Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Rekabentuk masjid
1. Rekabentuk Masjid
Ekpressi dan rekabentuk ruang
dalaman masjid menerusi
terjemahan dari nilai-nilai hadis.
Ahmad Shuib Yahya
Faisal Zainuddin
Universiti Teknologi Malaysia
Kuala Lumpur, Oktober 2007
2. Pengenalan
►
Ide dari nilai moral senibina
►
Ide dari Al-Qur‟an dan Sunnah meletakkan masjid sebagai Pusat
Pembangunan Masyarakat Islam.
►
Seni Bina Masjid secara khusus dan Seni Bina Islam secara umum
harus didasarkan kepada Pendekatan „Value-centered‟ dan bukan
„Object-centered‟.
►
Senibina Islam adalah pendekatan rekabentuk yang mempunyai teras
nilai-nilai daripada sunnah yang mana menjelaskan bersama sama
konteks kebudayaan yang dibingkai dalam teknologi lestari terhadap
alam sekitar.
(Professor Dr. Mohamad Tajuddin Haji Mohamad Rasdi
4. Deskriptif Hadis
► Hudhaifa
melaporkan: Rasulullah s.a.w berkata:
Aku telah diciptakan untuk melebihi orang lain
dalam tiga pekara: barisan kita telah dibuat
seperti barisan daripada para malaikat dan
keseluruhan bumi telah diciptakan masjid untuk
kita, dan debunya telah dibersihkan untuk kita
dalam kes air tidak ada. Dan beliau menyarankan
lain-lain ciri-ciri juga.
(Sahih Muslim, Vol. 1, m/s 265)
5. Tafsiran Hadis
► Tempat
masyarakat berkumpul
► Air dan tanah sebagai sumber asas
► Masjid mempunyai ciri-ciri khusus
► Tiada bentuk khusus sebuah masjid
6. Tempat Masyarakat Berkumpul
Solat
► (871) Anas b. Malik melaporkan: Rasulullah s.a.w berkata: Meluruskan barisan
kamu, untuk meluruskan barisan adalah sebahagian daripada kesempurnaan terhadap
solat.
(Sahih Muslim, Vol. 1, p.265)
Kuliah
► (1046) „Ali said on the pulpit in the mosque of Kufah: When Friday comes, the seven
devils go to the markets with their flags, and involve people in their needs and prevent
them from the Friday prayer. The angels come early in the morning, sit at the door of
the mosque, and record that so-and-so came at the first hour, and so-and-so came at
the second hour until the imam comes out (for preaching). When a man sits in a place
where he can listen (the sermon) and look (at the imam), keeps silence and does not
interrupt, he will get a double reward. If he keeps himself away, and sit in a place where
he cannot listen (to the sermon), and keeps silence, and does not interrupt, he will get
the reward only once. If he sits in a place where he can listen (to the sermon) and look
(at the imam), and he did not keep silence, he will have the burden of it. If anyone says
to his companion sitting beside him to be silent (while the imam is preaching), he is
guilty of idle talk. Anyone who interrupts (during the sermon will get nothing (no reward)
on that Friday. Then he (the narrator) says in the end of this tradition: I heard the
Apostle of Allah (may peace be upon him) say so.
(Sunan Abu Dawud, Vol 1. I, p. 271)
7.
8. Air dan Tanah sebagai Sumber Asas
►
Dari Nu‟aim bin Mujmir r.a, katanya, “Saya naik ke loteng mesjid bersama Abu
Huraira, lalu ia berwuduk. Sesudah itu ia berkata,”Saya dengar Rasulullah s.a.w
bersabda,”Sesungguhnya umatku dipanggilkan di hari kiamat nanti dengan “Ghurran
Muhajjalin” (kecantikan dan keindahan) karena bekas wudhuknya (bercahaya).
Barangsiapa inginmemanjangkan ghurrannya, hendaklah diperbuatkannya”.
(Shahih Bukhari. Vol 1, prihal 97)
►
Abdullah bin Mas‟ud r.a menceritakan: “Pada suatu ketika Nabi s.a.w pergi buang air.
Aku disuruhnya mencarikan tiga buah batu tetapi aku dapat hanya dua buah. Ku cari
sebuah lagi, tetapi tetap tidak kudapat. Maka kuambil sepotong tahi yang telah
keras, lalu kuberikan kepada beliau. Nabi mengambil kedua buah batu itu dan
membuang tahi keras sambil mengatakan, “Ini kotor!”.
(Shahih Bukhari. Vol 1, prihal 114)
►
Abu Huraira menceritakan: “Seorang Arab dusun berdiri lalu kencing di mesjid. Karena
itu jamaah dalam mesjid membentak orang itu. Kata Nabi s.a.w kepada
mereka, “Biarkanlah dia! Dan siramlah kencingnya itu dengan air saember air. Kamu
semua disuruh untuk berlaku manis dan bijaksana, bukan berlaku kasar dan
mengundang kesulitan”.
(Shahih Bukhari. Vol 1, prihal 151)
9.
10. Masjid mempunyai Ciri-ciri Khusus
Bilik Kecil dalam Mesjid untuk Imam
► (1121) „A‟isha said: The Apostle of Allah (may peace be upon him) offered the
prayer in his apartment and the people were following him behind the
apartment.
(Sunan Abu Dawud. Vol II, p.290)
Shaf
► Berita dari Nu‟man bin Basyir r.a. menyatakan, bahawa Rasulullah s.a.w
bersabda, “Luruskan shaf (barisan)-mu! Atau Allah akan mempertikaikan arah
kamu (berpecah belah) nanti?”.
(Shahih Bukhari. Vol 1, Prihal 400)
11.
12.
13. Melihat Tanda dan Corak
► (718) Narrated Aba „Uthman An-Nahdi: While we were in with „Utba bin Farqad at
Adharbijan, there came „Umar‟s letter indicating that Allah Apostle (may peace be upon
him) had forbidden the use of silk except this much, then he pointed with his index and
middle fingers. To our knowledge, by that meant embroidery.
(Sahih Al Bukhari, Vol. VII, p.482)
Mimbar dalam Mesjid untuk Tempat Khutbah
► Dari Jabir bin Abdullah r.a, katanya seorang wanita Anshar bertanya kepada Rasulullah
s.a.w, katanya: “Ya, Rasulullah! Bolehkah saya buatkan untuk Tuan sebuah bangku
tempat duduk bagi Tuan? Karena saya mempunyai seorang anak muda tukang kayu”.
Sabda Nabi s.a.w., “Kalau anda mau, silakan!”. Kata wanita itu, ”maka saya buatkan
mimbar untuk beliau. Pada hari Jum‟at, Nabi s.a.w duduk di mimbar itu. Pohon kurma
yang berada di samping beliau berkhutbah itu berteriak sehingga hampir belah.Nabi
s.a.w turun, lalu beliau pegang pohon kurma itu dan mendekapnya. Pohon kurma itu
pun menangis seperti tangisnya anak kecil yang didiamkan (ibunya). (Beliau
mendekapnya) sampai kurma itu tenang. Sabda Nabi, “ia menangis seperti itu, kerena
mendengar apa-apanya dari dzikir (pelajaran)”.
14.
15. Larangan terhadap Pengindahan dalam Masjid
► Diceritakan dari Aisyah ra: Ketika Rasulullah sedang sakit beberapa istrinya bercerita
tentang sebuah gereja yang mereka lihat di Ethiopia yang bernama Mariya. Umi Salma
dan Umi Habiba telah pergi ke Ethiopia dan keduanya menceritakan bagaimana indahnya
gereja tersebut dengan segala gambar yang ada didalamnya. Rasulullah mengangkat
kepalanya dan berkata “Mereka yang ketika salah seorang diantaranya
meninggal, membuat penyembahan di makamnya dan membuat gambar-gambar
seperti itu diatasnya”. Mereka adalah makhluk yang terburuk dalam pandangan Allah.
(Shahih Bukhari Vol II, Hal 237)
Tempat Penurunan Ilmu
► (1450) Abu Hurairah reported the Prophet (may peace be upon him) as saying: O people
get together in a house of the houses of Allah (i.e. a mosque), reciting the Book of
Allah, and learning it together among themselves, but calmness (sakinah) comes down
to them, (devine) mercy covers them (from above), and the angels surround them, and
Allah makes a mention of them among those who are with Him.
(Sunan Abu Dawud, Vol. I, p. 381)
16. Mewangikan Mesjid
► (456) Samurah reported that he wrote (a letter) to his sons: After (praising Allah and
blessing the Prophet) that: The Apostle of Allah (may peace be upon him) used to
command us to build mosque in our localities and to keep them well and clean.
(Sunan Abu Dawud, Vol. I, p. 118)
Kebersihan
► Abu Said al-Khudri said: While he Apostle of Allah (may peace be upon him) was leading
his Companion in prayer, he took off his sandals and laid them on his left side; so when
the people saw this, they removed their sandals. When the Apostle of Allah (may peace
be upon him) finished his prayer, he asked: What make you removed your sandals? They
replied: We saw you remove your sandals, so we removed our sandals. The Apostle of
Allah (may peace be upon him) then said Gabriel came to me and informed me that
there was filth in them. When any of you comes to the mosque, he should see; if he
finds filth on his sandals, he should wipe it off and pray in them.
(Sunan Abu Dawud Vol. I, p.171)
17.
18.
19. Tiada Bentuk Khusus Sebuah Masjid
►
Dari Anas r.a, katanya: “Nabi s.a.w datang ke Madinah dan berhenti di tempat yang
tertinggi di kota, yaitu pada suatu kaum yang disebut Bani Amr bin „Auf. Nabi menetap
di situ selama empat beas malam. Kemudian Nabi s.a.w menyuruh sesorang memberi
kabar kepada Bani Najjar dan mereka datang dengan membawa pedang. Seolah-olah
tampak olehku Nabi sedang di atas kenderaannya dan Abu Bakar di
belakangnya, sedang Bani Najjar mengelilinginya sehingga beliau berhenti di halaman
Abi Ayyub. Nabi s.a.w pernah shalat di mana saja atau apabila saja waktu shalat telah
tiba. Dan Nabi s.a.w pernah shalat di kandang kambing. Kemudian beliau
memerintahkan membuat masjid dan mengirim utusan kepada Bani Najjar. Kata Nabi
s.a.w kepada mereka, “Hai, Bani Najjar! Katakanlah kepadaku berapa harga kebunmu
ini?” Jawab mereka, ”Demi Allah, kami tidak meminta harganya melainkan hanya kepada
Allah”. Kata Anas, “Di dalam kebun itu sebagaimana pernah aku katakan kepadamu
terdapat kubur-kubur orang musyrik, ada pula runtuhan rumah dan batang korma. Maka
Nabi s.a.w memerintahkan supaya membongkarkan kuburan -kuburan itu meratakan
runtuhan rumah-rumah dan memotong batang korma.” Lalu mereka susun batang
korma itu kearah kiblat mesjid dan batu disusun di kiri kanan mesjid. Mereka bekerja
mengangkut batu, sambil melagukan sya‟ir, sedang Nabi s.a.w bersama mereka
mengucapkan: “tidak ada kebaikan, selain kebaikan akhirat. Maka ampunilah kiranya
kaum Anshar dan Muhajirin”.
Shahih Bukhari. Vol 1, m/s 156
20.
21. Ekspresi dan rekabentuk ruang dalaman
masjid mempengaruhi Ibadah solat
► Narrated
Ibn Umar: On the day „Id-ul- Fitr and „Idul-Adha, a spear used to be planted in front of the
Prophet (may peace be upon him) (as a Sutra for
the prayer) and then he would pray.
(Sahih Al-Bukhari, Vol. II, p.47)
► Ibn
„Umar said: The Apostle of Allah (may peace
be upon him) used to place his camel (towards
the Ka‟ba) and said prayer in its direction.
(Sahih Muslim, Vol. I, p.259)
22. ► Musa
b. Talha reported on the authority of
his father: We used to say prayer and the
animals moved in front of us. We mentioned
it to the Messenger of Allah (may peace be
upon him) and he said: If anything equal to
the back of saddle is in front of you, then
what walks in front, no harm would come to
him. Ibn Numair said: No harm would come
whosoever walks in front.
(Sahih Muslim, Vol. I, pp. 258-259)
23. ►
Abu Said al-Khudri reported that the Messenger of Allah
(may peace be upon him) said: When any one of you prays
he should not let anyone pass in front of him (if there is no
Sutra), and should try to turn him away as far as
possible, but if he refuses to go, he should turn him away
forcibly for he is a devil.
(Sahih Muslim, Vol. I, p. 260)
►
Abu Hurairah reported the Apostle of Allah (may peace be
upon him) as saying: When one of you prays, he should
put something in front of his face, and if he can find
nothing, he should set up his staff; but if he has no
staff, he should draw a line; then what passes in front of
him will not harm him.
(Sunan Abu Dawud, Vol. I, pp. 177-178)