SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 12
Descargar para leer sin conexión
DT-51 Application Note
                                       AN78 – Komunikasi Mikrokontroler Melalui
                                                  Jalur Telepon II
                                                                    Oleh: Tim IE



T  elepon telah menjadi sarana komunikasi jarak jauh yang cukup vital bagi manusia. Kali ini DT-51 Low Cost
Micro System juga akan menggunakan telepon untuk komunikasi. Dengan bantuan modul DT-I/O Phone Interface
Ver 2.0, DT-51 Low Cost Micro System dapat dengan mudah berkomunikasi dengan jalur telepon. Ditambah lagi
menggunakan bahasa pemrograman C dengan compiler µC/51© sehingga aplikasi ini tampak sederhana.
Meskipun sederhana, aplikasi ini dapat dikembangkan menjadi suatu sistem home automation / remote control.
Komponen yang diperlukan:
    -   1 DT-51 Low Cost Micro System
    -   1 DT-I/O Phone Interface Ver 2.0

Adapun blok diagram sistem secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
                                                                                        DT-I/O Phone
           KOMPUTER                     DT-51 Low Cost Micro System
                                                                                      Interface Ver 2.0


                                                   Gambar 1
                                              Blok Diagram AN78


Hubungan antara modul-modul tersebut adalah sebagai berikut:
                              DT-51 Low Cost Micro          DT-I/O Phone Interface
                                     System                          Ver 2.0
                                      VCC                           + 5V (J4)
                                      GND                          - GND (J4)
                                      P1.0*                       D0 (pin 1 J1)
                                      P1.1*                       D1 (pin 2 J1)
                                      P1.2*                       D2 (pin 3 J1)
                                      P1.3*                       D3 (pin 4 J1)
                                      P0.1*                       CS (pin 9 J1)
                                      P0.0*                      Int0 (pin 3 J2)
                                      P0.2*                      WR (pin 7 J2)
                                      P0.3*                      RD (pin 8 J2)
                                      P0.4*                       RI (pin 9 J3)
                                      P0.5*                      HK (pin 10 J3)
                                      P0.6*                      RE (pin 11 J3)
                                      P0.7*                     RS0 (pin 12 J3)
                                      P2.0*                       T0 (pin 5 J2)
                  * Pin ini tidak mutlak dan dapat diganti pin lain dengan cara mengubah program

                                                Tabel 1
                Hubungan DT-51 Low Cost Micro System dengan DT-I/O Phone Interface Ver 2.0

Atur jumper JMP MODE pada mode 2 (jumper terhubung), hubungkan jalur telepon ke konektor RJ11 (LINE), dan
hubungkan pesawat telepon (pespon) ke konektor RJ11 (PESPON)

Gunakan kabel serial DT-51 Low Cost Micro System untuk menghubungkan modul DT-51 Low Cost Micro System
dengan komputer. Setelah semua rangkaian dan sumber tegangan terhubung dengan benar, programlah test1.hex,


 Page 1 of 12                                                                           Application Note AN78
tst2.hex, test5.hex, test5b.hex, test6.hex, atau test9.hex ke dalam DT-51 Low Cost Micro System. Gunakanlah DT-
HiQ AT89S In System Programmer dengan bantuan Atmel Microcontroller ISP Software untuk memprogram file-
file .hex tesebut ke dalam DT-51 Low Cost Micro System.


Program test1.c akan menunggu adanya dering pada pespon yang terhubung ke Phone Interface. Setelah
terdeteksi adanya 2 kali dering, program akan mengangkat telepon (off-hook). Dan selanjutnya menunggu sinyal
DTMF dari line telepon, untuk dikirimkan ke komputer. Flowchart program test1.c adalah sebagai berikut:


                            START



                                                                                      ya
                        Konfigurasi pin                                    Int0 =
                       Deklarasi variabel                                    1?

                                                                     tidak

                     Inisialisasi pin kontrol
                     Inisialisasi port serial                 Baca Status Register MT8888



                        Reset MT8888                                     Baca DTMF




                  Phone Interface dioperasikan                    data     nomor DTMF
                      pada mode DTMF1



                          ring_det1(2)                                    Data =        ya
                                                                          0Ch ?              Kirim “#”

                                                                     tidak
                                 re=0


                                                                           Data =       ya
                                                                           0Bh ?             Kirim “*”


                             Data ≠             ya                   tidak
                             0Ch ?

                                                                           Data =       ya
                         tidak                                             0Ah ?             Kirim “0”


                         Kirim LF & CR                               tidak


                                                                 Kirim kode ASCII data

                                 re=1



                                                                          Kirim “ “
                                 END




                                                        Gambar 2
                                                 Flowchart Program test1.c

 Page 2 of 12                                                                                Application Note AN78
ring_det1(num)



                               Deklarasi variabel i                                        ya
                                                                              ri = 1 ?


                                                                          tidak
                                       ri = 1
                                        i=0
                                                                           Tunda 2 detik
                      A


                                                                             i=i+1
                                        i<            ya
                                      num ?

                                  tidak
                                                                                  A

                                      Return

                                                   Gambar 3
                                            Flowchart Rutin ring_det1


Program test1.c secara garis besar akan diproses sebagai berikut:
1. Proses yang pertama dilakukan adalah konfigurasi pin untuk jalur komunikasi dengan Phone Interface, yaitu:
     • mt8888 = jalur mengirim/menerima data,
     • rs0          = register select,
     • re           = untuk menghubungkan pespon dengan jalur telepon,
     • hk           = status on-hook / off-hook,
     • ri           = status dering,
     • int0         = interupsi penekanan tombol,
     • cs           = chip select,
     • wr           = pin kontrol untuk proses tulis,
     • rd           = pin kontrol untuk proses baca.
2. Kemudian deklarasi variabel mode dan data, yaitu:
     • data       = variabel untuk menampung data DTMF yang diterima dari mt8888,
     • mode = variabel yang dipakai untuk menginisialisasi mt8888.
3. Program melakukan inisialisasi pin kontrol (re = wr = rd = rs0 = cs = int0 = hk = 1) dan port serial (baudrate
    9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity).
4. Setelah itu dilakukan prosedur reset pada mt8888 sebelum rutin-rutin yang lain dijalankan.
5. Kemudian dilakukan inisialisasi terhadap mt8888 dengan mode DTMF1 (0Dh).
6. Dilakukan pemeriksaan jumlah dering pada jalur telepon sebanyak dua kali (status dering akan aktif apabila
    ada penelpon dari luar).
7. Dilakukan pemutusan hubungan antara pespon dengan jalur telepon (re=0, mengangkat telepon).
8. Setelah itu program akan membaca status register mt8888 dan menunggu penekanan tombol (0-9, *, #) oleh
    penelpon dari luar.
9. Kemudian program membaca digit DTMF yang diterima dan menampilkannya pada komputer dengan
    ketentuan sebagai berikut:
        DTMF        DISPLAY
         0Ch =          ‘#’
         0Bh =          ‘*’
         0Ah =          ‘0’
        1h-9h =      ‘1’..’9’
10. Apabila DTMF digit yang diterima adalah 0Ch maka program akan keluar dari proses pembacaan digit DTMF.
    Lalu program akan mengirimkan karakter Line Feed (LF) dan Carriage Return (CR) ke komputer serta
    menyambung kembali hubungan antara pespon dengan jalur telepon.



 Page 3 of 12                                                                              Application Note AN78
Komunikasi serial pada komputer dapat menggunakan Terminal© atau HyperTerminal©. Pengaturan serial adalah
baudrate 9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity, tanpa flow control.


Program tst2.c akan mendeteksi sinyal DTMF yang dihasilkan oleh pespon yang terhubung ke Phone Interface.
Dan mengirimkan data DTMF tersebut ke komputer. Flowchart program tst2.c adalah sebagai berikut:


                                     START




                                 Konfigurasi pin                               Int0 =     tidak
                                Deklarasi variabel                               0?

                                                                             ya

                           Inisialisasi pin kontrol
                           Inisialisasi port serial               Baca Status Register MT8888



                                 Reset MT8888                               Baca DTMF



                       Phone Interface dioperasikan                   data = nomor DTMF
                           pada mode DTMF1



                                     int0 = 1                                  Data =     ya
                                      hk = 1                                   0Ch ?               Kirim “#”

                                                                           tidak

                                    Kirim “g“
                                                                               Data =     ya
                                                                               0Bh ?               Kirim “*”


                         Periksa keadaan off-hook                          tidak
                                atau dering

                                                                               Data =     ya
                                                                               0Ah ?               Kirim “0”
                        Tunggu pespon diangkat
                           lebih dari 30 ms                                tidak


                                                                      Kirim kode ASCII data
                                    Kirim “o”




                                                                              Kirim “ “
                        tidak         hk = 1     ya
     Kirim LF & CR                      ?




                                                      Gambar 4
                                                Flowchart Program tst2.c


 Page 4 of 12                                                                                 Application Note AN78
Program tst2.c secara garis besar akan diproses sebagai berikut:
1. Proses yang pertama dilakukan adalah konfigurasi pin untuk jalur komunikasi dengan Phone Interface, yaitu:
      • mt8888 = jalur mengirim/menerima data,
      • rs0          = register select,
      • re           = untuk menghubungkan pespon dengan jalur telepon,
      • hk           = status on-hook / off-hook,
      • ri           = status dering,
      • int0         = interupsi penekanan tombol,
      • cs           = chip select,
      • wr           = pin kontrol untuk proses tulis,
      • rd           = pin kontrol untuk proses baca.
2. Kemudian deklarasi variabel mode dan data, yaitu:
      • data       = variabel untuk menampung data DTMF yang diterima dari mt8888,
      • mode = variabel yang dipakai untuk menginisialisasi mt8888.
3. Program melakukan inisialisasi pin kontrol (re = wr = rd = rs0 = cs = 1) dan port serial (baudrate 9600 bps, 8 bit
    data, 1 bit stop, tanpa bit parity).
4. Setelah itu dilakukan prosedur reset pada mt8888 sebelum rutin-rutin yang lain dijalankan.
5. Kemudian dilakukan inisialisasi terhadap mt8888 dengan mode DTMF1 (0Dh). Dan memberi logika high pada
    pin int0 dan hk. Lalu program mengirim karakter ‘g’ ke komputer sebagai tanda dimulainya proses looping.
6. Dilakukan pemeriksaan keadaan apakah off-hook atau dering, dan program akan menunggu pespon diangkat
    (off-hook) lebih dari 30 ms. Lalu program mengirim karakter ‘o’ ke komputer sebagai tanda keadaan pespon
    off-hook.
7. Program melihat keadaan pin hk. Bila high (off-hook) maka program menjalankan langkah selanjutnya, tetapi
    bila tidak (on-hook) maka program akan lompat ke langkah 12.
8. Program melihat keadaan pin int0. Bila low maka program akan melanjutkan ke langkah berikutnya, tetapi bila
    tidak maka program akan kembali ke langkah 7.
9. Setelah itu program akan membaca status register mt8888 dan menunggu penekanan tombol (0-9, *, #) pada
    pespon.
10. Kemudian program membaca digit DTMF yang diterima dan menampilkannya pada komputer dengan
    ketentuan sebagai berikut:
         DTMF        DISPLAY
           0Ch =         ‘#’
           0Bh =         ‘*’
           0Ah =         ‘0’
          1h-9h =      ‘1’..’9’
11. Program kembali ke langkah 8.
12. Program akan mengirimkan karakter Line Feed (LF) dan Carriage Return (CR) ke komputer.
13. Kembali ke langkah 6.

Komunikasi serial pada komputer dapat menggunakan Terminal© atau HyperTerminal©. Pengaturan serial adalah
baudrate 9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity, tanpa flow control.




 Page 5 of 12                                                                             Application Note AN78
Program test5.c akan mendeteksi kondisi jalur telepon. Jika kondisinya adalah off-hook, program akan
menunggu adanya sinyal dial pulse yang dihasilkan oleh pespon yang terhubung pada Phone Interface. Data dial
pulse tersebut akan dikirimkan ke komputer secara serial. Flowchart program test5.c adalah sebagai berikut:


                             START


                                                                       I=I+1
                         Konfigurasi pin
                        Deklarasi variabel



                                                                      pin hk = 0          ya
                   Inisialisasi pin kontrol
                                                                      selama =                   C
                   Inisialisasi port serial
                                                                      255 ms ?



                         Reset MT8888                                         tidak

                                                                    Tunggu 60 ms


                Phone Interface dioperasikan
                      pada mode CP                                        A

    B


                Menunggu pespon diangkat
                                                                          C



                         Tunggu 700 ms                                 data = I

    D


                              I=0                                       data =        tidak    Kirim kode ASCII data ke
                                                                        0Ah ?                          komputer


                                                                              ya

                              hk = 1          ya                Kirim “0” ke komputer
                                ?


                                  tidak
                                                                 Kirim “ ” ke komputer
                          Tunggu 45 µs

    A
                                                                          D


                tidak         hk = 0          ya
    C
                                ?




                                                          Gambar 5
                                                   Flowchart program test5.c



 Page 6 of 12                                                                                     Application Note AN78
Program test5.c akan diproses sebagai berikut:
1. Proses yang pertama dilakukan adalah konfigurasi pin untuk jalur komunikasi dengan Phone Interface, yaitu:
     • mt8888 = jalur mengirim/menerima data,
     • rs0         = register select,
     • re          = untuk menghubungkan pespon dengan jalur telepon,
     • hk          = status on-hook / off-hook,
     • ri          = status dering,
     • int0        = interupsi penekanan tombol,
     • cs          = chip select,
     • wr          = pin kontrol untuk proses tulis,
     • rd          = pin kontrol untuk proses baca.
     • t0          = status dial tone
2. Kemudian deklarasi variabel mode dan data, yaitu:
     • data       = variabel untuk menampung banyaknya dial pulse yang diterima dari mt8888,
     • mode = variabel yang dipakai untuk menginisialisasi mt8888.
3. Program melakukan inisialisasi pin kontrol (re = wr = rd = rs0 = cs = int0 = hk = 1) dan port serial (baudrate
   9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity).
4. Setelah itu dilakukan prosedur reset pada mt8888 sebelum rutin-rutin yang lain dijalankan.
5. Kemudian dilakukan inisialisasi terhadap mt8888 dengan mode CP (0Eh).
6. Program menunggu gagang telepon diangkat dan terdengar dial tone.
7. Setelah terdeteksi adanya dial tone, program akan membaca penekanan tombol (pastikan dahulu bahwa mode
   pespon adalah Pulse) dan mengirimkan digit tombol yang ditekan ke komputer. Proses ini dilakukan berulang-
   ulang hingga gagang telepon ditutup.
8. Jika gagang telepon ditutup, maka program akan kembali ke langkah 6.

Komunikasi serial pada komputer dapat menggunakan Terminal© atau HyperTerminal©. Pengaturan serial adalah
baudrate 9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity, tanpa flow control.




 Page 7 of 12                                                                          Application Note AN78
Program test5b.c akan mendeteksi kondisi jalur telepon. Jika kondisinya adalah off-hook, program akan
melakukan pulse dialing ke nomor telepon yang telah diprogram. Flowchart program test5b.c adalah sebagai
berikut:


                                                      START




                                                  Konfigurasi pin
                                           Deklarasi variabel & konstanta



                                               Inisialisasi pin kontrol



                                                    Reset MT8888




                                           Phone Interface dioperasikan
                                               pada mode DTMF1




                                            Menunggu pespon diangkat




                                            Menunggu adanya dial tone




                                              Melakukan pulse dialing




                                            tidak      hk = 1             ya
                                                         ?



                                                 Gambar 6
                                         Flowchart program test5b.c


Program test5b.c akan diproses sebagai berikut:
1. Proses yang pertama dilakukan adalah konfigurasi pin untuk jalur komunikasi dengan Phone Interface, yaitu:
    • mt8888 = jalur mengirim/menerima data,
    • rs0        = register select,
    • re         = untuk menghubungkan pespon dengan jalur telepon,
    • hk         = status on-hook / off-hook,
    • ri         = status dering,
    • int0       = interupsi penekanan tombol,
    • cs         = chip select,
    • wr         = pin kontrol untuk proses tulis,
    • rd         = pin kontrol untuk proses baca.


 Page 8 of 12                                                                         Application Note AN78
• t0          = status dial tone
2. Kemudian deklarasi variabel init_mode, data, dan konstanta number yaitu:
     • data          = variabel yang dipakai pada rutin dialdp untuk melakukan pulse dialing,
     • init_mode = variabel yang dipakai untuk menginisialisasi mt8888,
     • number        = konstanta yang berisi nomor telepon tujuan.
3. Program melakukan inisialisasi pin kontrol (re = wr = rd = rs0 = cs = int0 = hk = 1).
4. Setelah itu dilakukan prosedur reset pada mt8888 sebelum rutin-rutin yang lain dijalankan.
5. Kemudian dilakukan inisialisasi terhadap mt8888 dengan mode DTMF1 (0Dh).
6. Program menunggu gagang telepon diangkat dan terdengar dial tone.
7. Setelah terdeteksi adanya dial tone, program akan melakukan pulse dialing ke nomor telepon tujuan yang telah
   diprogram.
8. Jika gagang telepon ditutup, maka program akan kembali ke langkah 6.


Program test6.c akan mendeteksi kondisi pada jalur telepon, off-hook atau ada sinyal dering. Kondisi ini akan
dikirimkan ke komputer secara serial. Setelah mendeteksi adanya 3 dering, program akan mengangkat telepon
(off-hook) secara otomatis. Dan setelah 250 ms program akan menutup telepon (on-hook) kembali. Flowchart
program test6.c adalah sebagai berikut:


                                   START




                               Konfigurasi pin
                        Deklarasi variabel & konstanta


                                                                          Kirim “ring” ke komputer
                            Inisialisasi pin kontrol
                            Inisialisasi port serial

                                                                          Menunggu 2 dering lagi
                                 Reset MT8888


                                                                         Mengangkat jalur telepon

                         Phone Interface dioperasikan
                             pada mode DTMF1
                                                                                Tunggu 250 ms



                                     Ada           ya                         Menutup jalur telepon
                                   dering ?


                                          tidak


                         tidak                     ya
                                   off-hook              Kirim “offhook” ke
                                       ?                     komputer




                                                     Gambar 7
                                              Flowchart program test6.c




 Page 9 of 12                                                                                   Application Note AN78
Program test6.c akan diproses sebagai berikut:
1. Proses yang pertama dilakukan adalah konfigurasi pin untuk jalur komunikasi dengan Phone Interface, yaitu:
     • mt8888 = jalur mengirim/menerima data,
     • rs0         = register select,
     • re          = untuk menghubungkan pespon dengan jalur telepon,
     • hk          = status on-hook / off-hook,
     • ri          = status dering,
     • int0        = interupsi penekanan tombol,
     • cs          = chip select,
     • wr          = pin kontrol untuk proses tulis,
     • rd          = pin kontrol untuk proses baca.
     • t0          = status dial tone
2. Kemudian deklarasi variabel init_mode serta konstanta ring dan offhook, yaitu:
     • init_mode = variabel yang dipakai untuk menginisialisasi mt8888,
     • ring          = konstanta yang berisi tulisan “ring” yang akan dikirim ke komputer bila terdeteksi sinyal
                        dering pada jalur telepon,
     • offhook       = konstanta yang berisi tulisan “offhook” yang akan dikirim ke komputer bila keadaan pespon
                        off-hook.
3. Program melakukan inisialisasi pin kontrol (re = wr = rd = rs0 = cs = int0 = hk = 1) dan port serial (baudrate
   9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity).
4. Setelah itu dilakukan prosedur reset pada mt8888 sebelum rutin-rutin yang lain dijalankan.
5. Kemudian dilakukan inisialisasi terhadap mt8888 dengan mode DTMF1 (0Dh).
6. Program akan memeriksa status dering dan hook.
7. Jika terdeteksi dering pertama, program akan mengirim “ring” ke komputer untuk ditampilkan lalu menunggu 2
   dering lagi. Setelah itu Phone Interface akan mengangkat jalur telepon selama 250 ms lalu menutupnya.
8. Jika gagang telepon diangkat, maka program akan mengirim “offhook” ke komputer untuk ditampilkan. Lalu
   program kembali ke langkah 6.

Komunikasi serial pada komputer dapat menggunakan Terminal© atau HyperTerminal©. Pengaturan serial adalah
baudrate 9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity, tanpa flow control.


Program test9.c akan mendeteksi kondisi jalur telepon. Jika kondisinya off-hook, program akan mendeteksi
adanya nada sambung (dial tone). Jika dial tone terdeteksi, program akan melakukan DTMF dialing ke
nomor tujuan yang sudah diprogram. Langkah selanjutnya adalah mendeteksi call progress. Jika nada sibuk
terdeteksi, program akan mengirimkan “busy” ke komputer. Jika nada tunggu terdeteksi, program akan
mengirimkan “ringback”. Jika sambungan terhubung, program akan mengirimkan “connect”. Jika pespon yang
terhubung ke Phone Interface ditutup, program akan mengirimkan “on hook”. Flowchart program test9.c adalah
sebagai berikut:


                                START

                                                                      Reset MT8888

                           Konfigurasi pin
                          Deklarasi variabel
                                                                Phone Interface dioperasikan
                                                                    pada mode DTMF1
                         Inisialisasi pin kontrol
                         Inisialisasi port serial
                                                                             A




                                                     Gambar 8
                                        Flowchart program test9.c (bagian 1)


 Page 10 of 12                                                                            Application Note AN78
A




                     Menunggu gagang telepon diangkat


                                                                   Menunggu gagang telepon ditutup

                             Menunggu dial tone




                          Melakukan DTMF dialing


                                                                  pulsa high      ya
                        Phone Interface dioperasikan               ≥ 4 detik             Kirim “Connect”
                              pada mode CP                             ?


                                                                        tidak
                              Tunggu 60 ms

                                                                 pulsa low        ya
                                                                 ≥ 1050 ms               Kirim “Unknown”
                                                                     ?
                        ya        gagang
    Kirim “Onhook”                pespon
                                  ditutup?                              tidak



                                         tidak                    pulsa low       ya
                                                                  < 550 ms                 Kirim “Busy”
                        Phone Interface dioperasikan                  ?
                            pada mode DTMF

                                                                        tidak

                                                               Kirim “Ringback”
                        Baca status call progress




                                                  Gambar 9
                                     Flowchart program test9.c (bagian 2)


Program test9.c akan diproses sebagai berikut:
1. Proses yang pertama dilakukan adalah konfigurasi pin untuk jalur komunikasi dengan Phone Interface, yaitu:
    • mt8888 = jalur mengirim/menerima data,
    • rs0        = register select,
    • re         = untuk menghubungkan pespon dengan jalur telepon,
    • hk         = status on-hook / off-hook,
    • ri         = status dering,
    • int0       = interupsi penekanan tombol,
    • cs         = chip select,
    • wr         = pin kontrol untuk proses tulis,
    • rd         = pin kontrol untuk proses baca.

 Page 11 of 12                                                                         Application Note AN78
• t0          = status dial tone
2. Kemudian deklarasi variabel init_mode dan flag, yaitu:
      • init_mode = variabel yang dipakai untuk menginisialisasi mt8888,
      • flag         = variabel yang berisi status dari call progress.
3. Program melakukan inisialisasi pin kontrol (re = wr = rd = rs0 = cs = int0 = hk = 1) dan port serial (baudrate
    9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity).
4. Setelah itu dilakukan prosedur reset pada mt8888 sebelum rutin-rutin yang lain dijalankan.
5. Kemudian dilakukan inisialisasi terhadap mt8888 dengan mode DTMF1 (0Dh).
6. Program menunggu gagang telepon diangkat dan terdengar dial tone.
7. Setelah terdeteksi adanya dial tone, program melakukan DTMF dialing ke nomor telepon yang telah diprogram.
8. Kemudian dilakukan inisialisasi terhadap MT8888 dengan mode CP (0Eh).
9. Jika gagang telepon ditutup, maka program akan mengirim “Onhook” ke komputer lalu kembali ke langkah 6.
10. Jika gagang telepon tidak ditutup, maka akan dilakukan inisialisasi terhadap MT8888 dengan mode DTMF1
    (0Dh).
11. Program membaca status call progress.
12. Jika terdapat pulsa high pada pin t0 selama lebih dari / sama dengan 4 detik, maka program akan mengirim
    “Connect” ke komputer lalu menunggu gagang telepon ditutup (ke langkah 16).
13. Jika terdapat pulsa low pada pin t0 selama lebih dari / sama dengan 1050 ms, maka program akan mengirim
    “Unknown” ke komputer lalu menunggu gagang telepon ditutup (ke langkah 16).
14. Jika terdapat pulsa low pada pin t0 selama kurang dari 550 ms, maka program akan mengirim “Busy” ke
    komputer lalu menunggu gagang telepon ditutup (ke langkah 16).
15. Jika terdapat pulsa low pada pin t0 selama antara 550 ms hingga 1050 ms, maka program akan mengirim
    “Ringback” ke komputer lalu kembali ke langkah 11.
16. Jika gagang telepon ditutup, maka program akan kembali ke langkah 6.

Komunikasi serial pada komputer dapat menggunakan Terminal© atau HyperTerminal©. Pengaturan serial adalah
baudrate 9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity, tanpa flow control.


Listing program terdapat pada AN78.ZIP.
Selamat berinovasi!
µC/51 is copyright by Wickenhäuser Elektrotechnik.
Hyper Terminal is copyright by Hilgraeve Inc.
Terminal is copyright by Bray++.




 Page 12 of 12                                                                         Application Note AN78

Más contenido relacionado

Destacado

Pernyataan Select: Function Date/Time
Pernyataan Select: Function Date/TimePernyataan Select: Function Date/Time
Pernyataan Select: Function Date/TimeMateri Kuliah Online
 
Pernyataan Select (Function) Alur Control dan Perbandingan
Pernyataan Select (Function) Alur Control dan PerbandinganPernyataan Select (Function) Alur Control dan Perbandingan
Pernyataan Select (Function) Alur Control dan PerbandinganMateri Kuliah Online
 
aplikasi teknologi online - aplikasi database berbasis web
aplikasi teknologi online - aplikasi database berbasis webaplikasi teknologi online - aplikasi database berbasis web
aplikasi teknologi online - aplikasi database berbasis webMateri Kuliah Online
 
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakPengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakMateri Kuliah Online
 

Destacado (10)

Remote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motorRemote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motor
 
Access control-systems
Access control-systemsAccess control-systems
Access control-systems
 
Arsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis DataArsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis Data
 
Pernyataan Select: Function Date/Time
Pernyataan Select: Function Date/TimePernyataan Select: Function Date/Time
Pernyataan Select: Function Date/Time
 
Pernyataan Select (Function) Alur Control dan Perbandingan
Pernyataan Select (Function) Alur Control dan PerbandinganPernyataan Select (Function) Alur Control dan Perbandingan
Pernyataan Select (Function) Alur Control dan Perbandingan
 
Web Based UI
Web Based UIWeb Based UI
Web Based UI
 
aplikasi teknologi online - aplikasi database berbasis web
aplikasi teknologi online - aplikasi database berbasis webaplikasi teknologi online - aplikasi database berbasis web
aplikasi teknologi online - aplikasi database berbasis web
 
Pengantar sistem terdistribusi
Pengantar sistem terdistribusiPengantar sistem terdistribusi
Pengantar sistem terdistribusi
 
Pemodelan Basis Data Lainnya
Pemodelan Basis Data LainnyaPemodelan Basis Data Lainnya
Pemodelan Basis Data Lainnya
 
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakPengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
 

Similar a Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon

Bab 5 Pengolahan Input Output
Bab 5  Pengolahan Input OutputBab 5  Pengolahan Input Output
Bab 5 Pengolahan Input OutputBeny Abd
 
Mikrokontroler io tombol dan led
Mikrokontroler io tombol dan ledMikrokontroler io tombol dan led
Mikrokontroler io tombol dan ledJodit Sulistyo
 
Elektronika analog 1_ch2_latihan
Elektronika analog 1_ch2_latihanElektronika analog 1_ch2_latihan
Elektronika analog 1_ch2_latihanYgrex Thebygdanns
 
Modul arduino iii
Modul arduino iiiModul arduino iii
Modul arduino iiisutono stn
 
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdfkhansaputriantari87
 

Similar a Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon (10)

(1) pemrograman lcd
(1) pemrograman lcd(1) pemrograman lcd
(1) pemrograman lcd
 
Program delphi
Program delphiProgram delphi
Program delphi
 
Bab 5 Pengolahan Input Output
Bab 5  Pengolahan Input OutputBab 5  Pengolahan Input Output
Bab 5 Pengolahan Input Output
 
Mikrokontroler io tombol dan led
Mikrokontroler io tombol dan ledMikrokontroler io tombol dan led
Mikrokontroler io tombol dan led
 
Bu eka bab 7
Bu eka bab 7Bu eka bab 7
Bu eka bab 7
 
Elektronika analog 1_ch2_latihan
Elektronika analog 1_ch2_latihanElektronika analog 1_ch2_latihan
Elektronika analog 1_ch2_latihan
 
Rangkaian digital
Rangkaian digitalRangkaian digital
Rangkaian digital
 
Modul arduino iii
Modul arduino iiiModul arduino iii
Modul arduino iii
 
bab 8
 bab 8 bab 8
bab 8
 
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
8. Multiplexer dan Demultiplexer SIS.pdf
 

Más de Materi Kuliah Online

Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiInternet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiMateri Kuliah Online
 
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaAspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaMateri Kuliah Online
 
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesA Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesMateri Kuliah Online
 
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananKajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananMateri Kuliah Online
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangMateri Kuliah Online
 
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorSimulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorMateri Kuliah Online
 
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyPrinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyMateri Kuliah Online
 
Pembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12V
Pembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12VPembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12V
Pembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12VMateri Kuliah Online
 
Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-Learning
Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-LearningKonsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-Learning
Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-LearningMateri Kuliah Online
 
Pengaturan Level Sistem SCPC-FM untuk Memperoleh Performansi yang Baik dalam ...
Pengaturan Level Sistem SCPC-FM untuk Memperoleh Performansi yang Baik dalam ...Pengaturan Level Sistem SCPC-FM untuk Memperoleh Performansi yang Baik dalam ...
Pengaturan Level Sistem SCPC-FM untuk Memperoleh Performansi yang Baik dalam ...Materi Kuliah Online
 
Penataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis Nirkabel
Penataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis NirkabelPenataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis Nirkabel
Penataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis NirkabelMateri Kuliah Online
 
Perancangan dan Pengkajian UHF Spread Spectrum Ethernet Radio
Perancangan dan Pengkajian UHF Spread Spectrum Ethernet RadioPerancangan dan Pengkajian UHF Spread Spectrum Ethernet Radio
Perancangan dan Pengkajian UHF Spread Spectrum Ethernet RadioMateri Kuliah Online
 
Akuisisi Runtun Pseudo Noise Tanpa Dan Dengan Modulasi Menggunakan Teknik Pen...
Akuisisi Runtun Pseudo Noise Tanpa Dan Dengan Modulasi Menggunakan Teknik Pen...Akuisisi Runtun Pseudo Noise Tanpa Dan Dengan Modulasi Menggunakan Teknik Pen...
Akuisisi Runtun Pseudo Noise Tanpa Dan Dengan Modulasi Menggunakan Teknik Pen...Materi Kuliah Online
 
Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh
Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh
Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh Materi Kuliah Online
 
Optimalisasi Service Channel Approach Link Radio Komunikasi Selular
Optimalisasi Service Channel Approach Link Radio Komunikasi SelularOptimalisasi Service Channel Approach Link Radio Komunikasi Selular
Optimalisasi Service Channel Approach Link Radio Komunikasi SelularMateri Kuliah Online
 
Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah
Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah DaerahRencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah
Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah DaerahMateri Kuliah Online
 

Más de Materi Kuliah Online (20)

Sekilas tentang HaKI
Sekilas tentang HaKISekilas tentang HaKI
Sekilas tentang HaKI
 
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiInternet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
 
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaAspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
 
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesA Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
 
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananKajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
 
Dioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu DayaDioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu Daya
 
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorSimulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
 
Radio Frequency Identification
Radio Frequency IdentificationRadio Frequency Identification
Radio Frequency Identification
 
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyPrinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
 
Pembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12V
Pembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12VPembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12V
Pembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12V
 
Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-Learning
Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-LearningKonsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-Learning
Konsep Pendidikan Tinggi Berbasis E-Learning
 
Pengaturan Level Sistem SCPC-FM untuk Memperoleh Performansi yang Baik dalam ...
Pengaturan Level Sistem SCPC-FM untuk Memperoleh Performansi yang Baik dalam ...Pengaturan Level Sistem SCPC-FM untuk Memperoleh Performansi yang Baik dalam ...
Pengaturan Level Sistem SCPC-FM untuk Memperoleh Performansi yang Baik dalam ...
 
Penataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis Nirkabel
Penataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis NirkabelPenataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis Nirkabel
Penataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis Nirkabel
 
Perancangan dan Pengkajian UHF Spread Spectrum Ethernet Radio
Perancangan dan Pengkajian UHF Spread Spectrum Ethernet RadioPerancangan dan Pengkajian UHF Spread Spectrum Ethernet Radio
Perancangan dan Pengkajian UHF Spread Spectrum Ethernet Radio
 
Akuisisi Runtun Pseudo Noise Tanpa Dan Dengan Modulasi Menggunakan Teknik Pen...
Akuisisi Runtun Pseudo Noise Tanpa Dan Dengan Modulasi Menggunakan Teknik Pen...Akuisisi Runtun Pseudo Noise Tanpa Dan Dengan Modulasi Menggunakan Teknik Pen...
Akuisisi Runtun Pseudo Noise Tanpa Dan Dengan Modulasi Menggunakan Teknik Pen...
 
Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh
Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh
Rancangan dan Implementasi Prototipe Sistem Kendali Jarak Jauh
 
Optimalisasi Service Channel Approach Link Radio Komunikasi Selular
Optimalisasi Service Channel Approach Link Radio Komunikasi SelularOptimalisasi Service Channel Approach Link Radio Komunikasi Selular
Optimalisasi Service Channel Approach Link Radio Komunikasi Selular
 
WLAN workshop
WLAN workshopWLAN workshop
WLAN workshop
 
Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah
Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah DaerahRencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah
Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah
 

Último

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 

Último (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 

Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon

  • 1. DT-51 Application Note AN78 – Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jalur Telepon II Oleh: Tim IE T elepon telah menjadi sarana komunikasi jarak jauh yang cukup vital bagi manusia. Kali ini DT-51 Low Cost Micro System juga akan menggunakan telepon untuk komunikasi. Dengan bantuan modul DT-I/O Phone Interface Ver 2.0, DT-51 Low Cost Micro System dapat dengan mudah berkomunikasi dengan jalur telepon. Ditambah lagi menggunakan bahasa pemrograman C dengan compiler µC/51© sehingga aplikasi ini tampak sederhana. Meskipun sederhana, aplikasi ini dapat dikembangkan menjadi suatu sistem home automation / remote control. Komponen yang diperlukan: - 1 DT-51 Low Cost Micro System - 1 DT-I/O Phone Interface Ver 2.0 Adapun blok diagram sistem secara keseluruhan adalah sebagai berikut: DT-I/O Phone KOMPUTER DT-51 Low Cost Micro System Interface Ver 2.0 Gambar 1 Blok Diagram AN78 Hubungan antara modul-modul tersebut adalah sebagai berikut: DT-51 Low Cost Micro DT-I/O Phone Interface System Ver 2.0 VCC + 5V (J4) GND - GND (J4) P1.0* D0 (pin 1 J1) P1.1* D1 (pin 2 J1) P1.2* D2 (pin 3 J1) P1.3* D3 (pin 4 J1) P0.1* CS (pin 9 J1) P0.0* Int0 (pin 3 J2) P0.2* WR (pin 7 J2) P0.3* RD (pin 8 J2) P0.4* RI (pin 9 J3) P0.5* HK (pin 10 J3) P0.6* RE (pin 11 J3) P0.7* RS0 (pin 12 J3) P2.0* T0 (pin 5 J2) * Pin ini tidak mutlak dan dapat diganti pin lain dengan cara mengubah program Tabel 1 Hubungan DT-51 Low Cost Micro System dengan DT-I/O Phone Interface Ver 2.0 Atur jumper JMP MODE pada mode 2 (jumper terhubung), hubungkan jalur telepon ke konektor RJ11 (LINE), dan hubungkan pesawat telepon (pespon) ke konektor RJ11 (PESPON) Gunakan kabel serial DT-51 Low Cost Micro System untuk menghubungkan modul DT-51 Low Cost Micro System dengan komputer. Setelah semua rangkaian dan sumber tegangan terhubung dengan benar, programlah test1.hex, Page 1 of 12 Application Note AN78
  • 2. tst2.hex, test5.hex, test5b.hex, test6.hex, atau test9.hex ke dalam DT-51 Low Cost Micro System. Gunakanlah DT- HiQ AT89S In System Programmer dengan bantuan Atmel Microcontroller ISP Software untuk memprogram file- file .hex tesebut ke dalam DT-51 Low Cost Micro System. Program test1.c akan menunggu adanya dering pada pespon yang terhubung ke Phone Interface. Setelah terdeteksi adanya 2 kali dering, program akan mengangkat telepon (off-hook). Dan selanjutnya menunggu sinyal DTMF dari line telepon, untuk dikirimkan ke komputer. Flowchart program test1.c adalah sebagai berikut: START ya Konfigurasi pin Int0 = Deklarasi variabel 1? tidak Inisialisasi pin kontrol Inisialisasi port serial Baca Status Register MT8888 Reset MT8888 Baca DTMF Phone Interface dioperasikan data nomor DTMF pada mode DTMF1 ring_det1(2) Data = ya 0Ch ? Kirim “#” tidak re=0 Data = ya 0Bh ? Kirim “*” Data ≠ ya tidak 0Ch ? Data = ya tidak 0Ah ? Kirim “0” Kirim LF & CR tidak Kirim kode ASCII data re=1 Kirim “ “ END Gambar 2 Flowchart Program test1.c Page 2 of 12 Application Note AN78
  • 3. ring_det1(num) Deklarasi variabel i ya ri = 1 ? tidak ri = 1 i=0 Tunda 2 detik A i=i+1 i< ya num ? tidak A Return Gambar 3 Flowchart Rutin ring_det1 Program test1.c secara garis besar akan diproses sebagai berikut: 1. Proses yang pertama dilakukan adalah konfigurasi pin untuk jalur komunikasi dengan Phone Interface, yaitu: • mt8888 = jalur mengirim/menerima data, • rs0 = register select, • re = untuk menghubungkan pespon dengan jalur telepon, • hk = status on-hook / off-hook, • ri = status dering, • int0 = interupsi penekanan tombol, • cs = chip select, • wr = pin kontrol untuk proses tulis, • rd = pin kontrol untuk proses baca. 2. Kemudian deklarasi variabel mode dan data, yaitu: • data = variabel untuk menampung data DTMF yang diterima dari mt8888, • mode = variabel yang dipakai untuk menginisialisasi mt8888. 3. Program melakukan inisialisasi pin kontrol (re = wr = rd = rs0 = cs = int0 = hk = 1) dan port serial (baudrate 9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity). 4. Setelah itu dilakukan prosedur reset pada mt8888 sebelum rutin-rutin yang lain dijalankan. 5. Kemudian dilakukan inisialisasi terhadap mt8888 dengan mode DTMF1 (0Dh). 6. Dilakukan pemeriksaan jumlah dering pada jalur telepon sebanyak dua kali (status dering akan aktif apabila ada penelpon dari luar). 7. Dilakukan pemutusan hubungan antara pespon dengan jalur telepon (re=0, mengangkat telepon). 8. Setelah itu program akan membaca status register mt8888 dan menunggu penekanan tombol (0-9, *, #) oleh penelpon dari luar. 9. Kemudian program membaca digit DTMF yang diterima dan menampilkannya pada komputer dengan ketentuan sebagai berikut: DTMF DISPLAY 0Ch = ‘#’ 0Bh = ‘*’ 0Ah = ‘0’ 1h-9h = ‘1’..’9’ 10. Apabila DTMF digit yang diterima adalah 0Ch maka program akan keluar dari proses pembacaan digit DTMF. Lalu program akan mengirimkan karakter Line Feed (LF) dan Carriage Return (CR) ke komputer serta menyambung kembali hubungan antara pespon dengan jalur telepon. Page 3 of 12 Application Note AN78
  • 4. Komunikasi serial pada komputer dapat menggunakan Terminal© atau HyperTerminal©. Pengaturan serial adalah baudrate 9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity, tanpa flow control. Program tst2.c akan mendeteksi sinyal DTMF yang dihasilkan oleh pespon yang terhubung ke Phone Interface. Dan mengirimkan data DTMF tersebut ke komputer. Flowchart program tst2.c adalah sebagai berikut: START Konfigurasi pin Int0 = tidak Deklarasi variabel 0? ya Inisialisasi pin kontrol Inisialisasi port serial Baca Status Register MT8888 Reset MT8888 Baca DTMF Phone Interface dioperasikan data = nomor DTMF pada mode DTMF1 int0 = 1 Data = ya hk = 1 0Ch ? Kirim “#” tidak Kirim “g“ Data = ya 0Bh ? Kirim “*” Periksa keadaan off-hook tidak atau dering Data = ya 0Ah ? Kirim “0” Tunggu pespon diangkat lebih dari 30 ms tidak Kirim kode ASCII data Kirim “o” Kirim “ “ tidak hk = 1 ya Kirim LF & CR ? Gambar 4 Flowchart Program tst2.c Page 4 of 12 Application Note AN78
  • 5. Program tst2.c secara garis besar akan diproses sebagai berikut: 1. Proses yang pertama dilakukan adalah konfigurasi pin untuk jalur komunikasi dengan Phone Interface, yaitu: • mt8888 = jalur mengirim/menerima data, • rs0 = register select, • re = untuk menghubungkan pespon dengan jalur telepon, • hk = status on-hook / off-hook, • ri = status dering, • int0 = interupsi penekanan tombol, • cs = chip select, • wr = pin kontrol untuk proses tulis, • rd = pin kontrol untuk proses baca. 2. Kemudian deklarasi variabel mode dan data, yaitu: • data = variabel untuk menampung data DTMF yang diterima dari mt8888, • mode = variabel yang dipakai untuk menginisialisasi mt8888. 3. Program melakukan inisialisasi pin kontrol (re = wr = rd = rs0 = cs = 1) dan port serial (baudrate 9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity). 4. Setelah itu dilakukan prosedur reset pada mt8888 sebelum rutin-rutin yang lain dijalankan. 5. Kemudian dilakukan inisialisasi terhadap mt8888 dengan mode DTMF1 (0Dh). Dan memberi logika high pada pin int0 dan hk. Lalu program mengirim karakter ‘g’ ke komputer sebagai tanda dimulainya proses looping. 6. Dilakukan pemeriksaan keadaan apakah off-hook atau dering, dan program akan menunggu pespon diangkat (off-hook) lebih dari 30 ms. Lalu program mengirim karakter ‘o’ ke komputer sebagai tanda keadaan pespon off-hook. 7. Program melihat keadaan pin hk. Bila high (off-hook) maka program menjalankan langkah selanjutnya, tetapi bila tidak (on-hook) maka program akan lompat ke langkah 12. 8. Program melihat keadaan pin int0. Bila low maka program akan melanjutkan ke langkah berikutnya, tetapi bila tidak maka program akan kembali ke langkah 7. 9. Setelah itu program akan membaca status register mt8888 dan menunggu penekanan tombol (0-9, *, #) pada pespon. 10. Kemudian program membaca digit DTMF yang diterima dan menampilkannya pada komputer dengan ketentuan sebagai berikut: DTMF DISPLAY 0Ch = ‘#’ 0Bh = ‘*’ 0Ah = ‘0’ 1h-9h = ‘1’..’9’ 11. Program kembali ke langkah 8. 12. Program akan mengirimkan karakter Line Feed (LF) dan Carriage Return (CR) ke komputer. 13. Kembali ke langkah 6. Komunikasi serial pada komputer dapat menggunakan Terminal© atau HyperTerminal©. Pengaturan serial adalah baudrate 9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity, tanpa flow control. Page 5 of 12 Application Note AN78
  • 6. Program test5.c akan mendeteksi kondisi jalur telepon. Jika kondisinya adalah off-hook, program akan menunggu adanya sinyal dial pulse yang dihasilkan oleh pespon yang terhubung pada Phone Interface. Data dial pulse tersebut akan dikirimkan ke komputer secara serial. Flowchart program test5.c adalah sebagai berikut: START I=I+1 Konfigurasi pin Deklarasi variabel pin hk = 0 ya Inisialisasi pin kontrol selama = C Inisialisasi port serial 255 ms ? Reset MT8888 tidak Tunggu 60 ms Phone Interface dioperasikan pada mode CP A B Menunggu pespon diangkat C Tunggu 700 ms data = I D I=0 data = tidak Kirim kode ASCII data ke 0Ah ? komputer ya hk = 1 ya Kirim “0” ke komputer ? tidak Kirim “ ” ke komputer Tunggu 45 µs A D tidak hk = 0 ya C ? Gambar 5 Flowchart program test5.c Page 6 of 12 Application Note AN78
  • 7. Program test5.c akan diproses sebagai berikut: 1. Proses yang pertama dilakukan adalah konfigurasi pin untuk jalur komunikasi dengan Phone Interface, yaitu: • mt8888 = jalur mengirim/menerima data, • rs0 = register select, • re = untuk menghubungkan pespon dengan jalur telepon, • hk = status on-hook / off-hook, • ri = status dering, • int0 = interupsi penekanan tombol, • cs = chip select, • wr = pin kontrol untuk proses tulis, • rd = pin kontrol untuk proses baca. • t0 = status dial tone 2. Kemudian deklarasi variabel mode dan data, yaitu: • data = variabel untuk menampung banyaknya dial pulse yang diterima dari mt8888, • mode = variabel yang dipakai untuk menginisialisasi mt8888. 3. Program melakukan inisialisasi pin kontrol (re = wr = rd = rs0 = cs = int0 = hk = 1) dan port serial (baudrate 9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity). 4. Setelah itu dilakukan prosedur reset pada mt8888 sebelum rutin-rutin yang lain dijalankan. 5. Kemudian dilakukan inisialisasi terhadap mt8888 dengan mode CP (0Eh). 6. Program menunggu gagang telepon diangkat dan terdengar dial tone. 7. Setelah terdeteksi adanya dial tone, program akan membaca penekanan tombol (pastikan dahulu bahwa mode pespon adalah Pulse) dan mengirimkan digit tombol yang ditekan ke komputer. Proses ini dilakukan berulang- ulang hingga gagang telepon ditutup. 8. Jika gagang telepon ditutup, maka program akan kembali ke langkah 6. Komunikasi serial pada komputer dapat menggunakan Terminal© atau HyperTerminal©. Pengaturan serial adalah baudrate 9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity, tanpa flow control. Page 7 of 12 Application Note AN78
  • 8. Program test5b.c akan mendeteksi kondisi jalur telepon. Jika kondisinya adalah off-hook, program akan melakukan pulse dialing ke nomor telepon yang telah diprogram. Flowchart program test5b.c adalah sebagai berikut: START Konfigurasi pin Deklarasi variabel & konstanta Inisialisasi pin kontrol Reset MT8888 Phone Interface dioperasikan pada mode DTMF1 Menunggu pespon diangkat Menunggu adanya dial tone Melakukan pulse dialing tidak hk = 1 ya ? Gambar 6 Flowchart program test5b.c Program test5b.c akan diproses sebagai berikut: 1. Proses yang pertama dilakukan adalah konfigurasi pin untuk jalur komunikasi dengan Phone Interface, yaitu: • mt8888 = jalur mengirim/menerima data, • rs0 = register select, • re = untuk menghubungkan pespon dengan jalur telepon, • hk = status on-hook / off-hook, • ri = status dering, • int0 = interupsi penekanan tombol, • cs = chip select, • wr = pin kontrol untuk proses tulis, • rd = pin kontrol untuk proses baca. Page 8 of 12 Application Note AN78
  • 9. • t0 = status dial tone 2. Kemudian deklarasi variabel init_mode, data, dan konstanta number yaitu: • data = variabel yang dipakai pada rutin dialdp untuk melakukan pulse dialing, • init_mode = variabel yang dipakai untuk menginisialisasi mt8888, • number = konstanta yang berisi nomor telepon tujuan. 3. Program melakukan inisialisasi pin kontrol (re = wr = rd = rs0 = cs = int0 = hk = 1). 4. Setelah itu dilakukan prosedur reset pada mt8888 sebelum rutin-rutin yang lain dijalankan. 5. Kemudian dilakukan inisialisasi terhadap mt8888 dengan mode DTMF1 (0Dh). 6. Program menunggu gagang telepon diangkat dan terdengar dial tone. 7. Setelah terdeteksi adanya dial tone, program akan melakukan pulse dialing ke nomor telepon tujuan yang telah diprogram. 8. Jika gagang telepon ditutup, maka program akan kembali ke langkah 6. Program test6.c akan mendeteksi kondisi pada jalur telepon, off-hook atau ada sinyal dering. Kondisi ini akan dikirimkan ke komputer secara serial. Setelah mendeteksi adanya 3 dering, program akan mengangkat telepon (off-hook) secara otomatis. Dan setelah 250 ms program akan menutup telepon (on-hook) kembali. Flowchart program test6.c adalah sebagai berikut: START Konfigurasi pin Deklarasi variabel & konstanta Kirim “ring” ke komputer Inisialisasi pin kontrol Inisialisasi port serial Menunggu 2 dering lagi Reset MT8888 Mengangkat jalur telepon Phone Interface dioperasikan pada mode DTMF1 Tunggu 250 ms Ada ya Menutup jalur telepon dering ? tidak tidak ya off-hook Kirim “offhook” ke ? komputer Gambar 7 Flowchart program test6.c Page 9 of 12 Application Note AN78
  • 10. Program test6.c akan diproses sebagai berikut: 1. Proses yang pertama dilakukan adalah konfigurasi pin untuk jalur komunikasi dengan Phone Interface, yaitu: • mt8888 = jalur mengirim/menerima data, • rs0 = register select, • re = untuk menghubungkan pespon dengan jalur telepon, • hk = status on-hook / off-hook, • ri = status dering, • int0 = interupsi penekanan tombol, • cs = chip select, • wr = pin kontrol untuk proses tulis, • rd = pin kontrol untuk proses baca. • t0 = status dial tone 2. Kemudian deklarasi variabel init_mode serta konstanta ring dan offhook, yaitu: • init_mode = variabel yang dipakai untuk menginisialisasi mt8888, • ring = konstanta yang berisi tulisan “ring” yang akan dikirim ke komputer bila terdeteksi sinyal dering pada jalur telepon, • offhook = konstanta yang berisi tulisan “offhook” yang akan dikirim ke komputer bila keadaan pespon off-hook. 3. Program melakukan inisialisasi pin kontrol (re = wr = rd = rs0 = cs = int0 = hk = 1) dan port serial (baudrate 9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity). 4. Setelah itu dilakukan prosedur reset pada mt8888 sebelum rutin-rutin yang lain dijalankan. 5. Kemudian dilakukan inisialisasi terhadap mt8888 dengan mode DTMF1 (0Dh). 6. Program akan memeriksa status dering dan hook. 7. Jika terdeteksi dering pertama, program akan mengirim “ring” ke komputer untuk ditampilkan lalu menunggu 2 dering lagi. Setelah itu Phone Interface akan mengangkat jalur telepon selama 250 ms lalu menutupnya. 8. Jika gagang telepon diangkat, maka program akan mengirim “offhook” ke komputer untuk ditampilkan. Lalu program kembali ke langkah 6. Komunikasi serial pada komputer dapat menggunakan Terminal© atau HyperTerminal©. Pengaturan serial adalah baudrate 9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity, tanpa flow control. Program test9.c akan mendeteksi kondisi jalur telepon. Jika kondisinya off-hook, program akan mendeteksi adanya nada sambung (dial tone). Jika dial tone terdeteksi, program akan melakukan DTMF dialing ke nomor tujuan yang sudah diprogram. Langkah selanjutnya adalah mendeteksi call progress. Jika nada sibuk terdeteksi, program akan mengirimkan “busy” ke komputer. Jika nada tunggu terdeteksi, program akan mengirimkan “ringback”. Jika sambungan terhubung, program akan mengirimkan “connect”. Jika pespon yang terhubung ke Phone Interface ditutup, program akan mengirimkan “on hook”. Flowchart program test9.c adalah sebagai berikut: START Reset MT8888 Konfigurasi pin Deklarasi variabel Phone Interface dioperasikan pada mode DTMF1 Inisialisasi pin kontrol Inisialisasi port serial A Gambar 8 Flowchart program test9.c (bagian 1) Page 10 of 12 Application Note AN78
  • 11. A Menunggu gagang telepon diangkat Menunggu gagang telepon ditutup Menunggu dial tone Melakukan DTMF dialing pulsa high ya Phone Interface dioperasikan ≥ 4 detik Kirim “Connect” pada mode CP ? tidak Tunggu 60 ms pulsa low ya ≥ 1050 ms Kirim “Unknown” ? ya gagang Kirim “Onhook” pespon ditutup? tidak tidak pulsa low ya < 550 ms Kirim “Busy” Phone Interface dioperasikan ? pada mode DTMF tidak Kirim “Ringback” Baca status call progress Gambar 9 Flowchart program test9.c (bagian 2) Program test9.c akan diproses sebagai berikut: 1. Proses yang pertama dilakukan adalah konfigurasi pin untuk jalur komunikasi dengan Phone Interface, yaitu: • mt8888 = jalur mengirim/menerima data, • rs0 = register select, • re = untuk menghubungkan pespon dengan jalur telepon, • hk = status on-hook / off-hook, • ri = status dering, • int0 = interupsi penekanan tombol, • cs = chip select, • wr = pin kontrol untuk proses tulis, • rd = pin kontrol untuk proses baca. Page 11 of 12 Application Note AN78
  • 12. • t0 = status dial tone 2. Kemudian deklarasi variabel init_mode dan flag, yaitu: • init_mode = variabel yang dipakai untuk menginisialisasi mt8888, • flag = variabel yang berisi status dari call progress. 3. Program melakukan inisialisasi pin kontrol (re = wr = rd = rs0 = cs = int0 = hk = 1) dan port serial (baudrate 9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity). 4. Setelah itu dilakukan prosedur reset pada mt8888 sebelum rutin-rutin yang lain dijalankan. 5. Kemudian dilakukan inisialisasi terhadap mt8888 dengan mode DTMF1 (0Dh). 6. Program menunggu gagang telepon diangkat dan terdengar dial tone. 7. Setelah terdeteksi adanya dial tone, program melakukan DTMF dialing ke nomor telepon yang telah diprogram. 8. Kemudian dilakukan inisialisasi terhadap MT8888 dengan mode CP (0Eh). 9. Jika gagang telepon ditutup, maka program akan mengirim “Onhook” ke komputer lalu kembali ke langkah 6. 10. Jika gagang telepon tidak ditutup, maka akan dilakukan inisialisasi terhadap MT8888 dengan mode DTMF1 (0Dh). 11. Program membaca status call progress. 12. Jika terdapat pulsa high pada pin t0 selama lebih dari / sama dengan 4 detik, maka program akan mengirim “Connect” ke komputer lalu menunggu gagang telepon ditutup (ke langkah 16). 13. Jika terdapat pulsa low pada pin t0 selama lebih dari / sama dengan 1050 ms, maka program akan mengirim “Unknown” ke komputer lalu menunggu gagang telepon ditutup (ke langkah 16). 14. Jika terdapat pulsa low pada pin t0 selama kurang dari 550 ms, maka program akan mengirim “Busy” ke komputer lalu menunggu gagang telepon ditutup (ke langkah 16). 15. Jika terdapat pulsa low pada pin t0 selama antara 550 ms hingga 1050 ms, maka program akan mengirim “Ringback” ke komputer lalu kembali ke langkah 11. 16. Jika gagang telepon ditutup, maka program akan kembali ke langkah 6. Komunikasi serial pada komputer dapat menggunakan Terminal© atau HyperTerminal©. Pengaturan serial adalah baudrate 9600 bps, 8 bit data, 1 bit stop, tanpa bit parity, tanpa flow control. Listing program terdapat pada AN78.ZIP. Selamat berinovasi! µC/51 is copyright by Wickenhäuser Elektrotechnik. Hyper Terminal is copyright by Hilgraeve Inc. Terminal is copyright by Bray++. Page 12 of 12 Application Note AN78