SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
Makalah
Persamaan differensial biasa beserta
pengaplikasiannya
(Persamaan Differensial)
Dosen Pembimbing :
Dr. Rahmah Johar,S.Pd.,M.Pd
Oleh:
 Nur Dewi 1206103020002
 Lidya Marissa 1206103020033
 Naziela Rizkina Balqis 1206103020037
 Badratun Nafis 1206103020080
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN AJARAN 2014
i
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Persamaan Diferensial tentang ”
Pengertian Persamaan Diferensial Biasa (PDB), Penerapan (aplikasi) Persamaan diferensial
biasa (PDB) dalam kehidupan sehari – hari dan software yang dapat menyelesaikan
persoalan Persamaan Diferensial Biasa (PDB)”.
Adapun makalah Persamaan Diferensial ini telah kami usahakan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu kami
berharap kepada pembaca agar sekiranya bisa memberi saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari
makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan
pengetahuan terhadap pembaca.
Banda Aceh, Mei 2014
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................... ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Diferensial................................................................................. 2
2.2 Persamaan Diferensial Biasa( PDB)............................................................ 2
2.3 Menyelesaikan Persamaan Diferensial Biasa (PDB) .................................. 3
2.4 Aplikasi Persamaan Diferensial Biasa (PDB) .............................................. 7
2.5 Software yang dapat menyelesaikan Persamaan Diferensial .................... 10
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 13
3.2 Saran............................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persamaan diferensial adalah persamaan matematika untuk fungsi satu variabel
atau lebih, yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya dalam berbagai
orde. Persamaan diferensial memegang peranan penting dalam rekayasa, fisika, ilmu
ekonomi dan berbagai macam disiplin ilmu. Persamaan diferensial muncul dalam
berbagai bidang sains dan teknologi, bilamana hubungan deterministik yang melibatkan
besaran yang berubah secara kontinu dimodelkan oleh fungsi matematika dan laju
perubahannya dinyatakan sebagai turunan diketahui atau dipostulatkan.
Teori persamaan diferensial sudah cukup berkembang, dan metode yang
digunakan bervariasi sesuai jenis persamaam yaitu : Persamaan diferensial biasa (PDB)
dan Persamaan diferensial parsial (PDP). Baik persamaan diferensial biasa maupun
parsial dapat digolongkan sebagai linier atau nonlinier. Sebuah persamaan diferensial
disebut linier apabila fungsi yang tidak diketahui dan turunannya muncul dalam pangkat
satu (hasilkali tidak dibolehkan). Bila tidak memenuhi syarat ini, persamaan tersebut
adalah nonlinier.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah agar penguraian makalah lebih terarah dan
terfokus maka rumusan masalahnya adalah :
 Pengertian Persamaan diferensial biasa (PDB)
 Penerapan (aplikasi) Persamaan diferensial biasa (PDB) dalam kehidupan sehari -
hari.
 Software yang dapat menyelesaikan persoalan Persamaan diferensial biasa (PDB).
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk lebih memahami tentang “Persamaan
Differensial Biasa” serta aplikasinya dalam kehidupan sehari – hari. Diharapkan dengan
makalah ini dapat menambah wawasan para mahasiswa Pendidikan Matematika
Universitas Syhiah Kuala dalam mengikuti mata kuliah persamaan differensial.
2
BAB II
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Diferensial
Persamaan diferensial adalah persamaan matematika untuk fungsi satu variabel
atau lebih, yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya dalam berbagai
orde.
Teori persamaan diferensial sudah cukup berkembang, dan metode yang
digunakan bervariasi sesuai jenis persamaan. Persamaan diferensial biasa (PDB) adalah
persamaan diferensial di mana fungsi yang tidak diketahui (variabel terikat) adalah fungsi
dari variabel bebas tunggal. Dalam bentuk paling sederhana fungsi yang tidak diketahui
ini adalah fungsi riil atau fungsi kompleks, namun secara umum bisa juga berupa fungsi
vektor maupun matriks. Lebih jauh lagi, persamaan diferensial biasa digolongkan
berdasarkan orde tertinggi dari turunan terhadap variabel terikat yang muncul dalam
persamaan tersebut.
Persamaan diferensial parsial (PDP) adalah persamaan diferensial di mana fungsi
yang tidak diketahui adalah fungsi dari banyak variabel bebas, dan persamaan tersebut
juga melibatkan turunan parsial. Orde persamaan didefinisikan seperti pada persamaan
diferensial biasa, namun klasifikasi lebih jauh ke dalam persamaan eliptik, hiperbolik, dan
parabolik, terutama untuk persamaan diferensial linear orde dua, sangatlah penting.
Beberapa pesamaan diferensial parsial tidak dapat digolongkan dalam kategori-kategori
tadi, dan dinamakan sebagai jenis campuran.
Baik persamaan diferensial biasa maupun parsial dapat digolongkan sebagai linier
atau nonlinier. Sebuah persamaan diferensial disebut linier apabila fungsi yang tidak
diketahui dan turunannya muncul dalam pangkat satu (hasilkali tidak dibolehkan). Bila
tidak memenuhi syarat ini, persamaan tersebut adalah nonlinier.
2.2 Persamaan Diferensial Biasa( PDB)
3
Persamaan diferensial biasa (PDB) -Ordinary Differential Equations (ODE).adalah
persamaan diferensial di mana fungsi yang tidak diketahui (variabel terikat) adalah fungsi
dari variabel bebas tunggal.Peubah bebas biasanya disimbolkan dengan x.Dalam bentuk
paling sederhana fungsi yang tidak diketahui ini adalah fungsi riil atau fungsi kompleks,
namun secara umum bisa juga berupa fungsi vektor maupun matriks. Lebih jauh lagi,
persamaan diferensial biasa digolongkan berdasarkan orde tertinggi dari turunan
terhadap variabel terikat yang muncul dalam persamaan tersebut dan turunannya
merupakan turunan biasa.
2.3 Menyelesaikan Persamaan Diferensial Biasa (PDB)
PDB orde satu dapat dinyatakan dalam: ),( yxf
dx
dy

atau dalam bentuk : M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0
1. Penyelesaian PDB orde satu dengan integrasi secara langsung
Jika PDB dapat disusun dalam bentuk )(xf
dx
dy
 , maka persamaan tersebut dapat
diselesaikan dengan integrasi sederhana.
2. Penyelesaian PDB orde satu dengan pemisahan variabel
Jika persamaan diferensial berbentuk ),( yxf
dx
dy
 , yaitu persamaan yang ruas
kanannya dapat dinyatakan sebagai perkalian atau pembagian fungsi x dan fungsi y,
maka penyelesaian PD dengan cara memisahkan variabelnya sehingga faktor’y’ bisa
kita kumpulkan dengan ‘dy’ dan faktor’x’ dengan ‘dx’.
3. Persamaan Homogen substitusi y = vx
4. Persamaan Linier dalam bentuk QPy
dx
dy

Untuk PD yang berbentuk QPy
dx
dy
 dengan P dan Q fungsi x atau konstanta maka
penyelesaian PD dengan mengalikan kedua ruas dengan faktor integrasi Pdx
e
5. Persamaan Bernoulli berbentuk n
QyPy
dx
dy

4
PD yang berbentuk n
QyPy
dx
dy
 dengan P dan Q fungsi x atau konstanta
diselesaikan dengan cara :
QPy
dx
dy
y nn
  1
Kedua, misalkanlah Z = y1-nsehingga
   
dx
dy
yn
dx
dz
dx
yd
dx
dz n
n


 1
1
supaya suku pertama didapat
dx
dz
maka persamaan pertama dikalikan (1-n) didapat:
     
)(.
111
11
1
LinearPDQZP
dx
dz
Qnpyn
dx
dy
yn nn

 
dengan P1 dan Q1 fungsi x atau konstanta. Persamaan terakhir dapat diselesaikan
dengan faktor integrasi. Setelah diperoleh penyelesaian untuk z, dengn substitusi z =
y1-n kita dapatkan y.
6. Persamaan Diferensial Eksak
PDB dalam bentuk :
M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0
Dikatakan eksak jika terdapat fungsi Q(x,y), sedemikian sehingga  yxM
y
Q
,


dan
 yxM
y
Q
,


, dengan mengingat diferensial total dari fungsi Q(x,y), maka
disimpulkan bahwa persamaan M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0 eksak jika hanya jika :
x
N
y
M





Langkah – langkah untuk menyelesaikan PD Eksak adalah sebagai berikut:
Langkah 1. Tuliskan PD dalam bentuk diferensial :
M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0
Langkah 2. Uji ke-eksak-an PD:
x
N
y
M





Langkah 3. Jika eksak, integralkan M terhadap x atau N terhadap y. misalkan dipilih
5
M, maka:      ygdxyxMyxN   ,,
Langkah 4. turunkan Q terhadap y dan semakan hasilnya dengan N(x,y)
      ygdxyxM
y
yxN ',,  

Langkah 5. Integralkan g’(y) untuk memperoleh g(y)
Langkah 6. Tuliskan penyelesaikan umum dalam bentuk implisit: Q(x,y) = c
Langkah 7. Tentukan C jika diberikan kondisi awal tertentu.
7. Persamaan Diferensial Tak-Eksak
Jika suatu PD orde satu berbentuk :
M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0
Mempunyai sifat :
x
N
y
M





Maka PD tersebut disebut PD tak-eksak, suatu PD tak-eksak dapat diubah ke PD
Eksak dengan mengalikan persamaan dengan suatu faktor yang tepat, yang disebut
faktor pengintegralan (integrating factor).Pada bagian sebelumnya, kita mengenal
faktor integral:  
 
dxxp
ex untuk menyelesaikan persamaan diferensial linear
order satu dalam bentuk:
 xQyxP
dx
dy
 )(
Faktor integral  
 
dxxp
ex akan membawa persamaan diferensial linier order satu
berbentuk  xQyxP
dx
dy
 )( menjadi PD eksak. Secara umum suatu faktor integral
adalah faktor μ(x, y) dapat mengubah persamaan diferensial tidak eksak menjadi
persamaan diferensial eksak.
8. Menentukan Faktor Itegrasi
Jika M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0 PD tak-eksak dan µ(x,y) faktor integrasi, maka
µ(x,y)M(x,y)dx + µ(x,y)N(x,y)dy = 0 adalah PD Eksak, sehingga
x
N
y
M




 atau
6























x
N
y
M
N
x
M
y
M
y
N
xx
N
y
M
x
N
N
xy
M
M
y




























Ada beberapa kasus, yaitu:
(1) Faktor integrasi hanya fungsi x saja atau µ(x,y) = µ(x) maka;
dx
N
x
N
y
M
e
dx
N
x
N
y
M
dx
N
x
N
y
M
x
N
x
N
y
M
x
N
y
M
N
x







































































ln
1
0
Jadi jika
N
x
N
y
M











menghasilkan fungsi x saja maka µ(x,y) = µ(x).
(2) Faktor integrasi hanya fungsi y saja atau µ(x,y) = µ(y) maka:
dy
M
x
N
y
M
e














Jadi Jika dy
M
x
N
y
M











menghasilkan fungsi y saja, maka µ = µ(y)
(3) Jika
xMyN
x
N
y
M






menghasilkan fungsi xy, maka µ = µ(y)
7
(4) Jika
MN
x
N
y
M






menghasilkan fungsi (x + y) maka µ = µ(x + y)
(5) Jika
xMyN
x
N
y
M






menghasilkan fungsi (x - y) maka µ = µ(x - y)
(6) Jika
yMxN
x
N
y
M
22 





menghasilkan fungsi (x2 + y2), maka µ =µ(X2 + y2)
Kesimpulan : faktor integral ditentukan dengan menghitung
x
N
y
M





kemudian
membaginya sehingga diperoleh fungsi yang mandiri.
2.4 Aplikasi Persamaan Diferensial Biasa (PDB)
1. Aplikasi Persamaan Diferensial Pada Hukum Pendinginan Newton
Andaikan t adalah waktu t setelah benda mulai mendingin. Jika T(t) adalah
suhu benda pada saat t , Tm suhu medium yang mengelilinginya, dT/dt laju perubahan
suhu pada saat t , dan k faktor pendingin maka: dT/dt = k(T-Tm)
dT/(T-Tm)=kdt
int [dT/(T-Tm)]= Int k dt
1n (T-Tm)=kt + C1
T-Tm=e^(kt-C1)=(e^kt)(e^C1)=C jadi penyelesaian persamaan diferensial dari hukum
pendinginan Newton adalah: T=Tm+Ce^kt
Contoh:
jika suatu benda berada di udara bersuhu 36* dan benda mendingin dari 100*
dalam waktu 10 menit manjadi 68*, berapakah suhu benda setelah 30 menit?
Jawab:
8
andaikan t adalah waktu dalam menit setelah suhu benda mulai turun. maka suhu
benda setelah 30 menit adalah:
T=Tm-Ce^kt
diketahui: Tm=36* t=0----------->T(0)=100* C=64,
sehingga: T=36+64e^kt karena pada saat t=10----------- >T(10)=68*
maka: 68=36+64e^10k e^10k=0,5 k=0,1(1n(0,5))=(-0,0693)
jadi, T=36+64e^(-0,0693t)
t=30 => T=36+64(0,125)
T=44
2. Aplikasi Persamaan Diferensial Biasa pada Ilmu Biologi untuk Menghitung Jumlah
Bakteri
Jika y fungsi bernilai positif dalam t, dan k suatu konstanta persamaan
differensial dy/dt=ky ….(1)
menyatakan bahwa laju perubahan y sebanding dengan besarnya y pada sebarang
waktu t.
Persamaan (1) adalah persamaan differensial terpisahkan dan dapat ditulis :
∫dy/y= ∫k dt
Ln y = kt + c
y=e^(kt+c)
y= e^kt e^c atau y= 〖Ae〗^kt ..…(2)
Dimana A=e^c konstanta sebarang. Nilai konstanta k dalam persamaan (2) tergantung
pada sifat masalah. Jika k bernilai positif maka persamaan (2) disebut hikum
pertumbuhan eksponensial. Jika k bernilai negative maka persamaan (2) disebut
hukum peluruhan eksponensial.
Soal :
9
a. Jumlah bakteri dalam suatu kultur adalah 10.000, setelah dua jam menjadi 40.000.
di bawah persyaratan perkembangan yang ideal, menjadi berapa jumlah bakteri
setelah lima jam?
Jawab:
Di bawah persyaratan yang menguntungkan laju perkembangan bakteri dalam suatu
kultur sebanding dengan jumlah bakteri pada saat itu. Jika y banyaknya bakteri dalam
kultur pada waktu t maka laju perkembangannya adalah: dy/dt=ky ………………(1)
Dengan k factor pembanding, dengan mengintegralkan persamaan (1)
dy/y=k dt
∫1/y dy= ∫k dt
ln y = kt + C ………………………………(2)
pada saat awal t = 0 jumlah bakteri 10.000 (y = 10.000) sehingga dengan memasukkan
nilai tersebut ke persamaan (2);
ln 10.000 = k(0) + C
memasukkan C ke persamaan (2) menjadi:
ln y = kt + ln 10.000
untuk t = 2 jam y = 40.000
ln y 40.000 = 2k + ln 10.000
k = 1/2 [ln 40.000 – ln 10.000]
= 1/2 [ ln⁡40.000/ln⁡10.000 ] = 1/2 ln 4 = ln 4^(1/2)
= ln √4 = ln 2
Memasukkan k ke persamaan (2) menjadi:
ln y = t ln 2 + ln 10.000
untuk t = 5 jam y = ….?
ln y = 5 ln 2 + ln 10.000
10
ln y = ln 25 (10.000)
y = 320.000
jadi setelah lima jam jumlah bakteri menjadi 320.000
2.5 Software yang dapat menyelesaikan Persamaan Diferensial
1. Mapel
2. wxMaxima,
3. Autograph
4. Geogrebra
5. MATLAB
Persamaan differensial sulit untuk diselesaikan. Namun, matlab merupakan suatu
alat canggih untuk menyelesaikaan persamaan differensial. Alat tersebut adalah suatu
fungsi yang benama dsolve, sintaks yang digunakan oleh dsolve harus dalam bentuk
string. Untuk lebih jelasnya misalkan diberikan suatu persamaan differensial orde
pertama sebagai berikut:
Contoh 1:
Kepada anda diberikan sebuah persamaan diferensial berikut : dy/dt=-ay. Maka
solusinya dapat dicari dengan menggunakan matlab sbb:
>> y = dsolve('Dy = -a*y')
11
Contoh 2:
Dari persamaan diatas dy/dt=-a*y, dengan menggunakan parameter 1)0(=y
Solusi khususnya dapat dicari dengan matlab sbb:
>> y = dsolve('Dy = -a*y','y(0) = 1')
Contoh 3:
Diberikan persamaan berikut: d2y/dt2 - 2dy/dt - 3y = 0
solusi umumnya dapat diperoleh dengan menggunakan matlab sebagai berikut:
>> y=dsolve(‘D2y-2*Dy-3*y=0’)
12
dengan menerapkan kondisi awal y(0)=0 dan y(1)=1 menghasilkan:
>> y=dsolve(‘D2y-2*Dy-3*y=0’, ’y(0)=0’, ‘y(1)=1’ )
13
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Persamaan differensial memegang peranan penting dalam rekayasa, fisika, ilmu
ekonomi dan berbagai macam disiplin ilmu. Teori persamaan differensial sudah cukup
berkembang, dan metode yang digunakan bervariasi sesuai jenis persamaan. Persamaan
differensial terbagi menjadi dua yaitu persamaan differensial biasa dan persamaan
differensial parsial. Persamaan differensial biasa (PDB) adalah persamaan differensial di
mana fungsi yang tidak diketahui (variabel terikat) adalah fungsi dari variabel bebas
tunggal. Persamaan differensial parsial (PDP) adalah persamaan differensial di mana
fungsi yang tidak diketahui adalah fungsi dari banyak variabel bebas, dan persamaan
tersebut juga melibatkan turunan parsial.
Didalam persamaan differensial biasa, dipelajari tentang konsep persamaan
differensial linear dan Persamaan differensial linear orde satu. Persamaan differensial
linear adalah persamaan yang mengandung turunan tingkat satu yaitu turunan dengan
satu peubah bebas. Sedangkan Persamaan differensial linear orde satu adalah persamaan
yang mengandung turunan tingkat satu dimana turunan tertinggi yang terdapat dalam
persamaan tersebut adalah satu.
2. Saran
Sebaiknya kita harus memahami dan mengerti tentang persamaan diferensial
baik dari bentuk umumnya sampai pada penyelesaiannya. Karena dengan menguasai
persamaan differensial, kita akan lebih mudah menyelesaikan permasalahan dalam
persamaan differensial biasa. Selain itu, kita juga harus paham tentang teknik – teknik
turunan maupun teknik pengintegralan yang pernah dipelajari pada mata kuliah kalkulus
sebelumnya. Hal ini agar dapat mempermudah dalam menyelesaikan soal – soal
persamaan differensial biasa, karena dalam persamaan differensial sangat berkaitan
dengan turunan dan integral.
14
Daftar pustaka PD
http://id.wikipedia.org/wiki/Persamaan_diferensial_biasa
http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Buku/Metode%20Numerik/BAb-
%2008%20Solusi%20Persamaan%20Diferensial%20Biasa.pdf
http://zakylubismy.blogspot.com/2011/11/aplikasi -persamaan-diferensial-pada.html,
http://share.its.ac.id/mod/page/view.php?id=1738
http://abrari.wordpress.com/2009/12/17/wxmaxima -software-matematika-handal/
http://sriendang90.wordpress.com/2012/12/25/aplikasi -maple-pada-matematika/
http://matic-ducati.blogspot.com/2012/03/software-matematika-precalculus.html
Benni A. Pribadi, Ph.D. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat
Gagne, R.Mdkk. (2005). Principles of Instructional Design. Newyork: Wadsworth Publishing Co.
Sahid, MSc. 2003. Penggunaan MAPLE untuk pembelajaran Aljabar. Universitas Negeri Yogyakarta
:Journal “Lab Komputer Jurdik Matematika FMIPA UNY
http://heriantisamsu.blogspot.com/2011/10/kegunaan-maple.html 08.00 / 03-10-2012
http://blog.student.uny.ac.id/intandz/2011/02/23/matlab/ 08.00 / 02-10-2012
http://id.scribd.com/doc/96716054/Tugas-Aplikasi-Sistem-Persamaan-Linear-dengan-Matlab/ 09.00
/02 -10-2012
http://syahwilalwi.blogspot.com/2011/04/solusi-persamaan-linear-dengan-linprog.html 07.30 – 03-
10-2012
http://leoriset.blogspot.com/2009/01/matematika-dalam-kehidupan-nyata.html
http://www.dewinuryanti.com/arsip/fungsi-software-maple-dalam-pembelajaran-matematika.html
http://norrizal96.blogspot.com/2010/10/fungsi-matematika-pada-kehidupan-sehari.html

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial ParsialRose Nehe
 
Kelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixKelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixliabika
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Nerossi Jonathan
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Khubab Basari
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantaiSenat Mahasiswa STIS
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iiFaried Doank
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumWahyu Priyanti
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Phe Phe
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
PersamaandifferensialMeiky Ayah
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptrahmawarni
 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerKelinci Coklat
 

La actualidad más candente (20)

Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial Parsial
 
Kelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixKelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fix
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
 
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
Metode numerik pada persamaan diferensial (new)
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-ii
 
relasi himpunan
relasi himpunanrelasi himpunan
relasi himpunan
 
Metode Numerik Trapesium
Metode Numerik TrapesiumMetode Numerik Trapesium
Metode Numerik Trapesium
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
 
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Aplikasi integral
Aplikasi integralAplikasi integral
Aplikasi integral
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
 
Modul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde nModul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde n
 
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 
Basis dan Dimensi
Basis dan DimensiBasis dan Dimensi
Basis dan Dimensi
 

Destacado

Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamaPersamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamadwiprananto
 
aplikasi persamaan differensial biasa orde 2
aplikasi persamaan differensial biasa orde 2aplikasi persamaan differensial biasa orde 2
aplikasi persamaan differensial biasa orde 2Hendri saputra
 
Persamaan Diferensial
Persamaan DiferensialPersamaan Diferensial
Persamaan DiferensialDian Arisona
 
Makalah Persamaan Diferensial
Makalah Persamaan DiferensialMakalah Persamaan Diferensial
Makalah Persamaan DiferensialIndah Wijayanti
 
Persamaan Diferensial Orde 2
Persamaan Diferensial Orde 2Persamaan Diferensial Orde 2
Persamaan Diferensial Orde 2Dian Arisona
 
Modul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuModul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuDhifa Tasrif
 

Destacado (8)

Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamaPersamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
 
Persamaan differensial-biasa
Persamaan differensial-biasaPersamaan differensial-biasa
Persamaan differensial-biasa
 
aplikasi persamaan differensial biasa orde 2
aplikasi persamaan differensial biasa orde 2aplikasi persamaan differensial biasa orde 2
aplikasi persamaan differensial biasa orde 2
 
Persamaan Diferensial
Persamaan DiferensialPersamaan Diferensial
Persamaan Diferensial
 
Makalah Persamaan Diferensial
Makalah Persamaan DiferensialMakalah Persamaan Diferensial
Makalah Persamaan Diferensial
 
Persamaan Diferensial Orde 2
Persamaan Diferensial Orde 2Persamaan Diferensial Orde 2
Persamaan Diferensial Orde 2
 
Modul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuModul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satu
 
15. soal soal diferensial
15. soal soal diferensial15. soal soal diferensial
15. soal soal diferensial
 

Similar a Makalah persamaan differensial

makalah diferensial tugas akhir matematika
makalah diferensial tugas akhir matematikamakalah diferensial tugas akhir matematika
makalah diferensial tugas akhir matematikaRanggaPurnama3
 
1 - Konsep Dasar Persamaan Diferensial - MatTek I.pptx
1 - Konsep Dasar Persamaan Diferensial - MatTek I.pptx1 - Konsep Dasar Persamaan Diferensial - MatTek I.pptx
1 - Konsep Dasar Persamaan Diferensial - MatTek I.pptxtopihijaucom
 
PDB Orde Satu
PDB Orde SatuPDB Orde Satu
PDB Orde Satubagus222
 
PERSAMAAN_DIFERENSIAL.pdf
PERSAMAAN_DIFERENSIAL.pdfPERSAMAAN_DIFERENSIAL.pdf
PERSAMAAN_DIFERENSIAL.pdfAnnaNiskaFauza2
 
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluyaPersamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluyaSandhyAjaa
 
Diferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinuDiferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinubobbyrey
 
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.pdf
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.pdfPersamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.pdf
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.pdfZukét Printing
 
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docx
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docxPersamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docx
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docxZukét Printing
 
Persamaan Diferensial.ppt
Persamaan Diferensial.pptPersamaan Diferensial.ppt
Persamaan Diferensial.pptYonandaZein
 
Diferensial parsial
Diferensial parsialDiferensial parsial
Diferensial parsialyenisaja
 
Teori dan konsep fungsi dalam ekonomi
Teori dan konsep fungsi dalam ekonomiTeori dan konsep fungsi dalam ekonomi
Teori dan konsep fungsi dalam ekonomiTrianingrum
 
Modul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensialModul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensialAwatifAtif
 
Bab i-konsep-dasar-persamaan-diferensial
Bab i-konsep-dasar-persamaan-diferensialBab i-konsep-dasar-persamaan-diferensial
Bab i-konsep-dasar-persamaan-diferensialL'vthf-i Ix-a
 
Proposal skripsi solusi sistem persamaan diferensial tak homogen dengan metod...
Proposal skripsi solusi sistem persamaan diferensial tak homogen dengan metod...Proposal skripsi solusi sistem persamaan diferensial tak homogen dengan metod...
Proposal skripsi solusi sistem persamaan diferensial tak homogen dengan metod...Ruth Dian
 
Limit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang MetrikLimit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang MetrikNida Shafiyanti
 
2_Bahan Ajar SPLDV_Part 1 _Eva Novianawati H..pdf
2_Bahan Ajar SPLDV_Part 1 _Eva Novianawati H..pdf2_Bahan Ajar SPLDV_Part 1 _Eva Novianawati H..pdf
2_Bahan Ajar SPLDV_Part 1 _Eva Novianawati H..pdfMyWife humaeroh
 
Matematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pdMatematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pdel sucahyo
 
integral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdfintegral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdfzefryDarmawan
 

Similar a Makalah persamaan differensial (20)

makalah diferensial tugas akhir matematika
makalah diferensial tugas akhir matematikamakalah diferensial tugas akhir matematika
makalah diferensial tugas akhir matematika
 
1 - Konsep Dasar Persamaan Diferensial - MatTek I.pptx
1 - Konsep Dasar Persamaan Diferensial - MatTek I.pptx1 - Konsep Dasar Persamaan Diferensial - MatTek I.pptx
1 - Konsep Dasar Persamaan Diferensial - MatTek I.pptx
 
PDB Orde Satu
PDB Orde SatuPDB Orde Satu
PDB Orde Satu
 
PERSAMAAN_DIFERENSIAL.pdf
PERSAMAAN_DIFERENSIAL.pdfPERSAMAAN_DIFERENSIAL.pdf
PERSAMAAN_DIFERENSIAL.pdf
 
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluyaPersamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
 
Diferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinuDiferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinu
 
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.pdf
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.pdfPersamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.pdf
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.pdf
 
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docx
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docxPersamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docx
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docx
 
Persamaan Diferensial.ppt
Persamaan Diferensial.pptPersamaan Diferensial.ppt
Persamaan Diferensial.ppt
 
Diferensial parsial
Diferensial parsialDiferensial parsial
Diferensial parsial
 
Teori dan konsep fungsi dalam ekonomi
Teori dan konsep fungsi dalam ekonomiTeori dan konsep fungsi dalam ekonomi
Teori dan konsep fungsi dalam ekonomi
 
Modul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensialModul persamaan diferensial
Modul persamaan diferensial
 
PPT_PERSAMAAN+DIFERENSIALx_0.pdf
PPT_PERSAMAAN+DIFERENSIALx_0.pdfPPT_PERSAMAAN+DIFERENSIALx_0.pdf
PPT_PERSAMAAN+DIFERENSIALx_0.pdf
 
Bab i-konsep-dasar-persamaan-diferensial
Bab i-konsep-dasar-persamaan-diferensialBab i-konsep-dasar-persamaan-diferensial
Bab i-konsep-dasar-persamaan-diferensial
 
Proposal skripsi solusi sistem persamaan diferensial tak homogen dengan metod...
Proposal skripsi solusi sistem persamaan diferensial tak homogen dengan metod...Proposal skripsi solusi sistem persamaan diferensial tak homogen dengan metod...
Proposal skripsi solusi sistem persamaan diferensial tak homogen dengan metod...
 
Limit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang MetrikLimit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang Metrik
 
2_Bahan Ajar SPLDV_Part 1 _Eva Novianawati H..pdf
2_Bahan Ajar SPLDV_Part 1 _Eva Novianawati H..pdf2_Bahan Ajar SPLDV_Part 1 _Eva Novianawati H..pdf
2_Bahan Ajar SPLDV_Part 1 _Eva Novianawati H..pdf
 
Matematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pdMatematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pd
 
Bab iii mtk 1
Bab iii mtk 1Bab iii mtk 1
Bab iii mtk 1
 
integral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdfintegral tak tentu dan tertentu1.pdf
integral tak tentu dan tertentu1.pdf
 

Último

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 

Último (20)

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

Makalah persamaan differensial

  • 1. Makalah Persamaan differensial biasa beserta pengaplikasiannya (Persamaan Differensial) Dosen Pembimbing : Dr. Rahmah Johar,S.Pd.,M.Pd Oleh:  Nur Dewi 1206103020002  Lidya Marissa 1206103020033  Naziela Rizkina Balqis 1206103020037  Badratun Nafis 1206103020080 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SYIAH KUALA TAHUN AJARAN 2014
  • 2. i Kata Pengantar Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Persamaan Diferensial tentang ” Pengertian Persamaan Diferensial Biasa (PDB), Penerapan (aplikasi) Persamaan diferensial biasa (PDB) dalam kehidupan sehari – hari dan software yang dapat menyelesaikan persoalan Persamaan Diferensial Biasa (PDB)”. Adapun makalah Persamaan Diferensial ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu kami berharap kepada pembaca agar sekiranya bisa memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan pengetahuan terhadap pembaca. Banda Aceh, Mei 2014 Penulis,
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang..................... ....................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 1 1.3 Tujuan.......................................................................................................... 1 BAB II : PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Diferensial................................................................................. 2 2.2 Persamaan Diferensial Biasa( PDB)............................................................ 2 2.3 Menyelesaikan Persamaan Diferensial Biasa (PDB) .................................. 3 2.4 Aplikasi Persamaan Diferensial Biasa (PDB) .............................................. 7 2.5 Software yang dapat menyelesaikan Persamaan Diferensial .................... 10 BAB III : PENUTUP 3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 13 3.2 Saran............................................................................................................ 13 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 14
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persamaan diferensial adalah persamaan matematika untuk fungsi satu variabel atau lebih, yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya dalam berbagai orde. Persamaan diferensial memegang peranan penting dalam rekayasa, fisika, ilmu ekonomi dan berbagai macam disiplin ilmu. Persamaan diferensial muncul dalam berbagai bidang sains dan teknologi, bilamana hubungan deterministik yang melibatkan besaran yang berubah secara kontinu dimodelkan oleh fungsi matematika dan laju perubahannya dinyatakan sebagai turunan diketahui atau dipostulatkan. Teori persamaan diferensial sudah cukup berkembang, dan metode yang digunakan bervariasi sesuai jenis persamaam yaitu : Persamaan diferensial biasa (PDB) dan Persamaan diferensial parsial (PDP). Baik persamaan diferensial biasa maupun parsial dapat digolongkan sebagai linier atau nonlinier. Sebuah persamaan diferensial disebut linier apabila fungsi yang tidak diketahui dan turunannya muncul dalam pangkat satu (hasilkali tidak dibolehkan). Bila tidak memenuhi syarat ini, persamaan tersebut adalah nonlinier. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah agar penguraian makalah lebih terarah dan terfokus maka rumusan masalahnya adalah :  Pengertian Persamaan diferensial biasa (PDB)  Penerapan (aplikasi) Persamaan diferensial biasa (PDB) dalam kehidupan sehari - hari.  Software yang dapat menyelesaikan persoalan Persamaan diferensial biasa (PDB). 1.3 Tujuan Penulisan makalah ini bertujuan untuk lebih memahami tentang “Persamaan Differensial Biasa” serta aplikasinya dalam kehidupan sehari – hari. Diharapkan dengan makalah ini dapat menambah wawasan para mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Syhiah Kuala dalam mengikuti mata kuliah persamaan differensial.
  • 5. 2 BAB II BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Diferensial Persamaan diferensial adalah persamaan matematika untuk fungsi satu variabel atau lebih, yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya dalam berbagai orde. Teori persamaan diferensial sudah cukup berkembang, dan metode yang digunakan bervariasi sesuai jenis persamaan. Persamaan diferensial biasa (PDB) adalah persamaan diferensial di mana fungsi yang tidak diketahui (variabel terikat) adalah fungsi dari variabel bebas tunggal. Dalam bentuk paling sederhana fungsi yang tidak diketahui ini adalah fungsi riil atau fungsi kompleks, namun secara umum bisa juga berupa fungsi vektor maupun matriks. Lebih jauh lagi, persamaan diferensial biasa digolongkan berdasarkan orde tertinggi dari turunan terhadap variabel terikat yang muncul dalam persamaan tersebut. Persamaan diferensial parsial (PDP) adalah persamaan diferensial di mana fungsi yang tidak diketahui adalah fungsi dari banyak variabel bebas, dan persamaan tersebut juga melibatkan turunan parsial. Orde persamaan didefinisikan seperti pada persamaan diferensial biasa, namun klasifikasi lebih jauh ke dalam persamaan eliptik, hiperbolik, dan parabolik, terutama untuk persamaan diferensial linear orde dua, sangatlah penting. Beberapa pesamaan diferensial parsial tidak dapat digolongkan dalam kategori-kategori tadi, dan dinamakan sebagai jenis campuran. Baik persamaan diferensial biasa maupun parsial dapat digolongkan sebagai linier atau nonlinier. Sebuah persamaan diferensial disebut linier apabila fungsi yang tidak diketahui dan turunannya muncul dalam pangkat satu (hasilkali tidak dibolehkan). Bila tidak memenuhi syarat ini, persamaan tersebut adalah nonlinier. 2.2 Persamaan Diferensial Biasa( PDB)
  • 6. 3 Persamaan diferensial biasa (PDB) -Ordinary Differential Equations (ODE).adalah persamaan diferensial di mana fungsi yang tidak diketahui (variabel terikat) adalah fungsi dari variabel bebas tunggal.Peubah bebas biasanya disimbolkan dengan x.Dalam bentuk paling sederhana fungsi yang tidak diketahui ini adalah fungsi riil atau fungsi kompleks, namun secara umum bisa juga berupa fungsi vektor maupun matriks. Lebih jauh lagi, persamaan diferensial biasa digolongkan berdasarkan orde tertinggi dari turunan terhadap variabel terikat yang muncul dalam persamaan tersebut dan turunannya merupakan turunan biasa. 2.3 Menyelesaikan Persamaan Diferensial Biasa (PDB) PDB orde satu dapat dinyatakan dalam: ),( yxf dx dy  atau dalam bentuk : M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0 1. Penyelesaian PDB orde satu dengan integrasi secara langsung Jika PDB dapat disusun dalam bentuk )(xf dx dy  , maka persamaan tersebut dapat diselesaikan dengan integrasi sederhana. 2. Penyelesaian PDB orde satu dengan pemisahan variabel Jika persamaan diferensial berbentuk ),( yxf dx dy  , yaitu persamaan yang ruas kanannya dapat dinyatakan sebagai perkalian atau pembagian fungsi x dan fungsi y, maka penyelesaian PD dengan cara memisahkan variabelnya sehingga faktor’y’ bisa kita kumpulkan dengan ‘dy’ dan faktor’x’ dengan ‘dx’. 3. Persamaan Homogen substitusi y = vx 4. Persamaan Linier dalam bentuk QPy dx dy  Untuk PD yang berbentuk QPy dx dy  dengan P dan Q fungsi x atau konstanta maka penyelesaian PD dengan mengalikan kedua ruas dengan faktor integrasi Pdx e 5. Persamaan Bernoulli berbentuk n QyPy dx dy 
  • 7. 4 PD yang berbentuk n QyPy dx dy  dengan P dan Q fungsi x atau konstanta diselesaikan dengan cara : QPy dx dy y nn   1 Kedua, misalkanlah Z = y1-nsehingga     dx dy yn dx dz dx yd dx dz n n    1 1 supaya suku pertama didapat dx dz maka persamaan pertama dikalikan (1-n) didapat:       )(. 111 11 1 LinearPDQZP dx dz Qnpyn dx dy yn nn    dengan P1 dan Q1 fungsi x atau konstanta. Persamaan terakhir dapat diselesaikan dengan faktor integrasi. Setelah diperoleh penyelesaian untuk z, dengn substitusi z = y1-n kita dapatkan y. 6. Persamaan Diferensial Eksak PDB dalam bentuk : M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0 Dikatakan eksak jika terdapat fungsi Q(x,y), sedemikian sehingga  yxM y Q ,   dan  yxM y Q ,   , dengan mengingat diferensial total dari fungsi Q(x,y), maka disimpulkan bahwa persamaan M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0 eksak jika hanya jika : x N y M      Langkah – langkah untuk menyelesaikan PD Eksak adalah sebagai berikut: Langkah 1. Tuliskan PD dalam bentuk diferensial : M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0 Langkah 2. Uji ke-eksak-an PD: x N y M      Langkah 3. Jika eksak, integralkan M terhadap x atau N terhadap y. misalkan dipilih
  • 8. 5 M, maka:      ygdxyxMyxN   ,, Langkah 4. turunkan Q terhadap y dan semakan hasilnya dengan N(x,y)       ygdxyxM y yxN ',,    Langkah 5. Integralkan g’(y) untuk memperoleh g(y) Langkah 6. Tuliskan penyelesaikan umum dalam bentuk implisit: Q(x,y) = c Langkah 7. Tentukan C jika diberikan kondisi awal tertentu. 7. Persamaan Diferensial Tak-Eksak Jika suatu PD orde satu berbentuk : M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0 Mempunyai sifat : x N y M      Maka PD tersebut disebut PD tak-eksak, suatu PD tak-eksak dapat diubah ke PD Eksak dengan mengalikan persamaan dengan suatu faktor yang tepat, yang disebut faktor pengintegralan (integrating factor).Pada bagian sebelumnya, kita mengenal faktor integral:     dxxp ex untuk menyelesaikan persamaan diferensial linear order satu dalam bentuk:  xQyxP dx dy  )( Faktor integral     dxxp ex akan membawa persamaan diferensial linier order satu berbentuk  xQyxP dx dy  )( menjadi PD eksak. Secara umum suatu faktor integral adalah faktor μ(x, y) dapat mengubah persamaan diferensial tidak eksak menjadi persamaan diferensial eksak. 8. Menentukan Faktor Itegrasi Jika M(x,y)dx + N(x,y)dy = 0 PD tak-eksak dan µ(x,y) faktor integrasi, maka µ(x,y)M(x,y)dx + µ(x,y)N(x,y)dy = 0 adalah PD Eksak, sehingga x N y M      atau
  • 9. 6                        x N y M N x M y M y N xx N y M x N N xy M M y                             Ada beberapa kasus, yaitu: (1) Faktor integrasi hanya fungsi x saja atau µ(x,y) = µ(x) maka; dx N x N y M e dx N x N y M dx N x N y M x N x N y M x N y M N x                                                                        ln 1 0 Jadi jika N x N y M            menghasilkan fungsi x saja maka µ(x,y) = µ(x). (2) Faktor integrasi hanya fungsi y saja atau µ(x,y) = µ(y) maka: dy M x N y M e               Jadi Jika dy M x N y M            menghasilkan fungsi y saja, maka µ = µ(y) (3) Jika xMyN x N y M       menghasilkan fungsi xy, maka µ = µ(y)
  • 10. 7 (4) Jika MN x N y M       menghasilkan fungsi (x + y) maka µ = µ(x + y) (5) Jika xMyN x N y M       menghasilkan fungsi (x - y) maka µ = µ(x - y) (6) Jika yMxN x N y M 22       menghasilkan fungsi (x2 + y2), maka µ =µ(X2 + y2) Kesimpulan : faktor integral ditentukan dengan menghitung x N y M      kemudian membaginya sehingga diperoleh fungsi yang mandiri. 2.4 Aplikasi Persamaan Diferensial Biasa (PDB) 1. Aplikasi Persamaan Diferensial Pada Hukum Pendinginan Newton Andaikan t adalah waktu t setelah benda mulai mendingin. Jika T(t) adalah suhu benda pada saat t , Tm suhu medium yang mengelilinginya, dT/dt laju perubahan suhu pada saat t , dan k faktor pendingin maka: dT/dt = k(T-Tm) dT/(T-Tm)=kdt int [dT/(T-Tm)]= Int k dt 1n (T-Tm)=kt + C1 T-Tm=e^(kt-C1)=(e^kt)(e^C1)=C jadi penyelesaian persamaan diferensial dari hukum pendinginan Newton adalah: T=Tm+Ce^kt Contoh: jika suatu benda berada di udara bersuhu 36* dan benda mendingin dari 100* dalam waktu 10 menit manjadi 68*, berapakah suhu benda setelah 30 menit? Jawab:
  • 11. 8 andaikan t adalah waktu dalam menit setelah suhu benda mulai turun. maka suhu benda setelah 30 menit adalah: T=Tm-Ce^kt diketahui: Tm=36* t=0----------->T(0)=100* C=64, sehingga: T=36+64e^kt karena pada saat t=10----------- >T(10)=68* maka: 68=36+64e^10k e^10k=0,5 k=0,1(1n(0,5))=(-0,0693) jadi, T=36+64e^(-0,0693t) t=30 => T=36+64(0,125) T=44 2. Aplikasi Persamaan Diferensial Biasa pada Ilmu Biologi untuk Menghitung Jumlah Bakteri Jika y fungsi bernilai positif dalam t, dan k suatu konstanta persamaan differensial dy/dt=ky ….(1) menyatakan bahwa laju perubahan y sebanding dengan besarnya y pada sebarang waktu t. Persamaan (1) adalah persamaan differensial terpisahkan dan dapat ditulis : ∫dy/y= ∫k dt Ln y = kt + c y=e^(kt+c) y= e^kt e^c atau y= 〖Ae〗^kt ..…(2) Dimana A=e^c konstanta sebarang. Nilai konstanta k dalam persamaan (2) tergantung pada sifat masalah. Jika k bernilai positif maka persamaan (2) disebut hikum pertumbuhan eksponensial. Jika k bernilai negative maka persamaan (2) disebut hukum peluruhan eksponensial. Soal :
  • 12. 9 a. Jumlah bakteri dalam suatu kultur adalah 10.000, setelah dua jam menjadi 40.000. di bawah persyaratan perkembangan yang ideal, menjadi berapa jumlah bakteri setelah lima jam? Jawab: Di bawah persyaratan yang menguntungkan laju perkembangan bakteri dalam suatu kultur sebanding dengan jumlah bakteri pada saat itu. Jika y banyaknya bakteri dalam kultur pada waktu t maka laju perkembangannya adalah: dy/dt=ky ………………(1) Dengan k factor pembanding, dengan mengintegralkan persamaan (1) dy/y=k dt ∫1/y dy= ∫k dt ln y = kt + C ………………………………(2) pada saat awal t = 0 jumlah bakteri 10.000 (y = 10.000) sehingga dengan memasukkan nilai tersebut ke persamaan (2); ln 10.000 = k(0) + C memasukkan C ke persamaan (2) menjadi: ln y = kt + ln 10.000 untuk t = 2 jam y = 40.000 ln y 40.000 = 2k + ln 10.000 k = 1/2 [ln 40.000 – ln 10.000] = 1/2 [ ln⁡40.000/ln⁡10.000 ] = 1/2 ln 4 = ln 4^(1/2) = ln √4 = ln 2 Memasukkan k ke persamaan (2) menjadi: ln y = t ln 2 + ln 10.000 untuk t = 5 jam y = ….? ln y = 5 ln 2 + ln 10.000
  • 13. 10 ln y = ln 25 (10.000) y = 320.000 jadi setelah lima jam jumlah bakteri menjadi 320.000 2.5 Software yang dapat menyelesaikan Persamaan Diferensial 1. Mapel 2. wxMaxima, 3. Autograph 4. Geogrebra 5. MATLAB Persamaan differensial sulit untuk diselesaikan. Namun, matlab merupakan suatu alat canggih untuk menyelesaikaan persamaan differensial. Alat tersebut adalah suatu fungsi yang benama dsolve, sintaks yang digunakan oleh dsolve harus dalam bentuk string. Untuk lebih jelasnya misalkan diberikan suatu persamaan differensial orde pertama sebagai berikut: Contoh 1: Kepada anda diberikan sebuah persamaan diferensial berikut : dy/dt=-ay. Maka solusinya dapat dicari dengan menggunakan matlab sbb: >> y = dsolve('Dy = -a*y')
  • 14. 11 Contoh 2: Dari persamaan diatas dy/dt=-a*y, dengan menggunakan parameter 1)0(=y Solusi khususnya dapat dicari dengan matlab sbb: >> y = dsolve('Dy = -a*y','y(0) = 1') Contoh 3: Diberikan persamaan berikut: d2y/dt2 - 2dy/dt - 3y = 0 solusi umumnya dapat diperoleh dengan menggunakan matlab sebagai berikut: >> y=dsolve(‘D2y-2*Dy-3*y=0’)
  • 15. 12 dengan menerapkan kondisi awal y(0)=0 dan y(1)=1 menghasilkan: >> y=dsolve(‘D2y-2*Dy-3*y=0’, ’y(0)=0’, ‘y(1)=1’ )
  • 16. 13 BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Persamaan differensial memegang peranan penting dalam rekayasa, fisika, ilmu ekonomi dan berbagai macam disiplin ilmu. Teori persamaan differensial sudah cukup berkembang, dan metode yang digunakan bervariasi sesuai jenis persamaan. Persamaan differensial terbagi menjadi dua yaitu persamaan differensial biasa dan persamaan differensial parsial. Persamaan differensial biasa (PDB) adalah persamaan differensial di mana fungsi yang tidak diketahui (variabel terikat) adalah fungsi dari variabel bebas tunggal. Persamaan differensial parsial (PDP) adalah persamaan differensial di mana fungsi yang tidak diketahui adalah fungsi dari banyak variabel bebas, dan persamaan tersebut juga melibatkan turunan parsial. Didalam persamaan differensial biasa, dipelajari tentang konsep persamaan differensial linear dan Persamaan differensial linear orde satu. Persamaan differensial linear adalah persamaan yang mengandung turunan tingkat satu yaitu turunan dengan satu peubah bebas. Sedangkan Persamaan differensial linear orde satu adalah persamaan yang mengandung turunan tingkat satu dimana turunan tertinggi yang terdapat dalam persamaan tersebut adalah satu. 2. Saran Sebaiknya kita harus memahami dan mengerti tentang persamaan diferensial baik dari bentuk umumnya sampai pada penyelesaiannya. Karena dengan menguasai persamaan differensial, kita akan lebih mudah menyelesaikan permasalahan dalam persamaan differensial biasa. Selain itu, kita juga harus paham tentang teknik – teknik turunan maupun teknik pengintegralan yang pernah dipelajari pada mata kuliah kalkulus sebelumnya. Hal ini agar dapat mempermudah dalam menyelesaikan soal – soal persamaan differensial biasa, karena dalam persamaan differensial sangat berkaitan dengan turunan dan integral.
  • 17. 14 Daftar pustaka PD http://id.wikipedia.org/wiki/Persamaan_diferensial_biasa http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Buku/Metode%20Numerik/BAb- %2008%20Solusi%20Persamaan%20Diferensial%20Biasa.pdf http://zakylubismy.blogspot.com/2011/11/aplikasi -persamaan-diferensial-pada.html, http://share.its.ac.id/mod/page/view.php?id=1738 http://abrari.wordpress.com/2009/12/17/wxmaxima -software-matematika-handal/ http://sriendang90.wordpress.com/2012/12/25/aplikasi -maple-pada-matematika/ http://matic-ducati.blogspot.com/2012/03/software-matematika-precalculus.html Benni A. Pribadi, Ph.D. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat Gagne, R.Mdkk. (2005). Principles of Instructional Design. Newyork: Wadsworth Publishing Co. Sahid, MSc. 2003. Penggunaan MAPLE untuk pembelajaran Aljabar. Universitas Negeri Yogyakarta :Journal “Lab Komputer Jurdik Matematika FMIPA UNY http://heriantisamsu.blogspot.com/2011/10/kegunaan-maple.html 08.00 / 03-10-2012 http://blog.student.uny.ac.id/intandz/2011/02/23/matlab/ 08.00 / 02-10-2012 http://id.scribd.com/doc/96716054/Tugas-Aplikasi-Sistem-Persamaan-Linear-dengan-Matlab/ 09.00 /02 -10-2012 http://syahwilalwi.blogspot.com/2011/04/solusi-persamaan-linear-dengan-linprog.html 07.30 – 03- 10-2012 http://leoriset.blogspot.com/2009/01/matematika-dalam-kehidupan-nyata.html http://www.dewinuryanti.com/arsip/fungsi-software-maple-dalam-pembelajaran-matematika.html http://norrizal96.blogspot.com/2010/10/fungsi-matematika-pada-kehidupan-sehari.html