Dokumen tersebut membahas gambaran radiologik konvensional osteopetrosis. Osteopetrosis merupakan kelainan tulang langka yang disebabkan kegagalan osteoclast untuk meresorbsi tulang sehingga menyebabkan peningkatan kepadatan tulang. Secara radiologi, osteopetrosis ditandai dengan peningkatan kepadatan tulang secara menyeluruh beserta obliterasi struktur trabekula tulang.
2. Pendahuluan
Osteopetrosis = marble bone disease dan Albers-
Schonberg disease
Penyakit ini pertama kali dipublikasikan oleh
Albers – Schonberg, seorang radiologist dari
Jerman pada tahun 1904
Osteopetrosis (OP):
suatu kumpulan gejala klinis dengan karakteristik
kegagalan osteoclast untuk meresorbsi tulang
menghasilkan sklerosis yang menyeluruh ; bentuk
tulang mengalami gangguan Tulang-tulang
menjadi dens dan fragil (rapuh)
3. OP:
- obliterasi ruang sumsum tulang
insufisiensi hematopoetik, gangguan
erupsi gigi, gejala penekanan pada syaraf
dan gangguan pertumbuhan
- gangguan pendengaran ok pertumbuhan
berlebihan os petrosum destruksi atau
obliterasi canalis auditorius internus dan
struktur-struktur telinga tengah
4. - OP termasuk kelainan tulang herediter
yang jarang dijumpai
- Osteopetrosis dikelompokan :
Osteopetrosis infantil ( congenita) dan
osteopetrosis adult ( tarda)
- Tipe infantil :
malignant infantil osteopetrosis dan intermediate
infantile osteopetrosis
5. Tujuan penulisan referat :
mengetahui beberapa aspek
radiologi konvensional OP
membandingkan dengan kelainan
tulang lain yang menyerupainya
6. TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI DAN HISTOLOGI TULANG
- Normal tulang organ yang berubah secara
konstan keseimbangan dalam proses
pembentukan tulang dan resorbsi tulang
- Komposisi tulang terdiri dari air 25%, susbstansia
organik 30% dan substansia anorganik 45%
7. - Protein :
substansia organik utama didalam tulang
- Calsium phosphatase dan calcium
carbonate : substansia anorganik utama
dalam tulang gambaran opasitas pada
tulang secara radiografi
8. Tulang dewasa diklasifikasikan menurut
bentuknya menjadi tulang panjang, pipih
dan pendek
Secara topografi tulang panjang dibagi
menjadi 3 bagian yaitu epiphysis,
metaphysis dan diaphysis
Epiphysis :
ujung dari tulang dan sebagian ditutupi
oleh cartilago sendi
9. Diaphysis adalah tangkai tulang
Metaphysis menghubungkan diaphysis
dan epiphysis
Semua tulang ditutupi oleh jaringan ikat
khusus yang disebut periosteum
endosteum adalah jaringan pengikat yang
sama dengan periosteum ,berada
dibagian dalam membatasi ruang
sumsum tulang
10. Bagian tulang yang dapat digambarkan secara
radiografi adalah :
1.Cartilago articularis yang tidak tampak pada
radiografis polos
2. Epiphysis
3. Epiphyseal line, dimana garis ini tampak jika
pertumbuhan tulang masih terjadi
4. Metaphysis
5. Diaphysis
11.
12. Pada pertumbuhannya, ada 5 macam sel tulang
yang berperan, yaitu :
1. Osteoprogenitor cell
2. Osteoblast
3. Osteocyt
4. Osteoclast
5. Bone lining cell. Osteoprogenitor cell biasanya
terdapat pada dekat permukaan tulang dan
mempunyai kemampuan untuk melakukan
mitosis, diferensiasi, spesialisasi menjadi tulang
yang matur.
13. Osteoblast sel pembentuk tulang ; mesistensis
serta mensekresi matrix tulang yang tidak
bermineral, yaitu collagen tipe 1, proteoglycans
dan glycoprotein
Osteocyt adalah sel pokok yang membentuk
tulang secara penuh dan bertanggung jawab
dalam pembukaan menjadi lacunae
Osteocyt berasal dari sel osteoblast yang
diselimuti oleh matrix osteoid yang disintesis oleh
osteoblast itu sendiri
14. Osteoclast :
multinucleated giant cell yang kemungkinan
berasal dari system macrophage-monositik dan
bertanggung jawab pada proses resorbsi tulang
bone lining cells adalah sel pipih memanjang
dengan nucleus berbentuk spindle
Osteopetrosis melibatkan seluruh tulang
dan bisa terjadi bertahap
15. epidemiologi
Osteopetrosis : kelainan tulang
herediter yang jarang dijumpai
Roospashri, dkk (2008) insidensi
osteopetrosis sekitar 1 : 100.000 -
1 : 500.000
Kaleb (2003) terdapat 9 dari 33
anggota keluarganya mengalami
Osteopetrosis
16. Kaleb: patah tulang
osteomyelitis, buta dan tuli,
kelainan darah, termasuk anemia,
lekopenia, perdarahan dan stroke
OP didiagnosis pada tiga variasi
usia:
- infant
- usia remaja muda ( childhood )
- dewasa
18. Mekanisme dasar OP :
kegagalan dari osteoclast melakukan
resorbsi tulang tulang sklerotik dan
dens sangat sedikit tulang yang
diresorbsi ; terlalu berlebihan tulang
yang dibentuk massa tulang
bertambah
normal osteoblast membentuk matrix
tulang, terutama terdiri dari kolagen tipe
I yang terdapat pada permukaan tulang
yang dibentuk
19. NORMAL :
osteoblast membentuk matrix tulang
>> kolagen tipe I yang terdapat pada
permukaan tulang yang dibentuk
- Matrix extraseluler mengelilingi beberapa
osteoblast osteocyt
- osteoclast berasal dari monosit
(macrofag)
20. Osteoclast dapat melekat dengan erat
pada matrix tulang oleh reseptor-reseptor
integrin untuk membentuk zona
pembungkus
menghasilkan bagian squester menjadi
bersifat asam keasaman mendorong
terjadinya pelarutan mineral tulang
didalam zona pembungkus
21. Proses tsb : bagian dari pembentukan
tulang yang dapat mengubah bentuk
tulang secara menyeluruh terjadi
terutama pada umur kanak-kanak dan
remaja
Proses pembentukan tulang meliputi
pelebaran dari cavum sumsum tulang
pada waktu pertambahan panjang dan
pertambahan diameter tulang
22. Kegagalan proses pembentukan tulang
normal : dasar kegagalan hematopoetik
pada Osteopetrosis
proses remodelling pengurangan
jaringan tulang dari strukturnya yang
sudah ada , digantikan oleh sintesa tulang
yang baru dibentuk pada pasien OP
( didapatkan gangguan fungsi intrinsik
osteoclast)
23. Berdasarkan waktu diagnosis ditegakkan OP ada
2 tipe:
- Infantile Osteopetrosis (osteopetrosis congenita)
- Adult Osteopetrosis (osteopetrosis tarda)
Gangguan penyakit ini diturunkan dalam 2
bentuk :
- autosomal resesiv yang bermanifestasi pada
bayi dan bersifat progresif menyebabkan
kematian pada awal kehidupan
- autosomal dominant, biasanya gangguan lebih
ringan manifestasi lebih lambat menyebabkan
individu tersebut mencapai usia dewasa
24. Gambaran klinis
Ada kaitannya dengan jenis OP
OP infantil atau congenita
- merupakan kelainan genetik bersifat
autosomal resesiv diketahui pada umur
bayi atau anak dengan gejala yang berat
kematian pada awal kehidupan
disebabkan perdarahan masiv, anemia,
lekopenia atau infeksi tulang
- manifestasi lain sebagai akibat dari
kehilangan sumsum tulang yang progresif
dan sel-selnya
25. Gejala yang berat : memperlihatkan
peningkatan densitas tulang maupun
sindrom yang menyertainya termasuk
hidrocephalus, tuli, buta, gangguan syaraf
vestibularis dan paralisis nervus facialis
26. OP tarda ( adult type )
- gangguan autosomal dominant
- gejala lebih ringan >> asimptomatik
- penyakit ini sering ditemukan secara
kebetulan pada pemeriksaan foto gigi
atau karena terjadinya fraktur tulang
27. kasus dengan gejala klinis kronis:
- nyeri tulang >>
- gangguan nervus cranialis disebabkan
kompresi syaraf
osteomyelitis komplikasi yang
disebabkan avascular relatif pada tulang
sering ditemukan pada mandibula
dimana tulang mengalami infeksi
sekunder yang berkaitan dengan penyakit
gigi dan periodental
28. Carolino, dkk (1998) :
Marble bone disease
- Bentuk OP infantil
- Tidak memberikan gambaran karakteristik
kegagalan sumsum tulang
- survival rate lebih baik daripada OP congenita
renal tubuler asidosis dapat menurunkan umur
harapan hidup
- bertubuh pendek , disertai kalsifikasi intracranial,
kehilangan pendengaran sensori neural dan
retardasi psikomotor
29.
30. Gambaran radiologik
>> peningkatan denstitas tulang dan
tidak tampak struktur tulang disertai
dengan obliterasi sempurna arsitektur
trabekular
Canalis medularis tertutup oleh sklerosis
yang opaq dan menjadi satu dengan
cortex
densitas tulang :
hasil dari kegagalan resorbsi tulang
normal pada tulang lama ; tulang baru
terus terbentuk
31. OP infantil :
- gambaran sklerosis biasanya merata
- ditemukan garis sklerotik dan tulang normal
pada ujung pertengahan tulang
- ukuran tulang biasanya normal, tetapi kadang
lebih pendek
- Karakteristik bentuk tulang membengkok ok.
kegagalan pertumbuhan normal
- Pusat osifikasi epifise terlihat sangat radioopaq
dengan maturitas normal
32. OP adult
- peningkatan densitas dibatasi oleh garis
sklerotik pada ujung-ujung tulang,
kadang bergantian dengan densitas
normal
- tulang-tulang tangan dan kaki
mengalami hal yang sama seperti tulang
panjang serta pars sternalis clavicula
kemungkinan melebar
- kelainan pada tulang –tulang umumnya
bilateral simetris
33. Gambaran radiologik konvensional pada
vertebra :
- terlihat sklerotik secara menyeluruh
mengancam syaraf spinalis.
- pada bentuk dewasa sklerotik dibatasi
pada bagian atas dan bawah vertebra
memberi bentuk seperti “ sandwich” atau
“ rugger-jersey “
34. Pada beberapa kasus OP memperlihatkan
gambaran “bone-in-bone”
foto kepala :
- bagian basis cranii paling sklerotik
tetapi dimungkinkan seluruh bagian
tulang kepala terkena
- sinus dan mastoid dapat pula
menunjukan pengurangan pneumatisasi
sempurna
35. Foramina cranialis menutup
menyebabkan kelumpuhan nervi cranialis
buta dan tuli
Gigi tumbuh lambat dan terjadi caries
lebih awal
Infeksi gigi dapat menyebabkan
osteomyelitis di mandibula
Lamina dura batas cortex pembungkus
gigi kemungkinan menebal dan opaq
berlebihan OP dapat dicurigai pada
pembuatan foto gigi
36. Diagnosis banding
Wales : paling mendekati dengan
OP berdasarkan peningkatan
densitas tulang secara menyeluruh
antara lain:
- Paget’s disease
- Sklerotik bone metastasis
37. Paget’s disease (PD)
- penyakit insidensi bervariasi dari satu
negara terhadap negara lain, misalnya di
Inggris lebih sering daripada di America
Serikat
- Kelainan ini >> ditemukan pada orang
dewasa, kelainan tulang terjadi pada satu
tulang atau lebih
- tempat yang paling sering adalah pelvis,
vertebra dan tulang panjang
38. Kejadian PD sering kali terjadi pada umur
antara 50-55 tahun dan jarang umur <
40 tahun
laki-laki insidensi dua kali dari wanita,
penyebabnya tidak diketahui
Hanya 20 % dari pasien yang
memperlihatkan gejala-gejala penyakit,
biasanya mengeluh nyeri yang tidak jelas
tempatnya
39. >>> kasus ditemukan secara kebetulan
pada waktu pemeriksaan radiologik
abdomen atau tulang
Karakteristik gambaran laboratorik adalah
meningkatnya alkali fosfatase serum (15-
20 kali normal)
40. Prinsip kelainan radiografik :
penebalan cortex, trabekula kasar, ukuran tulang
bertambah, terdapat area-area lusen, bercak-
bercak tulang opaq yang disebut cotton wool atau
cotton ball dan tanda-tanda kerapuhan tulang
tulang panjang terjadi pada ujung tulang,
melebar ke dalam diafisis; pelvis meliputi
beberapa bagian dari acetabulum
41. vertebra PD :
- satu corpus atau multipel ; jarang
secara menyeluruh
- kelainan pada corpus vertebra lebih
menonjol pemeriksaan lebih teliti
biasanya ditemukan pada posterior
corpus yaitu lamina, pedikel dan
processus
42. prinsip pola kelainan :
penebalan cortex yang menyebabkan
pelebaran dan tampak menyerupai garis-
garis yang tidak teratur
posisi lateral : akibat penebalan cortex
memberikan bentuk seperti pigura yang
disebut “ picture frame “ appearance
43. tulang kepala :
- ciri klasik pada fase litik yaitu terjadinya
osteoporosis sircumscripta daerah
radiolusen yang berbatas tegas, arsitektur
tulangnya tidak jelas
- Lesi >>> mengenai os frontalis/
parietalis makin melebar perlahan
44. Sklerosis bone metastasis
Metastasis tulang (MT) :
- komplikasi pada pasien kanker yang
lanjut insidensi metastasis tulang tidak
diketahui dengan pasti
- > 50 % orang yang meninggal karena
kanker di AS setiap tahunnya mengalami
metastasis tulang
45. >> usia > 40 tahun
MT menimbulkan gejala-gejala luas
dapat menurunkan kualitas hidup atau
memperpendek angka harapan hidup
Komplikasi langsung : nyeri yang berat,
fraktur patologik, kompresi epidural dan
medula spinalis
46. Bentuk : sklerotik, litik atau campuran
Tulang2 mengandung banyak sumsum
tulang >> sebagai tempat metastasis
yaitu vertebra, kepala, costa, pelvis,
humeri dan femur
MT yang sklerotik mirip dengan
osteopetrosis
Metastasis sklerotik terlihat sebagai area
berbatas tidak tegas dengan peningkatan
densitas dalam bentuk dan ukuran
47. laki-laki >>> metastasis dari ca prostat
wanita dari ca mamae
>> tempat metastasis adalah pada
vertebra dan pelvis
Lesi sklerotik mengenai ruang sumsum
tulang
kadang terjadi destruksi cortex dan ada
soft tissue mass
48. prognosis
Umumnya OP prognosis jelek
tipe infantil ( congenita) kematian
pada awal umur kehidupan o.k
gangguan berat pada sumsum tulang,
terjadi pansitopenia, perdarahan dan
infeksi
tipe adult ( tarda) prognosis relatif lebih
baik dan 50% tanpa gejala
49. pembahasan
OP menggambarkan suatu kelainan
skeletal ditandai peningkatan densitas
tulang yang menyeluruh sebagai sumber
dari kelainan ini adalah gangguan fungsi
osteoclast berakibat terganggunya
remodelling tulang dan kalsifikasi pada
substansia spongiosa tulang tidak dapat
direabsorbsi
50. Semakin lama ruang sumsum
tulang yang normal menjadi
tertutup terjadi pansitopenia dan
kematian pada kasus-kasus yang
berat
OP peran faktor genetik sangat
penting
51. Tipe autosomal dominant
diterangkan pertama kali oleh
radiologist Jerman, Albers-
Schonberg pada tahun 1904
Marble Bone disease
Thn 1926 Karshner menyebut
kelainan tersebut sebagai
osteopetrosis
52. tipe autosomal dominant sering kali
tanpa gejala, diketahui pada umur
dewasa dengan fraktur patologik ,
anemia ringan atau kelumpuhan
nervus cranialis
53. OP autosomal resesiv :
- gejala lebih berat dan khas
ditemukan pada bayi atau kanak-
kanak
- Secara umum dikatakan, semakin
awal memperlihatkan gejala klinis,
berarti penyakit tersebut lebih
bersifat malignant
54. Abnormalitas klinis utama pada autosomal resesiv
terhambatnya pertumbuhan
hepatosplenomegali, anemia berat disfungsi
nervus cranialis
Obliterasi progresif pada ST o.k pertumbuhan
tulang yang abnormal terjadi pansitopenia dan
sebagai predisposisi infeksi berulang dan pasien
meninggal pada umur sangat muda
sering disertai dengan renal tubular asidosis dan
gangguan neurologik
55. Diagnosis OP umumnya tidak sulit
Pada pemeriksaan radiologik konvensional
: ciri khas tulang yang sangat hiperdens
dan bentuk tulang tidak normal
Jenis pemeriksaan radiologik lain dapat
dilakukan dengan CT Scan, MRI dan
skintigrafi
56. Beberapa metode terapi telah dilakukan penelitian
pada tipe osteopetrosis infantil
Hasil penelitian transplantasi ST memberikan
kemungkinan perbaikan klinis terjadi
perbaikan pada kegagalan ST dan gangguan
metabolik
Dukungan nutrisi telah dilakukan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan memperkuat
respon pasien terhadap terapi
57. Terapi 1,25-dihydroxy vitamin D pada anak
dengan osteopetrosis berat usaha untuk
membuat resorbsi tulang dilakukan oleh
osteoclast atau untuk menyebabkan sel penghasil
mononuclear menjadi osteoclast normal yang
matang
Meskipun hasilnya tidak memperlihatkan
perbaikan klinis tetapi biopsi tulang membuktikan
peningkatan resorbsi tulang oleh osteoclast.
58. Eritropoetin dapat mengatasi anemia
dan trombositopenia pada pasien
osteopetrosis infantil
Tx recombinant Human Interferon
Gamma membuktikan efek teraupetik
jangka panjang terlihat peningkatan
resorbsi tulang yang signifikan dan
peningkatan fungsi hematopoesis dan
fungsi leukositik
59. Penelitian Carolino :
terapi alkalin pada pasien tipe
marble bone disease menunjukan
perbaikan pada retardasi
pertumbuhan meskipun tidak ada
efek terhadap hilangnya
pendengaran
60.
61.
62. kesimpulan
OP merupakan penyakit genetik berupa
autosomal resesiv dan dominant
Tipe autosomal resesiv merupakan
bentuk yang terjadi kongenital, sedang
tipe autosomal dominant dijumpai pada
orang dewasa
Gejala klinis > berat pada OP infantil dan
bersifat maligna, sehingga kematian
dapat terjadi pada awal kehidupan
63. OP yang berhubungan dengan autosomal
dominant ditemukan pada orang dewasa,
sering tanpa gejala klinis dan diagnosis
ditegakkan secara tidak sengaja pada
saat pemeriksaan untuk penyakit tertentu
Beberapa penyakit yang berhubungan
dengan kelainan berupa peningkatan
densitas tulang, menunjukan kemiripan
dengan beberapa jenis penyakit lain
misalnya paget’s disease dan sklerotik
bone metastasis
64. Pemeriksaan radiologik konvensional pada
OP memperlihatkan peningkatan densitas
tulang, cortex menebal dan tidak terlihat
struktur sumsum tulang
- >> fraktur patologik pada tulang
panjang
- tulang kepala biasanya ditemukan
penebalan cortex, tertutupnya sinus-sinus
dan hilangnya pneumatisasi mastoid
- vertebra menunjukan ciri khas
“sandwich” atau “rugger-jersey”
appearance
65. Terapi OP dengan transplantasi sumsum
tulang dapat memberikan perbaikan
klinis, dimana terjadi perbaikan pada
kegagalan sumsum tulang dan gangguan
metabolik
OP infantil (congenital) mempunyai
prognosis buruk, sedangkan pada
osteopetrosis adult (tarda) prognosisnya
baik