SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 26
BAB III
Firewall Sebagai Pelindung dalam Jaringan Komputer
Pendahuluan
Firewall merupakan sebuah tembok yang membatasi suatu sistem jaringan
yang ada di baliknya dari berbagai macam ancaman dan gangguan yang biasa
muncul melalui jaringan internet yang rentan terhadap berbagai macam serangan.
Fungsinya bisa untuk membatasi hak akses dan mengatur policy antara jaringan
Internal terhadap eksternalnya dan juga berlaku pada sebaliknya. Hal ini sangat
penting mengingat tidak semua orang diperbolehkan untuk bisa mengakses ke
dalam jaringan yang kita miliki. Konfigurasi dari firewall bergantung kepada
kebijaksanaan dari organisasi yang bersangkutan, secara umum terbagi menjadi
dua jenis :
a. Deny :semua yang tidak diperbolehkan berdasarkan aturan firewall akan
ditolak.
b. Allow :semua yang tidak dilarang berdasarkan aturan firewall akan
diperboehkan
Cara kerja firewall sebenarnya hanyalah dengan mengamati paket data yang
dilewatkan dan kemudian berdasarkan konfigurasi dari firewall maka akses dapat
diatur berdasarkan alamat IP, Port, dan arah atau tujuan informasi.
Terdapat dua buah jenis Firewall secara umum, yaitu :
a. Firewall Hardware
Berupa sebuah piranti keras yang sudah dilengkapi dengan perangkat
lunak tertentu, sehingga kita tinggal melakukan konigurasi dari firewall itu
saja.
b. Firewall Software
Berupa sebuah piranti lunak atau software yang ditambahkan kepada
sebuah komputer yang dikonfigurasi menjadi sebuah Firewall dimana pada
workshop ini, software yang digunakan adalah iptables yang dijalankan
pada sebuah computer dengan Sistem operasi LINUX dengan distro
FEDORA 7.
Secara umum tugas utama yang biasa dilakukan oleh Iptables adalah fungsi
pemfilteran IP (IP Filtering) dan fungsi Proxy, tapi pada workshop ini yang
dicoba adalah fungsi pemfilteran saja.
Kedua fungsi tersebut dapat dilakukan pada piranti komputer atau dilakukan
secara terpisah. Beberapa piranti lunak berbasis UNIX yang dapat digunakan
untuk melakukan pemfilteran Ip antara lain Iptable yang merupakan standar dari
system Linux pada sekarang ini.
IPTABLES
Saat ini iptables merupakan firewall yang cukup dominan digunakan karena
memiliki berbagai macam kemampuan untuk melakukan pengaturan terhadap
keluar masuknya paket data. Pada dasarnya terdapat 2 aturan utama atau biasa
disebut dengan CHAINS.
a. INPUT
Aturan yang digunakan oleh firewall untuk mengatur paket – paket data
yang menuju Firewall.
b. FORWARD
Aturan yang digunakan oleh firewall untuk mengatur paket – paket yang
meninggalkan Firewall menuju ke jaringan yang lain.
Paket – paket data yang ada akan diperiksa untuk kemudian diberikan
keputusan, ada beberapa keputusan yang diterapkan antara lain :
• ACCEPT
Apabila ditemukan paket yang sesuai dengan aturan untuk di-
ACCEPT, maka firewall akan langsung menerima untuk kemudian
meneruskan paket tersebut.
• DROP
Apabila ditemukan paket yang sesuai dengan aturan untuk di-DROP,
maka firewall akan langsung membuang paket tersebut tanpa
mengirimkan pesan ERROR apapun ke pengirim.
• REJECT
Apabila ditemukan paket yang sesuai dengan aturan untuk di-REJECT,
maka firewall akan langsung membuang paket tersebut namun disertai
dengan mengirimkan pesan ERROR ICMP “ port unreachable”
CONTOH PENGGUNAAN IPTABLES :
Pada system operasi linux distro fedora 7, iptables dapat dijalankan melalui
console atau terminal, seperti pada gambar berikut.
Gambar 1. Terminal
Untuk dapat melakukan perintah-perintah iptables, user harus login sebagai
root, pada terminal ketikkan:
su (enter)
Password(su): (enter)
Setelah login sebagai root, baru bisa membangun Firewall dengan
menggunakan iptables seperti contoh-contoh yang dilakukan di bawah ini.
Berikut adalah sintaks perintah Iptables :
Iptables [tipe-perintah] [chain] [tipe-parameter] –j [target]
A. Tipe Perintah
Tipe perintah yang bisa digunakan adalah sebagai berikut :
–L [list]
Perintah ini digunakan untuk menampilkan semua aturan yang telah dibuat
sebelumnya
Contoh : iptables –L
Gambar 2. List Iptable
Dengan mengetikkan :
[root@localhost lab-jaringan]# /sbin/iptables -L
Maka perintah ini dapat digunakan untuk melihat aturan yang telah diterapkan
pada Firewall. Pada Gambar 2, chain INPUT, chain FORWARD dan chain
OUTPUT masih kosong, karena belum diisi aturan yang baru.
–A [append]
Perintah ini digunakan untuk menerapkan satu aturan baru yang akan
ditempatkan di baris yang paling bawah dari aturan – aturan yang telah dibuat
sebelumnya.
Contoh :
iptables –A INPUT –s 172.172.20.2 –p ICMP –j DROP
/*Perintah ini berfungsi untuk memblok paket protocol ICMP (ping) yang
datang dari client yang memiliki alamat IP 172.172.20.2 tanpa ada pesan
error */
Iptables –A INPUT –s 172.172.0.0/16 –p ICMP –j REJECT
/*Perintah ini berfungsi untuk memblok paket protocol ICMP (ping) yang
datang dari client yang memiliki alamat jaringan 172.172.0.0 dengan disertai
pesan error*/
Perintah – perintah diatas dapat dilihat kembali isinya melalui perintah
“iptables –L” seperti pada gambar dibawah :
Gambar 3 perintah Append
–I [insert]
Perintah ini digunakan untuk memasukkan aturan baru sekaligus
menempatkan aturan tersebut pada baris yang kita tentukan sendiri.
Contoh :
iptables –I INPUT 2 –s 172.172.20.3 –p ICMP –j DROP
/*perintah ini digunakan untuk memasukkan perintah alamat tersebut
pada baris pertama*/
Gambar 4 tampilan insert
–R [replace]
Perintah ini digunakan untuk memasukkan aturan baru yang diletakkan pada
baris yang kita tentukan sendiri dan aturan yang ada pada baris tersebut akan
dihapus.
Contoh : iptables –R INPUT 1 –s 172.172.20.3 –p ICMP –j DROP
/*perintah diatas digunakan untuk mengganti perintah pada baris 1 dengan
perintah yang baru kita masukkan*/
Perubahan pada iptables setelah dilakukan perintah insert
Gambar 5 Tampilan sebelum diberikan perintah Replace
Gambar 6 Tampilan setelah diberikan perintah replace
–D [delete]
Perintah ini digunakan untuk menghapus baris aturan yang telah dibuat
sebelumnya. Gunakan perintah iptables –L terlebih dahulu untuk mengetahui
urutan baris aturan yang ada.
Contoh :
Iptables –D INPUT 1 [angka 1 di sini menunjukkan urutan baris]
/* perintah ini menghapus baris perintah yang ada pada baris pertama
iptables*/
Gambar 7 Tampilan sebelum diberikan perintah Delete
Gambar 8 Tampilan setelah diberikan perintah Delete
–F[flush]
Perintah ini digunakan untuk menghapus semua aturan yang telah ditetapkan.
Contoh :
iptables –F
/* perintah ini menghapus semua baris perintah/aturan yang telah
dimasukkan ke dalam iptables */
Gambar 9 tampilan setelah perintah flush diberikan
B. Tipe Paramater
Tipe parameter pada iptables sangat bermanfaat untuk membuat sebuah aturan
yang lebih spesifik lagi, misalnya berdasarkan source destination, port, rate.
Adapun penjelasan masing – masing parameter adalah sebagai berikut :
–p [jenis protocol]
Parameter ini berungsi untuk membuat aturan berdasarkan jenis protocol yang
digunakan, misalnya TCP,UDP,ICMP.
–d [alamat IP tujuan]
Parameter –d berfungsi untuk membuat aturan mengacu pada alamat IP tujuan
dari paket yang dikirimkan.
–s [alamat IP sumber]
Parameter –s berfungsi untuk membuat aturan mengacu pada alamat IP asal
paket yang dikirimkan.
--dport [alamat port tujuan]
Parameter –dport berfungsi untuk membuat aturan mengacu pada alamat port
tujuan.
C. Target
Iptables memiliki sejumlah keputusan untuk diterapkan terhadap suatu paket
yang diawali dengan –j [jump]. Adapun beberapa keputusan yang sering dipakai
adalah sebagai berikut :
• DROP
• REJECT
• ACCEPT
PENERAPAN IPTABLES PADA JARINGAN KOMPUTER
Pada workshop ini akan dicoba menerapkan firewall pada jaringan computer
seperti pada konfigurasi seperti di bawah ini
Gambar 10. Contoh Kasus 1
Pada Konfigurasi diatas terdapat sebuah server dengan alamat IP
192.168.100.2, netmask 255.255.255.0 dan gateway 192.168.100.1. server ini
terhubung dengan tiga buah Client yang masing – masing mempunyai alamat IP
172.10.10.2, 172.10.10.3, 172.172.1.2. untuk mencoba menerapkan fungsi
Firewall di antara server dan computer Client diletakkan sebuah computer ber
system operasi LINUX yang memiliki software “iptables” yang digunakan
sebagai Firewall itu sendiri. Beberapa metode firewall yang akan dicoba adalah
sebagai berikut :
A. Memblokir Protokol ICMP (ping)
Firewall untuk memblokir ICMP(Ping) dari Client beralamat 172.172.1.2
menuju Firewall
Pada Hal ini , berikan aturan untuk memblokir protocol ICMP (yang digunakan
untuk melakukan ping) dengan mengetikkan perintah:
[root@localhost lab-jaringan]# /sbin/iptables -A INPUT -s 172.172.1.2
-p icmp -j DROP
Gambar 11. Blokir protokol ICMP
Perintah diatas akan menolak paket protokol ICMP yang datang dari alamat IP
172.172.1.2 yang menuju ke semua alamat IP Firewall.
Gambar 12. Hasil ping computer client yang tidak di - blok
Gambar 13. Hasil ping computer client setelah di blok
Selain itu, anda dapat memberikan aturan pemblokiran lain seperti:
• [root@localhost lab-jaringan]# /sbin/iptables -A INPUT -s
172.172.0.0/16 -p icmp -j DROP
(Menolak paket protocol ICMP yang datang dari semua alamat jaringan
172.172.0.0 yang menuju ke semua alamat IP Firewall)
• [root@localhost lab-jaringan]# /sbin/iptables -A FORWARD -s
172.172.0.0/16 -p icmp -j DROP
(Menolak paket protocol ICMP yang datang dari semua alamat jaringan
172.172.0.0 yang menuju ke alamat IP server)
B. Memblokir Protokol TCP untuk akses File Transfer Protocol (FTP)
Untuk memblokir protocol TCP (akses FTP), harus menggunakan alamat
port yang disediakan. Cara melihat port FTP pada linux, adalah dengan cara
masuk terlebih dahulu ke terminal, lalu ketikkan:
cd /etc (enter)
vi services (enter)
Untuk kasus ini, Port yang digunakan adalah port 21.
Gambar 14. Jenis port yang terdapat pada /etc/services
Firewall untuk memblokir akses FTP dari client dengan IP Address
172.10.10.3 menuju Server melalui port 21 dengan protocol TCP
[root@localhost lab-jaringan]# /sbin/iptables -A FORWARD -s
172.10.10.3 -p tcp --dport 21 -j DROP
Gambar 15. Perintah lptables untuk memblokir akses FTP ke server
Gambar 16. Tampilan pada client yang tidak di izinkan mengakses FTP
Gambar 17. Tampilan pada client yang di izinkan mengakses FTP
C. Memblokir protocol TCP untuk akses Hyper Text Transfer Protocol
(HTTP)
Firewall untuk memblokir akses Web Server dari client dengan IP
Address 172.10.10.3 menuju Server melalui port 80 dengan protocol TCP
[root@localhost lab-jaringan]# /sbin/iptables -A FORWARD -s
172.10.10.3 -p tcp –dport 80 -j DROP
Gambar 19. Perintah lptables untuk memblokir akses web server
Gambar 20. Tampilan pada client yang tidak di izinkan mengakses web server
Gambar 21. Tampilan pada client yang di izinkan mengakses web server
Latihan Kasus C
D. Memblokir protocol TCP untuk akses Remote Protocol
Akses remote protocol sangat berbahaya bagi keamanan sistem, dimana client
yang menggunakan salah satu software remote (mis: putty pada Windows, SSH
pada Linux), dapat mengakses firewall maupun server dari jarak jauh jika client
tersebut mengetahui alamat IP dari Firewall atau server. Software ini berjalan
pada protocol TCP pada port 22 (SSH).
Firewall untuk memblokir akses Remote dari client dengan IP
Address 172.10.10.3 menuju Server melalui port 80 dengan protocol TCP
[root@localhost lab-jaringan]# /sbin/iptables -A FORWARD -s
172.10.10.3 -p tcp –dport 22 -j DROP
Gambar 21. Perintah lptables untuk memblokir akses remote
Gambar 22. Tampilan client yang akses remote nya ke server tidak di izinkan
Gambar 23. Tampilan client yang akses remote nya ke server di izinkan
Pada Gambar 23, terlihat bahwa client yang berhasil masuk ke komputer server
dapat melihat dan merubah semua isi directory komputer server
Selain itu, untuk memblokir akses remote ke firewall, dapat dilakukan dengan
membuat aturan:
[root@localhost lab-jaringan]# /sbin/iptables -A INPUT -s 172.10.10.3
-p tcp --dport 22 -j DROP
Gambar 22. Blokir protocol remote ke Firewall
Gambar 23. Blokir protocol remote ke Firewall
Gambar 24. Tampilan client yang akses remote nya ke Firewall tidak di izinkan
Gambar 25. Tampilan client yang akses remote nya ke Firewall di izinkan
Pada Gambar 25, terlihat bahwa client yang berhasil masuk ke firewall dapat
melihat dan merubah semua isi directory Firewall.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Instalasi mikrotik-router os
Instalasi mikrotik-router osInstalasi mikrotik-router os
Instalasi mikrotik-router os
cabikhosting
 
Tutorial server ubuntu
Tutorial server ubuntuTutorial server ubuntu
Tutorial server ubuntu
Jisim Kuring
 

La actualidad más candente (19)

Makalah jarkom
Makalah jarkomMakalah jarkom
Makalah jarkom
 
Wide area network
Wide area networkWide area network
Wide area network
 
Firewall di-ubuntu
Firewall di-ubuntuFirewall di-ubuntu
Firewall di-ubuntu
 
Instalasi mikrotik-router os
Instalasi mikrotik-router osInstalasi mikrotik-router os
Instalasi mikrotik-router os
 
Nat & proxy server
Nat &  proxy serverNat &  proxy server
Nat & proxy server
 
Laporan iptables
Laporan iptablesLaporan iptables
Laporan iptables
 
Iqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospf
Iqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospfIqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospf
Iqbal cisco-packet-tracer-konfigurasi-dynamic-routing-rip-–-eigrp-–-ospf
 
Tutorial server ubuntu
Tutorial server ubuntuTutorial server ubuntu
Tutorial server ubuntu
 
Modul 5
Modul 5Modul 5
Modul 5
 
Praktikum modul 3_konfigurasi firewal
Praktikum modul 3_konfigurasi firewalPraktikum modul 3_konfigurasi firewal
Praktikum modul 3_konfigurasi firewal
 
Configuring InterVLAN Routing on Cisco Router
Configuring InterVLAN Routing on Cisco RouterConfiguring InterVLAN Routing on Cisco Router
Configuring InterVLAN Routing on Cisco Router
 
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version23 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2
3 anang supriyanta_konfigurasi_server_full_version2
 
Tutorial mikrotik-step-by-step
Tutorial mikrotik-step-by-stepTutorial mikrotik-step-by-step
Tutorial mikrotik-step-by-step
 
Setting DHCP Server via cli Cisco Packet Tracer
Setting DHCP Server via cli Cisco Packet Tracer Setting DHCP Server via cli Cisco Packet Tracer
Setting DHCP Server via cli Cisco Packet Tracer
 
Solusi Tugas Studi Kasus IPTables Three-Legged Network Firewall
Solusi Tugas Studi Kasus IPTables Three-Legged Network FirewallSolusi Tugas Studi Kasus IPTables Three-Legged Network Firewall
Solusi Tugas Studi Kasus IPTables Three-Legged Network Firewall
 
Configuring Cisco Routing Protocols
Configuring Cisco Routing ProtocolsConfiguring Cisco Routing Protocols
Configuring Cisco Routing Protocols
 
Panduan Setting DialUp Speedy dengan MikroTik
Panduan Setting DialUp Speedy dengan MikroTikPanduan Setting DialUp Speedy dengan MikroTik
Panduan Setting DialUp Speedy dengan MikroTik
 
Panduan tool networking windows
Panduan tool networking windowsPanduan tool networking windows
Panduan tool networking windows
 
Password Recovery Untuk Cisco 2900 Integrated Service Router (isr)
Password Recovery Untuk Cisco 2900 Integrated Service Router (isr)Password Recovery Untuk Cisco 2900 Integrated Service Router (isr)
Password Recovery Untuk Cisco 2900 Integrated Service Router (isr)
 

Similar a Contoh penggunaan-iptables

Memasang firewall
Memasang firewallMemasang firewall
Memasang firewall
muizul
 
Adm iptables praktis
Adm iptables praktisAdm iptables praktis
Adm iptables praktis
abdul azis
 
Adm iptables praktis
Adm iptables praktisAdm iptables praktis
Adm iptables praktis
Adi Widodo
 
70288550-Modul-3-Firewall.pdf
70288550-Modul-3-Firewall.pdf70288550-Modul-3-Firewall.pdf
70288550-Modul-3-Firewall.pdf
PETRASALVADOR
 
Modul ccna bahasa indonesia ccna2-3
Modul ccna  bahasa indonesia   ccna2-3Modul ccna  bahasa indonesia   ccna2-3
Modul ccna bahasa indonesia ccna2-3
Adams Firdaus
 
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lks
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lksTutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lks
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lks
Bellspyk Atow
 

Similar a Contoh penggunaan-iptables (20)

Keamanan Jaringan - Firewall Windows & IPTables Debian 7
Keamanan Jaringan - Firewall Windows & IPTables Debian 7Keamanan Jaringan - Firewall Windows & IPTables Debian 7
Keamanan Jaringan - Firewall Windows & IPTables Debian 7
 
Chapter 5 firewall
Chapter 5 firewallChapter 5 firewall
Chapter 5 firewall
 
Teori modul 3_konfigurasi firewal
Teori modul 3_konfigurasi firewalTeori modul 3_konfigurasi firewal
Teori modul 3_konfigurasi firewal
 
Memasang firewall
Memasang firewallMemasang firewall
Memasang firewall
 
Simple Firewall Filter Stimik MDP Palembang
Simple Firewall Filter Stimik MDP PalembangSimple Firewall Filter Stimik MDP Palembang
Simple Firewall Filter Stimik MDP Palembang
 
Memasang firewall
Memasang firewallMemasang firewall
Memasang firewall
 
Adm iptables praktis
Adm iptables praktisAdm iptables praktis
Adm iptables praktis
 
Adm iptables praktis
Adm iptables praktisAdm iptables praktis
Adm iptables praktis
 
Laporan praktikum modul 8
Laporan praktikum modul 8Laporan praktikum modul 8
Laporan praktikum modul 8
 
Firewall
FirewallFirewall
Firewall
 
Lapen 5 firewall
Lapen 5   firewallLapen 5   firewall
Lapen 5 firewall
 
Simple Firewall MikroTik
Simple Firewall MikroTikSimple Firewall MikroTik
Simple Firewall MikroTik
 
AT Rapier Usecase Document
AT Rapier Usecase DocumentAT Rapier Usecase Document
AT Rapier Usecase Document
 
Firewall mikrotik logging
Firewall mikrotik loggingFirewall mikrotik logging
Firewall mikrotik logging
 
70288550-Modul-3-Firewall.pdf
70288550-Modul-3-Firewall.pdf70288550-Modul-3-Firewall.pdf
70288550-Modul-3-Firewall.pdf
 
Tugas keamanan data
Tugas keamanan dataTugas keamanan data
Tugas keamanan data
 
Modul ccna bahasa indonesia ccna2-3
Modul ccna  bahasa indonesia   ccna2-3Modul ccna  bahasa indonesia   ccna2-3
Modul ccna bahasa indonesia ccna2-3
 
Linux Ubuntu
Linux Ubuntu Linux Ubuntu
Linux Ubuntu
 
Modul 3 Firewall (iptables)
Modul 3 Firewall (iptables)Modul 3 Firewall (iptables)
Modul 3 Firewall (iptables)
 
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lks
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lksTutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lks
Tutorial menginsatal konfigurasi linus debian server for lks
 

Último

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Último (20)

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 

Contoh penggunaan-iptables

  • 1. BAB III Firewall Sebagai Pelindung dalam Jaringan Komputer Pendahuluan Firewall merupakan sebuah tembok yang membatasi suatu sistem jaringan yang ada di baliknya dari berbagai macam ancaman dan gangguan yang biasa muncul melalui jaringan internet yang rentan terhadap berbagai macam serangan. Fungsinya bisa untuk membatasi hak akses dan mengatur policy antara jaringan Internal terhadap eksternalnya dan juga berlaku pada sebaliknya. Hal ini sangat penting mengingat tidak semua orang diperbolehkan untuk bisa mengakses ke dalam jaringan yang kita miliki. Konfigurasi dari firewall bergantung kepada kebijaksanaan dari organisasi yang bersangkutan, secara umum terbagi menjadi dua jenis : a. Deny :semua yang tidak diperbolehkan berdasarkan aturan firewall akan ditolak. b. Allow :semua yang tidak dilarang berdasarkan aturan firewall akan diperboehkan Cara kerja firewall sebenarnya hanyalah dengan mengamati paket data yang dilewatkan dan kemudian berdasarkan konfigurasi dari firewall maka akses dapat diatur berdasarkan alamat IP, Port, dan arah atau tujuan informasi. Terdapat dua buah jenis Firewall secara umum, yaitu : a. Firewall Hardware Berupa sebuah piranti keras yang sudah dilengkapi dengan perangkat lunak tertentu, sehingga kita tinggal melakukan konigurasi dari firewall itu saja. b. Firewall Software
  • 2. Berupa sebuah piranti lunak atau software yang ditambahkan kepada sebuah komputer yang dikonfigurasi menjadi sebuah Firewall dimana pada workshop ini, software yang digunakan adalah iptables yang dijalankan pada sebuah computer dengan Sistem operasi LINUX dengan distro FEDORA 7. Secara umum tugas utama yang biasa dilakukan oleh Iptables adalah fungsi pemfilteran IP (IP Filtering) dan fungsi Proxy, tapi pada workshop ini yang dicoba adalah fungsi pemfilteran saja. Kedua fungsi tersebut dapat dilakukan pada piranti komputer atau dilakukan secara terpisah. Beberapa piranti lunak berbasis UNIX yang dapat digunakan untuk melakukan pemfilteran Ip antara lain Iptable yang merupakan standar dari system Linux pada sekarang ini. IPTABLES Saat ini iptables merupakan firewall yang cukup dominan digunakan karena memiliki berbagai macam kemampuan untuk melakukan pengaturan terhadap keluar masuknya paket data. Pada dasarnya terdapat 2 aturan utama atau biasa disebut dengan CHAINS. a. INPUT Aturan yang digunakan oleh firewall untuk mengatur paket – paket data yang menuju Firewall. b. FORWARD Aturan yang digunakan oleh firewall untuk mengatur paket – paket yang meninggalkan Firewall menuju ke jaringan yang lain. Paket – paket data yang ada akan diperiksa untuk kemudian diberikan keputusan, ada beberapa keputusan yang diterapkan antara lain : • ACCEPT
  • 3. Apabila ditemukan paket yang sesuai dengan aturan untuk di- ACCEPT, maka firewall akan langsung menerima untuk kemudian meneruskan paket tersebut. • DROP Apabila ditemukan paket yang sesuai dengan aturan untuk di-DROP, maka firewall akan langsung membuang paket tersebut tanpa mengirimkan pesan ERROR apapun ke pengirim. • REJECT Apabila ditemukan paket yang sesuai dengan aturan untuk di-REJECT, maka firewall akan langsung membuang paket tersebut namun disertai dengan mengirimkan pesan ERROR ICMP “ port unreachable” CONTOH PENGGUNAAN IPTABLES : Pada system operasi linux distro fedora 7, iptables dapat dijalankan melalui console atau terminal, seperti pada gambar berikut.
  • 4. Gambar 1. Terminal Untuk dapat melakukan perintah-perintah iptables, user harus login sebagai root, pada terminal ketikkan: su (enter) Password(su): (enter) Setelah login sebagai root, baru bisa membangun Firewall dengan menggunakan iptables seperti contoh-contoh yang dilakukan di bawah ini. Berikut adalah sintaks perintah Iptables : Iptables [tipe-perintah] [chain] [tipe-parameter] –j [target] A. Tipe Perintah Tipe perintah yang bisa digunakan adalah sebagai berikut : –L [list] Perintah ini digunakan untuk menampilkan semua aturan yang telah dibuat sebelumnya Contoh : iptables –L
  • 5. Gambar 2. List Iptable Dengan mengetikkan : [root@localhost lab-jaringan]# /sbin/iptables -L Maka perintah ini dapat digunakan untuk melihat aturan yang telah diterapkan pada Firewall. Pada Gambar 2, chain INPUT, chain FORWARD dan chain OUTPUT masih kosong, karena belum diisi aturan yang baru. –A [append] Perintah ini digunakan untuk menerapkan satu aturan baru yang akan ditempatkan di baris yang paling bawah dari aturan – aturan yang telah dibuat sebelumnya. Contoh : iptables –A INPUT –s 172.172.20.2 –p ICMP –j DROP
  • 6. /*Perintah ini berfungsi untuk memblok paket protocol ICMP (ping) yang datang dari client yang memiliki alamat IP 172.172.20.2 tanpa ada pesan error */ Iptables –A INPUT –s 172.172.0.0/16 –p ICMP –j REJECT /*Perintah ini berfungsi untuk memblok paket protocol ICMP (ping) yang datang dari client yang memiliki alamat jaringan 172.172.0.0 dengan disertai pesan error*/ Perintah – perintah diatas dapat dilihat kembali isinya melalui perintah “iptables –L” seperti pada gambar dibawah : Gambar 3 perintah Append –I [insert] Perintah ini digunakan untuk memasukkan aturan baru sekaligus menempatkan aturan tersebut pada baris yang kita tentukan sendiri. Contoh : iptables –I INPUT 2 –s 172.172.20.3 –p ICMP –j DROP
  • 7. /*perintah ini digunakan untuk memasukkan perintah alamat tersebut pada baris pertama*/ Gambar 4 tampilan insert –R [replace] Perintah ini digunakan untuk memasukkan aturan baru yang diletakkan pada baris yang kita tentukan sendiri dan aturan yang ada pada baris tersebut akan dihapus. Contoh : iptables –R INPUT 1 –s 172.172.20.3 –p ICMP –j DROP /*perintah diatas digunakan untuk mengganti perintah pada baris 1 dengan perintah yang baru kita masukkan*/ Perubahan pada iptables setelah dilakukan perintah insert
  • 8. Gambar 5 Tampilan sebelum diberikan perintah Replace Gambar 6 Tampilan setelah diberikan perintah replace –D [delete] Perintah ini digunakan untuk menghapus baris aturan yang telah dibuat sebelumnya. Gunakan perintah iptables –L terlebih dahulu untuk mengetahui urutan baris aturan yang ada. Contoh :
  • 9. Iptables –D INPUT 1 [angka 1 di sini menunjukkan urutan baris] /* perintah ini menghapus baris perintah yang ada pada baris pertama iptables*/ Gambar 7 Tampilan sebelum diberikan perintah Delete
  • 10. Gambar 8 Tampilan setelah diberikan perintah Delete
  • 11. –F[flush] Perintah ini digunakan untuk menghapus semua aturan yang telah ditetapkan. Contoh : iptables –F /* perintah ini menghapus semua baris perintah/aturan yang telah dimasukkan ke dalam iptables */ Gambar 9 tampilan setelah perintah flush diberikan B. Tipe Paramater Tipe parameter pada iptables sangat bermanfaat untuk membuat sebuah aturan yang lebih spesifik lagi, misalnya berdasarkan source destination, port, rate. Adapun penjelasan masing – masing parameter adalah sebagai berikut : –p [jenis protocol] Parameter ini berungsi untuk membuat aturan berdasarkan jenis protocol yang digunakan, misalnya TCP,UDP,ICMP.
  • 12. –d [alamat IP tujuan] Parameter –d berfungsi untuk membuat aturan mengacu pada alamat IP tujuan dari paket yang dikirimkan. –s [alamat IP sumber] Parameter –s berfungsi untuk membuat aturan mengacu pada alamat IP asal paket yang dikirimkan. --dport [alamat port tujuan] Parameter –dport berfungsi untuk membuat aturan mengacu pada alamat port tujuan. C. Target Iptables memiliki sejumlah keputusan untuk diterapkan terhadap suatu paket yang diawali dengan –j [jump]. Adapun beberapa keputusan yang sering dipakai adalah sebagai berikut : • DROP • REJECT • ACCEPT PENERAPAN IPTABLES PADA JARINGAN KOMPUTER Pada workshop ini akan dicoba menerapkan firewall pada jaringan computer seperti pada konfigurasi seperti di bawah ini
  • 13. Gambar 10. Contoh Kasus 1 Pada Konfigurasi diatas terdapat sebuah server dengan alamat IP 192.168.100.2, netmask 255.255.255.0 dan gateway 192.168.100.1. server ini terhubung dengan tiga buah Client yang masing – masing mempunyai alamat IP 172.10.10.2, 172.10.10.3, 172.172.1.2. untuk mencoba menerapkan fungsi Firewall di antara server dan computer Client diletakkan sebuah computer ber system operasi LINUX yang memiliki software “iptables” yang digunakan sebagai Firewall itu sendiri. Beberapa metode firewall yang akan dicoba adalah sebagai berikut : A. Memblokir Protokol ICMP (ping) Firewall untuk memblokir ICMP(Ping) dari Client beralamat 172.172.1.2 menuju Firewall Pada Hal ini , berikan aturan untuk memblokir protocol ICMP (yang digunakan untuk melakukan ping) dengan mengetikkan perintah:
  • 14. [root@localhost lab-jaringan]# /sbin/iptables -A INPUT -s 172.172.1.2 -p icmp -j DROP Gambar 11. Blokir protokol ICMP Perintah diatas akan menolak paket protokol ICMP yang datang dari alamat IP 172.172.1.2 yang menuju ke semua alamat IP Firewall.
  • 15. Gambar 12. Hasil ping computer client yang tidak di - blok Gambar 13. Hasil ping computer client setelah di blok
  • 16. Selain itu, anda dapat memberikan aturan pemblokiran lain seperti: • [root@localhost lab-jaringan]# /sbin/iptables -A INPUT -s 172.172.0.0/16 -p icmp -j DROP (Menolak paket protocol ICMP yang datang dari semua alamat jaringan 172.172.0.0 yang menuju ke semua alamat IP Firewall) • [root@localhost lab-jaringan]# /sbin/iptables -A FORWARD -s 172.172.0.0/16 -p icmp -j DROP (Menolak paket protocol ICMP yang datang dari semua alamat jaringan 172.172.0.0 yang menuju ke alamat IP server) B. Memblokir Protokol TCP untuk akses File Transfer Protocol (FTP) Untuk memblokir protocol TCP (akses FTP), harus menggunakan alamat port yang disediakan. Cara melihat port FTP pada linux, adalah dengan cara masuk terlebih dahulu ke terminal, lalu ketikkan: cd /etc (enter) vi services (enter) Untuk kasus ini, Port yang digunakan adalah port 21.
  • 17. Gambar 14. Jenis port yang terdapat pada /etc/services Firewall untuk memblokir akses FTP dari client dengan IP Address 172.10.10.3 menuju Server melalui port 21 dengan protocol TCP [root@localhost lab-jaringan]# /sbin/iptables -A FORWARD -s 172.10.10.3 -p tcp --dport 21 -j DROP
  • 18. Gambar 15. Perintah lptables untuk memblokir akses FTP ke server Gambar 16. Tampilan pada client yang tidak di izinkan mengakses FTP
  • 19. Gambar 17. Tampilan pada client yang di izinkan mengakses FTP C. Memblokir protocol TCP untuk akses Hyper Text Transfer Protocol (HTTP) Firewall untuk memblokir akses Web Server dari client dengan IP Address 172.10.10.3 menuju Server melalui port 80 dengan protocol TCP [root@localhost lab-jaringan]# /sbin/iptables -A FORWARD -s 172.10.10.3 -p tcp –dport 80 -j DROP
  • 20. Gambar 19. Perintah lptables untuk memblokir akses web server Gambar 20. Tampilan pada client yang tidak di izinkan mengakses web server
  • 21. Gambar 21. Tampilan pada client yang di izinkan mengakses web server Latihan Kasus C D. Memblokir protocol TCP untuk akses Remote Protocol Akses remote protocol sangat berbahaya bagi keamanan sistem, dimana client yang menggunakan salah satu software remote (mis: putty pada Windows, SSH pada Linux), dapat mengakses firewall maupun server dari jarak jauh jika client tersebut mengetahui alamat IP dari Firewall atau server. Software ini berjalan pada protocol TCP pada port 22 (SSH). Firewall untuk memblokir akses Remote dari client dengan IP Address 172.10.10.3 menuju Server melalui port 80 dengan protocol TCP
  • 22. [root@localhost lab-jaringan]# /sbin/iptables -A FORWARD -s 172.10.10.3 -p tcp –dport 22 -j DROP Gambar 21. Perintah lptables untuk memblokir akses remote
  • 23. Gambar 22. Tampilan client yang akses remote nya ke server tidak di izinkan Gambar 23. Tampilan client yang akses remote nya ke server di izinkan
  • 24. Pada Gambar 23, terlihat bahwa client yang berhasil masuk ke komputer server dapat melihat dan merubah semua isi directory komputer server Selain itu, untuk memblokir akses remote ke firewall, dapat dilakukan dengan membuat aturan: [root@localhost lab-jaringan]# /sbin/iptables -A INPUT -s 172.10.10.3 -p tcp --dport 22 -j DROP Gambar 22. Blokir protocol remote ke Firewall
  • 25. Gambar 23. Blokir protocol remote ke Firewall Gambar 24. Tampilan client yang akses remote nya ke Firewall tidak di izinkan
  • 26. Gambar 25. Tampilan client yang akses remote nya ke Firewall di izinkan Pada Gambar 25, terlihat bahwa client yang berhasil masuk ke firewall dapat melihat dan merubah semua isi directory Firewall.