SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 88
GAMBARAN RADIOLOGIK
KONVENSIONAL
OSTEOPETROSIS
Oleh : dr. M.Fadlan Hamzah
Pendahuluan
 Osteopetrosis = marble bone disease dan Albers-
Schonberg disease
 Penyakit ini pertama kali dipublikasikan oleh
Albers – Schonberg, seorang radiologist dari
Jerman pada tahun 1904
 Osteopetrosis (OP):
suatu kumpulan gejala klinis dengan karakteristik
kegagalan osteoclast untuk meresorbsi tulang 
menghasilkan sklerosis yang menyeluruh ; bentuk
tulang mengalami gangguan Tulang-tulang
menjadi dens dan fragil (rapuh)
 OP:
- obliterasi ruang sumsum tulang
insufisiensi hematopoetik, gangguan
erupsi gigi, gejala penekanan pada syaraf
dan gangguan pertumbuhan
- gangguan pendengaran ok pertumbuhan
berlebihan os petrosum  destruksi atau
obliterasi canalis auditorius internus dan
struktur-struktur telinga tengah
- OP termasuk kelainan tulang herediter
yang jarang dijumpai
- Osteopetrosis dikelompokan :
Osteopetrosis infantil ( congenita) dan
osteopetrosis adult ( tarda)
- Tipe infantil :
malignant infantil osteopetrosis dan intermediate
infantile osteopetrosis
Tujuan penulisan referat :
 mengetahui beberapa aspek
radiologi konvensional OP
 membandingkan dengan kelainan
tulang lain yang menyerupainya
TINJAUAN PUSTAKA
 ANATOMI DAN HISTOLOGI TULANG
- Normal  tulang organ yang berubah secara
konstan  keseimbangan dalam proses
pembentukan tulang dan resorbsi tulang
- Komposisi tulang terdiri dari air 25%, susbstansia
organik 30% dan substansia anorganik 45%
- Protein :
substansia organik utama didalam tulang
- Calsium phosphatase dan calcium
carbonate : substansia anorganik utama
dalam tulang  gambaran opasitas pada
tulang secara radiografi
 Tulang dewasa diklasifikasikan menurut
bentuknya menjadi tulang panjang, pipih
dan pendek
 Secara topografi tulang panjang dibagi
menjadi 3 bagian yaitu epiphysis,
metaphysis dan diaphysis
 Epiphysis :
ujung dari tulang dan sebagian ditutupi
oleh cartilago sendi
 Diaphysis adalah tangkai tulang
 Metaphysis menghubungkan diaphysis
dan epiphysis
 Semua tulang ditutupi oleh jaringan ikat
khusus yang disebut periosteum
 endosteum adalah jaringan pengikat yang
sama dengan periosteum ,berada
dibagian dalam  membatasi ruang
sumsum tulang
 Bagian tulang yang dapat digambarkan secara
radiografi adalah :
1.Cartilago articularis yang tidak tampak pada
radiografis polos
2. Epiphysis
3. Epiphyseal line, dimana garis ini tampak jika
pertumbuhan tulang masih terjadi
4. Metaphysis
5. Diaphysis
 Pada pertumbuhannya, ada 5 macam sel tulang
yang berperan, yaitu :
1. Osteoprogenitor cell
2. Osteoblast
3. Osteocyt
4. Osteoclast
5. Bone lining cell. Osteoprogenitor cell biasanya
terdapat pada dekat permukaan tulang dan
mempunyai kemampuan untuk melakukan
mitosis, diferensiasi, spesialisasi menjadi tulang
yang matur.
 Osteoblast  sel pembentuk tulang ; mesistensis
serta mensekresi matrix tulang yang tidak
bermineral, yaitu collagen tipe 1, proteoglycans
dan glycoprotein
 Osteocyt adalah sel pokok yang membentuk
tulang secara penuh dan bertanggung jawab
dalam pembukaan menjadi lacunae
 Osteocyt berasal dari sel osteoblast yang
diselimuti oleh matrix osteoid yang disintesis oleh
osteoblast itu sendiri
 Osteoclast :
multinucleated giant cell yang kemungkinan
berasal dari system macrophage-monositik dan
bertanggung jawab pada proses resorbsi tulang
 bone lining cells adalah sel pipih memanjang
dengan nucleus berbentuk spindle
Osteopetrosis melibatkan seluruh tulang
dan bisa terjadi bertahap
epidemiologi
 Osteopetrosis : kelainan tulang
herediter yang jarang dijumpai
 Roospashri, dkk (2008) insidensi
osteopetrosis sekitar 1 : 100.000 -
1 : 500.000
 Kaleb (2003) terdapat 9 dari 33
anggota keluarganya mengalami
Osteopetrosis
 Kaleb: patah tulang 
osteomyelitis, buta dan tuli,
kelainan darah, termasuk anemia,
lekopenia, perdarahan dan stroke
 OP didiagnosis pada tiga variasi
usia:
- infant
- usia remaja muda ( childhood )
- dewasa
patofisiologi
 Mekanisme dasar OP :
kegagalan dari osteoclast melakukan
resorbsi tulang  tulang sklerotik dan
dens  sangat sedikit tulang yang
diresorbsi ; terlalu berlebihan tulang
yang dibentuk  massa tulang
bertambah
normal osteoblast membentuk matrix
tulang, terutama terdiri dari kolagen tipe
I yang terdapat pada permukaan tulang
yang dibentuk
NORMAL :
osteoblast membentuk matrix tulang 
>> kolagen tipe I yang terdapat pada
permukaan tulang yang dibentuk
- Matrix extraseluler mengelilingi beberapa
osteoblast  osteocyt
- osteoclast berasal dari monosit
(macrofag)
 Osteoclast dapat melekat dengan erat
pada matrix tulang oleh reseptor-reseptor
integrin untuk membentuk zona
pembungkus 
menghasilkan bagian squester menjadi
bersifat asam  keasaman mendorong
terjadinya pelarutan mineral tulang
didalam zona pembungkus
 Proses tsb : bagian dari pembentukan
tulang yang dapat mengubah bentuk
tulang secara menyeluruh  terjadi
terutama pada umur kanak-kanak dan
remaja
 Proses pembentukan tulang meliputi
pelebaran dari cavum sumsum tulang
pada waktu pertambahan panjang dan
pertambahan diameter tulang
 Kegagalan proses pembentukan tulang
normal : dasar kegagalan hematopoetik
pada Osteopetrosis
 proses remodelling  pengurangan
jaringan tulang dari strukturnya yang
sudah ada , digantikan oleh sintesa tulang
yang baru dibentuk pada pasien OP
( didapatkan gangguan fungsi intrinsik
osteoclast)
 Berdasarkan waktu diagnosis ditegakkan OP ada
2 tipe:
- Infantile Osteopetrosis (osteopetrosis congenita)
- Adult Osteopetrosis (osteopetrosis tarda)
 Gangguan penyakit ini diturunkan dalam 2
bentuk :
- autosomal resesiv yang bermanifestasi pada
bayi dan bersifat progresif  menyebabkan
kematian pada awal kehidupan
- autosomal dominant, biasanya gangguan lebih
ringan  manifestasi lebih lambat menyebabkan
individu tersebut mencapai usia dewasa
Gambaran klinis
Ada kaitannya dengan jenis OP
 OP infantil atau congenita
- merupakan kelainan genetik bersifat
autosomal resesiv diketahui pada umur
bayi atau anak dengan gejala yang berat
 kematian pada awal kehidupan
disebabkan perdarahan masiv, anemia,
lekopenia atau infeksi tulang
- manifestasi lain sebagai akibat dari
kehilangan sumsum tulang yang progresif
dan sel-selnya
 Gejala yang berat : memperlihatkan
peningkatan densitas tulang maupun
sindrom yang menyertainya termasuk
hidrocephalus, tuli, buta, gangguan syaraf
vestibularis dan paralisis nervus facialis
 OP tarda ( adult type )
- gangguan autosomal dominant
- gejala lebih ringan >> asimptomatik
- penyakit ini sering ditemukan secara
kebetulan pada pemeriksaan foto gigi
atau karena terjadinya fraktur tulang
 kasus dengan gejala klinis kronis:
- nyeri tulang >>
- gangguan nervus cranialis disebabkan
kompresi syaraf
 osteomyelitis  komplikasi yang
disebabkan avascular relatif pada tulang
 sering ditemukan pada mandibula
dimana tulang mengalami infeksi
sekunder yang berkaitan dengan penyakit
gigi dan periodental
 Carolino, dkk (1998) :
Marble bone disease
- Bentuk OP infantil
- Tidak memberikan gambaran karakteristik
kegagalan sumsum tulang
- survival rate lebih baik daripada OP congenita 
renal tubuler asidosis dapat menurunkan umur
harapan hidup
- bertubuh pendek , disertai kalsifikasi intracranial,
kehilangan pendengaran sensori neural dan
retardasi psikomotor
Gambaran radiologik
 >> peningkatan denstitas tulang dan
tidak tampak struktur tulang disertai
dengan obliterasi sempurna arsitektur
trabekular
 Canalis medularis tertutup oleh sklerosis
yang opaq dan menjadi satu dengan
cortex
 densitas tulang :
hasil dari kegagalan resorbsi tulang
normal pada tulang lama ; tulang baru
terus terbentuk
 OP infantil :
- gambaran sklerosis biasanya merata
- ditemukan garis sklerotik dan tulang normal
pada ujung pertengahan tulang
- ukuran tulang biasanya normal, tetapi kadang
lebih pendek
- Karakteristik bentuk tulang membengkok ok.
kegagalan pertumbuhan normal
- Pusat osifikasi epifise terlihat sangat radioopaq
dengan maturitas normal
 OP adult
- peningkatan densitas dibatasi oleh garis
sklerotik pada ujung-ujung tulang,
kadang bergantian dengan densitas
normal
- tulang-tulang tangan dan kaki
mengalami hal yang sama seperti tulang
panjang serta pars sternalis clavicula
kemungkinan melebar
- kelainan pada tulang –tulang umumnya
bilateral simetris
 Gambaran radiologik konvensional pada
vertebra :
- terlihat sklerotik secara menyeluruh 
mengancam syaraf spinalis.
- pada bentuk dewasa sklerotik dibatasi
pada bagian atas dan bawah vertebra
memberi bentuk seperti “ sandwich” atau
“ rugger-jersey “
 Pada beberapa kasus OP memperlihatkan
gambaran “bone-in-bone”
 foto kepala :
- bagian basis cranii paling sklerotik
tetapi dimungkinkan seluruh bagian
tulang kepala terkena
- sinus dan mastoid dapat pula
menunjukan pengurangan pneumatisasi
sempurna
 Foramina cranialis menutup
menyebabkan kelumpuhan nervi cranialis
 buta dan tuli
 Gigi tumbuh lambat dan terjadi caries
lebih awal
 Infeksi gigi dapat menyebabkan
osteomyelitis di mandibula
 Lamina dura batas cortex pembungkus
gigi kemungkinan menebal dan opaq
berlebihan  OP dapat dicurigai pada
pembuatan foto gigi
Diagnosis banding
 Wales : paling mendekati dengan
OP berdasarkan peningkatan
densitas tulang secara menyeluruh
antara lain:
- Paget’s disease
- Sklerotik bone metastasis
Paget’s disease (PD)
- penyakit insidensi bervariasi dari satu
negara terhadap negara lain, misalnya di
Inggris lebih sering daripada di America
Serikat
- Kelainan ini >> ditemukan pada orang
dewasa, kelainan tulang terjadi pada satu
tulang atau lebih
- tempat yang paling sering adalah pelvis,
vertebra dan tulang panjang
 Kejadian PD sering kali terjadi pada umur
antara 50-55 tahun dan jarang umur <
40 tahun
 laki-laki insidensi dua kali dari wanita,
penyebabnya tidak diketahui
 Hanya 20 % dari pasien yang
memperlihatkan gejala-gejala penyakit,
biasanya mengeluh nyeri yang tidak jelas
tempatnya
 >>> kasus ditemukan secara kebetulan
pada waktu pemeriksaan radiologik
abdomen atau tulang
 Karakteristik gambaran laboratorik adalah
meningkatnya alkali fosfatase serum (15-
20 kali normal)
Prinsip kelainan radiografik :
 penebalan cortex, trabekula kasar, ukuran tulang
bertambah, terdapat area-area lusen, bercak-
bercak tulang opaq yang disebut cotton wool atau
cotton ball dan tanda-tanda kerapuhan tulang
 tulang panjang  terjadi pada ujung tulang,
melebar ke dalam diafisis; pelvis meliputi
beberapa bagian dari acetabulum
 vertebra PD :
- satu corpus atau multipel ; jarang
secara menyeluruh
- kelainan pada corpus vertebra lebih
menonjol  pemeriksaan lebih teliti
biasanya ditemukan pada posterior
corpus yaitu lamina, pedikel dan
processus
 prinsip pola kelainan :
penebalan cortex yang menyebabkan
pelebaran dan tampak menyerupai garis-
garis yang tidak teratur
 posisi lateral : akibat penebalan cortex
memberikan bentuk seperti pigura yang
disebut “ picture frame “ appearance
 tulang kepala :
- ciri klasik pada fase litik yaitu terjadinya
osteoporosis sircumscripta  daerah
radiolusen yang berbatas tegas, arsitektur
tulangnya tidak jelas
- Lesi >>> mengenai os frontalis/
parietalis  makin melebar perlahan
Sklerosis bone metastasis
 Metastasis tulang (MT) :
- komplikasi pada pasien kanker yang
lanjut  insidensi metastasis tulang tidak
diketahui dengan pasti
- > 50 % orang yang meninggal karena
kanker di AS setiap tahunnya mengalami
metastasis tulang
 >> usia > 40 tahun
 MT menimbulkan gejala-gejala luas 
dapat menurunkan kualitas hidup atau
memperpendek angka harapan hidup
 Komplikasi langsung : nyeri yang berat,
fraktur patologik, kompresi epidural dan
medula spinalis
 Bentuk : sklerotik, litik atau campuran
 Tulang2 mengandung banyak sumsum
tulang >> sebagai tempat metastasis
yaitu vertebra, kepala, costa, pelvis,
humeri dan femur
 MT yang sklerotik mirip dengan
osteopetrosis
 Metastasis sklerotik terlihat sebagai area
berbatas tidak tegas dengan peningkatan
densitas dalam bentuk dan ukuran
 laki-laki >>> metastasis dari ca prostat
 wanita dari ca mamae
 >> tempat metastasis adalah pada
vertebra dan pelvis
 Lesi sklerotik mengenai ruang sumsum
tulang
 kadang terjadi destruksi cortex dan ada
soft tissue mass
prognosis
Umumnya OP prognosis jelek
 tipe infantil ( congenita)  kematian
pada awal umur kehidupan o.k
gangguan berat pada sumsum tulang,
terjadi pansitopenia, perdarahan dan
infeksi
 tipe adult ( tarda) prognosis relatif lebih
baik dan 50% tanpa gejala
pembahasan
 OP menggambarkan suatu kelainan
skeletal  ditandai peningkatan densitas
tulang yang menyeluruh sebagai sumber
dari kelainan ini adalah gangguan fungsi
osteoclast  berakibat terganggunya
remodelling tulang dan kalsifikasi pada
substansia spongiosa tulang tidak dapat
direabsorbsi
 Semakin lama ruang sumsum
tulang yang normal menjadi
tertutup  terjadi pansitopenia dan
kematian pada kasus-kasus yang
berat
 OP peran faktor genetik sangat
penting
 Tipe autosomal dominant
diterangkan pertama kali oleh
radiologist Jerman, Albers-
Schonberg pada tahun 1904 
Marble Bone disease
 Thn 1926  Karshner menyebut
kelainan tersebut sebagai
osteopetrosis
 tipe autosomal dominant sering kali
tanpa gejala, diketahui pada umur
dewasa dengan fraktur patologik ,
anemia ringan atau kelumpuhan
nervus cranialis
 OP autosomal resesiv :
- gejala lebih berat dan khas
ditemukan pada bayi atau kanak-
kanak
- Secara umum dikatakan, semakin
awal memperlihatkan gejala klinis,
berarti penyakit tersebut lebih
bersifat malignant
 Abnormalitas klinis utama pada autosomal resesiv
 terhambatnya pertumbuhan
hepatosplenomegali, anemia berat disfungsi
nervus cranialis
 Obliterasi progresif pada ST o.k pertumbuhan
tulang yang abnormal  terjadi pansitopenia dan
sebagai predisposisi infeksi berulang dan pasien
meninggal pada umur sangat muda
 sering disertai dengan renal tubular asidosis dan
gangguan neurologik
 Diagnosis OP umumnya tidak sulit
 Pada pemeriksaan radiologik konvensional
: ciri khas tulang yang sangat hiperdens
dan bentuk tulang tidak normal
 Jenis pemeriksaan radiologik lain dapat
dilakukan dengan CT Scan, MRI dan
skintigrafi
 Beberapa metode terapi telah dilakukan penelitian
pada tipe osteopetrosis infantil
 Hasil penelitian  transplantasi ST memberikan
kemungkinan perbaikan klinis  terjadi
perbaikan pada kegagalan ST dan gangguan
metabolik
 Dukungan nutrisi telah dilakukan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan memperkuat
respon pasien terhadap terapi
 Terapi 1,25-dihydroxy vitamin D pada anak
dengan osteopetrosis berat  usaha untuk
membuat resorbsi tulang dilakukan oleh
osteoclast atau untuk menyebabkan sel penghasil
mononuclear menjadi osteoclast normal yang
matang
 Meskipun hasilnya tidak memperlihatkan
perbaikan klinis tetapi biopsi tulang membuktikan
peningkatan resorbsi tulang oleh osteoclast.
 Eritropoetin  dapat mengatasi anemia
dan trombositopenia pada pasien
osteopetrosis infantil
 Tx recombinant Human Interferon
Gamma membuktikan efek teraupetik
jangka panjang  terlihat peningkatan
resorbsi tulang yang signifikan dan
peningkatan fungsi hematopoesis dan
fungsi leukositik
 Penelitian Carolino :
terapi alkalin pada pasien tipe
marble bone disease menunjukan
perbaikan pada retardasi
pertumbuhan meskipun tidak ada
efek terhadap hilangnya
pendengaran
kesimpulan
 OP merupakan penyakit genetik berupa
autosomal resesiv dan dominant
 Tipe autosomal resesiv merupakan
bentuk yang terjadi kongenital, sedang
tipe autosomal dominant dijumpai pada
orang dewasa
 Gejala klinis > berat pada OP infantil dan
bersifat maligna, sehingga kematian
dapat terjadi pada awal kehidupan
 OP yang berhubungan dengan autosomal
dominant ditemukan pada orang dewasa,
sering tanpa gejala klinis dan diagnosis
ditegakkan secara tidak sengaja pada
saat pemeriksaan untuk penyakit tertentu
 Beberapa penyakit yang berhubungan
dengan kelainan berupa peningkatan
densitas tulang, menunjukan kemiripan
dengan beberapa jenis penyakit lain
misalnya paget’s disease dan sklerotik
bone metastasis
 Pemeriksaan radiologik konvensional pada
OP memperlihatkan peningkatan densitas
tulang, cortex menebal dan tidak terlihat
struktur sumsum tulang
- >> fraktur patologik pada tulang
panjang
- tulang kepala biasanya ditemukan
penebalan cortex, tertutupnya sinus-sinus
dan hilangnya pneumatisasi mastoid
- vertebra menunjukan ciri khas
“sandwich” atau “rugger-jersey”
appearance
 Terapi OP dengan transplantasi sumsum
tulang dapat memberikan perbaikan
klinis, dimana terjadi perbaikan pada
kegagalan sumsum tulang dan gangguan
metabolik
 OP infantil (congenital) mempunyai
prognosis buruk, sedangkan pada
osteopetrosis adult (tarda) prognosisnya
baik
OP With metaphyseal injury
OP: infant
“bone-in-bone”app
OP: Sandwich appearance
OP: Sandwich appearance
OP tarda: Pria,46 tahun
- Skerotik kepala ,basis cranii, rim orbita
- “mephisto mask”
Setelah terapi :
stem sel hamatopoetik bertambah
Paget’s disease:
Osteoporosis sircumscripta
Paget’s disease :
Lytic stage
Paget’s disease:
picture frame app
Paget’s disease:
sklerotik hemipelvis
Paget’s disease:
predominant sklerotik
Sklerotik bone metastasis
Bone metastasis
Bone metastasis
dr.M.Fadlan Hamzah

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (19)

Ppt tutorial
Ppt tutorialPpt tutorial
Ppt tutorial
 
Asuhan keperawatan pada klien osteoporosis AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada klien osteoporosis AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada klien osteoporosis AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada klien osteoporosis AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep osteoporosis pd lansia
Askep osteoporosis pd lansiaAskep osteoporosis pd lansia
Askep osteoporosis pd lansia
 
Pleno osteoporosis
Pleno osteoporosisPleno osteoporosis
Pleno osteoporosis
 
OSTEOPOROSIS
OSTEOPOROSISOSTEOPOROSIS
OSTEOPOROSIS
 
3 askep-osteoporosis-42-524
3 askep-osteoporosis-42-5243 askep-osteoporosis-42-524
3 askep-osteoporosis-42-524
 
Radiologi - kelainan vertebrae
Radiologi - kelainan vertebraeRadiologi - kelainan vertebrae
Radiologi - kelainan vertebrae
 
Osteoporosis (Sejenis Makalah/Karya Tulis Ilmiah)
Osteoporosis (Sejenis Makalah/Karya Tulis Ilmiah)Osteoporosis (Sejenis Makalah/Karya Tulis Ilmiah)
Osteoporosis (Sejenis Makalah/Karya Tulis Ilmiah)
 
Penyakit vertebrae
Penyakit vertebraePenyakit vertebrae
Penyakit vertebrae
 
Osteoporosis
OsteoporosisOsteoporosis
Osteoporosis
 
Radiologi - kelainan kongenital tulang
Radiologi -  kelainan kongenital tulangRadiologi -  kelainan kongenital tulang
Radiologi - kelainan kongenital tulang
 
Kelompok 12
Kelompok 12Kelompok 12
Kelompok 12
 
Bab 1 simple bone
Bab 1 simple boneBab 1 simple bone
Bab 1 simple bone
 
kelainan kongenital muskuloskeletalblog
kelainan kongenital muskuloskeletalblogkelainan kongenital muskuloskeletalblog
kelainan kongenital muskuloskeletalblog
 
Osteoporosis terhadap-pola-jalan
Osteoporosis terhadap-pola-jalanOsteoporosis terhadap-pola-jalan
Osteoporosis terhadap-pola-jalan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Powerpoint Osteoporosis PPTM
Powerpoint Osteoporosis PPTMPowerpoint Osteoporosis PPTM
Powerpoint Osteoporosis PPTM
 
Osteoporosis
OsteoporosisOsteoporosis
Osteoporosis
 
Makalah osteoporosis
Makalah   osteoporosisMakalah   osteoporosis
Makalah osteoporosis
 

Similar a dr.M.Fadlan Hamzah

Asuhankeperawatanpadapenyakitpaget 121019130433-phpapp02
Asuhankeperawatanpadapenyakitpaget 121019130433-phpapp02Asuhankeperawatanpadapenyakitpaget 121019130433-phpapp02
Asuhankeperawatanpadapenyakitpaget 121019130433-phpapp02rentini Joentak
 
Asuhan keperawatan pada penyakit paget
Asuhan keperawatan pada penyakit pagetAsuhan keperawatan pada penyakit paget
Asuhan keperawatan pada penyakit pagetOkta-Shi Sama
 
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjK 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjFaringgaAlHafez2
 
Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)
Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)
Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)Henky Yoga
 
Penyakit sistem musculoskeletal pasa
Penyakit sistem musculoskeletal pasaPenyakit sistem musculoskeletal pasa
Penyakit sistem musculoskeletal pasaSeptian Muna Barakati
 
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...Dimas Erda Widyamarta
 
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL PADA KASUS METABOLIK.pptx
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL PADA KASUS METABOLIK.pptxPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL PADA KASUS METABOLIK.pptx
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL PADA KASUS METABOLIK.pptxDirgaYusa4
 
Patologi anatomi slide_osteoarthritis
Patologi anatomi slide_osteoarthritisPatologi anatomi slide_osteoarthritis
Patologi anatomi slide_osteoarthritisDheni Subenk
 
Gangguan dan kelainan pada tulang
Gangguan dan kelainan pada tulangGangguan dan kelainan pada tulang
Gangguan dan kelainan pada tulangWelly Andrei
 
Tumor Tulang (Bone Neoplasma)
Tumor Tulang (Bone Neoplasma)Tumor Tulang (Bone Neoplasma)
Tumor Tulang (Bone Neoplasma)Yolly Finolla
 

Similar a dr.M.Fadlan Hamzah (20)

Asuhankeperawatanpadapenyakitpaget 121019130433-phpapp02
Asuhankeperawatanpadapenyakitpaget 121019130433-phpapp02Asuhankeperawatanpadapenyakitpaget 121019130433-phpapp02
Asuhankeperawatanpadapenyakitpaget 121019130433-phpapp02
 
Asuhan keperawatan pada penyakit paget
Asuhan keperawatan pada penyakit pagetAsuhan keperawatan pada penyakit paget
Asuhan keperawatan pada penyakit paget
 
jaringan tulang
jaringan tulangjaringan tulang
jaringan tulang
 
SISTEM GERAK-1.ppt
SISTEM GERAK-1.pptSISTEM GERAK-1.ppt
SISTEM GERAK-1.ppt
 
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjK 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
 
Osteoartritis
OsteoartritisOsteoartritis
Osteoartritis
 
Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)
Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)
Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)
 
Osteomalacia
OsteomalaciaOsteomalacia
Osteomalacia
 
Penyakit sistem musculoskeletal pasa
Penyakit sistem musculoskeletal pasaPenyakit sistem musculoskeletal pasa
Penyakit sistem musculoskeletal pasa
 
MUSKULOSKELETAL
MUSKULOSKELETALMUSKULOSKELETAL
MUSKULOSKELETAL
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
Musculosceletal System in Anatomy/ Sistem Otot dan Tulang (Muskuloskeletal) d...
 
TULANG DAN RANGKA
TULANG DAN RANGKATULANG DAN RANGKA
TULANG DAN RANGKA
 
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL PADA KASUS METABOLIK.pptx
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL PADA KASUS METABOLIK.pptxPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL PADA KASUS METABOLIK.pptx
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL PADA KASUS METABOLIK.pptx
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Osteoarthritis Refrat
Osteoarthritis RefratOsteoarthritis Refrat
Osteoarthritis Refrat
 
Patologi anatomi slide_osteoarthritis
Patologi anatomi slide_osteoarthritisPatologi anatomi slide_osteoarthritis
Patologi anatomi slide_osteoarthritis
 
Gangguan dan kelainan pada tulang
Gangguan dan kelainan pada tulangGangguan dan kelainan pada tulang
Gangguan dan kelainan pada tulang
 
Tumor Tulang (Bone Neoplasma)
Tumor Tulang (Bone Neoplasma)Tumor Tulang (Bone Neoplasma)
Tumor Tulang (Bone Neoplasma)
 
sendi.pptx
sendi.pptxsendi.pptx
sendi.pptx
 

Último

penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 

Último (20)

penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 

dr.M.Fadlan Hamzah

  • 2. Pendahuluan  Osteopetrosis = marble bone disease dan Albers- Schonberg disease  Penyakit ini pertama kali dipublikasikan oleh Albers – Schonberg, seorang radiologist dari Jerman pada tahun 1904  Osteopetrosis (OP): suatu kumpulan gejala klinis dengan karakteristik kegagalan osteoclast untuk meresorbsi tulang  menghasilkan sklerosis yang menyeluruh ; bentuk tulang mengalami gangguan Tulang-tulang menjadi dens dan fragil (rapuh)
  • 3.  OP: - obliterasi ruang sumsum tulang insufisiensi hematopoetik, gangguan erupsi gigi, gejala penekanan pada syaraf dan gangguan pertumbuhan - gangguan pendengaran ok pertumbuhan berlebihan os petrosum  destruksi atau obliterasi canalis auditorius internus dan struktur-struktur telinga tengah
  • 4. - OP termasuk kelainan tulang herediter yang jarang dijumpai - Osteopetrosis dikelompokan : Osteopetrosis infantil ( congenita) dan osteopetrosis adult ( tarda) - Tipe infantil : malignant infantil osteopetrosis dan intermediate infantile osteopetrosis
  • 5. Tujuan penulisan referat :  mengetahui beberapa aspek radiologi konvensional OP  membandingkan dengan kelainan tulang lain yang menyerupainya
  • 6. TINJAUAN PUSTAKA  ANATOMI DAN HISTOLOGI TULANG - Normal  tulang organ yang berubah secara konstan  keseimbangan dalam proses pembentukan tulang dan resorbsi tulang - Komposisi tulang terdiri dari air 25%, susbstansia organik 30% dan substansia anorganik 45%
  • 7. - Protein : substansia organik utama didalam tulang - Calsium phosphatase dan calcium carbonate : substansia anorganik utama dalam tulang  gambaran opasitas pada tulang secara radiografi
  • 8.  Tulang dewasa diklasifikasikan menurut bentuknya menjadi tulang panjang, pipih dan pendek  Secara topografi tulang panjang dibagi menjadi 3 bagian yaitu epiphysis, metaphysis dan diaphysis  Epiphysis : ujung dari tulang dan sebagian ditutupi oleh cartilago sendi
  • 9.  Diaphysis adalah tangkai tulang  Metaphysis menghubungkan diaphysis dan epiphysis  Semua tulang ditutupi oleh jaringan ikat khusus yang disebut periosteum  endosteum adalah jaringan pengikat yang sama dengan periosteum ,berada dibagian dalam  membatasi ruang sumsum tulang
  • 10.  Bagian tulang yang dapat digambarkan secara radiografi adalah : 1.Cartilago articularis yang tidak tampak pada radiografis polos 2. Epiphysis 3. Epiphyseal line, dimana garis ini tampak jika pertumbuhan tulang masih terjadi 4. Metaphysis 5. Diaphysis
  • 11.
  • 12.  Pada pertumbuhannya, ada 5 macam sel tulang yang berperan, yaitu : 1. Osteoprogenitor cell 2. Osteoblast 3. Osteocyt 4. Osteoclast 5. Bone lining cell. Osteoprogenitor cell biasanya terdapat pada dekat permukaan tulang dan mempunyai kemampuan untuk melakukan mitosis, diferensiasi, spesialisasi menjadi tulang yang matur.
  • 13.  Osteoblast  sel pembentuk tulang ; mesistensis serta mensekresi matrix tulang yang tidak bermineral, yaitu collagen tipe 1, proteoglycans dan glycoprotein  Osteocyt adalah sel pokok yang membentuk tulang secara penuh dan bertanggung jawab dalam pembukaan menjadi lacunae  Osteocyt berasal dari sel osteoblast yang diselimuti oleh matrix osteoid yang disintesis oleh osteoblast itu sendiri
  • 14.  Osteoclast : multinucleated giant cell yang kemungkinan berasal dari system macrophage-monositik dan bertanggung jawab pada proses resorbsi tulang  bone lining cells adalah sel pipih memanjang dengan nucleus berbentuk spindle Osteopetrosis melibatkan seluruh tulang dan bisa terjadi bertahap
  • 15. epidemiologi  Osteopetrosis : kelainan tulang herediter yang jarang dijumpai  Roospashri, dkk (2008) insidensi osteopetrosis sekitar 1 : 100.000 - 1 : 500.000  Kaleb (2003) terdapat 9 dari 33 anggota keluarganya mengalami Osteopetrosis
  • 16.  Kaleb: patah tulang  osteomyelitis, buta dan tuli, kelainan darah, termasuk anemia, lekopenia, perdarahan dan stroke  OP didiagnosis pada tiga variasi usia: - infant - usia remaja muda ( childhood ) - dewasa
  • 18.  Mekanisme dasar OP : kegagalan dari osteoclast melakukan resorbsi tulang  tulang sklerotik dan dens  sangat sedikit tulang yang diresorbsi ; terlalu berlebihan tulang yang dibentuk  massa tulang bertambah normal osteoblast membentuk matrix tulang, terutama terdiri dari kolagen tipe I yang terdapat pada permukaan tulang yang dibentuk
  • 19. NORMAL : osteoblast membentuk matrix tulang  >> kolagen tipe I yang terdapat pada permukaan tulang yang dibentuk - Matrix extraseluler mengelilingi beberapa osteoblast  osteocyt - osteoclast berasal dari monosit (macrofag)
  • 20.  Osteoclast dapat melekat dengan erat pada matrix tulang oleh reseptor-reseptor integrin untuk membentuk zona pembungkus  menghasilkan bagian squester menjadi bersifat asam  keasaman mendorong terjadinya pelarutan mineral tulang didalam zona pembungkus
  • 21.  Proses tsb : bagian dari pembentukan tulang yang dapat mengubah bentuk tulang secara menyeluruh  terjadi terutama pada umur kanak-kanak dan remaja  Proses pembentukan tulang meliputi pelebaran dari cavum sumsum tulang pada waktu pertambahan panjang dan pertambahan diameter tulang
  • 22.  Kegagalan proses pembentukan tulang normal : dasar kegagalan hematopoetik pada Osteopetrosis  proses remodelling  pengurangan jaringan tulang dari strukturnya yang sudah ada , digantikan oleh sintesa tulang yang baru dibentuk pada pasien OP ( didapatkan gangguan fungsi intrinsik osteoclast)
  • 23.  Berdasarkan waktu diagnosis ditegakkan OP ada 2 tipe: - Infantile Osteopetrosis (osteopetrosis congenita) - Adult Osteopetrosis (osteopetrosis tarda)  Gangguan penyakit ini diturunkan dalam 2 bentuk : - autosomal resesiv yang bermanifestasi pada bayi dan bersifat progresif  menyebabkan kematian pada awal kehidupan - autosomal dominant, biasanya gangguan lebih ringan  manifestasi lebih lambat menyebabkan individu tersebut mencapai usia dewasa
  • 24. Gambaran klinis Ada kaitannya dengan jenis OP  OP infantil atau congenita - merupakan kelainan genetik bersifat autosomal resesiv diketahui pada umur bayi atau anak dengan gejala yang berat  kematian pada awal kehidupan disebabkan perdarahan masiv, anemia, lekopenia atau infeksi tulang - manifestasi lain sebagai akibat dari kehilangan sumsum tulang yang progresif dan sel-selnya
  • 25.  Gejala yang berat : memperlihatkan peningkatan densitas tulang maupun sindrom yang menyertainya termasuk hidrocephalus, tuli, buta, gangguan syaraf vestibularis dan paralisis nervus facialis
  • 26.  OP tarda ( adult type ) - gangguan autosomal dominant - gejala lebih ringan >> asimptomatik - penyakit ini sering ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan foto gigi atau karena terjadinya fraktur tulang
  • 27.  kasus dengan gejala klinis kronis: - nyeri tulang >> - gangguan nervus cranialis disebabkan kompresi syaraf  osteomyelitis  komplikasi yang disebabkan avascular relatif pada tulang  sering ditemukan pada mandibula dimana tulang mengalami infeksi sekunder yang berkaitan dengan penyakit gigi dan periodental
  • 28.  Carolino, dkk (1998) : Marble bone disease - Bentuk OP infantil - Tidak memberikan gambaran karakteristik kegagalan sumsum tulang - survival rate lebih baik daripada OP congenita  renal tubuler asidosis dapat menurunkan umur harapan hidup - bertubuh pendek , disertai kalsifikasi intracranial, kehilangan pendengaran sensori neural dan retardasi psikomotor
  • 29.
  • 30. Gambaran radiologik  >> peningkatan denstitas tulang dan tidak tampak struktur tulang disertai dengan obliterasi sempurna arsitektur trabekular  Canalis medularis tertutup oleh sklerosis yang opaq dan menjadi satu dengan cortex  densitas tulang : hasil dari kegagalan resorbsi tulang normal pada tulang lama ; tulang baru terus terbentuk
  • 31.  OP infantil : - gambaran sklerosis biasanya merata - ditemukan garis sklerotik dan tulang normal pada ujung pertengahan tulang - ukuran tulang biasanya normal, tetapi kadang lebih pendek - Karakteristik bentuk tulang membengkok ok. kegagalan pertumbuhan normal - Pusat osifikasi epifise terlihat sangat radioopaq dengan maturitas normal
  • 32.  OP adult - peningkatan densitas dibatasi oleh garis sklerotik pada ujung-ujung tulang, kadang bergantian dengan densitas normal - tulang-tulang tangan dan kaki mengalami hal yang sama seperti tulang panjang serta pars sternalis clavicula kemungkinan melebar - kelainan pada tulang –tulang umumnya bilateral simetris
  • 33.  Gambaran radiologik konvensional pada vertebra : - terlihat sklerotik secara menyeluruh  mengancam syaraf spinalis. - pada bentuk dewasa sklerotik dibatasi pada bagian atas dan bawah vertebra memberi bentuk seperti “ sandwich” atau “ rugger-jersey “
  • 34.  Pada beberapa kasus OP memperlihatkan gambaran “bone-in-bone”  foto kepala : - bagian basis cranii paling sklerotik tetapi dimungkinkan seluruh bagian tulang kepala terkena - sinus dan mastoid dapat pula menunjukan pengurangan pneumatisasi sempurna
  • 35.  Foramina cranialis menutup menyebabkan kelumpuhan nervi cranialis  buta dan tuli  Gigi tumbuh lambat dan terjadi caries lebih awal  Infeksi gigi dapat menyebabkan osteomyelitis di mandibula  Lamina dura batas cortex pembungkus gigi kemungkinan menebal dan opaq berlebihan  OP dapat dicurigai pada pembuatan foto gigi
  • 36. Diagnosis banding  Wales : paling mendekati dengan OP berdasarkan peningkatan densitas tulang secara menyeluruh antara lain: - Paget’s disease - Sklerotik bone metastasis
  • 37. Paget’s disease (PD) - penyakit insidensi bervariasi dari satu negara terhadap negara lain, misalnya di Inggris lebih sering daripada di America Serikat - Kelainan ini >> ditemukan pada orang dewasa, kelainan tulang terjadi pada satu tulang atau lebih - tempat yang paling sering adalah pelvis, vertebra dan tulang panjang
  • 38.  Kejadian PD sering kali terjadi pada umur antara 50-55 tahun dan jarang umur < 40 tahun  laki-laki insidensi dua kali dari wanita, penyebabnya tidak diketahui  Hanya 20 % dari pasien yang memperlihatkan gejala-gejala penyakit, biasanya mengeluh nyeri yang tidak jelas tempatnya
  • 39.  >>> kasus ditemukan secara kebetulan pada waktu pemeriksaan radiologik abdomen atau tulang  Karakteristik gambaran laboratorik adalah meningkatnya alkali fosfatase serum (15- 20 kali normal)
  • 40. Prinsip kelainan radiografik :  penebalan cortex, trabekula kasar, ukuran tulang bertambah, terdapat area-area lusen, bercak- bercak tulang opaq yang disebut cotton wool atau cotton ball dan tanda-tanda kerapuhan tulang  tulang panjang  terjadi pada ujung tulang, melebar ke dalam diafisis; pelvis meliputi beberapa bagian dari acetabulum
  • 41.  vertebra PD : - satu corpus atau multipel ; jarang secara menyeluruh - kelainan pada corpus vertebra lebih menonjol  pemeriksaan lebih teliti biasanya ditemukan pada posterior corpus yaitu lamina, pedikel dan processus
  • 42.  prinsip pola kelainan : penebalan cortex yang menyebabkan pelebaran dan tampak menyerupai garis- garis yang tidak teratur  posisi lateral : akibat penebalan cortex memberikan bentuk seperti pigura yang disebut “ picture frame “ appearance
  • 43.  tulang kepala : - ciri klasik pada fase litik yaitu terjadinya osteoporosis sircumscripta  daerah radiolusen yang berbatas tegas, arsitektur tulangnya tidak jelas - Lesi >>> mengenai os frontalis/ parietalis  makin melebar perlahan
  • 44. Sklerosis bone metastasis  Metastasis tulang (MT) : - komplikasi pada pasien kanker yang lanjut  insidensi metastasis tulang tidak diketahui dengan pasti - > 50 % orang yang meninggal karena kanker di AS setiap tahunnya mengalami metastasis tulang
  • 45.  >> usia > 40 tahun  MT menimbulkan gejala-gejala luas  dapat menurunkan kualitas hidup atau memperpendek angka harapan hidup  Komplikasi langsung : nyeri yang berat, fraktur patologik, kompresi epidural dan medula spinalis
  • 46.  Bentuk : sklerotik, litik atau campuran  Tulang2 mengandung banyak sumsum tulang >> sebagai tempat metastasis yaitu vertebra, kepala, costa, pelvis, humeri dan femur  MT yang sklerotik mirip dengan osteopetrosis  Metastasis sklerotik terlihat sebagai area berbatas tidak tegas dengan peningkatan densitas dalam bentuk dan ukuran
  • 47.  laki-laki >>> metastasis dari ca prostat  wanita dari ca mamae  >> tempat metastasis adalah pada vertebra dan pelvis  Lesi sklerotik mengenai ruang sumsum tulang  kadang terjadi destruksi cortex dan ada soft tissue mass
  • 48. prognosis Umumnya OP prognosis jelek  tipe infantil ( congenita)  kematian pada awal umur kehidupan o.k gangguan berat pada sumsum tulang, terjadi pansitopenia, perdarahan dan infeksi  tipe adult ( tarda) prognosis relatif lebih baik dan 50% tanpa gejala
  • 49. pembahasan  OP menggambarkan suatu kelainan skeletal  ditandai peningkatan densitas tulang yang menyeluruh sebagai sumber dari kelainan ini adalah gangguan fungsi osteoclast  berakibat terganggunya remodelling tulang dan kalsifikasi pada substansia spongiosa tulang tidak dapat direabsorbsi
  • 50.  Semakin lama ruang sumsum tulang yang normal menjadi tertutup  terjadi pansitopenia dan kematian pada kasus-kasus yang berat  OP peran faktor genetik sangat penting
  • 51.  Tipe autosomal dominant diterangkan pertama kali oleh radiologist Jerman, Albers- Schonberg pada tahun 1904  Marble Bone disease  Thn 1926  Karshner menyebut kelainan tersebut sebagai osteopetrosis
  • 52.  tipe autosomal dominant sering kali tanpa gejala, diketahui pada umur dewasa dengan fraktur patologik , anemia ringan atau kelumpuhan nervus cranialis
  • 53.  OP autosomal resesiv : - gejala lebih berat dan khas ditemukan pada bayi atau kanak- kanak - Secara umum dikatakan, semakin awal memperlihatkan gejala klinis, berarti penyakit tersebut lebih bersifat malignant
  • 54.  Abnormalitas klinis utama pada autosomal resesiv  terhambatnya pertumbuhan hepatosplenomegali, anemia berat disfungsi nervus cranialis  Obliterasi progresif pada ST o.k pertumbuhan tulang yang abnormal  terjadi pansitopenia dan sebagai predisposisi infeksi berulang dan pasien meninggal pada umur sangat muda  sering disertai dengan renal tubular asidosis dan gangguan neurologik
  • 55.  Diagnosis OP umumnya tidak sulit  Pada pemeriksaan radiologik konvensional : ciri khas tulang yang sangat hiperdens dan bentuk tulang tidak normal  Jenis pemeriksaan radiologik lain dapat dilakukan dengan CT Scan, MRI dan skintigrafi
  • 56.  Beberapa metode terapi telah dilakukan penelitian pada tipe osteopetrosis infantil  Hasil penelitian  transplantasi ST memberikan kemungkinan perbaikan klinis  terjadi perbaikan pada kegagalan ST dan gangguan metabolik  Dukungan nutrisi telah dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan memperkuat respon pasien terhadap terapi
  • 57.  Terapi 1,25-dihydroxy vitamin D pada anak dengan osteopetrosis berat  usaha untuk membuat resorbsi tulang dilakukan oleh osteoclast atau untuk menyebabkan sel penghasil mononuclear menjadi osteoclast normal yang matang  Meskipun hasilnya tidak memperlihatkan perbaikan klinis tetapi biopsi tulang membuktikan peningkatan resorbsi tulang oleh osteoclast.
  • 58.  Eritropoetin  dapat mengatasi anemia dan trombositopenia pada pasien osteopetrosis infantil  Tx recombinant Human Interferon Gamma membuktikan efek teraupetik jangka panjang  terlihat peningkatan resorbsi tulang yang signifikan dan peningkatan fungsi hematopoesis dan fungsi leukositik
  • 59.  Penelitian Carolino : terapi alkalin pada pasien tipe marble bone disease menunjukan perbaikan pada retardasi pertumbuhan meskipun tidak ada efek terhadap hilangnya pendengaran
  • 60.
  • 61.
  • 62. kesimpulan  OP merupakan penyakit genetik berupa autosomal resesiv dan dominant  Tipe autosomal resesiv merupakan bentuk yang terjadi kongenital, sedang tipe autosomal dominant dijumpai pada orang dewasa  Gejala klinis > berat pada OP infantil dan bersifat maligna, sehingga kematian dapat terjadi pada awal kehidupan
  • 63.  OP yang berhubungan dengan autosomal dominant ditemukan pada orang dewasa, sering tanpa gejala klinis dan diagnosis ditegakkan secara tidak sengaja pada saat pemeriksaan untuk penyakit tertentu  Beberapa penyakit yang berhubungan dengan kelainan berupa peningkatan densitas tulang, menunjukan kemiripan dengan beberapa jenis penyakit lain misalnya paget’s disease dan sklerotik bone metastasis
  • 64.  Pemeriksaan radiologik konvensional pada OP memperlihatkan peningkatan densitas tulang, cortex menebal dan tidak terlihat struktur sumsum tulang - >> fraktur patologik pada tulang panjang - tulang kepala biasanya ditemukan penebalan cortex, tertutupnya sinus-sinus dan hilangnya pneumatisasi mastoid - vertebra menunjukan ciri khas “sandwich” atau “rugger-jersey” appearance
  • 65.  Terapi OP dengan transplantasi sumsum tulang dapat memberikan perbaikan klinis, dimana terjadi perbaikan pada kegagalan sumsum tulang dan gangguan metabolik  OP infantil (congenital) mempunyai prognosis buruk, sedangkan pada osteopetrosis adult (tarda) prognosisnya baik
  • 66.
  • 67.
  • 68.
  • 75. - Skerotik kepala ,basis cranii, rim orbita - “mephisto mask”
  • 76.
  • 77. Setelah terapi : stem sel hamatopoetik bertambah
  • 78.
  • 79.