SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 26
1
LAPORAN HASIL OBSERVASI
Program Kegiatan Tahunan hingga Harian Bimbingan dan
Konseling SMP N 1 Dukuhseti Kabupaten Pati
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Bimbingan dan Konseling
Dosen Drs. Eko Nusantoro, M.Pd.
Oleh:
Nama : Novita Triwidianingsih
NIM : 4201412088
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melancarkan
penyusunan Laporan Hasil Observasi Program Kegiatan Tahunan dan Harian
Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Dukuhseti Kabupaten Pati dengan lancar
tanpa kendala yang berarti. Terima kasih juga kami sampaikan kepada pihak-
pihak yang terlibat dalam penulisan laporan ini yang tidak bisa disebutkan satu
per satu.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Bimbingan dan
Konseling sekaligus sebagai sarana belajar untuk memahami seperti apa program
kerja Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Dukuhseti. Laporan hasil
observasi ini berisi penjelasan program kerja Bimbingan dan Konseling dari
tahunan hingga harian di SMP Negeri 1 Dukuhseti berdasarkan wawancara yang
dilakukan kepada salah satu guru BK di sekolah tersebut.
Penulis begitu menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan laporan
ini. Dengan demikian penulis berharap adanya kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan laporan ini. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan bisa menambah wawasan kita.
Semarang, Juni 2014
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan.................................................................................................... 2
D. Metode.................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................. 3
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling................................................. 3
B. Fungsi Bimbingan dan Konseling........................................................ 3
C. Landasan Bimbingan dan Konseling................................................... 3
D. Asas-asas Bimbingan dan Konseling.................................................... 5
E. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling.......................................... 5
F. Bidang-bidang Bimbingan dan Konseling........................................... 5
G. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling.................................. 6
H. Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling................................ 11
BAB III HASIL OBSERVASI.......................................................................... 14
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................. 15
A. Program Kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti Ditinjau dari Fungsi
Bimbingan dan Konseling..................................................................... 16
B. Program Kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti Ditinjau dari 9 Jenis
Layanan Bimbingan dan Konseling..................................................... 17
C. Program Kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti Ditinjau dari 6
Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling................................ 18
BAB V PENUTUP............................................................................................. 20
A. Simpulan................................................................................................. 20
B. Saran....................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 21
LAMPIRAN....................................................................................................... 22
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pendidikan sebagaimana dikemukakan dalam GBHN adalah:
“Untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan,
ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian,
mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat
menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun
dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan
bangsa”.
Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan itu, murid harus berkembang
secara optimal dengan kemampuan untuk berkreasi, mandiri, bertanggung
jawab, dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Pendidikan
harus membantu, bukan hanya mengembangkan kemampuan intelektualnya,
tetapi juga kemampuan mengatasi masalah yang ditemuinya dalam
interaksinya dengan lingkungan.
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dalam
keseluruhan sistem pendidikan khususnya di sekolah. Guru sebagai salah satu
pendukung unsur pelaksana pendidikan mempunyai tanggung jawab sebagai
pendukung pelaksana layanan bimbingan pendidikan di sekolah. Guru di tuntut
untuk memiliki wawasan yang memadai terhadap konsep –konsep dasar
bimbingan dan konseling di sekolah.
Dari uraian di atas dapat ditarik suatu benang merah bahwa kegiatan
pelayanan Bimbingan dan Konseling mutlak perlu dan harus ada pada setiap
satuan pendidikan. Sesuai dengan penyempurnaan kurikulum serta tuntutan era
globalisasi dituntut adanya guru Bimbingan dan Konseling yang profesional.
5
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana program kerja tahunan Bimbingan dan Konseling di SMP N 1
Dukuhseti?
2. Bagaimana program kerja bulanan Bimbingan dan Konseling di SMP N 1
Dukuhseti?
3. Bagaimana program kerja harian Bimbingan dan Konseling di SMP N 1
Dukuhseti?
4. Apakah program kerja Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Dukuhseti
sudah sesuai dengan Pola Umum 17+?
C. Tujuan
1. Mengetahui program kerja tahunan Bimbingan dan Konseling di SMP N 1
Dukuhseti
2. Mengetahui program kerja bulanan Bimbingan dan Konseling di SMP N 1
Dukuhseti.
3. Mengetahui program kerja harian Bimbingan dan Konseling di SMP N 1
Dukuhseti.
4. Mengetahui program kerja Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Dukuhseti
sudah sesuai dengan Pola Umum 17+.
D. Metode
Observasi mengenai program bimbingan dan Konseling di SMP N 1
Dukuhseti dilaksanakan dengan metode wawancara.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik,
baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang
secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdaarkan norma-norma yang
berlaku (SK Mendikbud No. 025/D/1995).
B. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Dalam proses pelayanan bimbingan dan konseling ada beberapa fungsi
diantaranya adalah:
1. Fungsi pemahaman
Memahami berbagai hal yang essensial berkenaan dengan perkembangan
dan kehidupan klien.
2. Fungsi pencegahan
Merupakan usaha pencegahan terhadap timbulna masalah.
3. Fungsi pengentasan
Yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
terpecahnya atau teratasinya berbagi permasalahan yang dialami klien.
4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
Membantu para konseli dalam memelihara dan mengembangkan
keseluruhan pribadi secara mantap, terarah, dan berkelanjutan.
C. Landasan Bimbingan dan Konseling
Dalam pelayana bimbingan dan konseling terdapat beberapa lansdasan
diantaranya:
1. Landasan Filosofi
Pada landasan ini menuntut konselor bekerja secara cermat, tepat dan
bijaksana karena berhubungan dengan hakekat manusia yang meliputi
7
dimensi keindividuan, dimensi kesosialan, dimensi kesusilaan, dan dimensi
keberagaman serta hakekat manusia sebagai makhluk Tuhan.
2. Landasan Religius
Pada landasan ini mengupayakan konselor untuk menuntut suasana dan
perangkat budaya dan kemasyarakatan sesuai dengan kehidupan beragama
dalam membantu dan memecahkan masalah individu, serta bijaksana dalam
memilih dan menerapkan unsur-unsur agama dalam konseling.
3. Landasan Psikologis
Landasan ini mengupayakan dalam bimbingan dan konseling tingkah
laku dapat diubah, dikembangkan dalam mengatasi suatu masalah ataupun
untuk mencapai tujuan. Konselor haruslah bijaksana dalam memahami
tingkah laku individu, motif dan motivasi, pembawaam dan lingkungan,
perkembangan individu, belajar serta balikan, dan penguatan serta
kepribadiannya.
4. Landasan Sosial dan Budaya
Bimbingan konseling haruslah dilandasi dengan pertimbangan
keanekaragaman sosial budaya, bimbingan konseling mempunyai tujauan
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan kehidupan bangsa yang
berakar kuat terhadap budaya sendiri, sehingga seorang konselor haruslah
tidak menyamaratakan dalam membantu memecahkan masalah persoalan
karena sosial budaya konseli berbeda-beda.
5. Landasan Ilmiah dan Teknologi
Bimbingan konseling sebagai ilmu yang multidimensional karena
mendapat sumbangan dari ilmu dan teknologi dari ilmu yang lain, dihrapkan
mampu mengikuti perkembangan ilmu dan ilmu yang semakin pesat.
6. Landasan Pedagogis
Bimbingan konseling merupakan salah satu bentuk pendidikan dan
tujuan bimbingan konseling memperkuat tujuan pendidikan dan menunjang
progam pendidikan secara menyeluruh.
8
D. Asas-asas Bimbingan dan Konseling
Pelayanan bimbingan dan konseling mempunyai asas-asas diantaranya:
1. Asas kerahasian
2. Asas kesukarelaan
3. Asas keterbukaan
4. Asas kekinian
5. Asas kemandirian
6. Asas kegiatan
7. Asas kedinamisan
8. Asas keterpaduam
9. Asas kenormatifan
10. Asas keahlian
11. Asas alih tangan
12. Asas tut wuri handayani
E. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling
Terdapat 4 prinsip dalam bimbingan konseling antara lain:
1. Prinsip mengenai sasaran pelayanan
2. Prinsip mengenai masalah individu
3. Prinsip mengenai layanan, dan
4. Prinsip mengenai pelaksanaan layanan
F. Bidang-bidang Bimbingan dan Konseling
Bidang bimbingan dalam bimbingan dan konseling meliputi 6 bidang
yaitu:
1. Bidang Bimbingan Pribadi
Bimbingan ini membantu peserta didik memahami, menilai, dan
mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, sesuai dengan
kararteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
2. Bidang Bimbingan Sosial
9
Bimbingan ini membantu peserta didik dalam memahami dan
menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat
dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan
yang lebih luas.
3. Bidang Bimbingan Belajar
Pelayanan ini membantu peserta didik agar meningkatkan
kemampuan belajar dalam mengikuti pendidikan sekolah dan belajar
secara mandiri.
4. Bidang Bimbingan Karir
Bimbingan ini membantu peserta didik memahami dan menilai
informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
5. Bidang Bimbingan Keluarga
Bimbingan ini membantu peserta didik merencanakan kehidupan
keluarga, dan keragaman persaoalan persiapan membantu keluarga.
6. Bidang Bimbingan Keagamaan
Membantu peserta didik menetapkan diri serta memahami dan
melaksankan nilai-nilai keagamaan dan kehidupan pribadi dan sosial.
G. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan bimbingan dan konseling meliputi 9 layanan, isi layanan tersebut
disesuaikan dengan karekteristik dan kebutuhan siswa, layanan tersebut
meliputi:
1. Layanan Orientasi
Pelayanan orientasi, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling
yang memungkinkan klien memahami lingkungan yang baru dimasuki
peserta didik, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya
peserta didik di lingkungan yang baru.
Materi yang dapat diangkat melalui layanan orientasi ada berbagai
cara, yaitu meliputi hal berikut:
a. Sistem penyelenggaraan pendidikan pada umumnya
b. Kurikulum yang sedang berlaku
10
c. Penyelenggaraan pengajaran
d. Kegiatan belajar klien yang diharapkan
e. Sistem penilaian, ujian, dan kenaikan kelas
f. Fasilitas-fasilitas sumber belajar yang ada (seperti ruang kelas,
laboratorium, perpustakaan, ruang praktek)
g. Fasilitas penunjang (sarana olahraga dan rekreasi, pelayanan kesehatan,
pelayanan bimbingan dan konseling, kafetaria, dan tata usaha)
h. Staf pengajar dan tata usaha
i. Hak dan kewajiban peserta didik
j. Organisasi peserta didik
k. Organisasi orang tua peserta didik
l. Organisasi sekolah secara menyeluruh
2. Layanan Informasi
Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan
berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna
untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan
sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Pemahaman yang
diperoleh melalui layanan informasi, digunakan sebagai bahan acuan
dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-
cita menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dan mengambil keputusan.
Fungsi utama layanan informasi adalah pemahaman dan pencegahan.
Materi yang dapat diangkat melalui layanan informasi ada berbagai
cara, yaitu meliputi hal berikut.
a. Informasi pengembangan pribadi
b. Informasi pendidikan
c. Informasi jabatan
d. Informasi kehidupan keluarga, sosial kemasyarakatan, keberagaman,
sosial budaya, dan lingkungan
11
3. Layanan Penempatan/Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu pelayanan bimbingan
dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan
dan penyaluran yang tepat.
Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan
penempatan/penyaluran ialah fungsi pencegahan dan pemeliharaan. Materi
yang dapat diangkat melalui penempatan dan penyaluran ada berbagai
macam, yaitu meliputi:
a. Penempatan dan penyaluran peserta didik di sekolah
1) Pelayanan penempatan dalam kelas
2) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam kelompok belajar
3) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam kegiatan
kurikuler/ekstrakurikuler
4) Pelayanan penempatan dan penyaluran kejurusan/program studi
b. Pelayanan penempatan dan penyaluran lulusan
1) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam pendidikan
sambungan/lanjutan
2) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam jabatan/pekerjaan
4. Layanan Penguasan Konten
Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta
didik (klien/konseli) mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan
dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar
lainnya. Pelayanan pembelajaran dimaksudkan untuk memungkinkan
peserta didik memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar
yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan
dan kesulitan belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam
kehidupan dan perkembangan dirinya. Fungsi utama bimbingan yang
didukung oleh layanan pembelajaran ialah fungsi pemeliharaan dan
pengembangan. Materi yang dapat diangkat melalui layanan pembelajaran,
yaitu meliputi hal berikut:
12
a. pengenalan peserta didik yang mengalami masalah belajar tentang
kemampuan, motivasi, sikap, dan kebiasaan belajar.
b. pengembangan motivasi, sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
c. pengembangan keterampilan belajar: membaca, mencatat, bertanya dan
menjawab, dan menulis.
d. pengajaran perbaikan.
e. program pengayaan.
5. Layanan Konseling Perorangan
Layanan konseling perorangan, yaitu pelayanan bimbingan dan
konseling yang memungkinkan peserta didik mendapatkan pelayanan
langsung tatap muka dengan guru bimbingan dalam rangka pembahasan
dan pengentasan permasalahan pribadi yang dideritanya. Fungsi utama
bimbingan yang didukung oleh pelayanan konseling perorangan ialah
fungsi pengentasan.
6. Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan bimbingan yang
memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui
dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu
dan membahas secara bersama-sama pokok bahasan tertentu yang berguna
untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari dan untuk
perkembangan dirinya baik secara individu maupun sebagai pelajar, dan
untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau tindakan tertentu.
Materi yang dapat diangkat melalui layanan bimbingan, yaitu
meliputi hal berikut:
a. Pemahaman dan pemantapan kehidupan beragama dan hidup sehat.
b. Pemahaman dan penerimaan diri sendiri dan orang lain sebagaimana
adanya (termasuk perbedaan individu, sosial, budaya serta
permasalahannya).
c. Pemahaman tentang emosi, prasangka, konflik, dan peristiwa yang
terjadi di masyarakat serta pengendalian/pemecahannya.
13
d. Pengaturan dan penggunaan waktu secara efektif untuk belajar,
kegiatan sehari-hari, dan waktu sengggang.
e. Pemahaman tentang adanya berbagai alternatif pengambilan keputusan
dan berbagai konsekuensinya.
f. Pengembangan sikap kebiasaan belajar, dan cara penanggulangannya
g. Pengembangan hubungan sosial yang efektif dan produktif
h. Pemahaman tentang dunia kerja, pilihan dan pengembangan karier serta
perencanaan masa depan
i. Pemahaman tentang pilihan dan persiapan memasuki jurusan/prodi dan
pendidikan lanjutan.
7. Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok, memungkinkan sejumlah peserta
didik secara bersama-sama mengentaskan masalah atau fungsi
pengentasan melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari
narasumber tertentu dan membahas secara bersama-sama pokok bahasan
tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya
sehari-hari dan untuk perkembangan dirinya baik secara individu maupun
sebagai pelajar, dan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan
atau tindakan tertentu.
8. Layanan Konsultasi
Layanan ini membahas yang membahas pihak ketiga melalui klien
ke konselor, contoh pihak ketiga adalah murid, anak, dan orangtuanya.
Bantuan yang diberikan untuk memandirikan konsulti sehingga ia mampu
mengahadapi pihak ketiga yang dipermasalahkan. Jika konselor tidak
mampu menghadapi massalah yang dihadapi konsulti maka direfralkan
kepada pihak yang lebih pakar.
Layanan konsultasi bisa menjadi perorangan jika permasalahan
disebabakan oleh konsulti, dan konseling keluarga karena berkaitan
dengan pihak keluarga.
14
9. Layanan Mediasi
Layanan ini dilaksanakan oleh konselor terhadap dua pihak atau
lebih yang sedang mengalami keadaan tidak harmonis, tujuannya agar
tercipta kondisi hubungan yang positif dan kondusif diantara para klien,
yaitu pihak-pihak yang berselisih.
H. Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling
Kegiatan pendukung bimbingan dan knseling meliputi kegiatan seperti
berikut:
1. Aplikasi Instrument
Aplikasi instrument adalah kegiatan pendukung untuk mengumpulkan
data dan keterangan tentang peserta didik, keterangan tentang
lingkungannya, dan lingkungan yang lebih luas.
Data dan keterangan yang perlu dikumpulkan melalui aplikasi
instrumentasi bimbingan dan konseling pada umumnya meliputi.
a. Instrument tes
1) tes intelegensi
2) tes bakat
3) tes kepribadian
4) tes hasil belajar
5) tes diagnostik
b. Instrumen non tes
a) Catatan anekdot
b) Angket/kuisioner
c) Daftar cek
d) Sosiometri
e) Inventori
2. Himpunan Data
Penyelenggaraan himpunan data, yaitu kegiatan pendukung untuk
menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan
15
pengembangan peserta didik. Himpunan data perlu diselenggarakan secara
berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu, dan sifatnya tertutup.
Berbagai hal yang termuat di dalam himpunan data meliputi: identitas
peserta didik, latar belakang rumah dan keluarga, kemampuan, sejarah
pendidikan, hasil tes diagnostik, sejarah kesehatan, pengalaman kegiatan,
cita-cita, prestasi, hasil belajar, sosiometri, dan laporan penyelenggaraan
belajar kelompok.
3. Konferensi Kasus
Konferensi kasus, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
untuk membahas permasalahan yang dialami klien dalam suatu pertemuan
yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan
bahan, keterangan kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan tersebut. Konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.
Kasus yang telah ditetapkan oleh guru pembimbing, ada yang bisa
dipecahkan secara tuntas dengan hanya melalui penanganan konselor
sekolah, tetapi banyak pula kasus-kasus yang belum bisa ditangani sendiri
yang sangat memerlukan campur tangan dari personel lain. Teknik-teknik
bantuan yang akan diberikan, dibicarakan dalam suatu pertemuan yang
disebut dengan konferensi kasus atau case conference.
4. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah, yaitu kegiatan pendukung untuk memperoleh data,
keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan
klien melalui kunjungan ke rumahnya.
Data/keterangan yang diperoleh dari kunjungan rumah meliputi.
a. Kondisi rumah tangga dan orang tua,
b. Fasilitas belajar yang ada di rumah,
c. Hubungan antar anggota keluarga,
d. Sikap dan kebiasaan anak di rumah,
e. Pendapat anggota keluarga terhadap klien,
f. Komitmen anggota keluarga dalam perkembangan klien dan pengentasan
masalah klien.
16
5. Alih Tangan Kasus
Alih tangan kasus yaitu, kegiatan pendukung untuk mendapatkan
penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta
didik dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lainnya. Di sekolah,
ahli tangan kasus dapat diartikan bahwa guru mata pelajaran atau staf
sekolah lainnya, atau orang tua mengalihtangankan peserta didik yang
bermasalah kepada guru pembimbing. Sebaliknya, bila guru pembimbing
juga dapat mengalihtangankan peserta didik kepada guru mata pelajaran
atau kepada orang yang lebih ahli terhadap kebutuhan peserta didik. Guru
pembimbing atau guru kelas juga dapat mengalihtangankan permasalahan
peserta didik kepada ahli-ahli yang relevan seperti dokter, psikiater, ahli
agama, dan lain-lain.
6. Tampilan Kepustakaan
Tampilan kepustakaan berupa bantuan layanan untuk memperkaya dan
memperkaya dan memperkuat diri berkenaan dengan permasalahn yang
dialami klien. Layanan ini memandirikan klien untuk mencari dan
memanfaatkan sendiri bahan-bahan yang ada di pustaka sesuai dengan
kebutuhan.
Tujuan tampilan kepustakaan:
a. Melengkapi substansi layanan berupa bahan-bahan tertulis dan rekaman
yang ada dalam layanan tampilan kepustakaan
b. Mendorong klien memanfaatkan data yang ada untuk mengentaskan
masalah
17
BAB III
HASIL OBSERVASI
Hasil wawancara dengan Bapak Setyawan Wibisono, S.Pd selaku guru BK
di SMP N 1 Dukuhseti adalah sebagai berikut:
1. Apakah SMP N 1 Dukuhseti sudah menerapkan kurikulum 2013?
Untuk tahun kemarin dan tahun ini SMP N 1 Dukuhseti masih belum
menggunakan kurikulum 2013, kemungkinan tahun depan kami sudah
menerapkan kurikulum 2013.
2. Berarti SMP N 1 Dukuhseti masih menggunakan KTSP 2006? Lalu
apakah program kegiatan Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Dukuhseti
sudah sesuai dengan kurikulum KTSP 2006?
Iya, kurang lebih seperti itu. Dalam melaksanakan pelayanan BK kami
berusaha menyesuaikan dengan kurikulum yang saat ini kami gunakan. Setiap
minggu ada satu jam pelajaran BK di kelas, tetapi kami juga memberikan
pelayanan di luar jam pelajaran.
3. Apakah BK di SMP N 1 Dukuhseti masuk kurikulum?
Tidak, tetapi otonomi sekolah di sini memasukkan BK ke dalam
pengajaran, yang merupakan pelayanan informasi di mana kita yang masuk ke
siswa seperti yang sudah dijelaskan tadi, ya walaupun sedikit, hanya ketika
siswa kelas VII.
4. Seperti apa program kerja kerja Bimbingan dan Konseling SMP N 1
Dukuhseti dari tahunan hingga harian?
Kalau dijelaskan mungkin akan sngat lama, nanti saja saya tunjukan soft
file nya, itu sudah meliputi program tahunan, semesteran, hingga harian.
5. Dari sekian banyak program kerja BK, manakah yang paling berhasil
terlaksana?
Kebanyakan para siswa memanfaatkan konseling individu, seperti anak
yang sedang mengalami permasalahan yang sampai pindah kelas juga ada, ya
yang pertama kita lakukan memahami permasalahannya secara detil,
18
kemudian kita memberikan pemahaman kepada siswa, dan siswa
mempertimbangkannya, kemudian kami harapkan ada perubahan.
6. Adakah hambatan dalam melaksanakan kegiatan BK di SMP N 1
Dukuhseti?
Kalau hambatan, kurangnya tenaga ahli dalam BK, karena di sini guru
BK hanya 3, yang minimalnya paling tidak ada 5, sebenarnya kemarin sih
masih 4, tetapi 1 sudah pensiun. Kemudian kekurangannya yaitu ruangan yang
kurang optimal untuk standar ruang BK, walapun sudah ada ruang konseling
individual tersendiri, dan memang sudah cukup bagus, tetapi akan lebih baik
jika ruangan BK ini menggunakan kaca.
19
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Program Kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti Ditinjau dari Fungsi
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling memiliki empat fungsi, yaitu fungsi
pemahaman, fungsi pencegahan, fungsi pengentasan, serta fungsi
pemeliharaan dan fungsi pengembangan. Program Bimbingan dan Konseling
di SMP N 1 Dukuhseti terbagi menjadi dua yaitu kegiatan tatap muka di kelas
dan pelayanan di luar jam pelajaran.
Kegiatan tatap muka di kelas lebih menekankan pada fungsi pencegahan.
Pada kegiatan tatap muka di kelas, siswa diberi materi yang sesuai dengan
tingkat perkembangannya, dengan maksud agar siswa memiliki pengetahuan
sehingga dapat terhindar dari masalah. Siswa dibekali dengan kemampuan
yang dibutuhkan untuk dapat mengatasi kemungkinan masalah yang akan
muncul pada masa pertumbuhannya.
Fungsi lain yang diemban melalui kegiatan tatap muka di kelas adalah
fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Guru BK bertanggungjawab untuk
dapat mengembangkan pribadi siswanya. Guru BK memberikan informasi
yang mendorong siswa untuk mengembangkan dirinya, kemudian mereka
dituntut untuk dapat memelihara sisi positif yang mereka miliki. Dari kegiatan
tatap muka Bimbingan dan Konseling di SMP N 1 Dukuhseti diharapkan
siswanya dapat mengembangkan dirinya sesuai potensi yang mereka miliki.
Kegiatan tatap muka di kelas saja tidak cukup untuk memenuhi keempat
fungsi BK di sekolah. Maka ada kegiatan diluar kelas yang menekankan pada
fungsi BK lainnya, yaitu fungsi pemahaman dan fungsi pengentasan. Di SMP
N 1 Dukuhseti fungsi pemahaman melalui kegiatan di luar jam pelajaran.
Melalui layana konsultasi, guru BK dapat mengenali dan memahami pribadi
siswanya secara mendalam.
Fungsi BK yang tak kalah penting dan harus dijalankan oleh guru BK di
sekolah adalah fungsi pengentasan. Fungsi ini berjalan dengan baik apabila
20
guru BK dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh siswa.
Masalah pribadi siswa diatasi melalui layanan konseling perorangan,
sedangkan masalah yang dihadapi oleh beberapa siswa sekaligus diatasi
melalui layanan konseling kelompok. Dalam hal ini guru BK juga harus
menjadi mediator yang baik melalui layanan mediasi dalam mengatasi
masalah dua pihak siswa yang saling berseteru. Di SMP N 1 Dukuhseti sendiri
kegiatan BK di luar jam pelajaran sangat membantu siswa dalam mengatasi
masalah yang dihadapinya.
B. Program Kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti Ditinjau dari 9 Jenis
Layanan Bimbingan dan Konseling
SMP N 1 Dukuhseti masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), oleh sebab itu BK memiliki alokasi waktu tersendiri
dalam pertemuan di kelas. Di SMP N 1 Dukuhseti, utuk setiap minggunya BK
memiliki jatah satu jam pelajaran di kelas. Materi yang diberikan kepada
siswa menyesuaikan dengan rencana kegiatan yang telah dibuat.
Di SMP N 1 Dukuhseti, BK memiliki progam bimbingan yang sesuai
dengn Pola Umum 17+. Layanan yang pertama diberikan adalah layanan
orientasi. Awal semester merupakan masa orientasi, guru BK benar-benar
sangat dibutuhkan siswa dalam melakukan pengenalan suasana baru. Guru BK
pada saat ini memberikan penguatan kepada siswa agar mereka merasa
nyaman belajar di SMP tersebut. Selain itu siswa juga perlu mengenal dirinya
lebih dalam, maka mereka perlu mengetahui bakat dan minat yang mereka
miliki melalui layanan orientasi ini.
Selanjutnya adalah layanan informasi, melalui layanan informasi, guru
BK SMP N 1 Dukuhseti dapat memberikan materi yang sekiranya perlu
diketahui para siswa sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. Beberapa
materi yang diberikan kepada siswa kelas VII diantaranya adalah masalah
belajar, masalah keagamaan, serta masalah karir.
Layanan yang diberikan melalui kegiatan tatap muka di kelas yang
lainnya adalah layanan penempatan/ penyaluran. Diharapkan siswa dapat
21
menempatkan dirinya dengan baik dalam berbagai kondisi dimanapun.
Selanjutnya ada layanan penguasaan konten. Dengan memberikan layanan ini
siswa diharapkan dapat memiliki kemampuan yang bisa digunakan untuk diri
sendiri ataupun diterapkan di masyarakat.
Layanan yang diberikan melalui kegiatan tatap muka di kelas yang
terakhir adalah layanan bimbingan kelompok. Dalam pelaksanaan layanan ini
siswa SMP N 1 Dukuhseti diminta melakukan diskusi dengan tema yang
sudah ditentukan oleh guru BK. Tema-tema yang dipilih menyesuaikan
tingkat perkembangan dan masalah yang dihadapi oleh siswa SMP pada
umumya. Beberapa contoh diantaranya adalah masalah belajar, pengetahuan
mengenai sosial media, dan dampak teknologi.
Berdasarkan Pola Umum 17+ masih ada empat layanan yang belum
diberikan dalam kegiatan tatap muka di kelas. Namun demikian, layanan yang
tidak diberikan di kelas tetap diberikan di luar jam pelajaran. Karena beberapa
layanan seperti konseling perorangan dan konseling kelompok menyesuaikan
dengan masalah yang dihadapi konseli dan sesuai kebutuhan mereka.
Sedangkan layanan konsultasi dan mediasi lebih bersifat insidental sesuai
dengan kebutuhan siswa, maka tidak sesuai jika layanan ini diberikan pada
saat jam pelajaran di kelas.
C. Program Kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti Ditinjau dari 6 Kegiatan
Pendukung Bimbingan dan Konseling
Berdasarkan Pola Umum 17+, enam kegiatan pendukung BK adalah
aplikasi instrument, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, alih
tangan kasus, tampilan kepustakaan. Di SMP N 1 Dukuhseti juga
melaksanakan enam kegiatan tersebut. Keenamnya tertuang dalam program
yang telah disusun oleh guru BK setempat.
Kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling dalam program kerja BK
SMP N 1 Dukuhseti yang pertama adalah aplikasi instrument. Dalam hal ini
guru BK menggunakan instrumen penilaian baik tes maupun non tes.
tujuannya adalah untuk mengungkap pribadi siswa dan kemampuan-
22
kemampuan yang mereka miliki. Dalam program kerja mingguan BK kegiatan
ini selalu dicantumkan.
Kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling yang selanjutnya adalah
himpunan data. Dalam menghimpun data yang sekiranya diperlukan, guru BK
mengadakan pertemuan dengan orang tua atau wali siswa yang bertanggung
jawab. Kegiatan ini tidak harus dengan berkunjung ke rumah siswa.
Kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling yang ketiga adalah
konferensi kasus. Dalam membantu mengatasi masalah yang dihadapi siswa,
guru BK perlu mengetahui berbagai data dan keterangan baik dari siswa itu
sendiri maupun dari kerabat dan teman terdekatnya. Oleh sebab itu pada
program kerja BK SMP N 1 Dukuhseti, selalu tertulis dalam konferensi kasus
guru BK menghimpun data karakteristik kondisi dan perkembangan siswa.
Namun kegiatan ini hanya bersifat insidental, artinya hanya dilakukan apabila
siswa sedang mengalami masalah.
Kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling yang keempat adalah
kunjungan rumah. Dalam melakukan kunjungan ke rumah siswa, guru BK
SMP N 1 Dukuhseti tidak melaksanaknnya kepada seluruh siswa. Mengingat
jumlah siswa yang begitu banyak, maka kunjungan rumah hanya dilaksanakan
kepada siswa-siswa yang dirasa perlu perhatian khusus. Oleh sebab itu
program kerja ini bersifat insidental.
Kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling yang selanjutnya adalah
tampilan kepustakaan. Dalam kegiatan ini guru BK SMP N 1 Dukuhseti
meberikan materi kepada siswa. Tujuannya adalah memperkaya pengetahuan
siswa dan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh siswa. Kegiatan
pendukung Bimbingan dan Konseling yang terakhir adalah alih tangan kasus,
kegiatan ini bersifat insidental dan hanya dilakukan apabila masalah yang
dihadapi siswa tidak bisa diatasi sendiri oleh guru BK. Kegiatan ini dilakukan
dengan meminta bantuan kepada pihak yang lebih ahli untuk menangani
masalah yang sedang dihadapi siswa.
23
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Program tahunan kegiatan BK SMP N 1 Dukuhseti dibagi dalam dua
semester.
2. Dalam program semesteran kegiatan BK SMP N 1, layanan dan kegiatan
yang dilaksanakan menyesuaikan kondisi setiap bulannya.
3. Program bulanan kegiatan BK SMP N 1 Dukuhseti dibagi per minggu,
setiap minggu memiliki materi yang berbeda dan tidak sama untuk bulan-
bulan berikutnya.
4. Dalam program mingguan kegiatan BK SMP N 1 Dukuhseti, layanan yang
diberikan per minggu memiliki materi yang sudah terjadwal. Setiap
minggu ada satu kali tatap muka di kelas.
5. Dalam program harian kegiatan BK SMP N 1 Dukuhseti sudah diperinci
sasaran, materi, alat, tempat hingga karakter dari program yang akan
dilaksanakan.
6. Program kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti sudah sesuai dengan Pola
Umum 17+.
B. Saran
Bimbingan dan konseling di sekolah adalah kegiatan yang bertujuan agar
siswa dapat mengembangkan dirinnya dan dapat mengatasi masalahnya
dengan mandiri, maka tanggung jawab bimbingan dan konseling tidak hanya
dimiliki oleh guru BK saja, seluruh elemen sekoleh juga harus berperan dalam
pelaksanaan program BK. Agar program BK dapat berjalan dengan baik,
penulis memberikan beberapa saran :
1. Siswa hendaknya tidak takut untuk menemui guru BK
2. Siswa merupakan individu yang unik, tidak ada siswa yang sama dengan
siswa lain, maka pelayanan BK di sekolah harus lebih fleksibel.
24
DAFTAR PUSTAKA
Jaeni Supratman. (Desember 6, 2012). PROGRAM KERJA BIMBINGAN
KONSELING. Diakses pada 29 Juni 2014 pukul 20:20 dari
http://jaenisupratman.wordpress.com/2012/12/06/program-kerja-bimbingan-
konseling/
Mugiarso, Heru dkk. 2012. Bimbingan dan Konseling. Semarang : Universitas
Negeri Semarang Press.
The Greatest Aurora. (Desember 12, 2012). BK Pola 17. Diakses pada 4 Mei 2014
pukul 22:00 dari http://soviabintangaurora.blogspot.com/2012/12/bk-pola-
17-a.html#.U2XuooGSwb0.
25
Lampiran i
26
Lampiran ii

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Nur Arifaizal Basri
 
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
komisariatimmbpp
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
misbakhulfirdaus
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
Nur Arifaizal Basri
 
Laporan konseling kelompok realita
Laporan konseling kelompok realitaLaporan konseling kelompok realita
Laporan konseling kelompok realita
Nur Arifaizal Basri
 
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanKedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Septi Ratnasari
 

La actualidad más candente (20)

Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
 
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
 
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
 
4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk
 
CONTOH RPL POP
CONTOH RPL POPCONTOH RPL POP
CONTOH RPL POP
 
CONTOH PROPOSAL KEGIATAN BK
CONTOH PROPOSAL KEGIATAN BKCONTOH PROPOSAL KEGIATAN BK
CONTOH PROPOSAL KEGIATAN BK
 
Contoh lembar instrumen evaluasi bkp
Contoh lembar instrumen evaluasi bkpContoh lembar instrumen evaluasi bkp
Contoh lembar instrumen evaluasi bkp
 
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
19. rpl prilaku sosial yang bertanggung jawab (genap)
19. rpl prilaku sosial yang bertanggung jawab (genap)19. rpl prilaku sosial yang bertanggung jawab (genap)
19. rpl prilaku sosial yang bertanggung jawab (genap)
 
Rpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajarRpl biimbingan belajar
Rpl biimbingan belajar
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konseling
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
 
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
 
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BKBimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
Bimbingan dan konseling- bidang pengembangan layanan BK
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
BK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan PeminatanBK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan Peminatan
 
Pola BK ppt
Pola BK pptPola BK ppt
Pola BK ppt
 
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaInstrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar Biasa
 
Laporan konseling kelompok realita
Laporan konseling kelompok realitaLaporan konseling kelompok realita
Laporan konseling kelompok realita
 
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanKedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam Pendidikan
 

Similar a Laporan observasi BK

makalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingmakalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konseling
Santi Susanti
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMALEKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
Nur Arifaizal Basri
 
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptxPrinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
Bundajaisy
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
Nur Arifaizal Basri
 
Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4
Ricky Ramadhan
 
PROGRAM BK SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docx
PROGRAM BK  SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docxPROGRAM BK  SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docx
PROGRAM BK SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docx
EndangSulistiawaty
 

Similar a Laporan observasi BK (20)

A
AA
A
 
makalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingmakalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konseling
 
Program bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingProgram bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konseling
 
MAKALAH LAYANAN BK.docx
MAKALAH LAYANAN BK.docxMAKALAH LAYANAN BK.docx
MAKALAH LAYANAN BK.docx
 
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bp
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bpMakalah prinsip bp dan kode etik guru bp
Makalah prinsip bp dan kode etik guru bp
 
KEL. 2.pptx
KEL. 2.pptxKEL. 2.pptx
KEL. 2.pptx
 
PEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH
PEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAHPEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH
PEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMALEKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
 
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptxPrinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
Prinsip-prinsip kerja profesional BK.pptx
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
 
Bimbingan & konseling
Bimbingan & konselingBimbingan & konseling
Bimbingan & konseling
 
power point DDBK
power point DDBK power point DDBK
power point DDBK
 
Prinsip-prinsip bimbingan konseling
Prinsip-prinsip bimbingan konselingPrinsip-prinsip bimbingan konseling
Prinsip-prinsip bimbingan konseling
 
Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4Resume bimbingan dan konseling 4
Resume bimbingan dan konseling 4
 
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptx
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptxBimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptx
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptx
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 
PROGRAM BK SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docx
PROGRAM BK  SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docxPROGRAM BK  SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docx
PROGRAM BK SD ISLAM NURUL FATAH BONTANG (1) (1).docx
 

Último

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Último (20)

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Laporan observasi BK

  • 1. 1 LAPORAN HASIL OBSERVASI Program Kegiatan Tahunan hingga Harian Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Dukuhseti Kabupaten Pati Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Bimbingan dan Konseling Dosen Drs. Eko Nusantoro, M.Pd. Oleh: Nama : Novita Triwidianingsih NIM : 4201412088 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melancarkan penyusunan Laporan Hasil Observasi Program Kegiatan Tahunan dan Harian Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Dukuhseti Kabupaten Pati dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Terima kasih juga kami sampaikan kepada pihak- pihak yang terlibat dalam penulisan laporan ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Bimbingan dan Konseling sekaligus sebagai sarana belajar untuk memahami seperti apa program kerja Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Dukuhseti. Laporan hasil observasi ini berisi penjelasan program kerja Bimbingan dan Konseling dari tahunan hingga harian di SMP Negeri 1 Dukuhseti berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada salah satu guru BK di sekolah tersebut. Penulis begitu menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Dengan demikian penulis berharap adanya kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan laporan ini. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah wawasan kita. Semarang, Juni 2014 Penulis
  • 3. 3 DAFTAR ISI Halaman Judul.................................................................................................... i KATA PENGANTAR...................................................................................... ii DAFTAR ISI..................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1 A. Latar Belakang...................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah................................................................................. 2 C. Tujuan.................................................................................................... 2 D. Metode.................................................................................................... 2 BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................. 3 A. Pengertian Bimbingan dan Konseling................................................. 3 B. Fungsi Bimbingan dan Konseling........................................................ 3 C. Landasan Bimbingan dan Konseling................................................... 3 D. Asas-asas Bimbingan dan Konseling.................................................... 5 E. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling.......................................... 5 F. Bidang-bidang Bimbingan dan Konseling........................................... 5 G. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling.................................. 6 H. Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling................................ 11 BAB III HASIL OBSERVASI.......................................................................... 14 BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................. 15 A. Program Kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti Ditinjau dari Fungsi Bimbingan dan Konseling..................................................................... 16 B. Program Kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti Ditinjau dari 9 Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling..................................................... 17 C. Program Kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti Ditinjau dari 6 Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling................................ 18 BAB V PENUTUP............................................................................................. 20 A. Simpulan................................................................................................. 20 B. Saran....................................................................................................... 20 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 21 LAMPIRAN....................................................................................................... 22
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pendidikan sebagaimana dikemukakan dalam GBHN adalah: “Untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa”. Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan itu, murid harus berkembang secara optimal dengan kemampuan untuk berkreasi, mandiri, bertanggung jawab, dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Pendidikan harus membantu, bukan hanya mengembangkan kemampuan intelektualnya, tetapi juga kemampuan mengatasi masalah yang ditemuinya dalam interaksinya dengan lingkungan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan sistem pendidikan khususnya di sekolah. Guru sebagai salah satu pendukung unsur pelaksana pendidikan mempunyai tanggung jawab sebagai pendukung pelaksana layanan bimbingan pendidikan di sekolah. Guru di tuntut untuk memiliki wawasan yang memadai terhadap konsep –konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah. Dari uraian di atas dapat ditarik suatu benang merah bahwa kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling mutlak perlu dan harus ada pada setiap satuan pendidikan. Sesuai dengan penyempurnaan kurikulum serta tuntutan era globalisasi dituntut adanya guru Bimbingan dan Konseling yang profesional.
  • 5. 5 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana program kerja tahunan Bimbingan dan Konseling di SMP N 1 Dukuhseti? 2. Bagaimana program kerja bulanan Bimbingan dan Konseling di SMP N 1 Dukuhseti? 3. Bagaimana program kerja harian Bimbingan dan Konseling di SMP N 1 Dukuhseti? 4. Apakah program kerja Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Dukuhseti sudah sesuai dengan Pola Umum 17+? C. Tujuan 1. Mengetahui program kerja tahunan Bimbingan dan Konseling di SMP N 1 Dukuhseti 2. Mengetahui program kerja bulanan Bimbingan dan Konseling di SMP N 1 Dukuhseti. 3. Mengetahui program kerja harian Bimbingan dan Konseling di SMP N 1 Dukuhseti. 4. Mengetahui program kerja Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Dukuhseti sudah sesuai dengan Pola Umum 17+. D. Metode Observasi mengenai program bimbingan dan Konseling di SMP N 1 Dukuhseti dilaksanakan dengan metode wawancara.
  • 6. 6 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdaarkan norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No. 025/D/1995). B. Fungsi Bimbingan dan Konseling Dalam proses pelayanan bimbingan dan konseling ada beberapa fungsi diantaranya adalah: 1. Fungsi pemahaman Memahami berbagai hal yang essensial berkenaan dengan perkembangan dan kehidupan klien. 2. Fungsi pencegahan Merupakan usaha pencegahan terhadap timbulna masalah. 3. Fungsi pengentasan Yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagi permasalahan yang dialami klien. 4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan Membantu para konseli dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadi secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. C. Landasan Bimbingan dan Konseling Dalam pelayana bimbingan dan konseling terdapat beberapa lansdasan diantaranya: 1. Landasan Filosofi Pada landasan ini menuntut konselor bekerja secara cermat, tepat dan bijaksana karena berhubungan dengan hakekat manusia yang meliputi
  • 7. 7 dimensi keindividuan, dimensi kesosialan, dimensi kesusilaan, dan dimensi keberagaman serta hakekat manusia sebagai makhluk Tuhan. 2. Landasan Religius Pada landasan ini mengupayakan konselor untuk menuntut suasana dan perangkat budaya dan kemasyarakatan sesuai dengan kehidupan beragama dalam membantu dan memecahkan masalah individu, serta bijaksana dalam memilih dan menerapkan unsur-unsur agama dalam konseling. 3. Landasan Psikologis Landasan ini mengupayakan dalam bimbingan dan konseling tingkah laku dapat diubah, dikembangkan dalam mengatasi suatu masalah ataupun untuk mencapai tujuan. Konselor haruslah bijaksana dalam memahami tingkah laku individu, motif dan motivasi, pembawaam dan lingkungan, perkembangan individu, belajar serta balikan, dan penguatan serta kepribadiannya. 4. Landasan Sosial dan Budaya Bimbingan konseling haruslah dilandasi dengan pertimbangan keanekaragaman sosial budaya, bimbingan konseling mempunyai tujauan mengembangkan dan meningkatkan kemampuan kehidupan bangsa yang berakar kuat terhadap budaya sendiri, sehingga seorang konselor haruslah tidak menyamaratakan dalam membantu memecahkan masalah persoalan karena sosial budaya konseli berbeda-beda. 5. Landasan Ilmiah dan Teknologi Bimbingan konseling sebagai ilmu yang multidimensional karena mendapat sumbangan dari ilmu dan teknologi dari ilmu yang lain, dihrapkan mampu mengikuti perkembangan ilmu dan ilmu yang semakin pesat. 6. Landasan Pedagogis Bimbingan konseling merupakan salah satu bentuk pendidikan dan tujuan bimbingan konseling memperkuat tujuan pendidikan dan menunjang progam pendidikan secara menyeluruh.
  • 8. 8 D. Asas-asas Bimbingan dan Konseling Pelayanan bimbingan dan konseling mempunyai asas-asas diantaranya: 1. Asas kerahasian 2. Asas kesukarelaan 3. Asas keterbukaan 4. Asas kekinian 5. Asas kemandirian 6. Asas kegiatan 7. Asas kedinamisan 8. Asas keterpaduam 9. Asas kenormatifan 10. Asas keahlian 11. Asas alih tangan 12. Asas tut wuri handayani E. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling Terdapat 4 prinsip dalam bimbingan konseling antara lain: 1. Prinsip mengenai sasaran pelayanan 2. Prinsip mengenai masalah individu 3. Prinsip mengenai layanan, dan 4. Prinsip mengenai pelaksanaan layanan F. Bidang-bidang Bimbingan dan Konseling Bidang bimbingan dalam bimbingan dan konseling meliputi 6 bidang yaitu: 1. Bidang Bimbingan Pribadi Bimbingan ini membantu peserta didik memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, sesuai dengan kararteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik. 2. Bidang Bimbingan Sosial
  • 9. 9 Bimbingan ini membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan yang lebih luas. 3. Bidang Bimbingan Belajar Pelayanan ini membantu peserta didik agar meningkatkan kemampuan belajar dalam mengikuti pendidikan sekolah dan belajar secara mandiri. 4. Bidang Bimbingan Karir Bimbingan ini membantu peserta didik memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir. 5. Bidang Bimbingan Keluarga Bimbingan ini membantu peserta didik merencanakan kehidupan keluarga, dan keragaman persaoalan persiapan membantu keluarga. 6. Bidang Bimbingan Keagamaan Membantu peserta didik menetapkan diri serta memahami dan melaksankan nilai-nilai keagamaan dan kehidupan pribadi dan sosial. G. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling Layanan bimbingan dan konseling meliputi 9 layanan, isi layanan tersebut disesuaikan dengan karekteristik dan kebutuhan siswa, layanan tersebut meliputi: 1. Layanan Orientasi Pelayanan orientasi, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan klien memahami lingkungan yang baru dimasuki peserta didik, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru. Materi yang dapat diangkat melalui layanan orientasi ada berbagai cara, yaitu meliputi hal berikut: a. Sistem penyelenggaraan pendidikan pada umumnya b. Kurikulum yang sedang berlaku
  • 10. 10 c. Penyelenggaraan pengajaran d. Kegiatan belajar klien yang diharapkan e. Sistem penilaian, ujian, dan kenaikan kelas f. Fasilitas-fasilitas sumber belajar yang ada (seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, ruang praktek) g. Fasilitas penunjang (sarana olahraga dan rekreasi, pelayanan kesehatan, pelayanan bimbingan dan konseling, kafetaria, dan tata usaha) h. Staf pengajar dan tata usaha i. Hak dan kewajiban peserta didik j. Organisasi peserta didik k. Organisasi orang tua peserta didik l. Organisasi sekolah secara menyeluruh 2. Layanan Informasi Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Pemahaman yang diperoleh melalui layanan informasi, digunakan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita- cita menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dan mengambil keputusan. Fungsi utama layanan informasi adalah pemahaman dan pencegahan. Materi yang dapat diangkat melalui layanan informasi ada berbagai cara, yaitu meliputi hal berikut. a. Informasi pengembangan pribadi b. Informasi pendidikan c. Informasi jabatan d. Informasi kehidupan keluarga, sosial kemasyarakatan, keberagaman, sosial budaya, dan lingkungan
  • 11. 11 3. Layanan Penempatan/Penyaluran Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan penempatan/penyaluran ialah fungsi pencegahan dan pemeliharaan. Materi yang dapat diangkat melalui penempatan dan penyaluran ada berbagai macam, yaitu meliputi: a. Penempatan dan penyaluran peserta didik di sekolah 1) Pelayanan penempatan dalam kelas 2) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam kelompok belajar 3) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam kegiatan kurikuler/ekstrakurikuler 4) Pelayanan penempatan dan penyaluran kejurusan/program studi b. Pelayanan penempatan dan penyaluran lulusan 1) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam pendidikan sambungan/lanjutan 2) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam jabatan/pekerjaan 4. Layanan Penguasan Konten Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien/konseli) mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya. Pelayanan pembelajaran dimaksudkan untuk memungkinkan peserta didik memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan pembelajaran ialah fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Materi yang dapat diangkat melalui layanan pembelajaran, yaitu meliputi hal berikut:
  • 12. 12 a. pengenalan peserta didik yang mengalami masalah belajar tentang kemampuan, motivasi, sikap, dan kebiasaan belajar. b. pengembangan motivasi, sikap dan kebiasaan belajar yang baik. c. pengembangan keterampilan belajar: membaca, mencatat, bertanya dan menjawab, dan menulis. d. pengajaran perbaikan. e. program pengayaan. 5. Layanan Konseling Perorangan Layanan konseling perorangan, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mendapatkan pelayanan langsung tatap muka dengan guru bimbingan dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang dideritanya. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh pelayanan konseling perorangan ialah fungsi pengentasan. 6. Layanan Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu dan membahas secara bersama-sama pokok bahasan tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari dan untuk perkembangan dirinya baik secara individu maupun sebagai pelajar, dan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau tindakan tertentu. Materi yang dapat diangkat melalui layanan bimbingan, yaitu meliputi hal berikut: a. Pemahaman dan pemantapan kehidupan beragama dan hidup sehat. b. Pemahaman dan penerimaan diri sendiri dan orang lain sebagaimana adanya (termasuk perbedaan individu, sosial, budaya serta permasalahannya). c. Pemahaman tentang emosi, prasangka, konflik, dan peristiwa yang terjadi di masyarakat serta pengendalian/pemecahannya.
  • 13. 13 d. Pengaturan dan penggunaan waktu secara efektif untuk belajar, kegiatan sehari-hari, dan waktu sengggang. e. Pemahaman tentang adanya berbagai alternatif pengambilan keputusan dan berbagai konsekuensinya. f. Pengembangan sikap kebiasaan belajar, dan cara penanggulangannya g. Pengembangan hubungan sosial yang efektif dan produktif h. Pemahaman tentang dunia kerja, pilihan dan pengembangan karier serta perencanaan masa depan i. Pemahaman tentang pilihan dan persiapan memasuki jurusan/prodi dan pendidikan lanjutan. 7. Layanan Konseling Kelompok Layanan konseling kelompok, memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama mengentaskan masalah atau fungsi pengentasan melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu dan membahas secara bersama-sama pokok bahasan tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari dan untuk perkembangan dirinya baik secara individu maupun sebagai pelajar, dan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau tindakan tertentu. 8. Layanan Konsultasi Layanan ini membahas yang membahas pihak ketiga melalui klien ke konselor, contoh pihak ketiga adalah murid, anak, dan orangtuanya. Bantuan yang diberikan untuk memandirikan konsulti sehingga ia mampu mengahadapi pihak ketiga yang dipermasalahkan. Jika konselor tidak mampu menghadapi massalah yang dihadapi konsulti maka direfralkan kepada pihak yang lebih pakar. Layanan konsultasi bisa menjadi perorangan jika permasalahan disebabakan oleh konsulti, dan konseling keluarga karena berkaitan dengan pihak keluarga.
  • 14. 14 9. Layanan Mediasi Layanan ini dilaksanakan oleh konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang mengalami keadaan tidak harmonis, tujuannya agar tercipta kondisi hubungan yang positif dan kondusif diantara para klien, yaitu pihak-pihak yang berselisih. H. Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling Kegiatan pendukung bimbingan dan knseling meliputi kegiatan seperti berikut: 1. Aplikasi Instrument Aplikasi instrument adalah kegiatan pendukung untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik, keterangan tentang lingkungannya, dan lingkungan yang lebih luas. Data dan keterangan yang perlu dikumpulkan melalui aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling pada umumnya meliputi. a. Instrument tes 1) tes intelegensi 2) tes bakat 3) tes kepribadian 4) tes hasil belajar 5) tes diagnostik b. Instrumen non tes a) Catatan anekdot b) Angket/kuisioner c) Daftar cek d) Sosiometri e) Inventori 2. Himpunan Data Penyelenggaraan himpunan data, yaitu kegiatan pendukung untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan
  • 15. 15 pengembangan peserta didik. Himpunan data perlu diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu, dan sifatnya tertutup. Berbagai hal yang termuat di dalam himpunan data meliputi: identitas peserta didik, latar belakang rumah dan keluarga, kemampuan, sejarah pendidikan, hasil tes diagnostik, sejarah kesehatan, pengalaman kegiatan, cita-cita, prestasi, hasil belajar, sosiometri, dan laporan penyelenggaraan belajar kelompok. 3. Konferensi Kasus Konferensi kasus, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk membahas permasalahan yang dialami klien dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan bahan, keterangan kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan tersebut. Konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup. Kasus yang telah ditetapkan oleh guru pembimbing, ada yang bisa dipecahkan secara tuntas dengan hanya melalui penanganan konselor sekolah, tetapi banyak pula kasus-kasus yang belum bisa ditangani sendiri yang sangat memerlukan campur tangan dari personel lain. Teknik-teknik bantuan yang akan diberikan, dibicarakan dalam suatu pertemuan yang disebut dengan konferensi kasus atau case conference. 4. Kunjungan Rumah Kunjungan rumah, yaitu kegiatan pendukung untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan klien melalui kunjungan ke rumahnya. Data/keterangan yang diperoleh dari kunjungan rumah meliputi. a. Kondisi rumah tangga dan orang tua, b. Fasilitas belajar yang ada di rumah, c. Hubungan antar anggota keluarga, d. Sikap dan kebiasaan anak di rumah, e. Pendapat anggota keluarga terhadap klien, f. Komitmen anggota keluarga dalam perkembangan klien dan pengentasan masalah klien.
  • 16. 16 5. Alih Tangan Kasus Alih tangan kasus yaitu, kegiatan pendukung untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta didik dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lainnya. Di sekolah, ahli tangan kasus dapat diartikan bahwa guru mata pelajaran atau staf sekolah lainnya, atau orang tua mengalihtangankan peserta didik yang bermasalah kepada guru pembimbing. Sebaliknya, bila guru pembimbing juga dapat mengalihtangankan peserta didik kepada guru mata pelajaran atau kepada orang yang lebih ahli terhadap kebutuhan peserta didik. Guru pembimbing atau guru kelas juga dapat mengalihtangankan permasalahan peserta didik kepada ahli-ahli yang relevan seperti dokter, psikiater, ahli agama, dan lain-lain. 6. Tampilan Kepustakaan Tampilan kepustakaan berupa bantuan layanan untuk memperkaya dan memperkaya dan memperkuat diri berkenaan dengan permasalahn yang dialami klien. Layanan ini memandirikan klien untuk mencari dan memanfaatkan sendiri bahan-bahan yang ada di pustaka sesuai dengan kebutuhan. Tujuan tampilan kepustakaan: a. Melengkapi substansi layanan berupa bahan-bahan tertulis dan rekaman yang ada dalam layanan tampilan kepustakaan b. Mendorong klien memanfaatkan data yang ada untuk mengentaskan masalah
  • 17. 17 BAB III HASIL OBSERVASI Hasil wawancara dengan Bapak Setyawan Wibisono, S.Pd selaku guru BK di SMP N 1 Dukuhseti adalah sebagai berikut: 1. Apakah SMP N 1 Dukuhseti sudah menerapkan kurikulum 2013? Untuk tahun kemarin dan tahun ini SMP N 1 Dukuhseti masih belum menggunakan kurikulum 2013, kemungkinan tahun depan kami sudah menerapkan kurikulum 2013. 2. Berarti SMP N 1 Dukuhseti masih menggunakan KTSP 2006? Lalu apakah program kegiatan Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Dukuhseti sudah sesuai dengan kurikulum KTSP 2006? Iya, kurang lebih seperti itu. Dalam melaksanakan pelayanan BK kami berusaha menyesuaikan dengan kurikulum yang saat ini kami gunakan. Setiap minggu ada satu jam pelajaran BK di kelas, tetapi kami juga memberikan pelayanan di luar jam pelajaran. 3. Apakah BK di SMP N 1 Dukuhseti masuk kurikulum? Tidak, tetapi otonomi sekolah di sini memasukkan BK ke dalam pengajaran, yang merupakan pelayanan informasi di mana kita yang masuk ke siswa seperti yang sudah dijelaskan tadi, ya walaupun sedikit, hanya ketika siswa kelas VII. 4. Seperti apa program kerja kerja Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Dukuhseti dari tahunan hingga harian? Kalau dijelaskan mungkin akan sngat lama, nanti saja saya tunjukan soft file nya, itu sudah meliputi program tahunan, semesteran, hingga harian. 5. Dari sekian banyak program kerja BK, manakah yang paling berhasil terlaksana? Kebanyakan para siswa memanfaatkan konseling individu, seperti anak yang sedang mengalami permasalahan yang sampai pindah kelas juga ada, ya yang pertama kita lakukan memahami permasalahannya secara detil,
  • 18. 18 kemudian kita memberikan pemahaman kepada siswa, dan siswa mempertimbangkannya, kemudian kami harapkan ada perubahan. 6. Adakah hambatan dalam melaksanakan kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti? Kalau hambatan, kurangnya tenaga ahli dalam BK, karena di sini guru BK hanya 3, yang minimalnya paling tidak ada 5, sebenarnya kemarin sih masih 4, tetapi 1 sudah pensiun. Kemudian kekurangannya yaitu ruangan yang kurang optimal untuk standar ruang BK, walapun sudah ada ruang konseling individual tersendiri, dan memang sudah cukup bagus, tetapi akan lebih baik jika ruangan BK ini menggunakan kaca.
  • 19. 19 BAB IV PEMBAHASAN A. Program Kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti Ditinjau dari Fungsi Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan Konseling memiliki empat fungsi, yaitu fungsi pemahaman, fungsi pencegahan, fungsi pengentasan, serta fungsi pemeliharaan dan fungsi pengembangan. Program Bimbingan dan Konseling di SMP N 1 Dukuhseti terbagi menjadi dua yaitu kegiatan tatap muka di kelas dan pelayanan di luar jam pelajaran. Kegiatan tatap muka di kelas lebih menekankan pada fungsi pencegahan. Pada kegiatan tatap muka di kelas, siswa diberi materi yang sesuai dengan tingkat perkembangannya, dengan maksud agar siswa memiliki pengetahuan sehingga dapat terhindar dari masalah. Siswa dibekali dengan kemampuan yang dibutuhkan untuk dapat mengatasi kemungkinan masalah yang akan muncul pada masa pertumbuhannya. Fungsi lain yang diemban melalui kegiatan tatap muka di kelas adalah fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Guru BK bertanggungjawab untuk dapat mengembangkan pribadi siswanya. Guru BK memberikan informasi yang mendorong siswa untuk mengembangkan dirinya, kemudian mereka dituntut untuk dapat memelihara sisi positif yang mereka miliki. Dari kegiatan tatap muka Bimbingan dan Konseling di SMP N 1 Dukuhseti diharapkan siswanya dapat mengembangkan dirinya sesuai potensi yang mereka miliki. Kegiatan tatap muka di kelas saja tidak cukup untuk memenuhi keempat fungsi BK di sekolah. Maka ada kegiatan diluar kelas yang menekankan pada fungsi BK lainnya, yaitu fungsi pemahaman dan fungsi pengentasan. Di SMP N 1 Dukuhseti fungsi pemahaman melalui kegiatan di luar jam pelajaran. Melalui layana konsultasi, guru BK dapat mengenali dan memahami pribadi siswanya secara mendalam. Fungsi BK yang tak kalah penting dan harus dijalankan oleh guru BK di sekolah adalah fungsi pengentasan. Fungsi ini berjalan dengan baik apabila
  • 20. 20 guru BK dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh siswa. Masalah pribadi siswa diatasi melalui layanan konseling perorangan, sedangkan masalah yang dihadapi oleh beberapa siswa sekaligus diatasi melalui layanan konseling kelompok. Dalam hal ini guru BK juga harus menjadi mediator yang baik melalui layanan mediasi dalam mengatasi masalah dua pihak siswa yang saling berseteru. Di SMP N 1 Dukuhseti sendiri kegiatan BK di luar jam pelajaran sangat membantu siswa dalam mengatasi masalah yang dihadapinya. B. Program Kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti Ditinjau dari 9 Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Dukuhseti masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), oleh sebab itu BK memiliki alokasi waktu tersendiri dalam pertemuan di kelas. Di SMP N 1 Dukuhseti, utuk setiap minggunya BK memiliki jatah satu jam pelajaran di kelas. Materi yang diberikan kepada siswa menyesuaikan dengan rencana kegiatan yang telah dibuat. Di SMP N 1 Dukuhseti, BK memiliki progam bimbingan yang sesuai dengn Pola Umum 17+. Layanan yang pertama diberikan adalah layanan orientasi. Awal semester merupakan masa orientasi, guru BK benar-benar sangat dibutuhkan siswa dalam melakukan pengenalan suasana baru. Guru BK pada saat ini memberikan penguatan kepada siswa agar mereka merasa nyaman belajar di SMP tersebut. Selain itu siswa juga perlu mengenal dirinya lebih dalam, maka mereka perlu mengetahui bakat dan minat yang mereka miliki melalui layanan orientasi ini. Selanjutnya adalah layanan informasi, melalui layanan informasi, guru BK SMP N 1 Dukuhseti dapat memberikan materi yang sekiranya perlu diketahui para siswa sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. Beberapa materi yang diberikan kepada siswa kelas VII diantaranya adalah masalah belajar, masalah keagamaan, serta masalah karir. Layanan yang diberikan melalui kegiatan tatap muka di kelas yang lainnya adalah layanan penempatan/ penyaluran. Diharapkan siswa dapat
  • 21. 21 menempatkan dirinya dengan baik dalam berbagai kondisi dimanapun. Selanjutnya ada layanan penguasaan konten. Dengan memberikan layanan ini siswa diharapkan dapat memiliki kemampuan yang bisa digunakan untuk diri sendiri ataupun diterapkan di masyarakat. Layanan yang diberikan melalui kegiatan tatap muka di kelas yang terakhir adalah layanan bimbingan kelompok. Dalam pelaksanaan layanan ini siswa SMP N 1 Dukuhseti diminta melakukan diskusi dengan tema yang sudah ditentukan oleh guru BK. Tema-tema yang dipilih menyesuaikan tingkat perkembangan dan masalah yang dihadapi oleh siswa SMP pada umumya. Beberapa contoh diantaranya adalah masalah belajar, pengetahuan mengenai sosial media, dan dampak teknologi. Berdasarkan Pola Umum 17+ masih ada empat layanan yang belum diberikan dalam kegiatan tatap muka di kelas. Namun demikian, layanan yang tidak diberikan di kelas tetap diberikan di luar jam pelajaran. Karena beberapa layanan seperti konseling perorangan dan konseling kelompok menyesuaikan dengan masalah yang dihadapi konseli dan sesuai kebutuhan mereka. Sedangkan layanan konsultasi dan mediasi lebih bersifat insidental sesuai dengan kebutuhan siswa, maka tidak sesuai jika layanan ini diberikan pada saat jam pelajaran di kelas. C. Program Kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti Ditinjau dari 6 Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling Berdasarkan Pola Umum 17+, enam kegiatan pendukung BK adalah aplikasi instrument, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, alih tangan kasus, tampilan kepustakaan. Di SMP N 1 Dukuhseti juga melaksanakan enam kegiatan tersebut. Keenamnya tertuang dalam program yang telah disusun oleh guru BK setempat. Kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling dalam program kerja BK SMP N 1 Dukuhseti yang pertama adalah aplikasi instrument. Dalam hal ini guru BK menggunakan instrumen penilaian baik tes maupun non tes. tujuannya adalah untuk mengungkap pribadi siswa dan kemampuan-
  • 22. 22 kemampuan yang mereka miliki. Dalam program kerja mingguan BK kegiatan ini selalu dicantumkan. Kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling yang selanjutnya adalah himpunan data. Dalam menghimpun data yang sekiranya diperlukan, guru BK mengadakan pertemuan dengan orang tua atau wali siswa yang bertanggung jawab. Kegiatan ini tidak harus dengan berkunjung ke rumah siswa. Kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling yang ketiga adalah konferensi kasus. Dalam membantu mengatasi masalah yang dihadapi siswa, guru BK perlu mengetahui berbagai data dan keterangan baik dari siswa itu sendiri maupun dari kerabat dan teman terdekatnya. Oleh sebab itu pada program kerja BK SMP N 1 Dukuhseti, selalu tertulis dalam konferensi kasus guru BK menghimpun data karakteristik kondisi dan perkembangan siswa. Namun kegiatan ini hanya bersifat insidental, artinya hanya dilakukan apabila siswa sedang mengalami masalah. Kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling yang keempat adalah kunjungan rumah. Dalam melakukan kunjungan ke rumah siswa, guru BK SMP N 1 Dukuhseti tidak melaksanaknnya kepada seluruh siswa. Mengingat jumlah siswa yang begitu banyak, maka kunjungan rumah hanya dilaksanakan kepada siswa-siswa yang dirasa perlu perhatian khusus. Oleh sebab itu program kerja ini bersifat insidental. Kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling yang selanjutnya adalah tampilan kepustakaan. Dalam kegiatan ini guru BK SMP N 1 Dukuhseti meberikan materi kepada siswa. Tujuannya adalah memperkaya pengetahuan siswa dan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh siswa. Kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling yang terakhir adalah alih tangan kasus, kegiatan ini bersifat insidental dan hanya dilakukan apabila masalah yang dihadapi siswa tidak bisa diatasi sendiri oleh guru BK. Kegiatan ini dilakukan dengan meminta bantuan kepada pihak yang lebih ahli untuk menangani masalah yang sedang dihadapi siswa.
  • 23. 23 BAB V PENUTUP A. Simpulan 1. Program tahunan kegiatan BK SMP N 1 Dukuhseti dibagi dalam dua semester. 2. Dalam program semesteran kegiatan BK SMP N 1, layanan dan kegiatan yang dilaksanakan menyesuaikan kondisi setiap bulannya. 3. Program bulanan kegiatan BK SMP N 1 Dukuhseti dibagi per minggu, setiap minggu memiliki materi yang berbeda dan tidak sama untuk bulan- bulan berikutnya. 4. Dalam program mingguan kegiatan BK SMP N 1 Dukuhseti, layanan yang diberikan per minggu memiliki materi yang sudah terjadwal. Setiap minggu ada satu kali tatap muka di kelas. 5. Dalam program harian kegiatan BK SMP N 1 Dukuhseti sudah diperinci sasaran, materi, alat, tempat hingga karakter dari program yang akan dilaksanakan. 6. Program kegiatan BK di SMP N 1 Dukuhseti sudah sesuai dengan Pola Umum 17+. B. Saran Bimbingan dan konseling di sekolah adalah kegiatan yang bertujuan agar siswa dapat mengembangkan dirinnya dan dapat mengatasi masalahnya dengan mandiri, maka tanggung jawab bimbingan dan konseling tidak hanya dimiliki oleh guru BK saja, seluruh elemen sekoleh juga harus berperan dalam pelaksanaan program BK. Agar program BK dapat berjalan dengan baik, penulis memberikan beberapa saran : 1. Siswa hendaknya tidak takut untuk menemui guru BK 2. Siswa merupakan individu yang unik, tidak ada siswa yang sama dengan siswa lain, maka pelayanan BK di sekolah harus lebih fleksibel.
  • 24. 24 DAFTAR PUSTAKA Jaeni Supratman. (Desember 6, 2012). PROGRAM KERJA BIMBINGAN KONSELING. Diakses pada 29 Juni 2014 pukul 20:20 dari http://jaenisupratman.wordpress.com/2012/12/06/program-kerja-bimbingan- konseling/ Mugiarso, Heru dkk. 2012. Bimbingan dan Konseling. Semarang : Universitas Negeri Semarang Press. The Greatest Aurora. (Desember 12, 2012). BK Pola 17. Diakses pada 4 Mei 2014 pukul 22:00 dari http://soviabintangaurora.blogspot.com/2012/12/bk-pola- 17-a.html#.U2XuooGSwb0.