SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 22
Aljabar LinearAljabar Linear
Pertemuan 2Pertemuan 2
Aljabar Vektor (Perkalian vektor)Aljabar Vektor (Perkalian vektor)
.:: Erna Sri Hartatik ::.
PembahasanPembahasan
 Perkalian vektor dengan skalarPerkalian vektor dengan skalar
 Ruang vektorRuang vektor
 Perkalian Vektor dengan Vektor:Perkalian Vektor dengan Vektor:
Dot ProductDot Product
- Model- Model dot productdot product
-- SifatSifat dot productdot product
PendahuluanPendahuluan
 Penambahan dan pengurangan vektor, merupakanPenambahan dan pengurangan vektor, merupakan
analisa sederhana dari aljabar vektoranalisa sederhana dari aljabar vektor
 Pada pembahasan ini akan dibahas bagaimana konsepPada pembahasan ini akan dibahas bagaimana konsep
perkalian vektor dalam ruang berdimensi 2 atauperkalian vektor dalam ruang berdimensi 2 atau
dimensi 3, serta penerapannya pada bidang geometri,dimensi 3, serta penerapannya pada bidang geometri,
khususnya dengan perkalian vektor dengan skalar dankhususnya dengan perkalian vektor dengan skalar dan
perkalianperkalian dot productdot product
PerkalianPerkalian
Vektor dengan SkalarVektor dengan Skalar
DefinisiDefinisi
 Untuk sembarang vektorUntuk sembarang vektor aa dengandengan αα, maka:, maka:
- panjang- panjang ααaa = |= | αα |.|a||.|a|
-- jikajika aa ≠ 0 dan≠ 0 dan αα > 0 ,> 0 , ααaa searah dengansearah dengan aa
-- jikajika aa ≠ 0 dan≠ 0 dan αα < 0 ,< 0 , ααaa berlawanan arah denganberlawanan arah dengan aa
-- jikajika aa = 0 dan= 0 dan αα = 0 , maka= 0 , maka ααaa = 0= 0
 Untuk vektorUntuk vektor aa dalam koordinat kartesiandalam koordinat kartesian
jikajika a =a = [a1,a2,a3] maka[a1,a2,a3] maka
ααa =a = [[ααaa1,1, ααaa22,, ααaa3]3]
Sifat Perkalian skalar ‘n vektorSifat Perkalian skalar ‘n vektor
Ruang VektorRuang Vektor
 Merupakan himpunan elemen vektor yangMerupakan himpunan elemen vektor yang
terdefinisikan sekurang-kurangnya dua operasi yangterdefinisikan sekurang-kurangnya dua operasi yang
membentuk groupmembentuk group
 Berlaku sifat distributif dan assosiatif gabunganBerlaku sifat distributif dan assosiatif gabungan
- distributif operasi 1 terhadap operasi 2- distributif operasi 1 terhadap operasi 2
- distributif operasi 2 terhadap operasi 1- distributif operasi 2 terhadap operasi 1
- assosiatif- assosiatif
Kombinasi linearKombinasi linear
 Untuk sembarang vektorUntuk sembarang vektor a1, … , ama1, … , am didalamdidalam
ruang vektorruang vektor vv , maka ungkapan:, maka ungkapan:
αα11aa1 +1 + αα22aa2 + … +2 + … + ααmm aam.m.
αα1, … ,1, … , ααm skalar sembarangm skalar sembarang
disebut sebagaidisebut sebagai “Kombinasi Linear”“Kombinasi Linear”
Ketergantungan LinearKetergantungan Linear
 Jika kombinasi linear dari m buah vektor sama dengan vektorJika kombinasi linear dari m buah vektor sama dengan vektor
nol dan berlaku hanya untuknol dan berlaku hanya untuk ααi = 0 (i=1,2,…,m), maka m buahi = 0 (i=1,2,…,m), maka m buah
vektor tersebut dikatakan sebagai ‘vektor-vektor bebas linear’vektor tersebut dikatakan sebagai ‘vektor-vektor bebas linear’
 Jika sekurang-kurangnya terdapat satuJika sekurang-kurangnya terdapat satu αα1=0, dimana1=0, dimana
kombinasi linear dari m buah vektor sama dengan vektor nol,kombinasi linear dari m buah vektor sama dengan vektor nol,
maka m buah vektor tersebut dikatakan sebagai ‘vektor-vektormaka m buah vektor tersebut dikatakan sebagai ‘vektor-vektor
bergantungan linear’bergantungan linear’
αα11aa1 +1 + αα22aa2 + … +2 + … + ααmm aam = 0m = 0
 Berlaku untukBerlaku untuk αα1 =1 = αα2 = … =2 = … = ααm = 0 (vektor2 bebas linear)m = 0 (vektor2 bebas linear)
terdapat minimal satuterdapat minimal satu αα1≠0 (vektor2 tidak bebas linear)1≠0 (vektor2 tidak bebas linear)
Basis ‘n Dimensi Ruang VektorBasis ‘n Dimensi Ruang Vektor
 Suatu vektor riilSuatu vektor riil RR memiliki dimensi n ditulis sebagaimemiliki dimensi n ditulis sebagai
RRn jika dan hanya jika terdapat n buah vektor dalamn jika dan hanya jika terdapat n buah vektor dalam
RR yang saling bebas linearyang saling bebas linear
 n buah vektor bebas linear dalamn buah vektor bebas linear dalam RR disebut sebagaidisebut sebagai
‘vektor basis’. Hal ini berarti setiap vektor lain dalam‘vektor basis’. Hal ini berarti setiap vektor lain dalam
RR selalu dapat dinyatakan sebagai kombinasi linearselalu dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear
dari vektor-vektor basis.dari vektor-vektor basis.
 Vektor basis bmempunyai panjang 1 unitVektor basis bmempunyai panjang 1 unit
Perkalian TitikPerkalian Titik
(Dot Product)(Dot Product)
VisualisasiVisualisasi
 Vektor-vektor diposisikan sehingga titikVektor-vektor diposisikan sehingga titik
pangkalnya berimpitanpangkalnya berimpitan
 Memiliki sudut antara dua vektor yaituMemiliki sudut antara dua vektor yaitu ØØ
(dibaca teta) yang memenuhi 0 ≤ Ø ≤(dibaca teta) yang memenuhi 0 ≤ Ø ≤ ππ
RumusRumus
 JikaJika uu dandan vv adalah vektor-vektor dalam ruangadalah vektor-vektor dalam ruang
berdimensi-2 atau berdimensi-3 danberdimensi-2 atau berdimensi-3 dan Ø adalahØ adalah
sudut antarasudut antara uu dandan v,v, maka hasil kali titikmaka hasil kali titik u.vu.v
adalah:adalah:
u.v = |u||v|u.v = |u||v| cos Ø jikacos Ø jika u ≠u ≠ 0 dan0 dan v ≠v ≠ 00
u.v = 0u.v = 0 jikajika u =u = 0 dan0 dan v =v = 00
Orthogonalitas dua vektorOrthogonalitas dua vektor
 Dua vektor tidak nol dikatakan orthogonal (salingDua vektor tidak nol dikatakan orthogonal (saling
tegak lurus) jika dan hanya jika hasil kali dalamnyategak lurus) jika dan hanya jika hasil kali dalamnya
adalah nol.adalah nol.
 Beberapa formulasi dari perkalian titik ini dapat kitaBeberapa formulasi dari perkalian titik ini dapat kita
turunkan sebagai berikut:turunkan sebagai berikut:
bbaa
ba
ba
ba
aaaaaaaa
..
.
||||
.
cos
.||||0cos||||. 2
==
=⇒== °
α
SifatSifat Dot ProductDot Product
 Untuk setiap vektor sebarang a, b, c dan skalarUntuk setiap vektor sebarang a, b, c dan skalar
α1, α2 berlaku:α1, α2 berlaku:
Formulasi KhususFormulasi Khusus
Jika a da b dinyatakan dalam komponennya,Jika a da b dinyatakan dalam komponennya,
maka:maka:
a.b = a1 b1 + a2 b2 + a3 b3 ( vektor 3 dimensi )a.b = a1 b1 + a2 b2 + a3 b3 ( vektor 3 dimensi )
GenjangJajaranPersbababa
segitigamaanPertidaksababa
SchwarzmaanPertidaksababa
.)|||(|2||||
||||||
|||||.|
2222
⇒+=−++
⇒+≤+
⇒≤
Contoh SoalContoh Soal
Jika diketahui vektor a = [1,2,0], b=[3,-2,1].Jika diketahui vektor a = [1,2,0], b=[3,-2,1].
Tentukanlah:Tentukanlah:
- panjang vektor a, panjang vektor b, sudut antara vektor a dan b,panjang vektor a, panjang vektor b, sudut antara vektor a dan b,
- sudut vektor c = a + b terhadap sumbu –xsudut vektor c = a + b terhadap sumbu –x
Jawaban:Jawaban:
Contoh soal 2 :Contoh soal 2 :
Suatu partikel P dikenakan gaya tetap a yang menyebabkanSuatu partikel P dikenakan gaya tetap a yang menyebabkan
partikel tersebut bergerak sejauh d membentuk sudut αpartikel tersebut bergerak sejauh d membentuk sudut α
arah gaya a, maka kerja yang dilakukan oleh gayaarah gaya a, maka kerja yang dilakukan oleh gaya
tersebut adalah ?tersebut adalah ?
Jawab :Jawab :
Cara lain menyatakan dot producCara lain menyatakan dot produc
a.ba.b dituliskan pula sebagaidituliskan pula sebagai (a,b) : Inner Product(a,b) : Inner Product
|a| dituliskan pula sebagai|a| dituliskan pula sebagai ),(|||| baa =
SummarySummary
 Perkalian vektor dengan skalar merupakan perbesaranPerkalian vektor dengan skalar merupakan perbesaran
atau pengecilan vektor, dengan bilangan skalaratau pengecilan vektor, dengan bilangan skalar
merupakan satuan pembandingnya.merupakan satuan pembandingnya.
 vektor dalam ruangvektor dalam ruang RRn dapat dinyatakan sebagain dapat dinyatakan sebagai
kombinasi linear dari vektor-vektor basiskombinasi linear dari vektor-vektor basis
 Rumus untuk dot productRumus untuk dot product
 Perkalian titik (dot product) antara 2 vektor akanPerkalian titik (dot product) antara 2 vektor akan
menghasilkan suatu nilai skalarmenghasilkan suatu nilai skalar
u.v = |u||v|u.v = |u||v| cos Øcos Ø jikajika u ≠u ≠ 0 dan0 dan v ≠v ≠ 00
u.v = 0u.v = 0 jikajika u =u = 0 dan0 dan v =v = 00
Daftar PustakaDaftar Pustaka
Anton, Howard. Dasar-dasar Aljabar Linear Jilid 1 EdisiAnton, Howard. Dasar-dasar Aljabar Linear Jilid 1 Edisi
7. 2000. Penerbit Interaksara. Jakarta7. 2000. Penerbit Interaksara. Jakarta
Noor Ifada. Bahan Kuliah Aljabar LinearNoor Ifada. Bahan Kuliah Aljabar Linear
Anton, Howard. Dasar-dasar Aljabar Linear Jilid 2 EdisiAnton, Howard. Dasar-dasar Aljabar Linear Jilid 2 Edisi
7. 2000. Penerbit Interaksara. Jakarta7. 2000. Penerbit Interaksara. Jakarta

Más contenido relacionado

Similar a Aljabar linear-2

Penjumlahan dan pengurangan vektor
Penjumlahan dan pengurangan vektorPenjumlahan dan pengurangan vektor
Penjumlahan dan pengurangan vektorNaflah Ariqah
 
3 vektor-dan-operasinya-v2011
3 vektor-dan-operasinya-v20113 vektor-dan-operasinya-v2011
3 vektor-dan-operasinya-v2011leowendry
 
v ccvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvfreawfxszex.pptx
v ccvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvfreawfxszex.pptxv ccvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvfreawfxszex.pptx
v ccvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvfreawfxszex.pptxmamiruladli12345
 
Rumus cepat-matematika-vektor
Rumus cepat-matematika-vektorRumus cepat-matematika-vektor
Rumus cepat-matematika-vektorIr Al
 
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 KBesaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 KMariaJemina
 
Besaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.pptBesaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.ppttriwiyoko2
 
PPT BAB 1 VEKTOR KELAS 11.pptx
PPT BAB 1 VEKTOR KELAS 11.pptxPPT BAB 1 VEKTOR KELAS 11.pptx
PPT BAB 1 VEKTOR KELAS 11.pptxderistysabrinaap
 
vektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.ppt
vektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.pptvektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.ppt
vektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.pptYhoppyApriliansyahHi1
 
minimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptx
minimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptxminimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptx
minimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptxMirecleKapoh
 
Analisis vektor [compatibility_mode]
Analisis vektor [compatibility_mode]Analisis vektor [compatibility_mode]
Analisis vektor [compatibility_mode]Ibenk Hallen
 
Analisis vektor [compatibility_mode](1)
Analisis vektor [compatibility_mode](1)Analisis vektor [compatibility_mode](1)
Analisis vektor [compatibility_mode](1)AhdeFitri
 
Analisis vektor [compatibility_mode](1)
Analisis vektor [compatibility_mode](1)Analisis vektor [compatibility_mode](1)
Analisis vektor [compatibility_mode](1)AhdeFitri
 
Analisis vektor [compatibility_mode]
Analisis vektor [compatibility_mode]Analisis vektor [compatibility_mode]
Analisis vektor [compatibility_mode]DewiSafitri28
 
Fisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektorFisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektorBoy Baihaqy
 

Similar a Aljabar linear-2 (20)

Penjumlahan dan pengurangan vektor
Penjumlahan dan pengurangan vektorPenjumlahan dan pengurangan vektor
Penjumlahan dan pengurangan vektor
 
127453138 kalkulus-vektor
127453138 kalkulus-vektor127453138 kalkulus-vektor
127453138 kalkulus-vektor
 
3 vektor-dan-operasinya-v2011
3 vektor-dan-operasinya-v20113 vektor-dan-operasinya-v2011
3 vektor-dan-operasinya-v2011
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
v ccvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvfreawfxszex.pptx
v ccvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvfreawfxszex.pptxv ccvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvfreawfxszex.pptx
v ccvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvfreawfxszex.pptx
 
Rumus cepat-matematika-vektor
Rumus cepat-matematika-vektorRumus cepat-matematika-vektor
Rumus cepat-matematika-vektor
 
Besaran_vektor.pptx
Besaran_vektor.pptxBesaran_vektor.pptx
Besaran_vektor.pptx
 
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 KBesaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
 
Besaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.pptBesaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.ppt
 
PPT BAB 1 VEKTOR KELAS 11.pptx
PPT BAB 1 VEKTOR KELAS 11.pptxPPT BAB 1 VEKTOR KELAS 11.pptx
PPT BAB 1 VEKTOR KELAS 11.pptx
 
vektor_tm_ur_2010.ppt
vektor_tm_ur_2010.pptvektor_tm_ur_2010.ppt
vektor_tm_ur_2010.ppt
 
vektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.ppt
vektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.pptvektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.ppt
vektor_tm_ur_2010 mata pelajaran fisika.ppt
 
minimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptx
minimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptxminimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptx
minimalist-grayscale-pitch-deck-XL.pptx
 
Analisis vektor [compatibility_mode]
Analisis vektor [compatibility_mode]Analisis vektor [compatibility_mode]
Analisis vektor [compatibility_mode]
 
Analisis vektor [compatibility_mode](1)
Analisis vektor [compatibility_mode](1)Analisis vektor [compatibility_mode](1)
Analisis vektor [compatibility_mode](1)
 
Analisis vektor [compatibility_mode](1)
Analisis vektor [compatibility_mode](1)Analisis vektor [compatibility_mode](1)
Analisis vektor [compatibility_mode](1)
 
Analisis vektor [compatibility_mode]
Analisis vektor [compatibility_mode]Analisis vektor [compatibility_mode]
Analisis vektor [compatibility_mode]
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
vektor
vektorvektor
vektor
 
Fisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektorFisika 2 besaran skalar dan vektor
Fisika 2 besaran skalar dan vektor
 

Más de Ngadiyono Ngadiyono (20)

Irisan bangun ruang
Irisan bangun ruangIrisan bangun ruang
Irisan bangun ruang
 
Model transportasi
Model transportasiModel transportasi
Model transportasi
 
media matematika Soccer translasi
media matematika Soccer translasimedia matematika Soccer translasi
media matematika Soccer translasi
 
materi matematika Perbandingan
materi matematika Perbandingan materi matematika Perbandingan
materi matematika Perbandingan
 
bilangan bulat
bilangan bulatbilangan bulat
bilangan bulat
 
Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
 
Bangun ruang
Bangun ruangBangun ruang
Bangun ruang
 
alat permainan matematika
alat permainan matematikaalat permainan matematika
alat permainan matematika
 
media pembelajaran matematika
media pembelajaran matematikamedia pembelajaran matematika
media pembelajaran matematika
 
makna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikan
makna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikanmakna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikan
makna dan posisi serta urgensi bimbingan dan konseling dalam praktek pendidikan
 
Dimensi tiga
Dimensi tigaDimensi tiga
Dimensi tiga
 
Teori Bilangan Pertemuan ke 8
Teori Bilangan Pertemuan ke 8Teori Bilangan Pertemuan ke 8
Teori Bilangan Pertemuan ke 8
 
Teori Bilangan Pertemuan ke 7
Teori Bilangan Pertemuan ke 7Teori Bilangan Pertemuan ke 7
Teori Bilangan Pertemuan ke 7
 
Teori Bilangan Pertemuan ke 6
Teori Bilangan Pertemuan ke 6Teori Bilangan Pertemuan ke 6
Teori Bilangan Pertemuan ke 6
 
Teori Bilangan Pertemuan ke 5
Teori Bilangan Pertemuan ke 5Teori Bilangan Pertemuan ke 5
Teori Bilangan Pertemuan ke 5
 
Teori Bilangan Pertemuan ke 3
Teori Bilangan Pertemuan ke 3Teori Bilangan Pertemuan ke 3
Teori Bilangan Pertemuan ke 3
 
eori Bilangan TPertemuan ke 2
eori Bilangan TPertemuan ke 2eori Bilangan TPertemuan ke 2
eori Bilangan TPertemuan ke 2
 
teori bilangan pert 1
teori bilangan pert 1teori bilangan pert 1
teori bilangan pert 1
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Teori penaksiran1
Teori penaksiran1Teori penaksiran1
Teori penaksiran1
 

Aljabar linear-2

  • 1. Aljabar LinearAljabar Linear Pertemuan 2Pertemuan 2 Aljabar Vektor (Perkalian vektor)Aljabar Vektor (Perkalian vektor) .:: Erna Sri Hartatik ::.
  • 2. PembahasanPembahasan  Perkalian vektor dengan skalarPerkalian vektor dengan skalar  Ruang vektorRuang vektor  Perkalian Vektor dengan Vektor:Perkalian Vektor dengan Vektor: Dot ProductDot Product - Model- Model dot productdot product -- SifatSifat dot productdot product
  • 3. PendahuluanPendahuluan  Penambahan dan pengurangan vektor, merupakanPenambahan dan pengurangan vektor, merupakan analisa sederhana dari aljabar vektoranalisa sederhana dari aljabar vektor  Pada pembahasan ini akan dibahas bagaimana konsepPada pembahasan ini akan dibahas bagaimana konsep perkalian vektor dalam ruang berdimensi 2 atauperkalian vektor dalam ruang berdimensi 2 atau dimensi 3, serta penerapannya pada bidang geometri,dimensi 3, serta penerapannya pada bidang geometri, khususnya dengan perkalian vektor dengan skalar dankhususnya dengan perkalian vektor dengan skalar dan perkalianperkalian dot productdot product
  • 5. DefinisiDefinisi  Untuk sembarang vektorUntuk sembarang vektor aa dengandengan αα, maka:, maka: - panjang- panjang ααaa = |= | αα |.|a||.|a| -- jikajika aa ≠ 0 dan≠ 0 dan αα > 0 ,> 0 , ααaa searah dengansearah dengan aa -- jikajika aa ≠ 0 dan≠ 0 dan αα < 0 ,< 0 , ααaa berlawanan arah denganberlawanan arah dengan aa -- jikajika aa = 0 dan= 0 dan αα = 0 , maka= 0 , maka ααaa = 0= 0  Untuk vektorUntuk vektor aa dalam koordinat kartesiandalam koordinat kartesian jikajika a =a = [a1,a2,a3] maka[a1,a2,a3] maka ααa =a = [[ααaa1,1, ααaa22,, ααaa3]3]
  • 6. Sifat Perkalian skalar ‘n vektorSifat Perkalian skalar ‘n vektor
  • 7. Ruang VektorRuang Vektor  Merupakan himpunan elemen vektor yangMerupakan himpunan elemen vektor yang terdefinisikan sekurang-kurangnya dua operasi yangterdefinisikan sekurang-kurangnya dua operasi yang membentuk groupmembentuk group  Berlaku sifat distributif dan assosiatif gabunganBerlaku sifat distributif dan assosiatif gabungan - distributif operasi 1 terhadap operasi 2- distributif operasi 1 terhadap operasi 2 - distributif operasi 2 terhadap operasi 1- distributif operasi 2 terhadap operasi 1 - assosiatif- assosiatif
  • 8. Kombinasi linearKombinasi linear  Untuk sembarang vektorUntuk sembarang vektor a1, … , ama1, … , am didalamdidalam ruang vektorruang vektor vv , maka ungkapan:, maka ungkapan: αα11aa1 +1 + αα22aa2 + … +2 + … + ααmm aam.m. αα1, … ,1, … , ααm skalar sembarangm skalar sembarang disebut sebagaidisebut sebagai “Kombinasi Linear”“Kombinasi Linear”
  • 9. Ketergantungan LinearKetergantungan Linear  Jika kombinasi linear dari m buah vektor sama dengan vektorJika kombinasi linear dari m buah vektor sama dengan vektor nol dan berlaku hanya untuknol dan berlaku hanya untuk ααi = 0 (i=1,2,…,m), maka m buahi = 0 (i=1,2,…,m), maka m buah vektor tersebut dikatakan sebagai ‘vektor-vektor bebas linear’vektor tersebut dikatakan sebagai ‘vektor-vektor bebas linear’  Jika sekurang-kurangnya terdapat satuJika sekurang-kurangnya terdapat satu αα1=0, dimana1=0, dimana kombinasi linear dari m buah vektor sama dengan vektor nol,kombinasi linear dari m buah vektor sama dengan vektor nol, maka m buah vektor tersebut dikatakan sebagai ‘vektor-vektormaka m buah vektor tersebut dikatakan sebagai ‘vektor-vektor bergantungan linear’bergantungan linear’ αα11aa1 +1 + αα22aa2 + … +2 + … + ααmm aam = 0m = 0  Berlaku untukBerlaku untuk αα1 =1 = αα2 = … =2 = … = ααm = 0 (vektor2 bebas linear)m = 0 (vektor2 bebas linear) terdapat minimal satuterdapat minimal satu αα1≠0 (vektor2 tidak bebas linear)1≠0 (vektor2 tidak bebas linear)
  • 10. Basis ‘n Dimensi Ruang VektorBasis ‘n Dimensi Ruang Vektor  Suatu vektor riilSuatu vektor riil RR memiliki dimensi n ditulis sebagaimemiliki dimensi n ditulis sebagai RRn jika dan hanya jika terdapat n buah vektor dalamn jika dan hanya jika terdapat n buah vektor dalam RR yang saling bebas linearyang saling bebas linear  n buah vektor bebas linear dalamn buah vektor bebas linear dalam RR disebut sebagaidisebut sebagai ‘vektor basis’. Hal ini berarti setiap vektor lain dalam‘vektor basis’. Hal ini berarti setiap vektor lain dalam RR selalu dapat dinyatakan sebagai kombinasi linearselalu dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor basis.dari vektor-vektor basis.  Vektor basis bmempunyai panjang 1 unitVektor basis bmempunyai panjang 1 unit
  • 11.
  • 12. Perkalian TitikPerkalian Titik (Dot Product)(Dot Product)
  • 13. VisualisasiVisualisasi  Vektor-vektor diposisikan sehingga titikVektor-vektor diposisikan sehingga titik pangkalnya berimpitanpangkalnya berimpitan  Memiliki sudut antara dua vektor yaituMemiliki sudut antara dua vektor yaitu ØØ (dibaca teta) yang memenuhi 0 ≤ Ø ≤(dibaca teta) yang memenuhi 0 ≤ Ø ≤ ππ
  • 14. RumusRumus  JikaJika uu dandan vv adalah vektor-vektor dalam ruangadalah vektor-vektor dalam ruang berdimensi-2 atau berdimensi-3 danberdimensi-2 atau berdimensi-3 dan Ø adalahØ adalah sudut antarasudut antara uu dandan v,v, maka hasil kali titikmaka hasil kali titik u.vu.v adalah:adalah: u.v = |u||v|u.v = |u||v| cos Ø jikacos Ø jika u ≠u ≠ 0 dan0 dan v ≠v ≠ 00 u.v = 0u.v = 0 jikajika u =u = 0 dan0 dan v =v = 00
  • 15. Orthogonalitas dua vektorOrthogonalitas dua vektor  Dua vektor tidak nol dikatakan orthogonal (salingDua vektor tidak nol dikatakan orthogonal (saling tegak lurus) jika dan hanya jika hasil kali dalamnyategak lurus) jika dan hanya jika hasil kali dalamnya adalah nol.adalah nol.  Beberapa formulasi dari perkalian titik ini dapat kitaBeberapa formulasi dari perkalian titik ini dapat kita turunkan sebagai berikut:turunkan sebagai berikut: bbaa ba ba ba aaaaaaaa .. . |||| . cos .||||0cos||||. 2 == =⇒== ° α
  • 16. SifatSifat Dot ProductDot Product  Untuk setiap vektor sebarang a, b, c dan skalarUntuk setiap vektor sebarang a, b, c dan skalar α1, α2 berlaku:α1, α2 berlaku:
  • 17. Formulasi KhususFormulasi Khusus Jika a da b dinyatakan dalam komponennya,Jika a da b dinyatakan dalam komponennya, maka:maka: a.b = a1 b1 + a2 b2 + a3 b3 ( vektor 3 dimensi )a.b = a1 b1 + a2 b2 + a3 b3 ( vektor 3 dimensi ) GenjangJajaranPersbababa segitigamaanPertidaksababa SchwarzmaanPertidaksababa .)|||(|2|||| |||||| |||||.| 2222 ⇒+=−++ ⇒+≤+ ⇒≤
  • 18. Contoh SoalContoh Soal Jika diketahui vektor a = [1,2,0], b=[3,-2,1].Jika diketahui vektor a = [1,2,0], b=[3,-2,1]. Tentukanlah:Tentukanlah: - panjang vektor a, panjang vektor b, sudut antara vektor a dan b,panjang vektor a, panjang vektor b, sudut antara vektor a dan b, - sudut vektor c = a + b terhadap sumbu –xsudut vektor c = a + b terhadap sumbu –x Jawaban:Jawaban:
  • 19. Contoh soal 2 :Contoh soal 2 : Suatu partikel P dikenakan gaya tetap a yang menyebabkanSuatu partikel P dikenakan gaya tetap a yang menyebabkan partikel tersebut bergerak sejauh d membentuk sudut αpartikel tersebut bergerak sejauh d membentuk sudut α arah gaya a, maka kerja yang dilakukan oleh gayaarah gaya a, maka kerja yang dilakukan oleh gaya tersebut adalah ?tersebut adalah ? Jawab :Jawab :
  • 20. Cara lain menyatakan dot producCara lain menyatakan dot produc a.ba.b dituliskan pula sebagaidituliskan pula sebagai (a,b) : Inner Product(a,b) : Inner Product |a| dituliskan pula sebagai|a| dituliskan pula sebagai ),(|||| baa =
  • 21. SummarySummary  Perkalian vektor dengan skalar merupakan perbesaranPerkalian vektor dengan skalar merupakan perbesaran atau pengecilan vektor, dengan bilangan skalaratau pengecilan vektor, dengan bilangan skalar merupakan satuan pembandingnya.merupakan satuan pembandingnya.  vektor dalam ruangvektor dalam ruang RRn dapat dinyatakan sebagain dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor basiskombinasi linear dari vektor-vektor basis  Rumus untuk dot productRumus untuk dot product  Perkalian titik (dot product) antara 2 vektor akanPerkalian titik (dot product) antara 2 vektor akan menghasilkan suatu nilai skalarmenghasilkan suatu nilai skalar u.v = |u||v|u.v = |u||v| cos Øcos Ø jikajika u ≠u ≠ 0 dan0 dan v ≠v ≠ 00 u.v = 0u.v = 0 jikajika u =u = 0 dan0 dan v =v = 00
  • 22. Daftar PustakaDaftar Pustaka Anton, Howard. Dasar-dasar Aljabar Linear Jilid 1 EdisiAnton, Howard. Dasar-dasar Aljabar Linear Jilid 1 Edisi 7. 2000. Penerbit Interaksara. Jakarta7. 2000. Penerbit Interaksara. Jakarta Noor Ifada. Bahan Kuliah Aljabar LinearNoor Ifada. Bahan Kuliah Aljabar Linear Anton, Howard. Dasar-dasar Aljabar Linear Jilid 2 EdisiAnton, Howard. Dasar-dasar Aljabar Linear Jilid 2 Edisi 7. 2000. Penerbit Interaksara. Jakarta7. 2000. Penerbit Interaksara. Jakarta