2. Pengertian
Pendapatan Nasional
• Pengertian pendapatan nasional adalah ukuran
dari nilai total barang dan jasa yang dihasilkan
suatu Negara dalam kurun waktu tertentu yang
biasanya satu tahun yang dinyatakan dalam satu
uang.
• Menurut Sir William Petty: Merupakan penjumlahan
biaya hidup (konsumsi) selama setahun.
4. Konsep
Pendapatan Nasional
1.
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
Produk domestic bruto merupakan jumlah produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu
Negara (domestik) selama 1 tahun, termasuk hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi di
wilayah Negara yang bersangkutan seperti
barang modal yang belum diperhitungkan
penyusutannya.
5. Konsep
Pendapatan Nasional
2.
Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
• Produk Nasional Bruto atau PNB meliputi nilai produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
penduduk suatu Negara selama 1 tahun, termasuk
hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
warga Negara yang berada di luar negeri, tetapi
tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing
yang beroperasi di wilayah Negara tersebut.
• GNP = GDP – (Produk Netto terhadap luar negeri)
6. Konsep
Pendapatan Nasional
3.
Produk Nasional Neto (Net National Product)
• Produk Nasional Neto (NNP) adalah GNP dikurangi
depresiasi atau penyusutan yang disebut juga
replacement dari barang modal.
• NNP = GNP – (Penyusutan + Barang pengganti
modal)
7. Konsep
Pendapatan Nasional
4.
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income)
• Pendapatan Nasional Neto (NNI) adalah
pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas
jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai
pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat
diperoleh dari NNP dikurangi pajak tidak langsung
dan menambahkannya dengan subsidi
• NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung + subsidi
8. Konsep
Pendapatan Nasional
5.
Pendapatan Perorangan (Personal Income)
Pendapatan perseorangan adalah bagian
pendapatan nasional yang menjadi hak individu
sebagai balas jasa keikutsertaan individu dalam
proses produksi.
PP= PN – LBD – AS + PB + PNB
LBD= laba perusahaan yang ditahan
AS= asuransi sosial
PB= pendapatan bunga
PNB= pendapatan non balas jasa
9. Konsep
Pendapatan Nasional
6.
Pendapatan Disposabel (Disposable Income)
Disposable income adalah pendapatan yang siap
untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan
jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan
yang disalurkan menjadi investasi.
PD = Pajak perseorangan – pajak pendapatan
perseorangan
10. Konsep
Pendapatan Nasional
7.
Produk Domestik Regional Bruto
PDRB merupakan jumlah bruto yang dihasilkan suatu
daerah dalam satu tahun tertentu. PDRB tidak
seluruhnya menjadi pendapatan dari penduduk
atau pemilik factor produksi yang tinggal di
daerah tersebut sebab ada sebagian
pendapatan yang diterima penduduk daerah
lain.
11. Definisi / Metode Penghitungan
Pendapatan Nasional
Pendekatan
Pendapatan
Definisi
Pendekatan
Pengeluaran
Pendekatan
Produksi
12. Definisi / Metode Penghitungan
Pendapatan Nasional
1.
Pendekatan Pendapatan:
Pendapatan nasional ditentukan dengan
menjumlahkan pendapatan yang diperoleh para
pekerja, pendapatan para pengusaha, dan
pendapatan pemilik modal yang dapat berupa
upah atau gaji, bunga modal, dan laba.
13. Definisi / Metode Penghitungan
Pendapatan Nasional
2.
Pendekatan Produksi:
Menghitung pendapatan nasional dengan
pendekatan produksi adalah menjumlahkan
produksi total masing-masing sector ekonomi.
Atau, menjumlahkan secara keseluruhan nilai
tambah (value added) dari semua sector
ekonomi.
14. Definisi / Metode Penghitungan
Pendapatan Nasional
3.
Pendekatan Pengeluaran:
Berdasarkan metode ini, pendapatan nasional dapat dihitung
dari seluruh pengelauran yang dilakukan oleh seluruh
masyarakat. Pengeluaran masyarakat dapat dibedakan
sebagai berikut.
a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ( C )
b. Pengeluaran konsumsi pemerintah, baik pusat maupun
daerah (G).
c. Pembentukan modal tetap bruto seperti persediaan barangbarang dan alat-alat produksi tahan lama (I)
d. Ekspor barang dan jasa (X)
e. Impor barang dan jasa sebagai pengurang (M)
15. Hubungan Pendapatan Nasional,
Penduduk & Pendapatan Perkapita
Karena untuk menghitung pendapatan
perkapita diperlukan adanya jumlah
Pendapatan nasional dan Jumlah
Penduduk.
Jadi diketahui berapa rata-rata penghasilan
masyarakat di dalam cakupan wilayah
tertentu.
Pendapatan Perkapita =
Pendapatan Nasional : Jumlah Penduduk
16. Faktor yang Mempengaruhi
Pendapatan Nasional
Permintaan dan penawaran agregat
• Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan
barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi
pada berbagai tingkat harga
• Penawaran agregat menunjukkan hubungan antara
keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat
harga tertentu.
Konsumsi dan tabungan
• Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barangbarang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka
waktu tertentu (biasanya satu tahun)
• Tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak
dikeluarkan untuk konsumsi.
Investasi
• Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen
penting dari pengeluaran agregat.
17. Pengertian
Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya hargaharga secara umum dan terus-menerus (kontinu)
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain,
konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya
likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau
bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat
adanya ketidak lancaran distribusi barang.
19. Jenis / Macam
Inflasi
1. Menurut Tingkat Keparahan:
a. Inflasi Ringan:
Inflasi yang masih belum begitu menganggu
keadaan ekonomi. (<10% per tahun)
b. Inflasi Sedang:
Inflasi yang belum membahayakan kegiatan
ekonomi. (10% - 30% per tahun)
c. Inflasi Berat:
Inflasi yang sudah mengacaukan kondisi
perekonomian. (30% - 100% per tahun)
d. Inflasi Sangat Berat:
Inflasi yang sudah mengacaukan kondisi
perekonomian dan susah dikendalikan dengan
kebijakan moneter. (>100% per tahun)
20. Jenis / Macam
Inflasi
2.
Menurut Sumbernya:
a. Inflasi yang berasal dari luar negeri, misalnya
sebagai akibat terjadinya defisit anggaran belanja
yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru
dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan
makanan menjadi mahal.
b. Inflasi yang berasal dari luar negeri, yaitu inflasi
sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini
bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar
negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor
barang.
21. Jenis / Macam
Inflasi
3. Menurut Penyebabnya:
a. Inflasi karena Kenaikan Permintaan:
Karena kenaikan permintaan terkadang tidak
dapat dipenuhi produsen.
(sesuai dengan: apabila permintaan naik, harga
naik)
b. Inflasi karena Kenaikan Biaya Produksi:
Kenaikan biaya produksi menyebabkan harga
penawaran barang juga naik.
22. Penyebab
Inflasi
1. Inflasi karena kenaikan permintaan
2. Inflasi karena biaya produksi
3. Inflasi karena jumlah uang yang
beredar bertambah
(1)
(2)
(3)
23. Teori
Inflasi
1.
Teori Kuantitas
Tingkat harga ditentukan oleh jumlah uang yang
beredar. Jika jumlah uang bertambah, harga
juga bertambah.
2.
Teori Keynes
Karena permintaan bertambah, namun
penawaran tetap. Harga pun naik.
3.
Teori Struktural
Karena produsen tidak mengantisipasi kenaikan
permintaan disebabkan oleh bertambah
penduduk.
24. Dampak
Inflasi
1.
Terhadap Pendapatan:
Bagi pengusaha, inflasi dapat mendorong perkembangan
ekonomi. Tapi bagi masyarakat berpenghasilan tetap rugi,
karena gaji tetap tapi harga barang kebutuhan naik.
2.
Terhadap Ekspor:
Berkurangnya daya saing, dikarenakan harga barang
ekspor makin mahal.
3.
Terhadap Minat Orang untuk Menabung:
Karena laju inflasi, pendapatan riil penabung berkurang
karena jumlah bunga yang diterima lebih sedikit
4.
Terhadap Kalkulasi Harga Pokok:
Menyebabkan penghitungan untuk menetapkan harga
pokok dapat terlalu kecil dan terlalu besar. Karena tidak
bisa memastikan berapa persen inflasinya.
25. Cara Mengatasi
Inflasi
1.
a.
b.
c.
Kebijakan Moneter
: Mengurangi jumlah uang yang beredar di
masyarakat
Kebijakan penetapan persediaan kas:
Mewajibkan bank umum meningkatkan
persediaan kas agar jumlah uang yang diedarkan
sedikit
Kebijakan Diskonto:
Bank sentral meningkatkan suku bunga agar
masyarakat terdorong untuk menabung
Kebijakan Operasi Terbuka:
Bank sentral menjual surat berharga agar jumlah
uang yang beredar sedikit
26. Cara Mengatasi
Inflasi
2.
a.
b.
3.
a.
b.
Kebijakan Fiskal
: Untuk mempengaruhi penerimaan dan
pengeluaran pemerintah
Menghemat Pengeluaran Pemerintah:
Karena permintaan barang dan jasa berkurang
maka harga turun.
Menaikkan tarif pajak:
Pajak naik, tingkat konsumsi berkurang.
Kebijakan Lain
Meningkatkan produksi dan menambah jumlah
barang di pasar
Menetapkan harga maksimum untuk beberapa
jenis barang