SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 292
Descargar para leer sin conexión
�atu
Sejarah,Ajaran, donGerakan TarekatdiIndonesia
Abdul Wadud Kasyful Humam, S.Th.I
�atu
Sejarah,Ajaran, donGerakan TarekatdiIndonesia
FORUM
SATUTUHAN SERIBUJALAN
Copyright ©Abdul Wadud Kasyful Humam, S. Th. I
Penyunting : Abd. Kholiq
Desain Sampul : lndera!
Tata Letak : Apr!
Cetakan Perrama, Oktober 2013
xii+286; 14.8 x 2lcm
ISBN: 978-602-9434-68-2
FORUM
[Grup Relasi Inti Media, anggota IKAPI]
Jin. Suryodiningratan Gang Rakhrnat No. 644 B
MJ IT RT 34 RW 10 Mantrijeron Yogyakarta
Tip/Fax: 0274-413728
PENGANTAR PENULIS
Segala puji penulis panjatkan kepadaAllah yang telah memberikan
taufiqbesertahidayah-Nya. Selawat dan salam semoga selalu tercurahkan
kepada junjungan nabi agungMuhammadSaw. besertakeluarga, sahabat,
dan para pengikutnya.
Bagi setiap orang, tasawufdiyakini sebagai perjalanan atau hijrah
rohaniahseseorang dalamrangkamendekatkan dirikepadaAllah. Namun
cara ini tencu harus melalui tahapan-tahapan tertentu, di antaranya
adalah cahapan olah rohani, pembersihan jiwa, dan mengisinya dengan
cahaya-cahaya Ilahi. Tahapan semacam ini tentu saja tidak mudah untuk
dilakukan sebab dibutuhkan orang yang memiliki kemampuan clan
tempat yang representatif untuk melakukannya. Salah satunya adalah
lembaga olah batin atau yang dikenal dengan "tarekat", karena lembaga
tersebut bisa memberi banyak harapan bagi yang diinginkan manusia.
Manusia, terutama dalam kehidupan modern ini, dihadapkan
pada materi keduniaan yang akan selalu mereka kejar sebanyakmungkin.
Manusia tidak akan pernah merasa puas dengan mareri yang relah
dimilikinya. Maka dengan sendirinya, manusia akan selalu berusaha
mengejarnya untuk mendapatkan kepuasan yang lebih besar. Namun
karena sifat materi hanya sementara, maka lama kelamaan mereka akan
vi ISatuTUHAN SerlbuJalan
menemukan kejenuhan, kekeringan, dan kegersangan, sehingga mereka
akan mencoba mencari solusi guna memperoleh ketenteraman jiwa,
kepuasan abadi, dan ketenangan batin, yaicu dengan dengan cara masuk
dan berkecimpung di dunia sufisme (tarekat).1
Karenanya, tidak berlebihan jika dikacakan bahwa sufisme telah
memberikan sumbangan yang sangac besar bagi kehidupan spiritual dan
intelektual Islam. Pengaruh sufisme tidak terbacas pada golongan elit
keagamaan, cecapi juga celah menjangkauseluruh lapisan masyarakac dari
yang paling atas sampai yang paling bawah. Tasawuf celah memengaruhi
sikap hidup, moral, moral dan cingkah laku masyarakac. la celah
memengaruhi kesadaran escetik, sastra, filsafat, dan pandangan hidup.
Namun demikian, dalam perjalanan sejarahnya, tasawuf tidak
luput dari kecurigaan dan kecaman yang keras dari golongan Islam
orcodoks. Konffik yang timbul antara golongan yang pro dengan yang
kontra terhadap tasawuf digambarkan oleh Kautsar Azhari Noer sebagai
konffik antara ahli tasawufdengan ahli fikih, konAik antara ahli hakikat
dengan ahli syariat, konffik antara penganut ajaran esoteris dengan
penganut ajaran eksoterik. KonAik semakin meruncing sejak munculnya
paham ittihadAbu Yazid al-Bustami dan ajaran hululAbu Manshur al­
Hallaj. Kedua ajaran tersebuc dikecam oleh golongan Islam ortodoks
karena dianggap bertentangan dengan ajaran tauhid seperti yang telah
dijelaskan dalam al-Qur'an dan hadis.2
1 NazaruddinLathifdanNasrullahdkk., Tas awufda11 Modernitas;PenciptaanMalinaSpiritual
di Ttngah ProblematikA Sosial(Yogyakarta:PoliteiaPress,2008),him.2.
2 KautsarAzhariNocc,lbnAl-Arahi WahdatAl-Wujudda!amPerdebatan(Jakarta:Paramadina,
1995),him. l.
PengantarPenulisIvii
Terlepas dari konfiik di acas, sejarah telah membuktikan bahwa
sufisme atau tarekat memiliki peranan yang sangat besar bagi kehidupan
spiritual manusia. Tarekat tidak hanya berfungsi sebagai lembaga
keagamaan, tetapi juga memainkan peranan utama dalam mengusir
kolonialisme. Di Indonesia misalnya, melalui gerakan politik yang
dimainkan oleh para pimpinan tarekat (sufi), tarekat telah memainkan
peran ucama dalam membebaskan NKRI dari penjajahan. Bahkan
gerakan antipenjajah tersebut akhirnya menjadi doktrin ajaran tarekat.
Jumlah tarekat, baik yang tersebar di Indonesia maupun di
negara-negara lain, sangat banyak dan pernah diperbincangkan terutama
oleh kalangan ulama NU. Di Indonesia sendiri, tarekat-tarekat yang
medapatkan simpati dari masyarakat dan mendapat pengikut banyak
antara lain tarekat Idrisiyah, Alawiyah, Khalwatiyah, Naqsyabandiyah,
Rifa'iyah, Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, Qadiriyah, Sammaniyah,
Syadziliyah, Syattariyah, Tijaniyah, Nahdlatul Wathan, dan Shiddiqiyah.
Buku yang sekarang berada di tangan pembaca ini secara khusus
mengulas tentang tarekat-tarekat yang tersebar dan berkembang di
Indonesia, baik yang non-lokal maupun yang lokal, bagaimana implikasi
ajaran masing-masing tarekat terhadap pemikiran di Indonesia, serta
bagaimanaperanajaran-ajarantarekat tersebut dalam mengatasi problem­
problem yang dihadapi oleh manusia, khususnya manusia modern.
DAFTARlSI
Pengantar Penulis-v
Dafur Isi-ix
Bab I. Pendahuluan..-l
A. Warn,Tasawuf. clanTarek.at-1
B. PengcrtianTarekat-4
C. KiJas Sejarah KemunculanTarekat clan Mazhab-Mazhabnya-6
D. Komponen-KomponcnTarekat..-12
E. Macam-MacamTarek.at-20
F. HubunganTarckat denganTasawuf..-21
Bab II.Tarckat Dalam Bingkai Keindonesiaan..-23
A. Wajah Keberagamaan Indonesia..-23
B. Sejarah PertumbuhanTarckat diIndonesia..-3l
C. Periodcsasi PerkcmbanganTarekat di Indonesia..-36
D. Indonesia Scbagai MiniaturTarckat Dunia-48
Bab III. Tarekat-Tarekat Di Indonesia-41
Tarekac Idrisiyah..-43
A. Biografi PendiriTarekat Idrisiyah-43
B. PeloporTarekat Idrisiyah di Indonesia..-46
C.AjaranTarekat Idrisiyah-47
D. Ritual danAmalanTarekat Idrisiyah..-51
E. SilsilahTarek.at Idrisiyah-56
xISatuTVHANSerlbuJalan
Tarekat Alawiyyah-58
A. Biografi Pcnd.iriTarckatAlawiy2h-58
B. Pelopor TarckatAlawiyyah di Indonesia-61
C.Ajaran-ajaran Pokok TarekatAlawiyyah-62
D. .AjaranTarekatAlawiyyah-63
E. Ritual danAmalanTarekatAlawiyyah-64
R SilsilahTarekatAlawiyyah-72
Tarekat Khalwatiyah-74
A. Biografi Pend.iriTarekar Kbalwatiyah-74
B. PeloporTarekat Khalwatiyahdi Indonesia-75
C.Ajaran-ajaran Pokok Tarckac Khalwatiyah-79
D.AjaranTarekat Khalwatiyah-79
E. Ritual danAmalanTarekar Khalwariyah-82
E SilsilahTarekat Khalwatiyah-85
Tarekat Naqsyabandiyah-87
A. Biografi Pcnd.iriTarekat Naqsyaband.iyah-87
B. PeloporTarekatNaqsyaband.iyah di Indonesia-90
C.Ajaran-Ajaran Poko.k.tarekat Naqsyabandiyah-92
D. .AjaranTarekat Naqsyaband.iyah-94
E. Ritual danAmalanTarekat Naqsyabandiyah-97
E SilsilahTarekat Naqsyaband.iyah-103
Tarekat Rifa'iyah-105
A. Biografi Pcnd.iriTarekat Rifa'iyah-105
B. PeloporTarekat Rifa'iyah di Indonesia-I08
C.Ajaran-ajaran PokokTuckat Rifa'iyah-112
D. .AjaranTarekat Rifa'iyah-113
E. Ritual danAmalanTarekat Rifa'iyah-113
Daftar1s1lx1
Tarekat Qodiriyah WaNaqsyabandiyah (TQN)-120
A. Biografi PcndiriTQN-120
B. Pcnyebarandan Per.kcmbanganTQN di Indo�ia-123
C.Ajaran-ajaran PokokTQN-126
D. .AjaranTQN-128
E. Ritual danAmalanTQN-130
R SilsilahTQN-139
Tarekat Qadiriyah-142
A. Biografi PendiriTarekarQadiriyah-142
B. PeloporTarekat Qadiriyah di Indon�ia-146
C. Ajaran-ajaran Pokok Tarckat Qadiriyah-147
D. AjaranTarekatQadiriyah-148
E. Ritual danAmalanTarekatQadiriyah-153
E SilsilahTarekat Qadiriyah-159
Tarekat Sammaniyah-162
A. Biografi PcndiriTarebt Sammaniyah-162
B. PeloporTarekat Sammaniyah diIndonesia�166
C.Ajaran-ajaran Pokok Tarekat Sammaniyah-169
D. .Ajaran Tarckat Sarnmaniyah-170
E. Ritual danAmalanTarekat Sarnmaniyah-172
E SilsilahTarekat Sammaniyah�177
Tarekat Syadziliyah-180
A. Biografi PcndiriTarekat Syadziliyah-180
B. PeloporTarekat Syadziliyah di Indonesia-182
C.Ajaran-Ajaran PokokTarekat Syadziliyah-182
D.AjaranTarckat Syadziliyah�183
E. Ritual danAmalanTarekat Syadziliyah�186
R SilsilahTarekat Syadziliyah�195
xu ISatuTUHAN SerlbuJalan
Tarekat Syanariyah.-197
A. Biografi PcndiriTuekat Syattarif2b.-197
B. Biografi PdoporTarekat Syattariyah di Indonesia.-198
C.AjaranTarekat Syattariyah.-201
D. Ritual danAmalan Tarekat Syanariyah.-202
E. SilsUahTarekatSyattariyah..206
Tardw:Tijaniyah.-208
A. Biografi PendiriTarekatTijaniyah.-208
B. PcloporTarekatTijaniyahdi Indonc:sia.-212
C.AjaranTarekatTijaniyah.-214
D. Ritual danAmalan TarekatTijanif2h.-215
E. SilsUahTarekatTijaniyah.-220
Tarekat Shiddiqiyyah.-221
A. Biografi PendiriTarekat Shiddiqiyah.-221
B.AjaranTarekat Shiddiqiyyah.-225
C. Ritual clanAmalanTarekat Sbiddiqiyyah.-226
D. SilsilahTarekat Shid.diqiyah.-234
Tarekat NahdlatulWathan...237
A. Biografi PcndiriTarekatNahdhatulWatban.-237
B.AjaranTarekat NahdlatulWathan.-242
C. Ritual clanAma1anTareka.t NabdlatulWatban-243
Bab IY. lmplikaaiAjaranTarckatTcrhadap Pcmikiran Di Indonesia-255
A. Problem SplitPmoNllity Manusia (.Masyumt) Modern.-255
B. Pcrilaku PolitikKaUIDTardw-260
C. PcrilakuEkonomi Ka.umTarekat..:267
D. TarekarScbag:aiJalanAltcmatif.-270
Daftar Pustaka.-275
Profil Penulis.-283
A. Islam,Tasawuf, danTarekat
Sebelum diangkar menjadi Rasul, Muhammad mengasingkan diri
di gua Hira yang terlerak di sebelah utaraMekkah untuk berrafakur pada
seriap bulan Rarnadhan. Dengan membawa sedikir perbekalan selama
sebulan penuh beliau menyendiri di tempatsunyi tersebutuntukmencari
kebenaran yang tidak dijumpainya dalam masyarakar pedagang Mekkah
yang hanyut dalam hidup materialisme clan penyembahan berhala.
Muhammad melihat bahwa agama yang mereka anut bukanlah
agama yang benar, clan rradisi yang mereka rerapkan dalam hidup
bermasyarakat juga bukanlah tradisi yang benar. Denganbanyakberpuasa
clan beribadah di gua Hira clan jauh dari hidup marerialisme Mekkah
pada bulan-bulan Ramadhan, jiwanya menjadi semakin suci. Kondisi
yang demikian menandakan bahwa beliau sudah siap menerima firman
Tuhan. Wahyu perrama pun akhirnya disampaikan kepadanya melalui
2ISatuTUHANSerlbuJalan
Malaikac Jibril dan Muhammad resmi menjadi Rasul. Selanjurnya,
wahyu demi wahyu, yang sekarang terkumpul dalam al-Qur'an yang
menjadi kicab suci umac Islam, curun secara berangsur-angsur dalam
renrang waktu 23 tahun.1
Di antara asas ajaran paling fundamental yang diwahyukan Allah
kepada Nabi Muhammad adalah cencang syariac (siscem peribadacan),
akidah,danihsan. Syariat dimulai dengan membaca syahadat, mendirikan
salac, mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, membayar zakar bagi yang
telah memenuhi ketentuan, dan menunaikan ibadah haji bagi yang
mampu. Adapun sistem kepercayaan (akidah) dalam Islam mencakup
kepercayaan akan adanya Tuhan, malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari
akhir, dan percaya kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk. Di
samping keyakinan tersebut, masih ada lagi keyakinan terhadap yang
gaib. Sementara ihsan merupakan sikap dan perilaku sebagai orang yang
benar-benar menghamba kepada Tuhannya dengan segala bentuk budi
pekerti luhur terhadap sesama manusia dan sesama makhluk Tuhan.
Ajaran terakhir inilah yang merupakan aplikasi dari tarekat.2
Dengan kata lain, Islam sebagai suacu siscem ajaran keagarnaan
yang lengkap dan utuh, telah memberi tempat kepada jenis penghayaran
keagarnaan yangeksocerik(lahiriah)danesoteris (batiniah) secarasekaligus.3
Kedua penghayaran tersebut masing-masing bergerak silih berganti seperti
pendulum. Di saruwakru, Islam tampakdalarn coraknya yang esocerisdan
pada wakru yang lain menampakkan corak eksoteriknya.4
1 Ris'an Rusli, Tasawufdan Tarekat; Studi Pmzikiran dan Pmgalaman S'!fi (Jakarta: Raja
Grafindo pcrsada,2013),him.29.
2 AhmadSyafi'iMufid, Tangklukan,/lbangan don Tareka.t;Ktbangkitan/lgamadijtJ'Wd (Jakar­
ta:Yayasan OborIndonesia,2006),him. 3.
3 M.Amin Syukur,MmggugatTasawuf(Yogyakar<a: Pustaka Pelajar, 1999),him. 133.
4 Ahmad Syafi'iMufid,Tangklukan,/lbangandon Tarekat......,hlm.19.
BabI. PendahuluanI3
Tekanan yang berlebihan kepada salah satu dari dua aspek
penghayatan itu akan menghasilkan kepincangan yang menyalahi prinsip
ekuilibrium (keseimbangan) dalam Islam. Namun dalam praktiknya,
penghayatan keislaman umat Islam masih banyak yang lebih mengarah
kepada yang lahiriah (al-zawahir), dan banyak juga yang mengarah
kepada yang batiniah. Yang cenderung kepada segi-segi lahiriah disebut
kaum syariat, sementara yang berkecimpung di dalam amalan-amalan
bacin disebut kaum sufi.
Dalam pada itu, Islam adalah agama yang sangat menekankan
keseimbangan, memanifestasikan dirinya dalam kesatuan syariat (hukum
Allah) dan tasawuf (thariqah atau jalan spiritual). Pentingnya menjaga
kesacuan syariat dan thariqah adalah karena adanya tuntutan kenyataan
bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini, termasuk manusia, mempunyai
aspek lahiriah dan batiniah.5
Dari sini tampak jelas betapa eratnya rasa ketuhanan (rububiyyah),
takwa, dan ihsan atau religiusitas dengan rasa kemanusiaan (insaniyyah),
amal saleh, akhlak, dan budi pekerti atau tingkah laku etis. Juga tampak
kaitan antara aspek lahir dengan aspek batin. Yang berurusan dengan
batin inilah yang kemudian disebut tasawuf. Dengan demikian, maka
tasawufberarti juga merupakan inti dari keagamaan atau religiusitas yang
bersifat esoteris. Dari pengertian ini, maka tasawuftidak lain merupakan
penjabaran secara nalar atau teori ilmiah (nazhar) tentang apa sebenarnya
takwa itu. Penjabaran takwa selalu dikaitkan dengan ihsan, seperti dalam
sebuah hadis '1hsan adalah bahwa engkau menyembah Allah seolah-olah
engkau melihat-Nya. ]ika engkau tidak melihat-Nya, maka engkau harus
menyadari bahwa Dia melihatmu. "
5 M.Amin Syukur,MenggugatTasawuf,him.134.
41SatuTUHANSerlbuJalan
Demikianlah, maka Islam telah memberikan beberapa basis bagi
sistem spiritualnya sendiri yang disebut dengan tasawuf. Sebagai sistem
spiritual, tasawuf tentu mempunyai basis filosofis di mana seluruh
bangunan spiritualnya didirikan. Basis spiritual tersebut tidak lain adalah
basis atau prinsip bagi seluruh yang ada di alam semesta ini, yaituTuhan.
Tuhan adalah basis ontologis bagi segala sesuatu yang tanpa-Nya segala
yang ada ini akan kehilangan pijakan. Para sufi menyebut prinsip ini
sebagai kebenaran atau al-Haqq. Disebut al-Haqq karena Oialah satu­
satu-Nyayang adadalam arti yang sesungguhnya,yang mudak, sementara
yang lain bersifat nisbi atau majazi.6
Dalam perjalanan selanjutnya, tasawuf memiliki sebuah wadah
yang terorganisir dengan baik, bahkan akhirnya memiliki sebuah
lembaga atau institusi yang menaunginya, yang disebut dengan tarekat.
Sehingga bagi orang yang ingin berkecimpung dalam dunia tasawuf,
pada umumnya adalah melalui aliran tarekat yang sudah ada.
B. Pengertian Tarekat
Kata "tarekat" berasal dari bahasa Arab thariqah yang berani al­
khatft al-sya'i (garis sesuatu), al-sirath (jalan), dan al-sabil (jalan). Kata
ini juga bermakna al-ha/ (keadaan) seperti dalam kalimat huwa 'ala
thariqah hasanah wa thariqah sayyi'ah (berada dalam keadaan yang baik
atau keadaan yang buruk). Dalam literatur Barat, kata thariqah menjadi
tarikat yang berarti road(jalan raya), way (cara atau jalan), danpath (jalan
setapak).
6 MocnirNahrowiTohlr,MenjelajahiEksistensiTasawef,Meniti]alanMem!}u Tuhan (Jakarta:
As-Salam Sejahtera, 2012), hlm. 8-9.
BabI.PendahuluanIS
Secara rerminologis, menurur Gibb,kara rarekar relah mengalami
pergeseran makna. Pasca abadke-19dan 20, tarekat diidefinisikansebagai
a method ofmoralpsychologyfor thepracticalguidance ofinduvidual who
hadamysticcall Pengertian ini merupakan kristalisasi dari makna tarekat
beberapa abad sebelumnya, yakni periode abad 11 yang mendefinisikan
tarekat sebagai thewholesystem ofritsspirituallaiddownforcommunallife
in thevariousmuslim religiousorfarswhichbegan to befoundedatthistime.
Tarekar jugabermakna jalan arau cara unruk mencapai ringkaran­
tingkatan (maqamat) dalam rangkan mendekarkan diri kepada Allah.
Melalui cara ini, seorang sufi dapat mencapai peleburan diri dengan
Yang Nyata lfana ft al-haqq). Mengikuti suatu aliran tarekat berarti
melakukan olah barin, latihan-latihan (riyadlah), dan perjuangan yang
sungguh-sungguh (mujahadah) di bidang kerohanian. Mengikuti tarekat
juga berartimembersihkan diri dari sifat mengagurni diri sendiri (ujub),
sombong (takabbur), ingin dipuji orang lain (riya),cintadunia, dan lain­
lain.7
Hal yangsama juga diungkapkan Louis Massignon bahwa tarekat
mempunyai dua makna dalam dunia sufi. Pertama, pada abad ke-9 M
dan abad ke-10 M berarti cara pendidikan akhlak dan jiwa bagi mereka
yang berminar menempuh hdup sufi. Kedua, serelah abad ke-11 M,
tarekat mempunyai arti suatu gerakan yanglengkap untuk memberikan
latihan-latihan rohani dan jasmani oleh segolongan orang-orang Islam
menurut ajaran-ajaran dan keyakinan-keyakinan tertentu.8
Sementara menurut M. Amin Syukur, rarekat adalah sebuah
pengamalan keagamaan yang bersifat esoteris (penghayaran), yang
7 M.MuhsinJamil,TarekatdanDinamikaSona/Politik;TafiirSosialSufiNusantara(Yogyakar·
ta: Pustaka Pelajar,2005), him.47.
8 R.is'anRusli, TasawufdanTarekat.. ..,him. 185.
6ISatuTUHANSerlbuJalan
dilakukan oleh seorang salik dengan menggunakan amalan-amalan
berbentuk wirid clan zikir yang diyakini memiliki mata rantai secara
sambung menyambung dari guru (mursyid) ke guru lainnya sampai
kepada Nabi Muhammad Saw., clan bahkan sampai ke Jibril clan Allah
SWT. Mata rantai (sanad) ini dikenal di kalangan tarekat dengan nama
silsilah (transmisi). Dalam tataran ini, tarekat menjadi sebuah organisasi
ketasawufan.9
Dari beberapa defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa tarekat
adalah cara atau metode yang dilakukan oleh seorang sufi dengan aturan­
aturan tertentu sesuai dengan petunjuk guru (mursyid), supaya selalu
dekat dengan Allah, serta memiliki mata rantai (silsilah) yang sambung
menyambung sampai Nabi Muhammad Saw., bahkan sampai malaikat
Jibril clan Allah Swt. Dalam perjalanan selanjutnya, tarekat menjadi
sebuah organisasi atau institusi yang dipimpin oleh seorang guru
(mursyid) yang menaungi tasawuf
C. Kilas Sejarah KemunculanTarekat dan
Mazhab-Mazhabnya
Pada awalnya, tarekat merupakan bentuk praktik ibadah yang
diajarkan secara khusus kepada orang tertentu. Misalnya, Rasulullah
mengajarkan wirid atau zikir yang perlu diamalkan oleh Ali bin Abi
Thalib atau sahabat-sahabat beliau yang lain. Ajaran-ajaran khusus
Rasulullah itu disampaikan sesuai dengan kebutuhan penerimanya,
terutama berkaitan dengan faktor psikologis.
9 M.AminSyukur,TasawufKontehtual; SohmProbl<mManrmaModert1(Yogyakarta:Pustaka
Pelajar,2003),him.44.
BabI. Pendahuluan17
Pada tahap selanjutnya, ajaran khusus Rasulullah icu disebarkan
secara khusus pula oleh beberapa sahabat penerima. Meski tak semua
orang dianggap pantaS menerima ajaran tertentu tersebut, namun
biasanya jumlah mereka benambah banyak. Hingga akhirnya menjadi
komunitas tertentu dan kekuatan sosial utama yang mampu masuk
hampir di seluruh komunitas masyarakat muslim. Ia kemudian menjadi
perkumpulan khusus, acau lahir sebagai sebuah tarekac.10
Namun menurut J. Spencer Trimingham, awalnya hanya sekedar
metode gradual mistisisme kontemplatifdan pelepasan diri. Sekelompok
murid berkumpul mengelilingi seorang guru sufume cerkenal, mencari
pelatihan melalui persatuan dan kebersamaan yang pada awalnya belum
mengenal upacara spesifik dan proses baiat apapun.
Kelompok-kelompok pengikut mistik (sufi) yang banyak
selanjutnya melakukan perjalanan dan tersebar ke berbagai kawasan. Pos­
pos mereka yang ada di berbagai perbatasan wilayah yang biasanya disebut
ribath, rumah-rumah peristirahatan mereka yang disebut khanaqah, dan
tempat pengucilan diri para pembimbing spiritual yang disebut khalwah
dan zawiyah, merupakan cikal bakal pusat-pusat kehidupan mistik
semacam biara sufi.11
Komunitas sufi ini pada mulanya hanya diikuti oleh para sufi
bersangkutan secara spontan dan tanpa ikatan.Tetapi padaperkembangan
selanjutnya mereka membentuk organisasi yang di dalamnya ditentukan
corak dan peraturan sendiri-sendiri yang secara populer mereka sebut
dengan "lembaga tarekat". Melalui lembaga ini mereka melakukan
pembinaan dengan disiplin dalam mencetak pembibitan sufi dan orang-
10 Ahmad NajibBurhani,TarmtTanpaTarekat;]alan BaruMenujuS'!ft(Jakarta:ScrambiIlrnu
Semesra,2002),him.101.
11 M.Muhsin}amil,Tarelaztdan Dinamika Soria/Politik.....,him.47.
sISatuTUHANSerlbuJalan
orang saleh secara kolektif Lembaga ini pun kemudian menjadi lembaga
yang sangat inklusif bagi siapa pun yang ingin memasukinya.
Menurut Ajid Thohir, secara historis pengajaran tarekat kepada
orang lain telah dimulai sejak zaman Abu Manshur Al-Hallaj (w. 922
M), seorang sufi besar berkebangsaan Baghdad, yang kemudian diikuti
oleh sufi-sufi besar lainnya. Mereka merintis pengembangan ajaran
yang berisi tingkatan-tingkatan (maqamat) berikut metode-metode
pencapaian spiritualnya sebagai upaya untuk menemukan hakikat ibadah
dan mendekatkan diri kepada Allah. Sebagian mereka lalu menyebar ke
beberapa negara Islam yang lebih luas, yang kemudian dapat menolong,
baik secara sosilogis maupun politis, untuk menyangga kepemimpinan
umat Islam sebagai salah satu akibat dari runtuhnya sistem kekhalifahan
di Baghdad.
Di antara tarekat yang mula-mula muncul dengan pimpinan para
tokoh besar adalah adalah tarekat Qadiriyah di Baghdad yang didirikan
oleh syekh Abdul Qadir al-Jailani (w. 1166 M), tarekat Rifa'iyah di Asia
Barat yang didirikan oleh syekh Ahmad Rifa'i (w. 1182 M), tarekat
Syadziliyah di Maroko yang didirikan oleh syekh Nuruddin Ahmad
bin Abdullah al-Syadzili (w. 1228 M), tarekat Badawiyah di Mesir
yang didirikan oleh syekh Ahmad Badawi (w. 1276 M), dan tarekat
Naqsyabandiyah di Asia Tengah yang didirikan oleh syekh Muhammad
Baha'uddin al-Naqsyabandi (w. 1317 M).12
Dengan demikian, bisa jadi benar apa yang dikatakan oleh Sa'id
Muhammad Aqil, bahwa tarekat baru muncul sebagai sebuah ajaran
yang melembaga dan sebagai sebuah organisasi pada abad ke-6 dan
12 AjidThohir, Gerakan Politik Kaum Tarekat;Telaah Historis Gerakan PolitikAntikolonialisme
Tarekat Qadiriyah-Naqsyabandiyahdi Pu/aujawo (Bandung: Pusraka Hiday.ih,2002). him.
88.
BabI.PendahuluanI9
ke-7 H, dengan indikasi terdapat bukti historis bahwa pada masa itu
telah banyak bermunculan terekat-tarekat seperti yang telah disebutkan
di aras. Ditambah dua bukti lagi, yaitu dengan munculnya tarekat
Yasafiyah yang didirikan oleh AhmadYasafi (562 H/1169 M) dan tarekat
Khawajaqawiyah yang dinisbatkan kepada pendirinya Abdul Khaliq al­
Gha:inawi (w. 612 H/1220 M).13
Pekembangan selanjutnya, sekitar abad ke-15 sampai 18
M, bermunculan jenis-jenis tarekat lain seperti Bekrasyiah (Turki),
Khalwatiyah (Persia), Sanusiyah (Libya), Syattariyah (India), dan
Tijaniyah (Afrika Utara). Setelah itu, pada perkembangan terakhir abad
ke-19, muncul sebuah tarekat yang dimodifikasi dari tarekat Qadiriyah
dan Naqsyabandiyah oleh syekh Khathib Al-Sambasi dengan nama
tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah.14
Uncuk lebih jelasnya, M. Amin Syukur membagi sejarah
perkembangan tarekat menjadi tiga periode, periode khanqah, thariqah,
dan tha'ifah: Pertama, periode khanqah (pusat pertemuan). Ini terjadi
pada abad III H atau X M. Pada tahap ini, seorang guru (mursyid) telah
mempunyai murid yang harus mengikuti aturan-aturan yang ketat. Ia
(mursyid) menjadi seorang yang harus ditaati, hidup bersama mereka
dalam sebuah tempat untuk mengajarkan suatu ilmu kerohanian (ilmu
batin).
Kedua, Periode Thariqah yang terjadi sekitar abadVH atau XII M.
Tarekat pada tahap ini sudah berbentuk ajaran, peraturan, dan metode
tasawu£ Pada periode ini muncul pusat-pusat yang mengajarkan tasawuf
dengan silsilah (transrnisi)-nya masing-masing.
13 R;s'an Rusli, TasnwufdanTarekat........,him. 192.
14 AjidThohir, Gert&an PolitikKaum Tarekat........,him.89.
10ISatuTUHANSeribuJalan
Ketiga, periode Thaifah, yaicu sekicar abad VII H acau XV M.
Pada masa ini terjadi transmisi (slisilah) ajaran dan peraturan. Pada
masa ini pula muncul organisasi casawuf cercencu, seperci Qadiriyah,
Naqsyabandiyah, dan Syaziliyah yang mempunyai cabang-cabang di
berbagai cempac. Lama kelamaan, carekac pun lancas berubah menjadi
sebuah organisasi casawuf.15
Mengenai jumlah tarekat, di dalam Enskilopedia Islam disebutkan
bahwa ada 44 tarekat yang diakui (mu'tabarah) dan tersebar di seluruh
dunia,16 yaitu:
No Naina Tarekat Pendiri Berpusatdi
01 Adhamiyah Ibrahim binAdham Damaskus, Suriah
02 Ahmadiyah MirzaGhulamAhmad Qadiah, lndia
03 Alawiyah
Abu AbbasAhmad bin
Mostagaem, Aljazir
Muschafa al-'Alawi
04 Alwaniyah SyckhAlwan Jcddah,Arab Saudi
05 Ammariyah Ammar Bu Senna Costantinc,Aljazair
06 Asyaqiyah Hasanuddin Istanbul,Turki
07 Asyrafiyah AsyrafRumi Chin lznik, Turki
08 Babaivah Abdul Ghani Edirne, Turki
09 Bahramiyah Haj
j
i Bahrami Ankara, Turki
10 Bakriyah Abu Bakar Wafai Aleppo, Suriah
11 Bekcasyi Bektasyi Velli Kir Sher, Turki
12 Biscamiyah Abu Yazid al-Buscami Jabal Biscam, Iran
13 Gulsyaniyah Ibrahim Gulsyani Kairo, Mesir
14 Haddadiyah
SayyidAbdullah bin Alawi
Hijaz, Arab Saudi
bin Muhammad al-Haddad
15 Idrisiyah
SayyidAhmad bin Idris bin
Asir,Arab Saudi
Muhammad bin Ali
15 M.Amin Syukur, Ttliaw1ifK011tehlua/..., hlm.10.
16 Dewan Rcdaksi,EmildopedinIslam{Jakarta:khtiarBaru Van Hocvc, 1997},jilid 5,him. 67.
BabI.PendahuluanI11
16 lizhicbasvivah Svamsuddin ""'·�esia,Yunani
17 Jalwaciyah Pir Uccadi Bursa,Turki
18 Jawalivah Jamaluddin Istanbul, Turki
19 Kabrawiyah Najmuddin Khurasan, Iran
20 Qadiriyah Abdul Qadir al -Jilani Baehdad, Irak
21 Khalwatiyah Umar al -Khalwati Kayseri, Turki
22 Maulawiyah Jalaluddin al -Rumi Konya, Ancolia
23 Muradiyah Murad Syami Istanbul, Turki
24 Naqsyabandiyah
Muhammad bin Muhammad
Qasri Arifan, Turki
bin Uwaisi al -Naqsyabandi
25 Niyaziyah Muhammad Niyaz Lemnos, Yunani
26 Ni'macaJiahiyah Syekh Wali Ni'marillah Kiernan, Iran
27 Nurbaksyiyah Muhammad Nurbakh Khurasan, Iran
28 Nwuddiniyah Nuruddin Istanbul, Twki
29 Rifaiyah Sayyid Ahmad Rifa'i Baghdad, lrak
30 Sadivah Sa'duddin al -Jiba'i Damaskus,lrak
31 Safawiyah Saifuddin Ardebil, Iran
32 Sanisiyah
Sidi Muhammad binAli al
Tripoli, Lebanon
-Sanusi
33 Saqatiyah Sirri Saqati Baghdad, lrak
34 Shiddiqiyah Kyai Mukhtar Mukci Jombang, Jatim
35 Sinan Ummiyah AlimSl nan Ummi Alwali, Turki
Abu al -NAjib al -Suhrawardi
36 Suhrawardiyah
dan Syihabuddin Abu Ha&
Baghdad, Irak
Umar b in ibdullah al
-Suhrawardi
37 Sunbuliyah Sunbul YusufBulawi Istanbul, Turki
38 Syamsiyah Syamsuddin Madinah
39 Syaccariyah Abdullah al -Syattar India
40 Syaziliyah Abu Hasan Ali al -Syazili Mekkah
41 Tijaniyah
Abu al -Abbas Ahmad bin
Fes, Maroko
Muhammad al -Tijani
42 UmmSuniyah Syekh UmmSunan Istanbul, Turki
12ISatuTUHANSerlbuJalan
43 Wahabiyah
Muhammad binAbdul
Najed,Arab Saudi
Wahab
44 Zainiyah Zainuddin Knfah,Irak
Namun menurut hitungan ulama NU, 44 tarekat yang clianggap
Mu'tabarah adalah (I). Rumiyah, (2). Rifaiyah, (3). Sa'diyah, (4).
Bakriyah, (5). Juztiyah, (6). Umariyah, (7). Alawiyah, (8). Abbasiyah,
(9). Zainiyah, (IO). Dasuqiyah, (11). Akbariyah, (12). Bayumiyah, (13).
Malamiyah, (14). Ghoibiyah, (15). Tijaniyah, (16). Uwaesiyah, (17).
lclrisiyah, (18). Sammaniyah, (19). Buhuriyah, (20). Usaqiyah, (21).
Kubrowiyah, (22). Maulawiyah, (23).Jalwatiyah, (24). Barumiyah, (25).
Ghozaliyah, (26). Hamzawiyah, (27). Hacldadiyah, (28). Mathuliyah,
(29). Sumbuliyah, (30). Iclrisiyah, (31). Utsaniyah, (32). Syaziliyah, (33).
Sya'baniyah, (34). Kalhaniyah, (35). Khodziriyah, (36). Syattariyah, (37).
Khalwatiyah, (38). Ba'clasiyah, (39). Sukhrowarcliyah, (40). Ahmacliyah,
(41). lsawiyah Ghorbiyah, (42). ThuruqAkabir Auliya, (43). Qacliriyah
wa Naqsyabandiyah, clan (44). Thariqatul Muslimin.17
D. Komponen-KomponenTarekat
Di dalam sebuah organisasi tarekat, terclapat beberapa komponen
yang meliputi guru (syekh), murid (murad}, baiac, silsilah (cransmisi),
ajaran, clanzawiyah:
1) Guru acau syekh
Guru atau syekh mempunyai keduclukan yang penting clalam
carekac. Ia ticlak saja merupakan seorang pemimpin yang
17 EndangTurmudzi,PerselinglwhanKiaidanKekuasaan(Yogy.1karta:LKIS,2004),him.66-67.
BabI.PendahuluanI13
mengawasi murid-muridnya dalam kehidupan lahir dan pergaulan
sehari-hari agar tidak menyimpang dari ajaran-ajaran Islam dan
cerjerumus ke dalam maksiac serca berbuac dosa besar acau kecil,
tecapi ia juga merupakan pemimpin kerohanian. Ia merupakan
perancara ibadah ancara murid dengan Tuhan. Oleh sebab iculah,
ia harus memiliki pengetahuan yang sempurna tentang carekat
dan mempunyai kebersihan rohani.18
Seciap mursyid bisa membuac sendiri serangkaian langkah carekac
dengan bacaan zikir. Perannya disahkan oleh rancai genealogis
pada garis hubungan biologis dengan diri Nabi Muhammad.
Karena rangkaian genealogis itulah sang mursyid memiliki
segudang perlakuan istimewa dan dipercayai memiliki sejumlah
aura karismatik yang membuac otoritasnya penuh rahasia yang
tak boleh diketahui sang murid. Karena itulah, ia kadang disebuc
dengan iscilah thayral-quds (burung suci) atau khidir.•9
Syekh Najmuddin Amin al-Kurdi menyebuckan ada 24 syarac
uncuk menjadi seorang syekh atau mursyid (guru spiritual), di
antaranya:
a) Memiliki pengetahuan ilmu agama (syariat) yang memadai,
sekedar dapat menghilangkan keragu-raguan seorang murid,
agar tidak bercanya kepada orang lain.
b) Harus seorang yang arifterhadap kesempurnaan hati dan adab­
adabnya, mengetahui segala bahaya hati dan penyakitnya, serta
mengetahui bagaimana cara menjaga kesehacannya.
18 Teamlnstitut Agama Islam Ncgcri,PengantarI/mu Tasaw1if(Sumatcca Utara: lnstitut Ag­
amaIslamNegeri,1982),him. 79.
19 AhmadNajibBurhani,TarekatTanpaTarekat...... ,hlm. 10.
14ISatuTUHANSerlbuJalan
c) Memiliki kasih sayang kepada umat Islam, khususnya kepada
murid-muridnya. Apabila ia melihat mereka belum mampu
unruk melawan nafsunya dan meninggalkan kebiasaan jelak,
maka ia harus memaafkan mereka setelah diberi nasihat sampai
mereka mendapat petunjuk.
d) Selalu menutupi segala aib yang menimpa murid-muridnya.
e) Ucapannya harus bersih, tidak suka bersenda gurau, dan
menjauhi segala sesuaru yang tidak bermanfaat.
f) Berlapang dada terhadap haknya. Seorang mursyid tidak
boleh minta supaya dihormati, dipuji, atau disanjung. Tidak
membebani murid-muridnya dengan sesuatu yang tidak
sanggup mereka lakukan, dan tidak menyusahkan urusan
mereka.
g) Tidak boleh membiarkan murid-muridnya terlalu banyak
makan, karena banyak makan dapat menjadi budak perut.
h) Selalu memberi petunjuk kepada muridnya dalam hal-hal yang
dapat memperbaiki keadaannya.
i) Apabila menerima kedatangan seorang murid, maka ia harus
menyambutnya dengan senang hati dan tidak boleh dengan
muka masam. Apabila seorang murid meninggalkannya, maka
ia hendaknya mendoakan tanpa harus diminta.
j) Apabila seorang murid tidak hadir di majelisnya, maka
hendaldah ia menanyakan danmenelitinya.Jikamurid itu sakit,
maka hendaldah ia menengoknya, dan jika ia memerlukan
sesuatu, maka hendaldah dibantu.
BabI.PendahuluanI1S
Adapun cara pengangkacannya, menuruc syekh Su1aiman Zuhdi,
guru dati syekh 'Abdul Wahab Rokan al-Khalidi al-Naqsyabandi,
adalahmelaluicigacara;Pertama, acasperincahdarisyekh(mursyid)
sebelumnya. Kedua, dengan wasiat dari syekh sebelumnya. Ketiga,
diangkac oleh oleh para khalifah dan murid dengan suara bu1ac,
dan keempat, dicunjuk oleh mursyid atau pemimpin tarekac di
suacu daerah.20
2. Murid atau Murad
Pengikut suatu tarkat disebut dengan murid. Murid atau kadang
disebut sa/ik adalah orang yang sedang mencari bimbingan
dalam perjalanannya menuju Allah. Dalam pandangan pengikut
tarekat, seseorang yang melakukan perjalanan rohani menuju
Tuhan tanpa bimbingan guru yang berpengalaman melewati
berbagai cahapan (maqamat) dan mampu mengacasi keadaan jiwa
(ha/) dalam perjalanan spiritualnya, maka orang tersebut mudah
tersesat. Seorang murid pada tahap awal umumnya disebut
sebagai pengikut biasa (manshub), pada tahap selanjumya ia akan
naik tingkac menjadi murid, kemudian sebagai pembantu syekh
acau khalifah, dan pada ujungnya menjadi guru yang mandiri
(mursyid).21
Sebagaimana mursyid yang harus memenuhi syarac-syarac di
atas, seorang murid pun juga harus memenuhi persyaratan
rercentu. Di antaranya adalah harus mendapackan bimbingan
secara resmi dari mursyid. Syarat itu diperlukan agar murid
20 Lihat selengkapnya dalam Fuad Said, Hali.Wit Tari/I.at Naqsyahandiah (Jakarta: Al-Husna
Dzikra, 1996), him.95-99.
21 AhmadNajibBurhani,TarekatTanpaTarekat....,him.37.
16ISatuTUHANSerlbuJalan
tidak tergelincir atau salah jalan. Di samping itu, ia juga harus
memiliki ilmu agama (syariat) yang memadai dan benar-benar
sudah saamya uncuk menerima ilmu tasawuf tersebut. Hal ini
karena dikhawatirkan apabila seseorang belum memiliki ilmu
agama yang memadai, dia akan jatuh kepada prakcik-prakrik
yang dilarang agama. "Barangsiapa yang bertasawuftetapi tidak
berfikih, maka dia kafirzindiq; barangsiapayang berfikih namun
tidak bertasawuf, maka dia ada/ah fosiq; dan barangsiapa yang
mengumpulkan keduanya (bertasawuf dan berfikih), maka dia
telah mencapai kesempurnaan. "
lni artinya bahwa tasawuf adalah penyempurnaan ibadah amal
ibadah seseorang setelah dia mengetahui ajaran agama yang
bersifat fiqhiyyah agar ibadahnya tidak semata-maca sekedar
memenuhi aturan formal. Sebaliknya, seseorang diharapkan tidak
bertasawuf (mempelajari atau mengamalkannya) sebelum cukup
pengetahuan-pengetahuan agamanya yang bersifat fiqhiyyah,
karenadikhawatirkan akanberdampakburukpadakeimanannya.22
Abu Bakar Atjeh mengucip pernyaraan Amin Al-Kurdi dalam
kicab TanwirAl-QulubftMu'amalatAl-'I/miAl-Ghuyub mengenai
posisi murid di hadapan gurunya sebagai berikut:
Engkau laksana mayat terlentang
Didepangurumu terletak membentang
Dicucidibalik laksana batang
]anganlah berani engkau menentang
22 M. Amin Syukur, TasawufKontekstual.. ....... ,bhn.50-51.
Perintahnyajangan kauelakkan
Meskipunharamseakan-akan
Tundukdan taatdiperintahkan
Engkaupasti ia cintakan
Biarpun semuaperbuatannya
Meskipun berlainan dengan syara'nya
Kegelapan hatiakandidapatkannya
Bagimu akanjelasrahasianya
lngatlah ceritaKhidirdanMusa
Tentangpembunuhananakdesa
Musa seakanputusasa
Padaakhirnya ia terasa
Padaakhirnyajelassudah
Tempatpadanyasecara mudah
KekuasaanAllah tidaktertadah
llmunya luastidaktermadah.23
3) Baiat
BabI.PendahuluanI11
Baiat adalah janji acau ikrar seorang salik (murid) kepada
mursyidnya, bahwa ia akan mengikuti aturan-aturan yang telah
dicerapkan oleh sang mursyid. Pada tahap awal, seseorang yang
ingin memasuki dunia tarekat, harus melakukan baiat yang tidak
lain adalah sumpah atau pernyacaan keseciaan yang diucapkan
oleh seorang murid kepada gurunya sebagai simbol penyucian
sertakeabsahan seseorang mengamalkan ilmu tarekac.
23 Abu Bakar Atceh,Pmgm1tarI/muTarekat; UraianTentangMistik (Solo:Ramadhani, 1993),
him. 86.
1sISatuTUHANSerlbuJalan
Selain diucapkan sumpahjugadiajarkankewajiban seorangmurid
untuk menaati guru yang telah membaiatnya. Dengan berbaiat,
maka seseorang akan memperoleh status keanggotan secara
formal, membangun ikatan spiritual dengan mursyidnya, dan
membangun persaudaraan mistis dengan anggota lain.24
Baiat sendiri dibedakan menjadi dua; Pertama, baiatshuwariyah,
yaitu baiat bagi seorang calon salikyang hanya sekedar mengakui
bahwa mursyid yang membaiatnya adalah gurunya tempat ia
berkonsultasi dan mursyid itu pun mengakuinya sebagai murid.
la tidak perlu meninggalkan keluarganya dan tinggal di zawiyah
untuk bersuluk atau berzikir terus menerus. la boleh tinggal
di rumah bersama keluarganya dan beraktivitas sehari-hari. la
hanya cukup mengamalkan wirid atau amalan-amalan tertentu
yang diberikan oleh gurunya dan bertawasul kepada gurunya. la
dan keluarganya bersilaturahmi kepada gurunya sewaktu-waktu
dan apabila memperoleh kesulitan dalam hidupnya, ia dapat
berkonsultasi dengan gurunya.
Kedua, baiatma'nawiyah, yaitu baiat bagi seorangcalon salikyang
bersedia untuk dididik dan dilatih menjadi sufi yang arifbillah.
Kesediaannya untuk dididik menjadi sufi itu pun berdasarkan
pengamatan dan keputusan guru tarekat tersebut. Seorang salik
yang masuk tarekat melalui baiat, harus meninggalkan anak-istri
dan tugas keduniaannya. laberkontemplasidalamzawiyah tarekat
dalam bimbingan syekh-nya. Khalwat ini bisaberlangsung selama
beberapa tahun, bahkan belasan tahun.25
24 M.MuhsinJamil,TarekatdanDinamikaSoria/Politik. . .., him. 64.
25 Sokhi Huda, TasawufKulhrral;FenomenaSelawatWahidiyah(Yogyakart:a:LKi.S,2008).hlm.
53.
BabI.PendahuluanI19
4) Silsilah
Silsilah adalah hubungan nama-nama yang panjang yang
menunjukkanbahwasanggurumemilikiketerhubunganlangsung
dengan Nabi Muhammad melalui perantaraan guru besar tarekat
tersebut, seperti syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Syadzili, dan
lain-lain. Denganmelaksanakanbaiat,makasimuridmasukdalam
silsilah yang berkesinambungan itu. Sebagai bukti bahwa ia telah
masuk dalam tarekat tertentu dan boleh mengajarkan apa yang
diajarkan dalam tarekat itu, si murid akan menerima sederetan
ijazah (berdasarkan tingkatannya) arau khirqah (sobekan kain dari
gurunya), dan atau yang sejenisnya.
5) Ajaran-ajaran Tarekat
Ajaran tarekat yang dimaksud di sini adalah praktik-praktik dan
ilmu-ilmutertentuyang diajarkan dalamsebuahtarekat. Biasanya,
masing-masing tarekat memiliki kekhasan ajaran atau metode
khusus dalam mendekati Tuhan. Guru-guru tarekat yang sama
akan mengajarkan metode yangsama kepada murid-muridnya.26
6) Zawiyah
lstilah ini sering diterjemahkan ke dalam bahasa lnggris menjadi
lodges atau hospices. Di Indonesia sendiri disebut dengan nama
pondok atau pondokan. Zawiyahmerupakan tempat tinggal para
sufi, tempat mereka melakukan ritual ibadah, zikir, berdoa, salat,
membaca kitab suci, dan sebagainya. Awalnya, istilah ini muncul
untuk menunjukkan satu ruangan di masjid yang dipakai oleh
26 AhmadNajibBurhani,TarekatTanpaTarekat,him.37.
20ISatuTUHANSerlbuJalan
para sahabat Nabi untuk beribadah. Menurut Carl W. Ernest,
istilah ini terkenal dan sering dipakai pada abad ke-11 M di Iran,
Syiria dan Mesir.
Model dari Zawiyah ini sendiri berbeda-beda. Ada yang berupa
bangunan besar yang dikelilingi oleh ratusan rumah kecil di
sekitarnya. Ada juga yang berupa tempat tinggal sederhana yang
menempel pada rumah sang guru. Bangunan Zawiyah pada
periode awal yang terkenal didirikan oleh Abu Sa'id (w. 1049)
di bagian Timur Iran dan Zawiyah Sa'id Al-Suada yang didirikan
oleh ShalahuddinAl-Ayyubi pada tahun 1174 di Kairo.
Konsep tentangZawiyahyang berbentuk bangunan ini kemudian
digugat oleh Tarekat Naqsyabandiyah dan berbagai pengikut
tasawuf era ini. Konsep ini, menurut mereka sulit untuk
menciptakan manusia yang integral dan holistik. Sesekali waktu
berada di Zawiyah untuk melakukan introspeksi diri adalah baik.
Namun, bila orang keterusan dan selamanya di Zawiyah, maka ia
akan menjadi ekslusif, tidak bermasyarakat, dan egois.27
E. Macam-MacamTarekat
Tarekatdalam artijalanyangharusditempuh untukmendekatkan
diri kepada Allah dibagi menjadi dua macam; Pertama, tarekat wajib
yaitu amalan-amalan fardu, baik fardu 'ain maupun fardu kifayah,
yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Tarekat wajib yang utama
adalah mengamalkan rukun Islam. Amalan-amalan wajib ini insyaAllah
akan membuat pengamalnya menjadi orang bertakwa yang dipelihara
27 AhmadNajibBurhani,TarekatTanpaTarekat, him. 88-89. LihatjugasyekhFadblallaHaeri,
Dasar-DasarTasawuf,tcrj.TimForstudia(Yogyakarta:PcncrbitPustakaSufi,2003),him.31.
BabI.PendahuluanI21
oleh Allah. Pakec carekac wajib ini sudah dicencukan oleh Allah SWf
melalui al-Qur'an dan hadis. Contoh amalan wajib yang ucama adalah
salac, puasa, zakac, haji, menucup aurac, makan makanan halal, dan lain
sebagainya.
Kedua, carekat sunah, yaitu kumpulan amalan-amalan sunah
dan mubah yang diarahkan sesuai dengan syarar-syarar ibadah unruk
membuat pengamalnya menjadi orang bertakwa. Tenru saja orang yang
hendak mengamalkan tarekar sunah hendaklah sudah mengamalkan
tarekat wajib. Jadi rarekat sunah ini adalah tambahan amalan-amalan
di acas tarekac wajib. Pakec tarekar sunah ini disusun oleh seorang guru
mursyid unruk diamalkan oleh murid-murid dan pengikutnya. lsi dari
pakec tarekac sunah ini ridak recap, cerganrung pada keadaan zaman
tarekat tersebut dan juga keadaan sang murid atau pengikutnya. Hal­
hal yang dapar menjadi isi tarekat sunah ada ribuan jumlahnya, seperti
salat sunah, membaca al-Qur'an, puasa sunah, wirid, zikir, dan lain
sebagainya.21!
F. HubunganTarekat denganTasawuf
Padaawalnya, carekaradalah rara caradalam rangka mendekarkan
diri kepada Allah dan digunakan oleh sekelompok orang yang menjadi
pengikur seorang syekh. Dalam perjalanan selanjumya, kelompok ini
menjadi lembaga-lembaga yang mengikat sejumlah pengikut dengan
aruran-aruran yang relah dicerapkanolehseorangsyekh. Lembaga tarekar
ini merupakan kelanjutan dari usaha pengikut para sufi terdahulu.
Perubahan benruk dari tasawufkepada tarekar sebagai sebuah lembaga
28 Zarka.syiAl-Maturidi"ApaituThariqatdanApaHubungannyadcnganZikir?"dalamhttp://
wikkasih.blogs_pot.com/2012/11/belajar-membaca.html diaksestanggal 9 November2012.
22ISatuTUHANSerlbuJalan
dapac dilihac dari perorangannya, cecapi kemudian berkembang menjadi
lembaga tarekatyang lengkap dengan unsur-unsurnya.
Dalam ilmu casawuf, carekac cidak hanya dimaknai sebagai
acuran-acauran atau cara-cara cercencu yang digunakan oleh seorang
syekh tarekat, juga bukan terhadap kelompok yang menjadi pengikut
salah seorang syekh, cecapi mencakup semua ajaran Islam, seperci salac,
puasa, zakat dan sebagainya, yang semuanya icu dilakukan dalam rangka
mendekackan diri kepadaAllah.
Sama halnya dengan tarekac yang sudah melembaga dan
mencakup semua ajaran Islam serta pengalaman dan pengamalan syekh
yang cerikac pada bimbingan dan cuncunan seorang syekh melalui baiat,
tasawuf pada awalnya juga merupakan usaha untuk mendekatkan diri
kepada Allah, melalui penyucian rohani dan penyempurnaan kuantitas
dalam beribadah. Usaha mendekatkan diri ini biasanya selalu berada di
bawah bimbingan seorang guru acau syekh. Ajaran-ajaran casawufyang
merupakan jalan yang harus dicempuh untuk mendekackan diri kepada
Allah irulahyang kemudian disebuc dengan carekat.
Dengan demikian, tampaklah hubungan yang erat ancara tasawuf
dan tarekat. Tarekat awalnya adalah tasawufyang berkembang dengan
berbagai macam faham dan aliran, yang tergambar dalam adanya thuruq
al-sufiyayyah (aliran-aliran tarekat), sehingga belakangan ini seseorang
yang hendak berkecimpung dalam kehidupan tasawuf, pada umumnya
adalah melalui aliran tarekat yang sudah ada.29 Arau dengan kata
lain, tasawuf adalah ideologi, sedangkan rarekat adalah institusi yang
menaungmya.
29 Team lnstitut AgamaIslamNegeri,PengantarllmuTasawuf,hlm.274.
A. Wajah Keberagamaan Indonesia
Indonesia adalah bangsa majemuk yang diperlihatkan dengan
banyaknya agama, suku, dan ras. Kemajemukan di Indonesia telah lama
hadirsebagairealitas empirikyangtakterbantahkan. Indonesiakemudian
dikenal sebagai bangsa dengan sebutan "mega culturaldiversity" karena
Indonesia terdapat tidak kurang dari 250 kelompok emis dengan lebih
dari 500jenis ragam bahasa yang berbeda.1
Kemajemukan tersebut memunculkan keanekaragaman dalam
berbagai aspekdanjugamenyebabkanadanyalapisansosialyangberbeda.
Struktur masyarakat Indonesia ditandai dengan dua cirinya yangbersifat
unik. Dua jenis pelapisan masyarakat Indonesia adalah pelapisan secara
horizontal dan pelapisan secara vertikal. Pelapisan horizontal ditandai
1 Yenni ZannubaWahid dkk., Mengdola Toll!TansidanKtbtbasan Beragama; TigaIsu Pmting
{Jakarta;TheWahidInstitute,2012),Wm. 1.
24ISatuTUHANSerlbuJalan
dengan adanya kenyataan kesatuan sosial berdasarkan perbedaan ras,
agama, serta adat istiadatyang berlaku di dalam masyarakat. Sementata
pelapisan vertikal ditandai dengan adanya perbedaan vertikal antata
lapisan atasdanlapisan bawah dalamha!ekonomi, pendidikan, dan lain­
lain.
Dalam menggambarkan masyarakat Indonesia, J.S. Furnivall,
seorang sarjana berkebangsaan Belanda, mengungkapkan bahwa
masyatakat Indonesia adalah masyarakatyang majemuk (pluralsocieties),
di mana masyarakamya terdiri atas dua atau lebih elemen yang hidup
sendiri-sendiri canpa ada pembauran sacu sama lain di dalam suacu
kesacuan policik.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat Indonesia
menjadi majemuk, di ancatanya adalah fakcor geogralis yang membagi
wilayah Indonesia menjadi ribuan pulau, sehingga menyebabkan
cercipcanyapluralitassukubangsadiIndoneisa. Disampingicu,kenyacaan
bahwa Indonesia terletak di antata samudera Indonesia dan samudera
Pasifik sehingga menyebabkan Indonesia memperoleh berbagai macam
pengacuh kebudayaan dan tempat penyebaran agama dati pedagang­
pedagang asing, menjadi wajat jika kemudian di Indonesia terdapac
beberapa macam agama. lklim yang berbeda-beda dan serta strukcur
tanah yang tidak sama juga merupakan faktor yang curut menciptakan
pluralitas regional di Indonesia.2
Dalam suasana kemajemukan itu diharapkan tumbuh sikap
menerima sebagaimana adanya, tumbuh sikap bersama yang sehat,
mengikuti segi-segi kelebihan satu sama lain dan mendorong uncuk
2 Nasikun, Sisum Soria/Indonesia(Jakarta:PT.RajaGrafindoPersada, 1992),him.28.
BabII.TarekatDalamBingkalKelndoneslaanI2s
bersama-sama melakukan kebaikan dalam masyarakat. Perbedaan yang
ada diterima dalam kerangka perbedaan atau setuju dalam perbedaan
(agree in disagreement).
Tanpa mengurangi keyakinan masing-masing pemeluk agama
terhadap agamanya sendiri, keadaan watak dan tradisi masing-masing
suku, serra watak individual, maka dalam suasana pluralitas ini sangat
diperlukan sikap toleran, jujur, terbuka, wajar, adil, dan sebagainya.
Masing-masing agama tidak diperbolehkan mengklaim sebagai pemilik
kebenaran secara mutlak, karena masing-masing agama mempunyai
metode, jalan, atau bentuk uncuk mencapai "Tuhan".3
Dalam mengekspresikan pencapaian cerhadap Tuhan cersebut,
setiap agama memiliki cara-cara tersendiri yang dalam istilah mereka
disebut dengan mistisisme (tasawuf; Islam). Mistisisme sebagai suacu
gejala keagamaan, tidak hanya adadalam tiga agama samawi saja, tetapi
juga dalam agama-agama ardhi, seperti Hindu, Budha, dan agama­
agama lainnya. Philip K. Hitti mengatakan bahwa tradisi keagamaan
mempunyai aspek mistik, yang meliputi misteri di belakang selubung
yang memisahkan manusia dari Tuhan dan selalu ada keinginan yang
sungguh-sungguh untuk menembus tabir tersebut. Individu-individu
atau kelompok-kelompokpadasemua agarna, merasa tidak puas dengan
sistemyang sudah mapan. Mereka selalu rindu kepadahubungan pribadi
yang intim dan mesra denganTuhan.
Secara haikiki, mistisisme dipandang sebagai satu dan serupa,
tidakdipermasalahkan agama apa yangdianut para mistikus. Mistisisme
3 M.Amin Syukur, Tasawu[SosialYogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), him. 37-38. Lihatjuga
Adian Husaini, TinjaunHistorisKonjlikYahudi, Krnun, Islam (Jakarta: Gema lnsaniPress,
2004),him.6.
26ISatuTUHANSerlbuJalan
rak ubahnya merupakan gejala yang ajek clan serupa dari kerinduan
nurani manusia aras kemanunggalan dirinya dengan Tuhan.4
Hal iru sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Harun Nasution
bahwa unsuryangmembentukrasawufridakhanya dari Islamsaja, retapi
juga dari agama-agama lain. Unsur dari Islamhanya al-Qur'an dan hadis,
sedangkan dari non-Islam adalah sebagai berikur: (l). Paham menjauhi
dunia dan hidup mengasingkan diri di dalam biara-biara, sebagai
pengaruh agama Kristen, (2). Roh manusia bersifar kekal dan berada
di dunia sebagai orang asing. Badan jasamani merupakan penjara bagi
roh, dan kesenangan roh yang sebenarnya adalah alam samawi. Unruk
memperoleh kehidupan yang senang di alam samawi, manusia harus
membersihkan roh dan meninggalkan materi serra berkontemplasi. lni
sebagai pengaruh 61safat misikphytagoras, (3). Roh ituberasal dariTuhan
dan akan kembali kepada-Nya sesudah dibersihkan dari kororan akibat
masuknya roh tersebut ke alam materi. Agar roh bisa menjadi sud, maka
iaharus meninggalkan dunia dan mendekatiTuhan. Ini akibar pengaruh
dari 6lsafat emanasiPlotinus, (4). PahamNirwanadalam Budha, di mana
unruk mencapainya harus meninggalkan dunia dan berkontemplasi,
serupafana, (5). Dalam ajaran Hindu dikatakan bahwa untuk mencapai
persaruan Atman dengan Brahman, manusia harus meninggalkan dunia
dan mendekariTuhan.5
Jadi, hakikat miscisisme-termasuk rasawuf.-adalah kesadaran
aras adanya komunikasi dan dialog langsunganrara roh manusia dengan
Tuhan. Aras dasar ini, maka tasawuf sebagaimana misrisisme pada
umumnya, bercujuan membangun dorongan-dorongan yang terdalam
4 NazarudinLatifdanNasrulullahdkk., Tasaw1tfJan Modemitas.... ..,him.28.
5 Harun Nasution,Fa4afahdanMistisismedalam Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1995). him.
58-59.
BabII.TarekatDalamBlngkalKelndoneslaanI21
pada diri manusia. Tasawuf acau pun miscisisme mempunyai pocensi
besar karena mampu menawarkan pembebasan spiritual, mengajak
manusia mengenal dirinya sendiri, dan akhirnya mampu mengenal
Tuhan. Ia dapac menuntun manusia menuju hidup bermoral sehingga
mampu menunjukkan eksiscensinya sebagai makhluk cermulia di muka
bumi ini.6
Hal di acas menandakan bahwa konsep bertasawuf (mistisisme)
cidak hanya dikenal di dunia Islam semaca melainkan juga diprakcikkan
dalam agama-agama lain. lni disebabkan karena inti dari mistisime atau
casawuf adalah kesadaran adanya komunikasi langsung ancara manusia
denganTuhannya. Setiappemelukagamamempunyaicara-caracersendiri
uncuk bisa selalu dekac denganTuhannyadan agar hubungannya dengan
Tuhan selalu incim dan mesra. Semua icu dilakukan sebagai salah sacu
bencuk ekspresi keimanan dan kecaacan mereka kepada ajaran agama
gunamengaiskehidupanyanglebihbaikdan menjadimanusiaparipurna
(insan kamif).
Berikuc ini adalah dasar casawufacau miscisisme dalam Islam dan
agama-agama lain:7
6 Na2arudinLatifclanNasrulullahdkk., Tasawrifdon Modernitas...,him.33.
7 M.Amin Syukur,TasawrifSosial.him.6-7.LihatjugllNa2arudinLatifdanNasrulullahdkk.,
TasawufdanModernitas...,him.32-34.
2sISatuTUHANSerlbuJalan
Islam Budha Hindu Nashrani (Kristen)
Mujahaclah
Selibasi, yaitu menahan
Pemadaman diri dari tidak kawin,
(QS. al-
yangsempurna karena pernikahan
Ankabut: 69 -
danYusuf:
terhadap hawa dianggap bisa
53)
nafsu mengalihkan perhatian
dariTuhan.
Peranan syekh sama
seperti pendera, bedanya
Taubar (QS.
-
-
pendera arau pastur dapat
al-Tahrim: 8) menghapuskan dosa atau
minimal memohonkan
kepada Tuhan.
Tawakalkepada
Allah dalam masalah
Tawakal (QS.
- -
penghidupan. Hal itu
al-Thalaq: 3) suclah dipraktikkan oleh
para pendera dalam
sejarah hidup mereka.
Keinginan
Paham nirwana
manusia untuk
dalam budha,
meninggalkan
di mana untuk
dunia untuk
Sikap menjauhi dunia
Zuhud (QS. mendekati
al-Hasyr: 9)
mencapai harus
Tuhan agar
dan hidup mengasingkan
berkontemplasi, diri di biara-biara.
serupafana
tercapai
al-nafi.
persaruan
brahman dan
atman.
Sabar (QS.
al-Kahfi: 28)
- - -
Haya'(QS.
al-'Alaq: 14)
- - -
Rida (QS.
al-Taubah: - - -
100)
BabII.TarekatDalam BingkalKeindonesiaanI29
Sikap Fakir. Isa al-Masih
Faqr(QS.
al-Nisa': 6)
. .
adalah seorangfakir dan
lnjil disampaikan kepada
orang fakir.
Khauf(QS.
al-Sajdah: - . -
16)
Zikir (QS.
al-Ahzab: 41)
. . -
Hubb (QS.
Ali Imran: - - -
31)
Wali (QS.
Yunus: 62)
- - -
Lanras bagairnana pandangan rasawuf cencang pluraJicas? Dalarn
halini, M.AminSyukurrnengaickannyadengankonsepwahdah(wahdatu
al-wujud, wahdatual-adyan, wahdatu al-syuhud, wahdatu al-ummah, dan
sebagainya). Konsep ini rnenurucnya berawal dari penjabaran konsep
tauhid yang rnernpunyai irnplikasi yang sangac dalarn bagi kehidupan
urnac rnanusia. Sebab konsep ini rnerangkurn secara universal bagaimana
seharusnya manusia hidup rnemandang diri, manusia dan alarn dalarn
kairannyadenganYangMudak. Sernuanyadipandangsebagaiwujuddari
karya-Nya dan fenomena kebesaran-Nya.
Tasawuf rnemandang bahwa keanekaragaman agarna di dunia
hanya sekedar bentuknya, sedangkan hakikacnya sarna karena sernuanya
bersumber dan memiliki cujuan yang sarna yaicu uncuk menyembah
kepada surnber segala sesuacu, Tuhan Pencipta Alam Sernesra. Menurut
Al-Hallaj misalnya, tidakadabedanyaantaramonoteismedanpoliteisme.
30ISatuTUHANSerlbuJalan
Dia berkata, «al-kufru wa al-iman yaftariqani min haitsu al-ism, wa
amma haitsu al-haqiqahfa/afarqa bainahuma". Artinya, kekufuran dan
keimanan dari segi nama memang berbeda, namun apabila dilihat dari
segi hakikatnya, makakeduanya tidak ada bedanya.
Suatu ketika, Al-Hallaj mendengacseseorangsedangmemaki-maki
orangYahudi, maka ia memalingkan muka kepada orang tersebut seraya
berkata, "innaal-yahudawaal-nashraniyyahwaal-is/am waghairadzalika
min al-adyan hiyaalqabun mukhtalifah, wa asami mutaghayyirah, waal­
maqshudu minhalayataghayyaruwalayakhtalifa':Artinya, sesungguhnya
Yahudi, Nashrani,Islam,clansebagainya merupakan panggilan-panggilan
dan nama-nama yang berbecla-beda, sementara mereka mempunyai
rujuan yang sama. Paham wahdatual-adyanmemandang bahwa sumber
agama adalah sacu, wujud agama hanya bungkus lahirnya saja.8
Para sufi (orang yang telah mencapai tingkat marifat) akan
memandang setiap sesuatu yang disembah adalah tempat teofani
Tuhan. Oleh karena itu, mereka lebih mementingkan hakikat sesuatu
ketimbang bentuk luacnya. Kadang dalam penampilannya sehari-haci,
para sufi dianggap kurang bersungguh-sungguh dalam melaksanakan
ibadah ritual yang bisa dengan mudah terlihatsecacakasat mata. Padahal
sesungguhnya tidak demikian. Hal ini disebabkan katena mereka lebih
mementingkan hakikat dibandingkan hiasan luac semata.
Umumnya, umat sebuah agama lebih cenderung menilai agama
dari segi lahirnya saja clan menganggap keyakinan masing-masing yang
paling benar serta meremehkan agama lain. Oleh katena itu, yang
penting sekarang adalah merukunkan kembali antar agama yang ada
dan menyadarkan mereka yang meninggalkan agama. lbarat cubuh
8 Ibid.,him.40-41.
BabII.TarekatDalamBlngkalKelndoneslaanI31
yang terpotong-potong, tugas seorang sufi adalah menyatukan kembali
dan menyadarkan semua penganut agama bahwa esensi suatu agama
adalah kebijaksanaan, dan kebijaksanaan tersebut terdapat pada semua
agama.9
B. Sejarah PertumbuhanTarekat di Indonesia
Kehadiran ajaran tasawufberikut lembaga-lembaga tarekatnya di
Indonesia samatuanyadengan kehadiran Islam itu sendiri sebagai agama
yang masuk ke Indonesia. Sebagian mubalig yang menyebarkan Islam
di nusantara telah mengenalkan ajaran Islam dalam kapasitas mereka
sebagai guru-guru sufi. Tradisi tasawuf telah menanamkan akar yang
fundamental bagi pembentukan karakter dan mentalitas kehidupan
sosial masyarakat Islam di Indonesia.
Dengan demikian, tasawuf memiliki peranan yang cukup besar
dalam menyebarkan dan mengembangkan tarekat di Indonesia melalui
lembaga-lembaga tarekatnya yang sangat besar. Namun sebagaimana
yang diungkapkan Ajid Thohir, dari sekian banyak tarekat yang ada di
dunia, hanya ada beberapa tarekat yang bisa masuk dan berkembang di
Indonesia. Menurutnya, halitudimungkinkan karenasistemkomunikasi
yang mudah dalam kegiatan transmisinya. Tarekat yang masuk dan
berkembangdi Indonesia adalah tarekat yang telah populer diHaramain
(Mekkah dan Madinah), duanegarayangsaatitumenjadi pusatkegiatan
dunia Islam.
Faktor yang lain adalah karena tarekat-tarekat tersebut dibawa
langsung oleh tokoh pengembangnya yang umumnya berasal dari Persia
9 NazarudinLatifdanNasrulullahdkk., TasawufdanModmiitas...,him.40.
32ISatuTUHANSerlbuJalan
danIndia. Yang mana keduanegara itudikenal memilikihubunganyang
khusus dengan komunitasMuslim penama di Indonesia.10
Diantara bukti-bukti yang menunjukkan bahwa masuknya Islam
ke Indonesia bercorak tasawuf adalah ketika kerajaan Aceh mencapai
puncakkejayaannya pada abadke-16/l7 M. Kepemimpinan kerajaan ini
didukung oleh para sufi dan syekh-syekh tarekat, seperti syekh Hamzah
Fansuri, syekh Syamsuddin Sumatrani, syekh Abd al-Ra'uf al-Singkili,
dan syekh Nuruddin al-Raniri, dengan tarekat mereka Qadiriyah dan
Syattariyah. Saat itu, Aceh menjadi pusat pendidikan Islam, termasuk
ilmu tasawuf dan tarekat. Dari para sufi dan syekh-syekh tarekat ini
kemudian Islam disebarkan oleh murid-muridnya ke berbagai penjuru
wilayah di Indonesia..11
Tarekat secara nyata baru terlihat pada abad ke-17, yaitu dimulai
penama kali oleh syekh Hamzah Fansuri (w. 1610 M), seorang tokoh
sufi perrama di Melayu-Indonesia dan muridnya syekh Syamsuddin al­
Sumatrani (w. 1630 M). Beliau adalah penganut tarekat Qadiriyah yang
didirikan oleh syekh '.Abdul Qadir al-Jailani dengan menganut doktrin
penyatuan manusia dengan Tuhan (wahdat al-wujud). Ajaran wahdat
al-wujud iru sendiri sekarang sudah tidak lagi dikenal dalam tarekat
Qadiriyah yang ada saat ini.12
Setelahsyekh HamzahFansuri, muncul syekh Nuruddin al-Raniri
(w. 1658 M) yang dikenal sebagai seorang syekh dari tarekat Rifa'iyah
yang didirikan oleh syekh Ahmad Rifa'i (w. 1181 M). Meski demikian,
Rifa'iyahbukanlahsaru-sarunyatarekatyangdikaitkandenganNuruddin
al-Raniri. Nuruddin al-Raniri juga mempunyai silsilah inisiasi dengan
10 AjidThohir,GerakanPolitikKaumTarekat......., him. 27.
11 Ris'an Rusli, TOJOwefdanTarekat........,him.203.
12 Ahmad Syafi'iMufid,Tangklukm1,AbangandanTarekat..., him. 62.
BabII.TarekatDalamBlngkalKelndoneslaanI33
rarekarAidrusiyah clan Qadiriyah. Serelah iru muncul nama syekh Abel
al-Rauf al-Singkili (w. 1693 M) yang membawa dan mengembangkan
rarekar Syauariyah ke Aceh.
Di samping mengajarkan rarekar Syarrariyah, guru Abd Al-Ra'uf
di MadinahyairuAhmad Qusyairi (w. 1661 M) dan IbrahimAl-Kurani,
juga mengajarkan rarekar Chisriyah, Qadiriyah dan Naqsyabandiyah.
Abd Al-Ra'uf sendiri hanya mengajarkan rarekar Syarrariyah saja
clan ridak meneruskan rarekar Qadiriyah. Terapi ada orang lain yang
mengajarkannya di Sulawesi Selaran, yaitu YusufTibuku.
Kemudian di SulawesiSelatanyangmenjadiulamaterkenaladalah
Yusufal-Makassari (w. 1627M) dengangelarAl-TajAl-Khlwati"Mahkora
tarekat Khalwatiyah". Beliaulah orang pertama yang memperkenalkan
rarekar Khalwariyah di Indonesia. Di Sulawesi, rarekar ini pun kemudian
dihubungkan erar dengan namanya. Beliu dibaiat menjadi pengikur
tarekar Khalwariyah di Damaskus, tempat yang didatanginya unruk
menziarahi makamseorangsufi besarMuhyiddin lbn al-'Arabi.13
Selainulamadiaras,jugaadaulamalainyangrerkenaldiPalembang
yaitu syekh Abd al-Samad al-Palimbani (w. 1785 M). Beliau adalah
ulama yang sangar berpengaruh di anrara ulama asal Palembang, yang
mana kebesarannya mampu menyamai ulama Timur Tengah pada abad
ke-18 M. Di Mekkah, beliau menjadi pengikur seria syekh Muhammad
Samman, pendiri rarekat Sammaniyah. Sebagai anggota tarekar ini,
beliaujugamenyebarkannyakePalembangdanAceh. Dengan demikian,
beliaulah yang membawa dan menyebarkan rarekat Sammaniyah di
Palembang danAceh unruk perrama kalinya.14
13 Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pmmtren don Tarekat, terj. FaridWajidi dan Rika
llfati(Yogyakarta:GadingPublishing,2012),him.263.
14 Ris'an Rusli, Tasowufdan Tarekat. . . ...,hlm.207-208.
34
ISatuTUHANSerlbuJalan
Periode berikutnya, muncul tarekat Naqsyabandiyah berikut
tiga cabangnya yang merupakan tarekat terbesar di Indonesia, yaitu
Naqsyabandiyah Madzhariyah, Naqsyabandiyah Khalidiyah, dan
Qadiriyah-Naqsyabandiyah. Yang terakhir adalah gabungan dua tarekat
yangdilakukanolehsyekhAhmadKharhibSambasdiMekkahpada 1875
M. Dialah yang kemudian berjasa dalam memperkenalkan tarekat ini di
Indonesia dan Melayu hingga wafat. Di Mekkah, beliau menjadi guru
sebagian besar ulama Indonesia modern yang kemudian mendaparkan
ijazah dari beliau. Sekembalinyake Indonesia, mereka memimpin tarekat
dan mengajarkannya sehingga tarekat ini tersebar di seluruh Indonesia.
Mereka antara lain syekh Nawawi al-Bantani (w. 1887 M), syekh Khalil
(w. 1918 M), syekh MahfuzTermas (w. 1923 M), dan syekh Muhammad
HasyimAsy'ari, pendiri NU di Indonesia.15
AjarantasawufyangberkembangpadaawalpenyiaranIslamsampai
abadXVIII adalah tasawufyang bercorak lilosofu dan menekankan pada
ajaran wahdatul wujud sebagai puncak tasawuf, seperti pada tarekat
Syattariyah yang dikembangkan oleh syekh Abd al-Ra'uf al-Singkili,
tarekat Qadiriyah oleh syekh Hamzah Fansuri dan syekh Syamsuddin al­
Sumatrani, rarekat Khalwatiyah dan dan tarekat Nasqsyabandiyah oleh
syekh Yusuf al-Makassarui, serta tarekat Sammaniyah oleh syekh Abd
al-Samad al-Palimbani dan syekh Muhammad Nalis al-Banjari.
Pemurniaan ajaran rasawuf dengan cara menghilangkan
pandangan wahdatul wujud dan menekankan pentingnya syariat baru
terjadi pada abad ke-19 melalui tokoh-tokoh suli dari Indonesia sendiri
setelah merekakembalidari SaudiArabia, seperti syekh Ismiil al-Khalidi
15 Alwi Shihab,A11tara TasawlffSrmidanTasawlffFalsafi;AkarTasawlffdibrdon�sia (Bandung:
Mizan,2001),hlm. 186.
BabII.TarekatDalamBlngkalKelndoneslaanI35
al-Minangkabawi, syekh Muhammad Saleh al-Zawawi dan syekh
Ahmad Khathib al-Sambasi. Tarekat yang dikembangkan oleh ketiga
sufi ini adalah tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Naqsyabandiyah
Madzhariyah, dan terekat Qadiriyah-Naqsyabandiyah. Ketiga aliran
tarekat inilahyangdewasa ini memiliki penganut paling besar dibanding
tarekat Rifa'iyah, Sammaniyah, Syattariyah, Tijaniyah, 'Alawiyah,
Sadzaliyah, dan lain-lain.16
Menurut Bruinessen, tarekat yang cumbuh dan berkembang
di Indonesia jumlahnya sangat banyak. Secara yuridis, aktivitasnya
dilindungi dan dijarnin oleh Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu,
organisasi sosial keagamaan terbesar, yaitu Nahdlatul 'Ulama (NU)
juga mendirikan lembaga pengawasan khusus terhadap tarekat-tarekat
yang berkembang yaitu ]am'iyyah Ahl al-1hariqah al-Mu'tabarah al­
Nahdliyyah. Lembaga ini bertugas uncuk menyeleksi apakah suatu
tarekat itu termasuk kategori mu'tabarah atau tidak. Mengenai jumlah
tarekat yang ada di Indonesia, Abu Bakar Atjeh menyebutkan terdapat
41 jenis tarekat. Sedangkan ]am'iyyah Ahl al-1hariqah al-Mu'tabarah
menyebutkan bahwa jumlahnya jauh lebih besar, yaitu mencapai 360
jenis tarekat dalam syariat Nabi Muhammad.
AdapuntarekatyangberkembangluasdalammasyarakatIndonesia
antaralainTarekat QadiriyahyangdinisbatkankepadasyekhAbdal-Qadir
al-Jailani (w. 561 H), carekat Rifa'iyyah yang dinisbatkan kepada syekh
Ahmad al-Rifa'i (w. 578 H), tarekat Syadziliyahyang dinisbatkan kepada
syekhAbu al-Hasan al-Syadzili (w. 686 H), tarekat Naqsyabandiyahyang
dinisbatkan kepada syekh Baha' al-Din al-Naqsyabandi (w. 791 H),
tarekat Tijaniyah yang dinisbatkan kepada syekhAbu 'Al>bas Ahmad bin
16 AhmadSyafi'iMufid,Tangkluktm,AbangandanTarekat.. ., him.64-65.
36ISatuTUHANSerlbuJalan
Muhammad al-Tijani (w. 1230 H), rarekar Qadiriyah waNaqsyabadiyah
yang dinisbatkan kepada syekh Ahmad Khathib al-Sambasi al-Jawi (w.
1878 H), dan lain-lain.17
C. Periodesasi PerkembanganTarekat di Indonesia
Secara historis, tarekat di Indonesia mengalami perkembangan
melalui empac rahap (periodesasi) dari kemunculan sampai yang ada
sekarang:
Pertama, adalah periode pengenalan oleh Wali Songo dan murid­
muridnya. Sejarah islamisasi di Nusancara, kaicannya dengan peranan
Wali Songo, dapat diklasifikasikan ke dalam dua tahap:18
1. Kehadiran Wali Songo berhasil memantapkan dan mempercepar
proses islamisasi pada abad-abad percama Hijriyah di wilayah
yangsegitujauh dari rempat turunnyawahyu, meski keberhasilan
tersebut terbatas pada wilayah-wilayah tertentu. Keterbatasan
ini disebabkan terutama oleh keterbatasan fasilitas yang tidak
memungkinkan mereka untuk mencapai wilayah-wilayah lain di
seluruh penjuru negeri.
2. Berlangsung pada abadke-14Myangdicandaidengankedatangan
para tokoh asyraf(keturunan Ali dan Fatimah binti Rasulullah
Saw.) yang lazim dikenal dengansebutan 'alawiyyin. Pada periode
ini, dakwah Islam berkembang sedemikian rupa sehingga dapat
rersebar di seluruh penjuru Nusanrara dan bahkan di Asia
17 M.Saifuddin Zuhri, TarekatSyadziliyyahdalamPmpekiifPerilakuPeruhaha11 Sorial(Yogya­
karta:Teras,2011), him. 5.
18 AlwiShihab,A11taraTasaw1ifSu11idan TasawufFalsafi.. .,him.265.
BabII.TarekatDalamBlngkalKelndoneslaanI37
Tenggara. Perkembangan cersebucmencapaipuncaknyapadaabad
ke-15 hingga abad ke-17 M.19
Sejak Wali Songo memulai kegiacan dakwah untuk mengajak
orang-orang memeluk Islam, bersama pejuang dakwah Islam lainnya
mereka bersatu padu dalam irama Ahl al-Sunnah wa al-Jemaah. Bukti­
buktihistorismengenaikenyataan inicukupnyatahinggakini. Gambaran
mengenai kosepsiakidahyangdianutWaliSongo sendiri dapatditelusuri
pada tokoh sentral mereka, al-Sayyid al-Imam '.Abdullah bin '.Alawi al­
Haddadal-Husaini.
Pengaruh karismacik dan daya tarik spiritualnya serta metode
dakwah dan tarekatnya berhasil menjalin garis kesinambungan dengan
generasi 'a/awiyyin pertama di Nusantara dalam mengemban tugas
penyebaran dakwah Islam (pada abad ke-14, 15, dan 16 M). Periode
pertamaini ditandai dengan suksesnyacasawufmenjadi momentum bagi
berdirinya kerajaan Islam.20
Kedua, adalah periode bercampurnya tasawuf dengan filsafat
dan doktrin wahdatul wujud (abad ke-17-18 M), seperti pada tarekac
Syattariyah yang dikembangkan oleh Abd al-Ra'uf al-Singkili, tarekat
Qadiriyah oleh Hamzah Fansuri dan Syamsuddin al-Sumacrani, tarekac
Khalwatiyah dan Nasqsyabandiyah oleh syekh Yusufal-Makassarui, dan
carekac Sammaniyah oleh Abd al-Samad al-Palimbani dan Muhammad
Nafis al-Banjari.21
Ketiga, adalah periode pendalaman dan pemancapan oleh para
cokoh sufi Sunni di Sumatera (abad ke-19), cerutama oleh syekh Nur
19 Ibid.,him.34.
20 Ibid.,him.265.
21 AhmadSyali'iMulid,Tangklukan,AbangandanTarekat...,him.64.
38ISatuTUHANSerlbuJalan
al-Din al-Raniri yang kemudian dilanjutkan oleh syekh Abd al-Samad
al-Palimbani. Periodeketigaini ditandai dengan keberhasilan mereduksi
pengaruh casawuf falsafi clan berbagai penyimpangan hingga pada
akhirnya tasawufsunni menjadi dominan di Nusantara.
Keempat, adalah periode pertahanan, tantangan, clan pelescarian
yang diwakili para ulama dan kiai secelah itu. Periode keciga pada abad
ke-20 M merupakanperiodepelestarianclanpembelaan tasawufterhadap
aliran-aliran sesac, baik dari kegiatan penyimpangan seperti kejawen
maupun dari kalangan gerakan Salafiyah garis keras.22
D. Indonesia Sebagai MiniaturTarekat Dunia
Pada bagian awal sudah dikemukakan bahwa pertumbuhan clan
perkembangan tarekat di Indonesia awalnya dibawa oleh para ulama
Indonesia yang kembali dari menuntut ilmu di Haramain atau para
jemaahhajiyangpulangdariMekkah.Merekapulang keIndonesiacidak
hanya membawa ilmu, tetapi juga mendapat ijazah (khirqah shufiyyah)
dari parasyekhnya untuk mengajarkan carekac certencudiIndonesia.
Lebihjauhlagi,sebelummenetapdiHaramainclancempac-cempat
lainnya, mereka telah menjadi ulama pengembara (.peripatetic scholars)
yang berkelana dari satu pusat pengajaran ilmu-ilmu Islam ke pusat
pengajaran ilmu yang lain sambil belajar dan mengaji kepada berbagai
guru yang memiliki cradisi-cradisi keilmuan yang beragam. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa mereka dipengaruhi bukan hanya oleh
satu guru, melainkan oleh banyak guru dan menyerap berbagai jalan
pemikiran clan kecenderungan-kecenderungan intelektual para guru
22 AlwiShihab,AntaraTasaw1ifSu11idan TasawufFalsaf..,hlm.265.
BabII.TarekatDalamBlngkalKelndoneslaanI39
mereka tersebut. Dalam pengertian tertentu, Haramain adalah sebuah
"panci pelebur" (meltingpot), yang mana berbagai tradisi kecil (little
tradition) Islam sama-sama melebur unruk membencuk suaru sintesis
baru yangsangat condong pada tradisi besar (great tradition).23
Sebagai tempat yang merniliki posisi dan kedudukan istimewa
dalam Islam dan dalam kehidupan kaum Muslim, wajar jika selama
beberapa periode tertentu, Haramain pernah menjadi kiblat bagi
keilmuan Islam. Berbagai corak pemikiran dan praktik keberagamaan
Islam yang berkembang di wilayah ini pun tak pelak menyebar dengan
mudah ke berbagai wilayah lain, termasukke wilayah Melayu-Indonesia.
Dengan demikian, dunia Melayu-Indonesia yang sebelumnya
sering dianggap sebagai pinggiran (peripheral), dalam perkembangan
selanjumya telah berubah menjadi sebuah pusat lain yang produkcif
menghasilkan khazanah keilmuannyasendiri.
Demikian halnya dalam konteks tarekat Syattariyah (dan juga
tarekat-tarekat lainnya.pent). Kendati pada mulanya tarekat ini lahir
di India, Mekkah, Madinah, dan negara-negara lain, namun dalam
perkembangan berikumya yang paling bertanggungjawab dalam
penyebarannya ke wilayah Melayu-Indonesia adalah para su6 yang
terlibat dalam jaringan ulama Haramain. Oleh karena iru, sifat dan
corak ajaran tarekat yang berkembang di wilayah Melayu-Indonesia pun
pada dasarnya dapat diidenti6kasi sebagai miniatur dari tarekat yang
berkembangdi Haramain dan negara-negar lain di dunia.
Akan tetapi, sebagaimanalazimnyadalamsebuah prosestransmisi,
selain terdapat kontinuitas nilai-nilai yang ditransmisikan, dalam
23 Azyumardi Azra,jaringan Ulama Timur Tengah dan KepulauanNusantaraAbad XVII don
XVIII(Jakarta:Kencana Prenada MediaGroup,2007), hlro. 117-118.
40ISatuTUHANSerlbuJalan
perkembangannya kemudian juga dijumpai adanya proses transformasi,
adaptasi, penerjemahan, dan pribumisasi nilai-nilai dalam ajaran tarekat
Syactariyah (danjuga carekac-carekatlain.pent) ketikaiasampaidiwilayah
Melayu-Indonesia tersebut.24
24 Oman Fathurrahman, Tartkat Sya1tariyah di D1111ia Melayu-lndontsia; PmelitianAtos Di­
namika dan Perkembangannya MelaluiNaskah-Naskah di Sumatra Baral {Jakarta: Discrtasi
UniversitasIndonesia2003,him.
Meskipun esensi semua tarekat aclalah sama, yakni untuk
menclekatkan cliri kepacla Allah, namun seciap carekac memiliki
karakteristik yang berbecla-becla. Karena perbeclaan karakceristik itulah
makakeragaman clan nuansa ancara satu carekat clengan carekatyanglain
punjugaakan berbecla. Setiap tarekat, memiliki amalan clan ritual (wiricl)
cercenru serca mempunyai mursyicl yang berbeda. Tujuan mengamalkan
wiricl clalam tarekac aclalah sama, yakni untuk menclekatkan cliri
kepacla Allah. Tecapi karena wiricl yang diamalkan berbecla, maka
silsilah kemursyiclan pun berbecla. Dalam clunia tarekat sencliri, silsilah
kemursyiclan sangacpencing, karena melalui silsilah iculahsebuah carekac
bisa dianggap mu'tabarah.
Enclang Turmucli mengemukakan clua kriteria untuk menilai
sebuah carekat yang dianggap mu'tabarah. Pertama, ajaran-ajaran carekac
harus sesuai clengan syariat. Kedua, wiricl yang diamalkan harus berasal
42ISatuTUHANSerlbuJalan
dari maca rancai yang cidak cerpurus ancaca mursyid dengan Nabi
Muhammad Saw. Ini beracti bahwa wirid cersebut juga diamalkan oleh
Nabi, lalu diwaciskan kepadamursyidyang sekacang.1
Di lingkungan organisasi Nahdlacul 'Ulama (NU), para pengamal
tacekat mu'tabarah bernaung di bawah organisasi yang dikenal dengan
nama ]am'iyyah 1hariqah Mu'tabarah (Perkumpulan Tacekat yang Sah).
Perkumpulan tarekatini bercujuanantacalain unrukmemberikanacahan
agar pengamalan carekac di lingkungan organisasi para ulama iru cidak
menyimpangdaciketentuanajacan Islam. Namun demikian, pengawasan
terhadap amalan sebuah aliran tacekat sebenarnya bukanlah wewenang
pacaulamaNU sepenuhnya. Pengawasandanpemberian label keabsahan
bagi suaru tarekac adalah canggungjawab kaum Muslim pada umumnya,
yangpelaksanaannyadidelegasikan kepada para ulama.2
Di Indonesia, carekac-racekac yang medapackan simpati dari
masyacakat dan mendapat pengikut banyak antaca lain tacekat Idrisiyah,
'Alawiyah, Khalwatiyah, Naqsyabandiyah, Rifa'iyah, Qadiriyah wa
Naqsyabandiyah, Qadiriyah, Sacnmaniyah, Syadziliyah, Syattariyah,
Tijaniyah, Nahdlacul Wachan, dan Shiddiqiyah.3
1 EndangTurroudzi, PersdingkuhanKiaidanKekuaJ11an,him.65.
2 SokhiHuda, TasawufKu/tural;FmomenaselawatWahidiyah,him.63.
3 D•lam ha! ini, para ulama NU menganggap bahwattarekat Shiddiqiyahtidak termasuk ke
dalamtarekatm1/tabarah.
BabIll.Tarekat-TarekatDIIndonesiaI43
TAREKAT IDRISIYAH
A. Biografi PendiriTarekat ldrisiyah
Nama lengkap pendiri tarekat ini adalah Sayyid Ahmad bin Idris
bin Muhammad binAli. Beliau lahir di Maisur, dekar kora Fez, Maroko
pada rahun 1173 H/1760 M dari keluarga yang saleh. Sejak kecil beliau
telah memperoleh pendidikan agama dengan belajar al-Qur'an, hadis,
tafsir, akidah Islam, dan fikih. Beliau mulai mempelajari taSawuf dari
seorang sufi besar bernama syekh Abu al-Mawahib Abd al-Wahhab al­
Tazi, salah seorang mursyid tarekat Qadiriyah dan syekh Abu Qasim al­
Wazir.
Tidak puas dengan ilmu yang diterimanya, Sayyid Ahmad bin
Idris kemudian memperdalam ilmu syariat untuk mengetahui sejauh
mana kebenaran ajaran rarekatyang ada didaerahnya. Beliau mengkritik
model tasawufyang banyak dilihatnya di Maroko yang mengkultuskan
seorang wali. Beliau lantas meninggalkan rempatkelahirannya dan tidak
pernah kembalilagi. Pada tahun 1799, beliaupergike Kairo dan menerap
di sana setelah selesai menunaikan ibadah haji. Setelah menuntut ilmu
beberapa rahun di Kairo, beliau kemudian berpindah ke Desa Zainiah di
Propinsi Qina.
44
ISatuTUHANSerlbuJalan
Pada rahun 1818, Sayyid Ahmad bin Idris kembali ke Mekkah
dan menerap selama sembilan rahun. Di tanah sud ini, beliau menjadi
guru rasawufyang ingin membersihkan rasawufdari dari praktik rarekar
yang menyimpang dari ajaran al-Qur'an dan hadis. Namun karena
banyak ulama yang memusuhinya, akhirnya pada tahun 1827 beliau
rerpaksa meninggalkan Mekkah dan pergi ke Sabya di Asir, yang kerika
iru menjadi rempat perlindungan pengikurWahabiyah. Tanpa disangka,
kedarangannya di Sabya disambut baik oleh para pengikur Wahabiyah
karena beliau mendukung gerakan mereka yang ingin memurnikan
Islam. Di Sabya inilah Sayyid Ahmad bin Idris menetap sampai akhir
hayarnyapadatahun 1253 H/1837M.1Dalamsebuahriwayatdisebutkan
bahwa bahwa Sayyid Ahmad bin Idris, yang menguasai ilmu batin dan
memperoleh kasyf,pernah mengalami perjumpaandan persatuan dengan
Nabi Muhammad Saw. dan Nabi Khidir hingga memperoleh tiga wirid
rerbesar, yaitu rahlil, selawat 'azimah dan istighfaral-kabir.2
Di masa-masa awal berdirinya, tarekat Idrisiyah pimpinan Sayyid
Ahmad bin Idris banyak mendapat murid dan pengikur di Mekkah
dan kemudian menyebar d wilayah Asir. Di anrara murid-murid syekh
Ahmad bin Idris adalah '.Abdurrahman bin Sulaiman al-Ahdal yang
kelakmenjadi mufti di Zabid, MuhammadAbidal-Sindi (seorangsyekh
di Madinah), Sayyid Muhammad bin Ali al-Sanusi (pendiri rarekat
Sanusiyah di Libia), Sayyid Muhammad al-Madani, Sayyid Muhammad
Utsman al-Mirgani (pendiri rarekar Mirganiyah), dan Ibrahim al-Rasyid
(di kemudian hari menjadi khalifah tarekat ldrisiyah).
l Dewan Redaksi,EnsiklopediaIslam,jilld2,him.175.
2 AbdurrahmanHajiAbdullah,PemikiranIslamdiMalaysia;SejarahdanAliran(Jakarta:Gema
lnsaniPress,1997),hlm.60.
BabIll.Tarekat-TarekatDIIndonesiaI45
Setelahmenjadikhalifahldrisiyah,Ibrahimal-Rasyid(1813-1874)
membangun zawiyah-zawiyah di Mekkah, Luxor (Mesir), dan Dongola
(Sudan). Dua orang murid Ibrahim al-Rasyid, yaitu Muhammad al­
Farisi danMusaAgaQasim, menyebarkan dan mengembangkan tarekat
Idrisiyah di Kairo dan Iskandariyah. Salah seorang murid Ahmad bin
Idris yang lain, yaitu Muhammad Majzub al-Sugayyar (1796-1832),
menyiarkan tarekat Idrisiyah di kalangan sukuJa'liyin dan Bejadi Sudan
setelah pulang ke negerinya. Di wiJayah Malaysia sendiri, tarekat ini
dibawa oleh syekh Abu al-Hasan al-Azhari atau Sidi Azhari, salah satu
murid dari Muhammad binAhmadal-Dandarawi (w. 1909).3
Menurut Elizabets Sirriyeh, pengaruh syekh Ahmad bin Idris
lebih banyak tersebar melalui kontak-kontak personal dan komunikasi
oralnya dibandingkan melalui tulisan-tulisannya yang sebagian besar
berupa catatan ceramah murid-muridnya dalam bentuk risalah-risalah
su6 singkat dan fragmen-fargmen penafsiran al-Qur'an dan hadis. Bagi
para pengikut tarekat yang terpengaruh olehnya, beliau sangat terkenal
melalui doa-doa dan wirid-wirid yang diriwayatkan darinya. Doa yang
merupakan ciri khasnya adalah:
"Ytz Allah, bersihkanlah aku dari segala kotoran, kesalahan,
penyakit, dosa, penyimpangan, kelalaian, pelanggaran
hukum, selubung, dan pengasingan, sebagaimana Engkau
membersihkan Nabi-Mu (Muhammad Saw.). Semoga
Allah mencurahkan rahmat dan keselamatan padanya dan
keluarganya lahirdan batin, wahai TuhansemestaAllah".4
3 Dewan Redkasi, EnsWopediaIslam,jilid2,him.176.Libat juga Abdurrahman Haji Abdul­
lah,PemikiranIslamdiMalaysia;SejarahdanAliran(Jakarta: GemalnsaniPress,1997),him.
54.
4 Elizabets Sirriyeh,SufidanAntiSufi,him.12.
46ISatuTUHANSerlbuJalan
B. PeloporTarekat ldrisiyah di Indonesia
Tarekat Idrisiyah mulai bekembang di Indonesiasejak tahun 1930
M dandibawaolehsyekhAbdul Fattah (1884-1947), satu-satunyamurid
asal Indonesiayangmendapatbimbingan dan ijazahlangsung dari syekh
Ahmad Syarif al-Sanusi al-Khathibi di Jabal Abu Qais. Syekh Ahmad
Syarifsendiri merupakan pendiri tarekat Sanusiyah dan sekaligus salah
satu murid dari sang pendiri tarekat Idrisiyah, Sayyid Ahmad bin Idris
bin Muhammad bin Ali.
Pada tahun 1930, syekh Abdul Fattah menerima mandat untuk
menjadi khalifahtarekatSanusiyah dariSyaikal-Sanusiyangkemudian
beliau bawa ke Indonesia. Mengingat kondisi politik Indonesia saat
itu kurang kondusif untuk pengembangan dakwah tarekat Sanusiyah
karena dicurigai Belanda memiliki persamaan gerakan perlawanan
terhadap penjajahan bangsa Barat (Perancis) di Aljazair, maka syekh
Abdul Fattah kemudian mengganti nama tarekat Sanusiyah menjadi
tarekat Idrisiyah.5
Sekembalinya dari Mekkah pada tahun 1932, syekh Abdul Fattah
mengajarkan tarekat Idrisiyah di Pangendingan, Tasikmalaya. Beliau
diberipanggilankehormatan syekhAl-Akbar(guruagung). Setelahsyekh
Abdul Fattah meninggal duniapada 14Juni 1947, kepemimpinan tarekat
Idrisiyah di Tasikmalaya dilanjutkan oleh pucranya, syekh Muhammad
Dahlan, dan berpusat di Pesantren Fathiyyah di Pangendingan,
Tasikmalaya. Tarekat ini lalu tersebar di beberapa wilayah di Indonesia,
di antaranya di Jakarta. Para penganut tarekat ldrisiyah yang laki-laki
biasanya berpakaian gamis serba putih, memakai serban dan selendang
5 PcngurusYayasan Al-ldrisiyah,MmgenalTarekatIdrisiyah, SejarahdonAjara1111ya{Jakarta:
Al-Idrisiyah,2003),him. 90.
BabIll.Tarekat-TarekatDIIndonesiaI47
hijau, serta berjenggot. Sementara yang perempuan memakai cadar
(burqa), seperti yang digunakan oleh para anggotaJemaah Tabligh OT)
atau DarAl-Arqam.
Di wilayah Jakarta, tarekat Idrisiyah memiliki pengikut rarusan
orang. Mereka berkumpul seminggu sekali untuk mendengarkan
pengajian dari mursyiddan dilanjurkan denganzikir bersama. Zikiryang
mereka ucapkan biasanya adalah kalimat /ai/aha i/laAllahu atau kalimat
rahlil. Dimulai dengan duduk, kemudian bergerak, danakhirnya berdiri.
Sambil berdiridanberzikir, merekabergerakdanterlihatsepertisufi yang
sedang menari. Keadaan seperti ini dapat disaksikan setiap minggu di
masjid Pacenongan, Jakarta.6
C. Ajaran Tarekat ldrisiyah
Menurut pendirinya, tarekat Idrisiyah mengamalkan praktik
tasawuf yang didasarkan pada al-Qur'an dan hadis Nabi Saw., serta
amalan parasahabatyang bersumber pada sunah Nabi.Tarekat ini tidak
mengajarkanawrad(wirid-wirid) dan adzkar (zikir-zikir) tertenruseperti
yang biasa diajarkan pada tarekat yang lain dan tidak mengharuskan
ikhwan (pengikurnya) unruk mengasingkan diri (uzlah) darimasyarakar
ramai. Dalam tarekat Idrisiyah, uzlah ditentang karena dianggap hanya
bermanfaat bagi pengembangan diri secara individu, tetapi tidak sesuai
dengan cita-cita tertinggi Islam yaitu persatuan umat Islam yang harus
diusahakan bersama-sama dengan giat.
Praktik pengkulrusan wali, syekh tarekar, dan ziarah ke kuburan
wali untuk untuk mohon pertolongan juga tidak disetujui oleh tarekat
Idrisiyah. Intinya, amalan-amalan dalam tarekat ini harus sesuai dengan
6 AhmadSyafi'iMufid, Tangkluk1111,AhaangandanTarekat. ..him.252.
48ISatuTUHANSerlbuJalan
jalan (thariqah) al-Qur'an clan sunah Nabi sebagai sumber (ushu{), serca
tidak berpegang pada konsensus (ijma} kecuali dari para sahabat Nabi.
Silsilah para syekh tarekat juga tidak dianggap penting oleh
tarekatIdrisiyah, sebabmenurutpendirinyarohNabiMuhammad dapat
memberi izin secara langsung untuk membentuk satu tarekat kepada
orangyang dipilihnya.Tarekat ini tidakmengenal istilah ittihad(bersatu
dengan Tuhan), wahdatul wujud (kesatuan wujud), dan ajaran esoteris
lainnya yang menggambarkan persatuan sufi dengan Tuhan. Yang ingin
dicapai oleh tarekat ini bukan persatuan secara mistik (tasawuf) dengan
Tuhan, melainkan hanya persatuan dengan roh Nabi Muhammad
melalui perenungan dan zikir.7
Dalam konteks Indonesia, hal yang menarik dari ajaran tarekat
ldrisiyah adalahpandangannyatentangfikih, diantaranyaadalahtenrang
hukum bermazhab, pelaksanaan salatJum'at, salat sunah berjemaah dan
lain-lian.
1. Hukum bermazhab
Imam mazhab bagi tarekat Idrisiyah adalah syekh al-Akbar. la tidak
hanya sebagai imam da1am persoalanfiqhiyyah, tetapi juga dalam
tarekat clan hakikat. Prinsip yang mereka jadikan pegangan dalam
menyelesaikanproblem-problemfaru'iyyahadalah "�muhafazhatu
'ala qaulal-qadim waal-akhdzu biqaulial-syekh". Mazhab-mazhab
yangdijadikanreferensiolehtarekatIdrisiyahmencapai 18 mazhab,
selainmazhab empat (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali).
2. Salat sunah berjemaah
Dalan tradisi carekat ldrisiyah, salat sunnah seperti salat rawatib,
witir, tasbih, dan salat hajat boleh dilakukan secara berjemaah.
7 DewanRedaksi,EnsiklopediaIslam,jilid2,him.175-176.
BabIll.Tarekat-TarekatDIIndonesiaI49
Tujuannyadisarnpingmengharapkan pahalajugasebagai tarbiyah
(mendidik) murid-murid baru agar membiasakan salat-salat
sunah cersebuc. Selain salac sunah berjemaah, carekac ldrisiyah
juga melakukan I0 macam salat sunah yang digabungkan dalam
sacu niac, dan pelaksanaannya dinamakan tadakhul. Sepuluh salat
sunah tersebuc adalah salac tahiyatul masjid, salac sunah ihram,
salac sunah chawaf, salat sunah wudhu, salackarenalupa (gha.flah),
salat iscikharah, salac hajat, salat sunah zawal, salac datang dari
sebuah perjalanan (qudum), dan salac akan bepergian (safar).8
3. SalatJum'at
Dewi Nurjulianti dalam peniliciannya menjelaskan bahwa dalam
ajaran carekat Idrisiyah mengenai pelaksanaan salatJum'at, syekh
al-Akbar mengambil pendapat Imam Malik yang mengatakan
bahwa waktu salat Jum'at adalah dari wakcu salat zuhur sampai
sekitar pukul 17.00. Dengan demikian, bagi orangyang tidak bisa
melaksanakan salat Jum'at karena alasan tertentu, seperti tidak
mendapat izin karena kesibukan di kantor demi mencari nafkah
keluarga, maka salatJum'atnya boleh dilakukan setelah selesaijam
kantor. SalatJum'atdilaksanakan sebagaimanayanglazimnya, ada
khucbah dan jemaahnya dengan mengumpulkan beberapa teman
kerja yangsama-sama belum melaksanakan salatJum'at.9
4. Adah kepada Guru dan kepada sesama lkhwan
Dalam peneliciannya tentang tarekat Idrisiyah di Tasikmalaya,
Uwes Fachoni mengemukakan beberapa adab seorang murid
8 YayasanAl-Idrisiyah,Mengena/Tarekatldrisiyah...,him.63-65.
9 Dewi Nurjulianti "MenelusuriTarekatIdrisiyyahdi Pangendingan,Tasikmalaya•dalamjur­
nalUlumulQur'anNo. 1,Vol.Vtahun1994,hlm.102.
SOISatuTUHANSerlbuJalan
kepada gurunya atau kepada sesama anggota, yang menjadi salah
satu ajaran tarekat ini. Di antara adab murid kepada guru (Syekh
al-Akbar) adalah:
a. Menghormati dan memuliakansyekhal-Akbar, lahir dan batin.
b. 1idakmenentangsyekhal-Akbar.
c. Mendahulukan syekhal-Akbardari yang lain.
d. 1idakboleh banyakbicara di hadapansyekhal-Akbar.
e. 1idakboleh dudukdiatassajadahatau tempatyangdisediakan
syekh al-Akbar.
£ 1idakboleh mengabaikan perintahnya.
g. 1idak boleh mengadakan bepergian, menikah, atau pekerjaan­
pekerjaan lain tanpa seizinnya.
h. 1idak boleh mengganggu kesibukannya.
i. 1idak boleh meceritakan kebaikan di hadapan orang yang
memusuhinya.
j. Menjagahubungan baikdengannya, baik dalam keadaan hadir
maupun gaib.
k. 1idakbolehberdekatanterusdenganorangyangmembencinya.
I. Yakin bahwa berkat bisa didapatkan melalui perantaranya.
m. 1idak boleh mengunjunginya kecuali dalam keadaan suci.
n. 1idakboleh melakukan khalwat tanpa sizinnya.
o. 1idakboleh memberi beban apapun kepadanya.
BabIll.Tarekat-TarekatDIIndonesiaIs1
Adapun adab kepada sesama murid dan anggota adalah:
a. Berjabat tangan pada saat bertemu atau berpisah.
b. Tidak boleh saling bermusuhan atau memutuskan tali
silacurahmi.
c. Mencintai anggotayang tua mapunyang muda.
d. Tidak boleh mencintai diri sendiri dan mengabaikan orang
lain.
e. Mencintai semua ikhwan satu tarekat seperti mencintai diri
sendiri.
f. Menjenguk ikhwan yang sedang sakit.
g. Tidaksaling bersaingdalam masalah dunia.
h. Saling membancu dalam berzikirkepadaAllah.
1. Salingmenolong dalam kasih sayang.
j. Saling menjaga aib sesama ikhwan.
k. Saling berlapang dada terhadap apa yang terjadi pada ikhwan.
I. Mencintai orang yang mencintai ikhwan.
m. Memberi pelayanan baik terhadap sesama ikhwan.
n. Tidak memberi bebanyang berat pada ikhwan.
D. Ritual dan AmalanTarekat ldrisiyah
Dalam perkembangannya di Indonesia, tarekat ldrisiyah yang
dibawa oleh syekh al-Akbar Abdul Fattah memiliki amalan-amalan dan
ritual-ritual khusus, di antaranya:
s2ISatuTUHANSerlbuJalan
1. Baiat
Untuk bergabung dengan tarekat ldrisiyah, calon murid harus
mengadakan perjanjian dengan gurunya. Perjanjian tersebut
dikenal dengan talqin atau ijazah. Ketika upacara talqin
berlangsung, guru duduk berhadap-hadapan dengan calon murid,
bersalaman, atau meletakkan tangannya di atas tangan sangmurid
kemudian membaca surat al-Fat.ihah, istighfar, zikir, dan selawat
masing-masing 1 kali. Kemudian sang guru menyampaikan
secara lisan amalan yang harus dibaca oleh seorang murid sebagai
rut.initas sehari-hari. Apabila calon murid tersebut perempuan,
maka upacara talqindilakukan oleh istri syekh al-Akbar.10
2. Zikir dan wirid
Zikir bagi tarekat Idrisiyah memiliki posisi yang sangat penting.
Cara berzikir tarekat ini dilakukan dengan caraJahr{mengeraskan
suara) secara berjemaah, dengan urutan sebagai berikut:
•
Tawasul kepada Nabi Muhammad dan gurur-guru tarekat
Idrisiyah.
•
Membaca surat al-Fatihah sebanyak 5 kali.
•
Membaca ayat Kursi yang disambung dengan surat al-Ikhlash
sebanyak 11 kali.
•
Membaca surat al-Mu'awidzatain (al-Falaq dan al-Nas)
masing-masing 1 kali.
•
Membaca tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing 33 kali.
10 Nanang Muhammad R.idwan, Dakwah dan Tarekat;Analisis Majelis Ta/dim Al-ldrisiyyah
MelaluiTarekatdiBatuTulisGambirJakartaPusa/(Jakarta:SksipsiUINSyarifHidayatullah,
2008),hlm.60.
BabIll.Tarekat-TarekatDIIndonesiaIs3
• MembacaAstaghfirullahaal-azhim waatubuilaihisebanyak I0
kali.
• MembacaAstaghfirullaha al-azhim sebanyak I00 kali.
• Membaca zikir lailaha ilia Allahu Muhammad Rasulullah
fi kulli lamhatin wa nafasin 'adada ma wasi'ahu 'ilmu Allah,
sebanyak 300 kali kemudian disambung dengan membaca
lailaha iliaAllahu. Allah, Allah, Allah, Allah,Allah, Allah. Hu,
hu, hu, hu, yahu, yahu, lahuwa ilia hu, dengan jumlah yang
tidakditentukan.
• Membaca selawatAllahumma shalli 'alasayyidina Muhammad
al-nabiyyi al-ummiyyi wa'ala Alih wa shahbihi wasallam
sebanyak 5 kali.
• Membaca Asmaul Husna, kemudian diteruskan dengan
membaca doaAsmaulHusna dan doa al-ikhtitam.11
•
•
•
Selain melakukan zikir Jahr yang dilakukan bersama-sama,
pengikuttarekat Idrisiyahyangtelahdi-talqin harus melaksanakan
kewajiban wirid harian sebagai berikut:
Membaca al-Qur'an satu juz sacu hari satu malam. Apabila
tidak mampu, boleh diganti dengan membaca surat al-Fatihah
sebanyak 25 kali.
Membaca istighfarsebanyak 100 kali.
Membaca lailaha ilia Allahu Muhammad Rasulullah fi kulli
lamhatin wanafasin 'adada ma wasi'ahu 'ilmu Allahi sebanyak
300 kali.
11 Ibid., him.64.
54ISatuTUHANSerlbuJalan
•
Membaca selawat ummiyyah (Allahumma sha/li 'ala sayyidina
Muhammadin nabiyyi al-ummiyyi wa 'ala alibi wa shahbihi
wasallim) sebanyak 100 kali.
•
Meningkatkan takwa.12
Pelaksanaan zikir dan wirid waktunya bisa dilakukan selesai salat
Subuh, Ashar, lsya', atau tengah malam. Bacaannya pun bisa
dicicil setiap selesai mengerjakan salat.
3. Madad
Madadartinyapertolongan atau bantuan. Kata madaddiletakkan
mendahului narna syekh (mursyid) tarekat Idrsiyah. Mislanya "Madad
syekh al-Akbar". Rangkaian kata tersebut digunakan oleh para pengikut
tarekat Idrisiyah ketika akan memulai suatu pekerjaan sepeni akan salat,
bekerja, dan bepergian. Kata tersebut untuk membantu atau menolong
mereka dalam mengerjakan pekerjaan yang akan mereka lakukan.13
Selain zikir dan wirid tersebut di atas, syekh Ahmad bin Idris
memiliki wirid-wirid di antaranya al-mukaddimah al-kubra, tahlil, al­
hushun al-mani'ah, a/-mahamid al-tsamaniyah, al-ahzab al-khamsah,
kanzual-sa'adahwaal-rasyad, al-shalawatal-arba'ataasyar, danal-istighfar
al-kabir. Beliau juga mengajarkan beberapa selawat berikut:
12 Zikirlailahaii/aAllahu MuhammadRasu/111/ahftkullilamhatin merupakan cirikhas tarckat
ldrisiyahyangditerimaolehAhmad binIdris langsungdarirohaniNabi Muhammad yang
datangbcrsamaNabiKhidir.Mcnurutkcyakinantarckatldrisiyah,bagiyangmcngamalkan
wirid ini secara istikamah akan mendapat keutamaan-keutamaan; diberi pahala sebanyak
pahala makhlukyangbcmafas,dapat mcnyamai dcrajatamalan parasahabatpcriodc •"'�val
(al-sabiquna al-awwalu11), diberi kekuatan dalam melaksanakan ibadah-ibadah lainnya,dan
dapat mcmbukahijabalamgaibataumcrupakanalatuntukmcncapaikasyfLihat Ibid.,him.
67.
13 Ibid:,him.68.
0 �
·"'
�
�,·
$n
�'
J;�
iC--
�'.'··
·[·..
,,.,
'1..
'
,�..'
'"''
:�.,.,.
�
'·�..
. '
,,c...
�-
..,...,
,�'0..'
""'
:�­'1'• •',.
'c.,I!:,
c:,---
�:
·"'
�'-'
·"'
1(1,.
:'··
.;:''
[::_,
�-
'k.
-v.�
�
·
,f'E.
�
�'-'
f_,
w
. -
'
'
•
-
c.·•
�
o(;_.-.
'{;,
.r•
'
',.
--
...C."
,._
C."
�
...C.'
"''
�
'
_,
...C."
---
,�;·
f-
...C.'
...,,
'?:
...C."
---
C·•
��
...C.'...,,
cc,
...C."�-
Q:
�
,'.�
r.-
t-;��,'
•
�
"'
'I:::""
t
n
t.
�
'
�..
.
'
-�
(o•
'f.,
�
't'..
�...,
,
'
�­
'�---
,.C.·
:��' .
'
'
'­�.-
�-
<'">--'
�
�
'�
(•'
�
"'
'C.:n
'�
il-' . -
'f
�1 t . �..
�- [•' �"
·c-,·.• {� 'f:·
� •(;.. �..
1t 't:�
'Q
'e."(··
f;
�··L;
''-
''..
,.C"'..,
e
�,'
�·�"
·'.._.,
C.·'
'"'
'-C" [::_,- '=

f t�
'{'

c:-..
·
� �,!
�..
f•'
"
��
C·'
't_.
�'
�'
T­
�..
�
�...
:;;l
�
t.
'
,c-'
�,·'y.
...C.'-
�
·C�
!::.."-
.(;..'
�:�.
'f.l'.'·''
�-:<;;_,
,!::;
f'
��
{"<.;'
.c-'
�-�
r-·
£'
�.
'
• •
,�·C"''
.:;,
1...-.
'1• '
�
'�'"'
'�
C.·':e,·
(·:�
�:
••
r-G-�
:(;,:.!lf'
�'"'
-
'�.,.,
'�·
'�
_,
�...,,
��.. t-.
-·
' . 'to�
(t
�" -....: 1f·
t- _:. �"'
't:,....
...
0
- ,e,_
'� 1:· i
.:;:, ,C·
..._.,
•C"'' r"' �r: �: �
�
�.
-·,C"'' �-<; ,.._
c' ,�1' '-,�w!.'
_,
�-'t� ·y. -c.··"'
,�..
��
·
�
t
-.
'
- ·
'to�
n
�
,.1;-'
,E'�
E..! ,..,.
�� 'tt
,0
t
-.'-·
' t:,...
'l-
e:
'�,''-
,.�:
C:-'
...C.'
't�
�
["C."_,
t-.
-·
'to�
"'"'""
�
,'.�
r:
�
-
t.
'-·
'�.
��
C·'
�
't�
-c.·
't-·=--..
t.'-·
'¥·._.,
:1.�
�--
<;.J",_
�..
�
�...
�
�
"'
..
er
�
..
�
�..
..
�
2
3'
Q.
0
:0
"'
�
..
.,,
.,,
56ISatuTUHANSerlbuJalan
Selawat IiMudzhibiaiNisyan:
Al-lstighforal-Kabir:
0 • ,,, ,j """
I 0 0 07< ,; ,;
:
� 0 I 0 "'!
.1-<'VI' J�I 1.:. ._, ·..ill '.Qi. '. -·�11 •i.I , , )II 4.11 )I ..i.JI <l:.�11 4ill ' ..,_ .
•c.:r 1"J , · , Y J ·r.r.- � r � � <.fo, ·� �
,,. I . , • •• • '! ; I � Ki'_ ,, ,,... .>,1� -' "1''11 )!, . ,,, -, ·.011 '-�< · ,, - � � - !1;11 " '·' ' , I ,,,_. <,�� ""-;j O.)'J! •ad>J �......., ..,....,,._, .,. >-J >{'""'""" .....,..._, y , ·�,,
E. Silsilah Tarekat ldrisiyah
Meskipun silsilah dari tarekat ldrisiyah sampai kepada Nabi
Muhammad, namun ia berbeda dengan silsilah tarekat-tarekatyanglain.
Jika Nahi Muhammadselalu menghubungkan silsilahnya kepadaAli bin
Abi Thalib atau sahabat-sahabatnya yang lain, maka tarekat Idrisiyah
menghubungkan silsilahnya kepada Nabi Khidir. Menurut syekh al-
14 A.AzizMasyhuri,E11sikJopedia 22 Alira11 Tarekat dalam Tasawuf(Surabaya:lmtiyaz,
2011),him. 113-114.
BabIll.Tarekat-TarekatDIIndonesiaIs1
Akbar, sampai sekarang Nabi Khidir belum meninggal dan masih
suka membimbing murid-murid tarekat Idrisiyah atau orang lain yang
dikehendakinya. Silsilah tersebut adalah sebagai berikut:
l. Allah Swr.
2. MalaikatJibril.
3. Nabi Muhammad Saw.
4. Nabi Khidir
5. Abdul Aziz bin Mas'udAl-Dabbagh
6. Abdul Mawahib AbdulWahhabAl-Tazi
7. Ahmad bin Idris
8. Muhammad binAli Al-Sanusi
9. Muhammad Al-Mahdi
10.Ahmad SyarifAl-Sanusi
lI.SyekhAl-AkbarAbdul Farrah
12.SyekhAl-AkbarMuhammad Dahlan
13.SyekhAl-AkbarM. Daud Dahlan.15
15 NanangMuhammadRidwan,DllliwahdanTarekat...,him.62.
58ISatuTUHANSerlbuJalan
TAREKAT ALAWIYYAH
A. Biografi PendiriTarekat Alawiyah
Tarekat ini dinisbatkan kepada pendirinya yaitu Imam Alawi bin
'Ubaidillah bin Ahmad bin Muhajir, cucu dari Imam Ahmad bin Isa al­
'Alawi yang merupakan nenek moyang kaum 'Alawiyyin. Nama lengkap
ImamAhmad bin al-Muhajir adalahAhmad bin Isa bin Muhammad al­
Naqib bin Ali bin Uraidh bin Ja'far al-Shadiq bin Muhammad al-Baqir
bin Ali ZainalAbidin bin Husain binAli binAbi Thalib.
Sayyid Ahmad bin Isa adalah keturunan Nabi Muhammad Saw.
melaluijalur Husain bin Ali. Beliaulahir di Bashrah pada260 H. Selarna
di Bashrah, Sayyid Ahmad bin Isa dihadapkan padaberbagai pertikaian
politik dan munculnya kezaliman dan khurafat. Oleh sebab itu, pada
tahun 317 H, beliau memutuskan untuk berhijrah ke Hijaz dengan
ditemaniolehistrinya, SyarifahZainabbintiAbdullah binAl-Hasan, dan
putranya yang masih kecil, Abdullah. Setelah itu, beliau meninggalkan
hijaz dan berhijrah ke Hadhramaut.1
1 A.AzizMasyhuri,Ensiklopedia22A/ironTarekatdo/amTasawuf.him.49-50.
BabIll.Tarekat-TarekatDIIndonesiaIs9
Hijrahnya syekh Ahmad bin Isa al-Muhajir dari Bashrah ke
Hadhramaut pada tahun317 H merupakan embrio bagilahirnya tarekat
Alawiyyah. Dari kecurunan Sayyid al-Muhajir inilah lahir beberapa
tokoh, di antaranya adalah Muhammad bin Ali Ba' Alawi (w. 653 H)
atauyang dikenal dengan seburan al-Faqih al-Mukaddam. Selain sebagai
orang penama yang mengajarkan dan mempraktikkan tradisi sufi di
Hadhramauc, beliau juga merupakan centralfigure bagi dunia casawuf
di wilayah Arab Selacan sekaligus sebagai t0koh yang membawa ajaran
sufistik carekat Alawiyyah. Beliau menerima khirqah shujiyyah dari Abu
Madyan al-Maghribi.2
Secelah syekh Sayyid Muhammad Ali meninggal, carekac
Alawiyah lalu dikembangkan oleh para syekh, di ancaranya adalah
syekh Abdurrahman al-Saqqaf (w. 739 H}, syekh Umar al-Mudhar bin
Abdurrahman al-Saqqaf(w. 833 H), syekh Abdullah al-Aidrus bin Abu
Bakar bin Abdurrahman al-Saqqaf(w. 880 H), dan syekhAbu Bakar al­
Sakran (w. 821 H).3
Berkac jasa syekh Muhammad bin Ali dan para syekh lainnya,
carekac Alawiyah cersebar ke India dan hampir ke seluruh Asia Timur
Tengah, cermasuk Thailand, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Brunei
Darussalam.Jejak-jejaknyajuga campakjelas diberbagai negaradiAfrika,
seperti Aljazair, Ethiopia, Pantai Gading, Sierra Loene, Jibuci, Eritrea,
Madagaskar, dan sebagainya.4
2 TimPenulisUINSyarifHidayatullah,Ensikl<>pediaTasawef{Bandung:Angkasa,2008},jilid
1,him. 216.
3 A.AzizMasyhuri,Ensiklopedia22AliranTarekatdalamTasawuf,him.52.
4 AlwiShihab,AntaraTasawefSunnidan TOJawufFal1aft......., him.233.
60ISatuTUHANSerlbuJalan
Tarekat Alawiyah juga dikenal sebagai tarekat al-Haddadiyah,
yang terambil dari nama Sayyid Abdullah al-Haddad, mengingat
begitu besarnya pengaruh al-Haddad dalam memberikan pemikiran
baru tentang pengembangan tarekat Alawiyah. Tarekat ini termasuk
dalam kategori tarekat mu'tabarah, karena berlandaskan pengamalan
syariatdan meniscayakan akhlakmulia. MenurutAlwi Shihab, ciriyang
cukup menonjol dari tarekat ini dibandingkan tarekat pada umumnya
ada tiga:
Pertama, tarekat Alawiyah tidak mengharuskan talqin atau baiat
bagi murid baru, sehingga siapa pun dapac langsung mengamalkan
tarekat ini tanpa harus berguru kepadasangmursyid.
Kedua, selain berintikan keharusan menghiasi diri dengan akhlak
mulia, tarekat ini juga menekankan amalan yang tergolong cukup
ringan, yakni himpunan wirid dan zikir yang dikenal dengan wird al­
lathifdan ratib al-haddad. Hal ini tentu berbeda dengan tarekat-tarekat
lain yang cenderung menekankan riyadhah-riyadhah (latihan-latiban)
fisikdan kezuhudanyangcukupketat, sementara tarekatAlawiyahhanya
menekankansegi-segi amaliah dan akhlak (tasawufama/z).
Ketiga, posisinya yang unik , yakni menjagajarak dengan tasawuf
falsafi. Tokob-tokoh utarnanya, sepeni Sayyid Abdullah Al-Haddad dan
SayyidAbu Bakar bin Abdurrahman Al-Saggafmelarangkeras pengikut­
pengikutnya untuk membaca dan mempelajari kitab-kitab yang ada
kaitanyadenganajaran wahdatal-wujudlbnArabidansyathahat(ucapan­
ucapannyelenehparasufiyangtercetusketika merekamengalamiekstase
spiritual),5 namun mereka memerintahkan unruk tetap berbaik sangka
5 Ibid, him.230.
BabIll.Tarekat-TarekatDIIndonesiaI61
dan meyakini kewalian para sufi serta kebenaran ungkapan mereka.
Alasan utamanya adalah karena mereka adalah wall tingkat tinggi (ah/
a/,.nihayah) yang mempunyai istilah-istilah khusus, yang jika dipelajari
oleh murid yang masih pemula (ah/al-bidayah), akan membingungkan
dan mengeruhkan perilaku mereka.6
B. PeloporTarekat Alawiyyah di Indonesia
Menurut penulis Kamus I/mu Tasawuf, carekat Alawiyyah
merupakan tarekat sufi tertua di Indonesia karena pembesar Walisongo
(Imam Ahmad bin Isa al-Muhajir) merupakan salah satu pelopor tarekat
ini. Sebagian besar keturunannya berhasil melestarikannya sampai
sekarang, baik syekh Yusuf al-Makassari maupun syekh Nuruddin al­
Raniri masing-masing mengikuti tarekat ini. Tarekat ini pun cukup
populerdi Hadhramaut. DiIndonesia, tarekat ini tidakmemakaipakaian
khusus dan tidak pula menetapkan seorang syekh tertentu. Praktikyang
dilakukan juga hanya berupa bacaan rawatib yang diwarisi secara turun
temurun sejak Rasulullah dan para shabatnya. Para pemuka tarekat ini
pun tidak menetapkan syarat-syarat atau kaidah-kaidah tertentu selain
mendorong untuk selalu membaca rawatib dan wirid-wirid.7
Belakangan diketahui bahwa ulama besar seperti KH. Hasyirn
Asy'ari dan KH. Ahmad Dahlan lahir dari keturunan Imam Ahmad bin
Isa al-Muhajir. Bahkan menurut Alwi Shihab, Nahdlatul Ulama (NU)
terbentuk oleh carekatAlawiyah, mengingat bahwa KH. HasyimAsy'ari
bukan hanya dipercaya memiliki nasab kekeluargaan dengan kaum
Alawiyyin, tetapi juga belajar dari tokoh tarekat Alawiyah seperti Sayyid
6 Ibid., him. 23 1.
7 TotokJumantorodan SamsulMunirAmin,KamusI/muTaJawuf.him.9.
62ISatuTUHANSerlbuJalan
Ahmad bin Hasan al-Achrhas, Sayyid Husain al-Habsyi (mufti Hijaz)
dan SayyidAbbas al-Maliki.8
Indonesia sendiri sering mendapac kunjungan tokoh-tokoh
carekac Alawiyah Hadhramauc, asal kerurunan Alawiyyin di Indonesia.
Padacahun-cahunbelakangan ini, adakunjungankhususnyadariSayyid
Umar bin Hafizh, pendiridan guru ucama Dar Al-Musrhafa, perguruan
tarekat Alawiyah yang terpenting saat ini di Tarim (Hadhramaut).
Sejak <lulu hingga saat ini, cokoh-cokoh Alawiyyin, cermasuk murid­
murid Sayyid Umar bin Hafizh, juga mengembangkan tarekat ini di
Indonesia, salah saru yang terbesar pengikucnya pada saac ini adalah
Habib Munzhr al-Musawa. Tak jarang setiap kali Habib Munzhir
mengisi ceramah, banyak dari para pejabac, cermasuk mancan wakil
Presiden Yusuf Kalla, yang dacang pada acara tersebut. Pada tahun
1970-an, dua tokoh dai dari kalangan Alawiyyin, yairu Habib Ali al­
Habsyi di Kwitang dan Habib Abdurrahman Alaydrus, menjadi ulama
panutan dan kebanjiran jemaah.9
C. Ajaran-ajaran PokokTarekat Alawiyyah
Sejakawal,tarekatAlawiyahdiperuntukkanbagimasyarakatumum
agar mereka menemukan jalan yang sederhana dalam mengamalkan
agama dan dalam melakukan perjalanan spiritual menuju Allah. Dalam
perkembangannya (pada masa syekh al-Haddad), sebagai masa akhir
fase para syekh, ajaran tarekat Alawiyah menemukan wujud utuhnya
sebagai thariqahammah, carekac yang ajaran-ajarannya sangac sederhana
dan diperuntukkan bagi masyarakat umum. Tarekat ini dikemas dalam
8 AlwiShihab,Antaro TasnwufSunnidanTasawufFalsafi.......,him.229.
9 Illid., him. 234.
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM
SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Perkembangan Agama Hindu dan Budha di India
Perkembangan Agama Hindu dan Budha di IndiaPerkembangan Agama Hindu dan Budha di India
Perkembangan Agama Hindu dan Budha di Indiahoseapito
 
Contoh Proposal Tugas Bahasa Indonesia
Contoh Proposal Tugas Bahasa IndonesiaContoh Proposal Tugas Bahasa Indonesia
Contoh Proposal Tugas Bahasa IndonesiaLia Oktafiani
 
Xii pkwu pengolahan-kd-3.3_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.3_finalXii pkwu pengolahan-kd-3.3_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.3_finalCecep Subagja
 
perancangan dan sistem produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal.ppt
perancangan dan sistem produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal.pptperancangan dan sistem produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal.ppt
perancangan dan sistem produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal.pptNewBie44
 
Presentasi strategi dakwah rasulullah periode madinah
Presentasi strategi dakwah rasulullah periode madinah Presentasi strategi dakwah rasulullah periode madinah
Presentasi strategi dakwah rasulullah periode madinah Rafi Hidayat
 
Potensi bahan baku limbah
Potensi bahan baku limbahPotensi bahan baku limbah
Potensi bahan baku limbahWitAnggraini OS
 
Jaman penemuan daerah baru
Jaman penemuan daerah baruJaman penemuan daerah baru
Jaman penemuan daerah barumaranathatesa
 
Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di IndonesiaSejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di IndonesiaNur Anisah
 
Tugas sejarah X | Sem. 1
Tugas sejarah X | Sem. 1Tugas sejarah X | Sem. 1
Tugas sejarah X | Sem. 1Arelya Febriane
 
Kunci dan Perangkat TIK SMP kelas 7
Kunci dan Perangkat TIK SMP kelas 7Kunci dan Perangkat TIK SMP kelas 7
Kunci dan Perangkat TIK SMP kelas 7Sulistiyo Wibowo
 
Sejarah peminatan peradaban india kuno presentation
Sejarah peminatan peradaban india kuno presentationSejarah peminatan peradaban india kuno presentation
Sejarah peminatan peradaban india kuno presentationMuhammad Mirza
 
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal TulisanTradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal TulisanWiyanto Hardjono
 
kedatangan islam di nusantara
kedatangan islam di nusantarakedatangan islam di nusantara
kedatangan islam di nusantaraDiennisa Thahira
 

La actualidad más candente (20)

Tanaman Toga (kunyit)
Tanaman Toga (kunyit)Tanaman Toga (kunyit)
Tanaman Toga (kunyit)
 
Perkembangan Agama Hindu dan Budha di India
Perkembangan Agama Hindu dan Budha di IndiaPerkembangan Agama Hindu dan Budha di India
Perkembangan Agama Hindu dan Budha di India
 
Ppt pert i
Ppt pert iPpt pert i
Ppt pert i
 
Contoh Proposal Tugas Bahasa Indonesia
Contoh Proposal Tugas Bahasa IndonesiaContoh Proposal Tugas Bahasa Indonesia
Contoh Proposal Tugas Bahasa Indonesia
 
Xii pkwu pengolahan-kd-3.3_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.3_finalXii pkwu pengolahan-kd-3.3_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.3_final
 
perancangan dan sistem produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal.ppt
perancangan dan sistem produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal.pptperancangan dan sistem produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal.ppt
perancangan dan sistem produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal.ppt
 
Benua Asia
Benua AsiaBenua Asia
Benua Asia
 
Presentasi strategi dakwah rasulullah periode madinah
Presentasi strategi dakwah rasulullah periode madinah Presentasi strategi dakwah rasulullah periode madinah
Presentasi strategi dakwah rasulullah periode madinah
 
Potensi bahan baku limbah
Potensi bahan baku limbahPotensi bahan baku limbah
Potensi bahan baku limbah
 
Jaman penemuan daerah baru
Jaman penemuan daerah baruJaman penemuan daerah baru
Jaman penemuan daerah baru
 
Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di IndonesiaSejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia
 
Pola hunian manusia purba
Pola hunian manusia purbaPola hunian manusia purba
Pola hunian manusia purba
 
Tugas sejarah X | Sem. 1
Tugas sejarah X | Sem. 1Tugas sejarah X | Sem. 1
Tugas sejarah X | Sem. 1
 
Peninggalan Sejarah Yunani Kuno
Peninggalan Sejarah Yunani KunoPeninggalan Sejarah Yunani Kuno
Peninggalan Sejarah Yunani Kuno
 
Kunci dan Perangkat TIK SMP kelas 7
Kunci dan Perangkat TIK SMP kelas 7Kunci dan Perangkat TIK SMP kelas 7
Kunci dan Perangkat TIK SMP kelas 7
 
Sejarah peminatan peradaban india kuno presentation
Sejarah peminatan peradaban india kuno presentationSejarah peminatan peradaban india kuno presentation
Sejarah peminatan peradaban india kuno presentation
 
Multikulturalisme
MultikulturalismeMultikulturalisme
Multikulturalisme
 
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal TulisanTradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
Tradisi Manusia Sebelum Mengenal Tulisan
 
Limbah Anorganik
Limbah AnorganikLimbah Anorganik
Limbah Anorganik
 
kedatangan islam di nusantara
kedatangan islam di nusantarakedatangan islam di nusantara
kedatangan islam di nusantara
 

Similar a SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM

Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.docx
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.docxStudi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.docx
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.docxZukét Printing
 
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.pdf
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.pdfStudi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.pdf
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.pdfZukét Printing
 
1347-4620-2-PB.pdf
1347-4620-2-PB.pdf1347-4620-2-PB.pdf
1347-4620-2-PB.pdfVikaOktavia3
 
Kebudayaan islam
Kebudayaan islamKebudayaan islam
Kebudayaan islammuhfachrul3
 
Fikih kel 9
Fikih kel 9Fikih kel 9
Fikih kel 9Ltfltf
 
GERAKAN_NU_NUHAMMADIYAH ISLAM_DI_INDONESIA.pptx
GERAKAN_NU_NUHAMMADIYAH ISLAM_DI_INDONESIA.pptxGERAKAN_NU_NUHAMMADIYAH ISLAM_DI_INDONESIA.pptx
GERAKAN_NU_NUHAMMADIYAH ISLAM_DI_INDONESIA.pptxrenirosyida1
 
Aliran syiah di_indonesia
Aliran syiah di_indonesiaAliran syiah di_indonesia
Aliran syiah di_indonesiaRamlee Nooh
 
(sindonews.com) Opini sosial budaya 10 oktober 2016-18 november 2016
(sindonews.com) Opini sosial budaya 10 oktober 2016-18 november 2016(sindonews.com) Opini sosial budaya 10 oktober 2016-18 november 2016
(sindonews.com) Opini sosial budaya 10 oktober 2016-18 november 2016ekho109
 
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1Haidar Bashofi
 
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1Haidar Bashofi
 
Program Sijil Pengajian Islam FPI UKM: Pengantar Peradaban Islam
Program Sijil Pengajian Islam FPI UKM: Pengantar Peradaban IslamProgram Sijil Pengajian Islam FPI UKM: Pengantar Peradaban Islam
Program Sijil Pengajian Islam FPI UKM: Pengantar Peradaban IslamEzad Azraai Jamsari
 
KurikulumpelaksanaankegiatankegiPKD.pptx
KurikulumpelaksanaankegiatankegiPKD.pptxKurikulumpelaksanaankegiatankegiPKD.pptx
KurikulumpelaksanaankegiatankegiPKD.pptxIhyaulUlumudin
 
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan TasawufAkhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan TasawufAsma'ul Khusna
 
Syekh surkati dan al-Irsyad
Syekh surkati dan al-IrsyadSyekh surkati dan al-Irsyad
Syekh surkati dan al-IrsyadFàdh Äldrîch
 
sejaran perkembangan islam di masa modern
sejaran perkembangan islam di masa modernsejaran perkembangan islam di masa modern
sejaran perkembangan islam di masa modernMJM Networks
 
perkembangan ajaran islam di masa modren
perkembangan ajaran islam  di masa modrenperkembangan ajaran islam  di masa modren
perkembangan ajaran islam di masa modrenMJM Networks
 

Similar a SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM (20)

Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.docx
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.docxStudi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.docx
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.docx
 
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.pdf
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.pdfStudi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.pdf
Studi Kritis Aliran-Aliran Tarekat Yang Berkembang Masa Kini.pdf
 
1347-4620-2-PB.pdf
1347-4620-2-PB.pdf1347-4620-2-PB.pdf
1347-4620-2-PB.pdf
 
Rasionalisasi islam
Rasionalisasi islamRasionalisasi islam
Rasionalisasi islam
 
327226832.pdf
327226832.pdf327226832.pdf
327226832.pdf
 
Ahlaq tasawuf
Ahlaq tasawufAhlaq tasawuf
Ahlaq tasawuf
 
Kebudayaan islam
Kebudayaan islamKebudayaan islam
Kebudayaan islam
 
RPS Akhlaq Tasawuf Klasik dan Modern.docx
RPS Akhlaq Tasawuf Klasik dan Modern.docxRPS Akhlaq Tasawuf Klasik dan Modern.docx
RPS Akhlaq Tasawuf Klasik dan Modern.docx
 
Fikih kel 9
Fikih kel 9Fikih kel 9
Fikih kel 9
 
GERAKAN_NU_NUHAMMADIYAH ISLAM_DI_INDONESIA.pptx
GERAKAN_NU_NUHAMMADIYAH ISLAM_DI_INDONESIA.pptxGERAKAN_NU_NUHAMMADIYAH ISLAM_DI_INDONESIA.pptx
GERAKAN_NU_NUHAMMADIYAH ISLAM_DI_INDONESIA.pptx
 
Aliran syiah di_indonesia
Aliran syiah di_indonesiaAliran syiah di_indonesia
Aliran syiah di_indonesia
 
(sindonews.com) Opini sosial budaya 10 oktober 2016-18 november 2016
(sindonews.com) Opini sosial budaya 10 oktober 2016-18 november 2016(sindonews.com) Opini sosial budaya 10 oktober 2016-18 november 2016
(sindonews.com) Opini sosial budaya 10 oktober 2016-18 november 2016
 
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
 
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
Sej peradaban-islamislam-dan-peradaban1
 
Program Sijil Pengajian Islam FPI UKM: Pengantar Peradaban Islam
Program Sijil Pengajian Islam FPI UKM: Pengantar Peradaban IslamProgram Sijil Pengajian Islam FPI UKM: Pengantar Peradaban Islam
Program Sijil Pengajian Islam FPI UKM: Pengantar Peradaban Islam
 
KurikulumpelaksanaankegiatankegiPKD.pptx
KurikulumpelaksanaankegiatankegiPKD.pptxKurikulumpelaksanaankegiatankegiPKD.pptx
KurikulumpelaksanaankegiatankegiPKD.pptx
 
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan TasawufAkhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
Akhlak Tasawuf Makalah - Sejarah Perkembangan Tasawuf
 
Syekh surkati dan al-Irsyad
Syekh surkati dan al-IrsyadSyekh surkati dan al-Irsyad
Syekh surkati dan al-Irsyad
 
sejaran perkembangan islam di masa modern
sejaran perkembangan islam di masa modernsejaran perkembangan islam di masa modern
sejaran perkembangan islam di masa modern
 
perkembangan ajaran islam di masa modren
perkembangan ajaran islam  di masa modrenperkembangan ajaran islam  di masa modren
perkembangan ajaran islam di masa modren
 

Más de primagraphology consulting

Keagungan Rasulullah SAW & Keutamaan Ahlul Bait.pdf
Keagungan Rasulullah SAW & Keutamaan Ahlul Bait.pdfKeagungan Rasulullah SAW & Keutamaan Ahlul Bait.pdf
Keagungan Rasulullah SAW & Keutamaan Ahlul Bait.pdfprimagraphology consulting
 
Mengapa. Sebaiknya Kita Sujud di Atas Tanah_ Editor Musyayya Ba abud.pdf
Mengapa. Sebaiknya Kita Sujud di Atas Tanah_ Editor Musyayya Ba abud.pdfMengapa. Sebaiknya Kita Sujud di Atas Tanah_ Editor Musyayya Ba abud.pdf
Mengapa. Sebaiknya Kita Sujud di Atas Tanah_ Editor Musyayya Ba abud.pdfprimagraphology consulting
 
BUNYI MERDEKA : SEJARAH SOSIAL DAN TINJAUAN MUSIKOLOGI LAGU KEBANGSAAN INDONE...
BUNYI MERDEKA : SEJARAH SOSIAL DAN TINJAUAN MUSIKOLOGI LAGU KEBANGSAAN INDONE...BUNYI MERDEKA : SEJARAH SOSIAL DAN TINJAUAN MUSIKOLOGI LAGU KEBANGSAAN INDONE...
BUNYI MERDEKA : SEJARAH SOSIAL DAN TINJAUAN MUSIKOLOGI LAGU KEBANGSAAN INDONE...primagraphology consulting
 
SEJARAH TEORI KRISIS : SEBUAH PENGANTAR ANALISA MARXIS -- ANWAR SHAIKH
SEJARAH TEORI KRISIS : SEBUAH PENGANTAR ANALISA MARXIS -- ANWAR SHAIKHSEJARAH TEORI KRISIS : SEBUAH PENGANTAR ANALISA MARXIS -- ANWAR SHAIKH
SEJARAH TEORI KRISIS : SEBUAH PENGANTAR ANALISA MARXIS -- ANWAR SHAIKHprimagraphology consulting
 
MEMBUKA GERBANG KEHIDUPAN : KIAT MENGATASI KEPUTUSASAAN -- ABBAS AL-MUDARRISI
MEMBUKA GERBANG KEHIDUPAN : KIAT MENGATASI KEPUTUSASAAN -- ABBAS AL-MUDARRISIMEMBUKA GERBANG KEHIDUPAN : KIAT MENGATASI KEPUTUSASAAN -- ABBAS AL-MUDARRISI
MEMBUKA GERBANG KEHIDUPAN : KIAT MENGATASI KEPUTUSASAAN -- ABBAS AL-MUDARRISIprimagraphology consulting
 
MANUSIA, PEREMPUAN, LAKI-LAKI : PENGANTAR KE PEMIKIRAN HANNAH ARENDT, SEYLA B...
MANUSIA, PEREMPUAN, LAKI-LAKI : PENGANTAR KE PEMIKIRAN HANNAH ARENDT, SEYLA B...MANUSIA, PEREMPUAN, LAKI-LAKI : PENGANTAR KE PEMIKIRAN HANNAH ARENDT, SEYLA B...
MANUSIA, PEREMPUAN, LAKI-LAKI : PENGANTAR KE PEMIKIRAN HANNAH ARENDT, SEYLA B...primagraphology consulting
 
TAHUN YANG TAK PERNAH BERAKHIR : MEMAHAMI PENGALAMAN KORBAN 65 -- ESAI-ESAI L...
TAHUN YANG TAK PERNAH BERAKHIR : MEMAHAMI PENGALAMAN KORBAN 65 -- ESAI-ESAI L...TAHUN YANG TAK PERNAH BERAKHIR : MEMAHAMI PENGALAMAN KORBAN 65 -- ESAI-ESAI L...
TAHUN YANG TAK PERNAH BERAKHIR : MEMAHAMI PENGALAMAN KORBAN 65 -- ESAI-ESAI L...primagraphology consulting
 
PEMBAHARUAN TANPA APOLOGIA : ESAI-ESAI TENTANG AHMAD WAHIB
PEMBAHARUAN TANPA APOLOGIA : ESAI-ESAI TENTANG AHMAD WAHIBPEMBAHARUAN TANPA APOLOGIA : ESAI-ESAI TENTANG AHMAD WAHIB
PEMBAHARUAN TANPA APOLOGIA : ESAI-ESAI TENTANG AHMAD WAHIBprimagraphology consulting
 
ISLAM RADIKAL : TELAAH KRITIS RADIKALISME DARI IKHWANUL MUSLIMIN HINGGA ISIS ...
ISLAM RADIKAL : TELAAH KRITIS RADIKALISME DARI IKHWANUL MUSLIMIN HINGGA ISIS ...ISLAM RADIKAL : TELAAH KRITIS RADIKALISME DARI IKHWANUL MUSLIMIN HINGGA ISIS ...
ISLAM RADIKAL : TELAAH KRITIS RADIKALISME DARI IKHWANUL MUSLIMIN HINGGA ISIS ...primagraphology consulting
 
STRATEGI SUKSES MENGELOLA KARIER DAN BISNIS -- JOHANES LIM
STRATEGI SUKSES MENGELOLA KARIER DAN BISNIS -- JOHANES LIM STRATEGI SUKSES MENGELOLA KARIER DAN BISNIS -- JOHANES LIM
STRATEGI SUKSES MENGELOLA KARIER DAN BISNIS -- JOHANES LIM primagraphology consulting
 
MAJALAH TEMPO EDISI KHUSUS SOEHARTO -- LIMITED EDITION
MAJALAH TEMPO EDISI KHUSUS SOEHARTO -- LIMITED EDITIONMAJALAH TEMPO EDISI KHUSUS SOEHARTO -- LIMITED EDITION
MAJALAH TEMPO EDISI KHUSUS SOEHARTO -- LIMITED EDITIONprimagraphology consulting
 
Majalah TEMPO EDISI KHUSUS "RAHASIA-RAHASIA ALI MURTOPO", 14 - 20 OKTOBER 2013
Majalah TEMPO EDISI KHUSUS "RAHASIA-RAHASIA ALI MURTOPO", 14 - 20 OKTOBER 2013Majalah TEMPO EDISI KHUSUS "RAHASIA-RAHASIA ALI MURTOPO", 14 - 20 OKTOBER 2013
Majalah TEMPO EDISI KHUSUS "RAHASIA-RAHASIA ALI MURTOPO", 14 - 20 OKTOBER 2013primagraphology consulting
 
BADAI PEMBALASAN : EPISODE KEEMPAT SERI KARBALA -- MUHSEIN LABIB
BADAI PEMBALASAN : EPISODE KEEMPAT SERI KARBALA -- MUHSEIN LABIBBADAI PEMBALASAN : EPISODE KEEMPAT SERI KARBALA -- MUHSEIN LABIB
BADAI PEMBALASAN : EPISODE KEEMPAT SERI KARBALA -- MUHSEIN LABIBprimagraphology consulting
 
TENTARA LANGIT DI KARBALA : EPIC SUCI CUCU SANG NABI
TENTARA LANGIT DI KARBALA : EPIC SUCI CUCU SANG NABITENTARA LANGIT DI KARBALA : EPIC SUCI CUCU SANG NABI
TENTARA LANGIT DI KARBALA : EPIC SUCI CUCU SANG NABIprimagraphology consulting
 

Más de primagraphology consulting (20)

pengantar-daras-filsafat.pdf
pengantar-daras-filsafat.pdfpengantar-daras-filsafat.pdf
pengantar-daras-filsafat.pdf
 
Teologi pembebasan dalam Islam.pdf
Teologi pembebasan dalam Islam.pdfTeologi pembebasan dalam Islam.pdf
Teologi pembebasan dalam Islam.pdf
 
Keagungan Rasulullah SAW & Keutamaan Ahlul Bait.pdf
Keagungan Rasulullah SAW & Keutamaan Ahlul Bait.pdfKeagungan Rasulullah SAW & Keutamaan Ahlul Bait.pdf
Keagungan Rasulullah SAW & Keutamaan Ahlul Bait.pdf
 
Mengapa. Sebaiknya Kita Sujud di Atas Tanah_ Editor Musyayya Ba abud.pdf
Mengapa. Sebaiknya Kita Sujud di Atas Tanah_ Editor Musyayya Ba abud.pdfMengapa. Sebaiknya Kita Sujud di Atas Tanah_ Editor Musyayya Ba abud.pdf
Mengapa. Sebaiknya Kita Sujud di Atas Tanah_ Editor Musyayya Ba abud.pdf
 
BUNYI MERDEKA : SEJARAH SOSIAL DAN TINJAUAN MUSIKOLOGI LAGU KEBANGSAAN INDONE...
BUNYI MERDEKA : SEJARAH SOSIAL DAN TINJAUAN MUSIKOLOGI LAGU KEBANGSAAN INDONE...BUNYI MERDEKA : SEJARAH SOSIAL DAN TINJAUAN MUSIKOLOGI LAGU KEBANGSAAN INDONE...
BUNYI MERDEKA : SEJARAH SOSIAL DAN TINJAUAN MUSIKOLOGI LAGU KEBANGSAAN INDONE...
 
SEJARAH TEORI KRISIS : SEBUAH PENGANTAR ANALISA MARXIS -- ANWAR SHAIKH
SEJARAH TEORI KRISIS : SEBUAH PENGANTAR ANALISA MARXIS -- ANWAR SHAIKHSEJARAH TEORI KRISIS : SEBUAH PENGANTAR ANALISA MARXIS -- ANWAR SHAIKH
SEJARAH TEORI KRISIS : SEBUAH PENGANTAR ANALISA MARXIS -- ANWAR SHAIKH
 
MEMBUKA GERBANG KEHIDUPAN : KIAT MENGATASI KEPUTUSASAAN -- ABBAS AL-MUDARRISI
MEMBUKA GERBANG KEHIDUPAN : KIAT MENGATASI KEPUTUSASAAN -- ABBAS AL-MUDARRISIMEMBUKA GERBANG KEHIDUPAN : KIAT MENGATASI KEPUTUSASAAN -- ABBAS AL-MUDARRISI
MEMBUKA GERBANG KEHIDUPAN : KIAT MENGATASI KEPUTUSASAAN -- ABBAS AL-MUDARRISI
 
MANUSIA, PEREMPUAN, LAKI-LAKI : PENGANTAR KE PEMIKIRAN HANNAH ARENDT, SEYLA B...
MANUSIA, PEREMPUAN, LAKI-LAKI : PENGANTAR KE PEMIKIRAN HANNAH ARENDT, SEYLA B...MANUSIA, PEREMPUAN, LAKI-LAKI : PENGANTAR KE PEMIKIRAN HANNAH ARENDT, SEYLA B...
MANUSIA, PEREMPUAN, LAKI-LAKI : PENGANTAR KE PEMIKIRAN HANNAH ARENDT, SEYLA B...
 
TAHUN YANG TAK PERNAH BERAKHIR : MEMAHAMI PENGALAMAN KORBAN 65 -- ESAI-ESAI L...
TAHUN YANG TAK PERNAH BERAKHIR : MEMAHAMI PENGALAMAN KORBAN 65 -- ESAI-ESAI L...TAHUN YANG TAK PERNAH BERAKHIR : MEMAHAMI PENGALAMAN KORBAN 65 -- ESAI-ESAI L...
TAHUN YANG TAK PERNAH BERAKHIR : MEMAHAMI PENGALAMAN KORBAN 65 -- ESAI-ESAI L...
 
PEMBAHARUAN TANPA APOLOGIA : ESAI-ESAI TENTANG AHMAD WAHIB
PEMBAHARUAN TANPA APOLOGIA : ESAI-ESAI TENTANG AHMAD WAHIBPEMBAHARUAN TANPA APOLOGIA : ESAI-ESAI TENTANG AHMAD WAHIB
PEMBAHARUAN TANPA APOLOGIA : ESAI-ESAI TENTANG AHMAD WAHIB
 
ISLAM RADIKAL : TELAAH KRITIS RADIKALISME DARI IKHWANUL MUSLIMIN HINGGA ISIS ...
ISLAM RADIKAL : TELAAH KRITIS RADIKALISME DARI IKHWANUL MUSLIMIN HINGGA ISIS ...ISLAM RADIKAL : TELAAH KRITIS RADIKALISME DARI IKHWANUL MUSLIMIN HINGGA ISIS ...
ISLAM RADIKAL : TELAAH KRITIS RADIKALISME DARI IKHWANUL MUSLIMIN HINGGA ISIS ...
 
STRATEGI SUKSES MENGELOLA KARIER DAN BISNIS -- JOHANES LIM
STRATEGI SUKSES MENGELOLA KARIER DAN BISNIS -- JOHANES LIM STRATEGI SUKSES MENGELOLA KARIER DAN BISNIS -- JOHANES LIM
STRATEGI SUKSES MENGELOLA KARIER DAN BISNIS -- JOHANES LIM
 
MENGOREK ABU SEJARAH HITAM INDONESIA
MENGOREK ABU SEJARAH HITAM INDONESIAMENGOREK ABU SEJARAH HITAM INDONESIA
MENGOREK ABU SEJARAH HITAM INDONESIA
 
MAJALAH TEMPO EDISI KHUSUS SOEHARTO -- LIMITED EDITION
MAJALAH TEMPO EDISI KHUSUS SOEHARTO -- LIMITED EDITIONMAJALAH TEMPO EDISI KHUSUS SOEHARTO -- LIMITED EDITION
MAJALAH TEMPO EDISI KHUSUS SOEHARTO -- LIMITED EDITION
 
Majalah TEMPO EDISI KHUSUS "RAHASIA-RAHASIA ALI MURTOPO", 14 - 20 OKTOBER 2013
Majalah TEMPO EDISI KHUSUS "RAHASIA-RAHASIA ALI MURTOPO", 14 - 20 OKTOBER 2013Majalah TEMPO EDISI KHUSUS "RAHASIA-RAHASIA ALI MURTOPO", 14 - 20 OKTOBER 2013
Majalah TEMPO EDISI KHUSUS "RAHASIA-RAHASIA ALI MURTOPO", 14 - 20 OKTOBER 2013
 
BADAI PEMBALASAN : EPISODE KEEMPAT SERI KARBALA -- MUHSEIN LABIB
BADAI PEMBALASAN : EPISODE KEEMPAT SERI KARBALA -- MUHSEIN LABIBBADAI PEMBALASAN : EPISODE KEEMPAT SERI KARBALA -- MUHSEIN LABIB
BADAI PEMBALASAN : EPISODE KEEMPAT SERI KARBALA -- MUHSEIN LABIB
 
TENTARA LANGIT DI KARBALA : EPIC SUCI CUCU SANG NABI
TENTARA LANGIT DI KARBALA : EPIC SUCI CUCU SANG NABITENTARA LANGIT DI KARBALA : EPIC SUCI CUCU SANG NABI
TENTARA LANGIT DI KARBALA : EPIC SUCI CUCU SANG NABI
 
DEWI-DEWI SAHARA -- MUHSIN LABIB
DEWI-DEWI SAHARA -- MUHSIN LABIBDEWI-DEWI SAHARA -- MUHSIN LABIB
DEWI-DEWI SAHARA -- MUHSIN LABIB
 
SEJARAH AL-HUSAIN DAN TRAGEDI KARBALA
SEJARAH AL-HUSAIN DAN TRAGEDI KARBALASEJARAH AL-HUSAIN DAN TRAGEDI KARBALA
SEJARAH AL-HUSAIN DAN TRAGEDI KARBALA
 
TRAGEDI KARBALA -- SWARAMUSLIM.COM
TRAGEDI KARBALA -- SWARAMUSLIM.COMTRAGEDI KARBALA -- SWARAMUSLIM.COM
TRAGEDI KARBALA -- SWARAMUSLIM.COM
 

Último

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 

Último (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 

SATU TUHAN SERIBU JALAN : SEJARAH, AJARAN, DAN GERAKAN TAREKAT DI INDONESIA -- ABDUL WADUD KASYFUL HUMAM

  • 1.
  • 3. Abdul Wadud Kasyful Humam, S.Th.I �atu Sejarah,Ajaran, donGerakan TarekatdiIndonesia FORUM
  • 4. SATUTUHAN SERIBUJALAN Copyright ©Abdul Wadud Kasyful Humam, S. Th. I Penyunting : Abd. Kholiq Desain Sampul : lndera! Tata Letak : Apr! Cetakan Perrama, Oktober 2013 xii+286; 14.8 x 2lcm ISBN: 978-602-9434-68-2 FORUM [Grup Relasi Inti Media, anggota IKAPI] Jin. Suryodiningratan Gang Rakhrnat No. 644 B MJ IT RT 34 RW 10 Mantrijeron Yogyakarta Tip/Fax: 0274-413728
  • 5. PENGANTAR PENULIS Segala puji penulis panjatkan kepadaAllah yang telah memberikan taufiqbesertahidayah-Nya. Selawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan nabi agungMuhammadSaw. besertakeluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Bagi setiap orang, tasawufdiyakini sebagai perjalanan atau hijrah rohaniahseseorang dalamrangkamendekatkan dirikepadaAllah. Namun cara ini tencu harus melalui tahapan-tahapan tertentu, di antaranya adalah cahapan olah rohani, pembersihan jiwa, dan mengisinya dengan cahaya-cahaya Ilahi. Tahapan semacam ini tentu saja tidak mudah untuk dilakukan sebab dibutuhkan orang yang memiliki kemampuan clan tempat yang representatif untuk melakukannya. Salah satunya adalah lembaga olah batin atau yang dikenal dengan "tarekat", karena lembaga tersebut bisa memberi banyak harapan bagi yang diinginkan manusia. Manusia, terutama dalam kehidupan modern ini, dihadapkan pada materi keduniaan yang akan selalu mereka kejar sebanyakmungkin. Manusia tidak akan pernah merasa puas dengan mareri yang relah dimilikinya. Maka dengan sendirinya, manusia akan selalu berusaha mengejarnya untuk mendapatkan kepuasan yang lebih besar. Namun karena sifat materi hanya sementara, maka lama kelamaan mereka akan
  • 6. vi ISatuTUHAN SerlbuJalan menemukan kejenuhan, kekeringan, dan kegersangan, sehingga mereka akan mencoba mencari solusi guna memperoleh ketenteraman jiwa, kepuasan abadi, dan ketenangan batin, yaicu dengan dengan cara masuk dan berkecimpung di dunia sufisme (tarekat).1 Karenanya, tidak berlebihan jika dikacakan bahwa sufisme telah memberikan sumbangan yang sangac besar bagi kehidupan spiritual dan intelektual Islam. Pengaruh sufisme tidak terbacas pada golongan elit keagamaan, cecapi juga celah menjangkauseluruh lapisan masyarakac dari yang paling atas sampai yang paling bawah. Tasawuf celah memengaruhi sikap hidup, moral, moral dan cingkah laku masyarakac. la celah memengaruhi kesadaran escetik, sastra, filsafat, dan pandangan hidup. Namun demikian, dalam perjalanan sejarahnya, tasawuf tidak luput dari kecurigaan dan kecaman yang keras dari golongan Islam orcodoks. Konffik yang timbul antara golongan yang pro dengan yang kontra terhadap tasawuf digambarkan oleh Kautsar Azhari Noer sebagai konffik antara ahli tasawufdengan ahli fikih, konAik antara ahli hakikat dengan ahli syariat, konffik antara penganut ajaran esoteris dengan penganut ajaran eksoterik. KonAik semakin meruncing sejak munculnya paham ittihadAbu Yazid al-Bustami dan ajaran hululAbu Manshur al­ Hallaj. Kedua ajaran tersebuc dikecam oleh golongan Islam ortodoks karena dianggap bertentangan dengan ajaran tauhid seperti yang telah dijelaskan dalam al-Qur'an dan hadis.2 1 NazaruddinLathifdanNasrullahdkk., Tas awufda11 Modernitas;PenciptaanMalinaSpiritual di Ttngah ProblematikA Sosial(Yogyakarta:PoliteiaPress,2008),him.2. 2 KautsarAzhariNocc,lbnAl-Arahi WahdatAl-Wujudda!amPerdebatan(Jakarta:Paramadina, 1995),him. l.
  • 7. PengantarPenulisIvii Terlepas dari konfiik di acas, sejarah telah membuktikan bahwa sufisme atau tarekat memiliki peranan yang sangat besar bagi kehidupan spiritual manusia. Tarekat tidak hanya berfungsi sebagai lembaga keagamaan, tetapi juga memainkan peranan utama dalam mengusir kolonialisme. Di Indonesia misalnya, melalui gerakan politik yang dimainkan oleh para pimpinan tarekat (sufi), tarekat telah memainkan peran ucama dalam membebaskan NKRI dari penjajahan. Bahkan gerakan antipenjajah tersebut akhirnya menjadi doktrin ajaran tarekat. Jumlah tarekat, baik yang tersebar di Indonesia maupun di negara-negara lain, sangat banyak dan pernah diperbincangkan terutama oleh kalangan ulama NU. Di Indonesia sendiri, tarekat-tarekat yang medapatkan simpati dari masyarakat dan mendapat pengikut banyak antara lain tarekat Idrisiyah, Alawiyah, Khalwatiyah, Naqsyabandiyah, Rifa'iyah, Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, Qadiriyah, Sammaniyah, Syadziliyah, Syattariyah, Tijaniyah, Nahdlatul Wathan, dan Shiddiqiyah. Buku yang sekarang berada di tangan pembaca ini secara khusus mengulas tentang tarekat-tarekat yang tersebar dan berkembang di Indonesia, baik yang non-lokal maupun yang lokal, bagaimana implikasi ajaran masing-masing tarekat terhadap pemikiran di Indonesia, serta bagaimanaperanajaran-ajarantarekat tersebut dalam mengatasi problem­ problem yang dihadapi oleh manusia, khususnya manusia modern.
  • 8. DAFTARlSI Pengantar Penulis-v Dafur Isi-ix Bab I. Pendahuluan..-l A. Warn,Tasawuf. clanTarek.at-1 B. PengcrtianTarekat-4 C. KiJas Sejarah KemunculanTarekat clan Mazhab-Mazhabnya-6 D. Komponen-KomponcnTarekat..-12 E. Macam-MacamTarek.at-20 F. HubunganTarckat denganTasawuf..-21 Bab II.Tarckat Dalam Bingkai Keindonesiaan..-23 A. Wajah Keberagamaan Indonesia..-23 B. Sejarah PertumbuhanTarckat diIndonesia..-3l C. Periodcsasi PerkcmbanganTarekat di Indonesia..-36 D. Indonesia Scbagai MiniaturTarckat Dunia-48 Bab III. Tarekat-Tarekat Di Indonesia-41 Tarekac Idrisiyah..-43 A. Biografi PendiriTarekat Idrisiyah-43 B. PeloporTarekat Idrisiyah di Indonesia..-46 C.AjaranTarekat Idrisiyah-47 D. Ritual danAmalanTarekat Idrisiyah..-51 E. SilsilahTarek.at Idrisiyah-56
  • 9. xISatuTVHANSerlbuJalan Tarekat Alawiyyah-58 A. Biografi Pcnd.iriTarckatAlawiy2h-58 B. Pelopor TarckatAlawiyyah di Indonesia-61 C.Ajaran-ajaran Pokok TarekatAlawiyyah-62 D. .AjaranTarekatAlawiyyah-63 E. Ritual danAmalanTarekatAlawiyyah-64 R SilsilahTarekatAlawiyyah-72 Tarekat Khalwatiyah-74 A. Biografi Pend.iriTarekar Kbalwatiyah-74 B. PeloporTarekat Khalwatiyahdi Indonesia-75 C.Ajaran-ajaran Pokok Tarckac Khalwatiyah-79 D.AjaranTarekat Khalwatiyah-79 E. Ritual danAmalanTarekar Khalwariyah-82 E SilsilahTarekat Khalwatiyah-85 Tarekat Naqsyabandiyah-87 A. Biografi Pcnd.iriTarekat Naqsyaband.iyah-87 B. PeloporTarekatNaqsyaband.iyah di Indonesia-90 C.Ajaran-Ajaran Poko.k.tarekat Naqsyabandiyah-92 D. .AjaranTarekat Naqsyaband.iyah-94 E. Ritual danAmalanTarekat Naqsyabandiyah-97 E SilsilahTarekat Naqsyaband.iyah-103 Tarekat Rifa'iyah-105 A. Biografi Pcnd.iriTarekat Rifa'iyah-105 B. PeloporTarekat Rifa'iyah di Indonesia-I08 C.Ajaran-ajaran PokokTuckat Rifa'iyah-112 D. .AjaranTarekat Rifa'iyah-113 E. Ritual danAmalanTarekat Rifa'iyah-113
  • 10. Daftar1s1lx1 Tarekat Qodiriyah WaNaqsyabandiyah (TQN)-120 A. Biografi PcndiriTQN-120 B. Pcnyebarandan Per.kcmbanganTQN di Indo�ia-123 C.Ajaran-ajaran PokokTQN-126 D. .AjaranTQN-128 E. Ritual danAmalanTQN-130 R SilsilahTQN-139 Tarekat Qadiriyah-142 A. Biografi PendiriTarekarQadiriyah-142 B. PeloporTarekat Qadiriyah di Indon�ia-146 C. Ajaran-ajaran Pokok Tarckat Qadiriyah-147 D. AjaranTarekatQadiriyah-148 E. Ritual danAmalanTarekatQadiriyah-153 E SilsilahTarekat Qadiriyah-159 Tarekat Sammaniyah-162 A. Biografi PcndiriTarebt Sammaniyah-162 B. PeloporTarekat Sammaniyah diIndonesia�166 C.Ajaran-ajaran Pokok Tarekat Sammaniyah-169 D. .Ajaran Tarckat Sarnmaniyah-170 E. Ritual danAmalanTarekat Sarnmaniyah-172 E SilsilahTarekat Sammaniyah�177 Tarekat Syadziliyah-180 A. Biografi PcndiriTarekat Syadziliyah-180 B. PeloporTarekat Syadziliyah di Indonesia-182 C.Ajaran-Ajaran PokokTarekat Syadziliyah-182 D.AjaranTarckat Syadziliyah�183 E. Ritual danAmalanTarekat Syadziliyah�186 R SilsilahTarekat Syadziliyah�195
  • 11. xu ISatuTUHAN SerlbuJalan Tarekat Syanariyah.-197 A. Biografi PcndiriTuekat Syattarif2b.-197 B. Biografi PdoporTarekat Syattariyah di Indonesia.-198 C.AjaranTarekat Syattariyah.-201 D. Ritual danAmalan Tarekat Syanariyah.-202 E. SilsUahTarekatSyattariyah..206 Tardw:Tijaniyah.-208 A. Biografi PendiriTarekatTijaniyah.-208 B. PcloporTarekatTijaniyahdi Indonc:sia.-212 C.AjaranTarekatTijaniyah.-214 D. Ritual danAmalan TarekatTijanif2h.-215 E. SilsUahTarekatTijaniyah.-220 Tarekat Shiddiqiyyah.-221 A. Biografi PendiriTarekat Shiddiqiyah.-221 B.AjaranTarekat Shiddiqiyyah.-225 C. Ritual clanAmalanTarekat Sbiddiqiyyah.-226 D. SilsilahTarekat Shid.diqiyah.-234 Tarekat NahdlatulWathan...237 A. Biografi PcndiriTarekatNahdhatulWatban.-237 B.AjaranTarekat NahdlatulWathan.-242 C. Ritual clanAma1anTareka.t NabdlatulWatban-243 Bab IY. lmplikaaiAjaranTarckatTcrhadap Pcmikiran Di Indonesia-255 A. Problem SplitPmoNllity Manusia (.Masyumt) Modern.-255 B. Pcrilaku PolitikKaUIDTardw-260 C. PcrilakuEkonomi Ka.umTarekat..:267 D. TarekarScbag:aiJalanAltcmatif.-270 Daftar Pustaka.-275 Profil Penulis.-283
  • 12. A. Islam,Tasawuf, danTarekat Sebelum diangkar menjadi Rasul, Muhammad mengasingkan diri di gua Hira yang terlerak di sebelah utaraMekkah untuk berrafakur pada seriap bulan Rarnadhan. Dengan membawa sedikir perbekalan selama sebulan penuh beliau menyendiri di tempatsunyi tersebutuntukmencari kebenaran yang tidak dijumpainya dalam masyarakar pedagang Mekkah yang hanyut dalam hidup materialisme clan penyembahan berhala. Muhammad melihat bahwa agama yang mereka anut bukanlah agama yang benar, clan rradisi yang mereka rerapkan dalam hidup bermasyarakat juga bukanlah tradisi yang benar. Denganbanyakberpuasa clan beribadah di gua Hira clan jauh dari hidup marerialisme Mekkah pada bulan-bulan Ramadhan, jiwanya menjadi semakin suci. Kondisi yang demikian menandakan bahwa beliau sudah siap menerima firman Tuhan. Wahyu perrama pun akhirnya disampaikan kepadanya melalui
  • 13. 2ISatuTUHANSerlbuJalan Malaikac Jibril dan Muhammad resmi menjadi Rasul. Selanjurnya, wahyu demi wahyu, yang sekarang terkumpul dalam al-Qur'an yang menjadi kicab suci umac Islam, curun secara berangsur-angsur dalam renrang waktu 23 tahun.1 Di antara asas ajaran paling fundamental yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad adalah cencang syariac (siscem peribadacan), akidah,danihsan. Syariat dimulai dengan membaca syahadat, mendirikan salac, mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, membayar zakar bagi yang telah memenuhi ketentuan, dan menunaikan ibadah haji bagi yang mampu. Adapun sistem kepercayaan (akidah) dalam Islam mencakup kepercayaan akan adanya Tuhan, malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari akhir, dan percaya kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk. Di samping keyakinan tersebut, masih ada lagi keyakinan terhadap yang gaib. Sementara ihsan merupakan sikap dan perilaku sebagai orang yang benar-benar menghamba kepada Tuhannya dengan segala bentuk budi pekerti luhur terhadap sesama manusia dan sesama makhluk Tuhan. Ajaran terakhir inilah yang merupakan aplikasi dari tarekat.2 Dengan kata lain, Islam sebagai suacu siscem ajaran keagarnaan yang lengkap dan utuh, telah memberi tempat kepada jenis penghayaran keagarnaan yangeksocerik(lahiriah)danesoteris (batiniah) secarasekaligus.3 Kedua penghayaran tersebut masing-masing bergerak silih berganti seperti pendulum. Di saruwakru, Islam tampakdalarn coraknya yang esocerisdan pada wakru yang lain menampakkan corak eksoteriknya.4 1 Ris'an Rusli, Tasawufdan Tarekat; Studi Pmzikiran dan Pmgalaman S'!fi (Jakarta: Raja Grafindo pcrsada,2013),him.29. 2 AhmadSyafi'iMufid, Tangklukan,/lbangan don Tareka.t;Ktbangkitan/lgamadijtJ'Wd (Jakar­ ta:Yayasan OborIndonesia,2006),him. 3. 3 M.Amin Syukur,MmggugatTasawuf(Yogyakar<a: Pustaka Pelajar, 1999),him. 133. 4 Ahmad Syafi'iMufid,Tangklukan,/lbangandon Tarekat......,hlm.19.
  • 14. BabI. PendahuluanI3 Tekanan yang berlebihan kepada salah satu dari dua aspek penghayatan itu akan menghasilkan kepincangan yang menyalahi prinsip ekuilibrium (keseimbangan) dalam Islam. Namun dalam praktiknya, penghayatan keislaman umat Islam masih banyak yang lebih mengarah kepada yang lahiriah (al-zawahir), dan banyak juga yang mengarah kepada yang batiniah. Yang cenderung kepada segi-segi lahiriah disebut kaum syariat, sementara yang berkecimpung di dalam amalan-amalan bacin disebut kaum sufi. Dalam pada itu, Islam adalah agama yang sangat menekankan keseimbangan, memanifestasikan dirinya dalam kesatuan syariat (hukum Allah) dan tasawuf (thariqah atau jalan spiritual). Pentingnya menjaga kesacuan syariat dan thariqah adalah karena adanya tuntutan kenyataan bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini, termasuk manusia, mempunyai aspek lahiriah dan batiniah.5 Dari sini tampak jelas betapa eratnya rasa ketuhanan (rububiyyah), takwa, dan ihsan atau religiusitas dengan rasa kemanusiaan (insaniyyah), amal saleh, akhlak, dan budi pekerti atau tingkah laku etis. Juga tampak kaitan antara aspek lahir dengan aspek batin. Yang berurusan dengan batin inilah yang kemudian disebut tasawuf. Dengan demikian, maka tasawufberarti juga merupakan inti dari keagamaan atau religiusitas yang bersifat esoteris. Dari pengertian ini, maka tasawuftidak lain merupakan penjabaran secara nalar atau teori ilmiah (nazhar) tentang apa sebenarnya takwa itu. Penjabaran takwa selalu dikaitkan dengan ihsan, seperti dalam sebuah hadis '1hsan adalah bahwa engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. ]ika engkau tidak melihat-Nya, maka engkau harus menyadari bahwa Dia melihatmu. " 5 M.Amin Syukur,MenggugatTasawuf,him.134.
  • 15. 41SatuTUHANSerlbuJalan Demikianlah, maka Islam telah memberikan beberapa basis bagi sistem spiritualnya sendiri yang disebut dengan tasawuf. Sebagai sistem spiritual, tasawuf tentu mempunyai basis filosofis di mana seluruh bangunan spiritualnya didirikan. Basis spiritual tersebut tidak lain adalah basis atau prinsip bagi seluruh yang ada di alam semesta ini, yaituTuhan. Tuhan adalah basis ontologis bagi segala sesuatu yang tanpa-Nya segala yang ada ini akan kehilangan pijakan. Para sufi menyebut prinsip ini sebagai kebenaran atau al-Haqq. Disebut al-Haqq karena Oialah satu­ satu-Nyayang adadalam arti yang sesungguhnya,yang mudak, sementara yang lain bersifat nisbi atau majazi.6 Dalam perjalanan selanjutnya, tasawuf memiliki sebuah wadah yang terorganisir dengan baik, bahkan akhirnya memiliki sebuah lembaga atau institusi yang menaunginya, yang disebut dengan tarekat. Sehingga bagi orang yang ingin berkecimpung dalam dunia tasawuf, pada umumnya adalah melalui aliran tarekat yang sudah ada. B. Pengertian Tarekat Kata "tarekat" berasal dari bahasa Arab thariqah yang berani al­ khatft al-sya'i (garis sesuatu), al-sirath (jalan), dan al-sabil (jalan). Kata ini juga bermakna al-ha/ (keadaan) seperti dalam kalimat huwa 'ala thariqah hasanah wa thariqah sayyi'ah (berada dalam keadaan yang baik atau keadaan yang buruk). Dalam literatur Barat, kata thariqah menjadi tarikat yang berarti road(jalan raya), way (cara atau jalan), danpath (jalan setapak). 6 MocnirNahrowiTohlr,MenjelajahiEksistensiTasawef,Meniti]alanMem!}u Tuhan (Jakarta: As-Salam Sejahtera, 2012), hlm. 8-9.
  • 16. BabI.PendahuluanIS Secara rerminologis, menurur Gibb,kara rarekar relah mengalami pergeseran makna. Pasca abadke-19dan 20, tarekat diidefinisikansebagai a method ofmoralpsychologyfor thepracticalguidance ofinduvidual who hadamysticcall Pengertian ini merupakan kristalisasi dari makna tarekat beberapa abad sebelumnya, yakni periode abad 11 yang mendefinisikan tarekat sebagai thewholesystem ofritsspirituallaiddownforcommunallife in thevariousmuslim religiousorfarswhichbegan to befoundedatthistime. Tarekar jugabermakna jalan arau cara unruk mencapai ringkaran­ tingkatan (maqamat) dalam rangkan mendekarkan diri kepada Allah. Melalui cara ini, seorang sufi dapat mencapai peleburan diri dengan Yang Nyata lfana ft al-haqq). Mengikuti suatu aliran tarekat berarti melakukan olah barin, latihan-latihan (riyadlah), dan perjuangan yang sungguh-sungguh (mujahadah) di bidang kerohanian. Mengikuti tarekat juga berartimembersihkan diri dari sifat mengagurni diri sendiri (ujub), sombong (takabbur), ingin dipuji orang lain (riya),cintadunia, dan lain­ lain.7 Hal yangsama juga diungkapkan Louis Massignon bahwa tarekat mempunyai dua makna dalam dunia sufi. Pertama, pada abad ke-9 M dan abad ke-10 M berarti cara pendidikan akhlak dan jiwa bagi mereka yang berminar menempuh hdup sufi. Kedua, serelah abad ke-11 M, tarekat mempunyai arti suatu gerakan yanglengkap untuk memberikan latihan-latihan rohani dan jasmani oleh segolongan orang-orang Islam menurut ajaran-ajaran dan keyakinan-keyakinan tertentu.8 Sementara menurut M. Amin Syukur, rarekat adalah sebuah pengamalan keagamaan yang bersifat esoteris (penghayaran), yang 7 M.MuhsinJamil,TarekatdanDinamikaSona/Politik;TafiirSosialSufiNusantara(Yogyakar· ta: Pustaka Pelajar,2005), him.47. 8 R.is'anRusli, TasawufdanTarekat.. ..,him. 185.
  • 17. 6ISatuTUHANSerlbuJalan dilakukan oleh seorang salik dengan menggunakan amalan-amalan berbentuk wirid clan zikir yang diyakini memiliki mata rantai secara sambung menyambung dari guru (mursyid) ke guru lainnya sampai kepada Nabi Muhammad Saw., clan bahkan sampai ke Jibril clan Allah SWT. Mata rantai (sanad) ini dikenal di kalangan tarekat dengan nama silsilah (transmisi). Dalam tataran ini, tarekat menjadi sebuah organisasi ketasawufan.9 Dari beberapa defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa tarekat adalah cara atau metode yang dilakukan oleh seorang sufi dengan aturan­ aturan tertentu sesuai dengan petunjuk guru (mursyid), supaya selalu dekat dengan Allah, serta memiliki mata rantai (silsilah) yang sambung menyambung sampai Nabi Muhammad Saw., bahkan sampai malaikat Jibril clan Allah Swt. Dalam perjalanan selanjutnya, tarekat menjadi sebuah organisasi atau institusi yang dipimpin oleh seorang guru (mursyid) yang menaungi tasawuf C. Kilas Sejarah KemunculanTarekat dan Mazhab-Mazhabnya Pada awalnya, tarekat merupakan bentuk praktik ibadah yang diajarkan secara khusus kepada orang tertentu. Misalnya, Rasulullah mengajarkan wirid atau zikir yang perlu diamalkan oleh Ali bin Abi Thalib atau sahabat-sahabat beliau yang lain. Ajaran-ajaran khusus Rasulullah itu disampaikan sesuai dengan kebutuhan penerimanya, terutama berkaitan dengan faktor psikologis. 9 M.AminSyukur,TasawufKontehtual; SohmProbl<mManrmaModert1(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2003),him.44.
  • 18. BabI. Pendahuluan17 Pada tahap selanjutnya, ajaran khusus Rasulullah icu disebarkan secara khusus pula oleh beberapa sahabat penerima. Meski tak semua orang dianggap pantaS menerima ajaran tertentu tersebut, namun biasanya jumlah mereka benambah banyak. Hingga akhirnya menjadi komunitas tertentu dan kekuatan sosial utama yang mampu masuk hampir di seluruh komunitas masyarakat muslim. Ia kemudian menjadi perkumpulan khusus, acau lahir sebagai sebuah tarekac.10 Namun menurut J. Spencer Trimingham, awalnya hanya sekedar metode gradual mistisisme kontemplatifdan pelepasan diri. Sekelompok murid berkumpul mengelilingi seorang guru sufume cerkenal, mencari pelatihan melalui persatuan dan kebersamaan yang pada awalnya belum mengenal upacara spesifik dan proses baiat apapun. Kelompok-kelompok pengikut mistik (sufi) yang banyak selanjutnya melakukan perjalanan dan tersebar ke berbagai kawasan. Pos­ pos mereka yang ada di berbagai perbatasan wilayah yang biasanya disebut ribath, rumah-rumah peristirahatan mereka yang disebut khanaqah, dan tempat pengucilan diri para pembimbing spiritual yang disebut khalwah dan zawiyah, merupakan cikal bakal pusat-pusat kehidupan mistik semacam biara sufi.11 Komunitas sufi ini pada mulanya hanya diikuti oleh para sufi bersangkutan secara spontan dan tanpa ikatan.Tetapi padaperkembangan selanjutnya mereka membentuk organisasi yang di dalamnya ditentukan corak dan peraturan sendiri-sendiri yang secara populer mereka sebut dengan "lembaga tarekat". Melalui lembaga ini mereka melakukan pembinaan dengan disiplin dalam mencetak pembibitan sufi dan orang- 10 Ahmad NajibBurhani,TarmtTanpaTarekat;]alan BaruMenujuS'!ft(Jakarta:ScrambiIlrnu Semesra,2002),him.101. 11 M.Muhsin}amil,Tarelaztdan Dinamika Soria/Politik.....,him.47.
  • 19. sISatuTUHANSerlbuJalan orang saleh secara kolektif Lembaga ini pun kemudian menjadi lembaga yang sangat inklusif bagi siapa pun yang ingin memasukinya. Menurut Ajid Thohir, secara historis pengajaran tarekat kepada orang lain telah dimulai sejak zaman Abu Manshur Al-Hallaj (w. 922 M), seorang sufi besar berkebangsaan Baghdad, yang kemudian diikuti oleh sufi-sufi besar lainnya. Mereka merintis pengembangan ajaran yang berisi tingkatan-tingkatan (maqamat) berikut metode-metode pencapaian spiritualnya sebagai upaya untuk menemukan hakikat ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Sebagian mereka lalu menyebar ke beberapa negara Islam yang lebih luas, yang kemudian dapat menolong, baik secara sosilogis maupun politis, untuk menyangga kepemimpinan umat Islam sebagai salah satu akibat dari runtuhnya sistem kekhalifahan di Baghdad. Di antara tarekat yang mula-mula muncul dengan pimpinan para tokoh besar adalah adalah tarekat Qadiriyah di Baghdad yang didirikan oleh syekh Abdul Qadir al-Jailani (w. 1166 M), tarekat Rifa'iyah di Asia Barat yang didirikan oleh syekh Ahmad Rifa'i (w. 1182 M), tarekat Syadziliyah di Maroko yang didirikan oleh syekh Nuruddin Ahmad bin Abdullah al-Syadzili (w. 1228 M), tarekat Badawiyah di Mesir yang didirikan oleh syekh Ahmad Badawi (w. 1276 M), dan tarekat Naqsyabandiyah di Asia Tengah yang didirikan oleh syekh Muhammad Baha'uddin al-Naqsyabandi (w. 1317 M).12 Dengan demikian, bisa jadi benar apa yang dikatakan oleh Sa'id Muhammad Aqil, bahwa tarekat baru muncul sebagai sebuah ajaran yang melembaga dan sebagai sebuah organisasi pada abad ke-6 dan 12 AjidThohir, Gerakan Politik Kaum Tarekat;Telaah Historis Gerakan PolitikAntikolonialisme Tarekat Qadiriyah-Naqsyabandiyahdi Pu/aujawo (Bandung: Pusraka Hiday.ih,2002). him. 88.
  • 20. BabI.PendahuluanI9 ke-7 H, dengan indikasi terdapat bukti historis bahwa pada masa itu telah banyak bermunculan terekat-tarekat seperti yang telah disebutkan di aras. Ditambah dua bukti lagi, yaitu dengan munculnya tarekat Yasafiyah yang didirikan oleh AhmadYasafi (562 H/1169 M) dan tarekat Khawajaqawiyah yang dinisbatkan kepada pendirinya Abdul Khaliq al­ Gha:inawi (w. 612 H/1220 M).13 Pekembangan selanjutnya, sekitar abad ke-15 sampai 18 M, bermunculan jenis-jenis tarekat lain seperti Bekrasyiah (Turki), Khalwatiyah (Persia), Sanusiyah (Libya), Syattariyah (India), dan Tijaniyah (Afrika Utara). Setelah itu, pada perkembangan terakhir abad ke-19, muncul sebuah tarekat yang dimodifikasi dari tarekat Qadiriyah dan Naqsyabandiyah oleh syekh Khathib Al-Sambasi dengan nama tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah.14 Uncuk lebih jelasnya, M. Amin Syukur membagi sejarah perkembangan tarekat menjadi tiga periode, periode khanqah, thariqah, dan tha'ifah: Pertama, periode khanqah (pusat pertemuan). Ini terjadi pada abad III H atau X M. Pada tahap ini, seorang guru (mursyid) telah mempunyai murid yang harus mengikuti aturan-aturan yang ketat. Ia (mursyid) menjadi seorang yang harus ditaati, hidup bersama mereka dalam sebuah tempat untuk mengajarkan suatu ilmu kerohanian (ilmu batin). Kedua, Periode Thariqah yang terjadi sekitar abadVH atau XII M. Tarekat pada tahap ini sudah berbentuk ajaran, peraturan, dan metode tasawu£ Pada periode ini muncul pusat-pusat yang mengajarkan tasawuf dengan silsilah (transrnisi)-nya masing-masing. 13 R;s'an Rusli, TasnwufdanTarekat........,him. 192. 14 AjidThohir, Gert&an PolitikKaum Tarekat........,him.89.
  • 21. 10ISatuTUHANSeribuJalan Ketiga, periode Thaifah, yaicu sekicar abad VII H acau XV M. Pada masa ini terjadi transmisi (slisilah) ajaran dan peraturan. Pada masa ini pula muncul organisasi casawuf cercencu, seperci Qadiriyah, Naqsyabandiyah, dan Syaziliyah yang mempunyai cabang-cabang di berbagai cempac. Lama kelamaan, carekac pun lancas berubah menjadi sebuah organisasi casawuf.15 Mengenai jumlah tarekat, di dalam Enskilopedia Islam disebutkan bahwa ada 44 tarekat yang diakui (mu'tabarah) dan tersebar di seluruh dunia,16 yaitu: No Naina Tarekat Pendiri Berpusatdi 01 Adhamiyah Ibrahim binAdham Damaskus, Suriah 02 Ahmadiyah MirzaGhulamAhmad Qadiah, lndia 03 Alawiyah Abu AbbasAhmad bin Mostagaem, Aljazir Muschafa al-'Alawi 04 Alwaniyah SyckhAlwan Jcddah,Arab Saudi 05 Ammariyah Ammar Bu Senna Costantinc,Aljazair 06 Asyaqiyah Hasanuddin Istanbul,Turki 07 Asyrafiyah AsyrafRumi Chin lznik, Turki 08 Babaivah Abdul Ghani Edirne, Turki 09 Bahramiyah Haj j i Bahrami Ankara, Turki 10 Bakriyah Abu Bakar Wafai Aleppo, Suriah 11 Bekcasyi Bektasyi Velli Kir Sher, Turki 12 Biscamiyah Abu Yazid al-Buscami Jabal Biscam, Iran 13 Gulsyaniyah Ibrahim Gulsyani Kairo, Mesir 14 Haddadiyah SayyidAbdullah bin Alawi Hijaz, Arab Saudi bin Muhammad al-Haddad 15 Idrisiyah SayyidAhmad bin Idris bin Asir,Arab Saudi Muhammad bin Ali 15 M.Amin Syukur, Ttliaw1ifK011tehlua/..., hlm.10. 16 Dewan Rcdaksi,EmildopedinIslam{Jakarta:khtiarBaru Van Hocvc, 1997},jilid 5,him. 67.
  • 22. BabI.PendahuluanI11 16 lizhicbasvivah Svamsuddin ""'·�esia,Yunani 17 Jalwaciyah Pir Uccadi Bursa,Turki 18 Jawalivah Jamaluddin Istanbul, Turki 19 Kabrawiyah Najmuddin Khurasan, Iran 20 Qadiriyah Abdul Qadir al -Jilani Baehdad, Irak 21 Khalwatiyah Umar al -Khalwati Kayseri, Turki 22 Maulawiyah Jalaluddin al -Rumi Konya, Ancolia 23 Muradiyah Murad Syami Istanbul, Turki 24 Naqsyabandiyah Muhammad bin Muhammad Qasri Arifan, Turki bin Uwaisi al -Naqsyabandi 25 Niyaziyah Muhammad Niyaz Lemnos, Yunani 26 Ni'macaJiahiyah Syekh Wali Ni'marillah Kiernan, Iran 27 Nurbaksyiyah Muhammad Nurbakh Khurasan, Iran 28 Nwuddiniyah Nuruddin Istanbul, Twki 29 Rifaiyah Sayyid Ahmad Rifa'i Baghdad, lrak 30 Sadivah Sa'duddin al -Jiba'i Damaskus,lrak 31 Safawiyah Saifuddin Ardebil, Iran 32 Sanisiyah Sidi Muhammad binAli al Tripoli, Lebanon -Sanusi 33 Saqatiyah Sirri Saqati Baghdad, lrak 34 Shiddiqiyah Kyai Mukhtar Mukci Jombang, Jatim 35 Sinan Ummiyah AlimSl nan Ummi Alwali, Turki Abu al -NAjib al -Suhrawardi 36 Suhrawardiyah dan Syihabuddin Abu Ha& Baghdad, Irak Umar b in ibdullah al -Suhrawardi 37 Sunbuliyah Sunbul YusufBulawi Istanbul, Turki 38 Syamsiyah Syamsuddin Madinah 39 Syaccariyah Abdullah al -Syattar India 40 Syaziliyah Abu Hasan Ali al -Syazili Mekkah 41 Tijaniyah Abu al -Abbas Ahmad bin Fes, Maroko Muhammad al -Tijani 42 UmmSuniyah Syekh UmmSunan Istanbul, Turki
  • 23. 12ISatuTUHANSerlbuJalan 43 Wahabiyah Muhammad binAbdul Najed,Arab Saudi Wahab 44 Zainiyah Zainuddin Knfah,Irak Namun menurut hitungan ulama NU, 44 tarekat yang clianggap Mu'tabarah adalah (I). Rumiyah, (2). Rifaiyah, (3). Sa'diyah, (4). Bakriyah, (5). Juztiyah, (6). Umariyah, (7). Alawiyah, (8). Abbasiyah, (9). Zainiyah, (IO). Dasuqiyah, (11). Akbariyah, (12). Bayumiyah, (13). Malamiyah, (14). Ghoibiyah, (15). Tijaniyah, (16). Uwaesiyah, (17). lclrisiyah, (18). Sammaniyah, (19). Buhuriyah, (20). Usaqiyah, (21). Kubrowiyah, (22). Maulawiyah, (23).Jalwatiyah, (24). Barumiyah, (25). Ghozaliyah, (26). Hamzawiyah, (27). Hacldadiyah, (28). Mathuliyah, (29). Sumbuliyah, (30). Iclrisiyah, (31). Utsaniyah, (32). Syaziliyah, (33). Sya'baniyah, (34). Kalhaniyah, (35). Khodziriyah, (36). Syattariyah, (37). Khalwatiyah, (38). Ba'clasiyah, (39). Sukhrowarcliyah, (40). Ahmacliyah, (41). lsawiyah Ghorbiyah, (42). ThuruqAkabir Auliya, (43). Qacliriyah wa Naqsyabandiyah, clan (44). Thariqatul Muslimin.17 D. Komponen-KomponenTarekat Di dalam sebuah organisasi tarekat, terclapat beberapa komponen yang meliputi guru (syekh), murid (murad}, baiac, silsilah (cransmisi), ajaran, clanzawiyah: 1) Guru acau syekh Guru atau syekh mempunyai keduclukan yang penting clalam carekac. Ia ticlak saja merupakan seorang pemimpin yang 17 EndangTurmudzi,PerselinglwhanKiaidanKekuasaan(Yogy.1karta:LKIS,2004),him.66-67.
  • 24. BabI.PendahuluanI13 mengawasi murid-muridnya dalam kehidupan lahir dan pergaulan sehari-hari agar tidak menyimpang dari ajaran-ajaran Islam dan cerjerumus ke dalam maksiac serca berbuac dosa besar acau kecil, tecapi ia juga merupakan pemimpin kerohanian. Ia merupakan perancara ibadah ancara murid dengan Tuhan. Oleh sebab iculah, ia harus memiliki pengetahuan yang sempurna tentang carekat dan mempunyai kebersihan rohani.18 Seciap mursyid bisa membuac sendiri serangkaian langkah carekac dengan bacaan zikir. Perannya disahkan oleh rancai genealogis pada garis hubungan biologis dengan diri Nabi Muhammad. Karena rangkaian genealogis itulah sang mursyid memiliki segudang perlakuan istimewa dan dipercayai memiliki sejumlah aura karismatik yang membuac otoritasnya penuh rahasia yang tak boleh diketahui sang murid. Karena itulah, ia kadang disebuc dengan iscilah thayral-quds (burung suci) atau khidir.•9 Syekh Najmuddin Amin al-Kurdi menyebuckan ada 24 syarac uncuk menjadi seorang syekh atau mursyid (guru spiritual), di antaranya: a) Memiliki pengetahuan ilmu agama (syariat) yang memadai, sekedar dapat menghilangkan keragu-raguan seorang murid, agar tidak bercanya kepada orang lain. b) Harus seorang yang arifterhadap kesempurnaan hati dan adab­ adabnya, mengetahui segala bahaya hati dan penyakitnya, serta mengetahui bagaimana cara menjaga kesehacannya. 18 Teamlnstitut Agama Islam Ncgcri,PengantarI/mu Tasaw1if(Sumatcca Utara: lnstitut Ag­ amaIslamNegeri,1982),him. 79. 19 AhmadNajibBurhani,TarekatTanpaTarekat...... ,hlm. 10.
  • 25. 14ISatuTUHANSerlbuJalan c) Memiliki kasih sayang kepada umat Islam, khususnya kepada murid-muridnya. Apabila ia melihat mereka belum mampu unruk melawan nafsunya dan meninggalkan kebiasaan jelak, maka ia harus memaafkan mereka setelah diberi nasihat sampai mereka mendapat petunjuk. d) Selalu menutupi segala aib yang menimpa murid-muridnya. e) Ucapannya harus bersih, tidak suka bersenda gurau, dan menjauhi segala sesuaru yang tidak bermanfaat. f) Berlapang dada terhadap haknya. Seorang mursyid tidak boleh minta supaya dihormati, dipuji, atau disanjung. Tidak membebani murid-muridnya dengan sesuatu yang tidak sanggup mereka lakukan, dan tidak menyusahkan urusan mereka. g) Tidak boleh membiarkan murid-muridnya terlalu banyak makan, karena banyak makan dapat menjadi budak perut. h) Selalu memberi petunjuk kepada muridnya dalam hal-hal yang dapat memperbaiki keadaannya. i) Apabila menerima kedatangan seorang murid, maka ia harus menyambutnya dengan senang hati dan tidak boleh dengan muka masam. Apabila seorang murid meninggalkannya, maka ia hendaknya mendoakan tanpa harus diminta. j) Apabila seorang murid tidak hadir di majelisnya, maka hendaldah ia menanyakan danmenelitinya.Jikamurid itu sakit, maka hendaldah ia menengoknya, dan jika ia memerlukan sesuatu, maka hendaldah dibantu.
  • 26. BabI.PendahuluanI1S Adapun cara pengangkacannya, menuruc syekh Su1aiman Zuhdi, guru dati syekh 'Abdul Wahab Rokan al-Khalidi al-Naqsyabandi, adalahmelaluicigacara;Pertama, acasperincahdarisyekh(mursyid) sebelumnya. Kedua, dengan wasiat dari syekh sebelumnya. Ketiga, diangkac oleh oleh para khalifah dan murid dengan suara bu1ac, dan keempat, dicunjuk oleh mursyid atau pemimpin tarekac di suacu daerah.20 2. Murid atau Murad Pengikut suatu tarkat disebut dengan murid. Murid atau kadang disebut sa/ik adalah orang yang sedang mencari bimbingan dalam perjalanannya menuju Allah. Dalam pandangan pengikut tarekat, seseorang yang melakukan perjalanan rohani menuju Tuhan tanpa bimbingan guru yang berpengalaman melewati berbagai cahapan (maqamat) dan mampu mengacasi keadaan jiwa (ha/) dalam perjalanan spiritualnya, maka orang tersebut mudah tersesat. Seorang murid pada tahap awal umumnya disebut sebagai pengikut biasa (manshub), pada tahap selanjumya ia akan naik tingkac menjadi murid, kemudian sebagai pembantu syekh acau khalifah, dan pada ujungnya menjadi guru yang mandiri (mursyid).21 Sebagaimana mursyid yang harus memenuhi syarac-syarac di atas, seorang murid pun juga harus memenuhi persyaratan rercentu. Di antaranya adalah harus mendapackan bimbingan secara resmi dari mursyid. Syarat itu diperlukan agar murid 20 Lihat selengkapnya dalam Fuad Said, Hali.Wit Tari/I.at Naqsyahandiah (Jakarta: Al-Husna Dzikra, 1996), him.95-99. 21 AhmadNajibBurhani,TarekatTanpaTarekat....,him.37.
  • 27. 16ISatuTUHANSerlbuJalan tidak tergelincir atau salah jalan. Di samping itu, ia juga harus memiliki ilmu agama (syariat) yang memadai dan benar-benar sudah saamya uncuk menerima ilmu tasawuf tersebut. Hal ini karena dikhawatirkan apabila seseorang belum memiliki ilmu agama yang memadai, dia akan jatuh kepada prakcik-prakrik yang dilarang agama. "Barangsiapa yang bertasawuftetapi tidak berfikih, maka dia kafirzindiq; barangsiapayang berfikih namun tidak bertasawuf, maka dia ada/ah fosiq; dan barangsiapa yang mengumpulkan keduanya (bertasawuf dan berfikih), maka dia telah mencapai kesempurnaan. " lni artinya bahwa tasawuf adalah penyempurnaan ibadah amal ibadah seseorang setelah dia mengetahui ajaran agama yang bersifat fiqhiyyah agar ibadahnya tidak semata-maca sekedar memenuhi aturan formal. Sebaliknya, seseorang diharapkan tidak bertasawuf (mempelajari atau mengamalkannya) sebelum cukup pengetahuan-pengetahuan agamanya yang bersifat fiqhiyyah, karenadikhawatirkan akanberdampakburukpadakeimanannya.22 Abu Bakar Atjeh mengucip pernyaraan Amin Al-Kurdi dalam kicab TanwirAl-QulubftMu'amalatAl-'I/miAl-Ghuyub mengenai posisi murid di hadapan gurunya sebagai berikut: Engkau laksana mayat terlentang Didepangurumu terletak membentang Dicucidibalik laksana batang ]anganlah berani engkau menentang 22 M. Amin Syukur, TasawufKontekstual.. ....... ,bhn.50-51.
  • 28. Perintahnyajangan kauelakkan Meskipunharamseakan-akan Tundukdan taatdiperintahkan Engkaupasti ia cintakan Biarpun semuaperbuatannya Meskipun berlainan dengan syara'nya Kegelapan hatiakandidapatkannya Bagimu akanjelasrahasianya lngatlah ceritaKhidirdanMusa Tentangpembunuhananakdesa Musa seakanputusasa Padaakhirnya ia terasa Padaakhirnyajelassudah Tempatpadanyasecara mudah KekuasaanAllah tidaktertadah llmunya luastidaktermadah.23 3) Baiat BabI.PendahuluanI11 Baiat adalah janji acau ikrar seorang salik (murid) kepada mursyidnya, bahwa ia akan mengikuti aturan-aturan yang telah dicerapkan oleh sang mursyid. Pada tahap awal, seseorang yang ingin memasuki dunia tarekat, harus melakukan baiat yang tidak lain adalah sumpah atau pernyacaan keseciaan yang diucapkan oleh seorang murid kepada gurunya sebagai simbol penyucian sertakeabsahan seseorang mengamalkan ilmu tarekac. 23 Abu Bakar Atceh,Pmgm1tarI/muTarekat; UraianTentangMistik (Solo:Ramadhani, 1993), him. 86.
  • 29. 1sISatuTUHANSerlbuJalan Selain diucapkan sumpahjugadiajarkankewajiban seorangmurid untuk menaati guru yang telah membaiatnya. Dengan berbaiat, maka seseorang akan memperoleh status keanggotan secara formal, membangun ikatan spiritual dengan mursyidnya, dan membangun persaudaraan mistis dengan anggota lain.24 Baiat sendiri dibedakan menjadi dua; Pertama, baiatshuwariyah, yaitu baiat bagi seorang calon salikyang hanya sekedar mengakui bahwa mursyid yang membaiatnya adalah gurunya tempat ia berkonsultasi dan mursyid itu pun mengakuinya sebagai murid. la tidak perlu meninggalkan keluarganya dan tinggal di zawiyah untuk bersuluk atau berzikir terus menerus. la boleh tinggal di rumah bersama keluarganya dan beraktivitas sehari-hari. la hanya cukup mengamalkan wirid atau amalan-amalan tertentu yang diberikan oleh gurunya dan bertawasul kepada gurunya. la dan keluarganya bersilaturahmi kepada gurunya sewaktu-waktu dan apabila memperoleh kesulitan dalam hidupnya, ia dapat berkonsultasi dengan gurunya. Kedua, baiatma'nawiyah, yaitu baiat bagi seorangcalon salikyang bersedia untuk dididik dan dilatih menjadi sufi yang arifbillah. Kesediaannya untuk dididik menjadi sufi itu pun berdasarkan pengamatan dan keputusan guru tarekat tersebut. Seorang salik yang masuk tarekat melalui baiat, harus meninggalkan anak-istri dan tugas keduniaannya. laberkontemplasidalamzawiyah tarekat dalam bimbingan syekh-nya. Khalwat ini bisaberlangsung selama beberapa tahun, bahkan belasan tahun.25 24 M.MuhsinJamil,TarekatdanDinamikaSoria/Politik. . .., him. 64. 25 Sokhi Huda, TasawufKulhrral;FenomenaSelawatWahidiyah(Yogyakart:a:LKi.S,2008).hlm. 53.
  • 30. BabI.PendahuluanI19 4) Silsilah Silsilah adalah hubungan nama-nama yang panjang yang menunjukkanbahwasanggurumemilikiketerhubunganlangsung dengan Nabi Muhammad melalui perantaraan guru besar tarekat tersebut, seperti syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Syadzili, dan lain-lain. Denganmelaksanakanbaiat,makasimuridmasukdalam silsilah yang berkesinambungan itu. Sebagai bukti bahwa ia telah masuk dalam tarekat tertentu dan boleh mengajarkan apa yang diajarkan dalam tarekat itu, si murid akan menerima sederetan ijazah (berdasarkan tingkatannya) arau khirqah (sobekan kain dari gurunya), dan atau yang sejenisnya. 5) Ajaran-ajaran Tarekat Ajaran tarekat yang dimaksud di sini adalah praktik-praktik dan ilmu-ilmutertentuyang diajarkan dalamsebuahtarekat. Biasanya, masing-masing tarekat memiliki kekhasan ajaran atau metode khusus dalam mendekati Tuhan. Guru-guru tarekat yang sama akan mengajarkan metode yangsama kepada murid-muridnya.26 6) Zawiyah lstilah ini sering diterjemahkan ke dalam bahasa lnggris menjadi lodges atau hospices. Di Indonesia sendiri disebut dengan nama pondok atau pondokan. Zawiyahmerupakan tempat tinggal para sufi, tempat mereka melakukan ritual ibadah, zikir, berdoa, salat, membaca kitab suci, dan sebagainya. Awalnya, istilah ini muncul untuk menunjukkan satu ruangan di masjid yang dipakai oleh 26 AhmadNajibBurhani,TarekatTanpaTarekat,him.37.
  • 31. 20ISatuTUHANSerlbuJalan para sahabat Nabi untuk beribadah. Menurut Carl W. Ernest, istilah ini terkenal dan sering dipakai pada abad ke-11 M di Iran, Syiria dan Mesir. Model dari Zawiyah ini sendiri berbeda-beda. Ada yang berupa bangunan besar yang dikelilingi oleh ratusan rumah kecil di sekitarnya. Ada juga yang berupa tempat tinggal sederhana yang menempel pada rumah sang guru. Bangunan Zawiyah pada periode awal yang terkenal didirikan oleh Abu Sa'id (w. 1049) di bagian Timur Iran dan Zawiyah Sa'id Al-Suada yang didirikan oleh ShalahuddinAl-Ayyubi pada tahun 1174 di Kairo. Konsep tentangZawiyahyang berbentuk bangunan ini kemudian digugat oleh Tarekat Naqsyabandiyah dan berbagai pengikut tasawuf era ini. Konsep ini, menurut mereka sulit untuk menciptakan manusia yang integral dan holistik. Sesekali waktu berada di Zawiyah untuk melakukan introspeksi diri adalah baik. Namun, bila orang keterusan dan selamanya di Zawiyah, maka ia akan menjadi ekslusif, tidak bermasyarakat, dan egois.27 E. Macam-MacamTarekat Tarekatdalam artijalanyangharusditempuh untukmendekatkan diri kepada Allah dibagi menjadi dua macam; Pertama, tarekat wajib yaitu amalan-amalan fardu, baik fardu 'ain maupun fardu kifayah, yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Tarekat wajib yang utama adalah mengamalkan rukun Islam. Amalan-amalan wajib ini insyaAllah akan membuat pengamalnya menjadi orang bertakwa yang dipelihara 27 AhmadNajibBurhani,TarekatTanpaTarekat, him. 88-89. LihatjugasyekhFadblallaHaeri, Dasar-DasarTasawuf,tcrj.TimForstudia(Yogyakarta:PcncrbitPustakaSufi,2003),him.31.
  • 32. BabI.PendahuluanI21 oleh Allah. Pakec carekac wajib ini sudah dicencukan oleh Allah SWf melalui al-Qur'an dan hadis. Contoh amalan wajib yang ucama adalah salac, puasa, zakac, haji, menucup aurac, makan makanan halal, dan lain sebagainya. Kedua, carekat sunah, yaitu kumpulan amalan-amalan sunah dan mubah yang diarahkan sesuai dengan syarar-syarar ibadah unruk membuat pengamalnya menjadi orang bertakwa. Tenru saja orang yang hendak mengamalkan tarekar sunah hendaklah sudah mengamalkan tarekat wajib. Jadi rarekat sunah ini adalah tambahan amalan-amalan di acas tarekac wajib. Pakec tarekar sunah ini disusun oleh seorang guru mursyid unruk diamalkan oleh murid-murid dan pengikutnya. lsi dari pakec tarekac sunah ini ridak recap, cerganrung pada keadaan zaman tarekat tersebut dan juga keadaan sang murid atau pengikutnya. Hal­ hal yang dapar menjadi isi tarekat sunah ada ribuan jumlahnya, seperti salat sunah, membaca al-Qur'an, puasa sunah, wirid, zikir, dan lain sebagainya.21! F. HubunganTarekat denganTasawuf Padaawalnya, carekaradalah rara caradalam rangka mendekarkan diri kepada Allah dan digunakan oleh sekelompok orang yang menjadi pengikur seorang syekh. Dalam perjalanan selanjumya, kelompok ini menjadi lembaga-lembaga yang mengikat sejumlah pengikut dengan aruran-aruran yang relah dicerapkanolehseorangsyekh. Lembaga tarekar ini merupakan kelanjutan dari usaha pengikut para sufi terdahulu. Perubahan benruk dari tasawufkepada tarekar sebagai sebuah lembaga 28 Zarka.syiAl-Maturidi"ApaituThariqatdanApaHubungannyadcnganZikir?"dalamhttp:// wikkasih.blogs_pot.com/2012/11/belajar-membaca.html diaksestanggal 9 November2012.
  • 33. 22ISatuTUHANSerlbuJalan dapac dilihac dari perorangannya, cecapi kemudian berkembang menjadi lembaga tarekatyang lengkap dengan unsur-unsurnya. Dalam ilmu casawuf, carekac cidak hanya dimaknai sebagai acuran-acauran atau cara-cara cercencu yang digunakan oleh seorang syekh tarekat, juga bukan terhadap kelompok yang menjadi pengikut salah seorang syekh, cecapi mencakup semua ajaran Islam, seperci salac, puasa, zakat dan sebagainya, yang semuanya icu dilakukan dalam rangka mendekackan diri kepadaAllah. Sama halnya dengan tarekac yang sudah melembaga dan mencakup semua ajaran Islam serta pengalaman dan pengamalan syekh yang cerikac pada bimbingan dan cuncunan seorang syekh melalui baiat, tasawuf pada awalnya juga merupakan usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah, melalui penyucian rohani dan penyempurnaan kuantitas dalam beribadah. Usaha mendekatkan diri ini biasanya selalu berada di bawah bimbingan seorang guru acau syekh. Ajaran-ajaran casawufyang merupakan jalan yang harus dicempuh untuk mendekackan diri kepada Allah irulahyang kemudian disebuc dengan carekat. Dengan demikian, tampaklah hubungan yang erat ancara tasawuf dan tarekat. Tarekat awalnya adalah tasawufyang berkembang dengan berbagai macam faham dan aliran, yang tergambar dalam adanya thuruq al-sufiyayyah (aliran-aliran tarekat), sehingga belakangan ini seseorang yang hendak berkecimpung dalam kehidupan tasawuf, pada umumnya adalah melalui aliran tarekat yang sudah ada.29 Arau dengan kata lain, tasawuf adalah ideologi, sedangkan rarekat adalah institusi yang menaungmya. 29 Team lnstitut AgamaIslamNegeri,PengantarllmuTasawuf,hlm.274.
  • 34. A. Wajah Keberagamaan Indonesia Indonesia adalah bangsa majemuk yang diperlihatkan dengan banyaknya agama, suku, dan ras. Kemajemukan di Indonesia telah lama hadirsebagairealitas empirikyangtakterbantahkan. Indonesiakemudian dikenal sebagai bangsa dengan sebutan "mega culturaldiversity" karena Indonesia terdapat tidak kurang dari 250 kelompok emis dengan lebih dari 500jenis ragam bahasa yang berbeda.1 Kemajemukan tersebut memunculkan keanekaragaman dalam berbagai aspekdanjugamenyebabkanadanyalapisansosialyangberbeda. Struktur masyarakat Indonesia ditandai dengan dua cirinya yangbersifat unik. Dua jenis pelapisan masyarakat Indonesia adalah pelapisan secara horizontal dan pelapisan secara vertikal. Pelapisan horizontal ditandai 1 Yenni ZannubaWahid dkk., Mengdola Toll!TansidanKtbtbasan Beragama; TigaIsu Pmting {Jakarta;TheWahidInstitute,2012),Wm. 1.
  • 35. 24ISatuTUHANSerlbuJalan dengan adanya kenyataan kesatuan sosial berdasarkan perbedaan ras, agama, serta adat istiadatyang berlaku di dalam masyarakat. Sementata pelapisan vertikal ditandai dengan adanya perbedaan vertikal antata lapisan atasdanlapisan bawah dalamha!ekonomi, pendidikan, dan lain­ lain. Dalam menggambarkan masyarakat Indonesia, J.S. Furnivall, seorang sarjana berkebangsaan Belanda, mengungkapkan bahwa masyatakat Indonesia adalah masyarakatyang majemuk (pluralsocieties), di mana masyarakamya terdiri atas dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri canpa ada pembauran sacu sama lain di dalam suacu kesacuan policik. Ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat Indonesia menjadi majemuk, di ancatanya adalah fakcor geogralis yang membagi wilayah Indonesia menjadi ribuan pulau, sehingga menyebabkan cercipcanyapluralitassukubangsadiIndoneisa. Disampingicu,kenyacaan bahwa Indonesia terletak di antata samudera Indonesia dan samudera Pasifik sehingga menyebabkan Indonesia memperoleh berbagai macam pengacuh kebudayaan dan tempat penyebaran agama dati pedagang­ pedagang asing, menjadi wajat jika kemudian di Indonesia terdapac beberapa macam agama. lklim yang berbeda-beda dan serta strukcur tanah yang tidak sama juga merupakan faktor yang curut menciptakan pluralitas regional di Indonesia.2 Dalam suasana kemajemukan itu diharapkan tumbuh sikap menerima sebagaimana adanya, tumbuh sikap bersama yang sehat, mengikuti segi-segi kelebihan satu sama lain dan mendorong uncuk 2 Nasikun, Sisum Soria/Indonesia(Jakarta:PT.RajaGrafindoPersada, 1992),him.28.
  • 36. BabII.TarekatDalamBingkalKelndoneslaanI2s bersama-sama melakukan kebaikan dalam masyarakat. Perbedaan yang ada diterima dalam kerangka perbedaan atau setuju dalam perbedaan (agree in disagreement). Tanpa mengurangi keyakinan masing-masing pemeluk agama terhadap agamanya sendiri, keadaan watak dan tradisi masing-masing suku, serra watak individual, maka dalam suasana pluralitas ini sangat diperlukan sikap toleran, jujur, terbuka, wajar, adil, dan sebagainya. Masing-masing agama tidak diperbolehkan mengklaim sebagai pemilik kebenaran secara mutlak, karena masing-masing agama mempunyai metode, jalan, atau bentuk uncuk mencapai "Tuhan".3 Dalam mengekspresikan pencapaian cerhadap Tuhan cersebut, setiap agama memiliki cara-cara tersendiri yang dalam istilah mereka disebut dengan mistisisme (tasawuf; Islam). Mistisisme sebagai suacu gejala keagamaan, tidak hanya adadalam tiga agama samawi saja, tetapi juga dalam agama-agama ardhi, seperti Hindu, Budha, dan agama­ agama lainnya. Philip K. Hitti mengatakan bahwa tradisi keagamaan mempunyai aspek mistik, yang meliputi misteri di belakang selubung yang memisahkan manusia dari Tuhan dan selalu ada keinginan yang sungguh-sungguh untuk menembus tabir tersebut. Individu-individu atau kelompok-kelompokpadasemua agarna, merasa tidak puas dengan sistemyang sudah mapan. Mereka selalu rindu kepadahubungan pribadi yang intim dan mesra denganTuhan. Secara haikiki, mistisisme dipandang sebagai satu dan serupa, tidakdipermasalahkan agama apa yangdianut para mistikus. Mistisisme 3 M.Amin Syukur, Tasawu[SosialYogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), him. 37-38. Lihatjuga Adian Husaini, TinjaunHistorisKonjlikYahudi, Krnun, Islam (Jakarta: Gema lnsaniPress, 2004),him.6.
  • 37. 26ISatuTUHANSerlbuJalan rak ubahnya merupakan gejala yang ajek clan serupa dari kerinduan nurani manusia aras kemanunggalan dirinya dengan Tuhan.4 Hal iru sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Harun Nasution bahwa unsuryangmembentukrasawufridakhanya dari Islamsaja, retapi juga dari agama-agama lain. Unsur dari Islamhanya al-Qur'an dan hadis, sedangkan dari non-Islam adalah sebagai berikur: (l). Paham menjauhi dunia dan hidup mengasingkan diri di dalam biara-biara, sebagai pengaruh agama Kristen, (2). Roh manusia bersifar kekal dan berada di dunia sebagai orang asing. Badan jasamani merupakan penjara bagi roh, dan kesenangan roh yang sebenarnya adalah alam samawi. Unruk memperoleh kehidupan yang senang di alam samawi, manusia harus membersihkan roh dan meninggalkan materi serra berkontemplasi. lni sebagai pengaruh 61safat misikphytagoras, (3). Roh ituberasal dariTuhan dan akan kembali kepada-Nya sesudah dibersihkan dari kororan akibat masuknya roh tersebut ke alam materi. Agar roh bisa menjadi sud, maka iaharus meninggalkan dunia dan mendekatiTuhan. Ini akibar pengaruh dari 6lsafat emanasiPlotinus, (4). PahamNirwanadalam Budha, di mana unruk mencapainya harus meninggalkan dunia dan berkontemplasi, serupafana, (5). Dalam ajaran Hindu dikatakan bahwa untuk mencapai persaruan Atman dengan Brahman, manusia harus meninggalkan dunia dan mendekariTuhan.5 Jadi, hakikat miscisisme-termasuk rasawuf.-adalah kesadaran aras adanya komunikasi dan dialog langsunganrara roh manusia dengan Tuhan. Aras dasar ini, maka tasawuf sebagaimana misrisisme pada umumnya, bercujuan membangun dorongan-dorongan yang terdalam 4 NazarudinLatifdanNasrulullahdkk., Tasaw1tfJan Modemitas.... ..,him.28. 5 Harun Nasution,Fa4afahdanMistisismedalam Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1995). him. 58-59.
  • 38. BabII.TarekatDalamBlngkalKelndoneslaanI21 pada diri manusia. Tasawuf acau pun miscisisme mempunyai pocensi besar karena mampu menawarkan pembebasan spiritual, mengajak manusia mengenal dirinya sendiri, dan akhirnya mampu mengenal Tuhan. Ia dapac menuntun manusia menuju hidup bermoral sehingga mampu menunjukkan eksiscensinya sebagai makhluk cermulia di muka bumi ini.6 Hal di acas menandakan bahwa konsep bertasawuf (mistisisme) cidak hanya dikenal di dunia Islam semaca melainkan juga diprakcikkan dalam agama-agama lain. lni disebabkan karena inti dari mistisime atau casawuf adalah kesadaran adanya komunikasi langsung ancara manusia denganTuhannya. Setiappemelukagamamempunyaicara-caracersendiri uncuk bisa selalu dekac denganTuhannyadan agar hubungannya dengan Tuhan selalu incim dan mesra. Semua icu dilakukan sebagai salah sacu bencuk ekspresi keimanan dan kecaacan mereka kepada ajaran agama gunamengaiskehidupanyanglebihbaikdan menjadimanusiaparipurna (insan kamif). Berikuc ini adalah dasar casawufacau miscisisme dalam Islam dan agama-agama lain:7 6 Na2arudinLatifclanNasrulullahdkk., Tasawrifdon Modernitas...,him.33. 7 M.Amin Syukur,TasawrifSosial.him.6-7.LihatjugllNa2arudinLatifdanNasrulullahdkk., TasawufdanModernitas...,him.32-34.
  • 39. 2sISatuTUHANSerlbuJalan Islam Budha Hindu Nashrani (Kristen) Mujahaclah Selibasi, yaitu menahan Pemadaman diri dari tidak kawin, (QS. al- yangsempurna karena pernikahan Ankabut: 69 - danYusuf: terhadap hawa dianggap bisa 53) nafsu mengalihkan perhatian dariTuhan. Peranan syekh sama seperti pendera, bedanya Taubar (QS. - - pendera arau pastur dapat al-Tahrim: 8) menghapuskan dosa atau minimal memohonkan kepada Tuhan. Tawakalkepada Allah dalam masalah Tawakal (QS. - - penghidupan. Hal itu al-Thalaq: 3) suclah dipraktikkan oleh para pendera dalam sejarah hidup mereka. Keinginan Paham nirwana manusia untuk dalam budha, meninggalkan di mana untuk dunia untuk Sikap menjauhi dunia Zuhud (QS. mendekati al-Hasyr: 9) mencapai harus Tuhan agar dan hidup mengasingkan berkontemplasi, diri di biara-biara. serupafana tercapai al-nafi. persaruan brahman dan atman. Sabar (QS. al-Kahfi: 28) - - - Haya'(QS. al-'Alaq: 14) - - - Rida (QS. al-Taubah: - - - 100)
  • 40. BabII.TarekatDalam BingkalKeindonesiaanI29 Sikap Fakir. Isa al-Masih Faqr(QS. al-Nisa': 6) . . adalah seorangfakir dan lnjil disampaikan kepada orang fakir. Khauf(QS. al-Sajdah: - . - 16) Zikir (QS. al-Ahzab: 41) . . - Hubb (QS. Ali Imran: - - - 31) Wali (QS. Yunus: 62) - - - Lanras bagairnana pandangan rasawuf cencang pluraJicas? Dalarn halini, M.AminSyukurrnengaickannyadengankonsepwahdah(wahdatu al-wujud, wahdatual-adyan, wahdatu al-syuhud, wahdatu al-ummah, dan sebagainya). Konsep ini rnenurucnya berawal dari penjabaran konsep tauhid yang rnernpunyai irnplikasi yang sangac dalarn bagi kehidupan urnac rnanusia. Sebab konsep ini rnerangkurn secara universal bagaimana seharusnya manusia hidup rnemandang diri, manusia dan alarn dalarn kairannyadenganYangMudak. Sernuanyadipandangsebagaiwujuddari karya-Nya dan fenomena kebesaran-Nya. Tasawuf rnemandang bahwa keanekaragaman agarna di dunia hanya sekedar bentuknya, sedangkan hakikacnya sarna karena sernuanya bersumber dan memiliki cujuan yang sarna yaicu uncuk menyembah kepada surnber segala sesuacu, Tuhan Pencipta Alam Sernesra. Menurut Al-Hallaj misalnya, tidakadabedanyaantaramonoteismedanpoliteisme.
  • 41. 30ISatuTUHANSerlbuJalan Dia berkata, «al-kufru wa al-iman yaftariqani min haitsu al-ism, wa amma haitsu al-haqiqahfa/afarqa bainahuma". Artinya, kekufuran dan keimanan dari segi nama memang berbeda, namun apabila dilihat dari segi hakikatnya, makakeduanya tidak ada bedanya. Suatu ketika, Al-Hallaj mendengacseseorangsedangmemaki-maki orangYahudi, maka ia memalingkan muka kepada orang tersebut seraya berkata, "innaal-yahudawaal-nashraniyyahwaal-is/am waghairadzalika min al-adyan hiyaalqabun mukhtalifah, wa asami mutaghayyirah, waal­ maqshudu minhalayataghayyaruwalayakhtalifa':Artinya, sesungguhnya Yahudi, Nashrani,Islam,clansebagainya merupakan panggilan-panggilan dan nama-nama yang berbecla-beda, sementara mereka mempunyai rujuan yang sama. Paham wahdatual-adyanmemandang bahwa sumber agama adalah sacu, wujud agama hanya bungkus lahirnya saja.8 Para sufi (orang yang telah mencapai tingkat marifat) akan memandang setiap sesuatu yang disembah adalah tempat teofani Tuhan. Oleh karena itu, mereka lebih mementingkan hakikat sesuatu ketimbang bentuk luacnya. Kadang dalam penampilannya sehari-haci, para sufi dianggap kurang bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah ritual yang bisa dengan mudah terlihatsecacakasat mata. Padahal sesungguhnya tidak demikian. Hal ini disebabkan katena mereka lebih mementingkan hakikat dibandingkan hiasan luac semata. Umumnya, umat sebuah agama lebih cenderung menilai agama dari segi lahirnya saja clan menganggap keyakinan masing-masing yang paling benar serta meremehkan agama lain. Oleh katena itu, yang penting sekarang adalah merukunkan kembali antar agama yang ada dan menyadarkan mereka yang meninggalkan agama. lbarat cubuh 8 Ibid.,him.40-41.
  • 42. BabII.TarekatDalamBlngkalKelndoneslaanI31 yang terpotong-potong, tugas seorang sufi adalah menyatukan kembali dan menyadarkan semua penganut agama bahwa esensi suatu agama adalah kebijaksanaan, dan kebijaksanaan tersebut terdapat pada semua agama.9 B. Sejarah PertumbuhanTarekat di Indonesia Kehadiran ajaran tasawufberikut lembaga-lembaga tarekatnya di Indonesia samatuanyadengan kehadiran Islam itu sendiri sebagai agama yang masuk ke Indonesia. Sebagian mubalig yang menyebarkan Islam di nusantara telah mengenalkan ajaran Islam dalam kapasitas mereka sebagai guru-guru sufi. Tradisi tasawuf telah menanamkan akar yang fundamental bagi pembentukan karakter dan mentalitas kehidupan sosial masyarakat Islam di Indonesia. Dengan demikian, tasawuf memiliki peranan yang cukup besar dalam menyebarkan dan mengembangkan tarekat di Indonesia melalui lembaga-lembaga tarekatnya yang sangat besar. Namun sebagaimana yang diungkapkan Ajid Thohir, dari sekian banyak tarekat yang ada di dunia, hanya ada beberapa tarekat yang bisa masuk dan berkembang di Indonesia. Menurutnya, halitudimungkinkan karenasistemkomunikasi yang mudah dalam kegiatan transmisinya. Tarekat yang masuk dan berkembangdi Indonesia adalah tarekat yang telah populer diHaramain (Mekkah dan Madinah), duanegarayangsaatitumenjadi pusatkegiatan dunia Islam. Faktor yang lain adalah karena tarekat-tarekat tersebut dibawa langsung oleh tokoh pengembangnya yang umumnya berasal dari Persia 9 NazarudinLatifdanNasrulullahdkk., TasawufdanModmiitas...,him.40.
  • 43. 32ISatuTUHANSerlbuJalan danIndia. Yang mana keduanegara itudikenal memilikihubunganyang khusus dengan komunitasMuslim penama di Indonesia.10 Diantara bukti-bukti yang menunjukkan bahwa masuknya Islam ke Indonesia bercorak tasawuf adalah ketika kerajaan Aceh mencapai puncakkejayaannya pada abadke-16/l7 M. Kepemimpinan kerajaan ini didukung oleh para sufi dan syekh-syekh tarekat, seperti syekh Hamzah Fansuri, syekh Syamsuddin Sumatrani, syekh Abd al-Ra'uf al-Singkili, dan syekh Nuruddin al-Raniri, dengan tarekat mereka Qadiriyah dan Syattariyah. Saat itu, Aceh menjadi pusat pendidikan Islam, termasuk ilmu tasawuf dan tarekat. Dari para sufi dan syekh-syekh tarekat ini kemudian Islam disebarkan oleh murid-muridnya ke berbagai penjuru wilayah di Indonesia..11 Tarekat secara nyata baru terlihat pada abad ke-17, yaitu dimulai penama kali oleh syekh Hamzah Fansuri (w. 1610 M), seorang tokoh sufi perrama di Melayu-Indonesia dan muridnya syekh Syamsuddin al­ Sumatrani (w. 1630 M). Beliau adalah penganut tarekat Qadiriyah yang didirikan oleh syekh '.Abdul Qadir al-Jailani dengan menganut doktrin penyatuan manusia dengan Tuhan (wahdat al-wujud). Ajaran wahdat al-wujud iru sendiri sekarang sudah tidak lagi dikenal dalam tarekat Qadiriyah yang ada saat ini.12 Setelahsyekh HamzahFansuri, muncul syekh Nuruddin al-Raniri (w. 1658 M) yang dikenal sebagai seorang syekh dari tarekat Rifa'iyah yang didirikan oleh syekh Ahmad Rifa'i (w. 1181 M). Meski demikian, Rifa'iyahbukanlahsaru-sarunyatarekatyangdikaitkandenganNuruddin al-Raniri. Nuruddin al-Raniri juga mempunyai silsilah inisiasi dengan 10 AjidThohir,GerakanPolitikKaumTarekat......., him. 27. 11 Ris'an Rusli, TOJOwefdanTarekat........,him.203. 12 Ahmad Syafi'iMufid,Tangklukm1,AbangandanTarekat..., him. 62.
  • 44. BabII.TarekatDalamBlngkalKelndoneslaanI33 rarekarAidrusiyah clan Qadiriyah. Serelah iru muncul nama syekh Abel al-Rauf al-Singkili (w. 1693 M) yang membawa dan mengembangkan rarekar Syauariyah ke Aceh. Di samping mengajarkan rarekar Syarrariyah, guru Abd Al-Ra'uf di MadinahyairuAhmad Qusyairi (w. 1661 M) dan IbrahimAl-Kurani, juga mengajarkan rarekar Chisriyah, Qadiriyah dan Naqsyabandiyah. Abd Al-Ra'uf sendiri hanya mengajarkan rarekar Syarrariyah saja clan ridak meneruskan rarekar Qadiriyah. Terapi ada orang lain yang mengajarkannya di Sulawesi Selaran, yaitu YusufTibuku. Kemudian di SulawesiSelatanyangmenjadiulamaterkenaladalah Yusufal-Makassari (w. 1627M) dengangelarAl-TajAl-Khlwati"Mahkora tarekat Khalwatiyah". Beliaulah orang pertama yang memperkenalkan rarekar Khalwariyah di Indonesia. Di Sulawesi, rarekar ini pun kemudian dihubungkan erar dengan namanya. Beliu dibaiat menjadi pengikur tarekar Khalwariyah di Damaskus, tempat yang didatanginya unruk menziarahi makamseorangsufi besarMuhyiddin lbn al-'Arabi.13 Selainulamadiaras,jugaadaulamalainyangrerkenaldiPalembang yaitu syekh Abd al-Samad al-Palimbani (w. 1785 M). Beliau adalah ulama yang sangar berpengaruh di anrara ulama asal Palembang, yang mana kebesarannya mampu menyamai ulama Timur Tengah pada abad ke-18 M. Di Mekkah, beliau menjadi pengikur seria syekh Muhammad Samman, pendiri rarekat Sammaniyah. Sebagai anggota tarekar ini, beliaujugamenyebarkannyakePalembangdanAceh. Dengan demikian, beliaulah yang membawa dan menyebarkan rarekat Sammaniyah di Palembang danAceh unruk perrama kalinya.14 13 Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pmmtren don Tarekat, terj. FaridWajidi dan Rika llfati(Yogyakarta:GadingPublishing,2012),him.263. 14 Ris'an Rusli, Tasowufdan Tarekat. . . ...,hlm.207-208.
  • 45. 34 ISatuTUHANSerlbuJalan Periode berikutnya, muncul tarekat Naqsyabandiyah berikut tiga cabangnya yang merupakan tarekat terbesar di Indonesia, yaitu Naqsyabandiyah Madzhariyah, Naqsyabandiyah Khalidiyah, dan Qadiriyah-Naqsyabandiyah. Yang terakhir adalah gabungan dua tarekat yangdilakukanolehsyekhAhmadKharhibSambasdiMekkahpada 1875 M. Dialah yang kemudian berjasa dalam memperkenalkan tarekat ini di Indonesia dan Melayu hingga wafat. Di Mekkah, beliau menjadi guru sebagian besar ulama Indonesia modern yang kemudian mendaparkan ijazah dari beliau. Sekembalinyake Indonesia, mereka memimpin tarekat dan mengajarkannya sehingga tarekat ini tersebar di seluruh Indonesia. Mereka antara lain syekh Nawawi al-Bantani (w. 1887 M), syekh Khalil (w. 1918 M), syekh MahfuzTermas (w. 1923 M), dan syekh Muhammad HasyimAsy'ari, pendiri NU di Indonesia.15 AjarantasawufyangberkembangpadaawalpenyiaranIslamsampai abadXVIII adalah tasawufyang bercorak lilosofu dan menekankan pada ajaran wahdatul wujud sebagai puncak tasawuf, seperti pada tarekat Syattariyah yang dikembangkan oleh syekh Abd al-Ra'uf al-Singkili, tarekat Qadiriyah oleh syekh Hamzah Fansuri dan syekh Syamsuddin al­ Sumatrani, rarekat Khalwatiyah dan dan tarekat Nasqsyabandiyah oleh syekh Yusuf al-Makassarui, serta tarekat Sammaniyah oleh syekh Abd al-Samad al-Palimbani dan syekh Muhammad Nalis al-Banjari. Pemurniaan ajaran rasawuf dengan cara menghilangkan pandangan wahdatul wujud dan menekankan pentingnya syariat baru terjadi pada abad ke-19 melalui tokoh-tokoh suli dari Indonesia sendiri setelah merekakembalidari SaudiArabia, seperti syekh Ismiil al-Khalidi 15 Alwi Shihab,A11tara TasawlffSrmidanTasawlffFalsafi;AkarTasawlffdibrdon�sia (Bandung: Mizan,2001),hlm. 186.
  • 46. BabII.TarekatDalamBlngkalKelndoneslaanI35 al-Minangkabawi, syekh Muhammad Saleh al-Zawawi dan syekh Ahmad Khathib al-Sambasi. Tarekat yang dikembangkan oleh ketiga sufi ini adalah tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Naqsyabandiyah Madzhariyah, dan terekat Qadiriyah-Naqsyabandiyah. Ketiga aliran tarekat inilahyangdewasa ini memiliki penganut paling besar dibanding tarekat Rifa'iyah, Sammaniyah, Syattariyah, Tijaniyah, 'Alawiyah, Sadzaliyah, dan lain-lain.16 Menurut Bruinessen, tarekat yang cumbuh dan berkembang di Indonesia jumlahnya sangat banyak. Secara yuridis, aktivitasnya dilindungi dan dijarnin oleh Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu, organisasi sosial keagamaan terbesar, yaitu Nahdlatul 'Ulama (NU) juga mendirikan lembaga pengawasan khusus terhadap tarekat-tarekat yang berkembang yaitu ]am'iyyah Ahl al-1hariqah al-Mu'tabarah al­ Nahdliyyah. Lembaga ini bertugas uncuk menyeleksi apakah suatu tarekat itu termasuk kategori mu'tabarah atau tidak. Mengenai jumlah tarekat yang ada di Indonesia, Abu Bakar Atjeh menyebutkan terdapat 41 jenis tarekat. Sedangkan ]am'iyyah Ahl al-1hariqah al-Mu'tabarah menyebutkan bahwa jumlahnya jauh lebih besar, yaitu mencapai 360 jenis tarekat dalam syariat Nabi Muhammad. AdapuntarekatyangberkembangluasdalammasyarakatIndonesia antaralainTarekat QadiriyahyangdinisbatkankepadasyekhAbdal-Qadir al-Jailani (w. 561 H), carekat Rifa'iyyah yang dinisbatkan kepada syekh Ahmad al-Rifa'i (w. 578 H), tarekat Syadziliyahyang dinisbatkan kepada syekhAbu al-Hasan al-Syadzili (w. 686 H), tarekat Naqsyabandiyahyang dinisbatkan kepada syekh Baha' al-Din al-Naqsyabandi (w. 791 H), tarekat Tijaniyah yang dinisbatkan kepada syekhAbu 'Al>bas Ahmad bin 16 AhmadSyafi'iMufid,Tangkluktm,AbangandanTarekat.. ., him.64-65.
  • 47. 36ISatuTUHANSerlbuJalan Muhammad al-Tijani (w. 1230 H), rarekar Qadiriyah waNaqsyabadiyah yang dinisbatkan kepada syekh Ahmad Khathib al-Sambasi al-Jawi (w. 1878 H), dan lain-lain.17 C. Periodesasi PerkembanganTarekat di Indonesia Secara historis, tarekat di Indonesia mengalami perkembangan melalui empac rahap (periodesasi) dari kemunculan sampai yang ada sekarang: Pertama, adalah periode pengenalan oleh Wali Songo dan murid­ muridnya. Sejarah islamisasi di Nusancara, kaicannya dengan peranan Wali Songo, dapat diklasifikasikan ke dalam dua tahap:18 1. Kehadiran Wali Songo berhasil memantapkan dan mempercepar proses islamisasi pada abad-abad percama Hijriyah di wilayah yangsegitujauh dari rempat turunnyawahyu, meski keberhasilan tersebut terbatas pada wilayah-wilayah tertentu. Keterbatasan ini disebabkan terutama oleh keterbatasan fasilitas yang tidak memungkinkan mereka untuk mencapai wilayah-wilayah lain di seluruh penjuru negeri. 2. Berlangsung pada abadke-14Myangdicandaidengankedatangan para tokoh asyraf(keturunan Ali dan Fatimah binti Rasulullah Saw.) yang lazim dikenal dengansebutan 'alawiyyin. Pada periode ini, dakwah Islam berkembang sedemikian rupa sehingga dapat rersebar di seluruh penjuru Nusanrara dan bahkan di Asia 17 M.Saifuddin Zuhri, TarekatSyadziliyyahdalamPmpekiifPerilakuPeruhaha11 Sorial(Yogya­ karta:Teras,2011), him. 5. 18 AlwiShihab,A11taraTasaw1ifSu11idan TasawufFalsafi.. .,him.265.
  • 48. BabII.TarekatDalamBlngkalKelndoneslaanI37 Tenggara. Perkembangan cersebucmencapaipuncaknyapadaabad ke-15 hingga abad ke-17 M.19 Sejak Wali Songo memulai kegiacan dakwah untuk mengajak orang-orang memeluk Islam, bersama pejuang dakwah Islam lainnya mereka bersatu padu dalam irama Ahl al-Sunnah wa al-Jemaah. Bukti­ buktihistorismengenaikenyataan inicukupnyatahinggakini. Gambaran mengenai kosepsiakidahyangdianutWaliSongo sendiri dapatditelusuri pada tokoh sentral mereka, al-Sayyid al-Imam '.Abdullah bin '.Alawi al­ Haddadal-Husaini. Pengaruh karismacik dan daya tarik spiritualnya serta metode dakwah dan tarekatnya berhasil menjalin garis kesinambungan dengan generasi 'a/awiyyin pertama di Nusantara dalam mengemban tugas penyebaran dakwah Islam (pada abad ke-14, 15, dan 16 M). Periode pertamaini ditandai dengan suksesnyacasawufmenjadi momentum bagi berdirinya kerajaan Islam.20 Kedua, adalah periode bercampurnya tasawuf dengan filsafat dan doktrin wahdatul wujud (abad ke-17-18 M), seperti pada tarekac Syattariyah yang dikembangkan oleh Abd al-Ra'uf al-Singkili, tarekat Qadiriyah oleh Hamzah Fansuri dan Syamsuddin al-Sumacrani, tarekac Khalwatiyah dan Nasqsyabandiyah oleh syekh Yusufal-Makassarui, dan carekac Sammaniyah oleh Abd al-Samad al-Palimbani dan Muhammad Nafis al-Banjari.21 Ketiga, adalah periode pendalaman dan pemancapan oleh para cokoh sufi Sunni di Sumatera (abad ke-19), cerutama oleh syekh Nur 19 Ibid.,him.34. 20 Ibid.,him.265. 21 AhmadSyali'iMulid,Tangklukan,AbangandanTarekat...,him.64.
  • 49. 38ISatuTUHANSerlbuJalan al-Din al-Raniri yang kemudian dilanjutkan oleh syekh Abd al-Samad al-Palimbani. Periodeketigaini ditandai dengan keberhasilan mereduksi pengaruh casawuf falsafi clan berbagai penyimpangan hingga pada akhirnya tasawufsunni menjadi dominan di Nusantara. Keempat, adalah periode pertahanan, tantangan, clan pelescarian yang diwakili para ulama dan kiai secelah itu. Periode keciga pada abad ke-20 M merupakanperiodepelestarianclanpembelaan tasawufterhadap aliran-aliran sesac, baik dari kegiatan penyimpangan seperti kejawen maupun dari kalangan gerakan Salafiyah garis keras.22 D. Indonesia Sebagai MiniaturTarekat Dunia Pada bagian awal sudah dikemukakan bahwa pertumbuhan clan perkembangan tarekat di Indonesia awalnya dibawa oleh para ulama Indonesia yang kembali dari menuntut ilmu di Haramain atau para jemaahhajiyangpulangdariMekkah.Merekapulang keIndonesiacidak hanya membawa ilmu, tetapi juga mendapat ijazah (khirqah shufiyyah) dari parasyekhnya untuk mengajarkan carekac certencudiIndonesia. Lebihjauhlagi,sebelummenetapdiHaramainclancempac-cempat lainnya, mereka telah menjadi ulama pengembara (.peripatetic scholars) yang berkelana dari satu pusat pengajaran ilmu-ilmu Islam ke pusat pengajaran ilmu yang lain sambil belajar dan mengaji kepada berbagai guru yang memiliki cradisi-cradisi keilmuan yang beragam. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa mereka dipengaruhi bukan hanya oleh satu guru, melainkan oleh banyak guru dan menyerap berbagai jalan pemikiran clan kecenderungan-kecenderungan intelektual para guru 22 AlwiShihab,AntaraTasaw1ifSu11idan TasawufFalsaf..,hlm.265.
  • 50. BabII.TarekatDalamBlngkalKelndoneslaanI39 mereka tersebut. Dalam pengertian tertentu, Haramain adalah sebuah "panci pelebur" (meltingpot), yang mana berbagai tradisi kecil (little tradition) Islam sama-sama melebur unruk membencuk suaru sintesis baru yangsangat condong pada tradisi besar (great tradition).23 Sebagai tempat yang merniliki posisi dan kedudukan istimewa dalam Islam dan dalam kehidupan kaum Muslim, wajar jika selama beberapa periode tertentu, Haramain pernah menjadi kiblat bagi keilmuan Islam. Berbagai corak pemikiran dan praktik keberagamaan Islam yang berkembang di wilayah ini pun tak pelak menyebar dengan mudah ke berbagai wilayah lain, termasukke wilayah Melayu-Indonesia. Dengan demikian, dunia Melayu-Indonesia yang sebelumnya sering dianggap sebagai pinggiran (peripheral), dalam perkembangan selanjumya telah berubah menjadi sebuah pusat lain yang produkcif menghasilkan khazanah keilmuannyasendiri. Demikian halnya dalam konteks tarekat Syattariyah (dan juga tarekat-tarekat lainnya.pent). Kendati pada mulanya tarekat ini lahir di India, Mekkah, Madinah, dan negara-negara lain, namun dalam perkembangan berikumya yang paling bertanggungjawab dalam penyebarannya ke wilayah Melayu-Indonesia adalah para su6 yang terlibat dalam jaringan ulama Haramain. Oleh karena iru, sifat dan corak ajaran tarekat yang berkembang di wilayah Melayu-Indonesia pun pada dasarnya dapat diidenti6kasi sebagai miniatur dari tarekat yang berkembangdi Haramain dan negara-negar lain di dunia. Akan tetapi, sebagaimanalazimnyadalamsebuah prosestransmisi, selain terdapat kontinuitas nilai-nilai yang ditransmisikan, dalam 23 Azyumardi Azra,jaringan Ulama Timur Tengah dan KepulauanNusantaraAbad XVII don XVIII(Jakarta:Kencana Prenada MediaGroup,2007), hlro. 117-118.
  • 51. 40ISatuTUHANSerlbuJalan perkembangannya kemudian juga dijumpai adanya proses transformasi, adaptasi, penerjemahan, dan pribumisasi nilai-nilai dalam ajaran tarekat Syactariyah (danjuga carekac-carekatlain.pent) ketikaiasampaidiwilayah Melayu-Indonesia tersebut.24 24 Oman Fathurrahman, Tartkat Sya1tariyah di D1111ia Melayu-lndontsia; PmelitianAtos Di­ namika dan Perkembangannya MelaluiNaskah-Naskah di Sumatra Baral {Jakarta: Discrtasi UniversitasIndonesia2003,him.
  • 52. Meskipun esensi semua tarekat aclalah sama, yakni untuk menclekatkan cliri kepacla Allah, namun seciap carekac memiliki karakteristik yang berbecla-becla. Karena perbeclaan karakceristik itulah makakeragaman clan nuansa ancara satu carekat clengan carekatyanglain punjugaakan berbecla. Setiap tarekat, memiliki amalan clan ritual (wiricl) cercenru serca mempunyai mursyicl yang berbeda. Tujuan mengamalkan wiricl clalam tarekac aclalah sama, yakni untuk menclekatkan cliri kepacla Allah. Tecapi karena wiricl yang diamalkan berbecla, maka silsilah kemursyiclan pun berbecla. Dalam clunia tarekat sencliri, silsilah kemursyiclan sangacpencing, karena melalui silsilah iculahsebuah carekac bisa dianggap mu'tabarah. Enclang Turmucli mengemukakan clua kriteria untuk menilai sebuah carekat yang dianggap mu'tabarah. Pertama, ajaran-ajaran carekac harus sesuai clengan syariat. Kedua, wiricl yang diamalkan harus berasal
  • 53. 42ISatuTUHANSerlbuJalan dari maca rancai yang cidak cerpurus ancaca mursyid dengan Nabi Muhammad Saw. Ini beracti bahwa wirid cersebut juga diamalkan oleh Nabi, lalu diwaciskan kepadamursyidyang sekacang.1 Di lingkungan organisasi Nahdlacul 'Ulama (NU), para pengamal tacekat mu'tabarah bernaung di bawah organisasi yang dikenal dengan nama ]am'iyyah 1hariqah Mu'tabarah (Perkumpulan Tacekat yang Sah). Perkumpulan tarekatini bercujuanantacalain unrukmemberikanacahan agar pengamalan carekac di lingkungan organisasi para ulama iru cidak menyimpangdaciketentuanajacan Islam. Namun demikian, pengawasan terhadap amalan sebuah aliran tacekat sebenarnya bukanlah wewenang pacaulamaNU sepenuhnya. Pengawasandanpemberian label keabsahan bagi suaru tarekac adalah canggungjawab kaum Muslim pada umumnya, yangpelaksanaannyadidelegasikan kepada para ulama.2 Di Indonesia, carekac-racekac yang medapackan simpati dari masyacakat dan mendapat pengikut banyak antaca lain tacekat Idrisiyah, 'Alawiyah, Khalwatiyah, Naqsyabandiyah, Rifa'iyah, Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, Qadiriyah, Sacnmaniyah, Syadziliyah, Syattariyah, Tijaniyah, Nahdlacul Wachan, dan Shiddiqiyah.3 1 EndangTurroudzi, PersdingkuhanKiaidanKekuaJ11an,him.65. 2 SokhiHuda, TasawufKu/tural;FmomenaselawatWahidiyah,him.63. 3 D•lam ha! ini, para ulama NU menganggap bahwattarekat Shiddiqiyahtidak termasuk ke dalamtarekatm1/tabarah.
  • 54. BabIll.Tarekat-TarekatDIIndonesiaI43 TAREKAT IDRISIYAH A. Biografi PendiriTarekat ldrisiyah Nama lengkap pendiri tarekat ini adalah Sayyid Ahmad bin Idris bin Muhammad binAli. Beliau lahir di Maisur, dekar kora Fez, Maroko pada rahun 1173 H/1760 M dari keluarga yang saleh. Sejak kecil beliau telah memperoleh pendidikan agama dengan belajar al-Qur'an, hadis, tafsir, akidah Islam, dan fikih. Beliau mulai mempelajari taSawuf dari seorang sufi besar bernama syekh Abu al-Mawahib Abd al-Wahhab al­ Tazi, salah seorang mursyid tarekat Qadiriyah dan syekh Abu Qasim al­ Wazir. Tidak puas dengan ilmu yang diterimanya, Sayyid Ahmad bin Idris kemudian memperdalam ilmu syariat untuk mengetahui sejauh mana kebenaran ajaran rarekatyang ada didaerahnya. Beliau mengkritik model tasawufyang banyak dilihatnya di Maroko yang mengkultuskan seorang wali. Beliau lantas meninggalkan rempatkelahirannya dan tidak pernah kembalilagi. Pada tahun 1799, beliaupergike Kairo dan menerap di sana setelah selesai menunaikan ibadah haji. Setelah menuntut ilmu beberapa rahun di Kairo, beliau kemudian berpindah ke Desa Zainiah di Propinsi Qina.
  • 55. 44 ISatuTUHANSerlbuJalan Pada rahun 1818, Sayyid Ahmad bin Idris kembali ke Mekkah dan menerap selama sembilan rahun. Di tanah sud ini, beliau menjadi guru rasawufyang ingin membersihkan rasawufdari dari praktik rarekar yang menyimpang dari ajaran al-Qur'an dan hadis. Namun karena banyak ulama yang memusuhinya, akhirnya pada tahun 1827 beliau rerpaksa meninggalkan Mekkah dan pergi ke Sabya di Asir, yang kerika iru menjadi rempat perlindungan pengikurWahabiyah. Tanpa disangka, kedarangannya di Sabya disambut baik oleh para pengikur Wahabiyah karena beliau mendukung gerakan mereka yang ingin memurnikan Islam. Di Sabya inilah Sayyid Ahmad bin Idris menetap sampai akhir hayarnyapadatahun 1253 H/1837M.1Dalamsebuahriwayatdisebutkan bahwa bahwa Sayyid Ahmad bin Idris, yang menguasai ilmu batin dan memperoleh kasyf,pernah mengalami perjumpaandan persatuan dengan Nabi Muhammad Saw. dan Nabi Khidir hingga memperoleh tiga wirid rerbesar, yaitu rahlil, selawat 'azimah dan istighfaral-kabir.2 Di masa-masa awal berdirinya, tarekat Idrisiyah pimpinan Sayyid Ahmad bin Idris banyak mendapat murid dan pengikur di Mekkah dan kemudian menyebar d wilayah Asir. Di anrara murid-murid syekh Ahmad bin Idris adalah '.Abdurrahman bin Sulaiman al-Ahdal yang kelakmenjadi mufti di Zabid, MuhammadAbidal-Sindi (seorangsyekh di Madinah), Sayyid Muhammad bin Ali al-Sanusi (pendiri rarekat Sanusiyah di Libia), Sayyid Muhammad al-Madani, Sayyid Muhammad Utsman al-Mirgani (pendiri rarekar Mirganiyah), dan Ibrahim al-Rasyid (di kemudian hari menjadi khalifah tarekat ldrisiyah). l Dewan Redaksi,EnsiklopediaIslam,jilld2,him.175. 2 AbdurrahmanHajiAbdullah,PemikiranIslamdiMalaysia;SejarahdanAliran(Jakarta:Gema lnsaniPress,1997),hlm.60.
  • 56. BabIll.Tarekat-TarekatDIIndonesiaI45 Setelahmenjadikhalifahldrisiyah,Ibrahimal-Rasyid(1813-1874) membangun zawiyah-zawiyah di Mekkah, Luxor (Mesir), dan Dongola (Sudan). Dua orang murid Ibrahim al-Rasyid, yaitu Muhammad al­ Farisi danMusaAgaQasim, menyebarkan dan mengembangkan tarekat Idrisiyah di Kairo dan Iskandariyah. Salah seorang murid Ahmad bin Idris yang lain, yaitu Muhammad Majzub al-Sugayyar (1796-1832), menyiarkan tarekat Idrisiyah di kalangan sukuJa'liyin dan Bejadi Sudan setelah pulang ke negerinya. Di wiJayah Malaysia sendiri, tarekat ini dibawa oleh syekh Abu al-Hasan al-Azhari atau Sidi Azhari, salah satu murid dari Muhammad binAhmadal-Dandarawi (w. 1909).3 Menurut Elizabets Sirriyeh, pengaruh syekh Ahmad bin Idris lebih banyak tersebar melalui kontak-kontak personal dan komunikasi oralnya dibandingkan melalui tulisan-tulisannya yang sebagian besar berupa catatan ceramah murid-muridnya dalam bentuk risalah-risalah su6 singkat dan fragmen-fargmen penafsiran al-Qur'an dan hadis. Bagi para pengikut tarekat yang terpengaruh olehnya, beliau sangat terkenal melalui doa-doa dan wirid-wirid yang diriwayatkan darinya. Doa yang merupakan ciri khasnya adalah: "Ytz Allah, bersihkanlah aku dari segala kotoran, kesalahan, penyakit, dosa, penyimpangan, kelalaian, pelanggaran hukum, selubung, dan pengasingan, sebagaimana Engkau membersihkan Nabi-Mu (Muhammad Saw.). Semoga Allah mencurahkan rahmat dan keselamatan padanya dan keluarganya lahirdan batin, wahai TuhansemestaAllah".4 3 Dewan Redkasi, EnsWopediaIslam,jilid2,him.176.Libat juga Abdurrahman Haji Abdul­ lah,PemikiranIslamdiMalaysia;SejarahdanAliran(Jakarta: GemalnsaniPress,1997),him. 54. 4 Elizabets Sirriyeh,SufidanAntiSufi,him.12.
  • 57. 46ISatuTUHANSerlbuJalan B. PeloporTarekat ldrisiyah di Indonesia Tarekat Idrisiyah mulai bekembang di Indonesiasejak tahun 1930 M dandibawaolehsyekhAbdul Fattah (1884-1947), satu-satunyamurid asal Indonesiayangmendapatbimbingan dan ijazahlangsung dari syekh Ahmad Syarif al-Sanusi al-Khathibi di Jabal Abu Qais. Syekh Ahmad Syarifsendiri merupakan pendiri tarekat Sanusiyah dan sekaligus salah satu murid dari sang pendiri tarekat Idrisiyah, Sayyid Ahmad bin Idris bin Muhammad bin Ali. Pada tahun 1930, syekh Abdul Fattah menerima mandat untuk menjadi khalifahtarekatSanusiyah dariSyaikal-Sanusiyangkemudian beliau bawa ke Indonesia. Mengingat kondisi politik Indonesia saat itu kurang kondusif untuk pengembangan dakwah tarekat Sanusiyah karena dicurigai Belanda memiliki persamaan gerakan perlawanan terhadap penjajahan bangsa Barat (Perancis) di Aljazair, maka syekh Abdul Fattah kemudian mengganti nama tarekat Sanusiyah menjadi tarekat Idrisiyah.5 Sekembalinya dari Mekkah pada tahun 1932, syekh Abdul Fattah mengajarkan tarekat Idrisiyah di Pangendingan, Tasikmalaya. Beliau diberipanggilankehormatan syekhAl-Akbar(guruagung). Setelahsyekh Abdul Fattah meninggal duniapada 14Juni 1947, kepemimpinan tarekat Idrisiyah di Tasikmalaya dilanjutkan oleh pucranya, syekh Muhammad Dahlan, dan berpusat di Pesantren Fathiyyah di Pangendingan, Tasikmalaya. Tarekat ini lalu tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, di antaranya di Jakarta. Para penganut tarekat ldrisiyah yang laki-laki biasanya berpakaian gamis serba putih, memakai serban dan selendang 5 PcngurusYayasan Al-ldrisiyah,MmgenalTarekatIdrisiyah, SejarahdonAjara1111ya{Jakarta: Al-Idrisiyah,2003),him. 90.
  • 58. BabIll.Tarekat-TarekatDIIndonesiaI47 hijau, serta berjenggot. Sementara yang perempuan memakai cadar (burqa), seperti yang digunakan oleh para anggotaJemaah Tabligh OT) atau DarAl-Arqam. Di wilayah Jakarta, tarekat Idrisiyah memiliki pengikut rarusan orang. Mereka berkumpul seminggu sekali untuk mendengarkan pengajian dari mursyiddan dilanjurkan denganzikir bersama. Zikiryang mereka ucapkan biasanya adalah kalimat /ai/aha i/laAllahu atau kalimat rahlil. Dimulai dengan duduk, kemudian bergerak, danakhirnya berdiri. Sambil berdiridanberzikir, merekabergerakdanterlihatsepertisufi yang sedang menari. Keadaan seperti ini dapat disaksikan setiap minggu di masjid Pacenongan, Jakarta.6 C. Ajaran Tarekat ldrisiyah Menurut pendirinya, tarekat Idrisiyah mengamalkan praktik tasawuf yang didasarkan pada al-Qur'an dan hadis Nabi Saw., serta amalan parasahabatyang bersumber pada sunah Nabi.Tarekat ini tidak mengajarkanawrad(wirid-wirid) dan adzkar (zikir-zikir) tertenruseperti yang biasa diajarkan pada tarekat yang lain dan tidak mengharuskan ikhwan (pengikurnya) unruk mengasingkan diri (uzlah) darimasyarakar ramai. Dalam tarekat Idrisiyah, uzlah ditentang karena dianggap hanya bermanfaat bagi pengembangan diri secara individu, tetapi tidak sesuai dengan cita-cita tertinggi Islam yaitu persatuan umat Islam yang harus diusahakan bersama-sama dengan giat. Praktik pengkulrusan wali, syekh tarekar, dan ziarah ke kuburan wali untuk untuk mohon pertolongan juga tidak disetujui oleh tarekat Idrisiyah. Intinya, amalan-amalan dalam tarekat ini harus sesuai dengan 6 AhmadSyafi'iMufid, Tangkluk1111,AhaangandanTarekat. ..him.252.
  • 59. 48ISatuTUHANSerlbuJalan jalan (thariqah) al-Qur'an clan sunah Nabi sebagai sumber (ushu{), serca tidak berpegang pada konsensus (ijma} kecuali dari para sahabat Nabi. Silsilah para syekh tarekat juga tidak dianggap penting oleh tarekatIdrisiyah, sebabmenurutpendirinyarohNabiMuhammad dapat memberi izin secara langsung untuk membentuk satu tarekat kepada orangyang dipilihnya.Tarekat ini tidakmengenal istilah ittihad(bersatu dengan Tuhan), wahdatul wujud (kesatuan wujud), dan ajaran esoteris lainnya yang menggambarkan persatuan sufi dengan Tuhan. Yang ingin dicapai oleh tarekat ini bukan persatuan secara mistik (tasawuf) dengan Tuhan, melainkan hanya persatuan dengan roh Nabi Muhammad melalui perenungan dan zikir.7 Dalam konteks Indonesia, hal yang menarik dari ajaran tarekat ldrisiyah adalahpandangannyatentangfikih, diantaranyaadalahtenrang hukum bermazhab, pelaksanaan salatJum'at, salat sunah berjemaah dan lain-lian. 1. Hukum bermazhab Imam mazhab bagi tarekat Idrisiyah adalah syekh al-Akbar. la tidak hanya sebagai imam da1am persoalanfiqhiyyah, tetapi juga dalam tarekat clan hakikat. Prinsip yang mereka jadikan pegangan dalam menyelesaikanproblem-problemfaru'iyyahadalah "�muhafazhatu 'ala qaulal-qadim waal-akhdzu biqaulial-syekh". Mazhab-mazhab yangdijadikanreferensiolehtarekatIdrisiyahmencapai 18 mazhab, selainmazhab empat (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali). 2. Salat sunah berjemaah Dalan tradisi carekat ldrisiyah, salat sunnah seperti salat rawatib, witir, tasbih, dan salat hajat boleh dilakukan secara berjemaah. 7 DewanRedaksi,EnsiklopediaIslam,jilid2,him.175-176.
  • 60. BabIll.Tarekat-TarekatDIIndonesiaI49 Tujuannyadisarnpingmengharapkan pahalajugasebagai tarbiyah (mendidik) murid-murid baru agar membiasakan salat-salat sunah cersebuc. Selain salac sunah berjemaah, carekac ldrisiyah juga melakukan I0 macam salat sunah yang digabungkan dalam sacu niac, dan pelaksanaannya dinamakan tadakhul. Sepuluh salat sunah tersebuc adalah salac tahiyatul masjid, salac sunah ihram, salac sunah chawaf, salat sunah wudhu, salackarenalupa (gha.flah), salat iscikharah, salac hajat, salat sunah zawal, salac datang dari sebuah perjalanan (qudum), dan salac akan bepergian (safar).8 3. SalatJum'at Dewi Nurjulianti dalam peniliciannya menjelaskan bahwa dalam ajaran carekat Idrisiyah mengenai pelaksanaan salatJum'at, syekh al-Akbar mengambil pendapat Imam Malik yang mengatakan bahwa waktu salat Jum'at adalah dari wakcu salat zuhur sampai sekitar pukul 17.00. Dengan demikian, bagi orangyang tidak bisa melaksanakan salat Jum'at karena alasan tertentu, seperti tidak mendapat izin karena kesibukan di kantor demi mencari nafkah keluarga, maka salatJum'atnya boleh dilakukan setelah selesaijam kantor. SalatJum'atdilaksanakan sebagaimanayanglazimnya, ada khucbah dan jemaahnya dengan mengumpulkan beberapa teman kerja yangsama-sama belum melaksanakan salatJum'at.9 4. Adah kepada Guru dan kepada sesama lkhwan Dalam peneliciannya tentang tarekat Idrisiyah di Tasikmalaya, Uwes Fachoni mengemukakan beberapa adab seorang murid 8 YayasanAl-Idrisiyah,Mengena/Tarekatldrisiyah...,him.63-65. 9 Dewi Nurjulianti "MenelusuriTarekatIdrisiyyahdi Pangendingan,Tasikmalaya•dalamjur­ nalUlumulQur'anNo. 1,Vol.Vtahun1994,hlm.102.
  • 61. SOISatuTUHANSerlbuJalan kepada gurunya atau kepada sesama anggota, yang menjadi salah satu ajaran tarekat ini. Di antara adab murid kepada guru (Syekh al-Akbar) adalah: a. Menghormati dan memuliakansyekhal-Akbar, lahir dan batin. b. 1idakmenentangsyekhal-Akbar. c. Mendahulukan syekhal-Akbardari yang lain. d. 1idakboleh banyakbicara di hadapansyekhal-Akbar. e. 1idakboleh dudukdiatassajadahatau tempatyangdisediakan syekh al-Akbar. £ 1idakboleh mengabaikan perintahnya. g. 1idak boleh mengadakan bepergian, menikah, atau pekerjaan­ pekerjaan lain tanpa seizinnya. h. 1idak boleh mengganggu kesibukannya. i. 1idak boleh meceritakan kebaikan di hadapan orang yang memusuhinya. j. Menjagahubungan baikdengannya, baik dalam keadaan hadir maupun gaib. k. 1idakbolehberdekatanterusdenganorangyangmembencinya. I. Yakin bahwa berkat bisa didapatkan melalui perantaranya. m. 1idak boleh mengunjunginya kecuali dalam keadaan suci. n. 1idakboleh melakukan khalwat tanpa sizinnya. o. 1idakboleh memberi beban apapun kepadanya.
  • 62. BabIll.Tarekat-TarekatDIIndonesiaIs1 Adapun adab kepada sesama murid dan anggota adalah: a. Berjabat tangan pada saat bertemu atau berpisah. b. Tidak boleh saling bermusuhan atau memutuskan tali silacurahmi. c. Mencintai anggotayang tua mapunyang muda. d. Tidak boleh mencintai diri sendiri dan mengabaikan orang lain. e. Mencintai semua ikhwan satu tarekat seperti mencintai diri sendiri. f. Menjenguk ikhwan yang sedang sakit. g. Tidaksaling bersaingdalam masalah dunia. h. Saling membancu dalam berzikirkepadaAllah. 1. Salingmenolong dalam kasih sayang. j. Saling menjaga aib sesama ikhwan. k. Saling berlapang dada terhadap apa yang terjadi pada ikhwan. I. Mencintai orang yang mencintai ikhwan. m. Memberi pelayanan baik terhadap sesama ikhwan. n. Tidak memberi bebanyang berat pada ikhwan. D. Ritual dan AmalanTarekat ldrisiyah Dalam perkembangannya di Indonesia, tarekat ldrisiyah yang dibawa oleh syekh al-Akbar Abdul Fattah memiliki amalan-amalan dan ritual-ritual khusus, di antaranya:
  • 63. s2ISatuTUHANSerlbuJalan 1. Baiat Untuk bergabung dengan tarekat ldrisiyah, calon murid harus mengadakan perjanjian dengan gurunya. Perjanjian tersebut dikenal dengan talqin atau ijazah. Ketika upacara talqin berlangsung, guru duduk berhadap-hadapan dengan calon murid, bersalaman, atau meletakkan tangannya di atas tangan sangmurid kemudian membaca surat al-Fat.ihah, istighfar, zikir, dan selawat masing-masing 1 kali. Kemudian sang guru menyampaikan secara lisan amalan yang harus dibaca oleh seorang murid sebagai rut.initas sehari-hari. Apabila calon murid tersebut perempuan, maka upacara talqindilakukan oleh istri syekh al-Akbar.10 2. Zikir dan wirid Zikir bagi tarekat Idrisiyah memiliki posisi yang sangat penting. Cara berzikir tarekat ini dilakukan dengan caraJahr{mengeraskan suara) secara berjemaah, dengan urutan sebagai berikut: • Tawasul kepada Nabi Muhammad dan gurur-guru tarekat Idrisiyah. • Membaca surat al-Fatihah sebanyak 5 kali. • Membaca ayat Kursi yang disambung dengan surat al-Ikhlash sebanyak 11 kali. • Membaca surat al-Mu'awidzatain (al-Falaq dan al-Nas) masing-masing 1 kali. • Membaca tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing 33 kali. 10 Nanang Muhammad R.idwan, Dakwah dan Tarekat;Analisis Majelis Ta/dim Al-ldrisiyyah MelaluiTarekatdiBatuTulisGambirJakartaPusa/(Jakarta:SksipsiUINSyarifHidayatullah, 2008),hlm.60.
  • 64. BabIll.Tarekat-TarekatDIIndonesiaIs3 • MembacaAstaghfirullahaal-azhim waatubuilaihisebanyak I0 kali. • MembacaAstaghfirullaha al-azhim sebanyak I00 kali. • Membaca zikir lailaha ilia Allahu Muhammad Rasulullah fi kulli lamhatin wa nafasin 'adada ma wasi'ahu 'ilmu Allah, sebanyak 300 kali kemudian disambung dengan membaca lailaha iliaAllahu. Allah, Allah, Allah, Allah,Allah, Allah. Hu, hu, hu, hu, yahu, yahu, lahuwa ilia hu, dengan jumlah yang tidakditentukan. • Membaca selawatAllahumma shalli 'alasayyidina Muhammad al-nabiyyi al-ummiyyi wa'ala Alih wa shahbihi wasallam sebanyak 5 kali. • Membaca Asmaul Husna, kemudian diteruskan dengan membaca doaAsmaulHusna dan doa al-ikhtitam.11 • • • Selain melakukan zikir Jahr yang dilakukan bersama-sama, pengikuttarekat Idrisiyahyangtelahdi-talqin harus melaksanakan kewajiban wirid harian sebagai berikut: Membaca al-Qur'an satu juz sacu hari satu malam. Apabila tidak mampu, boleh diganti dengan membaca surat al-Fatihah sebanyak 25 kali. Membaca istighfarsebanyak 100 kali. Membaca lailaha ilia Allahu Muhammad Rasulullah fi kulli lamhatin wanafasin 'adada ma wasi'ahu 'ilmu Allahi sebanyak 300 kali. 11 Ibid., him.64.
  • 65. 54ISatuTUHANSerlbuJalan • Membaca selawat ummiyyah (Allahumma sha/li 'ala sayyidina Muhammadin nabiyyi al-ummiyyi wa 'ala alibi wa shahbihi wasallim) sebanyak 100 kali. • Meningkatkan takwa.12 Pelaksanaan zikir dan wirid waktunya bisa dilakukan selesai salat Subuh, Ashar, lsya', atau tengah malam. Bacaannya pun bisa dicicil setiap selesai mengerjakan salat. 3. Madad Madadartinyapertolongan atau bantuan. Kata madaddiletakkan mendahului narna syekh (mursyid) tarekat Idrsiyah. Mislanya "Madad syekh al-Akbar". Rangkaian kata tersebut digunakan oleh para pengikut tarekat Idrisiyah ketika akan memulai suatu pekerjaan sepeni akan salat, bekerja, dan bepergian. Kata tersebut untuk membantu atau menolong mereka dalam mengerjakan pekerjaan yang akan mereka lakukan.13 Selain zikir dan wirid tersebut di atas, syekh Ahmad bin Idris memiliki wirid-wirid di antaranya al-mukaddimah al-kubra, tahlil, al­ hushun al-mani'ah, a/-mahamid al-tsamaniyah, al-ahzab al-khamsah, kanzual-sa'adahwaal-rasyad, al-shalawatal-arba'ataasyar, danal-istighfar al-kabir. Beliau juga mengajarkan beberapa selawat berikut: 12 Zikirlailahaii/aAllahu MuhammadRasu/111/ahftkullilamhatin merupakan cirikhas tarckat ldrisiyahyangditerimaolehAhmad binIdris langsungdarirohaniNabi Muhammad yang datangbcrsamaNabiKhidir.Mcnurutkcyakinantarckatldrisiyah,bagiyangmcngamalkan wirid ini secara istikamah akan mendapat keutamaan-keutamaan; diberi pahala sebanyak pahala makhlukyangbcmafas,dapat mcnyamai dcrajatamalan parasahabatpcriodc •"'�val (al-sabiquna al-awwalu11), diberi kekuatan dalam melaksanakan ibadah-ibadah lainnya,dan dapat mcmbukahijabalamgaibataumcrupakanalatuntukmcncapaikasyfLihat Ibid.,him. 67. 13 Ibid:,him.68.
  • 66. 0 � ·"' � �,· $n �' J;� iC-- �'.'·· ·[·.. ,,., '1.. ' ,�..' '"'' :�.,.,. � '·�.. . ' ,,c... �- ..,..., ,�'0..' ""' :�­'1'• •',. 'c.,I!:, c:,--- �: ·"' �'-' ·"' 1(1,. :'·· .;:'' [::_, �- 'k. -v.� � · ,f'E. � �'-' f_, w . - ' ' • - c.·• � o(;_.-. '{;, .r• ' ',. -- ...C." ,._ C." � ...C.' "'' � ' _, ...C." --- ,�;· f- ...C.' ...,, '?: ...C." --- C·• �� ...C.'...,, cc, ...C."�- Q: � ,'.� r.- t-;��,' • � "' 'I:::"" t n t. � ' �.. . ' -� (o• 'f., � 't'.. �..., , ' �­ '�--- ,.C.· :��' . ' ' '­�.- �- <'">--' � � '� (•' � "' 'C.:n '� il-' . - 'f �1 t . �.. �- [•' �" ·c-,·.• {� 'f:· � •(;.. �.. 1t 't:� 'Q 'e."(·· f; �··L; ''- ''.. ,.C"'.., e �,' �·�" ·'.._., C.·' '"' '-C" [::_,- '= f t� '{' c:-.. · � �,! �.. f•' " �� C·' 't_. �' �' T­ �.. � �... :;;l � t. ' ,c-' �,·'y. ...C.'- � ·C� !::.."- .(;..' �:�. 'f.l'.'·'' �-:<;;_, ,!::; f' �� {"<.;' .c-' �-� r-· £' �. ' • • ,�·C"'' .:;, 1...-. '1• ' � '�'"' '� C.·':e,· (·:� �: •• r-G-� :(;,:.!lf' �'"' - '�.,., '�· '� _, �...,, ��.. t-. -· ' . 'to� (t �" -....: 1f· t- _:. �"' 't:,.... ... 0 - ,e,_ '� 1:· i .:;:, ,C· ..._., •C"'' r"' �r: �: � � �. -·,C"'' �-<; ,.._ c' ,�1' '-,�w!.' _, �-'t� ·y. -c.··"' ,�.. �� · � t -. ' - · 'to� n � ,.1;-' ,E'� E..! ,..,. �� 'tt ,0 t -.'-· ' t:,... 'l- e: '�,''- ,.�: C:-' ...C.' 't� � ["C."_, t-. -· 'to� "'"'"" � ,'.� r: � - t. '-· '�. �� C·' � 't� -c.· 't-·=--.. t.'-· '¥·._., :1.� �-- <;.J",_ �.. � �... � � "' .. er � .. � �.. .. � 2 3' Q. 0 :0 "' � .. .,, .,,
  • 67. 56ISatuTUHANSerlbuJalan Selawat IiMudzhibiaiNisyan: Al-lstighforal-Kabir: 0 • ,,, ,j """ I 0 0 07< ,; ,; : � 0 I 0 "'! .1-<'VI' J�I 1.:. ._, ·..ill '.Qi. '. -·�11 •i.I , , )II 4.11 )I ..i.JI <l:.�11 4ill ' ..,_ . •c.:r 1"J , · , Y J ·r.r.- � r � � <.fo, ·� � ,,. I . , • •• • '! ; I � Ki'_ ,, ,,... .>,1� -' "1''11 )!, . ,,, -, ·.011 '-�< · ,, - � � - !1;11 " '·' ' , I ,,,_. <,�� ""-;j O.)'J! •ad>J �......., ..,....,,._, .,. >-J >{'""'""" .....,..._, y , ·�,, E. Silsilah Tarekat ldrisiyah Meskipun silsilah dari tarekat ldrisiyah sampai kepada Nabi Muhammad, namun ia berbeda dengan silsilah tarekat-tarekatyanglain. Jika Nahi Muhammadselalu menghubungkan silsilahnya kepadaAli bin Abi Thalib atau sahabat-sahabatnya yang lain, maka tarekat Idrisiyah menghubungkan silsilahnya kepada Nabi Khidir. Menurut syekh al- 14 A.AzizMasyhuri,E11sikJopedia 22 Alira11 Tarekat dalam Tasawuf(Surabaya:lmtiyaz, 2011),him. 113-114.
  • 68. BabIll.Tarekat-TarekatDIIndonesiaIs1 Akbar, sampai sekarang Nabi Khidir belum meninggal dan masih suka membimbing murid-murid tarekat Idrisiyah atau orang lain yang dikehendakinya. Silsilah tersebut adalah sebagai berikut: l. Allah Swr. 2. MalaikatJibril. 3. Nabi Muhammad Saw. 4. Nabi Khidir 5. Abdul Aziz bin Mas'udAl-Dabbagh 6. Abdul Mawahib AbdulWahhabAl-Tazi 7. Ahmad bin Idris 8. Muhammad binAli Al-Sanusi 9. Muhammad Al-Mahdi 10.Ahmad SyarifAl-Sanusi lI.SyekhAl-AkbarAbdul Farrah 12.SyekhAl-AkbarMuhammad Dahlan 13.SyekhAl-AkbarM. Daud Dahlan.15 15 NanangMuhammadRidwan,DllliwahdanTarekat...,him.62.
  • 69. 58ISatuTUHANSerlbuJalan TAREKAT ALAWIYYAH A. Biografi PendiriTarekat Alawiyah Tarekat ini dinisbatkan kepada pendirinya yaitu Imam Alawi bin 'Ubaidillah bin Ahmad bin Muhajir, cucu dari Imam Ahmad bin Isa al­ 'Alawi yang merupakan nenek moyang kaum 'Alawiyyin. Nama lengkap ImamAhmad bin al-Muhajir adalahAhmad bin Isa bin Muhammad al­ Naqib bin Ali bin Uraidh bin Ja'far al-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali ZainalAbidin bin Husain binAli binAbi Thalib. Sayyid Ahmad bin Isa adalah keturunan Nabi Muhammad Saw. melaluijalur Husain bin Ali. Beliaulahir di Bashrah pada260 H. Selarna di Bashrah, Sayyid Ahmad bin Isa dihadapkan padaberbagai pertikaian politik dan munculnya kezaliman dan khurafat. Oleh sebab itu, pada tahun 317 H, beliau memutuskan untuk berhijrah ke Hijaz dengan ditemaniolehistrinya, SyarifahZainabbintiAbdullah binAl-Hasan, dan putranya yang masih kecil, Abdullah. Setelah itu, beliau meninggalkan hijaz dan berhijrah ke Hadhramaut.1 1 A.AzizMasyhuri,Ensiklopedia22A/ironTarekatdo/amTasawuf.him.49-50.
  • 70. BabIll.Tarekat-TarekatDIIndonesiaIs9 Hijrahnya syekh Ahmad bin Isa al-Muhajir dari Bashrah ke Hadhramaut pada tahun317 H merupakan embrio bagilahirnya tarekat Alawiyyah. Dari kecurunan Sayyid al-Muhajir inilah lahir beberapa tokoh, di antaranya adalah Muhammad bin Ali Ba' Alawi (w. 653 H) atauyang dikenal dengan seburan al-Faqih al-Mukaddam. Selain sebagai orang penama yang mengajarkan dan mempraktikkan tradisi sufi di Hadhramauc, beliau juga merupakan centralfigure bagi dunia casawuf di wilayah Arab Selacan sekaligus sebagai t0koh yang membawa ajaran sufistik carekat Alawiyyah. Beliau menerima khirqah shujiyyah dari Abu Madyan al-Maghribi.2 Secelah syekh Sayyid Muhammad Ali meninggal, carekac Alawiyah lalu dikembangkan oleh para syekh, di ancaranya adalah syekh Abdurrahman al-Saqqaf (w. 739 H}, syekh Umar al-Mudhar bin Abdurrahman al-Saqqaf(w. 833 H), syekh Abdullah al-Aidrus bin Abu Bakar bin Abdurrahman al-Saqqaf(w. 880 H), dan syekhAbu Bakar al­ Sakran (w. 821 H).3 Berkac jasa syekh Muhammad bin Ali dan para syekh lainnya, carekac Alawiyah cersebar ke India dan hampir ke seluruh Asia Timur Tengah, cermasuk Thailand, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.Jejak-jejaknyajuga campakjelas diberbagai negaradiAfrika, seperti Aljazair, Ethiopia, Pantai Gading, Sierra Loene, Jibuci, Eritrea, Madagaskar, dan sebagainya.4 2 TimPenulisUINSyarifHidayatullah,Ensikl<>pediaTasawef{Bandung:Angkasa,2008},jilid 1,him. 216. 3 A.AzizMasyhuri,Ensiklopedia22AliranTarekatdalamTasawuf,him.52. 4 AlwiShihab,AntaraTasawefSunnidan TOJawufFal1aft......., him.233.
  • 71. 60ISatuTUHANSerlbuJalan Tarekat Alawiyah juga dikenal sebagai tarekat al-Haddadiyah, yang terambil dari nama Sayyid Abdullah al-Haddad, mengingat begitu besarnya pengaruh al-Haddad dalam memberikan pemikiran baru tentang pengembangan tarekat Alawiyah. Tarekat ini termasuk dalam kategori tarekat mu'tabarah, karena berlandaskan pengamalan syariatdan meniscayakan akhlakmulia. MenurutAlwi Shihab, ciriyang cukup menonjol dari tarekat ini dibandingkan tarekat pada umumnya ada tiga: Pertama, tarekat Alawiyah tidak mengharuskan talqin atau baiat bagi murid baru, sehingga siapa pun dapac langsung mengamalkan tarekat ini tanpa harus berguru kepadasangmursyid. Kedua, selain berintikan keharusan menghiasi diri dengan akhlak mulia, tarekat ini juga menekankan amalan yang tergolong cukup ringan, yakni himpunan wirid dan zikir yang dikenal dengan wird al­ lathifdan ratib al-haddad. Hal ini tentu berbeda dengan tarekat-tarekat lain yang cenderung menekankan riyadhah-riyadhah (latihan-latiban) fisikdan kezuhudanyangcukupketat, sementara tarekatAlawiyahhanya menekankansegi-segi amaliah dan akhlak (tasawufama/z). Ketiga, posisinya yang unik , yakni menjagajarak dengan tasawuf falsafi. Tokob-tokoh utarnanya, sepeni Sayyid Abdullah Al-Haddad dan SayyidAbu Bakar bin Abdurrahman Al-Saggafmelarangkeras pengikut­ pengikutnya untuk membaca dan mempelajari kitab-kitab yang ada kaitanyadenganajaran wahdatal-wujudlbnArabidansyathahat(ucapan­ ucapannyelenehparasufiyangtercetusketika merekamengalamiekstase spiritual),5 namun mereka memerintahkan unruk tetap berbaik sangka 5 Ibid, him.230.
  • 72. BabIll.Tarekat-TarekatDIIndonesiaI61 dan meyakini kewalian para sufi serta kebenaran ungkapan mereka. Alasan utamanya adalah karena mereka adalah wall tingkat tinggi (ah/ a/,.nihayah) yang mempunyai istilah-istilah khusus, yang jika dipelajari oleh murid yang masih pemula (ah/al-bidayah), akan membingungkan dan mengeruhkan perilaku mereka.6 B. PeloporTarekat Alawiyyah di Indonesia Menurut penulis Kamus I/mu Tasawuf, carekat Alawiyyah merupakan tarekat sufi tertua di Indonesia karena pembesar Walisongo (Imam Ahmad bin Isa al-Muhajir) merupakan salah satu pelopor tarekat ini. Sebagian besar keturunannya berhasil melestarikannya sampai sekarang, baik syekh Yusuf al-Makassari maupun syekh Nuruddin al­ Raniri masing-masing mengikuti tarekat ini. Tarekat ini pun cukup populerdi Hadhramaut. DiIndonesia, tarekat ini tidakmemakaipakaian khusus dan tidak pula menetapkan seorang syekh tertentu. Praktikyang dilakukan juga hanya berupa bacaan rawatib yang diwarisi secara turun temurun sejak Rasulullah dan para shabatnya. Para pemuka tarekat ini pun tidak menetapkan syarat-syarat atau kaidah-kaidah tertentu selain mendorong untuk selalu membaca rawatib dan wirid-wirid.7 Belakangan diketahui bahwa ulama besar seperti KH. Hasyirn Asy'ari dan KH. Ahmad Dahlan lahir dari keturunan Imam Ahmad bin Isa al-Muhajir. Bahkan menurut Alwi Shihab, Nahdlatul Ulama (NU) terbentuk oleh carekatAlawiyah, mengingat bahwa KH. HasyimAsy'ari bukan hanya dipercaya memiliki nasab kekeluargaan dengan kaum Alawiyyin, tetapi juga belajar dari tokoh tarekat Alawiyah seperti Sayyid 6 Ibid., him. 23 1. 7 TotokJumantorodan SamsulMunirAmin,KamusI/muTaJawuf.him.9.
  • 73. 62ISatuTUHANSerlbuJalan Ahmad bin Hasan al-Achrhas, Sayyid Husain al-Habsyi (mufti Hijaz) dan SayyidAbbas al-Maliki.8 Indonesia sendiri sering mendapac kunjungan tokoh-tokoh carekac Alawiyah Hadhramauc, asal kerurunan Alawiyyin di Indonesia. Padacahun-cahunbelakangan ini, adakunjungankhususnyadariSayyid Umar bin Hafizh, pendiridan guru ucama Dar Al-Musrhafa, perguruan tarekat Alawiyah yang terpenting saat ini di Tarim (Hadhramaut). Sejak <lulu hingga saat ini, cokoh-cokoh Alawiyyin, cermasuk murid­ murid Sayyid Umar bin Hafizh, juga mengembangkan tarekat ini di Indonesia, salah saru yang terbesar pengikucnya pada saac ini adalah Habib Munzhr al-Musawa. Tak jarang setiap kali Habib Munzhir mengisi ceramah, banyak dari para pejabac, cermasuk mancan wakil Presiden Yusuf Kalla, yang dacang pada acara tersebut. Pada tahun 1970-an, dua tokoh dai dari kalangan Alawiyyin, yairu Habib Ali al­ Habsyi di Kwitang dan Habib Abdurrahman Alaydrus, menjadi ulama panutan dan kebanjiran jemaah.9 C. Ajaran-ajaran PokokTarekat Alawiyyah Sejakawal,tarekatAlawiyahdiperuntukkanbagimasyarakatumum agar mereka menemukan jalan yang sederhana dalam mengamalkan agama dan dalam melakukan perjalanan spiritual menuju Allah. Dalam perkembangannya (pada masa syekh al-Haddad), sebagai masa akhir fase para syekh, ajaran tarekat Alawiyah menemukan wujud utuhnya sebagai thariqahammah, carekac yang ajaran-ajarannya sangac sederhana dan diperuntukkan bagi masyarakat umum. Tarekat ini dikemas dalam 8 AlwiShihab,Antaro TasnwufSunnidanTasawufFalsafi.......,him.229. 9 Illid., him. 234.