SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
Descargar para leer sin conexión
F.X.A. Wahyudianto dan E. Yadie / Prosiding SNTTM XVI, Oktober 2017, hal. 77-80
MT-18 | 77
Corrosion Behavior of AA5083 Friction Stirred Metal Welds Joint inside
3,5% NaCl Solution
FX. A. Wahyudianto1,* dan Erry Yadie2
1Jurusan Kemaritiman, Politeknik Negeri Samarinda - Samarinda
2Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Samarinda - Samarinda
*Korespondensi: wahyudie_fx@yahoo.co.id
Abstract. The aluminum alloy AA5083-H116 is a magnesium aluminum alloy (Al-Mg) that has high tensile
strength, good corrosion resistance, easly formed and good welding ability. The subject in this research is the
aluminum alloy friction stirred metal welds joint. Friction Stir welding (FSW) process was performed with a
constant tool traverse speed of 30 mm/min, a 3o tilt angle and by varying rotating speeds 910 rpm, 1500 rpm
and 2280 rpm. The friction and stirring between tool and specimen during FSW result in heat which reduces
mechanical properties of welds. The reduce of mechanical properties decreases the corrosion resistance. The
welded joints were characterized by tensile strength and corrosion resistance. Corrosion test was performed in
a 3.5% NaCl solution with and without sodium chromate inhibitor (Na2CrO4). Using the inhibitor increases
the corrosion resistance of welds. The concentration of chromate was 0.1, 0.3 and 0.5%. The highest tensile
strength is achieved at 2280 rpm and the sodium chromate in the 3.5% NaCl solution decrease the corrosion
rate significantly.
Abstrak. Paduan aluminium AA5083-H116 adalah paduan aluminium magnesium (Al-Mg) yang memiliki
kekuatan tarik tinggi, ketahanan korosi, memiliki kemampuan untuk dapat dibentuk dan kemampuan las yang
baik. Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah hasil pengelasan Friction Stir Welding
(FSW). Paremeter pengelasan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kecepetan putaran tool 910, 1500
dan 2280 rpm, kecepatan pengelasan 30 mm/min dan sudut kemiringan tool 30
. Pada proses FSW, akibat
adukan dan gesekkan antara tool selama pengelasan menghasilkan panas yang dapat menyebabkan penurunan
kwalitas sifat mekanis pada sambungan las. Penurunan kwalitas tersebut tentunya juga berpengaruh pada
ketahanan korosinya. Untuk meningkatkan ketahanan pada sambungan las FSW terhadap serangan korosi
digunakan inhibitor. Analisa yang dilakukan terhadap hasil las FSW adalah kekuatan tarik,dan ketahanan
korosi sambungan. Pengujian korosi dilakukan didalam larutan 3,5% NaCl sebagai pengganti air laut dan
larutan 3,5% NaCl dengan penambahan inhibitor kromat (Na2CrO4). Konsetrasi penambahan kromat kedalam
larutan 3,5% NaCl adalah 0,1%, 0,3% dan 0,5%. Hasil analisa yang diperoleh dari pengujian-pengujian
tersebut menunjukkan bahwa pada kecepatan putaran tool 2280 rpm memiliki sifat mekanis dan penambahan
sodium kromat kedalam larutan 3,5% NaCl terbukti mampu menurunkan laju korosi secara signifikan.
Kata kunci: FSW, corrosion rate, inhibitor, Sodium Chromate, AA5083
© 2017. BKSTM-Indonesia. All rights reserved
Pendahuluan
Paduan aluminium pada saat ini menjadi pilihan
sebagai bahan untuk banyak bidang, dari rumah
tangga, elektro, kemasan, transportasi hingga pada
konstruksi bangunan. Paduan aluminium dewasa ini
semakin luas penggunaannya dalam bidang teknik
karena kombinasi dari sifatnya yang mempunyai
kekuatan tinggi dan ringan disamping tahan terha-
dap korosi. Meskipun paduan aluminium termasuk
bahan yang tahan terhadap korosi namun saat
berada pada lingkungan yang korosif seperti di laut,
bahan ini juga rentan untuk berbagai jenis korosi
seperti korosi seragam, korosi sumuran dan korosi
filiform karena lapisan oksida yang terbentuk
menjadi tidak stabil. Korosi ini biasanya akan
menyerang pada bagian terlemah dari logam seperti
pada daerah sambungan las.
Teknologi pengelasan saat ini mengalami per-
kembangan yang cukup pesat dan banyak diguna-
kan diberbagai bidang industri. Salah satu metode
pengelasan yang masih terus dikembangkan adalah
FSW (Friction Stir Welding), yang ditemukan oleh
Wayne Thomas di TWI (The Welding Institute)
pada tahun 1991 [1]. Proses FSW dilakukan dengan
menggunakan bantuan tools yang berputar dengan
gerak maju (feeding) tertentu sehingga logam
mengalami pelunakan (lumer) di kedua sisi benda
yang dilas dan terjadi penyambungan. Proses
pengelasan gesek (FSW) dapat dilakukan pada
semua material paduan yang memiliki sifat mampu
F.X.A. Wahyudianto dan E. Yadie / Prosiding SNTTM XVI, Oktober 2017, hal. 77-80
MT-18 | 78
las dari weldability yang rendah sampai yang tinggi,
termasuk semua seri pada aluminium paduan [2].
Permasalahan yang sering muncul dari hasil
sambungan paduan aluminium dengan pengelasan
FSW yang digunakan untuk pembuatan kapal laut
adalah korosi terutama pada sambungan lasnya.
Akibat serangan korosi ini maka ketangguhan suatu
konstruksi akan berkurang hingga dapat menyebab-
kan suatu kegagalan/ kerusakan yang berakibat
fatal. Untuk meningkatkan ketahan sambungan
hasil pengelasan FSW adalah pada saat proses pe-
ngelasan harus menggunakan parameter yang tepat,
salah satunya adalah putaran tool [3-5]. Dengan
putaran tool yng tepat diharapkan hasil lasan
memiliki karakteristik kekuatan tarik dan ketahanan
korosi yang baik. Kemudian untuk mengurangi dan
menghambat laju korosi pada lingkungan korosif,
salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
penggunaan inhibitor [6, 7]. Sehingga perlu dila-
kukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh
inhibitor terhadap ketahanan laju korosi sambungan
lasan FSW.
Pada penelitian ini paduan aluminium yang
digunakan adalah seri AA5083 yang merupakan
aluminium paduan paling banyak digunakan di
dunia perkapalan. Selanjutnya pada sambungan
akan dilakukan kajian sifat-sifat mekanik (kekuatan
tarik, kekerasan, dan struktur mikro) dan laju korosi
pada sambungan las ini. Pengujian korosi akan
dilakukan dengan menggunakan metode potensio
dinamik dengan media larutan 3.5% NaCl dan
biberi inhibitor chromate dengan persentase 0,1 ,
0,2 dan 0,3.
Metodologi
Material yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Alumunium dengan seri 5083. Komposisi
utama Aluminium 5083 adalah Magnesium (Mg),
dengan komposisi kimia seperti yang ditampilkan
pada tabel 1.
Tabel 1. Komposisi kimia AA5083 (% berat).
Unsur Berat (%)
Si 0.11
Fe 0.3055
Cu 0.0480
Mn 0.5613
Mg 4.5
Zn 0.0417
Ti 0.0192
Cr 0.0628
Ni 0.0003
Pb 0.0039
Sn 0.0051
Al 93.72
Proses pengelasan FSW dilakukan dengan
menggunakan mesin milling dengan beberapa para-
meter yakni travel speed = 30 mm/min dan dengan
kecepatan putaran tool searah jarum jam yang
divariasikan sebesar 910 rpm, 1500 rpm dan 2280
rpm, serta kemiringan tool (tilt angel) sebesar 3o
terhadap sumbu x mengarah ke arah las-lasan. dan
tool yang digunakan adalah baja AISI H13. Bentuk
tool seperti yang terlihat pada gambar 1.
Gambar 1. Tool FSW
Struktur mikro dilakukan dengan pengamatan
menggunakan mikroskop optik, akan tetapi sebe-
lumnya spesimen dietsa menggunakan reagen
setelah terlebih dahulu dipoles sampai halus.
Pemolesan dilakukan dengan menggunakan amplas
400, 800, 1000, 1500, dan 2000 serta menggunakan
autosol.
Pengamatan terhadap kekerasan dilakukan de-
ngan metode indentasi (Vickers microhardness) di
seluruh zona lasan dan untuk pengujian tarik meng-
gunakan mesin servopulser. Sedangan untuk pengu-
jian laju korosi dilakukan di Laboraturium Bahan
Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM,
Yogyakarta dengan alat VersaSTAT4 (Ametek,
USA). Pengujian dilakukan dengan metode poten-
siodinamik yang menggunakan sel tiga elektroda.
Pengujian ini menggunakan sampel dari daerah las
pada setiap putaran tool dan base material.
Spesimen uji korosi dibuat seperti yang terlihat pada
gambar 2. Permukaan spesimen harus diminima-
lisir dari goresan dengan dihaluskan menggunakan
amplas.
Gambar 2. Spesimen uji korosi
F.X.A. Wahyudianto dan E. Yadie / Prosiding SNTTM XVI, Oktober 2017, hal. 77-80
MT-18 | 79
Hasil dan Pembahasan
Gambar 3 menunjukkan foto makro, untuk me-
ngetahui perbedaan daerah akibat pengelassan
FSW.
Gambar 3. Foto makro permukaan melintang daerah
las a) Logam Induk b) HAZ c) TMAZ dan d) Weld Zone
Gambar 4 Menampilkan hasil foto mikro pada
daerah-daerah yang terbentuk akibat proses penge-
lasan. Dari gambar 4 terlihat bahwa logam induk
dan HAZ terlihat hampir tidak ada perbedaan.
Sedangkan pada base material terlihat jelas butiran-
butiran memanjang seperti hasil roll dari manu-
faktur logam induk tersebut.
Gambar 4. Foto mikro a) Logam Induk b) HAZ c)
TMAZ dan d) Weld Zone
Pada HAZ, material ini tidak mengalami de-
formasi plastis, namun terjadi pembesaran butir
karena pengaruh suhu dari gesekan akibat putaran
tool. Pada daerah TMAZ terlihat jelas adukan
mekanis dari putaran tool sehingga material yang
dilas mengalami perubahan deformasi. Pengambi-
lan gambar TMAZ dari bagian advancing side.
Daerah TMAZ merupakan transisi dari material
dasar (HAZ) dan juga weld zone. Daerah Nugget
merupakan area pengelasan yang terjadi rekristali-
sasi. Butiran-butiran yang berwarna hitam merupa-
kan fase larut seperti fase yang mengandung mag-
nesium, silica atau mangan, sedangkan warna abu-
abu merupakan partikel utama yaitu aluminium.
Adukan dari tool terlihat membuat butiran-butiran
pada daerah pengelasan semakin kecil dan halus.
Hasil pengujian tarik ditampilkan pada gambar
5, memperlihatkan kekuatan tarik maksimal ter-
tinggi yaitu pada logam induk AA 5083 sekitar 298
MPa, sedangkan untuk pada variasi putaran tool
910, 1500 dan 2280 rpm masing-masing mendapat-
kan 152, 161 dan 285 Mpa.
Gambar 5. Kekuatan tarik dan kekuatan luluh
sambungan las FSW dengan berbagai variasi kecepatan
putaran tool
Demikian halnya dengan kekuatan luluh pada
sepesimen hasil las juga mengalami penurunan.
Pada putaran tool 2280 rpm mempunyai kekuatan
paling tinggi dibanding putaran tool yang lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi putaran
tool akan meng-hasilkan sambungan yang lebih
baik karena ikatan yang terbentuk lebih kuat.
Tabel 2. Nilai Ecorr, icorr dan laju korosi
Larutan E (MV)
I-corr
(µA/Cm2
)
Laju korosi
(mm/tahun)
3,5% NaCl -1,132 0,53488 0,006166322
3,5%NaCl+
0,1%Na2CrO4
-1,176 0,2301 0,00265269
3,5%NaCl+
0,3%Na2CrO4
-1,184 0,14795 0,00170563
3,5%NaCl+
0,5%Na2CrO4
-1,048 0,01606 0,000185146
Gambar 6. Diagram Tafel hasil uji korosi
F.X.A. Wahyudianto dan E. Yadie / Prosiding SNTTM XVI, Oktober 2017, hal. 77-80
MT-18 | 80
Hasil uji korosi dengan metode potensiodinamik
pada las FSW pada putaran tool 2280 rpm dengan
variasi inhibitor kromate dalam larutan 3,5% NaCl,
dinyatakan dengan grafik polarisasi tafel seperti
terlihat pada gambar 6. Sedangkan nilai potensial
korosi (Ecorr) dan rapat arus (icorr) dari spesimen
yang telah diuji bisa dilihat pada pada tabel 2.
Gambar 7. Grafik efisiensi dan laju korosi sambungan
las FSW.
Dari gambar 6 terlihat bahwa laju korosi terting-
gi terjadi pada konsentrasi kromat 0,1% dan yang
terbaik pada 0,5%. Penambahan inhibitor kedalam
larutan 3,5% NaCl terbukti mampu menurunkan
laju korosi pada sambungan las FSW. Efisiensi
inhibitor kromat dalam larutan 3,5% NaCl diper-
lihatkan pada gambar 7, terlihat bahwa dengan
meningkatnya kosentrasi kromat menunjukkan pe-
ningkatan efisieninya. Pada konsentrasi kromat
0,5% memiliki efisiensi yang paling baik hingga
mencapai 97%.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesim-
pulan sebagai berikut :
- Sifat mekanik terbaik sambungan las FSW
dihasilkan oleh putaran tool 2280 rpm.
- Penambahan inhiditor kromat kedalam larutan
3,5% NaCl mampu mengurangi laju korosi
sambungan las FSW.
Ucapan terima kasih
Penelitian ini didanai oleh dana hibah dosen
pemula dari Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Daftar Pustaka
[1] W.M. Thomas, E.D. Nicholas, J.C. Needham,
M.G. Murch, P. Temple-Smith, C.J. Dawes,
Friction Stir Butt Welding, International Patent
Application No. PCT/GB92/02203 and GB
patent application No. 9125978.8; 6 December
1991.
[2] R. S. Mishra, Z. Y. Ma, Friction stir welding
and processing, Mater. Sci. Eng. R Reports
(2005)1–78.
[3] M. Ghaffarpour, S. Kolahgar, B. M. Dariani, K.
Dehghani, Evaluation of Dissimilar Welds of
5083-H12 and 6061-T6 Produced by Friction
Stir Welding, Metall. Mater. Trans. A (2013)
3697–3707.
[4] R. Moshwan, F. Yusof, M. A. Hassan, S. M.
Rahmat, Effect of tool rotational speed on force
generation, microstructure and mechanical
properties of friction stir welded Al-Mg-Cr-Mn
(AA 5052-O) alloy, Materials and Design
(2015) 118–128.
[5] FX. A. Wahyudianto, M.N. Ilman, P.T.
Iswanto, Kusmono, Pengaruh Kecepatan
Putaran Tool Terhadap Struktur Mikro,
Kekerasan dan Kekuatan Tarik Pada
Sambungan Las FSW Tak Sejenis Antara
AA5083 dan AA6061-T6, Prosiding Seminar
Nasional Material dan Metalurgi (SENAMM
VIII) (2015) 17-22.
[6] FX. A. Wahyudianto, M.N. Ilman, P.T.
Iswanto, Kusmono, Prilaku Korosi Sambungan
Las FSW Tak Sejenis Antara AA5083 dan
AA6061-T6 dengan Variasi Putaran Tool
Dalam Larutan 3,5% NaCl, Jurnal Mekanika
UNS (2016) 56-59.
[7] G. S. Frankel, R. L. Mccreery, Inhibition of Al
Alloy Corrosion by Chromates, The
Electrochemical Society Interface (2001).

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
M Arif
 
4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)
Alen Pepa
 
I nyoman widya santika (1311909) ultrasonic machining
I nyoman widya santika (1311909) ultrasonic machiningI nyoman widya santika (1311909) ultrasonic machining
I nyoman widya santika (1311909) ultrasonic machining
Widhy Black Guns
 
Manufaktur pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)
Manufaktur   pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)Manufaktur   pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)
Manufaktur pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)
Danard Prasetya
 
Motorcycle Spoke desain
Motorcycle Spoke desainMotorcycle Spoke desain
Motorcycle Spoke desain
Ibrahim Mat
 
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Surya BS
 
A.c matrial. ferrous mtl genap
A.c matrial. ferrous mtl genapA.c matrial. ferrous mtl genap
A.c matrial. ferrous mtl genap
Katoning Wetan
 

La actualidad más candente (18)

83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
 
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan LogamProses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
Proses Khusus, Pengerjaan Dingin, Pembentukan dengan Listrik dan Pelapisan Logam
 
Baja - Besi Tuang - Al
Baja - Besi Tuang - AlBaja - Besi Tuang - Al
Baja - Besi Tuang - Al
 
4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)
 
Laporan praktikum Fislab heat treatment
Laporan praktikum Fislab heat treatmentLaporan praktikum Fislab heat treatment
Laporan praktikum Fislab heat treatment
 
Heat Treatment
Heat TreatmentHeat Treatment
Heat Treatment
 
Makalah perlakuan panas
Makalah perlakuan panas Makalah perlakuan panas
Makalah perlakuan panas
 
Welding consumables fix 1
Welding consumables fix 1Welding consumables fix 1
Welding consumables fix 1
 
heat treatment
heat treatmentheat treatment
heat treatment
 
I nyoman widya santika (1311909) ultrasonic machining
I nyoman widya santika (1311909) ultrasonic machiningI nyoman widya santika (1311909) ultrasonic machining
I nyoman widya santika (1311909) ultrasonic machining
 
Manufaktur pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)
Manufaktur   pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)Manufaktur   pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)
Manufaktur pemesinan non konvensional kimia (ch m,ecm)
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
 
Manufacturing process in bolt company
Manufacturing process in bolt companyManufacturing process in bolt company
Manufacturing process in bolt company
 
pengujian lentur
pengujian lenturpengujian lentur
pengujian lentur
 
Motorcycle Spoke desain
Motorcycle Spoke desainMotorcycle Spoke desain
Motorcycle Spoke desain
 
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
 
Material teknik
Material teknikMaterial teknik
Material teknik
 
A.c matrial. ferrous mtl genap
A.c matrial. ferrous mtl genapA.c matrial. ferrous mtl genap
A.c matrial. ferrous mtl genap
 

Similar a 825 1501-1-pb (1)

6.paper m 008
6.paper m 0086.paper m 008
6.paper m 008
Wo Joyo
 
23 maradu (2)
23 maradu (2)23 maradu (2)
23 maradu (2)
Alen Pepa
 
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1
Alen Pepa
 
Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2
Alen Pepa
 
Presentasi praktikum teknik pengelasan logam
Presentasi praktikum teknik pengelasan logamPresentasi praktikum teknik pengelasan logam
Presentasi praktikum teknik pengelasan logam
triesatrio
 
13 pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
13   pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...13   pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
13 pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
Alen Pepa
 
13 pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
13   pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...13   pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
13 pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
Alen Pepa
 
Jurnal Tentang Mesin
Jurnal Tentang MesinJurnal Tentang Mesin
Jurnal Tentang Mesin
Alen Pepa
 
Analisa las listrik dan asitilin
Analisa las listrik dan asitilinAnalisa las listrik dan asitilin
Analisa las listrik dan asitilin
Yusuf Saputra
 

Similar a 825 1501-1-pb (1) (20)

Contoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-PContoh proposal PKM-P
Contoh proposal PKM-P
 
6.paper m 008
6.paper m 0086.paper m 008
6.paper m 008
 
23 maradu (2)
23 maradu (2)23 maradu (2)
23 maradu (2)
 
23 maradu
23 maradu23 maradu
23 maradu
 
Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015
Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015
Sambungan Las( X TMP 3) SMK N 2 KEBUMEN 2014-2015
 
1858 3601-2011-311 (1)
1858 3601-2011-311 (1)1858 3601-2011-311 (1)
1858 3601-2011-311 (1)
 
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1
 
Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2
 
Presentasi praktikum teknik pengelasan logam
Presentasi praktikum teknik pengelasan logamPresentasi praktikum teknik pengelasan logam
Presentasi praktikum teknik pengelasan logam
 
Mekanikal Material
Mekanikal MaterialMekanikal Material
Mekanikal Material
 
Mechanical
MechanicalMechanical
Mechanical
 
13 pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
13   pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...13   pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
13 pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
 
13 pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
13   pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...13   pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
13 pengaruh masukan panas sambungan las erw terhadap kekerasan material pip...
 
pengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptxpengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptx
 
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdfPENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdf
 
Jurnal Tentang Mesin
Jurnal Tentang MesinJurnal Tentang Mesin
Jurnal Tentang Mesin
 
02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasi02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasi
 
Baja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyaBaja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinya
 
Analisa las listrik dan asitilin
Analisa las listrik dan asitilinAnalisa las listrik dan asitilin
Analisa las listrik dan asitilin
 
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
 

Último

Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 

Último (19)

Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 

825 1501-1-pb (1)

  • 1. F.X.A. Wahyudianto dan E. Yadie / Prosiding SNTTM XVI, Oktober 2017, hal. 77-80 MT-18 | 77 Corrosion Behavior of AA5083 Friction Stirred Metal Welds Joint inside 3,5% NaCl Solution FX. A. Wahyudianto1,* dan Erry Yadie2 1Jurusan Kemaritiman, Politeknik Negeri Samarinda - Samarinda 2Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Samarinda - Samarinda *Korespondensi: wahyudie_fx@yahoo.co.id Abstract. The aluminum alloy AA5083-H116 is a magnesium aluminum alloy (Al-Mg) that has high tensile strength, good corrosion resistance, easly formed and good welding ability. The subject in this research is the aluminum alloy friction stirred metal welds joint. Friction Stir welding (FSW) process was performed with a constant tool traverse speed of 30 mm/min, a 3o tilt angle and by varying rotating speeds 910 rpm, 1500 rpm and 2280 rpm. The friction and stirring between tool and specimen during FSW result in heat which reduces mechanical properties of welds. The reduce of mechanical properties decreases the corrosion resistance. The welded joints were characterized by tensile strength and corrosion resistance. Corrosion test was performed in a 3.5% NaCl solution with and without sodium chromate inhibitor (Na2CrO4). Using the inhibitor increases the corrosion resistance of welds. The concentration of chromate was 0.1, 0.3 and 0.5%. The highest tensile strength is achieved at 2280 rpm and the sodium chromate in the 3.5% NaCl solution decrease the corrosion rate significantly. Abstrak. Paduan aluminium AA5083-H116 adalah paduan aluminium magnesium (Al-Mg) yang memiliki kekuatan tarik tinggi, ketahanan korosi, memiliki kemampuan untuk dapat dibentuk dan kemampuan las yang baik. Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah hasil pengelasan Friction Stir Welding (FSW). Paremeter pengelasan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kecepetan putaran tool 910, 1500 dan 2280 rpm, kecepatan pengelasan 30 mm/min dan sudut kemiringan tool 30 . Pada proses FSW, akibat adukan dan gesekkan antara tool selama pengelasan menghasilkan panas yang dapat menyebabkan penurunan kwalitas sifat mekanis pada sambungan las. Penurunan kwalitas tersebut tentunya juga berpengaruh pada ketahanan korosinya. Untuk meningkatkan ketahanan pada sambungan las FSW terhadap serangan korosi digunakan inhibitor. Analisa yang dilakukan terhadap hasil las FSW adalah kekuatan tarik,dan ketahanan korosi sambungan. Pengujian korosi dilakukan didalam larutan 3,5% NaCl sebagai pengganti air laut dan larutan 3,5% NaCl dengan penambahan inhibitor kromat (Na2CrO4). Konsetrasi penambahan kromat kedalam larutan 3,5% NaCl adalah 0,1%, 0,3% dan 0,5%. Hasil analisa yang diperoleh dari pengujian-pengujian tersebut menunjukkan bahwa pada kecepatan putaran tool 2280 rpm memiliki sifat mekanis dan penambahan sodium kromat kedalam larutan 3,5% NaCl terbukti mampu menurunkan laju korosi secara signifikan. Kata kunci: FSW, corrosion rate, inhibitor, Sodium Chromate, AA5083 © 2017. BKSTM-Indonesia. All rights reserved Pendahuluan Paduan aluminium pada saat ini menjadi pilihan sebagai bahan untuk banyak bidang, dari rumah tangga, elektro, kemasan, transportasi hingga pada konstruksi bangunan. Paduan aluminium dewasa ini semakin luas penggunaannya dalam bidang teknik karena kombinasi dari sifatnya yang mempunyai kekuatan tinggi dan ringan disamping tahan terha- dap korosi. Meskipun paduan aluminium termasuk bahan yang tahan terhadap korosi namun saat berada pada lingkungan yang korosif seperti di laut, bahan ini juga rentan untuk berbagai jenis korosi seperti korosi seragam, korosi sumuran dan korosi filiform karena lapisan oksida yang terbentuk menjadi tidak stabil. Korosi ini biasanya akan menyerang pada bagian terlemah dari logam seperti pada daerah sambungan las. Teknologi pengelasan saat ini mengalami per- kembangan yang cukup pesat dan banyak diguna- kan diberbagai bidang industri. Salah satu metode pengelasan yang masih terus dikembangkan adalah FSW (Friction Stir Welding), yang ditemukan oleh Wayne Thomas di TWI (The Welding Institute) pada tahun 1991 [1]. Proses FSW dilakukan dengan menggunakan bantuan tools yang berputar dengan gerak maju (feeding) tertentu sehingga logam mengalami pelunakan (lumer) di kedua sisi benda yang dilas dan terjadi penyambungan. Proses pengelasan gesek (FSW) dapat dilakukan pada semua material paduan yang memiliki sifat mampu
  • 2. F.X.A. Wahyudianto dan E. Yadie / Prosiding SNTTM XVI, Oktober 2017, hal. 77-80 MT-18 | 78 las dari weldability yang rendah sampai yang tinggi, termasuk semua seri pada aluminium paduan [2]. Permasalahan yang sering muncul dari hasil sambungan paduan aluminium dengan pengelasan FSW yang digunakan untuk pembuatan kapal laut adalah korosi terutama pada sambungan lasnya. Akibat serangan korosi ini maka ketangguhan suatu konstruksi akan berkurang hingga dapat menyebab- kan suatu kegagalan/ kerusakan yang berakibat fatal. Untuk meningkatkan ketahan sambungan hasil pengelasan FSW adalah pada saat proses pe- ngelasan harus menggunakan parameter yang tepat, salah satunya adalah putaran tool [3-5]. Dengan putaran tool yng tepat diharapkan hasil lasan memiliki karakteristik kekuatan tarik dan ketahanan korosi yang baik. Kemudian untuk mengurangi dan menghambat laju korosi pada lingkungan korosif, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah penggunaan inhibitor [6, 7]. Sehingga perlu dila- kukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh inhibitor terhadap ketahanan laju korosi sambungan lasan FSW. Pada penelitian ini paduan aluminium yang digunakan adalah seri AA5083 yang merupakan aluminium paduan paling banyak digunakan di dunia perkapalan. Selanjutnya pada sambungan akan dilakukan kajian sifat-sifat mekanik (kekuatan tarik, kekerasan, dan struktur mikro) dan laju korosi pada sambungan las ini. Pengujian korosi akan dilakukan dengan menggunakan metode potensio dinamik dengan media larutan 3.5% NaCl dan biberi inhibitor chromate dengan persentase 0,1 , 0,2 dan 0,3. Metodologi Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alumunium dengan seri 5083. Komposisi utama Aluminium 5083 adalah Magnesium (Mg), dengan komposisi kimia seperti yang ditampilkan pada tabel 1. Tabel 1. Komposisi kimia AA5083 (% berat). Unsur Berat (%) Si 0.11 Fe 0.3055 Cu 0.0480 Mn 0.5613 Mg 4.5 Zn 0.0417 Ti 0.0192 Cr 0.0628 Ni 0.0003 Pb 0.0039 Sn 0.0051 Al 93.72 Proses pengelasan FSW dilakukan dengan menggunakan mesin milling dengan beberapa para- meter yakni travel speed = 30 mm/min dan dengan kecepatan putaran tool searah jarum jam yang divariasikan sebesar 910 rpm, 1500 rpm dan 2280 rpm, serta kemiringan tool (tilt angel) sebesar 3o terhadap sumbu x mengarah ke arah las-lasan. dan tool yang digunakan adalah baja AISI H13. Bentuk tool seperti yang terlihat pada gambar 1. Gambar 1. Tool FSW Struktur mikro dilakukan dengan pengamatan menggunakan mikroskop optik, akan tetapi sebe- lumnya spesimen dietsa menggunakan reagen setelah terlebih dahulu dipoles sampai halus. Pemolesan dilakukan dengan menggunakan amplas 400, 800, 1000, 1500, dan 2000 serta menggunakan autosol. Pengamatan terhadap kekerasan dilakukan de- ngan metode indentasi (Vickers microhardness) di seluruh zona lasan dan untuk pengujian tarik meng- gunakan mesin servopulser. Sedangan untuk pengu- jian laju korosi dilakukan di Laboraturium Bahan Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM, Yogyakarta dengan alat VersaSTAT4 (Ametek, USA). Pengujian dilakukan dengan metode poten- siodinamik yang menggunakan sel tiga elektroda. Pengujian ini menggunakan sampel dari daerah las pada setiap putaran tool dan base material. Spesimen uji korosi dibuat seperti yang terlihat pada gambar 2. Permukaan spesimen harus diminima- lisir dari goresan dengan dihaluskan menggunakan amplas. Gambar 2. Spesimen uji korosi
  • 3. F.X.A. Wahyudianto dan E. Yadie / Prosiding SNTTM XVI, Oktober 2017, hal. 77-80 MT-18 | 79 Hasil dan Pembahasan Gambar 3 menunjukkan foto makro, untuk me- ngetahui perbedaan daerah akibat pengelassan FSW. Gambar 3. Foto makro permukaan melintang daerah las a) Logam Induk b) HAZ c) TMAZ dan d) Weld Zone Gambar 4 Menampilkan hasil foto mikro pada daerah-daerah yang terbentuk akibat proses penge- lasan. Dari gambar 4 terlihat bahwa logam induk dan HAZ terlihat hampir tidak ada perbedaan. Sedangkan pada base material terlihat jelas butiran- butiran memanjang seperti hasil roll dari manu- faktur logam induk tersebut. Gambar 4. Foto mikro a) Logam Induk b) HAZ c) TMAZ dan d) Weld Zone Pada HAZ, material ini tidak mengalami de- formasi plastis, namun terjadi pembesaran butir karena pengaruh suhu dari gesekan akibat putaran tool. Pada daerah TMAZ terlihat jelas adukan mekanis dari putaran tool sehingga material yang dilas mengalami perubahan deformasi. Pengambi- lan gambar TMAZ dari bagian advancing side. Daerah TMAZ merupakan transisi dari material dasar (HAZ) dan juga weld zone. Daerah Nugget merupakan area pengelasan yang terjadi rekristali- sasi. Butiran-butiran yang berwarna hitam merupa- kan fase larut seperti fase yang mengandung mag- nesium, silica atau mangan, sedangkan warna abu- abu merupakan partikel utama yaitu aluminium. Adukan dari tool terlihat membuat butiran-butiran pada daerah pengelasan semakin kecil dan halus. Hasil pengujian tarik ditampilkan pada gambar 5, memperlihatkan kekuatan tarik maksimal ter- tinggi yaitu pada logam induk AA 5083 sekitar 298 MPa, sedangkan untuk pada variasi putaran tool 910, 1500 dan 2280 rpm masing-masing mendapat- kan 152, 161 dan 285 Mpa. Gambar 5. Kekuatan tarik dan kekuatan luluh sambungan las FSW dengan berbagai variasi kecepatan putaran tool Demikian halnya dengan kekuatan luluh pada sepesimen hasil las juga mengalami penurunan. Pada putaran tool 2280 rpm mempunyai kekuatan paling tinggi dibanding putaran tool yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi putaran tool akan meng-hasilkan sambungan yang lebih baik karena ikatan yang terbentuk lebih kuat. Tabel 2. Nilai Ecorr, icorr dan laju korosi Larutan E (MV) I-corr (µA/Cm2 ) Laju korosi (mm/tahun) 3,5% NaCl -1,132 0,53488 0,006166322 3,5%NaCl+ 0,1%Na2CrO4 -1,176 0,2301 0,00265269 3,5%NaCl+ 0,3%Na2CrO4 -1,184 0,14795 0,00170563 3,5%NaCl+ 0,5%Na2CrO4 -1,048 0,01606 0,000185146 Gambar 6. Diagram Tafel hasil uji korosi
  • 4. F.X.A. Wahyudianto dan E. Yadie / Prosiding SNTTM XVI, Oktober 2017, hal. 77-80 MT-18 | 80 Hasil uji korosi dengan metode potensiodinamik pada las FSW pada putaran tool 2280 rpm dengan variasi inhibitor kromate dalam larutan 3,5% NaCl, dinyatakan dengan grafik polarisasi tafel seperti terlihat pada gambar 6. Sedangkan nilai potensial korosi (Ecorr) dan rapat arus (icorr) dari spesimen yang telah diuji bisa dilihat pada pada tabel 2. Gambar 7. Grafik efisiensi dan laju korosi sambungan las FSW. Dari gambar 6 terlihat bahwa laju korosi terting- gi terjadi pada konsentrasi kromat 0,1% dan yang terbaik pada 0,5%. Penambahan inhibitor kedalam larutan 3,5% NaCl terbukti mampu menurunkan laju korosi pada sambungan las FSW. Efisiensi inhibitor kromat dalam larutan 3,5% NaCl diper- lihatkan pada gambar 7, terlihat bahwa dengan meningkatnya kosentrasi kromat menunjukkan pe- ningkatan efisieninya. Pada konsentrasi kromat 0,5% memiliki efisiensi yang paling baik hingga mencapai 97%. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesim- pulan sebagai berikut : - Sifat mekanik terbaik sambungan las FSW dihasilkan oleh putaran tool 2280 rpm. - Penambahan inhiditor kromat kedalam larutan 3,5% NaCl mampu mengurangi laju korosi sambungan las FSW. Ucapan terima kasih Penelitian ini didanai oleh dana hibah dosen pemula dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Daftar Pustaka [1] W.M. Thomas, E.D. Nicholas, J.C. Needham, M.G. Murch, P. Temple-Smith, C.J. Dawes, Friction Stir Butt Welding, International Patent Application No. PCT/GB92/02203 and GB patent application No. 9125978.8; 6 December 1991. [2] R. S. Mishra, Z. Y. Ma, Friction stir welding and processing, Mater. Sci. Eng. R Reports (2005)1–78. [3] M. Ghaffarpour, S. Kolahgar, B. M. Dariani, K. Dehghani, Evaluation of Dissimilar Welds of 5083-H12 and 6061-T6 Produced by Friction Stir Welding, Metall. Mater. Trans. A (2013) 3697–3707. [4] R. Moshwan, F. Yusof, M. A. Hassan, S. M. Rahmat, Effect of tool rotational speed on force generation, microstructure and mechanical properties of friction stir welded Al-Mg-Cr-Mn (AA 5052-O) alloy, Materials and Design (2015) 118–128. [5] FX. A. Wahyudianto, M.N. Ilman, P.T. Iswanto, Kusmono, Pengaruh Kecepatan Putaran Tool Terhadap Struktur Mikro, Kekerasan dan Kekuatan Tarik Pada Sambungan Las FSW Tak Sejenis Antara AA5083 dan AA6061-T6, Prosiding Seminar Nasional Material dan Metalurgi (SENAMM VIII) (2015) 17-22. [6] FX. A. Wahyudianto, M.N. Ilman, P.T. Iswanto, Kusmono, Prilaku Korosi Sambungan Las FSW Tak Sejenis Antara AA5083 dan AA6061-T6 dengan Variasi Putaran Tool Dalam Larutan 3,5% NaCl, Jurnal Mekanika UNS (2016) 56-59. [7] G. S. Frankel, R. L. Mccreery, Inhibition of Al Alloy Corrosion by Chromates, The Electrochemical Society Interface (2001).