2. DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini berisikan materi tentang menyimak, berbicara membaca dan
menulis berbagai bahasan mengenai basa dan sastra sunda.
3. TUJUAN MATA KULIAH
Mahasiswa mampu menyimak, memahami dan menanggapi berbagai jenis wacana lisan dan
tulisan, mengungkapkan pikiran perasaan dan keinginan dalam berbagai jenis bentuk berbicara,
mampu membaca, memahami dan menanggapi berbagai jenis wacana/teks tulis.
Menguasai substansi dan cara penyajian buku teks berbahasa Sunda untuk PAUD Merancang dan
mengembangkan materi ajar bahasa Sunda untuk PAUD.
Menguasai prinsif dasar penbelajaran yang mendidik dalam bidang studi bahasa Sunda untuk PAUD.
Menilai Proses dan hasil pembelajaran yang mengacu pada tujuan pembelajaran bahasa Sunda untuk PAUD
4. Mengetahui
Membuktikan
TUGAS Implementasi Ilmu
Pengetahuan
UGA SAPTA PANCA NITI
Niti Harti, Niti Surti, Niti Bukti, Niti Bakti dan Niti Sajati
(Mengetahui, memahami, Membuktikan, Memadukan dan menyimpulkan
Mendengarkan, Berbicara,
Bercerita dan Menulis
Tugas kelompok
Tugas Individu
Memahami
Menyimpulkan
Menyimpulkan
Menyimpulkan
Menyimpulkan Menyimpulkan
5. KONTRAK KULIAH
TATA TERTIB PERKULIAHAN
1. Mahasiswa diwajibkan hadir tepat waktu dengan maksimum keterlambatan 15 menit.
2. Keterlambatan Dosen selama 15/20 menit tanpa pemberitahuan berarti kelas dinyatakan kosong.
3. Mahasiswa harus berpenampilan rapi (menggunakan kemeja “L”, busana muslimah “P” dan sepatu)
4. Menjadikan kelas sebagai ruang Ilmiah dan etika yang baik
5. Mahasiswa diwajibkan memiliki minimal 1 buku referensi dan dibawa saat perkuliahan.
6. Handphone, Laptop dan elektronik lainnya di dalam kelas digunakan sebagai sumber referensi pendukung
7. Tidak merokok di dalam kelas
8. Kecenderungan menggunakan berpikir kritis menggunakan logika-logika dan sumber saat perkuliahan
berlangsung.
7. Kaparigelan basa adalah konsep dalam bahasa Sunda yang berkaitan dengan
penggunaan kata-kata untuk menyampaikan hubungan antara subjek dan objek dalam
sebuah kalimat. Hal ini mencakup bagaimana kata-kata ditempatkan dan diatur untuk
menunjukkan siapa yang melakukan tindakan dan siapa yang menerima tindakan
dalam kalimat. Konsep dasar kaparigelan basa Sunda sangat penting untuk dipahami
oleh siapa pun yang ingin mempelajari bahasa Sunda secara efektif. Dengan
memahami kaparigelan basa, seseorang dapat membangun kalimat yang lebih akurat
dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca bahasa Sunda
8. Beberapa konsep dasar dalam kaparigelan basa Sunda untuk AUD adalah sebagai berikut:
1.Ngaregepkeun "Ngaregepkeun" adalah kata dalam bahasa Sunda yang memiliki arti
"memperhatikan" atau "mengamati". Kata ini terdiri dari akar kata "regep" yang berarti "perhatian"
atau "pengamatan", dan awalan "nga-" yang menunjukkan tindakan yang sedang dilakukan. Kata
"ngaregepkeun" dapat digunakan dalam berbagai konteks, seperti ketika seseorang sedang
memperhatikan suatu objek atau situasi, atau ketika seseorang sedang memperhatikan perilaku atau
tindakan orang lain.
2. Nyarita" adalah kata dalam bahasa Sunda yang memiliki arti "bercerita" atau "menceritakan". Kata
ini berasal dari akar kata “Carita" yang berarti "cerita" atau "riwayat", dan awalan "nya-" yang
menunjukkan tindakan yang sedang dilakukan. Kata "nyarita" biasanya digunakan ketika seseorang
sedang menceritakan sesuatu kepada orang lain secara verbal, baik dalam bentuk lisan atau tulisan
Dalam mempelajari bahasa Sunda, pemahaman tentang kaparigelan basa sangat penting. Dengan
memahami konsep dasar ini, seseorang dapat membangun kalimat yang tepat dan lebih mudah
dipahami oleh pendengar atau pembaca
9. 3. Maca adalah kata dalam bahasa Sunda yang memiliki arti "membaca". Kata ini berasal
dari akar kata "aca" yang berarti "baca", dan awalan "ma-" yang menunjukkan tindakan
yang sedang dilakukan. Kata "maca" sering digunakan untuk merujuk pada tindakan
membaca buku, majalah, atau dokumen lainnya.
Dalam bahasa Sunda, kata "maca" juga dapat digunakan dalam arti yang lebih luas, yaitu
"memahami" atau "meneliti". Misalnya, "Abdi nuju maca buku sejarah Sunda" yang
berarti "Saya sedang membaca buku sejarah Sunda", atau "Abdi maca teks dengan
seksama untuk memahami isinya" yang berarti "Saya membaca teks dengan saksama
untuk memahami isinya".
4. Nulis adalah kata dalam bahasa Sunda yang memiliki arti "menulis". Kata ini berasal dari akar kata "tulis"
dan awalan "nu-" yang menunjukkan tindakan yang sedang dilakukan. Kata "nulis" digunakan untuk merujuk
pada tindakan menuliskan suatu ide atau gagasan ke dalam bentuk tulisan, baik itu di atas kertas maupun di
media elektronik.
Dalam bahasa Sunda, kegiatan menulis atau "nulis" sangat penting untuk mengungkapkan gagasan atau
pemikiran seseorang secara tertulis. Contohnya, "Abdi biasana nulis di buku catetan unggal dinten" yang
berarti "Saya biasanya menulis di buku catatan setiap hari",
10. Ilmu Kalam memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah perkembangan
intelektual Islam, dan telah memainkan peran penting dalam menjaga kesatuan
umat Islam dan mengatasi tantangan-tantangan dari luar. Ilmu Kalam juga telah
memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan disiplin ilmu
lainnya dalam Islam, seperti Fiqh (hukum Islam) dan Tasawuf (mistisisme Islam).
Meskipun Ilmu Kalam memiliki peran yang penting dalam pengembangan
keilmuan Islam, namun pada masa modern, disiplin ilmu ini telah mengalami
penurunan peran dan pengaruhnya dalam masyarakat Muslim. Namun, ilmu
Kalam tetap dianggap sebagai disiplin ilmu yang penting dan relevan dalam
memahami ajaran Islam secara menyeluruh.
12. RINCIAN MATERI PERKULIAHAN TIAP PERTEMUAN
Pertemuan ke-1 : Panganteur Kuliah jeung Konsep Dasar Kaparigelan Basa
Pertemuan ke-2 - 3 : Kaparigelan Ngaregepkeun (Teks Pangajaran Basa Sunda atawa pidato)
Pertemuan ke-4 – 5 : Kaparigelan Nyarita (Teks Dongeng Basa Sunda)
Pertemuan ke- 6: Kaparigelan Maca (teks Pangajaran dalam buku basa Sunda)
Pertemuan ke-7 : Ujian Tengah Semester
Pertemuan ke-8-9 : Kaparigelan Nulis (Kalimat jeung sajak basa Sunda)
Pertemuan ka 10-11: Kaparigelan nembang sastra Sunda (kakawihan basa Sunda)
Pertemuan ke-12– 13 : Analisis Kurikulum dina Pangajaran Basa jeung Sastra Sunda di Pendidikan Anak Usia Dini
Pertemuan ke-14 : Ujian Akhir Semester
13. TUGAS INDIVIDU
Pertemuan ke-2 - 3 : Kaparigelan ngaregepkeun
Ngadamel Artikel ngeunaan naon hartosna ngaregepkeun, terangkeun di payuneun kelas
Ngadamel teks Pangajaran basa Sunda atawa pidato basa sunda teras di gelarkan dipayuneun kelas
Pertemuan ke-4 – 5 : Kaparigelan Nyarita (Teks Dongeng Basa Sunda)
Ngadamel Artikel ngeunaan naon hartosna Nyarita, terangkeun di payuneun kelas
Ngadamel dongeng dina basa sunda teras di gelarkan dipayuneun kelas
Pertemuan ke- 6: Kaparigelan Maca (teks Pangajaran dalam buku basa Sunda)
Ngadamel Artikel ngeunaan naon hartosna Maca, terangkeun di payuneun kelas
Ngadamel dongeng dina basa sunda teras di gelarkan dipayuneun kelas
Pertemuan ke-7 : Ujian Tengah Semester
Pertemuan ke-8-9 : Kaparigelan Nulis (Kalimat jeung sajak basa Sunda)
Pertemuan ka 10-11: Kaparigelan nembang sastra Sunda (kakawihan basa Sunda)
Pertemuan ke-12– 13 : Analisis Kurikulum dina Pangajaran Basa jeung Sastra Sunda di Pendidikan Anak Usia Dini
14. Pertemuan ke-8-9 : Kaparigelan Nulis (Kalimat jeung sajak basa Sunda)
Ngadamel Artikel ngeunaan naon hartosna nulis, terangkeun di payuneun kelas
Ngadamel teks Pangajaran Nulis basa Sunda teras di gelarkan dipayuneun kelas ngajak siswa aud
kangge nulis ngange basa Sunda
Pertemuan ka 10-11: Kaparigelan nembang sastra Sunda (kakawihan basa Sunda)
Ngadamel Artikel ngeunaan naon hartosna kakawihan, terangkeun di payuneun kelas
Ngadamel teks kakawihan atanapi milari conto-conto kakawihan basa Sunda teras di gelarkan
dipayuneun kelas, ajak siswa aud ngago ngiring kakawihan sarta praktekeun lamu aya praktekna.
Pertemuan ke-12– 13 : Analisis Kurikulum dina Pangajaran Basa jeung Sastra Sunda di Pendidikan
Anak Usia Dini
Pilarian kurikulum dina pangajaran basa jeung satra sunda di PAUD sareng ngadamel tanggapan
ngeunaan kurikulum eta.