SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 12
Karakteristik hukum-hukum
syariah
By: kelompok 4
Nursamsi erika
Fandi n dungio
Arham ali
Jeny eria
Karekteristik hukum-hukum syariah
Terdapat tiga azas yang disepakati oleh
para ahli ulama dalam pelaksanaan syariah
yakni , syariah tidak memberatkan, syariah
tidak menuntut dan syariah dilaksanakan
secara bertahap
Tidak memberatkan
Seluruh ajaran islam tidak akan memberatkan
dalam pelaksanaannya oleh karena syariah selalu
mempertimbangkan aspek yang memungkinkan
manusia melaksanakannya, terutama faktor
kemampuan (al-qudrah)
Setiap ibada yang dilakukan selalu terkait dengan
syarat kemampuan (istitha’ah) bagi orang mukallaf dan
tidak ada tanggung jawab bagi yang tidak
mampu.berdasarkan inilah maka dalam usul fiqih lahir
ketentuan rukhshah yang merupakan jalan kemudahan
bagi yang mengalami kesulitan dalam beribada dan
bermuamalah
Sekiranya syariah memberatkan bagi kehidupan manusia
atau membiarkan manusia dalam kesulitan niscaya
syariat islam itu akan kehilangan misinya dalam
mewujudkan kemaslahatan hidup manusia. Bahkan tuhan
sebagai pencipta syariah memiliki sifat kasih sayang
(rahman dan rahim) sehingga segala perintah dan
laragannya dalam membawa rahmat bagi alam semesta.
Itulah sebabnya perintah syariah itu selalu
bertentangan dengan selera nafsu manusia dan syariah
selalu berupaya mengendalikan nafsu dan bukannya
nafsu yang mengendalikan syariah. Namun tidak berarti
bahwa syariah harus mematikan nafsu melainkan
membiarkannya bekerja secara proporsional agar daya
yang dikandung memberi manfaat dalam kehidupan
Potensi nafsu membawa manfaat dalam batas
tertentu tapi jika tidak dikendalikan maka nafsu
akan tanpil dengan sifat-sifatnya yang merusak
Dan aku tidak membebaskan diriku (dari
kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu
menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang
diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya
Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyayang
(QS yusuf 12:53)
Tidak memperbanyak beban
Syariat datang tidak untuk
mengeksploitasi kehidupan manusia, karena
beban kejiwaan yang diberikan kepadanya
tidak lebih dari batas kejiwaan yang sesuai
kadar kemampuan dan kesanggupan manusia
itu sendiri
inilah sebabnya Rasulullah melarang keras para
sahabatnya yang berniat untuk shalat terus menerus
tanpa tidur, tidak mau awin dan yang berpuasa setiap
hari, lalu Rasul menugurnya dan mengatakan “saya
shalat tapi juga tidur, puasa dan berbuka, kawin untuk
berkeluarga”.
Dari prinsif inilah sehingga seseorang tidak
dibenarkan melakukan suatu ibadah tanpa perintah
tuhan disamping manusia tidak merekayasa ibadah, juga
pada prinsifnya Syariah tidak ingin membebani manusia
melebihi apa yang telah ditentukan Tuhan sendiri. Salah
satu kaidah usul menegaskan “al-ashlu fl al-ibadatih
altahrim” jika tidak ada dalil yang memerintahkannya
Bertahap dalam menetapkan hukum
Al-Quran sendiri turun secara bertahap
selama 22 tahun, guna mempermantap bacaan
dan mempermudah hapalan rasul bersama
sahabatnya. Tujuan lain agar kandungan Al-Quran
itu mudah dihayati dan diamalkan secara
bertahap hingga puncak kesempurnaannya
Salah satu contoh menyangkut bertahapnya
dalam menetapkan hukum adalah ayat yang
menyinggung tentang khamr yang turun sampai
tiga tahapannya yaitu
tahap pertama dimana larangan paling
tegas belum tegas dan terkesan masih
memberi toleransi kebiasaan itu.
“mereka bertanya kepadamu tentang
khamar dan judi katakanlah pada keduanya
terdapat dosa yang besar dan beberapa
manfaat bagi manusia tetapi dosa keduanya
lebih besar dari manfaatnya”
namun setelah kebiasaan itu sudah
mengganggu sholat lima waktu makan
larangan tahap kedua datang
“hai orang-orang yang beriman
janganlah kamu shalat sedang dalam
keadaan mabuk sehingga kamu
mengerti apa yang kamu ucapkan “
larangan diatas terkesan hanya
ketika akan shalat saja dilarang.
Sedang selebihnya masih
dibolehkan maka turun tahapan
ketiga sebagai penegasan dan
larangan keras
Karakteristik hukum hukum syariah

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Memahami syariat islam kelompok 4
Memahami syariat islam kelompok 4Memahami syariat islam kelompok 4
Memahami syariat islam kelompok 4NaufalArdiana
 
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIAHUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIAEman Syukur
 
LTM MPK Agama Islam kelas Y : Tujuan Syariah Islam
LTM MPK Agama Islam kelas Y : Tujuan Syariah IslamLTM MPK Agama Islam kelas Y : Tujuan Syariah Islam
LTM MPK Agama Islam kelas Y : Tujuan Syariah IslamAmphie Yuurisman
 
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiKeunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiAnas Wibowo
 
konsep ibadah dalam islam
konsep ibadah dalam islamkonsep ibadah dalam islam
konsep ibadah dalam islamsaeful bahri
 
Chapter 4 konsep ibadah membina insan berkualiti
Chapter 4   konsep ibadah membina insan berkualitiChapter 4   konsep ibadah membina insan berkualiti
Chapter 4 konsep ibadah membina insan berkualitiFazd Alias
 
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)Mush'ab Abdurrahman
 
77. penampakan kepribadian islam
77.  penampakan kepribadian islam77.  penampakan kepribadian islam
77. penampakan kepribadian islamAhmad Harmoko
 
SEJARAH ZAMAN PERUNDANGAN ISLAM
SEJARAH ZAMAN PERUNDANGAN ISLAMSEJARAH ZAMAN PERUNDANGAN ISLAM
SEJARAH ZAMAN PERUNDANGAN ISLAMAina Zambry
 
Ihsan dalam beribadah
Ihsan dalam beribadahIhsan dalam beribadah
Ihsan dalam beribadahpenaislah
 

La actualidad más candente (17)

Memahami syariat islam kelompok 4
Memahami syariat islam kelompok 4Memahami syariat islam kelompok 4
Memahami syariat islam kelompok 4
 
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIAHUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
HUKUM SYARIAT ISLAM DAN HUKUM INDONESIA
 
Konsep Ibadah
Konsep IbadahKonsep Ibadah
Konsep Ibadah
 
LTM MPK Agama Islam kelas Y : Tujuan Syariah Islam
LTM MPK Agama Islam kelas Y : Tujuan Syariah IslamLTM MPK Agama Islam kelas Y : Tujuan Syariah Islam
LTM MPK Agama Islam kelas Y : Tujuan Syariah Islam
 
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-JawiKeunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
Keunggulan Sistem Pidana Islam - KH. Shiddiq al-Jawi
 
konsep ibadah dalam islam
konsep ibadah dalam islamkonsep ibadah dalam islam
konsep ibadah dalam islam
 
Bab 3. konsep ibadat
Bab 3. konsep ibadatBab 3. konsep ibadat
Bab 3. konsep ibadat
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Shi pemahaman hukum islam
Shi pemahaman hukum islamShi pemahaman hukum islam
Shi pemahaman hukum islam
 
Syura' Bukan Demokrasi
Syura' Bukan DemokrasiSyura' Bukan Demokrasi
Syura' Bukan Demokrasi
 
Chapter 4 konsep ibadah membina insan berkualiti
Chapter 4   konsep ibadah membina insan berkualitiChapter 4   konsep ibadah membina insan berkualiti
Chapter 4 konsep ibadah membina insan berkualiti
 
Kepentingan Sumber Hukum(Usul Fiqh)
Kepentingan Sumber Hukum(Usul Fiqh)Kepentingan Sumber Hukum(Usul Fiqh)
Kepentingan Sumber Hukum(Usul Fiqh)
 
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
2. PPT syariah islam menebar rahmat seluruh alam (Edisi 2)
 
Islam dan Syariah Islam
Islam dan Syariah IslamIslam dan Syariah Islam
Islam dan Syariah Islam
 
77. penampakan kepribadian islam
77.  penampakan kepribadian islam77.  penampakan kepribadian islam
77. penampakan kepribadian islam
 
SEJARAH ZAMAN PERUNDANGAN ISLAM
SEJARAH ZAMAN PERUNDANGAN ISLAMSEJARAH ZAMAN PERUNDANGAN ISLAM
SEJARAH ZAMAN PERUNDANGAN ISLAM
 
Ihsan dalam beribadah
Ihsan dalam beribadahIhsan dalam beribadah
Ihsan dalam beribadah
 

Similar a Karakteristik hukum hukum syariah

Perbezaan undang undang dan syariah islam
Perbezaan undang undang dan syariah islamPerbezaan undang undang dan syariah islam
Perbezaan undang undang dan syariah islamyanamelatiraika
 
SYARIAH-IBADAH-MUAMALAH.pptx
SYARIAH-IBADAH-MUAMALAH.pptxSYARIAH-IBADAH-MUAMALAH.pptx
SYARIAH-IBADAH-MUAMALAH.pptxAyubSantoso
 
Poto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islamPoto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islamNur Alfiyatur Rochmah
 
Prinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum IslamPrinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum IslamVallen Hoven
 
Hikmah ibadah dalam islam copy
Hikmah ibadah dalam islam   copyHikmah ibadah dalam islam   copy
Hikmah ibadah dalam islam copyIBNU UBAIDILAH
 
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'Marhamah Saleh
 
Kertas Kerja Ustaz Zaharuddin (Memahami Dalil Politik Islam) Bahasa Melayu
Kertas Kerja Ustaz Zaharuddin (Memahami Dalil Politik Islam) Bahasa Melayu Kertas Kerja Ustaz Zaharuddin (Memahami Dalil Politik Islam) Bahasa Melayu
Kertas Kerja Ustaz Zaharuddin (Memahami Dalil Politik Islam) Bahasa Melayu Nurul Ashwad
 
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahAde Pratama
 
Peran agama dalam kehidupan manusia
Peran agama dalam kehidupan manusiaPeran agama dalam kehidupan manusia
Peran agama dalam kehidupan manusiaFadilahRafa
 
Bahan makalah tujuan dan fungsi hukum islam
Bahan makalah tujuan dan fungsi hukum islamBahan makalah tujuan dan fungsi hukum islam
Bahan makalah tujuan dan fungsi hukum islamSholehKhuddin
 
Prinsip Ibadah
Prinsip IbadahPrinsip Ibadah
Prinsip IbadahAinur HN
 
9.Syariah Dalam Tamadun Islam1
9.Syariah Dalam Tamadun Islam19.Syariah Dalam Tamadun Islam1
9.Syariah Dalam Tamadun Islam1WanBK Leo
 

Similar a Karakteristik hukum hukum syariah (20)

Perbezaan undang undang dan syariah islam
Perbezaan undang undang dan syariah islamPerbezaan undang undang dan syariah islam
Perbezaan undang undang dan syariah islam
 
SYARIAH-IBADAH-MUAMALAH.pptx
SYARIAH-IBADAH-MUAMALAH.pptxSYARIAH-IBADAH-MUAMALAH.pptx
SYARIAH-IBADAH-MUAMALAH.pptx
 
Poto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islamPoto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islam
 
Studi hukum islam kel.2hhhh
Studi hukum islam kel.2hhhhStudi hukum islam kel.2hhhh
Studi hukum islam kel.2hhhh
 
Prinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum IslamPrinsip Hukum Islam
Prinsip Hukum Islam
 
Syariat ppt
Syariat pptSyariat ppt
Syariat ppt
 
Hikmah ibadah dalam islam copy
Hikmah ibadah dalam islam   copyHikmah ibadah dalam islam   copy
Hikmah ibadah dalam islam copy
 
Konsep ihsan
Konsep ihsanKonsep ihsan
Konsep ihsan
 
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
 
Pengenalan
PengenalanPengenalan
Pengenalan
 
Kertas Kerja Ustaz Zaharuddin (Memahami Dalil Politik Islam) Bahasa Melayu
Kertas Kerja Ustaz Zaharuddin (Memahami Dalil Politik Islam) Bahasa Melayu Kertas Kerja Ustaz Zaharuddin (Memahami Dalil Politik Islam) Bahasa Melayu
Kertas Kerja Ustaz Zaharuddin (Memahami Dalil Politik Islam) Bahasa Melayu
 
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
31. 33020210164_ M Alif Syaifulloh.pdf
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
 
Peran agama dalam kehidupan manusia
Peran agama dalam kehidupan manusiaPeran agama dalam kehidupan manusia
Peran agama dalam kehidupan manusia
 
Bahan makalah tujuan dan fungsi hukum islam
Bahan makalah tujuan dan fungsi hukum islamBahan makalah tujuan dan fungsi hukum islam
Bahan makalah tujuan dan fungsi hukum islam
 
Prinsip Ibadah
Prinsip IbadahPrinsip Ibadah
Prinsip Ibadah
 
Sumber Hukum Islam
Sumber Hukum IslamSumber Hukum Islam
Sumber Hukum Islam
 
AKHLAK DALAM ISLAM
AKHLAK DALAM ISLAMAKHLAK DALAM ISLAM
AKHLAK DALAM ISLAM
 
Maqasid syarak
Maqasid syarakMaqasid syarak
Maqasid syarak
 
9.Syariah Dalam Tamadun Islam1
9.Syariah Dalam Tamadun Islam19.Syariah Dalam Tamadun Islam1
9.Syariah Dalam Tamadun Islam1
 

Karakteristik hukum hukum syariah

  • 1. Karakteristik hukum-hukum syariah By: kelompok 4 Nursamsi erika Fandi n dungio Arham ali Jeny eria
  • 2. Karekteristik hukum-hukum syariah Terdapat tiga azas yang disepakati oleh para ahli ulama dalam pelaksanaan syariah yakni , syariah tidak memberatkan, syariah tidak menuntut dan syariah dilaksanakan secara bertahap
  • 3. Tidak memberatkan Seluruh ajaran islam tidak akan memberatkan dalam pelaksanaannya oleh karena syariah selalu mempertimbangkan aspek yang memungkinkan manusia melaksanakannya, terutama faktor kemampuan (al-qudrah) Setiap ibada yang dilakukan selalu terkait dengan syarat kemampuan (istitha’ah) bagi orang mukallaf dan tidak ada tanggung jawab bagi yang tidak mampu.berdasarkan inilah maka dalam usul fiqih lahir ketentuan rukhshah yang merupakan jalan kemudahan bagi yang mengalami kesulitan dalam beribada dan bermuamalah
  • 4. Sekiranya syariah memberatkan bagi kehidupan manusia atau membiarkan manusia dalam kesulitan niscaya syariat islam itu akan kehilangan misinya dalam mewujudkan kemaslahatan hidup manusia. Bahkan tuhan sebagai pencipta syariah memiliki sifat kasih sayang (rahman dan rahim) sehingga segala perintah dan laragannya dalam membawa rahmat bagi alam semesta. Itulah sebabnya perintah syariah itu selalu bertentangan dengan selera nafsu manusia dan syariah selalu berupaya mengendalikan nafsu dan bukannya nafsu yang mengendalikan syariah. Namun tidak berarti bahwa syariah harus mematikan nafsu melainkan membiarkannya bekerja secara proporsional agar daya yang dikandung memberi manfaat dalam kehidupan
  • 5. Potensi nafsu membawa manfaat dalam batas tertentu tapi jika tidak dikendalikan maka nafsu akan tanpil dengan sifat-sifatnya yang merusak Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha penyayang (QS yusuf 12:53)
  • 6. Tidak memperbanyak beban Syariat datang tidak untuk mengeksploitasi kehidupan manusia, karena beban kejiwaan yang diberikan kepadanya tidak lebih dari batas kejiwaan yang sesuai kadar kemampuan dan kesanggupan manusia itu sendiri
  • 7. inilah sebabnya Rasulullah melarang keras para sahabatnya yang berniat untuk shalat terus menerus tanpa tidur, tidak mau awin dan yang berpuasa setiap hari, lalu Rasul menugurnya dan mengatakan “saya shalat tapi juga tidur, puasa dan berbuka, kawin untuk berkeluarga”. Dari prinsif inilah sehingga seseorang tidak dibenarkan melakukan suatu ibadah tanpa perintah tuhan disamping manusia tidak merekayasa ibadah, juga pada prinsifnya Syariah tidak ingin membebani manusia melebihi apa yang telah ditentukan Tuhan sendiri. Salah satu kaidah usul menegaskan “al-ashlu fl al-ibadatih altahrim” jika tidak ada dalil yang memerintahkannya
  • 8. Bertahap dalam menetapkan hukum Al-Quran sendiri turun secara bertahap selama 22 tahun, guna mempermantap bacaan dan mempermudah hapalan rasul bersama sahabatnya. Tujuan lain agar kandungan Al-Quran itu mudah dihayati dan diamalkan secara bertahap hingga puncak kesempurnaannya Salah satu contoh menyangkut bertahapnya dalam menetapkan hukum adalah ayat yang menyinggung tentang khamr yang turun sampai tiga tahapannya yaitu
  • 9. tahap pertama dimana larangan paling tegas belum tegas dan terkesan masih memberi toleransi kebiasaan itu. “mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi katakanlah pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”
  • 10. namun setelah kebiasaan itu sudah mengganggu sholat lima waktu makan larangan tahap kedua datang “hai orang-orang yang beriman janganlah kamu shalat sedang dalam keadaan mabuk sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan “
  • 11. larangan diatas terkesan hanya ketika akan shalat saja dilarang. Sedang selebihnya masih dibolehkan maka turun tahapan ketiga sebagai penegasan dan larangan keras