2. Pada kegiatan sensus atau survei
yang berkaitan dengan data
kuantitatif seperti Sensus
Penduduk, Sensus Ekonomi, dan
Susenas, BPS menggunakan
pendekatan rumah tangga
Karena setiap individu mempunyai
sifat yang berbeda dalam
mengimplementasikan nilai-nilai
budaya dalam kehidupan
bermasyarakat, digunakan anggota
rumah tangga sebagai unit analisis.
Latar Belakang
3. • Memberikan jumlah beban yang sama kepada
petugas pencacah.
• Perencanaan biaya survei lebih efisien.
• Menghasilkan responden yang lebih representatif.
Kelebihan
menggunakan ART
sebagai unit analisis:
Karenanya dirancang suatu kajian untuk membandingkan
keefisienan dan keakuratan antara pendekatan anggota rumah
tangga dengan pendekatan rumah tangga
4. perbandingan tersebut dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu:
• Kesamaan isian
• Respons dan nonrespons
• Penyelesaian dari sisi waktu
• Beban responden,
• Kualitas data yang dihasilkan
Identifikasi dan Batasan Masalah
5. Bagaimana gambaran perbandingan keefisienan dan keakuratan
survei antara menggunakan pendekatan anggota rumah tangga
dengan pendekatan rumah tangga di Kecamatan Candisari?
Rumusan Masalah
6. menggambarkan dan mengkaji perbandingan
keefisienan dan keakuratan penggunaan
pendekatan anggota rumah tangga dengan
pendekatan rumah tangga di Kecamatan Candisari.
Tujuan Penelitian
8. Rumah tangga dibedakan menjadi dua
berdasarkan konsep BPS, yaitu:
•Rumah Tangga Biasa
•Rumah Tangga Khusus
Kajian Pustaka
9. Dalam SDKI, metode pengambilan sampel yang digunakan adalah pengambilan
sampel dua tahap. Pada tahap pertama adalah memilih sejumlah blok sensus
secara sistematik PPS dengan size jumlah anggota rumah tangga hasil P4B untuk
Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas (Sakernas) 2007
Selanjutnya pada tahap kedua memilih 25 rumah tangga untuk setiap blok sensus
terpilih SDKI 2007 secara sistematik dari Daftar SDKI07-L(II). Lalu dilakukan lagi
pengambilan sampel fase kedua dengan memilih 8 rumah tangga secara
sistematik dari 25 rumah tangga terpilih SDKI 2007 (untuk sampel PK).
Penelitian Terkait
10. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah penelitian
dengan menggunakan pendekatan anggota rumah
tangga lebih efisian dan akurat dibandingkan
dengan menggunakan pendekatan rumah tangga.
11. • ART yang berumur 15 tahun ke atas.Objek Penelitian
Cakupan Survei
• Primary sampling unit : Blok Sensus biasa
• Ultimate sampling unit : Rumah Tangga Biasa
Unit penarikan
sampel dalam
penelitian ini adalah:
• Responden dalam penelitian ini adalah ART yang berumur
15 tahun ke atas dalam Ruta yang terpilih sebagai sampel.
Responden
12. Focused Group Discussion (FGD)
Peserta FGD dalam penelitian ini yang terdiri atas tiga kelompok:
• dosen pembimbing seksi metodologi dan sampling,
• mahasiswa pendesain pencacahan,
• serta mahasiswa pencacah dengan pendekatan rumah
tangga. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan,
dibentuk tiga informan/kelompok/grup diskusi yaitu:
Metode Pengumpulan Data
13. Respons
• Dikatakan respons apabila seluruh anggota rumah tangga yang yang eligible dapat diperoleh informasinya dan
seluruh isian pada kuesioner terisi sempurna.
Nonrespons
• Dikatakan nonrespons rumah tangga apabila seluruh anggota rumah tangga yang eligible tidak dapat diperoleh
informasinya.
• Dikatakan nonrespons anggota rumah tangga apabila tidak semua anggota rumah tangga yang eligible dapat
diperoleh informasinya.
• Dinyatakan nonrespons variabel apabila terdapat satu atau lebih isian pada dokumen pencacahan tidak terisi.
• Dikatakan nonrespons variabel dan anggota rumah tangga apabila tidak semua anggota rumah tangga yang
eligible dapat diperoleh informasinya dan terdapat satu atau lebih isian pada dokumen pencacahan tidak terisi.
Metode Analisis
16. Adanya saling mempengaruhi jawaban
kuesioner antar anggota rumah tangga dalam
satu rumah tangga yang terpilih sebagai sampel.
Kesamaan Isian Hasil FGD
20. Hal ini memberi informasi bahwa pendekatan rumah
tangga lebih baik dibandingkan pendekatan anggota
rumah tangga dalam responsibilitas.
21. Berdasarkan hasil FGD, beberapa peserta diskusi yang merupakan
pencacah lapangan pendekatan anggota rumah tangga dan
pendekatan rumah tangga mengatakan bahwa tidak ada
perbedaan kesulitan pada kedua pendekatan tersebut.
Permasalahan utama yang ditemukan adalah permasalahan non-
teknis seperti reponden yang tidak koorperatif dan sulit ditemui.
Jika suatu daerah memiliki masyarakat yang koorperatif, maka tidak
ada kesulitan yang berarti pada kedua jenis pendekatan tersebut.
22. Ruta:
• dibutuhkan rata-rata 27,58 menit untuk mewawancara satu rumah tangga
dengan beberapa ART dengan standar eror sebesar 12,13 menit. Durasi paling
lama yang dibutuhkan untuk mewawancara satu rumah tangga adalah sebesar
45 menit dan paling cepat adalah 17 menit.
ART pada PKL52:
• pencacahan ART membutuhkan waktu rata-rata sebesar 23,25 menit dengan
standar eror sebesar 16,98 menit.
FGD
• Pencacahan dengan pendekatan anggota rumah tangga petugas menempuh
jarak yang cukup jauh untuk berpindah dari satu responden ke responden
lainnya sehingga membutuhkan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan
ART dengan jumlah responden yang sama.
23. Pada Pendekatan ruta:
• pada pencacahan menggunakan
pendekatan rumah tangga akan
memberatkan rumah tangga tersebut
karena seluruh anggota ruta yang
eligible harus diwawancara. Selain itu,
pencacah sering berkunjung (revisit)
dan cenderung mengganggu
kenyamanan anggota rumah tangga
tersebut dan menambah beban bagi
reponden
Pada pendekatan ART:
• Komunikasi dapat difokuskan kepada
responden individu dengan membuat
janji sebelumnya sehingga saat revisit
tidak mengganggu kenyamanan rumah
tangga tersebut.
Beban Responden
24. • Tidak saling mempengaruhi
jawaban antar responden
• Karakteristik responden dapat
terwakili lebih baik
• Sesuai dengan tujuan Survei
yang menekankan pada
implementasi budaya individu
• Sampel lebih menyebar
Kelebihan
Pendekatan ART
26. Saran
1. Bagi Badan Pusat Statistik, badan survei, atau peneliti lain, apabila ingin melakukan
survei yang bertujuan menjaring informasi dari individu langsung, bisa digunakan
pendekatan anggota rumah tangga karena pada pendekatan anggota rumah tangga,
sampel lebih menyebar dan karakteristik lain dapat didesain terwakili dengan baik. Selain
itu jawaban responden lebih dapat menjawab tujuan penelitian.
2. Apabila ingin melakukan survei untuk mendapatkan informasi individu melalui rumah
tangga, harus diperhatikan masalah saling mempengaruhi jawaban anggota rumah
tangga. Sehingga perlu diupayakan dalam mewawancarai dilakukan secara pribadi tanpa
campur tangan dari anggota rumah tangga yang lain.
3.Apabila ingin melakukan penelitian dengan pendekatan anggota rumah tangga, dalam
perencanaan survei perlu lebih banyak waktu pencacahan dan akomodasi bagi petugas,
karena dengan pendekatan ini diperlukan moving yang lebih banyak (antar responden)
serta menghabiskan waktu yang lebih banyak daripada pendekatan rumah tangga.