SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 75
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya
bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini ditunjang dari banyaknya lahan yang
dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Salah satu produk yang menjadi
unggulan dalam sektor pertanian di Indonesia adalah tanaman sayuran.
Sayuran banyak diminati oleh masyarakat karena memiliki kandungan gizi yang
bermanfaat bagi kesehatan. Sayuran dapat dikonsumsi dalam keadaan mentah
ataupun diolah terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan yang akan
digunakan.
Salah satu komoditi sayur yang sangat dibutuhkan oleh hampir semua
orang dari berbagai lapisan masyarakat adalah tomat, sehingga tidak
mengherankan bila volume peredaran di pasaran dalam skala besar. Tanaman
tomat banyak memiliki varietas di antaranya adalah dapat dilihat dari bentuk
buah, ukuran, tandan, ketebalan daging, dan kandungan airnya sehingga pola
pertumbuhan dari tanaman tomat pun akan berbeda. Tomat memiliki banyak
kandungan gizi dan vitamin, diantaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin
A, B1, B2, B3, dan C, kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, serat, dan air
(Rugayah, 2004).
Tanaman tomat merupakan salah satu sayuran buah yang memiliki
peluang bisnis yang baik. Besarnya kebutuhan dalam negeri maupun luar
2
negeri menjadikan tomat sebagai komoditas menjanjikan. Permintaan tomat
yang tinggi untuk kebutuhan bumbu masakan, industri makanan, dan obat-
obatan merupakan potensi untuk meraup keuntungan (Cahyono, 2003).
Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang tinggi tersebut, maka perlu dilakukan
tehnik budidaya tanaman tomat yang tepat guna menghasilkan produksi dengan
kualitas dan kuantitas buah tomat yang baik.
Tehnik budidaya tanaman tomat yang digunakan akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat. Tehnik budidaya tanaman tomat
meliputi syarat tumbuh, persiapan lahan, penyiapan benih dan bibit, serta
pemeliharaan. Tehnik budidaya tersebut sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktek kerja lapangan ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan
dan perkembangan tanaman tomat (Solanum Lycopersicum) hibrida 43 f1 di
Kecamatan Suralaga Lombok Timur.
1.3 Manfaat
Untuk dapat mengetahui tehnik budidaya, pertumbuhan dan perkembangan
tanaman tomat dan menambah pengetahuan serta pengalaman mengenai praktek
kerja lapangan.
3
BAB II
PROFIL DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN LOMBOK
TIMUR
2.1 Profil Instansi
UD. P’Tani kecamatan Suralaga kabupaten Lombok Timur
UD. P’Tani kecamatan suralaga merupakan salah satu Balai Benih utama
yang bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Lombok
Timur dalam hal budidaya tanaman pangan dan hortikultura. Selain itu, UD.
P’Tani Kecamatan Suralaga juga menyediakan bibit - bibit unggul yang siap
ditanam oleh para petani. Pengamatan dilakukan di UD. P’Tani Kecamatan
Suralaga karena memiliki lahan yang cukup luas dan melakukan budidaya
tanaman pangan dan hortikultura yang beranekaragam, misalnya padi, bunga kol,
mentimun, melon, tomat dan cabai. Tanaman tomat dipilih pada kerja praktek
lapangan (PKL) karena waktu PKL bersamaan pada penanaman tomat.
2.2 Gambaran Pelayanan Pada Dinas Pertanian Dan Peternakan Kabupaten
Lombok Timur
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 4 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lombok
Timur serta Keputusan Bupati Lombok Timur Nomor 32 Tahun 2008 tentang
Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertaniasn dan Peternakan Kabupaten
4
Lombok Timur, maka Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok
Timur mempunyai kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi sebagai berikut :
2.1.1. Kedudukan
Dinas ertaniasn dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur merupakan
unsure pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Pertanian dan Peternakan. Dinas
Pertanian dan Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
2.1.2. Tugas Pokok
Tugas Pokok yang diemban Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten
Lombok Timur adalah Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Daerah bidang
Pertanian dan Peternakan.
2.1.3. Fungsi
Untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut, Dinas Pertanian dan Peternakan
Kebupaten Lombok Timur mempunyai fungsi :
1. Menyusun Rencana Strategis bidang Pertanian dan Peternakan
2. Merumuskan Kebijakan Teknis bidang Pertanian dan Peternakan
3. Pelaksanaan Urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum bidang
pembangunan dan penyelenggara Usaha pengelolaan dibidang pertanian
dan peternakan, Pengkajian Penerapan Teknologi Pertanian dan
5
Peternakan, Peningkatan Sumber Daya Manusia/Aparatur bidang pertanian
dan peternakan
4. Pembinaan , Pengendallian, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan
bidang Pertanian dan Peternakan
5. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dibidang Pertanian dan
peternakan
6. Pelaksanaan kegiatan Penatausahaan Dinas Pertanian dan Peternakan
7. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai Tugas dan
Fungsinya
2.1.4. Struktur Organisasi
Dalam pengelolaan tugas, wewenang, tanggungjawab dan fungsi Dinas
Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur, maka telah tersusun sebuah
struktur organisasi sebagai cerminan adanya tugas, wewenang, tanggungjawab
dan fungsi yang diemban. Sehubungan dengan itu maka struktur organisasi Dinas
Pertanian dan Peternakan Bupati Lombok Timur Nomor 32 Tahun 2008 tentang
rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten
Lombok Timur.
Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok
Timur terdiri atas:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
6
a. Subbagian Program dan Pelaporan
b. Subbagian Keuangan
c. Subbagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
a. Seksi Produksi Tanaman Pangan
b. Seksi Produksi Hortikultura
c. Seksi Produksi Benih
4. Bidang Perlintan dan Pengolahan Hasil
a. Seksi Perlindungan Tanaman
b. Seksi Prasarana dan Alat Mesin Pertanian (Alsintan)
c. Seksi Pengembangan Usaha Pertanian
5. Bidang Peternakan
a. Seksi Produksi Peternakan
b. Seksi Produksi Pakan dan Pengembangan Teknologi Peternakan
c. Seksi Pengembangan Usaha Peternakan
6. Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner:
a. Seksi Kesehatan Masyarakat Veterner
b. Seksi Pelayanan Kesehatan Hewan
c. Seksi Pencegahan dan Pembertantasan Penyakit Hewan
7
2.1.5. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris
Tugas Pokok : Menyusun konsep program pembangunan pertanian dan
peternakan serta mengendalikan dan melaporkan pelaksanaan
pembangunan, merencanakan, mengkoordinasikan dan
menyelesaikan pelaksanaan kegiatan kepegawaian umum,
dan perlengkapan serta membuat konsep laporan mengenai
bidang tugas sesuai dengan peraturan daerah, menyiapkan
data statistic, melaksanakan penyebaran informasi.
Fungsi : Melakukan penyusunan rencana dan program pembangunan
pertanian dan peternakan, pelaporan bagian tata usaha serta
pembinaan organisasi dan tata laksana :
1. Melakukan pelayanan tata usaha umum
2. Melakukan pengelolaan administrasi keuangan
kepegawaian
3. Melakukan pengelolaan administrasi keuangan
4. Melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga
dan perlengkapan
5. Menyiapkan dan menyajikan data statistic
8
6. Menyebarkan informasi dan penyuluhan
7. Menyusun konsep pola umum pembangunan
pertanian dan peternakan
8. Mengendlikan pelaksanaan program pembangunan
pertanian dan peternakan
9. Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan program
pembangunan pertanian dan peternakan
10. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan
atasan sesuai tugas dan fungsinya.
a. Sub Bagian Perencanaan Dan Pelaporan
Tugas Pokok : Menyiapkan bahan perumusan rencana dan program serta
menyusun bahan dan melaksanakan kegiatan pembinaan da
pengembangan organisasi dan tata laksana, menghimpun,
menganalisa dan mengevaluasi data-data laporan pelaksanaan
program dan pembangunan, menginventarisir permasalahan
dalam pelaksanaan program dan pembangunan serta
menyiapkan laporan pelaksanaan pembangunan pertanian dan
peternakan.
Fungsi : 1. Menginventarisir masalah yang
timbul dalam pelaksanaan kegiatan
9
program dan pembangunan.
2. Menyiapkan laporan Dinas tentang
pelaksanaan program, serta laporan
pembangunan
3. Melaksanakan registrasi dan tabulasi
dan rekapitulasi data-data statistic
mengenai potensi wilayah, target dan
realisasi pencapaian produksi
4. Mengumpulkan dan menyiapkan data
sebagai bahan pembuatan laporan
bulanan, triwulan musiman dan
tahunan
5. Melayani dan menyelesaikan
permintaan data dari dinas/instansi
yang membutuhkan
6. Menginventarisir kebutuhan sarana
dan prasarana yang diperlukan dalam
melaksanakan kegiatan penyebaran
informasi dan penyuluhan
7. Merencanakan, melaksankan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan
10
kegiatan penyebaran informasi dan
penyuluhan
8. Melakukan konsultasi dengan satuan
unit organisasi lingkup dinas dalam
hal mengumpulkan dan menyatukan
seluruh program pembangunan
9. Menyusun konsep pola umum dan
program pembangunan pertanian dan
peternakan
10. Merencanakan mengenai tata urutan
pelaksanaan kegiatan pembangunan
pertanian dan peternakan
11. Menyusun rencana kegiatan
operasional pengendalian program
dan pembangunan serta menetapkan
sasaran prioritas operasional
pengendalian
12. Mengendalikan pelaksanaan program
dan Pembangunan dengan cara
mengidentifikasikan permasalhan
yang timbul sebagai bahan perumusan
11
pemecahan masalah
b. Sub Bagian Keuangan
Tugas Pokok : Menyusun Anggaran Pendapatan Dinas, mengurus pembukuan,
melaksanakan perhitungan anggaran, verifikasi serta mengurus
perbendaharaan.
Fungsi : 1. Menyusun belanja rutin dan belanja
gaji
2. Menyusun pembukuan daftar
belanja pembangunan
3. Menyusun anggaran penerimaan
dinas
4. Mengajukan beberapa permintaan
pembayaran belanja pembangunan
dalam hubungan dengan bendahara
5. Malaksanakan monitoring dan
pengawasan terhadap pelaksanaan
anggaran dinas
6. Mengawasi sekaligus mengoreksi
pelaksanaan tugas bendaharawan
12
rutin serta memeriksa kas secara
berkala
7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang
diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Tugas : Melakukan urusan surat menyurat, kearsipan dan ekspedisi serta tugas-
tugas yang berkaitan dengan tata usaha umum, melaksanakan tata usaha
kepegawaian,menyusun rencana kebutuhan dan pengembangan
pegawai, mutasi pegawai serta pembinaan disiplin pegawai, menyusun
rencana kebutuhan kantor mengenai pengadaan barang-barang
perangkat lunak dan keras, menyiapkan konsep-konsep rencana
pemeliharaan kantor dan menyiapkan bahan usulan pengahapusan
barang-barang inventaris.
Fungsi : 1. Menerima, serta meneliti dan
mengarahkan surat masuk dan
surat keluar
2. Mengelola dokumen kearsipan dan
mengklarifikasikannya menurut
13
jenis dan kebutuhan
3. Mengekspedisikan surat-surat yang
keluar
4. Mengawasi pelaksanaan pemakai
kendaraan dinas sesuai kebutuhan
5. Mengawasi pelaksanaan pemakai
kendaraan dinas sesuai kebutuhan
6. Mengawasi pelaksanaan ruang
kantor, pekarangan kartor serta
pemeliharaan tanaman pada
halaman kantor
7. Melaksanakan tata usaha
kepegawaian umum
8. Mengelola dan menyiapkan data
informasi kebtuhan kepegawaian
9. Melaksanakan pembinaan karir dan
pendidikan pegawai
10. Mengurus dan mengkoordinasikan
mutasi pegawai
11. Melaksanakan pembinaan disiplin
pegawai Menyiapkan seluruh
14
kebutuhan alat tulis kantor
12. Menyusun daftar kebutuhan dan
pengadaan barang
13. Menyiapkan dan mendistribusikan
barang ke unit organisasi
14. Memelihara perlengkapan dan
peralatan kantor dan mobilitas
kendaran dinas
15. Menyiapkan buku daftar inventaris
kantor
16. Melaporkan keadaan barang yang
rusak kepada panitia pengadaan
dan perlengkapan barang
3. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tugas Pokok : Melaksankan pembinaan dan pengembangan teknologi,
meningkatkan produksi dan ketersediaan benih bermutu,
melaksankan program peningkatan produksi, mengelola Balai
Benih Utama dan Balai pemanfaatan lahan pekarangan.
Fungsi : 1. Pengawasan dan pembinaan terhadap
15
peredaran dan penggunaan sarana
produksi
2. Pengawasan dan pembinaan terhadap
produksi benih/bibit,peredaran benih
bibit antar sertab penggunaan benih
3. Pengkajian dan pengembangan
teknologi sesuai tipe teknologi dan
ekologi lahan
4. Melaksanakan pembinaan gizi dan
pemanfaatan pekarangan,dan
5. Melaksanakan tugas lain yang
diberikan atasan
a. Seksi Tanaman Pangan
Tugas Pokok : Menyusun konsep pengembangan produksi, melaksankan
program peningkatan produksi,memantau pengandaan dan
peredaran sarana produksi serta melaksankan bimbingan
penggunaan sarana produksi
16
Fungsi : 1. Menyiapkan bahan rumusan
pengembangan potensi wilayah
2. Menyiapkan konsep pemetaan wilayah
spesifik bagi pengembangan komoditas
tertentu
3. Menyusun target pencapaian produksi
padi, palawija dan hortikultura baik
melalui program eksentifikasi maupun
intensifikasi
4. Menghimpun dan menganalisa data
produksi sebagai bahan evaluasi
terhadap target pencapaian produksi
5. Menyusun target sarana produksi
sebagai bahan evaluasi terhadap
pencapaian produksi
6. Menyusun target kebutuhan sarana
produksi (benih,pupuk,dan pestisida)
dan memantau serta mengevaluasi
kegiatan pengadaan,penyaluran dan
peredarannya
7. Meningkatkan produktivitas instansi
17
dinas (balai benih dan kebun dinas)
dengan cara memberikan peningkatan
pembinaan,pengawasan serta adanya
pengelolaan yang lebih intensif
8. Melaksanakan registrasi dan tabulasi
dan rekapitulasi data-data statistic
mengenai potensi wilayah,target dan
realisasi pencapaian produksi tanaman
pangan
9. Melakukan tugas-tugas lain yang
diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya
b. Seksi Hortikultura
Tugas Pokok : Mengumpulkan dan menyusun bahan pembinaan pemanfaatan
dan pengembangan tanaman pekarangan, pembinaan dan
peningkatan gizi serta menyebarluaskan aneka tanaman bergizi.
Fungsi : 1. Menghimpun dan menyusun bahan
pembinaan budi daya tanaman
pekarangan yang menyangkut
18
tanaman hias, tanaman sayuran,
obat-obatan dan buah-buahan
2. Menghimpun dan menyusun bahan
pembinaan pemamfaatan dan teknik
pengolahan tanaman bergizi dan
tanaman obat-obatan
3. Melaksanakan beberapa kegiatan
penyebarluasan tanaman bergizi
dilahan pekarangan
4. Melaksanakan pelatihan/kursus
pengelolaan aneka tanaman bergizi
5. Melaksanakan lomba pekarangan
dan lomba masak tanaman bergizi
6. Melaksanakan registrasi dan tabulasi
dan rekapitulasi data-data statistic
mengenai potensi wilayah, target dan
realisasi pencapaian produksi
hortikultura
7. Melaksankan tugas-tugas lain yang
diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
19
SEKSI BENIH DAN PENYIAPAN TEKNOLOGI
Tugas Pokok : Menyiapkan konsep program pembinaan meningkatkan produksi dan
ketersediaan benih/bibit unggul, pengembangan teknologi produksi
benih,serta meningkatkan mutu produksi balai benih.
Fungsi: 1. Menghimpun dan menginventarisasi
data-data pembenihan mengenai
kemampuan produksi benih dan
kebutuhan benih tingkat lapangan.
2. Menyusun konsep surat keputusan
harga benih berdasarkan data harga
benih dan analisa harga pokok benih.
3. Membina dan memberikan bimbingan
teknik pembenihan kepada petugas
kebun bibit, penangkaran benih,
pedagang benih, dan petugas kebun
dinas serta petugas lapangan lainnya
dalam upaya penerapan dan
pengembangan teknoogi produksi
benih/bibit.
4. Melaksanakan pengawasan terhadap
20
peredatran benihbibit antar daerah.
5. Meningkatkan mutu pengelolaan dan
mutu produksi balai benih utama dan
balai benih pokok.
6. Melaksanakan registrasi dan tabulasi
dan rekapitulasi data-data statistic
mengenai potensi wilayah, target dan
realisasi pencapaian produksi benih.
7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang
diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
BIDANG PERLINDUNGAN TANAMAN DAN PENGOLAAN HASIL
Tugas Pokok : Melaksanakan pembinaan, pengamatan
danoprasional pengendalian organism
pengganggu tanaman (OPT), peningkatan dan
penggunaan dan pendayagunaan sumberdaya
lahan, mengembangkan kegiatan usaha tani dan
pengkatan mutu pengolahan hasil serta
pembinaan pemeliharaan, penggunaan dan
pengujian alat dan mesin tanaman.
21
SEKSI HAMA DAN PENYAKIT
Tugas Pokok :
Fungsi :
Mengumpulkan dan menyusun bahan
bimbingan, dan melakukan bimbingan
oprasional pengendalian serta pelayanan
informasi, monitoring dan prakiraan seragan
organism pengganggu tanaan (OPT) serta
menyalurkan penyaluran perlindungn
tanaman dan pelaporan.
1. Melaksanakan pembinaan teknik pengamatan
organism pengganggu tanaman (OPT) dan
oprasional pengendaliannya teradap
kelompok tani/ regu pemberantas hama.
2. Melaksanakan kegiatan peogra pengadaan,
pemeliharaan dan penyiapan sarana dan
perasarana perlindungan tanaman (seperti
pestisida, alat semprot, dalat emposan dan
lain-lainnya).
3. Melaksanakan operasional massal pengendali
dini terhadap sumber-sumber serangan
organism pengganggu tanaman (OPT).
4. Melaksanakan operasional massal eridikasi
22
dan sinitasi teradap sumber-sumber serangan
di daerah/lokasi serangan endemis.
5. Melaksanakan kegiatan pembinaan,
pengawasan dan monitoring terhadap
perkembangan kegiatan para penyalur,
pengecer dan pengguna pestisida serta
pengawasan terhadap pestisida palsu.
6. Melaksanakan pengujian lapangan dan
laboratorium terhadap efektivitas terhadap
bagian jenis pestisida.
7. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan
rekapitulasi data-data statistic mengenai
potensi wilayah, target dan realisasi
pencapaian pengendalian danma dan
penyakit.
8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang
diberikan atasan sesuai tugas dan fungdinya.
SEKSI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERTANIAN DAN ALSINTAN
Tugas Pokok : Menyiapkan invetarisasi dan analisa data,
pemetaan tata ruang dan pendayagunaan
23
Fungsi :
sumber daya lahan sesuai agroekosistem serta
pengembangan ketenaga kerjaan. Menyusun
bahan pembinaan operasional demonstrasi,
pengkajian dan pembinaan penerapan paket
teknologi, mengumpulkan dan menyusun
bahanpembinaan identifikasi, inventarisasi
percobaan dan pengkajian penerapan serta
penyebaran penotipe alat mesin pertanian.
1. Menghimpun, mengolah dan menganalisa
data potensi wilayah.
2. Melaksanakan pemetaan tata ruang
penggunaan lahan berdasarkan tipe dan
ekologi lahan serta agroekosistem.
3. Menyusun konsep tentang perluasan areal
dalam rangka pengembangan lahan dan
rehabilitas lahan kritis.
4. Menyusun konsep rencana
pendayagunaan lahan kering dan lahan
kritis dengan berpedoman pada kaidah
konservasi tanah.
5. Meningkatkan pengetahuan dan
24
keterampilan tenaga kerja pertanian
khususnya mengenai penggunaan teknik
operasional peralatan mesin pertanian.
6. Melaksanakan kegiatan pembinaan
perkumpulan petani pemakai air (P3A)
mengenai pemanfaatan air irigasi
ditingkat usaha tani.
7. Melakasanakan konsultasi dengan satuan
organisasi lingkup dinas.
8. Dalam hal membahas dan meyusun
program pembinaan lapangan.
9. Menyusun teknis dan operasional
demonstrasi.
10. Melaksanakan pengkajian terhadap
evektifitas berbagai sarana produksi yang
beredar dan digunakan oleh petani dengan
melakukan uji lapangan dan uji
laboratrium.
11. Melaksanakan bimbingan penerapan
paket teknologi pada kelompok tani
dengan melakukan demonstrasi dan
25
pencontohan.
12. Meaksanakan pengujian lapangan
penggunaan sarana produksi pada
berbagai tipe dan ekologi lahan untuk
menghasilkan rekomendasi local spesifik.
13. Mengembangkan teknologi pembuatan
dan penggunaan pupuk organic.
14. Menyusun konsep program
pengembangan alat dan mesin pertanian
yang mengarah pada sistem multiguna
dalam upaya meningkatkan efisiensi dan
efektivitas.
15. Menyusun konsep pembinaan dan
bimbingan teknik, baik melalui pelatihan
operator maupun demonstrasialat mesin
pertanian.
16. Melaksanakan kegiatan uji fungsi
prototype alat dan mesin pertanian
dengan berpedoman pada juklak/juknis
serta blue print untuk mendapatkan
peralatan yang tepat dan mudah dalam
26
pengoperasiannya.
17. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan
perawatan terhadap alat dan mesin
pertanian milik dinas.
18. Menyusun draf konsep RPU pembelian
suku cadang alat dan mesin pertanian
milik dinas.
19. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan
rekapitulasi data-data statistic mengenai
potensi wilayah, target dan realisasi
pencapaian pengembangan dan
pemanfaatan sumberdaya pertanian.
20. Melaksanakan tugas-tugas lain yang
diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
SEKSI PENGEMBANGAN USAHA PERTANIAN
Tugas Pokok : Mengumpulkan dan menyusun bahan
pembinaan, menyiapkan data dan informasi,
pengawasan dan pemberian uji usaha,
perhitungan kehilangan hasil serta
27
Fungsi :
peningkatan mutu pengolahan hasil pertanian
tanaman pangan.
1. Menyiapkan konsep pedoman petunjuk
pembinaan dan pengembangan kegiatan
usaha. Melaksanakan pembinaan kepada
kelompok tani mengenai pembentukan
organsiasi usaha tani dan cara untuk
mendapatkan fasilitas kredit sebagai
modal usaha. Mengumpulkan, mengolah
dan menganalisa data-data informasi
pasar yang mempengaruhi harga produksi
pertanian sebagai bahan ramalan harga
untuk masa yang akan dating.
2. Melaksanakan pembinaan, pengawasan
dan pemebrian izin usaha kepada
perusahaan yang bergerak pada bidang
pertanian.
3. Melaksanakan pembinaan dalam rangka
peningkatan usaha tani dan peningkatan
mutu pengolaan hasil.
4. Menyiapkan konsep pembinaan
28
penanganan kegiatan panen dan pasca
panen serta penggunaan sarana dan
prasarananya.
5. Memantau kegiatan panen dan pasca
panen serta melakukan perhitungan
kehilangan hasil akibat panen dan pasca
panen.
6. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan
rekapitulasi data-data statistic mengenai
potensi wilayah, target dan realisasi
pencapaian bidang usaha pertanian.
7. Melaksanakan tuga-tugas lain yang
diberikan atasan sesuai tugas dan
fungdinya.
BIDANG PETERNAKAN
Tugas Pokok : Melaksanakan kegiatan bidang pelayanan
teknis yang berhubungan dengan pembibitan
ternak, budidaya ternak, pelayanan usaha dan
pemasaran, dan pakan ternak dan
perlengkapannya.
29
Fungsi : 1. Menyelenggarakan penyusunan program
bimbingan teknik produksi.
2. Menyimpan bahan penyusunan program
bimbingan pengawasan peredaran dan
pengawasan pakan ternak.
3. Menyimpan bahan petunjuk operasional
pengkajian dan penerapan teknologi
bedang peternakan.
4. Menyiapkan penyusunan program
identifikasi lokasi, melaksanakan
penataan ternak dan retribusi ternak
pemerintah.
5. Menyiapkan bahan bimbingan penerapan
standar teknik pembinaan mutu dan
pengolahan hasil pemasaran.
6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang
dierikan atasan sesuai tugan dan
fungsinya.
SEKSI PRODUKSI PETERNAKAN
Tugas Pokok : Membimbing produksi trnak bibit,
30
Fungsi :
membimbing registrasi ternak dan
mengawasi populasi dasar ternak serta
memantau kinerja ternak bibit.
1. Pengawasan, pemeriksaan lalulintas
ternak bibit, ternak sembelihan dari dan
atau ke wilayah daerahya.
2. Pemantauan dan pengawasan penyaluran
ternak bibit yang dilakukan oleh swasta.
3. Pengawasan peredaran mutu bibit ternak
dan bimbingan produksi ternak.
4. Pengawasan populasi dasar ternak,
seleksi dan registrasi ternak bibit.
5. Identifikasi jumlah bibit ternak dan
pembelian surat keterangan dari
kabupaten asal ternak bibit.
6. Melaksanakan identifikasi lokasi,
menyiapkan lokasi penataan ternak,
penyebaran dan pengembangan serta
restribusi ternak pemerintah.
7. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan
rekapitulasi data-data statistic mengeni
31
potensi wilayah, target dan realisasi
pencapaian produksi peternakan.
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan
atasan sesuai tugas dan fungsinya.
SEKSI PRODUSI PAKAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
PETERNAKAN
Tugas Pokok :
Fungsi :
Melaksanakan pemantauan pengadaan,
peredaran dan pengguaan pakan ternak,
membimbing, melaksanakan pengkajian,
penerapan teknologi bidang peterakan.
1. Melaksanakan pengawasan mutu pakan
konsentrat dan bahan baku pakan dalam
pemakaian.
2. Mengadakan pengawasan mutu pakan
dan bahan baku pakan dalam peredaran.
3. Melaksanakan bimbingan produksi
hygiene pakan ternak.
4. Melaksanakan bimbingan produksi dan
penggunaan pakan dan bahan baku pakan
konsentrat.
5. Melaksanakan bimbingan produksi benih
32
hijauan pakan ternak.
6. Pengadaan dan penyaluran benih hijau
makanan ternak (pakan untuk
perbanyakan benih pokok).
7. Bimbingan dan pelaksanaan inseminasi
buatan.
8. Pemantauan pelaksanaan dan registras
inseminasi buatan.
9. Pengadaan mani beku ternak produksi
dalam negeri.
10. Produksi mani beku ternak local (local
spesifik untuk kabupaten).
11. Bimbingan dan pelaksanaan pengadaan
dan atau produksi mudigah, alih mudigah
serta pemantauan pelaksanaan dan
restribusi hasil mudagih.
12. Menyusun rencana kebutuhan dan
pengadaan alat dan mesin peternakan.
13. Membimbing pelaksanaan pengkajian
dan penerapan teknologi dibidang
peternakan.
33
14. Penyebaran prototype alat dan mesin
peternakan.
15. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan
rekapitulasi data-data statistic mengenai
potensi wilayah, target dan realisasi
pencapaian produksi pakan dan teknologi
peternakan.
16. Melaksanakan tugas-tugas lain yang
diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
SEKSI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN
Tugas Pokok :
Fungsi :
Melaksanakan kegiatan bidang usaha tani
ternak dan pengolahan hasil.
1. Melaksanakan pelayanan usaha
peternakan.
2. Melaksanakan bimbingan pengolahan
hasil peternakan.
3. Melaksanakan bimbingan penerapan
standar teknis bimbingan dan
pengolahan hasil, pemasaran, pelayanan
34
dan perizinan usaha.
4. Pemberian izin pengeluaran ternak /
pengeluaran ternak keluar provinsi serta
pemberian jatah pengiriman ternak
keluar daerah.
5. Pengawasan lalu lintas bahan asal ternak
dan hasil bahan asal ternak dari atau ke
wilayah daerah.
6. Pelayanan promosikomoditas peternakan.
7. Pengawasan pemeriksaan lalu lintas
bahan asal ternak dan hasil bahan asal
ternak dari atau ke wilayah daerah.
8. Pemantauan dan pengawasan operasional
pasar hewan.
9. Bimbingan analisa usaha dan pemasaran
hasil peternakan.
10. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan
rekapitulasi data-data statistic mengenai
potensi wilayah, target dan realisasi
penapaian usaha peternakan.
11. Melaksanakan tugas-tugas yang
35
diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
BIDANG KESEHATAN HEWAN DAN MASYARAKAT VETERINER
Tugas Pokok :
Fungsi :
Melaksanakan kegiatan bidang pelayanan
teknis yang berhubungan dengan kesehatan
hewan dengan kesehatan masyarakat
vetriner, pengamatan dan penelitian penyakit
dan pelayanan kesehatan hewan.
1. Melaksanakan urusan pengawasan
kesehatan masyarakat veternier dan
urusan kesejahteraan hewan.
2. Melaksanakan usaha pengamatan dan
penelitian/penyidikan penyakit hewan.
3. Melaksanakan urusan pencegahan dan
pemberantasan penyakit hewan.
4. Melaksanakan usaha pelayanan
kesehatan hewan.
5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang
diberikan atasa sesuai tugas dan
36
fungsinya.
SEKSI KESEHATAN MASYARAKAT VETERNIER
Tugas Pokok :
Fungsi :
Mengawasi hygiene dan sanitasi lingkungan
usaha peternakan, melakukan pelayanan
Rumah Potong Hewan, Rumah Potong
Unggas serta memantau perlindungandan
kesejahteraan hewan.
1. Melaksanakan pelayanan izin usaha
Rumah Potong Hewan.
2. Melakasanakan pengawasan hygiene dan
sanitasi lingkungan usaha peternakan.
3. Mengadakan pengawasan pemotongan
hewan.
4. Mengadakan pemantauan dan pembinaan
kesejahteraan dan perlindungan hewan.
5. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan
rekapitulasi data-data statistic mengenai
kesehatan masayrakat veteriner.
6. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan
atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
37
SEKSI PELAYANAN KESEHATAN HEWAN
Tugas Pokok :
Fungsi :
Membimbing teknis pelayanan kesehatan
hewan, memantau peredaran dan penggunaan
obat hewan.
1. Membimbing pengawas pelayanan
kesehatan hewan.
2. Melaksanakan pembangunan dan
pengolahan unit-unit pelayanan kesehatan
hewan.
3. Melaksanakan pengawasan peredaran
obat hewan ditingkat kios dan pengecer
serta pemakaian sediaan biologic dan
premix.
4. Melaksanakan pemantauan dan
pengawasan satuan pelayanan peternakan
terpadu (Pusat Kesehatan Hewan),
Rumah Potong Hewan dan lain-lain.
5. Melakasanakan registrasi dan tabulasi
dan rekapitulasi data-data statistic
mengenai pelayanan kesehatan hewan.
38
6. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan
atasan.
SEKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT HEWAN
Tugas Pokok :
Fungsi :
Membimbing pencegahan dan
pemberantasan penyakit hewan.
1. Melaksanakan pengamatan dan
pencatatan kejadian penyakit hewan.
2. Melaksanakan penyidikan epidemiologi
penyakit hewan, parasit, bakteri, virus
dan penyakit hewan lainnya.
3. Melaksanakan bimbingan pengendalian
penyakit hewan.
4. Melaksanakan identifikasi dan
pembuatan peta penyakit hewan.
5. Melaksanakan pemeriksaan laboratorium
penyakit hewan.
6. Melaksanakan pengawasan lalu lintas
hewan.
7. Melaksanakan kegiatan pengebalan
hewan.
39
8. Melaksanakan pemeriksaan dan
pengujian penyakit.
9. Melakukan tindakan hygiene.
10. Melaksanakan kembali pembukaan dan
penutupan dan pembukaan wilayah
wabah.
11. Melaksanakan pembinaan hewan
hidup/mati yang dihinggapi penyakit
menular.
12. Melaksanakan pengasingan hewan sakit
atau terserang penyakit.
13. Maelaksanakan analisis dan
penanggulangan residu bahan kimia
komoditi peternakan.
14. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan
rekapitulasi data-data statistic mengenai
potensi wilayah, targe dan realisasi
pencegahan, pemberanasan penyakit
hewan.
15. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan
atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
40
2.2. Sumber Daya Dinas Pertanian Dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur
2.2.1. Sumber Daya Manusia SKPD
Untuk mendukung agar pelaksanaan tugas, wewenang, tanggung jawab dan
fungsinya dapat terlaksana dengan baik maka Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Lombok Timur memerlukan ketersediaan aparat/sumberdaya manusia
yang berkualitas dengan kompetensi yang tepat dan dalam jumlah yang
memadai.
Berdasarkan data yang ada diketahui bahwa jumlah aparaturpegawai pada
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur sampai dengan
Desember Tahun 2012 tercatat 182 orang yang terdiri atas 163 orang PNS
(89,78%) dan Non PNS 19 oranga (10,22%). Berdasarkan pendidikannya,
aparatur PNS pada Dinas Pertanian dan Peternakan mempunyai pendidikan yang
beragam mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Pasca Sarjana.
2.2.2. Sarana dan Prasarana SKPD
Untuk membantu pelaksanaan tugas, wewenang, tanggung jawab dan
fungsinya, maka Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur
memiliki berbagai sarana dan prasarana pendukung berupa bangunan gedung
kantor permanen di berbagai lokasi pada masing-masing kecamatan, bangunan
gedung kantor lain-lain, bangunan gedung tempat pertemuan permanen, gedung
pertokoan/ koperasi pasar permanen dan gedung pemotongan hewan permanen.
41
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok
Timur
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur dalam kurun
waktu lima tahun terakhir sesuai dengan yang diamanatkan dalam RPJMD 2008
- 2013 serta Dokumen rencana strategis Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Lombok Timur telah menetapkan beberapa indicator kinerja
pelayanan dan hal tersebut telah dilaksanakan dengan berbagai tantangan dan
kemajuan yang dihadapi. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Lombok Timur dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Meningkatnya kualitasdan jangkauan prasarana dan sarana irigasi
2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan usaha tani
3. Meningkatnya ketersediaan input sarana produksi pertanian
4. Meningkatnya produksi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan
kelautan
5. Terjaminnya pemasaran dan stabilnya harga hasil produksi pertanian dan
peternakan
6. Meningkatnya industry pengolahan hasil produksi pertanian dalam arti luas
7. Meningkatnya pemberian kredit usaha tani bagi petani dan nelayan
8. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani dan petugas pertanian
dan peternakan
42
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Tomat
3.1.1. Klasifikasi
Tanaman tomat termasuk tanaman sayuran yang sudah dikenal sejak dahulu.
Peranannya yang penting dalam pemenuhan gizi masyarakat sudah sejak lama
diketahui orang. Tanaman tomat (Solanum Lycopersium) adalah tumbuhan
setahun, berbentuk perdu atau semak dan termasuk ke dalam golongan tanaman
berbunga (angiospermai). Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk
kelas Magnoliopsida (berkeping dua).
Berikut ini adalah klasifikasi tanaman tomat menurut (Plantamor, 2012).
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanes
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum Lycopersicum L
43
3.1.2. Morfologi Tanaman Tomat
 Akar
Tanaman tomat memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar
serabut yang berwarna keputih-putihan dan berbau khas (Gambar 1).
(Sumber: http//google.com search=batang+tomat)
Gambar 1. Akar Tanaman tomat
Perakaran tanaman tidak terlalu dalam, menyebar ke semua arah hingga
kedalaman rata-rata 30 - 40 cm, namun dapat mencapai kedalaman hingga
60 - 70 cm. Akar tanaman tomat berfungsi untuk menopang berdirinya
tanaman serta menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah
(Rismunandar, 2001).
 Batang
Batang tanaman tomat bentuknya bulat dan membengkak pada buku-
buku. Bagian yang masih muda, berambut dan biasanya ada yang
44
berkelenjar, mudah patah, dapat naik bersandar pada turus atau merambat.
(Gambar 2).
(Sumber: http//google.com search=batang+tomat)
Gambar 2. Batang Tanaman tomat
Bercabang banyak sehingga secara keseluruhan berbentuk perdu
(Rismunandar, 2001).
 Daun
Daunnya yang berwarna hijau dan berbulu memiliki panjang 20 - 30
cm dan lebar 15 - 20 cm. Daun tomat tumbuh dekat ujung dahan atau
cabang sementara tangkai daunnya berbentuk bulat memanjang sekitar 7 -
10 cm dan ketebalan 0,3 - 0,5 cm (Gambar 3) (Rismunandar, 2001).
45
(Sumber: http//google.com search=daun+tomat)
Gambar 3. Daun Tanaman Tomat
 Buah
Buah tomat adalah buah buni, selagi masih muda berwarna hijau dan
berbulu serta relatif keras, setelah tua berwarna merah muda, merah atau
kuning cerah dan mengkilat, serta relatif lunak.
(Sumber: http//google.com search=Buah+tomat)
Gambar 4. Buah Tanaman tomat
Bentuk buah tomat beragam: lonjong, oval, pipih, meruncing, dan bulat.
Diameter buah tomat antara 2 - 15 cm, tergantung varietasnya. Jumlah
46
ruang di dalam buah juga bervariasi, ada yang hanya dua seperti pada
buah tomat cherry dan tomat roma atau lebih dari dua seperti tomat
marmade yang beruang delapan (Rismunandar, 2001).
3.3. Jenis-Jenis Tanaman tomat
Tomat merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai
ekonomi penting di Indonesia. Buah ini sangat mudah dijumpai dan banyak
digunakan untuk membuat berbagai macam olahan masakan, minuman, dan juga
dapat dijadikan sebagai konsumsi. Tanaman tomat adalah tumbuhan setahun
berbentuk perdu atau semak dan termasuk kedalam golongan tanaman berbunga
(angiospermae) Salah satu senyawa yang paling banyak terkandung didalam
buah tomat yaitu likopen. Likopen adalah senyawa yang memberikan warna
merah pada buah tomat. Likopen berperan sebagai senyawa antioksidan,
mengurangi kolesterol, dan mampu melindungi tubuh dari kanker, terutama
ancaman kanker prostat yang terjadi pada pria. Zat-zat lain yang terdapat pada
tomat adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, B1, B2, B3, dan C,
kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, serat, dan air (Didit, 2010)
Umumnya jenis-jenis tomat didasarkan pada tinggi tanaman, penampilan,
dan kegunaannya. Berdasarkan tinggi tanamannya, jenis tomat dibagi menjadi 3
golongan utama, yaitu :
47
1. Determinate
Golongan ini merupakan yang terpendek diantara tanaman tomat, yakni
hanya berkisar antara 50 - 80 cm saja. Golongan ini tidak bisa tumbuh tinggi
karena ujung tanamannya diakhiri dengan rangkaian bunga. Jenis ini relatif
memiliki umur sangat pendek sehingga dapat cepat dipanen.
2. Intermediate
Pohon Tomat dengan golongan ini termasuk relatif tinggi dan dapat
tumbuh hingga mencapai 2 m. Namun demikian, meskipun batang
tanamannya relatif tinggi umurnya hanya berkisar 4 bulan saja.
3. Hybrida
Golongan ini merupakan hasil persilangan antara golongan determinate
dengan intermediate. Karena merupakan persilanngan antara keduanya,
varietas ini memiliki sifat dari keduanya.
Selain dikelompokkan berdasarkan bentuk fisik tanamannya, tanaman
tomat dibedakan juga berdasarkan jenis buahnya (bentuk buah) dan
kegunaanya. Berikut adalah beberapa jenis tomat yang umum dikenal:
a. Tomat plum
Sesuai dengan namanya, penampilan tomat plum ini mirip dengan buah
plum. Tomat plum memiliki bentuk buah yang bulat lonjong, dagingnya
banyak sekali mengandung air dan memiliki permukaan kulit yang tipis
(Gambar 5).
48
(Sumber: http://google.com/search=jenis+tomat )
Gambar 5. Tomat plum
b. Tomat beef
Tomat beef ini memiliki bentuk yang paling besar jika dibandingkan
dengan jenis lainnya.memiliki daging buah yang tipis,mempunyai kandungan
air yg cukup banyak (Gambar 6).
(Sumber: http://google.com/search=jenis+tomat )
Gambar 6. Tomat beef
c. Tomat Cerry
Tomat Cerry ini bentuknya kecil agak lonjong. Ketika masih muda tomat
Cerry ini warnanya hijau pucat dan ketika sudah masak warnanya berubah
49
menjadi orange ke merahan, serta memiliki rasa daging cukup manis
(Gambar 7).
(Sumber: http://google.com/search=jenis+tomat )
Gambar 7. Tomat cerry
d. Tomat Hijau
Sesuai dengan namanya, tomat hijau ini memiliki warna hijau, teksturnya
agak keras karena memiliki kandungan air yang sedikit (Gambar 8).
Sebenarnya tomat hijau merupakan tomat yang dipanen sebelum waktunya
atau sebelum masak.
(Sumber: http://google.com/search=jenis+tomat )
Gambar 8. Tomat hijau
50
e. Tomat Pear
Tomat pear ini mempunyai bentuk yang mirip dengan buah pear hanya
saja ukurannya jauh lebih kecil disbanding dengan buah pear (Gambar 9).
Tomat pear memiliki rasa manis dan memiliki warna beraneka ragam, yaitu
merah, orange dan kuning.
(Sumber: http://google.com/search=jenis+tomat )
Gambar 9. Tomat Pear
f. Tomat Anggur
Tomat Anggur mempunyai bentuk serupa dengan buah anggur. Baik
dalam hal bentuk ataupun untaiannya. Tomat anggur mempunyai bentuk yang
bulat, berasa manis, dengan daging yang tidak tebal dan kadar air yang tidak
terlalu banyak Gambar 10)
51
(Sumber: http://google.com/search=jenis+tomat )
Gambar 10. Tomat Anggur
Jenis tomat yang banyak dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat
khususnya di indonesia adalah: tomat plum, tomat beef, tomat cerry, dan tomat
hijau.
3.4. Syarat Tumbuh Tanaman Tomat
Tanaman tomat merupakan tanaman yang dapat tumbuh di semua tempat, dari
dataran rendah sampai tinggi (pegunungan). Tanaman tomat tidak menyukai
tanah yang tergenang air atau becek. Tanah yang keadaannya demikian
menyebabkan akar tomat mudah busuk dan tidak mampu mengisap zat - zat hara
dari dalam tanah karena sirkulasi udara dalam tanah disekitar akar tomat kurang
baik. Akibatnya tanaman akan mati.
Untuk pertumbuhannya yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah yang
gembur, kadar keasaman (pH) antara 5 - 6, tanah sedikit mengandung pasir, dan
52
banyak mengandung humus serta pengairan yang teratur dan cukup mulai
tanaman mulai dapat dipanen. Bagi tanaman dan yang dikehendaki cepat panen,
tanah liat berpasir akan lebih baik. Suhu yang terbaik bagi pertumbuhan tomat
adalah 23˚C pada siang hari dan 17˚C pada malam hari. Selisihnya adalah 6˚C.
Suhu yang tinggi dapat menyebakan panyakit daun berkembang, sedangkan suhu
yang rendah akan menghambat pembungaan tanaman .
Pembentukan buah sangat ditentukan oleh faktor suhu malam hari.
Pengalaman di berbagai negara membuktikkan bahwa suhu yang terlalu tinggi di
waktu malam menyebabkan tanaman tomat tidak dapat membentuk bunga sama
sekali, sedangkan pada suhu kurang dari 100˚C tepung sari menjadi lemah
tumbuhnya dan banyak tepung sari yang mati, akibatnya hanya sedikit saja yang
terjadi pembuahan (Tugiyono, 2005).
3.4 Pertumbuhan Tanaman Tomat
Pada umumnya, pertumbuhan tanaman dapat diartikan dengan pertambahan
ukuran. Karena organisme multisel tumbuh dari zigot, pertambahan itu bukan
hanya dalam volume, tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma,
dan tingkat kerumitan (Elviana, 2008). Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh 6
faktor lingkungan yaitu : cahaya, batuan mekanik, suhu, udara, dan unsur hara
(Subhan et all. 2009).
Tanaman tomat diperbanyak dengan biji. Salah satu pendukung keberhasilan
produksi tomat adalah awal dari pertumbuhannya, yaitu biji atau benihnya
53
(Trisnawati dan Setiawan, 1993). Tanaman tomat sangat membutuhkan sinar
matahari yang penuh sepanjang hari untuk produksi yang menguntungkan, tetapi
sinar matahari yang terik tidak disukainya. Daerah dengan kondisi demikian
memungkinkan tanaman mudah terserang penyakit cendawan busuk daun
(Phytophtora infestans) dan sebagainya. Angin kering dan udara panas kurang
baik bagi pertumbuhannya karena sering menyebabkan kerontokan bunga. Suhu
yang paling ideal untuk perkecembahan benih tomat adalah 25 - 30˚C. Sementara
itu, suhu ideal untuk pertumbuhan tanaman tomat 24 - 28˚C. Jika suhunya rendah
maka pertumbuhannya akan rendah atau terhambat. Demikian juga pertumbuhan
dan perkembangan bunga dan buahnya yang kurang sempurna (Tugiyono, 2005).
3.5.Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman Tomat
Tanaman tomat membutuhkan unsur hara makro dan mikro untuk memenuhi
kebutuhan makanannya. Unsur hara makro yang diperlukan terdiri dari unsur
karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), natrium (N), fosfat (P), kalium (K), sulfur
(S), magnesium (Mg), dan kalsium (Ca), sedangkan unsur hara mikro yang
diperlukan, antara lain molibdenium (Mo), tembaga (Cu), boron (B), seng (Zn),
besi (Fe), klor (Cl), dan mangan (Mn). Unsur-unsur tersebut di atas dapat
diperoleh melalui beberapa sumber, seperti udara, air, mineral-mineral dalam
media tanam, dan pupuk.
Peranan - peranan unsur hara bagi tanaman tomat dapat dilihat sebagai
berikut (Klinik Tani Organik, 2012).
54
1. Karbon (C)
Sumber : unsur karbon yang diperlukan tanaman tomat dapat diserap dari
udara (CO2) dan dari dalam tanah (kemungkinan HCO3-). Unsur ini diasimilasi
oleh tanaman sebagai CO2. Proses ini dinamakan karboksilasi yang memfiksasi
CO2 untuk fotosintesis. Unsur karbon berperan sebagai pembangun bahan organik
karena sebagian besar bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik. Gejala
kekurangan : proses fotosontesis akan terganggu sehingga terjadi kesulitan dalam
menghasilkan unsur organik.
2. Hidrogen (H)
Sumber : unsur hidrogen ini diambil oleh tanaman tomat dalam bentuk air
(H2O) dan urin ternak. Unsur ini diserap dalam bentuk air dari larutan tanah atau
dari udara jika kondisinya humid. Unsur hidrogen berperan sebagai elemen pokok
pembangun bahan organik. Gejala kekurangannya yaitu : terjadi kesulitan dalam
menghasilkan molekul organik.
3. Oksigen (O)
Sumber : unsur oksigen ini diambil oleh tanaman tomat dalam bentuk
oksigen bebas (O2) atau dapat juga diperoleh dari air (H2O). Unsur oksigen
berperan sebagai pembangun bahan organik, respirasi, dan pembakar energi.
Gejala kekurangan : terjadi kesulitan dalam memperoleh zat organik.
4. Nitrogen (N)
Sumber : unsur nitrogen diserap dalam bentuk NH4
+ atau NO3
- dari larutan
tanah atau gas NH3 dan N2 dari udara. Unsur ini biasanya tersedia dalam kotoran
55
ternak, urin ternak, dan seresah daun jenis kacang-kacangan. Unsur nitrogen
berperan dalam : membantu pembentukan sel baru, mengganti sel-sel yang rusak,
membantu dalam pembentukan klorofil dalam fotosintesis, mendukung
pembentukan vitamin dan protein, mempercepat pertumbuhan tanaman muda,
meningkatkan penyerapan unsur hara lainya, seperti fosfor dan kalium.
Gejala kekurangan : tanaman menjadi layu, menguning, dan kekurangan zat
hijau daun. Gejala kelebihan: bunga dan buah terhambat karena pertumbuhan
vegetatif meningkat, pematangan buah terhambat, ukuran buah kecil, dan tidak
tahan terhadap penyakit.
5. Fosfor (P)
Sumber : unsur fosfat diserap oleh tanaman dalam bentuk ion H2PO4
- dan
unsur ini biasanya tersedia dalam batuan fosfat atau fosfat alam, kotoran ternak,
urin ternak, dan air kelapa. Unsur fosfor berperan dalam: membantu pembentukan
akar, mendukung pertumbuhan generative, meningkatkan daya tahan terhadap
penyakit, mempercepat proses pematangan.
Gejala kekurangan : perakaran tanaman tidak sempurna, tanaman kerdil dan
kurus, daun menjadi mongering, dan warnanya menjadi kemerah-merahan dan
coklat.
6. Kalium (K)
Sumber : unsur kalium tersedia bagi tanaman dalam bentuk kation K+. Unsur
ini biasanya tersedia dalam kotoran ternak, urin ternak, dan rumput gajah. Unsur
kalium berperan dalam : membantu pembentukan zat karbohidrat, merangsang
56
pembentukan hijau daun dan bunga, meningkatkan daya serap akar,
meningkatkan daya tahan terhadap penyakit, mengatur kesetimbangan pupuk
nitrogen dan fosfat, meningkatkan kadar gula, lemak, dan rasa pada buah.
Gejala kekurangan : pembentukan lamban dan tanaman menjadi kerdil, pucuk
daun menguning seperti terbakar pada tepi-tepinya, kematian pucuk akar dan akar
rambut, serta penyerapan unsur hara terganggu.
7. Sulfur (S)
Sumber : unsur sulfur diserap dari larutan tanah dalam bentuk SO42
- dan
dapat diserap dari udara sebagai SO2. Fraksi organik S dapat tersedia untuk
tanaman melalui proses mineralisasi yang dilakukan oleh mikrobia. Tanaman
dapat pula memanfaatkan SO2 sebagai bagian dari pasokan S. Senyawa SO2
diadsorpsi melalui stomata dan didistribusikan ke seluruh tubuh tanaman
sehingga menjadi bagian dari protein S, asam amino S, dan sulfat S. Unsur ini
biasanya tersedia dalam kotoran ternak dan air kelapa. Unsur sulfur berperan
dalam : membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daun menjadi lebih
hijau, menambah kandungan protein dan vitamin hasil panen, mendukung proses
pembulatan zat gula, memperbaiki kualitas dan meningkatkan produksi serta nilai
gizi hasil panen karena peningkatan kadar protein, gula, lemak, dan vitamin,
memperbaiki rasa dan warna hasil panen, menjaga tanaman agar lebih sehat dan
lebih tahan terhadap hama, penyakit, dan kekeringan.
Gejala kekurangannya : daun berwarna hijau kekuning-kuningan,
pertumbuhannya terhambat dan kerdil, dan batang berdiameter kecil.
57
8. Magnesium (Mg)
Sumber : unsur ini biasanya tersedia dalam kotoran ternak dan air kelapa.
Unsur magnesium berperan dalam: sebagai unsur yang esensial dalam sintesis
klorofil, terlibat dalam fungsi beberapa kerja enzim pada proses fotosintesis,
respirasi, dan reproduksi.
Gejala kekurangan : warna daun tua berubah menjadi kuning dan bercak -
bercak merah coklat, sedangkan tulang daun biasanya tetap hijau, batang menjadi
kurus dan terdapat garis - garis berwarna hijau kekuningan, kuning muda atau
putih pada seluruh permukaan daun, pembakaran oleh sinar matahari mudah
terjadi karena daun tidak mempunyai lapisan lilin, dan daya tumbuh biji kurang.
9. Kalsium (Ca)
Sumber : unsur ini biasanya tersedia dalam kotoran ternak, urin ternak, dan
air kelapa. Unsur kalsium berperan dalam: merangsang pembentukan bulu-bulu
akar, merangsang pembentukan biji-bijian, memperkokoh struktur dinding sel
tanaman, memperlancar transportasi sel dan retensi unsur-unsur lainnya dalam
tanaman, mencegah efek garam, alkali, dan asam organik.
Gejala kekurangan : daun-daun muda dan ujung-ujung dari titik tumbuh
keriput dan akhirnya mengering, daun-daun yang lebih tua nampak berkeriput,
daun di beberapa tempat mati, kuncup-kuncup yang tumbuh kembali akan mati,
dan tanaman menjadi lemah.
58
10. Molibdenum (Mo)
Sumber : unsur ini biasanya tersedia dalam kotoran ternak. Unsur
molibdenum berperan dalam: mendukung terjadinya sintesis protein, menyusun
beberapa enzim penting, mendukung proses fotosintesis.
Gejala kekurangan : pertumbuhan tanaman terhambat, daun menjadi pucat
dan mati, serta pembentukan bunga terlambat.
11. Tembaga (Cu)
Sumber : unsur ini biasanya tersedia dalam kotoran ternak dan air kelapa.
Unsur tembaga berperan: sebagai unsur yang esensial yang dibutuhkan untuk
mengaktifkan beberapa enzim yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman,
mendukung terjadinya proses fotosintesis sehingga meningkatkan pemanfaatan
energy, terlibat dalam memproduksi lignin untuk dinding sel, biji, dan
perkembangan buah, meningkatkan resistensi terhadap penyakit tanaman.
Gejala kekurangan : pembuahan terganggu, warna daun muda kuning dan
kerdil, daun-daun lemah, layu, dan pucuk mengering serta batang dan tangkai daun
lemah.
12. Boron (B)
Sumber : unsur boron biasanya berasosiasi dengan bahan organik. Tanah
dengan kandungan bahan organik yang tinggi biasanya mengandung boron dalam
jumlah yang cukup untuk pertumbuhan tanaman. Di dalam tanah dan di dalam
larutan tanah ada dalam bentuk H3BO3 ataupun B(OH)4
-. Unsur boron berperan:
59
sebagai unsur yang esensial bagi ujung akar, tabung serbuk sari, dan pertumbuhan
tunas, mendukung terjadinya sintesis DNA dan RNA.
Gejala kekurangan : pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik
(pucuk akar), tanaman mati pucuk (die back), mobilitas rendah, dan buah yang
sedang berkembang sangat rentan terserang penyakit.
13. Seng (Zn)
Sumber : unsur ini biasanya tersedia dalam kotoran ternak. Unsur seng
berperan dalam: mengaktifkan sebagian besar enzim yang terlibat dalam
pertumbuhan dan reproduksi tanaman, mendukung terjadinya sintesis dan
merangsang terbentuknya klorofil, terlibat dalam sistem hormon dan bertindak
sebagai katalis untuk pengatur pertumbuhan tanaman, auksin.
Gejala kekurangan : tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun
mengecil dan mengumpul, klorosis pada daun-daun muda dan intermedier, serta
adanya nekrosis.
14. Besi (Fe)
Sumber : unsur ini biasanya tersedia dalam kotoran ternak dan air kelapa.
Unsur besi berperan : sebagai unsur esensial bagi sintesis klorofil, terlibat dalam
aktivasi enzim yang digunakan pada proses fotosintesis dan respirasi.
Gejala kekurangan : pada daun muda, mula-mula daun berwarna hijau pucat
dan hijau kekuningan, tulang daun terjadi klorosis. Daun yang semula berwarna
hijau berubah menjadi warna kuning dan ada pula yang menjadi warna putih.
60
15. Klor (Cl)
Sumber : unsur klor ini diambil atau diserap oleh tanaman dalam bentuk ion
Cl- oleh akar tanaman dan dapat diserap pula berupa gas atau larutan oleh bagian
atas tanaman, misalnya daun. Sumber unsur ini sering berasal dari air hujan.
Unsur klor berperan : Sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan osmose sel,
mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain.
Gejala kekurangan : pola percabangan akar abnormal, gejala wilting (daun
lemah dan layu), dan warna keemasan (bronzing) pada daun.
61
BAB IV
METODE KEGIATAN
4.1 Waktu dan Tempat
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Lombok Timur. Praktek Kerja Lapangan dimulai dari tanggal 11
Agustus hingga 3 September 2014.
4.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah penggaris, kamera dan alat tulis. Sedangkan
bahan yang digunakan adalah tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum) hibrida
43 f1.
4.3 Prosedur Kerja
1. Penentuan Lokasi Praktek Kerja Lapangan
Pemilihan lokasi kegiatan praktek kerja lapangan disesuaikan dengan
bidang kajian yakni pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta
bagaimana cara budidaya tomat, sehingga penulis dapat memperoleh
pengetahuan, informasi dan pengalaman berdasarkan pengamatan.
2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pelaksanaan
praktek kerja lapangan antara lain :
a. Pelaksanaan Kegiatan
Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa selama
pelaksanaan praktek lapangan baik di kantor Dinas Pertanian dan Peternakan
62
Lombok Timur dan tempat budidaya tanaman tomat Desa Suralaga Kabupaten
Lombok Timur. Pengamatan dilakukan dengan interval waktu 3 hari.
Kegiatan lainnya yang dilakukan selama praktek kerja lapangan diantaranya
yaitu mengidentifikasi tanaman tomat berdasarkan ketinggian, penyuluhan
dan melihat bagaimana perkembangan produksi tanaman pangan dan
hortikultura di Kabupaten Lombok Timur.
b. Observasi
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, yakni mengamati
secara langsung pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat serta
sistem budidaya yang meliputi pembuatan bibit, cara penanaman, dan
pemeliharaan tanaman.
a. Wawancara
Suatu proses untuk mendapatkan informasi dengan cara diskusi
dengan responden. Responden dalam hal ini adalah pimpinan bidang
tanaman pangan dan hortikultura, penyelia, ketua UD. P’Tani, staf atau
karyawan, maupun masyarakat di sekitar tempat. Sehingga diperoleh
informasi yang diperlukan dengan mudah dan jelas.
63
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Dinas Pertanian dan
Peternakan (Pertanak) Kabupaten Lombok Timur Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura. Dinas Pertanak merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di
bidang Pertanian dan Peternakan, dan Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
bertugas pokok untuk melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknologi,
meningkatkan produksi dan ketersediaan benih bermutu, melaksanakan program
peningkatan produksi, mengelola Balai Benih Utama dan Balai Pemanfaatan
Lahan Pekarangan. Salah satu Balai Benih utama Dinas Pertanak adalah UD
P’Tani yang terdapat di Desa Suralaga Kabupaten Lombok Timur. UD. P’Tani
membudidayakan berbagai jenis tanaman hortikultura, diantaranya adalah
budidaya cabai, tomat, melon, mentimun, bunga kol, dan lain-lain. UD. P’Tani
juga menyediakan bibit tanaman yang langsung dibuat sendiri.
Tomat termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan merupakan
tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi.
Tanaman tomat banyak mengandung vitamin A dan vitamin C. (Pracaya, 1998).
Tanaman tomat dipilih karena tomat merupakan salah satu komoditas sayuran
yang memiliki nilai komersial dan prospek yang tinggi, budidayanya relatif
mudah untuk dilaksanakan, cepat menghasilkan karena tanaman ini memiliki
umur panen relatif pendek (genjah), dan juga selain tanaman tomat kaya akan
64
vitamin, juga dipercaya mempunyai khasiat obat yang sangat bermanfaat bagi
kesehatan.Tanaman tomat yang diamati di Desa Suralaga Kabupaten Lombok
Timur merupakan tomat hibrida jenis 43 f1. Sebelum tingkat pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tomat diamati, terlebih dahulu beberapa tahapan
dilakukan dalam teknik budidaya, guna untuk menghasilkan produksi tomat yang
baik.
Pengadaan benih
Keberhasilan produksi sangat dipengaruhi oleh kualitas benih yang dapat
dicerminkan oleh tingginya produksi, ketahanan terhadap hama dan penyakit
serta tingkat adaptasi iklim. Saat ini petani mendapatkan benih yang sudah
bersertifikat di toko-toko sarana dan produksi pertanian.
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dilakukan sebelum penanaman tomat. Tujuannya agar
tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran udara di dalam tanah
menjadi baik, gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas yang meracuni akar
tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah serta akar
tanaman dapat bergerak dengan bebas menyerap zat-zat makanan dari dalam
tanah. Selain itu, tanah juga harus mempunyai kadar pH sebesar 5,5 - 6,5. Setelah
itu dilanjutkan dengan membuat bedengan. Untuk ukuran bedengan yang
digunakan antara lebar kurang lebih 100 cm - 200 cm dan panjang 10 m - 15 m
bisa juga disesuaikan dengan kondisi tanah.
65
Pembuatan bedengan sawah
Menurut Rismunandar (1983), tujuan pembuatan bedengan sawah antara
lain untuk memudahkan pembuangan air hujan melalui selokan, memudahkan
meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah, memudahkan
pemeliharaan, karena dapat berjalan antar bedengan-bedengan sehingga
terinjaknya tanah tempat tumbuh tanaman dapat terhindari. Bedengan-bedengan
dibuat selebar 100 - 110 cm, tinggi 40 - 50 cm dan lebar 60 - 70 cm dan jarak
antar bedengan 50 cm.
Pemberian Pupuk
Setelah bedengan terbentuk, bedengan dipupuk dengan pupuk kandang yang
telah matang selain itu digunakan juga pupuk kimia yang mengandung
Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur nitrogen merupakan zat hara yang
sangat diperlukan tanaman. Pupuk urea (NH2CONH2) berwarna putih,
merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah
menghisap air (higroskopis). Pupuk urea mengandung hara N sebesar 46%.
Pemasangan mulsa
Bedengan yang telah terbentuk ditutup dengan mulsa dan dibiarkan
selama 2 minggu agar terjadi proses dekomposisi dan memperbaiki struktur
tanah. Bedengan yang telah ditutup mulsa dibiarkan selama 2 minggu,
kemudian dilubangi dengan jarak 50 × 70 cm (Gambar 11).
66
(Sumber: koleksi pribadi ketua UD P’Tani)
Gambar 11. Proses pemasangan mulsa
Pemasangan mulsa bertujuan untuk menekan pertumbuhan gulma, serangan
hama dan penyakit pada penanaman tomat. Mulsa yang digunakan adalah mulsa
plastik hitam perak (MPHP). Keuntungan menggunakan MPHP antara lain adalah
(a) pemberian pupuk dapat dilakukan sebelum tanam; (b) warna hitam dari mulsa
dapat menekan pertumbuhan rumput-rumput liar atau gulma; (c) warna perak dari
mulsa dapat memantulkan cahaya sinar matahari sehingga dapat mengurangi
serangan hama seperti aphis, trips, dan tungau, serta secara tidak langsung
menekan serangan virus; (d) pada musim kering (kemarau), MPHP dapat
menekan penguapan air dari dalam tanah sehingga tidak terlalu sering untuk
melakukan penyiraman (pengairan); (e) mencegah tercucinya pupuk (leaching)
oleh air hujan dan penguapan unsur hara oleh sinar matahari; (f) buah tomat
yang berada diatas permukaan tanah terhindar dari percikan air tanah sehingga
dapat mengurangi resiko berjangkitnya penyakit busuk buah.
67
Pengadaan bibit
Benih disebar secara langsung pada tempat penanaman bibit. Sehari
sebelum penyebaran, tanah harus diairi terlebih dahulu, agar keadaan tanah
tetap lembab yang mendukung terjadinya imbibisi, sehingga dapat mempercepat
berkecambahnya benih. Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan
tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus dan rerumputan liar dihilangkan,
kemudian disiram merata pada sore hari.
Penanaman bibit
Bibit tomat dipersemaian yang telah berumur 15 – 17 hari atau telah
memiliki 3 atau 4 daun, siap dipindah tanam pada lahan persawahan yang
telah diberikan mulsa (Gambar 12).
(Sumber: koleksi pribadi ketua UD P’Tani)
Gambar 12. Penanaman tomat di dalam lubang mulsa
68
Bibit disemprot dengan fungisida dan insektisida 1 – 3 hari sebelum
dipindahkan untuk mencegah serangan penyakit jamur dan hama sesaat setelah
pindah tanam. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari atau pada saat
cuaca tidak terlalu panas agar bibit tidak layu, dan tanah disiram terlebih
dahulu agar tanah tidak padat dan bongkahan tanah pada akar dipertahankan
sehingga akar tomat tidak patah.
Penanaman bibit tomat dilakukan dengan jarak tanam 50 cm - 50 cm dari
lubang satu ke lubang lainnya dan jarak antar barisan 60 cm - 60 cm.
Tanaman ini dibudidaya secara monokultur atau tidak dicampur dengan tanaman
lain pada lahan yang sama. Lubang tanam dibuat dengan kedalaman 8 - 10
cm, dengan diameter lebih kecil dari lubang mulsa.
Pemeliharaan bibit
Pemeliharaan selama penanaman perlu dilakukan, agar tanaman tomat dapat
menghasilkan buah dengan kuantitas dan kualitas yang baik. Pemeliharaan yang
dilakukan adalah penyiraman. Tomat tidak suka terlalu banyak air, jadi
penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari saja. Penyulaman juga
penting untuk dilakukan agar tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik,
menghilangkan bagian tanaman yang rusak dan tumbuhan pengganggu (gulma)
yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman tomat. Sebaiknya proses ini
dilakukan 7 - 10 hari setelah bibit dipindahkan. Tanaman tomat juga memerlukan
69
pemasangan ajir. Hal ini dilakukan agar tomat dapat tumbuh tegak dan
mempermudah proses pemanenan. Proses ini dilakukan setelah tanaman tomat
berumur 1 minggu. Setelah tomat berumur 3 - 4 minggu, perlu dilakukan proses
pengikatan pada ajir. Hal ini perlu dilakukan seminggu sekali sampai
pertumbuhan batang berhenti. Tunas-tunas baru diketiak daun juga perlu
dipangkas agar pertumbuhan terkonsentrasi pada tunas penghasil buah tomat.
Pemeliharaan lainnya yang perlu dilakukan adalah penempelan daun. Daun
yang mendekati tanah atau terlalu lebat dipotong agar penerimaan sinar matahari
optimal. Pemupukan juga perlu dilakukan agar tomat mendapatkan semua nutrisi
yang dibutuhkan untuk tumbuh. Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik,
seperti pupuk kandang dan kompos. Perlu juga diberikan pupuk pelengkap cair
(PPC) setiap 10 hari sekali. Proses selanjutnya adalah penyiangan. Proses ini
dilakukan agar tomat tidak terganggu oleh gulma yang tumbuh disekitarnya. Dan
proses pemeliharaan paling penting adalah pengendalian hama. Proses
penyemprotan pestisida dilakukan pada sore.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat diamati pada saat tanaman
berumur 7 minggu setelah tanam. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman,
jumlah daun, jumlah tunas baru, dan jumlah bunga. Pada parameter tinggi terjadi
peningkatan tinggi tanaman tomat. Peningkatan tinggi tanaman ini berkaitan
70
dengan penambahan jumlah dan ukuran sel. Laju pembelahan sel serta
pembentukan jaringan sebanding dengan pertumbuhan batang, pertumbuhan daun
dan sistem perakarannya.
Menurut Harjadi (1995) apabila laju pembelahan sel dan perpanjangan serta
pembentukkan jaringan berjalan cepat, maka pertumbuhan batang, daun dan akar
akan berjalan cepat, demikian juga sebaliknya, hal ini tergantung pada
ketersediaan karbohidrat. Pertumbuhan tinggi tanaman menunjukkan aktivitas
pembentukan xylem dan pembesaran sel – sel yang tumbuh. Aktivitas ini
menyebabkan kambium terdorong keluar dan terbentuknya sel – sel baru di luar
lapisan tersebut sehingga terjadi peningkatan tinggi tanaman. Dengan adanya
unsur nitrogen yang terdapat pada tanaman akan memberikan rangsangan
terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman, khususnya daun. Nitrogen ini
merupakan salah satu bahan baku penyusun klorofil pada proses fotosintesa.
Klorofil yang berfungsi menangkap energi matahari akan menggalakkan proses
pengadaan energi yang akan digunakan untuk sintesa makro molekul, misalnya
karbohidrat. Hasil sintesa makro molekul inilah yang akan mengalami
perombakkan menjadi cadangan makanan, dan akan diakumulasikan pada
jaringan-jaringan muda yang sedang tumbuh seperti tanaman yang semakin
tinggi, dan jumlah daun yang meningkat.
Perkembangan tanaman tomat sudah mulai terlihat pada umur 9 minggu
setelah tanam, hal ini ditandai dengan munculnya bunga. Hal ini menandakan
bahwa tanaman tomat memasuki fase generatif . Menurut Darjanto dan Satifah
71
(1984) pembentukan bunga adalah peralihan pertumbuhan dari fase vegetatif ke
fase generatif. Peralihan dari fase vegetatif ke fase generatif sebagian ditentukan
oleh faktor genotipnya atau faktor dalam dan sebagian lagi ditentukan oleh faktor
luar seperti suhu, cahaya, kelembaban dan pemupukan. Faktor luar yang paling
berpengaruh terhadap pembentukan bunga tanaman tomat adalah suhu. Untuk
pembentukan bunga yang baik, tanaman tomat memerlukan suhu 23˚C pada siang
hari dan suhu 17˚ C pada malam hari.
72
BAB VI
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Tomat (Solanum lycopersicum) merupakan salah satu tanaman hortikultura,
termasuk ke dalam ordo solanales. Pertumbuhan tanaman tomat dapat dilihat pada
fase vegetatif atau mulai tumbuhnya percabangan batang dan daun, dan diikuti
dengan semakin tingginya tinggi tanaman dan semakin banyak jumlah daun setiap
harinya. Perkembangan tanaman tomat dapat dilihat ketika tanaman sudah
memasuki fase generatif atau terbentuknya bunga.
5.2. Saran
Perlu dilakukan pengamatan lanjut untuk mengetahui penyakit yang dapat
menyerang tanaman tomat di Desa Suralaga Kabupaten Lombok Timur, sehingga
diberlakukan teknik pemeliharaan lanjut agar pertumbuhan dan perkembangan
tanaman tomat lebih baik serta dapat meningkatkan produksi tomat.
73
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Tomat. [Serial Online] http://www.google.com/search?q. Diakses
pada tanggal 31 Desember 2014.
Cahyono, B. 2003. Tomat Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta.
Desmarina, R., Adiwirman dan W., D., Widodo. 2009. Respon Tanaman Tomat
Terhadap Frekuensi dan Taraf Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan Tanaman Tomat. Makalah Seminar Departemen Agronomi dan
Hortikultura. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Didit. 2010. Cara Budidaya Tomat (Lycopersicon esculentum Mill). [Serial Online]
<http://tani.blog.fisip.uns.ac.id/2010/11/24/cara-budidaya-tomat-lycopersicon-
esculentum-mill/>. Diakses pada tanggal 7 Januari 2015.
Darjanto dan Satifah, S., 1984. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik
Penyerbukan Silang Buatan. Gramedia. Jakarta.
Harjandi, S., S. 1989. Dasar-Dasar Hortikultura. Departemen Budidaya pertanian.
IPB.
Klinik Tani Organik. 2012. Kebutuhan Tanaman terhadap Unsur Hara Mikro. [Serial
Online] http://kliniktaniorganik.com/?p=5208>. Diakses pada tanggal 7 Januari
2015.
Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan. Grafindo Persada.
Jakarta.
Plantamor. 2012. Informasi Spesies Tomat. [Serial Online]
<http://www.plantamor.com/index.php?plant= 1165>. Diakses pada tanggal 31
Desember 2014.
Pracaya. 1998. Bertanam Tomat. Kanisius. Yogyakarta.
Rismunandar. 1983. Bertanam Sayur- sayuran. Bandung. Terate.
Rismunandar. 2001. Tanaman Tomat. Sinar Baru Algensindo. Bandung.
Subhan, N., Nurtika, dan W., Setiawan. 2005. Peningkatan Efisiensi Pemupukan
NPK dengan Memenfaatkan Bahan Organik terhadap Hasil Tomat. Jurnal
Hortikultura. Vol 15, no 2, hal 91 - 96.
74
Subhan, N., Nurtika dan N., Gunadi, 2009. Respon Tanaman Tomat Terhadap
Penggunaan Pupuk Majemuk NPK 15 - 15 - 15 Pada Tanah Latosol Pada
Musim Kemarau’. Jurnal Hortikultura. vol. 19, no. 1, hal 40 - 48.
Tugiyono, H. 2005. Bertanam Tomat. Penebar Swadaya. Jakarta.
Trisnawati, Y., dan Ade, S. 1993. Tomat Pembudidayaan Secara Komersial. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Tim Penulis Penebar Swadaya. 2009. Budidaya Tomat Secara Komersial. Penerbar
Swadaya.
Wasonowati, C. 2011. Meningkatkan pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicum
esculentum) Dengan Sistem Budidaya Hidroponik. Jurnal Hortikultura. Vol.4,
no.1, hal.6.
75
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Gambar Halaman
1.1. Akar tanaman tomat 44
1.2. Batang tanaman tomat 45
1.3. Daun, buah tanaman tomat 46
1.4. Tomat plum, tomat beef 49
1.5. Tomat cerry, tomat hijau 50
1.6. Tomat pear 51
1.7. Tomat anggur 52
1.8. Proses pemansangan mulsa 67
1.9. Penanaman tomat di dalam lubang mulsa 68

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriAgus Adipura
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianHerry Mulyadie
 
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Penyuluhan Pertanian BerkelanjutanPenyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutantani57
 
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitCara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitBenny Benny
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianOpissen Yudisyus
 
Desain perkebunan Kelapa Sawit
Desain perkebunan Kelapa SawitDesain perkebunan Kelapa Sawit
Desain perkebunan Kelapa Sawitandrewahyu04
 
Laporan besar irigasi dan drainase
Laporan besar irigasi dan drainaseLaporan besar irigasi dan drainase
Laporan besar irigasi dan drainasefahmiganteng
 
Evaluasi lahan untuk komoditas pertanian
Evaluasi lahan untuk komoditas pertanianEvaluasi lahan untuk komoditas pertanian
Evaluasi lahan untuk komoditas pertanianAndrew Hutabarat
 
Jenis jenis tanah
Jenis jenis tanahJenis jenis tanah
Jenis jenis tanahMame Indy
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainaseLaporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainasefahmiganteng
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara Saifudin
 
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...Shafa Nabilah Eka Puteri
 
Presentasi mekanisasi pertanian
Presentasi mekanisasi pertanianPresentasi mekanisasi pertanian
Presentasi mekanisasi pertanianFaizalRidho1
 
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitPersiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitIlham Johari
 
Tanaman padi berdasarkan tempat tumbuh
Tanaman padi berdasarkan tempat tumbuhTanaman padi berdasarkan tempat tumbuh
Tanaman padi berdasarkan tempat tumbuhAngely Putry
 

La actualidad más candente (20)

Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika
Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika
Laporan Prakerin Kacang Panjang "Vigna sinensis" SMKN 2 Mimika
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
 
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Penyuluhan Pertanian BerkelanjutanPenyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
 
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitCara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawit
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
 
Desain perkebunan Kelapa Sawit
Desain perkebunan Kelapa SawitDesain perkebunan Kelapa Sawit
Desain perkebunan Kelapa Sawit
 
Laporan besar irigasi dan drainase
Laporan besar irigasi dan drainaseLaporan besar irigasi dan drainase
Laporan besar irigasi dan drainase
 
Evaluasi lahan untuk komoditas pertanian
Evaluasi lahan untuk komoditas pertanianEvaluasi lahan untuk komoditas pertanian
Evaluasi lahan untuk komoditas pertanian
 
Jenis jenis tanah
Jenis jenis tanahJenis jenis tanah
Jenis jenis tanah
 
Laporan Mitigasi bancana
 Laporan Mitigasi bancana Laporan Mitigasi bancana
Laporan Mitigasi bancana
 
Kata pengantar pkl
Kata pengantar pklKata pengantar pkl
Kata pengantar pkl
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainaseLaporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainase
 
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani8.modal sebagai faktor produksi usahatani
8.modal sebagai faktor produksi usahatani
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...
 
Presentasi mekanisasi pertanian
Presentasi mekanisasi pertanianPresentasi mekanisasi pertanian
Presentasi mekanisasi pertanian
 
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitPersiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
 
Tanaman padi berdasarkan tempat tumbuh
Tanaman padi berdasarkan tempat tumbuhTanaman padi berdasarkan tempat tumbuh
Tanaman padi berdasarkan tempat tumbuh
 
Agroindustri
AgroindustriAgroindustri
Agroindustri
 

Destacado

Laporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industriLaporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industridian haryanto
 
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomatGejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomatUniversity of Lampung
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatNingrum Handayani
 
Morfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomatMorfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomatdhabitha
 
Hasil laporan praktek kerja lapangan
Hasil laporan praktek kerja lapanganHasil laporan praktek kerja lapangan
Hasil laporan praktek kerja lapanganGielank Manaloe
 
Penanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan AeroponikPenanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan AeroponikJennie Ong
 
The Jurassic Coast
The Jurassic CoastThe Jurassic Coast
The Jurassic CoastGabyrock93
 
Geocom venture lab002
Geocom venture lab002Geocom venture lab002
Geocom venture lab002Ed Villegas
 
Особенности разработки программных продуктов для международного рынка (Unigin...
Особенности разработки программных продуктов для международного рынка (Unigin...Особенности разработки программных продуктов для международного рынка (Unigin...
Особенности разработки программных продуктов для международного рынка (Unigin...Unigine Corp.
 
Literaturni zhurnali ukrayini
Literaturni zhurnali ukrayiniLiteraturni zhurnali ukrayini
Literaturni zhurnali ukrayinidarkluminor
 
Interference in studying L2
Interference in studying L2Interference in studying L2
Interference in studying L2wirapati1
 

Destacado (20)

Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Laporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industriLaporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industri
 
Tanaman tomat
Tanaman tomatTanaman tomat
Tanaman tomat
 
Laporan pdf
Laporan pdfLaporan pdf
Laporan pdf
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomatGejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Laporan pkl rustam
Laporan pkl rustamLaporan pkl rustam
Laporan pkl rustam
 
Morfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomatMorfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomat
 
Tomat
TomatTomat
Tomat
 
Proposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomatProposal penelitian tanaman tomat
Proposal penelitian tanaman tomat
 
Hasil laporan praktek kerja lapangan
Hasil laporan praktek kerja lapanganHasil laporan praktek kerja lapangan
Hasil laporan praktek kerja lapangan
 
Penanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan AeroponikPenanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
 
The Jurassic Coast
The Jurassic CoastThe Jurassic Coast
The Jurassic Coast
 
Dijous gras 2014
Dijous gras 2014Dijous gras 2014
Dijous gras 2014
 
Geocom venture lab002
Geocom venture lab002Geocom venture lab002
Geocom venture lab002
 
Особенности разработки программных продуктов для международного рынка (Unigin...
Особенности разработки программных продуктов для международного рынка (Unigin...Особенности разработки программных продуктов для международного рынка (Unigin...
Особенности разработки программных продуктов для международного рынка (Unigin...
 
Literaturni zhurnali ukrayini
Literaturni zhurnali ukrayiniLiteraturni zhurnali ukrayini
Literaturni zhurnali ukrayini
 
52342176
5234217652342176
52342176
 
Interference in studying L2
Interference in studying L2Interference in studying L2
Interference in studying L2
 

Similar a Laporan pkl yuk piks 2

Profil dinas pertanian kabupaten buru bappeda boyke
Profil dinas pertanian kabupaten buru bappeda boykeProfil dinas pertanian kabupaten buru bappeda boyke
Profil dinas pertanian kabupaten buru bappeda boykePertanianburu
 
Permentan 25-08
Permentan 25-08Permentan 25-08
Permentan 25-08Ismed Nur
 
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdfpenyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdfDeni Hardiman
 

Similar a Laporan pkl yuk piks 2 (20)

Lakip bptp sumsel 2011
Lakip bptp sumsel 2011Lakip bptp sumsel 2011
Lakip bptp sumsel 2011
 
Lakip bptp sumsel 2014
Lakip bptp sumsel 2014Lakip bptp sumsel 2014
Lakip bptp sumsel 2014
 
Lakip bptp sumsel 2010
Lakip bptp sumsel 2010Lakip bptp sumsel 2010
Lakip bptp sumsel 2010
 
Lakip 2015
Lakip 2015Lakip 2015
Lakip 2015
 
Laphir BPTP 2018
Laphir BPTP 2018Laphir BPTP 2018
Laphir BPTP 2018
 
Profil dinas pertanian kabupaten buru bappeda boyke
Profil dinas pertanian kabupaten buru bappeda boykeProfil dinas pertanian kabupaten buru bappeda boyke
Profil dinas pertanian kabupaten buru bappeda boyke
 
Sos dak 2012 pertanian
Sos dak 2012   pertanianSos dak 2012   pertanian
Sos dak 2012 pertanian
 
Lakip bptp sumsel 2012
Lakip bptp sumsel 2012Lakip bptp sumsel 2012
Lakip bptp sumsel 2012
 
Laphir 2017
Laphir 2017Laphir 2017
Laphir 2017
 
Laphir bptp sumsel ta 2015
Laphir bptp sumsel ta 2015Laphir bptp sumsel ta 2015
Laphir bptp sumsel ta 2015
 
Laphir bptp sumsel ta 2015
Laphir bptp sumsel ta 2015Laphir bptp sumsel ta 2015
Laphir bptp sumsel ta 2015
 
Permentan 25-08
Permentan 25-08Permentan 25-08
Permentan 25-08
 
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.1
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.1Laporan akhir 2014 bptp sumsel.1
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.1
 
Laphir bptp sumsel ta 2016
Laphir bptp sumsel ta 2016 Laphir bptp sumsel ta 2016
Laphir bptp sumsel ta 2016
 
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdfpenyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
penyusunan-programa-penyuluhan-dan-rktpp-1-perilaku-petani-dalam-penerapan.pdf
 
Lakip BPTP Sumsel
Lakip BPTP SumselLakip BPTP Sumsel
Lakip BPTP Sumsel
 
Laporan akhir BPTP Sumsel Tahun 2014
Laporan akhir BPTP Sumsel Tahun 2014 Laporan akhir BPTP Sumsel Tahun 2014
Laporan akhir BPTP Sumsel Tahun 2014
 
Rktm program
Rktm programRktm program
Rktm program
 
Lakip bptp sumsel 2013
Lakip bptp sumsel 2013Lakip bptp sumsel 2013
Lakip bptp sumsel 2013
 
Laporan akhir BPTP Sumsel Tahun 2015
Laporan akhir BPTP Sumsel Tahun 2015Laporan akhir BPTP Sumsel Tahun 2015
Laporan akhir BPTP Sumsel Tahun 2015
 

Último

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxAdrimanMulya
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 

Último (11)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 

Laporan pkl yuk piks 2

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini ditunjang dari banyaknya lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Salah satu produk yang menjadi unggulan dalam sektor pertanian di Indonesia adalah tanaman sayuran. Sayuran banyak diminati oleh masyarakat karena memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Sayuran dapat dikonsumsi dalam keadaan mentah ataupun diolah terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan. Salah satu komoditi sayur yang sangat dibutuhkan oleh hampir semua orang dari berbagai lapisan masyarakat adalah tomat, sehingga tidak mengherankan bila volume peredaran di pasaran dalam skala besar. Tanaman tomat banyak memiliki varietas di antaranya adalah dapat dilihat dari bentuk buah, ukuran, tandan, ketebalan daging, dan kandungan airnya sehingga pola pertumbuhan dari tanaman tomat pun akan berbeda. Tomat memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, B1, B2, B3, dan C, kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, serat, dan air (Rugayah, 2004). Tanaman tomat merupakan salah satu sayuran buah yang memiliki peluang bisnis yang baik. Besarnya kebutuhan dalam negeri maupun luar
  • 2. 2 negeri menjadikan tomat sebagai komoditas menjanjikan. Permintaan tomat yang tinggi untuk kebutuhan bumbu masakan, industri makanan, dan obat- obatan merupakan potensi untuk meraup keuntungan (Cahyono, 2003). Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang tinggi tersebut, maka perlu dilakukan tehnik budidaya tanaman tomat yang tepat guna menghasilkan produksi dengan kualitas dan kuantitas buah tomat yang baik. Tehnik budidaya tanaman tomat yang digunakan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat. Tehnik budidaya tanaman tomat meliputi syarat tumbuh, persiapan lahan, penyiapan benih dan bibit, serta pemeliharaan. Tehnik budidaya tersebut sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat. 1.2 Tujuan Tujuan dari praktek kerja lapangan ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat (Solanum Lycopersicum) hibrida 43 f1 di Kecamatan Suralaga Lombok Timur. 1.3 Manfaat Untuk dapat mengetahui tehnik budidaya, pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat dan menambah pengetahuan serta pengalaman mengenai praktek kerja lapangan.
  • 3. 3 BAB II PROFIL DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR 2.1 Profil Instansi UD. P’Tani kecamatan Suralaga kabupaten Lombok Timur UD. P’Tani kecamatan suralaga merupakan salah satu Balai Benih utama yang bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Lombok Timur dalam hal budidaya tanaman pangan dan hortikultura. Selain itu, UD. P’Tani Kecamatan Suralaga juga menyediakan bibit - bibit unggul yang siap ditanam oleh para petani. Pengamatan dilakukan di UD. P’Tani Kecamatan Suralaga karena memiliki lahan yang cukup luas dan melakukan budidaya tanaman pangan dan hortikultura yang beranekaragam, misalnya padi, bunga kol, mentimun, melon, tomat dan cabai. Tanaman tomat dipilih pada kerja praktek lapangan (PKL) karena waktu PKL bersamaan pada penanaman tomat. 2.2 Gambaran Pelayanan Pada Dinas Pertanian Dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Timur serta Keputusan Bupati Lombok Timur Nomor 32 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertaniasn dan Peternakan Kabupaten
  • 4. 4 Lombok Timur, maka Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur mempunyai kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi sebagai berikut : 2.1.1. Kedudukan Dinas ertaniasn dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur merupakan unsure pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Pertanian dan Peternakan. Dinas Pertanian dan Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 2.1.2. Tugas Pokok Tugas Pokok yang diemban Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur adalah Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Daerah bidang Pertanian dan Peternakan. 2.1.3. Fungsi Untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut, Dinas Pertanian dan Peternakan Kebupaten Lombok Timur mempunyai fungsi : 1. Menyusun Rencana Strategis bidang Pertanian dan Peternakan 2. Merumuskan Kebijakan Teknis bidang Pertanian dan Peternakan 3. Pelaksanaan Urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum bidang pembangunan dan penyelenggara Usaha pengelolaan dibidang pertanian dan peternakan, Pengkajian Penerapan Teknologi Pertanian dan
  • 5. 5 Peternakan, Peningkatan Sumber Daya Manusia/Aparatur bidang pertanian dan peternakan 4. Pembinaan , Pengendallian, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan bidang Pertanian dan Peternakan 5. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dibidang Pertanian dan peternakan 6. Pelaksanaan kegiatan Penatausahaan Dinas Pertanian dan Peternakan 7. Pelaksanaan Tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai Tugas dan Fungsinya 2.1.4. Struktur Organisasi Dalam pengelolaan tugas, wewenang, tanggungjawab dan fungsi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur, maka telah tersusun sebuah struktur organisasi sebagai cerminan adanya tugas, wewenang, tanggungjawab dan fungsi yang diemban. Sehubungan dengan itu maka struktur organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan Bupati Lombok Timur Nomor 32 Tahun 2008 tentang rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur. Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur terdiri atas: 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat
  • 6. 6 a. Subbagian Program dan Pelaporan b. Subbagian Keuangan c. Subbagian Umum dan Kepegawaian 3. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura a. Seksi Produksi Tanaman Pangan b. Seksi Produksi Hortikultura c. Seksi Produksi Benih 4. Bidang Perlintan dan Pengolahan Hasil a. Seksi Perlindungan Tanaman b. Seksi Prasarana dan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) c. Seksi Pengembangan Usaha Pertanian 5. Bidang Peternakan a. Seksi Produksi Peternakan b. Seksi Produksi Pakan dan Pengembangan Teknologi Peternakan c. Seksi Pengembangan Usaha Peternakan 6. Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner: a. Seksi Kesehatan Masyarakat Veterner b. Seksi Pelayanan Kesehatan Hewan c. Seksi Pencegahan dan Pembertantasan Penyakit Hewan
  • 7. 7 2.1.5. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi 1. Kepala Dinas 2. Sekretaris Tugas Pokok : Menyusun konsep program pembangunan pertanian dan peternakan serta mengendalikan dan melaporkan pelaksanaan pembangunan, merencanakan, mengkoordinasikan dan menyelesaikan pelaksanaan kegiatan kepegawaian umum, dan perlengkapan serta membuat konsep laporan mengenai bidang tugas sesuai dengan peraturan daerah, menyiapkan data statistic, melaksanakan penyebaran informasi. Fungsi : Melakukan penyusunan rencana dan program pembangunan pertanian dan peternakan, pelaporan bagian tata usaha serta pembinaan organisasi dan tata laksana : 1. Melakukan pelayanan tata usaha umum 2. Melakukan pengelolaan administrasi keuangan kepegawaian 3. Melakukan pengelolaan administrasi keuangan 4. Melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan 5. Menyiapkan dan menyajikan data statistic
  • 8. 8 6. Menyebarkan informasi dan penyuluhan 7. Menyusun konsep pola umum pembangunan pertanian dan peternakan 8. Mengendlikan pelaksanaan program pembangunan pertanian dan peternakan 9. Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan program pembangunan pertanian dan peternakan 10. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya. a. Sub Bagian Perencanaan Dan Pelaporan Tugas Pokok : Menyiapkan bahan perumusan rencana dan program serta menyusun bahan dan melaksanakan kegiatan pembinaan da pengembangan organisasi dan tata laksana, menghimpun, menganalisa dan mengevaluasi data-data laporan pelaksanaan program dan pembangunan, menginventarisir permasalahan dalam pelaksanaan program dan pembangunan serta menyiapkan laporan pelaksanaan pembangunan pertanian dan peternakan. Fungsi : 1. Menginventarisir masalah yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan
  • 9. 9 program dan pembangunan. 2. Menyiapkan laporan Dinas tentang pelaksanaan program, serta laporan pembangunan 3. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan rekapitulasi data-data statistic mengenai potensi wilayah, target dan realisasi pencapaian produksi 4. Mengumpulkan dan menyiapkan data sebagai bahan pembuatan laporan bulanan, triwulan musiman dan tahunan 5. Melayani dan menyelesaikan permintaan data dari dinas/instansi yang membutuhkan 6. Menginventarisir kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan penyebaran informasi dan penyuluhan 7. Merencanakan, melaksankan dan mengkoordinasikan pelaksanaan
  • 10. 10 kegiatan penyebaran informasi dan penyuluhan 8. Melakukan konsultasi dengan satuan unit organisasi lingkup dinas dalam hal mengumpulkan dan menyatukan seluruh program pembangunan 9. Menyusun konsep pola umum dan program pembangunan pertanian dan peternakan 10. Merencanakan mengenai tata urutan pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian dan peternakan 11. Menyusun rencana kegiatan operasional pengendalian program dan pembangunan serta menetapkan sasaran prioritas operasional pengendalian 12. Mengendalikan pelaksanaan program dan Pembangunan dengan cara mengidentifikasikan permasalhan yang timbul sebagai bahan perumusan
  • 11. 11 pemecahan masalah b. Sub Bagian Keuangan Tugas Pokok : Menyusun Anggaran Pendapatan Dinas, mengurus pembukuan, melaksanakan perhitungan anggaran, verifikasi serta mengurus perbendaharaan. Fungsi : 1. Menyusun belanja rutin dan belanja gaji 2. Menyusun pembukuan daftar belanja pembangunan 3. Menyusun anggaran penerimaan dinas 4. Mengajukan beberapa permintaan pembayaran belanja pembangunan dalam hubungan dengan bendahara 5. Malaksanakan monitoring dan pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran dinas 6. Mengawasi sekaligus mengoreksi pelaksanaan tugas bendaharawan
  • 12. 12 rutin serta memeriksa kas secara berkala 7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Tugas : Melakukan urusan surat menyurat, kearsipan dan ekspedisi serta tugas- tugas yang berkaitan dengan tata usaha umum, melaksanakan tata usaha kepegawaian,menyusun rencana kebutuhan dan pengembangan pegawai, mutasi pegawai serta pembinaan disiplin pegawai, menyusun rencana kebutuhan kantor mengenai pengadaan barang-barang perangkat lunak dan keras, menyiapkan konsep-konsep rencana pemeliharaan kantor dan menyiapkan bahan usulan pengahapusan barang-barang inventaris. Fungsi : 1. Menerima, serta meneliti dan mengarahkan surat masuk dan surat keluar 2. Mengelola dokumen kearsipan dan mengklarifikasikannya menurut
  • 13. 13 jenis dan kebutuhan 3. Mengekspedisikan surat-surat yang keluar 4. Mengawasi pelaksanaan pemakai kendaraan dinas sesuai kebutuhan 5. Mengawasi pelaksanaan pemakai kendaraan dinas sesuai kebutuhan 6. Mengawasi pelaksanaan ruang kantor, pekarangan kartor serta pemeliharaan tanaman pada halaman kantor 7. Melaksanakan tata usaha kepegawaian umum 8. Mengelola dan menyiapkan data informasi kebtuhan kepegawaian 9. Melaksanakan pembinaan karir dan pendidikan pegawai 10. Mengurus dan mengkoordinasikan mutasi pegawai 11. Melaksanakan pembinaan disiplin pegawai Menyiapkan seluruh
  • 14. 14 kebutuhan alat tulis kantor 12. Menyusun daftar kebutuhan dan pengadaan barang 13. Menyiapkan dan mendistribusikan barang ke unit organisasi 14. Memelihara perlengkapan dan peralatan kantor dan mobilitas kendaran dinas 15. Menyiapkan buku daftar inventaris kantor 16. Melaporkan keadaan barang yang rusak kepada panitia pengadaan dan perlengkapan barang 3. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Tugas Pokok : Melaksankan pembinaan dan pengembangan teknologi, meningkatkan produksi dan ketersediaan benih bermutu, melaksankan program peningkatan produksi, mengelola Balai Benih Utama dan Balai pemanfaatan lahan pekarangan. Fungsi : 1. Pengawasan dan pembinaan terhadap
  • 15. 15 peredaran dan penggunaan sarana produksi 2. Pengawasan dan pembinaan terhadap produksi benih/bibit,peredaran benih bibit antar sertab penggunaan benih 3. Pengkajian dan pengembangan teknologi sesuai tipe teknologi dan ekologi lahan 4. Melaksanakan pembinaan gizi dan pemanfaatan pekarangan,dan 5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan a. Seksi Tanaman Pangan Tugas Pokok : Menyusun konsep pengembangan produksi, melaksankan program peningkatan produksi,memantau pengandaan dan peredaran sarana produksi serta melaksankan bimbingan penggunaan sarana produksi
  • 16. 16 Fungsi : 1. Menyiapkan bahan rumusan pengembangan potensi wilayah 2. Menyiapkan konsep pemetaan wilayah spesifik bagi pengembangan komoditas tertentu 3. Menyusun target pencapaian produksi padi, palawija dan hortikultura baik melalui program eksentifikasi maupun intensifikasi 4. Menghimpun dan menganalisa data produksi sebagai bahan evaluasi terhadap target pencapaian produksi 5. Menyusun target sarana produksi sebagai bahan evaluasi terhadap pencapaian produksi 6. Menyusun target kebutuhan sarana produksi (benih,pupuk,dan pestisida) dan memantau serta mengevaluasi kegiatan pengadaan,penyaluran dan peredarannya 7. Meningkatkan produktivitas instansi
  • 17. 17 dinas (balai benih dan kebun dinas) dengan cara memberikan peningkatan pembinaan,pengawasan serta adanya pengelolaan yang lebih intensif 8. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan rekapitulasi data-data statistic mengenai potensi wilayah,target dan realisasi pencapaian produksi tanaman pangan 9. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya b. Seksi Hortikultura Tugas Pokok : Mengumpulkan dan menyusun bahan pembinaan pemanfaatan dan pengembangan tanaman pekarangan, pembinaan dan peningkatan gizi serta menyebarluaskan aneka tanaman bergizi. Fungsi : 1. Menghimpun dan menyusun bahan pembinaan budi daya tanaman pekarangan yang menyangkut
  • 18. 18 tanaman hias, tanaman sayuran, obat-obatan dan buah-buahan 2. Menghimpun dan menyusun bahan pembinaan pemamfaatan dan teknik pengolahan tanaman bergizi dan tanaman obat-obatan 3. Melaksanakan beberapa kegiatan penyebarluasan tanaman bergizi dilahan pekarangan 4. Melaksanakan pelatihan/kursus pengelolaan aneka tanaman bergizi 5. Melaksanakan lomba pekarangan dan lomba masak tanaman bergizi 6. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan rekapitulasi data-data statistic mengenai potensi wilayah, target dan realisasi pencapaian produksi hortikultura 7. Melaksankan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya.
  • 19. 19 SEKSI BENIH DAN PENYIAPAN TEKNOLOGI Tugas Pokok : Menyiapkan konsep program pembinaan meningkatkan produksi dan ketersediaan benih/bibit unggul, pengembangan teknologi produksi benih,serta meningkatkan mutu produksi balai benih. Fungsi: 1. Menghimpun dan menginventarisasi data-data pembenihan mengenai kemampuan produksi benih dan kebutuhan benih tingkat lapangan. 2. Menyusun konsep surat keputusan harga benih berdasarkan data harga benih dan analisa harga pokok benih. 3. Membina dan memberikan bimbingan teknik pembenihan kepada petugas kebun bibit, penangkaran benih, pedagang benih, dan petugas kebun dinas serta petugas lapangan lainnya dalam upaya penerapan dan pengembangan teknoogi produksi benih/bibit. 4. Melaksanakan pengawasan terhadap
  • 20. 20 peredatran benihbibit antar daerah. 5. Meningkatkan mutu pengelolaan dan mutu produksi balai benih utama dan balai benih pokok. 6. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan rekapitulasi data-data statistic mengenai potensi wilayah, target dan realisasi pencapaian produksi benih. 7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya. BIDANG PERLINDUNGAN TANAMAN DAN PENGOLAAN HASIL Tugas Pokok : Melaksanakan pembinaan, pengamatan danoprasional pengendalian organism pengganggu tanaman (OPT), peningkatan dan penggunaan dan pendayagunaan sumberdaya lahan, mengembangkan kegiatan usaha tani dan pengkatan mutu pengolahan hasil serta pembinaan pemeliharaan, penggunaan dan pengujian alat dan mesin tanaman.
  • 21. 21 SEKSI HAMA DAN PENYAKIT Tugas Pokok : Fungsi : Mengumpulkan dan menyusun bahan bimbingan, dan melakukan bimbingan oprasional pengendalian serta pelayanan informasi, monitoring dan prakiraan seragan organism pengganggu tanaan (OPT) serta menyalurkan penyaluran perlindungn tanaman dan pelaporan. 1. Melaksanakan pembinaan teknik pengamatan organism pengganggu tanaman (OPT) dan oprasional pengendaliannya teradap kelompok tani/ regu pemberantas hama. 2. Melaksanakan kegiatan peogra pengadaan, pemeliharaan dan penyiapan sarana dan perasarana perlindungan tanaman (seperti pestisida, alat semprot, dalat emposan dan lain-lainnya). 3. Melaksanakan operasional massal pengendali dini terhadap sumber-sumber serangan organism pengganggu tanaman (OPT). 4. Melaksanakan operasional massal eridikasi
  • 22. 22 dan sinitasi teradap sumber-sumber serangan di daerah/lokasi serangan endemis. 5. Melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan dan monitoring terhadap perkembangan kegiatan para penyalur, pengecer dan pengguna pestisida serta pengawasan terhadap pestisida palsu. 6. Melaksanakan pengujian lapangan dan laboratorium terhadap efektivitas terhadap bagian jenis pestisida. 7. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan rekapitulasi data-data statistic mengenai potensi wilayah, target dan realisasi pencapaian pengendalian danma dan penyakit. 8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungdinya. SEKSI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERTANIAN DAN ALSINTAN Tugas Pokok : Menyiapkan invetarisasi dan analisa data, pemetaan tata ruang dan pendayagunaan
  • 23. 23 Fungsi : sumber daya lahan sesuai agroekosistem serta pengembangan ketenaga kerjaan. Menyusun bahan pembinaan operasional demonstrasi, pengkajian dan pembinaan penerapan paket teknologi, mengumpulkan dan menyusun bahanpembinaan identifikasi, inventarisasi percobaan dan pengkajian penerapan serta penyebaran penotipe alat mesin pertanian. 1. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data potensi wilayah. 2. Melaksanakan pemetaan tata ruang penggunaan lahan berdasarkan tipe dan ekologi lahan serta agroekosistem. 3. Menyusun konsep tentang perluasan areal dalam rangka pengembangan lahan dan rehabilitas lahan kritis. 4. Menyusun konsep rencana pendayagunaan lahan kering dan lahan kritis dengan berpedoman pada kaidah konservasi tanah. 5. Meningkatkan pengetahuan dan
  • 24. 24 keterampilan tenaga kerja pertanian khususnya mengenai penggunaan teknik operasional peralatan mesin pertanian. 6. Melaksanakan kegiatan pembinaan perkumpulan petani pemakai air (P3A) mengenai pemanfaatan air irigasi ditingkat usaha tani. 7. Melakasanakan konsultasi dengan satuan organisasi lingkup dinas. 8. Dalam hal membahas dan meyusun program pembinaan lapangan. 9. Menyusun teknis dan operasional demonstrasi. 10. Melaksanakan pengkajian terhadap evektifitas berbagai sarana produksi yang beredar dan digunakan oleh petani dengan melakukan uji lapangan dan uji laboratrium. 11. Melaksanakan bimbingan penerapan paket teknologi pada kelompok tani dengan melakukan demonstrasi dan
  • 25. 25 pencontohan. 12. Meaksanakan pengujian lapangan penggunaan sarana produksi pada berbagai tipe dan ekologi lahan untuk menghasilkan rekomendasi local spesifik. 13. Mengembangkan teknologi pembuatan dan penggunaan pupuk organic. 14. Menyusun konsep program pengembangan alat dan mesin pertanian yang mengarah pada sistem multiguna dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas. 15. Menyusun konsep pembinaan dan bimbingan teknik, baik melalui pelatihan operator maupun demonstrasialat mesin pertanian. 16. Melaksanakan kegiatan uji fungsi prototype alat dan mesin pertanian dengan berpedoman pada juklak/juknis serta blue print untuk mendapatkan peralatan yang tepat dan mudah dalam
  • 26. 26 pengoperasiannya. 17. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan terhadap alat dan mesin pertanian milik dinas. 18. Menyusun draf konsep RPU pembelian suku cadang alat dan mesin pertanian milik dinas. 19. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan rekapitulasi data-data statistic mengenai potensi wilayah, target dan realisasi pencapaian pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya pertanian. 20. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya. SEKSI PENGEMBANGAN USAHA PERTANIAN Tugas Pokok : Mengumpulkan dan menyusun bahan pembinaan, menyiapkan data dan informasi, pengawasan dan pemberian uji usaha, perhitungan kehilangan hasil serta
  • 27. 27 Fungsi : peningkatan mutu pengolahan hasil pertanian tanaman pangan. 1. Menyiapkan konsep pedoman petunjuk pembinaan dan pengembangan kegiatan usaha. Melaksanakan pembinaan kepada kelompok tani mengenai pembentukan organsiasi usaha tani dan cara untuk mendapatkan fasilitas kredit sebagai modal usaha. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data-data informasi pasar yang mempengaruhi harga produksi pertanian sebagai bahan ramalan harga untuk masa yang akan dating. 2. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pemebrian izin usaha kepada perusahaan yang bergerak pada bidang pertanian. 3. Melaksanakan pembinaan dalam rangka peningkatan usaha tani dan peningkatan mutu pengolaan hasil. 4. Menyiapkan konsep pembinaan
  • 28. 28 penanganan kegiatan panen dan pasca panen serta penggunaan sarana dan prasarananya. 5. Memantau kegiatan panen dan pasca panen serta melakukan perhitungan kehilangan hasil akibat panen dan pasca panen. 6. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan rekapitulasi data-data statistic mengenai potensi wilayah, target dan realisasi pencapaian bidang usaha pertanian. 7. Melaksanakan tuga-tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungdinya. BIDANG PETERNAKAN Tugas Pokok : Melaksanakan kegiatan bidang pelayanan teknis yang berhubungan dengan pembibitan ternak, budidaya ternak, pelayanan usaha dan pemasaran, dan pakan ternak dan perlengkapannya.
  • 29. 29 Fungsi : 1. Menyelenggarakan penyusunan program bimbingan teknik produksi. 2. Menyimpan bahan penyusunan program bimbingan pengawasan peredaran dan pengawasan pakan ternak. 3. Menyimpan bahan petunjuk operasional pengkajian dan penerapan teknologi bedang peternakan. 4. Menyiapkan penyusunan program identifikasi lokasi, melaksanakan penataan ternak dan retribusi ternak pemerintah. 5. Menyiapkan bahan bimbingan penerapan standar teknik pembinaan mutu dan pengolahan hasil pemasaran. 6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dierikan atasan sesuai tugan dan fungsinya. SEKSI PRODUKSI PETERNAKAN Tugas Pokok : Membimbing produksi trnak bibit,
  • 30. 30 Fungsi : membimbing registrasi ternak dan mengawasi populasi dasar ternak serta memantau kinerja ternak bibit. 1. Pengawasan, pemeriksaan lalulintas ternak bibit, ternak sembelihan dari dan atau ke wilayah daerahya. 2. Pemantauan dan pengawasan penyaluran ternak bibit yang dilakukan oleh swasta. 3. Pengawasan peredaran mutu bibit ternak dan bimbingan produksi ternak. 4. Pengawasan populasi dasar ternak, seleksi dan registrasi ternak bibit. 5. Identifikasi jumlah bibit ternak dan pembelian surat keterangan dari kabupaten asal ternak bibit. 6. Melaksanakan identifikasi lokasi, menyiapkan lokasi penataan ternak, penyebaran dan pengembangan serta restribusi ternak pemerintah. 7. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan rekapitulasi data-data statistic mengeni
  • 31. 31 potensi wilayah, target dan realisasi pencapaian produksi peternakan. 8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya. SEKSI PRODUSI PAKAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PETERNAKAN Tugas Pokok : Fungsi : Melaksanakan pemantauan pengadaan, peredaran dan pengguaan pakan ternak, membimbing, melaksanakan pengkajian, penerapan teknologi bidang peterakan. 1. Melaksanakan pengawasan mutu pakan konsentrat dan bahan baku pakan dalam pemakaian. 2. Mengadakan pengawasan mutu pakan dan bahan baku pakan dalam peredaran. 3. Melaksanakan bimbingan produksi hygiene pakan ternak. 4. Melaksanakan bimbingan produksi dan penggunaan pakan dan bahan baku pakan konsentrat. 5. Melaksanakan bimbingan produksi benih
  • 32. 32 hijauan pakan ternak. 6. Pengadaan dan penyaluran benih hijau makanan ternak (pakan untuk perbanyakan benih pokok). 7. Bimbingan dan pelaksanaan inseminasi buatan. 8. Pemantauan pelaksanaan dan registras inseminasi buatan. 9. Pengadaan mani beku ternak produksi dalam negeri. 10. Produksi mani beku ternak local (local spesifik untuk kabupaten). 11. Bimbingan dan pelaksanaan pengadaan dan atau produksi mudigah, alih mudigah serta pemantauan pelaksanaan dan restribusi hasil mudagih. 12. Menyusun rencana kebutuhan dan pengadaan alat dan mesin peternakan. 13. Membimbing pelaksanaan pengkajian dan penerapan teknologi dibidang peternakan.
  • 33. 33 14. Penyebaran prototype alat dan mesin peternakan. 15. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan rekapitulasi data-data statistic mengenai potensi wilayah, target dan realisasi pencapaian produksi pakan dan teknologi peternakan. 16. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya. SEKSI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN Tugas Pokok : Fungsi : Melaksanakan kegiatan bidang usaha tani ternak dan pengolahan hasil. 1. Melaksanakan pelayanan usaha peternakan. 2. Melaksanakan bimbingan pengolahan hasil peternakan. 3. Melaksanakan bimbingan penerapan standar teknis bimbingan dan pengolahan hasil, pemasaran, pelayanan
  • 34. 34 dan perizinan usaha. 4. Pemberian izin pengeluaran ternak / pengeluaran ternak keluar provinsi serta pemberian jatah pengiriman ternak keluar daerah. 5. Pengawasan lalu lintas bahan asal ternak dan hasil bahan asal ternak dari atau ke wilayah daerah. 6. Pelayanan promosikomoditas peternakan. 7. Pengawasan pemeriksaan lalu lintas bahan asal ternak dan hasil bahan asal ternak dari atau ke wilayah daerah. 8. Pemantauan dan pengawasan operasional pasar hewan. 9. Bimbingan analisa usaha dan pemasaran hasil peternakan. 10. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan rekapitulasi data-data statistic mengenai potensi wilayah, target dan realisasi penapaian usaha peternakan. 11. Melaksanakan tugas-tugas yang
  • 35. 35 diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. BIDANG KESEHATAN HEWAN DAN MASYARAKAT VETERINER Tugas Pokok : Fungsi : Melaksanakan kegiatan bidang pelayanan teknis yang berhubungan dengan kesehatan hewan dengan kesehatan masyarakat vetriner, pengamatan dan penelitian penyakit dan pelayanan kesehatan hewan. 1. Melaksanakan urusan pengawasan kesehatan masyarakat veternier dan urusan kesejahteraan hewan. 2. Melaksanakan usaha pengamatan dan penelitian/penyidikan penyakit hewan. 3. Melaksanakan urusan pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan. 4. Melaksanakan usaha pelayanan kesehatan hewan. 5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasa sesuai tugas dan
  • 36. 36 fungsinya. SEKSI KESEHATAN MASYARAKAT VETERNIER Tugas Pokok : Fungsi : Mengawasi hygiene dan sanitasi lingkungan usaha peternakan, melakukan pelayanan Rumah Potong Hewan, Rumah Potong Unggas serta memantau perlindungandan kesejahteraan hewan. 1. Melaksanakan pelayanan izin usaha Rumah Potong Hewan. 2. Melakasanakan pengawasan hygiene dan sanitasi lingkungan usaha peternakan. 3. Mengadakan pengawasan pemotongan hewan. 4. Mengadakan pemantauan dan pembinaan kesejahteraan dan perlindungan hewan. 5. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan rekapitulasi data-data statistic mengenai kesehatan masayrakat veteriner. 6. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
  • 37. 37 SEKSI PELAYANAN KESEHATAN HEWAN Tugas Pokok : Fungsi : Membimbing teknis pelayanan kesehatan hewan, memantau peredaran dan penggunaan obat hewan. 1. Membimbing pengawas pelayanan kesehatan hewan. 2. Melaksanakan pembangunan dan pengolahan unit-unit pelayanan kesehatan hewan. 3. Melaksanakan pengawasan peredaran obat hewan ditingkat kios dan pengecer serta pemakaian sediaan biologic dan premix. 4. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan satuan pelayanan peternakan terpadu (Pusat Kesehatan Hewan), Rumah Potong Hewan dan lain-lain. 5. Melakasanakan registrasi dan tabulasi dan rekapitulasi data-data statistic mengenai pelayanan kesehatan hewan.
  • 38. 38 6. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan atasan. SEKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT HEWAN Tugas Pokok : Fungsi : Membimbing pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan. 1. Melaksanakan pengamatan dan pencatatan kejadian penyakit hewan. 2. Melaksanakan penyidikan epidemiologi penyakit hewan, parasit, bakteri, virus dan penyakit hewan lainnya. 3. Melaksanakan bimbingan pengendalian penyakit hewan. 4. Melaksanakan identifikasi dan pembuatan peta penyakit hewan. 5. Melaksanakan pemeriksaan laboratorium penyakit hewan. 6. Melaksanakan pengawasan lalu lintas hewan. 7. Melaksanakan kegiatan pengebalan hewan.
  • 39. 39 8. Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian penyakit. 9. Melakukan tindakan hygiene. 10. Melaksanakan kembali pembukaan dan penutupan dan pembukaan wilayah wabah. 11. Melaksanakan pembinaan hewan hidup/mati yang dihinggapi penyakit menular. 12. Melaksanakan pengasingan hewan sakit atau terserang penyakit. 13. Maelaksanakan analisis dan penanggulangan residu bahan kimia komoditi peternakan. 14. Melaksanakan registrasi dan tabulasi dan rekapitulasi data-data statistic mengenai potensi wilayah, targe dan realisasi pencegahan, pemberanasan penyakit hewan. 15. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
  • 40. 40 2.2. Sumber Daya Dinas Pertanian Dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur 2.2.1. Sumber Daya Manusia SKPD Untuk mendukung agar pelaksanaan tugas, wewenang, tanggung jawab dan fungsinya dapat terlaksana dengan baik maka Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur memerlukan ketersediaan aparat/sumberdaya manusia yang berkualitas dengan kompetensi yang tepat dan dalam jumlah yang memadai. Berdasarkan data yang ada diketahui bahwa jumlah aparaturpegawai pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur sampai dengan Desember Tahun 2012 tercatat 182 orang yang terdiri atas 163 orang PNS (89,78%) dan Non PNS 19 oranga (10,22%). Berdasarkan pendidikannya, aparatur PNS pada Dinas Pertanian dan Peternakan mempunyai pendidikan yang beragam mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Pasca Sarjana. 2.2.2. Sarana dan Prasarana SKPD Untuk membantu pelaksanaan tugas, wewenang, tanggung jawab dan fungsinya, maka Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur memiliki berbagai sarana dan prasarana pendukung berupa bangunan gedung kantor permanen di berbagai lokasi pada masing-masing kecamatan, bangunan gedung kantor lain-lain, bangunan gedung tempat pertemuan permanen, gedung pertokoan/ koperasi pasar permanen dan gedung pemotongan hewan permanen.
  • 41. 41 2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur dalam kurun waktu lima tahun terakhir sesuai dengan yang diamanatkan dalam RPJMD 2008 - 2013 serta Dokumen rencana strategis Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur telah menetapkan beberapa indicator kinerja pelayanan dan hal tersebut telah dilaksanakan dengan berbagai tantangan dan kemajuan yang dihadapi. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Meningkatnya kualitasdan jangkauan prasarana dan sarana irigasi 2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan usaha tani 3. Meningkatnya ketersediaan input sarana produksi pertanian 4. Meningkatnya produksi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kelautan 5. Terjaminnya pemasaran dan stabilnya harga hasil produksi pertanian dan peternakan 6. Meningkatnya industry pengolahan hasil produksi pertanian dalam arti luas 7. Meningkatnya pemberian kredit usaha tani bagi petani dan nelayan 8. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani dan petugas pertanian dan peternakan
  • 42. 42 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Tomat 3.1.1. Klasifikasi Tanaman tomat termasuk tanaman sayuran yang sudah dikenal sejak dahulu. Peranannya yang penting dalam pemenuhan gizi masyarakat sudah sejak lama diketahui orang. Tanaman tomat (Solanum Lycopersium) adalah tumbuhan setahun, berbentuk perdu atau semak dan termasuk ke dalam golongan tanaman berbunga (angiospermai). Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Magnoliopsida (berkeping dua). Berikut ini adalah klasifikasi tanaman tomat menurut (Plantamor, 2012). Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil) Sub Kelas : Asteridae Ordo : Solanes Famili : Solanaceae Genus : Solanum Spesies : Solanum Lycopersicum L
  • 43. 43 3.1.2. Morfologi Tanaman Tomat  Akar Tanaman tomat memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar serabut yang berwarna keputih-putihan dan berbau khas (Gambar 1). (Sumber: http//google.com search=batang+tomat) Gambar 1. Akar Tanaman tomat Perakaran tanaman tidak terlalu dalam, menyebar ke semua arah hingga kedalaman rata-rata 30 - 40 cm, namun dapat mencapai kedalaman hingga 60 - 70 cm. Akar tanaman tomat berfungsi untuk menopang berdirinya tanaman serta menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah (Rismunandar, 2001).  Batang Batang tanaman tomat bentuknya bulat dan membengkak pada buku- buku. Bagian yang masih muda, berambut dan biasanya ada yang
  • 44. 44 berkelenjar, mudah patah, dapat naik bersandar pada turus atau merambat. (Gambar 2). (Sumber: http//google.com search=batang+tomat) Gambar 2. Batang Tanaman tomat Bercabang banyak sehingga secara keseluruhan berbentuk perdu (Rismunandar, 2001).  Daun Daunnya yang berwarna hijau dan berbulu memiliki panjang 20 - 30 cm dan lebar 15 - 20 cm. Daun tomat tumbuh dekat ujung dahan atau cabang sementara tangkai daunnya berbentuk bulat memanjang sekitar 7 - 10 cm dan ketebalan 0,3 - 0,5 cm (Gambar 3) (Rismunandar, 2001).
  • 45. 45 (Sumber: http//google.com search=daun+tomat) Gambar 3. Daun Tanaman Tomat  Buah Buah tomat adalah buah buni, selagi masih muda berwarna hijau dan berbulu serta relatif keras, setelah tua berwarna merah muda, merah atau kuning cerah dan mengkilat, serta relatif lunak. (Sumber: http//google.com search=Buah+tomat) Gambar 4. Buah Tanaman tomat Bentuk buah tomat beragam: lonjong, oval, pipih, meruncing, dan bulat. Diameter buah tomat antara 2 - 15 cm, tergantung varietasnya. Jumlah
  • 46. 46 ruang di dalam buah juga bervariasi, ada yang hanya dua seperti pada buah tomat cherry dan tomat roma atau lebih dari dua seperti tomat marmade yang beruang delapan (Rismunandar, 2001). 3.3. Jenis-Jenis Tanaman tomat Tomat merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Buah ini sangat mudah dijumpai dan banyak digunakan untuk membuat berbagai macam olahan masakan, minuman, dan juga dapat dijadikan sebagai konsumsi. Tanaman tomat adalah tumbuhan setahun berbentuk perdu atau semak dan termasuk kedalam golongan tanaman berbunga (angiospermae) Salah satu senyawa yang paling banyak terkandung didalam buah tomat yaitu likopen. Likopen adalah senyawa yang memberikan warna merah pada buah tomat. Likopen berperan sebagai senyawa antioksidan, mengurangi kolesterol, dan mampu melindungi tubuh dari kanker, terutama ancaman kanker prostat yang terjadi pada pria. Zat-zat lain yang terdapat pada tomat adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, B1, B2, B3, dan C, kalsium, fosfor, besi, natrium, kalium, serat, dan air (Didit, 2010) Umumnya jenis-jenis tomat didasarkan pada tinggi tanaman, penampilan, dan kegunaannya. Berdasarkan tinggi tanamannya, jenis tomat dibagi menjadi 3 golongan utama, yaitu :
  • 47. 47 1. Determinate Golongan ini merupakan yang terpendek diantara tanaman tomat, yakni hanya berkisar antara 50 - 80 cm saja. Golongan ini tidak bisa tumbuh tinggi karena ujung tanamannya diakhiri dengan rangkaian bunga. Jenis ini relatif memiliki umur sangat pendek sehingga dapat cepat dipanen. 2. Intermediate Pohon Tomat dengan golongan ini termasuk relatif tinggi dan dapat tumbuh hingga mencapai 2 m. Namun demikian, meskipun batang tanamannya relatif tinggi umurnya hanya berkisar 4 bulan saja. 3. Hybrida Golongan ini merupakan hasil persilangan antara golongan determinate dengan intermediate. Karena merupakan persilanngan antara keduanya, varietas ini memiliki sifat dari keduanya. Selain dikelompokkan berdasarkan bentuk fisik tanamannya, tanaman tomat dibedakan juga berdasarkan jenis buahnya (bentuk buah) dan kegunaanya. Berikut adalah beberapa jenis tomat yang umum dikenal: a. Tomat plum Sesuai dengan namanya, penampilan tomat plum ini mirip dengan buah plum. Tomat plum memiliki bentuk buah yang bulat lonjong, dagingnya banyak sekali mengandung air dan memiliki permukaan kulit yang tipis (Gambar 5).
  • 48. 48 (Sumber: http://google.com/search=jenis+tomat ) Gambar 5. Tomat plum b. Tomat beef Tomat beef ini memiliki bentuk yang paling besar jika dibandingkan dengan jenis lainnya.memiliki daging buah yang tipis,mempunyai kandungan air yg cukup banyak (Gambar 6). (Sumber: http://google.com/search=jenis+tomat ) Gambar 6. Tomat beef c. Tomat Cerry Tomat Cerry ini bentuknya kecil agak lonjong. Ketika masih muda tomat Cerry ini warnanya hijau pucat dan ketika sudah masak warnanya berubah
  • 49. 49 menjadi orange ke merahan, serta memiliki rasa daging cukup manis (Gambar 7). (Sumber: http://google.com/search=jenis+tomat ) Gambar 7. Tomat cerry d. Tomat Hijau Sesuai dengan namanya, tomat hijau ini memiliki warna hijau, teksturnya agak keras karena memiliki kandungan air yang sedikit (Gambar 8). Sebenarnya tomat hijau merupakan tomat yang dipanen sebelum waktunya atau sebelum masak. (Sumber: http://google.com/search=jenis+tomat ) Gambar 8. Tomat hijau
  • 50. 50 e. Tomat Pear Tomat pear ini mempunyai bentuk yang mirip dengan buah pear hanya saja ukurannya jauh lebih kecil disbanding dengan buah pear (Gambar 9). Tomat pear memiliki rasa manis dan memiliki warna beraneka ragam, yaitu merah, orange dan kuning. (Sumber: http://google.com/search=jenis+tomat ) Gambar 9. Tomat Pear f. Tomat Anggur Tomat Anggur mempunyai bentuk serupa dengan buah anggur. Baik dalam hal bentuk ataupun untaiannya. Tomat anggur mempunyai bentuk yang bulat, berasa manis, dengan daging yang tidak tebal dan kadar air yang tidak terlalu banyak Gambar 10)
  • 51. 51 (Sumber: http://google.com/search=jenis+tomat ) Gambar 10. Tomat Anggur Jenis tomat yang banyak dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya di indonesia adalah: tomat plum, tomat beef, tomat cerry, dan tomat hijau. 3.4. Syarat Tumbuh Tanaman Tomat Tanaman tomat merupakan tanaman yang dapat tumbuh di semua tempat, dari dataran rendah sampai tinggi (pegunungan). Tanaman tomat tidak menyukai tanah yang tergenang air atau becek. Tanah yang keadaannya demikian menyebabkan akar tomat mudah busuk dan tidak mampu mengisap zat - zat hara dari dalam tanah karena sirkulasi udara dalam tanah disekitar akar tomat kurang baik. Akibatnya tanaman akan mati. Untuk pertumbuhannya yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah yang gembur, kadar keasaman (pH) antara 5 - 6, tanah sedikit mengandung pasir, dan
  • 52. 52 banyak mengandung humus serta pengairan yang teratur dan cukup mulai tanaman mulai dapat dipanen. Bagi tanaman dan yang dikehendaki cepat panen, tanah liat berpasir akan lebih baik. Suhu yang terbaik bagi pertumbuhan tomat adalah 23˚C pada siang hari dan 17˚C pada malam hari. Selisihnya adalah 6˚C. Suhu yang tinggi dapat menyebakan panyakit daun berkembang, sedangkan suhu yang rendah akan menghambat pembungaan tanaman . Pembentukan buah sangat ditentukan oleh faktor suhu malam hari. Pengalaman di berbagai negara membuktikkan bahwa suhu yang terlalu tinggi di waktu malam menyebabkan tanaman tomat tidak dapat membentuk bunga sama sekali, sedangkan pada suhu kurang dari 100˚C tepung sari menjadi lemah tumbuhnya dan banyak tepung sari yang mati, akibatnya hanya sedikit saja yang terjadi pembuahan (Tugiyono, 2005). 3.4 Pertumbuhan Tanaman Tomat Pada umumnya, pertumbuhan tanaman dapat diartikan dengan pertambahan ukuran. Karena organisme multisel tumbuh dari zigot, pertambahan itu bukan hanya dalam volume, tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan (Elviana, 2008). Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh 6 faktor lingkungan yaitu : cahaya, batuan mekanik, suhu, udara, dan unsur hara (Subhan et all. 2009). Tanaman tomat diperbanyak dengan biji. Salah satu pendukung keberhasilan produksi tomat adalah awal dari pertumbuhannya, yaitu biji atau benihnya
  • 53. 53 (Trisnawati dan Setiawan, 1993). Tanaman tomat sangat membutuhkan sinar matahari yang penuh sepanjang hari untuk produksi yang menguntungkan, tetapi sinar matahari yang terik tidak disukainya. Daerah dengan kondisi demikian memungkinkan tanaman mudah terserang penyakit cendawan busuk daun (Phytophtora infestans) dan sebagainya. Angin kering dan udara panas kurang baik bagi pertumbuhannya karena sering menyebabkan kerontokan bunga. Suhu yang paling ideal untuk perkecembahan benih tomat adalah 25 - 30˚C. Sementara itu, suhu ideal untuk pertumbuhan tanaman tomat 24 - 28˚C. Jika suhunya rendah maka pertumbuhannya akan rendah atau terhambat. Demikian juga pertumbuhan dan perkembangan bunga dan buahnya yang kurang sempurna (Tugiyono, 2005). 3.5.Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman Tomat Tanaman tomat membutuhkan unsur hara makro dan mikro untuk memenuhi kebutuhan makanannya. Unsur hara makro yang diperlukan terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), natrium (N), fosfat (P), kalium (K), sulfur (S), magnesium (Mg), dan kalsium (Ca), sedangkan unsur hara mikro yang diperlukan, antara lain molibdenium (Mo), tembaga (Cu), boron (B), seng (Zn), besi (Fe), klor (Cl), dan mangan (Mn). Unsur-unsur tersebut di atas dapat diperoleh melalui beberapa sumber, seperti udara, air, mineral-mineral dalam media tanam, dan pupuk. Peranan - peranan unsur hara bagi tanaman tomat dapat dilihat sebagai berikut (Klinik Tani Organik, 2012).
  • 54. 54 1. Karbon (C) Sumber : unsur karbon yang diperlukan tanaman tomat dapat diserap dari udara (CO2) dan dari dalam tanah (kemungkinan HCO3-). Unsur ini diasimilasi oleh tanaman sebagai CO2. Proses ini dinamakan karboksilasi yang memfiksasi CO2 untuk fotosintesis. Unsur karbon berperan sebagai pembangun bahan organik karena sebagian besar bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik. Gejala kekurangan : proses fotosontesis akan terganggu sehingga terjadi kesulitan dalam menghasilkan unsur organik. 2. Hidrogen (H) Sumber : unsur hidrogen ini diambil oleh tanaman tomat dalam bentuk air (H2O) dan urin ternak. Unsur ini diserap dalam bentuk air dari larutan tanah atau dari udara jika kondisinya humid. Unsur hidrogen berperan sebagai elemen pokok pembangun bahan organik. Gejala kekurangannya yaitu : terjadi kesulitan dalam menghasilkan molekul organik. 3. Oksigen (O) Sumber : unsur oksigen ini diambil oleh tanaman tomat dalam bentuk oksigen bebas (O2) atau dapat juga diperoleh dari air (H2O). Unsur oksigen berperan sebagai pembangun bahan organik, respirasi, dan pembakar energi. Gejala kekurangan : terjadi kesulitan dalam memperoleh zat organik. 4. Nitrogen (N) Sumber : unsur nitrogen diserap dalam bentuk NH4 + atau NO3 - dari larutan tanah atau gas NH3 dan N2 dari udara. Unsur ini biasanya tersedia dalam kotoran
  • 55. 55 ternak, urin ternak, dan seresah daun jenis kacang-kacangan. Unsur nitrogen berperan dalam : membantu pembentukan sel baru, mengganti sel-sel yang rusak, membantu dalam pembentukan klorofil dalam fotosintesis, mendukung pembentukan vitamin dan protein, mempercepat pertumbuhan tanaman muda, meningkatkan penyerapan unsur hara lainya, seperti fosfor dan kalium. Gejala kekurangan : tanaman menjadi layu, menguning, dan kekurangan zat hijau daun. Gejala kelebihan: bunga dan buah terhambat karena pertumbuhan vegetatif meningkat, pematangan buah terhambat, ukuran buah kecil, dan tidak tahan terhadap penyakit. 5. Fosfor (P) Sumber : unsur fosfat diserap oleh tanaman dalam bentuk ion H2PO4 - dan unsur ini biasanya tersedia dalam batuan fosfat atau fosfat alam, kotoran ternak, urin ternak, dan air kelapa. Unsur fosfor berperan dalam: membantu pembentukan akar, mendukung pertumbuhan generative, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit, mempercepat proses pematangan. Gejala kekurangan : perakaran tanaman tidak sempurna, tanaman kerdil dan kurus, daun menjadi mongering, dan warnanya menjadi kemerah-merahan dan coklat. 6. Kalium (K) Sumber : unsur kalium tersedia bagi tanaman dalam bentuk kation K+. Unsur ini biasanya tersedia dalam kotoran ternak, urin ternak, dan rumput gajah. Unsur kalium berperan dalam : membantu pembentukan zat karbohidrat, merangsang
  • 56. 56 pembentukan hijau daun dan bunga, meningkatkan daya serap akar, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit, mengatur kesetimbangan pupuk nitrogen dan fosfat, meningkatkan kadar gula, lemak, dan rasa pada buah. Gejala kekurangan : pembentukan lamban dan tanaman menjadi kerdil, pucuk daun menguning seperti terbakar pada tepi-tepinya, kematian pucuk akar dan akar rambut, serta penyerapan unsur hara terganggu. 7. Sulfur (S) Sumber : unsur sulfur diserap dari larutan tanah dalam bentuk SO42 - dan dapat diserap dari udara sebagai SO2. Fraksi organik S dapat tersedia untuk tanaman melalui proses mineralisasi yang dilakukan oleh mikrobia. Tanaman dapat pula memanfaatkan SO2 sebagai bagian dari pasokan S. Senyawa SO2 diadsorpsi melalui stomata dan didistribusikan ke seluruh tubuh tanaman sehingga menjadi bagian dari protein S, asam amino S, dan sulfat S. Unsur ini biasanya tersedia dalam kotoran ternak dan air kelapa. Unsur sulfur berperan dalam : membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daun menjadi lebih hijau, menambah kandungan protein dan vitamin hasil panen, mendukung proses pembulatan zat gula, memperbaiki kualitas dan meningkatkan produksi serta nilai gizi hasil panen karena peningkatan kadar protein, gula, lemak, dan vitamin, memperbaiki rasa dan warna hasil panen, menjaga tanaman agar lebih sehat dan lebih tahan terhadap hama, penyakit, dan kekeringan. Gejala kekurangannya : daun berwarna hijau kekuning-kuningan, pertumbuhannya terhambat dan kerdil, dan batang berdiameter kecil.
  • 57. 57 8. Magnesium (Mg) Sumber : unsur ini biasanya tersedia dalam kotoran ternak dan air kelapa. Unsur magnesium berperan dalam: sebagai unsur yang esensial dalam sintesis klorofil, terlibat dalam fungsi beberapa kerja enzim pada proses fotosintesis, respirasi, dan reproduksi. Gejala kekurangan : warna daun tua berubah menjadi kuning dan bercak - bercak merah coklat, sedangkan tulang daun biasanya tetap hijau, batang menjadi kurus dan terdapat garis - garis berwarna hijau kekuningan, kuning muda atau putih pada seluruh permukaan daun, pembakaran oleh sinar matahari mudah terjadi karena daun tidak mempunyai lapisan lilin, dan daya tumbuh biji kurang. 9. Kalsium (Ca) Sumber : unsur ini biasanya tersedia dalam kotoran ternak, urin ternak, dan air kelapa. Unsur kalsium berperan dalam: merangsang pembentukan bulu-bulu akar, merangsang pembentukan biji-bijian, memperkokoh struktur dinding sel tanaman, memperlancar transportasi sel dan retensi unsur-unsur lainnya dalam tanaman, mencegah efek garam, alkali, dan asam organik. Gejala kekurangan : daun-daun muda dan ujung-ujung dari titik tumbuh keriput dan akhirnya mengering, daun-daun yang lebih tua nampak berkeriput, daun di beberapa tempat mati, kuncup-kuncup yang tumbuh kembali akan mati, dan tanaman menjadi lemah.
  • 58. 58 10. Molibdenum (Mo) Sumber : unsur ini biasanya tersedia dalam kotoran ternak. Unsur molibdenum berperan dalam: mendukung terjadinya sintesis protein, menyusun beberapa enzim penting, mendukung proses fotosintesis. Gejala kekurangan : pertumbuhan tanaman terhambat, daun menjadi pucat dan mati, serta pembentukan bunga terlambat. 11. Tembaga (Cu) Sumber : unsur ini biasanya tersedia dalam kotoran ternak dan air kelapa. Unsur tembaga berperan: sebagai unsur yang esensial yang dibutuhkan untuk mengaktifkan beberapa enzim yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, mendukung terjadinya proses fotosintesis sehingga meningkatkan pemanfaatan energy, terlibat dalam memproduksi lignin untuk dinding sel, biji, dan perkembangan buah, meningkatkan resistensi terhadap penyakit tanaman. Gejala kekurangan : pembuahan terganggu, warna daun muda kuning dan kerdil, daun-daun lemah, layu, dan pucuk mengering serta batang dan tangkai daun lemah. 12. Boron (B) Sumber : unsur boron biasanya berasosiasi dengan bahan organik. Tanah dengan kandungan bahan organik yang tinggi biasanya mengandung boron dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan tanaman. Di dalam tanah dan di dalam larutan tanah ada dalam bentuk H3BO3 ataupun B(OH)4 -. Unsur boron berperan:
  • 59. 59 sebagai unsur yang esensial bagi ujung akar, tabung serbuk sari, dan pertumbuhan tunas, mendukung terjadinya sintesis DNA dan RNA. Gejala kekurangan : pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar), tanaman mati pucuk (die back), mobilitas rendah, dan buah yang sedang berkembang sangat rentan terserang penyakit. 13. Seng (Zn) Sumber : unsur ini biasanya tersedia dalam kotoran ternak. Unsur seng berperan dalam: mengaktifkan sebagian besar enzim yang terlibat dalam pertumbuhan dan reproduksi tanaman, mendukung terjadinya sintesis dan merangsang terbentuknya klorofil, terlibat dalam sistem hormon dan bertindak sebagai katalis untuk pengatur pertumbuhan tanaman, auksin. Gejala kekurangan : tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil dan mengumpul, klorosis pada daun-daun muda dan intermedier, serta adanya nekrosis. 14. Besi (Fe) Sumber : unsur ini biasanya tersedia dalam kotoran ternak dan air kelapa. Unsur besi berperan : sebagai unsur esensial bagi sintesis klorofil, terlibat dalam aktivasi enzim yang digunakan pada proses fotosintesis dan respirasi. Gejala kekurangan : pada daun muda, mula-mula daun berwarna hijau pucat dan hijau kekuningan, tulang daun terjadi klorosis. Daun yang semula berwarna hijau berubah menjadi warna kuning dan ada pula yang menjadi warna putih.
  • 60. 60 15. Klor (Cl) Sumber : unsur klor ini diambil atau diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman dan dapat diserap pula berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya daun. Sumber unsur ini sering berasal dari air hujan. Unsur klor berperan : Sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain. Gejala kekurangan : pola percabangan akar abnormal, gejala wilting (daun lemah dan layu), dan warna keemasan (bronzing) pada daun.
  • 61. 61 BAB IV METODE KEGIATAN 4.1 Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Timur. Praktek Kerja Lapangan dimulai dari tanggal 11 Agustus hingga 3 September 2014. 4.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah penggaris, kamera dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan adalah tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum) hibrida 43 f1. 4.3 Prosedur Kerja 1. Penentuan Lokasi Praktek Kerja Lapangan Pemilihan lokasi kegiatan praktek kerja lapangan disesuaikan dengan bidang kajian yakni pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta bagaimana cara budidaya tomat, sehingga penulis dapat memperoleh pengetahuan, informasi dan pengalaman berdasarkan pengamatan. 2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan antara lain : a. Pelaksanaan Kegiatan Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa selama pelaksanaan praktek lapangan baik di kantor Dinas Pertanian dan Peternakan
  • 62. 62 Lombok Timur dan tempat budidaya tanaman tomat Desa Suralaga Kabupaten Lombok Timur. Pengamatan dilakukan dengan interval waktu 3 hari. Kegiatan lainnya yang dilakukan selama praktek kerja lapangan diantaranya yaitu mengidentifikasi tanaman tomat berdasarkan ketinggian, penyuluhan dan melihat bagaimana perkembangan produksi tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Lombok Timur. b. Observasi Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, yakni mengamati secara langsung pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat serta sistem budidaya yang meliputi pembuatan bibit, cara penanaman, dan pemeliharaan tanaman. a. Wawancara Suatu proses untuk mendapatkan informasi dengan cara diskusi dengan responden. Responden dalam hal ini adalah pimpinan bidang tanaman pangan dan hortikultura, penyelia, ketua UD. P’Tani, staf atau karyawan, maupun masyarakat di sekitar tempat. Sehingga diperoleh informasi yang diperlukan dengan mudah dan jelas.
  • 63. 63 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Dinas Pertanian dan Peternakan (Pertanak) Kabupaten Lombok Timur Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura. Dinas Pertanak merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Pertanian dan Peternakan, dan Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura bertugas pokok untuk melaksanakan pembinaan dan pengembangan teknologi, meningkatkan produksi dan ketersediaan benih bermutu, melaksanakan program peningkatan produksi, mengelola Balai Benih Utama dan Balai Pemanfaatan Lahan Pekarangan. Salah satu Balai Benih utama Dinas Pertanak adalah UD P’Tani yang terdapat di Desa Suralaga Kabupaten Lombok Timur. UD. P’Tani membudidayakan berbagai jenis tanaman hortikultura, diantaranya adalah budidaya cabai, tomat, melon, mentimun, bunga kol, dan lain-lain. UD. P’Tani juga menyediakan bibit tanaman yang langsung dibuat sendiri. Tomat termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman tomat banyak mengandung vitamin A dan vitamin C. (Pracaya, 1998). Tanaman tomat dipilih karena tomat merupakan salah satu komoditas sayuran yang memiliki nilai komersial dan prospek yang tinggi, budidayanya relatif mudah untuk dilaksanakan, cepat menghasilkan karena tanaman ini memiliki umur panen relatif pendek (genjah), dan juga selain tanaman tomat kaya akan
  • 64. 64 vitamin, juga dipercaya mempunyai khasiat obat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.Tanaman tomat yang diamati di Desa Suralaga Kabupaten Lombok Timur merupakan tomat hibrida jenis 43 f1. Sebelum tingkat pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat diamati, terlebih dahulu beberapa tahapan dilakukan dalam teknik budidaya, guna untuk menghasilkan produksi tomat yang baik. Pengadaan benih Keberhasilan produksi sangat dipengaruhi oleh kualitas benih yang dapat dicerminkan oleh tingginya produksi, ketahanan terhadap hama dan penyakit serta tingkat adaptasi iklim. Saat ini petani mendapatkan benih yang sudah bersertifikat di toko-toko sarana dan produksi pertanian. Pengolahan Tanah Pengolahan tanah dilakukan sebelum penanaman tomat. Tujuannya agar tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran udara di dalam tanah menjadi baik, gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah serta akar tanaman dapat bergerak dengan bebas menyerap zat-zat makanan dari dalam tanah. Selain itu, tanah juga harus mempunyai kadar pH sebesar 5,5 - 6,5. Setelah itu dilanjutkan dengan membuat bedengan. Untuk ukuran bedengan yang digunakan antara lebar kurang lebih 100 cm - 200 cm dan panjang 10 m - 15 m bisa juga disesuaikan dengan kondisi tanah.
  • 65. 65 Pembuatan bedengan sawah Menurut Rismunandar (1983), tujuan pembuatan bedengan sawah antara lain untuk memudahkan pembuangan air hujan melalui selokan, memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah, memudahkan pemeliharaan, karena dapat berjalan antar bedengan-bedengan sehingga terinjaknya tanah tempat tumbuh tanaman dapat terhindari. Bedengan-bedengan dibuat selebar 100 - 110 cm, tinggi 40 - 50 cm dan lebar 60 - 70 cm dan jarak antar bedengan 50 cm. Pemberian Pupuk Setelah bedengan terbentuk, bedengan dipupuk dengan pupuk kandang yang telah matang selain itu digunakan juga pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk urea (NH2CONH2) berwarna putih, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis). Pupuk urea mengandung hara N sebesar 46%. Pemasangan mulsa Bedengan yang telah terbentuk ditutup dengan mulsa dan dibiarkan selama 2 minggu agar terjadi proses dekomposisi dan memperbaiki struktur tanah. Bedengan yang telah ditutup mulsa dibiarkan selama 2 minggu, kemudian dilubangi dengan jarak 50 × 70 cm (Gambar 11).
  • 66. 66 (Sumber: koleksi pribadi ketua UD P’Tani) Gambar 11. Proses pemasangan mulsa Pemasangan mulsa bertujuan untuk menekan pertumbuhan gulma, serangan hama dan penyakit pada penanaman tomat. Mulsa yang digunakan adalah mulsa plastik hitam perak (MPHP). Keuntungan menggunakan MPHP antara lain adalah (a) pemberian pupuk dapat dilakukan sebelum tanam; (b) warna hitam dari mulsa dapat menekan pertumbuhan rumput-rumput liar atau gulma; (c) warna perak dari mulsa dapat memantulkan cahaya sinar matahari sehingga dapat mengurangi serangan hama seperti aphis, trips, dan tungau, serta secara tidak langsung menekan serangan virus; (d) pada musim kering (kemarau), MPHP dapat menekan penguapan air dari dalam tanah sehingga tidak terlalu sering untuk melakukan penyiraman (pengairan); (e) mencegah tercucinya pupuk (leaching) oleh air hujan dan penguapan unsur hara oleh sinar matahari; (f) buah tomat yang berada diatas permukaan tanah terhindar dari percikan air tanah sehingga dapat mengurangi resiko berjangkitnya penyakit busuk buah.
  • 67. 67 Pengadaan bibit Benih disebar secara langsung pada tempat penanaman bibit. Sehari sebelum penyebaran, tanah harus diairi terlebih dahulu, agar keadaan tanah tetap lembab yang mendukung terjadinya imbibisi, sehingga dapat mempercepat berkecambahnya benih. Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus dan rerumputan liar dihilangkan, kemudian disiram merata pada sore hari. Penanaman bibit Bibit tomat dipersemaian yang telah berumur 15 – 17 hari atau telah memiliki 3 atau 4 daun, siap dipindah tanam pada lahan persawahan yang telah diberikan mulsa (Gambar 12). (Sumber: koleksi pribadi ketua UD P’Tani) Gambar 12. Penanaman tomat di dalam lubang mulsa
  • 68. 68 Bibit disemprot dengan fungisida dan insektisida 1 – 3 hari sebelum dipindahkan untuk mencegah serangan penyakit jamur dan hama sesaat setelah pindah tanam. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari atau pada saat cuaca tidak terlalu panas agar bibit tidak layu, dan tanah disiram terlebih dahulu agar tanah tidak padat dan bongkahan tanah pada akar dipertahankan sehingga akar tomat tidak patah. Penanaman bibit tomat dilakukan dengan jarak tanam 50 cm - 50 cm dari lubang satu ke lubang lainnya dan jarak antar barisan 60 cm - 60 cm. Tanaman ini dibudidaya secara monokultur atau tidak dicampur dengan tanaman lain pada lahan yang sama. Lubang tanam dibuat dengan kedalaman 8 - 10 cm, dengan diameter lebih kecil dari lubang mulsa. Pemeliharaan bibit Pemeliharaan selama penanaman perlu dilakukan, agar tanaman tomat dapat menghasilkan buah dengan kuantitas dan kualitas yang baik. Pemeliharaan yang dilakukan adalah penyiraman. Tomat tidak suka terlalu banyak air, jadi penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi dan sore hari saja. Penyulaman juga penting untuk dilakukan agar tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik, menghilangkan bagian tanaman yang rusak dan tumbuhan pengganggu (gulma) yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman tomat. Sebaiknya proses ini dilakukan 7 - 10 hari setelah bibit dipindahkan. Tanaman tomat juga memerlukan
  • 69. 69 pemasangan ajir. Hal ini dilakukan agar tomat dapat tumbuh tegak dan mempermudah proses pemanenan. Proses ini dilakukan setelah tanaman tomat berumur 1 minggu. Setelah tomat berumur 3 - 4 minggu, perlu dilakukan proses pengikatan pada ajir. Hal ini perlu dilakukan seminggu sekali sampai pertumbuhan batang berhenti. Tunas-tunas baru diketiak daun juga perlu dipangkas agar pertumbuhan terkonsentrasi pada tunas penghasil buah tomat. Pemeliharaan lainnya yang perlu dilakukan adalah penempelan daun. Daun yang mendekati tanah atau terlalu lebat dipotong agar penerimaan sinar matahari optimal. Pemupukan juga perlu dilakukan agar tomat mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh. Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik, seperti pupuk kandang dan kompos. Perlu juga diberikan pupuk pelengkap cair (PPC) setiap 10 hari sekali. Proses selanjutnya adalah penyiangan. Proses ini dilakukan agar tomat tidak terganggu oleh gulma yang tumbuh disekitarnya. Dan proses pemeliharaan paling penting adalah pengendalian hama. Proses penyemprotan pestisida dilakukan pada sore. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat diamati pada saat tanaman berumur 7 minggu setelah tanam. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah tunas baru, dan jumlah bunga. Pada parameter tinggi terjadi peningkatan tinggi tanaman tomat. Peningkatan tinggi tanaman ini berkaitan
  • 70. 70 dengan penambahan jumlah dan ukuran sel. Laju pembelahan sel serta pembentukan jaringan sebanding dengan pertumbuhan batang, pertumbuhan daun dan sistem perakarannya. Menurut Harjadi (1995) apabila laju pembelahan sel dan perpanjangan serta pembentukkan jaringan berjalan cepat, maka pertumbuhan batang, daun dan akar akan berjalan cepat, demikian juga sebaliknya, hal ini tergantung pada ketersediaan karbohidrat. Pertumbuhan tinggi tanaman menunjukkan aktivitas pembentukan xylem dan pembesaran sel – sel yang tumbuh. Aktivitas ini menyebabkan kambium terdorong keluar dan terbentuknya sel – sel baru di luar lapisan tersebut sehingga terjadi peningkatan tinggi tanaman. Dengan adanya unsur nitrogen yang terdapat pada tanaman akan memberikan rangsangan terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman, khususnya daun. Nitrogen ini merupakan salah satu bahan baku penyusun klorofil pada proses fotosintesa. Klorofil yang berfungsi menangkap energi matahari akan menggalakkan proses pengadaan energi yang akan digunakan untuk sintesa makro molekul, misalnya karbohidrat. Hasil sintesa makro molekul inilah yang akan mengalami perombakkan menjadi cadangan makanan, dan akan diakumulasikan pada jaringan-jaringan muda yang sedang tumbuh seperti tanaman yang semakin tinggi, dan jumlah daun yang meningkat. Perkembangan tanaman tomat sudah mulai terlihat pada umur 9 minggu setelah tanam, hal ini ditandai dengan munculnya bunga. Hal ini menandakan bahwa tanaman tomat memasuki fase generatif . Menurut Darjanto dan Satifah
  • 71. 71 (1984) pembentukan bunga adalah peralihan pertumbuhan dari fase vegetatif ke fase generatif. Peralihan dari fase vegetatif ke fase generatif sebagian ditentukan oleh faktor genotipnya atau faktor dalam dan sebagian lagi ditentukan oleh faktor luar seperti suhu, cahaya, kelembaban dan pemupukan. Faktor luar yang paling berpengaruh terhadap pembentukan bunga tanaman tomat adalah suhu. Untuk pembentukan bunga yang baik, tanaman tomat memerlukan suhu 23˚C pada siang hari dan suhu 17˚ C pada malam hari.
  • 72. 72 BAB VI PENUTUP 5.1. Kesimpulan Tomat (Solanum lycopersicum) merupakan salah satu tanaman hortikultura, termasuk ke dalam ordo solanales. Pertumbuhan tanaman tomat dapat dilihat pada fase vegetatif atau mulai tumbuhnya percabangan batang dan daun, dan diikuti dengan semakin tingginya tinggi tanaman dan semakin banyak jumlah daun setiap harinya. Perkembangan tanaman tomat dapat dilihat ketika tanaman sudah memasuki fase generatif atau terbentuknya bunga. 5.2. Saran Perlu dilakukan pengamatan lanjut untuk mengetahui penyakit yang dapat menyerang tanaman tomat di Desa Suralaga Kabupaten Lombok Timur, sehingga diberlakukan teknik pemeliharaan lanjut agar pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat lebih baik serta dapat meningkatkan produksi tomat.
  • 73. 73 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2014. Tomat. [Serial Online] http://www.google.com/search?q. Diakses pada tanggal 31 Desember 2014. Cahyono, B. 2003. Tomat Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta. Desmarina, R., Adiwirman dan W., D., Widodo. 2009. Respon Tanaman Tomat Terhadap Frekuensi dan Taraf Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Tomat. Makalah Seminar Departemen Agronomi dan Hortikultura. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Didit. 2010. Cara Budidaya Tomat (Lycopersicon esculentum Mill). [Serial Online] <http://tani.blog.fisip.uns.ac.id/2010/11/24/cara-budidaya-tomat-lycopersicon- esculentum-mill/>. Diakses pada tanggal 7 Januari 2015. Darjanto dan Satifah, S., 1984. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik Penyerbukan Silang Buatan. Gramedia. Jakarta. Harjandi, S., S. 1989. Dasar-Dasar Hortikultura. Departemen Budidaya pertanian. IPB. Klinik Tani Organik. 2012. Kebutuhan Tanaman terhadap Unsur Hara Mikro. [Serial Online] http://kliniktaniorganik.com/?p=5208>. Diakses pada tanggal 7 Januari 2015. Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan. Grafindo Persada. Jakarta. Plantamor. 2012. Informasi Spesies Tomat. [Serial Online] <http://www.plantamor.com/index.php?plant= 1165>. Diakses pada tanggal 31 Desember 2014. Pracaya. 1998. Bertanam Tomat. Kanisius. Yogyakarta. Rismunandar. 1983. Bertanam Sayur- sayuran. Bandung. Terate. Rismunandar. 2001. Tanaman Tomat. Sinar Baru Algensindo. Bandung. Subhan, N., Nurtika, dan W., Setiawan. 2005. Peningkatan Efisiensi Pemupukan NPK dengan Memenfaatkan Bahan Organik terhadap Hasil Tomat. Jurnal Hortikultura. Vol 15, no 2, hal 91 - 96.
  • 74. 74 Subhan, N., Nurtika dan N., Gunadi, 2009. Respon Tanaman Tomat Terhadap Penggunaan Pupuk Majemuk NPK 15 - 15 - 15 Pada Tanah Latosol Pada Musim Kemarau’. Jurnal Hortikultura. vol. 19, no. 1, hal 40 - 48. Tugiyono, H. 2005. Bertanam Tomat. Penebar Swadaya. Jakarta. Trisnawati, Y., dan Ade, S. 1993. Tomat Pembudidayaan Secara Komersial. Penebar Swadaya. Jakarta. Tim Penulis Penebar Swadaya. 2009. Budidaya Tomat Secara Komersial. Penerbar Swadaya. Wasonowati, C. 2011. Meningkatkan pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum) Dengan Sistem Budidaya Hidroponik. Jurnal Hortikultura. Vol.4, no.1, hal.6.
  • 75. 75 DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Gambar Halaman 1.1. Akar tanaman tomat 44 1.2. Batang tanaman tomat 45 1.3. Daun, buah tanaman tomat 46 1.4. Tomat plum, tomat beef 49 1.5. Tomat cerry, tomat hijau 50 1.6. Tomat pear 51 1.7. Tomat anggur 52 1.8. Proses pemansangan mulsa 67 1.9. Penanaman tomat di dalam lubang mulsa 68