SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 5
Descargar para leer sin conexión
Pemanfaatan Unit Produksi Sebagai Alternatif Tempat Pelatihan
                    Lifeskill dan Enterpreuner Skill
                                         Ani Kristiani
                                  Guru SMKN-33 Jakarta Utara

                                    Di Sunting Oleh : Jayani Achmad
                                               521507281
                                     Pendidikan Teknik Elektronika

   Unit Produksi di SMK merupakan alternatif tempat pelatihan siswa SMK. Untuk kecakapan
   hidup perlu dikembangkan perangkat keras, dan perangkat lunaknya. Sedangkan kecakapan
   berwirausaha lebih banyak ditekankan pada komponen lunak kepribadian. Unit produksi
   sekolah dapat berperan sebagai tempat latihan siswa untuk mengembangkan kecakapan hidup
   dan kecakapan berwirausaha.
Latar Belakang                                    bidang profesi yang akan digeluti dan
   Kata kunci : kecakapan hidup, kecakapan berwirausahn, dian dant produkai
                                                 dimi aat uni secar s       langsung dapat
Semakin sempitnya peluang kerja saat                  membantu      siswa       menerapkan
ini berdampak pada persaingan yang                    ketrampilan yang dimilikinya dalam
kian ketat untuk mendapatkan pekerjaan                kehidupan sehari-hari, yang dikenal
serta semakin meningkatnya angka                      dengan istilah kecakapan hidup
pengangguran. Pengangguran terjadi                    (lifeskill).
salah satunya terjadi karena kurikulum
pendidikan yang ada dinilai kurang                    Keberhasilan sebuah kurikulum adalah
mampu membekali siswanya untuk                        apabila kurikulum tersebut dapat
mandiri dan mampu bekerja atau                        mencapai tujuan pendidikan secara
menciptakan lapangan kerja dan tidak                  efektif dan efisien. Pada Kurikulum
tergantung pada pekerjaan yang                        2004,      metode       pembelajarannya
ditawarkan orang lain. Berbagai                       menggabungkan ketiga ranah (kognitif,
pendapat menyatakan bahwa sumber                      psikomotor adan afektif) secara
permasalahan terletak pada kebijakan                  bersamaan untuk tiap pelatihannya.
dan sistem pendidikan nasional yang                   Selain itu,kurikulum ini membutuhkan
kurang efektif. Mulai dari beban                      fasilitas pendukung yang sama atau
kurikulum yang terlalu padat, metode                  mendekati fasilitas di dunia keja. Untuk
pembelajaran yang tidak efektif dan                   mengatasi      masalah      kesenjangan
efisien, sampai kepada masalah                        teknologi,     Pihak     SMK        da pa t
relevansi kurikulum dengan kondisi                    memanfaatkan waktu PSG, dimana
lapangan kerja yang tidak tepat.                      siswa dapat mengenal industri dan dunia
                                                      kerja lebih dekat, baik dari aspek
Salah satu upaya untuk meningkatkan                   peralatan    m a upun    aspek     sistem
relevansi dan efektifitas pendidikan                  kerjanya.
dengan kemampuan lulusan SMK untuk
bekerja dan menciptakan lapangan                      Masih terdapatnya kesenjangan antara
kerja, dalam bentuk kompetensi                        pembelajaran di sekolah dengan
kecakapan hidup (lifeskill). Hal ini                  pembelajaran    di    dunia    industri,
terlihat   pada   kurikulum     2004 .                disebabkan oleh : (1) kesenjangan
Kurikulum yang mulai digunakan pada                   teknologi mesin dan alat sebagai sarana
tahun     ajaran    2004/2005      i ni               pembelajaran     psikomotorik,      (2)
mengembangkan kompetensi yang lebih                   kurangnya pengalaman guru di industri,
ditekankan pada kemampuan untuk                       (3)    kesenjangan    aspek     softkill
menerapkan ketrampilan sesuai dengan                  menyangkut ranah adaptif. Konsep
                                                      keterampilan hidup yang merupakan

  Pemanfaatan Unit Produksi Sebagai Alternatif Tempat Pelatihan Lifeskill dan Enterpreuner Skill 17
                                          (Ani Kristiani)
pengayaan      dari KBK     memberi
penekanan pada efektifitas penerapan
                                                Keterampilan       hidup            dan
dan efisiensinya.
                                                Enterpreuner Skill
Pelatihan ketrampilan yang melihat              Keterampilan hidup mengandung dua
ketercapaian kompetensi dari dua aspek
                                                unsur yang harus ditumbuhkan dalam
penilaian yaitu unsur pengetahuan dan
                                                diri siswa yaitu yang disebut perangkat
kemampuan        menghasilkan     suatu
                                                keras (hardskill), perangkat lunak
produk, ternyata tidak cukup untuk
                                                (softskill),      dan        Kecakapan
membekali siswa terjun ke masyarakat
                                                Berwirausaha.
dan bekerja. Masih dibutuhkan satu alat
ukur lagi yaitu bagaimana kompetensi
yang diberikan dapat diaplikasikan              1. Perangkat keras Kecakapan Hidup
dalam kehidupan. Lebih dari sekedar
pelatihan ketrampilan, kompetensi               Perangkat keras merupakan kompetensi
keterampilan hidup ini juga menuntut            yang berupa fisik, terlihat dan terpakai
kemampuan untuk mengaplikasikan                 dan    dapat    ditingkatkan     melalui
ketrampilan yang dimiliki dalam                 pengalaman yang dilatihkan secara
kehidupan      sehari-hari.   Pelatihan         berulang-ulang. Komponen ini lebih
kompetensi kejuruan secara normatif             dikenal dengan istilah technical know
biasanya dilaksanakan di laboratorium,          how, umumnya merupakan ukuran dari
dimana laboratorium adalah tempat               ketrampilan seseorang dalam ranah
untuk melaksanakan praktek, yang                psikomotor menggunakan tangannya
dilengkapi dengan sarana dan peralatan          (manual) dan alat (mechanical). Namun
untuk melatih ketrampilan.                      ketrampilan kalkulasi biaya yang
                                                menggunakan kecakapan otak (kognitif)
Pendirian UP (Unit Produksi) di                 juga merupakan salah satu bentuk
sekolah-sekolah saat ini cenderung              perangkat keras. Secara menyeluruh,
dimanfaatkan untuk tempat pelatihan             perangkat keras meliputi : (a)
ketrampilan psikomotorik dan sumber             Kecakapan menggunakan alat, (b)
pendapatan sekolah. Apakah unit ini             Kecakapan Melaksanakan kalkulasi
dapat dikembangkan sebagai tempat               biaya, (c) Kecakapan Pengendalian
pelatihan industri, kesiapan kerja,             Mutu, dan (d) Kecakapan Mengevaluasi
keterampilan hidup atau kecakapan               dan Melaporkan Hasil Kerja.
berwirausaha ? Bagaimana bentuk
pengembangan kreatif atau upaya
optimalisasi dalam mempersiapkan UP             2. Perangkat Lunak Kecakapan Hidup
sebagai tempat pelatihan keterampilan
hidup      ?    Bagaimana    mengukur           Perangkat lunak kecakapan hidup
keberhasilan       program    pelatihan         adalah kompetensi bekerja yang bersifat
keterampilan hidup di UP? Manfaat apa           non fisik, seperti sikap dan etos kerja
sajakah yang dapat diperoleh dengan             yang termasuk dalam ranah afektif.
menetapkan UP sebagai tempat                    Robert D. Brown (1980) memetakannya
pelatihan keterampilan hidup ? Semua            dalam bentuk penghayatan terhadap
itu perlu dikaji untuk menemukan solusi         masalah : (a) kesehatan kerja (health);
bagi sekolah untuk meningkatkan mutu,           (b) lingkungan kerja (worthy home
efektifitas dan efisiensi pendidikan            membership); (c) peraturan kerja (civic
khususnya pendidikan kejuruan ?                 and law education); (d) pemanfaatan
                                                waktu luang (leisure); dan (e) etika
                                                kerja (ethics). Secara rinci komponen
                                                perangkat lunak ini meliputi kecakapan
                                                penghayatan terhadap : (a) Kesehatan


18                        Pevote, Vol.1, No. 1, September 2006 : 17-21
dan Keselamatan Kerja (health and                     yang digunakan sebagai alternatif
safety);    (b)    Hubungan      industri             tempat pelatihan, sebelum memasuki
(Industrial      Relation),      meliputi             industri atau duna kerja, agar masa PKL
pemahaman sistem organisasi kerja,                    di industri dapat dipersingkat dalam
kerjasama dsb; (c) Etika Kerja antara                 upaya efisiensi. Sebagai pusat pelatihan
lain : kedisiplinan, dan sistem penilaian             terdapat perbedaan antara metoda
prestasi; dan (d) Hak dan Kewajiban                   pelatihan ketrampilan di laboratorum
kerja : Hukum Perburuhan, Peraturan                   dengan pelatihan ketrampilan di UP.
Kerja.                                                Pelatihan di UP menggunakan metode
                                                      yang meng-adopt kegiatan di industri
                                                      secara menyeluruh, sedangkan pelatihan
3. Kecakapan Berwirausaha                             di laboratorium umumnya hanya dalam
Kecakapan        berwirausaha    adalah               bentuk perangkat keras.
kecakapan berwirausaha, yang dalam                    Robert D. Brown (1980) dalam bukunya
hal ini lebih banyak ditekankan pada                  Industrial     Education       Facilities,
soft component kepribadian seperti : (a)              menyebutkan           bahwa      sebuah
kemandirian; (b) kepemimpinan; (c)                    laboratorium pendidikan industri yang
kejujuran; (d) rasa percaya diri; (e)                 disebutnya sebagai industrial art at
kemampuan untuk mengatasi masalah                     school perlu mempersiapkan program
(problem solving); dan (f) tidak mudah                pelatihan ketrampilan fisik, pelatihan
putus asa. Hard component dari                        kedisipilinan dan etos kerja, dan tenaga
kecakapan ini adalah akuntansi dan                    edukatif    terlatih.       Berdasarkan
kalkulasi biaya.                                      pandangan tersebut, UP yang akan
                                                      dikembangkan secara kreatif sebagai
                                                      tempat pelatihan memerlukan hal-hal
Unit Produksi          Sebagai      Tempat            berikut :
Pelatihan
UP merupakan salah satu alternatif
tempat pelatihan bagi siswa, disamping                1. Program Pelatihan Perangkat keras
laboratorium dan industri mitra sekolah,              Untuk melatih ketrampilan vokasional
karena dipandang dapat memberikan                     dibutuhkan fasilitas fisik, antara lain :
kontribusi yag nyata dalam melatih                    (a) ruang yang didesain dalam suasana
ketrampilan dan kecakapan di samping                  industri; (b) peralatan berskala industri
fungsi     ekonomis      yang      da pa t            dengan jumlah sesuai kemampuan; (c)
diberikannya.                                         rancangan         program        pelatihan
Manfaat pelatihan UP Sekolah antara                   ketrampilan menggunaan alat; (d)
lain : (1) dapat meminimalkan                         sumber belajar, seperti modul dan job
kesenjangan teknologi; (2) melatih                    instruction, dan (e) alat evaluasi.
perangkat keras dan perangkat lunak                   2. Program Pelatihan Soft skill
sesuai dengan standart yag berlaku di
                                                      Mengacu kepada komponen non fisik
industri; (3) dapat menghemat waktu
dan biaya pelatihan ke luar; (4) dapat                yang harus dimiliki karyawan industri,
                                                      dimana seorang karyawan hendaknya
memberikan       keuntungan     secara
ekonomis yang dapat digunakan untuk                   mengenal tentang : (a) disiplin kerja
                                                      (pemakaian seragam, peraturan); (b) hak
kesejahteraan siswa, karyawan, dan
guru;     (5)    me la tih  kecakapan                 dan kewajiban (upah, insentif, jam kerja
                                                      dan lembur, prestasi kerja); (c)
berwirausaha; (6) melatih siswa
mengatasi masalah (problem solving).                  kesehatan dan keselamatan kerja
                                                      (Jaminan kesehatan, keselamatan kerja,
UP sebagai miniatur industri di sekolah               asuransi keselamatan); (d) hubungan

  Pemanfaatan Unit Produksi Sebagai Alternatif Tempat Pelatihan Lifeskill dan Enterpreuner Skill 19
                                          (Ani Kristiani)
industri (promosi jabatan, organisasi             lainnya adalah mengunakan atau
kerja, psikologi kerja, kerjasama); (e)           meminjam tenaga pelatih atau instruktur
orientasi dan jaminan mutu. Program               dari industri.
pelatihan    perangkat    lunak    juga
                                                  6. Akreditasi Unit Produksi
membutuhkan : (a) rancangan program
pelatihan dan indikatornya; dan (b) alat          Penyelenggaraan pelatihan di UP
evaluasinya.                                      hedaknya memenuhi standart kinerja
                                                  yang mutunya dapat dipertanggung-
3. Program      Pelatihan    Kecakapan
                                                  jawabkan, selain itu benar-benar harus
berwirausaha
                                                  efektif    mencapai      tujuan,     dan
Pelatihan diarahkan pada penanaman                berlangsung secara efisien, disamping
jiwa wirausaha yang ulet, pantang                 mendatangkan keuntungan. Untuk itu,
menyerah, jujur, percaya diri, tidak              UP perlu dievaluasi kinerjanya sesuai
mudah putus asa, kepemimpinan,                    dengan standar kinerja di industri
bersama dengan pelatihan perangkat                sejenis, dan sesuai dengan standart
lunak komponen keterampilan hidup.                kurikulum nasional. Perlu ditetapkan
Indikator yang ada digunakan untuk                suatu sistem akreditasi bagi UP yang
menentukan sistem evaluasi. Siswa                 mengembangkan pelatihan keterampilan
diberi modal kerja dan dilatih                    hidup, dimana penilaian akreditasi
melaksanakan usaha agar mendatangkan              diberikan oleh industri sejenis bersama
keuntungan.     Kompetensi kalkulasi              dengan depdiknas atau direktorat
harga dan biaya juga menjadi bagian               pembinaan SMK pada tingkat daerah,
pelatihan.                                        atau bila memungkinkan pada tingkat
                                                  nasional.
4. Pelatihan Problem Solving
Dalam kegiatan UP tentu akan terjadi
berbagai masalah yang harus diatasi               Mutu, Efektifitas,       dan   Efisiensi
secara cepat. Disini siswa dikonfrontasi          Pelatihan
secara langsung dengan masalah yang
                                                  Pelatihan keterampilan hidup di UP
ada dan dilibatkan dalam upaya-upaya
                                                  dipandang cukup efektif manakala unit
mengatasinya.
                                                  tersebut dapat mencapai tujuan yang
5. Instruktur Bersertifikasi Kompetensi           ditetapkan. Efektifitas dapat dicapai
Industri                                          bila UP siap dengan ketiga fasilitas
                                                  pendidikan industri seperti yang
Keberhasilan suatu pelatihan di industri
                                                  digambarkan Brown (1980), dan
sangat tergantung pada kemampuan
tenaga edukatif yang sesuai dan                   memanfaatkannya                melalui
                                                  penyelenggaraan     yang    terkendali,
berskala industri. Guru atau instruktur
yang        melaksanakan        pelatihan         dengan sistem manajemen yang andal
                                                  dan berorientasi mutu serta sesuai
kompetensi di UP harus memiliki
kompetensi sebagai supervisor di                  dengan standar yang berlaku di indsutri
                                                  sejenis. Mutu kinerja manajemen UP
industri, agar dapat melatih ketrampilan
                                                  tersebut hendaknya memenuhi standar
simulatif yang sama dengan industri.
                                                  yang diakui oleh industri sejenis
Kompetensi guru dan instruktur tersebut
                                                  bersama depdiknas melalui direktorat
dapat diperoleh melalui magang di
                                                  pembinaan SMK, dengan sistem
industri untuk beberapa waktu, sehingga
                                                  penilaian akreditasi berskala regional
benar-benar memahami prinsip kerja di
industri. Selain itu, kompetensi guru             ataupun nasional.
tersebut hendaknya diujikan di industri           Pelatihan dapat berlangsung efisien
dan di-legal-kan dengan Sertifikat                apabila    tujuan pelatihan  dapat
Kompetensi dari industri. Alternatif              dilaksanakan dengan memanfaatkan


20                          Pevote, Vol.1, No. 1, September 2006 : 17-21
sumberdaya seoptimal dan sehemat                      berorientasi mutu, yang kinerjanya
mungkin.       Pemanfatan UP untuk                    dievaluasi melalui sistem akreditasi
pelatihan keterampilan hidup dapat                    yang dilaksanakan oleh industri sejenis
dikatakan sebagai langkah efisien,                    dan Depdiknas melalui Direktorat
mengingat bahwa unit tersebut dapat                   Pembinaan SMK baik dalam skala
memanfaatkan sumber daya sekolah,                     regional maupun nasional.
seperti mesin dan alat, guru, dengan
mengadop sistem yang berlaku di
industri. Efisiensi dalam segi waktu                                Daftar Pustaka
dapat dicapai mengingat pelatihan dapat
dilakukan seusai sekolah, sedangkan
dari segi biaya akan dapat mengurangi                 Rosida Syamwil, (2004). Optimalisasi
biaya transprotasi ke industri. Namun                     Unit Produksi dan Unit Usaha
perlu    diingat   bahwa      sertifikasi                 sebagai Alternatif tempat Palatihan
kompetensi di industri juga diperlukan                    Keterampilan         hidup      dan
sebagai     alat    evaluasi     apakah                   Enterpreunerial Skill, Proceedings
penyelenggaraan pelatihan keterampilan                    Konvensi Nasional Aptekinda II
hidup di UP tersebut sudah efektif                        dan      Temu        Larya     XIII
dalam perspektif dunia kerja.                             FT/FPTK/JPTJK Universitas/IKIP
                                                          se-Indonesia     Jakarta,    12-14
                                                          Februari 2004.
Kesimpulan                                            Direktorat pembinaan SMK. (2003).
Pokok-pokok pemikiran di atas                             Draft Landasan, Program, dan
menunjukkan      bahwa     UP     dapat                   Pengembangan Kurikulum 2004
digunakan sebagai alternatif pelatihan                Craigh, R.L. (1987). Training and
kecakapan hidup (lifeskill), yang                         Development Handbook, New
mewakili pelatihan di industri secara                     York: Mc Graw Hill Book Co.
simulatif. Kegiatan pelatihan di unit
tersebut dapat pula disajikan sebagai                 Samuel, J.C. (1986). Curriculum
langkah persiapan awal sebelum siswa                     Planning     and     Development,
memasuki pelatihan yang sesungguhnya                     Boston: Allyn and Bacon, Inc
di industri atau dunia kerja. Berbeda                 DeVore P.W. (1980). Technology an
dengan bengkel biasa yang hanya                          Introduction, Worcester: Davis
melatih ketrampilan dalam bentuk                         Publication, Inc.
perangkat keras, UP merupakan bengkel
yang dapat melatihkan komponen hard                   Bower, G.H. and Hilgard, E.R. (1980).
dan perangkat lunak secara simultan.                     Theory of Learning. Englewood
                                                         Cliff: Prentice Hall, Inc
Kesiapan sekolah dalam mengem
bangkan UP sebagai laboratorium                       Brown,   R.D.    (1964).    Industrial
Pendidikan Industri dan Keterampilan                     Eduacationnal Facilities. Boston:
hidup diukur dari kesiapan dalam : (1)                   Allyn and Bacon, Inc.
perangkat program pelatihan perangkat
keras; (2) perangkat program pelatihan
perangkat lunak; (3) fasilitas industri
dalam skala kecil; dan (4) guru
bersertifikasi kompetensi industri atau
instruktur langsung dari industri.
Selain itu UP hendaknya dapat
menjalankan fungsi manajemen yang

  Pemanfaatan Unit Produksi Sebagai Alternatif Tempat Pelatihan Lifeskill dan Enterpreuner Skill 21
                                          (Ani Kristiani)

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

25358544 motor-stater
25358544 motor-stater25358544 motor-stater
25358544 motor-stater
yepiyes
 
Tujuan latihan industri
Tujuan latihan industriTujuan latihan industri
Tujuan latihan industri
Wan Asyura
 
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (1)
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (1)Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (1)
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (1)
Eko Supriyadi
 
KOMEN DAN CADANGAN
KOMEN DAN CADANGANKOMEN DAN CADANGAN
KOMEN DAN CADANGAN
cik Ena
 
Create More Effective Training
Create More Effective TrainingCreate More Effective Training
Create More Effective Training
Moch Kurniawan
 
05 framework for entrepreneurship education bahasa indonesia
05 framework for entrepreneurship education bahasa indonesia05 framework for entrepreneurship education bahasa indonesia
05 framework for entrepreneurship education bahasa indonesia
imecommunity
 

La actualidad más candente (20)

25358544 motor-stater
25358544 motor-stater25358544 motor-stater
25358544 motor-stater
 
Corporate university pupung
Corporate university pupungCorporate university pupung
Corporate university pupung
 
Tik.cs01.006.01 buku informasi
Tik.cs01.006.01 buku informasiTik.cs01.006.01 buku informasi
Tik.cs01.006.01 buku informasi
 
Tujuan latihan industri
Tujuan latihan industriTujuan latihan industri
Tujuan latihan industri
 
Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional
Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional
Tajuk5 sistem pendidikan teknik dan vokasional
 
Tik.jk02.001 b informasi
Tik.jk02.001 b informasiTik.jk02.001 b informasi
Tik.jk02.001 b informasi
 
Panduan menulis report akhir
Panduan menulis report akhirPanduan menulis report akhir
Panduan menulis report akhir
 
Tik.jk01.006.01 b informasi fix
Tik.jk01.006.01 b informasi fixTik.jk01.006.01 b informasi fix
Tik.jk01.006.01 b informasi fix
 
Modul drill and practice kel.7
Modul drill and practice kel.7Modul drill and practice kel.7
Modul drill and practice kel.7
 
Tik.cs02.013.01 b informasi fix
Tik.cs02.013.01 b informasi fixTik.cs02.013.01 b informasi fix
Tik.cs02.013.01 b informasi fix
 
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (1)
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (1)Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (1)
Bab1 jaringan komputer & sistem administrasi (1)
 
Final report 2015
Final report 2015Final report 2015
Final report 2015
 
KOMEN DAN CADANGAN
KOMEN DAN CADANGANKOMEN DAN CADANGAN
KOMEN DAN CADANGAN
 
Create More Effective Training
Create More Effective TrainingCreate More Effective Training
Create More Effective Training
 
Fix tik.pr02.020.01 buku informasi
Fix tik.pr02.020.01 buku informasiFix tik.pr02.020.01 buku informasi
Fix tik.pr02.020.01 buku informasi
 
Laporan l.i
Laporan l.iLaporan l.i
Laporan l.i
 
05 framework for entrepreneurship education bahasa indonesia
05 framework for entrepreneurship education bahasa indonesia05 framework for entrepreneurship education bahasa indonesia
05 framework for entrepreneurship education bahasa indonesia
 
Huraian Sukatan Pelajaran KHB-Tingkatan 2
Huraian Sukatan Pelajaran KHB-Tingkatan 2Huraian Sukatan Pelajaran KHB-Tingkatan 2
Huraian Sukatan Pelajaran KHB-Tingkatan 2
 
Masalah sldn
Masalah sldnMasalah sldn
Masalah sldn
 
Tesis tentang Training Kompetensi
Tesis tentang Training KompetensiTesis tentang Training Kompetensi
Tesis tentang Training Kompetensi
 

Similar a Jurnal jaya

Jurnal richy 5215083397
Jurnal richy 5215083397Jurnal richy 5215083397
Jurnal richy 5215083397
izkandar
 
Pelatihan, dan pengembangan SDM
Pelatihan, dan pengembangan SDMPelatihan, dan pengembangan SDM
Pelatihan, dan pengembangan SDM
Nanda_khalisa
 
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
TawonNakal
 
Pengertian diklat ii
Pengertian diklat  iiPengertian diklat  ii
Pengertian diklat ii
Royadi Nusa
 
20221_2020_PS55_PP-5A_11_7_198008082003122002_1.pptx
20221_2020_PS55_PP-5A_11_7_198008082003122002_1.pptx20221_2020_PS55_PP-5A_11_7_198008082003122002_1.pptx
20221_2020_PS55_PP-5A_11_7_198008082003122002_1.pptx
Meisya43
 

Similar a Jurnal jaya (20)

Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Growth mindset change.pptx
Growth mindset change.pptxGrowth mindset change.pptx
Growth mindset change.pptx
 
kecakapankerja.pdf
kecakapankerja.pdfkecakapankerja.pdf
kecakapankerja.pdf
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
BAB I fiks.docx
BAB I fiks.docxBAB I fiks.docx
BAB I fiks.docx
 
Laporan magang
Laporan magangLaporan magang
Laporan magang
 
Jurnal Richy
Jurnal RichyJurnal Richy
Jurnal Richy
 
Jurnal Metlit
Jurnal MetlitJurnal Metlit
Jurnal Metlit
 
Jurnal richy 5215083397
Jurnal richy 5215083397Jurnal richy 5215083397
Jurnal richy 5215083397
 
NOSS & NOCC
NOSS & NOCCNOSS & NOCC
NOSS & NOCC
 
KAPABILITAS SMK.pptx
KAPABILITAS SMK.pptxKAPABILITAS SMK.pptx
KAPABILITAS SMK.pptx
 
Nota Tajuk 5 Sistem ptv
Nota Tajuk 5 Sistem ptvNota Tajuk 5 Sistem ptv
Nota Tajuk 5 Sistem ptv
 
Link & Match Industri dan Perguruan Tinggi
Link & Match Industri dan Perguruan TinggiLink & Match Industri dan Perguruan Tinggi
Link & Match Industri dan Perguruan Tinggi
 
Pentingnya Perkembangan Keterampilan Pelatihan
Pentingnya Perkembangan Keterampilan PelatihanPentingnya Perkembangan Keterampilan Pelatihan
Pentingnya Perkembangan Keterampilan Pelatihan
 
Pkl bab 1
Pkl bab 1Pkl bab 1
Pkl bab 1
 
Pelatihan, dan pengembangan SDM
Pelatihan, dan pengembangan SDMPelatihan, dan pengembangan SDM
Pelatihan, dan pengembangan SDM
 
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
 
Pengertian diklat ii
Pengertian diklat  iiPengertian diklat  ii
Pengertian diklat ii
 
20221_2020_PS55_PP-5A_11_7_198008082003122002_1.pptx
20221_2020_PS55_PP-5A_11_7_198008082003122002_1.pptx20221_2020_PS55_PP-5A_11_7_198008082003122002_1.pptx
20221_2020_PS55_PP-5A_11_7_198008082003122002_1.pptx
 
Penyusunan kurikulum pelatihan
Penyusunan kurikulum pelatihanPenyusunan kurikulum pelatihan
Penyusunan kurikulum pelatihan
 

Más de Miko Eljava

Skripsi mahasiswa
Skripsi mahasiswaSkripsi mahasiswa
Skripsi mahasiswa
Miko Eljava
 
Pembuatan trainer input output mikroprosesor sebagai pengajaran praktik pener...
Pembuatan trainer input output mikroprosesor sebagai pengajaran praktik pener...Pembuatan trainer input output mikroprosesor sebagai pengajaran praktik pener...
Pembuatan trainer input output mikroprosesor sebagai pengajaran praktik pener...
Miko Eljava
 
Jurnal Metli 1 Hanto Sujatmiko
Jurnal Metli 1 Hanto SujatmikoJurnal Metli 1 Hanto Sujatmiko
Jurnal Metli 1 Hanto Sujatmiko
Miko Eljava
 

Más de Miko Eljava (8)

Skripsi mahasiswa
Skripsi mahasiswaSkripsi mahasiswa
Skripsi mahasiswa
 
Pembuatan trainer input output mikroprosesor sebagai pengajaran praktik pener...
Pembuatan trainer input output mikroprosesor sebagai pengajaran praktik pener...Pembuatan trainer input output mikroprosesor sebagai pengajaran praktik pener...
Pembuatan trainer input output mikroprosesor sebagai pengajaran praktik pener...
 
Jurnal miko 2
Jurnal miko 2Jurnal miko 2
Jurnal miko 2
 
Jurnal metlit
Jurnal metlitJurnal metlit
Jurnal metlit
 
Jurnal hanto
Jurnal hantoJurnal hanto
Jurnal hanto
 
Jurnal Metli 1 Hanto Sujatmiko
Jurnal Metli 1 Hanto SujatmikoJurnal Metli 1 Hanto Sujatmiko
Jurnal Metli 1 Hanto Sujatmiko
 
Jurnal hanto
Jurnal hantoJurnal hanto
Jurnal hanto
 
Jurnal hanto
Jurnal hantoJurnal hanto
Jurnal hanto
 

Jurnal jaya

  • 1. Pemanfaatan Unit Produksi Sebagai Alternatif Tempat Pelatihan Lifeskill dan Enterpreuner Skill Ani Kristiani Guru SMKN-33 Jakarta Utara Di Sunting Oleh : Jayani Achmad 521507281 Pendidikan Teknik Elektronika Unit Produksi di SMK merupakan alternatif tempat pelatihan siswa SMK. Untuk kecakapan hidup perlu dikembangkan perangkat keras, dan perangkat lunaknya. Sedangkan kecakapan berwirausaha lebih banyak ditekankan pada komponen lunak kepribadian. Unit produksi sekolah dapat berperan sebagai tempat latihan siswa untuk mengembangkan kecakapan hidup dan kecakapan berwirausaha. Latar Belakang bidang profesi yang akan digeluti dan Kata kunci : kecakapan hidup, kecakapan berwirausahn, dian dant produkai dimi aat uni secar s langsung dapat Semakin sempitnya peluang kerja saat membantu siswa menerapkan ini berdampak pada persaingan yang ketrampilan yang dimilikinya dalam kian ketat untuk mendapatkan pekerjaan kehidupan sehari-hari, yang dikenal serta semakin meningkatnya angka dengan istilah kecakapan hidup pengangguran. Pengangguran terjadi (lifeskill). salah satunya terjadi karena kurikulum pendidikan yang ada dinilai kurang Keberhasilan sebuah kurikulum adalah mampu membekali siswanya untuk apabila kurikulum tersebut dapat mandiri dan mampu bekerja atau mencapai tujuan pendidikan secara menciptakan lapangan kerja dan tidak efektif dan efisien. Pada Kurikulum tergantung pada pekerjaan yang 2004, metode pembelajarannya ditawarkan orang lain. Berbagai menggabungkan ketiga ranah (kognitif, pendapat menyatakan bahwa sumber psikomotor adan afektif) secara permasalahan terletak pada kebijakan bersamaan untuk tiap pelatihannya. dan sistem pendidikan nasional yang Selain itu,kurikulum ini membutuhkan kurang efektif. Mulai dari beban fasilitas pendukung yang sama atau kurikulum yang terlalu padat, metode mendekati fasilitas di dunia keja. Untuk pembelajaran yang tidak efektif dan mengatasi masalah kesenjangan efisien, sampai kepada masalah teknologi, Pihak SMK da pa t relevansi kurikulum dengan kondisi memanfaatkan waktu PSG, dimana lapangan kerja yang tidak tepat. siswa dapat mengenal industri dan dunia kerja lebih dekat, baik dari aspek Salah satu upaya untuk meningkatkan peralatan m a upun aspek sistem relevansi dan efektifitas pendidikan kerjanya. dengan kemampuan lulusan SMK untuk bekerja dan menciptakan lapangan Masih terdapatnya kesenjangan antara kerja, dalam bentuk kompetensi pembelajaran di sekolah dengan kecakapan hidup (lifeskill). Hal ini pembelajaran di dunia industri, terlihat pada kurikulum 2004 . disebabkan oleh : (1) kesenjangan Kurikulum yang mulai digunakan pada teknologi mesin dan alat sebagai sarana tahun ajaran 2004/2005 i ni pembelajaran psikomotorik, (2) mengembangkan kompetensi yang lebih kurangnya pengalaman guru di industri, ditekankan pada kemampuan untuk (3) kesenjangan aspek softkill menerapkan ketrampilan sesuai dengan menyangkut ranah adaptif. Konsep keterampilan hidup yang merupakan Pemanfaatan Unit Produksi Sebagai Alternatif Tempat Pelatihan Lifeskill dan Enterpreuner Skill 17 (Ani Kristiani)
  • 2. pengayaan dari KBK memberi penekanan pada efektifitas penerapan Keterampilan hidup dan dan efisiensinya. Enterpreuner Skill Pelatihan ketrampilan yang melihat Keterampilan hidup mengandung dua ketercapaian kompetensi dari dua aspek unsur yang harus ditumbuhkan dalam penilaian yaitu unsur pengetahuan dan diri siswa yaitu yang disebut perangkat kemampuan menghasilkan suatu keras (hardskill), perangkat lunak produk, ternyata tidak cukup untuk (softskill), dan Kecakapan membekali siswa terjun ke masyarakat Berwirausaha. dan bekerja. Masih dibutuhkan satu alat ukur lagi yaitu bagaimana kompetensi yang diberikan dapat diaplikasikan 1. Perangkat keras Kecakapan Hidup dalam kehidupan. Lebih dari sekedar pelatihan ketrampilan, kompetensi Perangkat keras merupakan kompetensi keterampilan hidup ini juga menuntut yang berupa fisik, terlihat dan terpakai kemampuan untuk mengaplikasikan dan dapat ditingkatkan melalui ketrampilan yang dimiliki dalam pengalaman yang dilatihkan secara kehidupan sehari-hari. Pelatihan berulang-ulang. Komponen ini lebih kompetensi kejuruan secara normatif dikenal dengan istilah technical know biasanya dilaksanakan di laboratorium, how, umumnya merupakan ukuran dari dimana laboratorium adalah tempat ketrampilan seseorang dalam ranah untuk melaksanakan praktek, yang psikomotor menggunakan tangannya dilengkapi dengan sarana dan peralatan (manual) dan alat (mechanical). Namun untuk melatih ketrampilan. ketrampilan kalkulasi biaya yang menggunakan kecakapan otak (kognitif) Pendirian UP (Unit Produksi) di juga merupakan salah satu bentuk sekolah-sekolah saat ini cenderung perangkat keras. Secara menyeluruh, dimanfaatkan untuk tempat pelatihan perangkat keras meliputi : (a) ketrampilan psikomotorik dan sumber Kecakapan menggunakan alat, (b) pendapatan sekolah. Apakah unit ini Kecakapan Melaksanakan kalkulasi dapat dikembangkan sebagai tempat biaya, (c) Kecakapan Pengendalian pelatihan industri, kesiapan kerja, Mutu, dan (d) Kecakapan Mengevaluasi keterampilan hidup atau kecakapan dan Melaporkan Hasil Kerja. berwirausaha ? Bagaimana bentuk pengembangan kreatif atau upaya optimalisasi dalam mempersiapkan UP 2. Perangkat Lunak Kecakapan Hidup sebagai tempat pelatihan keterampilan hidup ? Bagaimana mengukur Perangkat lunak kecakapan hidup keberhasilan program pelatihan adalah kompetensi bekerja yang bersifat keterampilan hidup di UP? Manfaat apa non fisik, seperti sikap dan etos kerja sajakah yang dapat diperoleh dengan yang termasuk dalam ranah afektif. menetapkan UP sebagai tempat Robert D. Brown (1980) memetakannya pelatihan keterampilan hidup ? Semua dalam bentuk penghayatan terhadap itu perlu dikaji untuk menemukan solusi masalah : (a) kesehatan kerja (health); bagi sekolah untuk meningkatkan mutu, (b) lingkungan kerja (worthy home efektifitas dan efisiensi pendidikan membership); (c) peraturan kerja (civic khususnya pendidikan kejuruan ? and law education); (d) pemanfaatan waktu luang (leisure); dan (e) etika kerja (ethics). Secara rinci komponen perangkat lunak ini meliputi kecakapan penghayatan terhadap : (a) Kesehatan 18 Pevote, Vol.1, No. 1, September 2006 : 17-21
  • 3. dan Keselamatan Kerja (health and yang digunakan sebagai alternatif safety); (b) Hubungan industri tempat pelatihan, sebelum memasuki (Industrial Relation), meliputi industri atau duna kerja, agar masa PKL pemahaman sistem organisasi kerja, di industri dapat dipersingkat dalam kerjasama dsb; (c) Etika Kerja antara upaya efisiensi. Sebagai pusat pelatihan lain : kedisiplinan, dan sistem penilaian terdapat perbedaan antara metoda prestasi; dan (d) Hak dan Kewajiban pelatihan ketrampilan di laboratorum kerja : Hukum Perburuhan, Peraturan dengan pelatihan ketrampilan di UP. Kerja. Pelatihan di UP menggunakan metode yang meng-adopt kegiatan di industri secara menyeluruh, sedangkan pelatihan 3. Kecakapan Berwirausaha di laboratorium umumnya hanya dalam Kecakapan berwirausaha adalah bentuk perangkat keras. kecakapan berwirausaha, yang dalam Robert D. Brown (1980) dalam bukunya hal ini lebih banyak ditekankan pada Industrial Education Facilities, soft component kepribadian seperti : (a) menyebutkan bahwa sebuah kemandirian; (b) kepemimpinan; (c) laboratorium pendidikan industri yang kejujuran; (d) rasa percaya diri; (e) disebutnya sebagai industrial art at kemampuan untuk mengatasi masalah school perlu mempersiapkan program (problem solving); dan (f) tidak mudah pelatihan ketrampilan fisik, pelatihan putus asa. Hard component dari kedisipilinan dan etos kerja, dan tenaga kecakapan ini adalah akuntansi dan edukatif terlatih. Berdasarkan kalkulasi biaya. pandangan tersebut, UP yang akan dikembangkan secara kreatif sebagai tempat pelatihan memerlukan hal-hal Unit Produksi Sebagai Tempat berikut : Pelatihan UP merupakan salah satu alternatif tempat pelatihan bagi siswa, disamping 1. Program Pelatihan Perangkat keras laboratorium dan industri mitra sekolah, Untuk melatih ketrampilan vokasional karena dipandang dapat memberikan dibutuhkan fasilitas fisik, antara lain : kontribusi yag nyata dalam melatih (a) ruang yang didesain dalam suasana ketrampilan dan kecakapan di samping industri; (b) peralatan berskala industri fungsi ekonomis yang da pa t dengan jumlah sesuai kemampuan; (c) diberikannya. rancangan program pelatihan Manfaat pelatihan UP Sekolah antara ketrampilan menggunaan alat; (d) lain : (1) dapat meminimalkan sumber belajar, seperti modul dan job kesenjangan teknologi; (2) melatih instruction, dan (e) alat evaluasi. perangkat keras dan perangkat lunak 2. Program Pelatihan Soft skill sesuai dengan standart yag berlaku di Mengacu kepada komponen non fisik industri; (3) dapat menghemat waktu dan biaya pelatihan ke luar; (4) dapat yang harus dimiliki karyawan industri, dimana seorang karyawan hendaknya memberikan keuntungan secara ekonomis yang dapat digunakan untuk mengenal tentang : (a) disiplin kerja (pemakaian seragam, peraturan); (b) hak kesejahteraan siswa, karyawan, dan guru; (5) me la tih kecakapan dan kewajiban (upah, insentif, jam kerja dan lembur, prestasi kerja); (c) berwirausaha; (6) melatih siswa mengatasi masalah (problem solving). kesehatan dan keselamatan kerja (Jaminan kesehatan, keselamatan kerja, UP sebagai miniatur industri di sekolah asuransi keselamatan); (d) hubungan Pemanfaatan Unit Produksi Sebagai Alternatif Tempat Pelatihan Lifeskill dan Enterpreuner Skill 19 (Ani Kristiani)
  • 4. industri (promosi jabatan, organisasi lainnya adalah mengunakan atau kerja, psikologi kerja, kerjasama); (e) meminjam tenaga pelatih atau instruktur orientasi dan jaminan mutu. Program dari industri. pelatihan perangkat lunak juga 6. Akreditasi Unit Produksi membutuhkan : (a) rancangan program pelatihan dan indikatornya; dan (b) alat Penyelenggaraan pelatihan di UP evaluasinya. hedaknya memenuhi standart kinerja yang mutunya dapat dipertanggung- 3. Program Pelatihan Kecakapan jawabkan, selain itu benar-benar harus berwirausaha efektif mencapai tujuan, dan Pelatihan diarahkan pada penanaman berlangsung secara efisien, disamping jiwa wirausaha yang ulet, pantang mendatangkan keuntungan. Untuk itu, menyerah, jujur, percaya diri, tidak UP perlu dievaluasi kinerjanya sesuai mudah putus asa, kepemimpinan, dengan standar kinerja di industri bersama dengan pelatihan perangkat sejenis, dan sesuai dengan standart lunak komponen keterampilan hidup. kurikulum nasional. Perlu ditetapkan Indikator yang ada digunakan untuk suatu sistem akreditasi bagi UP yang menentukan sistem evaluasi. Siswa mengembangkan pelatihan keterampilan diberi modal kerja dan dilatih hidup, dimana penilaian akreditasi melaksanakan usaha agar mendatangkan diberikan oleh industri sejenis bersama keuntungan. Kompetensi kalkulasi dengan depdiknas atau direktorat harga dan biaya juga menjadi bagian pembinaan SMK pada tingkat daerah, pelatihan. atau bila memungkinkan pada tingkat nasional. 4. Pelatihan Problem Solving Dalam kegiatan UP tentu akan terjadi berbagai masalah yang harus diatasi Mutu, Efektifitas, dan Efisiensi secara cepat. Disini siswa dikonfrontasi Pelatihan secara langsung dengan masalah yang Pelatihan keterampilan hidup di UP ada dan dilibatkan dalam upaya-upaya dipandang cukup efektif manakala unit mengatasinya. tersebut dapat mencapai tujuan yang 5. Instruktur Bersertifikasi Kompetensi ditetapkan. Efektifitas dapat dicapai Industri bila UP siap dengan ketiga fasilitas pendidikan industri seperti yang Keberhasilan suatu pelatihan di industri digambarkan Brown (1980), dan sangat tergantung pada kemampuan tenaga edukatif yang sesuai dan memanfaatkannya melalui penyelenggaraan yang terkendali, berskala industri. Guru atau instruktur yang melaksanakan pelatihan dengan sistem manajemen yang andal dan berorientasi mutu serta sesuai kompetensi di UP harus memiliki kompetensi sebagai supervisor di dengan standar yang berlaku di indsutri sejenis. Mutu kinerja manajemen UP industri, agar dapat melatih ketrampilan tersebut hendaknya memenuhi standar simulatif yang sama dengan industri. yang diakui oleh industri sejenis Kompetensi guru dan instruktur tersebut bersama depdiknas melalui direktorat dapat diperoleh melalui magang di pembinaan SMK, dengan sistem industri untuk beberapa waktu, sehingga penilaian akreditasi berskala regional benar-benar memahami prinsip kerja di industri. Selain itu, kompetensi guru ataupun nasional. tersebut hendaknya diujikan di industri Pelatihan dapat berlangsung efisien dan di-legal-kan dengan Sertifikat apabila tujuan pelatihan dapat Kompetensi dari industri. Alternatif dilaksanakan dengan memanfaatkan 20 Pevote, Vol.1, No. 1, September 2006 : 17-21
  • 5. sumberdaya seoptimal dan sehemat berorientasi mutu, yang kinerjanya mungkin. Pemanfatan UP untuk dievaluasi melalui sistem akreditasi pelatihan keterampilan hidup dapat yang dilaksanakan oleh industri sejenis dikatakan sebagai langkah efisien, dan Depdiknas melalui Direktorat mengingat bahwa unit tersebut dapat Pembinaan SMK baik dalam skala memanfaatkan sumber daya sekolah, regional maupun nasional. seperti mesin dan alat, guru, dengan mengadop sistem yang berlaku di industri. Efisiensi dalam segi waktu Daftar Pustaka dapat dicapai mengingat pelatihan dapat dilakukan seusai sekolah, sedangkan dari segi biaya akan dapat mengurangi Rosida Syamwil, (2004). Optimalisasi biaya transprotasi ke industri. Namun Unit Produksi dan Unit Usaha perlu diingat bahwa sertifikasi sebagai Alternatif tempat Palatihan kompetensi di industri juga diperlukan Keterampilan hidup dan sebagai alat evaluasi apakah Enterpreunerial Skill, Proceedings penyelenggaraan pelatihan keterampilan Konvensi Nasional Aptekinda II hidup di UP tersebut sudah efektif dan Temu Larya XIII dalam perspektif dunia kerja. FT/FPTK/JPTJK Universitas/IKIP se-Indonesia Jakarta, 12-14 Februari 2004. Kesimpulan Direktorat pembinaan SMK. (2003). Pokok-pokok pemikiran di atas Draft Landasan, Program, dan menunjukkan bahwa UP dapat Pengembangan Kurikulum 2004 digunakan sebagai alternatif pelatihan Craigh, R.L. (1987). Training and kecakapan hidup (lifeskill), yang Development Handbook, New mewakili pelatihan di industri secara York: Mc Graw Hill Book Co. simulatif. Kegiatan pelatihan di unit tersebut dapat pula disajikan sebagai Samuel, J.C. (1986). Curriculum langkah persiapan awal sebelum siswa Planning and Development, memasuki pelatihan yang sesungguhnya Boston: Allyn and Bacon, Inc di industri atau dunia kerja. Berbeda DeVore P.W. (1980). Technology an dengan bengkel biasa yang hanya Introduction, Worcester: Davis melatih ketrampilan dalam bentuk Publication, Inc. perangkat keras, UP merupakan bengkel yang dapat melatihkan komponen hard Bower, G.H. and Hilgard, E.R. (1980). dan perangkat lunak secara simultan. Theory of Learning. Englewood Cliff: Prentice Hall, Inc Kesiapan sekolah dalam mengem bangkan UP sebagai laboratorium Brown, R.D. (1964). Industrial Pendidikan Industri dan Keterampilan Eduacationnal Facilities. Boston: hidup diukur dari kesiapan dalam : (1) Allyn and Bacon, Inc. perangkat program pelatihan perangkat keras; (2) perangkat program pelatihan perangkat lunak; (3) fasilitas industri dalam skala kecil; dan (4) guru bersertifikasi kompetensi industri atau instruktur langsung dari industri. Selain itu UP hendaknya dapat menjalankan fungsi manajemen yang Pemanfaatan Unit Produksi Sebagai Alternatif Tempat Pelatihan Lifeskill dan Enterpreuner Skill 21 (Ani Kristiani)