SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
Makalah Cairan Otak / Liquor Cerebrospinalis

                                       Makalah
                      CARA PENGAMBILAN DAN PENGRIMAN BP
                         Cairan Otak / Liquor Cerebrospinalis


                                           BAB I
                                       PENDAHULUAN

Cairan Otak / Liquor Cerebrospinalis
Hasil suatu pemeriksaan mikrobiologik pada umumnya hanya menunjang diagnosa klinik. Bila
hasil pemeriksaan mikrobiologik adalah negatif, hal ini tidak berarti bahwa diagnosa klinik salah.
Kegagalan pengasingan kuman penyebab penyakit dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pada
laboratorium, kegagalan tersebut dapat disebabkan oleh tehnik atau cara kerja yang salah. Bagi
seorang pekerja laboratorium yang berpengalaman hal demikian jarang sekali terjadi. Kegagalan
pemeriksaan mikrobiologik lebih banyak terjadi karena cara pengambilan dan pengiriman bahan
pemeriksaan yang salah.

Cairan Otak / Liquor Cerebrospinalis

       Umumnya pengambilan dan pengiriman bahan pemeriksaan dirumah sakit diserahkan
pada karyawan-karyawan yang tidak mempunyai pengetahuan dasar tentang syarat-syarat yang
diperlukan bagi pengambilan bahan pemeriksaan mikrobiologik serta akibat-akibat yang dapat
timbul bila tidak dilakukan rnenurut aturan sebenarnya. Dalam hal ini penting sekali kerja sama
antara dokter, perawat dan ahli laboratorium untuk mendapatkan hasil pemeriksaan
mikrobiologik yang dapat dipercaya.
       Bahan pemeriksaan sebaiknya harus diambil sebelum pemberian obat-obatan. Dua puluh
empat jam setelah pemberian antibiotika, cairan otak, sum-sum tulang belakang (serebro spinal)
yang purulenta sering sudah tidak mengandung kuman patogen lagi. Pada pemeriksaan tinja
penderita Salmonellosis, sering tidak ditemukan biakan S.typhosa selama pemberian antibiotika.
Tetapi bila pengobatan dihentikan, dalam beberapa hari biakan tinja terhadap S. typhosa bisa
menjadi positif.
       Bila bahan pemeriksaan yang dikirim ke laboratorium diambil setelah pemberian obat-
obatan, haruslah hal ini diberitahukan kepada laboratorium untuk dilakukan tindakan-tindakan
khusus. Misalnya dengan menggunakan penisilinase atau dengan pengenceran bahan
pemeriksaan.
Pengambilan bahan pemeriksaan harus dilakukan pada tempat yang kemungkinan besar
mengandung kuman penyebab penyakit. Misalnya pada luka bernanah yang disebabkan oleh
kuman stafilokokus bersifat koagulasa positif. Bila bahan pemeriksaan diambil pacta permukaan
saja, ada kemungkinan bahwa kuman rang diasingkan ialah stafilokokus rang komensal bersifat
koagulasa negatif, yang biasa terdapat pada kulit.
        Faktor lain yang mempengaruhi hasil pengasingan penyebab penyakit di laboratorium
adalah stadium penyakit penderita pada waktu pengambilan bahan pemeriksaan. Jumlah kuman
patogen pada penderita enteritis terbanyak ditemukan pada waktu penderita tersebut sedang
berak-berak, tidak pada waktu konvalesen. Virus penyebab meningoensefalitis lebih sering dapat
diasingkan dari cairan otak Sum-sum tulang belakang pada waktu permulaan penyakit, tidak
pada waktu gejala-gejala akut berlalu.Kadang-kadang perlu dimintakan bantuan.penderita secara
aktif dalam pengambilan bahan pemeriksaan, misalnya pada pengambilan dahak (sputum) pagi.
Dalam hal demikian perlu diberikan keterangan yang jelas pada penderita tersebut tentang cara
pengambilan bahan yang dikehendaki.
        Jumlah bahan pemeriksaan yang diambil harus cukup untuk dapat dipakai pada
pemeriksaan yang dikehendaki. Bahan pemeriksaan harus diterima dalam suatu tempat steril
yang yang dapat ditutup dengan baik dan tidak bocor. Hal ini penting untuk mencegah
pencemaran bahan pemeriksaan itu sendiri dan untuk melindungi orang-orang yang mengerjakan
bahan-bahan tersebut daripada kontak kuman patogen. Orang-orang yang mengerjakan bahan
pemeriksaan yang mengandung kuman patogen harus ingat akan bahaya infeksi bila kurang hati-
hati.
        Bahan pemeriksaan dari klinik harus segera dikirim ke laboratorium untuk mendapatkan
basil yang dapat dipercaya. Bila bahan pemeriksaan disimpan terlalu lama tentu saja
kemungkinan mendapatkan basil positif makin berkurang. Misalnya bahan tinja yang
mengandung Shigella, bila disimpan terlalu lama di rumah sakit sebelum dibawa ke
laboratorium, akan menyulitkan pengasingan Shigella tersebut karena terdesak oleh pertumbuhan
kuman-kuman komensal.
BAB II
                                           PEMBAHASAN



         Pengambilan bahan atau cairan otak dilakukan dengan maksud diagnostik atau untuk
   melakukan tindakan terapi, kelainan dalam hasil pemeriksaan dapat memberi petunjuk kearah
   sesuatu penyakit susunan saraf pusat, baik yang mendadak maupun yang menahun dan berguna
   pula setelah terjadi trauma.
         Cairan     otak   biasanya   diperoleh    dengan   malakukan     pungsi   kedalam   cavum
   subarachnoidale bagian lumbal. Selain disitu dapat dilakukan juga fungsi suboccipital ke dalam
   cicterna makna atau fungsi ventrikel, sesuai dengan indikasi klinik.
         Jumlah cairan yang diambil dengan fungsi harus disesuaikan dengan jenis-jenis
   pemeriksaan yang akan dilakukan dengan cairan itu: untuk melakukan bermacam-macam
   pemeriksaan jarang diperlukan lebih dari 15 ml, cairan otak dapat diperiksa dengan cara – cara
   makroskopi, mikroskopi, kimia, bakteriologi dan serologi. Cara menampung bahan ini
   hendaknya disesuaikan pula dengan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan dan dengan
   persangkaan macam penyakit.
a. Persiapan dan Pengambilan Awal Bahan Pemeriksaan
   Bahan pemeriksaan yang diambil dari berbagai bagian tubuh mempunyai tujuan 2 macam :
   Memperkirakan organisme komensal yang umum ditemukan dan mikroorganisme patogen yang
   paling penting di dalam berbagai bahan pemeriksaan dari tiap-tiap bagian tubuh.
   Memperkirakan tehnik rutin dasar untuk pengambilan dan pemeriksaan awal bahan pemeriksaan.

      1. Bahan Pemeriksaan Darah

          Darah dalam keadaan normal tidak mengandung jasad renik.Biasanya jasad renik yang
   ditemukan dalam darah berasal dari luar tubuh atau dari bagian-bagian tubuh lain. Pencemaran
   jasad renik dalam darah terutama berasal dari kulit, karena itu pengambilan bahan pemeriksaan
   darah harus didahului dengan membersihkan kulit dengan baik.

      2. Bahan Pemeriksaan Otak-Sum-Sum Tulang Belakang
Pada infeksi selaput otak atau jaringan fungsional susunan saraf pusat, dalam waktu
   singkat akan timbul kerusakan-kerusakan yang menetap pada jaringan itu. Berdasarkan
   pertimbangan ini maka pada pemeriksaan cairan otak-sumsum tulang belakang perlu sekali
   diberikan hasil pemeriksaan selekas mungkin pada dokter yang merawat penderita tersebut.
   Dalam hal ini pemeriksaan awal yang perlu dilakukan adalah berupa pemeriksaan sitologik,
   kimia dan sediaan langsung. Hasil pemeriksaan berupa jumlah gel, perhitungan jenis gel,
   konsentrasi glukosa dan protein, dan pemeriksaan sediaan sudah harus selesai dilakukan dalam
   waktu 30 menit setelah bahan pemeriksaan tiba di laboratorium.

      3. Bahan Pemeriksaan Air Kemih

          Air kemih merupakan bahan pemeriksaan yang paling sering dibiakkan dalam
   laboratorium. Cara pengambilan dan pengiriman bahan pemeriksaan ini tergantung pada keadaan
   penderita dan pada penyakit yang diderita. Infeksi pada pangkal saluran kemih akan
   menghasilkan pertumbuhan kuman di dalam kandung kemih. Selain dari mikroorganisme
   komensal kulit, air kemih biasanya steril.

      4. Bahan Pemeriksaan dari Selaput Lendir

          Untuk pembiakan jasad renik dari selaput lendir, bahan pemeriksaan umumnya diperoleh
   dengan menggunakan usapan (swab). Cara ini dipergunakan untuk pengambilan exudat dan
   cairan-cairan dari hidung, tenggorokan, mata, telinga, lubang-lubang urogenital, rektum, luka-
   luka dan bekas operasi. Pengusap biasa dibuat dari sebatang lidi dengan kapas pada ujungnya.
   Sebelum digunakan, pengusap harus disterilkan dahulu. Ada yang berpendapat bahwa kapas
   mengandung asam lemak yang dapat menghambat pertumbuhan kuman dan untuk pengganti
   kapas dianjurkan menggunakan "calcium alginate" suatu serat yang dibuat dari asam "alginic".
   Salah satu sifat utama serat "calsium alginate" ialah kesanggupannya untuk larut dalam larutan.
   Bahan pengganti kapas yang lain ialah "dacron polyster". Bahan ini terutama baik untuk
   mendapatkan streptokokus grup A, meskipun jarak waktu pengambilan dan penanaman pada
   lempeng agar cukup lama, sampai beberapa hari.

b. Prinsip Dasar Pengambilan ( BP )
Ada hal-hal yang menjadi prinsip dasar yang harus diperhatikan pada waktu pengambilan bahan
     untuk pemeriksaan mikrobiologis yaitu :
1.   Bahan pemeriksaan sebaiknya diambil sebelum diberikan pengobatan dengan antibiotika atau
     zat-zat antimikroba lain. Jika biakan diberikan dilakukan setelah pemberian terapi antibiotika,
     pemeriksaan laboratorium harus diberikan keterangan supaya dilakukan tindakan-tindakan untuk
     menghilangkan pengaruh antibiotika tersebut, misalnya penambahan penisilinase atau
     pengenceran bahan pemeriksaan.
2.    Bahan pemeriksaan harus diambil pada tempat yang diduga paling banyak mengandung
     organisme yang dituju dengan tingkat pencemaran yang paling sedikit. Hal ini terutama penting
     pada pengambilan bahan dari kelainan yang mengandung satfilokokus koagulasa positif.
3.   Faktor penting lainnya untuk keberhasilan pengasingan organisme penyebabnya ialah stadium
     penyakit pacta saat pengambilan bahan untuk biakan. Kuman enterik patogen berjumlah besar di
     dalam tinja pada stadium diare akut suatu infeksi usus dan pada saat inilah kuman paling mudah
4.   Bahan pemeriksan harus cukup jumlahnya sehingga dapat diperiksa lengkap, selain itu juga
     harus disimpan dalam wadah yang steril. Ada berbahaya bagi para pekerja laboratorium apabila
     dahak meleleh keluar wadahnya atau bila tempat pengasingan tinja ternyata bocor.
5.   Harus diatur agar bahan pemeriksaan dapat segera dikirimkan ke laboratorium. Seringkali
     Shigella sulit diasingkan dari bahan tinja yang disimpan terlalu lama dirumahsakit karena
     pertumbuhannya tertutup oleh pertumbuhan kuman komensal dan angka kematian Shigella yang
     makin tinggi.
6.   Laboratorium harus diberikan keterangan klinik yang cukup untuk mengarahkan para ahli
     mikrobiologi untuk memilih perbenihan dan cara- cara pemeriksaan yang paling sesuai. Penting
     sekali adanya kerjasama yang erat serta konsultasi yang sering antara dokter klinik, perwawat
     dan mikrobiologis.
7.   Untuk pengumpulan bahan pemeriksaan biakan kuman anaerob perlu tabung yang tertutup
     ganda yang diisi dengan gas karbonioksida dan nitrogen yang bebas oksigen. Bahan pemeriksaan
     (nanah, eairan tubuh atau bahan eairan lain) disuntikkan melalui tutup karet untuk menghindari
     kontak dengan udara.
     Bahan pemeriksaan yang akan dikirim ke laboratorium harus disertakan surat pengantar yang
     mengandung hal-hal berikut :
            Nama                          :
Rumah sakit                    :
            Umur                           :
            Bagian                         :
            Jenis kelamin                  :
            Dokter yang mengirim :
            Tanggal Pengambilan     :
            Ket. Klinik tentang Pasien         :
            Jenis bahan yang dikirim           :
            Pem. Lab yang diminta :


c.   Wadah Bahan Pemeriksaan
            Wadah yang dipakai harus steril dan bahan pemeriksaan harus segera dibiakkan. Selain
     wadah steril, dipakai pula kapas usap atau tangkai yang berujung kalsium alginat atau poliester.
     Bahan dari tenggorok, hidung, mata, telinga, luka pada saat operasi, uretra atau vagina diambil
     dengan menggunakan lidi kapas yang berada dalam tabling reaksi berukuran 20 x 150 nm.
     Setelah diambil dimasukkan dalam tabung kecil berisi tioglikolat untuk menghindarkan
     terjadinya pengeringan, lalu segera dikirim ke laboratorium.
d. Pengawet Jika Pemeriksaan ditunda
            Dalam hal mendesak, dimana bahan pemeriksaan tidak dapat segera dikirimkan untuk
     dibiakkan, maka perlu perbenihan transpor. Perbenihan transpor memperpanjang masa hidup
     suatu mikroorganisme misalnya perbenihan Stuart yang dapat mempertahankan pH yang sesuai
     dan menengah dehidrasi sekret yang diambil selama pengiriman serta oksidasi dan perusakan diri
     secara enzimatis pada kuman-kuman patogen yang ada pada bahan pemeriksaan. Perbenihan
     transport "Cary & Blair dipergunakan untuk tinja yang akan diperiksa terhadap adanya
     Salmonella, Shigella Vibrio dan lain-lain. Untuk biakan anaerob dipakai tabung tertutup ganda
     yang diisi dengan gas karbondioksida atau nitrogen yang bebas oksigen untuk menaruh bahan
     pemeriksaan dan mengirimkannya ke laboratorium.
            Beberapa kuman seperti meningokokus pada cairan otak, sangat peka terhadap suhu
     rendah dan perlu segera dibiakkan. Sebaliknya bahan-bahan pemeriksaan yang diperkirakan
     mengandung sangat banyak kuman dapat disimpan pada 4°C dilemari pendingin selama
     beberapa jam sebelum dibiakkan, jika tidak dapat dibiakkan segera misalnya air kemih, tinja dan
lain-lain. Pendinginan ini akan menahan daya hidup kebanyakan kuman patogen dan juga
          menahan perkembangbiakan kuman lain.
                 Jika bahan pemeriksaan akan dikirimkan melalui pos, wadahnya harus ditutup rapat
          sedemikian rupa untuk mencegah kebocoran dan bagian luarnya harus diberi tanda "Bahan
          Pemeriksaan Mikrobiologis clan Perlakuan dengan Hati-hati".




                                              DAFTAR PUSTAKA


Bailey, W.R. and SCOIT, E.G., Diagnostic Microbiology, Third.Ed., Yung Mei Publishing., Taipei 1970.
Blair, J.E., Lennette, E.H. and Truant, j.P., Manual of Clinical Microbiology, Williams and Wilkins Co.,
            Baltimore, 1970.
Burdon, K.L., Textbook of Microbiology, 4th Edition, The Mac Millan Co., New York 1958
Gerard Bonang, Enggar S Koeswardono, Microbiologi Kedokteran Untuk Laboratorium dan Klinik. PT
            Gramedia 1982
Gan, K.L., Gani, K.S., and Suharto, A new and simple method for sending non-freeze dried influenzae
            isolates by mail without refrigeration, American review of Respiratory desease, Volume 101,
            1970.
Gupte S, Microbilogy Dasar, Edisi ketiga , Binarupa Aksara 1990
Jawet, Melnick & Adelberg : Microbiologi Kedokteran, Edisi 20, EGC,1996.
             Salle, A.J., Fundation Principles of Bacteriology, fifth edition, Mc Graw-HillBook Company
            Inc., New York, 1961
          http://tugaskampuss.blogspot.com/2010/01/makalah-cairan-otak-liquor.html

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (20)

Soal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban BakteriologiSoal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban Bakteriologi
 
Soal soal hematologi
Soal soal hematologiSoal soal hematologi
Soal soal hematologi
 
Kimia klinik tutor 1
Kimia klinik tutor 1Kimia klinik tutor 1
Kimia klinik tutor 1
 
Ppt urine persentaion
Ppt urine persentaionPpt urine persentaion
Ppt urine persentaion
 
Transfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s test
Transfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s testTransfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s test
Transfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s test
 
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN ELEKTROFORESIS.pptx
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN ELEKTROFORESIS.pptxPEMERIKSAAN HEMOGLOBIN ELEKTROFORESIS.pptx
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN ELEKTROFORESIS.pptx
 
LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)LED (Laju Endap Darah)
LED (Laju Endap Darah)
 
Ppt bilirubin
Ppt bilirubinPpt bilirubin
Ppt bilirubin
 
Makalah biokimia
Makalah biokimiaMakalah biokimia
Makalah biokimia
 
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
 
Pra analitik laboratorium
Pra analitik laboratoriumPra analitik laboratorium
Pra analitik laboratorium
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Eritropoiesis
EritropoiesisEritropoiesis
Eritropoiesis
 
Miopi
Miopi Miopi
Miopi
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
 
Pemeriksaan (crp) xi tlm
Pemeriksaan (crp) xi tlmPemeriksaan (crp) xi tlm
Pemeriksaan (crp) xi tlm
 
Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urin
 
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel DarahLeukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Pemeriksaan faeses
Pemeriksaan faesesPemeriksaan faeses
Pemeriksaan faeses
 

Similar a Makalah cairan otak

Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi SpesimenPengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimenpjj_kemenkes
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen pjj_kemenkes
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darahBiomedis Teknisi
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darahBiomedis Teknisi
 
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdfpenangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdfDennisa13
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelAhmadPurnawarmanFais
 
LAPORAN PPT TRIWULAN IV PPI 2016.ppt
LAPORAN PPT TRIWULAN IV PPI 2016.pptLAPORAN PPT TRIWULAN IV PPI 2016.ppt
LAPORAN PPT TRIWULAN IV PPI 2016.pptssuser094376
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN -NOVI.pptx
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN  -NOVI.pptxLAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN  -NOVI.pptx
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN -NOVI.pptxBeiPrinting
 
Kewaspadaan umum lab klinik
Kewaspadaan umum lab klinikKewaspadaan umum lab klinik
Kewaspadaan umum lab klinikAdy Setiady
 
KULIAH PAKAR_AK 020722.pdf
KULIAH PAKAR_AK 020722.pdfKULIAH PAKAR_AK 020722.pdf
KULIAH PAKAR_AK 020722.pdfAturutYansen
 
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmmTata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmmSudeArtYas1
 
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon SurveyorWorkshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon SurveyorPatenPisan1
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikSulistia Rini
 
Penatalaksanaan Legionella.pdf
Penatalaksanaan Legionella.pdfPenatalaksanaan Legionella.pdf
Penatalaksanaan Legionella.pdfKambangSariadji1
 
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptxkelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptxlaboratoriummuaraemb
 
Laboratorium klinik
Laboratorium klinikLaboratorium klinik
Laboratorium klinikdyahresmi
 

Similar a Makalah cairan otak (20)

Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi SpesimenPengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdfpenangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
 
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampelPenanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
Penanganan, penyimpanan, dan pemusnahan sampel
 
LAPORAN PPT TRIWULAN IV PPI 2016.ppt
LAPORAN PPT TRIWULAN IV PPI 2016.pptLAPORAN PPT TRIWULAN IV PPI 2016.ppt
LAPORAN PPT TRIWULAN IV PPI 2016.ppt
 
HELMIN KEL 7.pptx
HELMIN KEL 7.pptxHELMIN KEL 7.pptx
HELMIN KEL 7.pptx
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN -NOVI.pptx
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN  -NOVI.pptxLAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN  -NOVI.pptx
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN -NOVI.pptx
 
Penatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimenPenatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimen
 
Kewaspadaan umum lab klinik
Kewaspadaan umum lab klinikKewaspadaan umum lab klinik
Kewaspadaan umum lab klinik
 
KULIAH PAKAR_AK 020722.pdf
KULIAH PAKAR_AK 020722.pdfKULIAH PAKAR_AK 020722.pdf
KULIAH PAKAR_AK 020722.pdf
 
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmmTata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
 
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon SurveyorWorkshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
 
Antibiotic Stewardship di ICU.pptx
Antibiotic Stewardship di ICU.pptxAntibiotic Stewardship di ICU.pptx
Antibiotic Stewardship di ICU.pptx
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
 
Penatalaksanaan Legionella.pdf
Penatalaksanaan Legionella.pdfPenatalaksanaan Legionella.pdf
Penatalaksanaan Legionella.pdf
 
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptxkelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
kelompok 9 penanganan spesimen jaringan tubuh.pptx
 
Laboratorium klinik
Laboratorium klinikLaboratorium klinik
Laboratorium klinik
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 

Último

power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxFATMAWATIMADYA
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 

Último (20)

power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 

Makalah cairan otak

  • 1. Makalah Cairan Otak / Liquor Cerebrospinalis Makalah CARA PENGAMBILAN DAN PENGRIMAN BP Cairan Otak / Liquor Cerebrospinalis BAB I PENDAHULUAN Cairan Otak / Liquor Cerebrospinalis Hasil suatu pemeriksaan mikrobiologik pada umumnya hanya menunjang diagnosa klinik. Bila hasil pemeriksaan mikrobiologik adalah negatif, hal ini tidak berarti bahwa diagnosa klinik salah. Kegagalan pengasingan kuman penyebab penyakit dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pada laboratorium, kegagalan tersebut dapat disebabkan oleh tehnik atau cara kerja yang salah. Bagi seorang pekerja laboratorium yang berpengalaman hal demikian jarang sekali terjadi. Kegagalan pemeriksaan mikrobiologik lebih banyak terjadi karena cara pengambilan dan pengiriman bahan pemeriksaan yang salah. Cairan Otak / Liquor Cerebrospinalis Umumnya pengambilan dan pengiriman bahan pemeriksaan dirumah sakit diserahkan pada karyawan-karyawan yang tidak mempunyai pengetahuan dasar tentang syarat-syarat yang diperlukan bagi pengambilan bahan pemeriksaan mikrobiologik serta akibat-akibat yang dapat timbul bila tidak dilakukan rnenurut aturan sebenarnya. Dalam hal ini penting sekali kerja sama antara dokter, perawat dan ahli laboratorium untuk mendapatkan hasil pemeriksaan mikrobiologik yang dapat dipercaya. Bahan pemeriksaan sebaiknya harus diambil sebelum pemberian obat-obatan. Dua puluh empat jam setelah pemberian antibiotika, cairan otak, sum-sum tulang belakang (serebro spinal) yang purulenta sering sudah tidak mengandung kuman patogen lagi. Pada pemeriksaan tinja penderita Salmonellosis, sering tidak ditemukan biakan S.typhosa selama pemberian antibiotika. Tetapi bila pengobatan dihentikan, dalam beberapa hari biakan tinja terhadap S. typhosa bisa menjadi positif. Bila bahan pemeriksaan yang dikirim ke laboratorium diambil setelah pemberian obat- obatan, haruslah hal ini diberitahukan kepada laboratorium untuk dilakukan tindakan-tindakan khusus. Misalnya dengan menggunakan penisilinase atau dengan pengenceran bahan pemeriksaan.
  • 2. Pengambilan bahan pemeriksaan harus dilakukan pada tempat yang kemungkinan besar mengandung kuman penyebab penyakit. Misalnya pada luka bernanah yang disebabkan oleh kuman stafilokokus bersifat koagulasa positif. Bila bahan pemeriksaan diambil pacta permukaan saja, ada kemungkinan bahwa kuman rang diasingkan ialah stafilokokus rang komensal bersifat koagulasa negatif, yang biasa terdapat pada kulit. Faktor lain yang mempengaruhi hasil pengasingan penyebab penyakit di laboratorium adalah stadium penyakit penderita pada waktu pengambilan bahan pemeriksaan. Jumlah kuman patogen pada penderita enteritis terbanyak ditemukan pada waktu penderita tersebut sedang berak-berak, tidak pada waktu konvalesen. Virus penyebab meningoensefalitis lebih sering dapat diasingkan dari cairan otak Sum-sum tulang belakang pada waktu permulaan penyakit, tidak pada waktu gejala-gejala akut berlalu.Kadang-kadang perlu dimintakan bantuan.penderita secara aktif dalam pengambilan bahan pemeriksaan, misalnya pada pengambilan dahak (sputum) pagi. Dalam hal demikian perlu diberikan keterangan yang jelas pada penderita tersebut tentang cara pengambilan bahan yang dikehendaki. Jumlah bahan pemeriksaan yang diambil harus cukup untuk dapat dipakai pada pemeriksaan yang dikehendaki. Bahan pemeriksaan harus diterima dalam suatu tempat steril yang yang dapat ditutup dengan baik dan tidak bocor. Hal ini penting untuk mencegah pencemaran bahan pemeriksaan itu sendiri dan untuk melindungi orang-orang yang mengerjakan bahan-bahan tersebut daripada kontak kuman patogen. Orang-orang yang mengerjakan bahan pemeriksaan yang mengandung kuman patogen harus ingat akan bahaya infeksi bila kurang hati- hati. Bahan pemeriksaan dari klinik harus segera dikirim ke laboratorium untuk mendapatkan basil yang dapat dipercaya. Bila bahan pemeriksaan disimpan terlalu lama tentu saja kemungkinan mendapatkan basil positif makin berkurang. Misalnya bahan tinja yang mengandung Shigella, bila disimpan terlalu lama di rumah sakit sebelum dibawa ke laboratorium, akan menyulitkan pengasingan Shigella tersebut karena terdesak oleh pertumbuhan kuman-kuman komensal.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN Pengambilan bahan atau cairan otak dilakukan dengan maksud diagnostik atau untuk melakukan tindakan terapi, kelainan dalam hasil pemeriksaan dapat memberi petunjuk kearah sesuatu penyakit susunan saraf pusat, baik yang mendadak maupun yang menahun dan berguna pula setelah terjadi trauma. Cairan otak biasanya diperoleh dengan malakukan pungsi kedalam cavum subarachnoidale bagian lumbal. Selain disitu dapat dilakukan juga fungsi suboccipital ke dalam cicterna makna atau fungsi ventrikel, sesuai dengan indikasi klinik. Jumlah cairan yang diambil dengan fungsi harus disesuaikan dengan jenis-jenis pemeriksaan yang akan dilakukan dengan cairan itu: untuk melakukan bermacam-macam pemeriksaan jarang diperlukan lebih dari 15 ml, cairan otak dapat diperiksa dengan cara – cara makroskopi, mikroskopi, kimia, bakteriologi dan serologi. Cara menampung bahan ini hendaknya disesuaikan pula dengan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan dan dengan persangkaan macam penyakit. a. Persiapan dan Pengambilan Awal Bahan Pemeriksaan Bahan pemeriksaan yang diambil dari berbagai bagian tubuh mempunyai tujuan 2 macam : Memperkirakan organisme komensal yang umum ditemukan dan mikroorganisme patogen yang paling penting di dalam berbagai bahan pemeriksaan dari tiap-tiap bagian tubuh. Memperkirakan tehnik rutin dasar untuk pengambilan dan pemeriksaan awal bahan pemeriksaan. 1. Bahan Pemeriksaan Darah Darah dalam keadaan normal tidak mengandung jasad renik.Biasanya jasad renik yang ditemukan dalam darah berasal dari luar tubuh atau dari bagian-bagian tubuh lain. Pencemaran jasad renik dalam darah terutama berasal dari kulit, karena itu pengambilan bahan pemeriksaan darah harus didahului dengan membersihkan kulit dengan baik. 2. Bahan Pemeriksaan Otak-Sum-Sum Tulang Belakang
  • 4. Pada infeksi selaput otak atau jaringan fungsional susunan saraf pusat, dalam waktu singkat akan timbul kerusakan-kerusakan yang menetap pada jaringan itu. Berdasarkan pertimbangan ini maka pada pemeriksaan cairan otak-sumsum tulang belakang perlu sekali diberikan hasil pemeriksaan selekas mungkin pada dokter yang merawat penderita tersebut. Dalam hal ini pemeriksaan awal yang perlu dilakukan adalah berupa pemeriksaan sitologik, kimia dan sediaan langsung. Hasil pemeriksaan berupa jumlah gel, perhitungan jenis gel, konsentrasi glukosa dan protein, dan pemeriksaan sediaan sudah harus selesai dilakukan dalam waktu 30 menit setelah bahan pemeriksaan tiba di laboratorium. 3. Bahan Pemeriksaan Air Kemih Air kemih merupakan bahan pemeriksaan yang paling sering dibiakkan dalam laboratorium. Cara pengambilan dan pengiriman bahan pemeriksaan ini tergantung pada keadaan penderita dan pada penyakit yang diderita. Infeksi pada pangkal saluran kemih akan menghasilkan pertumbuhan kuman di dalam kandung kemih. Selain dari mikroorganisme komensal kulit, air kemih biasanya steril. 4. Bahan Pemeriksaan dari Selaput Lendir Untuk pembiakan jasad renik dari selaput lendir, bahan pemeriksaan umumnya diperoleh dengan menggunakan usapan (swab). Cara ini dipergunakan untuk pengambilan exudat dan cairan-cairan dari hidung, tenggorokan, mata, telinga, lubang-lubang urogenital, rektum, luka- luka dan bekas operasi. Pengusap biasa dibuat dari sebatang lidi dengan kapas pada ujungnya. Sebelum digunakan, pengusap harus disterilkan dahulu. Ada yang berpendapat bahwa kapas mengandung asam lemak yang dapat menghambat pertumbuhan kuman dan untuk pengganti kapas dianjurkan menggunakan "calcium alginate" suatu serat yang dibuat dari asam "alginic". Salah satu sifat utama serat "calsium alginate" ialah kesanggupannya untuk larut dalam larutan. Bahan pengganti kapas yang lain ialah "dacron polyster". Bahan ini terutama baik untuk mendapatkan streptokokus grup A, meskipun jarak waktu pengambilan dan penanaman pada lempeng agar cukup lama, sampai beberapa hari. b. Prinsip Dasar Pengambilan ( BP )
  • 5. Ada hal-hal yang menjadi prinsip dasar yang harus diperhatikan pada waktu pengambilan bahan untuk pemeriksaan mikrobiologis yaitu : 1. Bahan pemeriksaan sebaiknya diambil sebelum diberikan pengobatan dengan antibiotika atau zat-zat antimikroba lain. Jika biakan diberikan dilakukan setelah pemberian terapi antibiotika, pemeriksaan laboratorium harus diberikan keterangan supaya dilakukan tindakan-tindakan untuk menghilangkan pengaruh antibiotika tersebut, misalnya penambahan penisilinase atau pengenceran bahan pemeriksaan. 2. Bahan pemeriksaan harus diambil pada tempat yang diduga paling banyak mengandung organisme yang dituju dengan tingkat pencemaran yang paling sedikit. Hal ini terutama penting pada pengambilan bahan dari kelainan yang mengandung satfilokokus koagulasa positif. 3. Faktor penting lainnya untuk keberhasilan pengasingan organisme penyebabnya ialah stadium penyakit pacta saat pengambilan bahan untuk biakan. Kuman enterik patogen berjumlah besar di dalam tinja pada stadium diare akut suatu infeksi usus dan pada saat inilah kuman paling mudah 4. Bahan pemeriksan harus cukup jumlahnya sehingga dapat diperiksa lengkap, selain itu juga harus disimpan dalam wadah yang steril. Ada berbahaya bagi para pekerja laboratorium apabila dahak meleleh keluar wadahnya atau bila tempat pengasingan tinja ternyata bocor. 5. Harus diatur agar bahan pemeriksaan dapat segera dikirimkan ke laboratorium. Seringkali Shigella sulit diasingkan dari bahan tinja yang disimpan terlalu lama dirumahsakit karena pertumbuhannya tertutup oleh pertumbuhan kuman komensal dan angka kematian Shigella yang makin tinggi. 6. Laboratorium harus diberikan keterangan klinik yang cukup untuk mengarahkan para ahli mikrobiologi untuk memilih perbenihan dan cara- cara pemeriksaan yang paling sesuai. Penting sekali adanya kerjasama yang erat serta konsultasi yang sering antara dokter klinik, perwawat dan mikrobiologis. 7. Untuk pengumpulan bahan pemeriksaan biakan kuman anaerob perlu tabung yang tertutup ganda yang diisi dengan gas karbonioksida dan nitrogen yang bebas oksigen. Bahan pemeriksaan (nanah, eairan tubuh atau bahan eairan lain) disuntikkan melalui tutup karet untuk menghindari kontak dengan udara. Bahan pemeriksaan yang akan dikirim ke laboratorium harus disertakan surat pengantar yang mengandung hal-hal berikut : Nama :
  • 6. Rumah sakit : Umur : Bagian : Jenis kelamin : Dokter yang mengirim : Tanggal Pengambilan : Ket. Klinik tentang Pasien : Jenis bahan yang dikirim : Pem. Lab yang diminta : c. Wadah Bahan Pemeriksaan Wadah yang dipakai harus steril dan bahan pemeriksaan harus segera dibiakkan. Selain wadah steril, dipakai pula kapas usap atau tangkai yang berujung kalsium alginat atau poliester. Bahan dari tenggorok, hidung, mata, telinga, luka pada saat operasi, uretra atau vagina diambil dengan menggunakan lidi kapas yang berada dalam tabling reaksi berukuran 20 x 150 nm. Setelah diambil dimasukkan dalam tabung kecil berisi tioglikolat untuk menghindarkan terjadinya pengeringan, lalu segera dikirim ke laboratorium. d. Pengawet Jika Pemeriksaan ditunda Dalam hal mendesak, dimana bahan pemeriksaan tidak dapat segera dikirimkan untuk dibiakkan, maka perlu perbenihan transpor. Perbenihan transpor memperpanjang masa hidup suatu mikroorganisme misalnya perbenihan Stuart yang dapat mempertahankan pH yang sesuai dan menengah dehidrasi sekret yang diambil selama pengiriman serta oksidasi dan perusakan diri secara enzimatis pada kuman-kuman patogen yang ada pada bahan pemeriksaan. Perbenihan transport "Cary & Blair dipergunakan untuk tinja yang akan diperiksa terhadap adanya Salmonella, Shigella Vibrio dan lain-lain. Untuk biakan anaerob dipakai tabung tertutup ganda yang diisi dengan gas karbondioksida atau nitrogen yang bebas oksigen untuk menaruh bahan pemeriksaan dan mengirimkannya ke laboratorium. Beberapa kuman seperti meningokokus pada cairan otak, sangat peka terhadap suhu rendah dan perlu segera dibiakkan. Sebaliknya bahan-bahan pemeriksaan yang diperkirakan mengandung sangat banyak kuman dapat disimpan pada 4°C dilemari pendingin selama beberapa jam sebelum dibiakkan, jika tidak dapat dibiakkan segera misalnya air kemih, tinja dan
  • 7. lain-lain. Pendinginan ini akan menahan daya hidup kebanyakan kuman patogen dan juga menahan perkembangbiakan kuman lain. Jika bahan pemeriksaan akan dikirimkan melalui pos, wadahnya harus ditutup rapat sedemikian rupa untuk mencegah kebocoran dan bagian luarnya harus diberi tanda "Bahan Pemeriksaan Mikrobiologis clan Perlakuan dengan Hati-hati". DAFTAR PUSTAKA Bailey, W.R. and SCOIT, E.G., Diagnostic Microbiology, Third.Ed., Yung Mei Publishing., Taipei 1970. Blair, J.E., Lennette, E.H. and Truant, j.P., Manual of Clinical Microbiology, Williams and Wilkins Co., Baltimore, 1970. Burdon, K.L., Textbook of Microbiology, 4th Edition, The Mac Millan Co., New York 1958 Gerard Bonang, Enggar S Koeswardono, Microbiologi Kedokteran Untuk Laboratorium dan Klinik. PT Gramedia 1982 Gan, K.L., Gani, K.S., and Suharto, A new and simple method for sending non-freeze dried influenzae isolates by mail without refrigeration, American review of Respiratory desease, Volume 101, 1970. Gupte S, Microbilogy Dasar, Edisi ketiga , Binarupa Aksara 1990 Jawet, Melnick & Adelberg : Microbiologi Kedokteran, Edisi 20, EGC,1996. Salle, A.J., Fundation Principles of Bacteriology, fifth edition, Mc Graw-HillBook Company Inc., New York, 1961 http://tugaskampuss.blogspot.com/2010/01/makalah-cairan-otak-liquor.html