SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
Konsep Dasar Probabilitas
• Probabilitas (peluang) adalah pernyataan numerik tentang kemungkinan dari
  suatu kejadian yang dapat terjadi. Dalam hal ini peluang dapat dijadikan
  sebagai suatu ukuran terhadap kepastian dan ketidakpastian.
• Nilai peluang lebih besar atau sama dengan nol dan lebih kecil atau sama
  dengan satu. Artinya bahwa apabila nilai peluang dari suatu kejadian sama
  dengan 0, maka kejadian tersebut mustahil dapat terjadi dan apabila nilai
  peluangnya sama dengan satu maka kejadian tersebut pasti terjadi.
• Peluang dapat dijadikan ukuran ketidakpastian sedangkan ketidakpastian
  adalah bagian dari proses pengambilan kebijakan. Dengan demikian teori
  peluang dapat memberikan landasan yang kuat tentang bagaimana menelaah
  ketidakpastian secara logis dan rasional terhadap masalah-masalah yang
  dihadapi oleh para pengambil kebijakan.
• Teori probabilitas yang digunakan dasar pengembangan alat uji statistik
  adalah mempunyai probabilitas yang sama untuk setiap individu dalam
  populasi untuk dapat terambil sebagai sampel.
                                                              Next
• Pengambilan sampel yang didasarkan pada teori kemungkinan (probabilitas)
  merupakan tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan.
• Dengan kata lain, pengambilan sampel tanpa memperhatikan probabilitas banyak
  mengandung error.
• Pengambilan sampel dengan pengambilan mengandung probabilitas berbeda dengan
  pengambilan sampel tanpa probabilitas.
• Kondisi ini berkaitan dengan pengambilan sampel dengan pengembalian.
• Jika pengambilan sampel tanpa pengembalian maka harus di lakukan revisi agar
  data tersebut dapat dianalisis dengan rumus-rumus statistik yang ada.
• Dua hukum probabilitas adalah penambahan dan perkalian.
• Penambahan adalah dua kejadian atau lebih akan muncul secara bersama dalam satu
  pengambilan.
• Perkalian akan digunakan apabila dua kejadian atau lebih akan muncul secara
  berurutan atau simultan.
• Probabilitas juga bisa diterapkan dalam data kontinue, walaupun demikian masih
  dikaitkan dengan frekuensi pada setiap skor.
• Teori probabilitas mempunyai hubungan erat dengan berbagai distribusi seperti:
  distribusi normal, distribusi binomial, distribusi poisson, distribusi t, distribusi
  F, distribusi chi square. Hubungan tersebut tercermin dalam pencarian luas daerah.

          Back                                                         Next
Contoh 1:
Jika kita menghadapi 2 siswa (A dan B), kemudian kita ingin menentukan siswa
mana yang akan maju mengerjakan soal di papan tulis. Jika kita ingin mengambil
sebanyak 3 kali dengan secara acak maka dari ketiga pengambilan tersebut akan
muncul beberapa pasangan berikut:
AAA           BBB
AAB           BBA
ABA           BAB
ABB           BAA

Dengan demikian maka probabilitas A
 – Tidak tertunjuk = 1/8
 – Tertunjuk sekali = 3/8
 – Tertunjuk dua kali = 3/8
 – Tertunjuk tiga kali = 1/8
Sedangkan probabilitas B
 – Tidak tertunjuk = 1/8
 – Tertunjuk sekali = 3/8
 – Tertunjuk dua kali = 3/8
 – Tertunjuk tiga kali = 1/8

      Back                                                         Next
Contoh 2:
Dalam pelemparan dadu masing-masing bidang
mempunyai probabilitas muncul 1/6, Sekarang kita
ingin menghitung:
Probabilitas munculnya bidang 3 atau 6
Probabilitas munculnya bidang 2 atau 4
Probabilitas munculnya bidang 3 dan 6
Jawab: P (X atau Y) = P(X) + P(Y)
        P (X dan Y) = P(X) x P(Y)
P (3 atau 6) = P(3) + P(6) = 1/6 + 1/6 = 2/6 = 1/3
P (2 atau 4) = P(2) + P(4) = 1/6 + 1/6 = 2/6 = 1/3
P (3 dan 6) = P(3) x P(6) = 1/6 x 1/6 = 1/36

    Back                                     Next
Aplikasi Probabilitas dalam
1. Distribusi Binom
                    Penelitian
  Distribusi binom dilatarbelakangi oleh perlakuan-perlakuan Bernoulli (sarjana
  matematika swiss abad ke-17). Suatu percobaan dimana pada setiap perlakuan
  hasilnya hanya dua kemungkinan disebut percobaan Bernoulli dan masing-masing
  perlakuan disebut perlakuan Bernoulli.
  Kemungkinan pertama disebut sukses dan kemungkinan kedua disebut gagal.
  Suatu percobaan dengan perlakuan-perlakuan Bernoulli disebut percobaan binom.
 Sebaran peubah acak binom disebut distribusi binom.
  Ciri-ciri bahwa peubah acak X menyebar menurut distribusi binom ialah:
  • Percobaan terdiri dari n ulangan (n perlakuan). Masing-masing ulangan diambil
       secara acak dari populasi tak terhingga (tanpa pengembalian) atau diambil dari
       populasi terhingga akan tetapi unsur yang terambil dikembalikan ke dalam
       populasi (dengan pengembalian) sebelum pengembalian berikutnya dilakukan.
  • Hasil setiap ulangan dapat ditentukan apakah masuk kelompok sukses atau
       gagal.

        Back                                                          Next
=



    •    Peluang sukses setiap ulangan sama (konstan), misalnya p dan peluang gagal
         q = (1 - p)
    •   Setiap ulangan bebas dari ulangan lainnya.
        Definisi: jika X merupakan peubah acak binom, banyaknya sukses maka
        sebaran peluang X adalah:
        b(x,n,p) = p (X = x  n,p) =  Px qn-X

                 =

              x = 0,1,2,3,4,…,n
        rataan X          : μ = E(X) = n p
        ragam X           : ơ2 = n p q = n p ( 1 – p )
        simpangan baku X            :ơ=




          Back                                                         Next
=
b
=   contoh:
    sebuah dadu dilantunkan sebanyak 5 kali. Berapa peluang bahwa dalam
    ke-5 lantun tersebut terdapat tiga mata6? Jika X menyatakan mata dadu yang
    muncul, tentukan rataan dan simpangan baku X.
    jawab: percobaan diatas merupakan percobaan binom, 5 ulangan bebas. Peluang
    munculnya salah satu permukaan dadu pada setiap ulangan adalah .
    Jika X = banyaknya mata 6 yang muncul, maka P = dan q = 1 - = . Jadi peluang
    munculnya tiga mata 6 dalam 5 kali lantunan dadu adalah:

                                 5-3
           =               3




               =       = 0,032

     μ=5=          =
    ơ2 = (5)           =               ơ=   =



          Back                                                    Next
2. Distribusi Multinom
  Percobaan binom menjadi multinom jika tiap perlakuan dapat memberikan lebih dari
  2 kemungkinan.
  Definisi: bila dalam suatu perlakuan tertentu terkadang k kemungkinan E1, E2,…,Ek
  dengan peluang p1, p2,…, pk maka sebaran peluang peubah acak X1, X2,… Xk yang
  menyatakan banyaknya kemungkinan E1, E2,…,Ek dalam n ulangan perlakuan bebas
  ialah:
  f(X1, X2,… Xk ; p1, p2,…, pk , n) =

            P1x1 P2x2 … Pkxk                    dan

  Contoh: dalam dengan sebuah dadu sebanyak 12 kali maka peluang didapat mata 1,
  mata 2, …, mata 6 masing-masing tepat 2 kali ialah
  Jawab: =               (1/6)2 (1/6)2 (1/6)2 (1/6)2 (1/6)2 (1/6)2

        = 0,0034


        Back                                                           Next
3. Distribusi Normal
  Peubah acak X dengan kurva sebaran simetris disebut peubah acak normal. Sebaran
  normal merupakan peubah acak kontinyu yang paling banyak digunakan dalam berbagai
  aspek kehidupan. Sebaran peubah acak normal X ditentukan oleh parameter μ (rataan)
  dan ơ2 (ragam).
  Definisi jika X merupakan peubah acak normal dengan rataan μ dan ơ2 ragam , maka
  fungsi kepekatan peluang peubah acak X adalah:
  n (x;μ;ơ) = f(x) =

  Π = 3,14159.. dan e = 2,71828..

  Sifat-sifat kurva sebaran/distribusi normal
   •   Jika x = μ = modus, tinggi kurva mencapai maksimum
   •   Kurva setangkup dengan sumbu simetris x = μ
   •   Titik belok kurva ada pada x = μ – ơ dan x = μ + ơ
   •   Sumbu X merupakan asimtot
   •   Luas wilayah di bawah kurva dan di atas sumbu X sama dengan 1
   •   Makin kecil ơ kurva semakin runcing (data semakin terkosentrasi disekitar x = μ)
       dan sebaliknya semakin besar ơ data semakin menyebar.
           Back                                                              Next
=
4. Distribusi Poisson
    Suatu proses yang menyangkut kejadian-kejadian numerik dalam selang waktu atau
    wilayah tertentu disebut proses poissson. Ciri-ciri proses poisson adalah sebagai berikut:
    • Suatu selang waktu atau wilayah yang menjadi perhatian dapat dibagi dalam selang
        waktu atau wilayah yang lebih kecil. Misalnya:
         Selang waktu 1 jam dibagi ke dalam selang waktu yang lebih pendek
            , umpamanya dibagi menjadi 5 menit.
         Satu wilayah dibagi menjadi wilayah-wilayah yang lebih kecil, umpamanya satu
            kelurahan dibagi menjadi beberapa wilayah RT.
    • Peluang terjadinya suatu kejadian dalam dalam selang waktu atau wilayah tertentu
        dalah konstan (tetap).
    • Peluang bahwa dua kejadian atau lebih yang terjadi dalam selang waktu atau wilayah
        yang sangat kecil diabaikan.
    • Tiap-tiap kejadian bebas dari kejadian lain.
    Jika X merupakan banyaknya kejadian dalam satu selang waktu atau satu wilayah
    tertentu maka X disebut peubah acak Poisson.
    Rataan kejadian yang mencirikan populasi dinyatakan dengan symbol μ
    Fungsi massa peluang peubah acak poisson adalah:
    p ( X = x) = p ( x = μ ) =         ; x = 0,1

                                    0 ; yang laen
    Rataan X : μx = μ Ragam : ơ2x = μ
           Back                                                                Next

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaLusi Kurnia
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Probabilitas - Statistik 2
Probabilitas - Statistik 2Probabilitas - Statistik 2
Probabilitas - Statistik 2Deni Wahyu
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialSilvia_Al
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2Ratih Ramadhani
 
Basic statistics 5 - binomial distribution
Basic statistics   5 - binomial distributionBasic statistics   5 - binomial distribution
Basic statistics 5 - binomial distributionangita wahyu suprapti
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parametersiti Julaeha
 
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonDistribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonNarwan Ginanjar
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannyaContoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannyaVidi Al Imami
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiYousuf Kurniawan
 
proposisi majemuk & Tautologi
 proposisi majemuk & Tautologi proposisi majemuk & Tautologi
proposisi majemuk & TautologiHuzairi Zairi
 

La actualidad más candente (20)

Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Probabilitas - Statistik 2
Probabilitas - Statistik 2Probabilitas - Statistik 2
Probabilitas - Statistik 2
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
Basic statistics 5 - binomial distribution
Basic statistics   5 - binomial distributionBasic statistics   5 - binomial distribution
Basic statistics 5 - binomial distribution
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonDistribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannyaContoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
Contoh soal statistika & peluang beserta jawabannya
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
proposisi majemuk & Tautologi
 proposisi majemuk & Tautologi proposisi majemuk & Tautologi
proposisi majemuk & Tautologi
 

Similar a Konsep dasar probabilitas

variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangCeria Agnantria
 
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 aDistribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 adilaniya
 
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptxKEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptxNathanaelHartanto
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)rizka_safa
 
Distribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baruDistribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baruratuilma
 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangYusuf Ahmad
 
DISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptx
DISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptxDISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptx
DISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptxYogaHidayat4
 
Probabilitas Diskrit1.pptx
Probabilitas Diskrit1.pptxProbabilitas Diskrit1.pptx
Probabilitas Diskrit1.pptxImanSolahudin
 
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi) STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi) erik-pebs
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.pptWan Na
 
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptHulwanulAzkaPutraPra
 
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptPittTube
 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuFitria Eviana
 
Random variabel Variabel diskrit dan kontinu.ppt
Random variabel Variabel diskrit dan kontinu.pptRandom variabel Variabel diskrit dan kontinu.ppt
Random variabel Variabel diskrit dan kontinu.pptRinisridevi1
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptRIZKYSETIABUDI
 

Similar a Konsep dasar probabilitas (20)

variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluang
 
Ek107 122215-598-8
Ek107 122215-598-8Ek107 122215-598-8
Ek107 122215-598-8
 
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 aDistribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 a
 
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptxKEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
KEL9_Distribusi Probabilitas.pptx
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)
 
Distribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baruDistribusi binomial dan poisson baru
Distribusi binomial dan poisson baru
 
4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik
 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluang
 
DISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptx
DISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptxDISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptx
DISTRIBUSI_probabilitas,normal_dan_sampling.pptx
 
Distribusi peluang(1)
Distribusi peluang(1)Distribusi peluang(1)
Distribusi peluang(1)
 
Probabilitas Diskrit1.pptx
Probabilitas Diskrit1.pptxProbabilitas Diskrit1.pptx
Probabilitas Diskrit1.pptx
 
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi) STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS.ppt
 
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
 
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Random variabel Variabel diskrit dan kontinu.ppt
Random variabel Variabel diskrit dan kontinu.pptRandom variabel Variabel diskrit dan kontinu.ppt
Random variabel Variabel diskrit dan kontinu.ppt
 
4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.pptDISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
DISTRIBUSI PROBABILITAS amin kuliah.ppt
 

Más de matematikaunindra (20)

Teknik sampling baru
Teknik sampling baruTeknik sampling baru
Teknik sampling baru
 
Soal analisis uji
Soal analisis ujiSoal analisis uji
Soal analisis uji
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
Uji normalitas baru
Uji normalitas baruUji normalitas baru
Uji normalitas baru
 
Uji linearitas baru
Uji linearitas baruUji linearitas baru
Uji linearitas baru
 
Workshop kelompok aritmatika
Workshop kelompok   aritmatikaWorkshop kelompok   aritmatika
Workshop kelompok aritmatika
 
Worksop kelompok geometri
Worksop kelompok   geometriWorksop kelompok   geometri
Worksop kelompok geometri
 
Workshop kelompok suku banyak
Workshop kelompok   suku banyakWorkshop kelompok   suku banyak
Workshop kelompok suku banyak
 
Allin 2
Allin 2Allin 2
Allin 2
 
R5 h kel 6 geotrans 2
R5 h kel 6 geotrans 2R5 h kel 6 geotrans 2
R5 h kel 6 geotrans 2
 
R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2R5 h kel 4 teori bil 2
R5 h kel 4 teori bil 2
 
R5 h kel 3 teori bil 1
R5 h kel 3  teori bil 1R5 h kel 3  teori bil 1
R5 h kel 3 teori bil 1
 
R5 h kel 2 kalk1 2
R5 h kel 2 kalk1 2R5 h kel 2 kalk1 2
R5 h kel 2 kalk1 2
 
R5 h kel 1 kalk1 1
R5 h kel 1 kalk1 1R5 h kel 1 kalk1 1
R5 h kel 1 kalk1 1
 
R5 h kel y kalk3
R5 h kel y kalk3R5 h kel y kalk3
R5 h kel y kalk3
 
R5 h kel 5 geotrans1
R5 h kel 5 geotrans1R5 h kel 5 geotrans1
R5 h kel 5 geotrans1
 
R5 g kel 5 allin2 1
R5 g kel 5 allin2 1R5 g kel 5 allin2 1
R5 g kel 5 allin2 1
 
R5 g kel 4 kal2 2
R5 g kel 4 kal2 2R5 g kel 4 kal2 2
R5 g kel 4 kal2 2
 
R5 g kel 3 kal2 1
R5 g kel 3 kal2 1R5 g kel 3 kal2 1
R5 g kel 3 kal2 1
 
R5 g kel 2 statdas 2
R5 g kel 2 statdas 2R5 g kel 2 statdas 2
R5 g kel 2 statdas 2
 

Konsep dasar probabilitas

  • 1. Konsep Dasar Probabilitas • Probabilitas (peluang) adalah pernyataan numerik tentang kemungkinan dari suatu kejadian yang dapat terjadi. Dalam hal ini peluang dapat dijadikan sebagai suatu ukuran terhadap kepastian dan ketidakpastian. • Nilai peluang lebih besar atau sama dengan nol dan lebih kecil atau sama dengan satu. Artinya bahwa apabila nilai peluang dari suatu kejadian sama dengan 0, maka kejadian tersebut mustahil dapat terjadi dan apabila nilai peluangnya sama dengan satu maka kejadian tersebut pasti terjadi. • Peluang dapat dijadikan ukuran ketidakpastian sedangkan ketidakpastian adalah bagian dari proses pengambilan kebijakan. Dengan demikian teori peluang dapat memberikan landasan yang kuat tentang bagaimana menelaah ketidakpastian secara logis dan rasional terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh para pengambil kebijakan. • Teori probabilitas yang digunakan dasar pengembangan alat uji statistik adalah mempunyai probabilitas yang sama untuk setiap individu dalam populasi untuk dapat terambil sebagai sampel. Next
  • 2. • Pengambilan sampel yang didasarkan pada teori kemungkinan (probabilitas) merupakan tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan. • Dengan kata lain, pengambilan sampel tanpa memperhatikan probabilitas banyak mengandung error. • Pengambilan sampel dengan pengambilan mengandung probabilitas berbeda dengan pengambilan sampel tanpa probabilitas. • Kondisi ini berkaitan dengan pengambilan sampel dengan pengembalian. • Jika pengambilan sampel tanpa pengembalian maka harus di lakukan revisi agar data tersebut dapat dianalisis dengan rumus-rumus statistik yang ada. • Dua hukum probabilitas adalah penambahan dan perkalian. • Penambahan adalah dua kejadian atau lebih akan muncul secara bersama dalam satu pengambilan. • Perkalian akan digunakan apabila dua kejadian atau lebih akan muncul secara berurutan atau simultan. • Probabilitas juga bisa diterapkan dalam data kontinue, walaupun demikian masih dikaitkan dengan frekuensi pada setiap skor. • Teori probabilitas mempunyai hubungan erat dengan berbagai distribusi seperti: distribusi normal, distribusi binomial, distribusi poisson, distribusi t, distribusi F, distribusi chi square. Hubungan tersebut tercermin dalam pencarian luas daerah. Back Next
  • 3. Contoh 1: Jika kita menghadapi 2 siswa (A dan B), kemudian kita ingin menentukan siswa mana yang akan maju mengerjakan soal di papan tulis. Jika kita ingin mengambil sebanyak 3 kali dengan secara acak maka dari ketiga pengambilan tersebut akan muncul beberapa pasangan berikut: AAA BBB AAB BBA ABA BAB ABB BAA Dengan demikian maka probabilitas A – Tidak tertunjuk = 1/8 – Tertunjuk sekali = 3/8 – Tertunjuk dua kali = 3/8 – Tertunjuk tiga kali = 1/8 Sedangkan probabilitas B – Tidak tertunjuk = 1/8 – Tertunjuk sekali = 3/8 – Tertunjuk dua kali = 3/8 – Tertunjuk tiga kali = 1/8 Back Next
  • 4. Contoh 2: Dalam pelemparan dadu masing-masing bidang mempunyai probabilitas muncul 1/6, Sekarang kita ingin menghitung: Probabilitas munculnya bidang 3 atau 6 Probabilitas munculnya bidang 2 atau 4 Probabilitas munculnya bidang 3 dan 6 Jawab: P (X atau Y) = P(X) + P(Y) P (X dan Y) = P(X) x P(Y) P (3 atau 6) = P(3) + P(6) = 1/6 + 1/6 = 2/6 = 1/3 P (2 atau 4) = P(2) + P(4) = 1/6 + 1/6 = 2/6 = 1/3 P (3 dan 6) = P(3) x P(6) = 1/6 x 1/6 = 1/36 Back Next
  • 5. Aplikasi Probabilitas dalam 1. Distribusi Binom Penelitian Distribusi binom dilatarbelakangi oleh perlakuan-perlakuan Bernoulli (sarjana matematika swiss abad ke-17). Suatu percobaan dimana pada setiap perlakuan hasilnya hanya dua kemungkinan disebut percobaan Bernoulli dan masing-masing perlakuan disebut perlakuan Bernoulli. Kemungkinan pertama disebut sukses dan kemungkinan kedua disebut gagal. Suatu percobaan dengan perlakuan-perlakuan Bernoulli disebut percobaan binom. Sebaran peubah acak binom disebut distribusi binom. Ciri-ciri bahwa peubah acak X menyebar menurut distribusi binom ialah: • Percobaan terdiri dari n ulangan (n perlakuan). Masing-masing ulangan diambil secara acak dari populasi tak terhingga (tanpa pengembalian) atau diambil dari populasi terhingga akan tetapi unsur yang terambil dikembalikan ke dalam populasi (dengan pengembalian) sebelum pengembalian berikutnya dilakukan. • Hasil setiap ulangan dapat ditentukan apakah masuk kelompok sukses atau gagal. Back Next
  • 6. = • Peluang sukses setiap ulangan sama (konstan), misalnya p dan peluang gagal q = (1 - p) • Setiap ulangan bebas dari ulangan lainnya. Definisi: jika X merupakan peubah acak binom, banyaknya sukses maka sebaran peluang X adalah: b(x,n,p) = p (X = x n,p) = Px qn-X = x = 0,1,2,3,4,…,n rataan X : μ = E(X) = n p ragam X : ơ2 = n p q = n p ( 1 – p ) simpangan baku X :ơ= Back Next
  • 7. = b = contoh: sebuah dadu dilantunkan sebanyak 5 kali. Berapa peluang bahwa dalam ke-5 lantun tersebut terdapat tiga mata6? Jika X menyatakan mata dadu yang muncul, tentukan rataan dan simpangan baku X. jawab: percobaan diatas merupakan percobaan binom, 5 ulangan bebas. Peluang munculnya salah satu permukaan dadu pada setiap ulangan adalah . Jika X = banyaknya mata 6 yang muncul, maka P = dan q = 1 - = . Jadi peluang munculnya tiga mata 6 dalam 5 kali lantunan dadu adalah: 5-3 = 3 = = 0,032 μ=5= = ơ2 = (5) = ơ= = Back Next
  • 8. 2. Distribusi Multinom Percobaan binom menjadi multinom jika tiap perlakuan dapat memberikan lebih dari 2 kemungkinan. Definisi: bila dalam suatu perlakuan tertentu terkadang k kemungkinan E1, E2,…,Ek dengan peluang p1, p2,…, pk maka sebaran peluang peubah acak X1, X2,… Xk yang menyatakan banyaknya kemungkinan E1, E2,…,Ek dalam n ulangan perlakuan bebas ialah: f(X1, X2,… Xk ; p1, p2,…, pk , n) = P1x1 P2x2 … Pkxk dan Contoh: dalam dengan sebuah dadu sebanyak 12 kali maka peluang didapat mata 1, mata 2, …, mata 6 masing-masing tepat 2 kali ialah Jawab: = (1/6)2 (1/6)2 (1/6)2 (1/6)2 (1/6)2 (1/6)2 = 0,0034 Back Next
  • 9. 3. Distribusi Normal Peubah acak X dengan kurva sebaran simetris disebut peubah acak normal. Sebaran normal merupakan peubah acak kontinyu yang paling banyak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan. Sebaran peubah acak normal X ditentukan oleh parameter μ (rataan) dan ơ2 (ragam). Definisi jika X merupakan peubah acak normal dengan rataan μ dan ơ2 ragam , maka fungsi kepekatan peluang peubah acak X adalah: n (x;μ;ơ) = f(x) = Π = 3,14159.. dan e = 2,71828.. Sifat-sifat kurva sebaran/distribusi normal • Jika x = μ = modus, tinggi kurva mencapai maksimum • Kurva setangkup dengan sumbu simetris x = μ • Titik belok kurva ada pada x = μ – ơ dan x = μ + ơ • Sumbu X merupakan asimtot • Luas wilayah di bawah kurva dan di atas sumbu X sama dengan 1 • Makin kecil ơ kurva semakin runcing (data semakin terkosentrasi disekitar x = μ) dan sebaliknya semakin besar ơ data semakin menyebar. Back Next
  • 10. = 4. Distribusi Poisson Suatu proses yang menyangkut kejadian-kejadian numerik dalam selang waktu atau wilayah tertentu disebut proses poissson. Ciri-ciri proses poisson adalah sebagai berikut: • Suatu selang waktu atau wilayah yang menjadi perhatian dapat dibagi dalam selang waktu atau wilayah yang lebih kecil. Misalnya:  Selang waktu 1 jam dibagi ke dalam selang waktu yang lebih pendek , umpamanya dibagi menjadi 5 menit.  Satu wilayah dibagi menjadi wilayah-wilayah yang lebih kecil, umpamanya satu kelurahan dibagi menjadi beberapa wilayah RT. • Peluang terjadinya suatu kejadian dalam dalam selang waktu atau wilayah tertentu dalah konstan (tetap). • Peluang bahwa dua kejadian atau lebih yang terjadi dalam selang waktu atau wilayah yang sangat kecil diabaikan. • Tiap-tiap kejadian bebas dari kejadian lain. Jika X merupakan banyaknya kejadian dalam satu selang waktu atau satu wilayah tertentu maka X disebut peubah acak Poisson. Rataan kejadian yang mencirikan populasi dinyatakan dengan symbol μ Fungsi massa peluang peubah acak poisson adalah: p ( X = x) = p ( x = μ ) = ; x = 0,1 0 ; yang laen Rataan X : μx = μ Ragam : ơ2x = μ Back Next