SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 33
Partisipasi Warga DKI
dalam Undian Gratis, Pengumpulan Sumbangan serta
    Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta
              Oleh Musni Umar, Ph.D
Pengantar
Partisipasi warga dalam undian gratis berhadiah, walaupun saya
belum pernah melakukan penelitian tentang hal itu, tetapi fenomena
yang kita saksikan di TV dengan berbagai nama yang menarik seperti
Kuis Berhadiah, sangat banyak peminatnya.
Mencari peruntungan tanpa kerja banyak disukai masyarakat.
Begitu juga kegiatan pengumpulan sumbangan uang dan barang
terjadi di mana-mana. Yang melakukan pengumpulan sumbangan
dari masyarakat kelas atas sampai masyarakat kelas bawah.
Kegiatan pengumpulan sumbangan di jalan-jalan raya oleh anak-
anak miskin dan orang tua miskin di Jakarta misalnya, tak obah
pameran kemiskinan ditengah gedung-gedung pencakar yang
terbentang.
 Ini fenomena yang menyedihkan dibalik kemajuan ekonomi yang
membanggakan.
Undian Berharga
Undian Berhadiah
Pencerahan dan penyadaran kepada masyarakat bahwa
hidup ini adalah untuk beramal (bekerja) dan berjuang
harus ditanamkan. Hanya dengan bekerja, seseorang
berhak mendapatkan imbalan (uang). Menina-bobokan
masyarakat dengan kuis berhadiah, selain tidak mendidik,
juga membuat masyarakat menjadi malas bekerja.
Kegiatan undian gratis berhadiah yang bersifat untung-
untungan, begitu pula kegiatan mencari sumbangan,
sebaiknya tidak dijadikan sebagai pekerjaan (profesi) untuk
menopang kehidupan.
Kemuliaan karena bekerja dengan pekerjaan apapun yang
tidak melanggar hukum, harus dibiasakan dan dibudayakan
di tengah-tengah masyarakat Jakarta dan masyarakat
Indonesia. Jangan memilih-milih pekerjaan, yang penting
halal dan menghasilkan pendapatan (income).
Tangan di atas lebih Mulia dari Tangan di bawah
Peminta-minta di Jalanan
Selanjutnya, kita masuk kepada partisipasi warga DKI dalam
menyukseskan pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur
yang sering disebut pemilihan umum kepala daerah (pemilukada)
yang akan diselenggarakan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta pada 11 Juli 2012, dapat dikatakan tak obahnya pesta
warga DKI Jakarta sekali dalam lima tahun. Karena itu, sering
disebut pemilu atau pemilukada sebagai pesta demokrasi.
Sebagaimana layaknya suatu pesta, yang diundang tidak semua,
tetapi terbatas. Suatu pesta akan berhasil dan sukses jika semua
yang diundang berpartisipasi. Demikian juga hanya pesta
demokrasi yang diundang tidak semua, tetapi hanya terbatas
yang sudah memenuhi syarat sebagai pemilih. Pesta demokrasi
akan berhasil jika masyarakat berpartisipasi.
Bentuk partisipasi masyarakat dalam suatu pesta, pada umumnya
hampir sama. Pertama, menghadiri pesta. Kedua, menjaga supaya
pesta berlangsung damai. Ketiga, menyaksikan pesta sambil
bersilaturrahim. Keempat, bersantap (makan). Kelima, bersalam-
salaman.
Sukseskan Pemilukada DKI
Demikian pula pesta demokrasi, bentuk partisipasi pemilih
banyak kemiripannya walaupun ada perbedaan dengan
pesta pada umumnya. Pertama, berpartisipasi dengan
menghadiri undangan pesta demokrasi oleh panitia
pemungutan suara (PPS). Ini sama dengan undangan pesta
perkawinan, pesta syukuran dan pesta lainnya.
Kedua, mengisi daftar hadir dengan menuliskan nama dan
alamat. Ini sama ketika menghadiri undangan pesta apapun
namanya.
Ketiga, antri. Kalau pesta demokrasi harus antri menunggu
panggilan untuk menggunakan hak pilih dengan mencoblos
salah satu calon di bilik suara. Kalau pesta perkawinan
misalnya, hanya antri secara teratur untuk mengucapkan
selamat kepada kedua mempelai dan orang tuanya.
Jadi Pemilih
Calon Gubernur & Wakil Gubernur Jakarta: Pilih Siapa?
Nomor Urut Calon Gubernur dan Calon
     Wakil Gubernur Jakarta
Keempat, bersalaman dengan PPS dan warga
masyarakat yang antri menunggu panggilan untuk
menyampaikan hak pilihnya dibilik suara yang telah
disiapkan panitia untuk mencoblos calon yang
diinginkan.
Kelima, berpartisipasi menyaksikan hasil penghitungan
suara yang dilakukan oleh PPS setempat. Hadir dan
menyaksikan pembukaan kotak suara sambil
mendengarkan pembacaan satu persatu hasil
pencoblosan sangat baik sebagai bentuk partisipasi
yang otonom dalam upaya menyukseskan
pemilukada. Akan lebih baik lagi jika ikut mencatat
hasil pemungutan suara di TPS, tempat yang
bersangkutan menggunakan hak pilihnya. Ia
diperlukan, jika terjadi masalah bisa menjadi alat bukti
dalam perkara atau sengketa pemilukada.
Saksikan Hasil Pemungutan Suara
Partisipasi Warga
Dalam pesta demokrasi, paling tidak terdapat dua macam bentuk
partisipasi. Pertama, autonmous participation (partisipasi otonom). Kedua,
mobilized participation (partisipasi yang dimobilisasi).
Kedua macam partisipasi yang disebutkan lazim dilaksanakan dalam
pengamalan demokrasi. Partisipasi otonom adalah bentuk partisipasi yang
sangat sempurna. Ia lahir berdasarkan kesadaran dari dalam diri setiap
orang. Kesadaran berdasarkan pengetahuan dan penghayatan terhadap
pentingnya ikut serta menyukseskan pelaksanaan demokrasi seperti pemilu
parlemen, pemilu Presiden/Wakil Presiden dan pemilukada.
Partisipasi yang didorong oleh kesadaran mendalam yang dilandasi
pengetahuan dan penghayatan, akan melahirkan partisipasi otonom.
Partisipasi semacam ini, adalah bentuk pengamalan demokrasi yang
genuine, murni dan paling sempurna. Akan tetapi, harus disadari tidak
banyak yang mengamalkannya, karena keterbatasan ilmu pengetahuan,
kurang pendidikan dan harta, menyebabkan banyak pemilih yang
melaksanakan demokrasi karena dimobilisasi oleh kekuatan uang dan
pengaruh kekuasaan.
Dukungan Warga Pemilukada
Partisipasi yang dimobilisasi, pada umumnya berlaku pada
masyarakat marjinal, yang kurang uang, harta, dan
pendidikan. Mereka itu, hanya mau berpartispasi dalam
pemilu atau pemilukada kalau diberi sembako dan uang. Itu
sebabnya dalam pelaksanaan demokrasi melalui pemilu atau
pemilukada, faktor politik uang sulit dihindari. Para calon
memerlukan dukungan sosial untuk memenangkan
pemilukada. Untuk mendapatkan dukungan suara, pemilik
suara tidak mau memberikan suaranya secara percuma
tanpa mendapat imbalan.
Akan tetapi, ada juga partisipasi yang dimobilisasi tanpa
harus membayar suara pemilih dengan memberikan
sembako dan uang. Hal itu paling tidak bisa ditemukan dalam
pelaksanaan demokrasi melalui pemilu parlemen di era
pemerintah Orde Baru, dimana Golkar memiliki kekuatan
hegemoni sebagai single majority. Dengan didukung 3
(tiga) jalur yaitu jalur A (ABRI), jalur B (Birokrasi) dan jalur G
(Golkar), maka pemerintah bisa memobilisasi dukungan
masyarakat secara masif untuk menyukseskan pemilu.
Pencerahan Warga supaya Partisipasi
Setelah bangsa Indonesia memasuki era Orde
Reformasi (1998-sekarang), terjadi liberalisasi
dalam segala lapangan kehidupan termasuk dalam
bidang penyiaran (media). Akibatnya peranan
media sangat besar, sehingga disebut sebagai pilar
demokrasi keempat. Besarnya peranan media
dalam membentuk opini, telah melahirkan
kebebasan masyarakat. Meningkatnya kebebasan
masyarakat, belum diimbangi meningkatnya
pendidikan, pengetahuan dan kesadaran.
Dampaknya yang memobilisasi masyarakat untuk
memilih bukan lagi faktor kekuasaan, tetapi
kepentingan pragmatis seperti uang, dan sembako.
Partisipasi & Mobilisasi
Apa yang Harus Dilakukan
Untuk memperbaiki pelaksanaan demokrasi yang
kebablasan (melampaui batas), masyarakat sebagai
pemilik kedaulatan (kekuasaan), tidak punya pilihan
kecuali berperanan memperbaiki keadaan.
Paling tidak terdapat lima peran yang bisa dilakukan.
Pertama, berperan menjadi pemilih yang otonom. Ini
sangat diperlukan karena dalam realitas pengamalan
demokrasi, banyak salah arah dan salah jalan. Maka
setiap orang harus berperan aktif memperbaiki
pelaksanaannya yang berlandaskan politik uang yang
dimulai dari diri sendiri. Setiap individu harus menolak
politik uang dengan menolak menerima pemberian
uang atau sembako dari manapun.
Kampanye untuk Memilih
Kedua, mengkampanyekan kepada setiap orang untuk
menolak dan menjauhi politik uang. Kampanye dari
rumah ke rumah (door to door) amat diperlukan dalam
upaya mencegah terus terjadinya politik uang. Para
tim sukses dari pasangan calon Gubernur/calon Wakil
Gubernur DKI misalnya, harus dicerahkan dan
disadarkan supaya tidak terlibat dan menjadi motor
(prime mover) dalam politik uang.

Ketiga, berperan dalam memandu masyarakat supaya
memilih calon gubernur dam calon wakil gubernur
yang paling sedikit mudharatnya. Memilih calon
gubernur dan wakil gubernur yang terbaik dari semua
calon yang baik.
Hindari Politik Uang
Sogok sembako dan uang bagian dari
          Politik Uang
Para aktivis karang taruna, PKK, berbagai organisasi,
ulama dan tokoh masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat (LSM), mau tidak mau, suka tidak suka,
harus turun gunung untuk mencerahkan, menyadarkan
dan memberikan pembinaan terhadap masyarakat
supaya para pemilih memilih calon Gubernur/Wakil
Gubernur yang terbaik untuk kelangsungan dan
peningkatan pembangunan di DKI Jakarta.
Keempat, berperan menciptakan suasana damai, aman
dan tertib dalam masa kampanye, pemungutan suara
dan pasca pemungutan suara. Masyarakat tidak bisa
lepas tangan dan menyerahkan sepenuhnya keamanan
dan ketertiban hanya kepada polisi yang terbatas
jumlahnya. Masyarakat harus berperan aktif
menciptakan suasana damai, tertib dan aman
dilingkungan masing-masing.
Pemilukada yang Damai
Kesimpulan
Pemilukada Provinsi DKI Jakarta yang akan dilaksanakan pada 11 Juli 2012
merupakan pesta demokrasi terbesar kedua setelah pemilu Presiden/Wakil
Presiden tahun 2004, dan 2009. Tidak saja pasangan calon Gubernur/Wakil
Gubernur yang hebat dari partai-partai politik, tetapi pada pemilukada ini
terdapat dua pasang calon independen yang lolos dalam seleksi pencalonan
Gubernur/Wakil Gubernur oleh KPUD DKI Jakarta.
Dalam rangka menyukseskan pelaksanaan pemilukada DKI Jakarta, maka
masyarakat melalui tim sukses keenam pasangan calon gubernur dan calon
wakil gubernur DKi supaya menghindari black campaign (kampanye hitam)
yang menjelek-jelekkan pasangan calon yang lain.
Keenam pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta
periode 2012-2017 adalah kader terbaik bangsa yang dicalonkan oleh
partai-partai politik dan dua calon independen yang disokong oleh
masyarakat Jakarta. Sebagai manusia biasa, mereka memiliki kelebihan
dan kekurangan.
Bentuk Kampanye Hitam
Bentuk Kampanye Hitam
Oleh karena itu, merupakan hak setiap warga negara
Indonesia untuk mencalonkan dan dicalonkan dalam
pemilukada DKI serta mendukung calon gubernur dan
calon wakil gubermur DKI. Dalam mendukung calon
gubernur dan calon wakil gubernur, sebaiknya tidak
menghalalkan cara dengan melakukan kampanye
hitam, yang menjelek-jelakkan pasangan calon lain.
Para kader karang taruna, PKK, ormas pemuda,
lembaga swadaya masyarakat, dan lain sebagainya,
saatnya bersatu mewujudkan pemilukada DKI yang
aman, damai dan tenteram tanpa politik uang. Dengan
melakukan hal-hal tersebut, besar harapan masyarakat
berhasil memilih pasangan calon gubernur dan calon
wakil gubernur DKI Jakarta yang amanah, jujur, cerdas
dan mampu membangun komunikasi dengan seluruh
lapisan masyarakat Jakarta yang majemuk.
Terima Kasih

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makalah Sistem Pemilu di Indonesia
Makalah Sistem Pemilu di IndonesiaMakalah Sistem Pemilu di Indonesia
Makalah Sistem Pemilu di Indonesia
Riyanto Kasnuri
 
Menjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
Menjadi Pemilih Kritis dalam PilegMenjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
Menjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
sipri jemalur
 
Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014
Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014
Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014
Muktar Eneste
 
Buletin so cinta edisi ii pdf_
Buletin so cinta edisi ii pdf_Buletin so cinta edisi ii pdf_
Buletin so cinta edisi ii pdf_
Abas Djumadi
 
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
AN ASYUF
 
Makalah pemilihan umum online
Makalah pemilihan umum onlineMakalah pemilihan umum online
Makalah pemilihan umum online
Puspa Sari
 

La actualidad más candente (18)

Irhamna, MAN Darussalam Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
Irhamna, MAN Darussalam Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...Irhamna, MAN Darussalam Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
Irhamna, MAN Darussalam Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
 
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
Karya ilmiah PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI PEMILU 2014
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Untuk indonesia yang lebih baik, Coblos Yuk!!
Untuk indonesia yang lebih baik, Coblos Yuk!!Untuk indonesia yang lebih baik, Coblos Yuk!!
Untuk indonesia yang lebih baik, Coblos Yuk!!
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
T4 s1p3
T4 s1p3T4 s1p3
T4 s1p3
 
Makalah Sistem Pemilu di Indonesia
Makalah Sistem Pemilu di IndonesiaMakalah Sistem Pemilu di Indonesia
Makalah Sistem Pemilu di Indonesia
 
Peranan Masyarakat Dalam Pembangunan DKI
Peranan Masyarakat Dalam Pembangunan DKI Peranan Masyarakat Dalam Pembangunan DKI
Peranan Masyarakat Dalam Pembangunan DKI
 
Makalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesiaMakalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesia
 
Materi presenter kampanye anti golput dan anti politik uang
Materi presenter kampanye anti golput dan anti politik uangMateri presenter kampanye anti golput dan anti politik uang
Materi presenter kampanye anti golput dan anti politik uang
 
Menjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
Menjadi Pemilih Kritis dalam PilegMenjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
Menjadi Pemilih Kritis dalam Pileg
 
Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014
Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014
Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014
 
001
001001
001
 
Buletin so cinta edisi ii pdf_
Buletin so cinta edisi ii pdf_Buletin so cinta edisi ii pdf_
Buletin so cinta edisi ii pdf_
 
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
 
Final Competition Public Relations 2014
Final Competition Public Relations 2014Final Competition Public Relations 2014
Final Competition Public Relations 2014
 
Makalah pemilihan umum online
Makalah pemilihan umum onlineMakalah pemilihan umum online
Makalah pemilihan umum online
 
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era OtodaTantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
 

Destacado (8)

Budaya politik partisipan
Budaya politik partisipanBudaya politik partisipan
Budaya politik partisipan
 
Musni umar: Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Sosial di dki.ppt copy
Musni umar: Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Sosial di dki.ppt copyMusni umar: Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Sosial di dki.ppt copy
Musni umar: Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Sosial di dki.ppt copy
 
Partisipasi Politik XI PSIS
Partisipasi Politik XI PSISPartisipasi Politik XI PSIS
Partisipasi Politik XI PSIS
 
implementasi mediasi dalam sengketa medik
implementasi mediasi dalam sengketa medikimplementasi mediasi dalam sengketa medik
implementasi mediasi dalam sengketa medik
 
Ctu 311:Kemuncak Kecemerlangan Inovasi Islam Yang Ditandai Oleh Keunggulan In...
Ctu 311:Kemuncak Kecemerlangan Inovasi Islam Yang Ditandai Oleh Keunggulan In...Ctu 311:Kemuncak Kecemerlangan Inovasi Islam Yang Ditandai Oleh Keunggulan In...
Ctu 311:Kemuncak Kecemerlangan Inovasi Islam Yang Ditandai Oleh Keunggulan In...
 
Makalah kdrt
Makalah kdrtMakalah kdrt
Makalah kdrt
 
Ancaman Terhadap NKRI
Ancaman Terhadap NKRIAncaman Terhadap NKRI
Ancaman Terhadap NKRI
 
Bab i budaya politik
Bab i budaya politikBab i budaya politik
Bab i budaya politik
 

Similar a Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012

Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01
Ahmad Sulton
 
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Rifky Hidayat
 
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
musniumar
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015
Ikhwan Setiawan
 
Demokrasi sistem rusak dan merusak
Demokrasi sistem rusak dan merusakDemokrasi sistem rusak dan merusak
Demokrasi sistem rusak dan merusak
Lilis Holisah
 
Pemilih pemula sosialisasi
Pemilih pemula sosialisasiPemilih pemula sosialisasi
Pemilih pemula sosialisasi
Muktar Eneste
 
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Pokja 30
 

Similar a Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012 (20)

Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01
 
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
Konsepku 131010214842-phpapp01 (1)
 
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
 
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
 
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Demokrasi sistem rusak dan merusak
Demokrasi sistem rusak dan merusakDemokrasi sistem rusak dan merusak
Demokrasi sistem rusak dan merusak
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Menyoal iklan pemilu
Menyoal iklan pemiluMenyoal iklan pemilu
Menyoal iklan pemilu
 
Pemilih pemula sosialisasi
Pemilih pemula sosialisasiPemilih pemula sosialisasi
Pemilih pemula sosialisasi
 
Golongan putih
Golongan putihGolongan putih
Golongan putih
 
Kelompok 2 pkn demokrasi
Kelompok 2 pkn demokrasiKelompok 2 pkn demokrasi
Kelompok 2 pkn demokrasi
 
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
 
Budaya Politik
Budaya PolitikBudaya Politik
Budaya Politik
 
Partisipasi politik
Partisipasi politikPartisipasi politik
Partisipasi politik
 
Focus Survey INDONESIA
Focus Survey INDONESIAFocus Survey INDONESIA
Focus Survey INDONESIA
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 

Más de musniumar

Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
musniumar
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
musniumar
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
musniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
musniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
musniumar
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
musniumar
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
musniumar
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
musniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
musniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
musniumar
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
musniumar
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
musniumar
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
musniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
musniumar
 

Más de musniumar (20)

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
 

Partisipasi Masyarakat DKI Dalam Menyukseskan Pemilu Gubernur -16 mei 2012

  • 1. Partisipasi Warga DKI dalam Undian Gratis, Pengumpulan Sumbangan serta Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Oleh Musni Umar, Ph.D
  • 2. Pengantar Partisipasi warga dalam undian gratis berhadiah, walaupun saya belum pernah melakukan penelitian tentang hal itu, tetapi fenomena yang kita saksikan di TV dengan berbagai nama yang menarik seperti Kuis Berhadiah, sangat banyak peminatnya. Mencari peruntungan tanpa kerja banyak disukai masyarakat. Begitu juga kegiatan pengumpulan sumbangan uang dan barang terjadi di mana-mana. Yang melakukan pengumpulan sumbangan dari masyarakat kelas atas sampai masyarakat kelas bawah. Kegiatan pengumpulan sumbangan di jalan-jalan raya oleh anak- anak miskin dan orang tua miskin di Jakarta misalnya, tak obah pameran kemiskinan ditengah gedung-gedung pencakar yang terbentang. Ini fenomena yang menyedihkan dibalik kemajuan ekonomi yang membanggakan.
  • 5. Pencerahan dan penyadaran kepada masyarakat bahwa hidup ini adalah untuk beramal (bekerja) dan berjuang harus ditanamkan. Hanya dengan bekerja, seseorang berhak mendapatkan imbalan (uang). Menina-bobokan masyarakat dengan kuis berhadiah, selain tidak mendidik, juga membuat masyarakat menjadi malas bekerja. Kegiatan undian gratis berhadiah yang bersifat untung- untungan, begitu pula kegiatan mencari sumbangan, sebaiknya tidak dijadikan sebagai pekerjaan (profesi) untuk menopang kehidupan. Kemuliaan karena bekerja dengan pekerjaan apapun yang tidak melanggar hukum, harus dibiasakan dan dibudayakan di tengah-tengah masyarakat Jakarta dan masyarakat Indonesia. Jangan memilih-milih pekerjaan, yang penting halal dan menghasilkan pendapatan (income).
  • 6. Tangan di atas lebih Mulia dari Tangan di bawah
  • 8. Selanjutnya, kita masuk kepada partisipasi warga DKI dalam menyukseskan pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur yang sering disebut pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) yang akan diselenggarakan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta pada 11 Juli 2012, dapat dikatakan tak obahnya pesta warga DKI Jakarta sekali dalam lima tahun. Karena itu, sering disebut pemilu atau pemilukada sebagai pesta demokrasi. Sebagaimana layaknya suatu pesta, yang diundang tidak semua, tetapi terbatas. Suatu pesta akan berhasil dan sukses jika semua yang diundang berpartisipasi. Demikian juga hanya pesta demokrasi yang diundang tidak semua, tetapi hanya terbatas yang sudah memenuhi syarat sebagai pemilih. Pesta demokrasi akan berhasil jika masyarakat berpartisipasi. Bentuk partisipasi masyarakat dalam suatu pesta, pada umumnya hampir sama. Pertama, menghadiri pesta. Kedua, menjaga supaya pesta berlangsung damai. Ketiga, menyaksikan pesta sambil bersilaturrahim. Keempat, bersantap (makan). Kelima, bersalam- salaman.
  • 10. Demikian pula pesta demokrasi, bentuk partisipasi pemilih banyak kemiripannya walaupun ada perbedaan dengan pesta pada umumnya. Pertama, berpartisipasi dengan menghadiri undangan pesta demokrasi oleh panitia pemungutan suara (PPS). Ini sama dengan undangan pesta perkawinan, pesta syukuran dan pesta lainnya. Kedua, mengisi daftar hadir dengan menuliskan nama dan alamat. Ini sama ketika menghadiri undangan pesta apapun namanya. Ketiga, antri. Kalau pesta demokrasi harus antri menunggu panggilan untuk menggunakan hak pilih dengan mencoblos salah satu calon di bilik suara. Kalau pesta perkawinan misalnya, hanya antri secara teratur untuk mengucapkan selamat kepada kedua mempelai dan orang tuanya.
  • 12. Calon Gubernur & Wakil Gubernur Jakarta: Pilih Siapa?
  • 13. Nomor Urut Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jakarta
  • 14. Keempat, bersalaman dengan PPS dan warga masyarakat yang antri menunggu panggilan untuk menyampaikan hak pilihnya dibilik suara yang telah disiapkan panitia untuk mencoblos calon yang diinginkan. Kelima, berpartisipasi menyaksikan hasil penghitungan suara yang dilakukan oleh PPS setempat. Hadir dan menyaksikan pembukaan kotak suara sambil mendengarkan pembacaan satu persatu hasil pencoblosan sangat baik sebagai bentuk partisipasi yang otonom dalam upaya menyukseskan pemilukada. Akan lebih baik lagi jika ikut mencatat hasil pemungutan suara di TPS, tempat yang bersangkutan menggunakan hak pilihnya. Ia diperlukan, jika terjadi masalah bisa menjadi alat bukti dalam perkara atau sengketa pemilukada.
  • 16. Partisipasi Warga Dalam pesta demokrasi, paling tidak terdapat dua macam bentuk partisipasi. Pertama, autonmous participation (partisipasi otonom). Kedua, mobilized participation (partisipasi yang dimobilisasi). Kedua macam partisipasi yang disebutkan lazim dilaksanakan dalam pengamalan demokrasi. Partisipasi otonom adalah bentuk partisipasi yang sangat sempurna. Ia lahir berdasarkan kesadaran dari dalam diri setiap orang. Kesadaran berdasarkan pengetahuan dan penghayatan terhadap pentingnya ikut serta menyukseskan pelaksanaan demokrasi seperti pemilu parlemen, pemilu Presiden/Wakil Presiden dan pemilukada. Partisipasi yang didorong oleh kesadaran mendalam yang dilandasi pengetahuan dan penghayatan, akan melahirkan partisipasi otonom. Partisipasi semacam ini, adalah bentuk pengamalan demokrasi yang genuine, murni dan paling sempurna. Akan tetapi, harus disadari tidak banyak yang mengamalkannya, karena keterbatasan ilmu pengetahuan, kurang pendidikan dan harta, menyebabkan banyak pemilih yang melaksanakan demokrasi karena dimobilisasi oleh kekuatan uang dan pengaruh kekuasaan.
  • 18. Partisipasi yang dimobilisasi, pada umumnya berlaku pada masyarakat marjinal, yang kurang uang, harta, dan pendidikan. Mereka itu, hanya mau berpartispasi dalam pemilu atau pemilukada kalau diberi sembako dan uang. Itu sebabnya dalam pelaksanaan demokrasi melalui pemilu atau pemilukada, faktor politik uang sulit dihindari. Para calon memerlukan dukungan sosial untuk memenangkan pemilukada. Untuk mendapatkan dukungan suara, pemilik suara tidak mau memberikan suaranya secara percuma tanpa mendapat imbalan. Akan tetapi, ada juga partisipasi yang dimobilisasi tanpa harus membayar suara pemilih dengan memberikan sembako dan uang. Hal itu paling tidak bisa ditemukan dalam pelaksanaan demokrasi melalui pemilu parlemen di era pemerintah Orde Baru, dimana Golkar memiliki kekuatan hegemoni sebagai single majority. Dengan didukung 3 (tiga) jalur yaitu jalur A (ABRI), jalur B (Birokrasi) dan jalur G (Golkar), maka pemerintah bisa memobilisasi dukungan masyarakat secara masif untuk menyukseskan pemilu.
  • 19. Pencerahan Warga supaya Partisipasi
  • 20. Setelah bangsa Indonesia memasuki era Orde Reformasi (1998-sekarang), terjadi liberalisasi dalam segala lapangan kehidupan termasuk dalam bidang penyiaran (media). Akibatnya peranan media sangat besar, sehingga disebut sebagai pilar demokrasi keempat. Besarnya peranan media dalam membentuk opini, telah melahirkan kebebasan masyarakat. Meningkatnya kebebasan masyarakat, belum diimbangi meningkatnya pendidikan, pengetahuan dan kesadaran. Dampaknya yang memobilisasi masyarakat untuk memilih bukan lagi faktor kekuasaan, tetapi kepentingan pragmatis seperti uang, dan sembako.
  • 22. Apa yang Harus Dilakukan Untuk memperbaiki pelaksanaan demokrasi yang kebablasan (melampaui batas), masyarakat sebagai pemilik kedaulatan (kekuasaan), tidak punya pilihan kecuali berperanan memperbaiki keadaan. Paling tidak terdapat lima peran yang bisa dilakukan. Pertama, berperan menjadi pemilih yang otonom. Ini sangat diperlukan karena dalam realitas pengamalan demokrasi, banyak salah arah dan salah jalan. Maka setiap orang harus berperan aktif memperbaiki pelaksanaannya yang berlandaskan politik uang yang dimulai dari diri sendiri. Setiap individu harus menolak politik uang dengan menolak menerima pemberian uang atau sembako dari manapun.
  • 24. Kedua, mengkampanyekan kepada setiap orang untuk menolak dan menjauhi politik uang. Kampanye dari rumah ke rumah (door to door) amat diperlukan dalam upaya mencegah terus terjadinya politik uang. Para tim sukses dari pasangan calon Gubernur/calon Wakil Gubernur DKI misalnya, harus dicerahkan dan disadarkan supaya tidak terlibat dan menjadi motor (prime mover) dalam politik uang. Ketiga, berperan dalam memandu masyarakat supaya memilih calon gubernur dam calon wakil gubernur yang paling sedikit mudharatnya. Memilih calon gubernur dan wakil gubernur yang terbaik dari semua calon yang baik.
  • 26. Sogok sembako dan uang bagian dari Politik Uang
  • 27. Para aktivis karang taruna, PKK, berbagai organisasi, ulama dan tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), mau tidak mau, suka tidak suka, harus turun gunung untuk mencerahkan, menyadarkan dan memberikan pembinaan terhadap masyarakat supaya para pemilih memilih calon Gubernur/Wakil Gubernur yang terbaik untuk kelangsungan dan peningkatan pembangunan di DKI Jakarta. Keempat, berperan menciptakan suasana damai, aman dan tertib dalam masa kampanye, pemungutan suara dan pasca pemungutan suara. Masyarakat tidak bisa lepas tangan dan menyerahkan sepenuhnya keamanan dan ketertiban hanya kepada polisi yang terbatas jumlahnya. Masyarakat harus berperan aktif menciptakan suasana damai, tertib dan aman dilingkungan masing-masing.
  • 29. Kesimpulan Pemilukada Provinsi DKI Jakarta yang akan dilaksanakan pada 11 Juli 2012 merupakan pesta demokrasi terbesar kedua setelah pemilu Presiden/Wakil Presiden tahun 2004, dan 2009. Tidak saja pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur yang hebat dari partai-partai politik, tetapi pada pemilukada ini terdapat dua pasang calon independen yang lolos dalam seleksi pencalonan Gubernur/Wakil Gubernur oleh KPUD DKI Jakarta. Dalam rangka menyukseskan pelaksanaan pemilukada DKI Jakarta, maka masyarakat melalui tim sukses keenam pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKi supaya menghindari black campaign (kampanye hitam) yang menjelek-jelekkan pasangan calon yang lain. Keenam pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 adalah kader terbaik bangsa yang dicalonkan oleh partai-partai politik dan dua calon independen yang disokong oleh masyarakat Jakarta. Sebagai manusia biasa, mereka memiliki kelebihan dan kekurangan.
  • 32. Oleh karena itu, merupakan hak setiap warga negara Indonesia untuk mencalonkan dan dicalonkan dalam pemilukada DKI serta mendukung calon gubernur dan calon wakil gubermur DKI. Dalam mendukung calon gubernur dan calon wakil gubernur, sebaiknya tidak menghalalkan cara dengan melakukan kampanye hitam, yang menjelek-jelakkan pasangan calon lain. Para kader karang taruna, PKK, ormas pemuda, lembaga swadaya masyarakat, dan lain sebagainya, saatnya bersatu mewujudkan pemilukada DKI yang aman, damai dan tenteram tanpa politik uang. Dengan melakukan hal-hal tersebut, besar harapan masyarakat berhasil memilih pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta yang amanah, jujur, cerdas dan mampu membangun komunikasi dengan seluruh lapisan masyarakat Jakarta yang majemuk.