SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 48
AANNAATTOOMMII DDAANN FFIISSIIOOLLOOGGII 
SSIISSTTEEMM PPEENNCCEERRNNAAAANN 
dr. Rosdianah Rahim, S.Ked,M.Kes
Organ Sistem Pencernaan 
Organ sistem pencernaan dibagi dalam : 
1). Saluran pencernaan 
2). Organ pencernaan tambahan. 
Saluran pencernaan, adalah suatu tabung berotot, 
yang terbentang melalui tubuh. 
Mencerna makanan, memecahnya menjadi 
fragmen yang lebih kecil (mencerna, dilarutkan) 
dan menyerap fragmen – fragmen yang sudah 
dicerna melalui lapisan saluran cerna dan masuk 
ke dalam darah.
• Organ saluran pencernaan, adalah mulut, faring, 
esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar. Usus 
besar berlanjut pada lubang terminal atau anus. Pada 
mayat, saluran pencernaan diperkirakan 9 meter (sekitar 
30 kaki) panjangnya, tetapi pada orang hidup, jauh lebih 
pendek karena tonus ototnya. 
• Organ pencernaan tambahan, adalah gigi, lidah, 
kandung empedu, dan sejumlah kelenjar pencernaan 
besar – kelenjar saliva, hati, dan pankreas. Gigi dan 
lidah berada dalam mulut, atau rongga mulut, sementara 
kelenjar pencernaan dan kandung empedu terletak 
diluar saluran gastrointestinal dan dihubungkan melalui 
saluran. Kelenjar pencernaan tambahan menghasilkan 
berbagai sekresi yang membantu / berperan dalam 
pemecahan bahan makanan.
Ada empat (4) proses penting yang terjadi 
disepanjang saluran pencernaan yang 
mendukung tersedianya nutrien, elektrolit dan 
air secara terus-menerus yaitu: 
1. Ingesti : Masuknya makanan (bolus) ke 
dalam saluran pencernaan. 
2. Sekresi: pengeluaran secret pencernaan 
untuk membantu proses digesti, di dalam hal 
ini adalah enzim pencernaan. 
3. Digesti : Penghancuran bolus baik secara 
mekanik dan kemis menjadi bentuk yang 
siap di absorbsi oleh villi intestin. 
4. Absorbsi : Penyerapan oleh villi-villi intestin 
untuk selanjutnya masuk ke dalam sirkulasi 
darah.
Anatomi dan fungsi saluran Cerna
Mastikasi (mengunyah). 
• Proses pencernaan di mulai dengan aktivitas 
mengunyah, dimana makanan dipecah dalam 
partikel kecil yang dapat ditelan. Makanan 
(bolus) di dalam mulut mengalami 
penghancuran yang di sebut mastikasi 
(mengunyah). 
• Proses ini terjadi dengan bantuan gigi-geligi, 
saliva dan lidah. Proses mastikasi dimulut 
penting karena: 
(a) Enzim hanya bekerja pada permukaan 
makanan, 
(b) Mencegah iritasi pada mulut akibat bolus 
yang keras.
• Di dalam mulut, bolus telah mengalami proses 
pencernaan meskipun relatif kecil. Sekresi 
enzim pencernaan khususnya amilase telah 
terjadi yang terkandung dalam saliva. Enzim ini 
akan memecah amilum menjadi maltosa dan 
glukosa. 
• Absorbsi glukosa juga terjadi dimana kita dapat 
merasakan adanya rasa manis dalam makanan. 
• Sekresi saliva dipengaruhi oleh ; 
1. Bolus dalam mulut (fak mekanik) 
2. Mencium makanan enak (fak. Psikis) 
3. Bolus yang asam atau asin (fak. Kimia)
Menelan 
• Menelan mulai sebagai aktivitas 
volunteer yang diatur oleh pusat 
menelan di medulla oblongata dari SSP. 
Saat makanan di telan epiglottis 
bergerak menutup lubang trakea untuk 
mencegah aspirasi makanan dalam 
paru. Saat bolus masuk dalam 
esophagus dinding esophagus 
berkontraksi dan mendorong makanan 
ke lambung.
Fase Menelan
Esofagus 
• Panjang esophagus lebih kurang 25 cm dengan 
diameter ±2 cm. Berfungsi sebagai saluran 
masuknya bolus ke lambung. Terbentang dari 
pharing ke lambung, dilapisi dengan otot 
skeletal 1/3 bagian atas dan 2/3 oleh otot polos 
yang menghasilkan mucous. Esophagus di 
inervasi saraf simpatis dan parasimpatis. 
• Di esophagus, bolus bercampur dengan mucus 
untuk memudahkan masuknya bolus ke 
lambung. Masuknya bolus ke lambung 
dipengaruhi oleh peristaltic dan relaksasi kardia 
(spingter gastro esophagal). Normalnya spingter 
ini selalu tertutup karena perbedaan tekanan.
Lambung 
• Lambung terdapat di garis tengah dan kuadran 
atas kiri abdomen sebelah kiri dari garis tubuh 
tepat dibawah diafragma kiri. 
• Panjangnya 25 cm dan lebar 10 cm, ukuran 
dapat bertambah tergantung isi dan ukuran 
tubuh. 
• Inlet ke lambung disebut: pertemuan esofagus 
dan gaster bagian ini di kelilingi otot halus di 
sebut sfingter esofagus bawah (sfingter kardia) 
pada saat kontraksi menutup lambung dari 
esofagus. 
• Bolus mengisi lambung selama 2 – 6 jam, 
perlahan-lahan mengalami digesti dan sedikit 
demi sedikit turun di duodenum.
• Lambung di bagi 4 bagian : - Kardia (jalan 
masuk), fundus, korpus dan pilorus (outlet), 
kapasitas lambung : 1500 ml 
• Otot halus sirkuler di dinding pilorus membentuk 
Sfingter pilorus dan mengontrol lubang diantara 
lambung 
Fungsi lambung antara lain: 
a.Fungsi motorik : Disamping menampung, lambung 
juga memecah bolus menjadi partikel-partikel kecil 
dan mencampurnya dengan cairan/getah 
lambung. Bolus yang sudah tercampur dengan 
cairan lambung di sebut kimus/chyme.
b. Fungsi sekresi dan Digesti; 
- Lambung menghasilkan cairan lambung 2 – 3 
liter/hari, cairan lambung mengandung air, elektrolit, 
clorida (HCl), mucus, enzim pencernaan (amilase, 
lipase, dan pepsin) serta faktor intrinsic. 
- Protein di pecah oleh pepsin dan HCl menjadi 
pepton, sedangkan lipid tidak mengalami digesti 
berarti oleh karena suasana cairan lambung 
yang asam menyebabkan enzim ini tidak aktif 
(pH lambung 1,5 – 2,5) sementara lipase 
bekerja optimal pada suasana netral sampai alkali. 
- Sekresi pepsin dan HCl yang akan merubah protein 
tadi diatur oleh hormon. Dan sekresi gastrin sangat 
tergantung pada kandungan protein dalam 
makanan, peregangan antrum dan rangsangan 
vagus.
Fungsi lambung lainnya dalam 
proses digesti : 
• Merangsang sekresi HCl, pepsin 
• Merangsang sekresi faktor intrinsic 
• Merangsang enzim-enzim pancreas 
• Merangsang peningkatan aliran cairan 
empedu 
• Merangsang pengeluaran insulin 
• Merangsang pergerakan lambung usus 
• Menghambat pengosongan lambung
Pada lapisan mukosa lambung terdapat kelenjar: 
• Kelenjar kardia , terletak dekat lubang kardia 
fungsinya mensekresi mucus alkali. 
• Kelenjar fundus dan kelenjar pilorik (gastrik), 
terletak pada fundus, mempunyai 3 jenis sel, 
yaitu : 
– Sel Zimornik (chief cells) mensekresi pepsinogen 
(pepsin yang in aktif) Pepsinogen akan dirubah 
menjadi pepsin. Dengan bantuan pepsin dan HCl. 
Pepsin merubah protein menjadi pepton. 
– Sel Parietal , mensekresi air, Na. K, dan Cl, HCl dan 
faktor intrinsik. Faktor intrinsic berperan dalam 
absorbsi vitamin B12 di ilium 
– Sel Neok, mensekresi gastrin.
Pengosongan isi lambung diatur oleh dua 
faktor yaitu : 
• Keenceran kimus (semakin encer, kimus 
semakin cepat pengosongannya) 
• kemampuan usus halus menerima kimus.
Usus halus 
• Usus halus terdiri dari atas tiga bagian 
besar yaitu duedenum, jejenum dan 
ileum. Panjang masing-masing bagian 
ini; duodenum ± 25 cm, jejenum ± 1,5 – 
2,0 m dan ileum ± 2,5 – 4 m dengan 
panjang keseluruhan (6000 cm). 
• Fungsi utama usus halus yaitu: 
– Pergerakan yaitu mencampur dan peristaltic 
– Digesti 
– Absorbsi
Peristaltik di Usus Halus 
• Kimus mengalami pencampuran dan 
pengangkutan melalui gerakan segmental usus 
yang disebut peristaltic . 
• Kimus dari lambung bersifat asam masuk ke 
duodenum dan bercampur dengan getah 
pancreas dan getah empedu. Lamanya kimus 
berada di usus halus berkisar antara 3 – 10 jam 
dengan frekuensi peristaltic : 4 – 8/menit. 
• Masuknya getah pancreas dan getah duodenum 
akan merubah keasaman kimus sehingga efek 
kerja enzim akan optimal. 
• Getah pancreas mengandung tiga jenis enzim 
pencernaan yaitu : amilase dan lipase pancreas 
serta tripsinogen.
• Getah empedu juga mempunyai peranan yang sangat 
penting dalam menyempurnakan digesti nutrien 
• Garam empedu merupakan komponen dalam cairan 
empedu yang akan mengemulsikan lemak. 
• Lemak dengan partikel-partikel besar akan dirubah 
menjadi partikel-partikel kecil sehingga enzim lipase 
lebih bekerja optimal. 
• Getah pancreas disalurkan melalui duktus pankreatikus 
dan bersatu dengan duktus koleduktus yang membawa 
getah empedu diampula vateri. 
• Ampula vateri mempunyai spingter oddie yang mengatur 
pengeluaran secret. 
• Pengaturan sekresi ini datur oleh hormon sekretin dan 
pankreosimin Hormon ini akan meningkat bila kimus 
mengisi duodenum.
Absorpsi di Usus Halus 
• Disepanjang usus halus terjadi absorbsi nutrien secara 
optimal. 
• Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa 
• Lemak dalam bentuk asam lemak dan gliserol 
• Protein dalam bentuk polipeptida. 
• Berbagai vitamin dan mineral juga diarbsorbsi di usus 
halus : 
- Fe (besi), dan Ca (Kalsium) diabsorbsi di duodenum 
dengan bantuan vitamin D. 
- Vitamin A,D,E dan K diabsorbsi dengan bantuan 
lemak dan garam empedu. 
- Vitamin lain yang larut dalam air serta asam folat. 
- Di ileum terjadi absorbsi vit B12 dengan bantuan faktor 
intrinsik.
Enzim-enzim usus halus antara lain: 
• Enterokinase mengubah tripsinogen menjadi 
tripsin 
• Aminopeptidase merubah aminopeptida menjadi 
dipeptida 
• Dipeptidase merubah dipeptida menjadi asam 
amino 
• Sukrase merubah sukrosa menjadi glukosa dan 
fruktosa 
• Maltase merubah maltosa menjadi 3 glukosa 
• Laktase merubah laktosa menjadi glukosa dan 
galaktosa.
Usus Besar (Kolon) 
• Usus besar terdiri dari atas sekum , kolon dan 
rectum , kolon terbagi atas kolon asenden, 
transversum dan desendens serta sigmoid. 
• Sekum merup awal kolon berupa kantong yang 
mekar dan tdpt appendiks vermiformis (umbai 
cacing), serupa dengan tonsil. 
• Terjadi refleks gastrokolik, yang terjadi ketika 
makanan masuk ke dalam lambung dan 
menimbulkan peristaltik di dalam usus besar. 
Refleks ini menyebabkan defekasi 
(pembuangan air besar)
• Gerakan peristaltic usus besar merupakan 
kontraksi segmental yang disebut 
gerakan Haustra. Gerakan haustra 
berlangsung 3 – 4 kali sehari, yang 
memungkinkan absorbsi air lebih optimal. 
Sisa fecal tersimpan di kolon selama 12 – 
24 jam setelah makan. Kolon juga 
menghasilkan mucus yang akan 
melicinkan faeces sehingga tidak melukai 
dinding kolon.
Fungsi Usus Besar 
• Absorpsi air, garam dan glukosa 
• Sekresi musin 
• Penyiapan sellulosa dan sisa protein guna 
di sekresi 
• Defekasi
ORGAN ASESORIS 
Pankreas 
• Adalah organ retroperitonial di dalam rongga abdomen 
atas disamping lambung. 
• Panjang 10 – 20 cm dengan lebar 2,5 – 5 cm. 
• Mendapat sirkulasi dari arteri splenic dan arteri 
mesentrika superior. 
• Pankreas mempunyai dua saluran, saluran wirsung atau 
saluran pankreatikur dan saluran santorini. Saluran 
wirsung bersatu dengan saluran billiaris membentuk 
ampula vateri. 
• Pankreas mempunyai dua fungsi yang berbeda yaitu 
- Sebagai organ eksokrin karena sekret yang dihasilkan 
dicurahkan bukan ke sirkulasi darah, melainkan ke 
saluran pencernaan seperti enzim-enzim pancreas. 
- Sebagai organ endokrin karena secret yang dalam hal 
ini adalah hormon (insulin, glukagon dan somatostatin) 
dicurahkan langsung ke sirkulasi darah.
Lobus Ekor 
Badan 
Pancreas 
Ductus biliaris Caput 
Ductus 
pancreatikus
Sebagai organ eksokrin pancreas menghasilkan 
• Amilase pancreas akan mengubah amilum 
menjadi maltosa atau glukosa 
• Lipase pancreas akan mengubah lipid 
menjadi asam lemak dan gliserol 
• Tripsinogen (tripsin in aktif) oleh 
enterokinase akan mengubah tripsinogen 
menjadi tripsin. Selanjutnya tripsin akan 
mengubah protien menjadi pepton.
ANATOMI HATI 
• Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh. 
• Beratnya sekitar 1500 gram (2,5% dari berat 
badan). 
• Memiliki dua lobus utama, kiri dan kanan yang 
masing-masing dipisahkan oleh ligamentum 
falsiformis dan fissura segmentalis kanan. 
• Hatilobulus (50.000-100.000)hepatic cellular 
plate (mengelilingi vena sentral)terdapat 1 
atau 2 kanalikuli empeduduktus biliaris 
duktus biliaris intralobularbergabung 
membentuk duktus interlobularisduktus 
hepatik kiri dan kanan.
• Duktus hepatik kommunis (diluar hati) + 
duktus sistikus (kandung empedu)duktus 
biliaris kommunisbermuara pada 
duodenum (pada papilla 
duodenal)dikelilingi oleh otot polos 
sfingter Oddi. 
• Sinusoid hati  2 lapisan sel : 
– Sel endotel 
– Sel Kupfer 
Fagositosis bakteri 
+ 
Benda asing
FISIOLOGI HATI 
• Fungsi utama hati : 
– Pembentukan empedu 
– Penyimpanan dan pelepasan karbohidrat 
– Pembentukan urea 
– Metabolisme kolesterol 
– Pembentukan protein plasma 
– Detoksifikasi 
– Sintesa 25-hidroksikholekalsiferol. 
• Fungsi dasar hati : 
– Fungsi vaskular 
– Fungsi metabolisme 
– Fungsi sekresi dan ekskresipembentukan empedu
Fungsi Vaskular Hati 
• Hatimenampung darah jumlah besar 
– Vena portasinusoid1100cc/menit 
– Arteri hepatik350cc/menit 
– Total : 1450 cc/menit (29% dari jumlah curah 
jantung) 
• Dalam keadaan normal, vena 
hepatik450 cc, bila 1000cc disebabkan 
oleh ; 
– Payah jantung dengan bendungan perifer 
– Peningkatan atrium kanan
Fungsi Vaskular Hati 
• Hatireservoar 
• Hatisuplai 
• Darahsal.cernamikroorganimefagos 
it sel Kuppfer (sinusoid)digesti 
• 1% mikroorganisme dapat melalui 
hatisistemik
Fungsi Metabolisme Hati 
• Metabolisme Karbohidrat 
• Metabolisme Lemak 
• Metabolisme Protein
• Metabolisme Karbohidrat : 
–Penyimpanan glikogen 
Memindahkanglukosadarah 
–Galaktosa dan fruktosaglukosa 
– Glukoneogenesis 
Mempertahankan konsentrasi glukosa 
darah dalam batas-batas normal 
–Pembentukan berbagai bahan kimia 
dari metabolisme karbohidrat.
• Metabolisme Lemak : 
–Melakukan oksidasi asam lemak 
dengan cepat untuk kebutuhan energi 
–Membentuk sebagian besar lipoprotein 
– Sintesa kolesterol dan fosfolipid dalam 
jumlah besar 
–Mengubah karbohidrat dan protein 
dalam jumlah besar mejadi lemak.
• Metabolisme Protein : 
–Deaminasi asam amino 
–Pembentukan ureamembuang 
amonia dari cairan tubuh 
–Pembentukan protein plasma 
90%di hati15-50 gr/hari 
– Interkonversi antara asam 
aminoproses metabolisme.
Fungsi-fungsi Hati Lainnya 
• Penyimpanan vitamin 
• Penyimpanan Fe 
• Proses pembekuan darah 
• Detoksifikasi, Pembuangan atau 
ekskresi obat, hormon dan bahan 
lainnya 
• Sintesa, sekresi dan penyimpanan 
empedu
Sintesa, Sekresi dan 
Penyimpanan Empedu 
• Empedu (sel-sel hati + sel duktal)600cc 
—1200cc/hari. Kapasitas Kandung empedu 
40-70 ml. 
• Empedu berfungsi untuk : 
a.Proses absorbsi 
– Proses emulsifikasi lemak 
– Membantu transpor dan absorbsi 
b.Ekskresi hasil-hasil metabolisme tubuh
Sintesa dan Sekresi Empedu 
• Kolesterol (endogen + eksogen )asam empedu 
(enzim kolesterol 7-hidroksilase & enzim 12- 
hidroksilase). 
- As.empedu(fisiologis 95%)lisin dan taurinas. 
glikokholik dan as.taurokholikgaram empedu 
- Garam empedumengurangi tegangan 
permukaan lemak emulsifikasi lemak.
Fungsi utama Garam empedu : 
1. Membantu memecah lemak menjadi 
bagian kecil (emulsi) dgn cara 
menurunkan tegangan permukaan 
partikel lemak 
2. Membantu absorbsi as.lemak, 
monogliserida, kolesterol,dan lipid lain 
di sal.pencernaan
Komposisi Hati Kantung 
Empedu 
Air 97,5 92 
Garam empedu 1,1 6 
Biirubin 0,04 0,3 
Kolesterol 0,1 0,3-0,9 
Asam lemak 0,12 0,3-1,2 
Lesitin 0,04 0,3 
Na 145 130 
K 5 12 
Ca 5 23 
Cl 100 25 
HCO3 28 10
OPTIMAL SISTEM PENCERNAAN
OPTIMAL SISTEM PENCERNAAN

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiHetty Astri
 
ANFIS Kardiovaskuler
ANFIS KardiovaskulerANFIS Kardiovaskuler
ANFIS KardiovaskulerCahya
 
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitalAnatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitaldr. Bobby Ahmad
 
anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
anatomi dan fisiologi sistem pencernaananatomi dan fisiologi sistem pencernaan
anatomi dan fisiologi sistem pencernaanKampus-Sakinah
 
Powerpoint anatomi sistem pencernaan
Powerpoint anatomi sistem pencernaanPowerpoint anatomi sistem pencernaan
Powerpoint anatomi sistem pencernaanAndiMardiyani
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanChristian Paomey
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanYandrawati S.KM
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)basil_miaw
 
Anatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem UrinariaAnatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem Urinariadewisetiyana52
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAmalia Senja
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointPutriPamungkas8
 
Ventilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi okVentilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi okfikri asyura
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1Rahayoe Ningtyas
 

La actualidad más candente (20)

Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 
ANFIS Kardiovaskuler
ANFIS KardiovaskulerANFIS Kardiovaskuler
ANFIS Kardiovaskuler
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitalAnatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
 
anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
anatomi dan fisiologi sistem pencernaananatomi dan fisiologi sistem pencernaan
anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
 
Powerpoint anatomi sistem pencernaan
Powerpoint anatomi sistem pencernaanPowerpoint anatomi sistem pencernaan
Powerpoint anatomi sistem pencernaan
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
 
105810253 case
105810253 case105810253 case
105810253 case
 
Colic abdomen
Colic abdomenColic abdomen
Colic abdomen
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
Dasar Dasar Anatomi
Dasar Dasar AnatomiDasar Dasar Anatomi
Dasar Dasar Anatomi
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
 
Anatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem UrinariaAnatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem Urinaria
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi Muskuloskeletal
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
 
Ventilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi okVentilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi ok
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
 

Destacado

Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaanAnatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaanAhmad Haerudin
 
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem PencernaanAnatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaanpjj_kemenkes
 
Fisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaanFisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaanIka Ariyunita
 
Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusia
Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusiaAnatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusia
Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusiaArdy Super
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi Sistem PencernaanAnatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi Sistem PencernaanPrastuti Waraharini
 
Fisiologi sistem pencernaan
Fisiologi  sistem pencernaanFisiologi  sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaanshafhandustur
 
Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaIkke Soehartina
 
Bab 3 sistem pencernaan pada manusia
Bab 3 sistem pencernaan pada manusiaBab 3 sistem pencernaan pada manusia
Bab 3 sistem pencernaan pada manusiaBudi Setyawansby
 
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIAPOWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIAFirdika Arini
 
Power Point Sistem Pencernaan
Power Point Sistem Pencernaan Power Point Sistem Pencernaan
Power Point Sistem Pencernaan Firdika Arini
 
Anatomi fisiologi-pencernaan 011
Anatomi fisiologi-pencernaan 011Anatomi fisiologi-pencernaan 011
Anatomi fisiologi-pencernaan 011kusnof
 
Anatomi fisiologi-sistem pernafasan
Anatomi fisiologi-sistem pernafasanAnatomi fisiologi-sistem pernafasan
Anatomi fisiologi-sistem pernafasanOkta Lumakeki
 
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan CairanPemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairanpjj_kemenkes
 
Anatomi Fisiologi dan Organ Asesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Asesoris Sistem PencernaanAnatomi Fisiologi dan Organ Asesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Asesoris Sistem Pencernaanpjj_kemenkes
 
Sistem pencernaan (ade welni, naning)
Sistem pencernaan (ade welni, naning)Sistem pencernaan (ade welni, naning)
Sistem pencernaan (ade welni, naning)stikesby kebidanan
 
Tractus digestivus. SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Tractus digestivus. SEMESTER 2 kd 2 anatomyTractus digestivus. SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Tractus digestivus. SEMESTER 2 kd 2 anatomydimas_aria
 

Destacado (20)

Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaanAnatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
 
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem PencernaanAnatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
 
Fisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaanFisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaan
 
Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusia
Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusiaAnatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusia
Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusia
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi Sistem PencernaanAnatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
 
Fisiologi sistem pencernaan
Fisiologi  sistem pencernaanFisiologi  sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaan
 
sistem pencernaan ppt
sistem pencernaan pptsistem pencernaan ppt
sistem pencernaan ppt
 
Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusia
 
Bab 3 sistem pencernaan pada manusia
Bab 3 sistem pencernaan pada manusiaBab 3 sistem pencernaan pada manusia
Bab 3 sistem pencernaan pada manusia
 
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIAPOWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
POWER POIN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
 
sistem pencernaan
sistem pencernaansistem pencernaan
sistem pencernaan
 
Power Point Sistem Pencernaan
Power Point Sistem Pencernaan Power Point Sistem Pencernaan
Power Point Sistem Pencernaan
 
Anatomi fisiologi-pencernaan 011
Anatomi fisiologi-pencernaan 011Anatomi fisiologi-pencernaan 011
Anatomi fisiologi-pencernaan 011
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Anatomi fisiologi-sistem pernafasan
Anatomi fisiologi-sistem pernafasanAnatomi fisiologi-sistem pernafasan
Anatomi fisiologi-sistem pernafasan
 
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan CairanPemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
 
Anatomi Fisiologi dan Organ Asesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Asesoris Sistem PencernaanAnatomi Fisiologi dan Organ Asesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Asesoris Sistem Pencernaan
 
Sistem pencernaan (ade welni, naning)
Sistem pencernaan (ade welni, naning)Sistem pencernaan (ade welni, naning)
Sistem pencernaan (ade welni, naning)
 
Tractus digestivus. SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Tractus digestivus. SEMESTER 2 kd 2 anatomyTractus digestivus. SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Tractus digestivus. SEMESTER 2 kd 2 anatomy
 
Makalah anfis
Makalah anfisMakalah anfis
Makalah anfis
 

Similar a OPTIMAL SISTEM PENCERNAAN

Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.pptAnatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.pptNauratulIslamiyah
 
Organ-organ pencernaan
Organ-organ pencernaanOrgan-organ pencernaan
Organ-organ pencernaanHotimah Kusuma
 
285443489-mind-map-sistem-pencernaan-makanan.pptx
285443489-mind-map-sistem-pencernaan-makanan.pptx285443489-mind-map-sistem-pencernaan-makanan.pptx
285443489-mind-map-sistem-pencernaan-makanan.pptxsusinuryani33
 
Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran CernaAnatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran CernaFithri Kurniati
 
PPT_KLPOK_3_ON_2.pptx
PPT_KLPOK_3_ON_2.pptxPPT_KLPOK_3_ON_2.pptx
PPT_KLPOK_3_ON_2.pptxAminah374844
 
Anatomi & fisiologi sistem pencernaan & metabolisme badan
Anatomi & fisiologi sistem pencernaan & metabolisme badanAnatomi & fisiologi sistem pencernaan & metabolisme badan
Anatomi & fisiologi sistem pencernaan & metabolisme badanIda Ayuni
 
DIGESTIVESYSTEM fix.pptx
DIGESTIVESYSTEM fix.pptxDIGESTIVESYSTEM fix.pptx
DIGESTIVESYSTEM fix.pptxAgusSuryaman9
 
Sistem pencernaan makanan pada manusia bio genetika
Sistem pencernaan makanan pada manusia bio genetikaSistem pencernaan makanan pada manusia bio genetika
Sistem pencernaan makanan pada manusia bio genetikathaniadevianitha
 
Proses sistem percernaan berlaku
Proses sistem percernaan berlakuProses sistem percernaan berlaku
Proses sistem percernaan berlakuami_nah
 
sistem pencernaan manusia.pptx
sistem pencernaan manusia.pptxsistem pencernaan manusia.pptx
sistem pencernaan manusia.pptxSutisnaaja2
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptAnisaYuni20
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptx
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptxAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptx
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptxssuser32283f
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptKikiSupriatna1
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptSinarLombokJava
 

Similar a OPTIMAL SISTEM PENCERNAAN (20)

Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.pptAnatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
Anatomi dan fisiologi pencernaan naura.ppt
 
Organ-organ pencernaan
Organ-organ pencernaanOrgan-organ pencernaan
Organ-organ pencernaan
 
285443489-mind-map-sistem-pencernaan-makanan.pptx
285443489-mind-map-sistem-pencernaan-makanan.pptx285443489-mind-map-sistem-pencernaan-makanan.pptx
285443489-mind-map-sistem-pencernaan-makanan.pptx
 
Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran CernaAnatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
 
Sistem Pencernaan
Sistem PencernaanSistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
 
kel 4 sman12 mdn
kel 4 sman12 mdnkel 4 sman12 mdn
kel 4 sman12 mdn
 
PPT_KLPOK_3_ON_2.pptx
PPT_KLPOK_3_ON_2.pptxPPT_KLPOK_3_ON_2.pptx
PPT_KLPOK_3_ON_2.pptx
 
Anatomi & fisiologi sistem pencernaan & metabolisme badan
Anatomi & fisiologi sistem pencernaan & metabolisme badanAnatomi & fisiologi sistem pencernaan & metabolisme badan
Anatomi & fisiologi sistem pencernaan & metabolisme badan
 
4 pencernaan
4 pencernaan4 pencernaan
4 pencernaan
 
DIGESTIVESYSTEM fix.pptx
DIGESTIVESYSTEM fix.pptxDIGESTIVESYSTEM fix.pptx
DIGESTIVESYSTEM fix.pptx
 
Sistem pencernaan makanan pada manusia bio genetika
Sistem pencernaan makanan pada manusia bio genetikaSistem pencernaan makanan pada manusia bio genetika
Sistem pencernaan makanan pada manusia bio genetika
 
Proses sistem percernaan berlaku
Proses sistem percernaan berlakuProses sistem percernaan berlaku
Proses sistem percernaan berlaku
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
PPT ORGAN PENCERNAAN MAKANAN
PPT ORGAN PENCERNAAN MAKANANPPT ORGAN PENCERNAAN MAKANAN
PPT ORGAN PENCERNAAN MAKANAN
 
sistem pencernaan manusia.pptx
sistem pencernaan manusia.pptxsistem pencernaan manusia.pptx
sistem pencernaan manusia.pptx
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptx
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptxAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptx
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptx
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-6.ppt
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 

Más de nurdinz

Diabetes Meletus
Diabetes MeletusDiabetes Meletus
Diabetes Meletusnurdinz
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokoknurdinz
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokoknurdinz
 
Diare anak
Diare anakDiare anak
Diare anaknurdinz
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular nurdinz
 
Fisiologi ginjal
Fisiologi ginjalFisiologi ginjal
Fisiologi ginjalnurdinz
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumennurdinz
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem sarafnurdinz
 
penghirup dan pengecap
penghirup dan pengecappenghirup dan pengecap
penghirup dan pengecapnurdinz
 
fisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjangfisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjangnurdinz
 

Más de nurdinz (10)

Diabetes Meletus
Diabetes MeletusDiabetes Meletus
Diabetes Meletus
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokok
 
Bahaya merokok
Bahaya merokokBahaya merokok
Bahaya merokok
 
Diare anak
Diare anakDiare anak
Diare anak
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular
 
Fisiologi ginjal
Fisiologi ginjalFisiologi ginjal
Fisiologi ginjal
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
penghirup dan pengecap
penghirup dan pengecappenghirup dan pengecap
penghirup dan pengecap
 
fisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjangfisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjang
 

Último

Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 

Último (20)

Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 

OPTIMAL SISTEM PENCERNAAN

  • 1. AANNAATTOOMMII DDAANN FFIISSIIOOLLOOGGII SSIISSTTEEMM PPEENNCCEERRNNAAAANN dr. Rosdianah Rahim, S.Ked,M.Kes
  • 2. Organ Sistem Pencernaan Organ sistem pencernaan dibagi dalam : 1). Saluran pencernaan 2). Organ pencernaan tambahan. Saluran pencernaan, adalah suatu tabung berotot, yang terbentang melalui tubuh. Mencerna makanan, memecahnya menjadi fragmen yang lebih kecil (mencerna, dilarutkan) dan menyerap fragmen – fragmen yang sudah dicerna melalui lapisan saluran cerna dan masuk ke dalam darah.
  • 3. • Organ saluran pencernaan, adalah mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar. Usus besar berlanjut pada lubang terminal atau anus. Pada mayat, saluran pencernaan diperkirakan 9 meter (sekitar 30 kaki) panjangnya, tetapi pada orang hidup, jauh lebih pendek karena tonus ototnya. • Organ pencernaan tambahan, adalah gigi, lidah, kandung empedu, dan sejumlah kelenjar pencernaan besar – kelenjar saliva, hati, dan pankreas. Gigi dan lidah berada dalam mulut, atau rongga mulut, sementara kelenjar pencernaan dan kandung empedu terletak diluar saluran gastrointestinal dan dihubungkan melalui saluran. Kelenjar pencernaan tambahan menghasilkan berbagai sekresi yang membantu / berperan dalam pemecahan bahan makanan.
  • 4.
  • 5. Ada empat (4) proses penting yang terjadi disepanjang saluran pencernaan yang mendukung tersedianya nutrien, elektrolit dan air secara terus-menerus yaitu: 1. Ingesti : Masuknya makanan (bolus) ke dalam saluran pencernaan. 2. Sekresi: pengeluaran secret pencernaan untuk membantu proses digesti, di dalam hal ini adalah enzim pencernaan. 3. Digesti : Penghancuran bolus baik secara mekanik dan kemis menjadi bentuk yang siap di absorbsi oleh villi intestin. 4. Absorbsi : Penyerapan oleh villi-villi intestin untuk selanjutnya masuk ke dalam sirkulasi darah.
  • 6. Anatomi dan fungsi saluran Cerna
  • 7. Mastikasi (mengunyah). • Proses pencernaan di mulai dengan aktivitas mengunyah, dimana makanan dipecah dalam partikel kecil yang dapat ditelan. Makanan (bolus) di dalam mulut mengalami penghancuran yang di sebut mastikasi (mengunyah). • Proses ini terjadi dengan bantuan gigi-geligi, saliva dan lidah. Proses mastikasi dimulut penting karena: (a) Enzim hanya bekerja pada permukaan makanan, (b) Mencegah iritasi pada mulut akibat bolus yang keras.
  • 8. • Di dalam mulut, bolus telah mengalami proses pencernaan meskipun relatif kecil. Sekresi enzim pencernaan khususnya amilase telah terjadi yang terkandung dalam saliva. Enzim ini akan memecah amilum menjadi maltosa dan glukosa. • Absorbsi glukosa juga terjadi dimana kita dapat merasakan adanya rasa manis dalam makanan. • Sekresi saliva dipengaruhi oleh ; 1. Bolus dalam mulut (fak mekanik) 2. Mencium makanan enak (fak. Psikis) 3. Bolus yang asam atau asin (fak. Kimia)
  • 9. Menelan • Menelan mulai sebagai aktivitas volunteer yang diatur oleh pusat menelan di medulla oblongata dari SSP. Saat makanan di telan epiglottis bergerak menutup lubang trakea untuk mencegah aspirasi makanan dalam paru. Saat bolus masuk dalam esophagus dinding esophagus berkontraksi dan mendorong makanan ke lambung.
  • 11. Esofagus • Panjang esophagus lebih kurang 25 cm dengan diameter ±2 cm. Berfungsi sebagai saluran masuknya bolus ke lambung. Terbentang dari pharing ke lambung, dilapisi dengan otot skeletal 1/3 bagian atas dan 2/3 oleh otot polos yang menghasilkan mucous. Esophagus di inervasi saraf simpatis dan parasimpatis. • Di esophagus, bolus bercampur dengan mucus untuk memudahkan masuknya bolus ke lambung. Masuknya bolus ke lambung dipengaruhi oleh peristaltic dan relaksasi kardia (spingter gastro esophagal). Normalnya spingter ini selalu tertutup karena perbedaan tekanan.
  • 12.
  • 13. Lambung • Lambung terdapat di garis tengah dan kuadran atas kiri abdomen sebelah kiri dari garis tubuh tepat dibawah diafragma kiri. • Panjangnya 25 cm dan lebar 10 cm, ukuran dapat bertambah tergantung isi dan ukuran tubuh. • Inlet ke lambung disebut: pertemuan esofagus dan gaster bagian ini di kelilingi otot halus di sebut sfingter esofagus bawah (sfingter kardia) pada saat kontraksi menutup lambung dari esofagus. • Bolus mengisi lambung selama 2 – 6 jam, perlahan-lahan mengalami digesti dan sedikit demi sedikit turun di duodenum.
  • 14.
  • 15. • Lambung di bagi 4 bagian : - Kardia (jalan masuk), fundus, korpus dan pilorus (outlet), kapasitas lambung : 1500 ml • Otot halus sirkuler di dinding pilorus membentuk Sfingter pilorus dan mengontrol lubang diantara lambung Fungsi lambung antara lain: a.Fungsi motorik : Disamping menampung, lambung juga memecah bolus menjadi partikel-partikel kecil dan mencampurnya dengan cairan/getah lambung. Bolus yang sudah tercampur dengan cairan lambung di sebut kimus/chyme.
  • 16. b. Fungsi sekresi dan Digesti; - Lambung menghasilkan cairan lambung 2 – 3 liter/hari, cairan lambung mengandung air, elektrolit, clorida (HCl), mucus, enzim pencernaan (amilase, lipase, dan pepsin) serta faktor intrinsic. - Protein di pecah oleh pepsin dan HCl menjadi pepton, sedangkan lipid tidak mengalami digesti berarti oleh karena suasana cairan lambung yang asam menyebabkan enzim ini tidak aktif (pH lambung 1,5 – 2,5) sementara lipase bekerja optimal pada suasana netral sampai alkali. - Sekresi pepsin dan HCl yang akan merubah protein tadi diatur oleh hormon. Dan sekresi gastrin sangat tergantung pada kandungan protein dalam makanan, peregangan antrum dan rangsangan vagus.
  • 17. Fungsi lambung lainnya dalam proses digesti : • Merangsang sekresi HCl, pepsin • Merangsang sekresi faktor intrinsic • Merangsang enzim-enzim pancreas • Merangsang peningkatan aliran cairan empedu • Merangsang pengeluaran insulin • Merangsang pergerakan lambung usus • Menghambat pengosongan lambung
  • 18. Pada lapisan mukosa lambung terdapat kelenjar: • Kelenjar kardia , terletak dekat lubang kardia fungsinya mensekresi mucus alkali. • Kelenjar fundus dan kelenjar pilorik (gastrik), terletak pada fundus, mempunyai 3 jenis sel, yaitu : – Sel Zimornik (chief cells) mensekresi pepsinogen (pepsin yang in aktif) Pepsinogen akan dirubah menjadi pepsin. Dengan bantuan pepsin dan HCl. Pepsin merubah protein menjadi pepton. – Sel Parietal , mensekresi air, Na. K, dan Cl, HCl dan faktor intrinsik. Faktor intrinsic berperan dalam absorbsi vitamin B12 di ilium – Sel Neok, mensekresi gastrin.
  • 19. Pengosongan isi lambung diatur oleh dua faktor yaitu : • Keenceran kimus (semakin encer, kimus semakin cepat pengosongannya) • kemampuan usus halus menerima kimus.
  • 20. Usus halus • Usus halus terdiri dari atas tiga bagian besar yaitu duedenum, jejenum dan ileum. Panjang masing-masing bagian ini; duodenum ± 25 cm, jejenum ± 1,5 – 2,0 m dan ileum ± 2,5 – 4 m dengan panjang keseluruhan (6000 cm). • Fungsi utama usus halus yaitu: – Pergerakan yaitu mencampur dan peristaltic – Digesti – Absorbsi
  • 21.
  • 22. Peristaltik di Usus Halus • Kimus mengalami pencampuran dan pengangkutan melalui gerakan segmental usus yang disebut peristaltic . • Kimus dari lambung bersifat asam masuk ke duodenum dan bercampur dengan getah pancreas dan getah empedu. Lamanya kimus berada di usus halus berkisar antara 3 – 10 jam dengan frekuensi peristaltic : 4 – 8/menit. • Masuknya getah pancreas dan getah duodenum akan merubah keasaman kimus sehingga efek kerja enzim akan optimal. • Getah pancreas mengandung tiga jenis enzim pencernaan yaitu : amilase dan lipase pancreas serta tripsinogen.
  • 23. • Getah empedu juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam menyempurnakan digesti nutrien • Garam empedu merupakan komponen dalam cairan empedu yang akan mengemulsikan lemak. • Lemak dengan partikel-partikel besar akan dirubah menjadi partikel-partikel kecil sehingga enzim lipase lebih bekerja optimal. • Getah pancreas disalurkan melalui duktus pankreatikus dan bersatu dengan duktus koleduktus yang membawa getah empedu diampula vateri. • Ampula vateri mempunyai spingter oddie yang mengatur pengeluaran secret. • Pengaturan sekresi ini datur oleh hormon sekretin dan pankreosimin Hormon ini akan meningkat bila kimus mengisi duodenum.
  • 24. Absorpsi di Usus Halus • Disepanjang usus halus terjadi absorbsi nutrien secara optimal. • Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa • Lemak dalam bentuk asam lemak dan gliserol • Protein dalam bentuk polipeptida. • Berbagai vitamin dan mineral juga diarbsorbsi di usus halus : - Fe (besi), dan Ca (Kalsium) diabsorbsi di duodenum dengan bantuan vitamin D. - Vitamin A,D,E dan K diabsorbsi dengan bantuan lemak dan garam empedu. - Vitamin lain yang larut dalam air serta asam folat. - Di ileum terjadi absorbsi vit B12 dengan bantuan faktor intrinsik.
  • 25. Enzim-enzim usus halus antara lain: • Enterokinase mengubah tripsinogen menjadi tripsin • Aminopeptidase merubah aminopeptida menjadi dipeptida • Dipeptidase merubah dipeptida menjadi asam amino • Sukrase merubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa • Maltase merubah maltosa menjadi 3 glukosa • Laktase merubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
  • 26. Usus Besar (Kolon) • Usus besar terdiri dari atas sekum , kolon dan rectum , kolon terbagi atas kolon asenden, transversum dan desendens serta sigmoid. • Sekum merup awal kolon berupa kantong yang mekar dan tdpt appendiks vermiformis (umbai cacing), serupa dengan tonsil. • Terjadi refleks gastrokolik, yang terjadi ketika makanan masuk ke dalam lambung dan menimbulkan peristaltik di dalam usus besar. Refleks ini menyebabkan defekasi (pembuangan air besar)
  • 27. • Gerakan peristaltic usus besar merupakan kontraksi segmental yang disebut gerakan Haustra. Gerakan haustra berlangsung 3 – 4 kali sehari, yang memungkinkan absorbsi air lebih optimal. Sisa fecal tersimpan di kolon selama 12 – 24 jam setelah makan. Kolon juga menghasilkan mucus yang akan melicinkan faeces sehingga tidak melukai dinding kolon.
  • 28. Fungsi Usus Besar • Absorpsi air, garam dan glukosa • Sekresi musin • Penyiapan sellulosa dan sisa protein guna di sekresi • Defekasi
  • 29. ORGAN ASESORIS Pankreas • Adalah organ retroperitonial di dalam rongga abdomen atas disamping lambung. • Panjang 10 – 20 cm dengan lebar 2,5 – 5 cm. • Mendapat sirkulasi dari arteri splenic dan arteri mesentrika superior. • Pankreas mempunyai dua saluran, saluran wirsung atau saluran pankreatikur dan saluran santorini. Saluran wirsung bersatu dengan saluran billiaris membentuk ampula vateri. • Pankreas mempunyai dua fungsi yang berbeda yaitu - Sebagai organ eksokrin karena sekret yang dihasilkan dicurahkan bukan ke sirkulasi darah, melainkan ke saluran pencernaan seperti enzim-enzim pancreas. - Sebagai organ endokrin karena secret yang dalam hal ini adalah hormon (insulin, glukagon dan somatostatin) dicurahkan langsung ke sirkulasi darah.
  • 30. Lobus Ekor Badan Pancreas Ductus biliaris Caput Ductus pancreatikus
  • 31. Sebagai organ eksokrin pancreas menghasilkan • Amilase pancreas akan mengubah amilum menjadi maltosa atau glukosa • Lipase pancreas akan mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol • Tripsinogen (tripsin in aktif) oleh enterokinase akan mengubah tripsinogen menjadi tripsin. Selanjutnya tripsin akan mengubah protien menjadi pepton.
  • 32. ANATOMI HATI • Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh. • Beratnya sekitar 1500 gram (2,5% dari berat badan). • Memiliki dua lobus utama, kiri dan kanan yang masing-masing dipisahkan oleh ligamentum falsiformis dan fissura segmentalis kanan. • Hatilobulus (50.000-100.000)hepatic cellular plate (mengelilingi vena sentral)terdapat 1 atau 2 kanalikuli empeduduktus biliaris duktus biliaris intralobularbergabung membentuk duktus interlobularisduktus hepatik kiri dan kanan.
  • 33. • Duktus hepatik kommunis (diluar hati) + duktus sistikus (kandung empedu)duktus biliaris kommunisbermuara pada duodenum (pada papilla duodenal)dikelilingi oleh otot polos sfingter Oddi. • Sinusoid hati  2 lapisan sel : – Sel endotel – Sel Kupfer Fagositosis bakteri + Benda asing
  • 34.
  • 35. FISIOLOGI HATI • Fungsi utama hati : – Pembentukan empedu – Penyimpanan dan pelepasan karbohidrat – Pembentukan urea – Metabolisme kolesterol – Pembentukan protein plasma – Detoksifikasi – Sintesa 25-hidroksikholekalsiferol. • Fungsi dasar hati : – Fungsi vaskular – Fungsi metabolisme – Fungsi sekresi dan ekskresipembentukan empedu
  • 36. Fungsi Vaskular Hati • Hatimenampung darah jumlah besar – Vena portasinusoid1100cc/menit – Arteri hepatik350cc/menit – Total : 1450 cc/menit (29% dari jumlah curah jantung) • Dalam keadaan normal, vena hepatik450 cc, bila 1000cc disebabkan oleh ; – Payah jantung dengan bendungan perifer – Peningkatan atrium kanan
  • 37. Fungsi Vaskular Hati • Hatireservoar • Hatisuplai • Darahsal.cernamikroorganimefagos it sel Kuppfer (sinusoid)digesti • 1% mikroorganisme dapat melalui hatisistemik
  • 38. Fungsi Metabolisme Hati • Metabolisme Karbohidrat • Metabolisme Lemak • Metabolisme Protein
  • 39. • Metabolisme Karbohidrat : –Penyimpanan glikogen Memindahkanglukosadarah –Galaktosa dan fruktosaglukosa – Glukoneogenesis Mempertahankan konsentrasi glukosa darah dalam batas-batas normal –Pembentukan berbagai bahan kimia dari metabolisme karbohidrat.
  • 40. • Metabolisme Lemak : –Melakukan oksidasi asam lemak dengan cepat untuk kebutuhan energi –Membentuk sebagian besar lipoprotein – Sintesa kolesterol dan fosfolipid dalam jumlah besar –Mengubah karbohidrat dan protein dalam jumlah besar mejadi lemak.
  • 41. • Metabolisme Protein : –Deaminasi asam amino –Pembentukan ureamembuang amonia dari cairan tubuh –Pembentukan protein plasma 90%di hati15-50 gr/hari – Interkonversi antara asam aminoproses metabolisme.
  • 42. Fungsi-fungsi Hati Lainnya • Penyimpanan vitamin • Penyimpanan Fe • Proses pembekuan darah • Detoksifikasi, Pembuangan atau ekskresi obat, hormon dan bahan lainnya • Sintesa, sekresi dan penyimpanan empedu
  • 43. Sintesa, Sekresi dan Penyimpanan Empedu • Empedu (sel-sel hati + sel duktal)600cc —1200cc/hari. Kapasitas Kandung empedu 40-70 ml. • Empedu berfungsi untuk : a.Proses absorbsi – Proses emulsifikasi lemak – Membantu transpor dan absorbsi b.Ekskresi hasil-hasil metabolisme tubuh
  • 44. Sintesa dan Sekresi Empedu • Kolesterol (endogen + eksogen )asam empedu (enzim kolesterol 7-hidroksilase & enzim 12- hidroksilase). - As.empedu(fisiologis 95%)lisin dan taurinas. glikokholik dan as.taurokholikgaram empedu - Garam empedumengurangi tegangan permukaan lemak emulsifikasi lemak.
  • 45. Fungsi utama Garam empedu : 1. Membantu memecah lemak menjadi bagian kecil (emulsi) dgn cara menurunkan tegangan permukaan partikel lemak 2. Membantu absorbsi as.lemak, monogliserida, kolesterol,dan lipid lain di sal.pencernaan
  • 46. Komposisi Hati Kantung Empedu Air 97,5 92 Garam empedu 1,1 6 Biirubin 0,04 0,3 Kolesterol 0,1 0,3-0,9 Asam lemak 0,12 0,3-1,2 Lesitin 0,04 0,3 Na 145 130 K 5 12 Ca 5 23 Cl 100 25 HCO3 28 10

Notas del editor

  1. s