1. Sebuah slide yang baik akan mampu menjelaskan ide dan gagasan yang ingin
disampaikan seorang presenter. Dengan demikian, audiens akan terbantu ketika
melihat slide yang ditampilkan dan presenter pun lebih mudah menjelaskan apa
makna yang dikandung oleh slide tersebut.
Lantas, apakah ciri khas dari slide yang mampu menggambarkan pesan dengan lebih
baik?
Coba perhatikan pasangan slide berikut ini. Mana menurut Anda slide yang lebih
baik?
Penggunaan Kata Kunci dan Gambar
Slide kiri menggunakan bullet point, bentuk slide paling standar di dunia.
Conth slide di kanan lebih kreatif dan mudah dicerna audiens. Slide ini hanya
menggunakan gambar dan kata kunci saja.
Meringkas Teks
2. Slide kiri sudah baik menggunakan gambar yang kuat dan teks yang
mengandung pertanyaan.
Namun slide tersebut dapat diperbaiki lagi dengan hanya mengajukan pertanyaan
yang lebih ringkas kepada audiens. Perhatikan contoh slide presentasi di sebelah
kanan. Ini membantu memperkuat pesan yang ingin disampaikan.
Mengganti Teks Panjang Dengan Gambar dan Angka
Slide kiri bercerita tentang kepulauan Indonesia. Slide tersebut memaparkan data berapa
banyak pulau dan apakah pulau tersebut dihuni atau tidak. Slide ini juga menggunakan
pendekatan standar bullet point.
Slide di sebelah kanan jauh lebih ringkas. Dengan gambar yang menunjukkan
banyaknya pulau-pulau yang ada di Indonesia dan menggunakan angka yang
diperbesar, contoh presentasi ini tampil lebih baik sebagai komunikasi visual.
Adapun penjelasan detail adalah tugas presenter untuk menjelaskannya.
Mengubah Cara Penyajian Lebih Menarik
3. Slide di kiri tampil menarik dengan menggunakan kotak berwarna warni berisi penjelasan
apa manfaat dari keterampilan membaca cepat.
Slide di kanan tampil lebih menarik lagi dengan menempatkan judul membaca
cepat di tengah dan dibuat bergaya mind map dengan membuat empat cabang yang
berisi ringkasan dari manfaat membaca cepat menggunakan hanya kata kunci saja
ditambah gambar yang mewakili kata kunci tersebut.
Penempatan Posisi Gambar
Slide kiri sudah cukup bagus menampilkan kutipan ucapan seorang tokoh yakni Albert
Einstein. Slide seperti ini cocok untuk pembuka atau penutup sebuah presentasi.
Walaupun demikian, contoh slide presentasi sebelah kanan terlihat lebih baik lagi
dengan memperbesar gambar tokoh tersebut dan menghilangkan latar belakangnya.
Teks diletakkan berhadapan langsung dengan wajah tokoh tersebut sehingga seolaholah dia berbicara langsung kepada audiens. Slide ini jauh lebih kuat lagi dampak
visualnya dan menggugah emosi daripada slide di kiri.
Apakah Anda sudah mendapat gambaran bagaimana membuat slide yang baik
tersebut?
Sebagai ringkasan, inilah ciri-ciri slide yang baik:
1. Satu slide, satu pesan
Slide presentasi yang baik hanya terfokus pada satu pesan. Tiap slide sebaiknya
mewakili sebuah ide yang ingin dijelaskan. Jangan mencampur beberapa ide berbeda
ke dalam satuslide. Audiens akan bingung dan sulit mencernanya.
Slide yang fokus pada satu pesan akan lebih kuat, lebih mudah diingat sekaligus
mampu menjadi alat komunikasi visual.
4. 2. Sederhana
Sederhana itu indah. Hal yang sama berlaku untuk slide. Slide sederhana mudah
dipahami audiens dalam beberapa detik pertama. Lakukan hal ini dan pastikan pesan
yang ingin disampaikan jelas.
Jangan gunakan slide yang rumit sehingga audiens kesulitan memahami maksudnya.
Ini mengganggu proses komunikasi visual yang sedang Anda lakukan dalam
presentasi. Alih-alih membantu komunikasi, slide tersebut malah menghambat
komunikasi. Bahkan tak jarang presenter justru menjadi kesulitan menjelaskan
maksud dari slide-nya sendiri.
3. Perkuat penjelasannya, bukan mengulang pesannya
Slide berfungsi untuk mendukung apa yang akan Anda bicarakan secara verbal.
Karena itu, Anda bisa menampilkan gambar, diagram, atau ringkasan dari apa yang
dibahas. Gunakan hanya kata kunci. Ini membantu audiens menyerap intisari dari ide
yang dijelaskan.
Slide seperti ini akan memperkuat penjelasan Anda. Jangan tuliskan seluruh teks
yang ingin Anda sampaikan dalam slide. Hal itu membuat pengulangan-pengulangan
yang tidak perlu. Jika sudah dituliskan seluruhnya, kenapa harus dibacakan lagi?
4. Kuat secara visual
Slide yang baik memiliki kesan visual yang kuat. Artinya, slide tersebut mampu
menumbuhkan semangat, mengundang pertanyaan, menciptakan rasa ingin tahu,
atau menggugah emosi audiens.
Jika Anda menggunakan gambar, pilih yang paling tepat untuk menggambarkan
situasi yang Anda jelaskan. Jika Anda menggunakan diagram, pastikan mudah
dipahami, dan fokuskan perhatian pada bagian penting dari data yang ditampilkan.
Jika Anda menggunakan teks, pilih kata kunci yang mewakili gagasan yang ingin
disampaikan. Jika Anda menampilkan video, pilih segmen yang mampu menjelaskan
pesan dengan menarik.
5. Gunakan teks dengan ringkas
Slide yang baik harus bisa terbaca oleh audiens terjauh yang menyaksikan
presentasi. Jika tidak bisa terlihat, artinya slide itu tidak berguna ditampilkan.
Bukankah slide untuk menyampaikan gagasan secara visual?
5. Beberapa ahli presentasi menyarankan maksimum lima baris teks. Dengan demikian
seandainya Anda harus menampilkan teks dalam bentuk daftar, pastikan tidak lebih
dari lima baris.
6. Hindari bullet point
Dalam buku Really Bad Powerpoint, Seth Godin mengajak para presenter untuk tidak
terpaku pada bentuk slide paling standar di dunia: menggunakan bullet point.
Banyak cara menyampaikan gagasan selain dengan bullet point. Gunakan kreativitas
Anda. Seandainya Anda masih perlu menggunakan bullet point, pastikan hanya
melakukannya sesekali saja. Jika tidak, bersiaplah untuk dianggap membosankan.
7. Alur yang teratur
Slide-slide yang baik memiliki alur teratur, dari pembukaan, penjelasan, sampai
penutup. Audiens akan melihatnya sebagai satu kesatuan yang harmonis dan
sinergis. Slide yang isinya melompat-lompat dari satu topik ke topik yang lain tanpa
alur yang jelas akan menyulitkan audiens untuk memahaminya.
Jika Anda ingin melihat contoh slide presentasi yang memiliki ciri-ciri di atas,
kunjungilah situs slideshare.net dan cari para pemenang presentasi terbaik setiap
tahunnya. Anda akan menemukan slide-slide berkualitas yang mampu menjelaskan
gagasan dengan bahasa yang mudah dan gambar yang menggugah emosi.
Jika Anda sudah mengetahui ciri-ciri slide yang baik, maka mulailah menerapkannya
setiap kali membuat slide presentasi. Mungkin tidak selalu mudah pada awalnya,
karena Anda belum terbiasa. Tapi lama kelamaan Anda akan menjadi seorang
komunikator visual yang handal.
7 tips agar anda sukses dalam presentasi
Point 1 : Untuk meyakinkan pendengar, jangan memilih cara
inkonvensional (tidak lazim), tapi sampaikan presentasi yang
“berisi” agar bisa difahami oleh pendengar.
Hal yang sangat penting dalam memberikan presentasi, adalah
kemampuan persuasi dari materi yang disajikan. Hindarkanlah memakai
trik atau cara inkonvensional yang kurang perlu, agar tidak mengurangi
reliability dari materi yang disampaikan. Jika pendengar presentasi anda
6. terdiri dari para ekspert, presentasi yang bersifat “menyerang”,
“straight”, “smash” lebih efektif. Sebalikya, jika cara presentasi anda
terlalu bertele-tele, berakibat menurunnya konsentrasi ekspert pendengar
yang berusaha memahami penelitian anda. Untuk meningkatkan
reliability, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan mutu dari materi
yang dipresentasikan. Untuk itu, sebelum melakukan presentasi,
diperlukan kerja keras untuk memilih, merangkai materi yang akan
disajikan.
Salah satu cara yang sering ditempuh, adalah memberikan penekanan
pada isi yang dianggap penting. Misalnya mengatakan “Temuan yang
paling penting dalam penelitian ini adalah ….”, selanjutnya diikuti
dengan penjelasan bagian yang dimaksud. Cara lain misalnya dengan
beberapa kali memperlihatkan data yang penting, agar pendengar
memberikan perhatian lebih terhadap data tsb. Dengan cara tersebut, ide
anda dapat tersampaikan secara efektif pada pendengar.
Point 2 : Faktor penting dalam presentasi adalah keseluruhan ide
yang disampaikan harus dapat difahami oleh pendengar
Dalam presentasi, sangat penting bahwa ide yang disampaikan dapat
difahami secara keseluruhan oleh pendengar. Untuk itu, saat menyiapkan
slide, pada bagian awal jelaskan item-item apa saja yang akan dibahas.
Selanjutnya jelaskan secara detail masing-masing item tersebut. Hal
yang sama dilakukan juga saat menjelaskan tiap item/sub bahasan.
Pertama-tama jelaskan secara singkat hal apa saja yang akan dibahas,
baru diikuti dengan penjelasan detail masing masing sub bahasan.
Misalnya anda ingin menjelaskan karakteristik metode yang anda teliti.
Pertama-tama jelaskan ada berapakah karakteristik dari metode tsb.
Setelah itu, diikuti dengan menjelaskan masing-masing karakteristik
tersebut secara berurutan dan terstruktur.
Jika anda menjelaskan hasil eksperimen, pertama-tama jelaskan bagian
terpenting dari hasil tersebut dengan kalimat yang sederhana dan mudah
ditangkap. Baru kemudian siapkan slide yang menjelaskan secara detail
karakteristik hasil yang diperoleh.
Dengan membuat slide terstruktur seperti ini, saat anda menyampaikan
presentasi, ide keseluruhan/outline dengan sendirinya akan dijelaskan
pada awal dari slide presentasi. Misalnya “Pada metode ini ada tiga
karakteristik yang penting. Ketiga hal tsb. masing-masing A, B dan C.
7. Penjelasan selengkapnya dari ketiga karakteristik tersebut adalah
sebagai berikut. …… “.
Point 3 : Pada akhir presentasi, sangat dianjurkan untuk mengulas
kembali point-point penting yang dipresentasikan
Pada slide terakhir, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali bagianbagian penting yang perlu “digarisbawahi”. Anda dapat mengawalinya
dengan kalimat sbb. “Demikian telah kami jelaskan penelitian mengenai
W. Sebelum menutup presentasi ini, kami ingin mengulang kembali
beberapa hal dan temuan penting dalam penelitian ini”. Untuk
menjelaskan per point, anda dapat memakai kalimat misalnya
sbb. “Pada studi ini, ada tiga temuan penting, yaitu X, Y dan Z.” Diikuti
dengan menjelaskan masing-masing X, Y dan Z. Pemakaian kata “tiga”
pada kalimat di atas, yang menunjukkan “banyaknya point” akan sangat
membantu pendengar untuk memahami dan mengingat hal-hal yang akan
disampaikan.
Dalam penyampaian tsb., anda perlu memikirkan cara pengungkapan
yang paling jitu, dan paling berkesan (chikara wo ireta hanashi-kata),
akan tetapi tidak jangan sampai terkesan tergesa-gesa. Fikirkan dengan
sebaik-baiknya point-point penting mana yang akan anda sampaikan.
- Misalnya tujuan presentasi tsb. adalah menjelaskan suatu metode, maka
point
yang penting untuk diulang adalah segi : keunggulan dan originality.
- Misalnya anda ingin menyampaikan hasil yang menarik dari suatu
eksperimen,
maka anda dapat mengulang angka-angka yang mendukung hasil akhir
eksperimen tsb. seperti misalnya recognition rate, error-rate.
Yang manapun yang akan anda sampaikan, anda harus membuat alur
cerita yang logis, dengan menyampaikan data yang dapat meyakinkan
pendengar. Data seperti ini janganlah ditampilkan secara tiba-tiba pada
slide yang terakhir, melainkan harus disampaikan pada tengah alur
presentasi.
Penyampaian pada slide terakhir harus bersifat hanya sebagai ulangan.
Kalau pada slide terakhir tersebut anda justru menampilkan hasil
eksperimen yang sama sekali baru dan belum pernah diperkenalkan pada
slide sebelumnya, justru akan berakibat membingungkan pendengar
dalam menangkap bagian penting presentasi anda.
8. Point 4 : Pemakaian demonstrasi eksperimen merupakan hal yang
menarik. Siapkan beberapa alternatif yang akan didemonstrasikan
pada pendengar.
Catatan : tulisan ini dibuat untuk Hasegawa Laboratory, yang salah satu
penelitiannya adalah virtual reality (VR). Jadi yang dimaksud
“demonstrasi” di sini adalah memperlihatkan cara kerja software yang
telah dibuat tentang tema-tema VR, simulasi virtual endoscopy, dsb. Bisa
juga demonstrasi dalam bentuk peragaan alat yang telah dibuat dsb.
Anda dianjurkan agar dalam presentasi (di tengah atau akhir) dapat
menyajikan demonstrasi software atau menunjukkan cara kerja alat yang
telah dibuat. Demonstrasi yang memakai animasi, moving picture, akan
memberikan sentuhan tersendiri yang efektif bagi peningkatan kualitas
presentasi. Hal ini akan membuat pendengar lebih yakin atas hasil
eksperimen yang telah anda jelaskan.
Jika tujuan presentasi adalah untuk memberikan impresi pada metode,
pada bagian demonstrasi, tunjukkan contoh hasil yang memberikan
impact kuat atas hasil eksperimen. Jangan lupa, sebelumnya anda perlu
jelaskan secara lisan kepada pendengar, bahwa anda akan
memperlihatkan sebuah demonstrasi. Hal ini penting karena akan
membuat perhatian pendengar terfokus pada demo yang akan anda
perlihatkan.
Biasanya cukup 1 jenis demonstrasi saja yang diperlihatkan. Akan tetapi,
untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan, sebaiknya disiapkan
beberapa jenis demonstrasi yang memiliki karakteristik berlainan, sekitar
2 sampai 4. Dengan demikian anda memiliki kesempatan memilih jenis
demonstrasi mana yang akan anda sampaikan dengan memperhatikan
reaksi pendengar, dan juga ada cadangan sekiranya salah satu dari
demonstrasi tersebut gagal. Jika anda masih punya cukup waktu, tentu
saja anda dapat memperlihatkan semua demonstrasi yang telah
disiapkan.
Agar anda tidak lupa timing untuk memperlihatkan demonstrasi tersebut,
bisa juga disiapkan 1 slide dengan tulisan sederhana “video”, sekedar
untuk mengingatkan anda bahwa saat tsb. waktunya untuk menampilkan
video (atau demonstrasi software) kepada pendengar.
9. Point 5: Perhatikan pengaturan waktu/scheduling dalam
menyampaikan presentasi. Jika presentasi terasa berjalan lambat,
anda perlu untuk meringkas materi yang disajikan.
Biasanya waktu untuk presentasi dibatasi, sehingga untuk
menyampaikan materi penelitian, anda perlu memperhatikan pembagian
waktu untuk tiap slide. Terutama sekali presentasi di seminar, conference
maupun interview pekerjaan, bila presentasi anda melewati batas waktu
yang ditetapkan akan berakibat kurang baik pada penilaian.
Jadi, rancanglah pembagian waktu untuk tiap hal yang akan
disampaikan. Jika presentasi ternyata berjalan terlambat dari semestinya,
ringkaslah bagian-bagian yang dapat diringkas, sehingga presentasi dapat
berakhir sesuai pada waktu yang direncanakan. Untuk hal ini, saat anda
membuat persiapan presentasi, urutkan prioritas hal yang tertulis pada
slide, sedemikian hingga bagian atas pada suatu slide berisi hal yagn
paling penting, semakin ke bawah prioritasnya lebih rendah daripada
yang di atas. Hal ini akan membantu anda saat harus melewati bagianbagian yang tidak penting, yaitu yang berada di bagian bawah, agar
presentasi selesai tepat waktu.
Hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah anda harus
memperhitungkan terlebih dahulu, waktu untuk memperlihatkan
demonstrasi dan waktu untuk tanya jawab.
t = total waktu yang diberikan pada anda
- waktu untuk tanya jawab
- waktu untuk demonstrasi
Hasil pengurangan tsb. adalah t, yaitu sisa waktu yang anda pergunakan
untuk menyiapkan slide presentasi. Dari slide presentasi tsb. anda bagi
ke dalam beberapa blok, dan alokasikan waktu t tersebut ke dalam tiap
blok. Jika anda tidak dapat memperkirakan jatah waktu tiap blok, maka
cobalah untuk presentasi sambil mengukur waktu untuk tiap blok.
Dengan demikian anda akan dapat memperkirakan, berapa waktu yang
diperlukan untuk masing-masing blok, dan seterusnya aturlah
sebagaimana dijelaskan di atas.
Selanjutnya, jika hal di atas terjadi dan anda harus men-skip slide,
sampaikan pada audience, misalnya “Karena keterbatasan waktu,
rencana presentasi ini
10. sedikit saya ubah….”. (少し予定を変更して…). Hal ini memberikan
kesan yang jauh lebih baik daripada anda diam saja saat melewati topiktopik tertentu dalam pembicaraan.
Point 6: Perlunya berlatih presentasi di depan teman/kolega
Jika seseorang belum terbiasa melakukan presentasi, dan tiba-tiba
diharuskan memberikan presentasi pada seminar atau forum resmi,
seringkali ybs. gagal dikarenakan kata-kata macet di tengah-tengah, atau
penjelasan yang diberikan ternyata salah. Jika penampilan anda seperti
ini, bagaimana pun bagusnya materi yang akan disajikan, kegagalan tsb.
akan membuat pihak pendengar presentasi anda menjadi kurang percaya
dan sulit untuk menerima argumen anda.
Untuk menghindari kegagalan ini, tidak ada jalan lain kecuali berlatih
presentasi berulang kali. Ajaklah teman anda di lab. sebagai sparring
partner. Mintalah agar dia bersedia menjadi pendengar, dan berlatihlah
seolah-olah anda berada pada situasi formal yang sebenarnya. Sebaiknya
teman yang dipilih adalah orang yang terbiasa melakukan presentasi.
Dengan demikian, dia cukup berpengalaman untuk dapat melihat sisi-sisi
lemah yang perlu dikoreksi, maupun memberikan masukan bagi
presentasi anda.
Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai teman anda tidak dapat
menemukan kelemahannya. Jika anda belum terbiasa melakukan
presentasi, sekurang-kurangnya anda harus berlatih tiga kali. Perbaikilah
slide anda jika ada kritikan terhadap urutan slide maupun
kekuranglengkapan lay out presentasi. Usahakan agar anda dapat
merekam latihan presentasi tsb., agar anda dapat meneliti kembali halhal mana yang perlu dikoreksi. Karena latihan seperti ini karena makan
waktu beberapa hari, maka sebaiknya anda mulai berlatih sejak 3 minggu
sebelum hari-H.
Salah satu manfaat berlatih presentasi di depan orang ini adalah
meningkatkan rasa keberanian dan percaya diri anda. Tidak ada obat
untuk menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri selain
membiasakan diri berbicara dan berpendapat di depan umum.
Point 7 : Cek lah projector sebelum melakukan presentasi
Tidak ada artinya jerih payah anda menyiapkan slide atau demo
software, jika anda tidak dapat mempresentasikannya pada hari H.
11. Jangan sampai presentasi anda gagal hanya gara-gara alat tidak dapat
bekerja dengan baik. Untuk menghindari kegagalan semacam ini,
sebelum presentasi, periksalah apakah alat-alat tersebut dapat bekerja
sebagaimana yang diharapkan.
Jika untuk presentasi tersebut, anda harus meminjam projector,
periksalah spesifikasi dan cara instalasinya. Selanjutnya, datanglah lebih
awal daripada jadwal presentasi, dan periksalah sekali lagi apakah alat
tersebut bekerja dengan benar. Ini untuk mengantisipasi, bila terdapat
kerusakan, anda masih memiliki waktu untuk memperbaiki atau mencari
alternatif solusi yang lain.
Saat anda men-set tampilan proyektor, sebaiknya jangan memakai slideslide yang akan dipresentasikan. Disarankan untuk menyiapkan beberapa
slide yang berfungsi sebagai “test-pattern” di halaman-halaman awal file
presentasi anda.
Tips-tips dalam presentasi penelitian adalah catatan Prof.Hasegawa
(Chukyo Univ) disampaikan ke anggota lab. Rangkuman tsb. bersumber
dari artikel di Bio Nikkei business bulan November 2001, dan
dimodifikasi berdasarkan pengalaman beliau sebagai peneliti di bidang
medical imaging.
Pembicara atau Presenter adalah orang yang paling berperan selama berjalannya
presentasi, karena dialah yang menyajikan informasi, ide atau gagasan. Untuk itu jika
kita ditunjuk sebagai pembicara (dalam acara apa saja) ada 4 hal yang harus
dipersiapkan agar selama presentasi bisa berjalan dengan lancar:
1. Menguasai Materi.
Seorang pembicara yang tidak menguasai materi, bisa terlihat dari caranya
menyampaikan presentasi. Dia akan lebih banyak melihat catatannya, entah itu
catatan di kertas, laptop atau yang terpampang di layar proyektor. Jika ini yang kita
lakukan, maka sama halnya kita mendikte audien. Pernahkah kita menjumpai pada
12. saat sekolah atau kuliah, seorang guru atau dosen selalu mengajar dengan
membacakan buku yang dibawanya sementara kita mencatat? Bagaimana rasanya?
Sangat menjemukan tentunya. Untuk itu gunakanlah catatan sebagai kunci agar stepstep presentasi yang kita bawakan bisa sistematis, bukan hanya dibacakan. Oleh
karena itu seorang pembicara mutlak hukumnya untuk menguasai materi.
2. Mengenali Audien.
Audien sering dianggap sebagai obyek pasif yang hanya menerima informasi dari
pembicara. Karena itu banyak pembicara yang menyampaikan presentasi dengan asalasalan dan sangat cepat, yang penting materi sudah tersampaikan dan tidak memakan
banyak waktu. Cara ini biasanya dilakukan oleh pembicara pemula atau yang baru
belajar berbicara di depan, karena mungkin saking nervouse-nya sehingga dia
menyampaikan informasi seperti iklan koran "padat, singkat, terpercaya"... hehehe.
Memang untuk membuat audien memahami materi hanya dalam sekali pertemuan
sangatlah sulit, namun respon yang ditunjukkan mereka selama berjalannya
presentasi itulah yang menjadi tolak ukur sukses/tidaknya seorang pembicara dalam
menyampaikan informasi. Untuk itu jika kita sebagai pembicara harus mengenali siapa
audien yang menjadi target penyampaian informasi. Setelah itu baru kita bisa
menentukan materi, susunan kata serta cara penyampaiannya. Pembicara yang bagus
adalah orang yang mampu menyampaikan informasi dengan bahasa yang dimengerti
oleh audiennya, seperti kata pepatah "Jangan bicara tentang warna kepada orang
buta".
3. Mengetahui Peralatan Pendukung.
Jika dalam presentasi menggunakan sarana pendukung seperti sound sistem, lcd
proyektor atau peralatan elektronik lainnya seyogyanya pembicara harus mengetahui
cara penggunaannya. Hal ini untuk mencegah kesalahan yang terjadi akibat ketidak
tahuan menggunakan peralatan, seperti mikrofon mendenging, slide yang seharusnya
maju ke halaman depan justru malah balik ke halaman sebelumnya, dan sebagainya.
Kesalahan seperti ini bisa berakibat konsentrasi baik pembicara maupun audien
menjadi pecah, si pembicara menjadi panik dan respon audien akan menurun. Karena
itu sangat disarankan bila kita menjadi pembicara, untuk mencoba semua peralatan
yang digunakan sebelum acara presentasi berlangsung.
4. Menyiapkan Rencana Alternatif.
Terkadang selama presentasi, ada saja hal-hal yang terjadi yang bisa membuat
jalannya presentasi terganggu. Misalnya mikrofon (wireless) tiba-tiba mati karena
kehabisan baterai, laptop yang tiba-tiba hang, file presentasi yang rusak dan tidak bisa
dibuka dan lain sebagainya. Jika kita tidak mempersiapkan rencana alternatif, maka
bisa jadi presentasi akan terhenti. Dan tentunya ini tidak hanya membuyarkan
konsentrasi tapi juga menurunkan penilaian audien terhadap pembicara dan panitia
pelaksana.
Setelah kita mempersiapkan segala sesuatunya, maka saat ini waktunya untuk
menyampaikan presentasi kepada audien. Agar presentasi yang kita bawakan bisa
berjalan dengan baik dan menarik serta mendapatkan respon yang positif dari audien,
maka kita perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:
Penampilan.
Tidak peduli presentasi itu dibawakan oleh ketua RT kepada warganya, atasan
kepada anak buahnya, guru kepada muridnya, seorang marketing kepada calon
pelanggannya dan lain sebagainya... yang namanya penampilan harus dijaga.
13. o
o
o
o
Raut muka kita harus terlihat berseri, jangan terlihat kusam seperti orang
dikejar hutang.
Baju yang kita kenakan harus rapi dan bersih, jangan acak-acakan seperti
orang habis kalah judi.
Jika habis makan, periksalah mulut dan gigi siapa tahu ada yang masih
nyangkut.
Pokoknya penampilan dari ujung rambut sampai ujung kaki harus benarbenar dijaga, karena penampilan adalah kesan pertama untuk menilai
seseorang. Seperti moto sebuah iklan, "Kesan pertama begitu menggoda,
selanjutnya terserah anda..."
Suara.
Dalam menyampaikan presentasi, suara yang kita keluarkan harus jelas. Tidak
terlalu keras seperti orang sedang mengamuk atau terlalu pelan seperti orang
lagi menggerutu. Pengucapan huruf vokal pun harus jelas antara A, I, U, E dan O,
agar informasi yang kita sampaikan bisa ditangkap dengan jelas oleh audien.
Intonasi suara juga perlu diperhatikan, jangan menyampaikan presentasi dengan
suara yang datar. Seperti mendengarkan lagu, apakah enak didengar jika hanya
menggunakan satu nada/not saja? Pasti akan banyak penonton yang segera pergi
meninggalkan kita.
Ice
Breaking.
Sebelum masuk ke materi presentasi, sebaiknya pembicara melakukan ice
breaking untuk mencairkan suasana. Ice breaking bisa dengan cara kita
memperkenalkan diri, menanyakan kabar audien, cerita ringan atau
mengungkapkan alasan mengapa kita memilih materi. Jika suasana antara
pembicara dengan audien sudah cair, maka akan lebih mudah kita dalam
menyampaikan informasi.
Body
Language
(Bahasa
Tubuh).
Acara presentasi bisa disebut sebagai sarana "show" bagi pembicara yang
disaksikan audien. Maka jangan pernah kita menyampaikan presentasi seperti
patung atau seperti murid yang dihukum gurunya, hanya berdiri diam di satu
tempat.
o Kuasailah ruangan dengan bergerak kekiri, kekanan, atau bila perlu maju ke
audien. Dengan kita bergerak maka pandangan audien juga akan bergerak
tidak cuman melihat satu titik, itu bisa membuat audien tidak mengantuk.
o Gerakkan tangan, mimik muka, bila perlu anggota tubuh untuk berekspresi,
jangan suka menyimpan tangan kita ke dalam saku karena itu bisa
membuat audien jenuh.
o Bila kita menyampaikan presentasi sambil duduk berjejer di depan, jangan
sampai kondisi itu membuat kita kaku. Tetap gunakan tangan dan mimi
muka, bila perlu kita ambil mikrofon dari stand-nya agar gerak kita bisa
lebih bebas.
Eye
Catching
(Tatapan
Mata).
Menyampaikan presentasi sama halnya dengan kita berkomunikasi dengan
audien. Arahkan pandangan kita ke depan menatap pandangan semua audien
secara bergantian (jangan cuma menatap audien yang cakep saja). Dengan
14. bertatap mata akan semakin membuat hubungan komunikasi lebih dekat, selain
itu kita bisa mengetahui respon dari audien yang memperhatikan dengan yang
tidak. Bagaimana jika kita belum berani menatap mata audien?... Kita bisa
menatap dahi atau ujung rambut audien, yang penting jangan sering melihat ke
bawah karena kita tidak sedang mencari uang yang jatuh.
Pemilihan
kata.
Gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti oleh audien. Jangan karena supaya
kelihatan jenius, kita menggunakan istilah-istilah yang justru membuat audien
tidak mudeng (mengerti). Pakailah bahasa yang sopan, seperti menyebut audien
dengan "bapak", "ibu", "adik" (jika audiennya pelajar) atau "anda", serta
menyebut kita sendiri dengan "saya" atau langsung menyebut "nama kita".
Jangan sok kayak artis yang suka menyebut dengan kamu, aku, loe, gue...
karena itu mengesankan kita sombong dan meremehkan. Jika menggunakan
bahasa daerah, maka pergunakan bahasa paling halus di daerah itu.
Sisipkan
Joke
(Humor).
Suasana yang riang dan gembira akan terkesan lebih santai, dan itu membuat
materi yang disampaikan bisa dengan mudah untuk diserap. Asal jangan
bercanda terus dari awal sampai akhir, nanti malah dikira kita pelawak yang alih
profesi jadi pembicara hehehehe...
Tambahkan
Diskusi
(Tanya
jawab).
Bila waktu memungkinkan, berilah waktu untuk sesion diskusi atau tanya jawab.
Hal ini akan lebih menunjukan kepedulian terhadap audien, serta membuat
presentasi berjalan dengan komunikasi dua arah. Apabila waktu yang diberikan
tidak mencukupi, maka sisihkan waktu setelah presentasi untuk audien bertanya
lebih dalam. Semakin kita care maka audien pun semakin merasa nyaman,
sehingga ketika kita memberikan presentasi lagi di lain waktu, mereka pasti akan
lebih respek dengan kita.
Uraian diatas adalah bagaimana supaya kita bisa menyampaikan presentasi yang baik
dan juga menarik. Jadi bagi yang sudah punya keberanian untuk berbicara di depan
umum, mulailah melakukan pengembangan diri agar kita bisa menjadi penyampai
informasi yang baik dan disukai. Kita tidak tahu di masa depan kita akan jadi apa,
sehingga tidak ada salahnya untuk mempersiapkan diri sejak dini.
Untuk selanjutnya, saya akan mengulas tentang jenis-jenis presentasi dan fungsinya.
Bila para sobat tertarik, maka tetaplah staychun di blog saya untuk mengetahui
kelanjutannya hehehehe....
. Berdoa
Menurut ahli Neural Language Programming (NLP), berdoa adalah cara
menggunakan pikiran sadar dalam mengakses pikiran bawah sadar yang
terdalam yakni spiritual. Tidak dipungkiri bahwa dengan berdoa hati kita akan
jauh lebih tentram dan nyaman. Maka itu, rajinlah berdoa. Jangan berdoa
15. hanya pada saat akan menghadapi sesuatu yang penuh tantangan, tapi pada
prinsipnya berdoa itu harus dilakukan setiap saat, setiap waktu, setiap hela
nafas. Percayalah Tuhan itu tidak pernah tidur, dan akan mendengar doa
setiap makhluk-Nya. Trust it!
2. Meminta restu orang terdekat
Orang tua adalah orang pertama yang harus dimintai restu. Mintalah restu
kalau kamu akan sidang skripsi, terutama kepada Ibu. Karena restu Ibu juga
restu Tuhan. Tidak hanya orang tua saja, mintalah restu orang-orang paling
dekat denganmu. Misal kakak, bibi, sahabat ataupun guru. Dukungan dari
orang-orang terdekat akan memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa.
Suasana saat sidang skripsi
3. Akrab dengan dosen
Akrab dengan semua dosen seharusnya adalah kewajiban setiap mahasiswa,
tapi ngga tau kenapa banyak mahasiwa yang tidak dekat dengan semua
dosen. Bahkan ada yang ditakuti karena terkenal dengan ke-killer-annya.
Padahal sebenarnya dekat dengan semua dosen akan menguntungkan kita
saat sidang skripsi. Contohnya bila seandainya dosen pengujimu adalah
dosen yang paling akrab denganmu niscaya kemudahan akan menyertai
sidang skripsimu. karena salah satu kecemasan teman-teman kebanyakan
biasanya saat mengetahui bahwa dosen killer yang akan menjadi dosen
penguji sidang skripsi, akibatnya tidak bisa tidur karena gelisah takut ada
ajang pembantaian di sidang nantinya.
4. Kuasai materi
Salah satu yang pasti ditanyakan saat ujian skripsi adalah materi yang kamu
teliti untuk dijadikan tugas akhir/skripsi. Ketidakpahaman akan materi akan
menjadi senjata makan tuan. Tidak jarang ada teman-teman yang harus
sidang ulang hanya gara-gara kurang paham 100% tentang materi yang akan
disampaikan. Maka dari itu pahamilah benar-benar materi skripsimu.
Perbanyak baca literatur, skripsi kakak kelas, jurnal, berita dan buku yang
berhubungan dengan materi skripsimu. Kuasai materi, kelancaran akan
menyertai!
16. 5. Perbagus slide presentasi
Slide presentasi seperti menjadi ujung tombak saat kita menghadapi
peperangan. Akan menjadi media pertama yang akan dilihat dosen penguji
sebelum mengobrak-abrik laporan skripsimu. Gunakanlah tools animasi yang
disediakan oleh Microsoft Office/OpenOffice. Hindari penggunaan kalimat
yang terlalu panjang dalam slide karena rahasia membuat presentasi menjadi
lebih menarik salah satunya terletak pada penyajian materi. Terutama
tentang pembuatan slide presentasi yang terkadang kurang dikuasai oleh
nara sumber atau presenter. Akibatnya, presentasi menjadi kurang menarik
dan membawa kebosanan pesertanya. Terkadang ada presenter yang
membuat teks terlalu kecil-kecil dan menyulitkan peserta untuk membacanya
(Wijaya Labs, Kompasiana)
6. Memerhatikan penampilan
Penampilan sangat penting saat kita akan sidang skrispi, meski hanya
memakai kemeja putih polos dan bawahan hitam, tapi hal ini akan terkesan
biasa jika kita penampilan asal-asalan yang akan berbuntut pada
kepercayaan diri. Cobalah tampil diluar kebiasaan. Gunakan sedikit parfum
pada kemejamu, berilah sedikit gel/krim pada rambutmu (khusus cowok)
untuk memberikan kesan rapi, juga jangan lupa sepatu disemir agar
mengkilap.
7. Informasi dari kakak kelas
Terakhir, adalah informasi. Bagaimanapun informasi dari kakak kelas akan
memberikan wawasan kita bagaimana kondisi saat berada di ruang sidang
skripsi. Sehingga kita ada persiapan untuk berdiri di depan dosen penguji.
Kakak kelas juga sangat paham tentang siapa saja dosen killer di jurusan
kita. Informasi seperti ini tidak ada bisa didapatkan pada buku panduan tugas
akhir/skrispi
yang mau wisuda november :
Wisuda Program Sarjana/Diploma
Wisuda Sarjana/Diploma Periode I TA 2013/2014
17. Entri data oleh mahasiswa
23 Sep 2013 s.d. 29 Okt 2013
Entri data oleh operator
23 Sep 2013 s.d. 30 Okt 2013
Berkas masuk ke DAA
23 Sep 2013 s.d. 31 Okt 2013