SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 40
ILMU
 KOM
PUTER



FAK
MIPA
UGM
Logika Informasi

Materi.

1). Logika Proposisi.
    a). Pengenalan Informal
    b). Penghubung Logis (Operator, Functor)
    c). Tabel Kebenaran dp Formula.
    d). Penghubung Logis yang lain.
    e). Memanipulasi Formula Proposisinal.
    f). Negasi dp Formula Proposisional.
    g). Argumen.
Logika Informasi
Buku Teks.

Edmund Burke and Eric Foxley , 1996 ; “Logic and Its Applications” ,
Prentice Hall .

Buku Referensi .

1). Arindama Singh , 2004 ; “Logics For Computer Science ”, Prentice Hall
of India.
2). Manna, Z and Waldinger, R., 1985 , “ The Logical Basis for Computer
Programming” , Addison-Wesley Publishing Company. Inc.
3). Suprapto, Logika Informatika, 2003, “Logika Informatika (Dasar-dasar
Logika untuk Pemrograman Komputer & Perancangan Komputer) ”,
Penerbit Gava Media Yogyakarta.
4). Setiadi Rachmat, 2004 , “ Pengantar Logika Matematika”, Penerbit
Informatika Bandung.
Evaluasi Anda :
                  Nilai akhir :

                          1). Presensi (sebelum Mid)      10%
                          2). Tugas/PR/Quiz (sebelum Mid) 10%
                          3). MID                         35%
                          4). Akhir                        45%

      Didapat nilai Akhir :                             100%
Logika Proposisional
                       Pengenalan Informal

 Andaikan p dan q variabel yang menyajikan proposisi logis. Mereka
menyajikan pernyataan seperti misalnya :
1. Saya mempunyai uang
2. Benda ini tenggelam dalam air
3. Kotak ini berisi cabe
4. Bangkok adalah ibukota negara Vietnam
5. Ir.Sukarno adalah presiden pertama RI
6. “Kotagede” mempunyai 9 huruf.
7. Saya lapar
8. Benda ini padat
9. India merupakan suatu negara
10. 1 + 101 = 110
  Masing-masing dapat bernilai satu dari nilai kebenaran yang tetap
yaitu T(rue) atau F(alse)
Logika Proposisional
                       Pengenalan Informal


• Logika adalah suatu system berbasis proposisi.

• Suatu proposisi adalah suatu pernyataan (statement) yang dapat
  ber”nilai” Benar (true) atau Salah (false) dan tidak keduanya.

• Dikatakan bahwa nilai kebenaran daripada suatu proposisi adl salah
  satu dari benar (true disajikan dng T) atau salah (false disajikan
  dengan F).

• Dalam untaian digital (digital circuits) disajikan dng 0 dan 1
Logika Proposisional
                      Pengenalan Informal


 Variabel-variabel tersebut diatas dihubungkan dengan mengguna
kan penghubung logis yang disebut operator atau functor.

Sebagai contoh :

 1) Saya mempunyai uang dan saya lapar
 2) Jika balok mempunyai berat jenis lebih besar dari 1 maka ia (ba
    lok) akan tenggelam diair.
 3) Ir. Sukarno presiden pertama RI dan ia proklamator negara RI
 4) Saya berangkat kantor naik becak atau naik angkot.
 5) Lampu mobil mati karena plentongnya mati atau kabelnya pu
    tus.
Logika Proposisional
                     Pengenalan Informal



Perhatikan kalimat-kalimat sebagai berikut :

1) Tutuplah pintu itu
2) Dilarang merokok
3) Nilai daripada x terletak diantara nol dan satu

 Kalimat-kalimat tersebut tidak dimasukkan dalam pembicaraan
kita karena mereka tidak dapat ber “nilai” benar ataupun salah se
dang yang terakhir tidak dimasukkan disini tetapi masuk dalam lo
gika predikat karena ada variabel x yang nilainya belum ditentu
kan.
Permainan.
    The Statement/Proposition Game

• “Gajah lebih besar daripada tikus.”

 Apakah ini suatu pernyataan?     yes

 Apakah ini suatu proposisi?      yes

 Apa nilai kebenaran daripada
 proposisi tersebut?              true
Permainan.
    The Statement/Proposition Game

• “520 < 111”

 Apakah ini suatu pernyataan ?   yes

 Apakah ini suatu proposisi?     yes

 Apa nilai kebenaran daripada
 proposisi tersebut?             false
Permainan.
     The Statement/Proposition Game

• “y > 5”

Apakah ini suatu statement?                  yes
Apakah ini suatu proposisi?                  no
Nilai kebenarannya tergantung pada nilai daripada
y , tetapi nilai ini tidak diberikan (not specified).
Kita sebut tipe pernyataan ini suatu fungsi
proposisional atau kalimat terbuka.
Permainan.

    The Statement/Proposition Game

• “Hari ini Jan. 28 and 99 < 5.”

Apakah suatu statement?            yes

Apakah ini suatu proposition?      yes

What is the truth value
of the proposition?                false
Permainan.
     The Statement/Proposition Game

• “Please do not fall asleep.”

Apakah ini suatu pernyataan?           no

Ia adalah suatu permintaan.

Apakah ini merupakan proposisi?        no

Only statements can be propositions.
Permainan.
    The Statement/Proposition Game
 • “Jika gajah berwarna merah,
    Mereka dapat sembunyi dibawah pohon perdu.”

 Apakah ini suatu pernyataan?             yes

 Apakah ini suatu proposisi?               yes

 Apa nilai kebenaran daripada         Probably
 proposisi tersebut?                   false
Permainan.
     The Statement/Proposition Game
• “x < y if and only if y > x.”

Apakah ini suatu pernyataan?         yes
                                     yes
Apakah ini suatu proposisi?
…karena nilai kebenarannya tidak
 tergantung pada nilai yang diberikan untuk
 x dan y
Apa nilai kebenaran dp proposisi tsb?
                                       true
Logika Proposisional
                        Pengenalan Informal


Definisi .

      Proposisi adalah kalimat deklaratif (atau pernyata an) yang
memiliki hanya satu nilai kebenaran yaitu banar saja atau salah
saja, akan tetapi tidak keduanya.

     Proposisi yang bukan hasil kombinasi dari proposisi-proposisi
disebut atom.
Logika Proposisional
                       Pengenalan Informal



Jika atom-atom akan dikombinasikan untuk memperoleh proposisi baru
maka diperlukan operator logika atau operator sambung yang
dilambangkan dng simbol :

1). ¬ : “not”, atau “negasi” ( simbol lain adl ~ )
2). ∧ : “and”, atau “konjungsi” ( simbol lain adl &)
3). ∨ : “or” , atau “disjungsi” atau “inclusive or”
4). ⊕ : “xor”, atau “exclusive or”
5). →: “implies”, atau “Jika … maka…”, atau “implikasi kondisional”
6). ↔: “jika dan hanya jika”, atau “bikondisional”
Logika Proposisional
        Penggandeng Logis (Logical Connectives)

1) Negasi (not)

   Jika p sebarang proposisi, pernyataan “not p” atau “negasi dp p”
akan bernilai F jika p bernilai T dan sebaliknya. Dan ditulis dengan

                      ¬p

( “¬” disebut operator unary/monadika) dan akan digambarkan dng
tabel kebenaran sebagai berikut :
                                     p ¬p

                                       T     F
                                       F     T
Logika Proposisional
          Penggandeng Logis (Logical Connectives)



2) Konjungsi/conjunction (and)

   Konjungsi adalah suatu operator binary atau diadika (diadic). Jika
p dan q suatu proposisi, pernyataan p and q akan bernilai kebenaran
T jika dan hanya jika kedua p dan q mempunyai nilai kebenaran T,
dan ditulis dengan
                       p∧ q

dimana operatornya terletak diantara kedua variabel (operand) tsb
dan mempunyai tabel kebenaran seperti terlihat pada slide berikut :
Logika Proposisional
        Penggandeng Logis (Logical Connectives)


                      p   q       p∧q

                      T   T        T
                      T   F        F
                      F   T        F
                      F   F        F


Tabel kebenaran juga dapat disajikan dng suatu bentuk dua di
mensi sebagai berikut :

                    p∧q       T    F    q

                      T       T    F
                      F       F    F
                      p
Logika Proposisional
         Penggandeng Logis (Logical Connectives)
• Bentuk terakhir ini hanya dapat digunakan hanya untuk fungsi
  dua variabel

• Perhatikan bahwa untuk kalimat “Benda ini berwarna merah”
  dan “Benda ini berwarna putih” jika digandeng dengan “and”
  maka berbunyi “Benda ini berwarna merah “and” putih” yang
  artinya lain dengan “Benda ini berwarna merah and Benda ini
  berwarna putih”, jelaskan !!

• Sifatnya : 1) Komutatif ( p ∧ q = q ∧ p)
             2) Asosiatif ( (p∧q)∧r = p∧(q∧r) )

• Operand daripada suatu kunjungsi juga disebut dng conjunct.
Logika Proposisional
           Penggandeng Logis (Logical Connectives)



3) Disjungsi (or)

   Disjungsi yang juga ada yang menyebut dengan alternatif yang ber
sesuaian dengan bentuk “ Salah satu dari … atau ….” (“Either.. Or..) .
   Pernyataan “p or q” bernilai T jika dan hanya jika salah satu p atau q
(atau keduanya) bernilai T, dan ditulis :

                                 p∨ q

dan mempunyai tabel kebenaran seperti pada slide berikut.
Logika Proposisional
          Penggandeng Logis (Logical Connectives)


                         p    q      p∨q

                         T    T        T
                         T    F        T
                         F    T        T
                         F    F        F


Sifat :
          1) Komutatif ( p ∨ q       =q∨p         )
          2) Asosiatif ( (p ∨ q) ∨ r = p ∨ (q ∨ r) )
Logika Proposisional
         Penggandeng Logis (Logical Connectives)
• Perhatikan bahwa terdapat dua pengertian or yaitu “inclusif or”
  dan “exclusive or”.
  Sebagai contoh :

• “Pintu rumah terbuka” or “jendela rumah terbuka”. Hal tersebut
  dapat keduanya

• “Suta pergi kekantor naik becak” or “Suta pergi kekantor naik
  angkot”. Hal tersebut tidak mungkin keduanya.

• Contoh pertama “or inclusive” dan disimbolkan dengan ∨

• Contoh kedua “or exclusive” atau “non-equivalen” dan disimbol
  kan dengan ∨ ( atau XOR atau ↔ )
Logika Proposisional
          Penggandeng Logis (Logical Connectives)


4) Implikasi (Implication)

   Arti dp pernyataan “If p then q” atau “p implies q” atau “q if p”
atau “p hanya jika q” atau “q sarat perlu untuk p” atau “p sarat
cukup untuk q” adalah T jika salah satu dari p bernilai T dan q ber
nilai T atau jika p bernilai F. Jika tidak demikian, yaitu p bernilai T
dan q bernilai F, maka nilai F. Ditulis :

                                  p→ q

dan tabel kebenarannya seperti pada slide berikut (ada yang menggu
nakan simbol ⇒)
Logika Proposisional
         Penggandeng Logis (Logical Connectives)

                      p   q   p→q

                      T   T    T
                      T   F    F
                      F   T    T
                      F   F    T


Pernyataan berikut adalah sama :

1). “If p then q”             2). “p implies q”
3). “q if p”                  4). “p hanya jika q”
5). “q sarat perlu untuk p”   6). “p sarat cukup untuk q”
Logika Proposisional
          Penggandeng Logis (Logical Connectives)


  Untuk penjelasan ini maka perhatikan kalimat :

      “Jika Anita pergi keluar negeri maka ia mempunyai passport”

Penjelasannya adalah sebagai berikut :

1) Jika Anita keluar negeri ( T ) dan Ia mempunyai passport (T), maka
   legal (T)
2) Jika Anita keluar negeri (T) dan Ia tidak mempu nyai passport (F),
   maka illegal (F)
3) Jika Anita tidak keluar negeri (F) dan ia mempu nyai passport (T),
   maka legal (T)
4) Jika Anita tidak keluar negeri (F) dan ia tidak mempunyai passport
   (F), maka legal (T)
Logika Proposisional
        Penggandeng Logis (Logical Connectives)




    kondisional konversi inversi kontrapositif
p q   p→q        q → p ¬p → ¬q ¬q → ¬p

T   T       T         T         T             T
T   F       F         T         T             F
F   T       T         F         F             T
F   F       T         T         T             T
Logika Proposisional
         Penggandeng Logis (Logical Connectives)

• Perhatikan bahwa : pernyataan p → q selalu mempunyai tabel
  kebenaran dng (¬p) ∨ q dan juga dengan ¬(p∧¬q), (buat tabel
  kebe narannya)

• Contoh penggunaannya :

  Buktikan bahwa jika x bilangan real maka jika x^2 bilangan gasal
  maka x bilangan gasal.
  Bukti andaikan x genap maka x = 2n dimana n sebarang bilangan
  real. X^2 = (2n)^2= 4n^2 = 2(2n^2) yang juga bilangan genap.
  Sehingga didapat, dengan kontraposistif, terbukti.
¬, ∧, ∨, →                 Resume
                                                 p    q      p∨q
                       p       ¬p
      s                             Negasi       T    T          T
     p r               T        F                T    F          T
      q                F        T                F    T          T
        ..                                       F    F          F
             .
                           p    q    p∧q
                                                       Disjungsi
                           T    T       T
                           T    F       F            Konjungsi
p     q    p→q             F    T       F
                           F    F       F
T     T      T
T     F      F
F     T      T   Implikasi (berarti : If p then q atau p implai q atau
F     F      T   q if p atau p hanya jika q, atau q sarat perlu p)
Resume


                Kondi      Kon      Inver   Kontra
                sional     versi      si    Posisi
p q ¬p ¬q       p→q       q→p      ¬p → ¬q ¬q → ¬p

T   T   F   F    T         T         T        T
T   F   F   T    F         T         T        F
F   T   T   F    T         F         F        T
F   F   T   T    T         T         T        T
Logika Proposisional
        Penggandeng Logis (Logical Connectives)



5) Ekuivalensi

   Pernyataan “ p ekuivalen dengan q” mempunyai nilai kebenar
an T jika dan hanya jika p dan q mempunyai nilai kebenaran yg
sama ditulis dengan simbol :

                              p↔ q

dan tabel kebenarannya seperti pada slide berikut ( ada yang
menggunakan simbol ⇔)
Logika Proposisional
       Penggandeng Logis (Logical Connectives)

                     p   q   p↔q

                     T   T     T
                     T   F     F
                     F   T     F
                     F   F     T

Sifat :
1) Komutatif ; ( p ↔ q = q ↔ p)
2) Asosiatif ; ( (p ↔ q) ↔ r = p ↔ (q ↔ r) )
3) Pernyataan ¬(p ↔ q) mempunyai tabel kebenaran yang sama
   dengan pernyataan p ∨ q (Tunjukan)
Logika Proposisional
      Penggandeng Logis (Logical Connectives)
• Perhatikan bahwa ia juga dapat dipikirkan sebagai pernyataan “ p
  jika dan hanya jika q”

• Pernyataan p ↔ q disebut juga dengan bikondisional daripada p dan
  q, sebab ia selalu mempunyai tabel kebenaran sama-dng

      p ↔ q =T (p → q ) ∧ (q → p) atau (p → q) ∧ (p ← q)


• Ditulis dengan p ↔ q =T (p → q) ∧ (p → q)
Logika Proposisional
    Penggandeng Logis (Logical Connectives)
• Notasi jumlahan dan produk seperti pada aljabar maka didapat :

    n            n
•   Σ pi    ;    v    pi ;
    i=1         i=1

     n
•    ∧ pi
    i=1
Logika Proposisional
          Penggandeng Logis (Logical Connectives)

• Prioritas Operator
• Terkuat monadika (¬)
• Untuk diadika terkuat (∧), kemudian (∨) dan berikutnya (→)
  dan yang lainnya berikutnya lagi seperti misalnya (↔)

• Contoh :

“Saya lapar ∧ saya sedih ∨ saya bahagia ∧ saya telah kenyang ”

berarti

“(Saya lapar ∧ saya sedih) ∨ (saya bahagia ∧ saya telah
   kenyang)”
Soal-Soal

Mana yang pernyataan dan mana yang bukan

1.   Ngawi adalah ibukota propinsi Jawa Timur.
2.   Dilarang merokok
3.   119 adalah bilangan bulat
4.   Buka pintu
5.   Logika informatika adalah mudah
6.   Yogya kota pelajar
7.   Makanlah yang banyak
8.   Sesama cabup tak boleh saling mendahului
9.   Buatlah daftar pernyataan sebanyak 50 buah
Soal-soal
1. Tuliskan kalimat dibawah ini dengan simbol logika
a. Saya akan berlibur ke Bali hanya jika saya lulus ujian
b. Sarat perlu agar 273 habis dibagi 3 adalah 273 merupakan bilang
an prima
c. Saya akan memberi anda uang apabila saya lulus ujian atau saya
mendapat hadiah TTS

Jawab
a. P = saya berlibur ke Bali, Q = Saya lulus ujian
   Kalimatnya menjadi : P  Q
b. P = 273 habis dibagi 3, Q = 273 merupakan bilangan prima
   Kalimatnya menjadi : P  Q
c. P = Saya memberi Anda uang, Q = Saya lulus ujian, dan
   R = saya mendapat hadiah TTS
   Kalimatnya menjadi : (Q ∨ R)  P
Soal-soal

2. Tentukan nilai kebenaran pernyataan-pernyataan dibawah ini :
  a. Jika Jakarta bukan ibukota RI, maka 9 juga bukan bilangan prima
  b. 2+2 = 2x2 hanya bila 2 =0
  c. 2<3 merupakan syarat cukup untuk 2x2 < 3x3

Jawab :

 a. Benar, karena anteseden salah (Jakarta bukan ibu kota RI)
 b. Salah, karena anteseden (2+2 = 2x2) benar sedangkan konsekuen
    nya (2 = 0 ) salah
 c. Benar, karena konsekuennya (2x2 <3x3) benar
Soal-soal
3. Tentukan nilai kebenaran daripada :
   a. Syarat perlu dan cukup agar 7 merupakan bilangan prima adalah
Kebumen berada di Jawa Timur.
   b. Apabila 12 habis dibagi 4 ekuivalen dengan 12 bilangan bilangan
genap maka (a+b)^2 = a^2 + 2ab +b^2

4. Tuliskan dengan simbol logika kalimat-kalimat dibawah ini :
   a. Matahari sangat verah dan kelembabannya tidak tinggi
   b. Jika saya dapat menyelesaikan koreksi saya sebelum makan ma
lam dan tidak hujan, maka saya akan pergi nonton tonil
   c. Jika Anda tidak menjumpai saya besok, berarti saya sudah pergi
ke Bandung.
   d. Syarat perlu dan cukup agar bilangan a merupakan bilangan prima
adalah a merupakan bilangan gasal atau sama dng 2

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Bab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritBab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritKarlFykr
 
Soal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksi
Soal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksiSoal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksi
Soal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksiAnderzend Awuy
 
Himpunan bilangan dan notasi interval
Himpunan bilangan dan notasi intervalHimpunan bilangan dan notasi interval
Himpunan bilangan dan notasi intervalRfebiola
 
Pembuktian kebenaran dari validitas pembuktian Logika
Pembuktian kebenaran dari validitas pembuktian LogikaPembuktian kebenaran dari validitas pembuktian Logika
Pembuktian kebenaran dari validitas pembuktian LogikaResty Anggre
 
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010eddie Ismantoe
 
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)Meycelino A. T
 
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianEman Mendrofa
 
Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi, Konvers, Invers, Kontrapositif, Pernyata...
Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi, Konvers, Invers, Kontrapositif, Pernyata...Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi, Konvers, Invers, Kontrapositif, Pernyata...
Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi, Konvers, Invers, Kontrapositif, Pernyata...Emira 'bishae'
 
operasi negasi, konjungsi, dan disjungsi
operasi negasi, konjungsi, dan disjungsioperasi negasi, konjungsi, dan disjungsi
operasi negasi, konjungsi, dan disjungsiDavi Conan
 
Rekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi MatematikaRekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi MatematikaHeni Widayani
 
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunanFajar Istiqomah
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1pt.ccc
 
Metode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi PembuktianMetode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi PembuktianHeni Widayani
 

La actualidad más candente (20)

Buku prolin
Buku prolinBuku prolin
Buku prolin
 
Bab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskritBab 01 logika mtk diskrit
Bab 01 logika mtk diskrit
 
Soal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksi
Soal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksiSoal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksi
Soal pilihan ganda tautologi, ekivalen dan kontradiksi
 
pembuktian logika
 pembuktian logika pembuktian logika
pembuktian logika
 
Himpunan bilangan dan notasi interval
Himpunan bilangan dan notasi intervalHimpunan bilangan dan notasi interval
Himpunan bilangan dan notasi interval
 
Pembuktian kebenaran dari validitas pembuktian Logika
Pembuktian kebenaran dari validitas pembuktian LogikaPembuktian kebenaran dari validitas pembuktian Logika
Pembuktian kebenaran dari validitas pembuktian Logika
 
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010
 
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
Logika matematika pertemuan 2 (inferensi)
 
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas Pembuktian
 
Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi, Konvers, Invers, Kontrapositif, Pernyata...
Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi, Konvers, Invers, Kontrapositif, Pernyata...Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi, Konvers, Invers, Kontrapositif, Pernyata...
Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi, Konvers, Invers, Kontrapositif, Pernyata...
 
operasi negasi, konjungsi, dan disjungsi
operasi negasi, konjungsi, dan disjungsioperasi negasi, konjungsi, dan disjungsi
operasi negasi, konjungsi, dan disjungsi
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Rekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi MatematikaRekursi dan Induksi Matematika
Rekursi dan Induksi Matematika
 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi Rekurensi
 
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1
 
Himpunan matematika diskrit
Himpunan matematika diskritHimpunan matematika diskrit
Himpunan matematika diskrit
 
Metode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi PembuktianMetode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi Pembuktian
 

Similar a Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708

Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadalAamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadalAdie Suryadi
 
Pengertian Logika Informatika
Pengertian Logika InformatikaPengertian Logika Informatika
Pengertian Logika InformatikaZezen Wahyudin
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809nilahafni
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809nilahafni
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianFahrul Usman
 
Logika preposisi 1.pdf
Logika preposisi 1.pdfLogika preposisi 1.pdf
Logika preposisi 1.pdfTerserahLah4
 
Logika-(2016).pdf
Logika-(2016).pdfLogika-(2016).pdf
Logika-(2016).pdfDaenRama
 
Logika matematika1
Logika matematika1Logika matematika1
Logika matematika1Adi We
 
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKAKAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKANety24
 
DASAR DASAR LOGIKA
DASAR DASAR LOGIKADASAR DASAR LOGIKA
DASAR DASAR LOGIKAjulyrusiani
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskritfitri mhey
 
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)taufiq99
 

Similar a Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708 (20)

Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadalAamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708-aaadal
 
Pengertian Logika Informatika
Pengertian Logika InformatikaPengertian Logika Informatika
Pengertian Logika Informatika
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809
 
Kuliah1 0809
Kuliah1 0809Kuliah1 0809
Kuliah1 0809
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
 
Logika preposisi 1.pdf
Logika preposisi 1.pdfLogika preposisi 1.pdf
Logika preposisi 1.pdf
 
Logika-(2016).pdf
Logika-(2016).pdfLogika-(2016).pdf
Logika-(2016).pdf
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Logika matematika1
Logika matematika1Logika matematika1
Logika matematika1
 
Matematika Diskrit
Matematika DiskritMatematika Diskrit
Matematika Diskrit
 
Definisi 1
Definisi 1Definisi 1
Definisi 1
 
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKAKAPITA SELEKTA MATEMATIKA
KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
KELOMPOK 4.pptx
KELOMPOK 4.pptxKELOMPOK 4.pptx
KELOMPOK 4.pptx
 
5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf5. Proposisi.pdf
5. Proposisi.pdf
 
DASAR DASAR LOGIKA
DASAR DASAR LOGIKADASAR DASAR LOGIKA
DASAR DASAR LOGIKA
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
 

Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708

  • 2. Logika Informasi Materi. 1). Logika Proposisi. a). Pengenalan Informal b). Penghubung Logis (Operator, Functor) c). Tabel Kebenaran dp Formula. d). Penghubung Logis yang lain. e). Memanipulasi Formula Proposisinal. f). Negasi dp Formula Proposisional. g). Argumen.
  • 3. Logika Informasi Buku Teks. Edmund Burke and Eric Foxley , 1996 ; “Logic and Its Applications” , Prentice Hall . Buku Referensi . 1). Arindama Singh , 2004 ; “Logics For Computer Science ”, Prentice Hall of India. 2). Manna, Z and Waldinger, R., 1985 , “ The Logical Basis for Computer Programming” , Addison-Wesley Publishing Company. Inc. 3). Suprapto, Logika Informatika, 2003, “Logika Informatika (Dasar-dasar Logika untuk Pemrograman Komputer & Perancangan Komputer) ”, Penerbit Gava Media Yogyakarta. 4). Setiadi Rachmat, 2004 , “ Pengantar Logika Matematika”, Penerbit Informatika Bandung.
  • 4. Evaluasi Anda : Nilai akhir : 1). Presensi (sebelum Mid) 10% 2). Tugas/PR/Quiz (sebelum Mid) 10% 3). MID 35% 4). Akhir 45% Didapat nilai Akhir : 100%
  • 5. Logika Proposisional Pengenalan Informal Andaikan p dan q variabel yang menyajikan proposisi logis. Mereka menyajikan pernyataan seperti misalnya : 1. Saya mempunyai uang 2. Benda ini tenggelam dalam air 3. Kotak ini berisi cabe 4. Bangkok adalah ibukota negara Vietnam 5. Ir.Sukarno adalah presiden pertama RI 6. “Kotagede” mempunyai 9 huruf. 7. Saya lapar 8. Benda ini padat 9. India merupakan suatu negara 10. 1 + 101 = 110 Masing-masing dapat bernilai satu dari nilai kebenaran yang tetap yaitu T(rue) atau F(alse)
  • 6. Logika Proposisional Pengenalan Informal • Logika adalah suatu system berbasis proposisi. • Suatu proposisi adalah suatu pernyataan (statement) yang dapat ber”nilai” Benar (true) atau Salah (false) dan tidak keduanya. • Dikatakan bahwa nilai kebenaran daripada suatu proposisi adl salah satu dari benar (true disajikan dng T) atau salah (false disajikan dengan F). • Dalam untaian digital (digital circuits) disajikan dng 0 dan 1
  • 7. Logika Proposisional Pengenalan Informal Variabel-variabel tersebut diatas dihubungkan dengan mengguna kan penghubung logis yang disebut operator atau functor. Sebagai contoh : 1) Saya mempunyai uang dan saya lapar 2) Jika balok mempunyai berat jenis lebih besar dari 1 maka ia (ba lok) akan tenggelam diair. 3) Ir. Sukarno presiden pertama RI dan ia proklamator negara RI 4) Saya berangkat kantor naik becak atau naik angkot. 5) Lampu mobil mati karena plentongnya mati atau kabelnya pu tus.
  • 8. Logika Proposisional Pengenalan Informal Perhatikan kalimat-kalimat sebagai berikut : 1) Tutuplah pintu itu 2) Dilarang merokok 3) Nilai daripada x terletak diantara nol dan satu Kalimat-kalimat tersebut tidak dimasukkan dalam pembicaraan kita karena mereka tidak dapat ber “nilai” benar ataupun salah se dang yang terakhir tidak dimasukkan disini tetapi masuk dalam lo gika predikat karena ada variabel x yang nilainya belum ditentu kan.
  • 9. Permainan. The Statement/Proposition Game • “Gajah lebih besar daripada tikus.” Apakah ini suatu pernyataan? yes Apakah ini suatu proposisi? yes Apa nilai kebenaran daripada proposisi tersebut? true
  • 10. Permainan. The Statement/Proposition Game • “520 < 111” Apakah ini suatu pernyataan ? yes Apakah ini suatu proposisi? yes Apa nilai kebenaran daripada proposisi tersebut? false
  • 11. Permainan. The Statement/Proposition Game • “y > 5” Apakah ini suatu statement? yes Apakah ini suatu proposisi? no Nilai kebenarannya tergantung pada nilai daripada y , tetapi nilai ini tidak diberikan (not specified). Kita sebut tipe pernyataan ini suatu fungsi proposisional atau kalimat terbuka.
  • 12. Permainan. The Statement/Proposition Game • “Hari ini Jan. 28 and 99 < 5.” Apakah suatu statement? yes Apakah ini suatu proposition? yes What is the truth value of the proposition? false
  • 13. Permainan. The Statement/Proposition Game • “Please do not fall asleep.” Apakah ini suatu pernyataan? no Ia adalah suatu permintaan. Apakah ini merupakan proposisi? no Only statements can be propositions.
  • 14. Permainan. The Statement/Proposition Game • “Jika gajah berwarna merah, Mereka dapat sembunyi dibawah pohon perdu.” Apakah ini suatu pernyataan? yes Apakah ini suatu proposisi? yes Apa nilai kebenaran daripada Probably proposisi tersebut? false
  • 15. Permainan. The Statement/Proposition Game • “x < y if and only if y > x.” Apakah ini suatu pernyataan? yes yes Apakah ini suatu proposisi? …karena nilai kebenarannya tidak tergantung pada nilai yang diberikan untuk x dan y Apa nilai kebenaran dp proposisi tsb? true
  • 16. Logika Proposisional Pengenalan Informal Definisi . Proposisi adalah kalimat deklaratif (atau pernyata an) yang memiliki hanya satu nilai kebenaran yaitu banar saja atau salah saja, akan tetapi tidak keduanya. Proposisi yang bukan hasil kombinasi dari proposisi-proposisi disebut atom.
  • 17. Logika Proposisional Pengenalan Informal Jika atom-atom akan dikombinasikan untuk memperoleh proposisi baru maka diperlukan operator logika atau operator sambung yang dilambangkan dng simbol : 1). ¬ : “not”, atau “negasi” ( simbol lain adl ~ ) 2). ∧ : “and”, atau “konjungsi” ( simbol lain adl &) 3). ∨ : “or” , atau “disjungsi” atau “inclusive or” 4). ⊕ : “xor”, atau “exclusive or” 5). →: “implies”, atau “Jika … maka…”, atau “implikasi kondisional” 6). ↔: “jika dan hanya jika”, atau “bikondisional”
  • 18. Logika Proposisional Penggandeng Logis (Logical Connectives) 1) Negasi (not) Jika p sebarang proposisi, pernyataan “not p” atau “negasi dp p” akan bernilai F jika p bernilai T dan sebaliknya. Dan ditulis dengan ¬p ( “¬” disebut operator unary/monadika) dan akan digambarkan dng tabel kebenaran sebagai berikut : p ¬p T F F T
  • 19. Logika Proposisional Penggandeng Logis (Logical Connectives) 2) Konjungsi/conjunction (and) Konjungsi adalah suatu operator binary atau diadika (diadic). Jika p dan q suatu proposisi, pernyataan p and q akan bernilai kebenaran T jika dan hanya jika kedua p dan q mempunyai nilai kebenaran T, dan ditulis dengan p∧ q dimana operatornya terletak diantara kedua variabel (operand) tsb dan mempunyai tabel kebenaran seperti terlihat pada slide berikut :
  • 20. Logika Proposisional Penggandeng Logis (Logical Connectives) p q p∧q T T T T F F F T F F F F Tabel kebenaran juga dapat disajikan dng suatu bentuk dua di mensi sebagai berikut : p∧q T F q T T F F F F p
  • 21. Logika Proposisional Penggandeng Logis (Logical Connectives) • Bentuk terakhir ini hanya dapat digunakan hanya untuk fungsi dua variabel • Perhatikan bahwa untuk kalimat “Benda ini berwarna merah” dan “Benda ini berwarna putih” jika digandeng dengan “and” maka berbunyi “Benda ini berwarna merah “and” putih” yang artinya lain dengan “Benda ini berwarna merah and Benda ini berwarna putih”, jelaskan !! • Sifatnya : 1) Komutatif ( p ∧ q = q ∧ p) 2) Asosiatif ( (p∧q)∧r = p∧(q∧r) ) • Operand daripada suatu kunjungsi juga disebut dng conjunct.
  • 22. Logika Proposisional Penggandeng Logis (Logical Connectives) 3) Disjungsi (or) Disjungsi yang juga ada yang menyebut dengan alternatif yang ber sesuaian dengan bentuk “ Salah satu dari … atau ….” (“Either.. Or..) . Pernyataan “p or q” bernilai T jika dan hanya jika salah satu p atau q (atau keduanya) bernilai T, dan ditulis : p∨ q dan mempunyai tabel kebenaran seperti pada slide berikut.
  • 23. Logika Proposisional Penggandeng Logis (Logical Connectives) p q p∨q T T T T F T F T T F F F Sifat : 1) Komutatif ( p ∨ q =q∨p ) 2) Asosiatif ( (p ∨ q) ∨ r = p ∨ (q ∨ r) )
  • 24. Logika Proposisional Penggandeng Logis (Logical Connectives) • Perhatikan bahwa terdapat dua pengertian or yaitu “inclusif or” dan “exclusive or”. Sebagai contoh : • “Pintu rumah terbuka” or “jendela rumah terbuka”. Hal tersebut dapat keduanya • “Suta pergi kekantor naik becak” or “Suta pergi kekantor naik angkot”. Hal tersebut tidak mungkin keduanya. • Contoh pertama “or inclusive” dan disimbolkan dengan ∨ • Contoh kedua “or exclusive” atau “non-equivalen” dan disimbol kan dengan ∨ ( atau XOR atau ↔ )
  • 25. Logika Proposisional Penggandeng Logis (Logical Connectives) 4) Implikasi (Implication) Arti dp pernyataan “If p then q” atau “p implies q” atau “q if p” atau “p hanya jika q” atau “q sarat perlu untuk p” atau “p sarat cukup untuk q” adalah T jika salah satu dari p bernilai T dan q ber nilai T atau jika p bernilai F. Jika tidak demikian, yaitu p bernilai T dan q bernilai F, maka nilai F. Ditulis : p→ q dan tabel kebenarannya seperti pada slide berikut (ada yang menggu nakan simbol ⇒)
  • 26. Logika Proposisional Penggandeng Logis (Logical Connectives) p q p→q T T T T F F F T T F F T Pernyataan berikut adalah sama : 1). “If p then q” 2). “p implies q” 3). “q if p” 4). “p hanya jika q” 5). “q sarat perlu untuk p” 6). “p sarat cukup untuk q”
  • 27. Logika Proposisional Penggandeng Logis (Logical Connectives) Untuk penjelasan ini maka perhatikan kalimat : “Jika Anita pergi keluar negeri maka ia mempunyai passport” Penjelasannya adalah sebagai berikut : 1) Jika Anita keluar negeri ( T ) dan Ia mempunyai passport (T), maka legal (T) 2) Jika Anita keluar negeri (T) dan Ia tidak mempu nyai passport (F), maka illegal (F) 3) Jika Anita tidak keluar negeri (F) dan ia mempu nyai passport (T), maka legal (T) 4) Jika Anita tidak keluar negeri (F) dan ia tidak mempunyai passport (F), maka legal (T)
  • 28. Logika Proposisional Penggandeng Logis (Logical Connectives) kondisional konversi inversi kontrapositif p q p→q q → p ¬p → ¬q ¬q → ¬p T T T T T T T F F T T F F T T F F T F F T T T T
  • 29. Logika Proposisional Penggandeng Logis (Logical Connectives) • Perhatikan bahwa : pernyataan p → q selalu mempunyai tabel kebenaran dng (¬p) ∨ q dan juga dengan ¬(p∧¬q), (buat tabel kebe narannya) • Contoh penggunaannya : Buktikan bahwa jika x bilangan real maka jika x^2 bilangan gasal maka x bilangan gasal. Bukti andaikan x genap maka x = 2n dimana n sebarang bilangan real. X^2 = (2n)^2= 4n^2 = 2(2n^2) yang juga bilangan genap. Sehingga didapat, dengan kontraposistif, terbukti.
  • 30. ¬, ∧, ∨, → Resume p q p∨q p ¬p s Negasi T T T p r T F T F T q F T F T T .. F F F . p q p∧q Disjungsi T T T T F F Konjungsi p q p→q F T F F F F T T T T F F F T T Implikasi (berarti : If p then q atau p implai q atau F F T q if p atau p hanya jika q, atau q sarat perlu p)
  • 31. Resume Kondi Kon Inver Kontra sional versi si Posisi p q ¬p ¬q p→q q→p ¬p → ¬q ¬q → ¬p T T F F T T T T T F F T F T T F F T T F T F F T F F T T T T T T
  • 32. Logika Proposisional Penggandeng Logis (Logical Connectives) 5) Ekuivalensi Pernyataan “ p ekuivalen dengan q” mempunyai nilai kebenar an T jika dan hanya jika p dan q mempunyai nilai kebenaran yg sama ditulis dengan simbol : p↔ q dan tabel kebenarannya seperti pada slide berikut ( ada yang menggunakan simbol ⇔)
  • 33. Logika Proposisional Penggandeng Logis (Logical Connectives) p q p↔q T T T T F F F T F F F T Sifat : 1) Komutatif ; ( p ↔ q = q ↔ p) 2) Asosiatif ; ( (p ↔ q) ↔ r = p ↔ (q ↔ r) ) 3) Pernyataan ¬(p ↔ q) mempunyai tabel kebenaran yang sama dengan pernyataan p ∨ q (Tunjukan)
  • 34. Logika Proposisional Penggandeng Logis (Logical Connectives) • Perhatikan bahwa ia juga dapat dipikirkan sebagai pernyataan “ p jika dan hanya jika q” • Pernyataan p ↔ q disebut juga dengan bikondisional daripada p dan q, sebab ia selalu mempunyai tabel kebenaran sama-dng p ↔ q =T (p → q ) ∧ (q → p) atau (p → q) ∧ (p ← q) • Ditulis dengan p ↔ q =T (p → q) ∧ (p → q)
  • 35. Logika Proposisional Penggandeng Logis (Logical Connectives) • Notasi jumlahan dan produk seperti pada aljabar maka didapat : n n • Σ pi ; v pi ; i=1 i=1 n • ∧ pi i=1
  • 36. Logika Proposisional Penggandeng Logis (Logical Connectives) • Prioritas Operator • Terkuat monadika (¬) • Untuk diadika terkuat (∧), kemudian (∨) dan berikutnya (→) dan yang lainnya berikutnya lagi seperti misalnya (↔) • Contoh : “Saya lapar ∧ saya sedih ∨ saya bahagia ∧ saya telah kenyang ” berarti “(Saya lapar ∧ saya sedih) ∨ (saya bahagia ∧ saya telah kenyang)”
  • 37. Soal-Soal Mana yang pernyataan dan mana yang bukan 1. Ngawi adalah ibukota propinsi Jawa Timur. 2. Dilarang merokok 3. 119 adalah bilangan bulat 4. Buka pintu 5. Logika informatika adalah mudah 6. Yogya kota pelajar 7. Makanlah yang banyak 8. Sesama cabup tak boleh saling mendahului 9. Buatlah daftar pernyataan sebanyak 50 buah
  • 38. Soal-soal 1. Tuliskan kalimat dibawah ini dengan simbol logika a. Saya akan berlibur ke Bali hanya jika saya lulus ujian b. Sarat perlu agar 273 habis dibagi 3 adalah 273 merupakan bilang an prima c. Saya akan memberi anda uang apabila saya lulus ujian atau saya mendapat hadiah TTS Jawab a. P = saya berlibur ke Bali, Q = Saya lulus ujian Kalimatnya menjadi : P  Q b. P = 273 habis dibagi 3, Q = 273 merupakan bilangan prima Kalimatnya menjadi : P  Q c. P = Saya memberi Anda uang, Q = Saya lulus ujian, dan R = saya mendapat hadiah TTS Kalimatnya menjadi : (Q ∨ R)  P
  • 39. Soal-soal 2. Tentukan nilai kebenaran pernyataan-pernyataan dibawah ini : a. Jika Jakarta bukan ibukota RI, maka 9 juga bukan bilangan prima b. 2+2 = 2x2 hanya bila 2 =0 c. 2<3 merupakan syarat cukup untuk 2x2 < 3x3 Jawab : a. Benar, karena anteseden salah (Jakarta bukan ibu kota RI) b. Salah, karena anteseden (2+2 = 2x2) benar sedangkan konsekuen nya (2 = 0 ) salah c. Benar, karena konsekuennya (2x2 <3x3) benar
  • 40. Soal-soal 3. Tentukan nilai kebenaran daripada : a. Syarat perlu dan cukup agar 7 merupakan bilangan prima adalah Kebumen berada di Jawa Timur. b. Apabila 12 habis dibagi 4 ekuivalen dengan 12 bilangan bilangan genap maka (a+b)^2 = a^2 + 2ab +b^2 4. Tuliskan dengan simbol logika kalimat-kalimat dibawah ini : a. Matahari sangat verah dan kelembabannya tidak tinggi b. Jika saya dapat menyelesaikan koreksi saya sebelum makan ma lam dan tidak hujan, maka saya akan pergi nonton tonil c. Jika Anda tidak menjumpai saya besok, berarti saya sudah pergi ke Bandung. d. Syarat perlu dan cukup agar bilangan a merupakan bilangan prima adalah a merupakan bilangan gasal atau sama dng 2