SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 21
Tugas Akhir Semester
       Kapita Selekta Geofisika


Mohammad Risyad
12308046
Teknik Geofisika
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
1   Bagaimanakah mekanisme kegiatan Usaha Hulu Migas
    di Indonesia mengacu pada UU No. 22 Tahun 2001?
    Jawaban :

    Menurut UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi :

    •   Pasal 6
        Kegiatan Usaha Hulu dilaksanakan dan dikendalikan melalui Kontrak
        Kerja Sama dengan Badan Pelaksana (BP MIGAS)
    •   Pasal 11
        Setiap Kontrak Kerja Sama yang sudah ditanda tangani harus
        diberitahukan secara tertulis kepada Dewan Perwakilan Rakyat
        Republik Indonesia.
    •   Pasal 12
        Wilayah Kerja yang akan ditawarkan kepada Badan Usaha atau Bentuk
        Usaha Tetap ditetapkan oleh Menteri setelah berkonsultasi dengan
        Pemerintah Daerah.
        Penawaran Wilayah kerja serta penetapan Badan Usaha atau Bentuk
        Usaha Tetap yang diberi wewenang kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi
        pada Wilayah Kerja dilakukan oleh Menteri.
•   Pasal 13
    Setiap Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap hanya diberikan 1
    (satu) Wilayah Kerja.
    Dalam hal Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap mengusahakan
    beberapa Wilayah Kerja harus dibentuk badan hukum yang
    terpisah untuk setiap Wilayah Kerja.
•   Pasal 14
    Jangka waktu Kontrak Kerja Sama dilaksanakan paling lama 30
    (tiga puluh) tahun.
    Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap dapat mengajukan
    perpanjangan jangka waktu Kontrak Kerja Sama paling lama 20
    (dua puluh) tahun.
•   Pasal 16
     Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap wajib mengembalikan
     Wilayah Kerjanya secara bertahap atau seluruhnya kepada
     Menteri
2 Apakah yang menjadi tugas Dewan Energi Nasional (DEN)
 menurut UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi? Dan
 bagaimana mekanisme kerja Dewan Energi Nasional?

 Jawaban :

        Dewan Energi Nasional (DEN) adalah suatu lembaga bersifat
 nasional, mandiri, dan tetap yang bertanggung jawab atas perumusan
 kebijakan energi nasional. (Ketentuan Umum Pasal 1 angka 26).

        Tugas Dewan Energi Nasional :

 • Merancang dan merumuskan kebijakan energi nasional untuk ditetapkan
   oleh Pemerintah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
 • Menetapakan rencana umum energi nasional
 • Menetapkan langkah – langkah penanggulangan kondisi krisis dan
   darurat energi
 • Mengawasi pelaksanaan kebijakan di bidang energi yang bersifat lintas
   sektoral

 Dewan Energi Nasional (DEN) dibentuk oleh Presiden RI. Pimpinan DEN
 terdiri atas : Presiden sebagai Ketua, Wakil Presiden sebagai Wakil Ketua
 dan Menteri yang membidangi energi sebagai Ketua Harian.
Anggota DEN terdiri atas 7 (tujuh) orang baik Menteri maupun pejabat
pemerintah lainnya yang secara langsung bertanggung jawab atas
penyediaan, transportasi, penyaluran, dan pemanfaatan energi; dan 8
orang (delapan) dari pemangku kepentingan, dengan komposisi :

•   2 (dua) orang dari kalangan akademisi
•   2 (dua) orang dari kalangan industri
•   1 (satu) orang dari kalangan teknologi
•   1 (satu) orang dari kalangan lingkungan hidup
•   2 (dua) orang dari kalangan konsumen



Anggaran DEN dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN). Dalam melaksanakan tugasnya, DEN dibantu oleh
Sekretariat jenderal yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal.
Sumber : http://www.den.go.id/index.php/page/readPage/3
Sumber : http://www.den.go.id/index.php/page/readPage/7
3 PP No. 31 Tahun 2003 mengatur mengenai perubahan bentuk
  PERTAMINA menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO).
  Mengapa hal ini diperlukan? Apa yang terjadi apabila
  PERTAMINA tidak diubah menjadi PERSERO hingga saat ini?

  Jawaban :
  Sesuai dengan PP No. 31 Tahun 2003 tentang perubahan bentuk
  PERTAMINA menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO) Pasal 2,
  Perusahaan Perseroan bertujuan untuk :

  • Mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan
    perusahaan secara efektif dan efisien.
  • Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk
    kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

  Sebelum menjadi PERSERO, PERTAMINA merupakan perusahaan negara
  yang dibiayai oleh pemerintah dan bekerja sesuai dengan instruksi
  pemerintah. Namun, dengan cara itu kinerja PERTAMINA masih
  tertinggal daripada di belakang perusahaan - perusahaan yang bergerak di
  bidang energi dan masih sulit untuk bersaing dalam persaingan global
  dengan perusahaan – perusahaan asing yang memiliki orientasi mencari
  keuntungan sebesar besarnya dengan pengelolaan yang efektif dan efisien.
Salah satu implikasi dari perubahan ini adalah :
• PERTAMINA yang telah berubah menjadi PERSERO menjadi Badan
  Usaha atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang kegiatannya
  dikendalikan oleh BP MIGAS,
• Keadaan ini mengharuskan PERTAMINA untuk bersikap kompetitif
  dalam bidang usahanya karena memiliki posisi yang sama dengan
  KKKS lainnya.

Apabila PERTAMINA tidak dialihkan menjadi PERSERO,
PERTAMINA mungkin tidak terpacu untuk mengembangkan kegiatan
usaha di bidang energi terbarukan seperti panas bumi.

Kini, PERTAMINA memiliki tujuan baru yang membuatnya terangsang
untuk mengembangkan kegiatan – kegiatan usahanya di bidang energi
yang membawa keuntungan bagi PERTAMINA dan seluruh rakyat
Indonesia.
Sumber : http://www.pertamina.com/index.php/detail/read/visi_dan_misi
4 Dalam UU No. 22 Tahun 2001 Pasal 23 Ayat (1) disebutkan
  bahwa Kegiatan Usaha Hilir hanya dapat dilaksanakan oleh
  Badan Usaha setelah mendapat izin usaha dari pemerintah.
  Akan tetapi, dalam beberapa tahun belakangan ini,
  bermunculan SPBU-SPBU dengan logo asing, seperti Shell,
  Petronas, dan Total. Mengapa perusahaan perusahaan asing ini
  dapat merambah ke Kegiatan Usaha Hilir yang mencakup ke
  dalam kegiatan niaga? Dan bagaimana pengaruhnya terhadap
  penjualan BBM yang dilakukan oleh SPBU PERTAMINA?
Jawaban :

Definisi Badan Usaha
“Perusahaan berbentuk badan hukum yang menjalankan jenis
usaha bersifat tetap, terus menerus dan didirikan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
bekerja dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia”

Perusahaan asing yang berminat untuk melebarkan sayap ke
kegiatan usaha hilir terutama kegiatan niaga harus mendirikan
badan hukum tersendiri agar dapat mendirikan SPBU di
wilayah NKRI.

Sebagai contoh, SPBU SPBU berlogo asing seperti SPBU Shell,
Petronas dan Total adalah SPBU yang dimiliki oleh PT Shell
Indonesia, PT Petronas Niaga Indonesia dan PT Total Oil
Indonesia.
Adapun implikasi dari dibukanya SPBU berlogo asing yang
menjadi saingan SPBU PERTAMINA adalah :

• Terjadinya persaingan usaha yang kompetitif antara
  SPBU PERTAMINA dan SPBU berlogo asing.
• Perbedaan kualitas pelayanan antara SPBU PERTAMINA
  dengan SPBU berlogo asing

Persaingan usaha yang sehat dan kompetitif pada akhirnya
akan memberikan keuntungan kepada konsumen.
Hal ini tidak serta merta membuat penjualan BBM oleh SPBU
PERTAMINA mengalami penurunan

Karena SPBU berlogo asing mayoritas berada di kota – kota besar saja,
sedangkan SPBU PERTAMINA tersebar di seluruh Indonesia,
menjadikannya memiliki pasar yang lebih luas dan konsumennya berasal
dari semua kalangan

Tantangan bagi PERTAMINA :

• Memperketat standardisasi SPBU PERTAMINA yang dikelola oleh
  pengusaha lokal dengan mengedepankan perbaikan pelayanan bagi
  konsumen
• Pelaksanaan pengawasan oleh badan independen agar standar
  pelayanan tersebut dapat terjaga
• Membuat strategi branding yang baik untuk menanamkan rasa
  memiliki PERTAMINA di hati konsumen
Sumber : http://www.pertamina.com/index.php/detail/view/news-release/9072/pertamina-luncurkan-spbu-bbk-di-kawasan-elite
5   Apa yang menjadi Hak dan Peran Masyarakat menurut UU No.
    30 Tahun 2007? Bagaimana mahasiswa dalam berpartisipasi
    dalam perannya sebagai bagian dari masyarakat?

    Jawaban :
    Menurut UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi, Pasal 19 menyebutkan :

    • Setiap orang berhak memperoleh energi.
    • Masyarakat, baik secara perseorangan maupun kelompok, dapat
      berperan dalam:
      a. penyusunan rencana umum energi nasional dan rencana umum
         energi daerah;
      b. pengembangan energi untuk kepentingan umum.

    Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat dapat berperan dalam :

    • Mengawasi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah serta
    • Menjadi fasilitator untuk komunikasi antara pemerintah dengan
      masyarakat luas. Komunikasi yang baik antara pemerintah dengan
      masyarakat perlu dijaga agar terjadi suasana yang kondusif, tentu hal ini
      dapat terwujud dengan bantuan media informasi yang kian berkembang
      dewasa ini.
Mahasiswa juga dapat beperan dengan cara mendermakan ilmu
pengetahuannya melalui penelitian dalam hal penyediaan dan
pemanfaatan energi, terutama energi baru dan terbarukan yang
didukung oleh pihak pemerintah dan swasta.

Sesuai dengan UU No. 30 Tahun 2007 Pasal 29 yang menyebutkan :

• Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
  penyediaan dan pemanfaatan energi wajib difasilitasi oleh
  Pemerintah      dan   pemerintah   daerah   sesuai  dengan
  kewenangannya.
• Penelitian dan pengembangan, sebagaimana dimaksud pada ayat
  (1), diarahkan terutama untuk pengembangan energi baru dan
  energi terbarukan untuk menunjang pengembangan industri
  energi nasional yang mandiri.
Pendanaan kegiatan penelitian dan pengembangan IPTEK mengenai
energi diatur dalam UU No. 30 Tahun 2007 Pasal 30 yang
menyebutkan :

• Pendanaan kegiatan penelitian dan pengembangan sebagaimana
  dimaksud dalam Pasal 29 difasilitasi oleh Pemerintah dan
  pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.
• Pendanaan kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu
  pengetahuan dan teknologi energi sebagaimana dimaksud pada ayat
  (1) antara lain bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
  Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dan dana dari
  swasta.
• Pengembangan dan pemanfaatan hasil penelitian tentang energi
  baru dan energi terbarukan dibiayai dari pendapatan negara yang
  berasal dari energi tak terbarukan.
• Ketentuan mengenai pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat
  (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
SEKIAN
     dan
TERIMA KASIH
Hukum Energi Indonesia

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan..."Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...Shinta Yanirma
 
Ipac debat mengenai_otsus_plus_untuk_papua
Ipac debat mengenai_otsus_plus_untuk_papuaIpac debat mengenai_otsus_plus_untuk_papua
Ipac debat mengenai_otsus_plus_untuk_papuaJabz Benjamin
 
Dasar Pemikiran Perubahan UU Minyak dan Gas Bumi
Dasar Pemikiran Perubahan UU Minyak dan Gas BumiDasar Pemikiran Perubahan UU Minyak dan Gas Bumi
Dasar Pemikiran Perubahan UU Minyak dan Gas BumiLestari Moerdijat
 
Buku 3 : Geothermal capital overview
Buku 3 : Geothermal  capital overviewBuku 3 : Geothermal  capital overview
Buku 3 : Geothermal capital overviewKgsRidwan
 
Makalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapanMakalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapanoilandgas24
 
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Permen esdm noomor 34 tahun 2017
Permen esdm noomor 34 tahun 2017Permen esdm noomor 34 tahun 2017
Permen esdm noomor 34 tahun 2017Fahri Januar
 
Buku Saku Hemat Energi ESDM Final (1)
Buku Saku Hemat Energi ESDM Final (1)Buku Saku Hemat Energi ESDM Final (1)
Buku Saku Hemat Energi ESDM Final (1)Verena Puspawardani
 
Pokok-Pokok Pikiran Usulan Koalisi PWYP Indonesia Dalam Revisi Undang-Undang ...
Pokok-Pokok Pikiran Usulan Koalisi PWYP Indonesia Dalam Revisi Undang-Undang ...Pokok-Pokok Pikiran Usulan Koalisi PWYP Indonesia Dalam Revisi Undang-Undang ...
Pokok-Pokok Pikiran Usulan Koalisi PWYP Indonesia Dalam Revisi Undang-Undang ...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Potensi energi jabar
Potensi energi jabarPotensi energi jabar
Potensi energi jabarAndri Perdana
 
Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat
Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat
Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat Alat_Survey_Pemetaan
 
Kebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energiKebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energikhoiril anwar
 
Pembatasan BBM revisi 2012
Pembatasan BBM revisi 2012Pembatasan BBM revisi 2012
Pembatasan BBM revisi 2012Mifta Muzaki
 
1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi arif heru kuncoro - esdm
1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi   arif heru kuncoro - esdm1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi   arif heru kuncoro - esdm
1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi arif heru kuncoro - esdmAbraham K Mallisa'
 

La actualidad más candente (20)

"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan..."Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
"Optimalisasi Production Sharing Contract demi Peningkatan Stabilitas Pasokan...
 
Kebijakan energi-nasional-2003-2020
Kebijakan energi-nasional-2003-2020Kebijakan energi-nasional-2003-2020
Kebijakan energi-nasional-2003-2020
 
Ipac debat mengenai_otsus_plus_untuk_papua
Ipac debat mengenai_otsus_plus_untuk_papuaIpac debat mengenai_otsus_plus_untuk_papua
Ipac debat mengenai_otsus_plus_untuk_papua
 
Energi - New Paradigm
Energi - New ParadigmEnergi - New Paradigm
Energi - New Paradigm
 
Dasar Pemikiran Perubahan UU Minyak dan Gas Bumi
Dasar Pemikiran Perubahan UU Minyak dan Gas BumiDasar Pemikiran Perubahan UU Minyak dan Gas Bumi
Dasar Pemikiran Perubahan UU Minyak dan Gas Bumi
 
Buku 3 : Geothermal capital overview
Buku 3 : Geothermal  capital overviewBuku 3 : Geothermal  capital overview
Buku 3 : Geothermal capital overview
 
Makalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapanMakalah termodinamika terapan
Makalah termodinamika terapan
 
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
 
Pp 70 2009
Pp 70 2009Pp 70 2009
Pp 70 2009
 
Permen esdm noomor 34 tahun 2017
Permen esdm noomor 34 tahun 2017Permen esdm noomor 34 tahun 2017
Permen esdm noomor 34 tahun 2017
 
Buku Saku Hemat Energi ESDM Final (1)
Buku Saku Hemat Energi ESDM Final (1)Buku Saku Hemat Energi ESDM Final (1)
Buku Saku Hemat Energi ESDM Final (1)
 
Pokok-Pokok Pikiran Usulan Koalisi PWYP Indonesia Dalam Revisi Undang-Undang ...
Pokok-Pokok Pikiran Usulan Koalisi PWYP Indonesia Dalam Revisi Undang-Undang ...Pokok-Pokok Pikiran Usulan Koalisi PWYP Indonesia Dalam Revisi Undang-Undang ...
Pokok-Pokok Pikiran Usulan Koalisi PWYP Indonesia Dalam Revisi Undang-Undang ...
 
Potensi energi jabar
Potensi energi jabarPotensi energi jabar
Potensi energi jabar
 
Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat
Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat
Apa benar penguasaan energi oleh asing bermanfaat bagi rakyat
 
Kebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energiKebijakan dan program konservasi energi
Kebijakan dan program konservasi energi
 
Sosialisasi Keamanan Informasi_Bidang Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi ...
Sosialisasi Keamanan Informasi_Bidang Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi ...Sosialisasi Keamanan Informasi_Bidang Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi ...
Sosialisasi Keamanan Informasi_Bidang Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi ...
 
Hemat energi edisi_2015_1
Hemat energi edisi_2015_1Hemat energi edisi_2015_1
Hemat energi edisi_2015_1
 
Pembatasan BBM revisi 2012
Pembatasan BBM revisi 2012Pembatasan BBM revisi 2012
Pembatasan BBM revisi 2012
 
Pp1 2014bt
Pp1 2014btPp1 2014bt
Pp1 2014bt
 
1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi arif heru kuncoro - esdm
1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi   arif heru kuncoro - esdm1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi   arif heru kuncoro - esdm
1. kebijakan nasional tentang efisiensi energi arif heru kuncoro - esdm
 

Similar a Hukum Energi Indonesia

Rencana Workshop "OMNIBUS LAW: Perubahan Regulasi Kewirausahaan Koperasi & UMKM"
Rencana Workshop "OMNIBUS LAW: Perubahan Regulasi Kewirausahaan Koperasi & UMKM"Rencana Workshop "OMNIBUS LAW: Perubahan Regulasi Kewirausahaan Koperasi & UMKM"
Rencana Workshop "OMNIBUS LAW: Perubahan Regulasi Kewirausahaan Koperasi & UMKM"Kanaidi ken
 
Pengembangan ebt di Indonesia
Pengembangan ebt di Indonesia   Pengembangan ebt di Indonesia
Pengembangan ebt di Indonesia Sampe Purba
 
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMNOptimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMNAnas Ferdian
 
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMNOptimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMNAnas Ferdian
 
Makalah wacana penghapusan pbb
Makalah wacana penghapusan pbbMakalah wacana penghapusan pbb
Makalah wacana penghapusan pbbAlfred Luhulima
 
Bumn dan Pembangunan Nasional
Bumn dan Pembangunan NasionalBumn dan Pembangunan Nasional
Bumn dan Pembangunan Nasionalpssdm
 
PENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNISPENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNISDissa MeLina
 
Penanaman modal dalam negeri SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Penanaman modal dalam negeri SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Penanaman modal dalam negeri SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Penanaman modal dalam negeri SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesiaSri Sediaz
 
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesiaSri Sediaz
 
Peran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesiarohimsediaz
 
Peran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesiarohimsediaz
 
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesiaSri Sediaz
 
Pengaruh kenaikan listrik terhadap ekonomi indonesia
Pengaruh kenaikan listrik terhadap ekonomi indonesiaPengaruh kenaikan listrik terhadap ekonomi indonesia
Pengaruh kenaikan listrik terhadap ekonomi indonesiaSahat Tua
 
E magz september Kemenkop 2019
E magz september Kemenkop 2019 E magz september Kemenkop 2019
E magz september Kemenkop 2019 kemenkop
 
Perpu_Nomor_2_Tahun_2022.pdf
Perpu_Nomor_2_Tahun_2022.pdfPerpu_Nomor_2_Tahun_2022.pdf
Perpu_Nomor_2_Tahun_2022.pdfRoyhul Akbar
 

Similar a Hukum Energi Indonesia (20)

Rencana Workshop "OMNIBUS LAW: Perubahan Regulasi Kewirausahaan Koperasi & UMKM"
Rencana Workshop "OMNIBUS LAW: Perubahan Regulasi Kewirausahaan Koperasi & UMKM"Rencana Workshop "OMNIBUS LAW: Perubahan Regulasi Kewirausahaan Koperasi & UMKM"
Rencana Workshop "OMNIBUS LAW: Perubahan Regulasi Kewirausahaan Koperasi & UMKM"
 
Pengembangan ebt di Indonesia
Pengembangan ebt di Indonesia   Pengembangan ebt di Indonesia
Pengembangan ebt di Indonesia
 
Diskusi Energi
Diskusi Energi Diskusi Energi
Diskusi Energi
 
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMNOptimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
 
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMNOptimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
Optimalisasi dan Repositioning PKBL BUMN
 
Makalah wacana penghapusan pbb
Makalah wacana penghapusan pbbMakalah wacana penghapusan pbb
Makalah wacana penghapusan pbb
 
Bumn dan Pembangunan Nasional
Bumn dan Pembangunan NasionalBumn dan Pembangunan Nasional
Bumn dan Pembangunan Nasional
 
PENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNISPENGANTAR HUKUM BISNIS
PENGANTAR HUKUM BISNIS
 
Analisis Ganti Rugi atas Ketidaksesuaian Takaran BBM di SPBU Pertamina
Analisis Ganti Rugi atas Ketidaksesuaian Takaran BBM di SPBU Pertamina Analisis Ganti Rugi atas Ketidaksesuaian Takaran BBM di SPBU Pertamina
Analisis Ganti Rugi atas Ketidaksesuaian Takaran BBM di SPBU Pertamina
 
Penanaman modal dalam negeri SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Penanaman modal dalam negeri SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Penanaman modal dalam negeri SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Penanaman modal dalam negeri SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
 
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
 
Peran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesia
 
Peran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesia
 
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
 
2 PLN
2 PLN2 PLN
2 PLN
 
Pengaruh kenaikan listrik terhadap ekonomi indonesia
Pengaruh kenaikan listrik terhadap ekonomi indonesiaPengaruh kenaikan listrik terhadap ekonomi indonesia
Pengaruh kenaikan listrik terhadap ekonomi indonesia
 
Kelembagaan Sektor Hulu Migas
Kelembagaan Sektor Hulu MigasKelembagaan Sektor Hulu Migas
Kelembagaan Sektor Hulu Migas
 
E magz september Kemenkop 2019
E magz september Kemenkop 2019 E magz september Kemenkop 2019
E magz september Kemenkop 2019
 
Perpu_Nomor_2_Tahun_2022.pdf
Perpu_Nomor_2_Tahun_2022.pdfPerpu_Nomor_2_Tahun_2022.pdf
Perpu_Nomor_2_Tahun_2022.pdf
 

Hukum Energi Indonesia

  • 1. Tugas Akhir Semester Kapita Selekta Geofisika Mohammad Risyad 12308046 Teknik Geofisika Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
  • 2. 1 Bagaimanakah mekanisme kegiatan Usaha Hulu Migas di Indonesia mengacu pada UU No. 22 Tahun 2001? Jawaban : Menurut UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi : • Pasal 6 Kegiatan Usaha Hulu dilaksanakan dan dikendalikan melalui Kontrak Kerja Sama dengan Badan Pelaksana (BP MIGAS) • Pasal 11 Setiap Kontrak Kerja Sama yang sudah ditanda tangani harus diberitahukan secara tertulis kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. • Pasal 12 Wilayah Kerja yang akan ditawarkan kepada Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap ditetapkan oleh Menteri setelah berkonsultasi dengan Pemerintah Daerah. Penawaran Wilayah kerja serta penetapan Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang diberi wewenang kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi pada Wilayah Kerja dilakukan oleh Menteri.
  • 3. Pasal 13 Setiap Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap hanya diberikan 1 (satu) Wilayah Kerja. Dalam hal Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap mengusahakan beberapa Wilayah Kerja harus dibentuk badan hukum yang terpisah untuk setiap Wilayah Kerja. • Pasal 14 Jangka waktu Kontrak Kerja Sama dilaksanakan paling lama 30 (tiga puluh) tahun. Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap dapat mengajukan perpanjangan jangka waktu Kontrak Kerja Sama paling lama 20 (dua puluh) tahun. • Pasal 16 Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap wajib mengembalikan Wilayah Kerjanya secara bertahap atau seluruhnya kepada Menteri
  • 4. 2 Apakah yang menjadi tugas Dewan Energi Nasional (DEN) menurut UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi? Dan bagaimana mekanisme kerja Dewan Energi Nasional? Jawaban : Dewan Energi Nasional (DEN) adalah suatu lembaga bersifat nasional, mandiri, dan tetap yang bertanggung jawab atas perumusan kebijakan energi nasional. (Ketentuan Umum Pasal 1 angka 26). Tugas Dewan Energi Nasional : • Merancang dan merumuskan kebijakan energi nasional untuk ditetapkan oleh Pemerintah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat • Menetapakan rencana umum energi nasional • Menetapkan langkah – langkah penanggulangan kondisi krisis dan darurat energi • Mengawasi pelaksanaan kebijakan di bidang energi yang bersifat lintas sektoral Dewan Energi Nasional (DEN) dibentuk oleh Presiden RI. Pimpinan DEN terdiri atas : Presiden sebagai Ketua, Wakil Presiden sebagai Wakil Ketua dan Menteri yang membidangi energi sebagai Ketua Harian.
  • 5. Anggota DEN terdiri atas 7 (tujuh) orang baik Menteri maupun pejabat pemerintah lainnya yang secara langsung bertanggung jawab atas penyediaan, transportasi, penyaluran, dan pemanfaatan energi; dan 8 orang (delapan) dari pemangku kepentingan, dengan komposisi : • 2 (dua) orang dari kalangan akademisi • 2 (dua) orang dari kalangan industri • 1 (satu) orang dari kalangan teknologi • 1 (satu) orang dari kalangan lingkungan hidup • 2 (dua) orang dari kalangan konsumen Anggaran DEN dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dalam melaksanakan tugasnya, DEN dibantu oleh Sekretariat jenderal yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal.
  • 8. 3 PP No. 31 Tahun 2003 mengatur mengenai perubahan bentuk PERTAMINA menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO). Mengapa hal ini diperlukan? Apa yang terjadi apabila PERTAMINA tidak diubah menjadi PERSERO hingga saat ini? Jawaban : Sesuai dengan PP No. 31 Tahun 2003 tentang perubahan bentuk PERTAMINA menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO) Pasal 2, Perusahaan Perseroan bertujuan untuk : • Mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan secara efektif dan efisien. • Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Sebelum menjadi PERSERO, PERTAMINA merupakan perusahaan negara yang dibiayai oleh pemerintah dan bekerja sesuai dengan instruksi pemerintah. Namun, dengan cara itu kinerja PERTAMINA masih tertinggal daripada di belakang perusahaan - perusahaan yang bergerak di bidang energi dan masih sulit untuk bersaing dalam persaingan global dengan perusahaan – perusahaan asing yang memiliki orientasi mencari keuntungan sebesar besarnya dengan pengelolaan yang efektif dan efisien.
  • 9. Salah satu implikasi dari perubahan ini adalah : • PERTAMINA yang telah berubah menjadi PERSERO menjadi Badan Usaha atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang kegiatannya dikendalikan oleh BP MIGAS, • Keadaan ini mengharuskan PERTAMINA untuk bersikap kompetitif dalam bidang usahanya karena memiliki posisi yang sama dengan KKKS lainnya. Apabila PERTAMINA tidak dialihkan menjadi PERSERO, PERTAMINA mungkin tidak terpacu untuk mengembangkan kegiatan usaha di bidang energi terbarukan seperti panas bumi. Kini, PERTAMINA memiliki tujuan baru yang membuatnya terangsang untuk mengembangkan kegiatan – kegiatan usahanya di bidang energi yang membawa keuntungan bagi PERTAMINA dan seluruh rakyat Indonesia.
  • 11. 4 Dalam UU No. 22 Tahun 2001 Pasal 23 Ayat (1) disebutkan bahwa Kegiatan Usaha Hilir hanya dapat dilaksanakan oleh Badan Usaha setelah mendapat izin usaha dari pemerintah. Akan tetapi, dalam beberapa tahun belakangan ini, bermunculan SPBU-SPBU dengan logo asing, seperti Shell, Petronas, dan Total. Mengapa perusahaan perusahaan asing ini dapat merambah ke Kegiatan Usaha Hilir yang mencakup ke dalam kegiatan niaga? Dan bagaimana pengaruhnya terhadap penjualan BBM yang dilakukan oleh SPBU PERTAMINA?
  • 12. Jawaban : Definisi Badan Usaha “Perusahaan berbentuk badan hukum yang menjalankan jenis usaha bersifat tetap, terus menerus dan didirikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta bekerja dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia” Perusahaan asing yang berminat untuk melebarkan sayap ke kegiatan usaha hilir terutama kegiatan niaga harus mendirikan badan hukum tersendiri agar dapat mendirikan SPBU di wilayah NKRI. Sebagai contoh, SPBU SPBU berlogo asing seperti SPBU Shell, Petronas dan Total adalah SPBU yang dimiliki oleh PT Shell Indonesia, PT Petronas Niaga Indonesia dan PT Total Oil Indonesia.
  • 13. Adapun implikasi dari dibukanya SPBU berlogo asing yang menjadi saingan SPBU PERTAMINA adalah : • Terjadinya persaingan usaha yang kompetitif antara SPBU PERTAMINA dan SPBU berlogo asing. • Perbedaan kualitas pelayanan antara SPBU PERTAMINA dengan SPBU berlogo asing Persaingan usaha yang sehat dan kompetitif pada akhirnya akan memberikan keuntungan kepada konsumen.
  • 14. Hal ini tidak serta merta membuat penjualan BBM oleh SPBU PERTAMINA mengalami penurunan Karena SPBU berlogo asing mayoritas berada di kota – kota besar saja, sedangkan SPBU PERTAMINA tersebar di seluruh Indonesia, menjadikannya memiliki pasar yang lebih luas dan konsumennya berasal dari semua kalangan Tantangan bagi PERTAMINA : • Memperketat standardisasi SPBU PERTAMINA yang dikelola oleh pengusaha lokal dengan mengedepankan perbaikan pelayanan bagi konsumen • Pelaksanaan pengawasan oleh badan independen agar standar pelayanan tersebut dapat terjaga • Membuat strategi branding yang baik untuk menanamkan rasa memiliki PERTAMINA di hati konsumen
  • 16.
  • 17. 5 Apa yang menjadi Hak dan Peran Masyarakat menurut UU No. 30 Tahun 2007? Bagaimana mahasiswa dalam berpartisipasi dalam perannya sebagai bagian dari masyarakat? Jawaban : Menurut UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi, Pasal 19 menyebutkan : • Setiap orang berhak memperoleh energi. • Masyarakat, baik secara perseorangan maupun kelompok, dapat berperan dalam: a. penyusunan rencana umum energi nasional dan rencana umum energi daerah; b. pengembangan energi untuk kepentingan umum. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat dapat berperan dalam : • Mengawasi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah serta • Menjadi fasilitator untuk komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat luas. Komunikasi yang baik antara pemerintah dengan masyarakat perlu dijaga agar terjadi suasana yang kondusif, tentu hal ini dapat terwujud dengan bantuan media informasi yang kian berkembang dewasa ini.
  • 18. Mahasiswa juga dapat beperan dengan cara mendermakan ilmu pengetahuannya melalui penelitian dalam hal penyediaan dan pemanfaatan energi, terutama energi baru dan terbarukan yang didukung oleh pihak pemerintah dan swasta. Sesuai dengan UU No. 30 Tahun 2007 Pasal 29 yang menyebutkan : • Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi penyediaan dan pemanfaatan energi wajib difasilitasi oleh Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya. • Penelitian dan pengembangan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diarahkan terutama untuk pengembangan energi baru dan energi terbarukan untuk menunjang pengembangan industri energi nasional yang mandiri.
  • 19. Pendanaan kegiatan penelitian dan pengembangan IPTEK mengenai energi diatur dalam UU No. 30 Tahun 2007 Pasal 30 yang menyebutkan : • Pendanaan kegiatan penelitian dan pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 difasilitasi oleh Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya. • Pendanaan kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi energi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dan dana dari swasta. • Pengembangan dan pemanfaatan hasil penelitian tentang energi baru dan energi terbarukan dibiayai dari pendapatan negara yang berasal dari energi tak terbarukan. • Ketentuan mengenai pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
  • 20. SEKIAN dan TERIMA KASIH