1. II III IV V VIIVI
D. Model Pengembangan Oliva
Menurut Oliva (dalam Kaber, 1989) suatu model kurikulum harus bersifat simple, komprehensif dan sistematik. Oliva
menggambarkan, model pengembangan kurikulum seperti yang tampak pada gambar :
I
Org. dan
implem.
Kuri.
Kebutuhan
umum siswa
Kebutuhan
masyarakat
Pernyataan sasaran dan
filsafat pendidikan
termasuk pandangan
tentang hakikat beajar
Seleksi strategi
pembelajaran
Seleksi
pendahuluan teknik
evaluasi
Implementasi
strategi
Seleksi akhir
teknik evaluasi
Evaluasi
pembeajaran
Evaluasi
kurikum
Kebutuhan
siswa
Kebutuhan
masyarakat
Kebutuhan
disiplin ilmu
Tujuan umum
kurikulum
Tujuan khusus
kurikulum
T.U
pembl.
T.K
pembl.
VIII
I
IX A X IX B XI XII
2. i
Dari gambar 1.1, tampak model pengembangan kurikulum yang
dikemukakan oleh Olivia, terdiri dari 12 komponen yang harus dikembangkan.
Komponen pertama adalah perumusan filosofis, sasaran, misi serta visi
lembaga pendidikan, yang kesemuanya bersumber dai analisis kebutuhan masyarakat.
Komponen kedua adalah analisis kebutuhan sekolah di mana sekolah
tersebut berada, kebutuhan siswa dan urgensi dari disiplin ilmu yang harus diberikan
oleh sekolah. Sumber kurikulum dapat dilihat dari komponen I dan II ini. Komponen
I beisi pernyataan-pernyataan yang bersifat umum dan sangat ideal ; sedangkan
komponen II sudah mengarah kepada tujuan yang lebih khusus.
Komponen ketiga dan keempat, berisi tujuan umum dan tujuan khusus
kurikulum yang didasarkan kepada kebutuhan seperti yang tercantum pada komponen
I dan II. Sedangkan dalam komponen lima adalah bagaimana mengoganisasikan
ancangan dan mengimplementasikan kurikulum.
Komponen enam dan tujuh mulai menjabakan kurikulum dalam bentuk
perumusan tujuan umum dan tujuan khusus pembelajaan. Apabila tujuan
pembelajaran telah dirumuskan, maka selanjutnya menetapkan strategi pembelajaran
yang dimungkinkan dapat mencapai tujuan seperti yang terdapat pada komponen ke
delapan. Selama itu pula dapat dilakukan studi awal tentang kemungkinan strategi
atau teknik penilaian yang digunakan (komponen IX A). selanjutnya pengembangan
kurikulum diteruskan pada komponen kesepuluh yaitu mengimplementasikan strategi
pembelajaran.
Setelah strategi diimplementasikan, pengembnag kurikulum kembali pada
komponen kesembilan yaitu komponen IX B untuk menyempurnakan alat atau teknik
penilaian. Teknik penilaian seperti yang telah ditetapkan pada komponen IX A bisa
7
3. ditambah atau direvisi setelah mendapat masukan dari pelaksanaan atau implementasi
kurikulum.
Dari penetapan alat dan teknik itu, maka selanjutnya pada komponen XI dan
XII dilakukan evaluasi terhadap pembelajaran dan evaluasi kurikulum.
Menurut Olivia, model yang dikembangkan ini dapat digunakan dalam
beberapa dimensi. Pertama, untuk penyempurnaan kurikulum dalam bidang-bidang
khusus, misalkan penyempurnaan kurikulum bidang studi tertentu di sekolah, baik
dalam tataran perencanaan kurikulum ataupun dalam proses pembelajarannya. Kedua,
model ini juga dapat digunakan untuk membuat keputusan dalam merancang suatu
program kurikulum. Ketiga, model ini dapat digunakan dalam mengembangkan
program pembelajaran secara khusus.
8