SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 23
Teori dasar
  Konsep temperatur
Temperatur merupakan ukuran kinetik mlekuler
  internal rata-rata sebuah benda. Bila sebuah
  benda dipanaskan atau didinginkan sebagian
  dari sifat fisisnya berubah. Sebagai contoh
  kebanyakan padatan dan gas jika dipanaskan
  akan memuai,aolumenya atau jika volumenya
  dijaga konstan,tekanan akan naik.
Terdapat Empat skala suhu termometer yang
  didasarkan pada titk beku dan titik didih air
  murni,yaitu:
1. Celcius (tC); titik beku air 0˚C dan titik
   didih air 100˚C
2. Reamur (tR); titik beku air 0˚C dan titik
   didih air 80˚C
3. Farenheit (tF); titik beku air 32˚C dan
   titik didih air 212˚C
4. Kelvin (tK);      dimana suhu terkecil itu
   diambil sebagai titik 0 yang terletak pada
   angka -273,16˚C

  Hubungan ketiga skala tersebut terhadap

  Celcius dituliskan dalam bentuk persamaan

  :
TEORI KINETIK GAS


   Teori kinetik zat membicarakan
    sifat zat dipandang dari sudut
  momentum. Peninjauan teori ini
     bukan pada kelakuan sebuah
  partikel, tetapi diutamakan pada
sifat zat secara keseluruhan sebagai
  hasil rata-rata kelakuan partikel-
          partikel zat tersebut.
SIFAT GAS IDEAL
• Gas terdiri atas partikel-partikel dalam
jumlah yang besar sekali, yang senantiasa
bergerak dengan arah sembarang dan
tersebar merata dalam ruang yang kecil.
•Jarak antara partikel gas jauh lebih
besar daripada ukuran partikel, sehingga
ukuran partikel gas dapat diabaikan.
•Tumbukan antara partikel-partikel gas
dan antara partikel dengan dinding
tempatnya adalah elastis sempurna.
•Hukum-hukum Newton tentang gerak
berlaku.
PERSAMAAN GAS IDEAL DAN TEKANAN (P)
GAS IDEAL

P V = n R T = N k T

P = tekanan gas ideal
T = suhu (K)
R = 8,31 J/mol. K
N = jumlah pertikel
V = volume (m3)
n = jumlah molekul gas
k = konstanta Boltzman = 1,38 x 10-23 J/K
No = bilangan Avogadro = 6,023 x 1023/mol
TEKANAN GAS PADA DINDING
        1           =   1
 PV =     nMv 2           Nmv 2
        3               3

TEMPERATUR GAS IDEAL
          1                       T = m
   PV =     Nmv 2   =   N k T               v2
          3                          3k
 HUBUNGAN TEKANAN DAN VOLUME DENGAN
 ENERGI KINETIK

          2             Ek =
                             3
                               nRT               Ek =
                                                        3
   PV =     Ek                       atau
                                                        2
                                                          NkT
          3                  2
Hukum Boyle
Hukum Boyle yang dapat dinyatakan berikut ini. “Apabila
    suhu gas yang berada dalam ruang tertutup dijaga konstan,
    maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya”.
    Secara sistematis, pernyataan tersebut dapat dituliskan:




   P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
   V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)
   P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
   V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3)


Proses pada suhu konstan disebut proses isotermis.
Hukum Charles
Hukum Charles yang dapat dinyatakan berikut ini. “Apabila
    tekanan gas yang berada dalam ruang tertutup dijaga konstan,
    maka volume gas berbanding lurus dengan suhu mutlaknya.”
    Secara matematis, pernyataan tersebut dapat dituliskan:




   V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)
   T1 = suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
   V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3)
   T2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)


Proses yang terjadi pada tekanan tetap disebut proses isobaris.
Hukum Gay Lussac
“Apabila volume gas yang berada pada ruang tertutup dijaga
    konstan, maka tekanan gas berbanding lurus dengan suhu
    mutlaknya”.



   P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
   T1 = suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
   P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
   T2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)


Proses yang terjadi pada volume konstan disebut proses
   isokhorik.
Hukum Boyle-Gay Lussac
    Hukum Boyle-Gay Lussac merupakan gabungan dari
persamaan (8.1), (8.2), dan (8.3), sehingga dapat dituliskan:
Hukum Termodinamika ke Nol
- Hukum ini meletakkkan konsep suhu pada dasar yang
  kokoh, yaitu bila dua sistem ada dalam kesetimbangan
  termal, maka keduanya mempunyai suhu yang sama, bila
  tak ada dalam kesetimbangan termal maka keduanya
  mempunyai suhu yang berbeda.

- Tinjau 3 sistem A, B dan C, Fakta eksperimental : bila
  sistem A ada dalam kesetimbangan termal dengan sistem
  B, dan sistem B juga ada dalam kesetimbangan termal
  dengan C maka A ada dalam kesetimbangan dengan C:

    A    B    C            - TA = TB
                                         TA = TC
                           - TB = TC
HUKUM TERMODINAMIKA PERTAMA
        “Jumlah panas yang ditambahkan dan usaha yang
         dilakukan pada sistem sama dengan perubahan
                     energi internal sistem”


   Secara matematis. hukum termodinamika I
    dinyatakan sebagai:
             dU = dq + dw

             ∆U = q + w
   Jika hanya diberikan panas, berlaku:
                   ∆U = q
   Jika hanya dilakukan kerja berlaku:
                  ∆U = w
Kerja yang dilakukan oleh sistem
         dw = F dx       (F=gaya dx = jarak)
Kerja terhadap sistem
         dw = -F dx                            Pluar
 F = P (tekanan) x A (luas) maka :                     A
         dw = -Pluar A dx
 Sehingga :
          dw = -Pluar dV
                                                       dx
 Karena:
          dU = dq +dw
 maka :
          dU = dq - pdV



       ∆ U = q – P(V2 – V1)
4 macam proses termodinamika
 proses isobarik
  proses yang berlangsung pada tekanan tetap

 proses isokhorik
  proses yang berlangsung pada volume tetap

 proses isotermis
  proses yang berlangsung pada suhu tetap

 proses adiabatis
  proses yang berlangsung dimana tidak ada panas yang
masuk dan keluar
Entalpi (H) / Heat content
• Pengertian entalpi dipakai untuk perubahan-perubahan pada
  tekanan tetap
       H = U + PV
  dan PV hanya targantung kedaan awal dan akhir sistem

• Besarnya perubahan entalpi dari sistem :
    ∆H = H2 –H1
       = (U2+P2V2) – (U1+P1V1)
       = (U2-U1) + (P2V2-P1V1)
  pada P tetap
    ∆ H = ∆ U + P(V2-V1)
    ∆H=∆U+P∆V
• Jika dihubungkan dengan hukum termodinamika pertama pada
   tekanan tetap berlaku: ∆ H = q
HUKUM KE II
TERMODINAMIKA
HUKUM KE II TERMODINAMIKA

         Menurut Thomson-
           Kelvin-Planck

         Menurut Clausius
Proses Termodinamik


Proses ireversibel



Proses reversibel
MESIN KALOR
MESIN KALOR

    KETERANGAN :

    QH   = Besarnya Input Kalor

    QC   = Besarnya Kalor yang
          Dibuang

    W    = Kerja yang Dilakukan
MESIN KALOR
   Untuk menghasilkan efisiensi yang
    tinggi, sebuah mesin kalor harus
    menghasilkan jumlah kerja yang
    besar dan kalor input yang kecil.

             Kerja yg dilakukan W
          e=                   =
                Input panas      QH
MESIN KALOR
•   Sebuah mesin, harus mengikuti prinsip konservasi
    energi. Sebagian dari kalor input QH diubah menjadi
    kerja W, dan sisanya QC dibuang ke cold reservoir. Jika
    tidak ada lagi kehilangan energi dalam mesin, maka
    prinsip konservasi energi: QH=W+QC
    W = QH − QC
        W            QH − QC      QC
     e=           e=         = 1−
        QH             QH         QH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantaiSenat Mahasiswa STIS
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)Mahammad Khadafi
 
Termodinamika1
Termodinamika1Termodinamika1
Termodinamika1APRIL
 
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Ir. Najamudin, MT
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
 
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropiTermodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropijayamartha
 
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistemTermodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistemjayamartha
 
Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktifKimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktiffarid miftah
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 
Harga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeterHarga Air kalorimeter
Harga Air kalorimetersilvi novrian
 

La actualidad más candente (20)

Kumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi TermodinamikaKumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi Termodinamika
 
Bab 5 gas
Bab 5 gasBab 5 gas
Bab 5 gas
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
 
Stoikiometri1
Stoikiometri1Stoikiometri1
Stoikiometri1
 
Termodinamika1
Termodinamika1Termodinamika1
Termodinamika1
 
Stoikiometri Larutan
Stoikiometri LarutanStoikiometri Larutan
Stoikiometri Larutan
 
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
Mesin pendingin (refrigerator) merupakan suatu rangkaian mesin yang mampu bek...
 
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
 
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropiTermodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
 
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistemTermodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
 
Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktifKimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
 
Ii.gas ideal
Ii.gas idealIi.gas ideal
Ii.gas ideal
 
struktur kristal
struktur kristalstruktur kristal
struktur kristal
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
 
Makalah bandul fisis
Makalah bandul fisisMakalah bandul fisis
Makalah bandul fisis
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
Harga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeterHarga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeter
 
Hukum-hukum Gas
Hukum-hukum GasHukum-hukum Gas
Hukum-hukum Gas
 

Destacado

Termodinamika teori kinetik gas
Termodinamika   teori kinetik gasTermodinamika   teori kinetik gas
Termodinamika teori kinetik gasrexydwiakbar
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamikarossanty
 
Materi (teori kinetik gas)
Materi (teori kinetik gas)Materi (teori kinetik gas)
Materi (teori kinetik gas)nendensriarnida
 
Termodinamika (1-2) a Diferensial eksak dan tak eksak
Termodinamika (1-2) a Diferensial eksak dan tak eksakTermodinamika (1-2) a Diferensial eksak dan tak eksak
Termodinamika (1-2) a Diferensial eksak dan tak eksakjayamartha
 
teori kinetik gas
teori kinetik gasteori kinetik gas
teori kinetik gaswindrawati
 
Gerak lurus beraturan (glb)
Gerak lurus beraturan (glb)Gerak lurus beraturan (glb)
Gerak lurus beraturan (glb)Liakartikasarii
 
Bahan ajar fisika listrik statis
Bahan ajar fisika listrik statisBahan ajar fisika listrik statis
Bahan ajar fisika listrik statiseli priyatna laidan
 
Fisika (X) - Karakteristik Gelombang
Fisika (X) - Karakteristik GelombangFisika (X) - Karakteristik Gelombang
Fisika (X) - Karakteristik GelombangSeptiani Pratiwi
 
Xi ibab1gejalagelombang
Xi ibab1gejalagelombangXi ibab1gejalagelombang
Xi ibab1gejalagelombangDody Oceania
 
10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)
10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)
10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)eli priyatna laidan
 
Materi Gerak Lurus Beraturan
Materi Gerak Lurus Beraturan Materi Gerak Lurus Beraturan
Materi Gerak Lurus Beraturan TA_opick
 

Destacado (20)

Termodinamika teori kinetik gas
Termodinamika   teori kinetik gasTermodinamika   teori kinetik gas
Termodinamika teori kinetik gas
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
Materi (teori kinetik gas)
Materi (teori kinetik gas)Materi (teori kinetik gas)
Materi (teori kinetik gas)
 
Termodinamika (1-2) a Diferensial eksak dan tak eksak
Termodinamika (1-2) a Diferensial eksak dan tak eksakTermodinamika (1-2) a Diferensial eksak dan tak eksak
Termodinamika (1-2) a Diferensial eksak dan tak eksak
 
teori kinetik gas
teori kinetik gasteori kinetik gas
teori kinetik gas
 
Gerak lurus beraturan (glb)
Gerak lurus beraturan (glb)Gerak lurus beraturan (glb)
Gerak lurus beraturan (glb)
 
Fisika Gerak Lurus Beraturan
Fisika Gerak Lurus BeraturanFisika Gerak Lurus Beraturan
Fisika Gerak Lurus Beraturan
 
Bahan ajar fisika listrik statis
Bahan ajar fisika listrik statisBahan ajar fisika listrik statis
Bahan ajar fisika listrik statis
 
Fisika (X) - Karakteristik Gelombang
Fisika (X) - Karakteristik GelombangFisika (X) - Karakteristik Gelombang
Fisika (X) - Karakteristik Gelombang
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
Materi gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamikaMateri gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamika
 
Xi ibab1gejalagelombang
Xi ibab1gejalagelombangXi ibab1gejalagelombang
Xi ibab1gejalagelombang
 
10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)
10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)
10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)
 
Teori Kinetik Gas - Zainal Abidin
Teori Kinetik Gas - Zainal AbidinTeori Kinetik Gas - Zainal Abidin
Teori Kinetik Gas - Zainal Abidin
 
Gelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnesGelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnes
 
Materi Gerak Lurus Beraturan
Materi Gerak Lurus Beraturan Materi Gerak Lurus Beraturan
Materi Gerak Lurus Beraturan
 

Similar a Termodinamika & teori kinetik gas

Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2rossanty
 
Hukum termod-nol-dan-pertama-09
Hukum termod-nol-dan-pertama-09Hukum termod-nol-dan-pertama-09
Hukum termod-nol-dan-pertama-09Agustinus Wiyarno
 
Hukum termo iii(entropy).rina (1)
Hukum termo iii(entropy).rina (1)Hukum termo iii(entropy).rina (1)
Hukum termo iii(entropy).rina (1)Annie Fitriia
 
Termodinamika2
Termodinamika2Termodinamika2
Termodinamika2rossanty
 
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKAKIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKASiti Avirda
 
Rangkuman fisika smk 11 a haka mj
Rangkuman fisika smk 11 a haka mjRangkuman fisika smk 11 a haka mj
Rangkuman fisika smk 11 a haka mjicasutika
 
Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)auliarika
 
Hukum i termodinamika
Hukum i termodinamikaHukum i termodinamika
Hukum i termodinamikaAnpriyan
 
Materi gas & termodinamika
Materi gas & termodinamikaMateri gas & termodinamika
Materi gas & termodinamikaDzurrahmah Sa'idah
 
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Fitri Andayani
 
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Fitri Andayani
 

Similar a Termodinamika & teori kinetik gas (20)

Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2Materi pertemuan 2
Materi pertemuan 2
 
Hukum termod-nol-dan-pertama-09
Hukum termod-nol-dan-pertama-09Hukum termod-nol-dan-pertama-09
Hukum termod-nol-dan-pertama-09
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Hukum termo iii(entropy).rina (1)
Hukum termo iii(entropy).rina (1)Hukum termo iii(entropy).rina (1)
Hukum termo iii(entropy).rina (1)
 
Termodinamika2
Termodinamika2Termodinamika2
Termodinamika2
 
Termodinamika2
Termodinamika2Termodinamika2
Termodinamika2
 
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKAKIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Rangkuman fisika smk 11 a haka mj
Rangkuman fisika smk 11 a haka mjRangkuman fisika smk 11 a haka mj
Rangkuman fisika smk 11 a haka mj
 
Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)Termodinamika rtf(1)
Termodinamika rtf(1)
 
Termodinamika
Termodinamika Termodinamika
Termodinamika
 
Materi8
Materi8Materi8
Materi8
 
Thermodinamika Kimia
Thermodinamika KimiaThermodinamika Kimia
Thermodinamika Kimia
 
ppt termodinamika.pdf
ppt termodinamika.pdfppt termodinamika.pdf
ppt termodinamika.pdf
 
Kimia Dasar-Hukum hukum dasar
Kimia Dasar-Hukum hukum dasarKimia Dasar-Hukum hukum dasar
Kimia Dasar-Hukum hukum dasar
 
Termodinamika
Termodinamika  Termodinamika
Termodinamika
 
Hukum i termodinamika
Hukum i termodinamikaHukum i termodinamika
Hukum i termodinamika
 
Materi gas & termodinamika
Materi gas & termodinamikaMateri gas & termodinamika
Materi gas & termodinamika
 
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
 
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
Tugas fitri andayani dan hasnah(kdpf)
 

Termodinamika & teori kinetik gas

  • 1.
  • 2. Teori dasar Konsep temperatur Temperatur merupakan ukuran kinetik mlekuler internal rata-rata sebuah benda. Bila sebuah benda dipanaskan atau didinginkan sebagian dari sifat fisisnya berubah. Sebagai contoh kebanyakan padatan dan gas jika dipanaskan akan memuai,aolumenya atau jika volumenya dijaga konstan,tekanan akan naik. Terdapat Empat skala suhu termometer yang didasarkan pada titk beku dan titik didih air murni,yaitu:
  • 3. 1. Celcius (tC); titik beku air 0˚C dan titik didih air 100˚C 2. Reamur (tR); titik beku air 0˚C dan titik didih air 80˚C 3. Farenheit (tF); titik beku air 32˚C dan titik didih air 212˚C 4. Kelvin (tK); dimana suhu terkecil itu diambil sebagai titik 0 yang terletak pada angka -273,16˚C Hubungan ketiga skala tersebut terhadap Celcius dituliskan dalam bentuk persamaan :
  • 4. TEORI KINETIK GAS Teori kinetik zat membicarakan sifat zat dipandang dari sudut momentum. Peninjauan teori ini bukan pada kelakuan sebuah partikel, tetapi diutamakan pada sifat zat secara keseluruhan sebagai hasil rata-rata kelakuan partikel- partikel zat tersebut.
  • 5. SIFAT GAS IDEAL • Gas terdiri atas partikel-partikel dalam jumlah yang besar sekali, yang senantiasa bergerak dengan arah sembarang dan tersebar merata dalam ruang yang kecil. •Jarak antara partikel gas jauh lebih besar daripada ukuran partikel, sehingga ukuran partikel gas dapat diabaikan. •Tumbukan antara partikel-partikel gas dan antara partikel dengan dinding tempatnya adalah elastis sempurna. •Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.
  • 6. PERSAMAAN GAS IDEAL DAN TEKANAN (P) GAS IDEAL P V = n R T = N k T P = tekanan gas ideal T = suhu (K) R = 8,31 J/mol. K N = jumlah pertikel V = volume (m3) n = jumlah molekul gas k = konstanta Boltzman = 1,38 x 10-23 J/K No = bilangan Avogadro = 6,023 x 1023/mol
  • 7. TEKANAN GAS PADA DINDING 1 = 1 PV = nMv 2 Nmv 2 3 3 TEMPERATUR GAS IDEAL 1 T = m PV = Nmv 2 = N k T v2 3 3k HUBUNGAN TEKANAN DAN VOLUME DENGAN ENERGI KINETIK 2 Ek = 3 nRT Ek = 3 PV = Ek atau 2 NkT 3 2
  • 8. Hukum Boyle Hukum Boyle yang dapat dinyatakan berikut ini. “Apabila suhu gas yang berada dalam ruang tertutup dijaga konstan, maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya”. Secara sistematis, pernyataan tersebut dapat dituliskan:  P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)  V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)  P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)  V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3) Proses pada suhu konstan disebut proses isotermis.
  • 9. Hukum Charles Hukum Charles yang dapat dinyatakan berikut ini. “Apabila tekanan gas yang berada dalam ruang tertutup dijaga konstan, maka volume gas berbanding lurus dengan suhu mutlaknya.” Secara matematis, pernyataan tersebut dapat dituliskan:  V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)  T1 = suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)  V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3)  T2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K) Proses yang terjadi pada tekanan tetap disebut proses isobaris.
  • 10. Hukum Gay Lussac “Apabila volume gas yang berada pada ruang tertutup dijaga konstan, maka tekanan gas berbanding lurus dengan suhu mutlaknya”.  P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)  T1 = suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)  P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)  T2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K) Proses yang terjadi pada volume konstan disebut proses isokhorik.
  • 11. Hukum Boyle-Gay Lussac Hukum Boyle-Gay Lussac merupakan gabungan dari persamaan (8.1), (8.2), dan (8.3), sehingga dapat dituliskan:
  • 12. Hukum Termodinamika ke Nol - Hukum ini meletakkkan konsep suhu pada dasar yang kokoh, yaitu bila dua sistem ada dalam kesetimbangan termal, maka keduanya mempunyai suhu yang sama, bila tak ada dalam kesetimbangan termal maka keduanya mempunyai suhu yang berbeda. - Tinjau 3 sistem A, B dan C, Fakta eksperimental : bila sistem A ada dalam kesetimbangan termal dengan sistem B, dan sistem B juga ada dalam kesetimbangan termal dengan C maka A ada dalam kesetimbangan dengan C: A B C - TA = TB TA = TC - TB = TC
  • 13. HUKUM TERMODINAMIKA PERTAMA “Jumlah panas yang ditambahkan dan usaha yang dilakukan pada sistem sama dengan perubahan energi internal sistem”  Secara matematis. hukum termodinamika I dinyatakan sebagai: dU = dq + dw ∆U = q + w  Jika hanya diberikan panas, berlaku: ∆U = q  Jika hanya dilakukan kerja berlaku: ∆U = w
  • 14. Kerja yang dilakukan oleh sistem dw = F dx (F=gaya dx = jarak) Kerja terhadap sistem dw = -F dx Pluar F = P (tekanan) x A (luas) maka : A dw = -Pluar A dx Sehingga : dw = -Pluar dV dx Karena: dU = dq +dw maka : dU = dq - pdV ∆ U = q – P(V2 – V1)
  • 15. 4 macam proses termodinamika  proses isobarik proses yang berlangsung pada tekanan tetap  proses isokhorik proses yang berlangsung pada volume tetap  proses isotermis proses yang berlangsung pada suhu tetap  proses adiabatis proses yang berlangsung dimana tidak ada panas yang masuk dan keluar
  • 16. Entalpi (H) / Heat content • Pengertian entalpi dipakai untuk perubahan-perubahan pada tekanan tetap H = U + PV dan PV hanya targantung kedaan awal dan akhir sistem • Besarnya perubahan entalpi dari sistem : ∆H = H2 –H1 = (U2+P2V2) – (U1+P1V1) = (U2-U1) + (P2V2-P1V1) pada P tetap ∆ H = ∆ U + P(V2-V1) ∆H=∆U+P∆V • Jika dihubungkan dengan hukum termodinamika pertama pada tekanan tetap berlaku: ∆ H = q
  • 18. HUKUM KE II TERMODINAMIKA Menurut Thomson- Kelvin-Planck Menurut Clausius
  • 21. MESIN KALOR KETERANGAN : QH = Besarnya Input Kalor QC = Besarnya Kalor yang Dibuang W = Kerja yang Dilakukan
  • 22. MESIN KALOR  Untuk menghasilkan efisiensi yang tinggi, sebuah mesin kalor harus menghasilkan jumlah kerja yang besar dan kalor input yang kecil. Kerja yg dilakukan W e= = Input panas QH
  • 23. MESIN KALOR • Sebuah mesin, harus mengikuti prinsip konservasi energi. Sebagian dari kalor input QH diubah menjadi kerja W, dan sisanya QC dibuang ke cold reservoir. Jika tidak ada lagi kehilangan energi dalam mesin, maka prinsip konservasi energi: QH=W+QC W = QH − QC W QH − QC QC e= e= = 1− QH QH QH