SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 20
DISUSUN OLEHADE ISAN052001D100022A
DEFINISI PPOM Penyakit Paru Obstruktif Kronik ( PPOK ) atau Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOM) adalah klasifikasi luas dari gangguan yang mencakup bronkitis kronis, bronkiektasis, emfisema dan asma. (Bruner Suddarth,2002). Penyakit Paru Obstruktif Kronik atau Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) merupakan suatu  istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan  resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran  patofisiologi utamanya.
Klasifikasi penyakit PPOM Ketiga penyakit yang membentuk satu kesatuan yang dikenal dengan COPD/PPOM adalah :     1. bronchitis kronis     2 emfisema paru-paru dan     3 asthma bronchiale. PPOM merupakan kondisi ireversibel yang berkaitan dengan dispnea saat aktivitas Dan penurunan aliran masuk dan keluar udara  paru-paru
A. Bronkitis kronis Bronkitis kronis didefinisikan sebagai adanya batuk produktif yang berlangsung 3 bulan dalam satu tahun selama 2 tahun berturut-turut. (Bruner & Suddarth, 2002).
Patofisiologi Bronkitis Kronis Asap mengiritasi jalan nafas mengakibatkan hipersekresi lendir dan inflamasi. Karena iritasi yang konstan ini, kelenjar-kelenjar yang mensekresi lendir dan sel-sel goblet meningkat jumlahnya, fungsi silia menurun dan lebih banyak lendir yang dihasilkan. Sebagai akibat bronkiolus dapat menjadi menyempit dan tersumbat. Alveoli yang berdaekatan dengan bronkiolus dapat menjadi rusak dan membentuk fibrosis     Pasien kemudian menjadi lebih rentan terhadap infeksi pernapasan. Penyempitan bronkial lebih lanjut terjadi sebagai akibat perubahan fibrotik yang terjadi dalam jalan napas. Pada waktunya mungkin terjadi perubahan paru yang ireversibel, kemungkinan mengakibatkan emfisema dan bronkiektasis.
Tanda dan Gejala Bronkitis Kronis Batuk produktif, kronis pada bulan-bulan musim dingin.
Pemeriksaan Penunjang 1)Pemeriksaan analisa gas darah : hipoksia                  dengan hiperkapnia2)Rontgen dada : pembesaran jantung          dengan diafragma normal/mendatar3)Pemeriksaan fungsi paru : Penurunan          kapasitas vital (VC) dan volume ekspirasi          kuat (FEV), peningkatan volume residual (RV),          kapasitas paru total (TLC) normal atau sedikit         meningkat.4)Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit : dapat          sedikit meningkat
B. Emfisema Emfisema didefinisikan sebagai suatu distensi abnormal ruang udara diluar bronkiolus terminal dengan kerusakan dinding alveoli. (Bruner & Suddarth, 2002)Emfisema merupakan gangguan pengembangan paru-paru yang ditandai oleh pelebaran ruang udara di dalam paru-paru disertai destruksi jaringan (WHO).
Patofisiologi Emfisema      Pada emfisema beberapa faktor penyebab obstruksi jalan napas yaitu : inflamasi dan pembengkakan bronki; produksi lendir yang berlebihan; kehilangan rekoil elastik jalan napas; dan kolaps bronkiolus serta redistribusi udara ke alveoli yang berfungsi.Karena dinding alveoli mengalami kerusakan, area permukaan alveolar yang kontak langsung dengan kapiler paru secara kontinu berkurang, menyebabkan peningkatan ruang rugi (area paru dimana tidak ada pertukaran gas yang dapat terjadi) dan mengakibatkan kerusakan difusi oksigen.       Kerusakan difusi oksigen mengakibatkan hipoksemia. Pada tahap akhir penyakit, eliminasi karbondioksida mengalami kerusakan, mengakibatkan peningkatan tekanan karbondioksida dalam darah arteri (hiperkapnia) dan menyebabkan asidosis respiratorius.Karena dinding alveolar terus mengalami kerusakan, jaring-jaring kapiler pulmonal berkurang.
Tanda dan Gejala Emfisema      •dispnea•Takipnea•Inspeksi : barrel chest, penggunaan otot bantu                        pernapasan•Perkusi : hiperresonan, penurunan fremitus pada                        seluruh bidang paru•Auskultasi bunyi napas : krekles, ronchi, perpanjangan                                                ekspirasi•Hipoksemia•Hiperkapnia•Anoreksia•Penurunan BB•Kelemahan
Pemeriksaan Penunjang 1)Rontgen dada : hiperinflasi, pendataran diafragma, pelebaran interkosta dan jantung normal2)Fungsi pulmonari (terutama spirometri) : peningkatan TLC dan RV, penurunan VC dan FEV
C. ASMA BRONKIALE Menurut Croccket (1997) Asma bronkiale didefinisikan sebagai salah satu penyakit dari sistem pernapasan yang meliputi peradangan dari jalan napas dan gejala-gejala bronkhopaaasma yang bersifat reversibel. Asma bronchiale menurut Americans Thoracic Society dikutip dari Barata Wijaya (1990) adalah suatu penyakit denagn ciri mendekatnya respons Thrakea dan Bronkhus terdap berbagai rangsangan  dengan manifestasi adanya penyempitan jalan napas yang luas dan derajatnya berubah-ubah , baik secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan serangan asma bronkiale atau sering disebut sebagai faktor pencetus adalah : 1.Alergen     2.Infeksi saluran napas     3.Stress psikologik     4.Olahraga / kegiatan jasmani yang berat     6.Polusi udara     7.Lingkungan kerja
Asma bronkhiale alergik dan non alergik Asma bronkhiale alergik timbul karena seseorang yang atropi akibat pemaparan alergen Asma bronkhiale non alergenik (asma intrinsik) terjadi bukan karena pemaparan alergen tetapi terjadi akibat beberapa faktor pencetus seperti infeksi saluaran napas atas , olahraga atau kegiatan jasmani yang berat , serta stress psikologis .
PATOFISIOLOGI Asma ditandai dengan konstraksi spatik dari otot polos bronkhiolus yang menyebabkan sukar bernapas. Penyebab yang umum adalah hipersensivitas bronkhiolus terhadap benda asing di udara.  Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi di duga terjadi dengan cara : seorang yang alergi kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody Ig E abnormal dalam jumlah yang besar dan antibody ini menyebabkan reaksi alergi dengan antigen spesifikmya.
MANIFESTASI KLINIK Selama serangan asma , klien mengalami dispnea dan tanda-tanda kesulitan pernapasan . permulaan tanda-tanda serangan terdapat sensasi konstriksi dada (dada terasa berat), whezing , batuk non produktif, takikardi dan takipnea.Beratnya asma dapat dapat diklasifikasikan dalam ringan , sedang, dan berat tergantung gejala- gejala. Sistem skoring diberikan untuk mengklasifikasikan tersebut.       Skore maksimum       : 12Asma ringan               : 1 – 5Asma sedang             : 6 – 8Asma berat                : 9 – 12   Variable PEFR      =   Harga PEFR tertinggi – harga PEFR terendah    X 100%                                                     Harga PEFR tertinggi          PEFR     : Peak Expiratory Flow Rate    APE       : Arus Puncak Respirasi
OBAT-OBAT YANG DAPAT DIPAKAI  Obat Antiimflamasi : Kortikosteroid Sodium kromolim Antiimflamasi lainnya
OBAT BRONKODILATOR Adrenergik  Epinefrin     Efedrin     Isoproterenol     Beta adrenergik agonis selektif Nonadrenergik Teopilin     Aminofilin Peru juga diberikan oksigen
TERIMA KASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente (17)

Penyakit paru obstruktif copy
Penyakit paru obstruktif   copyPenyakit paru obstruktif   copy
Penyakit paru obstruktif copy
 
Ppt ppom
Ppt ppomPpt ppom
Ppt ppom
 
Ppt penyakit paru obstruktif menahun (ppom)
Ppt penyakit paru obstruktif menahun (ppom)Ppt penyakit paru obstruktif menahun (ppom)
Ppt penyakit paru obstruktif menahun (ppom)
 
PPT ASKEP BRONKITIS
PPT ASKEP BRONKITISPPT ASKEP BRONKITIS
PPT ASKEP BRONKITIS
 
Ppt PPOM
Ppt PPOMPpt PPOM
Ppt PPOM
 
Ppt askep
Ppt askepPpt askep
Ppt askep
 
Ards
ArdsArds
Ards
 
Systema digestivus
Systema  digestivusSystema  digestivus
Systema digestivus
 
"Emfisema.ppt"
"Emfisema.ppt""Emfisema.ppt"
"Emfisema.ppt"
 
Ppok
PpokPpok
Ppok
 
Askep pada pasien ppok AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada pasien ppok AKPER PEMKAB MUNA Askep pada pasien ppok AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada pasien ppok AKPER PEMKAB MUNA
 
Patologi sistem respirasi
Patologi sistem respirasiPatologi sistem respirasi
Patologi sistem respirasi
 
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAsuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan Emfisema
 
Laporan pendahuluan dan askep ppok
Laporan pendahuluan dan askep ppokLaporan pendahuluan dan askep ppok
Laporan pendahuluan dan askep ppok
 
Emphysema paru
Emphysema paruEmphysema paru
Emphysema paru
 
Gagal nafas akut presentasi
Gagal nafas akut presentasiGagal nafas akut presentasi
Gagal nafas akut presentasi
 
Ppt (ppom) ricka
Ppt (ppom) rickaPpt (ppom) ricka
Ppt (ppom) ricka
 

Similar a Ppt ppom

Definisi bronchitis kronis pptna
Definisi bronchitis kronis pptnaDefinisi bronchitis kronis pptna
Definisi bronchitis kronis pptna
aneng_kuya
 
Laporan Pendahuluan PPOK
Laporan Pendahuluan PPOKLaporan Pendahuluan PPOK
Laporan Pendahuluan PPOK
Ria Yaya
 
Keperawatan dudut2
Keperawatan dudut2Keperawatan dudut2
Keperawatan dudut2
plesdis
 
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
ANANDITA63
 

Similar a Ppt ppom (20)

Copd Akper pemkab muna
Copd  Akper pemkab munaCopd  Akper pemkab muna
Copd Akper pemkab muna
 
Copd
Copd Copd
Copd
 
Copd
Copd Copd
Copd
 
Makalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasanMakalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasan
 
Makalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasanMakalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasan
 
Dok surya
Dok suryaDok surya
Dok surya
 
OBAT SISTEM PERNAFASAN.pptx
OBAT SISTEM PERNAFASAN.pptxOBAT SISTEM PERNAFASAN.pptx
OBAT SISTEM PERNAFASAN.pptx
 
Penyakit_Pernapasan.pptx
Penyakit_Pernapasan.pptxPenyakit_Pernapasan.pptx
Penyakit_Pernapasan.pptx
 
Penyakit Pernapasan HIHKKNKNJHJBBMKKKN,KIJI
Penyakit Pernapasan HIHKKNKNJHJBBMKKKN,KIJIPenyakit Pernapasan HIHKKNKNJHJBBMKKKN,KIJI
Penyakit Pernapasan HIHKKNKNJHJBBMKKKN,KIJI
 
Definisi bronchitis kronis pptna
Definisi bronchitis kronis pptnaDefinisi bronchitis kronis pptna
Definisi bronchitis kronis pptna
 
Laporan Pendahuluan PPOK
Laporan Pendahuluan PPOKLaporan Pendahuluan PPOK
Laporan Pendahuluan PPOK
 
Keperawatan dudut2
Keperawatan dudut2Keperawatan dudut2
Keperawatan dudut2
 
Askep pada pasien ppok
Askep pada pasien ppokAskep pada pasien ppok
Askep pada pasien ppok
 
Askep pada pasien ppok
Askep pada pasien ppokAskep pada pasien ppok
Askep pada pasien ppok
 
Makalah anvis "enfisema"
Makalah anvis "enfisema"Makalah anvis "enfisema"
Makalah anvis "enfisema"
 
Ppok AKPER PEMKAB MUNA
Ppok AKPER PEMKAB MUNA Ppok AKPER PEMKAB MUNA
Ppok AKPER PEMKAB MUNA
 
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by SheraraKelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
 
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
Gangguan sistem pernapasan manusia (asma)
 

Último

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

Ppt ppom

  • 2. DEFINISI PPOM Penyakit Paru Obstruktif Kronik ( PPOK ) atau Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOM) adalah klasifikasi luas dari gangguan yang mencakup bronkitis kronis, bronkiektasis, emfisema dan asma. (Bruner Suddarth,2002). Penyakit Paru Obstruktif Kronik atau Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) merupakan suatu istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya.
  • 3. Klasifikasi penyakit PPOM Ketiga penyakit yang membentuk satu kesatuan yang dikenal dengan COPD/PPOM adalah : 1. bronchitis kronis 2 emfisema paru-paru dan 3 asthma bronchiale. PPOM merupakan kondisi ireversibel yang berkaitan dengan dispnea saat aktivitas Dan penurunan aliran masuk dan keluar udara paru-paru
  • 4. A. Bronkitis kronis Bronkitis kronis didefinisikan sebagai adanya batuk produktif yang berlangsung 3 bulan dalam satu tahun selama 2 tahun berturut-turut. (Bruner & Suddarth, 2002).
  • 5. Patofisiologi Bronkitis Kronis Asap mengiritasi jalan nafas mengakibatkan hipersekresi lendir dan inflamasi. Karena iritasi yang konstan ini, kelenjar-kelenjar yang mensekresi lendir dan sel-sel goblet meningkat jumlahnya, fungsi silia menurun dan lebih banyak lendir yang dihasilkan. Sebagai akibat bronkiolus dapat menjadi menyempit dan tersumbat. Alveoli yang berdaekatan dengan bronkiolus dapat menjadi rusak dan membentuk fibrosis Pasien kemudian menjadi lebih rentan terhadap infeksi pernapasan. Penyempitan bronkial lebih lanjut terjadi sebagai akibat perubahan fibrotik yang terjadi dalam jalan napas. Pada waktunya mungkin terjadi perubahan paru yang ireversibel, kemungkinan mengakibatkan emfisema dan bronkiektasis.
  • 6. Tanda dan Gejala Bronkitis Kronis Batuk produktif, kronis pada bulan-bulan musim dingin.
  • 7. Pemeriksaan Penunjang 1)Pemeriksaan analisa gas darah : hipoksia dengan hiperkapnia2)Rontgen dada : pembesaran jantung dengan diafragma normal/mendatar3)Pemeriksaan fungsi paru : Penurunan kapasitas vital (VC) dan volume ekspirasi kuat (FEV), peningkatan volume residual (RV), kapasitas paru total (TLC) normal atau sedikit meningkat.4)Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit : dapat sedikit meningkat
  • 8. B. Emfisema Emfisema didefinisikan sebagai suatu distensi abnormal ruang udara diluar bronkiolus terminal dengan kerusakan dinding alveoli. (Bruner & Suddarth, 2002)Emfisema merupakan gangguan pengembangan paru-paru yang ditandai oleh pelebaran ruang udara di dalam paru-paru disertai destruksi jaringan (WHO).
  • 9. Patofisiologi Emfisema Pada emfisema beberapa faktor penyebab obstruksi jalan napas yaitu : inflamasi dan pembengkakan bronki; produksi lendir yang berlebihan; kehilangan rekoil elastik jalan napas; dan kolaps bronkiolus serta redistribusi udara ke alveoli yang berfungsi.Karena dinding alveoli mengalami kerusakan, area permukaan alveolar yang kontak langsung dengan kapiler paru secara kontinu berkurang, menyebabkan peningkatan ruang rugi (area paru dimana tidak ada pertukaran gas yang dapat terjadi) dan mengakibatkan kerusakan difusi oksigen. Kerusakan difusi oksigen mengakibatkan hipoksemia. Pada tahap akhir penyakit, eliminasi karbondioksida mengalami kerusakan, mengakibatkan peningkatan tekanan karbondioksida dalam darah arteri (hiperkapnia) dan menyebabkan asidosis respiratorius.Karena dinding alveolar terus mengalami kerusakan, jaring-jaring kapiler pulmonal berkurang.
  • 10. Tanda dan Gejala Emfisema •dispnea•Takipnea•Inspeksi : barrel chest, penggunaan otot bantu pernapasan•Perkusi : hiperresonan, penurunan fremitus pada seluruh bidang paru•Auskultasi bunyi napas : krekles, ronchi, perpanjangan ekspirasi•Hipoksemia•Hiperkapnia•Anoreksia•Penurunan BB•Kelemahan
  • 11.
  • 12. Pemeriksaan Penunjang 1)Rontgen dada : hiperinflasi, pendataran diafragma, pelebaran interkosta dan jantung normal2)Fungsi pulmonari (terutama spirometri) : peningkatan TLC dan RV, penurunan VC dan FEV
  • 13. C. ASMA BRONKIALE Menurut Croccket (1997) Asma bronkiale didefinisikan sebagai salah satu penyakit dari sistem pernapasan yang meliputi peradangan dari jalan napas dan gejala-gejala bronkhopaaasma yang bersifat reversibel. Asma bronchiale menurut Americans Thoracic Society dikutip dari Barata Wijaya (1990) adalah suatu penyakit denagn ciri mendekatnya respons Thrakea dan Bronkhus terdap berbagai rangsangan  dengan manifestasi adanya penyempitan jalan napas yang luas dan derajatnya berubah-ubah , baik secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan.
  • 14. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan serangan asma bronkiale atau sering disebut sebagai faktor pencetus adalah : 1.Alergen 2.Infeksi saluran napas 3.Stress psikologik 4.Olahraga / kegiatan jasmani yang berat 6.Polusi udara 7.Lingkungan kerja
  • 15. Asma bronkhiale alergik dan non alergik Asma bronkhiale alergik timbul karena seseorang yang atropi akibat pemaparan alergen Asma bronkhiale non alergenik (asma intrinsik) terjadi bukan karena pemaparan alergen tetapi terjadi akibat beberapa faktor pencetus seperti infeksi saluaran napas atas , olahraga atau kegiatan jasmani yang berat , serta stress psikologis .
  • 16. PATOFISIOLOGI Asma ditandai dengan konstraksi spatik dari otot polos bronkhiolus yang menyebabkan sukar bernapas. Penyebab yang umum adalah hipersensivitas bronkhiolus terhadap benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi di duga terjadi dengan cara : seorang yang alergi kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody Ig E abnormal dalam jumlah yang besar dan antibody ini menyebabkan reaksi alergi dengan antigen spesifikmya.
  • 17. MANIFESTASI KLINIK Selama serangan asma , klien mengalami dispnea dan tanda-tanda kesulitan pernapasan . permulaan tanda-tanda serangan terdapat sensasi konstriksi dada (dada terasa berat), whezing , batuk non produktif, takikardi dan takipnea.Beratnya asma dapat dapat diklasifikasikan dalam ringan , sedang, dan berat tergantung gejala- gejala. Sistem skoring diberikan untuk mengklasifikasikan tersebut. Skore maksimum       : 12Asma ringan               : 1 – 5Asma sedang             : 6 – 8Asma berat                : 9 – 12 Variable PEFR      =   Harga PEFR tertinggi – harga PEFR terendah    X 100%                                                     Harga PEFR tertinggi   PEFR     : Peak Expiratory Flow Rate    APE       : Arus Puncak Respirasi
  • 18. OBAT-OBAT YANG DAPAT DIPAKAI Obat Antiimflamasi : Kortikosteroid Sodium kromolim Antiimflamasi lainnya
  • 19. OBAT BRONKODILATOR Adrenergik Epinefrin Efedrin Isoproterenol Beta adrenergik agonis selektif Nonadrenergik Teopilin Aminofilin Peru juga diberikan oksigen