SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 54
E T I K A
Presented by :
Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si
Pendahuluan
• Etika ini dimaksudkan untuk memberikan aturan
perilaku saling menguntungkan tanpa
membutuhkan peraturan pemerintah dan
penegakannya.
• Beberapa dari aturan yang berlaku dimasukkan
ke dalam konstitusi dan ketetapan , tetapi etika
itu meluas di luar hukum untuk memberikan
pembinaan/petunjuk kepada masyarakat dalam
perilaku mereka dalam memformulasikan
kebijakan perusahaan.
• Standar etika yang tidak memihak dan
diterapkan secara universal, sebaliknya dengan
permainan kata-kata, yang dilakukan pemimpin
mungkin melanggar standar etika untuk
memenuhi tanggung jawab bagi para
warganya.
• Etika umumnya berbeda dari kepentingan
pribadi, dan utilitarianism yang menyatakan
bahwa setiap kesejahteraan individu diberikan
bobot yang sama.
• Consequentialist utilitarianisme adalah sebuah sistem
etika yang mendefinisikan baik itu dalam hal
kebahagiaan dan kesejahteraan manusia yang
mengevaluasi pilihan orang dalam hal ini.
• Agregat utilitarianisme atas pilihan itu untuk
mendapatkan ukuran kesejahteraan sosial. Tindakan
yang tepat adalah salah satu yang terbesar yang
menghasilkan kesejahteraan.
• Kegunaan praktis utilitarianism yang memberikan
evaluasi sistem untuk melakukan beberapa tindakan
bahwa orang lain baik karena ada orang lain yang
buruk.
Dua bentuk dari utilitarianisme :
• Tindakan utilitarianisme berfokus pada tindakan individu
melakukan tindakan seperti yang diberikan orang lain.
Tindakan Utilitarianisme ini dikritik karena memungkinkan
tindakan pengecualian terhadap aturan umum dari perilaku,
yang kemudian dapat menyusut menjadi kepentingan pribadi.
• Aturan Utilitarianisme aturan yang berfokus pada semua
individu dalam situasi yang sama.Aturan utilitarianisme
mencari aturan perilaku yang berlaku universal untuk semua
individu .Ketika konsekuensi adalah fungsi dari tindakan lebih
dari satu individu, aturan utilitarianisme menganggap tindakan
semua individu secara bersamaan . Aturan moral adalah yang
menghasilkan kesejahteraan agregat terbesar ketika semua
orang mengikuti aturan
• Penerapan bentuk utilitarianisme adalah analisis cost-benefit
yang mengevaluasi tindakan dan aturan dalam hal dari biaya
dan manfaat yang mereka hasilkan. Aplikasi dari
utilitarianisme, melibatkan tiga soal dasar:
• menentukan apa yang dianggap sebagai manfaat atau biaya.
• Membuat perbandingan interpersonal, dan
• Melakukan analisis dengan informasi yang tidak sempurna
tentang konsekuensi dan preferensi.
prinsip Utilitarian ini diterapkan dalam bentuk analisis biaya
dan keuntungan, pendekatan ini gagal dalam menjelaskan
pertimbangan penting lainnya .Misalnya , utilitarianisme
mempertimbangkan hak hanya dalam peran instrumental
kesejahteraan mereka.
Peran manajemen etika
• Manajer harus mengatasi berbagai isu-isu kompleks , dan etika
memberikan bimbingan tentang bagaimana dalam memperhitungkan
kepentingan, hak, dan kebebasan dari mereka yang terkena dampak
oleh keputusan bisnis.
• Sebagai sebuah pendekatan normatif, prinsip etika memberikan
alternatif lain untuk mengevaluasi dan merumuskan kebijakan.
• Etika pada pendekatan normatif berada pada tahap keputusan dan
penyeleksian, pada tahap keputusan, Etika merupakan dasar
mengevaluasi apakah klaim atas dasar moral dan dengan demikian
apakah mereka akan dihormati dalam tindakan tegas perusahaan. Dan
pada tahap screening, etika menyokong kebijakan yang mengarahkan
manajer dalam menentukan alternatif yang diseleksi keluar maupun
yang akan menjadi pertimbangan selanjutnya.
Pengertian Etika
• Etika adalah upaya sistematis untuk penilaian moral yang
didasarkan pada penalaran, analisis, sintesis, dan refleksi.
• Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral. Etika sebagai
pemikiran moral bisa saja mencapai taraf ilmiah bila proses
penalaran terhadap moralitas tersebut bersifat kritis, metodis,
dan sistematis. Dalam taraf ini ilmu etika dapat saja mencoba
merumuskan suatu teori, konsep, asas, atau prinsip-prinsip
tentang perilaku manusia yang dianggap baik atau tidak baik,
mengapa perilaku tersebut dianggap baik atau tidak baik,
mengapa menjadi baik itu sangat bermanfaat, dan sebagainya.
Ketika kita membaca tulisan Socrates, Plato, dan Aristoteles
yang mendiskusikan etika maka kita telah berhubungan dengan
etika sebagai refleksi.
Prinsip Utilitarian
• Suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis
jika dan hanya jika jumlah total utilitas yang dihasilkan
dari tindakan tersebut lebih besar dari jumlah utilitas total
yang dihasilkan oleh tindakan lain yang dapat dilakukan.
• Hambatan utama utilitarianisme, menurut beberapa
kritikus adalah prinsip tersebut tidak mampu menghadapi
dua jenis permasalahan moral: masalah yang berkaitan
dengan hak dan yang berkaitan dengan keadilan
Rule Utilitarianism
• Strategi dasar dari rule -utilitarian adalah membatasi
analisis utilitarian hanya pada evaluasi atas peraturan-
peraturan moral.
• Menurut rule-utilitarian, saat menentukan apakah suatu
tindakan dianggap etis, kita tidak perlu mempertanyakan
apakah tindakan tersebut akan memberikan nilai utilitas
paling besar. Sebaliknya, kita perlu mempertanyakan
apakah tindakan tersebut diwajibkan oleh peraturan moral
yang harus dipatuhi oleh semua orang. Jika benar, maka
kita perlu melakukannya.
Dua prinsip Rule
Utilitarianism
• Suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis
jika dan hanya jika tindakan tersebut dinyatakan dalam
peraturan moral yang benar.
• Sebuah peraturan moral dikatakan benar jika dan hanya
jika jumlah utilitas total yang dihasilkannya; jika semua
orang yang mengikuti peraturan tersebut lebih besar dari
jumlah utilitas total yang diperoleh; jika semua orang
mengikuti peraturan moral alternative lainnnya.
Hak
• adalah klaim atau kepemilikan individu atau sesuatu.
Seseorang dikatakan memiliki hak jika dia memiliki
klaim untuk melakukan tindakan dalam suatu cara
tertentu atau jika orang lain berkewajiban melakukan
tindakan dalam suatu cara tertentu kepadanya.
• Hak juga berasal dari sistem standar moral yang tidak
bergantung pada sistem hukum tertentu. Hak untuk
bekerja, misalnya, tidak dijamin dalam Konstitusi
Amerika, namun banyak yang menyatakan bahwa ini
adalah hak yang dimiliki oleh semua manusia.
• Hak merupakan sebuah sarana atau cara yang penting dan
bertujuan agar memungkinkan Individu untuk memilih
dengan bebas apa pun kepentingan atau aktivitas mereka
dan melindungi pilihan-pilihan mereka.
Dua prinsip etika dalam
pengambilan keputusan
• Prinsip Konsequentialis: Konsep etika ini
berfokus pada konsekuensi dari pengambilan
keputusan yang dilakukan seseorang. Ini artinya,
penilaian apakah sebuah keputusan dapat
dikatakan etis atau tidak, itu tergantung pada
konsekuensi (dampak) dari keputusan tersebut.
Misalnya, keputusan mengalirkan lumpur panas
ke laut. Penilaian etis atas keputusan ini diukur
dari dampaknya terhadap kerusakan lingkungan
dan kerugian masyarakat.
• Prinsip Non-Konsekuentialis: Konsep etika ini
mendasarkan penilaian pada rangkaian peraturan yang
digunakan sebagai petunjuk/panduan pengambilan
keputusan. Penilaian etis lebih didasarkan pada alasan,
bukan pada akibatnya.
• Ada dua prinsip utama di dalam konsep ini, yaitu:
• Prinsip Hak: Menjamin hak asasi manusia. Hak ini
berhubungan dengan kewajiban untuk tidak saling
melanggar hak orang lain.
• Prinsip Keadilan: Keadilan biasanya terkait dengan
isu hak, kejujuran,dan kesamaan. Prinsip keadilan
dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
• Keadilan distributif. Keadilan yang sifatnya menyeimbangkan
alokasi benefit dan beban antar anggota kelompok. Benefit
terdiri dari pendapatan, pekerjaan, kesejahteraan, pendidikan
dan waktu luang. Beban terdiri dari tugas kerja, pajak dan
kewajiban sosial.
• Keadilan retributif. Keadilan yang terkait dengan retribution
(ganti rugi) dan hukuman atas kesalahan tindakan. Seseorang
harus bertanggungjawab atas dampak negatif atas tindakan
yang dilakukannya (kecuali jika tindakan tersebut dilakukan
atas paksaan pihak lain.)
• Keadilan kompensatoris. Keadilan yang terkait dengan
kompensasi bagi pihak yang dirugikan. Kompensasi yang
diterima dapat berupa perlakuan medis, pelayanan dan barang
penebus kerugian. Masalah terjadi apabila kompensasi tidak
dapat menebus kerugian, misalnya kehilangan nyawa manusia.
• Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-
sungguh, terus terang, tidak curang, tidak mencuri, tidak
menggelapkan, tidak berbohong.
• Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan
dengan hormat, tulus hati, berani dan penuh
pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat
dan saling percaya.
• Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya,
penuh komitmen, jangan mengintepretasikan persetujuan
dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan dalih
ketidakrelaan.
Prisnisp-prinsip etika dan
perilaku bisnis
• Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga,
teman, karyawan dan Negara, jangan menggunakan atau
memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam
kerahasiaan, begitu juga dalam konteks professional,
jaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan
professional yang bebas dan teliti, hndari hal yang tidak
pantas dan konflik kepentingan
• Kewajaran/keadilan, yaituberlaku adil dan berbudi luhur,
bersedia untuk mengakui kesalahan, dan perlihatkan
komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan
toleran terhadap perbedaan, jangan bertindak melampaui
batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas dari
kesalahan atau kemalangan orang lain.
• Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu,
berbaik hati, belas kasihan, tolongmenolong,
kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang
membahayakan orang lain.
• Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat
manusia, menghormati kebebasan dan hak untuk
menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan
santun, jangan merendahkan orang lain, jangan
mempermalukan orang lain.
• Warga Negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu
menaati hukum/aturan, penuh kesadaran sosial,
menghormati proses demokrasi dalam mengambil
keputusan.
• Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam
segala hal, baik dalam pertemuan personal maupun
pertanggungjawaban professional, tekun, dapat dipercaya/
diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua
tugas dengan kemampuan terbaik, mengembangkan dan
mempertahankan tingkat kompetensi yang tinggi.
• Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki tanggung
jawab, menerima tanggung jawab atas keputusan dan
konsekuensinya, dan selalu memberi contoh.
Proses Pengambilan Keputusan Etis
Memahami
seluruh
standar
moral
• Mengenali seluruh
dampak moral :
- Menguntungkan
bagi beberapa
kelompok
- Merugikan bagi
yang lainnya
- Hak – hak yang
diberikan
- Haka-hak yang
ditolak
- Menjabarkan
masalah moral
secara
lengkap
- Menentukan
hasil-hasil
ekonominya
- Mempertimba
ngkan
persyaratan
hukuum
- Mengevaluasi
Kewajiban-
kewajiban etis
- Mengutarakan
solusi moral
yang
meyakinkan
Cara mempertahankan
Standar Etika
• Menciptakan kepercayaan perusahaan Hal ini akan
menetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari tanggung
jawab etika bagi stakeholder
• Mengembangkan kode etik Kode etik merupakan suatu catatan
tentang standar tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang
diharapkan perusahaan dari karyawan
• Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten
• Melindungi hak perorangan
• Mengadakan pelatihan etika
• Melakukan audit etika secara periodic
• Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku,
jangan hanya aturan Menghindari contoh etika yang tercela
setiap saat dan diawali dari atasan
• Menciptakan budaya yang menekankan
komunikasi dua arah Komunikasi dua arah sangat
penting untuk menginformasikan barang dan jasa
yang dihasilkan dan untuk menerima aspirasi
untuk perbaikan perusahaan
• Melibatkan karyawan dalam mempertahankan
standar etika Para karyawan diberi kesempatan
untuk memberikan umpan balik tentang
bagaimana standar etika yang harus
dipertahankan
Kritikan terhadap
utilitarianism
• Banyak kelemahan bawaan doktrin utilitarianisme yang
diajarkan Bentham. Sekalipun ini merupakan ajarannya yang
menginspirasi banyak orang tentang tujuan hukum dan
keadilan, namun beberapa point ajaran Bentham mestilah tetap
dikritisi.
• Pertama, berkenaan dengan bagaimana ia menjelaskan dan
mendudukkan hubungan antara individu dengan masyarakat. Ia
menekankan bahwa hukum mestilah ditujukan untuk
mendatangkan manfaat kepada individu, sehingga individu
tersebut akan memperoleh kesenangan dan kebahagian. Lalu,
kesenangan dan kebahagian individu tersebut akan
menciptakan kebahagiaan dan kesenangan umum secara
bersamaan atau menciptakan kebahagiaan dengan sendirinya.
• Ini jelas sebuah doktrin yang tidak begitu bijak dan tidak
mungkin diterapkan. Sebab tidak jelas batasan sampai dimana
kepentingan individu dan sampai dimana pula batas
kepentingan masyarakat.
• Kapan individu mesti membatasi kepentingannya dan kapan
pula ia mesti melebur dalam kepentingan bersama.
• Jika hukum merupakan alat untuk mendatangkan manfaat atau
kebahagian yang setinggi-tingginya bagi individu, maka yang
akan terjadi adalah “persaingan bebas” yang tidak
menguntungkan bagi semua orang. Tetapi hanya akan
menguntungkan individu-individu tertentu yang hanya
beberapa orang saja. Persaingan bebas ala Darwinian, dimana
mereka-mereka yang belum beruntung jangan berharap akan
dapat memperbaiki nasib mereka. Dengan demikian, masih
mungkinkah kebahagian umum akan tercipta, sementara
individu mustahil diharapkan akan “bersimpati” dalam sebuah
persaingan bebas?
• Selain itu, kalaulah setiap orang pada kenyataannya dan secara
tak terelakkan memburu kesenangan sendiri, tidak ada
gunanya mengatakan ia seharusnya melakukan seharusnya,
seperti bersimpati.
Begitu juga dengan proses pembentukan hukum yang akan
dijadikan alat untuk mencapai tujuan hukum itu sendiri. Yang
membuat hukum adalah orang-orang yang secara individu
merupakan warga negara yang sama dengan warga negara lain
dan sama-sama punya keinginan untuk menggapai
kebahagiaan individunya. Disisi lain ia adalah orang yang
diberikan kuasa untuk membuat hukum.
• Dalam pembuatan hukum jelas akan terjadi konflik
kepentingan. Terjadi dilema antara membuat hukum yang
menguntungkan bagi individu-indivdu mereka yang ada
di lembaga legislatif atau individu-individu masyarakat
umum? Sebab, tidak ada jaminan bahwa para legislator
akan berfikir untuk kepentingan individu masyarakat.
• Jika pilihannya adalah merumuskan hukum untuk
kepentingan individu mereka, lalu bagaimanakah filsafat
Bentham akan menjelaskan tujuan hukum yang
dirumuskannya tersebut? Toh, akhirnya hukum bukannya
akan mendatangkan manfaat, malahan akan menjadi alat
untuk melegitimasi kejahatan dan kesengsaraan individu
yang tidak memiliki kekuasaan serta masyarakat luas.
BUDIARSA DHARMATANNA
27
Apa
Itu
Etika?
28
Etika ≠ Moral
• Dalam
bahasa
sehari-hari,
etika sering
disamakan
dengan
moral. Memukul seorang perempuan,
tidak beretika atau tidak
bermoral ?
29
Definisi Etika:
• Etika sebagai
filsafat moral.
• Etika = Pemikiran
kritis dan
mendasar
mengenai ajaran-
ajaran moral atau
• Etika sebagai
Ilmu tentang
moralitas.
30
Definisi Moral:
• Moral = Ajaran
tentang apa yang
dilarang dan apa
yang wajib
dilakukan oleh
manusia supaya
bisa menjadi
baik.
31
Contoh Moral
• Contoh Moral: aturan &
hukum agama, hukum
adat, wejangan tradisi
leluhur, nasehat orang tua,
ajaran ideologi, dll.
• Sumber moral: tradisi,
adat, agama, ideologi
negara, dll.
32Dasar Kata yang Sama
• Kata yang dasarnya sama dengan Etika,
tetapi berbeda artinya yaitu:
Ethos & Etis
• Kata yang dasarnya sama dengan moral,
tetapi berbeda artinya yaitu:
Amoral & Immoral
33
• Ethos = Sikap dasar, ciri-
ciri dan pandangan
penilaian seseorang atau
sekelompok orang, terhadap
suatu kegiatan tertentu.
Misalnya: Ethos Kerja
•Bagaimana sikap terhadap
kerja (giat atau malas-malasan)
•Bagaimana pandangan
terhadap kerja (beban atau
aktualisasi diri)
•Bagaimana penilaian terhadap
kerja (kutukan atau anugerah)
34
• Etis = Tindakan
yang berhubungan
dengan
tanggungjawab
moral.
• Misalnya:
Perbuatannya tidak
etis atau
perbuatannya etis.
35
Amoral
• Awalan a berarti = tidak.
• Amoral berarti tindakan
yang tidak berhubungan
dengan konteks moral
atau tidak berhubungan
dengan kebaikan atau
kejahatan (tindakan yang
netral atau non-moral).
• Misalnya: berjalan.
36
Immoral:
 Immoral adalah
tindakan yang
bertentangan
dengan moralitas
atau tindakan
yang melawan
ajaran moral.Anak ini melakukan tindakan
yang immoral
37
Amoral atau Immoral?
EGOIS … Duduk ….
38
Hubungan Etika & Moral
• Etika dipakai untuk
yang umum/
konseptual/
prinsipal.
• Dan moral dipakai
untuk yang lebih
khusus/ spesifik/
praktis. Misalnya: Soal Perceraian
BUDIARSA DHARMATANNA
39Prinsip Perkawinan
adalah: Kesetiaan
Boleh
Bercerai
Tidak Boleh
Bercerai
Wilayah Etika Wilayah Moral
40
Moral: Bersifat perintah
langsung
Etika: Bersifat
kecakapan teoritis
Seperti Petunjuk
PerjalananSeperti Peta Wilayah
Perbedaan Etika dan Moral
41
Moral: Bersifat perintah
langsung
Etika: Bersifat
kecakapan teoritis
Seperti Buku Manual
Seperti Buku Ilmu
Pengetahuan
Perbedaan Etika dan Moral
42
Etika Dan Agama
• Etika tidak menggantikan
agama dan tidak
bertentangan dengan
agama.
• Etika bahkan diperlukan
oleh agama.
43
Etika Dan Agama
• Agama tidak hanya
memberi petunjuk
moral, tetapi juga
mengajarkan prinsip-
prinsip etis.
44
Mengapa Etika diperlukan Agama
1. Orang beragama
mengharapkan agar
ajaran agamanya
rasional.
Ia ingin mengerti
mengapa Tuhan
“memerintahkan” ia
berbuat itu dan itu.
45
Mengapa Etika diperlukan Agama
2.Bagaimana agama harus
bersikap terhadap
masalah moral yang
tidak disinggung dalam
wahyunya,
Misalnya soal aborsi?.
46
Mengapa Etika diperlukan Agama
3.Etika
memungkinkan
dialog antar
agama. Etika
dapat menjadi
dasar bagi
kerjasama
agama.
47
Mengapa Etika diperlukan Agama
4. Etika
memungkinkan
dialog antar
agama dengan
pandangan-
pandangan
dunia
48
• Etika adalah
sarana untuk
memperoleh
orientasi kritis
berhadapan
dengan berbagai
moralitas
49
Fungsi Etika
• Orientasi kritis
diperlukan karena
kita dihadapkan
dengan pluralisme
moral.
• Jika tidak memiliki
orientasi kritis, maka
kita akan bingung
seperti cerita
“Nasrudin yang mau
menjual keledai”.
50
TUJUAN BELAJAR ETIKA
•Membuat
mahasiswa
menjadi
lebih kritis
51
TUJUAN BELAJAR ETIKA
Kritis terhadap
Lembaga-lembaga
Masyarakat: Orang
tua, agama, negara dll
52
TUJUAN BELAJAR ETIKA
Kritis terhadap berbagai Ideologi:
konsumtif, keserbabolehan, hura-hura.
53
TUJUAN BELAJAR ETIKA
Kritis terhadap Diri Sendiri,
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

10, sm, adrianto, hapzi ali, business ethics, csr, risk management, universti...
10, sm, adrianto, hapzi ali, business ethics, csr, risk management, universti...10, sm, adrianto, hapzi ali, business ethics, csr, risk management, universti...
10, sm, adrianto, hapzi ali, business ethics, csr, risk management, universti...
Adrianto Dasoeki
 
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG MENGANDUNG KONSEKUENSI MORAL
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG MENGANDUNG KONSEKUENSI MORALKEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG MENGANDUNG KONSEKUENSI MORAL
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG MENGANDUNG KONSEKUENSI MORAL
Siti Sahati
 
Teori kemoralan sosial
Teori kemoralan sosialTeori kemoralan sosial
Teori kemoralan sosial
Elyana Aziz
 
Hannout Etika Bisnis
Hannout Etika BisnisHannout Etika Bisnis
Hannout Etika Bisnis
Usman Fadholy
 

La actualidad más candente (17)

Tanggung jawab sosial perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaanTanggung jawab sosial perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan
 
CONSUMERLOGY ETHICS
CONSUMERLOGY ETHICSCONSUMERLOGY ETHICS
CONSUMERLOGY ETHICS
 
10, sm, adrianto, hapzi ali, business ethics, csr, risk management, universti...
10, sm, adrianto, hapzi ali, business ethics, csr, risk management, universti...10, sm, adrianto, hapzi ali, business ethics, csr, risk management, universti...
10, sm, adrianto, hapzi ali, business ethics, csr, risk management, universti...
 
10, sm, agus daman, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , unive...
10, sm, agus daman, hapzi ali, business ethics, csr, risk management  , unive...10, sm, agus daman, hapzi ali, business ethics, csr, risk management  , unive...
10, sm, agus daman, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , unive...
 
Resume etika profesi
Resume etika profesiResume etika profesi
Resume etika profesi
 
10, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, and Risk Manag...
10, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, and Risk Manag...10, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, and Risk Manag...
10, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, and Risk Manag...
 
2, be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, e thics and business concept and th...
2, be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, e thics and business concept and th...2, be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, e thics and business concept and th...
2, be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, e thics and business concept and th...
 
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
Business Ethic Csr Risk management. Universitas Mercu Buana. 2019
 
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG MENGANDUNG KONSEKUENSI MORAL
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG MENGANDUNG KONSEKUENSI MORALKEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG MENGANDUNG KONSEKUENSI MORAL
KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG MENGANDUNG KONSEKUENSI MORAL
 
10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...
10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...
10, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, business et...
 
Etika profesi word
Etika profesi wordEtika profesi word
Etika profesi word
 
Teori kemoralan sosial
Teori kemoralan sosialTeori kemoralan sosial
Teori kemoralan sosial
 
Hannout Etika Bisnis
Hannout Etika BisnisHannout Etika Bisnis
Hannout Etika Bisnis
 
Etika
EtikaEtika
Etika
 
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
BE & GG, Yosua Mickel Tumbelaka 55116120147, Hapzi Ali, Ethical Decision Maki...
 
1, be & gg, andreas fabian pramuditya, hapzi ali, introduction to be &amp...
1, be & gg, andreas fabian pramuditya, hapzi ali, introduction to be &amp...1, be & gg, andreas fabian pramuditya, hapzi ali, introduction to be &amp...
1, be & gg, andreas fabian pramuditya, hapzi ali, introduction to be &amp...
 
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
Be & gg, david oktario s, hapzi ali, implementasi philosophical ethics and bu...
 

Similar a E t i k a, mm1

Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis
Etika Utilitarianisme Dalam BisnisEtika Utilitarianisme Dalam Bisnis
Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis
Lisca Ardiwinata
 
TEORI ETIKA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptx
TEORI ETIKA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptxTEORI ETIKA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptx
TEORI ETIKA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptx
definaaw1
 
9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...
9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...
9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...
dittaayua
 
9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...
9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...
9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...
lexipel
 

Similar a E t i k a, mm1 (20)

etika utilitarianisme
etika utilitarianismeetika utilitarianisme
etika utilitarianisme
 
Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis
Etika Utilitarianisme Dalam BisnisEtika Utilitarianisme Dalam Bisnis
Etika Utilitarianisme Dalam Bisnis
 
TEORI ETIKA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptx
TEORI ETIKA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptxTEORI ETIKA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptx
TEORI ETIKA DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptx
 
BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali, philosophical ethics and business,...
BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali,  philosophical ethics and business,...BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali,  philosophical ethics and business,...
BE&GG, Nuriman Novianto, Prof. Hapzi Ali, philosophical ethics and business,...
 
Etika perniagaan
Etika perniagaanEtika perniagaan
Etika perniagaan
 
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...
 
9. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights...
9. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights...9. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights...
9. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethics rights...
 
9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...
9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...
9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...
 
Teori teori etika bisnis
Teori teori etika bisnis Teori teori etika bisnis
Teori teori etika bisnis
 
9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...
9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...
9, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate ethics rights privileges, problem and ...
 
9, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Ethics Rights Privileges Problems ...
9, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Ethics Rights Privileges Problems ...9, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Ethics Rights Privileges Problems ...
9, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Ethics Rights Privileges Problems ...
 
9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...
9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...
9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...
 
9, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali corporate ethics rights privileges pr...
9, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali corporate ethics rights privileges pr...9, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali corporate ethics rights privileges pr...
9, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali corporate ethics rights privileges pr...
 
9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...
9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...
9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...
 
10,sm,lusianasari,prof.dr. ir. hapzi ali.mm. cma, etika bisnis, tanggung jawa...
10,sm,lusianasari,prof.dr. ir. hapzi ali.mm. cma, etika bisnis, tanggung jawa...10,sm,lusianasari,prof.dr. ir. hapzi ali.mm. cma, etika bisnis, tanggung jawa...
10,sm,lusianasari,prof.dr. ir. hapzi ali.mm. cma, etika bisnis, tanggung jawa...
 
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...
be gg. royhan jamaan, hapzi ali, corporate ethic rights, privileges, problem ...
 
Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...
Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...
Be & GG, Rizqa amalia, Hapzi Ali, philosophical ethics and business, universi...
 
Etika Administrasi Negara
Etika Administrasi NegaraEtika Administrasi Negara
Etika Administrasi Negara
 
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
9, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Ethics Ri...
 
Business ethic - riki ardoni
Business ethic   - riki ardoniBusiness ethic   - riki ardoni
Business ethic - riki ardoni
 

Más de Universitas Mulawarman Samarinda

penganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasipenganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasi
Universitas Mulawarman Samarinda
 

Más de Universitas Mulawarman Samarinda (20)

penganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasipenganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasi
 
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
 
Kebijakan teknis kementerian keuangan
Kebijakan teknis kementerian keuanganKebijakan teknis kementerian keuangan
Kebijakan teknis kementerian keuangan
 
The political economy of the european union
The political economy of the european unionThe political economy of the european union
The political economy of the european union
 
Politik ekonomi jepang, mm
Politik ekonomi jepang, mmPolitik ekonomi jepang, mm
Politik ekonomi jepang, mm
 
Republik rakyat china, mm
Republik rakyat china, mmRepublik rakyat china, mm
Republik rakyat china, mm
 
Mnj.produksi.fix
Mnj.produksi.fixMnj.produksi.fix
Mnj.produksi.fix
 
3. musdalifah azis fe unmul
3. musdalifah azis fe unmul3. musdalifah azis fe unmul
3. musdalifah azis fe unmul
 
security information system
security information systemsecurity information system
security information system
 
Information in action, SIM2
Information in action, SIM2Information in action, SIM2
Information in action, SIM2
 
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing TheoryCAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
 
Pengembangan SIM
Pengembangan SIMPengembangan SIM
Pengembangan SIM
 
Gbrp.analisis investasi dan portofolio
Gbrp.analisis investasi dan portofolioGbrp.analisis investasi dan portofolio
Gbrp.analisis investasi dan portofolio
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
ekonomi-manajerial, Michael R Baye
ekonomi-manajerial, Michael R Bayeekonomi-manajerial, Michael R Baye
ekonomi-manajerial, Michael R Baye
 
Ringkasan pengajaran manajemen operasional
Ringkasan pengajaran manajemen operasionalRingkasan pengajaran manajemen operasional
Ringkasan pengajaran manajemen operasional
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)
 
Manajemen risiko1
Manajemen risiko1Manajemen risiko1
Manajemen risiko1
 
Manajemen operasional.1
Manajemen operasional.1Manajemen operasional.1
Manajemen operasional.1
 

Último

bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
ZainalArifin848408
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
FORTRESS
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
sayangkamuu240203
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
syafiraw266
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
langkahgontay88
 

Último (20)

ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 

E t i k a, mm1

  • 1. E T I K A Presented by : Dr. Musdalifah Azis, SE., M.Si
  • 2. Pendahuluan • Etika ini dimaksudkan untuk memberikan aturan perilaku saling menguntungkan tanpa membutuhkan peraturan pemerintah dan penegakannya. • Beberapa dari aturan yang berlaku dimasukkan ke dalam konstitusi dan ketetapan , tetapi etika itu meluas di luar hukum untuk memberikan pembinaan/petunjuk kepada masyarakat dalam perilaku mereka dalam memformulasikan kebijakan perusahaan.
  • 3. • Standar etika yang tidak memihak dan diterapkan secara universal, sebaliknya dengan permainan kata-kata, yang dilakukan pemimpin mungkin melanggar standar etika untuk memenuhi tanggung jawab bagi para warganya. • Etika umumnya berbeda dari kepentingan pribadi, dan utilitarianism yang menyatakan bahwa setiap kesejahteraan individu diberikan bobot yang sama.
  • 4. • Consequentialist utilitarianisme adalah sebuah sistem etika yang mendefinisikan baik itu dalam hal kebahagiaan dan kesejahteraan manusia yang mengevaluasi pilihan orang dalam hal ini. • Agregat utilitarianisme atas pilihan itu untuk mendapatkan ukuran kesejahteraan sosial. Tindakan yang tepat adalah salah satu yang terbesar yang menghasilkan kesejahteraan. • Kegunaan praktis utilitarianism yang memberikan evaluasi sistem untuk melakukan beberapa tindakan bahwa orang lain baik karena ada orang lain yang buruk.
  • 5. Dua bentuk dari utilitarianisme : • Tindakan utilitarianisme berfokus pada tindakan individu melakukan tindakan seperti yang diberikan orang lain. Tindakan Utilitarianisme ini dikritik karena memungkinkan tindakan pengecualian terhadap aturan umum dari perilaku, yang kemudian dapat menyusut menjadi kepentingan pribadi. • Aturan Utilitarianisme aturan yang berfokus pada semua individu dalam situasi yang sama.Aturan utilitarianisme mencari aturan perilaku yang berlaku universal untuk semua individu .Ketika konsekuensi adalah fungsi dari tindakan lebih dari satu individu, aturan utilitarianisme menganggap tindakan semua individu secara bersamaan . Aturan moral adalah yang menghasilkan kesejahteraan agregat terbesar ketika semua orang mengikuti aturan
  • 6. • Penerapan bentuk utilitarianisme adalah analisis cost-benefit yang mengevaluasi tindakan dan aturan dalam hal dari biaya dan manfaat yang mereka hasilkan. Aplikasi dari utilitarianisme, melibatkan tiga soal dasar: • menentukan apa yang dianggap sebagai manfaat atau biaya. • Membuat perbandingan interpersonal, dan • Melakukan analisis dengan informasi yang tidak sempurna tentang konsekuensi dan preferensi. prinsip Utilitarian ini diterapkan dalam bentuk analisis biaya dan keuntungan, pendekatan ini gagal dalam menjelaskan pertimbangan penting lainnya .Misalnya , utilitarianisme mempertimbangkan hak hanya dalam peran instrumental kesejahteraan mereka.
  • 7. Peran manajemen etika • Manajer harus mengatasi berbagai isu-isu kompleks , dan etika memberikan bimbingan tentang bagaimana dalam memperhitungkan kepentingan, hak, dan kebebasan dari mereka yang terkena dampak oleh keputusan bisnis. • Sebagai sebuah pendekatan normatif, prinsip etika memberikan alternatif lain untuk mengevaluasi dan merumuskan kebijakan. • Etika pada pendekatan normatif berada pada tahap keputusan dan penyeleksian, pada tahap keputusan, Etika merupakan dasar mengevaluasi apakah klaim atas dasar moral dan dengan demikian apakah mereka akan dihormati dalam tindakan tegas perusahaan. Dan pada tahap screening, etika menyokong kebijakan yang mengarahkan manajer dalam menentukan alternatif yang diseleksi keluar maupun yang akan menjadi pertimbangan selanjutnya.
  • 8. Pengertian Etika • Etika adalah upaya sistematis untuk penilaian moral yang didasarkan pada penalaran, analisis, sintesis, dan refleksi. • Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral. Etika sebagai pemikiran moral bisa saja mencapai taraf ilmiah bila proses penalaran terhadap moralitas tersebut bersifat kritis, metodis, dan sistematis. Dalam taraf ini ilmu etika dapat saja mencoba merumuskan suatu teori, konsep, asas, atau prinsip-prinsip tentang perilaku manusia yang dianggap baik atau tidak baik, mengapa perilaku tersebut dianggap baik atau tidak baik, mengapa menjadi baik itu sangat bermanfaat, dan sebagainya. Ketika kita membaca tulisan Socrates, Plato, dan Aristoteles yang mendiskusikan etika maka kita telah berhubungan dengan etika sebagai refleksi.
  • 9. Prinsip Utilitarian • Suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis jika dan hanya jika jumlah total utilitas yang dihasilkan dari tindakan tersebut lebih besar dari jumlah utilitas total yang dihasilkan oleh tindakan lain yang dapat dilakukan. • Hambatan utama utilitarianisme, menurut beberapa kritikus adalah prinsip tersebut tidak mampu menghadapi dua jenis permasalahan moral: masalah yang berkaitan dengan hak dan yang berkaitan dengan keadilan
  • 10. Rule Utilitarianism • Strategi dasar dari rule -utilitarian adalah membatasi analisis utilitarian hanya pada evaluasi atas peraturan- peraturan moral. • Menurut rule-utilitarian, saat menentukan apakah suatu tindakan dianggap etis, kita tidak perlu mempertanyakan apakah tindakan tersebut akan memberikan nilai utilitas paling besar. Sebaliknya, kita perlu mempertanyakan apakah tindakan tersebut diwajibkan oleh peraturan moral yang harus dipatuhi oleh semua orang. Jika benar, maka kita perlu melakukannya.
  • 11. Dua prinsip Rule Utilitarianism • Suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis jika dan hanya jika tindakan tersebut dinyatakan dalam peraturan moral yang benar. • Sebuah peraturan moral dikatakan benar jika dan hanya jika jumlah utilitas total yang dihasilkannya; jika semua orang yang mengikuti peraturan tersebut lebih besar dari jumlah utilitas total yang diperoleh; jika semua orang mengikuti peraturan moral alternative lainnnya.
  • 12. Hak • adalah klaim atau kepemilikan individu atau sesuatu. Seseorang dikatakan memiliki hak jika dia memiliki klaim untuk melakukan tindakan dalam suatu cara tertentu atau jika orang lain berkewajiban melakukan tindakan dalam suatu cara tertentu kepadanya. • Hak juga berasal dari sistem standar moral yang tidak bergantung pada sistem hukum tertentu. Hak untuk bekerja, misalnya, tidak dijamin dalam Konstitusi Amerika, namun banyak yang menyatakan bahwa ini adalah hak yang dimiliki oleh semua manusia. • Hak merupakan sebuah sarana atau cara yang penting dan bertujuan agar memungkinkan Individu untuk memilih dengan bebas apa pun kepentingan atau aktivitas mereka dan melindungi pilihan-pilihan mereka.
  • 13. Dua prinsip etika dalam pengambilan keputusan • Prinsip Konsequentialis: Konsep etika ini berfokus pada konsekuensi dari pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang. Ini artinya, penilaian apakah sebuah keputusan dapat dikatakan etis atau tidak, itu tergantung pada konsekuensi (dampak) dari keputusan tersebut. Misalnya, keputusan mengalirkan lumpur panas ke laut. Penilaian etis atas keputusan ini diukur dari dampaknya terhadap kerusakan lingkungan dan kerugian masyarakat.
  • 14. • Prinsip Non-Konsekuentialis: Konsep etika ini mendasarkan penilaian pada rangkaian peraturan yang digunakan sebagai petunjuk/panduan pengambilan keputusan. Penilaian etis lebih didasarkan pada alasan, bukan pada akibatnya. • Ada dua prinsip utama di dalam konsep ini, yaitu: • Prinsip Hak: Menjamin hak asasi manusia. Hak ini berhubungan dengan kewajiban untuk tidak saling melanggar hak orang lain. • Prinsip Keadilan: Keadilan biasanya terkait dengan isu hak, kejujuran,dan kesamaan. Prinsip keadilan dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
  • 15. • Keadilan distributif. Keadilan yang sifatnya menyeimbangkan alokasi benefit dan beban antar anggota kelompok. Benefit terdiri dari pendapatan, pekerjaan, kesejahteraan, pendidikan dan waktu luang. Beban terdiri dari tugas kerja, pajak dan kewajiban sosial. • Keadilan retributif. Keadilan yang terkait dengan retribution (ganti rugi) dan hukuman atas kesalahan tindakan. Seseorang harus bertanggungjawab atas dampak negatif atas tindakan yang dilakukannya (kecuali jika tindakan tersebut dilakukan atas paksaan pihak lain.) • Keadilan kompensatoris. Keadilan yang terkait dengan kompensasi bagi pihak yang dirugikan. Kompensasi yang diterima dapat berupa perlakuan medis, pelayanan dan barang penebus kerugian. Masalah terjadi apabila kompensasi tidak dapat menebus kerugian, misalnya kehilangan nyawa manusia.
  • 16. • Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh- sungguh, terus terang, tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak berbohong. • Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan dengan hormat, tulus hati, berani dan penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat dan saling percaya. • Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, jangan mengintepretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan dalih ketidakrelaan. Prisnisp-prinsip etika dan perilaku bisnis
  • 17. • Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan dan Negara, jangan menggunakan atau memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam kerahasiaan, begitu juga dalam konteks professional, jaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, hndari hal yang tidak pantas dan konflik kepentingan • Kewajaran/keadilan, yaituberlaku adil dan berbudi luhur, bersedia untuk mengakui kesalahan, dan perlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan toleran terhadap perbedaan, jangan bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain.
  • 18. • Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan, tolongmenolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan orang lain. • Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat manusia, menghormati kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, jangan merendahkan orang lain, jangan mempermalukan orang lain. • Warga Negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu menaati hukum/aturan, penuh kesadaran sosial, menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.
  • 19. • Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik dalam pertemuan personal maupun pertanggungjawaban professional, tekun, dapat dipercaya/ diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan kemampuan terbaik, mengembangkan dan mempertahankan tingkat kompetensi yang tinggi. • Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki tanggung jawab, menerima tanggung jawab atas keputusan dan konsekuensinya, dan selalu memberi contoh.
  • 20. Proses Pengambilan Keputusan Etis Memahami seluruh standar moral • Mengenali seluruh dampak moral : - Menguntungkan bagi beberapa kelompok - Merugikan bagi yang lainnya - Hak – hak yang diberikan - Haka-hak yang ditolak - Menjabarkan masalah moral secara lengkap - Menentukan hasil-hasil ekonominya - Mempertimba ngkan persyaratan hukuum - Mengevaluasi Kewajiban- kewajiban etis - Mengutarakan solusi moral yang meyakinkan
  • 21. Cara mempertahankan Standar Etika • Menciptakan kepercayaan perusahaan Hal ini akan menetapkan nilai-nilai perusahaan yang mendasari tanggung jawab etika bagi stakeholder • Mengembangkan kode etik Kode etik merupakan suatu catatan tentang standar tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dari karyawan • Menjalankan kode etik secara adil dan konsisten • Melindungi hak perorangan • Mengadakan pelatihan etika • Melakukan audit etika secara periodic • Mempertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hanya aturan Menghindari contoh etika yang tercela setiap saat dan diawali dari atasan
  • 22. • Menciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah Komunikasi dua arah sangat penting untuk menginformasikan barang dan jasa yang dihasilkan dan untuk menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan • Melibatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika Para karyawan diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaimana standar etika yang harus dipertahankan
  • 23. Kritikan terhadap utilitarianism • Banyak kelemahan bawaan doktrin utilitarianisme yang diajarkan Bentham. Sekalipun ini merupakan ajarannya yang menginspirasi banyak orang tentang tujuan hukum dan keadilan, namun beberapa point ajaran Bentham mestilah tetap dikritisi. • Pertama, berkenaan dengan bagaimana ia menjelaskan dan mendudukkan hubungan antara individu dengan masyarakat. Ia menekankan bahwa hukum mestilah ditujukan untuk mendatangkan manfaat kepada individu, sehingga individu tersebut akan memperoleh kesenangan dan kebahagian. Lalu, kesenangan dan kebahagian individu tersebut akan menciptakan kebahagiaan dan kesenangan umum secara bersamaan atau menciptakan kebahagiaan dengan sendirinya.
  • 24. • Ini jelas sebuah doktrin yang tidak begitu bijak dan tidak mungkin diterapkan. Sebab tidak jelas batasan sampai dimana kepentingan individu dan sampai dimana pula batas kepentingan masyarakat. • Kapan individu mesti membatasi kepentingannya dan kapan pula ia mesti melebur dalam kepentingan bersama. • Jika hukum merupakan alat untuk mendatangkan manfaat atau kebahagian yang setinggi-tingginya bagi individu, maka yang akan terjadi adalah “persaingan bebas” yang tidak menguntungkan bagi semua orang. Tetapi hanya akan menguntungkan individu-individu tertentu yang hanya beberapa orang saja. Persaingan bebas ala Darwinian, dimana mereka-mereka yang belum beruntung jangan berharap akan dapat memperbaiki nasib mereka. Dengan demikian, masih mungkinkah kebahagian umum akan tercipta, sementara individu mustahil diharapkan akan “bersimpati” dalam sebuah persaingan bebas?
  • 25. • Selain itu, kalaulah setiap orang pada kenyataannya dan secara tak terelakkan memburu kesenangan sendiri, tidak ada gunanya mengatakan ia seharusnya melakukan seharusnya, seperti bersimpati. Begitu juga dengan proses pembentukan hukum yang akan dijadikan alat untuk mencapai tujuan hukum itu sendiri. Yang membuat hukum adalah orang-orang yang secara individu merupakan warga negara yang sama dengan warga negara lain dan sama-sama punya keinginan untuk menggapai kebahagiaan individunya. Disisi lain ia adalah orang yang diberikan kuasa untuk membuat hukum.
  • 26. • Dalam pembuatan hukum jelas akan terjadi konflik kepentingan. Terjadi dilema antara membuat hukum yang menguntungkan bagi individu-indivdu mereka yang ada di lembaga legislatif atau individu-individu masyarakat umum? Sebab, tidak ada jaminan bahwa para legislator akan berfikir untuk kepentingan individu masyarakat. • Jika pilihannya adalah merumuskan hukum untuk kepentingan individu mereka, lalu bagaimanakah filsafat Bentham akan menjelaskan tujuan hukum yang dirumuskannya tersebut? Toh, akhirnya hukum bukannya akan mendatangkan manfaat, malahan akan menjadi alat untuk melegitimasi kejahatan dan kesengsaraan individu yang tidak memiliki kekuasaan serta masyarakat luas.
  • 28. 28 Etika ≠ Moral • Dalam bahasa sehari-hari, etika sering disamakan dengan moral. Memukul seorang perempuan, tidak beretika atau tidak bermoral ?
  • 29. 29 Definisi Etika: • Etika sebagai filsafat moral. • Etika = Pemikiran kritis dan mendasar mengenai ajaran- ajaran moral atau • Etika sebagai Ilmu tentang moralitas.
  • 30. 30 Definisi Moral: • Moral = Ajaran tentang apa yang dilarang dan apa yang wajib dilakukan oleh manusia supaya bisa menjadi baik.
  • 31. 31 Contoh Moral • Contoh Moral: aturan & hukum agama, hukum adat, wejangan tradisi leluhur, nasehat orang tua, ajaran ideologi, dll. • Sumber moral: tradisi, adat, agama, ideologi negara, dll.
  • 32. 32Dasar Kata yang Sama • Kata yang dasarnya sama dengan Etika, tetapi berbeda artinya yaitu: Ethos & Etis • Kata yang dasarnya sama dengan moral, tetapi berbeda artinya yaitu: Amoral & Immoral
  • 33. 33 • Ethos = Sikap dasar, ciri- ciri dan pandangan penilaian seseorang atau sekelompok orang, terhadap suatu kegiatan tertentu. Misalnya: Ethos Kerja •Bagaimana sikap terhadap kerja (giat atau malas-malasan) •Bagaimana pandangan terhadap kerja (beban atau aktualisasi diri) •Bagaimana penilaian terhadap kerja (kutukan atau anugerah)
  • 34. 34 • Etis = Tindakan yang berhubungan dengan tanggungjawab moral. • Misalnya: Perbuatannya tidak etis atau perbuatannya etis.
  • 35. 35 Amoral • Awalan a berarti = tidak. • Amoral berarti tindakan yang tidak berhubungan dengan konteks moral atau tidak berhubungan dengan kebaikan atau kejahatan (tindakan yang netral atau non-moral). • Misalnya: berjalan.
  • 36. 36 Immoral:  Immoral adalah tindakan yang bertentangan dengan moralitas atau tindakan yang melawan ajaran moral.Anak ini melakukan tindakan yang immoral
  • 38. 38 Hubungan Etika & Moral • Etika dipakai untuk yang umum/ konseptual/ prinsipal. • Dan moral dipakai untuk yang lebih khusus/ spesifik/ praktis. Misalnya: Soal Perceraian
  • 39. BUDIARSA DHARMATANNA 39Prinsip Perkawinan adalah: Kesetiaan Boleh Bercerai Tidak Boleh Bercerai Wilayah Etika Wilayah Moral
  • 40. 40 Moral: Bersifat perintah langsung Etika: Bersifat kecakapan teoritis Seperti Petunjuk PerjalananSeperti Peta Wilayah Perbedaan Etika dan Moral
  • 41. 41 Moral: Bersifat perintah langsung Etika: Bersifat kecakapan teoritis Seperti Buku Manual Seperti Buku Ilmu Pengetahuan Perbedaan Etika dan Moral
  • 42. 42 Etika Dan Agama • Etika tidak menggantikan agama dan tidak bertentangan dengan agama. • Etika bahkan diperlukan oleh agama.
  • 43. 43 Etika Dan Agama • Agama tidak hanya memberi petunjuk moral, tetapi juga mengajarkan prinsip- prinsip etis.
  • 44. 44 Mengapa Etika diperlukan Agama 1. Orang beragama mengharapkan agar ajaran agamanya rasional. Ia ingin mengerti mengapa Tuhan “memerintahkan” ia berbuat itu dan itu.
  • 45. 45 Mengapa Etika diperlukan Agama 2.Bagaimana agama harus bersikap terhadap masalah moral yang tidak disinggung dalam wahyunya, Misalnya soal aborsi?.
  • 46. 46 Mengapa Etika diperlukan Agama 3.Etika memungkinkan dialog antar agama. Etika dapat menjadi dasar bagi kerjasama agama.
  • 47. 47 Mengapa Etika diperlukan Agama 4. Etika memungkinkan dialog antar agama dengan pandangan- pandangan dunia
  • 48. 48 • Etika adalah sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai moralitas
  • 49. 49 Fungsi Etika • Orientasi kritis diperlukan karena kita dihadapkan dengan pluralisme moral. • Jika tidak memiliki orientasi kritis, maka kita akan bingung seperti cerita “Nasrudin yang mau menjual keledai”.
  • 51. 51 TUJUAN BELAJAR ETIKA Kritis terhadap Lembaga-lembaga Masyarakat: Orang tua, agama, negara dll
  • 52. 52 TUJUAN BELAJAR ETIKA Kritis terhadap berbagai Ideologi: konsumtif, keserbabolehan, hura-hura.
  • 53. 53 TUJUAN BELAJAR ETIKA Kritis terhadap Diri Sendiri,