SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 19
FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK
       ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
                20111
                         CreAted By : KeL. 5
 Agnes
 Arif Rahman
 Ike Hanisyah
 Sri Mulyani
 Silberius Petrus
 Wahyu Firmansyah
 Wildan H.F
 Zainal Mutaqin
otonomi daerah adalah wewenang yang dimiliki oleh

daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri dalam
rangka desentralisasi.
Otonomi daerah          tidak lain adalah perwujudan
pendeglasian wewenang dan tanggung jawab dan
mempunyai hubungan yang erat dengan desentralisasi.
Menurut UU No.32 Tahun 2004 tentang Pmerintahan
Daerah, daerah yang bersifat otonom atau daerah otonom,
meliputi 3 daerah, yaitu:
1. Daerah provinsi
2. Daerah kebupaten, dan
3. Daerah kota
Mahfud    MD (2000:66) menyatakan bahwa
desentralisasi merupakan penyerahan wewenang
dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
untuk mengatur dan mengurus daerah mulai dari
kebijakan,    perencanaan,      sampai    pada
implementasinya dan pembiyaan dalam rangka
demokrasi.
 Kondisi Politik Dan Otonomi Daerah
 Sebelum Era Reformasi
 Mengkrtisi UU Nomor 32 Tahun 2004
 Pengaruh Globalisasi Terhadap
 Otonomi Daerah
 Dinasti Politik Lokal
 Politik kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah
  era orde baru, lahir dari latar belakang kondisi poltik
  era sebelumnya (orde lama) di mana era tersebut lahir
  UU No.18 Tahun 1965. Undang-undang ini belum
  sempat di laksanakan karena terjadi pemberontakan G
  30 SPKI
 Ketika orde baru berlalu, tidak dapat di sangkal bahwa
  kondisi politik dan penyelengaraan otonomi daerah
  berada dalam kondisi yang menunjukkan berbagai
  kelemahan yang sangat prinsipil.
 Kondisi yang berlangsung lama seperti saat ini
 ternyata ikut menghambat pelaksanaan UU No.22
 Tahun 1999 yang kemudian di revisi menjadi UU No.
 32 Tahun 2004, karena ternyata prilaku-prilaku lama
 masih tampak dan hal ini jelas tidak kondusif untuk
 mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya local
 teruyama menghadapi tantangan global yang memilki
 daya yang kuat di dalam masyarakat yang kuat serta
 punya system nilai dan melembaga dalam lingkup
 mendunia (mondial).
 Urgensi dan Problematika Pemekaran Derah
 Pembentukan dan pemekaran daerah adalah sebuah
 format pengaturan politik dalam penataan hubungan
 pusatndan daerah di dalam konteks Negara Kesatuan
 Republik Indonesia. Dalam penataan ini telah
 melahirkan suatu komitmen bersama antara
 pemerintahan pusat dan daerah untuk menetapkan
 bahwa otonomi daerah merupakan format pengaturan
 politik yang tidak bisa ditawar-tawar dalam konsep
 Negara Kesatuan RI.
 Masalah di antaranya yaitu:
 Dengan adanya dukungan formal melalui UU No.32 Tahun
    2004, muncul kecenderungan banyaknya daerah-daerah yang
    minta di mekarkan, padahal di tinjau khusunya dari syarat
    teknis (kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, dan
    Hankam) tidaklah begitu mendukung.
   Dalam kaitan ini dengan pembentukan dan pemetaan wilayah
    kepualauan ini menjadi beberapa kawasan khusus, terdapat
    beberapa problem yanng di hadapi, yaitu:
   Terbatasnya sarana dan prasana daerah
    (perhubungan, telekonomunikasi, pendidikan, kesehatan, jalan,
    kesejahteraan, pelabuhan, dan lain-lain).
   Rawan terhadap masalah-masalah penyelundupan barang
    narkoba, uang palsu
   Jalur pergerakkan terorisme
• Khususnya persyaratan teknis sebagaimana dalam UU
  No.32 Tahun 2004 dari daerah yang akan di mekarkan
  harus benar-benar dikaji dan diteliti serta di
  pertimbangkan secara mendalam
• Perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat
  mengenai hal-hal pemekaran wilayah sebagaimana di
  maksudkan dalam ketentuan perundngan-
  undangan, dengan segala implikasinya.
• Perlu memberikan kesempatan/akses kepada
  masyarakat untuk mengumatakan pendapatannya
  mengenai pemekaran suatu wilayah.
 Khusus pengembangan wilayah
  kepualauan/perbatasan, di perlukan pembangunan
  infrastruktur perekonomian, pendidikan, kesehatan,
  air barsih, perhubungan, dan telekomuikasi. Perlu
  peralatan pendeteksi dini terjadinya bencana.
 Perlu penerapan Menejemen Pemerintah Khusus di
  wilayah kepulauan/perbatasan, seperti pemeberian
  kewenangan khusus dari bupati kepada camat atau
  kepala desa untuk dapat segera menangani urusan-
  urusan tetentu, karena krakteristik daerah kepulauan
  sangat berbeda dengan wilayah daratan.
 pertama, perubahan relasi utara-selatan mendatangkan tututan
  bagi penigkatan kualitas posisi tawar-menawar politik.
  Implikasinya Negara harus berada dalam posisi kuat, guna
  melakuka tawar-menawar dalam aspek politik, ekonomi , yang
  tentunya harus didukung oleh kapabilatas pemerintahan dan
  legitimasi kekuasaan oleh rakyat
 Kedua, pengalamn orde baru memberikan petunjuk tentang
  adanya kekuatan politik dan ekonomi yang cenderung dimiliki
  oleh segilintir kelompok elite politik, birokrat, dan kolongmerat
  dengan dukungan militer baik secar personal maupun institusi.
  Hal ini menimbulkan dampak traumatis, bahwa negara kuat
  dengan dukung an kekuatan ploitik dan birokrat di bidang
  pemerintahan, kekuatan ekonomi oleh kolongmerat besar dan
  intervensi secara politis-ideologi oleh militer dalam segmentasi
  kehidupan social, ekonomi, dan politik nasional.
Pengaruh problem sebagaimana uraian tadi, sangat
jelas pengaruhnya besar terhadap perkembangan
daerah baik sebagai kesatuan wilayah maupun
kesatuan masyarakat dengan seluruh aspeknya yang
meliputi ekonomi, social, dan budaya.
Sejarah politik lokal terbagi dalam beberapa tahapan
masa, yaitu: penjajahan kolonial Belanda; penjajahan
kolonial Jepang; pasca kemerdekaan tahun 1945;
Republik Indonesia Serikat tahun 1948-1949;
Demokrasi Parlementer; Demokrasi Terpimpin; Orde
Baru; dan Pasca Orde Baru. Peristiwa-peristiwa
bersejarah menandai hadirnya politik lokal di
Indonesia.
Dinasti politik
  Indonesia
berkembang ke
 arah dinasti
    kah??
 Ketika walikota atau
 bupati tidak bisa lagi
 mencalonkan diri karena
 sudah dua
 periode, sesuai dengan
 Undang-Undang Nomor
 32 Tahun 2004 tentang
 Pemerintahan
 Daerah, maka istrinyalah
 yang mencalonkan diri.
 Sri Suryawidati (Ida), istri Bupati Bantul, DI
  Yogyakarta, Idham Samawi; Titik, istri Bupati
  Sukoharjo, Jawa Tengah, Bambang Riyanto; dan Widya
  Kandi Susanti, istri Hendy Boedoro, Bupati
  Kendal, Jateng. Adalah buktinya.
 Dapat kita simpulkan bahwa desentralisasi
 berhubungan dengan otonomi daerah. Sebab,
 otonomi daerah merupakan kewenangan suatu daerah
 untuk menyusun, mengatur, dan mengurus daerahnya
 sendiri tanpa ada campur tangan serta bantuan dari
 pemerintah pusat. Jadi dengan adanya desentralisasi,
 maka akan berdampak positif pada pembangunan
 daerah-daerah yang tertinggal dalam suatu negara.
 Agar daerah tersebut dapat mandiri dan secara
 otomatis dapat memajukan pembangunan nasional
Terimakasih…
       

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Manajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerahManajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerahArief H
 
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
Ekonomi politik pembangunan   agus suryonoEkonomi politik pembangunan   agus suryono
Ekonomi politik pembangunan agus suryonoBayu Rizky Aditya
 
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017Ahsanul Minan
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]Siti Sahati
 
Keputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNSKeputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNSCoach RFIRMANS
 
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan DaerahPokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Inovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan PublikInovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024Ahsanul Minan
 
Desentralisasi masa orde lama 3b
Desentralisasi masa orde lama 3bDesentralisasi masa orde lama 3b
Desentralisasi masa orde lama 3bFrans Dione
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daerahaRian Saifulloh
 

La actualidad más candente (20)

Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Sistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RISistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RI
 
Etika Pemerintahan
Etika PemerintahanEtika Pemerintahan
Etika Pemerintahan
 
Manajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerahManajemen strategis pada pemerintah daerah
Manajemen strategis pada pemerintah daerah
 
Materi Kebijakan publik
Materi Kebijakan publikMateri Kebijakan publik
Materi Kebijakan publik
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
 
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
Ekonomi politik pembangunan   agus suryonoEkonomi politik pembangunan   agus suryono
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
 
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
 
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
Memahami UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017
 
Expose Pemekaran Wilayah
Expose Pemekaran WilayahExpose Pemekaran Wilayah
Expose Pemekaran Wilayah
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Keputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNSKeputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS
 
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan DaerahPokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Konsep & Studi Kebijakan Publik
Konsep & Studi Kebijakan PublikKonsep & Studi Kebijakan Publik
Konsep & Studi Kebijakan Publik
 
PPT Collaborative Governace.pptx
PPT Collaborative Governace.pptxPPT Collaborative Governace.pptx
PPT Collaborative Governace.pptx
 
Inovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan PublikInovasi Digital Pelayanan Publik
Inovasi Digital Pelayanan Publik
 
Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024Tantangan pemilu serentak 2024
Tantangan pemilu serentak 2024
 
Desentralisasi masa orde lama 3b
Desentralisasi masa orde lama 3bDesentralisasi masa orde lama 3b
Desentralisasi masa orde lama 3b
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
 

Similar a Presentasi desentralisasi dan politik lokal

Budaya politik lokal di era otonomi daerah
Budaya politik lokal di era otonomi daerahBudaya politik lokal di era otonomi daerah
Budaya politik lokal di era otonomi daerahFathor Rahman
 
Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahsyabdan
 
Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasimaneicon22
 
Implikasi implementasi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah terhadap p...
Implikasi implementasi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah terhadap p...Implikasi implementasi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah terhadap p...
Implikasi implementasi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah terhadap p...Researcher Syndicate68
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8olerafif
 
Power_Point_Otonomi_Daerah.pptx
Power_Point_Otonomi_Daerah.pptxPower_Point_Otonomi_Daerah.pptx
Power_Point_Otonomi_Daerah.pptxsdnjelambar
 
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptxEkiDarmawan4
 
Ironi Pemekaran Wilayah, Buah Simalakama bagi Kedaulatan Negara Kesatuan Repu...
Ironi Pemekaran Wilayah, Buah Simalakama bagi Kedaulatan Negara Kesatuan Repu...Ironi Pemekaran Wilayah, Buah Simalakama bagi Kedaulatan Negara Kesatuan Repu...
Ironi Pemekaran Wilayah, Buah Simalakama bagi Kedaulatan Negara Kesatuan Repu...Iqbal Lfc
 
PPT Otonomi_Daerah.pptx
PPT Otonomi_Daerah.pptxPPT Otonomi_Daerah.pptx
PPT Otonomi_Daerah.pptxGFMtvlg
 
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptx
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptxPPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptx
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptxYasintadevi1
 
Sistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan IndonesiaSistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan IndonesiaMukhrizal Effendi
 
Paper dampak positif dan negatif dari otonomi daerah
Paper dampak positif dan negatif dari otonomi daerahPaper dampak positif dan negatif dari otonomi daerah
Paper dampak positif dan negatif dari otonomi daerahfuji kurniawan
 
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa ReformasiPerkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa ReformasiSilfiya Amaliyana Saefas
 

Similar a Presentasi desentralisasi dan politik lokal (20)

otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 
Makalah otonomo daerah
Makalah otonomo daerahMakalah otonomo daerah
Makalah otonomo daerah
 
Budaya politik lokal di era otonomi daerah
Budaya politik lokal di era otonomi daerahBudaya politik lokal di era otonomi daerah
Budaya politik lokal di era otonomi daerah
 
Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerah
 
Otonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasiOtonomi daerah dan demokrasi
Otonomi daerah dan demokrasi
 
Makalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerahMakalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerah
 
Implikasi implementasi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah terhadap p...
Implikasi implementasi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah terhadap p...Implikasi implementasi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah terhadap p...
Implikasi implementasi kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah terhadap p...
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Power_Point_Otonomi_Daerah.pptx
Power_Point_Otonomi_Daerah.pptxPower_Point_Otonomi_Daerah.pptx
Power_Point_Otonomi_Daerah.pptx
 
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
14-KWN OTONOMI DAERAH.pptx
 
Ironi Pemekaran Wilayah, Buah Simalakama bagi Kedaulatan Negara Kesatuan Repu...
Ironi Pemekaran Wilayah, Buah Simalakama bagi Kedaulatan Negara Kesatuan Repu...Ironi Pemekaran Wilayah, Buah Simalakama bagi Kedaulatan Negara Kesatuan Repu...
Ironi Pemekaran Wilayah, Buah Simalakama bagi Kedaulatan Negara Kesatuan Repu...
 
PPT Otonomi_Daerah.pptx
PPT Otonomi_Daerah.pptxPPT Otonomi_Daerah.pptx
PPT Otonomi_Daerah.pptx
 
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptx
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptxPPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptx
PPT FARIS000fe1c5-1c3b-49aa-9514-eba79aa5faf7.pptx
 
Sistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan IndonesiaSistem Pemerintahan Indonesia
Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Makalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerahMakalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerah
 
Paper dampak positif dan negatif dari otonomi daerah
Paper dampak positif dan negatif dari otonomi daerahPaper dampak positif dan negatif dari otonomi daerah
Paper dampak positif dan negatif dari otonomi daerah
 
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa ReformasiPerkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi
Perkembangan Masyarakat Indonesia pada Masa Reformasi
 
Makalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerahMakalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerah
 
Presentasi kwn
Presentasi kwnPresentasi kwn
Presentasi kwn
 

Más de Ike Hanisyah

Struktur dan desain organisasi
Struktur dan desain organisasiStruktur dan desain organisasi
Struktur dan desain organisasiIke Hanisyah
 
Manajemen aset publik kabupaten pandeglang new
Manajemen aset publik kabupaten pandeglang newManajemen aset publik kabupaten pandeglang new
Manajemen aset publik kabupaten pandeglang newIke Hanisyah
 
Manajemen karyawan di hotel ledian
Manajemen karyawan di hotel ledianManajemen karyawan di hotel ledian
Manajemen karyawan di hotel ledianIke Hanisyah
 
Resume uu no 33 th.2004
Resume uu no 33 th.2004Resume uu no 33 th.2004
Resume uu no 33 th.2004Ike Hanisyah
 
Transparan pengantar pajak
Transparan pengantar pajakTransparan pengantar pajak
Transparan pengantar pajakIke Hanisyah
 
Bab1 pengantar perpajakan
Bab1 pengantar perpajakanBab1 pengantar perpajakan
Bab1 pengantar perpajakanIke Hanisyah
 

Más de Ike Hanisyah (10)

Struktur dan desain organisasi
Struktur dan desain organisasiStruktur dan desain organisasi
Struktur dan desain organisasi
 
Manajemen aset publik kabupaten pandeglang new
Manajemen aset publik kabupaten pandeglang newManajemen aset publik kabupaten pandeglang new
Manajemen aset publik kabupaten pandeglang new
 
Manajemen karyawan di hotel ledian
Manajemen karyawan di hotel ledianManajemen karyawan di hotel ledian
Manajemen karyawan di hotel ledian
 
Resume uu no 33 th.2004
Resume uu no 33 th.2004Resume uu no 33 th.2004
Resume uu no 33 th.2004
 
Transparan pengantar pajak
Transparan pengantar pajakTransparan pengantar pajak
Transparan pengantar pajak
 
Pp i
Pp iPp i
Pp i
 
Pp 3
Pp 3Pp 3
Pp 3
 
Bab3 pph
Bab3 pphBab3 pph
Bab3 pph
 
Bab2 kup
Bab2 kupBab2 kup
Bab2 kup
 
Bab1 pengantar perpajakan
Bab1 pengantar perpajakanBab1 pengantar perpajakan
Bab1 pengantar perpajakan
 

Presentasi desentralisasi dan politik lokal

  • 1. FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 20111 CreAted By : KeL. 5
  • 2.  Agnes  Arif Rahman  Ike Hanisyah  Sri Mulyani  Silberius Petrus  Wahyu Firmansyah  Wildan H.F  Zainal Mutaqin
  • 3. otonomi daerah adalah wewenang yang dimiliki oleh  daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri dalam rangka desentralisasi. Otonomi daerah tidak lain adalah perwujudan pendeglasian wewenang dan tanggung jawab dan mempunyai hubungan yang erat dengan desentralisasi. Menurut UU No.32 Tahun 2004 tentang Pmerintahan Daerah, daerah yang bersifat otonom atau daerah otonom, meliputi 3 daerah, yaitu: 1. Daerah provinsi 2. Daerah kebupaten, dan 3. Daerah kota
  • 4. Mahfud MD (2000:66) menyatakan bahwa desentralisasi merupakan penyerahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus daerah mulai dari kebijakan, perencanaan, sampai pada implementasinya dan pembiyaan dalam rangka demokrasi.
  • 5.  Kondisi Politik Dan Otonomi Daerah Sebelum Era Reformasi  Mengkrtisi UU Nomor 32 Tahun 2004  Pengaruh Globalisasi Terhadap Otonomi Daerah  Dinasti Politik Lokal
  • 6.  Politik kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah era orde baru, lahir dari latar belakang kondisi poltik era sebelumnya (orde lama) di mana era tersebut lahir UU No.18 Tahun 1965. Undang-undang ini belum sempat di laksanakan karena terjadi pemberontakan G 30 SPKI  Ketika orde baru berlalu, tidak dapat di sangkal bahwa kondisi politik dan penyelengaraan otonomi daerah berada dalam kondisi yang menunjukkan berbagai kelemahan yang sangat prinsipil.
  • 7.  Kondisi yang berlangsung lama seperti saat ini ternyata ikut menghambat pelaksanaan UU No.22 Tahun 1999 yang kemudian di revisi menjadi UU No. 32 Tahun 2004, karena ternyata prilaku-prilaku lama masih tampak dan hal ini jelas tidak kondusif untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya local teruyama menghadapi tantangan global yang memilki daya yang kuat di dalam masyarakat yang kuat serta punya system nilai dan melembaga dalam lingkup mendunia (mondial).
  • 8.  Urgensi dan Problematika Pemekaran Derah  Pembentukan dan pemekaran daerah adalah sebuah format pengaturan politik dalam penataan hubungan pusatndan daerah di dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam penataan ini telah melahirkan suatu komitmen bersama antara pemerintahan pusat dan daerah untuk menetapkan bahwa otonomi daerah merupakan format pengaturan politik yang tidak bisa ditawar-tawar dalam konsep Negara Kesatuan RI.
  • 9.  Masalah di antaranya yaitu:  Dengan adanya dukungan formal melalui UU No.32 Tahun 2004, muncul kecenderungan banyaknya daerah-daerah yang minta di mekarkan, padahal di tinjau khusunya dari syarat teknis (kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, dan Hankam) tidaklah begitu mendukung.  Dalam kaitan ini dengan pembentukan dan pemetaan wilayah kepualauan ini menjadi beberapa kawasan khusus, terdapat beberapa problem yanng di hadapi, yaitu:  Terbatasnya sarana dan prasana daerah (perhubungan, telekonomunikasi, pendidikan, kesehatan, jalan, kesejahteraan, pelabuhan, dan lain-lain).  Rawan terhadap masalah-masalah penyelundupan barang narkoba, uang palsu  Jalur pergerakkan terorisme
  • 10. • Khususnya persyaratan teknis sebagaimana dalam UU No.32 Tahun 2004 dari daerah yang akan di mekarkan harus benar-benar dikaji dan diteliti serta di pertimbangkan secara mendalam • Perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai hal-hal pemekaran wilayah sebagaimana di maksudkan dalam ketentuan perundngan- undangan, dengan segala implikasinya. • Perlu memberikan kesempatan/akses kepada masyarakat untuk mengumatakan pendapatannya mengenai pemekaran suatu wilayah.
  • 11.  Khusus pengembangan wilayah kepualauan/perbatasan, di perlukan pembangunan infrastruktur perekonomian, pendidikan, kesehatan, air barsih, perhubungan, dan telekomuikasi. Perlu peralatan pendeteksi dini terjadinya bencana.  Perlu penerapan Menejemen Pemerintah Khusus di wilayah kepulauan/perbatasan, seperti pemeberian kewenangan khusus dari bupati kepada camat atau kepala desa untuk dapat segera menangani urusan- urusan tetentu, karena krakteristik daerah kepulauan sangat berbeda dengan wilayah daratan.
  • 12.  pertama, perubahan relasi utara-selatan mendatangkan tututan bagi penigkatan kualitas posisi tawar-menawar politik. Implikasinya Negara harus berada dalam posisi kuat, guna melakuka tawar-menawar dalam aspek politik, ekonomi , yang tentunya harus didukung oleh kapabilatas pemerintahan dan legitimasi kekuasaan oleh rakyat  Kedua, pengalamn orde baru memberikan petunjuk tentang adanya kekuatan politik dan ekonomi yang cenderung dimiliki oleh segilintir kelompok elite politik, birokrat, dan kolongmerat dengan dukungan militer baik secar personal maupun institusi. Hal ini menimbulkan dampak traumatis, bahwa negara kuat dengan dukung an kekuatan ploitik dan birokrat di bidang pemerintahan, kekuatan ekonomi oleh kolongmerat besar dan intervensi secara politis-ideologi oleh militer dalam segmentasi kehidupan social, ekonomi, dan politik nasional.
  • 13. Pengaruh problem sebagaimana uraian tadi, sangat jelas pengaruhnya besar terhadap perkembangan daerah baik sebagai kesatuan wilayah maupun kesatuan masyarakat dengan seluruh aspeknya yang meliputi ekonomi, social, dan budaya.
  • 14. Sejarah politik lokal terbagi dalam beberapa tahapan masa, yaitu: penjajahan kolonial Belanda; penjajahan kolonial Jepang; pasca kemerdekaan tahun 1945; Republik Indonesia Serikat tahun 1948-1949; Demokrasi Parlementer; Demokrasi Terpimpin; Orde Baru; dan Pasca Orde Baru. Peristiwa-peristiwa bersejarah menandai hadirnya politik lokal di Indonesia.
  • 15. Dinasti politik Indonesia berkembang ke arah dinasti kah??
  • 16.  Ketika walikota atau bupati tidak bisa lagi mencalonkan diri karena sudah dua periode, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka istrinyalah yang mencalonkan diri.
  • 17.  Sri Suryawidati (Ida), istri Bupati Bantul, DI Yogyakarta, Idham Samawi; Titik, istri Bupati Sukoharjo, Jawa Tengah, Bambang Riyanto; dan Widya Kandi Susanti, istri Hendy Boedoro, Bupati Kendal, Jateng. Adalah buktinya.
  • 18.  Dapat kita simpulkan bahwa desentralisasi berhubungan dengan otonomi daerah. Sebab, otonomi daerah merupakan kewenangan suatu daerah untuk menyusun, mengatur, dan mengurus daerahnya sendiri tanpa ada campur tangan serta bantuan dari pemerintah pusat. Jadi dengan adanya desentralisasi, maka akan berdampak positif pada pembangunan daerah-daerah yang tertinggal dalam suatu negara. Agar daerah tersebut dapat mandiri dan secara otomatis dapat memajukan pembangunan nasional