1. Kelompok 3
FITRA AFIFA HELDA
RIMA RAHMA WATI
NADIA HASANAH TSALISAH
RATIH LINTANG MARETHA
1
2. 2
2. Agama Tauhid
pertama kali agama islam disiarkan oleh Nabi
Muhammad Saw, di Mekkah dan Madinah, masyarakat
setempat sebelumnya sudah mempunyai agama dan
kepercayaan dari nenek moyang mereka yaitu agama
yang menyembah kepada Tuhan banyak (polytheisme).
Seperti menyambah berhala yang di anggap sebagai
Tuhan dan menurut kebutuhan dan kemauan mereka
sendiri.
Copy Right (KMD) Kelompok 3 Unyu-unyu :D
Pada
3. 3
Maka
sangat berat sekali bahwa Nabi Muhammad Saw,
mengajarkan agama islam pada waktu itu, mana jauh
berbeda dengan agama/kepercayaan mereka dan nenek
moyang mereka. Sedangkan ajaran Agama Islam itu
adalah bahwa Tuhan yang wajib disembah adalah Allah
Yang Maha Esa.
Hal ini juga menimbulkan tantangan-tantangan dari orangorang kafir bahkan terjadi pula peperangan-peperangan
(perang badar, uhud, tabuk dan sebagainya)
4. 4
Untuk membuktikan agama islam itu agama
tauhid maka Allah Swt, menurunkan wahyu,
yang tertulis pada Surah Al-Ikhlas :1-4
Artinya :
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.
5. 5
Konsep agama islam sebagai agama tauhid adalah agama
sepanjang sejarah manusia, ajaran dari tiap-tiap Nabi
dan Rasul, mulai Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Daud,
Musa, dan Isa Alaihissalam sampai Nabi Muhammad
Saw. Allah telah berfirman dalam (Q.S. Al-anbiya’ : 25)
Artinya :
“Dan kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum
kamu melainkan kami wahyukan kepadanya:
"Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan
aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku".
6. 6
3. Hubungan Manusia dengan Allah
swt
Hubungan ini di sebut juga hubungan antar makhluk
dan Khalik. Bentuk hubungan ini tergambar dari
firman Allah swt.
Artinya :
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah kepadaKu”. (Az-Zariyat/51:56)
7. 7
Dalam menjalin hubungan tersebut diperlukan tata cara
sebagaimana yang dikehendaki Allah Swt. Oleh karena
itu. Dia mengutus para rasul untuk menjelaskan tata cara
yang di maksud dalam agama islam yang terdapat dalam
Al-Qur’an.
Disamping
itu, ada pula penjelasan-penjelasan yang
lebih terinci yang di berikan oleh Nabi Muhammad Saw.
mengenai tata cara pengabdian, misalnya tata cara shalat,
zakat, puasa, haji dan lain-lain yang kita kenal sabagai
sunnah atau hadist.
8. 8
Sunnah
atau hadist dapat berupa perbuatan, perkataan
dan persetujuaan Nabi Muhammad Saw.
Hubungan
manusia dengan Allah swt. yang disebut
pengabdian (ibadah), baik ibadah mahdhah maupun
ibadah gahiru mahdhah, sesungguhnya bukan untuk
kepentingan Allah swt.
Karena, Allah swt tidak memerlukan kepada yang lain.
Pengabdian dimaksudkan untuk mengembalikan
manusia sesuai dengan fitrah atau kesuciannya agar
kehidupannya di dunia dan akhirat diridhai Allah swt
9. 9
Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya dalam surah
(Al-Bayyinah-5) :
Artinya :
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus,
dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan
zakat dan yang demikian Itulah agama yang lurus”.
10. 10
4. Hubungan Manusia dengan
Manusia
Agama
islam mempunyai konsep-konsep dasar
mengenai
kekeluargaan,
kemasyarakatan,
kebangsaan, kenegaraan, perekonomian dan lainlain. Konsep dasar tersebut memberikan gambaran
tentang ajaran-ajaran yang berkenaan dengan
hubungan manusia dengan manusia (hablum
minan nas).
11. 11
konsep kemasyarakatan tersebut bertumpuan pada tolong
menolong antar manusia. Allah swt berfirman :
Artinya :
“tolong-menolonglah
kamu
dalam
(mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran”.
(Al-Maidah:2 )
12. 12
Ayat ini menegaskan bahwa salah satu ciri orang
muslim adalah suka tolong-menolong dalam
kebaikan dan kemaslahatan, tanpa memandang
tingkat sosial seseorang Manusia diciptakan Allah
swt.
Manusia tidak dapat hidup, apalagi bahagia, jika tidak
berhubungan dengan orang lain. Dan sangat tidak
pantas bila satu sama lain saling membanggakan
dan menyombongkan diri.
Kelebihan suatu kaum bukan terletak pada
kekuatannya, kedudukan sosialnnya, warna kulit,
ras, etnis dan sebagainya.
13. 13
Tetapi Allah swt hanya menilai manusia dari ketaqwaanya.
Sebagaimana firman-Nya (Q.S.Al-Hujurat :13) :
Artinya :
“Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”.
15. 15
5. Hubungan Manusia dengan
Makhluk Lainnya
Allah berfirman pada (Q.S Ali-imran : 191):
Artinya :
"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan siasia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka.
16. 16
Manusia
dibekali akal pikiran sebagai kelebihannya yang
tidak dimiliki makhluk lain.
Manusia diciptakan sebagai khalifah di muka bumi untuk
menggunakkan dan mengelola alam ini. Allah swt berfirman :
Artinya :
“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah
menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan
apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya
lahir dan batin” (luqman/31:20)
17. 17
Alam
ini diciptakan untuk manusia dan di
perintahkan untuk dikelola dan di manfaatkan
dengan sebaik-baiknya.
Salah
tanda orang muslim yang baik adalah
memperlakukan alam lingkungannya secara
bersahabat, seperti menjaga polusi udara,
menghindari penebangan liar yang mengakibatkan
erosi dan abrasi (pengikisan).
18. 18
Allah
swt telah memperingati dalam Al-Qur’an
Artinya :
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya
Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar)”. (Ar Rum/30 :41)
19. 19
6. Agama Islam disebut Agama
Fithrah
Allah
swt berfirman dalam (Q.S. Ar Rum/30:30) :
Artinya:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
(Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui”.
20. 20
Dinul islam (agama fithrah) yaitu agama yag selaras
dengan hati nurani manusia. Pada prinsipnya fithrah
manusia selalu berpihak kepada kebenaran, yakni
kebenaran yang bersumber dari agama dan sejalan
dengan naluri kemanusian.
21. 21
7. Hubungan Manusia dengan Alam
Prinsip
dasar hubungan manusia dengan
alam dan makhluk lain pada dasarnya
ada dua macam. Pertama, kewajiban
menggali dan mengelola segala
kekayaan . Kedua, memelihara dan
melestarikan alam dengan sebaikbaiknya.
22. 22
Firman Allah
swt dalam surah luqman :
Artinya :
“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah
telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa
yang di langit dan apa yang di bumi dan
menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan
batin” (Q.S Luqman/31:20)
23. 23
Kemudian dalam surah Hud Allah berfirman :
Artinya :
“Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan
menjadikan kamu pemakmurnya,” (Q.S Hud/11:61)
Jadi, kedua ayat tersebut memberitahukan kepada
kita agar manusia kreatif dalam mengelola alam dan
santun dalam memanfaatkannya untuk kehidupan
manusia di dunia.
24. 24
Adapun
prinsip dasar yang kedua, yakni agar
manusia tidak merusak alam. Allah berfirman
dalam Q.S Al A’raf :
Artinya :
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka
bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya”.
(Al A’raf/7:56)
25. 25
Kemudian
dalam surah Al Qasas dikatakan :
Artinya :
“... dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan”. (Al Qasas/28:77)
26. 26
Demikian
prinsip dasr hubungan manusia dengan
alam sekitarnya, yaitu mewujudkan prinsip
pemanfaatan dan sekaligus pelestarian lingkungan
alam . Agama memeberi motivasi bagi manusia
untuk mewujudkan kedua hubungan itu agar kita
semua bisa menjadi orang-orang yang peduli
terhadap lingkungan sebagai bagian tanda-tanda
orang beriman.