SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 29
Descargar para leer sin conexión
EKONOMI TEKNIK
MODEL ANALISA IS-LM
Disusun Oleh:
Nimas Lestari Ayu Putri
(15412327)
3IB01A
Jurusan Teknik Elektro
Universitas Gunadarma
2014
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah ini. Karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan makalah dengan judul
“Ekonomi Teknik (Model Analisa IS-LM)” dapat kami selesaikan dengan baik.
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan akan tentang
semua yang ada dalam ekonomi teknik melalui makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan kemampuan kami semata. Namun, karena adanya
dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, kami juga
berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman kami
masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari
berbagai pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Depok, januari 2015
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................4
B. Rumusa Masalah........................................................................................................4
C. Tujuan makalah..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................5
A. Pasar Komoditi Dan Kurva IS ...................................................................................5
B. Pasar Uang Dan Kurva LM........................................................................................9
C. Ekuilibrium Dalam Analisa IS-LM ...........................................................................16
D. Kebijaksanaan Fiskal Dan Kebijaksanaan Moneter Dalam Model Analisa IS-LM ..20
BAB III CONTOH KASUS...................................................................................................25
BAB IV KESIMPULAN .......................................................................................................26
BAB V PENUTUP ................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................29
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ilmu Ekonomi yaitu ilmu yang mepelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemilihan diantara berbagai alternatif pemakaian atas
alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas.
 Macam Ilmu Ekonomi
a. Ekonomi diskriptif (descriptive economics)
yaitu mengumpulkan keterangan-keterangan faktual yang relevan mengenai sesuatu
masalah.
b. Teori ekonomi (economic theory/economic analysis)
- ekonomi mikro
- ekonomi makro (analisis ekonomi agregatif, agreagate economic analysis, macro
economics)
c. Ekonomi Yang Diterapkan (applied economics)
yaitu menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk
menerangkan diskripsi faktor-faktor yang dikumpulkan ekonomi diskriptif.
B. Rumusan Masalah

 Apakah pengertian dari IS dan LM?
 Bagaimanakah antara keseimbangan IS dan LM?
 Berilah gambaran tentang IS dan LM ?
C. Tujuan Ekonomi Makro
Ekonomi makro yaitu merupakan bagian dari pada ilmu ekonomi yang mengkhususkan
mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pasar Komoditi Dan Kurva IS
Permintaan Investasi (Investment Demand): Tingkat pembelian capital baru yang
direncanakan.
Determinan investasi:
a) The interest rate
Other things remaining the same, higher the interest rate, the smaller is the planned of
investment.
b) The rate of return on capital
The rate of return on capital is the net income received from using the equipment (price of
equipment).
Jika rate of return on capital > interest rate, maka project is undertaken
Jenis struktur perekonomian:
a) Perekonomian tertutup sederhana
Variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup consumption (C), saving (S), investment (I),
dan national income (Y).
b) Perekonomian tertutup dengan kebijkan fiscal
Variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup consumption (C), saving (S), investment (I),
national income (Y), taxes (Tx), government expenditure (G), dan government
transfer/transfer payment (T).
Transfer payment: payments of benefit and subsidies by the government.
c) Perekonomian terbuka tanpa kebijakan fiscal
Variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup consumption (C), saving (S), investment (I),
national income (Y), export (X) dan impor (Z)
d) Perekonomian terbuka dengan kebijkan fiskal
6
Variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup consumption (C), saving (S), investment (I),
national income (Y), export (X), impor (Z), taxes (Tx), government expenditure (G),
government transfer/transfer payment (T).
A. Pengeluaran Investasi dalam Model IS-LM
Bagaimana memperlakukan variabel-variabel kegiatan ekonomi agregat tersebut?.
Dalam analisis pasar komoditi saja, maka investasi diperlakukan sebagai variable exogen
(variabel yang nilainya tidak ditentukan oleh tingkat bunga).
Namun dalam model analisis IS-LM, maka Investasi = f (r)
Kurva permintaan investasi agregatif (I) = 80 – 4r
B. Saving dan Consumption Function
Consumption function:
C = C0 +cY
C0 = Nilai konsumsi pada saat Y =0
c = = marginal prospensity to consume
Saving function:
S = S0 +sY
S0 = Nilai saving onsumsi pada saat Y =0, dimana S0 = -C0
7
s = = marginal prospensity to save
Contoh.
Consumption function dalam suatu perekonomian.
C = 40 + 0,6Y
S = -40 + 0,4Y
C. Menurunkan Kurva IS
Dalam perekonomian tertutup sederhana, variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup
consumption (C), saving (S), investment (I), dan national income (Y).
Syarat ekuilibrium pasar komoditi untuk perekonomian tertutup tanpa kebijakan fiscal:
S = I atau Y = C + I
Function:
C = C0 + cY, dimana 0 < c = < 1
I = I0 + er, dimana e = < 0
Y = C + I
Y = C0 + cY + I0 + er
Y – cY = C0 + I0 + er, maka Y =
8
Contoh.
C = 40 + 0,6Y
I = -4r + 80
Fungsi IS dapat ditemukan dengan menggunakan cara:
a. Rumus
Y = C + I
Y = (40 + 0,6Y) + (-4r + 80)
Y = 0,6Y – 4r + 120
Y = = =
Y = 300 – 10r
b. Grafik
C = 40 + 0,6Y
S= -40 + 0,4 Y
I = -4r + 80
9
B. Pasar Uang Dan Kurva LM
Pasar uang dalam hal ini mencakup:
a) Penawaran uang: jumlah uang yang beredar dalam masyarakat (uang kartal + giral)
b) Permintaan uang: kebutuhan uang tunai (J. M. Keynes) untuk motif:
 Transaction motive:
 Precautionary motive
 Speculative motive
1. Permintaan uang untuk transaksi.
Jumlah dan waktu terjadinya penerimaan pendapatan rumah tangga dan perusahaan sama dengan
pengeluaran, maka mereka tidak memerlukan uang tunai untuk transaksi.
Kenyataan:
a) Jumlah penerimaan pengeluaran. Rumah tangga menerima gaji Rp 30.000, tapi
dibelanjakan Rp 20.000.
b) Waktu terjadinya penerimaan pengeluaran. Karyawan menerima gaji per bulan, tapi
pengeluaran untuk makanan setiap hari. Perusahaan menerima pendapatan setiap hari, tapi
membeli bahan baku setiap bulan sekali.
10
Apa yang menentukan besar kecilnya uang tunai untuk transaksi?.
a) Sebuah RT dengan penghasilan Rp 7.000/minggu. Pengeluaran/hari = Rp 1.000.
b) Sebuah RT dengan penghasilan Rp 9.000/minggu. Pengeluaran/hari = Rp 1.285.
Gambar 1. Pola saldo Kas
Peningkatan pendapatan menyebabkan peningkatan kebutuhan uang tunai untuk transaksi.
Hubungan antara permintaan uang tunai untuk transaksi dengan pendapatan digambarkan sbb:
Gambar 2. Kurva Permintaan Uang Tunai untuk Transaksi Individu
Penjumlah kurva permintaan uang tunai untuk transaksi seluruh individu disebut dengan
permintaan uang agregat untuk transaksi.
9.00
0
7.00
0
4.50
0
M S S R K J S M S S R K J S M
Kebutuhan Uang Tunai untuk Transaksi (LT)
Pendapatan
LT
11
Gambar 2. Kurva Permintaan Uang Agregat untuk Transaksi
2. Permintaan uang untuk berjaga-jaga.
Permintaan uang untuk disimpan.dengan motif untuk berjaga-jaga sebagai akibat dari
ketidakpastian.
Permintaan uang untuk berjaga-jaga ini ditentukan oleh nilai transaksi yang akan dilakukan.
Semakin besar nilai transaksi, maka semakin besar permintaan uang untuk berjaga-jaga.
Permintaan uang untuk transaksi sama dengan permintaan uang untuk berjaga-jaga, sehingga
kedua motif ini menjadi satu variabel permintaan (L1).
Gambar 2. Kurva Permintaan Uang Agregat L1
L1 = LT + LJ
LJ
LT
L1
Pendapatan
Kebutuhan Uang Tunai untuk Transaksi (LT)
LT
12
L1 = 0,4 Y
L1 = k1 Y, dimana k1 =
3. Permintaan uang untuk spekulasi.
Spekullasi dalam hal ini adalah spekulasi dalam surat-surat berharga terutama obligasi. Spekulan
membeli banyak obligasi pada saat harga murah (dana banyak dalam bentuk surat berharga dan
uang tunai sedikit) dan menjual pada saat harga tinggi (dana dalam bentuk uang tunai).
Jika harga obligasi menurun, maka jumlah uang yang diminta oleh masyarakat untuk motif
spekulasi berkurang dan pada saat harga obligasi meningkat, maka kuantitas uang yang diminta
oleh masyarakat untuk motif spekulasi meningkat.
Apa hubungannya antara harga surat obligasi dengan tingkat bunga?
Semakin tinggi tingkat bunga, semakin murah harga obligasi dan sebaliknya.
Pada saat tingkat bunga tinggi, maka jumlah uang beredar untuk motif spekulatif sedikit, tapi
pada saat tingkat bunga rendah, maka jumlah uang beredar untuk motif spekulatif meningkat.
4. Penawaran uang
Asumsi:
a) Penawaran uang: jumlah uang kartal dan giral yang beredar di masyarakat.
b) Pemerintah dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar melalui kebijakan moneter. Ada
2 cara:
L2
A B
a
b
L2
r
13
 Quantitative credit control yang mencakup: (a) Redicount policy: kebijakan diskonto
bank sentral; (b) Open market operation: kebijakan berkenaan dengan obligasi dipasar
terbuka; dan (c) Manipulasi legal reserve ratio: kebijakan bank sentral dalam menentukan
angka banding minimum antara uang tunai dengan kewajiban bank giral.
 Qualitative credit control yakni selective credit control: salah satu pengawasan kredit
dengan moral situation (bank sentral secara informal mempengaruhi kebijakan bank-bank
umum dalam hal kredit).
c) Perkonomian dengan system pengawasan devisa (masyarakat tidak bebas mempunyai dan
menggunakan valas), maka pemerintah dapat mencetak uang, sehingga menambah jumlah
uag yang beredar
d) Jumlah uang yang beredar dipengaruhi oleh BOP. Surplus BOP akan menambah jumlah uag
beredar dan sebaliknya
e) Tidak ada perubahan harga, sehingga pemerintah mempengaruhi jumlah uang beredar secara
nominal yang sama dengan jumlah uang riil.
5. Penawaran uang
Kurva atau fungsi LM adalah kurva atau fungsi yang menunjukkan hubungan tingkat pendapatan
nasional dengan berbagai tingkat bunga yang memenuhi syarat ekuilibriumnya pasar uang.
Syarat ekuilibrium pasar uang, jika permintaan uang = penawaran uang.
Jumlah uang beredar (M)
M =
Permintaan uang total (L), permintaan uang untuk transaksi (LT), permintaan uang untuk berjaga
(Lj), dan permintaan uang untuk spekulasi (L2)
L1 = LT + LJ
L = L1 + L2
L1 = L1 (Y) dan L2 = L2 (r)
L = L1 + L2
L = L1 (Y) + L2 (r), maka L = L (Y,r)
Syarat ekuilibrium, M = L
M = L1 (Y) + L2 (r)
14
M = L (Y,r)
Jika diketahui
Jumlah uang beredar M =
Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga L1 = k1Y
Permintaan uang untuk spekulasi L2 = k2 r +
Maka M = L1 (Y) + L2 (r)
= L1 (Y) + L2 (r)
= k1Y + k2 r +
Y =
Contoh.
Jumlah uang yang beredar = 200 trilyun
LT = 0,25Y
LJ = 0,15Y
L2 = 160 – 4r
L1 = LT + LJ
L1 = 0,25Y + 0,15Y
L1 = 0,4Y
L = L1 + L2
L = 0,4Y + 160 – 4r
M = L1 (Y) + L2 (r)
200 = 0,4Y + 160 – 4r
r
Y
15
0,4Y – 4r = 40
0,4Y = 40 – 4r
Y = 100 – 40r
atau
Y =
Y =
Y = 100 + 10rMenurunkan kurva LM
16
C. Ekuilibrium Dalam Analisa IS-LM
A. Pasar Komoditi.
a) Fungsi Saving: S=S (Y)
b) Garis bantu ekulibrium pasar komoditi, I=I
c) Fungsi Permintaan Investasi, I= I(r)
d) Fungsi IS, Y= Y(r)
PASAR
PASAR UANG
M
I
I
0
2
I
I = I
S
S
Y
r
I Y
Y
L
L
L M,
M
M
M
L
L
L
17
B. Pasar Uang.
a) Fungsi Permintaan uang untuk spekulasi: L2 = L2 (r)
b) Garis penawaran uang MM. OM=jumlah uang beredar dalam suatu perekonomian
c) Fungsi Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga L1 =L1(Y)
d) Fungsi LM, Y= Y(r)
2. Keseimbangan Umum dan Semu.
Kurva IS merupakan kurva yang menghubungkan Y pada berbagai tingkat r dengan syarat
ekulibrium pada pasar komoditi.
Kurva LM merupakan kurva yang menghubungkan Y pada berbagai tingkat r dengan syarat
ekulibrium pada pasar uang.
a) Keseimbangan (ekuilibrium) umum aadalah keseimbangan dimana pendapatan nasional (Y)
dalam kondisi ekulibrium di pasar komoditi dan pasar uang terjadi pada titik potong kurva IS
dan LM.
b) Keseimbangan (ekuilibrium) semu aadalah keseimbangan dimana pendapatan nasional (Y)
dalam kondisi ekulibrium hanya di pasar komoditi atau pasar uang saja.
Keseimbangan semu di pasar komiditi dijelaskan dalam gambar berikut ini.
18
Titik A menunjukkan keseimbangan pada pasar komoditi dan terjadi pada Y di 0Yc dan r di Orc,
dengan tingkat saving OSc.dan tingkat investasi OIc.
Titik A pada kurva IS merupakan keseimbangan semu dalam pasar komoditi dan tidak bertahan
lama.
Pada titik A di pasar uang, pendapatan nasional, investasi, saving, dan tingkat bunga terjadi
pada Y di 0Yc dan r di Orc, dengan tingkat saving OSc.dan tingkat investasi OIc:
a) permintaan uang untuk spekulasi sebesar L2C atau sebesar MF.
b) Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga L1C atau sebesar OG.
c) Jumlah uang beredar sebanyak OM dan yang diminta adalah OG + FM, sehingga ada
kelebihan penawaran uang sebesar GF
d) Kelebihan penawaran uang ini menyebabkan penurunan r, shg I naik dan dipasar komoditi
terjadi perubahan yang menuju kekeseimbangan umum.
e) Keseimbangan semu di pasar uang dijelaskan dalam gambar berikut ini.
19
Titik A pada kurva LM merupakan keseimbangan semu dalam pasar uang dan tidak bertahan
lama.
Pada titik A di pasar komoditi, pendapatan nasional, investasi, saving, dan tingkat bunga terjadi
pada Y di 0Yc dan r di Orc, dengan:
a) permintaan uang untuk spekulasi sebesar OL2C
b) Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga OL1C
c) Jumlah uang beredar sebanyak OM dan yang diminta adalah OL1C + OL2C , sehingga
penawaran uang sama dengan permintaan uang. Pasar uang dalam kondisi ekuilibrium.
d) Pada tingkat bunga Or, keinginan investasi masyarakat sebesar OIc atau setinggi OF,
sementara tingkat saving hanya sebesar OSc.
e) Nilai investasi lebih besar dari saving. (OF > OSc).
f) Besar I menyebabkan Y naik,. Y naik menyebabkan L1 naik. Jika L2 tidak berubah, maka
terjadi kelebihan permintaan uang. Ini berarti pasar uang terjadi disekuilibrium dan
menyebabkan peningkatan tingkat suku bunga, sehingga menuju pada keseimbangan umum
yang baru.
3. Nilai Variabel Endogen dalam Keseimbangan Umum
Jika diketahui:
C = 40 + 0,6Y
I = 80 – 4r
= 200
LT = 0,25Y
LJ = 0,15Y
L2 = 160 – 4r
KESEIMBANGAN IS = LM
300 -10r = 100 +10r
200 = 20r, maka r = 10%
SOAL:
C = 80 + 0,3Y
I = 160 – 2r
= 500
LT = 0,20Y
LJ = 0,20Y
L2 = 320 – 5r
a) Tentukan r pada tingkat keseimbangan umum.
b) Pada tingkat r tersebut, tentukan tingkat konsumsi, saving, investasi, prmintaan uang untuk
transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi.
IS = Y = 300 -10r
LM= Y = 100 +10r
20
C. Kebijaksanaan Fiskal Dan Kebijakan Moneter Dalam Model Analisa IS-LM
Kondisi yang tidak diinginkan oleh pemerintah antara lain:
a) Tingkat inflasi yang tinggi
b) Pengangguran
c) BOP yang difisit
Kebijakan pemerintah:
a) Kebijakan fiscal semua tindakan pemerintah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian
melalui pajak (Tx), transfer pemerintah (T), dan pemngeluaran pemerintah (G)
b) Kebijakan moneter: semua tindakan pemerintah untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian melalui penambahan/pengurangan M (penawaran uang).
Variabel target: variabel yang nilainya diharapkan berubah sesuai dengan yang diinginkan
melalui pelaksanaan kebijakan.
Variabel target = pendapatan nasional (Y) dan kesempatan kerja
Policy instrument/ instrument variable (instrumen kebijakan): alat untuk mencapai tujuan dalam
suatu kebijakan.
Kebijakan fiscal dan kebijakan moneter mempengaruhi target variabel dalam bentuk;
a) Kebijakan ekspansi: kebijakan ekonomi makro untuk meningkatkan kegiatan ekonomi
Kondisi: banyak pengangguran dan kapasitas produksi nasional belum penuh
b) Kebijakan kontraksi: kebijakan ekonomi makro untuk mengurangi kegiatan ekonomi
Kondisi: overemployment (permintaan agregat > kapasitas produksi nasional), inflasi tinggi,
BOP yang difisit.
A. Kebijakan Moneter.
Kebijakan moneter; menambah atau mengurangi M
Kebijakan
ekonomi makro
Kondisi
Perekonomian
Kondisi
ekonomi makro sesuai
dengan target
21
Saat ini Y = Yo dengan M = OM, dan perekonomian full employment (Yf), berarti terdapat
pengangguran
Untuk menghilangkan pengangguan, maka Yo harus naik menjadi Yf dengan melakukan
kebijakan ekspansi (LM ke LMf) dengan cara meggeser penawaran uang dari MM ke MfMf,
sehingga penambahan M sebanyak MMf.
B. Kebijakan Fiskal.
Target variabel Y dan kesempatan kerja.
Variabel instrumen = G, Tx, dan T. Asumsi; hanya menggunakan salah satu variabel saja.
22
Untuk menggeser kurva IS ke ISf melalui penjumlahan I + G + c(T-Tx)=OB agar Y meningkat
menjadi Yf
Dengan demikian untuk meningkatkan Y menjadi Yf, maka perlu meningkatkan:
a) Hanya pengeluaran pemerintah (G)
b) Hanya transfer pemerintah (T)
c) Hanya pajak (Tx)
C. Bentuk Kurva L2 dan Keefektifan Kebijakan Fiskal dan Moneter.
Kebijakan fiskal dan menenter murni dapat mempengaruhi tingkat Y dan kesempata kerja.
Kebijakan fiscal murni: tidak disertai dengan penambahan M dan kebijakan moneter murni: tidak
disertai dengan perubahan G, Tx dan T.
Bentuk kurva LM dihubungan dengan kurva L2 yang mencakup 3 bagian:
a) Daerah klasik (classical range)
23
Daerah CR sejajar dengan r mulai dari titik C keatas. Daerah ini menghasilkan kesimpulan-
kesimpulan teoritik dari pemikir ekonomi
b) Daerah jerat likuiditas (Liquidity trap range)
Daerah LTR sejajar dengan sumbu Y. Pada tingkat r yang rendah, maka harga obligasi tinggi,
shg orang meramalkan terjadi penurunan harga obligasi dan M yang ada tidak untuk membeli
obligasi, tapi untuk disimpan atau ditabung.
c) Daerah tengah (Intermediate range)
Daerah ini memiliki r kurva LM lebih besar dari 0 dan lebih kecil daripada tak terhingga.
1) Kebijakan fiscal.
a) Daerah LTR kebijakan fiscal yang paling efektif dengan menggeser kurva IS kekanan,
maka Y akan meningkat.
b) Daerah IR, kebijakan fiscal dapat meningkatkan Y ekuilibrium, tapi tidak seefektif
daerah LTR
c) Daerah CR tidak efektif untuk kebijakan fiscal untuk meningkatkan Y
Y
r
LM
IS
24
2) Kebijakan moneter
a) Daerah LTR kebijakan moneter tidak efektif dengan menggeser kurva LM kekanan,
untuk meningkatkan Y. Kebijakan moneter yang tidak efektif ini biasa disebut dengan
“Money does’nt matter”
b) Daerah IR, kebijakan moneter dapat meningkatkan Y ekuilibrium, tapi tidak seefektif
daerah CR
c) Daerah CR paling efektif untuk kebijakan moneter untuk meningkatkan Y
Y
r
LM
IS
25
BAB III
CONTOH KASUS
BentuklahpersamaandangambargambarkankurvaISuntuk C = 500 + 0,O8 Y danI + 2000 –
5000 i.
C = 500 + 0,08 Y I = S ꜜ 2000 – 5000 i = − 500 + 0,20 Y
ꜜ S = −500 + 0,20 Y 2500 – 5000 i = 0,20 Y
I = 2000 – 5000 I Y = 12.500 – 25.000 i
Bentuklah persamaan dan gambarkan kurva LM jika permintaan akan uang ditunjukkan
oleh L = 10.000 + 0,4 Y – 20.000 i dan jumlah uang yang ditawarkan ( beredar ) sebesar 9.000.
L = M ꜜ 10.000 + 0,4 Y − 20.000 i = 9.000
0,4 Y = − 1. 000 + 20.000 i
Y = − 2.500 + 50.000 i
Keseimbanganserempak di pasar barang dan pasar uang ditunjukkan oleh perpotongan
antara kurva IS dankurva LM. Pada posisi ini tercipta tingkat bunga keseimbangan dan
pendapatan keseimbangan. Untuk IS dalamkasus di atas, keseimbangan serempak tercipta pada
tingkat bunga 20% dan pendapatan nasiaonal sebersar 7.500.
IS = LM
12.500 – 25.000 i = − 2.500 + 50.000 i
15.000 = 75.000 i
i = 0,20
Dengan memasukkan i = 0,20 kedalam persamaan IS atau LM diperoleh Y = 7.500.
Membentuk Kurva IS dengan pendekatan 2 Diagram
Kurva IS pendekatan 2 Diagram
26
BAB IV
KESIMPULAN
Permintaan Total (Aggregate Demand) lebih ditekannya unsur kepentingannya menurut
Keynes dalam rangka menggerakkan perekonomian. Dalam konteks model yang sederhana,
Permintaan Total (Aggregate Demand) di asumsikan terdiri dari tiga komponen, yaitu:
Pengeluaran oleh konsumen ( C), Pengeluaran untuk investasi ( I ), Pengeluaran oleh pemerintah
( G ). Selanjutnya John Maynard Keynes berpendapat bahwa kegiatan konsumsi pada pokoknya
dideterminasi (ditetapkan) oleh pendapatan. Ketika pendapatan bertambah maka konsumsi akan
ikut bertambah.
Sedangkan Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang yang bersedia ditawarkan pada
berbagai tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Jika harga naik, jumlah barang yang
ditawarkan bertambah. Begitu juga ketika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan
juga turun atau semakin sedikit. Atau Menurut JM Keynes atau model Keynesian Penawaran
Total dapat dianggap sebagai hal yang menunjukkan berbagai macam tingkat out put yang
tersedia dan diproduksi oleh sector usaha.
Sector dunia usaha tidak dapat mengantisipasi tingkat pengeluaran (yang diinginkan )
konsumen, investor dan pemerintah seperti yang diperlihatkan dalam permintaan total. Jika dunia
usaha memperkirakan bahwa permintaan total lebih besar daripada kenyataannya, maka produksi
jumlah barang dan jasa akan lebih banyak meskipun tidak terjual sepenuhnya.
Persediaan-persediaan tanpa sengaja berkurang dan dunia usaha mulai mmeperluas
produksi yang selanjutnya menyebabkan bertambahnya NNP. Maka jelas kiranya bahwa hanya
terdapat sebuah titik saja dimana jumlah barang-barang dan jasa-jasa yang ingin dibeli orang-
orang persis sama dengan jumlah yang yang diproduksi. Hal tersebut terjadi pada titik
perpotongan antara garis-garis permintaan total dan penawaran total (titik E = Equilibrium).
NNP keseimbangan (Equilibrium NNP) dapat mengalami perubahan apabila terjadi pergeseran
posisi pada garis permintaan total.
Suku bunga merupakan sebuah factor penting yang mendeterminasi (menetapkan) tingkat
(laju) investasi. Apabila suku bunga meningkat, maka dapat diperkirakan tingkat investasi akan
menurun dan hal ini kurang menguntungkan untuk melakukan investasi. Di samping itu, apabila
kredit makin sulit diperoleh, situasi selanjutnya biasanya diikuti oleh meningkatnya suku bunga,
27
maka investasi cenderung berkurang. Hal sebaliknya berlaku, jika suku bunga menurun atau
kredit lebih mudah diperoleh.
Kurva IS menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang
muncul di pasar barang dan jasa. Kurva IS juga menyatakan “investasi” dan “tabungan”. Kurva
IS menunjukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan
keseimbangan dalam pasar untuk barang dan jasa. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal
yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kanan.
Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang mengurangi permintaan terhadap barang dan
jasa menggeser kurva IS ke kiri.
Hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang
dinyatakan dengan Kurva LM. Kurva LM menggambarkan hubungan di antara tingkat
pendapatan dan tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin tinggi permintaan
terhadap keseimbangan uang riil, dan semakin tinggi tingkat bunga keseimbangan. Karena itu,
kurva LM miring ke atas.
Stagnasi adalah suatu keadaan di mana tingkat pertumbuhan ekonomi adalah sekitar 0%
per tahun.
28
BAB V
PENUTUP
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah makalah dengan judul “Ekonomi Teknik
(Model Analisa IS-LM)” telah selesai kami susun dan kami buat. Kritik dan saran yang bersifat
membangun kami harapkan dari para pembaca sebagai upaya penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Terima kasih.
Depok, Januari 2015
Wassalam
29
DAFTAR PUSTAKA
Ekonomi Makro :Analisa IS-LM dan Permintaan-Penawaran Agregatif, Edisi Ketiga (Liberty,
Yogyakarta,1997) x + 244 halaman;
http://makalahpaijo.blogspot.com/2013/04/ekonomi-makro_12.html
http://zahranmirzan.blogspot.com/2013/01/makalah-ekonomi-kurva-is-dan-kurva-lm.html

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalYesica Adicondro
 
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"anggitacxcx
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenyunisarosa
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasimanajemenmagister
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBIndra Yu
 
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnisAplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnisWahono Diphayana
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Haidar Bashofi
 
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)A-ttiitudEd Kuu
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorDwi Andriyanto
 
Pengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi MankiwPengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi MankiwYesica Adicondro
 

La actualidad más candente (20)

Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan Nasional
 
SIstem Ekonomi 3 Sektor
SIstem Ekonomi 3 SektorSIstem Ekonomi 3 Sektor
SIstem Ekonomi 3 Sektor
 
kebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintahkebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintah
 
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
TUGAS MAKALAH EKONOMI "KEBIJAKAN MONETER"
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumen
 
Makalah pendapatan nasional
Makalah pendapatan nasional Makalah pendapatan nasional
Makalah pendapatan nasional
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
 
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnisAplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
 
Pengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi MakroPengantar Ekonomi Makro
Pengantar Ekonomi Makro
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
 
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
 
Pengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi MankiwPengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
 
EKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptxEKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptx
 

Destacado

Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barangYusron Blacklist
 
Bab 10 keseimbangan pasar uang
Bab 10   keseimbangan pasar uangBab 10   keseimbangan pasar uang
Bab 10 keseimbangan pasar uangYusron Blacklist
 
pasar uang dan pasar barang
pasar uang dan pasar barangpasar uang dan pasar barang
pasar uang dan pasar barangSukma Kenangan
 
keseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMkeseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMmas karebet
 
Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)Tri Yani
 
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiRingkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiMikha_135
 
Jawaban kisi kisi ekonomi (1)
Jawaban kisi kisi ekonomi (1)Jawaban kisi kisi ekonomi (1)
Jawaban kisi kisi ekonomi (1)stephaniejessey
 
Pertemuan ke ii iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii   iii ht w n d s ePertemuan ke ii   iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii iii ht w n d s estephaniejessey
 
Science 10 Unit 2 LM
Science 10 Unit 2 LMScience 10 Unit 2 LM
Science 10 Unit 2 LMHarry Fox
 
Penawaran dan keseimb pasar1(kuliah ke 3)
Penawaran dan keseimb pasar1(kuliah ke 3)Penawaran dan keseimb pasar1(kuliah ke 3)
Penawaran dan keseimb pasar1(kuliah ke 3)Defina Sulastiningtiyas
 
ekonomi moneter pasar uang
ekonomi moneter pasar uangekonomi moneter pasar uang
ekonomi moneter pasar uangyuniar putri
 
Uang dan lembaga keuangan
Uang dan lembaga keuanganUang dan lembaga keuangan
Uang dan lembaga keuanganDearest Rome
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 
Populasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomiPopulasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomiRahmatia Azzindani
 

Destacado (20)

Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
 
Bab 10 keseimbangan pasar uang
Bab 10   keseimbangan pasar uangBab 10   keseimbangan pasar uang
Bab 10 keseimbangan pasar uang
 
pasar uang dan pasar barang
pasar uang dan pasar barangpasar uang dan pasar barang
pasar uang dan pasar barang
 
keseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMkeseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LM
 
Fluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomiFluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomi
 
Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)Pendapatan Nasional (mine)
Pendapatan Nasional (mine)
 
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiRingkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
 
IS-LM Analysis
IS-LM AnalysisIS-LM Analysis
IS-LM Analysis
 
Jawaban kisi kisi ekonomi (1)
Jawaban kisi kisi ekonomi (1)Jawaban kisi kisi ekonomi (1)
Jawaban kisi kisi ekonomi (1)
 
Slk pasar uang slk ch 11
Slk pasar uang  slk ch 11Slk pasar uang  slk ch 11
Slk pasar uang slk ch 11
 
Pertemuan ke ii iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii   iii ht w n d s ePertemuan ke ii   iii ht w n d s e
Pertemuan ke ii iii ht w n d s e
 
Ekonomi pembangunan Nasional
Ekonomi pembangunan NasionalEkonomi pembangunan Nasional
Ekonomi pembangunan Nasional
 
Science 10 Unit 2 LM
Science 10 Unit 2 LMScience 10 Unit 2 LM
Science 10 Unit 2 LM
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Penawaran dan keseimb pasar1(kuliah ke 3)
Penawaran dan keseimb pasar1(kuliah ke 3)Penawaran dan keseimb pasar1(kuliah ke 3)
Penawaran dan keseimb pasar1(kuliah ke 3)
 
ekonomi moneter pasar uang
ekonomi moneter pasar uangekonomi moneter pasar uang
ekonomi moneter pasar uang
 
Uang dan lembaga keuangan
Uang dan lembaga keuanganUang dan lembaga keuangan
Uang dan lembaga keuangan
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 
Populasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomiPopulasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomi
 
Keseimbangan pasar
Keseimbangan pasarKeseimbangan pasar
Keseimbangan pasar
 

Similar a Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)

4-makro-4-analisis-is-lm-nuhfil.pdf
4-makro-4-analisis-is-lm-nuhfil.pdf4-makro-4-analisis-is-lm-nuhfil.pdf
4-makro-4-analisis-is-lm-nuhfil.pdfRindiAntika57
 
Keseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptx
Keseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptxKeseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptx
Keseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptxSusanSanti20
 
SOAL OSK 2018.docx
SOAL OSK 2018.docxSOAL OSK 2018.docx
SOAL OSK 2018.docxrobie_poenya
 
Pengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makroPengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makroWandi Supandi
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Ayulestari1234
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Ayulestari1234
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Ayulestari1234
 
Yustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustikapuri99
 
Soal dan pembahasan un ekonomi sma ips 2010-2011
Soal dan pembahasan un ekonomi sma ips 2010-2011Soal dan pembahasan un ekonomi sma ips 2010-2011
Soal dan pembahasan un ekonomi sma ips 2010-2011Sang Pembelajar
 
Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan | Ekonomi Makro
Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan | Ekonomi MakroTabungan, Investasi dan Sistem Keuangan | Ekonomi Makro
Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan | Ekonomi MakroEfraim Perjuangan
 
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docxKel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docxHarizlord
 
Pertemuan 14 neraca pembayaran
Pertemuan 14 neraca pembayaranPertemuan 14 neraca pembayaran
Pertemuan 14 neraca pembayaranmariatul qibtiyah
 
Esm hkm-bab-1-6
Esm hkm-bab-1-6Esm hkm-bab-1-6
Esm hkm-bab-1-6aisyah29
 
Aminullah Assagaf_P11_Manaj Inv Lanjutan_5 Juni 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P11_Manaj Inv Lanjutan_5 Juni 2021.pptxAminullah Assagaf_P11_Manaj Inv Lanjutan_5 Juni 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P11_Manaj Inv Lanjutan_5 Juni 2021.pptxAminullah Assagaf
 

Similar a Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM) (20)

Keseimbangan is lm
Keseimbangan is lmKeseimbangan is lm
Keseimbangan is lm
 
4-makro-4-analisis-is-lm-nuhfil.pdf
4-makro-4-analisis-is-lm-nuhfil.pdf4-makro-4-analisis-is-lm-nuhfil.pdf
4-makro-4-analisis-is-lm-nuhfil.pdf
 
Keseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptx
Keseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptxKeseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptx
Keseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptx
 
SOAL OSK 2018.docx
SOAL OSK 2018.docxSOAL OSK 2018.docx
SOAL OSK 2018.docx
 
Teori Ekonomi Makro
Teori Ekonomi MakroTeori Ekonomi Makro
Teori Ekonomi Makro
 
Pengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makroPengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makro
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Yustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustika resume dan uts
Yustika resume dan uts
 
Soal dan pembahasan un ekonomi sma ips 2010-2011
Soal dan pembahasan un ekonomi sma ips 2010-2011Soal dan pembahasan un ekonomi sma ips 2010-2011
Soal dan pembahasan un ekonomi sma ips 2010-2011
 
makalah ekonomi makro
makalah ekonomi makromakalah ekonomi makro
makalah ekonomi makro
 
Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan | Ekonomi Makro
Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan | Ekonomi MakroTabungan, Investasi dan Sistem Keuangan | Ekonomi Makro
Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan | Ekonomi Makro
 
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docxKel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
 
Sri.pptesis
Sri.pptesisSri.pptesis
Sri.pptesis
 
Soal olim-eko-tk-prov-2009
Soal olim-eko-tk-prov-2009Soal olim-eko-tk-prov-2009
Soal olim-eko-tk-prov-2009
 
Pertemuan 14 neraca pembayaran
Pertemuan 14 neraca pembayaranPertemuan 14 neraca pembayaran
Pertemuan 14 neraca pembayaran
 
Soal manaj keu
Soal manaj keuSoal manaj keu
Soal manaj keu
 
Esm hkm-bab-1-6
Esm hkm-bab-1-6Esm hkm-bab-1-6
Esm hkm-bab-1-6
 
Aminullah Assagaf_P11_Manaj Inv Lanjutan_5 Juni 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P11_Manaj Inv Lanjutan_5 Juni 2021.pptxAminullah Assagaf_P11_Manaj Inv Lanjutan_5 Juni 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P11_Manaj Inv Lanjutan_5 Juni 2021.pptx
 

Más de Nimas Putri

Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)Nimas Putri
 
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)Nimas Putri
 
Ekonomi Teknik 2
Ekonomi Teknik 2Ekonomi Teknik 2
Ekonomi Teknik 2Nimas Putri
 
Ekonomi teknik 1
Ekonomi teknik 1Ekonomi teknik 1
Ekonomi teknik 1Nimas Putri
 
Ekologi kerusakan lingkungan
Ekologi kerusakan lingkunganEkologi kerusakan lingkungan
Ekologi kerusakan lingkunganNimas Putri
 

Más de Nimas Putri (7)

Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik II (tugas bulan 2)
 
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
 
Ekonomi Teknik 2
Ekonomi Teknik 2Ekonomi Teknik 2
Ekonomi Teknik 2
 
Ekonomi teknik 1
Ekonomi teknik 1Ekonomi teknik 1
Ekonomi teknik 1
 
Pltsa
PltsaPltsa
Pltsa
 
Ekologi kerusakan lingkungan
Ekologi kerusakan lingkunganEkologi kerusakan lingkungan
Ekologi kerusakan lingkungan
 
Bank sampah
Bank sampahBank sampah
Bank sampah
 

Último

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 

Último (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 

Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)

  • 1. EKONOMI TEKNIK MODEL ANALISA IS-LM Disusun Oleh: Nimas Lestari Ayu Putri (15412327) 3IB01A Jurusan Teknik Elektro Universitas Gunadarma 2014
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah ini. Karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan makalah dengan judul “Ekonomi Teknik (Model Analisa IS-LM)” dapat kami selesaikan dengan baik. Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan akan tentang semua yang ada dalam ekonomi teknik melalui makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu, terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan kemampuan kami semata. Namun, karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman kami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat. Wassalamualaikum Wr. Wb. Depok, januari 2015 Penulis
  • 3. 3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...........................................................................................................2 DAFTAR ISI..........................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4 A. Latar Belakang...........................................................................................................4 B. Rumusa Masalah........................................................................................................4 C. Tujuan makalah..........................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................5 A. Pasar Komoditi Dan Kurva IS ...................................................................................5 B. Pasar Uang Dan Kurva LM........................................................................................9 C. Ekuilibrium Dalam Analisa IS-LM ...........................................................................16 D. Kebijaksanaan Fiskal Dan Kebijaksanaan Moneter Dalam Model Analisa IS-LM ..20 BAB III CONTOH KASUS...................................................................................................25 BAB IV KESIMPULAN .......................................................................................................26 BAB V PENUTUP ................................................................................................................28 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................29
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ilmu Ekonomi yaitu ilmu yang mepelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemilihan diantara berbagai alternatif pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas.  Macam Ilmu Ekonomi a. Ekonomi diskriptif (descriptive economics) yaitu mengumpulkan keterangan-keterangan faktual yang relevan mengenai sesuatu masalah. b. Teori ekonomi (economic theory/economic analysis) - ekonomi mikro - ekonomi makro (analisis ekonomi agregatif, agreagate economic analysis, macro economics) c. Ekonomi Yang Diterapkan (applied economics) yaitu menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerangkan diskripsi faktor-faktor yang dikumpulkan ekonomi diskriptif. B. Rumusan Masalah   Apakah pengertian dari IS dan LM?  Bagaimanakah antara keseimbangan IS dan LM?  Berilah gambaran tentang IS dan LM ? C. Tujuan Ekonomi Makro Ekonomi makro yaitu merupakan bagian dari pada ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan.
  • 5. 5 BAB II PEMBAHASAN A. Pasar Komoditi Dan Kurva IS Permintaan Investasi (Investment Demand): Tingkat pembelian capital baru yang direncanakan. Determinan investasi: a) The interest rate Other things remaining the same, higher the interest rate, the smaller is the planned of investment. b) The rate of return on capital The rate of return on capital is the net income received from using the equipment (price of equipment). Jika rate of return on capital > interest rate, maka project is undertaken Jenis struktur perekonomian: a) Perekonomian tertutup sederhana Variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup consumption (C), saving (S), investment (I), dan national income (Y). b) Perekonomian tertutup dengan kebijkan fiscal Variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup consumption (C), saving (S), investment (I), national income (Y), taxes (Tx), government expenditure (G), dan government transfer/transfer payment (T). Transfer payment: payments of benefit and subsidies by the government. c) Perekonomian terbuka tanpa kebijakan fiscal Variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup consumption (C), saving (S), investment (I), national income (Y), export (X) dan impor (Z) d) Perekonomian terbuka dengan kebijkan fiskal
  • 6. 6 Variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup consumption (C), saving (S), investment (I), national income (Y), export (X), impor (Z), taxes (Tx), government expenditure (G), government transfer/transfer payment (T). A. Pengeluaran Investasi dalam Model IS-LM Bagaimana memperlakukan variabel-variabel kegiatan ekonomi agregat tersebut?. Dalam analisis pasar komoditi saja, maka investasi diperlakukan sebagai variable exogen (variabel yang nilainya tidak ditentukan oleh tingkat bunga). Namun dalam model analisis IS-LM, maka Investasi = f (r) Kurva permintaan investasi agregatif (I) = 80 – 4r B. Saving dan Consumption Function Consumption function: C = C0 +cY C0 = Nilai konsumsi pada saat Y =0 c = = marginal prospensity to consume Saving function: S = S0 +sY S0 = Nilai saving onsumsi pada saat Y =0, dimana S0 = -C0
  • 7. 7 s = = marginal prospensity to save Contoh. Consumption function dalam suatu perekonomian. C = 40 + 0,6Y S = -40 + 0,4Y C. Menurunkan Kurva IS Dalam perekonomian tertutup sederhana, variabel kegiatan ekonomi agregat mencakup consumption (C), saving (S), investment (I), dan national income (Y). Syarat ekuilibrium pasar komoditi untuk perekonomian tertutup tanpa kebijakan fiscal: S = I atau Y = C + I Function: C = C0 + cY, dimana 0 < c = < 1 I = I0 + er, dimana e = < 0 Y = C + I Y = C0 + cY + I0 + er Y – cY = C0 + I0 + er, maka Y =
  • 8. 8 Contoh. C = 40 + 0,6Y I = -4r + 80 Fungsi IS dapat ditemukan dengan menggunakan cara: a. Rumus Y = C + I Y = (40 + 0,6Y) + (-4r + 80) Y = 0,6Y – 4r + 120 Y = = = Y = 300 – 10r b. Grafik C = 40 + 0,6Y S= -40 + 0,4 Y I = -4r + 80
  • 9. 9 B. Pasar Uang Dan Kurva LM Pasar uang dalam hal ini mencakup: a) Penawaran uang: jumlah uang yang beredar dalam masyarakat (uang kartal + giral) b) Permintaan uang: kebutuhan uang tunai (J. M. Keynes) untuk motif:  Transaction motive:  Precautionary motive  Speculative motive 1. Permintaan uang untuk transaksi. Jumlah dan waktu terjadinya penerimaan pendapatan rumah tangga dan perusahaan sama dengan pengeluaran, maka mereka tidak memerlukan uang tunai untuk transaksi. Kenyataan: a) Jumlah penerimaan pengeluaran. Rumah tangga menerima gaji Rp 30.000, tapi dibelanjakan Rp 20.000. b) Waktu terjadinya penerimaan pengeluaran. Karyawan menerima gaji per bulan, tapi pengeluaran untuk makanan setiap hari. Perusahaan menerima pendapatan setiap hari, tapi membeli bahan baku setiap bulan sekali.
  • 10. 10 Apa yang menentukan besar kecilnya uang tunai untuk transaksi?. a) Sebuah RT dengan penghasilan Rp 7.000/minggu. Pengeluaran/hari = Rp 1.000. b) Sebuah RT dengan penghasilan Rp 9.000/minggu. Pengeluaran/hari = Rp 1.285. Gambar 1. Pola saldo Kas Peningkatan pendapatan menyebabkan peningkatan kebutuhan uang tunai untuk transaksi. Hubungan antara permintaan uang tunai untuk transaksi dengan pendapatan digambarkan sbb: Gambar 2. Kurva Permintaan Uang Tunai untuk Transaksi Individu Penjumlah kurva permintaan uang tunai untuk transaksi seluruh individu disebut dengan permintaan uang agregat untuk transaksi. 9.00 0 7.00 0 4.50 0 M S S R K J S M S S R K J S M Kebutuhan Uang Tunai untuk Transaksi (LT) Pendapatan LT
  • 11. 11 Gambar 2. Kurva Permintaan Uang Agregat untuk Transaksi 2. Permintaan uang untuk berjaga-jaga. Permintaan uang untuk disimpan.dengan motif untuk berjaga-jaga sebagai akibat dari ketidakpastian. Permintaan uang untuk berjaga-jaga ini ditentukan oleh nilai transaksi yang akan dilakukan. Semakin besar nilai transaksi, maka semakin besar permintaan uang untuk berjaga-jaga. Permintaan uang untuk transaksi sama dengan permintaan uang untuk berjaga-jaga, sehingga kedua motif ini menjadi satu variabel permintaan (L1). Gambar 2. Kurva Permintaan Uang Agregat L1 L1 = LT + LJ LJ LT L1 Pendapatan Kebutuhan Uang Tunai untuk Transaksi (LT) LT
  • 12. 12 L1 = 0,4 Y L1 = k1 Y, dimana k1 = 3. Permintaan uang untuk spekulasi. Spekullasi dalam hal ini adalah spekulasi dalam surat-surat berharga terutama obligasi. Spekulan membeli banyak obligasi pada saat harga murah (dana banyak dalam bentuk surat berharga dan uang tunai sedikit) dan menjual pada saat harga tinggi (dana dalam bentuk uang tunai). Jika harga obligasi menurun, maka jumlah uang yang diminta oleh masyarakat untuk motif spekulasi berkurang dan pada saat harga obligasi meningkat, maka kuantitas uang yang diminta oleh masyarakat untuk motif spekulasi meningkat. Apa hubungannya antara harga surat obligasi dengan tingkat bunga? Semakin tinggi tingkat bunga, semakin murah harga obligasi dan sebaliknya. Pada saat tingkat bunga tinggi, maka jumlah uang beredar untuk motif spekulatif sedikit, tapi pada saat tingkat bunga rendah, maka jumlah uang beredar untuk motif spekulatif meningkat. 4. Penawaran uang Asumsi: a) Penawaran uang: jumlah uang kartal dan giral yang beredar di masyarakat. b) Pemerintah dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar melalui kebijakan moneter. Ada 2 cara: L2 A B a b L2 r
  • 13. 13  Quantitative credit control yang mencakup: (a) Redicount policy: kebijakan diskonto bank sentral; (b) Open market operation: kebijakan berkenaan dengan obligasi dipasar terbuka; dan (c) Manipulasi legal reserve ratio: kebijakan bank sentral dalam menentukan angka banding minimum antara uang tunai dengan kewajiban bank giral.  Qualitative credit control yakni selective credit control: salah satu pengawasan kredit dengan moral situation (bank sentral secara informal mempengaruhi kebijakan bank-bank umum dalam hal kredit). c) Perkonomian dengan system pengawasan devisa (masyarakat tidak bebas mempunyai dan menggunakan valas), maka pemerintah dapat mencetak uang, sehingga menambah jumlah uag yang beredar d) Jumlah uang yang beredar dipengaruhi oleh BOP. Surplus BOP akan menambah jumlah uag beredar dan sebaliknya e) Tidak ada perubahan harga, sehingga pemerintah mempengaruhi jumlah uang beredar secara nominal yang sama dengan jumlah uang riil. 5. Penawaran uang Kurva atau fungsi LM adalah kurva atau fungsi yang menunjukkan hubungan tingkat pendapatan nasional dengan berbagai tingkat bunga yang memenuhi syarat ekuilibriumnya pasar uang. Syarat ekuilibrium pasar uang, jika permintaan uang = penawaran uang. Jumlah uang beredar (M) M = Permintaan uang total (L), permintaan uang untuk transaksi (LT), permintaan uang untuk berjaga (Lj), dan permintaan uang untuk spekulasi (L2) L1 = LT + LJ L = L1 + L2 L1 = L1 (Y) dan L2 = L2 (r) L = L1 + L2 L = L1 (Y) + L2 (r), maka L = L (Y,r) Syarat ekuilibrium, M = L M = L1 (Y) + L2 (r)
  • 14. 14 M = L (Y,r) Jika diketahui Jumlah uang beredar M = Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga L1 = k1Y Permintaan uang untuk spekulasi L2 = k2 r + Maka M = L1 (Y) + L2 (r) = L1 (Y) + L2 (r) = k1Y + k2 r + Y = Contoh. Jumlah uang yang beredar = 200 trilyun LT = 0,25Y LJ = 0,15Y L2 = 160 – 4r L1 = LT + LJ L1 = 0,25Y + 0,15Y L1 = 0,4Y L = L1 + L2 L = 0,4Y + 160 – 4r M = L1 (Y) + L2 (r) 200 = 0,4Y + 160 – 4r r Y
  • 15. 15 0,4Y – 4r = 40 0,4Y = 40 – 4r Y = 100 – 40r atau Y = Y = Y = 100 + 10rMenurunkan kurva LM
  • 16. 16 C. Ekuilibrium Dalam Analisa IS-LM A. Pasar Komoditi. a) Fungsi Saving: S=S (Y) b) Garis bantu ekulibrium pasar komoditi, I=I c) Fungsi Permintaan Investasi, I= I(r) d) Fungsi IS, Y= Y(r) PASAR PASAR UANG M I I 0 2 I I = I S S Y r I Y Y L L L M, M M M L L L
  • 17. 17 B. Pasar Uang. a) Fungsi Permintaan uang untuk spekulasi: L2 = L2 (r) b) Garis penawaran uang MM. OM=jumlah uang beredar dalam suatu perekonomian c) Fungsi Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga L1 =L1(Y) d) Fungsi LM, Y= Y(r) 2. Keseimbangan Umum dan Semu. Kurva IS merupakan kurva yang menghubungkan Y pada berbagai tingkat r dengan syarat ekulibrium pada pasar komoditi. Kurva LM merupakan kurva yang menghubungkan Y pada berbagai tingkat r dengan syarat ekulibrium pada pasar uang. a) Keseimbangan (ekuilibrium) umum aadalah keseimbangan dimana pendapatan nasional (Y) dalam kondisi ekulibrium di pasar komoditi dan pasar uang terjadi pada titik potong kurva IS dan LM. b) Keseimbangan (ekuilibrium) semu aadalah keseimbangan dimana pendapatan nasional (Y) dalam kondisi ekulibrium hanya di pasar komoditi atau pasar uang saja. Keseimbangan semu di pasar komiditi dijelaskan dalam gambar berikut ini.
  • 18. 18 Titik A menunjukkan keseimbangan pada pasar komoditi dan terjadi pada Y di 0Yc dan r di Orc, dengan tingkat saving OSc.dan tingkat investasi OIc. Titik A pada kurva IS merupakan keseimbangan semu dalam pasar komoditi dan tidak bertahan lama. Pada titik A di pasar uang, pendapatan nasional, investasi, saving, dan tingkat bunga terjadi pada Y di 0Yc dan r di Orc, dengan tingkat saving OSc.dan tingkat investasi OIc: a) permintaan uang untuk spekulasi sebesar L2C atau sebesar MF. b) Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga L1C atau sebesar OG. c) Jumlah uang beredar sebanyak OM dan yang diminta adalah OG + FM, sehingga ada kelebihan penawaran uang sebesar GF d) Kelebihan penawaran uang ini menyebabkan penurunan r, shg I naik dan dipasar komoditi terjadi perubahan yang menuju kekeseimbangan umum. e) Keseimbangan semu di pasar uang dijelaskan dalam gambar berikut ini.
  • 19. 19 Titik A pada kurva LM merupakan keseimbangan semu dalam pasar uang dan tidak bertahan lama. Pada titik A di pasar komoditi, pendapatan nasional, investasi, saving, dan tingkat bunga terjadi pada Y di 0Yc dan r di Orc, dengan: a) permintaan uang untuk spekulasi sebesar OL2C b) Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga OL1C c) Jumlah uang beredar sebanyak OM dan yang diminta adalah OL1C + OL2C , sehingga penawaran uang sama dengan permintaan uang. Pasar uang dalam kondisi ekuilibrium. d) Pada tingkat bunga Or, keinginan investasi masyarakat sebesar OIc atau setinggi OF, sementara tingkat saving hanya sebesar OSc. e) Nilai investasi lebih besar dari saving. (OF > OSc). f) Besar I menyebabkan Y naik,. Y naik menyebabkan L1 naik. Jika L2 tidak berubah, maka terjadi kelebihan permintaan uang. Ini berarti pasar uang terjadi disekuilibrium dan menyebabkan peningkatan tingkat suku bunga, sehingga menuju pada keseimbangan umum yang baru. 3. Nilai Variabel Endogen dalam Keseimbangan Umum Jika diketahui: C = 40 + 0,6Y I = 80 – 4r = 200 LT = 0,25Y LJ = 0,15Y L2 = 160 – 4r KESEIMBANGAN IS = LM 300 -10r = 100 +10r 200 = 20r, maka r = 10% SOAL: C = 80 + 0,3Y I = 160 – 2r = 500 LT = 0,20Y LJ = 0,20Y L2 = 320 – 5r a) Tentukan r pada tingkat keseimbangan umum. b) Pada tingkat r tersebut, tentukan tingkat konsumsi, saving, investasi, prmintaan uang untuk transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi. IS = Y = 300 -10r LM= Y = 100 +10r
  • 20. 20 C. Kebijaksanaan Fiskal Dan Kebijakan Moneter Dalam Model Analisa IS-LM Kondisi yang tidak diinginkan oleh pemerintah antara lain: a) Tingkat inflasi yang tinggi b) Pengangguran c) BOP yang difisit Kebijakan pemerintah: a) Kebijakan fiscal semua tindakan pemerintah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian melalui pajak (Tx), transfer pemerintah (T), dan pemngeluaran pemerintah (G) b) Kebijakan moneter: semua tindakan pemerintah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian melalui penambahan/pengurangan M (penawaran uang). Variabel target: variabel yang nilainya diharapkan berubah sesuai dengan yang diinginkan melalui pelaksanaan kebijakan. Variabel target = pendapatan nasional (Y) dan kesempatan kerja Policy instrument/ instrument variable (instrumen kebijakan): alat untuk mencapai tujuan dalam suatu kebijakan. Kebijakan fiscal dan kebijakan moneter mempengaruhi target variabel dalam bentuk; a) Kebijakan ekspansi: kebijakan ekonomi makro untuk meningkatkan kegiatan ekonomi Kondisi: banyak pengangguran dan kapasitas produksi nasional belum penuh b) Kebijakan kontraksi: kebijakan ekonomi makro untuk mengurangi kegiatan ekonomi Kondisi: overemployment (permintaan agregat > kapasitas produksi nasional), inflasi tinggi, BOP yang difisit. A. Kebijakan Moneter. Kebijakan moneter; menambah atau mengurangi M Kebijakan ekonomi makro Kondisi Perekonomian Kondisi ekonomi makro sesuai dengan target
  • 21. 21 Saat ini Y = Yo dengan M = OM, dan perekonomian full employment (Yf), berarti terdapat pengangguran Untuk menghilangkan pengangguan, maka Yo harus naik menjadi Yf dengan melakukan kebijakan ekspansi (LM ke LMf) dengan cara meggeser penawaran uang dari MM ke MfMf, sehingga penambahan M sebanyak MMf. B. Kebijakan Fiskal. Target variabel Y dan kesempatan kerja. Variabel instrumen = G, Tx, dan T. Asumsi; hanya menggunakan salah satu variabel saja.
  • 22. 22 Untuk menggeser kurva IS ke ISf melalui penjumlahan I + G + c(T-Tx)=OB agar Y meningkat menjadi Yf Dengan demikian untuk meningkatkan Y menjadi Yf, maka perlu meningkatkan: a) Hanya pengeluaran pemerintah (G) b) Hanya transfer pemerintah (T) c) Hanya pajak (Tx) C. Bentuk Kurva L2 dan Keefektifan Kebijakan Fiskal dan Moneter. Kebijakan fiskal dan menenter murni dapat mempengaruhi tingkat Y dan kesempata kerja. Kebijakan fiscal murni: tidak disertai dengan penambahan M dan kebijakan moneter murni: tidak disertai dengan perubahan G, Tx dan T. Bentuk kurva LM dihubungan dengan kurva L2 yang mencakup 3 bagian: a) Daerah klasik (classical range)
  • 23. 23 Daerah CR sejajar dengan r mulai dari titik C keatas. Daerah ini menghasilkan kesimpulan- kesimpulan teoritik dari pemikir ekonomi b) Daerah jerat likuiditas (Liquidity trap range) Daerah LTR sejajar dengan sumbu Y. Pada tingkat r yang rendah, maka harga obligasi tinggi, shg orang meramalkan terjadi penurunan harga obligasi dan M yang ada tidak untuk membeli obligasi, tapi untuk disimpan atau ditabung. c) Daerah tengah (Intermediate range) Daerah ini memiliki r kurva LM lebih besar dari 0 dan lebih kecil daripada tak terhingga. 1) Kebijakan fiscal. a) Daerah LTR kebijakan fiscal yang paling efektif dengan menggeser kurva IS kekanan, maka Y akan meningkat. b) Daerah IR, kebijakan fiscal dapat meningkatkan Y ekuilibrium, tapi tidak seefektif daerah LTR c) Daerah CR tidak efektif untuk kebijakan fiscal untuk meningkatkan Y Y r LM IS
  • 24. 24 2) Kebijakan moneter a) Daerah LTR kebijakan moneter tidak efektif dengan menggeser kurva LM kekanan, untuk meningkatkan Y. Kebijakan moneter yang tidak efektif ini biasa disebut dengan “Money does’nt matter” b) Daerah IR, kebijakan moneter dapat meningkatkan Y ekuilibrium, tapi tidak seefektif daerah CR c) Daerah CR paling efektif untuk kebijakan moneter untuk meningkatkan Y Y r LM IS
  • 25. 25 BAB III CONTOH KASUS BentuklahpersamaandangambargambarkankurvaISuntuk C = 500 + 0,O8 Y danI + 2000 – 5000 i. C = 500 + 0,08 Y I = S ꜜ 2000 – 5000 i = − 500 + 0,20 Y ꜜ S = −500 + 0,20 Y 2500 – 5000 i = 0,20 Y I = 2000 – 5000 I Y = 12.500 – 25.000 i Bentuklah persamaan dan gambarkan kurva LM jika permintaan akan uang ditunjukkan oleh L = 10.000 + 0,4 Y – 20.000 i dan jumlah uang yang ditawarkan ( beredar ) sebesar 9.000. L = M ꜜ 10.000 + 0,4 Y − 20.000 i = 9.000 0,4 Y = − 1. 000 + 20.000 i Y = − 2.500 + 50.000 i Keseimbanganserempak di pasar barang dan pasar uang ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva IS dankurva LM. Pada posisi ini tercipta tingkat bunga keseimbangan dan pendapatan keseimbangan. Untuk IS dalamkasus di atas, keseimbangan serempak tercipta pada tingkat bunga 20% dan pendapatan nasiaonal sebersar 7.500. IS = LM 12.500 – 25.000 i = − 2.500 + 50.000 i 15.000 = 75.000 i i = 0,20 Dengan memasukkan i = 0,20 kedalam persamaan IS atau LM diperoleh Y = 7.500. Membentuk Kurva IS dengan pendekatan 2 Diagram Kurva IS pendekatan 2 Diagram
  • 26. 26 BAB IV KESIMPULAN Permintaan Total (Aggregate Demand) lebih ditekannya unsur kepentingannya menurut Keynes dalam rangka menggerakkan perekonomian. Dalam konteks model yang sederhana, Permintaan Total (Aggregate Demand) di asumsikan terdiri dari tiga komponen, yaitu: Pengeluaran oleh konsumen ( C), Pengeluaran untuk investasi ( I ), Pengeluaran oleh pemerintah ( G ). Selanjutnya John Maynard Keynes berpendapat bahwa kegiatan konsumsi pada pokoknya dideterminasi (ditetapkan) oleh pendapatan. Ketika pendapatan bertambah maka konsumsi akan ikut bertambah. Sedangkan Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang yang bersedia ditawarkan pada berbagai tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Jika harga naik, jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Begitu juga ketika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan juga turun atau semakin sedikit. Atau Menurut JM Keynes atau model Keynesian Penawaran Total dapat dianggap sebagai hal yang menunjukkan berbagai macam tingkat out put yang tersedia dan diproduksi oleh sector usaha. Sector dunia usaha tidak dapat mengantisipasi tingkat pengeluaran (yang diinginkan ) konsumen, investor dan pemerintah seperti yang diperlihatkan dalam permintaan total. Jika dunia usaha memperkirakan bahwa permintaan total lebih besar daripada kenyataannya, maka produksi jumlah barang dan jasa akan lebih banyak meskipun tidak terjual sepenuhnya. Persediaan-persediaan tanpa sengaja berkurang dan dunia usaha mulai mmeperluas produksi yang selanjutnya menyebabkan bertambahnya NNP. Maka jelas kiranya bahwa hanya terdapat sebuah titik saja dimana jumlah barang-barang dan jasa-jasa yang ingin dibeli orang- orang persis sama dengan jumlah yang yang diproduksi. Hal tersebut terjadi pada titik perpotongan antara garis-garis permintaan total dan penawaran total (titik E = Equilibrium). NNP keseimbangan (Equilibrium NNP) dapat mengalami perubahan apabila terjadi pergeseran posisi pada garis permintaan total. Suku bunga merupakan sebuah factor penting yang mendeterminasi (menetapkan) tingkat (laju) investasi. Apabila suku bunga meningkat, maka dapat diperkirakan tingkat investasi akan menurun dan hal ini kurang menguntungkan untuk melakukan investasi. Di samping itu, apabila kredit makin sulit diperoleh, situasi selanjutnya biasanya diikuti oleh meningkatnya suku bunga,
  • 27. 27 maka investasi cenderung berkurang. Hal sebaliknya berlaku, jika suku bunga menurun atau kredit lebih mudah diperoleh. Kurva IS menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar barang dan jasa. Kurva IS juga menyatakan “investasi” dan “tabungan”. Kurva IS menunjukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk barang dan jasa. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kanan. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kiri. Hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang dinyatakan dengan Kurva LM. Kurva LM menggambarkan hubungan di antara tingkat pendapatan dan tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin tinggi permintaan terhadap keseimbangan uang riil, dan semakin tinggi tingkat bunga keseimbangan. Karena itu, kurva LM miring ke atas. Stagnasi adalah suatu keadaan di mana tingkat pertumbuhan ekonomi adalah sekitar 0% per tahun.
  • 28. 28 BAB V PENUTUP Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah makalah dengan judul “Ekonomi Teknik (Model Analisa IS-LM)” telah selesai kami susun dan kami buat. Kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan dari para pembaca sebagai upaya penyempurnaan makalah selanjutnya. Terima kasih. Depok, Januari 2015 Wassalam
  • 29. 29 DAFTAR PUSTAKA Ekonomi Makro :Analisa IS-LM dan Permintaan-Penawaran Agregatif, Edisi Ketiga (Liberty, Yogyakarta,1997) x + 244 halaman; http://makalahpaijo.blogspot.com/2013/04/ekonomi-makro_12.html http://zahranmirzan.blogspot.com/2013/01/makalah-ekonomi-kurva-is-dan-kurva-lm.html