SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 22
Surveilans Epidemiologi
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Najmah, SKM, MPH
Definisi Surveilans
Surveilans merupakan suatu proses yang sistematik
meliputi pengumpulan, pemeriksaan, analisis data serta
diseminasi informasi pada waktu dan orang yang tepat
sehingga dapat dilakukan tindakan lanjutan.
Menurut WHO, surveilans merupakan ciri penting dalam
praktik epidemiologi. Keutamaan dari kegiatan monitoring
terhadap fakta adalah merupakan suatu proses dan
berkelanjutan dimana monitoring merupakan kegiatan
berselang dan tidak disengaja.
Surveilans sebagai suatu proses sistematik meliputi
pengumpulan, analisis, dan interpretasi dari data
kesehatan, berguna untuk perencanaan, pelaksanaan
dan penilaian praktik kesehatan masyarakat yang
terkait erat dengan waktu diseminasi data kepada
pihak yang memerlukan informasi tersebut. (CDC)
Tujuan Surveilans
• Mengidentifikasi, mendefinisikan, dan mengukur besaran
masalah kesehatan.
• Mengumpulkan dan menyusun data tentang masalah (dan jika
mungkin, faktor-faktor yang mempengaruhinya).
• Menganalisis dan menginterpretasikan data tersebut.
• Menyediakan data dan bertanggung jawab untuk
menginterpretasikan data dalam rangka pengendalian masalah
kesehatan.
• Memantau dan mengevaluasi secara berkala manfaat dan
kualitas surveilans untuk perbaikan pada penggunaan masa
depan. Yang perlu diperhatikan adalah surveilans sebuah
masalah/penyakit tidak termasuk tindakan untuk mengontrol
masalah.
Manfaat Surveilans
• Mengenali kasus tertutup atau pada kelompok (klaster) tertentu.
• Menilai dampak program kesehatan masyarakat dan menilai pola
permasalahan kesehatan masyarakat (tren).
• Mengukur faktor-faktor risiko/penyebab penyakit. Memantau
efektivitas dan mengevaluasi dampak program pencegahan serta
mengontrol pengukuran, strategi intervensi dan perubahan
kebijakan kesehatan.
• Membuat perencanaan dan menyediakan pengobatan/perawatan.
• Mengestimasi besaran masalah dalam epidemiologi dan
memonitoring pola penyakit dengan cara : Menguatkan
komitmen, Memobilisasi komunitas/masyarakat dan Melakukan
advokasi untuk mencukupi sumber daya manusia dan sumber
dana lainnya.
Sumber Data
• Laporan mortalitas dan morbiditas berdasarkan registrasi
kematian, laporan rumah sakit, aktivitas sentinel umum, atau
catatan penting lainnya.
• Diagnosis laboratorium.
• Laporan outbreak.Atau wabah
• Pemanfaatan vaksin (pemanfaatan dan efek samping).
• Catatan ketidakhadiran karena sakit.
• Faktor yang mempengaruhi penyakit termasuk perubahan
biologis dalam bibit penyakit, vektor maupun perantara.
• Kerentanan keparahan penyakit diukur melalui tes kulit atau
surveilans serologi (bank serum).
Jenis Surveilans
Surveilans Aktif Surveilans Pasif
Surveilans Sentinel
Surveilans Aktif
• Kunjungan berkala ke lapangan
• Mengidentifikasi kasus baru penyakit atau
kematian, disebut penemuan kasus (case finding),
dan konfirmasi laporan kasus yang terindeks
• Kelebihan surveilans aktif yakni tingkat
keakuratannya lebih baik dibandingkan surveilans
pasif sedangkan kelemahannya adalah biaya yang
cukup besar
Surveilans Pasif
• Memantau penyakit secara pasif, dengan
menggunakan data penyakit yang harus dilaporkan
(reportable diseases) yang tersedia di fasilitas
pelayanan kesehatan meliputi puskesmas, klinik
dan rumah sakit
• Relatif murah dan dapat dilakukan perbandingan
dengan data yang diperoleh
• Kekurangannya, kurang sensitif mendeteksi trend
penyakit, bersifat under-reported dan tingkat
pelaporan cenderung rendah.
Surveilans Sentinel
• Sistem surveilans sentinel diaplikasikan ketika daya
dengan kualitas tinggi dibutuhkan mengenai penyakit
tertentu yang tidak bisa diperoleh dari sistem surveilans
pasif.
• Sistem sentinel membutuhkan jaringan atau pusat titik
pelaporan kasus yang terpilih. Misalnya pelaporan kasus
meningococcus atau Pnemumococcus pada jaringan
rumah sakit besar yang memiliki kualitas data yang
baik(12).
.....(lanjutan)
• Sistem surveilans lainnya yang dapat diperluas pada level
komunitas, disebut surveilans komunitas (community
surveillance).
• Dalam surveilans komunitas, informasi dikumpulkan langsung
dari komunitas oleh kader kesehatan, sehingga memerlukan
pelatihan diagnosis kasus bagi kader kesehatan. Definisi kasus
yang sensitif dapat membantu para kader kesehatan
mengenali dan merujuk kasus tersangka (probable cases) ke
fasilitas kesehatan tingkat pertama.
• Petugas kesehatan di tingkat lebih tinggi dilatih menggunakan
definisi kasus lebih spesifik, yang memerlukan konfirmasi
laboratorium. surveilans komunitas mengurangi kemungkinan
negatif palsu (JHU, 2006)[8].
APLIKASI PELAKSANAAN SURVEILANS
1. Early Warning Alert and
Respons System (EWARS)
2. STEPwise approach to
surveillance (STEPS)
2. STEPwise approach to
surveillance (STEPS)
Pelaksanaan EWARS (The Early
Warning Alert and Response System
EWARS Salah satu perangkat dalam
surveilans untuk mengetahui
secara dini adanya sinyal
peringatan/ancaman penyakit
menular potensial KLB.
Sistem Kewaspadaan Dini
• Peramalan peristiwa yang akan datang,
• Pengolahan dan penyebaran informasi kepada
pengambil kebijakan dan masyarakat
• Melakukan tindakan yang tepat dan tepat waktu
RESPON
Tindakan
sebelum,
selama dan
segera
setelah
terjadinya
bencana
“Dampak dari bencana dapat
diminimalkan”
Tujuan Pelaksanaan Sistem
Kewaspadaaan Dini dan Respon
1) Menyelenggarakan Deteksi Dini Kejadian Luar Biasa
(KLB) bagi penyakit menular.
2) Stimulasi dalam melakukan pengendalian KLB penyakit
menular.
3) Meminimalkan kesakitan/ kematian yang berhubungan
dengan KLB.
4) Memonitor kecenderungan penyakit menular.
5) Menilai dampak program pengendalian penyakit yang
spesifik.
Kejadian Luar Biasa
• Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004.
Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai timbulnya
atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian
yang bermakna secara epidemiologis pada suatu
daerah dalam kurun waktu tertentu. Kriteria tentang
Kejadian Luar Biasa mengacu pada Keputusan Dirjen
No. 451/91, tentang Pedoman Penyelidikan dan
Penanggulangan KLB
Pedoman Sistem Kewaspadaan Dini
dan Respons (Kemenkes RI, 2012)
Format Laporan via SMS
Format Laporan Mingguan (W2)
STEPwise approach to surveillance
(STEPS)
Penyakit
serebrovaskular
(stroke)
3 Langkah
Mengidentifikasi
kelompok STROKE
1. Informasi tentang pasien stroke
dirawat difasilitas kesehatan
2. Identifikasi kejadian stroke fatal yang
berbasis masyarakat
3. Memperkiraan kejadian stroken on-
fatal berbasis masyarakat
Food Borne Disease Surveillance
• WHO mengembangkan surveilans penyakit yang
disebarkan lewat makanan. Penyebab atau agen
pathogen penyakit yang dibawah makanan antara
lain Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE),
Campylobacter Escherichia coli infections,
Salmonella, dan Shigella species.
REFERENSI
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan
masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo (in progress)
THANK YOU!
FOR YOUR ATTENTION
Website:
www.metopidfkmunsri.blogspot.com
Email :
najem240783@yahoo.com
Facebook:
Najmah Usman
SALAM CERDAS, TIADA BATAS UNTUK MENJADI CERDAS
Design by
Harun Al Rasyid

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologilasnisiregar
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1HMRojali
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1HMRojali
 
Bab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spssBab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spssNajMah Usman
 
Kegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansKegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansraysa hasdi
 
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiWiandhariEsaBBPKCilo
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanSariana Csg
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanSukistinah
 
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN yesintabella
 
Konsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabahKonsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabahrickygunawan84
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012Zakiah dr
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatTini Wartini
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakitphiqe kbn
 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaNajMah Usman
 

La actualidad más candente (20)

Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
 
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi KesehatanEvaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
 
Bab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spssBab 10 uji chi square stata dan spss
Bab 10 uji chi square stata dan spss
 
Mortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan MorbiditasMortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan Morbiditas
 
Kegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilansKegiatan pokok surveilans
Kegiatan pokok surveilans
 
ukuran epidemiologi
ukuran epidemiologiukuran epidemiologi
ukuran epidemiologi
 
Advokasi Kesehatan
Advokasi KesehatanAdvokasi Kesehatan
Advokasi Kesehatan
 
Sistem Kewaspadaan Dini KLB
Sistem Kewaspadaan Dini KLBSistem Kewaspadaan Dini KLB
Sistem Kewaspadaan Dini KLB
 
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
INDIKATOR KINERJA SURVEILANS DI PUSKESMAS I BATURRADEN
 
Konsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabahKonsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabah
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
 

Destacado

Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis MasyarakatPengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakatpjj_kemenkes
 
Presentasi skdr telagasari
Presentasi skdr telagasariPresentasi skdr telagasari
Presentasi skdr telagasariDokter Tekno
 
Ppt kelompok tentang Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Bi...
Ppt kelompok tentang Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Bi...Ppt kelompok tentang Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Bi...
Ppt kelompok tentang Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Bi...tiara2207
 
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis MasyarakatPengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakatpjj_kemenkes
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)NajMah Usman
 
Bab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologiBab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologiNajMah Usman
 
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSSMAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSSNajMah Usman
 
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaBAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaNajMah Usman
 
MAD Konsep P value dan Confidence Interval
MAD Konsep P value dan Confidence IntervalMAD Konsep P value dan Confidence Interval
MAD Konsep P value dan Confidence IntervalNajMah Usman
 
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exactMAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exactNajMah Usman
 
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1NajMah Usman
 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)NajMah Usman
 
Bab iv faktor perancu (part 1)
Bab iv faktor perancu (part 1)Bab iv faktor perancu (part 1)
Bab iv faktor perancu (part 1)NajMah Usman
 
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSSMAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSSNajMah Usman
 
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)NajMah Usman
 
Bab 1 Mengenal Stata
Bab 1 Mengenal StataBab 1 Mengenal Stata
Bab 1 Mengenal StataNajMah Usman
 
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologiBab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologiNajMah Usman
 
Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)NajMah Usman
 
Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)NajMah Usman
 

Destacado (20)

Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis MasyarakatPengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
 
Presentasi skdr telagasari
Presentasi skdr telagasariPresentasi skdr telagasari
Presentasi skdr telagasari
 
Ppt kelompok tentang Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Bi...
Ppt kelompok tentang Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Bi...Ppt kelompok tentang Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Bi...
Ppt kelompok tentang Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Bi...
 
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis MasyarakatPengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
Pengembangan Surveilans Penyakit Berbasis Masyarakat
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
 
MAD UJI HIPOTESA
MAD UJI HIPOTESA MAD UJI HIPOTESA
MAD UJI HIPOTESA
 
Bab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologiBab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologi
 
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSSMAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
 
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaBAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
 
MAD Konsep P value dan Confidence Interval
MAD Konsep P value dan Confidence IntervalMAD Konsep P value dan Confidence Interval
MAD Konsep P value dan Confidence Interval
 
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exactMAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
 
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
 
Bab iv faktor perancu (part 1)
Bab iv faktor perancu (part 1)Bab iv faktor perancu (part 1)
Bab iv faktor perancu (part 1)
 
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSSMAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
 
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
 
Bab 1 Mengenal Stata
Bab 1 Mengenal StataBab 1 Mengenal Stata
Bab 1 Mengenal Stata
 
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologiBab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologi
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
 
Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)
 
Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)
 

Similar a Surveilans Epidemiologi dan Sistem Kewaspadaan Dini

Surveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidananSurveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidananIrene Rangin
 
Surveilans Epidemiology
Surveilans Epidemiology Surveilans Epidemiology
Surveilans Epidemiology ucuancayur
 
Pertemuan 8 Surveilans Epidemiology update 1.ppt
Pertemuan 8  Surveilans Epidemiology update 1.pptPertemuan 8  Surveilans Epidemiology update 1.ppt
Pertemuan 8 Surveilans Epidemiology update 1.pptayumievalencia
 
Surveilans_Epidemiology.ppt
Surveilans_Epidemiology.pptSurveilans_Epidemiology.ppt
Surveilans_Epidemiology.pptPuputEdiyarsari
 
PPT KELOMPOK BELUM JADI.pptx
PPT KELOMPOK BELUM JADI.pptxPPT KELOMPOK BELUM JADI.pptx
PPT KELOMPOK BELUM JADI.pptxzak011
 
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthPenerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthAnggita Dewi
 
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptxPenguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptxNirwansahEka2
 
Surveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptSurveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptssuserfaa3c91
 
DESAIN SISTEM SURVEILANS (Pertemuan 3).pptx
DESAIN SISTEM SURVEILANS (Pertemuan 3).pptxDESAIN SISTEM SURVEILANS (Pertemuan 3).pptx
DESAIN SISTEM SURVEILANS (Pertemuan 3).pptxs2kesmasukb01
 
004 evsurv001
004 evsurv001004 evsurv001
004 evsurv001Pepi Umar
 
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.pptssuser7c01e3
 
Penmuan pmyki secara screning
Penmuan pmyki secara screningPenmuan pmyki secara screning
Penmuan pmyki secara screningriri_hermana
 

Similar a Surveilans Epidemiologi dan Sistem Kewaspadaan Dini (20)

Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1
 
Konsep Surveilans
Konsep SurveilansKonsep Surveilans
Konsep Surveilans
 
Surveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidananSurveilens dalam praktik kebidanan
Surveilens dalam praktik kebidanan
 
Surveilans Epidemiology
Surveilans Epidemiology Surveilans Epidemiology
Surveilans Epidemiology
 
Pertemuan 8 Surveilans Epidemiology update 1.ppt
Pertemuan 8  Surveilans Epidemiology update 1.pptPertemuan 8  Surveilans Epidemiology update 1.ppt
Pertemuan 8 Surveilans Epidemiology update 1.ppt
 
Surveilans_Epidemiology.ppt
Surveilans_Epidemiology.pptSurveilans_Epidemiology.ppt
Surveilans_Epidemiology.ppt
 
PPT KELOMPOK BELUM JADI.pptx
PPT KELOMPOK BELUM JADI.pptxPPT KELOMPOK BELUM JADI.pptx
PPT KELOMPOK BELUM JADI.pptx
 
Pokok bahasan 2
Pokok bahasan 2Pokok bahasan 2
Pokok bahasan 2
 
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one healthPenerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
Penerapan epidemiologi berbasis pendekatan one health
 
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptxPenguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
Penguatan TIM TGC PKM_RS.pptx
 
Surveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
Surveilans Praktik Pelayanan KebidananSurveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
Surveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
 
Surveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.pptSurveilans Kesehatan.ppt
Surveilans Kesehatan.ppt
 
DESAIN SISTEM SURVEILANS (Pertemuan 3).pptx
DESAIN SISTEM SURVEILANS (Pertemuan 3).pptxDESAIN SISTEM SURVEILANS (Pertemuan 3).pptx
DESAIN SISTEM SURVEILANS (Pertemuan 3).pptx
 
004 evsurv001
004 evsurv001004 evsurv001
004 evsurv001
 
Pokok bahasan SKD KLB
Pokok bahasan SKD KLBPokok bahasan SKD KLB
Pokok bahasan SKD KLB
 
Dasar surveilans
Dasar surveilansDasar surveilans
Dasar surveilans
 
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt
10_PRINSIP_DASAR_DAN_KONSEP_SURVEILENS_EPIDEMIOLOGI.ppt
 
surveilans.ppt
surveilans.pptsurveilans.ppt
surveilans.ppt
 
surveilans.ppt
surveilans.pptsurveilans.ppt
surveilans.ppt
 
Penmuan pmyki secara screning
Penmuan pmyki secara screningPenmuan pmyki secara screning
Penmuan pmyki secara screning
 

Más de NajMah Usman

Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)NajMah Usman
 
Social Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of healthSocial Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of healthNajMah Usman
 
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)NajMah Usman
 
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)NajMah Usman
 
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)NajMah Usman
 
Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)NajMah Usman
 
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasBab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasNajMah Usman
 
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada  SPSSBab 5 analisis deskriptif pada  SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSSNajMah Usman
 
Bab 13 paired t test
Bab 13 paired t testBab 13 paired t test
Bab 13 paired t testNajMah Usman
 
Bab 12 uji anova stata dan spss
Bab 12 uji anova stata dan    spssBab 12 uji anova stata dan    spss
Bab 12 uji anova stata dan spssNajMah Usman
 
Bab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tesBab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tesNajMah Usman
 
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan bergandaBab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan bergandaNajMah Usman
 
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spssBab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spssNajMah Usman
 
Bab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunderBab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunderNajMah Usman
 
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spssBab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spssNajMah Usman
 
Bab 5 analisis deskriptif pada spss
Bab 5 analisis deskriptif pada  spssBab 5 analisis deskriptif pada  spss
Bab 5 analisis deskriptif pada spssNajMah Usman
 
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)NajMah Usman
 
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATABab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATANajMah Usman
 
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPABAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPANajMah Usman
 
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burungBAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burungNajMah Usman
 

Más de NajMah Usman (20)

Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
 
Social Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of healthSocial Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of health
 
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
 
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
 
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
 
Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)
 
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasBab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
 
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada  SPSSBab 5 analisis deskriptif pada  SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSS
 
Bab 13 paired t test
Bab 13 paired t testBab 13 paired t test
Bab 13 paired t test
 
Bab 12 uji anova stata dan spss
Bab 12 uji anova stata dan    spssBab 12 uji anova stata dan    spss
Bab 12 uji anova stata dan spss
 
Bab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tesBab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tes
 
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan bergandaBab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan berganda
 
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spssBab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spss
 
Bab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunderBab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunder
 
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spssBab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spss
 
Bab 5 analisis deskriptif pada spss
Bab 5 analisis deskriptif pada  spssBab 5 analisis deskriptif pada  spss
Bab 5 analisis deskriptif pada spss
 
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)
 
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATABab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATA
 
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPABAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
 
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burungBAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
 

Último

ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 

Último (20)

ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 

Surveilans Epidemiologi dan Sistem Kewaspadaan Dini

  • 1. Surveilans Epidemiologi FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA Najmah, SKM, MPH
  • 2. Definisi Surveilans Surveilans merupakan suatu proses yang sistematik meliputi pengumpulan, pemeriksaan, analisis data serta diseminasi informasi pada waktu dan orang yang tepat sehingga dapat dilakukan tindakan lanjutan. Menurut WHO, surveilans merupakan ciri penting dalam praktik epidemiologi. Keutamaan dari kegiatan monitoring terhadap fakta adalah merupakan suatu proses dan berkelanjutan dimana monitoring merupakan kegiatan berselang dan tidak disengaja.
  • 3. Surveilans sebagai suatu proses sistematik meliputi pengumpulan, analisis, dan interpretasi dari data kesehatan, berguna untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian praktik kesehatan masyarakat yang terkait erat dengan waktu diseminasi data kepada pihak yang memerlukan informasi tersebut. (CDC)
  • 4. Tujuan Surveilans • Mengidentifikasi, mendefinisikan, dan mengukur besaran masalah kesehatan. • Mengumpulkan dan menyusun data tentang masalah (dan jika mungkin, faktor-faktor yang mempengaruhinya). • Menganalisis dan menginterpretasikan data tersebut. • Menyediakan data dan bertanggung jawab untuk menginterpretasikan data dalam rangka pengendalian masalah kesehatan. • Memantau dan mengevaluasi secara berkala manfaat dan kualitas surveilans untuk perbaikan pada penggunaan masa depan. Yang perlu diperhatikan adalah surveilans sebuah masalah/penyakit tidak termasuk tindakan untuk mengontrol masalah.
  • 5. Manfaat Surveilans • Mengenali kasus tertutup atau pada kelompok (klaster) tertentu. • Menilai dampak program kesehatan masyarakat dan menilai pola permasalahan kesehatan masyarakat (tren). • Mengukur faktor-faktor risiko/penyebab penyakit. Memantau efektivitas dan mengevaluasi dampak program pencegahan serta mengontrol pengukuran, strategi intervensi dan perubahan kebijakan kesehatan. • Membuat perencanaan dan menyediakan pengobatan/perawatan. • Mengestimasi besaran masalah dalam epidemiologi dan memonitoring pola penyakit dengan cara : Menguatkan komitmen, Memobilisasi komunitas/masyarakat dan Melakukan advokasi untuk mencukupi sumber daya manusia dan sumber dana lainnya.
  • 6. Sumber Data • Laporan mortalitas dan morbiditas berdasarkan registrasi kematian, laporan rumah sakit, aktivitas sentinel umum, atau catatan penting lainnya. • Diagnosis laboratorium. • Laporan outbreak.Atau wabah • Pemanfaatan vaksin (pemanfaatan dan efek samping). • Catatan ketidakhadiran karena sakit. • Faktor yang mempengaruhi penyakit termasuk perubahan biologis dalam bibit penyakit, vektor maupun perantara. • Kerentanan keparahan penyakit diukur melalui tes kulit atau surveilans serologi (bank serum).
  • 7. Jenis Surveilans Surveilans Aktif Surveilans Pasif Surveilans Sentinel
  • 8. Surveilans Aktif • Kunjungan berkala ke lapangan • Mengidentifikasi kasus baru penyakit atau kematian, disebut penemuan kasus (case finding), dan konfirmasi laporan kasus yang terindeks • Kelebihan surveilans aktif yakni tingkat keakuratannya lebih baik dibandingkan surveilans pasif sedangkan kelemahannya adalah biaya yang cukup besar
  • 9. Surveilans Pasif • Memantau penyakit secara pasif, dengan menggunakan data penyakit yang harus dilaporkan (reportable diseases) yang tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan meliputi puskesmas, klinik dan rumah sakit • Relatif murah dan dapat dilakukan perbandingan dengan data yang diperoleh • Kekurangannya, kurang sensitif mendeteksi trend penyakit, bersifat under-reported dan tingkat pelaporan cenderung rendah.
  • 10. Surveilans Sentinel • Sistem surveilans sentinel diaplikasikan ketika daya dengan kualitas tinggi dibutuhkan mengenai penyakit tertentu yang tidak bisa diperoleh dari sistem surveilans pasif. • Sistem sentinel membutuhkan jaringan atau pusat titik pelaporan kasus yang terpilih. Misalnya pelaporan kasus meningococcus atau Pnemumococcus pada jaringan rumah sakit besar yang memiliki kualitas data yang baik(12).
  • 11. .....(lanjutan) • Sistem surveilans lainnya yang dapat diperluas pada level komunitas, disebut surveilans komunitas (community surveillance). • Dalam surveilans komunitas, informasi dikumpulkan langsung dari komunitas oleh kader kesehatan, sehingga memerlukan pelatihan diagnosis kasus bagi kader kesehatan. Definisi kasus yang sensitif dapat membantu para kader kesehatan mengenali dan merujuk kasus tersangka (probable cases) ke fasilitas kesehatan tingkat pertama. • Petugas kesehatan di tingkat lebih tinggi dilatih menggunakan definisi kasus lebih spesifik, yang memerlukan konfirmasi laboratorium. surveilans komunitas mengurangi kemungkinan negatif palsu (JHU, 2006)[8].
  • 12. APLIKASI PELAKSANAAN SURVEILANS 1. Early Warning Alert and Respons System (EWARS) 2. STEPwise approach to surveillance (STEPS) 2. STEPwise approach to surveillance (STEPS)
  • 13. Pelaksanaan EWARS (The Early Warning Alert and Response System EWARS Salah satu perangkat dalam surveilans untuk mengetahui secara dini adanya sinyal peringatan/ancaman penyakit menular potensial KLB. Sistem Kewaspadaan Dini • Peramalan peristiwa yang akan datang, • Pengolahan dan penyebaran informasi kepada pengambil kebijakan dan masyarakat • Melakukan tindakan yang tepat dan tepat waktu RESPON Tindakan sebelum, selama dan segera setelah terjadinya bencana “Dampak dari bencana dapat diminimalkan”
  • 14. Tujuan Pelaksanaan Sistem Kewaspadaaan Dini dan Respon 1) Menyelenggarakan Deteksi Dini Kejadian Luar Biasa (KLB) bagi penyakit menular. 2) Stimulasi dalam melakukan pengendalian KLB penyakit menular. 3) Meminimalkan kesakitan/ kematian yang berhubungan dengan KLB. 4) Memonitor kecenderungan penyakit menular. 5) Menilai dampak program pengendalian penyakit yang spesifik.
  • 15. Kejadian Luar Biasa • Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004. Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Kriteria tentang Kejadian Luar Biasa mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/91, tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan KLB
  • 16. Pedoman Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (Kemenkes RI, 2012)
  • 19. STEPwise approach to surveillance (STEPS) Penyakit serebrovaskular (stroke) 3 Langkah Mengidentifikasi kelompok STROKE 1. Informasi tentang pasien stroke dirawat difasilitas kesehatan 2. Identifikasi kejadian stroke fatal yang berbasis masyarakat 3. Memperkiraan kejadian stroken on- fatal berbasis masyarakat
  • 20. Food Borne Disease Surveillance • WHO mengembangkan surveilans penyakit yang disebarkan lewat makanan. Penyebab atau agen pathogen penyakit yang dibawah makanan antara lain Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE), Campylobacter Escherichia coli infections, Salmonella, dan Shigella species.
  • 21. REFERENSI Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo (in progress)
  • 22. THANK YOU! FOR YOUR ATTENTION Website: www.metopidfkmunsri.blogspot.com Email : najem240783@yahoo.com Facebook: Najmah Usman SALAM CERDAS, TIADA BATAS UNTUK MENJADI CERDAS Design by Harun Al Rasyid

Notas del editor

  1. Assalamualaikum Warahmatullahiwabarakatu, Pada Pertemuan E-learning kali ini, kita akan mempelajari tentang Surveilans Epidemiologi. Pada bab awal telah dijelaskan bahwa Epidemiologi merupakan suatu studi tentang distribusi dan determinan terkait permasalahan kesehatan di daerah tertentu atau kejadian yang spesifik dalam suatu populasi dan aplikasi penelitian ini yakni sebagai upaya untuk mencegah dan mengendalikan permasalahan kesehatan (4) Ahli epidemiologi tidak hanya berfokus pada permasalahan yang terkait dengan kematian, penyakit dan kecacatan saja, tetapi juga pada isu kesehatan positif yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pada suatu negara. Salah satunya adalah surveilans epidemiologi, Lalu, apa yang dimaksud dengan surveilans ? Dan apa kaitannya dengan pencegahan penyakit ? Kita akan memahaminya pada sesi ini.
  2. Surveilans merupakan suatu proses yang sistematik meliputi pengumpulan, pemeriksaan, analisis data serta diseminasi informasi pada waktu dan orang yang tepat sehingga dapat dilakukan tindakan lanjutan. menurut WHO, surveilans merupakan ciri penting dalam praktik epidemiologi. Keutamaan dari kegiatan monitoring terhadap fakta adalah merupakan suatu proses dan berkelanjutan dimana monitoring merupakan kegiatan berselang dan tidak disengaja.
  3. Selain itu, Center for Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan surveilans sebagai suatu proses sistematik meliputi pengumpulan, analisis, dan interpretasi dari data kesehatan, berguna untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian praktik kesehatan masyarakat yang terkait erat dengan waktu diseminasi data kepada pihak yang memerlukan informasi tersebut. Oleh karena itu, data hasil surveilans ini dapat digunakan sebagai landasan dalam melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan (pengontrolan). Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem surveilans meliputi kapasitas fungsional dari pengumpulan data, analisis dan diseminasi terkait berbagai program kesehatan masyarakat
  4. Terdapat eberapa tujuan surveilans yaitu: Mengidentifikasi, mendefinisikan, dan mengukur besaran masalah kesehatan. Mengumpulkan dan menyusun data tentang masalah (dan jika mungkin, faktor-faktor yang mempengaruhinya). Menganalisis dan menginterpretasikan data tersebut. Menyediakan data dan bertanggung jawab untuk menginterpretasikan data dalam rangka pengendalian masalah kesehatan. Memantau dan mengevaluasi secara berkala manfaat dan kualitas surveilans untuk perbaikan pada penggunaan masa depan. Yang perlu diperhatikan adalah surveilans sebuah masalah/penyakit tidak termasuk tindakan untuk mengontrol masalah.
  5. Sebagai suatu unsur penting dalam epidemiologi praktis, surveilans memiliki kegunaan sebagai berikut(10): Mengenali kasus tertutup atau pada kelompok (klaster) tertentu. Menilai dampak program kesehatan masyarakat dan menilai pola permasalahan kesehatan masyarakat (tren). Mengukur faktor-faktor risiko/penyebab penyakit. Memantau efektivitas dan mengevaluasi dampak program pencegahan serta mengontrol pengukuran, strategi intervensi dan perubahan kebijakan kesehatan. Membuat perencanaan dan menyediakan pengobatan/perawatan. Mengestimasi besaran masalah dalam epidemiologi dan memonitoring pola penyakit: Menguatkan komitmen. Memobilisasi komunitas/masyarakat Melakukan advokasi untuk mencukupi sumber daya manusia dan sumber dana lainnya.
  6. Berikut berbagai sumber data yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan surveilans yakni meliputi karakteristik penyakit baik secara umum dan khusus, meliputi (4): Laporan mortalitas dan morbiditas berdasarkan registrasi kematian, laporan rumah sakit, aktivitas sentinel umum, atau catatan penting lainnya. Diagnosis laboratorium. Laporan outbreak.Atau wabah Pemanfaatan vaksin (pemanfaatan dan efek samping). Catatan ketidakhadiran karena sakit. Faktor yang mempengaruhi penyakit termasuk perubahan biologis dalam bibit penyakit, vektor maupun perantara. Kerentanan keparahan penyakit diukur melalui tes kulit atau surveilans serologi (bank serum).
  7. Secara umum, surveilans epidemiologi secara umum terbagi menjadi 3 jenis pendekatan yakni surveilans aktif, surveilans pasif dan surveilans sentinel (5, 11).
  8. Prinsip surveilans pasif adalah memantau penyakit secara pasif, dengan menggunakan data penyakit yang harus dilaporkan (reportable diseases) yang tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan meliputi puskesmas, klinik dan rumah sakit. Surveilans pasif memiliki beberapa kelebihan juga yakni relatif murah dan mudah untuk dilakukan dibandingkan dengan surveilans aktif. Negara-negara anggota WHO diwajibkan melaporkan sejumlah penyakit infeksi yang harus dilaporkan, sehingga dengan surveilans pasif dapat dilakukan analisis perbandingan penyakit internasional. Kekurangan surveilans pasif adalah kurang sensitif dalam mendeteksi kecenderungan/trend penyakit. Data yang dihasilkan cenderung under-reported, karena tidak semua kasus datang ke fasilitas pelayanan kesehatan formal. Selain itu, tingkat pelaporan dan kelengkapan laporan biasanya rendah, karena waktu petugas terbagi dengan tanggungjawab utama memberikan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan masing-masing. Untuk mengatasi problem tersebut, instrumen pelaporan perlu dibuat sederhana dan ringkas.
  9. Sistem surveilans sentinel diaplikasikan ketika daya dengan kualitas tinggi dibutuhkan mengenai penyakit tertentu yang tidak bisa diperoleh dari sistem surveilans pasif. Sistem sentinel membutuhkan jaringan atau pusat titik pelaporan kasus yang terpilih. Misalnya pelaporan kasus meningococcus atau Pnemumococcus pada jaringan rumah sakit besar yang memiliki kualitas data yang baik(12). Pusat kesehatan yang bisa dijadikan pusat surveilans sentinel, harus memenuhi beberapa kriteria, mau berpartisipasi, melayani populasi yang luas, sumber daya tenaga kesehatan untuk mendiagnosa, merawat kasus dan melaporkan kasus yang terdektis oleh surveilans dan memiliki laboratorium diagnostik dengan kualitas baik
  10. Sistem surveilans lainnya yang dapat diperluas pada level komunitas, disebut surveilans komunitas (community surveillance). Dalam surveilans komunitas, informasi dikumpulkan langsung dari komunitas oleh kader kesehatan, sehingga memerlukan pelatihan diagnosis kasus bagi kader kesehatan. Definisi kasus yang sensitif dapat membantu para kader kesehatan mengenali dan merujuk kasus tersangka (probable cases) ke fasilitas kesehatan tingkat pertama.Petugas kesehatan di tingkat lebih tinggi dilatih menggunakan definisi kasus lebih spesifik, yang memerlukan konfirmasi laboratorium. surveilans komunitas mengurangi kemungkinan negatif palsu (JHU, 2006)[8].
  11. Terdapat berbagai aplikasi dalam surveilans cepat, salah satunya adalah EWARS (The Early Warning Alert and Response System) atau lebih dikenal dengan sistem kewaspadaan dini terkait penyakit dan permasalahan kesehatan[9]. EWARS merupakan salah satu perangkat dalam surveilans untuk mengetahui secara dini adanya sinyal peringatan/ancaman penyakit menular potensial KLB. Sebagian besar penyebab penyakit menular yang masuk dalam sistem kewaspadaan dini adalah penyakit menular yang rata-rata memiliki masa inkubasi selama 1 minggu (Kemenkes RI, 2011) (13). Menurut WHO (2008), Sistem Kewaspadaan Dini meliputi 3 hal utama yaitu peramalan peristiwa yang akan datang, pengolahan dan penyebaran informasi kepada pengambil kebijakan dan masyarakat serta melakukan tindakan yang tepat dan tepat waktu. Sedangkan respon adalah tindakan yang diambil sebelum, selama dan segera setelah terjadinya bencana, untuk memastikan bahwa dampak dari bencana dapat diminimalkan serta memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat (6).
  12. Tujuan Pelaksanaan Sistem Kewaspadaaan Dini dan Respon adalah Menyelenggarakan Deteksi Dini Kejadian Luar Biasa (KLB) bagi penyakit menular. Stimulasi dalam melakukan pengendalian KLB penyakit menular. Meminimalkan kesakitan/ kematian yang berhubungan dengan KLB. Memonitor kecenderungan penyakit menular. Menilai dampak program pengendalian penyakit yang spesifik.
  13. Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004. Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Kriteria tentang Kejadian Luar Biasa mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/91, tentang Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan KLB.
  14. Dalam mendukung sistem pelaporan EWARS yang baik, diperlukan kerjasama dan komitmen dari petugas kesehatan secara umum dan petugas surveilans secara khusus, mulai dari tingkat bawah hingga tingkat atas sebagai pengambil keputusan dalam menanggulangi permasalahan kesehatan yang terkait data surveilans. Skema berikut ini menggambarkan perjalanan data surveilans yang dikumpulkan oleh petugas
  15. Selain dilaporkan dalam format laporan (W2), kejadian penyakit atau permasalahan kesehatan di suatu wilayah dilaporkan dalam format SMS. Adapun isi dari SMS tersebut meliputi minggu epidemiologi, nama unit pelapor, kode sms penyakit dan banyaknya kasus. Berikut disajikan kode SMS untuk berbagai penyakit dan kemudian berdasarkan kode tersebut dapat dibuat format laporan SMS
  16. Sebagai suatu sistem kewaspadaan dini maka waktu pelaporan kasus didesain per minggu. Hal ini bertujuan agar data yang didapat di lapangan selalu up to date sesuai dengan kondisi kesehatan masyarakat pada waktu tersebut. Oleh karena itu penanganan kasus juga dapat dilakukan dalam waktu yang cepat sebelum terjadi penyebaran yang lebih luas Berikut digambarkan Format Laporan Mingguan (W2) dalam EWARS. Namun, kekeliruan dalam pelaporan EWARS mungkin saja terjadi, salah satunya dapat disebabkan kesalahan dalam memasukkan kode penyakit dalam format SMS. Kesalahan ini bisa dipicu karena kesalahan dalam memasukkan kasus penyakit berdasarkan definisi operasionalnya(13, 15)
  17. penyakit serebrovaskular (stroke) merupakan penyebab utama kedua kematian. Penyakit ini dominan terjadi pada orang dewasa usia pertengahan dan lebih tua. WHO memperkirakan bahwa pada tahun 2005, stroke sebagai penyumbang 5,7 juta kematian di seluruh dunia, setara dengan 9,9% dari seluruh kematian. Lebih dari 85% dari kematian ini diestimasikan terjadi pada orang yang hidup di negara-negara berpenghasilan rendah atau menengah dan sepertiganya terjadi pada usia kurang dari 70tahun (16). Stroke Internasional: pendekatan bertahap surveilans stroke (STEPwise-stroke) yang membentuk kerangka kerja untuk pengawasan dan pengumpulan data dan bertujuan untuk menyediakan data untuk semua Negara anggota WHO[12]. STEPwiseStroke mengidentifikasi tiga kelompok yang berbeda dari pasien stroke yang menimbulkan beban stroke dalam komunitas atau populasi tertentu. Urutan identifikasi didasarkan pada kompleksitasnya meliputi:Informasi tentang pasien stroke dirawat difasilitas kesehatan (Langkah 1), Identifikasi kejadian stroke fatal yang berbasis masyarakat (Langkah 2), Perkiraan kejadian stroken on-fatal berbasis masyarakat (Langkah 3) (16).
  18. WHO mengembangkan surveilans penyakit yang disebarkan lewat makanan. Penyebab atau agen pathogen penyakit yang dibawah makanan antara lain Bovine Spongiform Encephalopathy (BSE), Campylobacter Escherichia coli infections, Salmonella, dan Shigella species.
  19. Referensi Materi ini Najmah, 2014, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat
  20. Terimakasih