SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 12
HUKUM PERDATA
B Y : M M I R Z A I K H S A N U D I N ( 2 1 1 1 0 0 3 5 )
PENGERTIAN HUKUM PERDATA
Hukum perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-hak dan kepentingan
antara individu-individu dalam masyarakat. Dalam tradisi hukum di daratan
eropa (civil law) dikenal pembagian hukum menjadi dua yakni hukum publik
dan hukum privat atau hukum perdata. Dalam sistem Anglo Sakson
(common law) tidak dikenal pembagian semacam ini.
SEJARAH HUKUM PERDATA
Hukum perdata Belanda berasal dari hukum perdata Perancis yaitu Code
Napoleon yang disusun berdasarkan hukum Romawi Corpus Juris Civilis
yang pada waktu itu dianggap sebagai hukum yang paling sempurna.
Hukum Privat yang berlaku di Perancis dimuat dalam dua kodifikasi yang
disebut Code Civil (hukum perdata) dan Code de Commerce (hukum
dagang).
Berikut adalah hasil kedua kodifikasi tersebut :
1. Burgerlijk Wetboek (BW) atau disebut Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
2. Wetboek van Koophandel (WvK) atau disebut Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang.
HUKUM PERDATA DI INDONESIA
Hukum perdata Indonesia yang berlaku di Indonesia adalah hasil kodifikasi
dari BW milik Belanda yaitu KUHP.
Isi KUH Perdata terdiri atas 4 bagian yaitu:
1. Buku 1 tentang Orang
2. Buku 2 tentang Benda
3. Buku 3 tentang Perikatan
4. Buku 4 tentang Daluwarsa dan Pembuktian
HUKUM PERDATA
Salah satu bidang hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara
individu-individu dalam masyarakat dengan saluran tertentu. Hukum
perdata disebut juga hukum privat atau hukum sipil. Salah satu contoh
hukum perdata dalam masyarakat adalah jual beli rumah atau kendaraan.
Hukum perdata materiil dapat digolongkan sebegai berikut:
a. Hukum Orang
b. Hukum Keluarga
c. Hukum Harta Kekayaan
d. Hukum waris
A. HUKUM ORANG
• Subjek hukum
Dalam hukum, perkataan orang (person) berarti sebagai pembawa hak atau
disebut jugsebagai subjek hukum. Berlakunya seseorang sebagai pembawa
hak atau subjek hukum dimulai sejak dilahirkan sampai meninggal dunia,
bahkan untuk kasus tertentu dapat ditarik mundur pada saat masih dalam
kandungan dengan catatan setelah dilahirkan bayi tersebut terus hidup.
meskipun menurut hukum saat ini tidak semua orang diperkenankan untuk
bertindak atau melakukan perbuatan hukum. Hal ini ditujukan bagi orang-
orang yang dianggap “tidak cakap hukum” atau “kurang cakap hukum”.
Mereka ini adalah orang-orang yang masih di bawah umur atau belum
dewasa dan orang yang gila dimana harus selaku diwakili oleh orang tua
atau walinya.
• Badan hukum adalah perkumpulan/organisasi yang oleh hukum
diperlakukan seperti manusia sebagai pengemban hak dan kewajiban atau
organisasi/kelornpok manusia yang mempunyai tujuan terlentu yang dapat
menyandang hak dan kewajiban.
B. HUKUM KELUARGA
Menurut Pasal 26 KUH Perdata, Undang-undang memandang soal perkawinan
hanya dalam hubungan perdata. Sehingga berdasarkan ketentuan tersebut
perkawinan itu hanya merupakan hubungan lahiriah saja. Pengertian yang
demikian itu kemudian berubah setelah dikeluarkannya UU No. 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan (UUP). Menurut Pasal 1 UUP, Perkawinan adalah ikatan
lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri
dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa.
• Perkawinan
• Perwalian
• Pengampunan
• Pendewasaan (handlicting)
• Catatan sipil (burgerlijke stand )
• Domisili
• Keadaan tak hadir
C. HUKUM HARTA KEKAYAAN
• Hukum benda yang berupa peraturan-peraturan yang mengatur hakhak
kebendaan yang mutak sifatnya. Artinya bahwa terhadap hakhak atas benda-
benda itu orang wajib menghormatinya.
• Hukum perikatan adalah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan
hukum yang bersifat kehartaan antara dua orang atau lebih dimana pihak
yang satu berhak atas suatu prestasi tertentu, sedangkan pihak yang lain
wajib memenuhi prestasi. Contoh : perikatan dalam perjanjian jual beli.
KUH Perdata adalah segala barang dan hak yang dapat dipakai orang (menjadi
objek hak milik). Benda dapat dibedakan menjadi:
• Benda tetap, yaitu : benda-benda yang karena sifatnya, tujuannya atau karena
penetapan Undang-undang dinyatakan sebagai benda tidak bergerak (tanah,
bangunan, tanaman = karena sifatnya; mesin-mesin pabrik = karena
tujuannya; hak guna usaha, hak guna bangunan, hak hipotek= karena
penetapan Undang-undang).
• Benda bergerak, yaitu benda-benda yang karena sifatnya atau karena
penetapan Undang-undang dianggap benda bergerak (perkakas, kenderaan,
binatang = karena sifatnya; hak terhadap surat berharga = karena penetapan
Undang-undang).
D. HUKUM WARIS
Hukum waris diatur di dalam Buku II KUHPer. Pasal yang mengatur tentang waris sebanyak 300
pasal, yang dimulai dari Pasal 830 KUHPer sampai dengan Pasal 1130 KUHPer. Hukum waris adalah
hukum yang mengatur mengenai kekayaan karena wafatnya seseorang, mengenai pemindahan
kekayaan yang di tinggalkan oleh si pewaris. Terdapat tiga unsur di dalam warisan yaitu:
• Adanya pewaris
• Adanya harta warisan
• Adanya ahli waris
Di dalam KUHPer telah diatur mengenai penerima waris dalam Pasal 832 menyebutkan orang-orang
yang berhak menjadi ahli waris, yaitu:
• Golongan I. Keluarga yang berada pada garis lurus ke bawah, yaitu suami atau istri yang
ditinggalkan, anak-anak, dan keturunan beserta suami atau istri yang hidup lebih lama.
• Golongan II. Keluarga yang berada pada garis lurus ke atas, seperti orang tua dan saudara
beserta keturunannya.
• Golongan III. Terdiri dari kakek, nenek, dan leluhur.
• Golongan IV . Anggota keluarga yang berada pada garis ke samping dan keluarga lainnya
hingga derajat keenam.
BERIKUT ORANG YANG TIDAK BERHAK MENERIMA WARIS MESKIPUN AHLI WARIS :
• Orang yang dengan putusan hakim telah telah dinyatakan bersalah dan
dihukum karena membunuh atau telah mencoba membunuh pewaris.
(Pasal 838 ayat 1 KUHPer).
• Orang yang menggelapkan, memusnahkan, dan memalsukan surat
wasiat atau dengan memakai kekerasan telah menghalang-halangi
pewaris untuk membuat surat wasiat menurut kehendaknya sendiri.
(Pasal 838 ayat 3 KUHPer).
• Orang yang karena putusan hakim telah terbukti memfitnah orang yang
meninggal dunia dan berbuat kejahatan sehingga diancam dengan
hukuman lima tahun atau lebih. (Pasal 838 ayat 2 KUHPer).
• Orang yang telah menggelapkan, merusak, atau memalsukan surat
wasiat dari pewaris. Dengan dianggap tidak patut oleh undang-undang
bila warisan sudah diterimanya maka ahli waris terkait wajib
mengembalikan seluruh hasil dan pendapatan yang telah dinikmatinya
sejak ia menerima warisan. (Pasal 838 ayat 4 KUHPer).
• Sementara yang menjadi objek dari hukurn waris adalah harta warisan.
Harta warisan adalah kekayaan berupa keseluruhan aktiva dan passiva
yang ditinggalkan pewaris dan berpindah kepada para ahli waris
• Adapun yang dimaksud dengan warisan atau harta peninggalan adalah
sejumlah harta benda kekayaan pewaris dalam keadaan bersih. Artinya,
setelah dikurangi dengan pembayaran hutang pewaris dan pembayaran-
pembayaran lain yang diakibatkan oleh meninggalnya pewaris
• Sistem waris KUH Perdata tidak mengenal istilah “harta asal maupun
harta gono-gini” atau harta yang diperoleh bersama dalam perkawinan,
sebab harta warisan dalam KUHPer dari siapa pun juga, merupakan
“kesatuan” yang secara bulat dan utuh dalam keseluruhan akan beralih
dari tangan peninggal warisan/pewaris ke ahli warisnya.
TERIMA KASIH

Más contenido relacionado

Similar a hukum perdata.pptx

Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptxHukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
riansaputra79
 
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptxHK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
riansaputra79
 
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Yeepe
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
Ega Jalaludin
 
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Anggit Dwi A
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Hendrastuti Retno
 

Similar a hukum perdata.pptx (20)

pengertian-dasar-ilmu-hukum
pengertian-dasar-ilmu-hukumpengertian-dasar-ilmu-hukum
pengertian-dasar-ilmu-hukum
 
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptxHukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
 
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptxHK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
 
Tugas struktur 1
Tugas struktur 1Tugas struktur 1
Tugas struktur 1
 
subyek obyek_hukum
subyek obyek_hukumsubyek obyek_hukum
subyek obyek_hukum
 
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20191,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
1,hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
 
Hukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BWHukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BW
 
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
 
HUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptx
HUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptxHUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptx
HUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptx
 
Subjek hukum
Subjek hukumSubjek hukum
Subjek hukum
 
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2
 
Hukum Perorangan.pptx
Hukum Perorangan.pptxHukum Perorangan.pptx
Hukum Perorangan.pptx
 
X. Subjek dan Objek Hukum.pptx
X. Subjek dan Objek Hukum.pptxX. Subjek dan Objek Hukum.pptx
X. Subjek dan Objek Hukum.pptx
 
Isd periode bab 5 2
Isd periode bab  5 2Isd periode bab  5 2
Isd periode bab 5 2
 
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
 

Último

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 

Último (20)

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 

hukum perdata.pptx

  • 1. HUKUM PERDATA B Y : M M I R Z A I K H S A N U D I N ( 2 1 1 1 0 0 3 5 )
  • 2. PENGERTIAN HUKUM PERDATA Hukum perdata adalah ketentuan yang mengatur hak-hak dan kepentingan antara individu-individu dalam masyarakat. Dalam tradisi hukum di daratan eropa (civil law) dikenal pembagian hukum menjadi dua yakni hukum publik dan hukum privat atau hukum perdata. Dalam sistem Anglo Sakson (common law) tidak dikenal pembagian semacam ini.
  • 3. SEJARAH HUKUM PERDATA Hukum perdata Belanda berasal dari hukum perdata Perancis yaitu Code Napoleon yang disusun berdasarkan hukum Romawi Corpus Juris Civilis yang pada waktu itu dianggap sebagai hukum yang paling sempurna. Hukum Privat yang berlaku di Perancis dimuat dalam dua kodifikasi yang disebut Code Civil (hukum perdata) dan Code de Commerce (hukum dagang). Berikut adalah hasil kedua kodifikasi tersebut : 1. Burgerlijk Wetboek (BW) atau disebut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 2. Wetboek van Koophandel (WvK) atau disebut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.
  • 4. HUKUM PERDATA DI INDONESIA Hukum perdata Indonesia yang berlaku di Indonesia adalah hasil kodifikasi dari BW milik Belanda yaitu KUHP. Isi KUH Perdata terdiri atas 4 bagian yaitu: 1. Buku 1 tentang Orang 2. Buku 2 tentang Benda 3. Buku 3 tentang Perikatan 4. Buku 4 tentang Daluwarsa dan Pembuktian
  • 5. HUKUM PERDATA Salah satu bidang hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara individu-individu dalam masyarakat dengan saluran tertentu. Hukum perdata disebut juga hukum privat atau hukum sipil. Salah satu contoh hukum perdata dalam masyarakat adalah jual beli rumah atau kendaraan. Hukum perdata materiil dapat digolongkan sebegai berikut: a. Hukum Orang b. Hukum Keluarga c. Hukum Harta Kekayaan d. Hukum waris
  • 6. A. HUKUM ORANG • Subjek hukum Dalam hukum, perkataan orang (person) berarti sebagai pembawa hak atau disebut jugsebagai subjek hukum. Berlakunya seseorang sebagai pembawa hak atau subjek hukum dimulai sejak dilahirkan sampai meninggal dunia, bahkan untuk kasus tertentu dapat ditarik mundur pada saat masih dalam kandungan dengan catatan setelah dilahirkan bayi tersebut terus hidup. meskipun menurut hukum saat ini tidak semua orang diperkenankan untuk bertindak atau melakukan perbuatan hukum. Hal ini ditujukan bagi orang- orang yang dianggap “tidak cakap hukum” atau “kurang cakap hukum”. Mereka ini adalah orang-orang yang masih di bawah umur atau belum dewasa dan orang yang gila dimana harus selaku diwakili oleh orang tua atau walinya. • Badan hukum adalah perkumpulan/organisasi yang oleh hukum diperlakukan seperti manusia sebagai pengemban hak dan kewajiban atau organisasi/kelornpok manusia yang mempunyai tujuan terlentu yang dapat menyandang hak dan kewajiban.
  • 7. B. HUKUM KELUARGA Menurut Pasal 26 KUH Perdata, Undang-undang memandang soal perkawinan hanya dalam hubungan perdata. Sehingga berdasarkan ketentuan tersebut perkawinan itu hanya merupakan hubungan lahiriah saja. Pengertian yang demikian itu kemudian berubah setelah dikeluarkannya UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UUP). Menurut Pasal 1 UUP, Perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. • Perkawinan • Perwalian • Pengampunan • Pendewasaan (handlicting) • Catatan sipil (burgerlijke stand ) • Domisili • Keadaan tak hadir
  • 8. C. HUKUM HARTA KEKAYAAN • Hukum benda yang berupa peraturan-peraturan yang mengatur hakhak kebendaan yang mutak sifatnya. Artinya bahwa terhadap hakhak atas benda- benda itu orang wajib menghormatinya. • Hukum perikatan adalah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan hukum yang bersifat kehartaan antara dua orang atau lebih dimana pihak yang satu berhak atas suatu prestasi tertentu, sedangkan pihak yang lain wajib memenuhi prestasi. Contoh : perikatan dalam perjanjian jual beli. KUH Perdata adalah segala barang dan hak yang dapat dipakai orang (menjadi objek hak milik). Benda dapat dibedakan menjadi: • Benda tetap, yaitu : benda-benda yang karena sifatnya, tujuannya atau karena penetapan Undang-undang dinyatakan sebagai benda tidak bergerak (tanah, bangunan, tanaman = karena sifatnya; mesin-mesin pabrik = karena tujuannya; hak guna usaha, hak guna bangunan, hak hipotek= karena penetapan Undang-undang). • Benda bergerak, yaitu benda-benda yang karena sifatnya atau karena penetapan Undang-undang dianggap benda bergerak (perkakas, kenderaan, binatang = karena sifatnya; hak terhadap surat berharga = karena penetapan Undang-undang).
  • 9. D. HUKUM WARIS Hukum waris diatur di dalam Buku II KUHPer. Pasal yang mengatur tentang waris sebanyak 300 pasal, yang dimulai dari Pasal 830 KUHPer sampai dengan Pasal 1130 KUHPer. Hukum waris adalah hukum yang mengatur mengenai kekayaan karena wafatnya seseorang, mengenai pemindahan kekayaan yang di tinggalkan oleh si pewaris. Terdapat tiga unsur di dalam warisan yaitu: • Adanya pewaris • Adanya harta warisan • Adanya ahli waris Di dalam KUHPer telah diatur mengenai penerima waris dalam Pasal 832 menyebutkan orang-orang yang berhak menjadi ahli waris, yaitu: • Golongan I. Keluarga yang berada pada garis lurus ke bawah, yaitu suami atau istri yang ditinggalkan, anak-anak, dan keturunan beserta suami atau istri yang hidup lebih lama. • Golongan II. Keluarga yang berada pada garis lurus ke atas, seperti orang tua dan saudara beserta keturunannya. • Golongan III. Terdiri dari kakek, nenek, dan leluhur. • Golongan IV . Anggota keluarga yang berada pada garis ke samping dan keluarga lainnya hingga derajat keenam.
  • 10. BERIKUT ORANG YANG TIDAK BERHAK MENERIMA WARIS MESKIPUN AHLI WARIS : • Orang yang dengan putusan hakim telah telah dinyatakan bersalah dan dihukum karena membunuh atau telah mencoba membunuh pewaris. (Pasal 838 ayat 1 KUHPer). • Orang yang menggelapkan, memusnahkan, dan memalsukan surat wasiat atau dengan memakai kekerasan telah menghalang-halangi pewaris untuk membuat surat wasiat menurut kehendaknya sendiri. (Pasal 838 ayat 3 KUHPer). • Orang yang karena putusan hakim telah terbukti memfitnah orang yang meninggal dunia dan berbuat kejahatan sehingga diancam dengan hukuman lima tahun atau lebih. (Pasal 838 ayat 2 KUHPer). • Orang yang telah menggelapkan, merusak, atau memalsukan surat wasiat dari pewaris. Dengan dianggap tidak patut oleh undang-undang bila warisan sudah diterimanya maka ahli waris terkait wajib mengembalikan seluruh hasil dan pendapatan yang telah dinikmatinya sejak ia menerima warisan. (Pasal 838 ayat 4 KUHPer).
  • 11. • Sementara yang menjadi objek dari hukurn waris adalah harta warisan. Harta warisan adalah kekayaan berupa keseluruhan aktiva dan passiva yang ditinggalkan pewaris dan berpindah kepada para ahli waris • Adapun yang dimaksud dengan warisan atau harta peninggalan adalah sejumlah harta benda kekayaan pewaris dalam keadaan bersih. Artinya, setelah dikurangi dengan pembayaran hutang pewaris dan pembayaran- pembayaran lain yang diakibatkan oleh meninggalnya pewaris • Sistem waris KUH Perdata tidak mengenal istilah “harta asal maupun harta gono-gini” atau harta yang diperoleh bersama dalam perkawinan, sebab harta warisan dalam KUHPer dari siapa pun juga, merupakan “kesatuan” yang secara bulat dan utuh dalam keseluruhan akan beralih dari tangan peninggal warisan/pewaris ke ahli warisnya.