Dokumen tersebut membahas mengenai usaha rumahan yang dilakukan oleh perempuan sebagai sumber pendapatan. Usaha rumahan umumnya masih berupa pekerjaan sederhana dengan upah rendah dan belum memiliki legalitas usaha. Diperlukan dukungan untuk meningkatkan kapasitas perempuan menjadi pengusaha rumahan mandiri melalui pelatihan, akses modal dan pemasaran, serta jejaring antar kelompok. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan
3. 1. Usaha Rumahan (UR) adalah suatu sistem usaha yang
menghasilkan produk melalui proses nilai tambah dari bahan
baku tertentu, yang dikerjakan di lokasi rumah dan bukan di
pabrik.
2. Usaha Rumahan memanfaatkan peralatan dan sarana usaha
yang dimiliki oleh perorangan/ kelompok Dasa Wisma
Pengembang Ekonomi Lokal Mandiri
4. Sistem yang digunakan dalam Usaha Rumahan:
Ekonomi Rumah Tangga (Household Economics) adalah sistem
ekonomi yang khas karena basisnya pada kerumahtanggaan
dimana isu gender dan kualitas hidup ibu dan anak menjadi
faktor strategis.
Aplikasi sistem ini wahananya adalah Usaha Rumahan (Cottage
Business) yang menerapkan khusus bidang keilmuan Ekonomi
Keluarga (Home Economics)
5. Usaha Rumahan sebagai wadah kreativitas dan produktivitas
kelompok Dasa Wisma Pengembang Ekonomi Lokal Mandiri
Memerlukan
Koordinasi lintas sektor dan antar pelaku dalam menangani sektor informal
Target : 160 POS
DASA WISMA PENGEMBANG EKONOMI LOKAL MANDIRI
TAHUN 2014
6. 1. UU No. 7 tahun 1984 dan Inpres No. 9 tahun 2000 tentang
Pengarus utamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan
Nasional
2. UU No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah, dimana Pemerintah dan Pemerintah Daerah
mempunyai kewajiban untuk Mendorong Pertumbuhan Usaha
Mikro
7. 1. Meningkatkan pendapatan keluarga melalui kegiatan
produktif yang diusahakan di rumah oleh kaum
perempuan,
dengan
tidak
mengurangi
kewajiban
kerumahtanggannya
2. Mencegah secara dini dampak kemiskinan seperti gizi buruk,
women trafficking, child labor, buruh migran dan urbanisasi
8. GERAKAN P3EL DASA WISMA MANDIRI
Gerakan PEMBERDAYAAN DASA WISMA dengan
Menghidupkan Semangat Kemandirian & Kebebasan
BERUSAHA
Gerakan PENINGKATAN PEMAHAMAN PEREMPUAN
(terhadap POTENSI Wilayah untuk Mendapatkan
KEUNTUNGAN Maksimal
Gerakan PENGEMBANGAN PRODUK LOKAL dengan
SELERA GLOBAL
MOTO:
CQC (Low COST, High QUALITY and
CONSUMMER needs)
9. KEGIATAN KUNCI
1. MENCIPTAKAN PRODUK UNGGULAN DENGAN
KUALITAS GLOBAL: Menemukan Kembali Produk &
Usaha Lokal Spesifik
2. MENGEMBANGKAN Dasa Wisma SEHINGGA Memiliki
Usaha produktif dan kreatif
3. MENGEMBANGKAN Dasa Wisma YANG BERFIKIR
GLOBAL TETAPI BERTINDAK LOKAL
10. BERFIKIR GLOBAL,
BERTINDAK LOKAL
Keadaan Sekarang
1. Produksi untuk kebutuhan hidup pokok.
2. Memproduksi beberapa jenis produk dengan skala kecil.
3. Ilmu pengetahuan dan teknologi terbatas.
4. Permintaan pasar regional dan global belum jadi perhatian utama.
Tujuan Pengembangan
1. Produk dengan nilai tambah tinggi dan skala optimal.
2. Memproduksi dengan keuntungan maksimal.
3. Produk untuk pasar regional dan global.
4. Perdagangan regional dan global jadi dasar penentuan produk.
5. Produk spesifik, keunggulan komperatif dan daya saing tinggi.
6. Memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
11. BEBAS & KREATIF
Keadaan Sekarang
1. Jumlah dan jenis produksi berdasarkan arahan pemerintah.
2. Memerlukan perlindungan (subsidi, bantuan teknis).
3. Penentuan produk belum dengan kelayakan ekonomi.
4. Harga dan pemasaran belum jelas.
Tujuan Peningkatan Kebebasan dan Kreatifitas
1. Bebas menentukan produk.
2. Tahu dan dapat menganalisis potensi wilayah sendiri.
3. Mandiri dan kreatif dalam menentukan produk.
4. Satu Dasa Wisma dapat memproduksi satu atau beberapa produk
unggulan.
5. Memiliki kompetensi usaha yang mampu di pasar bebas
12. Usaha rumahan sebagai usaha mikro yang sehat dan maju
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga serta
memperluas lapangan pekerjaan
13. 1. Sebagian besar usaha rumahan belum mempunyai legalitas
usaha
2. Tingkat pendidikan tenaga kerja pada usaha rumahan
tergolong rendah
3. Sebagian besar modal usaha berasal dari modal sendiri dan
masih belum banyak yang memanfaatkan modal pinjaman
dari lembaga keuangan yang ada
4. Sebagian besar usaha rumahan belum pernah mengikuti
bimbingan/pelatihan bisnis sehingga tingkat keahlian dan
pemasaran produk yang dihasilkan masih kurang
berkembang.
14. 1. Pendampingan dan klinik bisnis, khususnya menyangkut
peningkatan keahlian dan pengembangan strategi
pemasaran produk
2. Peningkatan bantuan pinjaman (kredit lunak) yang dapat
mendukung segi permodalan usaha rumahan
3. Usaha Rumahan Networking, sehingga akan memperkuat
permodalan TIDAK LANGSUNG maupun pemasaran
produk yang dihasilkan
4. Peningkatan promosi dan exposes tentang produk
unggulan
5. Revitalisasi kelompok dasa wisma pengembang ekonomi
lokal mandiri
17. • Produksi semi-kontinyu
• Jual lepas dan pesanan tak
tentu
• Mudah ganti produk
• Modal sendiri dan pinjaman d
• Teknologi
sederhana
Tenaga Kerja)
(2-5
18. • Produksi kontinyu
• Pesanan khusus
• Keberlanjutan tinggi
• Modal sendiri atau pinjaman
• Teknologi
maju
(5-10 Tenaga Kerja)
dan
bersih
19. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Konsistensi Mutu Produksi
Pemasaran/ Promosi Produk
Permodalan
Manajemen Keuangan
Transfer Keahlian
Akses Informasi Kebijakan
Perijinan
1 dan 2
3 dan 4
5
6
: Aspek Produk
: Aspek Pembiyaan Usaha
: Aspek SDM/ Pelaku Usaha
: Aspek Kebijakan
20. 1. Kepercayaan Konsumen/
Pelanggan
2. Motivasi
3. Jiwa Kewirausahaan
4. Inovasi dan Kreativitas
5. Keterampilan Bisnis
6. Pengembangan UR dapat
menurunkan tingkat urbanisasi
7. Bisnis Networking
8. Self Improvement
1 dan 6,7 : Faktor eksternal usaha
2/3/4/5/8 : Faktor internal, terkait dengan aktor/ pelaku usaha.
Hal ini adalah justifikasi perlunya Pemberdayaan Perempuan
22. Upah per satuan
Order di peroleh dari
Sistim order dan pembayaran
Pendapatan perminggu
Usia yang mengerjakan
: Rp. 300/lusin
: Pengepul
: Order diperoleh satu kali dalam sebulan dan
pembayaran langsung setelah pengerjaan
: Rp.30.000
: 25 Tahun –35 tahun
23. Pekerja rumahan
sepatu dan sandal
banyak dijumpai di
salah satu gang
Jalan Jurang Kwali
Kota Mojokerto
salah satu sentra
industri sepatu di
Jawa Timur
24. Anak-anak perempuan dengan pendidikan SMP dan SMA di Desa Pakis Kembar Kecamatan
Pakis Kabupaten Malang melakukan pekerjaan sebagai pekerja rumahan di industri bordir
25. Perempuan dan anak-anak di Dusun Karang Asem Kelurahan Balearjosari Kota Malang
banyak yang mengambil pekerjaan meronce gelang dan kalung manik-manik kayu dari
sebuah perusahaan di desanya dengan upah berkisar Rp. 500 –Rp. 2.750 per unit
26. Membungkus Blawu
upah per satuan
Order di peroleh darI
Pembayaran
: Rp. 3000/100 pak
: PabrikSistim order
: Satu kali dalam satu minggu dan pembayaran langsung
setelah order pekerjaan diserahkan ke pabrik.Pendapatan
Rp. 30.000/minggu , yang mengerjakan : 18 –60 tahun
(melibatkan anak)
27. Perempuan pekerja rumahan merajut raket dan shutlecock di Jalan
Pahlawan Kelurahan Balearjosari Kecamatan Blimbing Kota Malang
berusia antara 15 –73 tahun. Dalam kesehariannya anak-anak usia 9 –15
tahun membantu orangtuanya bekerja supaya mencapai target
maksimal 5 dosin/hari dengan upah Rp. 2.500/dosin
28. Membungkus gambar/ asesories untuk
makanan
Upah per satuan
: Rp. 1000/1000 bks
Order di peroleh
: Pengepul
Sistim order dan pembayaran , Order 2
mg/1 sebulan sekali dan pembayaran
setelah order pekerjaan diselesaikan.
Pendapatan perminggu
: Rp. 4.000
29. Perempuan di tepi pantai selatan di Desa Munjungan Kabupaten
Trenggalek ini menerima pekerjaan pasca panen ikan laut untuk
diasap
30. Melipat kartu Telkomsel
per satuan : Rp. 30Order di peroleh dari : PercetakanSistim order dan
pembayaran : adanya order pekerjaan tidak tiap bulan / dua bulan sekali dan
pembayaran dilakukan setelah penyetoran pekerjaanPendapatan perminggu
: Rp. 75.000,-
31. Perempuan pekerja rumahan di sektor makanan, produksi gatot dan tiwul instan dengan
bahan dasar cassava di desa Kalipare Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang
32. Buang Benang
Upah per satuan
di peroleh dari
pembayaran
: 800 / kodiOrder
: Home IndustriSistim order
: Order satu kali dalam
seminggu dan pembayaran
setelah penyerahan pekerjaan
Pendapatan/minggu : Rp. 16.000/mingguU
Memasang
: gesper tali beha
Upah per satuan
: Rp. 30/pasang
Order di peroleh dari : Pengepul
Sistim order dan pembayaran : Satu bulan sekali dan
pembayaran setelah pengerjaan
Pendapatan perminggu
: Rp. 4.440
33. Memasang Payet Kerudung
Upah per satuan : Rp. 800 untuk yang tidak terlalu rumit
harga penjualan dibawah Rp. 50.000.
Upah Persatuan : Rp. 2.000 –Rp. 7500 untuk yang agak rumit
harga penjualan kerudung diatas Rp.100.000.
Order di peroleh dari satu pengepul yang berada di lingkungan RW tersebut.Pembayaran dilakukan setelah selesai pekerjaan
/mingguan dan pendapatan yang diperoleh dalam seminggu : Rp. 37.500,-
38. Perempuan-perempuan di Dusun
Karangtengah Desa Karangrejo
Kecamatan Purwosari Kabupaten
Pasuruan bekerja untuk sebuah
perusahaan sumbu kompor
tradisional secara turun temurun
39. PERLU ADA SUATU KEBIJAKAN
DAN DUKUNGAN
• upaya perbaikan dan peningkatan kapasitas perempuan dari
pekerja rumahan menjadi pengusaha rumahan dalam bentuk P3EL
Dasa Wisma Mandiri
• memberikan perlindungan dalam bentuk legalitas usaha
perempuan
• membuat terobosan akses modal dan pemasaran
• memfasilitasi jejaring usaha antar kelompok dasa wisma
• meningkatkan pemberian jaminan usaha dan jaminan keluarga
• peningkatan kwalitas usaha melalui pelatihan-pelatihan bisnis dan
pendampingan
• memperbanyak expose produk unggulan dan penguatan publikasi
dengan adanya media network
40. APA YANG BISA ANDA BERIKAN
UNTUK PERBAIKAN
NILAI HIDUP MEREKA?
APAKAH SOSIAL ENTREPRENEUR
JAWABANNYA ?