosan dalam bentuk unit cacat: menyebabkan pemeriksaan ulang, pengerjaan
ulang,sekrap, dan lain-lain.