SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 22
Descargar para leer sin conexión
Revisi Juli 2003




                                  Modul 1
             EE 4712 Sistem Komunikasi Bergerak
          Introduction to Wireless
               Communication
                                    Oleh :
                              Nachwan Mufti A, ST




Introduction to Wireless Communication                                      1




Organisasi
    Modul 1
    Introduction to Wireless Communication
    •   A. Latar belakang                                        page 3
    •   B. Konsep Wireless                                       page 6
    •   C. Multiple Access System                                page 11
    •   D. Modulasi                                              page 16
    •   E. Introduction to Digital Communication                 page 22
    •   F. Bagaimana standar komunikasi wireless dibangun ?      page 25
    •   G. Sistem komunikasi bergerak seluler                    page 32
    •   H. Trend teknologi                                       page 38




Introduction to Wireless Communication                                      2
A. Latar Belakang

     √ Fungsi dasar komunikasi
               Transmisi atau pengiriman informasi, dimana tiap macam
               sistem memiliki kekhususan tersendiri
     √ Definisi komunikasi
               Proses pemindahan informasi dari satu titik ke titik lainnya
               dalam ruang dan waktu tertentu
     √ Message / pesan
                Manifestasi informasi dari sumber informasi (orang, alat musik,
                mesin, dll) berupa suara, data, bahkan kode-kode tertentu
     √ Tujuan komunikasi
                Menyediakan replika message di tempat tujuan
     √ Transducer
             Mengubah message menjadi sinyal listrik dan sebaliknya
             Ada 2 macam : Transducer Input (TI) dan Transducer Output
             (TO)


 Introduction to Wireless Communication                                           3




A. Latar Belakang

            Message                Sinyal                  Sinyal
             Input                  input            yang ditransmisikan

                        TI               Tx
                   Transducer        Pemancar
                      Input
                                                         Kanal
                                                       komunikasi


                       TO                Rx
                    Transducer      Penerima           Redaman, distorsi,
      Message         Output                           derau, interferensi
       output                                      ( tergantung karakteristik
                                                           kanal ybs )

 Introduction to Wireless Communication                                           4
A. Latar Belakang

 Kenapa wireless communication berkembang pesat ?

 •   Kebutuhan akan
     komunikasi yang bisa
                                             Investasi sistem wireless…
     diimplementasikan
     secara cepat, handal,
                             infrastruktur
     kapasitas besar         investasi ($)
                                                         harga kapasitas yg
                                                           tidak terpakai

 •   Instalasi mudah dan
     murah
 •   Pembangunan dapat                         Saluran kabel
     ‘dicicil ‘
 •   Dapat menjangkau
                                              Radio                                   peralatan tanpa kawat
     daerah-daerah yang                                 pertumbuhan dan
                                                         penurunan user
                                                                                         dapat direlokasi

     tidak terjangkau
     telepon fixed                                                            Waktu



 Introduction to Wireless Communication                                                                       5




B. Konsep Wireless

     Latar Belakang Sejarah
          Perkembangan ilmu dalam bidang penjalaran gelombang elektromagnetik
          serta pengiriman informasi

               •   Dimulai tahun 1867 James Clerk Maxwell : Penjalaran gelombang
                   EM pada ruang bebas udara.
               •   Tahun 1888 Heinrich Hertz : Percobaan radiasi energi gelombang
                   EM yang pertamakali
              •    Tahun 1892 Edouard Branly : Detektor radio yang pertamakali
              •    Tahun 1895 Guglielmo Marconi pertamakali berhasil mencapai
                   komunikasi end to end wireless sejauh ¾ mil.
              •    Tahun 1901 manusia berhasil mengirimkan pesan trans atlantic
              •    Tahun 1906 Reginald Fessenden : Transmisi radio siaran yang
                   pertamakalinya
              •    Tahun 1933 Edwin Howard Armstrong menemukan FM ( Frequency
                   Modulation )
              •    Perkembangan berlanjut dengan sistem yang makin kompleks

 Introduction to Wireless Communication                                                                       6
B. Konsep Wireless
         Hukum Faraday              r r      d r r
                                   ∫E•dL = −dt∫B•dS
         Hukum Am  pere dan Arus    r r r r d r r
         Pergeseran Maxwell        ∫H•dL = ∫ J •dS+ dt∫D•dS
         Hukum Gauss
                                    r r
                                   ∫r r
                                    D• dS= ∫ρVdV= Q
         Hukum Gauss
                                   ∫B•dS=0
  Adanya fenomena arus pergeseran (displacement current) yang
  diketemukan Maxwell melalui analisis matematis menjelaskan
  keterkaitan antara medan listrik dan medan magnet. Keterkaitan itu
  adalah untuk medan berubah terhadap waktu.
  Adanya medan listrik dan medan magnet yang saling berkaitan karena
  satu sebab itu menyebabkan transfer energi yang dijelaskan lebih lanjut
  oleh John Poynting (ingat vektor poynting)

Introduction to Wireless Communication                                       7




B. Konsep Wireless


  Definisi Dasar dan Terminologi Bersama (cont..)
         Wireless vs Mobile
           •   Wireless : komunikasi tanpa kabel
           •   Mobile communication pasti adalah wireless communication
           •   Wireless communication belum tentu mobile communication
           •   Diskusikan !! Mobile communication membutuhkan perlakuan
               khusus dari sisi teknologi
         Derajat Mobilitas
           •   Cordless memiliki derajat mobilitas rendah sedangkan sistem
               selular memiliki derajat mobilitas tinggi. Diskusikan !!

         Sistem Selular
           •   Selular : merujuk pada layout rencana sistem mirip sarang
               tawon terdiri dari sel-sel
           •   Implementasi frekuensi pada 450 MHz atau 850-900 MHz

Introduction to Wireless Communication                                       8
B. Konsep Wireless

   Definisi Dasar dan Terminologi Bersama (cont..)
           Personal Communication System
               •       Definisi FCC untuk layanan mobile cellular pada frekuensi
                       sekitar 2 GHz
               •       Konsep umum sama dengan sistem seluler
               •       Direncanakan memberikan interoperability lebih baik dengan
                       kualitas juga lebih baik
          Wireless Local Loop (WLL)
               •       Terbagi menjadi dua : (1) Selular (2) Non selular
               •       Contoh Celllular WLL : PHS, DECT, PACS
               •       Contoh Non Cellular WLL / Fixed Wireless : LMDS, MMDS, dll

          Forward Link, Downlink, Downstream
           •           Istilah menunjukkan hubungan dari core jaringan menuju client
           •           Forward link adalah istilah Amerika, downlink bagi GSM (Eropa)
           •           Downstream : istilah untuk wireline

Introduction to Wireless Communication                                                  9




B. Konsep Wireless


    Definisi Dasar dan Terminologi Bersama
           Reverse Link, Uplink, Upstream
                   •    Istilah yang menunjukkan hubungan dari client (MS) ke inti
                        jaringan
                   •    Reverse link adalah istilah Amerika (CDMA, AMPS, dll),
                        Uplink istilah Eropa (GSM)
                   •    Upstream : istilah bagi wireline




Introduction to Wireless Communication                                                  10
B. Konsep Wireless
  Klasifikasi
                                              contoh :
                                              point to point communication, infra
                                    Non
                                              red communication, LMDS,
                                   Cellular
                       Fixed                  Microwave communication
                      Wireless
                                              contoh :

                                   Cellular   PHS, CT2, PACS, DCS1800,
                                              DECT
      Wireless
    Communication                             contoh :
                                    Non       paging system (ERMES, NTT, NEC)
                                   Cellular   , dispatching system, PAMR (Public
                                              Access Mobile Radio) dsb
                      Mobile
                      Wireless                contoh :

                                   Cellular   GSM, CDMA/IS-95, AMPS, UMTS,
                                              PHS, DCS1800, NMT450, TACS,
                                              C-450, dsb


Introduction to Wireless Communication                                              11




C. Multiple Access System
  Sistem akses jamak didefinisikan sebagai suatu metoda untuk
  mengorganisasi user dalam hal memberikan komunikasi yang bebas
  interferensi. Untuk circuit switch communication, kita mengenal 3 kelas dalam
  multiple access yang banyak digunakan dalam sistem komunikasi wireless,
  yaitu: FDMA (Frequency Division Multiple Access), TDMA (Time Division
  Multiple Access), dan CDMA (Code Division Multiple Access).
  Tetapi untuk packet switch communication, pemberian kanal khusus untuk
  komunikasi antar end user ditinggalkan. Yang ada adalah suatu penyediaan
  kanal lebar untuk digunakan secara bersama-sama oleh masing-masing
  komunikasi yang berlangsung, dengan suatu protokol Medium Access Control
  (MAC). Biasanya cara akses bersama seperti ini akan lebih meningkatkan
  efisiensi dan utilitas saluran. Serta memungkinkan pemberian service yang
  lebih beragam dengan rate transmisi lebih besar. Artinya, disini dimungkinkan
  bandwidth (service) on demand, salahsatu spesifikasi konsep dalam 3G.
  Karena masing-masing tipikal layanan memiliki QoS kritis yang berbeda, maka
  diperlukan suatu manajemen QoS yang harus diakomodasi dalam protokol
  komunikasi yang bersangkutan.
Introduction to Wireless Communication                                              12
C. Multiple Access System




Introduction to Wireless Communication                                           13




C. Multiple Access System


     FDMA
     (Frequency Division Multiple Access )
               Tiap user menempati bandwidth tertentu
          F                               Kelebihan :
                                              Sederhana
   CH 1            F1                         Tidak memerlukan network timing
   CH 2            F2                     Kekurangan :
   CH 3
                                              Derau intermodulasi
                   F3
                                 BW           Sulit pengalokasian kanal sesuai
                   .
                                              kebutuhan trafik
                   .


                   .                  t




Introduction to Wireless Communication                                           14
C. Multiple Access System

        TDMA
        (Time Division Multiple Access )
                           Tiap user menempati slot waktu tertentu
        F


                                                              Kelebihan :
             .        .        .     .   .   .                    Efisiensi spektrum lebih tinggi
                                                                  Tidak memerlukan kontrol daya
                                                              Kekurangan :
                                                     BW
                                                                  Tidak efisien untuk trafik rendah


                                                          t

        T1       T2       T3




Introduction to Wireless Communication                                                                15




C. Multiple Access System

        CDMA
        ( Code Division Multiple Access )
                                   Tiap user mempunyai kode unik
                                                 F
             Code                                             Kelebihan :
                                                                  Antimultipath fading
                                                                  Antijamming
                                                                  Kerahasiaan yang tinggi
                                                                  Bisa bekerja dalam lingkungan
                                                                  inteferensi yang tinggi
   C3
                                                                  Kapasitas besar
   C2
                                                              Kekurangan :
   C1
                                                      t
                                                                  Memerlukan kontrol daya ideal



Introduction to Wireless Communication                                                                16
C. Multiple Access System


    Teknik Dupleks
     • Untuk memisahkan transmisi Uplink dan Downlink
     • Teknik dupleks yang umum digunakan adalah :
                FDD ( Frequency Division Dupleks )
                TDD (Time Division Duplex)




Introduction to Wireless Communication                                           17




D. Modulasi


    Apa definisinya ?
                                    Modulasi adalah proses untuk mengubah
                                    sinyal baseband menjadi sinyal bandpass
                                    Sinyal carrier frekuensi tinggi dimodulasi
                                    oleh sinyal informasi untuk menghasilkan
                                    sinyal termodulasi




Introduction to Wireless Communication                                           18
D. Modulasi



    Kenapa tidak
    mentransmisikan sinyal
    baseband
                                     Sinyal baseband tidak cocok untuk
                                     propagasi
                                     Dimensi antena menjadi tidak
                                     praktis untuk diaplikasikan,
                                     semakin rendah frekuensi yang
                                     digunakan maka akan semakin
                                     panjang antena yang harus
                                     digunakan.
                                     Untuk pembagian / pengaturan
                                     pemakaian kanal frekuensi radio

Introduction to Wireless Communication                                          19




D. Modulasi


                           Modulasi analog
    Apa jenisnya ?                                     Pembagian berdasarkan
                                                       sumbernya
                           Modulasi digital
                          Jika sumber adalah analog maka modulasinya adalah
                          modulasi analog
                          Jika sumber adalah digital, maka modulasinya adalah
                          modulasi digital




Introduction to Wireless Communication                                          20
D. Modulasi

    Modulasi Digital
   Modulasi digital didapatkan dengan mengubah parameter sinyal carrier (amplituda,
   fasa, frekuensi) , dimana perubahan parameter itu tergantung aliran data digitalnya

                               ASK ( Amplitude Shift Keying)
  3 klas modulasi                 Deretan bit informasi direpresentasikan oleh level
  digital                         amplitude carrier yang berbeda
                                  Tidak umum digunakan pada wireless
                                  Secara umum digunakan sistem komunikasi yang tidak
                                  rentan terhadap degradasi level amplitude sinyal
                              FSK ( Frequency Shift Keying)
                                 Keterangan lihat di belakang
                              PSK ( Phase Shift Keying)
                                 Keterangan lihat dibelakang



Introduction to Wireless Communication                                                   21




D. Modulasi


    Frequency Shift Keying
           Frekuensi sinyal pembawa digeser pada frekuensi tertentu,
           tergantung pada bit informasi yang dikirimkan
           Bit “0” , frekuensi sinyal pembawa fL, sedangkan pada bit “1”,
           frekuensi sinyal pembawa fH.
           GSM memakai modulasi GMSK yang merupakan varian dari
           FSK




Introduction to Wireless Communication                                                   22
D. Modulasi

     Phase Shift Keying
            Fasa carrier digeser, tergantung dari bit informasi yang
            dikirimkan
            Sebagian besar sistem komunikasi wireless menggunakan
            PSK sebagai modulasinya.




Introduction to Wireless Communication                                               23




E. Introduction to Digital Communication
  Latar Belakang...
   • Dasar bagi komunikasi digital pertamakali dikembangkan oleh Claude Shannon,
     disebut sebagai Teori Informasi
   • Pada pertengahan tahun 70-an, teori informasi ini sudah mulai luas
     diimplementasikan karena 2 alasan : (1) sudah banyak engineer yang mengerti ,
     (2) harga yang murah dan peningkatan kekuatan pemroses dari hardware digital
     memungkinkan implementasi algoritma digital yang lebih kompleks

  Ilmu-Ilmu Dasar...
  • Disamping mengerti tentang teori informasi, pelajaran komunikasi digital
    memerlukan pemahaman tentang banyak konsep yang ‘abstrak’

                                                       PSD
                             Sistem Linear
          Probabilitas
         dan Stokastik



Introduction to Wireless Communication                                               24
E. Introduction to Digital Communication




          SOURCE     SOURCE      CHANNEL     Tx   CHANNEL   Rx   CHANNEL   SOURCE   SINK
                     CODING       CODING                          DE-COD   DE-COD



                            - Human Speech
                                                            Quality
                            - HiFi / TV
                                                            Delay
                            - Data




 Introduction to Wireless Communication                                                        25




E. Introduction to Digital Communication
  Blok Umum Komunikasi Digital...
  Problem klasik dalam komunikasi digital : (1) Source Coding , (2) Channel Coding
  • Source Coding : bertujuan untuk membuat representasi sinyal source (speech,
    image, dll) yang efisien dalam bentuk deretan bit yang akan dilewatkan pada
    jaringan digital, di penerima akan dibuat replika sinyal source
  • Channel Coding : bertujuan membuat transmisi yang efisien dari deretan bit
    informasi melewati lapis komunikasi yang lebih rendah (lapis fisik)
 sinyal suara,
 teks, gambar,
                  input                                     Channel
                            Source encoder                  encoder &
 dimodelkan                                                 modulation
 sebagai proses           teks : kode ASCII, SPACE
 random                                                   error koreksi,
                          symbol, Suara : A/D
                                                         modulation :        Channel
                          converter, dan meliputi juga
                                                         FSK, ASK, PSK,
                          kompressi data                                            medium
                                                         dll
                                                                                    transmisi yg
             output                                         Channel
                                                                                    tidak bisa
                           Source decoder                                           dikontrol
                                                            decoder                 designer
 Introduction to Wireless Communication                                                        26
E. Introduction to Digital Communication

  Dosen-dosen ...
                 “ Antena dan Propagasi “                          Cellular Network
                   Heroe Wijanto                                    Heroe Wijanto
                   Nachwan Mufti A                                  Nachwan Mufti A
                   Bambang Setia Nugroho                            Miftadi Sudja’i
                   Kris Sujatmoko
                                                        CELLULAR
                                                        NETWORK




     SOURCE    SOURCE   CHANNEL    Tx   CHANNEL    Rx   CHANNEL    SOURCE   SINK
               CODING    CODING                          DE-COD    DE-COD




        “Information Theory”
           Hadi Suwastio                                “ Sistem Komunikasi Digital “
           Iwan Iwut TA                                    Bambang Sumajudin
                                                           Andi Hermawan

 Introduction to Wireless Communication                                                     27




E. Introduction to Digital Communication

 Networks and Layering...
  • Sistem komunikasi yang kita gunakan tiap hari memiliki kompleksitas tinggi :
    (1) sistem yang berbeda, (2) dari pabrik yang berbeda, sehingga diperlukan cara agar
    semua kompleksitas dapat dimengerti, dimaintain, dan dan dimanage
  • Prinsip paling fundamental dalam jaringan komunikasi :
    (1) Standardized Interface, (2) Layering
  • Standardized Interface : mengijinkan user atau equipment di satu sisi interface untuk
    mengabaikan semua detai equipment pada sisi interface yang lain
       Contoh :
       Standar interface kanal voice 4 kHz memungkinkan kita menancapkan telepon
       dari pabrik mana saja dan dimana saja diseluruh dunia
  • Layering Communication : memecah fungsi-fungsi komunikasi dalam modul-modul
    yang terpisah yang disebut layer / lapis komunikasi
       (a) komunikasi antara layer lebih tinggi dengan layer dibawahnya
            menggunakan standardized interface
        (b) komunikasi melewati jaringan menuju lawan komunikasi (dengan layer
            yang setara ) melewati layer paling bawah
 Introduction to Wireless Communication                                                     28
F. Bagaimana Standar Komunikasi Wireless Dibangun ?



                              Jenis layanan yang diberikan sistem
    Apa                           Voice, data narrowband atau broadband,
    requirements,                 fixed or mobile
    serta tujuan ?
                              Kualitas yang hendak dicapai
                                  BER, Probabilitas blocking, Througput delay, dll
                                  Tergantung pada QoS layanan yang diberikan

                              Frekuensi kerja
                                  Mempengaruhi karakteristik kanal radio dan
                                  ‘perlakuan’ dari sisi teknologi yang akan
                                  diterapkan



Introduction to Wireless Communication                                         29




F. Bagaimana Standar Komunikasi Wireless Dibangun ?



    Proses Membangun Standar Komunikasi Wireless
    Proses desain suatu sistem komunikasi wireless diawali dari
    penelitian propagasi yang meneliti karakteristik dari kanal
    frekuensi sistem yang kita rencanakan meliputi power profile delay ,
    karakteristik dari fading yang dipengaruhi sifat kanal multipath dan
    juga bandwidth transmisi dari sistem yang akan kita rencanakan
    (narrowband atau broadband).
    Selanjutnya proses desain dapat dibagi menjadi 3 langkah utama
    yaitu :
            • Desain subsystem radio
            • Desain radio link
            • Desain Network ( jaringan )

Introduction to Wireless Communication                                         30
F. Bagaimana Standar Komunikasi Wireless Dibangun ?


      Tabel Proses
             Radio Link Design
       Syarat-syarat :                                Penelitian Propagasi
        • Service yang diberikan                   • Pathloss rata-rata
        • Kualitas service                         • Long term fading
        • Coverage                                   ( lognormal )
        • Cost
       Service yang diberikan :                     • Short Term Fading
        • Alokasi BS                                  ( Rayleigh, Rician, Delay
        • Skema kontrol Radio Link                      Profile )
          ( Channel assignment, HO )



                                                     Desain Subsystem Radio
                                                    • Modulasi / akses
         Desain Subsystem Jaringan                  • Coding
        • Arsitektur Jaringan                       • Teknik Antifading
        • Interface Jaringan                        • Sinkronisasi
        • Control Jaringan                          • IF/RF Design
          ( layer OSI yang lebih tinggi )           • Device




Introduction to Wireless Communication                                                31




F. Bagaimana Standar Komunikasi Wireless Dibangun ?



    Desain subsystem radio
       Tujuan
       • Kombinasi yang optimal antara biaya dan efektifitas penerimaan
       • Mencapai sensitivitas receiver yang tinggi
       • Mencapai bandwidth transmisi sesempit mungkin untuk transmisi informasi
         sebesar mungkin dengan performansi sebaik mungkin dan biaya semurah
         mungkin

       Yang dilakukan dalam desain subsystem radio
       • Pemilihan teknologi DSP (RF / HF component )
       • Desain modulator dan skema akses
       • Hasil-hasil dalam desain subsystem radio akan menjadi feedback bagi proses
         Desain Radiolink



Introduction to Wireless Communication                                                32
F. Bagaimana Standar Komunikasi Wireless Dibangun ?

    Desain Radiolink
       Tujuan
       • Mendapatkan performansi yang optimal (terukur dari BER, probabilitas
         blocking, troughput, delay, dsb ) untuk berbagai kemungkinan komunikasi
         yang terjadi ( mis. saat kondisi terburuk pada tepi sel, saat handover, dsb )
       Yang dilakukan dalam desain radiolink
       • Menentukan lokasi BS ( field trial )
       • Menentukan skema kontrol radio link ( seperti skema channel assignment dan
         juga algoritma handover )
       • Simulasi komunikasi
       Data yang diperlukan
       • Model pathloss yang dianggap cukup mewakili daerah yang dilayani nantinya
         (dari pengukuran intensif)
       • Model statistik dari long term fading (shadowing) dengan menggunakan
         database peta topologi serta kondisi


Introduction to Wireless Communication                                                   33




F. Bagaimana Standar Komunikasi Wireless Dibangun ?

    Desain Jaringan (network)
     Tujuan
       • Menentukan konfigurasi jaringan yang tepat (konfigurasi dan protokol) untuk
         sistem yang direncanakan

     Yang dilakukan dalam desain radiolink
       • Menentukan skema interkoneksi meliputi protokol yang digunakan , signalling,
         baik skema signalling interface radio dan juga signalling antar sentral
       • Memperhatikan hasil-hasil dalam Desain Radio Link dan juga Desain
         Subsystem Radio sebagai input dalam Desain Network ( tentu saja syarat-syarat
         dalam desain network juga harus diperhatikan dalam desain radio link dan
         desain subsystem radio )
       • Dalam desain network juga harus memperhatikan kondisi jaringan makro
         dimana jaringan yang kita buat akan diterapkan
        Gambaran mengenai bagaimana protokol dibangun, dapat dilihat pada
        Modul 4 mengenai Pengkanalan dan Manajemen Komunikasi !!

Introduction to Wireless Communication                                                   34
F. Bagaimana Standar Komunikasi Wireless Dibangun ?

      Model Field Trial dan Simulasi Performansi
      Pengujian performansi dilakukan secara :
           • Simulasi
           • Uji unjuk kerja nyata di lapangan (field trial)

                                     KANAL RADIO
                                       MOBILE                    BER
          Modulasi QPSK
          FEC (Forward                                           Probabilitas
          Error Correction)                                      blocking
          Interleaver
          Soft Handoff
          Kontrol daya
          dsb



                              Dari penelitian propagasi          Sudah sesuaikah
     Cari sistem yang         gelombang EM pada
                                                                 dengan QoS yang
     paling efisien           frekuensi kerja
                                                                 ditetapkan ?

Introduction to Wireless Communication                                                 35




G. Sistem Komunikasi Bergerak Seluler

                                          3 Kata kunci
                                          • Wireless
                                             Media transmisi tanpa kabel (ruang bebas),
                                             mampu untuk memberikan derajat mobilitas
    Sistem Komunikasi                        yang baik pada client (MS)
    Bergerak Seluler                      • Bergerak
                                             Menyebabkan karakteristik random sinyal
                                             pada kanal transmisinya
                                         • Seluler
                                             Coverage jaringan dibagi dalam sel-sel

     3 kata kunci tersebut mempengaruhi :
     desain standarisasi sistem, perencanaan implementasi jaringan,
     optimasi jaringan, dsb

Introduction to Wireless Communication                                                 36
G. Sistem Komunikasi Bergerak Seluler

  Latar belakang sejarah
      • Sebelum konsep seluler
        diketemukan, hubungan akan
        terputus pada batas area cakupan
        dan user harus melakukan call set
        up lagi                                            Radio tower

                                                                                                Radio tower




      • Kelemahan :
          4Mahal ( daya, dan tinggi antena )
          4Kenyamanan pelanggan rendah
          4Kapasitas dan efisiensi spektrum rendah
      • Tahun 1946 : siskomber yang pertama di Amerika untuk komunikasi
        pelanggan bergerak dengan PSTN, half duplex (push to talk system )
        dan radius pancar 50 km
      • Tahun 1950-1960 diperkenalkan IMTS yang sudah bersifat full dupleks
      • Tahun 1950-1960 oleh Bell Laboratories namun implementasinya
        baru tahun 1983 di Chicago (AMPS)
Introduction to Wireless Communication                                                                        37




G. Sistem Komunikasi Bergerak Seluler

(A) AMPS (Advance Mobile Phone System)
    USA, Motorola

  •   Informasi / Source      = Analog      • Channel spacing U/L dan D/L   = 45 MHz.
      voice ch      : analog                • Bandwidth per user channel    = 30 KHz
      control ch    : digital               • Indonesia menggunakan B-band.
  •   Multiple Access      = FDMA
  •   Modulasi             = FM
  •   Bandwidth / Spektrum Frekuensi =       A-band (system A)              B-band (system B)

                                           voice/user    control         control    voice/user
                                               ch          ch              ch           ch

                                             333 ch      21 ch            21 ch       333 ch
                               U/L   825,03 MHz                835,02 MHz                        845,01 MHz

                               D/L   870,03 MHz                880,02 MHz                        890,01 MHz

      Untuk menambah kapasitas AMPS, adalah dengan menambah spektrum frekuensi
      (EAMPS : Extended AMPS), dan juga memperkecil spektrum untuk 1 kanal
      (NAMPS : Narrowband AMPS)

Introduction to Wireless Communication                                                                        38
G. Sistem Komunikasi Bergerak Seluler
   (B) NMT (Nordic Mobile Telephone)
                                                                                    NMT 450
        •   Multiple Access               = FDMA
        •   Modulasi                      = FM                                        180 ch
     •      Channel spacing               = 10 MHz.
        •   Bandwidth per channel         = 25 KHz           U/L      453 MHz                           457,5 MHz
        •   Spektrum Frekuensi            =                  D/L      463 MHz                           467,5 MHz

                                                                                  NMT 900
   Untuk NMT frekuensi 900 MHz,
    • Channel spacing      = 45 MHz                                                 999 ch
    • Banwidth per channel = 25 KHz



                                                       U/L    890 MHz                                       915 MHz


                                                       D/L    935 MHz                                       960 MHz




Introduction to Wireless Communication                                                                                39




G. Sistem Komunikasi Bergerak Seluler

   (C) TACS (Total Access Communication System)

    •       Informasi / source            =   Analog
    •       Multiple Access               =   FDMA
    •       Modulasi                      =   FM
    •       Mekanisme operasi             =   AMPS
    •       Bandwidth per channel         =   25 KHz
    •       Spektrum Frekuensi            =
                                                                               dialokasikan
                                                                               utk GSM
                                 ETACS                       TACS
                                 640 ch                      600 ch               400 ch


                   U/L 872 MHz                888   890                  905                  915
                   D/L 917                    933   935                  950                  960 MHz


    ETACS = Extended TACS
          Standar TACS dengan perluasan frekuensi

Introduction to Wireless Communication                                                                                40
G. Sistem Komunikasi Bergerak Seluler
   Sistem seluler digital
    Kelebihan :
        • Efisiensi spektrum lebih tinggi, kapasitas sistem lebih besar
        • Implementasi layanan baru lebih mudah (fax, data, paging)
        • Fasilitas keamanan dan enkripsi
        • Infrastruktur lebih murah dengan produksi massal lebih mudah
        • Kualitas layanan yang lebih baik
    Contoh :
             GSM (Global System for Mobile), CDMA/IS-95, PDC (
         Personal Digital Cellular), DCS-1800, dsb
    Perbandingan 3 mcam sistem seluler di Indonesia
                                               AMPS        GSM           IS-95
                Akses jamak                    FDMA        TDMA         CDMA
                Modulasi                         FM        GMSK         QPSK
                Bandwidth RF                   30 kHz     200 kHz     1,25 MHz
                Kanal / carrier RF                1          8          20 - 30
                Uplink (MHz)                  824-849     890-915      824-849
                Downlink (MHz)                869-894     935-960      869-894

Introduction to Wireless Communication                                                          41




H. Trend Teknologi
      Syarat Pelayanan
              Berbagai aplikasi multimedia baru
              Arsitektur layanan terpadu
              Layanan berbasis Internet Protocol
              Data Kecepatan tinggi
              Suara kualitas tinggi
                                                          Kandidat teknologi akses
                                                                    WCDMA ( Wideband Code
                         Global
             Satellite                                              Division Multiple Access)
                     Suburban         Urban In Building

                                Microcell Picocell
                 Macrocell


                                 PDA
                               Terminal
                                           Audio
                     Basic                 Visual
                    terminal              Terminal
                    Visi generasi ketiga

Introduction to Wireless Communication                                                          42
H. Trend Teknologi

  Kunci utama sistem komunikasi wireless yang akan datang
     Kecenderungan komunikasi dari          Perbandingaan generasi kedua dan ketiga
     komunikasi     suara    ke   arah                               Generasi 2              Generasi 3
     komunikasi data , ( conection            Layanan          Suara + Data kecepatan    Aplikasi multimedia
     oriented ke connectionless )                                      rendah
     Kualitas yang semakin baik          Kapasitas transmisi          22,8 kbps                2 MBps
     Internet adalah termasuk faktor         Switching                 Circuit                 Packet
     penentu teknologi                       Charging          Time and Location Based   Data Volume Based




Introduction to Wireless Communication                                                                  43

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalRisdawati Hutabarat
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasiTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasiBeny Nugraha
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlabSimon Patabang
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanpersonal
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedanceampas03
 
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudoKuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudoarinnana
 
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITALMAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITALSTMIK KHARISMA MAKASSAR
 
ISDN (Integrated Sevices Digital Network)
ISDN (Integrated Sevices Digital Network)ISDN (Integrated Sevices Digital Network)
ISDN (Integrated Sevices Digital Network)Syauqina Idzni Adzhani
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoran
Dasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoranDasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoran
Dasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoranBeny Nugraha
 
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)sofyan_inawan
 
Sumber Tegangan Tinggi Arus Searah
Sumber Tegangan Tinggi Arus SearahSumber Tegangan Tinggi Arus Searah
Sumber Tegangan Tinggi Arus Searahpipinpurwanto
 
Dasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem TelekomunikasiDasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem TelekomunikasiAfdan Rojabi
 
Impedansi Antena Oleh Risdawati Hutabarat
Impedansi Antena Oleh  Risdawati HutabaratImpedansi Antena Oleh  Risdawati Hutabarat
Impedansi Antena Oleh Risdawati HutabaratRisdawati Hutabarat
 

La actualidad más candente (20)

Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
 
Qpsk
QpskQpsk
Qpsk
 
PPT Teleponi
PPT Teleponi PPT Teleponi
PPT Teleponi
 
Jaringan nirkabel ppt
Jaringan nirkabel pptJaringan nirkabel ppt
Jaringan nirkabel ppt
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasiTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
 
Makalah Sinyal digital dan analog
Makalah Sinyal digital dan analogMakalah Sinyal digital dan analog
Makalah Sinyal digital dan analog
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
 
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudoKuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
 
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITALMAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA - SISTEM DIGITAL
 
ISDN (Integrated Sevices Digital Network)
ISDN (Integrated Sevices Digital Network)ISDN (Integrated Sevices Digital Network)
ISDN (Integrated Sevices Digital Network)
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoran
Dasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoranDasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoran
Dasar Telekomunikasi - Slide week 9 - penomoran
 
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
Sofyan inawan (saluran transmisi dan distribusi)
 
Sumber Tegangan Tinggi Arus Searah
Sumber Tegangan Tinggi Arus SearahSumber Tegangan Tinggi Arus Searah
Sumber Tegangan Tinggi Arus Searah
 
Dasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem TelekomunikasiDasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem Telekomunikasi
 
Chapter 12 komunikasi nirkabel
Chapter 12 komunikasi nirkabelChapter 12 komunikasi nirkabel
Chapter 12 komunikasi nirkabel
 
Media Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan UnguidedMedia Transmisi Guided Dan Unguided
Media Transmisi Guided Dan Unguided
 
Impedansi Antena Oleh Risdawati Hutabarat
Impedansi Antena Oleh  Risdawati HutabaratImpedansi Antena Oleh  Risdawati Hutabarat
Impedansi Antena Oleh Risdawati Hutabarat
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 

Destacado

Mekanisme propagasi
Mekanisme propagasiMekanisme propagasi
Mekanisme propagasiDimayana P
 
Bab 4 propagasi gelombang radio
Bab 4 propagasi gelombang radioBab 4 propagasi gelombang radio
Bab 4 propagasi gelombang radioEKO SUPRIYADI
 
Bab 3 konsep sistem komunikasi bergerak
Bab 3 konsep sistem komunikasi bergerakBab 3 konsep sistem komunikasi bergerak
Bab 3 konsep sistem komunikasi bergerakampas03
 
9 sistem-komunikasi-bergerak
9 sistem-komunikasi-bergerak9 sistem-komunikasi-bergerak
9 sistem-komunikasi-bergerakYudi Hartawan
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanampas03
 
Propagasi gelombang radio
Propagasi gelombang radioPropagasi gelombang radio
Propagasi gelombang radiojati999
 
Dasar sistem telekomunikasi
Dasar sistem telekomunikasiDasar sistem telekomunikasi
Dasar sistem telekomunikasiRifqi Ma'arif
 

Destacado (10)

Mekanisme propagasi
Mekanisme propagasiMekanisme propagasi
Mekanisme propagasi
 
Bab 4 propagasi gelombang radio
Bab 4 propagasi gelombang radioBab 4 propagasi gelombang radio
Bab 4 propagasi gelombang radio
 
Bab 3 konsep sistem komunikasi bergerak
Bab 3 konsep sistem komunikasi bergerakBab 3 konsep sistem komunikasi bergerak
Bab 3 konsep sistem komunikasi bergerak
 
TRANSKRIP MATA KULIAH
TRANSKRIP MATA KULIAHTRANSKRIP MATA KULIAH
TRANSKRIP MATA KULIAH
 
9 sistem-komunikasi-bergerak
9 sistem-komunikasi-bergerak9 sistem-komunikasi-bergerak
9 sistem-komunikasi-bergerak
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Kanal wireless dan propagasi
Kanal wireless dan propagasiKanal wireless dan propagasi
Kanal wireless dan propagasi
 
Propagasi gelombang radio
Propagasi gelombang radioPropagasi gelombang radio
Propagasi gelombang radio
 
Dasar sistem telekomunikasi
Dasar sistem telekomunikasiDasar sistem telekomunikasi
Dasar sistem telekomunikasi
 
Pemodelan Basis Data Lainnya
Pemodelan Basis Data LainnyaPemodelan Basis Data Lainnya
Pemodelan Basis Data Lainnya
 

Similar a WIRELESS

Pengantar jaringan wireless
Pengantar jaringan wirelessPengantar jaringan wireless
Pengantar jaringan wirelessZainudin Aboed
 
Presentation group 6 PTIK 5
Presentation group 6 PTIK 5Presentation group 6 PTIK 5
Presentation group 6 PTIK 5Prandita Sega
 
KOMPUTER DAN JARINGAN KOMPUTER DAN JARINGAN
KOMPUTER DAN JARINGAN KOMPUTER DAN JARINGANKOMPUTER DAN JARINGAN KOMPUTER DAN JARINGAN
KOMPUTER DAN JARINGAN KOMPUTER DAN JARINGANFarihAhyar
 
pengantar-jaringan-wireless.ppt
pengantar-jaringan-wireless.pptpengantar-jaringan-wireless.ppt
pengantar-jaringan-wireless.pptrosminailham02
 
Artikel tugas sim 13
Artikel tugas sim 13Artikel tugas sim 13
Artikel tugas sim 13Fridamodok31
 
Sim13, nilam rosfalina, hapzi ali, telekomunikasi , universitas mercu buana, ...
Sim13, nilam rosfalina, hapzi ali, telekomunikasi , universitas mercu buana, ...Sim13, nilam rosfalina, hapzi ali, telekomunikasi , universitas mercu buana, ...
Sim13, nilam rosfalina, hapzi ali, telekomunikasi , universitas mercu buana, ...Nilam Rosfalina
 
Jaringan akses tembaga
Jaringan akses tembagaJaringan akses tembaga
Jaringan akses tembagaampas03
 
ST_09_Komunikasi-Nirkabel.pdf
ST_09_Komunikasi-Nirkabel.pdfST_09_Komunikasi-Nirkabel.pdf
ST_09_Komunikasi-Nirkabel.pdfMRafli19
 

Similar a WIRELESS (20)

Konsep dasar jaringan nirkabel
Konsep dasar jaringan nirkabelKonsep dasar jaringan nirkabel
Konsep dasar jaringan nirkabel
 
Pengantar jaringan wireless
Pengantar jaringan wirelessPengantar jaringan wireless
Pengantar jaringan wireless
 
Presentation group 6 PTIK 5
Presentation group 6 PTIK 5Presentation group 6 PTIK 5
Presentation group 6 PTIK 5
 
KOMPUTER DAN JARINGAN KOMPUTER DAN JARINGAN
KOMPUTER DAN JARINGAN KOMPUTER DAN JARINGANKOMPUTER DAN JARINGAN KOMPUTER DAN JARINGAN
KOMPUTER DAN JARINGAN KOMPUTER DAN JARINGAN
 
pengantar-jaringan-wireless.ppt
pengantar-jaringan-wireless.pptpengantar-jaringan-wireless.ppt
pengantar-jaringan-wireless.ppt
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Artikel tugas sim 13
Artikel tugas sim 13Artikel tugas sim 13
Artikel tugas sim 13
 
Makalah wire lan dan wireless lan 2
Makalah wire lan dan wireless lan 2Makalah wire lan dan wireless lan 2
Makalah wire lan dan wireless lan 2
 
Makalah wire lan dan wireless lan 2
Makalah wire lan dan wireless lan 2Makalah wire lan dan wireless lan 2
Makalah wire lan dan wireless lan 2
 
Sim13, nilam rosfalina, hapzi ali, telekomunikasi , universitas mercu buana, ...
Sim13, nilam rosfalina, hapzi ali, telekomunikasi , universitas mercu buana, ...Sim13, nilam rosfalina, hapzi ali, telekomunikasi , universitas mercu buana, ...
Sim13, nilam rosfalina, hapzi ali, telekomunikasi , universitas mercu buana, ...
 
Jaringan akses tembaga
Jaringan akses tembagaJaringan akses tembaga
Jaringan akses tembaga
 
ST_09_Komunikasi-Nirkabel.pdf
ST_09_Komunikasi-Nirkabel.pdfST_09_Komunikasi-Nirkabel.pdf
ST_09_Komunikasi-Nirkabel.pdf
 
Modul belajar tentang wireless
Modul belajar tentang wirelessModul belajar tentang wireless
Modul belajar tentang wireless
 
PPT_WIRELESS_3333.pptx
PPT_WIRELESS_3333.pptxPPT_WIRELESS_3333.pptx
PPT_WIRELESS_3333.pptx
 

Más de Materi Kuliah Online

Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakPengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakMateri Kuliah Online
 
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Materi Kuliah Online
 
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDStudi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDMateri Kuliah Online
 
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiInternet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiMateri Kuliah Online
 
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaAspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaMateri Kuliah Online
 
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesA Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesMateri Kuliah Online
 
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananKajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananMateri Kuliah Online
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangMateri Kuliah Online
 
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorSimulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorMateri Kuliah Online
 
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyPrinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyMateri Kuliah Online
 
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponPenggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponMateri Kuliah Online
 
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessPenggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessMateri Kuliah Online
 
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan MultiprosesorProses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan MultiprosesorMateri Kuliah Online
 

Más de Materi Kuliah Online (20)

Sekilas tentang HaKI
Sekilas tentang HaKISekilas tentang HaKI
Sekilas tentang HaKI
 
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakPengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
 
Arsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis DataArsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis Data
 
Access control-systems
Access control-systemsAccess control-systems
Access control-systems
 
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
 
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDStudi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
 
Remote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motorRemote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motor
 
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiInternet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
 
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaAspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
 
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesA Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
 
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananKajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
 
Dioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu DayaDioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu Daya
 
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorSimulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
 
Radio Frequency Identification
Radio Frequency IdentificationRadio Frequency Identification
Radio Frequency Identification
 
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyPrinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
 
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponPenggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
 
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessPenggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
 
Interfacing Number Display
Interfacing Number DisplayInterfacing Number Display
Interfacing Number Display
 
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan MultiprosesorProses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
Proses dan Penjadualan : Prioritas dan Multiprosesor
 

Último

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Último (20)

LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

WIRELESS

  • 1. Revisi Juli 2003 Modul 1 EE 4712 Sistem Komunikasi Bergerak Introduction to Wireless Communication Oleh : Nachwan Mufti A, ST Introduction to Wireless Communication 1 Organisasi Modul 1 Introduction to Wireless Communication • A. Latar belakang page 3 • B. Konsep Wireless page 6 • C. Multiple Access System page 11 • D. Modulasi page 16 • E. Introduction to Digital Communication page 22 • F. Bagaimana standar komunikasi wireless dibangun ? page 25 • G. Sistem komunikasi bergerak seluler page 32 • H. Trend teknologi page 38 Introduction to Wireless Communication 2
  • 2. A. Latar Belakang √ Fungsi dasar komunikasi Transmisi atau pengiriman informasi, dimana tiap macam sistem memiliki kekhususan tersendiri √ Definisi komunikasi Proses pemindahan informasi dari satu titik ke titik lainnya dalam ruang dan waktu tertentu √ Message / pesan Manifestasi informasi dari sumber informasi (orang, alat musik, mesin, dll) berupa suara, data, bahkan kode-kode tertentu √ Tujuan komunikasi Menyediakan replika message di tempat tujuan √ Transducer Mengubah message menjadi sinyal listrik dan sebaliknya Ada 2 macam : Transducer Input (TI) dan Transducer Output (TO) Introduction to Wireless Communication 3 A. Latar Belakang Message Sinyal Sinyal Input input yang ditransmisikan TI Tx Transducer Pemancar Input Kanal komunikasi TO Rx Transducer Penerima Redaman, distorsi, Message Output derau, interferensi output ( tergantung karakteristik kanal ybs ) Introduction to Wireless Communication 4
  • 3. A. Latar Belakang Kenapa wireless communication berkembang pesat ? • Kebutuhan akan komunikasi yang bisa Investasi sistem wireless… diimplementasikan secara cepat, handal, infrastruktur kapasitas besar investasi ($) harga kapasitas yg tidak terpakai • Instalasi mudah dan murah • Pembangunan dapat Saluran kabel ‘dicicil ‘ • Dapat menjangkau Radio peralatan tanpa kawat daerah-daerah yang pertumbuhan dan penurunan user dapat direlokasi tidak terjangkau telepon fixed Waktu Introduction to Wireless Communication 5 B. Konsep Wireless Latar Belakang Sejarah Perkembangan ilmu dalam bidang penjalaran gelombang elektromagnetik serta pengiriman informasi • Dimulai tahun 1867 James Clerk Maxwell : Penjalaran gelombang EM pada ruang bebas udara. • Tahun 1888 Heinrich Hertz : Percobaan radiasi energi gelombang EM yang pertamakali • Tahun 1892 Edouard Branly : Detektor radio yang pertamakali • Tahun 1895 Guglielmo Marconi pertamakali berhasil mencapai komunikasi end to end wireless sejauh ¾ mil. • Tahun 1901 manusia berhasil mengirimkan pesan trans atlantic • Tahun 1906 Reginald Fessenden : Transmisi radio siaran yang pertamakalinya • Tahun 1933 Edwin Howard Armstrong menemukan FM ( Frequency Modulation ) • Perkembangan berlanjut dengan sistem yang makin kompleks Introduction to Wireless Communication 6
  • 4. B. Konsep Wireless Hukum Faraday r r d r r ∫E•dL = −dt∫B•dS Hukum Am pere dan Arus r r r r d r r Pergeseran Maxwell ∫H•dL = ∫ J •dS+ dt∫D•dS Hukum Gauss r r ∫r r D• dS= ∫ρVdV= Q Hukum Gauss ∫B•dS=0 Adanya fenomena arus pergeseran (displacement current) yang diketemukan Maxwell melalui analisis matematis menjelaskan keterkaitan antara medan listrik dan medan magnet. Keterkaitan itu adalah untuk medan berubah terhadap waktu. Adanya medan listrik dan medan magnet yang saling berkaitan karena satu sebab itu menyebabkan transfer energi yang dijelaskan lebih lanjut oleh John Poynting (ingat vektor poynting) Introduction to Wireless Communication 7 B. Konsep Wireless Definisi Dasar dan Terminologi Bersama (cont..) Wireless vs Mobile • Wireless : komunikasi tanpa kabel • Mobile communication pasti adalah wireless communication • Wireless communication belum tentu mobile communication • Diskusikan !! Mobile communication membutuhkan perlakuan khusus dari sisi teknologi Derajat Mobilitas • Cordless memiliki derajat mobilitas rendah sedangkan sistem selular memiliki derajat mobilitas tinggi. Diskusikan !! Sistem Selular • Selular : merujuk pada layout rencana sistem mirip sarang tawon terdiri dari sel-sel • Implementasi frekuensi pada 450 MHz atau 850-900 MHz Introduction to Wireless Communication 8
  • 5. B. Konsep Wireless Definisi Dasar dan Terminologi Bersama (cont..) Personal Communication System • Definisi FCC untuk layanan mobile cellular pada frekuensi sekitar 2 GHz • Konsep umum sama dengan sistem seluler • Direncanakan memberikan interoperability lebih baik dengan kualitas juga lebih baik Wireless Local Loop (WLL) • Terbagi menjadi dua : (1) Selular (2) Non selular • Contoh Celllular WLL : PHS, DECT, PACS • Contoh Non Cellular WLL / Fixed Wireless : LMDS, MMDS, dll Forward Link, Downlink, Downstream • Istilah menunjukkan hubungan dari core jaringan menuju client • Forward link adalah istilah Amerika, downlink bagi GSM (Eropa) • Downstream : istilah untuk wireline Introduction to Wireless Communication 9 B. Konsep Wireless Definisi Dasar dan Terminologi Bersama Reverse Link, Uplink, Upstream • Istilah yang menunjukkan hubungan dari client (MS) ke inti jaringan • Reverse link adalah istilah Amerika (CDMA, AMPS, dll), Uplink istilah Eropa (GSM) • Upstream : istilah bagi wireline Introduction to Wireless Communication 10
  • 6. B. Konsep Wireless Klasifikasi contoh : point to point communication, infra Non red communication, LMDS, Cellular Fixed Microwave communication Wireless contoh : Cellular PHS, CT2, PACS, DCS1800, DECT Wireless Communication contoh : Non paging system (ERMES, NTT, NEC) Cellular , dispatching system, PAMR (Public Access Mobile Radio) dsb Mobile Wireless contoh : Cellular GSM, CDMA/IS-95, AMPS, UMTS, PHS, DCS1800, NMT450, TACS, C-450, dsb Introduction to Wireless Communication 11 C. Multiple Access System Sistem akses jamak didefinisikan sebagai suatu metoda untuk mengorganisasi user dalam hal memberikan komunikasi yang bebas interferensi. Untuk circuit switch communication, kita mengenal 3 kelas dalam multiple access yang banyak digunakan dalam sistem komunikasi wireless, yaitu: FDMA (Frequency Division Multiple Access), TDMA (Time Division Multiple Access), dan CDMA (Code Division Multiple Access). Tetapi untuk packet switch communication, pemberian kanal khusus untuk komunikasi antar end user ditinggalkan. Yang ada adalah suatu penyediaan kanal lebar untuk digunakan secara bersama-sama oleh masing-masing komunikasi yang berlangsung, dengan suatu protokol Medium Access Control (MAC). Biasanya cara akses bersama seperti ini akan lebih meningkatkan efisiensi dan utilitas saluran. Serta memungkinkan pemberian service yang lebih beragam dengan rate transmisi lebih besar. Artinya, disini dimungkinkan bandwidth (service) on demand, salahsatu spesifikasi konsep dalam 3G. Karena masing-masing tipikal layanan memiliki QoS kritis yang berbeda, maka diperlukan suatu manajemen QoS yang harus diakomodasi dalam protokol komunikasi yang bersangkutan. Introduction to Wireless Communication 12
  • 7. C. Multiple Access System Introduction to Wireless Communication 13 C. Multiple Access System FDMA (Frequency Division Multiple Access ) Tiap user menempati bandwidth tertentu F Kelebihan : Sederhana CH 1 F1 Tidak memerlukan network timing CH 2 F2 Kekurangan : CH 3 Derau intermodulasi F3 BW Sulit pengalokasian kanal sesuai . kebutuhan trafik . . t Introduction to Wireless Communication 14
  • 8. C. Multiple Access System TDMA (Time Division Multiple Access ) Tiap user menempati slot waktu tertentu F Kelebihan : . . . . . . Efisiensi spektrum lebih tinggi Tidak memerlukan kontrol daya Kekurangan : BW Tidak efisien untuk trafik rendah t T1 T2 T3 Introduction to Wireless Communication 15 C. Multiple Access System CDMA ( Code Division Multiple Access ) Tiap user mempunyai kode unik F Code Kelebihan : Antimultipath fading Antijamming Kerahasiaan yang tinggi Bisa bekerja dalam lingkungan inteferensi yang tinggi C3 Kapasitas besar C2 Kekurangan : C1 t Memerlukan kontrol daya ideal Introduction to Wireless Communication 16
  • 9. C. Multiple Access System Teknik Dupleks • Untuk memisahkan transmisi Uplink dan Downlink • Teknik dupleks yang umum digunakan adalah : FDD ( Frequency Division Dupleks ) TDD (Time Division Duplex) Introduction to Wireless Communication 17 D. Modulasi Apa definisinya ? Modulasi adalah proses untuk mengubah sinyal baseband menjadi sinyal bandpass Sinyal carrier frekuensi tinggi dimodulasi oleh sinyal informasi untuk menghasilkan sinyal termodulasi Introduction to Wireless Communication 18
  • 10. D. Modulasi Kenapa tidak mentransmisikan sinyal baseband Sinyal baseband tidak cocok untuk propagasi Dimensi antena menjadi tidak praktis untuk diaplikasikan, semakin rendah frekuensi yang digunakan maka akan semakin panjang antena yang harus digunakan. Untuk pembagian / pengaturan pemakaian kanal frekuensi radio Introduction to Wireless Communication 19 D. Modulasi Modulasi analog Apa jenisnya ? Pembagian berdasarkan sumbernya Modulasi digital Jika sumber adalah analog maka modulasinya adalah modulasi analog Jika sumber adalah digital, maka modulasinya adalah modulasi digital Introduction to Wireless Communication 20
  • 11. D. Modulasi Modulasi Digital Modulasi digital didapatkan dengan mengubah parameter sinyal carrier (amplituda, fasa, frekuensi) , dimana perubahan parameter itu tergantung aliran data digitalnya ASK ( Amplitude Shift Keying) 3 klas modulasi Deretan bit informasi direpresentasikan oleh level digital amplitude carrier yang berbeda Tidak umum digunakan pada wireless Secara umum digunakan sistem komunikasi yang tidak rentan terhadap degradasi level amplitude sinyal FSK ( Frequency Shift Keying) Keterangan lihat di belakang PSK ( Phase Shift Keying) Keterangan lihat dibelakang Introduction to Wireless Communication 21 D. Modulasi Frequency Shift Keying Frekuensi sinyal pembawa digeser pada frekuensi tertentu, tergantung pada bit informasi yang dikirimkan Bit “0” , frekuensi sinyal pembawa fL, sedangkan pada bit “1”, frekuensi sinyal pembawa fH. GSM memakai modulasi GMSK yang merupakan varian dari FSK Introduction to Wireless Communication 22
  • 12. D. Modulasi Phase Shift Keying Fasa carrier digeser, tergantung dari bit informasi yang dikirimkan Sebagian besar sistem komunikasi wireless menggunakan PSK sebagai modulasinya. Introduction to Wireless Communication 23 E. Introduction to Digital Communication Latar Belakang... • Dasar bagi komunikasi digital pertamakali dikembangkan oleh Claude Shannon, disebut sebagai Teori Informasi • Pada pertengahan tahun 70-an, teori informasi ini sudah mulai luas diimplementasikan karena 2 alasan : (1) sudah banyak engineer yang mengerti , (2) harga yang murah dan peningkatan kekuatan pemroses dari hardware digital memungkinkan implementasi algoritma digital yang lebih kompleks Ilmu-Ilmu Dasar... • Disamping mengerti tentang teori informasi, pelajaran komunikasi digital memerlukan pemahaman tentang banyak konsep yang ‘abstrak’ PSD Sistem Linear Probabilitas dan Stokastik Introduction to Wireless Communication 24
  • 13. E. Introduction to Digital Communication SOURCE SOURCE CHANNEL Tx CHANNEL Rx CHANNEL SOURCE SINK CODING CODING DE-COD DE-COD - Human Speech Quality - HiFi / TV Delay - Data Introduction to Wireless Communication 25 E. Introduction to Digital Communication Blok Umum Komunikasi Digital... Problem klasik dalam komunikasi digital : (1) Source Coding , (2) Channel Coding • Source Coding : bertujuan untuk membuat representasi sinyal source (speech, image, dll) yang efisien dalam bentuk deretan bit yang akan dilewatkan pada jaringan digital, di penerima akan dibuat replika sinyal source • Channel Coding : bertujuan membuat transmisi yang efisien dari deretan bit informasi melewati lapis komunikasi yang lebih rendah (lapis fisik) sinyal suara, teks, gambar, input Channel Source encoder encoder & dimodelkan modulation sebagai proses teks : kode ASCII, SPACE random error koreksi, symbol, Suara : A/D modulation : Channel converter, dan meliputi juga FSK, ASK, PSK, kompressi data medium dll transmisi yg output Channel tidak bisa Source decoder dikontrol decoder designer Introduction to Wireless Communication 26
  • 14. E. Introduction to Digital Communication Dosen-dosen ... “ Antena dan Propagasi “ Cellular Network Heroe Wijanto Heroe Wijanto Nachwan Mufti A Nachwan Mufti A Bambang Setia Nugroho Miftadi Sudja’i Kris Sujatmoko CELLULAR NETWORK SOURCE SOURCE CHANNEL Tx CHANNEL Rx CHANNEL SOURCE SINK CODING CODING DE-COD DE-COD “Information Theory” Hadi Suwastio “ Sistem Komunikasi Digital “ Iwan Iwut TA Bambang Sumajudin Andi Hermawan Introduction to Wireless Communication 27 E. Introduction to Digital Communication Networks and Layering... • Sistem komunikasi yang kita gunakan tiap hari memiliki kompleksitas tinggi : (1) sistem yang berbeda, (2) dari pabrik yang berbeda, sehingga diperlukan cara agar semua kompleksitas dapat dimengerti, dimaintain, dan dan dimanage • Prinsip paling fundamental dalam jaringan komunikasi : (1) Standardized Interface, (2) Layering • Standardized Interface : mengijinkan user atau equipment di satu sisi interface untuk mengabaikan semua detai equipment pada sisi interface yang lain Contoh : Standar interface kanal voice 4 kHz memungkinkan kita menancapkan telepon dari pabrik mana saja dan dimana saja diseluruh dunia • Layering Communication : memecah fungsi-fungsi komunikasi dalam modul-modul yang terpisah yang disebut layer / lapis komunikasi (a) komunikasi antara layer lebih tinggi dengan layer dibawahnya menggunakan standardized interface (b) komunikasi melewati jaringan menuju lawan komunikasi (dengan layer yang setara ) melewati layer paling bawah Introduction to Wireless Communication 28
  • 15. F. Bagaimana Standar Komunikasi Wireless Dibangun ? Jenis layanan yang diberikan sistem Apa Voice, data narrowband atau broadband, requirements, fixed or mobile serta tujuan ? Kualitas yang hendak dicapai BER, Probabilitas blocking, Througput delay, dll Tergantung pada QoS layanan yang diberikan Frekuensi kerja Mempengaruhi karakteristik kanal radio dan ‘perlakuan’ dari sisi teknologi yang akan diterapkan Introduction to Wireless Communication 29 F. Bagaimana Standar Komunikasi Wireless Dibangun ? Proses Membangun Standar Komunikasi Wireless Proses desain suatu sistem komunikasi wireless diawali dari penelitian propagasi yang meneliti karakteristik dari kanal frekuensi sistem yang kita rencanakan meliputi power profile delay , karakteristik dari fading yang dipengaruhi sifat kanal multipath dan juga bandwidth transmisi dari sistem yang akan kita rencanakan (narrowband atau broadband). Selanjutnya proses desain dapat dibagi menjadi 3 langkah utama yaitu : • Desain subsystem radio • Desain radio link • Desain Network ( jaringan ) Introduction to Wireless Communication 30
  • 16. F. Bagaimana Standar Komunikasi Wireless Dibangun ? Tabel Proses Radio Link Design Syarat-syarat : Penelitian Propagasi • Service yang diberikan • Pathloss rata-rata • Kualitas service • Long term fading • Coverage ( lognormal ) • Cost Service yang diberikan : • Short Term Fading • Alokasi BS ( Rayleigh, Rician, Delay • Skema kontrol Radio Link Profile ) ( Channel assignment, HO ) Desain Subsystem Radio • Modulasi / akses Desain Subsystem Jaringan • Coding • Arsitektur Jaringan • Teknik Antifading • Interface Jaringan • Sinkronisasi • Control Jaringan • IF/RF Design ( layer OSI yang lebih tinggi ) • Device Introduction to Wireless Communication 31 F. Bagaimana Standar Komunikasi Wireless Dibangun ? Desain subsystem radio Tujuan • Kombinasi yang optimal antara biaya dan efektifitas penerimaan • Mencapai sensitivitas receiver yang tinggi • Mencapai bandwidth transmisi sesempit mungkin untuk transmisi informasi sebesar mungkin dengan performansi sebaik mungkin dan biaya semurah mungkin Yang dilakukan dalam desain subsystem radio • Pemilihan teknologi DSP (RF / HF component ) • Desain modulator dan skema akses • Hasil-hasil dalam desain subsystem radio akan menjadi feedback bagi proses Desain Radiolink Introduction to Wireless Communication 32
  • 17. F. Bagaimana Standar Komunikasi Wireless Dibangun ? Desain Radiolink Tujuan • Mendapatkan performansi yang optimal (terukur dari BER, probabilitas blocking, troughput, delay, dsb ) untuk berbagai kemungkinan komunikasi yang terjadi ( mis. saat kondisi terburuk pada tepi sel, saat handover, dsb ) Yang dilakukan dalam desain radiolink • Menentukan lokasi BS ( field trial ) • Menentukan skema kontrol radio link ( seperti skema channel assignment dan juga algoritma handover ) • Simulasi komunikasi Data yang diperlukan • Model pathloss yang dianggap cukup mewakili daerah yang dilayani nantinya (dari pengukuran intensif) • Model statistik dari long term fading (shadowing) dengan menggunakan database peta topologi serta kondisi Introduction to Wireless Communication 33 F. Bagaimana Standar Komunikasi Wireless Dibangun ? Desain Jaringan (network) Tujuan • Menentukan konfigurasi jaringan yang tepat (konfigurasi dan protokol) untuk sistem yang direncanakan Yang dilakukan dalam desain radiolink • Menentukan skema interkoneksi meliputi protokol yang digunakan , signalling, baik skema signalling interface radio dan juga signalling antar sentral • Memperhatikan hasil-hasil dalam Desain Radio Link dan juga Desain Subsystem Radio sebagai input dalam Desain Network ( tentu saja syarat-syarat dalam desain network juga harus diperhatikan dalam desain radio link dan desain subsystem radio ) • Dalam desain network juga harus memperhatikan kondisi jaringan makro dimana jaringan yang kita buat akan diterapkan Gambaran mengenai bagaimana protokol dibangun, dapat dilihat pada Modul 4 mengenai Pengkanalan dan Manajemen Komunikasi !! Introduction to Wireless Communication 34
  • 18. F. Bagaimana Standar Komunikasi Wireless Dibangun ? Model Field Trial dan Simulasi Performansi Pengujian performansi dilakukan secara : • Simulasi • Uji unjuk kerja nyata di lapangan (field trial) KANAL RADIO MOBILE BER Modulasi QPSK FEC (Forward Probabilitas Error Correction) blocking Interleaver Soft Handoff Kontrol daya dsb Dari penelitian propagasi Sudah sesuaikah Cari sistem yang gelombang EM pada dengan QoS yang paling efisien frekuensi kerja ditetapkan ? Introduction to Wireless Communication 35 G. Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 3 Kata kunci • Wireless Media transmisi tanpa kabel (ruang bebas), mampu untuk memberikan derajat mobilitas Sistem Komunikasi yang baik pada client (MS) Bergerak Seluler • Bergerak Menyebabkan karakteristik random sinyal pada kanal transmisinya • Seluler Coverage jaringan dibagi dalam sel-sel 3 kata kunci tersebut mempengaruhi : desain standarisasi sistem, perencanaan implementasi jaringan, optimasi jaringan, dsb Introduction to Wireless Communication 36
  • 19. G. Sistem Komunikasi Bergerak Seluler Latar belakang sejarah • Sebelum konsep seluler diketemukan, hubungan akan terputus pada batas area cakupan dan user harus melakukan call set up lagi Radio tower Radio tower • Kelemahan : 4Mahal ( daya, dan tinggi antena ) 4Kenyamanan pelanggan rendah 4Kapasitas dan efisiensi spektrum rendah • Tahun 1946 : siskomber yang pertama di Amerika untuk komunikasi pelanggan bergerak dengan PSTN, half duplex (push to talk system ) dan radius pancar 50 km • Tahun 1950-1960 diperkenalkan IMTS yang sudah bersifat full dupleks • Tahun 1950-1960 oleh Bell Laboratories namun implementasinya baru tahun 1983 di Chicago (AMPS) Introduction to Wireless Communication 37 G. Sistem Komunikasi Bergerak Seluler (A) AMPS (Advance Mobile Phone System) USA, Motorola • Informasi / Source = Analog • Channel spacing U/L dan D/L = 45 MHz. voice ch : analog • Bandwidth per user channel = 30 KHz control ch : digital • Indonesia menggunakan B-band. • Multiple Access = FDMA • Modulasi = FM • Bandwidth / Spektrum Frekuensi = A-band (system A) B-band (system B) voice/user control control voice/user ch ch ch ch 333 ch 21 ch 21 ch 333 ch U/L 825,03 MHz 835,02 MHz 845,01 MHz D/L 870,03 MHz 880,02 MHz 890,01 MHz Untuk menambah kapasitas AMPS, adalah dengan menambah spektrum frekuensi (EAMPS : Extended AMPS), dan juga memperkecil spektrum untuk 1 kanal (NAMPS : Narrowband AMPS) Introduction to Wireless Communication 38
  • 20. G. Sistem Komunikasi Bergerak Seluler (B) NMT (Nordic Mobile Telephone) NMT 450 • Multiple Access = FDMA • Modulasi = FM 180 ch • Channel spacing = 10 MHz. • Bandwidth per channel = 25 KHz U/L 453 MHz 457,5 MHz • Spektrum Frekuensi = D/L 463 MHz 467,5 MHz NMT 900 Untuk NMT frekuensi 900 MHz, • Channel spacing = 45 MHz 999 ch • Banwidth per channel = 25 KHz U/L 890 MHz 915 MHz D/L 935 MHz 960 MHz Introduction to Wireless Communication 39 G. Sistem Komunikasi Bergerak Seluler (C) TACS (Total Access Communication System) • Informasi / source = Analog • Multiple Access = FDMA • Modulasi = FM • Mekanisme operasi = AMPS • Bandwidth per channel = 25 KHz • Spektrum Frekuensi = dialokasikan utk GSM ETACS TACS 640 ch 600 ch 400 ch U/L 872 MHz 888 890 905 915 D/L 917 933 935 950 960 MHz ETACS = Extended TACS Standar TACS dengan perluasan frekuensi Introduction to Wireless Communication 40
  • 21. G. Sistem Komunikasi Bergerak Seluler Sistem seluler digital Kelebihan : • Efisiensi spektrum lebih tinggi, kapasitas sistem lebih besar • Implementasi layanan baru lebih mudah (fax, data, paging) • Fasilitas keamanan dan enkripsi • Infrastruktur lebih murah dengan produksi massal lebih mudah • Kualitas layanan yang lebih baik Contoh : GSM (Global System for Mobile), CDMA/IS-95, PDC ( Personal Digital Cellular), DCS-1800, dsb Perbandingan 3 mcam sistem seluler di Indonesia AMPS GSM IS-95 Akses jamak FDMA TDMA CDMA Modulasi FM GMSK QPSK Bandwidth RF 30 kHz 200 kHz 1,25 MHz Kanal / carrier RF 1 8 20 - 30 Uplink (MHz) 824-849 890-915 824-849 Downlink (MHz) 869-894 935-960 869-894 Introduction to Wireless Communication 41 H. Trend Teknologi Syarat Pelayanan Berbagai aplikasi multimedia baru Arsitektur layanan terpadu Layanan berbasis Internet Protocol Data Kecepatan tinggi Suara kualitas tinggi Kandidat teknologi akses WCDMA ( Wideband Code Global Satellite Division Multiple Access) Suburban Urban In Building Microcell Picocell Macrocell PDA Terminal Audio Basic Visual terminal Terminal Visi generasi ketiga Introduction to Wireless Communication 42
  • 22. H. Trend Teknologi Kunci utama sistem komunikasi wireless yang akan datang Kecenderungan komunikasi dari Perbandingaan generasi kedua dan ketiga komunikasi suara ke arah Generasi 2 Generasi 3 komunikasi data , ( conection Layanan Suara + Data kecepatan Aplikasi multimedia oriented ke connectionless ) rendah Kualitas yang semakin baik Kapasitas transmisi 22,8 kbps 2 MBps Internet adalah termasuk faktor Switching Circuit Packet penentu teknologi Charging Time and Location Based Data Volume Based Introduction to Wireless Communication 43