SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 83
Kelompok 16
Nahda Zafira (3325161133)
Yuniarti Pratiwi (3325162842)
KIMIA 2016
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Definisi Karbohidrat
• Nama karbohidrat berasal dari ‘hydrate of carbon’ yang
merujuk ke rumus empirisnya (CH₂O)n dimana n adalah 3 atau
lebih besar (n biasanya 5 atau 6 tetapi dapat sampai 9)
• Karbohidrat sebagai sumber energi utama di bentuk oleh
tumbuhan melalui proses fotosintesis. Dalam tubuh manusia
atau hewan, karbohidrat terbentuk melalui reaksi yang terjadi
dari beberapa asam amino dan gliserol lemak. Karbohidrat
sebagian besar di jumpai pada produk nabati seperti serealia,
umbi-umbian, dll. Makanan yang paling banyak mengandung
karbohidrat adalah nasi, singkong, roti, mie, dll.
Klasifikasi Karbohidrat
Berdasarkan
jumlah unit gula
dalam rantai
*Monosakarida (terdiri
atas 1 unit gula)
*Disakarida (terdiri
atas 2 unit gula)
*Oligosakarida (terdiri
atas 3-10 unit gula)
*Polisakarida (terdiri
atas lebih dari 10 unit
gula
Berdasarkan
lokasi gugus –
C=O
Aldosa
(mengandung
gugus aldehid)
Ketosa
(mengandung
gugus keton)
Berdasarkan
jumlah atom C
pada rantai
Triosa (tersusun atas 3
atom C)
Tetrosa (tersusun atas 4
atom C)
Pentosa (tersusun atas 5
atom C)
Heksosa (tersusun atas
6 atom C)
Heptosa (tersusunatas
7 atom C)
Oktosa (tersusun atas 3
atom C)
Berdasarkan
stereokimia
Stereokimia
adalah studi mengenai
susunan spasial dari
molekul. Salah satu
bagian dari stereokimia
adalah stereoisomer.
Klasifikasi
karbohidrat
Monosakarida Disakarida Oligosakarida Polisakarida
• Monosakarida :
Karbohidrat yang paling sederhana dan tidak dapat
dihidrolisis lebih lanjut
• Disakarida
Karbohidrat yang mengandung 2 satuan monosakarida
• Oligosakarida
Karbohidrat yang jika dihidrolisis menghasilkan 3 – 10
satuan monosakarida
• Polisakarida
Karbohidrat yang jika dihidrolisis menghasilkan banyak
satuan monosakarida
Monosakarida
• Satuan karbohidrat yang paling sederhana
dengan rumus CnH2nOndimana n = 3 – 8 C3H6O3:
triosa C4H8O4: tetrosa dan seterusnya.
Macam-macam Monosakarida
1. Aldosa : monosakarida yang
mengandung gugus aldehid
Contoh : Glukosa, Galaktosa,Manosa
2. Ketosa : monosakarida yang mengandung
gugus keton
Contoh : Fruktosa
Monosakarida yang memilki 3,4,5,6,dan 7 atom
karbon pada kerangkanya disebut berturut-turut
triosa,tetrosa,pentosa,heksosa, dan heptosa
Masing-masing senyawa ini berada dalam 2
kelompok : aldotriosa dan ketotriosa, aldotetrosa
dan ketotetrosa, dan sebagainya
Monosakarida-
monosakarida
penting
D-gliseraldehid
(karbohidrat paling
sederhana) Karbohidrat
ini hanya memiliki 3
atom C (triosa),
berupa aldehid
(aldosa) sehingga
dinamakan aldotriosa.
D-glukosa (karbohidrat
terpenting dalam diet)
Glukosa merupakan
aldoheksosa, yang sering
kita sebut sebagai
dekstrosa, gula anggur
ataupun gula darah. Gula
ini terbanyak ditemukan
di alam.
D-fruktosa (termanis
dari semua gula) Gula
ini berbeda dengan gula
yang lain karena
merupakan ketoheksosa.
D-galaktosa (bagian
dari susu) Gula ini
tidak ditemukan
tersendiri pada sistem
biologis, namun
merupakan bagian dari
disakarida laktosa.
D-ribosa (digunakan
dalam pembentukan
RNA) Karena merupakan
penyusun kerangka RNA
maka ribosa penting
artinya bagi genetika
bukan merupakan sumber
energi. Jika atom C
nomor 2 dari ribosa
kehilangan atom O maka
akan menjadi
deoksiribosa yang
merupakan penyusuna
kerangka DNA.
D- gliseraldehid
Monosaksrida-
monosakarida
penting
D-glukosa
D-fruktosa
D-galaktosa
D-ribosa
Struktur Manosa
Sifat Fisik Monosakarida
• Padatan kristal tidak berwarna
• Larut dalam air  ikatan hydrogen
• Sedikit larut dalam alcohol
• Tidak larut dalam eter, kloroform,
benzena
• Rasanya manis. Diantara
monosakarida  fruktosa yang
paling manis
Monoskarida
Sifat Fisika Sifat Kimia
1. Berbentuk kristal pada suhu kamar
2. Tidak berwarna
3. Larut dalam air
4. Tidak larut dalam perlarut non polar
5. Non-elektrolit
6. Memiliki rasa yang manis
7. Semua monosakarida dapat melewati
membran plasma
8. Memberikan hasil positif pada uji benedict,
fehling, barfoed
9. Sebagai besar menunjukan aktivitas optik
1. Reduktor
2. Mengalami oksidasi untuk membentuk asam
karboksilat
3. Mengalami reduksi untuk membentuk alkohol
4. Pembentukan hemiasetal atau hemiketal
5. Mengalami reaksi glikolisis
6. Pembentukan osazon
7. Pembentukan Ester
8. Tidak stabil dalam larutan basa encer
Model Proyeksi Monosakarida
(d-glukosa)
Proyeksi Fischer Proyeksi Howarth
Model kursi
Beberapa Reaksi Monosakarida
1. Reaksi Oksidasi
Berdasarkan kemampuannya untuk mereduksi
senyawa/pereaksi (Tohlens, Benedict, Fehling),
monosakarida dapat digolongkan :
Gula pereduksi
Gula non pereduksi
Kemampuan monosakarida untuk mereduksi pereaksi-
pereaksi tersebut di atas didasarkan pada adanya
gugus aldehid atau gugus -hidroksi keton, dimana
dengan adanya pereaksi-pereaksi tersebut gugus
aldehid atau -hidroksi keton akan teroksidasi menjadi
karboksilat/keton.
• Gula pereduksi
Gula pereduksi adalah gula yang mampu bertindak sebagai zat pereduksi
karena ia memiliki gugus aldehida bebas atau kelompok keton bebas. Gula pereduksi
juga harus memiliki karbon anomer bebas yang digunakan untuk mereduksi. Dengan
kata lain, gula pereduksi, bila diubah secara kimia, dapat menyumbangkan elektron ke
molekul lain.
Contoh :
1. Semua monosakarida seperti
galaktosa, glukosa, gliseraldehid,
fruktosa, ribosa, manosa, dll
2. Beberapa disakarida yaitu selobiosa,
maltosa, laktosa
• Gula Non-Pereduksi
Gula yang tidak memiliki gugus aldehid bebas dan keton bebas
sehingga tidak dapat mereduksi senyawa pengoksidasi. Gula non-reduksi
dicirikan dengan tidak adanya struktur rantai terbuka dan tidak adanya
karbon anomer bebas.
Contoh :
1. Disakarida seperti sukrosa dan trehalos
2. Semua polisakarida karena tidak memiliki
sifat mereduksi
CHO
HC OH
HO C
C OH
C OH
CH2OH
+ Cu2+
O
C OH
C OH
HO C
C OH
+ Cu2O
merah bata
D - glukosa
C OH
CH2OH
asam- D - glukonat
• Oksidasi aldosa oleh pereaksi Fehling’s,
Benedict’s atau Tohlen’s membentuk asam
monokarboksilat  Asam Aldonat.
• Oksidasi aldosa dengan oksidator kuat (HNO3
panas) menghasilkan asam dikarboksilat
karena HNO3selain mengoksidasi gugus
aldehid juga mampu mengoksidasi gugus
CH2OH terminal
CHO
C OH
HO C
C OH
COOH
C OH
HO C
C OH
C OH
HNO3
C OH
CH2OH
D - glukosa
COOH
asam D - glukarik
CHO
C OH
HO C
C OH
C OH
CH2OH
+ Ag+
COOH
C OH
HO C
C OH
C OH
CH2OH
+ Ag
Cermin perak

Reaksi dengan HNO₃
Reaksi dengan Tohlens
Gugus karbonil dari monosakarida dapat
direduksi menjadi alcohol dengan beberapa
pereaksi menghasilkan alditol
CHO
C OH
C OH
CH2OH
D - glukosa
HO C
katalis
logam
CH2OH
D -glukitol (sorbitol)
CH2 OH
C OH
HO C
C OH
C OH
+ H2
C OH
Pembentukan Glikosida
Reaksi monosakarida hemiasetal atau hemiketal siklis
dengan 1 molekul alcohol lagi membentuk asetal atau
ketal. Pada reaksi ini gugus – OH pada C
– anomerik digantikan oleh gugus – OR dari
alcohol.
Ikatan Glikosidik
• Asetal/ketal seperti ini dinamakan Glikosida dan
ikatan dari karbon anomerik dengan gugus OR
disebut ikatan glikosidik.
• Glikosida dinamai berdasarkan nama
monosakaridanya, dengan mengganti akhiran –a
dengan –ida.
• Misal: glukosa  glukosida
manosa  manosida
Disakarida
• Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari 2
satuan monosakarida.
• Dua monosakarida dihubungkan dengan ikatan
glikosidik antara C-anomerik dari satu unit
monosakarida dengan gugus –OH dari unit
monosakarida yang lainnya.
• Beberapa disakarida yang sering dijumpai :
Maltosa, Selobiosa, Laktosa, Sukrosa
Disakarida
Sukrosa : gabungan glukosa dan fruktosa
Laktosa : gabungan glukosa dan galaktosa
Maltosa : gabungan glukosa dan glukosa
Isomaltosa : gabungan glukosa dan glukosa
Sellobiosa: gabungan glukosa dan glukosa
Disakarida terbentuk ketika dua monosakarida mengalami reaksi dehidrasi (juga dikenal sebagai
reaksi kondensasi atau sintesis dehidrasi). Selama proses ini, gugus hidroksil dari satu monosakarida
mengkombinasikan dengan hidrogen dari monosakarida lain, melepaskan molekul air dan
membentuk ikatan kovalen.
Ikatan Kimia
Contoh Disakarida
Sukrosa (C12H22O11)
• Hidrolisis sukrosa
menghasilkan glukosa
dan fruktosa.
• Sukrosa bukan gula
pereduksi dalam larutan
air karena sukrosa tidak
memiliki gugus aldehid,
dibuktikan dengan tidak
bereaksinya (mereduksi)
dengan pereaksi Fehling,
Benedict dan Tollens.
• Hidrolisis sukrosa dapat
terjadi dengan
menggunakan katalis
asam encer atau enzim
invertase. Sukrosa
mudah larut dalam air.
Maltosa (C12H22O11)
• Maltosa (gula gandum)
tidak terdapat bebas di
alam, melainkan
diperoleh dari hasil
hidrolisis amilum
dengan katalis diastase
atau hasil hidrolisis
glikogen dengan katalis
amilase.
• Hidrolisis maltosa akan
menghasilkan dua satuan
glukosa dengan
menggunakan katalis
enzim maltase atau
katalis asam.
• Maltosa merupakan gula
pereduksi karena dapat
mereduksi pereaksi
Fehling, Benedict, atau
Tollens
Laktosa (C12H22O11)
• Laktosa (gula susu)
terdapat dalam air susu.
• ASI mengandung 5-8%
laktosa, sedangkan sapi
mengandung 4-6%
laktosa.
• Hidrolisis laktosa
dengan katalis enzim
laktase akan
menghasilkan glukosa
dan galaktosa.
• Laktosa merupakan gula
pereduksi karena dapat
mereduksi pereaksi
Fehling, Benedict, atau
pereaksi Fehling.
Struktur Maltosa
IKATAN PADA MALTOSA
Pada maltosa, ikatan glikosidik terjadi pada atom C- 1’ dari
satu glukosa dengan atom C-4 dari glukosa yang lain,
sehingga ikatannya disebut ikatan 1’,4- glikosidik
Karbon anomerik di unit glukosa sebelah kanan pada maltosa
dalam bentuk hemiasetal, sehingga akan dapat
berkesetimbangan dengan struktur terbuka.
Oleh karena itu maltosa dapat bereaksi + dengan Tohlens
Struktur Selobiosa
LAKTOSA
• Merupakan gula utama pada ASI dan susu sapi (4-8
% laktosa).
• Karbon anomerik pada unit galaktosa mempunyai
konfigurasi  pada C-1 dan berikatan dengan gugus -OH
pada C-4 unit glukosa
• Galaktosemia adalah penyakit yang disebabkan
karena tidak memiliki enzim yang dapat
mengisomerisasi galaktosa menjadi glukosa,
sehingga tidak dapat mencerna susu.
Struktur Laktosa
SUKROSA
Sukrosa dikenal dengan gula pasir, terdapat pada
tumbuhan fotosintetik yang berfungsi sebagai
sumber energi. Misal : pada tebu, bit gula
Pada sukrosa kedua kabon anomerik pada kedua unit
monosakarida terlibat dalam ikatan glikosidik. Ikatan
glikosidik terjadi antara C-1 pada unit glukosa dan C-
2 pada unit fruktosa, sehingga tidak mempunyai
gugus hemiasetal.
Struktur Sukrosa
Oligosakarida
• Contoh oligosakarida adalah rafinosa
(3 molekul gula) yang tersusun atas molekul
galaktosa, glukosa, dan fruktosa.
Oligosakarida
Sifat Fisika Sifat Kimia
1. Berbentuk Kristal
2. Larut dalam air
3. Memiliki rasa manis
4. Mempunyai sifat mutarotasi
5. Memberikan hasil positif pada Uji Seliwanoff
(Sukrosa)
6. Sebagian memberikan hasil positif pada uji
pereaksi benedict dan fehling
1. Mengalami reaksi hidrolisis
2. Sebagian ersifat pereduksi contoh
maltosa,laktosa,dll
3. Sebagian bersifat non-pereduksi contoh
sukrosa,dll
4. Sebagian besar terikat dengan protein
membentuk glikoprotein
POLISAKARIDA
• Karbohidrat yang mengandung banyak
monosakarida dan mempunyai berat molekul
yang besar
• Hidrolisis polisakarida secara sempurna akan
menghasilkan satu jenis monosakarida
• Unit monosakarida dapat dihubungkan secara
linier atau dapat bercabang
• Jenis Polisakarida : Pati dan Glikogen
Polisakarida
Sifat Fisika Sifat Kimia
1. Berwarna putih
2. Tidak berbentuk kristal
3. Tidak mempunyai rasa manis
4. Berat molekulnya bervariasi dari beberapa
ribu hinggal lebih dari satu juta
5. Tidak larut dalam air
6. Membentuk suspensi dan koloid (bukan
larutan)
7. Memberikan hasil positif pada uji metode
iodin
1. Tidak mempunyai sifat mereduksi
2. Mengalami hidrolisis
3. Pati direaksikan dengan iodimun
membentuk ikatan komplek
4. Tidak bereaksi dengan pereaksi benedict
dan fehling
5. Tidak dapat membentuk osazon
PATI
• Polisakarida yang tersimpan dalam tumbuhan.
• Merupakan komponen utama pada biji-bijian,
kentang, jagung dan beras
• Tersusun atas unit D-glukosa yang
dihubungkan oleh ikatan 1,4--glikosidik
• Rantai cabang dihubungkan oleh ikatan 1,6--
glikosidik
JENIS PATI
AMILOSA : 20 % bagian pati, tersusun atas 50 – 300 unit
glukosa melalui ikatan 1,4 glikosidik
Amilosa larut di dalam air
AMILOPEKTIN : 80 % bagian pati, tersusun atas 300 –
5.000 unit glukosa melalui ikatan 1,4 glikosidik dan 1,6.
Setiap 25-50 unit glukosa dihubungkan oleh ikatan 1,4 .
Rantai-rantai tesebut dihubungkan dengan ikatan 1,6
sehingga menghasilkan struktur yang bercabang
Karena strukturnya bercabang sehingga sangat besar,
maka dari itu amilopektin tidak larut dalam air
Pati (Amilum)
(C6H10O5)n
Zat ini terbentuk pada proses
fotosintesis dalam klorofil
daun dengan bantuan energi
matahari.
6nCO2+ 5nH2O →
(C6H10O5)n + 6nO2
Hidrolisis amilum dengan katalis enzim amilase
atau enzim diastase akan menghasilkan sejumlah
satuan maltosa. Selanjutnya, maltosa dihidrolisis
dengan katalis enzim maltase menghasilkan dua
satuan glukosa.
(C6H10O5)n + n/2 H2O
C12H22O11 +H2O
n/2 C12H22O11
C6H10O5
Amilum terdapat pada
padi,kentang, gandum, kacang-
kacangan, sayuran, umbi-umbian,
jagung, sagu
Amilum sedikit larut dalam
air. Jika dipanaskan dengan
air akan menghasilkan lem
yang merupakan koloid.
Jika amilum dihidrolisis
dalam larutan asam
(sebagai katalis) akan
menghasilkan berturut-
turut dekstrosa, maltosa,
dan glukosa dengan
larutan penguji adalah
larutan iodin (I2).
GLIKOGEN
•
•
•
•
•
•
Karbohidrat penyimpan energi yang tersimpan dalam
hewan
Mr Glikogen > pati
Tersusun lebih dari 100.000 unit glukosa
Strukturnya bercabang melalui ikatan 1,4 dan 1,6
glikosidik
Tidak larut dalam air
Larut dalam pelarut organik non polar : eter,
kloroform, heksana.
Glikogen
merupakan polimer
glukosa dengan
ikatan α (1-6).
Polisakarida ini merupakan
cadangan energi pada hewan
dan manusia yang disimpan
di hati dan otot sebagai
granula. Glikogen serupa
dengan amilopektin.
dapat dihidrolisis oleh
enzim α dan β-amilase
menjadi glukosa, maltosa
dan dekstrin
POLISAKARIDA LAIN
• Selulosa : polimer tidak bercabang dari
glukosa melalui ikatan 1,4--glikosidik
• Kitin : polisakarida yang mengandung nitrogen,
membentuk cangkang krustasea dan kerangka luar
serangga
• Pektin : polimer linier dari D-galakturonat melalui
ikatan 1,4--glikosidik. Terdapat pada buah-
buahan dan buni-bunian
Selulosa
(C6H10O5)n
polimer berantai panjang
polisakarida karbohidrat,
dari beta-glukosa.
merupakan komponen struktural utama dari tumbuhan dan
tidak dapat dicerna oleh manusia karena selulosa adalah
polisakarida yg dihasilkan oleh sitoplasma sel tanaman yg
membentuk dinding sel
tersusun atas rantai glukosa
dengan ikatan β (1-4). Selulosa
lazim disebut sebagai serat dan
merupakan polisakarida terbanyak.
Kitin
Merupakan polimer N-asetil
β – D glukosamin
Terhubung dengan ikatan β 1-4 , sehingga memiliki
struktur yg mirip dengan selulosa kecuali pada gugus OH
atom C 2 diganti dengan gugus amino yg terasilasi
Terdistribusi luas di banyak
organisme terutama
menyusun eksoskeleton
bbrp moluska dan artropoda
Contoh identifikasi kandungan
karbohidrat
Reagen
Benedict
- Dipipet sebanyak 5 mL
- Dimasukkan dalam tabung reaksi
- Ditambahkan 0,5 mL larutan hasil penggerusan roti
- Dipanaskan dalam gelas kimia yang berisi air
mendidih selama 5 menit
- Didinginkan
- Diamati perubahan yang terjadi
Hasil pengamatan
1. Uji Benedict
(uji gula karbohidrat monosakarida)
Catatan :
jika larutan berwarna kuning
kehijauan dan terbentuk endapan merah bata,
maka sampel tersebut mengandung karbohidrat.
2. Uji Iod
(Uji tepung Karbohidrat polisakarida)
- Ditambahkan akuades hingga menjadi larutan
- Dipipet 5 mL
- Dimasukkan dalam tabung reaksi
- Ditambahkan 2 tetes larutan iod
- Dikocok perlahan
- Diamati perubahan yang terjadi
Bahan makanan yang telah
digerus (Roti)
Hasil pengamatan
Catatan :
bila larutan berubah warna menjadi
hitam atau kebiruan, maka sampel tersebut
mengandung karbohidrat
Uji Barfoed
Uji barfoed adalah uji untuk mengetahui membedakan antara monosakarida dan disakarida
pereduksi dalam suasana asam. Uji ini didasarkan pada reduksi Cu2+ menjadi Cu+. Prinsip dari uji barfoed
adalah sampel dicampurkan dengan cupri asetat dan asam asetat pada larutan barfoed yang
memberikan keadaan asam. Kemudian dihasilkan endapan cupro oksida berwarna merah bata yang
menjadi indikasi hasil uji positifnya (mengandung monosakarida)
Persamaan Reaksi
Prosedur
Hasil Pengujian
Dinginkan dibawah air mengalir
Dipanaskan tabung diatas air mendidih selama 3 menit
Ditambahkan 2 ml pereaksi barfoed
Dimasukan 2 ml sampel kedalam tabung reaksi
Fungsi
Karbohidrat
Sumber bahan
bakar.
Sumber energi utama dan dapat
diganti dengan sumber energi
yang lain pada beberapa organ
tubuh manusia, yaitu otak, lensa
mata dan sel saraf.
Bahan sintesis
senyawa organik
lainnya.
Pati dan glikogen
berperan sebagai
cadangan makanan.
Menjaga keseimbangan
asam dan basa dalam
tubuh.
Membantu proses
penyerapan kalsium.
Sebagai materi
pembangun.
Berperan penting
dalam penurunan
sifat, misalnya
karbohidrat
dengan atom C
yang merupakan
komponen asam
nuklea (DNAdan
RNA).
Polimer karbohidrat yang tidak
larut berperan sebagai unsur .
Struktural dan penyangga
dalam dinding sel bakteri dan
tanaman.
Sebagai
pelumas sendi
kerangka.
TERIMA KASIH
TUGAS
KENAPA GULA RASANYA MANIS ?
Pada Dasarnya molekul daripada gula terdiri atas dua pasang atom hidrogen yang
terlihat seperti cabang yang keluar dari permukaan mereka. Atom-atom tersebut akat
ber-ikatan dengan reseptor perasa lidah kita bila dimakan.
Dalam gula atom hidrogen ditempatkan di antara 2, 5, dan 4 angstrom. angstrom
ditempatkan pada panjang yang hampir sama dengan lebar dari dua atom
hidrogen. Jadi manisnya gula berhubungan juga dengan kemampuan zat untuk
berikatan dengan hidrogen dan reseptor yang hadir dalam dan berkembang di ujung
lidah /perasa.
GULA UNTUK PENDERITA DIABETES
Gula biasa (gula pasir) mengandung suatu molekul yang disebut dengan sukrosa, yaitu
suatu molekul gula disakarida yang dalam kondisi asam (misal dalam saluran cerna)
akan dipecah menjadi bentuk gula yang lebih sederhana, yaitu glukosa dan fruktosa
dalam jumlah sama banyaknya. Sementara gula jagung hanya mengandung zat gula
sederhana yang disebut fruktosa, yaitu jenis gula yang memang sering ditemukan pada
buah-buahan dan memiliki rasa yang lebih manis dari gula biasa (1,7 kali lebih manis
dari gula biasa). Gula jagung (fruktosa) memang terbukti memiliki jumlah kalori yang
lebih rendah dibandingkan dengan gula biasa (sukrosa). Dalam setiap gram sukrosa
mengandung 4 kalori, sementara dalam setiap gram fruktosa mengandung 3 kalori.
Namun apakah gula jagung
(fruktosa) memang terbukti
lebih baik daripada gula
biasa (sukrosa)?
Pernyataan tersebut didukung pula oleh hasil penelitian terbaru yang dilakukan
oleh Kim-Anne le dkk. (2009) dalam sebuah jurnal Amerika yang menyatakan
bahwa konsumsi fruktosa dalam jumlah tinggi selama 7 hari sudah mampu untuk
memicu terjadinya dislipidemia, deposisi lemak pada hepar dan menurunkan
sensitifitas insulin pada manusia-manusia sehat dengan atau tanpa riwayat
keluarga penderita kencing manis.
Sebuah penelitian yang membanding efek pemberian larutan Fruktosa dan
larutan sukrosa terhadap tikus menunjukkan bahwa tikus yang mendapatkan
larutan fruktosa ternyata lebih cepat mengalami obesitas jika dibandingkan
dengan tikus yang mendapatkan larutan sukrosa. Dari penelitian tersebut
lebih lanjut diketahui bahwa konsumsi gula fruktosa dalam jumlah besar
dapat menekan rasa kenyang dan memicu hepar untuk memproduksi
trigliserida sehingga dapat menyebabkan terjadinya obesitas. Selain itu
konsumsi makanan dan minuman tinggi fruktosa juga dapat memicu
terjadinya resistensi insulin yang merupakan awal penyebab terjadinya
kencing manis.
Dari hasil penelitian-penelitian tersebut disimpulkan bahwa tidak ada satu pun jenis gula
yang lebih baik dibandingkan dengan gula lainnya. Gula rendah kalori jika dikonsumsi
secara berlebihan tetap akan memberikan efek yang berbahaya bagi tubuh.
Namun......
Bukan berarti bahwa penderita kencing manis dan obesitas tidak boleh mengkonsumsi gula
sama sekali. Cobalah untuk selalu mengontrol jumlah gula yang Anda konsumsi setiap
harinya tergantung dengan kebutuhan kalori Anda. Jika kebutuhan kalori anda 1800 kalori,
sebaiknya anda membatasi untuk mengkonsumsi hanya 5 sendok teh gula setiap harinya,
dan jika kebutuhan kalori anda 2000 kalori maka batasi konsumsi gula anda hanya
sebanyak 8 sendok teh setiap harinya.
Selama jumlah gula yang dikonsumsi tidak berlebihan dan sesuai
dengan kebutuhan kalori Anda maka timbulnya efek gula yang
berbahaya bagi kesehatan dapat dicegah, apapun jenis gula yang
digunakan
PENGGANTI GULA UNTUK DIABETES
1. Sukralosa
Sukralosa adalah jenis pemanis buatan yang rasanya
kira-kira 600 kali lebih manis dari gula biasa. Namun,
jangan khawatir karena hanya sedikit sekali kandungan
sukralosa yang akan diserap oleh tubuh Anda.
Kalorinya juga sangat rendah hingga pemanis buatan ini
disebut non-nutritif. Sukralosa mudah didapat karena
sudah banyak yang memproduksi pemanis buatan ini,
misalnya Tropicana Slim.
2. Sakarin
Sakarin adalah pelopor pemanis buatan yang sudah
dikenal sejak seabad lalu. Pemanis buatan ini rasanya
300-500 kali lebih manis dari gula biasa. Perlu
diperhatikan, akhir-akhir ini mulai banyak penelitian
yang mengungkapkan bahwa mengonsumsi sakarin bisa
menimbulkan efek samping yaitu kelebihan berat
badan. Namun, sejauh ini penggunaan sakarin dalam
takaran yang wajar masih diperbolehkan oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
3. Stevia
Stevia adalah pendatang baru dalam kelompok pengganti
gula untuk diabetes. Pemanis buatan ini diekstrak dari
tanaman stevia yang tumbuh di negara-negara beriklim
tropis dan subtropis, salah satunya Indonesia. Maka, tak
heran jika Anda bisa menemukan berbagai produk
pemanis dari stevia. Pemanis stevia bebas kalori dan gula
sehingga aman bagi penderita diabetes.
4. Aspartam
Pemanis buatan aspartam, kalorinya sangat rendah dan bebas
gula. Namun, rasanya 200 kali lebih manis dari gula biasa.
Sebaiknya tetap menjaga konsumsi pemanis buatan dalam
jumlah yang terbatas, yaitu 50 miligram per kilogram berat
badan Anda. Maksudnya kalau berat badan Anda 50
kilogram, dalam sehari Anda tidak dianjurkan untuk
mengonsumsi lebih dari 2.500 miligram atau 2,5 gram
aspartam.
5. Asesulfam kalium
Salah satu jenis pemanis buatan yang sering ditambahkan dalam produk makanan dan
minuman kemasan di Indonesia yaitu asesulfam kalium atau asesulfam-k. Menurut
anjuran BPOM, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi asesulfam-k lebih dari 15 miligram
per kilogram berat badan. Jika berat badan Anda 50 kilogram, hindari konsumsi pemanis
buatan ini lebih dari 750 miligram per hari
PEMANIS BUATAN
ASPARTAM
Struktur
Fungsi
1. Menguatkan cita rasa buah-buahan ada makanan dan minuman
2. Pemanis pada makanan atau minuman pada penderita diabetes
Dosis : Untuk setiap kg berat badan jumlah aspartam yang boleh dikonsumsi setiap harinya
adalah 40 mg
Efek : Aspartam dalam dosis yang terlalu tinggi dapat meningkatkan resiko kanker darah
seperti leukimia dan limfoma pada tikus. Namun kebanyakan penelitian yang dilakukan pada
manusia, belum meneukan bukti bahwa penggunaan aspartam dapat meningkatkan resiko
kanker.
Memiliki tingkat kemanisan
200 kali lebih manis
dibandingkan sukrosa
SAKARIN
Struktur
Fungsi
1. Pemanis buatan untuk produk-produk seperti minuman,permen,kue,obat dan pasta
gigi
2. Untuk orang – orang yang sedang diet sebagai pengganti produk – produk rendah
gula untuk penderita diabetes.
Dosis : Dosis yang dikonsumsi tidak melebihi 1 g per hari
Efek : Memiliki efek karsinogenik (memicu timbulnya kanker)
Memiliki tingkat kemanisan
300 kali lebih manis
dibandingkan sukrosa
XYLITOL
• Struktur
• Fungsi
1. Melawan kerusakan gigi, mampu membersihkan permukaan gigi dari sisa makanan
2. Pemberi rasa manis pada berbagai merk permen karet
• Dosis : Untuk orang dewasa tidak mlebihi 50 gram per hari, dan untuk anak anak
maksimal 20 gram perhari
• Efek : Peningkatan konsentrasi asam urat dalam darah, diare, kembung
Memiliki tingkat kemanisan 0,8-
1,2 kali lebih manis
dibandingkan sukrosa
STEVIA
• Struktur
• Fungsi
1. Sebagai anti kanker, mencegah diabetes, mencegah kegemukan
2. Menangkan efek radikal bebas, menangkal racun
• Dosis : Dosis yang aman dikonsumsi yaitu 4 mg per kilogram berat badan per hari.
• Efek : Meningkatkan obesitas, Menyuburkan sel kanker, Merusak jantung (kegagalan
fungsi) , Menurunkan kemampuan otak
Memiliki tingkat kemanisan 100-
200 kali lebih manis dibandingkan
sukrosa
• Ragi
Nama ilmiah : Saccharomyces
Genus : Saccharomyces; (E.C. Hansen 1838) Meyen
Filum : Ascomycota
Kelas : Saccharomycetes
Ordo : Saccharomycetales
Klasifikasi lebih tinggi : Saccharomycetaceae
Nama Latin Ragi dan Jamur
• Jamur
 Jamur Bulat (Calvatia gigantia)
 Jamur Champignon (Agaricus bisporus)
 Jamur Enokitake (Flammunila velutipes)
 Jamur Kancing (Agaricus brunescens)
 Jamur Kuping (Auricularia auricularia)
 Jamur Maitake (Grifola frondosa)
 Jamur Matsutake (Agrocybe aegerita)
 Jamur Merang (Volvariella volvacea)
 Jamur Paha Ayam (Coprinus comatus)
 Jamur Shiitake (Lentinus edodes)
PERBEDAAN RAGI DAN JAMUR
• Ragi adalah jenis jamur.
• Struktur umum dari jamur yang multiseluler dengan tubular, hifa berserabut, sedangkan ragi
adalah uniseluler, berbentuk bulat.
• Tidak seperti jamur, ragi ada baik sebagai sel-sel individual atau sebagai sel dengan
pertumbuhan tunas pada mereka.
• Metode Reproduksi jamur adalah baik generatif atau vegetatif sedangkan ragi tunas atau fisi
biner.
• Kebanyakan jamur seperti telapak di bentuk dengan berbagai warna dan corak, sedangkan
ragi bulat atau oval dengan berwarna kusam (kebanyakan monokromatik).
• Jamur (kecuali ragi) menghasilkan energi dengan mengeluarkan enzim hidrolitik yang
mendegradasi biopolimer seperti pati, selulosa, dan lignin menjadi bentuk yang lebih
sederhana yang dapat diserap, sedangkan ragi memperoleh energi dengan mengkonversi
karbohidrat alkohol dan CO2 dalam kondisi anaerob (fermentasi).
• Ada sekitar 1.500 spesies ragi yang dikenal, yang mewakili 1% dari semua spesies jamur
yang dikenal.
PERBEDAAN GULA PASIR, GULA MERAH,
GULA BATU
• Gula Pasir
Proses perubahan dari gula pasir menjadi gula darah, tubuh hanya memerlukan waktu
sekitar 3 menit.
Untuk mengubah gula darah menjadi sebuah energi, yang kemudian disimpan dalam otot
tubuh, maka Pankreas memerlukan Waktu yang agak lama, sekitar 140 Menit.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
• Karena proses dari pembuatan Gula Pasir melalui pemanasan yang sangat tinggi
dibandingkan dengan gula batu. Dan semakin tinggi proses Pemanasan gula tersebut, maka
gula tersebut akan semakin sulit pula untuk dicerna.
Dalam sehari, pankreas yang normal hanya akan mampu mengubah 5 gram (setara dengan
½ sendok makan) gula pasir menjadi sebuah energi. Lalu apa yang akan terjadi bila kita
mengkonsumsi lebih dari ½ sendok makan gula pasir tersebut? Maka sisa gula pasir yang
tidak bisa diproses oleh pankreas akan tertimbun dalam tubuh hingga menjadi "Gula Darah
dan LEMAK". Dan lama kelamaan tubuh akan terKena penyakit diabetes.
• Gula Batu
Dari segi bentuk, maka gula batu menyerupai bentuk batu (berwarna putih atau bening
dan mirip dengan es batu).
• Proses pembuatannya juga hampir sama dengan proses pembuatan gula pasir, namun suhu yang
digunakan untuk proses pembuatannya "tidak terlalu panas atau terlalu tinggi" seperti pada proses
pembuatan gula pasir.
• Dalam sehari, pankreas yang normal akan mampu mengubah 60 gram (sekitar 6 sendok makan)
gula batu menjadi sebuah energi. Itulah sebabnya, penggunaan gula batu akan lebih sehat
Dibandingkan dengan gula pasir.
• Gula Batu
Dari segi bentuk, maka gula batu menyerupai bentuk batu (berwarna putih atau
bening dan mirip dengan es batu).
• Proses pembuatannya juga hampir sama dengan proses pembuatan gula pasir, namun
suhu yang digunakan untuk proses pembuatannya "tidak terlalu panas atau terlalu tinggi"
seperti pada proses pembuatan gula pasir.
• Dalam sehari, pankreas yang normal akan mampu mengubah 60 gram (sekitar 6 sendok
makan) gula batu menjadi sebuah energi. Itulah sebabnya, penggunaan gula batu akan lebih
sehat Dibandingkan dengan gula pasir.
• Gula Merah
Gula merah juga dikenal dengan sebutan Gula Jawa, yang terbuat dari bunga pohon
Kelapa atau Aren. Dan biasanya lebih sering digunakan untuk campuran bumbu dapur.
• Dalam sehari, pankreas yang normal atau pankreas yang sehat mampu mengubah 90 gram
(sekitar 9 sendok makan) gula merah menjadi sebuah energi. Jadi jika dibandingkan dengan gula
pasir dan juga gula batu, maka gula merah merupakan gula yang paling sehat.
• Supaya pankreas pada tubuh Anda tidak mengalami kelelahan dan tetap fit dan sehat, maka
sebaiknya Anda mengurangi untuk mengkonsumsi gula, baik itu gula merah, atau gula batu, dan
terlebih lagi penggunaan gula pasir. Pankreas mempunyai batasan kemampuan untuk mengubah
gula menjadi sebuah energi dan jika pankreas sudah tidak memiliki kemampuan lagi dalam
melaksanakan tugasnya tersebut, maka tubuh Anda akan dapat dengan mudahnya terserang
penyakit diabetes.
KOMPOSISI GULA
Sumber : Tan (1980)
Menurut Nurlela (2002), nilai kalori 1 sendok makan gula merah dinggap sama dengan satu sendok makan
gula putih dimana pada 100 gram gula merah mengandung 373 kalori sedangkan gula putih mengandung
396 kalori.
KOMPOSISI MAKANAN SEHARI-HARI
KANDUNGAN KARBOHIDRAT
Red Rice

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Polisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
Polisakarida : Pati sebagai Polimer AlamiPolisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
Polisakarida : Pati sebagai Polimer Alamialihamda
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoPujiati Puu
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visHafifa Marza
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...UNESA
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basawd_amaliah
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Pujiati Puu
 

La actualidad más candente (20)

Protein
ProteinProtein
Protein
 
Polisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
Polisakarida : Pati sebagai Polimer AlamiPolisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
Polisakarida : Pati sebagai Polimer Alami
 
Uji barfoed
Uji barfoedUji barfoed
Uji barfoed
 
Asam nukleat
Asam nukleatAsam nukleat
Asam nukleat
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam amino
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-vis
 
Karbohidrat II
Karbohidrat IIKarbohidrat II
Karbohidrat II
 
Uji Millon
Uji MillonUji Millon
Uji Millon
 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
 
Uji molisch
Uji molischUji molisch
Uji molisch
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
lipid- biokimia
lipid- biokimialipid- biokimia
lipid- biokimia
 

Similar a Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJ

Similar a Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJ (20)

Karbohidrat
 Karbohidrat Karbohidrat
Karbohidrat
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Karbohidrat uho
Karbohidrat uhoKarbohidrat uho
Karbohidrat uho
 
BIOKIMIA I KARBOHIDRAT UHO
BIOKIMIA I KARBOHIDRAT UHOBIOKIMIA I KARBOHIDRAT UHO
BIOKIMIA I KARBOHIDRAT UHO
 
BIOKIMIA KARBOHIDRAT UHO
BIOKIMIA KARBOHIDRAT UHO BIOKIMIA KARBOHIDRAT UHO
BIOKIMIA KARBOHIDRAT UHO
 
005 karbohidrat
005 karbohidrat005 karbohidrat
005 karbohidrat
 
Karbohidrat (2)
Karbohidrat (2)Karbohidrat (2)
Karbohidrat (2)
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Pembelajaran sma tentang 5a-karbohidrat.pdf
Pembelajaran sma tentang 5a-karbohidrat.pdfPembelajaran sma tentang 5a-karbohidrat.pdf
Pembelajaran sma tentang 5a-karbohidrat.pdf
 
Media karbohidrat
Media karbohidratMedia karbohidrat
Media karbohidrat
 
Karbohidrat,Protein dan lemak
Karbohidrat,Protein dan lemakKarbohidrat,Protein dan lemak
Karbohidrat,Protein dan lemak
 
Karbohidrat kelompok a Kimia FMIPA UHO
Karbohidrat kelompok a Kimia FMIPA UHOKarbohidrat kelompok a Kimia FMIPA UHO
Karbohidrat kelompok a Kimia FMIPA UHO
 
Monosakarida
MonosakaridaMonosakarida
Monosakarida
 
karbohidratpart.pptx
karbohidratpart.pptxkarbohidratpart.pptx
karbohidratpart.pptx
 
karbohidrat-121017094955-phpapp02 [Autosaved].pptx
karbohidrat-121017094955-phpapp02 [Autosaved].pptxkarbohidrat-121017094955-phpapp02 [Autosaved].pptx
karbohidrat-121017094955-phpapp02 [Autosaved].pptx
 
karbohidrat.ppt
karbohidrat.pptkarbohidrat.ppt
karbohidrat.ppt
 
karbohidrat PPT+1.ppt
karbohidrat PPT+1.pptkarbohidrat PPT+1.ppt
karbohidrat PPT+1.ppt
 
Karbohidrat part 1 2014
Karbohidrat part 1 2014Karbohidrat part 1 2014
Karbohidrat part 1 2014
 
Karbohidrat 1-ok
Karbohidrat 1-okKarbohidrat 1-ok
Karbohidrat 1-ok
 

Último

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 

Último (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 

Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJ

  • 1. Kelompok 16 Nahda Zafira (3325161133) Yuniarti Pratiwi (3325162842) KIMIA 2016 UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
  • 2. Definisi Karbohidrat • Nama karbohidrat berasal dari ‘hydrate of carbon’ yang merujuk ke rumus empirisnya (CH₂O)n dimana n adalah 3 atau lebih besar (n biasanya 5 atau 6 tetapi dapat sampai 9) • Karbohidrat sebagai sumber energi utama di bentuk oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis. Dalam tubuh manusia atau hewan, karbohidrat terbentuk melalui reaksi yang terjadi dari beberapa asam amino dan gliserol lemak. Karbohidrat sebagian besar di jumpai pada produk nabati seperti serealia, umbi-umbian, dll. Makanan yang paling banyak mengandung karbohidrat adalah nasi, singkong, roti, mie, dll.
  • 3. Klasifikasi Karbohidrat Berdasarkan jumlah unit gula dalam rantai *Monosakarida (terdiri atas 1 unit gula) *Disakarida (terdiri atas 2 unit gula) *Oligosakarida (terdiri atas 3-10 unit gula) *Polisakarida (terdiri atas lebih dari 10 unit gula Berdasarkan lokasi gugus – C=O Aldosa (mengandung gugus aldehid) Ketosa (mengandung gugus keton) Berdasarkan jumlah atom C pada rantai Triosa (tersusun atas 3 atom C) Tetrosa (tersusun atas 4 atom C) Pentosa (tersusun atas 5 atom C) Heksosa (tersusun atas 6 atom C) Heptosa (tersusunatas 7 atom C) Oktosa (tersusun atas 3 atom C) Berdasarkan stereokimia Stereokimia adalah studi mengenai susunan spasial dari molekul. Salah satu bagian dari stereokimia adalah stereoisomer.
  • 5. • Monosakarida : Karbohidrat yang paling sederhana dan tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut • Disakarida Karbohidrat yang mengandung 2 satuan monosakarida • Oligosakarida Karbohidrat yang jika dihidrolisis menghasilkan 3 – 10 satuan monosakarida • Polisakarida Karbohidrat yang jika dihidrolisis menghasilkan banyak satuan monosakarida
  • 6. Monosakarida • Satuan karbohidrat yang paling sederhana dengan rumus CnH2nOndimana n = 3 – 8 C3H6O3: triosa C4H8O4: tetrosa dan seterusnya.
  • 7. Macam-macam Monosakarida 1. Aldosa : monosakarida yang mengandung gugus aldehid Contoh : Glukosa, Galaktosa,Manosa 2. Ketosa : monosakarida yang mengandung gugus keton Contoh : Fruktosa
  • 8. Monosakarida yang memilki 3,4,5,6,dan 7 atom karbon pada kerangkanya disebut berturut-turut triosa,tetrosa,pentosa,heksosa, dan heptosa Masing-masing senyawa ini berada dalam 2 kelompok : aldotriosa dan ketotriosa, aldotetrosa dan ketotetrosa, dan sebagainya
  • 9. Monosakarida- monosakarida penting D-gliseraldehid (karbohidrat paling sederhana) Karbohidrat ini hanya memiliki 3 atom C (triosa), berupa aldehid (aldosa) sehingga dinamakan aldotriosa. D-glukosa (karbohidrat terpenting dalam diet) Glukosa merupakan aldoheksosa, yang sering kita sebut sebagai dekstrosa, gula anggur ataupun gula darah. Gula ini terbanyak ditemukan di alam. D-fruktosa (termanis dari semua gula) Gula ini berbeda dengan gula yang lain karena merupakan ketoheksosa. D-galaktosa (bagian dari susu) Gula ini tidak ditemukan tersendiri pada sistem biologis, namun merupakan bagian dari disakarida laktosa. D-ribosa (digunakan dalam pembentukan RNA) Karena merupakan penyusun kerangka RNA maka ribosa penting artinya bagi genetika bukan merupakan sumber energi. Jika atom C nomor 2 dari ribosa kehilangan atom O maka akan menjadi deoksiribosa yang merupakan penyusuna kerangka DNA.
  • 12. Sifat Fisik Monosakarida • Padatan kristal tidak berwarna • Larut dalam air  ikatan hydrogen • Sedikit larut dalam alcohol • Tidak larut dalam eter, kloroform, benzena • Rasanya manis. Diantara monosakarida  fruktosa yang paling manis
  • 13. Monoskarida Sifat Fisika Sifat Kimia 1. Berbentuk kristal pada suhu kamar 2. Tidak berwarna 3. Larut dalam air 4. Tidak larut dalam perlarut non polar 5. Non-elektrolit 6. Memiliki rasa yang manis 7. Semua monosakarida dapat melewati membran plasma 8. Memberikan hasil positif pada uji benedict, fehling, barfoed 9. Sebagai besar menunjukan aktivitas optik 1. Reduktor 2. Mengalami oksidasi untuk membentuk asam karboksilat 3. Mengalami reduksi untuk membentuk alkohol 4. Pembentukan hemiasetal atau hemiketal 5. Mengalami reaksi glikolisis 6. Pembentukan osazon 7. Pembentukan Ester 8. Tidak stabil dalam larutan basa encer
  • 14. Model Proyeksi Monosakarida (d-glukosa) Proyeksi Fischer Proyeksi Howarth Model kursi
  • 15. Beberapa Reaksi Monosakarida 1. Reaksi Oksidasi Berdasarkan kemampuannya untuk mereduksi senyawa/pereaksi (Tohlens, Benedict, Fehling), monosakarida dapat digolongkan : Gula pereduksi Gula non pereduksi Kemampuan monosakarida untuk mereduksi pereaksi- pereaksi tersebut di atas didasarkan pada adanya gugus aldehid atau gugus -hidroksi keton, dimana dengan adanya pereaksi-pereaksi tersebut gugus aldehid atau -hidroksi keton akan teroksidasi menjadi karboksilat/keton.
  • 16. • Gula pereduksi Gula pereduksi adalah gula yang mampu bertindak sebagai zat pereduksi karena ia memiliki gugus aldehida bebas atau kelompok keton bebas. Gula pereduksi juga harus memiliki karbon anomer bebas yang digunakan untuk mereduksi. Dengan kata lain, gula pereduksi, bila diubah secara kimia, dapat menyumbangkan elektron ke molekul lain. Contoh : 1. Semua monosakarida seperti galaktosa, glukosa, gliseraldehid, fruktosa, ribosa, manosa, dll 2. Beberapa disakarida yaitu selobiosa, maltosa, laktosa
  • 17. • Gula Non-Pereduksi Gula yang tidak memiliki gugus aldehid bebas dan keton bebas sehingga tidak dapat mereduksi senyawa pengoksidasi. Gula non-reduksi dicirikan dengan tidak adanya struktur rantai terbuka dan tidak adanya karbon anomer bebas. Contoh : 1. Disakarida seperti sukrosa dan trehalos 2. Semua polisakarida karena tidak memiliki sifat mereduksi
  • 18. CHO HC OH HO C C OH C OH CH2OH + Cu2+ O C OH C OH HO C C OH + Cu2O merah bata D - glukosa C OH CH2OH asam- D - glukonat
  • 19. • Oksidasi aldosa oleh pereaksi Fehling’s, Benedict’s atau Tohlen’s membentuk asam monokarboksilat  Asam Aldonat. • Oksidasi aldosa dengan oksidator kuat (HNO3 panas) menghasilkan asam dikarboksilat karena HNO3selain mengoksidasi gugus aldehid juga mampu mengoksidasi gugus CH2OH terminal
  • 20. CHO C OH HO C C OH COOH C OH HO C C OH C OH HNO3 C OH CH2OH D - glukosa COOH asam D - glukarik CHO C OH HO C C OH C OH CH2OH + Ag+ COOH C OH HO C C OH C OH CH2OH + Ag Cermin perak  Reaksi dengan HNO₃ Reaksi dengan Tohlens
  • 21. Gugus karbonil dari monosakarida dapat direduksi menjadi alcohol dengan beberapa pereaksi menghasilkan alditol CHO C OH C OH CH2OH D - glukosa HO C katalis logam CH2OH D -glukitol (sorbitol) CH2 OH C OH HO C C OH C OH + H2 C OH
  • 22. Pembentukan Glikosida Reaksi monosakarida hemiasetal atau hemiketal siklis dengan 1 molekul alcohol lagi membentuk asetal atau ketal. Pada reaksi ini gugus – OH pada C – anomerik digantikan oleh gugus – OR dari alcohol.
  • 23. Ikatan Glikosidik • Asetal/ketal seperti ini dinamakan Glikosida dan ikatan dari karbon anomerik dengan gugus OR disebut ikatan glikosidik. • Glikosida dinamai berdasarkan nama monosakaridanya, dengan mengganti akhiran –a dengan –ida. • Misal: glukosa  glukosida manosa  manosida
  • 24. Disakarida • Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari 2 satuan monosakarida. • Dua monosakarida dihubungkan dengan ikatan glikosidik antara C-anomerik dari satu unit monosakarida dengan gugus –OH dari unit monosakarida yang lainnya. • Beberapa disakarida yang sering dijumpai : Maltosa, Selobiosa, Laktosa, Sukrosa
  • 25. Disakarida Sukrosa : gabungan glukosa dan fruktosa Laktosa : gabungan glukosa dan galaktosa Maltosa : gabungan glukosa dan glukosa Isomaltosa : gabungan glukosa dan glukosa Sellobiosa: gabungan glukosa dan glukosa
  • 26. Disakarida terbentuk ketika dua monosakarida mengalami reaksi dehidrasi (juga dikenal sebagai reaksi kondensasi atau sintesis dehidrasi). Selama proses ini, gugus hidroksil dari satu monosakarida mengkombinasikan dengan hidrogen dari monosakarida lain, melepaskan molekul air dan membentuk ikatan kovalen. Ikatan Kimia
  • 27. Contoh Disakarida Sukrosa (C12H22O11) • Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa. • Sukrosa bukan gula pereduksi dalam larutan air karena sukrosa tidak memiliki gugus aldehid, dibuktikan dengan tidak bereaksinya (mereduksi) dengan pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens. • Hidrolisis sukrosa dapat terjadi dengan menggunakan katalis asam encer atau enzim invertase. Sukrosa mudah larut dalam air. Maltosa (C12H22O11) • Maltosa (gula gandum) tidak terdapat bebas di alam, melainkan diperoleh dari hasil hidrolisis amilum dengan katalis diastase atau hasil hidrolisis glikogen dengan katalis amilase. • Hidrolisis maltosa akan menghasilkan dua satuan glukosa dengan menggunakan katalis enzim maltase atau katalis asam. • Maltosa merupakan gula pereduksi karena dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, atau Tollens Laktosa (C12H22O11) • Laktosa (gula susu) terdapat dalam air susu. • ASI mengandung 5-8% laktosa, sedangkan sapi mengandung 4-6% laktosa. • Hidrolisis laktosa dengan katalis enzim laktase akan menghasilkan glukosa dan galaktosa. • Laktosa merupakan gula pereduksi karena dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, atau pereaksi Fehling.
  • 29. IKATAN PADA MALTOSA Pada maltosa, ikatan glikosidik terjadi pada atom C- 1’ dari satu glukosa dengan atom C-4 dari glukosa yang lain, sehingga ikatannya disebut ikatan 1’,4- glikosidik Karbon anomerik di unit glukosa sebelah kanan pada maltosa dalam bentuk hemiasetal, sehingga akan dapat berkesetimbangan dengan struktur terbuka. Oleh karena itu maltosa dapat bereaksi + dengan Tohlens
  • 31. LAKTOSA • Merupakan gula utama pada ASI dan susu sapi (4-8 % laktosa). • Karbon anomerik pada unit galaktosa mempunyai konfigurasi  pada C-1 dan berikatan dengan gugus -OH pada C-4 unit glukosa • Galaktosemia adalah penyakit yang disebabkan karena tidak memiliki enzim yang dapat mengisomerisasi galaktosa menjadi glukosa, sehingga tidak dapat mencerna susu.
  • 33. SUKROSA Sukrosa dikenal dengan gula pasir, terdapat pada tumbuhan fotosintetik yang berfungsi sebagai sumber energi. Misal : pada tebu, bit gula Pada sukrosa kedua kabon anomerik pada kedua unit monosakarida terlibat dalam ikatan glikosidik. Ikatan glikosidik terjadi antara C-1 pada unit glukosa dan C- 2 pada unit fruktosa, sehingga tidak mempunyai gugus hemiasetal.
  • 35. Oligosakarida • Contoh oligosakarida adalah rafinosa (3 molekul gula) yang tersusun atas molekul galaktosa, glukosa, dan fruktosa.
  • 36. Oligosakarida Sifat Fisika Sifat Kimia 1. Berbentuk Kristal 2. Larut dalam air 3. Memiliki rasa manis 4. Mempunyai sifat mutarotasi 5. Memberikan hasil positif pada Uji Seliwanoff (Sukrosa) 6. Sebagian memberikan hasil positif pada uji pereaksi benedict dan fehling 1. Mengalami reaksi hidrolisis 2. Sebagian ersifat pereduksi contoh maltosa,laktosa,dll 3. Sebagian bersifat non-pereduksi contoh sukrosa,dll 4. Sebagian besar terikat dengan protein membentuk glikoprotein
  • 37. POLISAKARIDA • Karbohidrat yang mengandung banyak monosakarida dan mempunyai berat molekul yang besar • Hidrolisis polisakarida secara sempurna akan menghasilkan satu jenis monosakarida • Unit monosakarida dapat dihubungkan secara linier atau dapat bercabang • Jenis Polisakarida : Pati dan Glikogen
  • 38. Polisakarida Sifat Fisika Sifat Kimia 1. Berwarna putih 2. Tidak berbentuk kristal 3. Tidak mempunyai rasa manis 4. Berat molekulnya bervariasi dari beberapa ribu hinggal lebih dari satu juta 5. Tidak larut dalam air 6. Membentuk suspensi dan koloid (bukan larutan) 7. Memberikan hasil positif pada uji metode iodin 1. Tidak mempunyai sifat mereduksi 2. Mengalami hidrolisis 3. Pati direaksikan dengan iodimun membentuk ikatan komplek 4. Tidak bereaksi dengan pereaksi benedict dan fehling 5. Tidak dapat membentuk osazon
  • 39.
  • 40. PATI • Polisakarida yang tersimpan dalam tumbuhan. • Merupakan komponen utama pada biji-bijian, kentang, jagung dan beras • Tersusun atas unit D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4--glikosidik • Rantai cabang dihubungkan oleh ikatan 1,6-- glikosidik
  • 41. JENIS PATI AMILOSA : 20 % bagian pati, tersusun atas 50 – 300 unit glukosa melalui ikatan 1,4 glikosidik Amilosa larut di dalam air AMILOPEKTIN : 80 % bagian pati, tersusun atas 300 – 5.000 unit glukosa melalui ikatan 1,4 glikosidik dan 1,6. Setiap 25-50 unit glukosa dihubungkan oleh ikatan 1,4 . Rantai-rantai tesebut dihubungkan dengan ikatan 1,6 sehingga menghasilkan struktur yang bercabang Karena strukturnya bercabang sehingga sangat besar, maka dari itu amilopektin tidak larut dalam air
  • 42. Pati (Amilum) (C6H10O5)n Zat ini terbentuk pada proses fotosintesis dalam klorofil daun dengan bantuan energi matahari. 6nCO2+ 5nH2O → (C6H10O5)n + 6nO2 Hidrolisis amilum dengan katalis enzim amilase atau enzim diastase akan menghasilkan sejumlah satuan maltosa. Selanjutnya, maltosa dihidrolisis dengan katalis enzim maltase menghasilkan dua satuan glukosa. (C6H10O5)n + n/2 H2O C12H22O11 +H2O n/2 C12H22O11 C6H10O5 Amilum terdapat pada padi,kentang, gandum, kacang- kacangan, sayuran, umbi-umbian, jagung, sagu Amilum sedikit larut dalam air. Jika dipanaskan dengan air akan menghasilkan lem yang merupakan koloid. Jika amilum dihidrolisis dalam larutan asam (sebagai katalis) akan menghasilkan berturut- turut dekstrosa, maltosa, dan glukosa dengan larutan penguji adalah larutan iodin (I2).
  • 43. GLIKOGEN • • • • • • Karbohidrat penyimpan energi yang tersimpan dalam hewan Mr Glikogen > pati Tersusun lebih dari 100.000 unit glukosa Strukturnya bercabang melalui ikatan 1,4 dan 1,6 glikosidik Tidak larut dalam air Larut dalam pelarut organik non polar : eter, kloroform, heksana.
  • 44. Glikogen merupakan polimer glukosa dengan ikatan α (1-6). Polisakarida ini merupakan cadangan energi pada hewan dan manusia yang disimpan di hati dan otot sebagai granula. Glikogen serupa dengan amilopektin. dapat dihidrolisis oleh enzim α dan β-amilase menjadi glukosa, maltosa dan dekstrin
  • 45. POLISAKARIDA LAIN • Selulosa : polimer tidak bercabang dari glukosa melalui ikatan 1,4--glikosidik • Kitin : polisakarida yang mengandung nitrogen, membentuk cangkang krustasea dan kerangka luar serangga • Pektin : polimer linier dari D-galakturonat melalui ikatan 1,4--glikosidik. Terdapat pada buah- buahan dan buni-bunian
  • 46. Selulosa (C6H10O5)n polimer berantai panjang polisakarida karbohidrat, dari beta-glukosa. merupakan komponen struktural utama dari tumbuhan dan tidak dapat dicerna oleh manusia karena selulosa adalah polisakarida yg dihasilkan oleh sitoplasma sel tanaman yg membentuk dinding sel tersusun atas rantai glukosa dengan ikatan β (1-4). Selulosa lazim disebut sebagai serat dan merupakan polisakarida terbanyak.
  • 47. Kitin Merupakan polimer N-asetil β – D glukosamin Terhubung dengan ikatan β 1-4 , sehingga memiliki struktur yg mirip dengan selulosa kecuali pada gugus OH atom C 2 diganti dengan gugus amino yg terasilasi Terdistribusi luas di banyak organisme terutama menyusun eksoskeleton bbrp moluska dan artropoda
  • 48. Contoh identifikasi kandungan karbohidrat Reagen Benedict - Dipipet sebanyak 5 mL - Dimasukkan dalam tabung reaksi - Ditambahkan 0,5 mL larutan hasil penggerusan roti - Dipanaskan dalam gelas kimia yang berisi air mendidih selama 5 menit - Didinginkan - Diamati perubahan yang terjadi Hasil pengamatan 1. Uji Benedict (uji gula karbohidrat monosakarida) Catatan : jika larutan berwarna kuning kehijauan dan terbentuk endapan merah bata, maka sampel tersebut mengandung karbohidrat.
  • 49. 2. Uji Iod (Uji tepung Karbohidrat polisakarida) - Ditambahkan akuades hingga menjadi larutan - Dipipet 5 mL - Dimasukkan dalam tabung reaksi - Ditambahkan 2 tetes larutan iod - Dikocok perlahan - Diamati perubahan yang terjadi Bahan makanan yang telah digerus (Roti) Hasil pengamatan Catatan : bila larutan berubah warna menjadi hitam atau kebiruan, maka sampel tersebut mengandung karbohidrat
  • 50. Uji Barfoed Uji barfoed adalah uji untuk mengetahui membedakan antara monosakarida dan disakarida pereduksi dalam suasana asam. Uji ini didasarkan pada reduksi Cu2+ menjadi Cu+. Prinsip dari uji barfoed adalah sampel dicampurkan dengan cupri asetat dan asam asetat pada larutan barfoed yang memberikan keadaan asam. Kemudian dihasilkan endapan cupro oksida berwarna merah bata yang menjadi indikasi hasil uji positifnya (mengandung monosakarida) Persamaan Reaksi
  • 51. Prosedur Hasil Pengujian Dinginkan dibawah air mengalir Dipanaskan tabung diatas air mendidih selama 3 menit Ditambahkan 2 ml pereaksi barfoed Dimasukan 2 ml sampel kedalam tabung reaksi
  • 52. Fungsi Karbohidrat Sumber bahan bakar. Sumber energi utama dan dapat diganti dengan sumber energi yang lain pada beberapa organ tubuh manusia, yaitu otak, lensa mata dan sel saraf. Bahan sintesis senyawa organik lainnya. Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan. Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh. Membantu proses penyerapan kalsium. Sebagai materi pembangun. Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C yang merupakan komponen asam nuklea (DNAdan RNA). Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur . Struktural dan penyangga dalam dinding sel bakteri dan tanaman. Sebagai pelumas sendi kerangka.
  • 54. TUGAS
  • 56. Pada Dasarnya molekul daripada gula terdiri atas dua pasang atom hidrogen yang terlihat seperti cabang yang keluar dari permukaan mereka. Atom-atom tersebut akat ber-ikatan dengan reseptor perasa lidah kita bila dimakan. Dalam gula atom hidrogen ditempatkan di antara 2, 5, dan 4 angstrom. angstrom ditempatkan pada panjang yang hampir sama dengan lebar dari dua atom hidrogen. Jadi manisnya gula berhubungan juga dengan kemampuan zat untuk berikatan dengan hidrogen dan reseptor yang hadir dalam dan berkembang di ujung lidah /perasa.
  • 57. GULA UNTUK PENDERITA DIABETES Gula biasa (gula pasir) mengandung suatu molekul yang disebut dengan sukrosa, yaitu suatu molekul gula disakarida yang dalam kondisi asam (misal dalam saluran cerna) akan dipecah menjadi bentuk gula yang lebih sederhana, yaitu glukosa dan fruktosa dalam jumlah sama banyaknya. Sementara gula jagung hanya mengandung zat gula sederhana yang disebut fruktosa, yaitu jenis gula yang memang sering ditemukan pada buah-buahan dan memiliki rasa yang lebih manis dari gula biasa (1,7 kali lebih manis dari gula biasa). Gula jagung (fruktosa) memang terbukti memiliki jumlah kalori yang lebih rendah dibandingkan dengan gula biasa (sukrosa). Dalam setiap gram sukrosa mengandung 4 kalori, sementara dalam setiap gram fruktosa mengandung 3 kalori.
  • 58. Namun apakah gula jagung (fruktosa) memang terbukti lebih baik daripada gula biasa (sukrosa)?
  • 59. Pernyataan tersebut didukung pula oleh hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh Kim-Anne le dkk. (2009) dalam sebuah jurnal Amerika yang menyatakan bahwa konsumsi fruktosa dalam jumlah tinggi selama 7 hari sudah mampu untuk memicu terjadinya dislipidemia, deposisi lemak pada hepar dan menurunkan sensitifitas insulin pada manusia-manusia sehat dengan atau tanpa riwayat keluarga penderita kencing manis. Sebuah penelitian yang membanding efek pemberian larutan Fruktosa dan larutan sukrosa terhadap tikus menunjukkan bahwa tikus yang mendapatkan larutan fruktosa ternyata lebih cepat mengalami obesitas jika dibandingkan dengan tikus yang mendapatkan larutan sukrosa. Dari penelitian tersebut lebih lanjut diketahui bahwa konsumsi gula fruktosa dalam jumlah besar dapat menekan rasa kenyang dan memicu hepar untuk memproduksi trigliserida sehingga dapat menyebabkan terjadinya obesitas. Selain itu konsumsi makanan dan minuman tinggi fruktosa juga dapat memicu terjadinya resistensi insulin yang merupakan awal penyebab terjadinya kencing manis.
  • 60. Dari hasil penelitian-penelitian tersebut disimpulkan bahwa tidak ada satu pun jenis gula yang lebih baik dibandingkan dengan gula lainnya. Gula rendah kalori jika dikonsumsi secara berlebihan tetap akan memberikan efek yang berbahaya bagi tubuh. Namun...... Bukan berarti bahwa penderita kencing manis dan obesitas tidak boleh mengkonsumsi gula sama sekali. Cobalah untuk selalu mengontrol jumlah gula yang Anda konsumsi setiap harinya tergantung dengan kebutuhan kalori Anda. Jika kebutuhan kalori anda 1800 kalori, sebaiknya anda membatasi untuk mengkonsumsi hanya 5 sendok teh gula setiap harinya, dan jika kebutuhan kalori anda 2000 kalori maka batasi konsumsi gula anda hanya sebanyak 8 sendok teh setiap harinya. Selama jumlah gula yang dikonsumsi tidak berlebihan dan sesuai dengan kebutuhan kalori Anda maka timbulnya efek gula yang berbahaya bagi kesehatan dapat dicegah, apapun jenis gula yang digunakan
  • 62. 1. Sukralosa Sukralosa adalah jenis pemanis buatan yang rasanya kira-kira 600 kali lebih manis dari gula biasa. Namun, jangan khawatir karena hanya sedikit sekali kandungan sukralosa yang akan diserap oleh tubuh Anda. Kalorinya juga sangat rendah hingga pemanis buatan ini disebut non-nutritif. Sukralosa mudah didapat karena sudah banyak yang memproduksi pemanis buatan ini, misalnya Tropicana Slim. 2. Sakarin Sakarin adalah pelopor pemanis buatan yang sudah dikenal sejak seabad lalu. Pemanis buatan ini rasanya 300-500 kali lebih manis dari gula biasa. Perlu diperhatikan, akhir-akhir ini mulai banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa mengonsumsi sakarin bisa menimbulkan efek samping yaitu kelebihan berat badan. Namun, sejauh ini penggunaan sakarin dalam takaran yang wajar masih diperbolehkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
  • 63. 3. Stevia Stevia adalah pendatang baru dalam kelompok pengganti gula untuk diabetes. Pemanis buatan ini diekstrak dari tanaman stevia yang tumbuh di negara-negara beriklim tropis dan subtropis, salah satunya Indonesia. Maka, tak heran jika Anda bisa menemukan berbagai produk pemanis dari stevia. Pemanis stevia bebas kalori dan gula sehingga aman bagi penderita diabetes. 4. Aspartam Pemanis buatan aspartam, kalorinya sangat rendah dan bebas gula. Namun, rasanya 200 kali lebih manis dari gula biasa. Sebaiknya tetap menjaga konsumsi pemanis buatan dalam jumlah yang terbatas, yaitu 50 miligram per kilogram berat badan Anda. Maksudnya kalau berat badan Anda 50 kilogram, dalam sehari Anda tidak dianjurkan untuk mengonsumsi lebih dari 2.500 miligram atau 2,5 gram aspartam.
  • 64. 5. Asesulfam kalium Salah satu jenis pemanis buatan yang sering ditambahkan dalam produk makanan dan minuman kemasan di Indonesia yaitu asesulfam kalium atau asesulfam-k. Menurut anjuran BPOM, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi asesulfam-k lebih dari 15 miligram per kilogram berat badan. Jika berat badan Anda 50 kilogram, hindari konsumsi pemanis buatan ini lebih dari 750 miligram per hari
  • 66. ASPARTAM Struktur Fungsi 1. Menguatkan cita rasa buah-buahan ada makanan dan minuman 2. Pemanis pada makanan atau minuman pada penderita diabetes Dosis : Untuk setiap kg berat badan jumlah aspartam yang boleh dikonsumsi setiap harinya adalah 40 mg Efek : Aspartam dalam dosis yang terlalu tinggi dapat meningkatkan resiko kanker darah seperti leukimia dan limfoma pada tikus. Namun kebanyakan penelitian yang dilakukan pada manusia, belum meneukan bukti bahwa penggunaan aspartam dapat meningkatkan resiko kanker. Memiliki tingkat kemanisan 200 kali lebih manis dibandingkan sukrosa
  • 67. SAKARIN Struktur Fungsi 1. Pemanis buatan untuk produk-produk seperti minuman,permen,kue,obat dan pasta gigi 2. Untuk orang – orang yang sedang diet sebagai pengganti produk – produk rendah gula untuk penderita diabetes. Dosis : Dosis yang dikonsumsi tidak melebihi 1 g per hari Efek : Memiliki efek karsinogenik (memicu timbulnya kanker) Memiliki tingkat kemanisan 300 kali lebih manis dibandingkan sukrosa
  • 68. XYLITOL • Struktur • Fungsi 1. Melawan kerusakan gigi, mampu membersihkan permukaan gigi dari sisa makanan 2. Pemberi rasa manis pada berbagai merk permen karet • Dosis : Untuk orang dewasa tidak mlebihi 50 gram per hari, dan untuk anak anak maksimal 20 gram perhari • Efek : Peningkatan konsentrasi asam urat dalam darah, diare, kembung Memiliki tingkat kemanisan 0,8- 1,2 kali lebih manis dibandingkan sukrosa
  • 69. STEVIA • Struktur • Fungsi 1. Sebagai anti kanker, mencegah diabetes, mencegah kegemukan 2. Menangkan efek radikal bebas, menangkal racun • Dosis : Dosis yang aman dikonsumsi yaitu 4 mg per kilogram berat badan per hari. • Efek : Meningkatkan obesitas, Menyuburkan sel kanker, Merusak jantung (kegagalan fungsi) , Menurunkan kemampuan otak Memiliki tingkat kemanisan 100- 200 kali lebih manis dibandingkan sukrosa
  • 70. • Ragi Nama ilmiah : Saccharomyces Genus : Saccharomyces; (E.C. Hansen 1838) Meyen Filum : Ascomycota Kelas : Saccharomycetes Ordo : Saccharomycetales Klasifikasi lebih tinggi : Saccharomycetaceae Nama Latin Ragi dan Jamur • Jamur  Jamur Bulat (Calvatia gigantia)  Jamur Champignon (Agaricus bisporus)  Jamur Enokitake (Flammunila velutipes)  Jamur Kancing (Agaricus brunescens)  Jamur Kuping (Auricularia auricularia)  Jamur Maitake (Grifola frondosa)  Jamur Matsutake (Agrocybe aegerita)  Jamur Merang (Volvariella volvacea)  Jamur Paha Ayam (Coprinus comatus)  Jamur Shiitake (Lentinus edodes)
  • 71. PERBEDAAN RAGI DAN JAMUR • Ragi adalah jenis jamur. • Struktur umum dari jamur yang multiseluler dengan tubular, hifa berserabut, sedangkan ragi adalah uniseluler, berbentuk bulat. • Tidak seperti jamur, ragi ada baik sebagai sel-sel individual atau sebagai sel dengan pertumbuhan tunas pada mereka. • Metode Reproduksi jamur adalah baik generatif atau vegetatif sedangkan ragi tunas atau fisi biner. • Kebanyakan jamur seperti telapak di bentuk dengan berbagai warna dan corak, sedangkan ragi bulat atau oval dengan berwarna kusam (kebanyakan monokromatik). • Jamur (kecuali ragi) menghasilkan energi dengan mengeluarkan enzim hidrolitik yang mendegradasi biopolimer seperti pati, selulosa, dan lignin menjadi bentuk yang lebih sederhana yang dapat diserap, sedangkan ragi memperoleh energi dengan mengkonversi karbohidrat alkohol dan CO2 dalam kondisi anaerob (fermentasi). • Ada sekitar 1.500 spesies ragi yang dikenal, yang mewakili 1% dari semua spesies jamur yang dikenal.
  • 72. PERBEDAAN GULA PASIR, GULA MERAH, GULA BATU
  • 73. • Gula Pasir Proses perubahan dari gula pasir menjadi gula darah, tubuh hanya memerlukan waktu sekitar 3 menit. Untuk mengubah gula darah menjadi sebuah energi, yang kemudian disimpan dalam otot tubuh, maka Pankreas memerlukan Waktu yang agak lama, sekitar 140 Menit. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? • Karena proses dari pembuatan Gula Pasir melalui pemanasan yang sangat tinggi dibandingkan dengan gula batu. Dan semakin tinggi proses Pemanasan gula tersebut, maka gula tersebut akan semakin sulit pula untuk dicerna. Dalam sehari, pankreas yang normal hanya akan mampu mengubah 5 gram (setara dengan ½ sendok makan) gula pasir menjadi sebuah energi. Lalu apa yang akan terjadi bila kita mengkonsumsi lebih dari ½ sendok makan gula pasir tersebut? Maka sisa gula pasir yang tidak bisa diproses oleh pankreas akan tertimbun dalam tubuh hingga menjadi "Gula Darah dan LEMAK". Dan lama kelamaan tubuh akan terKena penyakit diabetes.
  • 74. • Gula Batu Dari segi bentuk, maka gula batu menyerupai bentuk batu (berwarna putih atau bening dan mirip dengan es batu). • Proses pembuatannya juga hampir sama dengan proses pembuatan gula pasir, namun suhu yang digunakan untuk proses pembuatannya "tidak terlalu panas atau terlalu tinggi" seperti pada proses pembuatan gula pasir. • Dalam sehari, pankreas yang normal akan mampu mengubah 60 gram (sekitar 6 sendok makan) gula batu menjadi sebuah energi. Itulah sebabnya, penggunaan gula batu akan lebih sehat Dibandingkan dengan gula pasir.
  • 75. • Gula Batu Dari segi bentuk, maka gula batu menyerupai bentuk batu (berwarna putih atau bening dan mirip dengan es batu). • Proses pembuatannya juga hampir sama dengan proses pembuatan gula pasir, namun suhu yang digunakan untuk proses pembuatannya "tidak terlalu panas atau terlalu tinggi" seperti pada proses pembuatan gula pasir. • Dalam sehari, pankreas yang normal akan mampu mengubah 60 gram (sekitar 6 sendok makan) gula batu menjadi sebuah energi. Itulah sebabnya, penggunaan gula batu akan lebih sehat Dibandingkan dengan gula pasir.
  • 76. • Gula Merah Gula merah juga dikenal dengan sebutan Gula Jawa, yang terbuat dari bunga pohon Kelapa atau Aren. Dan biasanya lebih sering digunakan untuk campuran bumbu dapur. • Dalam sehari, pankreas yang normal atau pankreas yang sehat mampu mengubah 90 gram (sekitar 9 sendok makan) gula merah menjadi sebuah energi. Jadi jika dibandingkan dengan gula pasir dan juga gula batu, maka gula merah merupakan gula yang paling sehat. • Supaya pankreas pada tubuh Anda tidak mengalami kelelahan dan tetap fit dan sehat, maka sebaiknya Anda mengurangi untuk mengkonsumsi gula, baik itu gula merah, atau gula batu, dan terlebih lagi penggunaan gula pasir. Pankreas mempunyai batasan kemampuan untuk mengubah gula menjadi sebuah energi dan jika pankreas sudah tidak memiliki kemampuan lagi dalam melaksanakan tugasnya tersebut, maka tubuh Anda akan dapat dengan mudahnya terserang penyakit diabetes.
  • 77. KOMPOSISI GULA Sumber : Tan (1980) Menurut Nurlela (2002), nilai kalori 1 sendok makan gula merah dinggap sama dengan satu sendok makan gula putih dimana pada 100 gram gula merah mengandung 373 kalori sedangkan gula putih mengandung 396 kalori.
  • 78.
  • 80.
  • 82.